PESAN MORAL DAN NILAI BUDAYA NOVEL-NOVEL KARYA ANDREA HIRATA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP.

(1)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

SUGENG WIDODO NIM 1204639

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

Oleh

Sugeng Widodo, S.Pd SPs UPI, 2014

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni

© Sugeng Widodo Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Pembimbing I,

Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd

Pembimbing II,

Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd NIP 196109101986031004

Mengetahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Sumiyadi, M.Hum NIP 19660320199103004


(4)

Hlm

ABSTRAK………….. ... ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ……….…. ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata Belakang Penellitian ... ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 6

1.3 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Anggapan Dasar Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ………. 9

1.7 Definisi Operasional ……….. 9

BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Pengertian dan Hakikat Novel ... . 13

2.2 Struktur Novel ... 15

2.2.1 Cerita Novel ... 15

2.2.2 Tema ... 16

2.2.3 Tokoh dan Penokohan ... 17

2.2.4 Plot ... 19

2.2.5 Setting ... 21

2.2.6 Sudut Pandang ... 22

2.3 Jenis-jenis Novel ... 24

2.4 Ciri-ciri Novel ... 25

2.5 Khasanah Novel Indonesia ... 26

2.6 Moral ... 28


(5)

2.7 Perihal Kebudayaan ... 41

2.7.1 Pengertian Kebudayaan ... 41

2.7.2 Wujud Kebudayaan ... 43

2.7.3 Hubungan Sastra dan Budaya ... 44

2.7.4 Hakikat Nilai ... 44

2.7.5 Pengertian Nilai Budaya ... 46

2.7.6 Sistem Nilai Budaya ... 49

2.7.7 Nilai-Nilai Budaya dalam Sastra ... 53

2.8 Model Pembelajaran ………...…. 54

2.8.1 Pengertian Model Pembelajaran ………..…... 54

2.8.2 Pengertian Belajar dan Pembelajaran ………..….… 55

2.8.3 Pembelajaran Apresiasi sastra ………... 57

2.8.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 57

2.8.3 Pemilihan Bahan Ajar ... 63

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 67

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 68

3.3 Instrumen Penelitian ... 69

3.4 Prosedur/Langkah Penelitian ... 75

3.5 Sumber Data ... 77

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan ... 80

4.2 Pengarang Novel ... 81

4.3 Analisis Unsur Pembangun Novel 1 ………...….. 84

4.3.1 Alur ………..…… 84

4.3.2 Latar ………..….. 86

4.3.3 Penokohan ………..…. 87

4.3.4 Sudut Pandang ………..….. 90

4.3.5 Tema ………..…. 91

4.4 Analisis Unsur Pembangun Novel 2 ………..…. 91

4.4.1 Alur ………..…... 91

4.4.2 Latar ………..….. 93


(6)

4.5.1 Alur ……… 96

4.5.2 Latar ………. 97

4.5.3 Penokohan ……….……… 99

4.5.4 Sudut Pandang ……….…….… 100

4.5.5 Tema ……….……... 100

4.6 Analisis Unsur Pembangun Novel 4 ………..…… 101

4.6.1 Alur ………..……. 101

4.6.2 Latar ………..….… 102

4.6.3 Penokohan ………...…. 103

4.6.4 Sudut Pandang ………...….... 104

4.6.5 Tema ………..….. 105

4.7 Sinopsis Novel Laskar Pelangi ……….….. 105

4.7.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral ……….….. 108

4.8 Sinopsis Novel Sang Pemimpi ……….….... 120

4.8.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral ………..….. 122

4.9 Sinopsis Novel Padang Bulan ……….…… 132

4.9.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral …….…….. 134

4.10 Sinopsis Novel Cinta di Dalam Gelas ………. 145

4.10.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral …………. 148

4.11 Hasil Analisis Pesan Moral ………... 156

4.12 Sinopsis Novel Laskar Pelangi ……….. 159

4.12.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Budaya ……….... 162

4.13 Sinopsis Novel Sang Pemimpi ………. . 174

4.13.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Budaya ….……... .176

4.14 Sinopsis Novel Padang Bulan ………..…….. 185

4.14.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Buadaya ….…….. 186

4.15 Sinopsis Novel Cinta di Dalam Gelas ……….…….. 193

4.15.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Budaya ….……... . 194

4.16 Hasil Analisis Nilai Budaya dalam Novel ….…….... 203

BAB V MODEL PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARANNYA 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi …….…… 207

5.1.1 Dasar budaya ……….….. 207


(7)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ... 217

6.2 Saran ... 218

DAFTAR PUSTAKA ………... 221

RIWAYAT HIDUP ……….….. 223


(8)

DAFTAR TABEL

NO.TABEL JUDUL TABEL HLM

2.1 Teori Enam Tahap Perkembangan Moral Versi Kohlberg 31 2.2 Kerangka Khluckohn Mengenai Lima Dasar Dalam Hidup yang 52

Menentukan Nilai Budaya

2.3 Sebaran Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan 60 Pembelajaran Apresiasi Sastra

3.1 Format Analisis Struktur Novel 71

3.2 Format Analisis Pesan Moral 73

3.3 Format Analisis Nilai Budaya 75

3.4 Format Rancangan Pembelajaran 76

4.1 Hasil Analisis Pedan Moral Novel 159

4.2 Aspek Moral Novel 160

4.3 Hasil Analisis Nilai Budaya Novel 206


(9)

Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP ”, Tesis pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang banyak dihadapi dalam pembelajaran di sekolah-sekolah pada umumnya, yaitu kurang tertariknya siswa pada pembelajaran sastra. Selain itu, dalam pengajaran sastra guru masih banyak yang hanya memfokuskan pada teori daripada pengalaman bersastra. Persoalan lain dalam pembelajaran sastra adalah kurangnya bahan pembelajaran sastra, khususnya novel masa kini (kontemporer) yang dapat diapresiasi siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih bahan pembelajaran apresiasi sastra yang sesuai dengan tingkat usia, karakteristik, dan nilai-nilai

budaya dan pengajaran. Secara umum,

rumusan masalah ini ingin mengetahui apa pesan moral dan nilai budaya, serta model pembelajaran apresiasi sastra di SMP melalui novel-novel karya Andrea Hirata. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan mengenai pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andrea Hirata serta rancangan model pembelajaran apresiasi sastra di SMP melalui

pembelajaran novel Laskar Pelangi. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan heurmenitik. Data penelitian diperoleh melalui studi dokumentasi atau kajian kepustakaan (library research) dengan mendeskripsikan pesan moral dan nilai budaya. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa novel karya Andrea Hirata, yaitu: (1) Laskar Pelangi, (2) Sang

Pemimpi, (3) Padang Bulan, (4) Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Sumber data

penelitian ini ditetapkan dengan penyampelan berdasarkan tujuan (purposive sampling) atau penyampelan internal, atau penyampelan berdasarkan kriteria. Setelah dilakukan analisis data, novel-novel karya Andrea Hirata tersebut mengandung unsur-unsur pesan moral dan nilai budaya yang dapat dihargai dan diinternalisasi siswa dan sangat cocok diajarkan di SMP, sehingga dapat menumbuhkan jati diri yang utuh dan berintegritas bagi siswa. Nilai-nilai budaya yang dianalisis itu berkaitan dengan hakikat hidup, hakikat karya, persepsi manusia tentang waktu, dan hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Adapun aspek-aspek moral yang dianalisis adalah kejujuran, menjadi diri sendiri, bertanggung jawab, kemandirian, keberanian, kerendahan hati, realistik dan kritis. Hasil analisis menunjukkan bahwa keempat novel tersebut mengandung aspek moral yang saling berkaitan satu sama lain dan hampir semua aspek moral terdapat dalam novel tersebut. Selain itu, dari hasil analisis keempat novel juga mengandung nilai-nilai budaya, satu sama lain saling mengisi dan mempunyai tingkat intensitas yang dimunculkan dalam novel hampir sama jumlahnya. Dengan demikian berdasarkan analisis, novel-novel karya Andrea Hirata tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra di SMP.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara yang mempunyai keberagaman suku bangsa dan budaya. Sebagai bangsa Indonesia, kita bangga mempunyai beragam suku bangsa dan budaya. Perbedaan suku bangsa dan budaya tersebut merupakan salah satu kekayaan yang kita miliki, merupakan nilai-nilai luhur yang perlu dijunjung tinggi dan dilestarikan. Dengan kekayaan berupa keberagaman suku bangsa dan budaya tersebut, bangsa Indonesia perlu melestarikan dan berusaha agar bermanfaat dalam kehidupan bagi warganya. Dalam keberagaman tersebut, masing-masing mempunyai keunikan dan kekhususan.

Nilai-nilai yang terdapat dalam budaya bangsa telah lama disampaikan oleh para terdahulu. Meskipun demikian, perlu adanya upaya untuk menggali nilai-nilai tersebut yang mungkin belum terungkap, sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui apa sebenarnya pesan-pesan moral yang ada pada kebudayaan kita. Hal ini sangat mendesak untuk dilakukan jika melihat nilai moral dalam hal ini merupakan nilai pendidikan yang bergeser kearah negatif. Masyarakat harus lebih memahami budaya sendiri. Budaya yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan khususnya untuk masyarakat Indonesia. Demikian juga di bidang sastra, Indonesia sangat kaya dengan karya sastra yang berbentuk prosa fiksi.

Peserta didik sejak SD sampai dengan SMA secara psikologis berada pada usia yang seharusnya mengalami masa membaca yang kuat. Waktu senggang mereka ada kalanya diisi dengan membaca sesuai dengan bahan bacaan atas pilihan sendiri, seperti komik, cerpen, novel, majalah, atau surat kabar. Di masa ini pula orientasi pembentukan karakter sangat efektif dilakukan, karena membaca adalah sebagai pondasi awal dalam pembentukan nilai-nilai karakter.


(11)

olah rasa, olah batin dan olah budi secara intens, sehingga secara tidak langsung memiliki perilaku dan kebiasaan positif melalui proses apresiasi dan berkreasi melalui karya sastra. Dalam posisi seperti ini, guru bahasa Indonesia haruslah membantu mereka untuk mengembangkan penemuan-penemuan baru dan berbagai strategi untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia.

karya sastra merupakan media yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalamannya. Sebagai media, peran karya sastra untuk menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk disampaikan kepada pembaca. Selain itu, karya sastra yang dapat merefleksikan pandangan pengarang terhadap berbagai masalah yang diamati di lingkungannya. Realitas sosial yang dihadirkan melalui teks kepada pembaca merupakan gambaran tentang berbagai fenomena sosial yang pernah terjadi di masyarakat dan dihadirkan kembali oleh pengarang dalam bentuk dan cara yang berbeda. Selain itu, karya sastra dapat menghibur, menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan pembacanya dengan cara yang unik, yaitu menuliskannya dalam bentuk naratif, Sehingga pesan disampaikan kepada pembaca tanpa berkesan mengguruinya. Salah satu bentuk karya sastra yang juga merupakan fiksi adalah novel.

Sebagai salah satu karya sastra, novel diharapkan memunculkan pemikiran-pemikiran yang positif bagi pembacanya sehingga pembaca peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan mendorong untuk berperilaku yang baik. Sebuah novel berisi ungkapan pengalaman si pengarang yang dicerna dari pengalaman hidupnya sehari-hari yang diendapkannya, baik pengalaman yang diperoleh secara langsung maupun yang diperoleh secara tidak langsung. Apa yang dipaparkan oleh pengarang dalam novel, sama denga apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita lakukan dalam kehidupan ini, Sehingga sebuah novel memiliki kemiripan dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan ini.

Sejalan dengan hal di atas, Nurgiyantoro (1995:4) menyebutkan bahwa novel sebagai sebuah karya fiksi, menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi


(12)

model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner, yang dibangun melalui unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain, yang kesemuanya tentu saja bersifat imajiner. Selanjutnya disebutkan bahwa dalam sebuah cerita novel kehidupan itu sering terasa benar adanya, seolah-olah terjadi secara kenyataan. Hal ini dikreasikan oleh pengarang, dibuat mirip, diimitasikan dan dianalogikan dengan dunia nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa dan latar aktualnya.

Hal yang membuat suatu novel menarik, harus mempunyai karakter yang cukup memikat, paling tidak satu pelaku yang sanggup memukau pembaca, sehingga akan timbul kesan seakan-akan pembaca berhadapan langsung dengan seseorang yang mengandung simpatisannya. Oleh karena itu, meneliti suatu karya sastra novel terpilih menarik untuk dilakukan. Dalam menggambarkan dunia roman (novel), pengarang mau tidak mau melakukan kegiatan kreatif, dimulai dari menyeleksi bahan-bahan dari seluruh kenyataan yang tak terbatas, kemudian menciptakan struktur naratif dengan sudut pandang tertentu yang membatasi kebebasannya selaku penggambar kenyataan. Selanjutnya, (Tarigan, 1991:171-172) menegaskan bahwa seorang novelis adalah seorang yang humanis karena berfungsi memperkenalkan pembaca pada pengetahuan tentang tabiat manusia yang serba kompleks dalam bahasa yang terpilih. Saat ini novel termasuk genre sastra yang kurang mendapat perhatian dari guru maupun siswa. Melihat kenyataan yang ada di masyarakat, novel merupakan genre karya sastra yang cukup luas perkembangannya di masyarakat. Banyak sekali novelis-novelis muda dan berkarakter bermunculan dan sangat produktif dalam menghasilkan karya, misalnya Habiburrahman El-Shirazy dan Andrea Hirata adalah dua orang diantaranya.

Pesan moral dan nilai budaya merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran sastra. Dengan adanya pesan moral dari sebuah karya sastra, contohnya novel, akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi siswa mengenai makna sebuah novel tersebut. Selain itu, novel juga dapat memperkaya


(13)

pengetahuan siswa tentang nilai-nilai, salah satunya nilai budaya. Novel yang merupakan cerminan kehidupan, diharapkan siswa dapat mengambil pelajaran atau hikmah dan belajar tentang hidup yang sebenarnya.

Untuk memahami sebuah novel bukanlah hal yang mudah. Apalagi kondisi siswa sekarang jauh berbeda dari siswa zaman dulu. Sekarang ini, siswa lebih tertarik pada hal-hal yang sifatnya instan. Siswa lebih suka membaca komik dari pada membaca buku-buku yang membutuhkan telaah untuk memahaminya. Pada masa sekarang, kalau guru tidak pandai memilih bahan ajar dan memilih metode yang tepat dan sesuai, guru yang mengajarkan sastra dalam hal ini novel, bisa-bisa diabaikan saja oleh siswanya.

Dipilihnya masalah “Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata” dalam penelitian ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan motivasi apresiasi sastra pada diri siswa, khususnya dalam bidang novel. Dengan demikian, diharapkan guru bisa memilih alternatif bahan ajar apresiasi sastra yang tidak membosankan para siswa.

Salah satu cara untuk mencapai hal itu, perlu kiranya diadakan pengkajian terhadap novel-novel karya Andrea Hirata. Novel-novel karya Andrea Hirata merupakan karya sastra yang sudah banyak dikenal masyarakat baik kalangan remaja, dewasa, maupun orang tua. Kisah-kisah yang ada di dalamnya sangat menyentuh dengan kehidupan para remaja , dan banyak sekali nilai-nilai yang yang terkandung di dalamnya; nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan,dan lain-lain.sehingga karya sastra tersebut sangat baik untuk dipahami, dinikmati, dan diapresiasi setelah membacanya.

Beberapa dari novel-novel karya Andrea Hirata sangat cocok isinya dengan kehidupan seorang pelajar, mengingat latar cerita yang banyak di sekitar sekolah, seperti pada novel yang berjudul “Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi”, yang justru banyak menceritakan tokoh yang berlatar belakang seorang pelajar dan kehidupannya yang tak lepas dari suka duka seseorang yang di satu sisi menuntut ilmu yang menjadi tekadnya dan harapan orang tuanya. Di sisi lain lain


(14)

dia juga perlu memikirkan keadannya yang sangat sulit dalam mengarungi kehidupannya, Sehingga sangat relevan novel-novel karya Andrea Hirata tersebut menjadi bahan bacaan dalam pembelajaran kesusastraan di sekolah, yaitu Sekolah Menengah Pertama.

Penelitian ini berawal dari keresahan penulis terhadap fenomena krisis akhlak dalam ranah pendidikan kita. Sebagai salah satu bentuk upaya, novel dapat dijadikan bahan ajar sekaligus bahan perenungan untuk mencari pengalaman hidup karena novel mengandung nilai-nilai budaya, pendidikan, moral, serta budaya.

Pengalaman batin dalam sebuah novel dapat memperkaya kehidupan batin penikmatnya. Lebih dari itu, novel-novel karya Andrea Hirata sangat menggugah untuk dilakukan pengkajian sehingga bisa dirasakan manfaat lain disamping sebagai salah satu bacaan yang menghibur. Kajian yang dilakukan semestinya dilakukan dari berbagai segi dan pendekatan. Setiap pengkajian tersebut bertujuan agar karya sastra itu dapat digunakan dengan lebih baik, sehingga dapat dinikmati dan diambil manfaat yang sebesar-besarnya. Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk mengkaji novel-novel karya Andrea Hirata ini. Berdasarkan paparan-paparan itu pula penulis bermaksud mengkaji novel-novel karya Andrea Hirata dari aspek pesan moral dan nilai budaya, untuk selanjutnya diujicobakan dalam pembelajaran serta diharapkan peserta didik mampu menginternalisasikan nilai moral dan budaya yang ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam memilih materi pembelajaran, seorang guru dituntut keterampilannya agar tercapai tujuan pembelajaran. Pada dasarnya, dalam memilih bahan pembelajaran , penentuan jenis dan kandungan materi sepenuhnya terletak di tangan guru. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai dasar pegangan untuk memilih objek bahan pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan apresiasi siswa. Prinsip dasar dalam memilih bahan pembelajaran atau materi pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan siswa pada suatu tahapan pengajaran tertentu. Kemampuan siswa berkembang sesuai dengan tahapan


(15)

perkembangan jiwanya. Oleh karena itu, karya sastra yang disajikan hendaknya diklasifikasikan sesuai dengan derajat kesukaannya di samping kriteria-kriteria lainnya. Tanpa adanya kesesuaian antara siswa dan bahan yang diajarkan, pelajaran yang akan disampaikan tidak akan berjalan optimal.

Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan agar dapat memilih bahan pembelajaran yang tepat. Menurut Rahmanto (1993:27) ada tiga aspek yang tidak boleh dilupakan dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu aspek bahasa, aspek psikologi, dan aspek latar belakang budaya. Sedangkan menurut Depdiknas, (2006:195) ada beberapa prinsip dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran, prinsip tersebut antara lain prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip kecukupan. Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan analisis terhadap novel karya Andrea Hirata yaitu : “Resepsi Pembaca terhadap Novel Laskar Pelangi dalam Komunitas Cybersastra.” Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa resepsi pembaca terhadap struktur novel Laskar Pelangi secara umum mampu memenuhi cakrawala masyarakat pembaca dalam unsur tema,tokoh dan penokohan,latar tempat,latar sosial, dan bahasa. Penelitian yang berkaitan dengan “Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran” belum pernah dilakukan. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap novel-novel tersebut dan menjadikannya sebagai alternatif bahan atau materi pembelajaran apresiasi sastra di sekolah.

1.2 Fokus Penelitian

Mengingat masalah penelitian ini cukup luas, maka pelaksanaan penelitian ini perlu dibatasi pada hal-hal berikut ini.

1. Analisis novel karya Andrea Hirata, yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi,


(16)

2. Ruang lingkup kajian akan difokuskan pada pesan moral dan nilai budaya novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Padang Bulan dan Cinta di dalam

Gelas karya Andrea Hirata.

3. Pemahaman siswa terhadap pesan moral dan nilai budaya pada novel

LaskarPelangi, Sang Pemimpi, Padang Bulan, dan Cinta di dalam Gelas

Karya Andrea Hirata.

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam rencana penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana unsur-unsur yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata?

2. Pesan moral apa yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata? 3. Nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam novel-novel karya

Andrea Hirata?

4. Apakah dapat disusun bahan pembelajaran apresiasi sastra untuk siswa SMP dari pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andrea Hirata?

1.4 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andra Hirata. Berdasarkan hal tersebut secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berikut ini.

1. Unsur-unsur yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata; 2. pesan moral yang terkandung dalam novel-novel karya Andrea Hirata; 3. nilai-nilai budaya yang ada dalam novel-novel karya Andrea Hirata; dan 4. bahan pembelajaran yang dapat diberikan di SMP dari pesan moral dan nilai

budaya dalam novel-novel karya Andrea Hirata. 1.5 Anggapan Dasar


(17)

Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik (Arikunto, 2002:5). Dalam rencana penelitian ini anggapan dasar peneliti adalah sebagai berikut .

1. Karya sastra merupakan gambaran situasi sosial.

Sebuah novel berisi ungkapan pengalaman pengarang yang dicerna dari pengalaman hidupnya sehari-hari yang diendapkannya, baik pengalaman yang diperoleh secara langsung maupun yang diperoleh secara secara tidak langsung. Apa yang dipaparkan oleh pengarang dalam novel sama dengan apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita lakukan dalam kehidupan ini. Sehingga sebuah novel memiliki kemiripan dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan ini.

2. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai.

Karya sastra merupakan karya seni yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang ditampilkan oleh pengarang melalui sebuah kisah kehidupan para pelakunya. Perjuangan hidup yang dilakukan oleh tokoh dalam sebuah cerita mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan tauladan dan panutan dalam menghadapi masalah sehari-hari maupun menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan nyata.

3. Pesan moral dan nilai budaya bisa digali dari karya sastra.

Banyaknya novelis yang produktif menghasilkan banyak sekali karya sastra. Dari sekian banyak novel-novel yang sudah dihasilkan tersebut berisi bermacam-macam pesan dan nilai-nilai kehidupan. Andrea Hirata adalah seorang novelis yang karya-karyanya sangat disukai pembaca karena isi cerita yang sangat menyentuh hati para pembaca, novel-novelnya banyak mengandung nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikannya. Sebagai contoh, pesan moral dan nilai-nilai budaya juga sangat menonjol dalam cerita novel karya Andrea Hirata tersebut.

4. Pesan moral dan nilai budaya merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diajarkan dan ditanamkan dalam diri siswa.


(18)

Novel-novel karya Andrea Hirata merupakan karya sastra yang sudah banyak dikenal masyarakat baik kalangan remaja, dewasa maupun orang tua. Kisah-kisah yang ada di dalamnya sangat menyentuh dengan kehidupan para remaja, dan banyak sekali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya; nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan, dan lain-lain. Sehingga karya sastra tersebut sangat baik untuk dipahami, dinikmati, dan diapresiasi setelah membacanya. Hal itu sesuai dengan materi yang diajarkan guru pada mata pelajaran kesusastraan Indonesia, sekaligus menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik tersebut kepada siswa. Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin meningkat pula kenakalan remaja. Hal itu sangat diperlukan penanaman nilai-nilai moral, budaya, sosial, dan nilai pendidikan tersebut.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. Manfaat secara teoretis adalah seperti berikut ini.

1. Secara teoretis penelitian ini dapat menjelaskan tentang pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andrea Hirata.

Adapun manfaat secara praktis hasil penelitian ini adalah dapat memberikan manfaat sejumah pihak, khususnya siswa, guru, pembaca, sekolah, dan peneliti selanjutnya.

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memacu minat baca siswa terhadap sastra, khususnya novel dan dapat memberikan pelajaran yang berharga terhadap siswa.


(19)

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru agar semakin bergairah terhadap sastra. Guru dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru diharapkan semakin menyenangi dan mendalami sastra agar tidak hanya mementingkan pembelajaran bahasa, namun juga pembelajaran sastra. Novel karya Andrea Hirata dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran sastra di SMP.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberikan inspirasi kepada sekolah untuk semakin meningkatkan penyediaan buku-buku sastra. Sekolah tidak lagi memandang sebelah mata pelajaran Sastra Indonesia. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian dan temuan penelitian dapat

dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan pada novel yang sama, atau peneliti sejenis pada novel yang berbeda.

1.7 Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “ Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP”.Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul penelitian, di bawah ini akan diuraikan penjelasan sebagai berikut.

1.7.1 Moral

Moral dalam cerita, biasanya dimaksudkan sebagai saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Sementara itu (Ya’kub, 1991:14) mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagi manusia sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.

Penulis berpendapat, pesan moral adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat, yang disampaikan lewat orang lain melalui ajaran tentang baik buruk


(20)

yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila.

1.7.2 Nilai

Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan budi selalu dituntut untuk berjuang dan berpikir kreatif dalam memilih antara yang baik dan buruk berdasarkan nilai-nilai yang berlaku di lingkunganya. Imanuel Kant (Nasution,1991:64) manusia mempunyai perasaan, moral yang tertanam dalam jiwa dan sanubarinya. Manusia merasa bahwa ia mempunyai kewajiban untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan-perbuatan baik. Nilai-nilai ini bukan dari manusia, dari suatu zat yang lebih tinggi dari manusia yaitu Tuhan (Nasution,1991:67).

Penulis berpendapat, nilai adalah suatu konsep yang ideal tentang sesuatu yang dipandang dan diakui berharga serta mempengaruhi perilaku seseorang atau masyarakat yang mempunyai niai tersebut.

1.7.3 Budaya

Budaya, (KBBI, 2001:170) adalah (1) hasi kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat; (2) keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkat laku.

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat karena menjadi manusia tidak lain adalah merupakan bagian dari hasil kebudayaan itu sendiri. Kata budaya berasal dari bahasa sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” dan “akal”. Sesunggauhnya budaya adalah daya dan budi yang berupa cipta atau hasil cipta, karsa, dan rasa (Koentjaraningrat, 2002 : 181).


(21)

Pengertian novel menurut Sudjiman (1998: 53) adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun . Novel cenderung meluas dan kompleks. Dalam arti luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang luas dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan latar (setting) cerita yang beragam pula.

Menurut pandangan penulis, novel merupakan suatu cerita yang menampilkan kejadian yang luar biasa pada kehidupan para pelakunya yang bisa menyebabkan perubahan sikap hidup atau yang menentukan nasibnya.

1.7.5 Bahan Pembelajaran

Bahan pembelajaran sastra adalah bahan yang akan diajarkan kepada siswa secara berencana agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran sastra secara kognitif, afektif, psikomotorik pada tingkat SMP berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bahan ajar adalah materi pembelajaran minimal untuk menguasai kompetensi dasar. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material).

1.7.6 Apresiasi Sastra

Apresiasi sastra adalah kegiatan mengindahkan dan menghargai karya sastra. Dalam konteks yang lebih luas istilah apresiasi mengandung makna (1) Pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, (2) Pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Sebagai suatu proses, apresiasi melibatkan tiga unsur inti, yaitu aspek kognitif, aspek emotif, aspek evaluatif.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk teknik penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, serta sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi sasaran penelitian. Peneliti dapat memilih salah satu dari berbagai metode yang ada sesuai dengan tujuan, sifat, objek, sifat ilmu atau teori yang mendukungnya. Dalam penelitian, objeklah yang menentukan metode yang akan digunakan (Koentjaraningrat, 2002: 7-8). Sukmadinata (2009: 60) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat yang dibedakan menurut unsur-unsur/bagian-bagian tertentu untuk memperoleh simpulan . Sedangkan Frankel dan Wallen (2007: G6) menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah dengan segala kompleksitasnya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analysis. Metode ini merupakan salah satu metode dalam ilmu sosial yang digunakan untuk mempelajari dan mengungkapkan arti yang lebih dalam serta proses -proses dinamis di belakang komponen isi suatu karya sastra atau naskah tertentu. Dengan menggunakan metode ini, peneliti menginterpreta sikan dan berusaha memahami isi pesan maupun gagasan utama yang terkandung di dalam novel yang dikaji. Sedangkanpendekatan yang digunakan peneliti


(23)

adalah pendekatan heurmenitik.

Kaitannya dengan kajian budaya, Ratna (2010: 360 -362) mengemukakan beberapa tahapan model deskriptif-analitik sebagai berikut. Pertama, tentukan objek yang akan dianalisis. Dalam hal ini, objek dalam penelitian ini adalah mengenai pesan moral dan nilai-nilai budaya yang ada dalam novel (1) Laskar Pelangi, (2) Sang Pemimpi, (3) Padang

Bulan, (4) Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata. Kedua, objek dianalisis

secara sistematis. Untuk mencapai sistematika yang memadai, penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang terukur. Ketiga, analisis dilakukan dengan menggunakan relevansi teori-teori tersebut. Dalam penelitian ini, terdapat saling keterkaitan antara teori-teori moral, budaya, sastra, dan teori-teori pembelajaran. Keempat, keseluruhan data perlu dikaitkan dan dicarikan konteksnya dengan berbagai disiplin yang releva n. Dalam hal ini, data yang menjadi bahan kajian akan dikaitkan dengan proses pembeiajaran sastra di sekolah, khususnya sekolah menengah pertama (SMP). Kelima, menemukan `temuan', baik berupa sesuatu yang belum ada sebelumnya maupun berupa teori.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi atau kajian kepustakaan (library research), dalam hal ini kajian terhadap teks novel (1) Laskar Pelangi, (2) Sang Pemimpi, (3)Padang Bulan, (4)Cinta dalam

Gelas karya Andrea Hirata. Novel ini menjadi sumber data utama atau

sumber primer dalam penelitian ini. Secara hermeneutis, kajian kepustakaan ini dilakukan dengan penghayatan secara langsung dan pemahaman arti secara rasional. Untuk melaksanakan hal tersebut, dikemba ngkan rambu-rambu studi dokumentasi yang berfungsi sebagai instrumen penelitian. Teknik studi dokumentasi direalisasikan atau diterapkan dengan tiga langkah berikut ini. 1. Peneliti membaca secara kritis sumber data dalam novel (1) Laskar Pelangi,


(24)

(2) Sang Pemimpi, (3) Padang Bulan, (4)Cinta dalam Gelas karya Andrea

Hirata. Pembacaan secara hermeneutis ini dimaksudkan untuk memahami dan memiliki kembali makna yang terdapat di dalam sumber data.

2. Peneliti membaca secara berkesinambungan dan berulang-ulang sumber data dalam novel-novel karya Andrea Hirata tersebut.

3. Peneliti membaca sekali lagi sumber data untuk memberi tanda bagian-bagian teks novel-novel karya Andrea Hirata yang diangkat menjadi data dan dianalisis lebih lanjut. Penandaan ini disesuaikan dengan sumber data. Dengan ketiga langkah tersebut diharapkan dapat diperoleh data penghayatan dan pemahaman arti secara mendalam dan mencukupi

3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 305), dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Posisi peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian. memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Selanjutnya Nasution dalam Sugiyono (2010: 306) rnenyebutkan dalam instrumen penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama.

Instrumen penelitian diperlukan untuk mendukung langkah-langkah operasional penelitian terutama yang berkaitan dengan teknik pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh instrumen-instrumen pembantu berupa lembaran analisis struktur novel atau lembar analisis unsur-unsur intrinsik novel, lembar analisis pesan moral, lembar analisis nilai-nilai budaya, lembar analisis rancangan pembelajaran, kartu data, alat tulis, dan buku catatan.

Dalam penelitian ini terdapat terdapat empat instrumen, yaitu : 1. Format analisis Struktur Novel


(25)

Tabel 3.1

Format analisis Struktur Novel

Aspek yang dianalisis Indikator

(1) (2)

1. Tema a. Tema tingkat fisik

b. Tema tingkat organik c. Tema tingkat sosial d. Tema tingkat egoik

e. Tema tingkat divine (ketuhanan)

2. Alur a. Alur terbentuk dari susunan gerak

peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat interaksi antar tokoh

b. Peristiwa-peristiwa yang dapat membentuk alur itu ada dalam satu jalinan atau

rangkaian yang berhubungan secara

kausalitas dan berurutan secara kronologis dan logis menurut urutan waktu

c. Tahapan alur terdiri atas pengenalan, konflik, komplikasi, klimaks, peleraian dan penyelesaian

3. Penokohan a. Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya

b. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya

maupun caranya berpakaian

c. Menunjukkan bagaimana perilakunya d. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara


(26)

tentang dirinya sendiri

e. Memahami bagaimana jalan pikirannya f. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara g. Melihat bagaimana tokoh lain memberikan

reaksi terhadapnya

h. Melihat bagaimana tokoh itu mereaksi tokoh yang lain.

4. Sudut Pandang a. Pengarang terlibat dalam cerita, sebagai pelaku utama

b. Pengarang terlibat dalam cerita, bukan sebagai pelaku utama

c. Pengarang tidak terlibat dalam cerita, melainkan hanya sebagai pencerita 5. Latar/setting a. Latar tempat : menyaran pada lokasi

terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita

b. Latar waktu : berhubungan dengan “kapan”

terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita c. Latar Sosial : menyaran pada hal-hal yang

berhubungan dengan kehidupan sosial mesyarakat di suatu tempat yang diceritakan

2. Format analisis pesan moral novel

Tabel 3.2

Format Analisis Pesan Moral Novel


(27)

(1) (2) (3)

1 Kejujuran Ditandai dengan bersikap jujur

kepada orang lain, ini ada

dua(1)sikap terbuka,(2)sikap fair atau adil.Sikap yang terbuka menghormati orang lain,memenuhi janji yang diberikan juga terhadap orang yang tidak dalam posisi yang tidak menuntutnya.Ia tidak akan bertindak bertentangan dengan hati nuraninya.

2 Otentik atau menjadi diri sendiri

Ditandai dengan ciri manusia yang

mempunyai sikap

otentik,menghayati dan

menunjukkan diri sesuai dengan keasliannya,dengan kepribadiannya yang sebenarnya.

3 Bertanggung jawab Ditandai dengan ciri kesediaan

untuk melakukan apa yang harus dilakukan dengan sebaik mungkin.

4 Kemandirian Adanya kekuatan batin untuk

mengambil sikap moral yang baik, tidak ikut-ikutan dengan hal yang tidak sesuai,walaupun itu dipandang hal yang biasa oleh lingkunagn sekitar.Tidak mau bekerja sama dalam suatu urusan yang tidak jujur,korup,melanggar keadilan.

5 Keberanian Adanya kesetiaan terhadap suara

hati,yang dinyatakan diri dalam kesediaan untuk mengambil resiko

konflik, tekad untuk

mempertahankan sikap walaupun tidak disetujui sekalipun.

6 Kerendahan hati Adanya kekuatan batin untuk melihat diri sesuai dengan kenyataan. Ia sadar kekuatan dan


(28)

keterbatasan.

7 Realistik dan Kritis Kemampuan dan keinginan untuk

mempelajari keadaan dengan

realistik,dengan tujuan agar dapat memperbaiki keadaan sehingga lebih adil dan sesuai martabat manusia.

3. Format analisis nilai budaya pada novel Tabel 3.3

Format Analisis Nilai Budaya pada Novel Aspek

yang Dianalisis

Indikator

(1) (2) (3) (4)

Hakikat hidup (HK)

Hidup itu buruk

Hidup itu baik Hidup itu

buruk,tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik Hakikat karya (HK) Karya itu untuk nafkah hidup

Karya itu untuk

kedudukan,kehormatan,dsb.

Karya itu untuk menambah karya


(29)

manusia tentang waktu

masa kini masa depan

Pandangan) Manusia Manusia menjaga Manusia

manusia terhadap alam (MA tunduk kepada alam yang dahsyat

keselarasan dengan alam berusaha menguasai alam Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (MM) Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya (berjiwa gotong royong) Orientasi vertikal, ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat. Individualisme menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.

3. Format rancangan pembelajaran

Tabel 3.4

Pedoman Rancangan Pembelajaran pada Novel Melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Aspek yang Dikembangkan Indikator

(1) (2)

1. Dasar Budaya a. Pengenalan budaya lokal

masyarakat

b. Cerminan budaya lokal masyarakat


(30)

2. Dampak yang diharapkan a. Siswa dapat memahami dan

menemukan nilai-nilai budaya dan karakter tokoh remaja dalam novel-novel karya Andrea Hirata b. Siswa dapat meneladani nilai-nilai

budaya dan karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata

c. Siswa dapat menghargai nilai-nilai budaya lokal maupun nasional d. Siswa dapat lebih menyenangi karya sastra, khususnya novel masa kini

e. Berkenaan dengan model

pembelajaran yang disusun akan memberikan kontribusi dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) khususnya dalam

pelajaran apresiasi sastra. f. Para guru bahasa Indonesia

khususnya, dapat memanfaatkan model yang telah disusun dalam pelaksanaan pembelajarannya, lebih jauh dapat mengembangkan lagi, sehingga lebih sempurnadan bisa lebih diterima oleh berbagai pihak.

3. Penyusunan Slabus a. Kompetensi Dasar

b. Materi pembelajaran c. Kegiatan pembelajaran d. Indikator

e. Penilaian f. Sumber bahan 4. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

a. Standar kompetensi b. Kompetensi Dasar c. Indikator

d. Materi pembelajaran e. Model pembelajaran


(31)

f. Kegiatan pembelajaran

g. Alat/bahan dan sumber belajar h. Penilaian

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan teknik pembacaan secara holistik atau terpadu dan menyeluruh terhadap sumber data yang berbentuk novel. Disamping itu pula dilakukan melalui teknik pembacaan retroaktif atau hermeneutik, yaitu pembacaan bolak-balik sebagaimana yang terjadi pada metode hermeneutik untuk menangkap maknanya, setelah sumber data yang berbentuk novel atau teks novel tersebut dibaca, kemudian hasil pembacaan tersebut dijadikan dasar untuk pengklasifikasian dan pengelompokk an data berdasarkan unsur-unsur atau bagianbagian tertentu sesuai tujuan penelitian.

Adapun teknik atau langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memilih dan menentukan novel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini adalah novel (1)Laskar Pelangi, (2)Sang Pemimpi,(3)Padang

Bulan, (4)Cinta di Dalam Gelas karya Andre Hirata.

2. Membaca, menelaah dan memahami unsur-unsur pesan moral dan nilai-nilai budaya serta karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel.

3. Mencatat data berupa kata, frasa, kalimat, ungkapan, pernyataan, dan lain-lain yang berkaitan dengan pesan moral dan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam novel.

4. Mengelompokkan data atau mengklasifikasikan data berdasarkan unsur-unsur pesan moral dan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam novel.


(32)

5. Mendeskripsikan data berdasarkan unsur-unsur pesan moral dan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam novel. Berdasarkan unsur-unsur struktur dan nilai-nilai budaya yang terdapat daiam novel.

6. Menganalisis data berdasarkan unsur-unsur pesan moral dan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam novel.

7. Memaharni teks berdasarkan pesan moral dan nilai-nilai budaya dalam novel (1)Laskar Pelangi, (2)Sang Pemimpi, (3)Padang Bulan,

(4)Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata.

8. Menyimpulkan hasil analisis pesan moral dan nilai-nilai yang terdapat dalam novel.

9. Menyusun laporan hasil penelitian. 10.Melaporkan hasil penelitian.

1. Novel Lasakar Pelangi 2. Padang Bulan

3. Sang Pemimpi 4. Cinta di Dalam Gelas

Instrumen Penelitian Pengumpulan Data

Studi Dokumentasi/Kajian Pustaka (library reseach)


(33)

3.5 Sumber Data

Menurut Arikunto (2002 : 107), sumber data dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni person (berupa orang), place (berupa tempat), dan

paper (berupa simbol, bisa kertas atau benda yang dapat digunakan dalam

metode dokumentasi). Sumber data ini ditetapkan dengan menggunakan penyampelan berdasarkan tujuan (purposive sampling) atau penyampelan internal atau penyampelan berdasarkan kriteria (internal sampling/criterion

based sampling), yaitu penyampelan yang mengutamakan dan

menyandarkan diri pada terwakilinya informasi secara kualitatif mendalam, menyeluruh, dan memadai tentang pesan moral dan nilai budaya dalam novel.

Dengan demikian, sumber data dipilih yang representatif dalam arti menurut keperluan, kecukupan, kemendalaman, mengenai moral dan nilai budaya di dalam novel Indonesia. Berdasarkan pengertian tersebut, yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah novel (1) Laskar Pelangi, (2) Sang Pemimpi, (3) Padang Bulan, (4) Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata sebagai kajian.


(34)

Untuk melengkapi sumber data, berikut identitas lengkap novel karya Andrea Hirata yang diteliti.

1. Judul novel : Laskar Pelangi Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : PT.Bentang

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011

Tebal halaman : 534 hlmn

2. Judul novel : Sang Pemimpi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : PT.Bentang

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011

Tebal halaman : 248

3. Judul novel : Padang Bulan

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : PT.Bentang

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2012

Tebal halaman : 252

4. Judul novel : Cinta di Dalam Gelas

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : PT.Bentang

Kota Terbit : Yogyakarta


(35)

Tebal halaman : 264

Selain sumber data di atas, ada sumber data lainnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); Standar Kompetensi Mata Pelajar an Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Jakarta tahun 2006. Sumber data ini digunakan sebagai acuan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mengetahui tujuan pembelajaran yang terkandung dalam KTSP Bahasa Indonesia.


(36)

(37)

BAB V

MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA

5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Dalam pelaksanaan pembelajaran novel yang digunakan sebagai materi pembelajaran adalah salah satu dari empat novel yang menjadi sampel penelitian, yaitu novel Laskar Pelangi, karena novel tersebut memiliki kepadatan dalam pelajaran moral dan nilai budaya. Di samping itu, novel

Laskar Pelangi merupakan novel karya Andrea Hirata pertama yang sudah

sangat terkenal bagi para siswa. 5.1.1 Dasar Budaya

Karya sastra lahir merupakan cerminan dari keadaan masyarakat pada zamannya. Sastra merupakan bentukan dari sosio kultural masyarakat tertentu yang dioah oleh si peneliti dengan daya afektif imajinasinya sehingga menjadi sebuah karya besar.

Novel secara bentuk cerita bisa kita lihat bahwa fragmen-fragmen yang dibentuk dalam alur cerita merupakan bentuk rekayasa dari cerminan kehidupan yang terjadi di bumi ini. Meskipun ada beberapa tokoh atau fragmen yang pada satu sisi betul-betul tidak ada dan dari segi cerita melampaui batas indera duniawi. Pada tahapan itu, marupakan hasil dari intuisi si pengar ang dalam proses berimajinasinya.

Novel Laskar Pelangi, merupakan cerminan dari masyarakat itu sendiri. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam novel tersebut merupakan bagian dari diri si aku—yang tiada lain adalah si pengarang itu sendiri. Di samping it u, penggambaran budaya lokal (Melayu Belitung) sangat begitu kental dan detail


(38)

dijelaskan secara sosio-kulturalnya. Selanjutnya dari dimensi agama juga tampak dalam ajaran yang disampaikan para guru dalam cerita tersebut, sehingga sangat berpengaruh dalam sikap, pembicaraan, yang sering disampaikan si tokoh, yang tidak lain si pengarang novel, untuk menggambarkan dan memperkaya ceritanya.

Sebagai salah satu karya sastra yang penting, novel ini merupakan salah satu novel yang perlu dikaji sebagai bentuk pengenalan budaya dan moral remaja kepada siswa dalam pembentukan karakter yang sesungguhnya. Model pembeajaran yang dirancang mencoba memperkenalkan kepada siswa supaya lebih jauh memahami dan berpengalaman dalam menggauli apresiasi terhadap novel. Siswa lebih dapat mencerna dari isi dan makna yang terkandung dalam novel tersebut dan diharapkan karena menyangkut persoalan karakter tokoh remaja; siswa lebih bijaksana dalam segala perilakunya melalui tauladan-tauladan yang ada dalam cerita novel Laskar Pelangi ini.

5.1.2 Dampak yang Diharapkan

Dampak yang diharapkan dari model pembelajaran novel melalui pembelajaran apresiasi sastra di SMP sebagai berikut.

1. Siswa dapat memahami dan menemukan nilai-nilai budaya dan moral tokoh remaja dalam novel Laskar Pelangi.

2. Siswa dapat meneladani nilai-nilai budaya dan moral tokoh remaja yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi.

3. Siswa dapat menghargai nilai-nilai budaya lokal maupun nasional. 4. Siswa dapat lebih menyenangi karya sastra, khususnya novel masa kini. 5. Berkenaan dengan model pembelajaran yang disusun akan memberikan


(39)

6. Para guru bahasa Indonesia khususnya, dapat memanfaatkan model yang telah disusun dalam pelaksanaan pembelajarannya, lebih lanjut dapat mengembangkan lagi, sehingga lebih sempurna dan bisa lebih diterima oleh berbagai pihak.

5.1.3 Penyusunan Silabus

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Kota Solok Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : IX / 2 (dua)

Standar Kompetensi : Mendengarkan (Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan kutipan/ sinopsis novel)

1. KOMPETENSI DASAR

Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.

2. MATERI PEMBELAJARAN

Novel Indonesia (Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata)

Tokoh-tokoh novel Laskar Pelangi

Sifat-sifat Tokoh Novel Laskar Pelangi

Pesan Moral dalam Novel Laskar Pelangi

Nilai-nilai Budaya dalam novel Laskar Pelangi

3. KEGIATAN PEMBELAJARAN

 Siswa mendengarkan pembacaan sinopsis dan beberapa kutipan novel Laskar Pelangi


(40)

 Siswa menentukan tokoh-tokoh yang terdapat di dalam kutipan novel

 Siswa menentukan sifat/watak tokoh

Siswa menentukan pesan moral novel Laskar Pelangi

 Siswa menemukan contoh nilai-nilai budaya dalam novel

Laskar Pelangi

4. INDIKATOR

 Siswa dapat menyimak pembacaan kutipan novel

 Siswa dapat menentukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel

 Siswa dapat menentukan sifat/watak tokoh

Siswa dapat menentukan pesan moral novel Laskar Pelangi

 Siswa dapat menyebutkan contoh nilai-nilai budaya dalam novel Laskar Pelangi.

5. PENILAIAN

 Jenis Tagihan 1. Tugas rumah.

 Bentuk Instrumen Tes Uraian

6. ALOKASI WAKTU

 4 JAM (2 X pertemuan)/ 180 menit

7. SUMBER/ BAHAN

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. 5.1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(41)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri2 Kota Solok Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IX/ 2 (dua) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. STANDAR KOMPETENSI

Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan kutipan dan sinopsis novel.

2. KOMPETENSI DASAR

Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.

3. INDIKATOR

 Siswa dapat menyimak bacaan kutipan novel

 Siswa dapat menentukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel

 Siswa dapat menentukan sifat/watak tokoh

Siswa dapat menentukan pesan moral novel Laskar Pelangi

 Siswa dapat menyebutkan contoh nilai-nilai budaya dalam novel

Laskar Pelangi

4. MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian novel dalam arti luas adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Menurut Jassin (Nurgiyantoro, 2005: 16) novel

sebagai “Suatu cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang ada di sekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu


(42)

saat dari kehidupan seseorang, dan lebih mengenai sesuatu episode.”

Pengertian novel menurut Sudjiman (1998 : 53) adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Novel cenderung bersifat meluas dan kompleks.

Sebagai bentuk sastra, novel (bahasa Jerman) adalah sebuah bentuk dichtung dan dalam bentuknya yang paling sempurna, novel merupakan epik modern (Wellek dan Warren, 1995 : 276). Ada juga yang beranggapan bahwa novel dianggap sebagai dokumen atau kasus sejarah, sebagai pengakuan (karena ditulis dengan sangat meyakinkan), sebagai sebuah cerita kejadian sebenarnya, sebagai sejarah hidup seseorang dan zamannya.

Dengan demikian novel merupakan cerita yang menampilkan kejadian luar biasa pada kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya. Novel merupakan salah satu karya yang mengisahkan kehidupan manusia, dicirikan oleh adanya konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan perubahan para tokohnya. Perubahan jalan hidup sang tokoh tidak harus selalu diakhiri keberhasilan, tetapi kadang-kadang juga kegagalan.

Memahami sebuah novel dapat dilakukan melalui pendekatan pemahaman pesan moral novel dan sifat -sifat para tokohnya, yang di dalamnya juga terdapat nilai-nilai budaya dari peristiwa yang diceritakan dalam novel itu.

5. METODE PEMBELAJARAN

A. Inkuiri B. Tanya jawab


(43)

6. LAGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Langkah Awal

Apersepsi:

1.Guru mengucapkan salam

2. Guru mengabsen siswa dengan cara menanyakan siswa yang tidak masuk.

3. guru menuliskan di papan tulis tujuan pembelajaran.

4. Guru mengondisikan siswa untuk membentuk kelompok, tiap kelompok terdiri 4-5 orang.

b. Kegiatan Inti :

 Eksporasi :

1. Guru mampu membacakan sinopsis dan kutipan dengan suara yang baik, lafal, intonasi, dan mimik yang tepat,

2. Guru membimbing siswa untuk mencatat nama-nama tokoh-tokoh yang tepat

3. Siswa menentukan watak/ sifat-sifat tokoh

4. Siswa menceritakan kembali isi ceita secara ringkas. 5. Siswa secara berkelompok menentukan pesan moral novel 6. Siswa secara berkelompok menyebutkan contoh nilai budaya

dalam novel

 Elaborasi :

1. Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.


(44)

2. Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara lisan atau tertulis secara berkelompok. 3. Guru memfasilitasi siswa menyajikan hasil kerja secara

kelompok.

4. Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa Konfirmasi :

1. Guru memberi umpan balik yang positif dan penguatan secara lisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa 2. Guru memberi konfirmasi terhadap elaborasi dan eksplorasi siswa melalui berbagai sumber

b. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan pelajaran

2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedial atau pengayaan)

7. SUMBER BELAJAR

1. Novel Laskar Pelangi

2. Buku Pelajaran bahasa Indonesia

8. PENILAIAN

Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung


(45)

pencapaian kompetensi Teknik penilaian Bentuk Penilaian Instrumen 1. Mampu menentukan tokoh-tokoh 2. Mampu menentukan sifat-sifat tokoh 3. Mampu menentukan pesan moral novel 4. Mampu menyebutkan nilai budaya dalam novel Tes tertulis

Tes uraian 1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam novel tersebut dan siapa tokoh sentral dalam novel Laskar Pelangi? 2. Bagaimanakah

sifat/watak tokoh-tokoh dalam novel tersebut? Berilah bukti yang mendukung. 3. Sebutkan pesan

moral Novel tersebut?

4. Sebutkan contoh nilai budaya yang terdapat dalam novel tersebut!

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 1

Kegiatan Skor

Siswa menyebutkan sifat/watak tokoh X dengan tepat 2

Siswa hanya menyebutkan tokoh sentral yang ada dalam novel


(46)

Siswa tidak bisa menyebutkan para tokoh dan menyebutkan tokoh sentral

0

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 2

Kegiatan Skor

Siswa menentukan sifat/watak tokoh X dengan tepat 2

Siswa menentukan sifat/watak tokoh X kurang tepat 1

Siswa tidak menuliskan sifat/watak tokoh 0

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 3

Kegiatan Skor

Siswa menyebutkan pesan moral novel dengan tepat 2

Siswa menyebutkan pesan moral novel kurang tepa 1

Siswa tidak menyebutkan pesan moral novel 0

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 4

Kegiatan Skor

Siswa menyebutkan lebih dari tiga nilai budaya dalam novel

2

Siswa menyebutkan 1 -3 nilai budaya novel 1


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002) . Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Djahiri, A K. (1989) Teknik pengembangan program pengajaran pendidikan nilai

moral. Bandung: Lab.PMPKn FPIPS IKIP Bandung.

Depdiknas. (1994). Kamus besar bahasa indonesia: Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas.. (2004). Ensiklopedia sastra indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamaris, E. (1993). Menggali khazanah sastra melayu klasik. Jakarta: Balai Pustaka. Esten, M. (1984). Kesusastraan pengantar teori dan sejarah. Bandung: Angkasa. Haryono, E. (2005). “Integrasi nilai moral pada karya seni rupa”. (Tinjauan Deskriptif

analisis nilai-nilai moral pada lukisan karya popo iskandar). Bandung: Tesis UPI tidak Diterbitkan.

Hirata, A. (2006) Laskar pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Hirata, A. (2009). Sang pemipi. Yogyakarta: bentang Pustaka. Hirata, A. (2010). Padang bulan. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Hirata, A. (2010). Cinta di dalam gelas. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Koentjaraningrat.(2002). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Mahayana, M. S. (2005). Jawaban sastra indonesia sebuah orientasi kritik. Jakarta: Bening Publishing.

Masinambow, E.K.M. (2001). Meretas ranah bahasa, semiotika, dan budaya. Yogyakarta: yayasan Bentang Budaya.

Nurgiyantoro, B. (2007). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


(48)

Pradopo, R.D. (1995). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K.(2010). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra: dari strukturalisme

hingga postrukturalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.

Sudjiman, P. (1998). Memahami cerita rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugiyono, (2010). Metode penelitian pendidikan.:Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S.. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarrya dan Pascasarjana UPI.

Sumardjo, J.. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Suseno, F.M. (1987). Etika dasar; Masalah-masalah pokok filsafat moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syah, M. (2003). Psikologi remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Syamsuddin. (1992). Studi wacana( teori-analisis-pengajaran). Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan seni IKIP Bandung.

Tarigan, H.G. (1991). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa. Teeuw, A. (1988). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Tompkins, G.E. (1991). Language skill:content and teaching strategies. New York:Collier MacMillan International Publishing Group.

Trisnahada. (2006). “Implementasi pendidikan nilai dalam pembelajaran sains di madrasah tsanawiyah”. Bandung: Tesis UPI tidak Diterbitkan.


(49)

Wellek, R. & Austin W. (1995) Teori kesusastraan.(Terj. Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.


(1)

214

Widodo Sugeng, 2014

Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara lisan atau tertulis secara berkelompok. 3. Guru memfasilitasi siswa menyajikan hasil kerja secara

kelompok.

4. Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa Konfirmasi :

1. Guru memberi umpan balik yang positif dan penguatan secara lisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa 2. Guru memberi konfirmasi terhadap elaborasi dan eksplorasi siswa melalui berbagai sumber

b. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan pelajaran

2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedial atau pengayaan)

7. SUMBER BELAJAR

1. Novel Laskar Pelangi

2. Buku Pelajaran bahasa Indonesia

8. PENILAIAN

Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung


(2)

215

Widodo Sugeng, 2014

Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pencapaian kompetensi Teknik penilaian Bentuk Penilaian Instrumen 1. Mampu menentukan tokoh-tokoh 2. Mampu menentukan sifat-sifat tokoh 3. Mampu menentukan pesan moral novel 4. Mampu menyebutkan nilai budaya dalam novel Tes tertulis

Tes uraian 1. Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam novel tersebut dan siapa tokoh sentral dalam novel Laskar Pelangi? 2. Bagaimanakah

sifat/watak tokoh-tokoh dalam novel tersebut? Berilah bukti yang mendukung. 3. Sebutkan pesan

moral Novel tersebut?

4. Sebutkan contoh nilai budaya yang terdapat dalam novel tersebut!

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 1

Kegiatan Skor

Siswa menyebutkan sifat/watak tokoh X dengan tepat 2 Siswa hanya menyebutkan tokoh sentral yang ada dalam

novel


(3)

216

Widodo Sugeng, 2014

Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siswa tidak bisa menyebutkan para tokoh dan

menyebutkan tokoh sentral

0

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 2

Kegiatan Skor

Siswa menentukan sifat/watak tokoh X dengan tepat 2 Siswa menentukan sifat/watak tokoh X kurang tepat 1 Siswa tidak menuliskan sifat/watak tokoh 0

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 3

Kegiatan Skor

Siswa menyebutkan pesan moral novel dengan tepat 2 Siswa menyebutkan pesan moral novel kurang tepa 1 Siswa tidak menyebutkan pesan moral novel 0

Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 4

Kegiatan Skor

Siswa menyebutkan lebih dari tiga nilai budaya dalam novel

2

Siswa menyebutkan 1 -3 nilai budaya novel 1 Siswa tidak menyebutkan nilai budaya dalam novel 0


(4)

Widodo Sugeng, 2014

Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002) . Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Djahiri, A K. (1989) Teknik pengembangan program pengajaran pendidikan nilai

moral. Bandung: Lab.PMPKn FPIPS IKIP Bandung.

Depdiknas. (1994). Kamus besar bahasa indonesia: Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas.. (2004). Ensiklopedia sastra indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamaris, E. (1993). Menggali khazanah sastra melayu klasik. Jakarta: Balai Pustaka. Esten, M. (1984). Kesusastraan pengantar teori dan sejarah. Bandung: Angkasa. Haryono, E. (2005). “Integrasi nilai moral pada karya seni rupa”. (Tinjauan Deskriptif

analisis nilai-nilai moral pada lukisan karya popo iskandar). Bandung: Tesis UPI tidak Diterbitkan.

Hirata, A. (2006) Laskar pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Hirata, A. (2009). Sang pemipi. Yogyakarta: bentang Pustaka. Hirata, A. (2010). Padang bulan. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Hirata, A. (2010). Cinta di dalam gelas. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Koentjaraningrat.(2002). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Mahayana, M. S. (2005). Jawaban sastra indonesia sebuah orientasi kritik. Jakarta: Bening Publishing.

Masinambow, E.K.M. (2001). Meretas ranah bahasa, semiotika, dan budaya. Yogyakarta: yayasan Bentang Budaya.

Nurgiyantoro, B. (2007). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


(5)

Widodo Sugeng, 2014

Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pradopo, R.D. (1995). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K.(2010). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra: dari strukturalisme

hingga postrukturalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.

Sudjiman, P. (1998). Memahami cerita rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugiyono, (2010). Metode penelitian pendidikan.:Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S.. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarrya dan Pascasarjana UPI.

Sumardjo, J.. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Suseno, F.M. (1987). Etika dasar; Masalah-masalah pokok filsafat moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syah, M. (2003). Psikologi remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Syamsuddin. (1992). Studi wacana( teori-analisis-pengajaran). Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan seni IKIP Bandung.

Tarigan, H.G. (1991). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa. Teeuw, A. (1988). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Tompkins, G.E. (1991). Language skill:content and teaching strategies. New York:Collier MacMillan International Publishing Group.

Trisnahada. (2006). “Implementasi pendidikan nilai dalam pembelajaran sains di madrasah tsanawiyah”. Bandung: Tesis UPI tidak Diterbitkan.


(6)

Widodo Sugeng, 2014

Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wellek, R. & Austin W. (1995) Teori kesusastraan.(Terj. Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.


Dokumen yang terkait

NILAI MORAL DAN RELIGIUS DALAM NOVEL “AYAH” KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMP.

26 179 26

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di SMA N 1 Sambun

1 9 18

ASPEK EDUKATIF PADA NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Aspek Edukatif Pada Novel Edensor Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

ASPEK PATRIOTISME NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA : KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Patriotisme Novel Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata : Kajian Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 15

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI SMAN 2 SUKOHARJO.

0 1 10

ASPEK BUDAYA DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Budaya Dalam Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 11

ASPEK BUDAYA DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Aspek Budaya Dalam Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 2 19

Aspek Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel-novel Karya Andrea Hirata serta Relevansinya dengan Pembelajaran Apresiasi Prosa.

0 0 17

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA (KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL)

0 1 160

KAJIAN STRUKTURAL TERHADAP NILAI MORAL DAN NILAI BUDAYA NOVEL “LASKAR PELANGI“ KARYA ANDREA HIRATA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMK JURNAL diajukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang tesis Magister Prodi Pendidika

0 1 16