PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE INKUIRI LABORATORIUM MELALUI TEMA MINUMAN KEMASAN.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE INKUIRI LABORATORIUM
MELALUI TEMA MINUMAN KEMASAN
T E S I S
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Magister Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
SARI
NIM: 1201189
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE INKUIRI LABORATORIUM
MELALUI TEMA MINUMAN KEMASAN
Oleh Sari
S.Pd IAIN Bandung, 2002
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia
© Sari 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE INKUIRI LABORATORIUM
MELALUI TEMA MINUMAN KEMASAN
Oleh: SARI NIM: 1201189
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Dr. Hayat Sholihin, M.Sc
NIP. 195711231984031001
Pembimbing II,
Prof. Dr. Mulyati Arifin, M.Pd
NIP. 130528381
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Plt. Ketua Program Studi S2 Pendidikan Kimia Sekolah Pasca Sarjana UPI
Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si
(4)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah SWT semata yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah, yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada baginda mulia Rasulullah SAW. Atas pertolongan dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan tesis ini banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis untuk sampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hayat Sholihin, M.Sc, selaku Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan dalam penulisan tesis ini.
2. Ibu Prof. Dr. Mulyati Arifin, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan pemikiran yang besifat konstruktif yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Bapak Dr. Yayan Sunarya, M.Si selaku Penguji I dan Ibu Dr. Sri Mulyani, M.Si selaku penguji II yang telah memberikan saran-saran yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Dr. Harry Firman, M.Pd; Bapak Dr. Momo Rusbiono, M.Pd, M.Si; Bapak Dr. Yayan Sunarya, M.Si; Ibu Dr. Sri Mulyani, M.Si; Ibu Fitri Khoerunnisa, Ph,D dan Ibu Dr. Ida Farida, M.Pd selaku validator yang telah banyak memberikan saran untuk perbaikan instrumen dalam penelitian ini. 5. Ibu Dra. Cucu Zenab Subarkah, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
(5)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Djati Bandung berserta jajarannya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di prodi pendidikan kimia.
6. Ibu Euis Nursa’adah, S.Pd, M.Pd selaku dosen kimia dasar II yang telah membantu dalam proses penelitian ini.
7. Ibu Nurul Fajriah, S.Pd, selaku laboran prodi pendidikan kimia yang telah banyak membantu dalam proses pelaksanaan dalam penelitian ini.
8. Ibu Asyifa Junitasari, S.Pd, selaku staf Program studi pendidikan kimia yang telah membantu sebagai observer dalam proses pelaksanaan praktikum dalam penelitian ini.
9. Bapak Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang senantiasa memberikan motivasi dan arahannya kepada penulis dalam menyelesaikan studi ini.
10. Bapak Dr. Agus Setiabudi, M.Si, Selaku Pembimbing akademik yang senantiasa memberikan arahan dan motivasinya hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
11. Bapak Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
12. Ibu Prof. Dr. Ana Permanasari, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
13. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung berserta jajarannya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
14. Suami tercinta Bapak Oban Sobandi, M.Ag dan anakku tersayang Dzikri Jilan Ramadhan yang senantiasa mencurahkan segala perhatian, kasih
(6)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam menyelesaikan pendidikan ini.
15. Keluarga besar Eneh Bandung dan Mamah Sukabumi yang telah
mencurahkan segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, dan do’a restu
yang menjadi penerang dan motivasi dalam menyelesaikan pendidikan ini. 16. Teman-teman pasca di Program Studi Pendidkan Kimia kelas A dan B
angkatan 2012, khususnya Teh Eli dan Indah yang senantiasa berjuang dalam suka dan duka, memberikan motivasi serta bantuan dalam menyelesaikan pendidikan ini.
17. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang Bapak, Ibu, dan rekan-rekan berikan kepada penulis mendapat balasan, karunia, dan nikmat dari Allah SWT, amin.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan tesis ini. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan mata pelajaran kimia di masa depan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Agustus 2014
(7)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kreativitas ... 7
B. Kriteria Kreativitas... 7
C. Alat Ukur Keterampilan Tingkat Tinggi ... 14
D. Metode Inkuiri Laboraotrium ... 15
1. Pengertian Metode Inkuiri Laboraotrium ... 15
2. Prinsip-prinsip Metode Inkuiri Laboraotrium ... 18
3. Pembelajaran dengan Metode Inkuiri Laboraotrium .... 19
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri Laboraotrium ... 21
(8)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Pembelajaran Tematik ... 22
1. Pengertian Pembelajaran Tematik ... 22
2. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik ... 22
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 23
4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ... 24
F. Konep-Konsep Kimia dalam Minuman Kemasan ... 25
1. Larutan Asam Basa ... 27
2. Sifat Koligatif Larutan ... 29
3. Elektrolisis ... 31
4. Sel Volta ... 31
5. Koloid ... 32
6. Polimer ... 33
E. Penelitian yang Relevan ... 36
G. Kerangka Berpikir ... 37
H. Hipotesis ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 39
1. Metode Penelitian ... 39
2. DesainPenelitian ... 39
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 40
C. Definisi Operasional ... 40
D. Instrumen Penelitian ... 41
E. Alur Penelitian ... 43
F. Prosedur Penelitian ... 43
G. Teknik Pengumpulan Data ... 48
H. Teknik Analisis Data ... 49
(9)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Desain Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Laboratorium melalui Tema Minuman Kemasan ... 54 1. Temuan Implementasi Desain Pembelajaran dengan
Metode Inkuiri Laboratorium ... 55 B. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa... 59
1. Pengembangan Kreativitas pada Aspek Keterampilan
Berpikir Kreatif Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 59 2. Pengembangan Kreativitas pada Aspek Sikap Kreatif
tiap Indikator Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 65 3. Pengembangan Kreativitas pada Aspek Tindakan
Kreatif tiap Indikator Kelas Kontrol dan Eksperimen .. 70 4. Pengembangan Kreativitas Kelas Kontrol dan
Eksperimen Tiap Aspek ... 76 C. Tanggapan Mahasiswa terhadap Penggunaan Metode
Inkuiri Laboratorium dalam Pembelajaran Melalui Tema
Minuman Kemasan ... 83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 87 B. Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA ... 89
(10)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Cookbook dengan Kegiatan Inkuiri ... 16
Tabel 2.2 Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi ... 32
Tabel 2.3 Jenis-jenis Koloid ... 33
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design ... 39
Tabel 4.1 Daftar Pertanyaan dan Jenis Keterampilan Berpikir Kreatif 55 Tabel 4.2 Desain Praktikum Hasil Rancangan Kelas Eksperimen ... 57
Tabel 4.3 Persentase Rerata Pretes dan Postes Perindikator Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif ... 60
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes Postes Perindikator Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol dan Ekperimen ... 61
Tabel 4.5 Uji Peredaan Dua Rata-rata Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol ddan Eksperimen ... 63
Tabel 4.6 Skor Rerata Pretes Postes Sikap Kreatif Perindikator Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 65
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pretes Postes Perindikator Aspek Sikap Kreatif Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 67
Tabel 4.8 Uji Peredaan Dua Rata-rata Aspek Sikap Kreatif Kelas Kontrol ddan Eksperimen ... 68
Tabel 4.9 Hasil Observasi Tindakan Kreatif Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 70
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Pretes Postes Peraspek Kinerja Aspek Tindakan Kreatif Kelas Kontrol dan Ekperimen ... 73
Tabel 4.11 Uji Peredaan Dua Rata-rata Aspek Tindakan Kreatif Kelas Kontrol ddan Eksperimen ... 74
Tabel 4.12 Nilai Rerata dari ketiga Aspek ... 76
Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Pretes Postes Peraspek Kelas Kontrol dan Ekperimen ... 77
(11)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.14 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Pretes Postes Aspek Sikap Kreatif dan Tindakan Kreatif Kelas Kontrol dan
Ekperimen ... 78 Tabel 4.15 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Pretes Postes Aspek
Sikap Kreatif dan Tindakan Kreatif Kelas Kontrol dan
Ekperimen ... 79 Tabel 4.16 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Kontrol dan Ekperimen . 80 Tabel 4.17 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pretes Kelas Kontrol
dan Ekperimen ... 81 Tabel 4.18 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Postes Kreativitas
Kelas Kontrol dan Ekperimen... 82 Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Mahasiswa Terhadap
(12)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Fasa yang Mengilustrasikan Kenaikan Titik
Didih dan Penurunan Titik Beku Larutan berair ... 29 Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 43
(13)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Makro Minuman Kemasan ... 94
Lampiran 2 Struktur Makro Matakuliah Kimia Dasar II ... 95
Lampiran 3 Silabus dan SAP Kimia Dasar II ... 96
Lampiran 4 Instrumen Keterampilan Berpikir Kreatif ... 99
Lampiran 5 Instrumen Sikap Kreatif ... 107
Lampiran 6 Instrumen Tindakan Kreatif ... 109
Lampiran 7 Angket ... 115
Lampiran 8 Hasil CVR Instrumen Keterampilan Berpikir Kreatif ... 121
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Keterampilan berpikir Kreatif ... 122
Lampiran 10 Hasil Uji Coba Sikap Kreatif ... 123
Lampiran 11 Hasil Uji Coba Tindakan Kreatif ... 124
Lampiran 12 Daftar Pertanyaan Mahasiswa ... 125
Lampiran 13 Daftar Hipotesis Mahasiswa ... 126
Lampiran 14 Daftar Hasil Rancangan Mahasiswa ... 127
Lampiran 15 Instrumen Penuntun Praktikum Kelas Eksperimen ... 128
Lampiran 16 Instrumen Penuntun Praktikum Kelas Kontrol ... 131
Lampiran 17 Deskripsi Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 140
Lampiran 18 Deskripsi Pembelajaran Kelas Kontrol ... 146
Lampiran 19 Lembar Observasi Dosen ... 149
Lampiran 20 Skor Pretes Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol Perindikator ... 150
Lampiran 21 Skor Postes Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Kontrol . 151 Lampiran 22 Skor Pretes Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen ... 152
Lampiran 23 Skor Postes Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen ... 153
(14)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 25 Skor Akhir Sikap Kreatif Kelas Kontrol ... 155
Lampiran 26 Skor Awal Sikap Kreatif Kelas Eksperimen ... 156
Lampiran 27 Skor Akhir Sikap Kreatif Kelas Eksperimen ... 157
Lampiran 28 Skor Awal Tindakan Kreatif Kelas Kontrol ... 158
Lampiran 29 Skor Akhir Tindakan Kreatif Kelas Kontrol ... 159
Lampiran 30 Skor Awal Tindakan Kreatif Kelas Eksperimen ... 160
Lampiran 31 Skor Akhir Tindakan Kreatif Kelas Eksperimen ... 161
Lampiran 32 Skor Pretes Postes Tiap Aspek Kelas Kontrol ... 162
Lampiran 33 Skor Pretes Postes Tiap Aspek Kelas Eksperimen ... 163
Lampiran 34 Hasil Tanggapan Mahasiswa Terhadap pembelajaran ... 164
Lampiran 35 Sampel Hasil Desain Prosedur Praktikum Kelas Eksperimen ... 165
Lampiran 36 Sampel Laporan Praktikum Kelas Eksperimen ... 188
Lampiran 37 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 197
Lampiran 38 Surat Tugas Validator ... 200
Lampiran 39 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 201
Lampiran 40 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 203
(15)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE INKUIRI
LABORATORIUM MELALUI TEMA MINUMAN KEMASAN SARI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menemukan model pembelajaran inkuiri laboratorium, memperoleh informasi mengenai pengembangan kreativitas mahasiswa, dan tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes keterampilan berpikir kreatif, observasi sikap, tindakan dan angket; data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain metode inkuiri laboratorium berbeda dengan langkah-langah metode paktikum biasa yaitu dalam hal merumuskan masalah dan pembuatan desain praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri. Dari implementasi desain pembelajaran konsep yang dapat dikembangkan yaitu larutan elektrolit non elektrolit, asam basa, sifat koligatif larutan, sel volta, elektrolisis, koloid, polimer, zat aditif, vitamin, dan mikrobiologi serta sebelas desain praktikum. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengembangan kreativitas mahasiswa kelas eksperimen dilihat dari aspek keterampilan berpikir kreatif tertinggi terdapat pada indikator kemampuan orisinil dengan perolehan N-gain sebesar 42,13% dengan kategori sedang. Dilihat dari aspek sikap kreatif kelas eksperimen tertinggi terdapat pada indikator merasa tertantang oleh kemajemukan dengan N-gain sebesar 59,25% dengan kategori sedang, dari aspek tindakan kreatif kelas eksperimen tertinggi terdapat pada aspek kinerja tahap pelaksanaan praktikum dengan rata-rata N-gain sebesar 52,88% dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil angket diperoleh tanggapan positif mahasiswa terhadap pelaksanaan praktikum, kemampuan memahami konsep kimia melalui tema minuman kemasan dan tangapan terhadap metode pembelajaran.
(16)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DEVELOPING PROSPECTIVE CHEMISTRY TEACHER CREATIVITY IN TEACHING PROCESS USING LABORATORY INQUIRY METHOD
WITH THEME OF PACKAGED BEVERAGE
SARI ABSTRACT
This study aims to find a laboratory inquiry learning model, obtain a description of students’ creativity development, and obtain a description of students’ responses toward using laboratory inquiry method with the theme of packaged beverage. The method in this study is quasi-experimental research design using Nonequivalent Control Group Design. The data is collected using creative thinking skill test, observation of attitude and action, as well as questionnaire. Quantitative data is analyzed using statistics. The result shows that the design of laboratory inquiry method is different from those of common practicum method, i.e. in formulating the problems and creating practicum design by students themselves. From the implementation of learning design, the concepts that can be developed are electrolyte non electrolyte solution, acid-base, colligative properties of solution, voltaic cells, electrolysis, colloids, pollymer, additives, vitamins, and microbiology, as well as eleven practicum designs. The results showed that the experimental class students experience the creative development from the aspects of creative thinking skills with the highest score is on the ability to think originally with N-gain of 42.13% in the moderate category. From the aspect of creative attitude, experimental class scores highest on the indicator of feeling challenged by a plurality by the N-gain of 59.25% in the moderate category. From the aspect of the creative act, the experimental class is highest on the performance aspects of lab implementation stage with average N-gain of 52.88% in the moderate category. Based on the results of the questionnaire, the students' responses to lab implementation, the ability to understand chemistry concepts through packaged beverage theme and their responses to learning method are positive.
(17)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada kondisi masyarakat yang selalu berubah, pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi calon guru di masa yang akan datang. Pendidikan yang baik tidak hanya mempersiapkan para calon guru untuk mengajar, tetapi juga untuk menyelesaikan tantangan dan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan dan permasalahan ini memerlukan kreativitas agar mereka dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Kreativitas mahasiswa calon guru kimia perlu dikembangkan karena dengan kreativitas tersebut mahasiswa calon guru kimia akan mampu melindungi dirinya dalam menghadapi kehidupan, terutama dalam mengambil keputusan (Arifin, dkk. 2005). Dalam kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari proses berpikir sehingga untuk dapat bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif tersebut, orang harus mempunyai kemampuan untuk memperoleh, memilih dan mengelola informasi. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, dan kreatif serta mempunyai kemauan bekerjasama yang efektif. Hurlock (1978) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan orisinil.
Drevdahl (dalam Hurlock, 1978) mengemukakan bahwa “kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya”. Menurut Qing, dkk. (2010) dalam bukunya yang berjudul Higher Order Thinking
Skills menyatakan berpikir kreatif merupakan bagian dari berpikir tingkat tinggi
(18)
2
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena kemampuan ini dapat mendorong seseorang untuk senantiasa memandang setiap permasalahan yang dihadapi secara kritis serta mencoba mencari jawabannya secara kreatif sehingga diperoleh suatu hal baru yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada mahasiswa semester dua pendidikan kimia di salah satu perguruan tinggi negeri Bandung angkatan 2012. Ditemukan dalam pembelajaran kimia terdapat beberapa guru yang kurang kreatif dalam menggunakan fasilitas yang ada. Alasan yang dikemukakan beberapa guru adalah waktu yang tersedia sempit, materi yang terlalu padat, alat dan bahan yang tersedia tidak memadai, kurang dana, keterbatasan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran inovatif, serta berbagai alasan lain. Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa kurang mempunyai pengalaman serta kurang mendapat kesempatan untuk mengamati dan mengalami sendiri tentang perubahan kimia yang seharusnya. Akibatnya pengetahuan yang melekat pada diri mahasiswa tidak dapat bertahan lama dan kreativitas mahasiswa tidak berkembang.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di program studi pendidikan kimia di salahsatu perguruan tinggi di Bandung, pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kreativitas umumnya dapat dilakukan, tetapi masih ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain pembelajaran umumnya masih didominasi oleh pendidik, belum student centered, fokus pembelajaran lebih menekankan pada aspek kognitif, pembelajaran dengan metode praktikum masih bersifat cookbook sehingga kreativitas mahasiswa kurang berkembang. Pada pembelajaran seperti ini suasana kelas cenderung teacher centered sehingga mahasiswa calon guru kimia menjadi pasif, metode pembelajaran yang digunakan belum sepenuhnya dapat menciptakan suasana belajar yang dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa calon guru kimia. Setiap mata pelajaran atau mata kuliah sebaiknya membantu ke arah pengembangan kreativitas mahasiswa. Sesungguhnya proses pendidikan semacam ini harus dapat membantu
(19)
3
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menciptakan individu-individu yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih kreatif dalam aspek kehidupannya. Maslow (dalam Amien, 1987).
Berdasarkan permasalahan tersebut, pendidik harus bijaksana dalam menentukan suatu metode pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa calon guru kimia dan menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif sehingga kreativitas mahasiswa dapat meningkat, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa calon guru kimia adalah mengkondisikan pembelajaran sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh pengalaman-pengalaman dalam pengembangan kreativitas. Salah satu metode pembelajaran yang menekankan keterlibatan mahasiswa calon guru kimia secara aktif dan berusaha menemukan konsep sendiri dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan berpikir kreatif siswa adalah metode inkuiri laboratorium. Arifin dkk. (2005) mengemukakan bahwa pembelajaran inkuiri pasti akan memberikan kesempatan mengembangkan kreativitas sepanjang pembelajaran tersebut memberikan
kesempatan siswa untuk ”menemukan” sesuatu yang baru.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas, diantaranya: penerapan aktivitas kreatif, Ramirez & Ganaden (2008), menerapkan eksperimen kimia berbasis inkuiri dan menerapkan pembelajaran berbasis tugas dalam eksperimen kimia (Qing dkk, 2010). Pembelajaran inkuiri reflektif pada materi termokimia mampu meningkatkan 3 indikator berpikir kreatif yaitu 1). dapat menyelesaikan masalah dari sudut pandang yang berbeda. 2). menghasilkan banyak gagasan, dan 3). dapat merinci gagasan secara detail. Secara keseluruhan dampak implementasi pembelajaran inkuiri reflektif terhadap ketiga indikator berpikir kreatif dapat dikategorikan tinggi, sehingga dapat disimpulkan pembelajaran inkuiri reflektif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dengan baik (Marliani, 2013). Model latihan inkuiri dengan pendekatan lingkungan di kelas perlakukan kreativitas para siswa mendapat peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan para siswa dilibatkan langsung dalam
(20)
4
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran tersebut sehingga dengan model pembelajaran tersebut siswa lebih memahami tentang pembelajaran lingkungan hidup (Martina, 2013).
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dalam pembelajaran dengan metode inkuiri laboraotrium melalui tema minuman kemasan .
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pada umumnya fokus pembelajaran yang terjadi di prodi pendidikan kimia di salah satu perguruan tinggi Negeri Bandung lebih menekankan pada aspek kognitif.
2. Berdasarkan studi pendahuluan pembelajaran dengan metode praktikum masih bersifat cookbook sehingga kreativitas mahasiswa kurang berkembang.
3. Penyampaian pembelajaran belum terintegrasi antara satu konsep dengan konsep yang lain sehingga pengetahuan yang melekat pada mahasiswa tidak bertahan lama dan kreativitas mahasiswa tidak berkembang.
C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
“Bagaimanakah pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dalam pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan”?. Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Bagaimana desain pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan?
(21)
5
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia melalui tema minuman kemasan menggunakan metode inkuiri laboratorium?
3. Bagaimanakah perbedaan pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dalam pembelajaran antara kelas kontrol yang menggunakan praktikum konvensional dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode inkuiri laboratorium?
4. Bagaimana tanggapan mahasiswa calon guru kimia terhadap penggunaan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan?
D. Pembatasan Masalah
Konsep yang dapat dikaji melalui tema minuman kemasan meliputi larutan elektrolit dan non elektrolit, asam basa, sifat koligatif larutan, koloid, elektrolisis, sel volta dan polimer. Konsep – konsep ini terdapat dalam materi perkuliahan kimia dasar II.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menemukan model pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan?
2. Memperoleh gambaran tentang pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dengan tema minuman kemasan menggunakan metode inkuiri laboratorium?
3. Memperoleh gambaran tentang perbedaan pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dengan praktikum menggunakan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen?
(22)
6
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Memperoleh gambaran tentang tanggapan mahasiswa calon guru kimia terhadap penggunaan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan?
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi dosen dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai
metode inkuiri laboratorium sebagai alternatif dalam upaya mengembangkan kreativitas mahasiswa calon guru kimia.
2. Bagi mahasiswa calon guru kimia, dapat melatih dan mengembangkan kreativitas serta memberikan pengalaman baru dalam belajar dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium.
3. Bagi pihak lain dapat menjadi sumber informasi untuk penelitian inkuiri laboratorium untuk tema-tema yang lain.
4. Bagi pihak lain dapat memberikan pembelajaran kontekstual untuk konsep-konsep yang terkait dengan minuman kemasan.
(23)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
quasi experiment. Menurut Sugiyono (2011) penelitian kuasi eksperimen
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design Wiersma & Jurs (2009). Penelitian dilakukan
pada dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011). Kedua kelas tersebut mendapat perlakuan tidak sama, kelas kontrol merupakan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan praktikum
cookbook, kelas eksperimen merupakan kelas yang menggunakan pembelajaran
dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan. Desain penelitian ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Design
Group Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 C O4
Keterangan:
O1 = Pretes yang dilakukan pada kelas eksperimen O2 = Postes yang dilakukan pada kelas eksperimen
X = Praktikum dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan C = Pembelajaran Konvensional dengan praktikum menggunakan prosedur praktikum
(24)
40
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O3 = Pretes yang dilakukan pada kelas kontrol O4 = Postes yang dilakukan pada kelas kontrol
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini bertempat di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian, didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya :
a. Sarana dan prasarana yang cukup memadai dan dinilai baik untuk membantu proses pembelajaran.
b. Pada umumnya pembelajaran dengan metode praktikum masih bersifat
cook book sehingga kreativitas mahasiswa kurang berkembang.
c. Mahasiswa tidak sepenuhnya diberi kesempatan mencari dan menemukan sendiri jawaban permasalahan yang diberikan, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pengamatan dan pengalaman sendiri sehingga kreativitas mahasiswa kurang berkembang.
d. Penyampaian pembelajaran belum terintegrasi antara satu konsep dengan konsep yang lain sehingga pengetahuan yang melekat pada mahasiswa tidak bertahan lama.
e. Lokasi memungkinkan peneliti untuk dapat melaksanakan kegiatan penelitian secara lebih intensif.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester II angkatan 2013 pendidikan kimia di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung, yang mengontrak mata kuliah kimia dasar II yang berjumlah 2 kelas, dengan jumlah mahasiswa 82 orang yang terdiri dari 41 orang kelas kontrol dan kelas 41 orang eksperimen.
C. Definisi Operasional
Definisi opeasional terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(25)
41
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kreativitas merupakan proses mental yang unik, untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda melalui keterampilan berpikir kreatif, sikap kreatif dan tindakan kreatif.
2. Metode inkuiri laboratorium merupakan suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan melalui kegiatan Observasi, mempertanyakan, merancang, melaksanakan percobaan, mengumpulkan data hasil percobaan, mengkomunikasikan dan menyimpulkan untuk memecahkan permasalahan.
D. Instrumen Penelitian
Berikut dipaparkan instrumen-instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes tertulis
Tes tertulis yang digunakan adalah tes keterampilan berpikir kreatif berupa tes uraian bebas. Tes uraian bebas menuntut jawaban siswa sangat terbuka, masalah yang dikemukakan tidak spesifik seperti pada bentuk uraian yang lainnya, keluasan pengetahuan dan mengungkapkan dalam bentuk tulisan atau karanngan (Farida, 2014). Untuk soal-soal esai dengan jawaban terbuka, lakukan penilaian dengan menggunakan rating method. Menggunakan kriteria tertentu sebagai pedoman penilaian. Soal-soal esai dengan jawaban terbuka dan bebas, dapat dilakukan dengan menimbang-nimbang kualitasnya dengan hubungan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Caranya dengan mengklasifikasikan jawaban-jawaban itu ke dalam empat tingkat, yang selanjutnya diberi nilai 0, 1, 2, 3 atau A, B,C dan D. Tes ini disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kreatif. Tes ini berfungsi untuk melihat sejauhmana tingkat keterampilan berpikir kreatif yang dimiliki mahasiswa calon guru kimia sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium antara kelas kontrol dan eksperimen.
(26)
42
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengukur aspek sikap kreatif (afektif) mahasiswa digunakan lembar observasi. Lembar observasi ini disusun berdasarkan indikator sikap kreatif (afektif). Lembar observasi sikap kreatif mahasiswa ini berfungsi untuk melihat sejauhmana sikap kreatif yang dikembangkan mahasiswa calon guru kimia sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium antara kelas kontrol dan eksperimen. Lembar observasi sikap kreatif ini dilakukan sebanyak dua kali, sebelum pembelajaran sebagai sikap awal dan setelah pembelajaran sebagai sikap akhir.
3. Pengukuran Aspek Tindakan Kreatif (Aspek Psikomotor)
Untuk mengukur aspek tindakan kreatif (psikomotor) mahasiswa digunakan lembar observasi. Lembar observasi ini disusun berdasarkan aspek kinerja yang biasa dilakukan dilaboratorium. Lembar observasi tindakan kreatif mahasiswa ini berfungsi untuk melihat sejauhmana tindakan kreatif yang dikembangkan mahasiswa calon guru kimia sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium antara kelas kontrol dan eksperimen. Lembar observasi tindakan kreatif ini dilakukan sebanyak dua kali, sebelum pembelajaran sebagai tindakan awal dan setelah pembelajaran atau tindakan akhir. 4. Lembar observasi Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk memperoleh karakteristik desain pembelajaran inkuiri laboraotrium dan melihat sejauhmana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan desain yang telah dirancang pada kelas eksperimen.
5. Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009). Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan positif atau negatif mahasiswa calon guru kimia pada kelas eksperimen terhadap metode pembelajaran inkuiri laboratorium yang telah digunakan.
(27)
43
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Alur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam alur penelitian di bawah ini :
SAP Kimia Dasar II Tahap Pendahuluan
(Observasi)
Analisis Kurikulum
Prodi pend kimia Studi Kreativitas
Analisis Strategi Inkuiri
Analisis konsep-konsep yang dapat dikaji melalui tema minuman kemasan
Analisis indikator Kreativitas
Analisis Metode Inkuiri
Merancang Program pembelajaran dan instrumen
Instrumen Studi tema minuman kemasan
SAP Kimia Dasar II
Analisis Data
Hasil Kreativitas mahasiswa Pretes kelas kontrol Pembelajaran dengan metode praktikum coobook Pembelajaran dengan Metode praktikum Inkuiri Postes Angket Observasi Deskripsi Pembelajaran Praktikum biasa Cookbook Deskripsi Pembelajaran Praktikum inkuiri Validasi
Pretes kelas Ekperimen
(28)
44
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 1 Alur Penelitian F. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran yang biasa dilakukan di lapangan. Kemudian dalam prosedur penelitian ini dilanjutkan ketahapan berikutnya yaitu:
1. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan indentfikasi SK-KD berdasarkan silabus dan SAP mata kuliah kimia dasar II yang akan diajarkan. Mengidentifikasi SK-KD dalam menyusun desain pembelajaran bertujuan untuk menentukan karakteristik suatu mata kuliah apakah pembelajarannya dapat dikembangkan menggunakan pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan atau tidak. Penyusunan desain pembelajaran harus memperhatikan tingkatan ranah berfikir dan karakteristik materi yang dikembangkankan. Dengan analisis ini diharapkan diperoleh gambaran yang jelas mengenai metode inkuiri laboratorium yang digunakan, serta alokasi waktu yang tepat. Pemetaan SK-KD untuk menentukan jenis metode yang akan digunakan dalam pembelajaran sehingga desain pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
a. Tahap Penentuan materi
Setelah mempelajari SK-KD langkah selanjutnya yaitu menentukan materi yang akan dibuat desain dalam pelaksanaan pembelajarannya yang dirangkum dalam sebuah tema. Penentuan tema yang diambil disesuaikan dengan materi-materi yang telah dipelajari dalam hal ini materi-materi kimia dasar II. Mata kuliah kimia dasar II membahas mengenai dasar ilmu kimia, kesetimbangan kimia, laju reaksi, larutan elektrolit dan non elektrolit, larutan asam dan basa, hidrokarbon,
(29)
45
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
termokimia, redoks dan elektrokimia, koloid, sifat koligatif larutan, kelarutan dan hasil kali kelarutan dan kimia unsur.
Penentuan materi yang dirangkum dalam sebuah tema merupakan identifikasi materi ajar yang akan digunakan untuk menyusun desain pembelajaran berdasarkan hasil indentifikasi SK KD. Berdasarkan struktur makro pada lampiran 1 materi atau konsep-konsep kimia dari materi kimia dasar II yang dapat digali melalui tema minuman kemasan, dari aspek komposisi dapat ditemukan konsep zat aditif, dan sifat koligatif larutan, dilihat jenis kemasan dapat ditemukan konsep polimer, dari aspek manfaat dapat ditemukan konsep larutan elektrolit dan non elektrolit, asam basa, sel volta, dan elektrolisis.
b. Tahap Penyusunan Instrumen
Pembuatan instrumen pengukuran kreativitas meliputi empat jenis instrumen Pertama pengukuran aspek kognitif mengunakan keterampilan berpikir kreatif dengan indikator kemampuan berpikir lancar (fluency), kemampuan berpikir luwes (flexibility), kemampuan berpikir orisinil (originality), kemampuan merinci (elaboration), kemampuan menilai (evaluation). Kedua untuk mengukur sikap kreatif dengan indikator rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sifat berani mengambil resiko, sifat menghargai.
Ketiga untuk mengukur psikomotor menggunakan tindakan kreatif dengan aspek
kinerja yang digunakan meliputi tahap persiapan praktikum, tahap pelaksanaan praktikum, tahap akhir praktikum dan pembuatan desain praktikum. Instrumen yang keempat kisi-kisi angket yang berfungsi untuk mengetahui tanggapam mahasiswa tentang proses pembelajaran, pelaksanaan praktikum dan tema yang digunakan. Setelah pembuatan keempat jenis intrumen, kemudian divalidasi kepada enam orang ahli (validator) kemudian dilakukan revisi sesuai saran yang diberikan oleh validator, instrumen dapat dilihat pada lampiran 4,5,6 dan 7, setelah diperoleh instrumen yang tervalidasi kemudian dilakukan ujicoba instrumen yang bertujuan untuk mengetahui validitas soal dan tingkat keterbacaan instrumen yang telah dibuat. Uji coba dilakukan kepada 39 orang mahasiswa
(30)
46
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semester enam di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada lampiran 9, 10 dan 11.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian diawali dengan memberikan pretes untuk mengetahui kondisi awal responden. Setelah dilakukan pretes selanjutnya dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium untuk kelas eksperimen dan metode praktikum cookbook untuk kelas kontrol. Pelaksanaan pembelajaran selama dua pertemuan. Pertemuan pertama materi yang diberikan mengenai arahan tentang membuat desain atau rancangan praktikum, pertemuan kedua yaitu pelaksanaan praktikum. Setelah dilakukan proses pembelajaran, tahap selanjutnya diberikan postes terhadap kelas kontrol dan eksperimen.
a. Langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
Pada kegiatan ini dosen mengecek kehadiran mahasiswa dan menginformasikan materi yang akan dipelajari dari tema minuman kemasan
2) Kegiatan Inti
a) Masing-masing kelompok mengobservasi atau mengamati fenomena berbagai minuman kemasan yang diberikan oleh dosen.
b) Setelah mahasiswa mengamati fenomena dari berbagai minuman kemasan yang disajikan, dosen memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok untuk mengajukan pertanyaan yang berbeda tentang fenomena yang dihadapi.
c) Dosen menjaring pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mahasiswa. d) Dari pertanyaan yang telah diajukan mahasiswa membuat hipotesis
atau dugaan sementara.
e) Dari hipotesis yang telah diajukan mahasiswa mengumpulkan berbagai referensi sebagai acuan untuk menguji hipotesisnya.
f) Setelah membuat hipotesis mahasiswa membuat rancangan percobaan yang akan dilakukan.
(31)
47
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g) Mahasiswa mengkomunikasikan hasil rancangannya atau mempersentasikan hasil rancangan yang telah dibuat.
h) Mahasiswa memperoleh hasil rancangan percobaan.
i) Dosen melakukan evaluasi dari hasil rancangan mahasiswa, dan memberikan saran terhadap kekurangan-kekurangan rancangan yang belum sesuai.
3) Penutup
Kegiatan selanjutnya dosen memberikan pengarahan untuk persiapan pembelajaran selanjutnya yaitu membawa alat dan bahan-bahan sesuai yang ada di prosedur praktikum masing-masing, kecuali alat-alat yang ada di laboratorium dibantu disiapkan oleh laboran.
b. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
a) Pada kegiatan ini dosen mengecek kehadiran mahasiswa
b) Menginformasikan praktikum yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan masalah yang dikaji pada kelompok masing-masing.
2) Kegiatan Inti
a) Mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai yang tercantum di prosedur praktikum.
b) Mahasiswa bertanya dari rancangan prosedur praktikum yang telah dikerjakan.
c) Mahasiswa menyiapkan hasil rancangan percobaan yang telah dibuat untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.
d) Mahasiswa menguji hipotesis dengan melakukan percobaan tentang konsep kimia yang ditemukan dalam berbagai minuman kemasan. e) Mahasiswa mencari berbagai referensi untuk melengkapi data f) Mahasiswa mencatat data hasil percobaan
g) Mahasiswa menganalisis berbagai data yang diperoleh dari hasil pengamatan dari berbagai minuman kemasan
(32)
48
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h) Mahasiswa membahas dan berdiskusi dari hasil pengamatan berdasarkan percobaan.
i) Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membahas contoh larutan elektrolit dan non elektrolit, asam basa, sifat koligatif larutan, koloid, sel volta, zat aditif pada makanan, polimer, mikrobiologi, dan biokimia berdasarkan hasil pengamatannya.
j) Dosen melakukan evaluasi dari hasil analisis data percobaan dan hasil diskusi yang telah dilakukan mahasiswa.
3) Penutup
Mahasiswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan melalui tema minuman kemasan.
c. Tahap Evaluasi
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, selama dua kali pertemuan selanjutnya dilakukan postes, untuk memperoleh gambaran hasil proses pembelajaran, evaluasi yang dilakukan meliputi tiga jenis tes. Pertama tes uraian bebas, berfungsi untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif dengan indikator yang digunakan kemampuan berpikir lancar (fluency), kemampuan berpikir luwes (flexibility), kemampuan berpikir orisinil (originality), kemampuan merinci (elaboration) dan kemampuan menilai (evaluation). Kedua observasi sikap kreatif mengacu kepada sikap kreatif dari William (1977) dengan indikator yang digunakan yaitu rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sifat berani mengambil resiko dan sifat menghargai. Ketiga observasi tindakan kreatif dengan aspek kinerja yang dinilai meliputi: tahap persiapan praktikum, tahap pelaksanaan praktikum, tahap akhir praktikum dan pembuatan desain praktikum. Postes diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen, Selama mahasiswa mengikuti proses pembelajaran intrumen yang digunakan adalah observasi sikap dan tindakan kreatif mahasiswa.
(33)
49
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini metode pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang diharapkan guna memperoleh hasil yang diharapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagimana yang dipaparkan berikut ini:
1. Teknik Observasi
Teknik obsrvasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat juga diartikan sebagai teknik atau cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang diselidiki (Narkubo, 2003). Dapat juga diartikan dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik dengan fenomena-fenomena yang diteliti (Mantra, 2004).
Observasi dapat dilakukan secara parsitipatif atau non partisipatif (Sumadinata, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi non partisipatif, yaitu pengamat tidak terlibat langsung melainkan hanya berperan mengamati kegiatan yang berlangsung. Peneliti secara langsung mengobservasi subjek penelitian yaitu pada mahasiswa Prodi pendidikan kimia angkatan 2013 berjumlah 82 orang pada salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung, serta membuat catatan-catatan penting untuk melengkapi data dalam penelitian.
Jadi dalam penelitian ini keikutsertaan peneliti hanya datang ke lokasi dan memperhatikan sekitar tanpa ada peran aktif langsung dari peneliti. Yang dimaksud peran aktif langsung adalah bahwa peneliti tidak ikut serta dalam menyampaikan materi, sehingga peneliti fokus dalam melakukan observasi di lokasi penelitian.
Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengembangkan kreativitas mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri laboratorium. Lembar observasi ini memuat pengukuran aspek sikap dan tindakan kreatif mahasiswa serta tahapan kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium.
(34)
50
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009). Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan positif atau negatif mahasiswa calon guru kimia terhadap pelaksanaan praktikum, kemampuan memahami konsep kimia melalui tema minuman kemasan, metode pembelajaran inkuiri laboratorium yang telah digunakan.
H. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan proses pengolahan data, agar data tersebut dapat diinterpretasikan sesuai dengan kajian dan jenis keadaan. Untuk menghasilkan data yang valid maka analisis dan interpretasi data harus dilakukan dengan cara kritis (Sugiyono, 2010). Analisis dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Setelah itu data dikelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah melalui tahap sebagai berikut: 1. Desain Pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema
minuman kemasan
Analisis data untuk desain pembelajaran dilakukan dengan cara mendeskripsikan desain pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium yang telah dilakukan oleh dosen dalam pembelajaran. Dan tanggapan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.
2. Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif (Aspek Kognitif)
Data yang diperoleh dari aspek keterampilan berpikir kreatif dibagi menjadi dua yaitu aspek keterampilan berpikir kreatif sebelum pembelajaran (pretes) dan aspek keterampilan berpikir kreatif setelah pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium (postes). Langkah selanjutnya yaitu memberikan skor
(35)
51
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawaban mahasiswa sesuai dengan kriteria jawaban dan sistem penskoran yang digunakan yaitu skor nol apabila mahasiswa tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban tidak sesuai dengan kriteria atau memberikan jawaban tidak sesuai dengan tema yang diberikan. Skor 1 apabila mahasiswa memberikan satu jawaban sesuai dengan kriteria, skor dua apabila mahasiswa memberikan dua jawaban sesuai dengan kriteria, dan skor tiga apabila mahasiswa memberikan lebih dari dua jawaban sesuai dengan kriteria. Membuat tabel skor tes keterampilan berpikir kreatif, mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian mengubahnya ke dalam skala seratus.
3. Data Hasil Observasi
Data yang diperoleh melalui lembar observasi meliputi aspek sikap kreatif (aspek apektif), aspek tindakan kreatif (aspek psikomotor) serta pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri laboratorium. Aspek sikap kreatif (apektif) dan aspek tindakan kreatif (psikomotor) dalam bentuk skala kualitatif dikonversi menjadi skala kuantitatif.
a. Aspek Sikap Kreatif (Afektif)
Data hasil sikap kreatif (afektif) dibuat tabel skor sikap kreatif mahasiswa kelas kontrol dan eksperimen, kemudian mengubahnya ke dalam skala seratus.
b. Aspek Tindakan Kreatif (Psikomotor)
Data hasil tindakan kreatif (Psikomotor) dibuat tabel skor tindakan kreatif mahasiswa kelas kontrol dan eksperimen, kemudian mengubahnya ke dalam skala seratus.
Data-data yang diperoleh dari hasil keterampilan berpikir kreatif, sikap kretif dan tindakan kreatif diuji normalitasnya menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal, maka pengujian dilanjutkan dengan uji statistik
(36)
52
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
non parametrik uji Mann Whitney. Sedangkan apabila data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan ke uji parametrik.
Menentukan uji signifikansi perbedaan rerata pretest dan postest dengan menggunakan SPSS 20. Untuk melihat besarnya pengembangan kreativitas mahasiswa maka digunakan data N-gain yang dicari menggunakan rumus
N-gain
=
Postes −PretesMaksimum Skor−pretes
Dengan Kriteria Peningkatan menurut Peningkatan tinggi skor N-gain > 0,7 Peningkatan sedang skor N-gain 0,3 – 0,7
Penginkatan rendah Skor N-gain < 0,3 (Hake,1992). Adapun hipotesisnya adalah:
H0: Tidak terdapat pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan.
H1: Terdapat pengembangan kreativitas mahasiswa calon guru kimia dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan.
Pengujian hipotesis-hipotesis diatas dilakukan sebagai berikut:
a) Jika data pretes postes berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis dilakukan pengujian kesamaan dua rerata (uji t) dengan taraf signifikan 0,05.
b) Jika pretes postes tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji Mann whitney dengan taraf signifikan 0,05. Data yang telah ada kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20.
4. Angket
Data hasil angket tentang tanggapan mahasiswa meliputi terhadap pelaksanaan praktikum, kemampuan memahami konsep kimia melalui tema minuman kemasan, metode pembelajaran inkuiri laboratorium yang telah
(37)
53
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan kemudian didentifikasi ke dalam kategori pernyataan positif atau negatif dan tanggapan positif atau negatif. Apabila pernyataan negatif tanggapan negatif maka kesimpulan dari indikator tersebut adalah positif, apabila pernyataan negatif, sedangkan tanggapan positif maka kesimpulan dari indikator tersebut adalah negatif. Apabila pernyataan positif, sedangkan tanggapan positif maka kesimpulan dari indikator tersebut adalah positif. apabila pernyataan positif, sedangkan tanggapan negatif maka kesimpulan dari indikator tersebut adalah negatif.
(38)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang dihasilkan pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Desain pembelajaran metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan yaitu: observasi terhadap data atau fenomena yang diberikan, menemukan masalah, mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis, membuat desain praktikum berdasarkan hipotesis masing-masing kelompok, menguji desain dan hipotesis masing-masing kelompok, mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil praktikum, mengkomunikasikan data hasil praktikum dan membuat kesimpulan. Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam desain pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium tersebut dapat memudahkan mahasiswa dalam mengaplikasikan sembilan konsep kimia yang telah ditemukan dan terdapat 11 desain praktikum, serta dari sikap kreatif dapat meningkatkan rasa ingin tahu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengembanngan kreativitas mahasiswa kelas eksperimen setelah membandingkan hasil pretes dan postes. Pengembangan kreativitas pada aspek keterampilan berpikir kreatif tertinggi terdapat pada kemampuan orisinil dengan perolehan N-gain sebesar 42,13% dengan kategori sedang. Pada aspek sikap kreatif kelas eksperimen tertinggi terdapat pada indikator merasa tertantang oleh kemajemukan dengan N-gain sebesar 59,25% dengan kategori sedang. Pada aspek tindakan kreatif N-gain tertinggi terdapat pada tahap pelaksanaan praktikum sebesar 52,88% dengan kategori sedang. Secara keseluruhan pengembangan kreativitas dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan sebesar 36,11% dengan kategori sedang.
Pengembangan kreativitas antara mahasiswa kelas kontrol dan eksperimen. Pengembangan kreativitas kelas kontrol pada aspek keterampilan berpikir kreatif tertinggi terdapat pada kemampuan menilai dengan perolehan N-gain sebesar 17% dengan kategori rendah, dan kelas eksperimen terdapat pada
(39)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
kemampuan orisinil dengan perolehan N-gain sebesar 42,13% dengan kategori sedang. Pada aspek sikap kreatif kelas kontrol dan eksperimen N-gain tertinggi terdapat pada indikator merasa tertantang oleh kemajemukan masing-masing sebesar 6,26% dengan kategori rendah dan 59,25% dengan kategori sedang. Pada aspek tindakan kreatif kelas kontrol eksperimen tertinggi terdapat pada aspek kinerja tahap pelaksanaan praktikum dengan rata-rata N-gain sebesar 52,88% dengan kategori sedang. Secara keseluruhan pengembangan kreativitas mahasiswa kelas kontrol dan eksperimen meningkat. Kelas kontrol meningkat sebesar 6,74% dengan kategori rendah dan kelas eksperimen meningkat sebesar 36,11% dengan kategori sedang.
Tanggapan mahasiswa terhadap pelaksanaan praktikum memberikan kemudahan dalam melakukan praktikum dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa terhadap pelaksanaan praktikum melalui tema minuman kemasan, sehingga mudah memahami konsep kimia yang terdapat dalam tema minuman kemasan. Dan respon terhadap metode pembelajaran yang digunakan memberikan respon positif dengan tanggapan metode yang digunakan dapat memberikan ide-ide baru dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Pada pelaksanaan penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi pelaksanaan pembelajaran dan efisiensi waktu oleh karena itu peneliti menguraikan beberapa saran yang harus diperhatikan apabila menggunakan pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan.
Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri laboratorium melalui tema minuman kemasan dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa, berdasarkan hal tersebut metode inkuiri dapat digunakan sebagai alternatif bagi para pengajar matakuliah kimia dasar. Melihat perbedaan yang signifikan pengembangan kreativitas mahasiswa antara kelompok kontrol dan eksperimen, maka selayaknya para dosen atau guru untuk mengembangkan kreativitasnya dengan menggunakan metode dan tema-tema yang lainnya. Sehubungan dengan implementasi pembelajaran dengan metode inkuiri laboratorium memerlukan waktu yang relatif lama, maka dosen harus
(40)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89
betul-betul mampu medesain pembelajaran sesuai waktu yang tersedia. Perlu ditingkatkan penulisan karya ilmiah, agar mahasiswa dapat dengan jelas memahami bagaimana aturan penulisan karya ilmiah dalam pembuatan laporan.
(41)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (2001). Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung: Citra Aditiya Bakti.
Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan tinggi
Arifin, M. dkk. (2005). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: UM Press Brady, J. E. (2010). Kimia Universitas: Asas & Struktur, Jilid 1. Tangerang: Bina
Rupa Aksara.
Budiman, I. (2008). Model Pembelajaran latihan Inkuiri untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Energi Rumah Tangga dan Katerampilan berpikir Kreatif Siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Cariazzo, J.G. (2010). Inquiry- Based Experiment On The Synthesis Of K3[Fe
(C2O4)3]. 3H2O. Universidad Nacional de Colombia Ciudad Universitaria, Colombia.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid 1 Jakarta: Erlangga.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid 2 Jakarta: Erlangga.
Crowl. Dkk. (1997). Assesment Higher Order Thingking Skill. Education
Quarterly.
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Depdiknas.
(42)
90
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Disperindakop & UKM. (2011). Fungsi dan Jenis kemasan pada Minuman
Kemasan. [online]. Tersedia: http://perindaghss. wordpress. com/about
[2011]
Farida, I, Nuryantini, A,Y. (2014). Evaluasi Pembelajaran Penilaian Proses dan
Hasil Belajar. Bandung: Patragading.
Firman, H. (2007). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Hafifah, H. (2012). Kriteria Pengembangan Kreativitas Siswa. [online] Tersedia: http://hananuayhafifah.blogspot.com [2012].
Hake, R, R. (1992). Analyzing Change/Gain Scores. Dept. of Physics, Indiana
University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA
Halbrook, J. Laius, A. & Rannikmale. (2003). The Influence Of Social Issue Base Science Teaching Material on Student Creativity. University of Tartu
Estonian Ministery Of Education.
Hamzah. (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Harefa, M,L. (2010). Pengembangan Kegiatan Praktikum Berbasis Masalah
untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok Bahasan hidrolisis garam. (Tesis). Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Herni, S. (2006). Kemasan Benih Kedelai Untuk Transportasi. Balai Besar-Ppmbtph, Tapos, Depok.
Hurlock. B. H. (1978). Perkembangan Anak. Edisi Ke Enam. Jakarta: Erlangga. Ibrahim, M. (2010). Model Pembelajaran Inkuiri. [Online]. Tersedia:
http://fisika21.wordpress.com [2012].
Johari dan Rachmawati. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.
Keenan, W.C.,Kleinfelter. C.D., & Wood, H.J. (1993) Ilmu kimia untuk
(43)
91
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
King, F.J, Goodsoon, L. (1997). Assesmen Higer Order Thingking Skill.
Education Quarterly.
Koray, Ö & K� ksal, M.S. (2009). The effect of creative and critical thinking based laboratory applications on creative and logical thinking abilities of prospective teachers. Asia Pacific Forum on Science Learning and
Teaching.
Linn, Baker, & Dunbar. (1991). Assesmen Higer Order Thingking Skill.
Education Quarterly.
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mantra, I,B.(2004). Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Bintang Pelajar.
Marliani, N. (2013) Pembelajaran inkuiri reflektif untuk meningkatkan
pemahaman konsep termokimia dan berpikir kreatif siswa sma. (Tesis).
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Martina, T. (2013) Pengaruh model latihan inkuiri dengan pendekatan
lingkungan terhadap kreativitas siswa dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Millati, dkk. (2010). Penuntun Praktikum Teknologi Pengemasan dan
Penyimpanan. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru
Minner, D. dkk. (2009). Inquiry-Based Science Instruction What Is It and Does It Matter. Journal of research in science teaching.
Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Narkubo, C. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumiaksara.
National Research Council. (1996). National Science Education Standards (NSES). Washington, DC: National Academy Press.
(44)
92
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Qing, Z. dkk. (2010). Promoting preservice teachers critical thinking skills by inquiry-based chemical experiment. Elsevier Procedia Social and
Behavioral Sciences. 2.
Rachmawan, O. (2001). Modul Dasar Pengeringan, Pendinginan dan
Pengemasan Komoditas Pertanian. Jakarta.: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Ramirez, R. P. B. & Ganaden, M. S. (2008). Creative Activities and Students Higher Order Thinking Skill . Education Quarterly. 66.
Rogers, J. (2010). Pre-Nursing Students Perceptions of Traditional and Inquiry
Base Chemistry Laboratories. Tersedia: adsabs.harvard.edu/abs/ 2010PhDT.
(24 Agustus 2010).
Sadad & Iswanto. (2012). Implementasi Buah Mangga Sebagai Tenaga. Prosiding
Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST). Periode III ISSN:
1979-911X (Yogyakarta, 3 November 2012).
Sanjaya, W.H. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. (Edisi Kesatu). Jakarta: Pranada Media Grup.
Shepard, Wiggins. (1989) dalam King, F.J & Goodsoon, L. (1997). Assesmen
Higer Order Thingking Skill. California.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sternberg. R.J. & Davidson, J. E. The nature of insight. Cambridge, MA: The
MIT Press
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugure. (1994) dalam King, F.J, Goodsoon, L. (1997). Assesmen Higer Order
Thingking Skill. California.
Sugrue, B. (1994). Specifications for the Design of Problem Solving Assessments in Science (CSE Technical Report). Los Angeles: CRESST/University of
(1)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (2001). Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung: Citra Aditiya Bakti.
Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan tinggi
Arifin, M. dkk. (2005). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: UM Press Brady, J. E. (2010). Kimia Universitas: Asas & Struktur, Jilid 1. Tangerang: Bina
Rupa Aksara.
Budiman, I. (2008). Model Pembelajaran latihan Inkuiri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi Rumah Tangga dan Katerampilan berpikir Kreatif Siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Cariazzo, J.G. (2010). Inquiry- Based Experiment On The Synthesis Of K3[Fe
(C2O4)3]. 3H2O. Universidad Nacional de Colombia Ciudad Universitaria,
Colombia.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid 1 Jakarta: Erlangga.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid 2 Jakarta: Erlangga.
Crowl. Dkk. (1997). Assesment Higher Order Thingking Skill. Education Quarterly.
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Depdiknas.
(2)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Disperindakop & UKM. (2011). Fungsi dan Jenis kemasan pada Minuman Kemasan. [online]. Tersedia: http://perindaghss. wordpress. com/about [2011]
Farida, I, Nuryantini, A,Y. (2014). Evaluasi Pembelajaran Penilaian Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Patragading.
Firman, H. (2007). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Hafifah, H. (2012). Kriteria Pengembangan Kreativitas Siswa. [online] Tersedia: http://hananuayhafifah.blogspot.com [2012].
Hake, R, R. (1992). Analyzing Change/Gain Scores. Dept. of Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA
Halbrook, J. Laius, A. & Rannikmale. (2003). The Influence Of Social Issue Base Science Teaching Material on Student Creativity. University of Tartu Estonian Ministery Of Education.
Hamzah. (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Harefa, M,L. (2010). Pengembangan Kegiatan Praktikum Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok Bahasan hidrolisis garam. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Herni, S. (2006). Kemasan Benih Kedelai Untuk Transportasi. Balai Besar-Ppmbtph, Tapos, Depok.
Hurlock. B. H. (1978). Perkembangan Anak. Edisi Ke Enam. Jakarta: Erlangga. Ibrahim, M. (2010). Model Pembelajaran Inkuiri. [Online]. Tersedia:
http://fisika21.wordpress.com [2012].
Johari dan Rachmawati. (2009). Kimia 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.
Keenan, W.C.,Kleinfelter. C.D., & Wood, H.J. (1993) Ilmu kimia untuk universitas edisi keenam jilid 2. Jakarta: Erlangga.
(3)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
King, F.J, Goodsoon, L. (1997). Assesmen Higer Order Thingking Skill. Education Quarterly.
Koray, Ö & K� ksal, M.S. (2009). The effect of creative and critical thinking based laboratory applications on creative and logical thinking abilities of prospective teachers. Asia Pacific Forum on Science Learning and Teaching.
Linn, Baker, & Dunbar. (1991). Assesmen Higer Order Thingking Skill. Education Quarterly.
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mantra, I,B.(2004). Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Bintang Pelajar.
Marliani, N. (2013) Pembelajaran inkuiri reflektif untuk meningkatkan pemahaman konsep termokimia dan berpikir kreatif siswa sma. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Martina, T. (2013) Pengaruh model latihan inkuiri dengan pendekatan lingkungan terhadap kreativitas siswa dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Millati, dkk. (2010). Penuntun Praktikum Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru
Minner, D. dkk. (2009). Inquiry-Based Science Instruction What Is It and Does It Matter. Journal of research in science teaching.
Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Narkubo, C. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumiaksara.
National Research Council. (1996). National Science Education Standards (NSES). Washington, DC: National Academy Press.
(4)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Qing, Z. dkk. (2010). Promoting preservice teachers critical thinking skills by inquiry-based chemical experiment. Elsevier Procedia Social and Behavioral Sciences. 2.
Rachmawan, O. (2001). Modul Dasar Pengeringan, Pendinginan dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Jakarta.: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Ramirez, R. P. B. & Ganaden, M. S. (2008). Creative Activities and Students Higher Order Thinking Skill . Education Quarterly. 66.
Rogers, J. (2010). Pre-Nursing Students Perceptions of Traditional and Inquiry Base Chemistry Laboratories. Tersedia: adsabs.harvard.edu/abs/ 2010PhDT. (24 Agustus 2010).
Sadad & Iswanto. (2012). Implementasi Buah Mangga Sebagai Tenaga. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST). Periode III ISSN: 1979-911X (Yogyakarta, 3 November 2012).
Sanjaya, W.H. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Edisi Kesatu). Jakarta: Pranada Media Grup.
Shepard, Wiggins. (1989) dalam King, F.J & Goodsoon, L. (1997). Assesmen Higer Order Thingking Skill. California.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sternberg. R.J. & Davidson, J. E. The nature of insight. Cambridge, MA: The MIT Press
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugure. (1994) dalam King, F.J, Goodsoon, L. (1997). Assesmen Higer Order Thingking Skill. California.
Sugrue, B. (1994). Specifications for the Design of Problem Solving Assessments in Science (CSE Technical Report). Los Angeles: CRESST/University of California.
(5)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugrue, B. (1995). A theory-based framework for assessing domain-specific problem-solving ability. Educational Measurement: Issues and Practices. University of Cambridge, Local Examinations Syndicate. (1997a). AICE syllabus synopses. Cambridge.
Sumadinata, N,S. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syarief, R., Santausa,S, & Ismayana, St, B. (1989). Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Torrance, B & Safter (1992). The Two Tarrance Creativity Tests; The Torrance Tests of Creative Movemen. Dalam K. H. Kim, Creativity A-Handbook For Teaching. (2006a).
Trianto (2011). Model Pembelajaran terpadu . Jakarta: Bumi Aksara
Triyono, A. (2010). Pengaruh Konsentrasi Ragi Terhadap Karakteristik Sari Buah Dari Beberapa Varietas Pisang (Musa Paradisiacal L). Seminar Nasioanl
Teknik Kimia “Kejuangan” : Pengembangan Teknologi Kimia Untuk
Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia, 26 Januari 2010.
Wenning, J.C (2007). Levels of inquary Model of Science Teaching and Learning Sequences to Lesson Plans. Departemen of Physics, Illionds State University. Konodas Gilgit-Baltistan, Pakistan.
Wenning, J.C. (2005). Levels of Inquiry Hierarchies of Pedagogical Practices and Inquiry Processes. Departemen of Physics, Illionds State University. Konodas Gilgit-Baltistan, Pakistan.
Wicaksono, S. (2013) Skor Literasi Sains 382 di peringkat 64. [online]. Tersedia: http://m.suaramerdeka. com/index. php/ read/cetak [2013]
Wiersma, W. & Jurs, G.S. (2009). Research Methods in Education an Introducation. Nine Edition, United State of America, Pearson.
Williams, G.S. (2013). Improving problem Based Learning in Creative Communities Through Effective Group Evaluation. Interdisciplinary Journal of Problem-Base-Learning.
(6)
Sari, 2014
Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Metode Inkuiri Laboratorium Melalui Tema Minuman Kemasan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yuanita. (2013). Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Kreativitas Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan.(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.