PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS (TERRESTRIAL LASER SCANER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA.

(1)

No. Daftar FPIPS : 62/UN.40.2.4.1/PL/2013

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS

(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar ahli madya Program Studi Survey Pemetan dan Informasi Geografi

DISUSUN OLEH :

KENNAZAR DWIPA AGUNG

1000115

PROGRAM STUDI SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK

KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI

GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS

(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK

PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH

JAKARTA

Oleh

Kennazar Dwipa Agung 1000115

Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Kennazar Dwipa Agung 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK Dengan Judul :

PEMANFAATAN HASIL PENGUKURAN TITIK KONTROL GPS GEODETIK SEBAGAI GEOREFERENCING HASIL PENGUKURAN TLS

(TERRESTRIAL LASER SCANNER) UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI WILAYAH JAKARTA

Telah diperiksa dan disetujui Bandung, Juni 2013

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Pembimbing PLA

Drs. Jupri, MT. Sella L. Nurmaulia, ST., MT.

NIP. 19600615 198803 1 003 NIP. 19831215 201212 2 003

Ketua Prodi

Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

Prof.Dr.H.Darsiharjo, M.Sc. NIP. 19620921 198603 1 005


(4)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Peran GPS Geodetik sampai saat ini semakin berkembang, dan penting keberadaannya. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul laporan akhir

ini yaitu “Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol GPS Geodetik sebagai

Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser Scanner (TLS) untuk

Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta”.

Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe receiver geodetic dan Survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) serta pengolahan data tersebut bersama tiga rekan lainnya, yang bertujuan untuk tahap awal pembangunan jalur kereta api baru yang berada tersebar di 25 wilayah di Ibu Kota Jakarta ini.

Jumlah titik dari hasil Pengukuran GPS Geodetik ini adalah sebanyak 71 buah titik kontrol yaitu berupa koordinat x, y dan z, dimana koordinat ini dimanfaatkan sebagai georeferencing terhadap hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) agar sesuai dengan kondisi sebenarnya dilapangan.


(5)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

For up to date, Geodetic GPS is increasingly evolving and important its existence. One of which is that the authors take as the title of this final report is

Utilization of GPS Geodetic as Control Point Measurement as Georeferenced TLS (Terrestrial Laser Scanner) Measurement Resuts for Railway Construction in the

Jakarta Area”.

Author conducted a survey Geodetic GPS (Global Positioning System) type receiver geodetic and survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) until data processing with 3 others colleagues, for early stage development of new railway lines are spread

across 25 areas in the capital of Jakarta’s.

Total points of the Geodetic GPS measurement is 71 control points coordinates x, y, and z which is used as a georeferencing coordinate the TLS (Terrestrial Laser


(6)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan i

HalamanPernyataan ii

Lembar Hak Cipta iii

Kata Pengantar iv

Ucapan Terimakasih v

Abstrak vii

Daftar Isi viii

Daftar Gambar xi

Daftar Tabel xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Manfaat 3

1.4 Tujuan ……….….…………...…...…3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian TLS (Terrestrial Laser Scanner) 4

2.1.1 Karakteristik Software Pengolahan Pointcloud...5

2.1.2 SCENE 5.0...6

2.1.3 AutoCAD 2013...6

2.2Pengertian GPS...6

2.2.1 Sinyal GPS...8

2.2.2 Tipe Alat Penerima Sinyal GPS...9

2.2.3 Metode Penentuan dengan GPS...9


(7)

2.2.5 Tahapan Perencanaan dan Persiapan Survey GPS………..…...12

2.2.6 Survey GPS………...13

2.2.7 Karakteristik Software Pengolahan Baseline……….………...13

2.2.8 Software PC-CDU 7.12……….….…….15

2.2.9 Topcon Link……….…....…....15

2.2.10 Topcon Tools……….………...15

2.3Pengertian Georeferencing……….….………15

2.4 Jalur Kereta Api………...….16

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA 3.1 Deskripsi Tempat PLA………..….. 17

3.1.1 Visi dan Misi... 17

3.1.1.1 Visi 17

3.1.1.2 Misi 17

3.1.1.3 Struktur Organisasi ………...……….….…....18

3.2 Pelaksanaan PLA……….…....18

3.3 Metodologi Pengukura.………...….19

3.3.1 Persiapan………...20

3.3.2 Pengukuran………..….20

3.3.2.1 Pengukuran Metode Radial………..………..21

3.3.3 Pengolahan Data……….………...21

3.4 Masalah yang dihadapi……….……..…..21

3.4.1 Masalah Teknis……….……….…....21

3.4.2 Masalah Non Teknis……….…………..…...22

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Survey GPS………....23


(8)

4.3 Lokasi Survey……….…..25

4.4 Persebaran Area dan Titik-titik GPS dan TLS……….…....27

4.5 Pengolahan Data GPS………...37

4.5.1 Software PC-CDU……….………..37

4.5.2 Software Topcon Link……….……….40

4.5.3 Software Topcon Tools………...42

4.6 Data TLS (Terrestrial Laser Scanner)……….……...57

4.7 Georeferencing……….………...59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 66

5.2 Saran . 66

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN...……….………...…....68


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 FARO Laser Scanner 3D Focus 5

Gambar 2.2 GPS Geodetik……….7

Gambar 2.3 Penentuan posisi titik-titik dengan metode jaring 13

Gambar 2.4 Penentuan posisi titik-titik dengan metode radial 13

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Nusantara Geo Lokator 18

Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing 19

Gambar4.1 Model baseline survei GPS untuk titik kontrol pembangunan jalur kereta api 24

Gambar 4.2 Lokasi survey pada citra 35

Gambar 4.3 Arti Simbol di Citra 27

Gambar 4.4 Area 01 27

Gambar 4.5 Area 02 28

Gambar 4.6 Area 03 28

Gambar 4.7 Area 04 29

Gambar 4.8 Area 05-06 29

Gambar 4.9 Area 07 30

Gambar 4.10 Area 08-09-10 30

Gambar 4.11 Area 11 31

Gambar 4.12 Area 12 31

Gambar 4.13 Area 13 32

Gambar 4.14 Area 14 32

Gambar 4.15 Area 15-16 33

Gambar 4.16 Area 17 33

Gambar 4.17 Area 18 34


(10)

Gambar 4.19 Area 20-21 35

Gambar 4.20 Area 22 35

Gambar 4.21 Area 23-24 36

Gambar 4.22 Area 25 36

Gambar 4.23 Proses Awal Download Data 37

Gambar 4.24 Proses memasukan file yang akan didwonload. 38

Gambar 4.25 Proses pemilihan data yang akan di download. 38

Gambar 4.26 Proses pemilihan tempat penyimpanan file hasil download 39

Gambar 4.27 Proses download data 39

Gambar 4.28 Proses memasukan file (1) 40

Gambar 4.29 Proses memasukan file (2) 40

Gambar 4.30 Proses Mengubah Format 41

Gambar 4.31 Hasil Convert 41

Gambar 4.32 Membuka software Topcon Tools 42

Gambar 4.33 Membuat new job 43

Gambar 4.34 Proses memasukan file RINEX 43

Gambar 4.35 File RINEX terbuka 44

Gambar 4.36 Rename dan memasukkan tinggi alat 44

Gambar 4.37 Mengubah control base menjadi “Both” 45

Gambar 4.38 Occupation View 45

Gambar 4.39 Tampilan Occupation View 46

Gambar 4.40 Menguraikan data sinyal GPS 46

Gambar 4.41 Mengedit Sinyal 47

Gambar 4.42 Mengedit Sinyal Selesai 47

Gambar 4.43 Proccesing GPS 48

Gambar 4.44 Baseline setelah diolah 48

Gambar 4.45 Proses menampilkan laporan koordinat 49


(11)

Gambar 4.47 Membuat Point Cloud 57

Gambar 4.48 Memasukan file FWS 58

Gambar 4.49 Memasukan file PCG 58

Gambar 4.50 Tampilan PCG di AutoCAD 2013 59

Gambar 4.51 Memasukan file DXF 60

Gambar 4.52 3D Align 60

Gambar 4.53 Point Awal 61

Gambar 4.54 Point Kedua 61

Gambar 4.55 Membuat Objek Bola 62

Gambar 4.56 Proses memasukan nilai Z 62

Gambar 4.57 PCG telah ter-Georeferencing 63

Gambar 4.58 Hasil Pemanfaatan titik kontrol GPS terhadap pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) 64


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keterangan Orde tiap titik………..24

Tabel 4.2 Lokasi Survey………...26

Tabel 4.3 Koordinat GPS menggunakan UTM………...50


(13)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Peran GPS Geodetik sampai saat ini semakin berkembang, dan penting keberadaannya. Salah satunya adalah yang penulis ambil sebagai judul laporan akhir ini yaitu Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol GPS Geodetik sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser

Scanner (TLS) untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta.

Penulis melakukan pengukuran survey GPS (Global Positioning System) tipe receiver geodetic dan Survey TLS (Terrestrial Laser Scanner) serta pengolahan data tersebut bersama tiga rekan lainnya, yang bertujuan untuk tahap awal pembangunan jalur kereta api baru yang berada tersebar di wilayah Ibu Kota Jakarta ini.

Teknologi pengukuran dan pemodelan dengan menggunakan alat optical seperti DT (Digital Theodolite), ETS (Electronic Total Station) dan sebagainya akan mendapatkan hasil dengan akurasi terbaik, tetapi bagaimana jika kita perlu model, bentuk, dan kondisi nyata seperti dilapangan? Contoh nya untuk pemodelan sebuah rumah, apakah kita akan membidik tiap lekukan rumah tersebut hingga menyerupai aslinya? Itu akan membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang terkuras, pengolahan data yang rumit, dan lain-lain. Namun semua itu dapat terpecahkan dengan sebuah alat yang dapat menggabungkan ilmu pengukuran topografi dengan fotogrametri, atau menggabungkan data survey topografi dengan overlapping photo menjadi data 3 dimensi, yaitu TLS (Terrestrial Laser Scanner), sistem pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini adalah dengan merekam. Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini merupakan sesuatu yang dapat dikatakan canggih, karena kita bisa merekam dengan waktu dan data sesuai kebutuhan,


(14)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimana ratusan juta titik setiap satu kali rekam akan didapatkan oleh alat ini, fungsi rekam ini adalah untuk mendapatkan data, model, bentuk, dan kondisi nyata sesuai yang dilapangan dengan mengefisiensikan waktu, tenaga, dan biaya kerja dilapangan. Alat TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini juga sama seperti alat ukur DT (Digital Theodolite), ETS (Electronic Total Station) sebagaimana koordinat didalamnya masih lokal, maka diperlukan titik-titik GPS yang akurat. Oleh karena itu penulis juga melakukan survey GPS receiver tipe Geodetik secara bersamaan dengan pengukuran menggunakan TLS (Terrestrial Laser Scanner) yang dilakukan oleh ketiga rekan penulis.

Dalam laporan akhir ini penulis fokus membahas tentang Georeferencing, yang merupakan pengolahan data hasil survey GPS untuk mendapatkan nilai koordinat yang memiliki akurasi dan presisi tinggi dan hasil tentang pengolahan data TLS (Terrestrial Laser Scanner) untuk kemudian di Georeferencing yang merupakan inti dari tema yang akan dibahas dilaporan akhir ini. Penulis menggunakan software processing PCCDU, Topcon Link dan Topcon Tools 5.04 untuk pengolahan GPS, lalu AutoCAD 2013 untuk proses Georeferencing tersebut.

1.2

Rumusan Masalah

Untuk membuat jalur kereta api baru diperlukan survey kelayakan terlebih dahulu agar hasil pengukuran dapat digunakan selanjutnya dengan baik. Untuk kebutuhan pekerjaan ini pada dasarnya dibutuhkan titik kontrol yang tersebar sesuai dengan wilayahnya masing-masing dan juga hasil pengukuran 3 dimensi yang memiliki nilai keakuratan tinggi. Permasalahan yang muncul adalah :

 Mengapadilakukan survey GPS Geodetik ?


(15)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3

Tujuan

Dimana tujuan penulis melakukan penelitian berupa survey GPS Geodetik ini adalah :

 Untuk mendapatkan nilai-nilai koordinat dengan ketelitian akurasi yang tinggi yaitu satu sampai dua centimeter.

Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik ini dapat dimanfaatkan untuk

georeferencing hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

1.4

Manfaat

Manfaat yang didapat oleh penulis dari melakukan survey GPS Geodetik ini adalah :

 Titik kontrol pengukuran GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk

georeferencing terhadap hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengukuran titik kontrol GPS Geodetik dan pemanfaatan yang ada.  Sebagai studi untuk penelitian tentang Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik

Kontrol GPS Geodetik sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Terrestrial Laser Scanner (TLS) untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta.

 Untuk menambah wawasan penyusun dalam menerapkan dan mempraktikan ilmu yang telah diperoleh diperkuliahan untuk dipraktikan dilapangan.


(16)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA

3.1 Deskripsi Tempat PLA

Penulis melakukan PLA (Program Latihan Akademik) di PT. Nusantara Geolokator, yang beralamat di Jl. Mawar Lemayung No.8 Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2012, PT. Nusantara Geo Lokator (PT. Nusageo) merupakan perusahaan yang berkedudukan di Jakarta Selatan dipimpin oleh Dr. Heri Andreas, ST., MT. Untuk keperluan teknis dan operasionalnya, perusahaan ini membuka workshop yang beralamat di Jl. Mawar Lumayung No. 8 Buah Batu Bandung. Perusahaan ini telah mengerjakan berbagai proyek selama satu tahun terakhir yang berskala nasional, misalnya reposisi sumur minyak Pertamina, land subsidence di Jakarta, pengukuran GCP di daerah Bandung, pengukuran Terestrial Laser Scanning di Jakarta, dan lain sebagainya. Selain itu perusahaan ini bergerak pula di bidang penelitian yang berkaitan dengan keilmuan Geodesi dan Geomatika.

3.1.1 Visi dan Misi 3.1.1.1 Visi

Menjadi perusahaan survey dan pemetaan yang berkualitas baik di dalam maupun di luar negeri.

3.1.1.2Misi

 Memberikan jasa yang berdasarkan standar dan regulasi.  Melaksanakan jasa secara profesional dan berdaya saing.


(17)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Memberikan nilai tambah melalui penelitian yang berkualitas dan modal manusia yang kompeten.

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Nusantara Geo Lokator

3.2 Pelaksanaan PLA

Pelaksanaan PLA dilakukan mulai 1 Februari sampai 31 Mei 2013, sedangkan penulis melakukan Survey GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner) dari tanggal 7 Februari sampai 24 Februari, lalu dilanjut di kantor untuk pengolahan data, pelaporan, dan lain-lain.


(18)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3 Metodologi Pengukuran

PERSIAPAN

PENGUKURAN

PENGOLAHAN DATA

KOORDINAT

HASIL TLS SUDAH DI CONVERT DARI FWS (Faro Workspace) KE PCG

(POINT CLOUD)

GEOREFERENCING

GPS GEODETIK

TLS (

Terrestrial


(19)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing

3.3.1 Persiapan

Sebelum memulai pengukuran ada beberapa hal yang harus di persiapkan, diantaranya adalah :

 3 Set GPS Geodetik lengkap

1 set TLS (Terrestrial Laser Scanner)  GPS Handheld

 Citra wilayah pengukuran  Laptop

Perlengkapan Safety Survey  Kamera

 Formulir Pengukuran  Alat Tulis

 Transportasi dan Akomodasi 3.3.2 Pengukuran

Penulis melakukan pengukuran Survey GPS Geodetik di wilayah Jakarta bersamaan dengan pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner), untuk pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini dilakukan oleh ketiga rekan penulis. Lokasi pengukuran ni tersebar dari daerah Manggarai hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penulis melakukan survey GPS yang telah ditentukan di setiap wilayahnya dan dengan karakteristik yang berbeda.


(20)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengukuran GPS geodetik ini dilakukan secara bersamaan dengan TLS (Terrestrial Laser Scanner). Banyaknya jumlah titik pengukuran tergantung dari karakteristik lokasi pengukurannya, minimal terdapat 2 titik pengukuran yang merupakan 1 base lapangan dan 1 rover.

Pengukuran ini dilakukan setiap harinya dari pukul 08.00 menuju lokasi pengukuran hingga pukul 17.00, lalu pada malam harinya penulis bersama rekan yang lainnya melakukan download-ing data dari receiver GPS Geodetik ke laptop, pengecekan data hasil TLS (Terrestrial Laser Scanner) dan persiapan alat dengan mengisi ulang baterai untuk digunakan kempali pada keesokan harinya. 3.3.2.1 Pengukuran Metode Radial

Pengukuran yang dilakukan oleh penulis saat melakukan survei GPS Geodetik adalah dengan menggunakan metode radial, dimana terdapat tiga buah receiver GPS Geodetik, dimana satu buah sebagai base yang terdapat di rooftop (atap) wisma pertamina yang diukur setiap hari secara kontinyu selama 8-12 jam, dua

receiver lagi berada dilapangan yang digunakan sebagai base lapangan sebanyak

satu buah dengan waktu pengamatan sekitar 5-7 jam, dan satu buah lagi sebagai rover dengan waktu pengamatan 15-30 menit tiap titiknya.

3.3.3 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dikantor Nusantara Geo Lokator yang beralamat di Jl. Mawar Lemayung No.8 Bandung. Pengolahan data ini yaitu berupa hasil pengukuran GPS Geodetik hingga mencapai koordinat fix dan memanfaatkannya untuk hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner)


(21)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ada dua jenis masalah yang dihadapi dalam proses pengolahan data GPS ini, yaitu masalah teknis dan non teknis.

3.4.1 Masalah Teknis

Masalah teknis yang muncul dalam pengolahan data GPS ini adalah kualitas data hasil survei GPS ada yang kurang baik. Data hasil survei GPS tersebut memiliki masalah pada:

 Nilai residual fase yang besar pada sinyal satelit GPS  Sinyal satelit banyak yang di reject

Jumlah cycle slips masih cukup banyak

Cara penyelesaiannya adalah menganalisis lebih dalam data survei GPS yang telah diolah tersebut, lihat pada sinyal satelit mana dan waktu pengamatan kapan terdapat masalah yang ada diatas, lalu abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut agar tidak digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Catatan: Pengabaian sinyal satelit tersebut harus tetap memperhitungkan kualitas data yang digunakan, jangan sampai syarat minimal jumlah satelit yang mengirimkan sinyal dilanggar, yaitu 5 satelit per fase, karena akan berdampak pada standar deviasi koordinat. Abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut sampai masalah dan kesalahan yang ada menjadi minimal dan sesuai toleransi, tanpa merubah kualitas standar deviasi koordinatnya.

3.4.2 Masalah Non Teknis

Masalah Non teknis yang dihadapi penulis adalah saat pengukuran berlangsung penulis sempat sakit, tetapi pengukuran tetap berlanjut. Kejadian ini hanya berlangsung selama satu hari, dan tidak berpengaruh terhadap hasil pengukuran.


(22)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan menggunakan receiver GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), serta pengolahan datanya dapat disimpulkan bahwa :

 Ketelitian hasil koordinat mencapai tiga sampai empat centimeter.

Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk hasil

georeferencing pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

5.2 Saran

Penulis memberikan saran saat pengukuran survey di lapangan menggunakan GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), diantaranya :

 Periksa dan pastikan jika kondisi baterai alat survey penuh, sehingga memungkinkan untuk melakukan survey seharian. Lebih baik bawa baterai cadangan untuk TLS (Terrestrial Laser Scanner), karena baterai alat ini hanya bisa beroperasi kurang lebih 5-6 jam.

 Gunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pengukuran di lapangan (safety survey) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 Segera download data hasil pengukuran hari itu juga, agar penyimpanan rapih untuk kemudian diolah.

Tempatkan posisi GPS Geodetik diruang yang terbuka dengan ketentuan mask

angle 15 ° agar penerimaan sinyal satelit dapat diterima oleh receiver dengan


(23)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta


(24)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, HZ,. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Abidin, HZ., Dr,. Jones, Andrew, Kahar, joenil., Dr, Prof,. 2002, Survei dengan GPS, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Leonardo, 4 june 2008, Theory and Practice on Terrestrial Laser Scanning 3D Risk Mapping.

Modul TLS ( Terrestrial Laser Scanner) Faro .2011

http://www.infospesial.net/8864/apa-sih-gps-itu-cara-kerja-dan-manfaat-gps/ (Di akses tanggal 1 Mei 2013 pukul 10.15 WIB)

https://www.google.co.id/search?q=pengukuran+GPS+metode+jaring (Di akses tanggal 8 Mei 2013 pukul 11.00 WIB)

http.www.id-wikipedia.org. (Di akses tanggal 8 Mei 2013 pukul 17.00 WIB)

http.www.navigasi.net. (Di akses tanggal 9 Mei 2013 pukul 19.00 WIB)

http://sudomo-gis.com/Tulisan/georeferencing_fix.pdf (Di akses tanggal 9 Mei 2013 pukul 19.00 WIB)


(1)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 20

Gambar 3.2 Diagram alir pengukuran GPS Geodetik hingga Georeferencing

3.3.1 Persiapan

Sebelum memulai pengukuran ada beberapa hal yang harus di persiapkan, diantaranya adalah :

 3 Set GPS Geodetik lengkap

1 set TLS (Terrestrial Laser Scanner)  GPS Handheld

 Citra wilayah pengukuran  Laptop

Perlengkapan Safety Survey  Kamera

 Formulir Pengukuran  Alat Tulis

 Transportasi dan Akomodasi 3.3.2 Pengukuran

Penulis melakukan pengukuran Survey GPS Geodetik di wilayah Jakarta bersamaan dengan pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner), untuk pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner) ini dilakukan oleh ketiga rekan penulis. Lokasi pengukuran ni tersebar dari daerah Manggarai hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penulis melakukan survey GPS yang telah ditentukan di setiap wilayahnya dan dengan karakteristik yang berbeda.


(2)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 21

Pengukuran GPS geodetik ini dilakukan secara bersamaan dengan TLS (Terrestrial Laser Scanner). Banyaknya jumlah titik pengukuran tergantung dari karakteristik lokasi pengukurannya, minimal terdapat 2 titik pengukuran yang merupakan 1 base lapangan dan 1 rover.

Pengukuran ini dilakukan setiap harinya dari pukul 08.00 menuju lokasi pengukuran hingga pukul 17.00, lalu pada malam harinya penulis bersama rekan yang lainnya melakukan download-ing data dari receiver GPS Geodetik ke laptop, pengecekan data hasil TLS (Terrestrial Laser Scanner) dan persiapan alat dengan mengisi ulang baterai untuk digunakan kempali pada keesokan harinya. 3.3.2.1 Pengukuran Metode Radial

Pengukuran yang dilakukan oleh penulis saat melakukan survei GPS Geodetik adalah dengan menggunakan metode radial, dimana terdapat tiga buah receiver GPS Geodetik, dimana satu buah sebagai base yang terdapat di rooftop (atap) wisma pertamina yang diukur setiap hari secara kontinyu selama 8-12 jam, dua receiver lagi berada dilapangan yang digunakan sebagai base lapangan sebanyak satu buah dengan waktu pengamatan sekitar 5-7 jam, dan satu buah lagi sebagai rover dengan waktu pengamatan 15-30 menit tiap titiknya.

3.3.3 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dikantor Nusantara Geo Lokator yang beralamat di Jl. Mawar Lemayung No.8 Bandung. Pengolahan data ini yaitu berupa hasil pengukuran GPS Geodetik hingga mencapai koordinat fix dan memanfaatkannya untuk hasil pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner)


(3)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 22

Ada dua jenis masalah yang dihadapi dalam proses pengolahan data GPS ini, yaitu masalah teknis dan non teknis.

3.4.1 Masalah Teknis

Masalah teknis yang muncul dalam pengolahan data GPS ini adalah kualitas data hasil survei GPS ada yang kurang baik. Data hasil survei GPS tersebut memiliki masalah pada:

 Nilai residual fase yang besar pada sinyal satelit GPS  Sinyal satelit banyak yang di reject

Jumlah cycle slips masih cukup banyak

Cara penyelesaiannya adalah menganalisis lebih dalam data survei GPS yang telah diolah tersebut, lihat pada sinyal satelit mana dan waktu pengamatan kapan terdapat masalah yang ada diatas, lalu abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut agar tidak digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Catatan: Pengabaian sinyal satelit tersebut harus tetap memperhitungkan kualitas data yang digunakan, jangan sampai syarat minimal jumlah satelit yang mengirimkan sinyal dilanggar, yaitu 5 satelit per fase, karena akan berdampak pada standar deviasi koordinat. Abaikan sinyal satelit yang bermasalah tersebut sampai masalah dan kesalahan yang ada menjadi minimal dan sesuai toleransi, tanpa merubah kualitas standar deviasi koordinatnya.

3.4.2 Masalah Non Teknis

Masalah Non teknis yang dihadapi penulis adalah saat pengukuran berlangsung penulis sempat sakit, tetapi pengukuran tetap berlanjut. Kejadian ini hanya berlangsung selama satu hari, dan tidak berpengaruh terhadap hasil pengukuran.


(4)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan menggunakan receiver GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), serta pengolahan datanya dapat disimpulkan bahwa :

 Ketelitian hasil koordinat mencapai tiga sampai empat centimeter.

Nilai koordinat dari receiver GPS Geodetik dapat dimanfaatkan untuk hasil georeferencing pengukuran TLS (Terrestrial Laser Scanner).

5.2 Saran

Penulis memberikan saran saat pengukuran survey di lapangan menggunakan GPS Geodetik dan TLS (Terrestrial Laser Scanner), diantaranya :

 Periksa dan pastikan jika kondisi baterai alat survey penuh, sehingga memungkinkan untuk melakukan survey seharian. Lebih baik bawa baterai cadangan untuk TLS (Terrestrial Laser Scanner), karena baterai alat ini hanya bisa beroperasi kurang lebih 5-6 jam.

 Gunakan perlengkapan keamanan saat melakukan pengukuran di lapangan (safety survey) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 Segera download data hasil pengukuran hari itu juga, agar penyimpanan rapih untuk kemudian diolah.

Tempatkan posisi GPS Geodetik diruang yang terbuka dengan ketentuan mask angle 15 ° agar penerimaan sinyal satelit dapat diterima oleh receiver dengan baik.


(5)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(6)

Kennazar Dwipa Agung, 2013

Pemanfaatan Hasil Pengukuran Titik Kontrol Gps Geodetik Sebagai Georeferencing Hasil Pengukuran Tls (Terrestrial Laser Scaner) Untuk Pembangunan Jalur Kereta Api Di Wilayah Jakarta

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

67

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, HZ,. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Abidin, HZ., Dr,. Jones, Andrew, Kahar, joenil., Dr, Prof,. 2002, Survei dengan GPS, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Leonardo, 4 june 2008, Theory and Practice on Terrestrial Laser Scanning 3D Risk Mapping.

Modul TLS ( Terrestrial Laser Scanner) Faro .2011

http://www.infospesial.net/8864/apa-sih-gps-itu-cara-kerja-dan-manfaat-gps/ (Di akses tanggal 1 Mei 2013 pukul 10.15 WIB)

https://www.google.co.id/search?q=pengukuran+GPS+metode+jaring (Di akses tanggal 8 Mei 2013 pukul 11.00 WIB)

http.www.id-wikipedia.org. (Di akses tanggal 8 Mei 2013 pukul 17.00 WIB)

http.www.navigasi.net. (Di akses tanggal 9 Mei 2013 pukul 19.00 WIB)

http://sudomo-gis.com/Tulisan/georeferencing_fix.pdf (Di akses tanggal 9 Mei 2013 pukul 19.00 WIB)