NILAI MORAL DAN RELIGIUS DALAM NOVEL “AYAH” KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMP.

NILAI MORAL DAN RELIGIUS DALAM NOVEL “AYAH” KARYA
ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI
BAHAN BACAAN SASTRA DI SMP

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:
Fitriah Ramli
NIM 8146192008

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
yang berjudul “Nilai Moral dan Religius dalam Novel “Ayah” Karya Andrea
Hirata dan Relevansinya Sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMP.
Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Tentunya tesis ini tidak terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tesis ini.
Terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr.
Bornok Sinaga, M.Pd.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus sebagai pembimbing tesis,
Ibunda Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd. atas semangat dan arahannya
hingga terselesaikannya tesis ini.
4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan Dr. Abdurrahman Adisyahpura,
M.Hum.
5. Pembimbing tesis, Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D. atas kesabaran dalam

memberikan arahan, bimbingan, dan semangat hingga terselesaikannya tesis
ini.
6. Narasumber seminar proposal dan sidang tesis, Bapak Dr. M. Oky Fardian
Gafari, S.Sos., M.Hum. Bapak Dr. Syahnan Daulay, M.Pd. Bapak Dr. Daulat
Saragi, M.Hum. yang telah memberikan masukan hingga terselesaikannya
tesis ini.

i

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan atas ilmu pengetahuan,
semangat, dan juga membentuk karakter penulis hingga menjadi lebih dewasa.
8. Staf Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Yutia Hafwenny atas kebaikan dan
kerja samanya.
9. Seluruh Staf Tata Usaha Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang selalu siap sedia dalam memfasilitasi segala kebutuhan mahasiswa dalam
melaksanakan perkuliahan.
10. Kepala Sekolah SMP Swasta YPMA Medan, Drs. Fakhruddin, S.Pd.I. yang
telah memberikan izin penelitian.

11. Guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, Ibu Yani Oktavia S.Pd. dan
Denggan Soaloon, S.Pd. atas kesediaan menjadi narasumber dalam penelitian
penulis.
12. Kedua orangtua, Bapak Ramli Iba dan Ibunda Tiarfah yang telah memberikan
sejuta kasih dan motivasi kepada penulis. Kakak penulis, Rahima Ramli,
Abangda Irwan Ramli, Ashifar Ramli, dan Mukhlis yang selalu memberikan
semangat sehingga lebih memotivasi penulis.
13. Suami tercinta, Drs. Ridwan Muzainy, dan buah cinta kami, Nurhafizah
Muzainy dan Nahda Zaura Muzainy yang selalu memberi warna tawa dan
bahagia hingga terselesaikannya tesis ini.
14. Sahabat sehidup semati, adinda tercinta Tanita Liasna yang selalu memberi
motivasi hingga terselesaikannya tesis ini.
15. Sahabat-sahabat terbaik, Mistari, Kak Elfiyani, dan Fatwa yang selalu
memberikan semangat.
16. Seluruh rekan seperjuangan mahasiswa angkatan kedua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan yang tak henti memberi motivasi dan informasi selama
perkuliahan.
Akhirnya, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis, pendidikan


ii

pada umumnya, dan pembaca pada khususnya.

Medan,

Desember 2016

Penulis

Fitriah Ramli
8146192008

iii

ABSTRAK
FITRIAH RAMLI. 8146192008. Nilai Moral dan Religius dalam Novel “Ayah”
Karya Andrea Hirata dan Relevansinya Sebagai Bahan Bacaan Sastra di SMP.
Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral dan religius dalam novel
“Ayah” karya Andrea Hirata dan relevansinya sebagai bahan bacaan sastra di SMP.
Suseno menyampaikan 6 nilai moral, berupa kejujuran, nilai-nilai otentik, kesediaan
untuk bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral, dan kerendahan
hati. Lalu, Atmosuwito juga menjabarkan 6 nilai religius berupa penyerahan diri,
tunduk, dan taat, kehidupan yang penuh kemuliaan, perasaan bathin yang ada
hubungannya dengan Tuhan, perasaan berdosa, perasaan takut, dan mengakui
kebesaran Tuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat 33
nilai moral dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata yang terbagi dalam 6 pola, yaitu
kejujuran, nilai-nilai otentik, kesediaan untuk bertanggung jawab, kemandirian moral,
keberanian moral, dan kerendahan hati, (2) terdapat 32 nilai religius yang terkandung
dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata yang terbagi dalam 6 pola, yaitu
penyerahan diri, tunduk, dan taat, kehidupan yang penuh kemuliaan, perasaan bathin
yang ada hubungannya dengan Tuhan, perasaan berdosa, perasaan takut, dan
mengakui kebesaran Tuhan, (3) nilai moral dan religius dalam novel “Ayah” karya
Andrea Hirata relevan sebagai bahan bacaan sastra di SMP. Saran dalam penelitian
ini ditujukan kepada guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, guru, dan
siswa.
Kata Kunci: moral, religius, bahan bacaan


iv

ABSTRACT
FITRIAH RAMLI. 8146192008. Moral and Religious Values in the novel
"Father" The by Andrea Hirata and Relevance as Literature Reading Materials
in junior high school. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan2016.
This research aimed to describe the moral and religious values in the novel "Father"
by Andrea Hirata and relevance as a literature reading material at SMP. Suseno
wrote there are 6 (six) moral values, such as honesty, authentic values, the
willingness to take responsibility,independence moral, moral courage, and humility.
Then, Atmosuwito also devided six religious value in the form of surrender,
submission, and obedience, a life full of glory, in feeling that has to do with God, the
sense of sin, the sense of fear, and recognize the greatness of God. The method used
in this research is descriptive qualitative method of analysis. The results of this
research indicate that (1) there are 33 moral values in the novel "Father" by Andrea
Hirata, divided into six parts, namely honesty, authentic values, the willingness to
take responsibility, independence moral, moral courage, and humility, ( 2) there are
32 religious values contained in the novel "father" by Andrea Hirata, divided into six
parts, is surrender, submission, and obedience, a life full of glory, a feeling of heart

that has to do with God, the sense of sin, the sence of fear, and recognize the
greatness of God, (3) the moral and religious values in the novel "father" by Andrea
Hirata relevant reading material literature in junior high. Suggestions in this research
addressed to teachers pengampu Indonesian subjects, teachers, and students.
Keywords: moral, religious, reading materia

v

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................

i

ABSTRAK……………………………………………………...

iv

ABSTRACT……………………………………………………


v

DAFTAR ISI................................................................................

vi

DAFTAR BAGAN……………………………………………...

ix

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................

1

1.2 Identifikasi Masalah …................................................


8

1.3 Batasan Masalah ….....................................................

8

1.4 Rumusan Masalah…………………………………….

9

1.5 Tujuan Penelitian..........................................................

9

1.6 Manfaat Penelitian........................................................

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Nilai……………………………………..

12

2.2 Moral…………………………………………...........

13

2.3 Nilai Moral…..………………………………………

15

2.3.1 Pendekatan Moral……………………………..

23

2.4 Nilai Religius………………………………………..

27


2.5 Nilai Edukasi Religius………………………………

31

2.6 Nilai Edukasi Moral…………………………………

32

2.7 Hakikat Novel……………………………………….

33

2.8 Bahan Bacaan……………………………………….

35

2.9 Penelitian yang Relevan……………………………..

37

2.10Kerangka Berpikir…………………………………...

38

vi

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian…….................................................

40

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian…………………….

40

3.3 Instrumen Penelitian…………………………………

42

3.4 Teknik Penelitian……….……………………………

46

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data…………………….

46

3.4.2 Teknik Analisis Data………………………….

48

3.5 Langkah Penyusunan Bahan Kegiatan Pembelajaran

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Nilai Moral dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata……

51

4.1.2 Analisis Nilai Moral dalam Novel Ayah Karya
Andrea Hirata…………………………………………….

62

4.1.2.1 Kejujuran…………………………………………

62

4.1.2.2 Nilai-nilai Otentik………………………………..

63

4.1.2.3 Kesediaan untuk Bertanggung Jawab…………….

65

4.1.2.4 Kemandirian Moral….……………………………

68

4.1.2.5 Keberanian Moral………………………………...

69

4.1.2.6 Kerendahan Hati………………………………….

71

4.1.3 Nilai Religius dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata...

72

4.1.4 Analisis Nilai Religius dalam Novel Ayah Karya Andrea
Hirata……………………………………………………

79

4.1.4.1 Penyerahan Diri, Tunduk, dan Taat….…………

79

4.1.4.2 Kehidupan yang Penuh Kemuliaan…………….

80

4.1.4.3 Perasaan Bathin yang Ada Hubungannya dengan
Tuhan…………………………………………..

82

4.1.4.4 Perasaan Berdosa………………………………

84

4.1.4.5 Perasaan Takut…………………………………

85

4.1.4.6 Mengakui Kebesaran Tuhan…………………...

85

vii

4.2 Pembahasan
4.2.1 Nilai Moral dalam Novel “Ayah”………………………..

87

4.2.2 Nilai Religius dalam Novel “Ayah”……………………..

92

4.2.3 Relevansinya Sebagai Bahan Bacaan Sastra……………..

95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan……………………………………………...

99

5.2 Saran………………………………………………….

104

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………

105

LAMPIRAN

viii

DAFTAR BAGAN
2.1 Alur Berpikir dalam Penelitian………………………………………

ix

39

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dengan
menggunakan bahasa untuk menghasilkan nilai estetika. Namun, dalam hal
ini, pengarang menciptakan karya sastra tidak semata-mata mengukir nilai
estetika melainkan untuk menghasilkan suatu pesan atau nilai-nilai kebaikan.
Karya sastra terbagi menjadi dua suku kata, yaitu karya dan sastra.
Karya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia berupa karya fiksi
atau karya non fiksi. Sastra merupakan sesuatu

yang dihasilkan oleh

manusia dengan menggunakan bahasa sebagai media penyampaian, baik
secara tertulis atau pun secara tidak tertulis yang bersifat imajinasi, bernilai
estetis dan logis yang mengandung pesan-pesan dan nilai- nilai kebaikan.
Menurut fungsinya, sebuah karya sastra tidak hanya bersifat untaian
teks yang syarat akan keindahan dan nuansa hiburan belaka, namun karya
sastra juga memiliki nilai-nilai normatif yang dapat dijadikan renungan nasihat
dan pembelajaran.
Salah satu karya sastra fiksi adalah novel. Novel merupakan produk karya
sastra jenis prosa yang apabila ditinjau dari segi bentuk maupun isinya sangat
komperhensif. Karena di dalam novel terdapat unsur-unsur yang jika dianalisis
secara mendalam dapat dijadikan representasi pada kehidupan nyata atau bisa
dikatakan bahwasanya novel adalah replika kehidupan yang sangat mendekati
realitas. Dari aspek intrinsiknya, novel memiliki konflik dan penokohan yang

1

2

cukup rumit. Jalinan alur dan latar cerita mampu mengaduk-aduk perasaan
pembaca hingga mencapai tingkat imaji yang tinggi, seolah-olah cerita dalam
teks tersebut dialami sendiri. Sedangkan dari unsur ekstrinsiknya, pembaca
dapat menemukan nilai-nilai yang terkandung pada isi cerita dan mencoba
menafsirkan motif dan ide yang dibawa penulis untuk disampaikan kepada
khalayak pembaca dengan cara yang estetik dan sastrawi.
Novel merupakan salah satu sumber bacaan yang cukup diminati, karena
novel cenderung lebih kompleks dan mudah dipahami oleh pembaca. Selain
itu, novel merupakan salah satu karya sastra yang cukup luas perkembangan di
masyarakat, sehingga banyak diterbitkan di surat kabar atau majalah-majalah
yang menjadi cerita bersambung. Novel merupakan salah satu karya sastra
yang lebih banyak berbicara mengenai nilai-nilai dan etika, sehingga sastra
menjadi cerminan hidup bagi masyarakat untuk menciptakan manusia yang
lebih baik. Hanya saja pada praktiknya, novel tidak begitu diterapkan atau
dikupas secara intens di sekolah. Alhasil, pembelajaran novel di sekolah hanya
sebatas pengenalan saja.
Dari itu, penulis merasa tergugah mengkaji sebuah novel untuk
dijadikan pengembangan media pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti ingin
menghadirkan kembali novel sebagai salah satu sarana (media) dalam
pembelajaran sastra di sekolah menengah pertama atau SMP. Penulis tertarik
dengan novel yang berjudul “Ayah” karangan Andrea Hirata. Hal ini
dikarenakan novel tersebut dapat menggambarkan peristiwa serta gambaran
imajinasi pengarang baik dalam bentuk struktur maupun nilai-nilai kebaikan.

3

Selain itu, karya-karya Andrea Hirata telah memiliki tempat khusus. Artinya,
karya-karya Andrea Hirata banyak disukai dan diminati oleh semua kalangan.
Misalnya tetralogi novelnya yang berjudul Laskar Pelangi, Sang Pemimpi,
Edensor dan Maryamah Karpov telah berhasil menarik perhatian pembaca
hingga ke luar negeri. Keempat novel tersebut telah diterjemahkan ke dalam
40 bahasa. Bahkan di Swiss, para pengunjung perpustakaan harus memesan
jauh-jauh hari jika ingin meminjam novel-novel tersebut, dikarenakan novel
tersebut banyak peminatnya.
Kelebihan Andrea Hirata dalam menciptakan cerita-cerita dalam
karyanya adalah karya-karyanya mampu mewakili perasaaan tokoh yang
bergulir dalam kisah yang disajikan. Tokoh-tokoh itu seolah hidup, berdaging,
bertulang, dan berkulit dalam imaji para pembaca. Didukung juga oleh rasa
dan gaya bahasa Andrea Hirata pada novelnya yang unik. Andrea Hirata
mampu bertutur dengan lincah dan „genit‟. Dengan menggunakan dialek
Melayu Belitong yang khas itu, Andrea Hirata mampu mengaduk-aduk
perasaan dan imajinasinya untuk kemudian tersesat dalam gelimang rasa haru,
lucu, sedih, dan marah. Hal itulah yang membuat novel-novel karya Andrea
Hirata tidak pernah jemu untuk dibaca.
Penulis berharap, dengan dilakukan penelitian terhadap novel Andrea
Hirata yang berjudul “Ayah”, maka akan bertambah ketertarikan peserta didik
terhadap novel sehingga dapat membangkitkan kembali kedudukan novel
dalam proses kegiatan pembelajaran sastra di sekolah.

4

Penulis beranggapan, kegiatan pembelajaran di sekolah, khususnya
proses kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia memerlukan banyak
inovasi. Salah satunya lewat novel. Sebab novel kaya akan nilai-nilai dan
sumber filosofis yang dapat dijadikan referensi kebijaksaan dan kearifan
untuk nantinya diterapkan dalam kehidupan siswa agar menjadi pribadipribadi yang berkarakter. Novel di kalangan pelajar sudah

kurang

diperhatikan oleh pendidik atau pun oleh peserta didik. Pamor novel sudah
mulai tergeser dengan hadirnya cerpen, puisi, pementasan drama dan hal-hal
lain yang terlihat lebih mudah dan apresiatif.
Penulis memilih masalah “Nilai Moral dan Religius dalam Novel
“Ayah” sebagai kajian analisis untuk meningkatkan motivasi apresiasi sastra
pada diri siswa, khususnya dalam bidang novel. Dengan demikian,
diharapkan guru bisa memilih alternatif bahan bacaan sebagai apresiasi
sastra yang tidak membosankan bagi siswa.
Novel “Ayah” bercerita tentang rasa kasih sayang seorang anak kepada
ayahnya, dan rasa cinta ayah kepada anaknya. Mirip dengan tokoh-tokoh
di Laskar Pelangi, masing-masing tokoh memiliki karakter unik. Mereka
begitu polos dan naif, namun kadang bisa begitu cerdas. Dalam novel “Ayah”
ini, tokoh bernama Sabari diceritakan jatuh cinta sejak masih duduk di bangku
SMP pada seorang gadis bernama Lena. Walau gadis itu tak pernah
memedulikannya, Sabari tak pernah menyerah. Ia kerap memajang kertas
berisi puisi untuk Lena di majalah dinding sekolah. Sesekali, gadis itu
membalas melalui media yang sama. Singkat cerita. Saat Sabari sudah dewasa,

5

ia tetap tak bisa melupakan Lena. Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Lena
hamil di luar nikah. Saat itu Sabari bekerja di pabrik batako milik Markoni,
ayah Lena. Sabari pun mengorbankan dirinya untuk menikahi Lena, demi
menyelamatkan nama baik Markoni yang kurang akur dengan Lena.
Anak lelaki yang lahir dari rahim Lena, diberi nama Zorro. Pasalnya,
bocah itu tidak mau melepaskan boneka Zorro yang diberikan padanya. Sabari
sangat menyayangi Zorro. Dia ingin memeluknya sepanjang waktu. Ia begitu
terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah, seakan seluruh kebaikan
terpancar darinya. Tiap malam, Sabari susah tidur lantaran membayangkan
bermacam rencana yang akan dia lakukan bersama anaknya, jika anaknya
sudah dewasa. Dia ingin mengajak anaknya melihat pawai 17 Agustus,
mengunjungi pasar malam, membelikan mainan, menggandengnya ke masjid,
mengajari puasa dan mengaji, serta memboncengnya naik sepeda saban sore
ke taman kota. Sabari juga ikhlas ketika Lena bahkan tak mau tinggal bersama
mereka. Beberapa tahun kemudian, Lena minta cerai dan menikah lagi hingga
tiga kali. Yang lebih menyakitkan bagi Sabari adalah ketika Lena mengambil
Zorro darinya. Pelan-pelan, Sabari mulai tampak seperti orang gila dalam
penampilan dan tingkah laku. Dua sahabatnya, Ukun dan Tamat, tak tahan
melihat Sabari seperti itu. Mereka pun memutuskan menjelajahi Sumatra demi
menemukan Lena dan Zorro dan berjanji membawa mereka kembali.
Lalu, alasan penulis melakukan penelitian yang berhubungan
dengan nilai moral bermula dari keresahan penulis terhadap fenomena krisis
akhlak dalam ranah pendidikan. Etika dan moral yang ditunjukkan oleh

6

masyarakat, khususnya di lembaga sekolah tampak memprihatinkan.
Degradasi moral dan etika serta prilaku yang jauh dari tuntunan berulangkali
dipertontonkan.
Berawal pada peristiwa pencabulan anak anak di bawah umur di
sekolah JIS Jakarta merupakan salah satu contoh nilai moral dan etika yang
mulai tergerser dalam dunia pendidikan. Sekolah seharusnya menjadi tempat
paling menonjol secara etika maupun moral. Namun yang terjadi malah
sebaliknya. Selain itu, kasus Angeline yang dibunuh oleh orangtua angkatnya
menunjukkan kasih sayang yang seharusnya diciptakan dalam lingkungan
keluarga sudah mulai berkurang dan hilang. Lalu, muncul pula berita tragis
yang terjadi di lingkungan kampus, di sebuah tempat yang notaben berbasis
kaum intelektual, seorang mahasiswa sanggup menggorok leher dosennya
hanya karena alasan sepele, sakit hati lantaran sering ditegur. Lalu, terhenyak
lagi oleh kasus Yuyun, seorang murid Sekolah Dasar yang diperkosa lalu
dibunuh oleh 14 remaja, yang 6 orang dari mereka ternyata masih di bawah
umur. Penulis tidak bisa membayangkan bagaimana para pelaku yang
tergolong masih pelajar tersebut sanggup melakukan perbuatan imoral bahkan
sampai menghilangkan nyawa. Tentu, ada faktor-faktor yang melatar
belakangi. Bisa jadi karena didikan, lingkungan, dan faktor di luar itu seperti
tontonan, minuman keras atau bahkan narkoba yang dapat membuat seseorang
hilang kendali dan saat itu juga mampu bertindak di luar sifat manusia.
Penyelesaian terhadapa masalah-masalah tersebut menjadi tugas
bersama. Karena mereka adalah anak-anak bangsa yang membutuhkan

7

pembinaan dan pengarahan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya
adalah

pendidik.

Sekolah

sebagai

lembaga

yang

menaungi

harus

mengoptimalkan perannya dengan mengajak para guru untuk bersama-sama
kembali

menumbuhkan

nilai-nilai

moral

berkarakter

dalam

setiap

pembelajaran. Terlebih pada pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia. Lewat
media teks sastra, banyak nasihat yang bisa disampaikan dengan cara yang
lebih menyenangkan. Siswa jangan hanya dijejali oleh nasihat dan wejangan
yang bersifat dogmatis dan ancaman. Dengan mengajak dan menghimbau
anak-anak untuk membaca dongeng, maka anak-anak akan lebih mudah dan
senang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan moral. Sebab, novel
sangat cocok dijadikan bahan bacaan sekaligus bahan perenungan demi
mencari pengalaman hidup, karena novel mengandung nilai-nilai yang sangat
kebaikan seperti budaya, pendidikan, moral, dan religius.
Penulis berharap dengan mengangkat nilai moral dan religius dalam novel
“Ayah” dan relevansinya sebagai bahan bacaan siswa di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dapat mengembangkan wawasan siswa, sehingga terbentuk
dalam benak siswa bagaimana nilai moral dan religius yang seharusnya ada
dalam rumah tangga, di sekolah, maupun di lingkungan.
Nilai moral dan religius dalam novel “Ayah” merupakan suatu materi
yang berkaitan dengan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel. Materi
tersebut sesuai dengan pembelajaran membaca di SMP kelas VIII.
Kompetensi dasar yang terdapat dalam pembelajaran tersebut yaitu
menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

8

Adapun standar kompetensinya adalah memahami berbagai hikayat, novel,
Indonesia /novel terjemahan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan mencoba menganalisis
secara deskriptif novel dengan judul “Ayah” yang dikarang oleh Andrea Hirata
dengan melihat nilai moral dan religius serta analisis aspek yang terkandung
di dalamnya. Hasil analisis ini dapat menjadi pedoman yang relevan dengan
media pembelajaran serta memberikan pengetahuan baru bagi ilmu
kesusasteraan.
1.2 Identifikasi Masalah
Perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai pendidikan yang terjadi
pada saat ini dimulai dari kurangnya penanaman nilai moral dan religius dalam
lingkungan peserta didik, pengaruh situasi dan kondisi peserta didik, serta
pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga peserta didik
mudah terpengaruh oleh dunia luar. Selain itu, pihak sekolah kurang
mengoptimalkan atau kurang menanamkan nilai-nilai kebaikan.
Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab dari perilaku meyimpang.
Kemudian, Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang
berperan dalam rangka membangun karakter peserta didik dalam berperilaku.
Bahan ajar yang disusun dapat dilengkapi dengan nilai-nilai normatif.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dipaparkan permasalahan yang teridentifikasi,
diantaranya sebagai berikut.
1.

Pendidik

memiliki

keterbatasan

dalam

mengembangkan

pembelajaran, khususnya dalam bahan pembelajaran sastra.

bahan

9

2. Proses kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia lebih menitikberatkan pada
pembelajaran bahasa daripada pembelajaran kesusasteraan.
3. Pendidik lebih memfokuskan pada nilai-nilai kecerdasan dibandingkan nilainilai moral dan religius
4. Peserta didik kurang memahami bahwa pembelajaran sastra sangat terkait
dengan nilai moral dan religius.
5. Perilaku peserta didik pada saat ini, sudah menyimpang dari nilai-nilai
pendidikan.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka yang menjadi
batasan masalah penelitian adalah Nilai Moral dan Religius dalam Novel
“Ayah” karya Andrea Hirata dan relevansinya sebagai bahan bacan sastra di
SMP.
1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, fokus penelitian, dan identifikasi masalah
yang dikemukakan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah nilai moral dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata?
2. Bagaimana nilai religius dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata?
3. Apakah nilai moral dan religius dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata
relevan sebagai bahan bacaan sastra di SMP?
1.5 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan masalah penelitian yang sudah diuraikan dalam
rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

10

1. Mendeskripsikan nilai moral dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata.
2. Mendeskripsikan nilai religius dalam novel “Ayah” karya Andrea Hirata.
3. Untuk mengetahui relevansi nilai moral dan religius sebagai bahan bacaan
sastra di SMP.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah diadakan penelitian ini yaitu dapat
memberikan kontribusi baik secara teoretis mau pun secara praktis. Manfaat
secara teoretis dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Proses kegiatan belajar mengajar dalam penelitian ini dapat dijadikan
penyusunan bahan pembelajaran dalam pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia.
2. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman baru dalam pembelajaran
sastra, khususnya pada nilai-nilai moral dan religius yang terdapat dalam
novel “Ayah” karya Andrea Hirata dan relevansinya sebagai bahan
bacaan sastra di SMP.
3. Penelitian ini dapat memberikan contoh rancangan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
4. Penelitian ini dapat memberikan pemikiran-pemikiran baru dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sastra
terhadap nilai-nilai moral dan religius pada novel “Ayah” karya Andrea
Hirata. Sedangkan manfaat secara praktis dari penelitian ini diharapkan,
sebagai berikut.

11

1. Menambah khazanah teori pembelajaran bahasa atau keterkaitan sastra
dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
2. Menjadi rujukan ilmiah penelitian
Penelitian ini dapat memberikan penjelasan mengenai keefektifan
rancangan pelaksanaan pembelajaran sastra dan analisis dalam pembelajaran
sastra, khususnya analisis nilai moral dan religius dalam novel “Ayah” karya
Andrea Hirata, juga sebagai bahan bacaan sastra di SMP.

105

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.
_________. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Aglesindo.
Atmosuwito, S. 1989. Perihal Sastra dan Religiusitas dalam Sastra. Bandung.
Sinar Baru.
Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darmodiharjo, D. 2006. Pokok-pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Esten, M. 2000. Kesusasteraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung:
Sinar Baru Algesindo
Hasbullah. 2005. Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo Persada
Herfanda. A. Y. “Bukavu, Cerpen-cerpen Puitis Helvy Tiana Rosa”
http://blue4gie.com/2008/06/02/bukavu-cerpen-cerpen-puitis-helvy-tianarosa/ (………………..)
Jabrohim. 2005. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Hanindita Graha Widya.
Lestari, I. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT.
Akademia.
Mangunwijaya, W.B. 1988. Sastra dan Religiusitas. Yogyakarta. Yunisius.
Moleong, L. J. 1999. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Niven, P. R. 2002. Balanced Scored Step By Step For Government and Non Profit
Agencies, John Wiley&Sons.
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nurfajriah, Siti. 2014. Nilai Moral dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah
Karya Wiwid Prasetyo dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. Tesis. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.

106

Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Rizal, I. 2007. Calonarang dan Sejarah yang Belum Selesai. Padang. Angkasa
Raya.
Ruhimat, T. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Semi, A. 1993. Anatomi Sastra. Jakarta: Angkasa Raya.
Soekanto, S. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Al-Fabeta.
Sulaiman. 1992. Strukur Sosial dan Nilai Budaya Masyarakat Pedesaan
Yogyakarta : APD.
Suseno, F.M. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.
Yogyakarta: Kanisius.
Tarigan, G. H. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Uhi, Jannes Alexander. 2016. Filsafat Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uzey.2009.PengertianNilai.Dalamhttp://uzey.blogspot.com/2009/09/Pengertiannilai-html. Diakses tgl 20 April 2016....................
Wardoyo, A. P. 1990. Moral dan Masalahnya. Jakarta: Pustaka Filsafat.
Wellek, R. W. 1995. Teori Kesusasteraan (Edisi terjemaahan).Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Yusmalina. 1997.Struktur dan Nilai-nilai Didaktis Syair Memuji Pengantin
Masyarakat Melayu Tanjung Pura. Skripsi. Medan Fs. Usu
Zakiyah, Qiqi Yuliati dan H.A Rusdiana. 2014. Bandung: Pustaka Setia.

Dokumen yang terkait

PERSPEKTIF GENDER DALAM DWILOGI NOVEL PADANG BULAN DAN CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA : KAJIAN STRUKTUR DAN KRITIK SASTRA FEMINISME SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SASTRA DI SMA.

2 34 35

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di SMA N 1 Sambun

1 9 18

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di SMA N 1 Sambun

0 2 11

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI SMAN 2 SUKOHARJO.

0 1 10

PESAN MORAL DAN NILAI BUDAYA NOVEL-NOVEL KARYA ANDREA HIRATA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP.

2 8 49

ASPEK DIKSI SERTA NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

0 1 19

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA (KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL)

0 1 160

GAYA BAHASA DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

1 15 12

NILAI-NILAI MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI

0 3 123

Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel Ayah Karya Andrea Hirata serta Relevansinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK - UNS Institutional Repository

0 1 16