PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN BIMBINGAN PERAWATAN ANAK.

(1)

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING

EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN

BIMBINGAN PERAWATAN ANAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh:

Restu Pangasih

0906086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING

EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN

BIMBINGAN PERAWATAN ANAK

Oleh: Restu Pangasih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Restu Pangasih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RESTU PANGASIH

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING

EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN

BIMBINGAN PERAWATAN ANAK

Disetujui dan Disahkan Oleh: Dosen Pembimbing I

Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M. Pd. NIP. 19650708 199103 2 001

Dosen Pembimbing II

Dr. Hj. Isma Widiaty, M. Pd. NIP.19710607 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

ABSTRAK

Pendapat Mahasiswa Tentang Simulasi Mediated Learning Experience Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak”

Restu Pangasih 0906086

Permasalahan dalam penelitian ini mengungkap pengalaman belajar mahasiswa tentang simulasi Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang simulasi Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Alat pengumpulan data menggunakan angket (skala sikap). Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total berjumlah 28 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapat mahasiswa pada simulasi Mediated Learning Experience berada pada kategori cukup baik. Ketercapaian tersebut ditunjukan dari lima aspek dalam simulasi MLE yaitu, focusing, meaning,

expanding, rewarding dan regulation of behavior. Saran ditujukan pada mahasiswa prodi PKK hendaknya dapat dijadikan bahan masukan agar mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak khususnya pada simulasi Mediated learning Experience.


(5)

ABSTRACT

"Student Opinions About Simulation Mediated Learning Experience Child Care Guidance In Class"

Restu Pangasih 0906086

Problems in this research reveal about the student learning experience simulation Mediated Learning Experience Child Care Guidance on lectures. The purpose of the study is to examine how students think about simulations Mediated Learning Experience Child Care Guidance on lectures. The method used is descriptive method. Means of data collection using a questionnaire (attitude scale). The sample in this study using a total sample of 28 in total. The results showed that student opinion on Mediated Learning Experience simulation are in good enough category. The achievement of the indicated MLE five aspects of the simulation that is, focusing, meaning, expanding, rewarding and regulation of behavior. Suggestions aimed at students Prodi PKK should be used as an input to be able to improve the knowledge, attitudes and skills in a particular lecture Child Care Guidance Mediated Learning Experience in simulation.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR BAGAN v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan Perawatan Anak... 7

1. Tujuan Mata Kuliah BPA ... 7

B. Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA.. ... 7

1. Pengertian MLE... 7

2. MLE adalah Model Belajar Interaktif... 8

3. MLE adalah Bukan Model Direct Learning... 9

4. Kriteria MLE... 9

a. Prinsip Focusing... 9

b. Prinsip Meaning... 9

c. Prinsip Expanding... 10

d. Prinsip Rewarding... 11

e. Prinsip Regulation of Behavior... 11

C. Metode Simulasi MLE pada Perkuliahan BPA... D. Pendekatan MLE dalam Upaya Optimalisasi Tugas Perkembangan Anak... 11 14 1. Perkembangan Fisik dan Motorik... 14

2. Perkembangan Kognitif... 15

3. Perkembangan Emosi... 15

4. Perkembangan Sosial... 16

5. Perkembangan Bahasa... E. Kerangka Berpikir... 17 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel... 19

B. Desain Penelitian ... 20


(7)

F. Teknik Pengumpulan Data ... 24 G. Analisis Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian... B. Pembahasan Hasil Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... B. Saran...

25

27 42

49 50

DAFTAR PUSTAKA... 51 LAMPIRAN... 53


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

4.1 Aspek Focusing ... 27

4.2. Aspek Meaning ... 30

4.3. Aspek Expanding ... 33

4.4. Aspek Rewarding ... 36


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1. Kerangka Berpikir... 18

3.1 Desain Penelitian ... 20

4.1 Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Focusing ... 29

4.2 Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Meaning... 32

4.3 Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Expanding... 35

4.4.Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Rewarding... 38

4.5. Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Regulation of Behavior... 41


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

Lampiran 1... 54

Lampiran 2... 63

Lampiran 3... 72


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang menuntut manusia untuk dapat meningkatkan potensi diri agar kebutuhan manusia bisa tercukupi dengan baik. Kondisi ini mengakibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan. Pendidikan dilaksanakan sebagai suatu usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan situasi studi dan sistem evaluasi supaya manusia dengan aktif mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah memberikan upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan menyelenggarakan pendidikan nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) tahun 2003 BAB I, pendidikan adalah sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pemerintah berupaya untuk mengembangkan potensi diri manusia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan meningkatkan pendidikan, salah satunya yaitu dengan menyelenggarakan program pendidikan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Salah satu jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi salah satunya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), bertujuan mempersiapkan lulusannya memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik dan non kependidikan yang berkualitas.


(12)

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga sebagai salah satu program di Jurusan PKK FPTK UPI yang mempersiapkan mahasiswanya menjadi tenaga pendidik yang profesional dan ahli di dalam bidang PKK. Kurikulum Jurusan PKK mencakup berbagai mata kuliah bidang studi yang harus ditempuh dari semester I sampai VIII, masing-masing mata kuliah bermuatan program yang menggambarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan seni yang harus dikuasai oleh peserta perkuliahan, sehingga diharapkan secara lebih kritis dan kreatif dapat mengembangkan wawasan pengetahuan dan sikap ke PKKan dengan memanfaatkan sumber-sumber lain tentang PKK.

Program Studi PKK terdiri dari tiga paket yaitu BPA (Pekerja Sosial),

Craftmanship dan Tata Graha. Mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih salah satu paket sesuai dengan minatnya. Mahasiswa yang memilih paket BPA (Pekerja Sosial) diwajibkan mengikuti mata kuliah Bimbingan Perawatan Anak (BPA). Mata kuliah BPA merupakan salah satu mata kuliah yang berbobot dua SKS, perkuliahan tersebut dilaksanakan selama satu semester pada semester ke IV, materi perkuliahan BPA keseluruhan bersifat teori. Materi dalam deskripsi mata kuliah tersebut dicantumkan dalam Silabus perkuliahan yaitu:

Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengertian, konsep dasar bimbingan perawatan anak, pertumbuhan dan perkembangan, pola pengasuhan anak, bimbingan perawatan anak pada masa bayi; bimbingan perawatan anak pada masa pra sekolah, sekolah, dan remaja, Alat Permainan Edukatif (APE),

Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA; Isu aktual seputar BPA (Hynnoparenting); dan memiliki wawasan tentang BPA melalui kajian jurnal hasil penelitian terkini. (Isma Widiaty, 2013)

Perkuliahan BPA mencakup beberapa materi yang harus dipelajari oleh mahasiswa, seperti yang tercantum dalam silabus perkuliahan salah satunya yaitu MLE dalam BPA, MLE merupakan mediasi yang dilakukan mahasiswa untuk mencari pengalaman melalui belajar hal-hal baru dalam lingkungan keluarga. Materi mengenai MLE ini menuntut mahasiswa untuk mengetahui dan memahami lima prinsip MLE, setelah itu mahasiswa belajar untuk mensimulasikan sesuai dengan tahapan kriteria MLE tersebut.


(13)

Materi BPA yang dipelajari yaitu berupa teori tentang pendekatan Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA. Kegiatan mahasiswa dalam simulasi melalui pendekatan Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA merupakan kegiatan mahasiswa belajar secara langsung yang lebih nyata dan dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi anak.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan simulasi MLE berbeda-beda, baik dalam tingkat penguasaan atau hasil pencapaian mahasiswa, namun pelaksanaan kegiatan yang baik pada dasarnya tergantung pada kesungguhan dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan simulasi MLE pada perkuliahan BPA (keberhasilan dari proses pembelajaran baik pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat diperoleh mahasiswa melalui pengalaman belajar). Pada kenyataan berdasarkan hasil observasi di lapangan, keberadaan mahasiswa masih kurang menerapkan lima prinsip MLE pada kegiatan simulasi.

Model MLE merupakan suatu pendekatan pengasuhan anak diamana model guru atau orang tua dapat memanfaatkan momen-momen yang terjadi pada saat berinteraksi dengan anak. Moment tersebut dilakukan dengan cara mengenalkan berbagai perilaku sehari-hari, membantu saat anak membutuhkan dan mengalami kesulitan dalam mempelajari tata cara hidup bermasyarakat. (Hertinjung, 2008).

Pendekatan MLE sebagaimana dikemukakan di atas menjadi suatu gambaran bahwa situasi, lingkungan sekitar, keadaan anak dapat menjadi salah satu sarana untuk stimulasi dan media berinteraksi antara pengasuh anak dengan peserta didik atau antara orang tua dan anak.

Hasil pengamatan dan observasi di lapangan yang telah diuraikan di atas memotivasi dan menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang simulasi model pengasuhan dengan pendekatan MLE pada perkuliahan BPA. Simulasi MLE pada perkuliahan BPA tersebut diberikan kepada mahasiswa Prodi PKK yang memilih paket BPA (Pekerja Sosial) yang selanjutnya dijadikan masalah pada penelitian ini.


(14)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Perkuliahan BPA terdiri dari materi mengenai pendekatan MLE dalm BPA yang kemudian disimulasikan, sehingga diharapkan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan tidak hanya pada tingkat pengetahuan dan juga keterampilan yang dapat menjadi bekal mahasiswa di bidang PKK khususnya Bimbingan Perawatan Anak.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Kurangnya pengalaman mahasiswa pada waktu melaksanakan simulasi MLE dalam pengasuhan anak pada perkuliahan BPA.

b. Kurangnya pengalaman mahasiswa pada waktu melaksanakan simulasi MLE pada perkuliahan BPA, menggali pengalaman belajar dalam kegiatan sehari-hari.

2. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagai berikut: “Bagaimana pendapat mahasiswa tentang simulasi MLE pada perkuliahan BPA?”. Rumusan masalah tersebut, selanjutnya dijadikan sebagai judul dalam penelitian.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang simulasi MLE pada perkuliahan BPA.


(15)

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai pendapat mahasiswa tentang pengalaman simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang mencakup tentang:

a. Pengalaman mahasiswa melakukan Focusing sebagai kriteria MLE dalam simulasi pengasuhan anak.

b. Pengalaman mahasiswa melakukan Meaning sebagai kriteria MLE dalam simulasi pengasuhan anak.

c. Pengalaman mahasiswa melakukan Expanding sebagai kriteria MLE dalam simulasi pengasuhan anak.

d. Pengalaman mahasiswa melakukan Rewarding sebagai kriteria MLE dalam simulasi pengasuhan anak.

e. Pengalaman mahasiswa melakukan Regulation of Behavior sebagai kriteria MLE dalam simulasi pengasuhan anak.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dari berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah penelitian ini. Secara lebih khusus hasil penelitian ini diharapkan bagi:

1. Mahasiswa, dapat memberi masukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan simulasi MLE pada perkuliahan BPA. 2. Dosen mata kuliah BPA, sebagai bahan masukan dalam memberi motivasi

dan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam praktek simulasi MLE. 3. Penulis, megetahui tentang penguasaan mahasiswa setelah melakukan

simulasi.

E. Pertanyaan Penelitian

Penulis akan mencoba merumuskan pokok-pokok penelitian yang akan diteliti yaitu sebagai berikut:


(16)

a. Bagaimana pengalaman mahasiswa dalam melakukan Focusing sebagai prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?

b. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Meaning sebagai prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?

c. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Expanding sebagai prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?

d. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Rewarding sebagai prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?

e. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Regulation of Behavior

sebagai prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penulisan ini adalah:

1. BAB 1 Pendahuluan, yang berisikan latar belaang masalah, identifikasi masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

2. BAB II Kajian Pustaka, berisi teori yang sedang atau dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.

3. BAB III MetodePenelitian, penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yaitu pengolahan atau analisis data untuk temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.

6. Daftar Pustaka, memuat sumber yang ada seperti buku, artikel, jurnal, dokumen, sumber dari internet, dll.

7. Daftar Lampiran, berisikan semua dokumen yang digunakan selama penelitian dan hasil-hasilnya menjadi penulisan karya ilmiah.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah-langkah sistematis yang ditempuh untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan. Menurut Mohammad Ali

(1992:12) penelitian adalah “Upaya memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis”. Metode merupakan hal yang sangat

penting untuk seorang peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Setiap peneliti harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis penelitiannya. Metode penelitian tersebut yang akan menuntun peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam suatu metode penelitian berbagai hal pendukung seperti lokasi, populasi dan smpel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan data dari responden penelitian. Objek penelitian tersebut mudah diperoleh apabila terlebih dahulu ditentukan populasi dan sampel penelitian.

1. Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI di Bandung. Alasan penulis memilih lokasi menjadi tempat penelitian karena berkaitan dengan sumber data yaitu mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 yang telah mengikuti kegiatan simulasi MLE dalam perkuliahan BPA.

2. Populasi

Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2011:117) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk


(18)

20

ini yaitu mahasiswa prodi PKK angkatan 2011 yang telah mengikuti kegiatan simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang berjumlah 26 orang mahasiswa.

3. Sampel

Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2007) bahwa “Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan jumlah populasi”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel total, yaitu keseluruhan mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 yang telah mengikuti simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang berjumlah 26 orang mahasiswa.

B. Desain Penelitian

Definisi dari desain penelitian menurut Moh. Nasir (2003:11) yaitu “Semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian mulai

tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan”. Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:

Penentuan lokasi dan variabel penelitian

Menentukan metode dan kebutuhan data

yang akan

digunakan

Pengumpulan data yang dibutuhkan

SKRIPSI

Analisis dan pengolahan data


(19)

21

Berikut adalah penjabaran gambar desain penelitian di atas: 1. Penentuan lokasi dan variabel penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI di Bandung, dengan variabel penelitian simulasi MLE pada perkuliahan BPA

2. Menentukan metode dan kebutuhan data yang diperlukan

Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dan menentukan data apa saja yang dibutuhkan dalam penelitian.

3. Pengumpulan data yang dibutuhkan

Mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. 4. Data

Pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen angket. 5. Analisis dan pengolahan data

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang teratur dalam menggunakan alat atau teknik tertentu untuk kepentingan suatu penelitian. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Pada penelitian deskriptif, hal yang menjadi fokus penelitian terletak pada upaya atau tindakan untuk memotret dan mendalami suatu peristiwa serta kejadian yang kemudian digambarkan/dilukiskan sebagaimana adanya berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. Metode deskriptif yang telah dikemukakan di atas dijadikan acuan didalam melakukan penelitian tentang “Pendapat Mahasiswa tentang


(20)

22

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman antara pembaca dan penulis sebagai peneliti dalam menafsirkan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Pendapat mahasiswa

a. Pendapat adalah “penilaian pribadi berupa pernyataan baik lisan maupun

tulisan yang bersifat positif atau negatif terhadap objek tertentu dan pernyataan tersebut masih dapat berubah-ubah” Latifah Sri Murti (Nurbayanti, 2007).

b. Mahasiswa adalah “orang yang belajar di perguruan tinggi” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1995:1095).

Mengacu pada pengertian di atas, pendapat mahasiswa yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah penilaian pribadi berupa pertanyaan dari sikap baik lisan maupun tulisan yang bersifat positif atau negatif dari mahasiswa Prodi PKK Angkatan 2011 tentang simulasi MLE pada perkuliahan BPA.

2. Simulasi Mediated Learning Experience (MLE) pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak (BPA)

a. Simulasi menurut Wikipedia Bahasa Indonesia yaitu:

Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu.

b. Definisi Mediated Learning Experience (MLE) menurut Klein (Hertinjung, 2008) adalah:

Program intervensi dini melalui mediasi yang dirancang untuk membangkitkan gairah anak untuk mencari pengalaman melalui


(21)

23

maupun kejadian dalam lingkungan dengan cara menyaring, memberi bentuk pada stimulus yang akan disajikan maupun yang sedang dihadapi, agar anak lebih mudah mengenal dan mampu menerima stimulus tersebut.

c. Pengertian Bimbingan Perawatan Anak (BPA)

Bimbingan Perawatan Anak menurut Melly Sri Sulastri Rifa’i (1979:2) adalah

Suatu proses yang terus menerus (kontinue) bagaimana menolong individu dalam perkembangannya untuk dapat memperkembangkan semua kemampuannya semaksimal-maksimalnya dalam usaha mencapai keunggulan dan keuntungan bagi individu yang sedang berkembang itu, demikian pula bagi masyarakat dimana individu itu hidup. Lebih banyak menyangkut masalah usaha bantuan dalam pertumbuhan anak, terutama masalah makanan, kebersihan, kesehatan yang menyangkut masalah imunisasi dan lain-lain.

Simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian diatas, yaitu proses memperoleh pengetahuan atau keterampilan dengan jalan melihat atau melakukan atau mengamati suatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs) untuk mencari pengalaman melalui belajar hal-hal baru dari lingkungan melalui peran orang dewasa sebagai mediator dengan proses yang terus menerus (kontinue) dan mengetahui bagaimana menolong individu dalam perkembangannya yang menyangkut masalah usaha bantuan dalam pertumbuhan anak, terutama masalah makanan, kebersihan, kesehatan yang menyangkut masalah imunisasi dan lain-lain melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning.

Pengertian pendapat mahasiswa tentang simulasi MLE pada perkuliahan BPA yaitu penilaian pribadi berupa pernyataan dari sikap baik lisan maupun tulisan yang bersifat positif dan negatif dari mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI Angkatan 2011 dalam mengamati suatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs) untuk mencari pengalaman melalui belajar


(22)

hal-24

perkembangannya yang menyangkut masalah usaha bantuan dalam pertumbuhan anak, terutama masalah makanan, kebersihan, kesehatan yang menyangkut masalah imunisasi dan lain-lain melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008:102) adalah “Suatu alat ukur

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati”.

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa skala sikap dimana responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan. Instrumen penelitian ini berisi 30 pertanyaan mengenai simulasi MLE pada perkuliahan BPA.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu

angket. Angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) adalah “Sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Angket yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi berkenaan dengan penelitian yang sedang dilakukan yaitu mengenai pendapat mahasiswa tentang simulasi MLE pada perkuliahan BPA. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah:

1. Menyiapkan instrumen sejumlah responden Peneliti menyiapkan instrumen sejumlah 26 orang 2. Menyebarkan instrumen

Angket yang telah disusun, diperbanyak kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk diisi


(23)

25

Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden, kemudian menghitung jumlah angket yang telah diisi dan memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisiannya, untuk disleksi instrumen yang akan diseleksi data.

G. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban setiap item sesuai jawaban yang dipilih. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah:

1. Verifikasi Data

Angket yang terkumpul selanjutnya diperiksa tentang kelengkapan jawaban responden pada setiap item sesuai dengan kriteria jawaban angket.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi dari option dalam setiap item atas jawaban responden. Ada satu kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n).

3. Persentase Data

Pengolahan data penelitian ini yaitu dengan menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban responden pada setiap item berbeda. Rumus yang digunakan adalah pendapat Moh. Ali (1992:184):

Keterangan:

: Persentase (jawaban responden)

: Frekuensi jawaban responden


(24)

26

: Bilangan tetap 4. Penafsiran Data

Penafsiran data digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari pendapat peserta diklat pada pernyataan yang telah diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada besaran yang dikemukakan oleh Moh. Ali (1995: 184), yaitu sebagai berikut:

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya 1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

5. Pengujian Validitas

Pengujjian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan

korelasi product moment pearson (Pearson’n Product Moment Correlation).

Validitas yang dapat diukur merupakan validitas butir soal atau validitas item. Apabila thitung > t table maka butir soal dianggap valid, dari hasil uji validitas diketahui bahwa diantara dari 30 butir soal yang diujikan, diperoleh seluruhnya butir soal yang masuk kategori valid.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian mengenai pendapat mahasiswa tentang simulasi

Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak pada mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 disusun berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap focusing dalam simulasi MLE dengan cara memfokuskan anak supaya memegang benda yang akan dipelajari dalam simulasi MLE. 2. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah

melakukan tahap meaning dalam simulasi MLE dengan cara membimbing anak untuk mengetahui ciri-ciri dari benda yang dipelajari dalam simulasi MLE.

3. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap expanding dalam simulasi MLE dengan cara memperluas pemahaman anak mengenai makna dari benda yang dipelajari dalam simulasi MLE dengan cara membandingkan.

4. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap rewarding dalam simulasi MLE dengan cara mengekspresikan kepuasan terhadap tingkah laku anak dengan memeluk anak pada simulasi MLE.

5. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap regulation of behavior dalam simulasi MLE dengan cara bertanya pada anak, “bagaimana bentuk benda itu, menarik bukan?”.


(26)

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Penulis memberanikan diri untuk mengemukakan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI, dosen mata kuliah BPA PKK FPTK UPI dan Prodi PKK FPTK UPI.

1. Mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI Angkatan 2011

a. Mempertahankan dan lebih meningkatkan pemahaman, pendekatan dan simulasi MLE meliputi kriteria MLE dalam upaya optimalisasi tugas perkembangan anak.

b. Mempertahankan kesungguhan dalam mengikuti perkuliahan BPA dan perkuliahan lainnya yang ada di Prodi PKK.

2. Dosen Prodi PKK FPTK UPI dapat mengembangkan berbagai pendekatan pengasuhan anak, selain pendekatan MLE.

3. Prodi PKK Jurusan PKK FPTK UPI dapat menambah fasilitas sarana dan prasarana laboratorim BPA agar dapat memberikan kemudahan pada mahasiswa pada saat melakukan praktek pengasuhan anak.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa _____________. (1995). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD. (2003). UU RI No. 20.

Tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Fokusmedia. Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hertinjung, Wisnu Sri. (2008). Keterampilan Sosial Anak Pra Sekolah Ditinjau dari Interaksi Guru-Siswa Model Mediated Learning Experience. [online]. Tersedia: http://eprints.ums.ac.id/1288/1/5._WISNU_SRI_H.pdf (18 Juni 2013)

Joesmani. (1998). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta: DEPDIKBUD

Juwita, Dewi. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Jakarta: Children Resources Internasional Inc

Makmun, A. S. (1998). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Masitoh, dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Nasir, Mohammad. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia _______________. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Rifa’i Melly S S. (1989). Pengantar Bimbingan Perawatan Anak. Bandung: tidak

diterbitkan

Rifa’i Melly S S, dkk. (2007). Modul Perkuliahan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga. Bandung: tidak diterbitkan

Sanjaya, Wina. (2009). Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.


(28)

S. Sadiman, Arief. Dkk. (2003). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PUSTEKKOM DEPDIKBUD dan Radja Gravindo Persada.

Sudjana, N. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sujiono Bambang. (2007). [online]. Kajian Tentang Motorik Kasar. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf (19 September)

Syah, M. (1996). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widiaty, Isma. (2013). Silabus Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. PKK FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

25

Restu Pangasih, 2013

Pendapat Mahasiswa Tentang Simulasi Mediated Learning Experience Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden, kemudian menghitung jumlah angket yang telah diisi dan memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisiannya, untuk disleksi instrumen yang akan diseleksi data.

G. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban setiap item sesuai jawaban yang dipilih. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah:

1. Verifikasi Data

Angket yang terkumpul selanjutnya diperiksa tentang kelengkapan jawaban responden pada setiap item sesuai dengan kriteria jawaban angket.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi dari option dalam setiap item atas jawaban responden. Ada satu kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n).

3. Persentase Data

Pengolahan data penelitian ini yaitu dengan menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban responden pada setiap item berbeda. Rumus yang digunakan adalah pendapat Moh. Ali (1992:184):

Keterangan:

: Persentase (jawaban responden)

: Frekuensi jawaban responden

: Jumlah responden


(2)

26

: Bilangan tetap 4. Penafsiran Data

Penafsiran data digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari pendapat peserta diklat pada pernyataan yang telah diajukan. Kriteria penafsiran data dalam penelitian ini berpedoman pada besaran yang dikemukakan oleh Moh. Ali (1995: 184), yaitu sebagai berikut:

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya 1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

5. Pengujian Validitas

Pengujjian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment pearson (Pearson’n Product Moment Correlation). Validitas yang dapat diukur merupakan validitas butir soal atau validitas item. Apabila thitung > t table maka butir soal dianggap valid, dari hasil uji validitas diketahui bahwa diantara dari 30 butir soal yang diujikan, diperoleh seluruhnya butir soal yang masuk kategori valid.


(3)

50 Restu Pangasih, 2013

Pendapat Mahasiswa Tentang Simulasi Mediated Learning Experience Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian mengenai pendapat mahasiswa tentang simulasi Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak pada mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 disusun berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap focusing dalam simulasi MLE dengan cara memfokuskan anak supaya memegang benda yang akan dipelajari dalam simulasi MLE. 2. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah

melakukan tahap meaning dalam simulasi MLE dengan cara membimbing anak untuk mengetahui ciri-ciri dari benda yang dipelajari dalam simulasi MLE.

3. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap expanding dalam simulasi MLE dengan cara memperluas pemahaman anak mengenai makna dari benda yang dipelajari dalam simulasi MLE dengan cara membandingkan.

4. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap rewarding dalam simulasi MLE dengan cara mengekspresikan kepuasan terhadap tingkah laku anak dengan memeluk anak pada simulasi MLE.

5. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah melakukan tahap regulation of behavior dalam simulasi MLE dengan cara bertanya pada anak, “bagaimana bentuk benda itu, menarik bukan?”.


(4)

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian. Penulis memberanikan diri untuk mengemukakan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI, dosen mata kuliah BPA PKK FPTK UPI dan Prodi PKK FPTK UPI.

1. Mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI Angkatan 2011

a. Mempertahankan dan lebih meningkatkan pemahaman, pendekatan dan simulasi MLE meliputi kriteria MLE dalam upaya optimalisasi tugas perkembangan anak.

b. Mempertahankan kesungguhan dalam mengikuti perkuliahan BPA dan perkuliahan lainnya yang ada di Prodi PKK.

2. Dosen Prodi PKK FPTK UPI dapat mengembangkan berbagai pendekatan pengasuhan anak, selain pendekatan MLE.

3. Prodi PKK Jurusan PKK FPTK UPI dapat menambah fasilitas sarana dan prasarana laboratorim BPA agar dapat memberikan kemudahan pada mahasiswa pada saat melakukan praktek pengasuhan anak.


(5)

Restu Pangasih, 2013

Pendapat Mahasiswa Tentang Simulasi Mediated Learning Experience Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa _____________. (1995). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD. (2003). UU RI No. 20. Tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Fokusmedia. Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hertinjung, Wisnu Sri. (2008). Keterampilan Sosial Anak Pra Sekolah Ditinjau dari Interaksi Guru-Siswa Model Mediated Learning Experience. [online]. Tersedia: http://eprints.ums.ac.id/1288/1/5._WISNU_SRI_H.pdf (18 Juni 2013)

Joesmani. (1998). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta: DEPDIKBUD

Juwita, Dewi. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Jakarta: Children Resources Internasional Inc

Makmun, A. S. (1998). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Masitoh, dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Nasir, Mohammad. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia _______________. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Rifa’i Melly S S. (1989). Pengantar Bimbingan Perawatan Anak. Bandung: tidak

diterbitkan

Rifa’i Melly S S, dkk. (2007). Modul Perkuliahan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga. Bandung: tidak diterbitkan

Sanjaya, Wina. (2009). Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.


(6)

S. Sadiman, Arief. Dkk. (2003). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PUSTEKKOM DEPDIKBUD dan Radja Gravindo Persada.

Sudjana, N. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

________.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sujiono Bambang. (2007). [online]. Kajian Tentang Motorik Kasar. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf (19 September)

Syah, M. (1996). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widiaty, Isma. (2013). Silabus Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. PKK FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.