KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA PADA PERKULIAHAN BIMBINGAN PERAWATAN ANAK MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY.

(1)

KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA PADA PERKULIAHAN BIMBINGAN PERAWATAN ANAK MELALUI

KEGIATAN LESSON STUDY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh: Fitri Apriani

0907080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA PADA PERKULIAHAN BIMBINGAN PERAWATAN ANAK MELALUI

KEGIATAN LESSON STUDY

Oleh: Fitri Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Fitri Apriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

FITRI APRIANI

KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA PADA PERKULIAHAN BIMBINGAN PERAWATAN ANAK MELALUI

KEGIATAN LESSON STUDY

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd NIP. 19610115 198603 2 002

Pembimbing II

Dr. Ana, M.Pd NIP.19720307 199903 2 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan PKK FPTK UPI

Dra. Hj. Tati Abas, M. Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

KEMAMPUAN KOLABORATIF MAHASISWA PADA PERKULIAHAN BIMBINGAN PERAWATAN ANAK MELALUI

KEGIATAN LESSON STUDY Fitri Apriani

0907080 ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini memaparkan tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kemampuan kolaboratif mahasiswa PKK angkatan 2011 pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana Alat Permainan Edukatif (APE). Metode penelitian ini yaitu metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus dengan sampel sebanyak 26 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pembelajaran melalui kegiatan Lesson Study dapat meningkatkan kemampuan kolaboratif mahasiswa. Pada siklus 1, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompok dengan kategori tinggi, kurang dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup, lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori cukup, dan kurang dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup. Pada siklus 2, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompok dengan kategori sangat tinggi, lebih dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup, lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori tinggi, dan lebih dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup. Rekomendasi ditujukan pada mahasiswa Prodi PKK, hendaknya dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa agar mampu membiasakan diri untuk berkolaborasi baik dalam menyelesaikan tugas-tugas pada proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.


(5)

THE COLLABORATIVE ABILITY OF STUDENTS IN CHILDREN CARE GUIDANCE LECTURES THROUGH A LESSON STUDY

Fitri Apriani 0907080 ABSTRACT

Problems in this research explained the collaborative ability of students in Children Care Guidance lectures through Lesson Study. This research aims to determine how important collaborative ability of students college of Home Economics 2011 were in Children Care Guidance lectures through Lesson Study, particularly in the use of objects in a house that function as media of Educational Gaming Equipment (APE). This research used descriptive method. The research was conducted through two cycles with a sample of 26 students. The results showed that by learning through Lesson Study, students can improve their collaborative capabilities. In cycle 1, most students are able to manage the group with high category, less than half students are able to work and learn collaboratively in a group with enough categories, more than half students are able to solve problems in a group with enough categories, and less than half students are able to overcome differences in the group with enough categories. In cycle 2, the majority of students are able to manage a group with high category, more than half students are able to work and learn collaboratively in a group with enough categories, more than half students are able to solve problems in groups with high category, and more than half students are able resolve differences in a group with enough categories. Recommendations aimed at Home Economics students, should have been a motivation for students to be able to familiarize into a collaboration in completing tasks in learning processes as well as in daily life. Keywords: Ability, Collaborative, Lesson Study .


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... ABSTRAK...

KATA PENGANTAR ………....

i ii iii

DAFTAR ISI ………...

DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... v vi vii viii

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar belakang Penelitian ...…………... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Struktur Organisasi Penelitian...

1 1 3 4 5 5 BAB II BAB III BAB IV BAB V

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...

A. Kajian Pustaka

1. Kemampuan Kolaboratif... 2. Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak... 3. Lesson Study... B. Kerangka Pemikiran...

METODE PENELITIAN...

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian... B.Metode Penelitian... C.Definisi Operasional... D.Instrumen Penelitian... E. Teknik Pengumpulan Data... F. Analisis Data...

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

A.Hasil Penelitian... B.Pembahasan Hasil Penelitian...

KESIMPULAN DAN SARAN...

A.Kesimpulan... B.Saran... 7 7 7 14 22 31 33 33 33 33 35 35 35 37 37 49 56 56 58

DAFTAR PUSTAKA... 59


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Tugas-Tugas Perkembangan Anak sebagai Panduan untuk

Menstimulasi... 18 4.1 Aspek Kemampuan Mengelola Kelompok Siklus 1 dan Siklus 2 .... 38 4.2 Aspek Kemampuan Bekerja dan Belajar secara Kolaboratif dalam

Kelompok Siklus 1 dan Siklus 2... 40 4.3 Aspek Kemampuan Memecahkan Masalah secara Kolaboratif dalam

Kelompok Siklus 1 dan Siklus 2... 43 4.4 Aspek kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok Siklus

1 dan Siklus 2... 45 4.5 Data Pengamatan Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa pada

Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

4.1 Aspek Kemampuan Mengelola Kelompok Siklus 1 dan Siklus 2 .... 40 4.2 Aspek Kemampuan Bekerja dan Belajar secara Kolaboratif dalam

Kelompok Siklus 1 dan Siklus 2... 42 4.3 Aspek Kemampuan Memecahkan Masalah secara Kolaboratif dalam

Kelompok Siklus 1 dan Siklus 2... 45 4.4 Aspek Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok Siklus

1 dan Siklus 2... 47 4.5 Data Pengamatan Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa pada

Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Kisi-Kisi Instrumen... 62

LAMPIRAN II

Petunjuk Pengisian Instrumen... 63 Instrumen Penelitian... 65

LAMPIRAN III

Hasil Pengolahan Data... 68

LAMPIRAN IV


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penelitian ini berangkat dari judul penelitian “Pengembangan Model Reflective and Collaborative Learning (RCL) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Kegiatan Lesson Study”. Permasalahan dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh penyelenggaraan pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi di perguruan tinggi khususnya pendidikan kejuruan belum sejalan dengan kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan dunia kerja, dunia usaha, ataupun dunia industri (Ana, 2012:2).

Pada dasarnya kemajuan pendidikan salah satunya tergantung dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik di kelas. Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi yang bersifat timbal balik, baik antara pendidik dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Seiring dengan tuntutan pendidikan, seorang pendidik perlu menyusun strategi pembelajaran dan melaksanakan suatu kegiatan belajar mengajar yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam meningkatkan kemampuannya dalam belajar dan melibatkan partisipasi aktif peserta didik (student centered learning). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Brook & Brook (1993) bahwa reformasi pendidikan seyogyanya dimulai dari bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana seorang pendidik mengajar, bukan semata-mata pada hasil belajar, serta dijelaskan pula dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab IV pasal 19 ayat 1 bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.


(11)

Proses pembelajaran perlu memperhatikan penanaman aspek-aspek soft skills, salah satunya yaitu kemampuan kolaboratif. Kemampuan kolaboratif merupakan kemampuan seseorang bekerjasama di dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dimanifestasikan dalam bentuk interaksi sosial. Kemampuan kolaboratif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kolaboratif mahasiswa berkaitan dengan kemampuan mengelola kelompok, kemampuan bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok, kemampuan memecahkan masalah secara kolaboratif dalam kelompok, dan kemampuan mengatasi perbedaan dalam kelompok. Kemampuan kolaboratif ini penting dimiliki oleh semua orang, khususnya dalam hal ini mahasiswa karena sangat berguna baik dalam kegiatan belajar maupun dalam memasuki dunia kerja dan lingkungan sosialnya.

Bimbingan Perawatan Anak (BPA) merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan bobot mata kuliah 2 SKS yang sedang diampu oleh mahasiswa angkatan 2011. Dalam perkuliahan BPA dibahas mengenai pengertian, konsep dasar BPA; konsep pertumbuhan dan perkembangan; dapat menjelaskan tentang pola pengasuhan anak; bimbingan perawatan anak pada masa bayi; bimbingan perawatan anak pada masa pra sekolah, sekolah, dan remaja; Alat Permainan Edukatif (APE); Pendekatan Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA; Isu aktual seputar BPA (Hypnoparenting); dan memiliki wawasan tentang BPA melalui kajian jurnal hasil penelitian terkini.

Aktivitas pembelajaran pada perkuliahan BPA idealnya tidak hanya difokuskan pada upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya saja, melainkan juga bagaimana mahasiswa dapat menggunakan pengetahuan yang didapat untuk menghadapi situasi baru dan memecahkan masalah-masalah secara kolaboratif yang berkaitan dengan BPA.

Hasil pengamatan melalui studi pendahuluan pada proses pembelajaran BPA yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 April 2013 diketahui bahwa dari 8 anggota kelompok, hanya 3 orang mahasiswa yang mampu berkontribusi dalam kelompok, kegiatan dalam kelompok didominasi oleh 1 orang, dan mahasiswa


(12)

melakukan kegiatan lain di luar kegiatan belajar kelompok. Temuan hasil studi pendahuluan tersebut menunjukan bahwa mahasiswa cenderung belajar secara individual dan kurangnya kebersamaan yang terjalin antar anggota kelompok, sehingga mahasiswa perlu dimotivasi agar dapat berkontribusi secara aktif dalam kegiatan belajar bersama di dalam kelompok.

Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi pembelajaran melalui kegiatan Lesson Study. Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Gunawan Undang, 2009:12). Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran, tetapi kegiatan Lesson Study merupakan model pembelajaran yang dapat menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi pendidik. Perkuliahan dengan menggunakan pendekatan Lesson Study dapat mendorong peserta didik menunjukan potensinya masing-masing. Bagi Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Lesson Study baru menginjak tahun kedua dalam penerapannya.

Kegiatan Lesson Study diharapkan dapat mengasah kemampuan kolaboratif mahasiswa khususnya pada perkuliahan BPA melalui pengetahuan dan wawasan yang luas dari pengalamannya belajar kelompok dalam mengkaji dan menganalisis masalah dari berbagai perspektif untuk mencapai tujuan bersama. Permasalahan di atas mendorong penulis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pemaparan latar belakang penelitian di atas menjadi titik tolak untuk mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Hasil pengamatan melalui studi pendahuluan pada proses pembelajaran BPA diketahui bahwa dari 8 anggota kelompok hanya 3 orang mahasiswa yang mampu berkontribusi dalam kelompok, kegiatan dalam kelompok didominasi


(13)

oleh 1 orang, dan mahasiswa melakukan kegiatan lain di luar kegiatan belajar kelompok. Temuan hasil studi pendahuluan tersebut menunjukan bahwa mahasiswa cenderung belajar secara individual dan kurangnya kebersamaan yang terjalin antar anggota kelompok.

2. Mahasiswa perlu dimotivasi agar dapat berkontribusi secara aktif dalam kegiatan belajar bersama di dalam kelompok untuk mencapai tujuan belajar bersama.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran atau harapan yang ingin dicapai dalam penelitian, sehingga penelitian dapat lebih terfokus dan terarah dalam memecahkan masalah penelitian.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah: untuk mengetahui berapa besar kemampuan kolaboratif mahasiswa PKK pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kolaboratif mahasiswa PKK pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE berkaitan dengan:

a. Kemampuan kolaboratif dalam mengelola kelompok.

b. Kemampuan bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok. c. Kemampuan memecahkan masalah secara kolaboratif dalam kelompok. d. Kemampuan mengatasi perbedaan dalam kelompok.


(14)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori dalam pengembangan ilmu pengetahuan PKK khususnya yang terkait dengan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dosen Mata Kuliah Bimbingan Perawatan Anak, yakni dapat memberikan informasi tentang kemampuan mahasiswa khususnya kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study dalam pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

b. Bagi Penulis, yakni memperoleh pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study, khususnya dalam pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

c. Bagi Peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber informasi dan sumber data mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa Program Studi PKK dalam perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak.

E. Struktur Organisasi Penelitian

BAB I: merupakan pendahuluan berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

BAB II: merupakan kajian pustaka dan kerangka pemikiran, berisi mengenai teori-teori yang membahas tentang konsep-konsep/teori-teori/dalil-dalil. BAB III: merupakan metode penelitian berisi mengenai lokasi, populasi, dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.


(15)

BAB IV: merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang memuat dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

BAB V: merupakan kesimpulan dan rekomendasi, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi , Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu di Prodi PKK Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study.

2. Populasi dan Sampel penelitian

Penelitian ini terbatas di Prodi PKK, yang menjadi populasi yaitu mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 FPTK-UPI yang sedang mengampu mata kuliah BPA yang berjumlah 26 orang.

Sampel penelitian ini adalah sampel total maka sampel yang diambil yaitu seluruh mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 FPTK-UPI yang sedang mengampu mata kuliah BPA yang berjumlah 26 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai APE.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dan penulis tentang istilah-istilah yang ada dalam judul penelitian. Istilah-istilah yang memerlukan definisi operasional, yaitu:


(17)

1. Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa

Kemampuan kolaboratif menurut Borich (1996) adalah kemampuan bekerjasama dengan melakukan tukar pikiran antara peserta didik yang satu sama lainnya pada tingkatan yang sama.

2. Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson Study

a. Bimbingan Perawatan Anak merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum Program Studi PKK dengan bobot mata kuliah 2 SKS yang sedang diampu oleh mahasiswa angkatan 2011, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE. Pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE, meliputi peralatan makan, perlengkapan mandi, perlengkapan tidur, tanaman bunga, foto keluarga, dan benda-benda yang ada di ruang tamu.

APE adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak (Direktorat Tenaga Teknis, 2005:3).

b. Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui

pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Gunawan Undang, 2009:12).

Definisi operasional dari kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada definisi yang telah diuraikan di atas, yaitu kemampuan mahasiswa bekerjasama di dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dimanifestasikan dalam bentuk interaksi sosial pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan.


(18)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi kemampuan kolaboratif dengan menggunakan daftar checklist () untuk mengamati atau mengetahui proses kerjasama mahasiswa dalam kelompok ketika pembelajaran BPA berlangsung melalui kegiatan Lesson Study, dari siklus 1 dan siklus 2.

Indikator-indikator yang digunakan dan dikembangkan pada lembar observasi merujuk pada 4 (empat) domain kemampuan kolaboratif menurut Hill & Tim (1993). Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan pengisian format lembar observasi aspek kemampuan kolaboratif mahasiswa dalam kelompok yang telah dibuat. Pengumpulan data dilakukan oleh 6 (enam) orang observer, dimana masing-masing observer mengamati satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang mahasiswa.

Observasi menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2011:203) adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2011:207). Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing item sesuai jawaban yang terkumpul. Proses analisis dimulai dengan menelaah data yang tersedia melalui pengamatan atau observasi. Dari hasil perolehan data kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(19)

1. Persentase Data

a. Memberikan skor pada setiap aktivitas mahasiswa yang diamati, tanda

checklist () menunjukan bahwa mahasiswa memunculkan indikator yang

sesuai dengan pernyataan dalam lembar observasi dan diberi skor 1 (satu), sedangkan tanda (-) berarti mahasiswa tidak memunculkan indikator dan diberi skor 0 (nol).

b. Data observasi kemampuan kolaboratif mahasiswa pada siklus 1 dan siklus 2 Lesson Study dianalisis dengan persentase menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Grinnell (1988) sebagai berikut :

Percentage of agreement = agreement x 100%

(disagreement+agreement)

2. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Ali, M (1985:184), sebagai berikut:

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorang pun

Data yang telah dianalisis di atas selanjutnya ditafsirkan dengan berpedoman pada batasan yang dikemukakan oleh Riduwan (2012:41) dengan bahasa penafsiran menurut penulis sebagai berikut

81% - 100% = Sangat Tinggi 61% - 80% = Tinggi

41% - 60% = Cukup 21% - 40% = Rendah


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dari penelitian tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study (penelitian dilakukan di Prodi PKK FPTK UPI pada mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011) yang selanjutnya dibuat rekomendasi.

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 memiliki kemampuan kolaboratif pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study dengan kategori tinggi. Penelitian ini secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa dalam Mengelola Kelompok pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson Study

Pada siklus 1, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompok dengan kategori tinggi, dan pada siklus 2 terjadi peningkatan, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompoknya dengan kategori sangat tinggi. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan mengelola kelompok dapat dikatakan sangat tinggi dengan sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

2. Kemampuan Bekerja dan Belajar secara Kolaboratif dalam Kelompok pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson

Study

Pada siklus 1, kurang dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup, dan pada siklus 2


(21)

lebih dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dapat dikatakan cukup dengan kurang dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

3. Kemampuan Memecahkan Masalah secara Kolaboratif dalam

Kelompok pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson Study

Pada siklus 1, lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori cukup, dan pada siklus 2 terjadi peningkatan lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori tinggi. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan memecahkan masalah dalam kelompok dapat dikatakan tinggi dengan lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

4. Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study

Pada siklus 1, kurang dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup, dan pada siklus 2 lebih dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek mengatasi perbedaan dalam kelompok dapat dikatakan cukup dengan setengah dari mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.


(22)

B. Saran

Saran ini disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diajukan kepada:

1. Dosen Mata Kuliah Bimbingan Perawatan Anak

Penerapan pembelajaran melalui pendekatan Lesson Study dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang bisa diterapkan oleh dosen dalam proses pembelajaran BPA. Kegiatan Lesson Study menjadikan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga dapat diharapkan dengan pendekatan Lesson Study dapat mengasah kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan BPA, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

2. Mahasiwa Program Studi PKK

Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Prodi PKK memiliki kemampuan kolaboratif pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study. Hasil penelitian tersebut hendaknya dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa agar mampu membiasakan diri untuk berkolaborasi baik dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok pada proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. 3. Prodi PKK

Semoga dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan kegiatan Lesson Study dapat dikembangkan pada mata kuliah lainnya yang ada pada kurikulum Prodi PKK.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih pada lingkup yang terbatas. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa melalui kegiatan Lesson Study yang diterapkan pada mata kuliah lain, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kolaboratif mahasiswa, baik faktor internal maupun faktor eksternal.


(23)

59

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Ana. (2012). Pengembangan Model Reflective And Collaborative Learning

(RCL) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Kegiatan Lesson Study. Proposal Penelitian FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan. Apriono, D. (2011). Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar

melalui Pembelajaran Kolaboratif [Online], Vol 9 (2), 14 halaman. Tersedia:http://ejournal.unirow.ac.id/ojs/files/journals/2/articles/4/public/8. %20joko.pdf [19 Mei 2013]

Borich, G.D.(1996). Teaching Methods. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc. Brooks, J.G. & Martin G. Brooks. (1993). In search of understanding: The case

for constructivist classrooms. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Tenaga Teknis. (2005). Alat Permainan Edukatif Bagi Anak Usia Dini. Jakarta: Ditjen PLSP – Depdiknas.

Gerlach, J. M. (1994). Is this collaboration? In Bosworth, K. & Hamilton, S. J. (Eds.), Collaborative Learning: Underlying Processes and Effective Techniques, New Directions for Teaching and Learning, No. 59. (pp.5-14). San Francisco; USA, Jossey-Bass Publishing.

Gokhale, Anuradha A. (1995). Collaborative Learning Enhanches Critical Thinking. Journal of Technology Education. 1 (7) 1-9.

Grinnel, Jr.M. (1988). Social Work Research and Evaluation. Third Edition. Illionis: F.E.Peacock Publishers, Inc.

Hill, S & Hill, T. (1993). The Collaborative Classroom: a guide co-operaative learning. Australia. Amadale, Vic: Eleanor Curtain Publisshing. [Online]. Tersedia: http://www.pgcps.pg.k12.md.us/~elc/learning1.html [19 Mei 2013]


(24)

Howard, S.A. (1999). “Guiding Collaborative Teamwork In The

Classroom”. Effective Teaching, 10, (5), 11-27.

Jubaedah, Y. (2011). Modul Perencanaan Pembelajaran PKK. Program Studi PKK – FPTK – UPI

Khoris,L.(2012).MakalahAPE.[online].Tersedia:http://lailakhoiris.wordpress.com/ makalah-ape/ [19 Mei 2013]

Maasawet, E.T. (2011). Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Belajar Biologi melalui Penerapan Strategi Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas VII SMP Negeri VI Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2010/ 2011 [Online], Vol 2 (1), 14 halaman. Tersedia: http://www.ummetro.ac.id/detail-jurnal-22- meningkatkan-kemampuan-kerjasama-belajar-biologi-melalui-penerapan- strategi-inkuiri--terbimbing-pada-siswa-kelas-vii-smp-negeri-vi--kota-samarinda-tahun-pelajaran-2010--2011- [19 Mei 2013]

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 .Tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab IV pasal 19 ayat 1

Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sanjaya. W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudono, A. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdiknas. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuatitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyatno. (2008). Metode Kolaboratif untuk Pembelajaran di Kelas.[Online]. Tersedia:http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-kolaboratif-untuk-pembelajaran.html [19 Mei 2013]

Tim Lesson Study Program Studi PKK. (2013). Alat Permainan Edukatif (APE) di

dalam Keluarga. Bandung: Program Studi PKK – FPTK – UPI.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Undang, G. (2009). Lesson Study (Model Pengkajian Pembelajaran Kolaboratif). Bandung: Sayagatama Press.

Universitas Pendidikan Indonesia . (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.


(25)

61

West, M. (2002). Kerja Sama yang Efektif. Cetakan Kelima. Penerjemah: Srikandi Waluyo. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Williams, P. (2008). The Magic of Team Work. Penerjemah: JJ. Waskito Trisnoadi. Jakarta: Penerbit PT. Grassindo.

Yanto. (2011). Profil Kecakapan Kerjasama Siswa SMA Kelas XI Pada Pembelajaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Arah Pergeseran Kesetimbangan. Skripsi pada FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dari penelitian tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study (penelitian dilakukan di Prodi PKK FPTK UPI pada mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011) yang selanjutnya dibuat rekomendasi.

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 memiliki kemampuan kolaboratif pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study dengan kategori tinggi. Penelitian ini secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan Kolaboratif Mahasiswa dalam Mengelola Kelompok pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson Study

Pada siklus 1, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompok dengan kategori tinggi, dan pada siklus 2 terjadi peningkatan, sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompoknya dengan kategori sangat tinggi. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan mengelola kelompok dapat dikatakan sangat tinggi dengan sebagian besar mahasiswa mampu mengelola kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

2. Kemampuan Bekerja dan Belajar secara Kolaboratif dalam Kelompok pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson

Study

Pada siklus 1, kurang dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup, dan pada siklus 2


(2)

lebih dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dengan kategori cukup. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompok dapat dikatakan cukup dengan kurang dari setengah mahasiswa mampu bekerja dan belajar secara kolaboratif dalam kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

3. Kemampuan Memecahkan Masalah secara Kolaboratif dalam

Kelompok pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui Kegiatan Lesson Study

Pada siklus 1, lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori cukup, dan pada siklus 2 terjadi peningkatan lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok dengan kategori tinggi. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek kemampuan memecahkan masalah dalam kelompok dapat dikatakan tinggi dengan lebih dari setengah mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

4. Kemampuan Mengatasi Perbedaan dalam Kelompok Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak melalui kegiatan Lesson Study

Pada siklus 1, kurang dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup, dan pada siklus 2 lebih dari setengah mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompok dengan kategori cukup. Secara keseluruhan kemampuan kolaboratif mahasiswa pada aspek mengatasi perbedaan dalam kelompok dapat dikatakan cukup dengan setengah dari mahasiswa mampu mengatasi perbedaan dalam kelompoknya pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.


(3)

B. Saran

Saran ini disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diajukan kepada:

1. Dosen Mata Kuliah Bimbingan Perawatan Anak

Penerapan pembelajaran melalui pendekatan Lesson Study dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang bisa diterapkan oleh dosen dalam proses pembelajaran BPA. Kegiatan Lesson Study menjadikan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran, sehingga dapat diharapkan dengan pendekatan Lesson Study dapat mengasah kemampuan kolaboratif mahasiswa pada perkuliahan BPA, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan benda di lingkungan rumah yang difungsikan sebagai sarana APE.

2. Mahasiwa Program Studi PKK

Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa Prodi PKK memiliki kemampuan kolaboratif pada perkuliahan BPA melalui kegiatan Lesson Study. Hasil penelitian tersebut hendaknya dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa agar mampu membiasakan diri untuk berkolaborasi baik dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok pada proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. 3. Prodi PKK

Semoga dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan kegiatan Lesson Study dapat dikembangkan pada mata kuliah lainnya yang ada pada kurikulum Prodi PKK.

4. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih pada lingkup yang terbatas. Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kemampuan kolaboratif mahasiswa melalui kegiatan Lesson Study yang diterapkan pada mata kuliah lain, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kolaboratif mahasiswa, baik faktor internal maupun faktor eksternal.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Ana. (2012). Pengembangan Model Reflective And Collaborative Learning

(RCL) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Kegiatan Lesson Study. Proposal Penelitian FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan. Apriono, D. (2011). Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar

melalui Pembelajaran Kolaboratif [Online], Vol 9 (2), 14 halaman. Tersedia:http://ejournal.unirow.ac.id/ojs/files/journals/2/articles/4/public/8. %20joko.pdf [19 Mei 2013]

Borich, G.D.(1996). Teaching Methods. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc. Brooks, J.G. & Martin G. Brooks. (1993). In search of understanding: The case

for constructivist classrooms. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Tenaga Teknis. (2005). Alat Permainan Edukatif Bagi Anak Usia Dini. Jakarta: Ditjen PLSP – Depdiknas.

Gerlach, J. M. (1994). Is this collaboration? In Bosworth, K. & Hamilton, S. J. (Eds.), Collaborative Learning: Underlying Processes and Effective Techniques, New Directions for Teaching and Learning, No. 59. (pp.5-14). San Francisco; USA, Jossey-Bass Publishing.

Gokhale, Anuradha A. (1995). Collaborative Learning Enhanches Critical Thinking. Journal of Technology Education. 1 (7) 1-9.

Grinnel, Jr.M. (1988). Social Work Research and Evaluation. Third Edition. Illionis: F.E.Peacock Publishers, Inc.

Hill, S & Hill, T. (1993). The Collaborative Classroom: a guide co-operaative learning. Australia. Amadale, Vic: Eleanor Curtain Publisshing. [Online]. Tersedia: http://www.pgcps.pg.k12.md.us/~elc/learning1.html [19 Mei 2013]


(5)

60

Howard, S.A. (1999). “Guiding Collaborative Teamwork In The

Classroom”. Effective Teaching, 10, (5), 11-27.

Jubaedah, Y. (2011). Modul Perencanaan Pembelajaran PKK. Program Studi PKK – FPTK – UPI

Khoris,L.(2012).MakalahAPE.[online].Tersedia:http://lailakhoiris.wordpress.com/ makalah-ape/ [19 Mei 2013]

Maasawet, E.T. (2011). Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Belajar Biologi melalui Penerapan Strategi Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas VII SMP Negeri VI Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2010/ 2011 [Online], Vol 2 (1), 14 halaman. Tersedia: http://www.ummetro.ac.id/detail-jurnal-22- meningkatkan-kemampuan-kerjasama-belajar-biologi-melalui-penerapan- strategi-inkuiri--terbimbing-pada-siswa-kelas-vii-smp-negeri-vi--kota-samarinda-tahun-pelajaran-2010--2011- [19 Mei 2013]

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 .Tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab IV pasal 19 ayat 1

Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sanjaya. W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudono, A. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Depdiknas. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuatitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyatno. (2008). Metode Kolaboratif untuk Pembelajaran di Kelas.[Online]. Tersedia:http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-kolaboratif-untuk-pembelajaran.html [19 Mei 2013]

Tim Lesson Study Program Studi PKK. (2013). Alat Permainan Edukatif (APE) di dalam Keluarga. Bandung: Program Studi PKK – FPTK – UPI.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Undang, G. (2009). Lesson Study (Model Pengkajian Pembelajaran Kolaboratif). Bandung: Sayagatama Press.

Universitas Pendidikan Indonesia . (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.


(6)

West, M. (2002). Kerja Sama yang Efektif. Cetakan Kelima. Penerjemah: Srikandi Waluyo. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Williams, P. (2008). The Magic of Team Work. Penerjemah: JJ. Waskito Trisnoadi. Jakarta: Penerbit PT. Grassindo.

Yanto. (2011). Profil Kecakapan Kerjasama Siswa SMA Kelas XI Pada Pembelajaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Arah Pergeseran Kesetimbangan. Skripsi pada FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.