PENERAPAN MODEL TANDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI.

(1)

PENERAPAN MODEL TANDUR UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA TENTANG PERUBAHAN

KENAMPAKAN BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Putri Puspita Rosena 1003543

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN MODEL TANDUR UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA TENTANG PERUBAHAN

KENAMPAKAN BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

Putri Puspita Rosena 1003543

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Putri Puspita Rosena 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ” Penerapan Model TANDUR untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi” (Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

Putri Puspita Rosena NIM. 1003543


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PUTRI PUSPITA ROSENA 1003543

PENERAPAN MODEL TANDUR UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA TENTANG PERUBAHAN

KENAMPAKAN BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M. Pd NIP. 19590623 198503 2 003

Pembimbing II

Drs. Agus Fany Chandra W. M.Pd. NIP. 19810812 200501 1 003

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 19590508 198403 1 002


(5)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL TANDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

IPA TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

Putri Puspita Rosena 1003543

Penelitian ini berjudul “Penerapan Model TANDUR untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014) bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model TANDUR. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas IV yang berjumlah 33 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi . Data menunjukan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa mencapai 15% yang telah lulus KKM dan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan sedikit dengan perolehan mencapai 40% sedangkan pada tindakan pembelajaran siklus III terjadi perubahan yang signifikan dengan perolehan mencapai 97%. Penerapan model TANDUR terdiri dari enam langkah yaitu: 1).Tumbuhkan (T) dilakukan dengan memberi tayangan video. 2).Alami (A) dilaksanakan dengan melakukan percobaan. 3). Namai (N) yaitu dengan pemberian nama pada gambar peristiwa yang ditunjukkan oleh guru. 4).Demonstrasikan (D) yaitu dengan mempresentasikan dan mendemonstrasikan percobaan kelompoknya. 5). Ulangi (U) yaitu dengan memberikan tes siklus. 6). Rayakan (R) dengan bertepuk tangan sambil berteriak “hip-hip horee” serta pemberian hadiah.. Adapun saran bagi guru yang bertugas sebagai fasilitator dan pemberi inspirasi bagi siswa hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran , memiliki multi metode yang menarik dan menggunakan media pembelajaran yang lebih variatif lagi agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.


(6)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA, Skripsi dengan judul “PENERAPAN MODEL TANDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)” yang ditulis untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 di Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga skripsi ini dapat menambah keanekaragaman keilmuan yang ada di Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung, Juni 2014 Penulis,


(7)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Kurniasih, M.Pd. selaku Dosen pembimbing I yang telah mengorbankan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan penuh kesabaran.

2. Bapak Drs. Agus Fany Chandra W, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah mendampingi, memotivasi, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan penuh keikhlasan, ketulusan, serta ketegasan.

3. Bapak Nana Djumhana, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang senantiasa selalu memberikan kemudahan pada penulis dalam proses penyelesaian skripsi.

4. Bapak Suwasana, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Cibodas, yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. 5. Keluarga tercinta penulis, Orang tua terhebat yaitu Babeh dan Mamah ; Rosa

Rosena dan Imas Rahayu , serta adik-adik tersayang ; Dhea Fitri Mariana, M.Raihan Putra Rosena, dan Zidane Ramadhan Putra Rosena. Terimakasih atas do`a, harapan, kasih sayang dan segalanya kepada penulis.

6. Pria kuat dan hebat yang paling diandalkan penulis ; Rian Yona Irawan. Terimakasih atas segala pengorbanan yang telah diberikan pada penulis . 7. Sahabat Penulis, Gian Ramadhan, Andriyani Nenobais, Tomi Gunawan,

Sysca Putri Herwina, Indah Zahawi, Praptika Candra, Hutama Rachmat. Terimakasih atas segala bantuan , dukungan serta do’a kepada penulis.

8. Teman seperjuangan, kelompok PLP SDN 02 Cibodas . Terimakasih atas kerja sama serta persaudaraan yang terjalin hingga saat ini.

Putri Puspita Rosena NIM. 1003543


(8)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung sudah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dari rahmat Allah SWT dengan berlipat ganda.


(9)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan

ABSTRAK …………...…...………...………... i

KATA PENGANTAR ..…......………..………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….……….. ... DAFTAR ISI ……….……….. ... iii iv DAFTAR TABEL ………..... vi

DAFTAR GAMBAR… ...……….………...……….…….. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 4

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 5

D. Manfaat Penelitian ………..………... 5

E. Hipotesis Tindakan …….………..……… F. Definisi Operasional …...………..……… 6 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model TANDUR ...…………...………... 8

B. Hasil Belajar …...…………... 18

C. Pembelajaran IPA ……...………... 22

D. Perubahan Kenampakan Bumi ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian ………...…… 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33


(10)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prosedur Penelitian ………...……….. 34

E. Instrumen Penelitian ………... 39

F. Analisis dan Interpretasi Data ……..………... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

1. Siklus I ... 45

2. Siklus II ... 52

3. Siklus III ... 58

B. Pembahasan ………... 64

1. Perencanaan Tindakan Pembelajaran... 65

2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran ... 68

3. Hasil Belajar Siswa... 75

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ....……....………...………... 79

B. Rekomendasi ...…..………... 80

DAFTAR PUSTAKA 82


(11)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1 Pedoman Penskoran Siklus I... 42

3.2 Pedoman Penskoran Siklus II ... 42

3.3 Pedoman Penskoran Siklus III ... 43

4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 45

4.2 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus I ... 46

4.3 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 52

4.4 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus II ... 53

4.5 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 59

4.6 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus III ... 60

4.7 Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Pembelajaran ... 77


(12)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Longsor ... 27

2.2 Erosi Air ... 27

2.3 Abrasi ... 27

2.4 Angin Puting Beliung ... 28

2.5 Badai ... 28

2.6 Gunung Meletus ... 29

2.7 Dampak Gempa Bumi ... 29

3.1 Modifikasi Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & McTaggart ... 32

4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 50

4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 57

4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III ... 63

4.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 75


(13)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan menuntut keaktifan dari siswa diantaranya adalah pembelajaran IPA yang berhubungan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari yang pernah dialami siswa. Proses pembelajaran IPA yang dilakukan seharusnya melibatkan secara penuh aktivitas siswa.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19 yaitu Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.

Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya. Di masa sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum.

Menurut Masnur Muslich (2009:36) dalam analisis mengenai isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang membahas tentang


(14)

2

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketuntasan belajar berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas kriteria ideal minimum 75%.

2. Sekolah harus menetapkankriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran dengan mempertimbangkan ; kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas , SD pendukung.

3. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas kriteria ideal tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan ideal. Permasalahan yang dihadapi siswa di SD adalah hasil belajar IPA yang belum tuntas yakni belum mencapai angka minimal daya serap yang telah ditentukan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di kelas IV SDN 02 Cibodas pada mata pelajaran IPA yaitu 70. KKM tersebut telah disesuaikan dengan berbagai aspek yaitu salah satunya adalah keberagaman karakter siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas. Salah satu faktor kurang baiknya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA adalah guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa menjadi cepat bosan dan menyebabkan hasil belajar IPA rendah. Guru belum menghayati hakekat IPA karena pembelajaran di sekolah baru menekankan produk saja.

Berdasarkan data hasil yang didapatkan dari kegiatan pra siklus mengenai Perubahan Kenampakan Bumi pada pembelajaran IPA didapatkan hasil bahwa dari 33 orang siswa hanya 10% atau sebanyak 3 orang siswa yang telah mencapai diatas Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) yaitu 70 . Sedangkan 90% atau sebanyak 30 orang siswa lainnya masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan pencapaian nilai rata-rata kelas adalah 51,96. Sedangkan siswa yang hadir pada pelaksanaan pra siklus sebanyak 29 orang siswa dari jumlah kelas keseluruhan 33 orang siswa.


(15)

3

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, siswa di sekolah minatnya sangat kurang terhadap pembelajaran IPA, pengalaman belajar siswapun sangat minim terhadap kegiatan belajar langsung melalui percobaan, pembentukan konsep mengenai materi pembelajaran IPA pada siswa sangat sulit dipahami ketika sedang mengikuti pembelajaran IPA, siswa merasa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran IPA, sehingga peneliti memilih model TANDUR ini karena model TANDUR ini sangat tepat sekali diterapkan pada kelas IV SDN 02 Cibodas dimana siswa yang kurang berminat dapat ditumbuhkan minatnya melalui tahap tumbuhkan, kemudian siswa mendapat pengelaman belajar langsung dan mengalaminya melalui kegiatan percobaan, selain itu pembentukan konsep materi melalui tahap namai dan demostrasikan, perbaikan hasil belajar siswa melalui tahap ulangi, dan membuat suasana belajar menjadi ramai dan menyenangkan melalui tahap rayakan.

Dengan demikian pemilihan model pembelajaran yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Salah satu model yang ingin peneliti lakukan penelitian yaitu model TANDUR diharapkan dapat membantu guru melakukan pembelajaran yang relatif mudah dipahami oleh siswa, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dalam situasi yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Model TANDUR adalah salah satu dari strategi pembelajaran yang mengupayakan seorang peserta didik mampu menggali ide-ide kreatif dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga penulis yakin pembelajaran akan lebih hidup, variatif, dan membiasakan siswa memecahkan permasalahan dengan cara memaksimalkan daya pikir dan kreatifitas. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan dapat tercapai.

Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan pada pembelajaran ipa yang baik dan mengatasi berbagai kelemahan dalam proses belajar mengajar adalah dengan menerapkan model TANDUR yang merupakan inti atau kerangka utama dari Quantum Teaching. Model TANDUR merupakan suatu


(16)

4

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gagasan dari Porter yang dituangkan dalam buku Quantum Teaching. TANDUR merupakan akronim dari nama setiap lngkah pembelajaran , yaitu Tanamkan , Alami , Namai, Demonstrasikan , Ulangi, dan Rayakan. Kunci dari pembelajaran ini adalah membangun ikatan emosional terlebih dahulu dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan yang baik, menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu, menyajikan konsep di dalamnya dan diakhiri dengan penguatan dan motivasi yang membuat konsep yang sudah dipelajari tersebut lekat dalam pikiran.

Model TANDUR sekilas lebih menekankan kondisi psikologis daripada penyajian dan penanaman konsep, tetapi jika dipahami lebih jauh justru sesungguhnya pencitraan kondisi psikologis yang mendukung proses pembelajaran itu lebih penting daripada penyajian konsep itu sendiri, karena apalah artinya seorang guru bersusah payah menyajikan materi tapi tidak dapat dimengerti oleh para siswanya.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti penggunaan model TANDUR sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA yang membawa siswa belajar dalam suasana yang

lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan menetapkan judul “penerapan model TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ipa tentang perubahan kenampakan bumi

.“

B.Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Umum :

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum rumusan

masalah yang akan diteliti adalah “bagaimanakah dengan penggunaan model TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”


(17)

5

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun, untuk menjawab masalah tersebut dijabarkan ke dalam beberapa rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR pada materi perubahan kenampakan bumi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas ? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model

TANDUR pada materi perubahan kenampakan bumi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas? 3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan

model TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan kenampakan bumi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah dengan penerapan model TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan kenampakan bumi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR pada materi perubahan kenampakan bumi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas ?

2. Pelaksanaan pembelajaran yang terjadi ketika menerapkan model TANDUR pada materi perubahan kenampakan bumi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas.

3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model TANDUR pada materi perubahan kenampakan bumi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas IV SDN 2 Cibodas.


(18)

6

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Hasil Penelitian

Tercapainya tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan penguasaan materi yang dipelajarinya khususnya pada materi perubahan kenampakan bumi.

b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif, kreatif dan menyenangkan. c. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan

alam khususnya terhadap materi perubahan kenampakan bumi. 2. Bagi guru

a. Memberi pengetahuan baru tentang pembelajaran yang menerapkan model TANDUR dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan kenampakan bumi.

b. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik, maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

3. Bagi sekolah

a. Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. b. Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan

inovasi pembelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Dasar. c. Meningkatkan pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Dasar. 4. Peneliti Selanjutnya

Sebagai acuan untuk melakukan penelitian ke arah yang lebih baik dengan ditindaklanjut pada mata pelajaran atau materi pelajaran yang lain. E.Hipotesis Tindakan


(19)

7

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kajian literatur dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa penerapan model TANDUR dapat meingkatkan hasil belajar siswa kela IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. F. Definisi Operasional

Penelitian ini di fokuskan pada penerapan model TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran ipa tentang perubahan kenampakan bumi dan hasil belajar dalam penelitian ini difokuskan pada kognitifnya saja.

Untuk menghindari kekeliruan interpretasi atas penggunaan istilah pada penelitian ini, maka penulis menganggap perlu untuk mendefinisikannya secara operasional mengenai istilah sebagai berikut:

1.Menurut pengertian yang diungkapkan oleh DePorter maka dibuatlah definisi operasional untuk menghindari kekeliruan bahwa Model TANDUR adalah merupakan kerangka dari model pembelajaran

Quantum Teaching. Model TANDUR ini merupakan akronim dari 6

langkah pembelajaran , yaitu : Tumubuhkan , Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi , dan Rayakan.

2.Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada hasil belajar yang diungkapkan oleh Sudjana maka dibuatlah definisi operasionalnya yaitu adalah kemampuan yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menerapkan model TANDUR . Adapun dalam konteks penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan siswa sebagaimana tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi sebagai penjabaran dari , Standar Kompetensi : 9. Memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Kompetensi Dasar : 9.1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan kognitif yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran, yang ditunjukkan dengan nilai skor tes yang


(20)

8

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan oleh guru setiap selesai pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk uraian. 3.Perubahan Kenampakan Bumi

Perubahan kenampakan bumi dalam penelitian ini mengacu pada penjabaran materi yang diungkapkan oleh Devi dan Anggraeni maka dibuatlah definisi operasional yaitu Perubahan Kenampakan Bumi yang dimaksud merupakan satu pokok bahasan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas IV Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) dengan Standar Kompetensi : 9. Memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Kompetensi Dasar : 9.1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Pada penelitian ini perubahan kenampakan bumi yang akan dipelajari disebabkan oleh air , udara dan bencana alam.


(21)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut (Suhardjono, dalam Arikunto dkk, 2009: 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.

Kunandar (2010:51) menjelaskan Ada beberapa alasan PTK menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran adalah:

(1) merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekedar trial

and error; (2) menggarap maalah-masalah faktual yang dihadapi guru dalam

pembelajaran; (3) tidak perlu meninggalkan tugas utamanya, yakni mengajar; (4) guru sebagai peneliti; (5) mengembangkan iklim akademik dan profesionalisme guru; (6) dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan; (7) dilaksanakan dengan tujuan perbaikan; (8) murah biayanya; (9) disain lentur atau fleksibel; (10) analisis data seketika dan tidak rumit; dan (11) manfaat jelas dan langsung.

Fokus penelitian tindakan kelas pada siswa atau proses pembelajaran di kelas. Tujuan PTK menurut (Suhardjono, dalam Arikunto dkk, 2009: 61) adalah “meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya


(22)

31

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akademik”. Sedangkan menurut Kunanadar (2010:63) salah satu tujuan dari PTK adalah:

“Untuk memecahkan permasalah nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru.”

Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif) dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis, seperti motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebagainya.

Bentuk penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru SD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual pembelajaran IPA di lapangan.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model TANDUR. Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah perubahan, perbaikan dan peningkatan pada proses pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps). Secara umum pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digolongkan menjadi empat tahapan yaitu: 1). Tahap perencanaan, 2) tahap tindakan, 3) tahap observasi, 4) tahap refleksi.

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2009: 16) yang menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) dan tersaji dalam bagan berikut ini.


(23)

32

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1. Modifikasi Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2009: 16)

Perencanaan SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Pelaksanaan

Pengamatan SIKLUS II Refleksi

Perencanaan

Perencanaan Refleksi

Pengamatan ...


(24)

33

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Secara utuh keempat langkah di atas terurai sebagai berikut (Arikunto, 2009: 17-21);

1. Rancangan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian dibuat berbagai instrument yang diperlukan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ini mengimplementasikan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas dengan menerapkan taat asas pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika


(25)

34

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemukan masalah maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga permasalahan dapat teratasi.

Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk kegiatan yang berbeda yang bersifat spesifik, agar terjadi perbaikan. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan. Pelaksanaannya dicatat atau direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV-B SDN 02 Cibodas yang beralamat di Desa Cibodas,Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan April 2014 dan berakhir pada bulan Juni 2014.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV-B SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, tahun akademik 2013/2014 dengan jumlah siswa 33 orang . Siswa perempuan sebanyak 16 orang dan siswa laki-laki sebanyak 17 orang.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang terdiri dari 3 jam pelajaran (@3x35 menit). Siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang terdiri dari 3 jam pelajaran (@3x35 menit) dan Siklus III dirancang untuk dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang terdiri dari 3 jam pelajaran (@3x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

Siklus I


(26)

35

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan 6 fase langkah model pembelajaran TANDUR sebagai berikut: 1). Tumbuhkan minat siswa dengan tayangan video mengenai abrasi dan erosi; 2). Alami melalui metode percobaan agar siswa mengalami langsung peristiwa tersebut melalui sebuah percobaan; 3) Namai melalui media gambar, siswa menamai gambar yang diberikan guru 4) Demonstrasikan dengan melalui presentasi kelompok dan siswa mendemonstrasikan ulang percobaannya pada saat presentasi kelompok; 5) Ulangi dengan memberikan lembar soal test siklus; 6) Rayakan dengan memberikan reward pada kelompok dan bertepuk tangan 3 kali sambil berteriak “horee” sebagai bentuk perayaan keberhasilan siswa.

b. Menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan model TANDUR pada mata pelajaran IPA kelas IV tentang materi perubahan kenampakan bumi subpokok bahasan mengenai erosi dan abrasi.

c. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk kegiatan unjuk kerja siswa yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan langkah pada fase ulangi melalui metode diskusi kelompok dalam membahas hasil kegiatan.

d. Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes uraian siklus I. e. Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru

dalam pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan media yang telah disiapkan

b. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dengan penerapan model pembelajaran TANDUR.


(27)

36

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada

lembar observasi. 3. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekuatan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

b. Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I yaitu pokok bahasan mengenai perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh angin.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I dengan menerapkan 6 fase langkah model pembelajaran TANDUR sebagai berikut: 1). Tumbuhkan minat siswa dengan tayangan video mengenai badai dan angin puting beliung; 2). Alami melalui metode percobaan agar siswa mengalami langsung peristiwa tersebut melalui sebuah percobaan; 3) Namai melalui media gambar, siswa menamai gambar yang diberikan guru 4) Demonstrasikan dengan melalui


(28)

37

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

presentasi kelompok dan siswa mendemonstrasikan ulang percobaannya pada saat presentasi kelompok; 5) Ulangi dengan memberikan lembar soal test siklus; 6) Rayakan dengan memberikan reward pada kelompok dan bertepuk tangan 3 kali sambil berteriak “horee” sebagai bentuk perayaan keberhasilan siswa.

d. Menyiapkan media infokus dan sumber pembelajaran dari buku atau lingkungan.

e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS

f. Menyiapkan instrumen tes siklus II berupa soal uraian bergambar yang telah disederhanakan.

g. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaiakan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi perubahan kenampakan bumi pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui penerapan model pembelajaran TANDUR, sehingga mereka dapat dengan mudah melakukan pembelajaran di kelas melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.

b. Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:


(29)

38

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekuatan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus III.

Siklus III

Langkah tahapan pada siklus III ini tidak jauh berbeda dengan siklus sebelumnya , hanya saja di siklus III ini lebih dimaksimalkan kembali untuk menarik kesimpulan di hasil pengamatan.

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus II untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus III.

b. Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus II yaitu mengenai perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh bencana alam.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus II dengan menerapkan 6 fase langkah model pembelajaran TANDUR sebagai berikut: 1). Tumbuhkan minat siswa dengan tayangan video mengenai bencana alam (gunung meletus dan gempa bumi) ; 2). Alami melalui metode percobaan agar siswa mengalami langsung peristiwa tersebut melalui sebuah percobaan; 3) Namai melalui media gambar, siswa menamai gambar yang diberikan guru 4) Demonstrasikan dengan melalui presentasi kelompok dan siswa mendemonstrasikan ulang percobaannya pada saat presentasi kelompok; 5) Ulangi dengan memberikan lembar soal test siklus; 6) Rayakan dengan memberikan


(30)

39

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reward pada siswa yang nilainya paling tinggi dan bertepuk tangan 3 kali sambil berteriak “horee” sebagai bentuk perayaan keberhasilan siswa. d. Menyiapkan media infokus, laptop , dll serta sumber pembelajaran. e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS

f. Menyiapkan instrumen tes siklus III berupa soal pilihan ganda dan uraian yang telah disederhanakan.

g. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus III sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaiakan pada siklus II serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus III ini siswa sudah lebih menguasai materi perubahan kenampakan bumi pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui penerapan model TANDUR, sehingga mereka dapat dengan mudah melaksanakan pembelajaran melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.

b. Melakukan tes siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus III.

c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus II yaitu: a. Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi. b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini

sudah sesuai dengan yang diharapkan. 4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan.


(31)

40

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diharapkan setelah akhir siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IVB SDN 02 Cibodas Kec. Lembang, Kab Bandung Barat pada mata pelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi melalui penerapan model TANDUR ini dapat meningkat.

5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentuk tes tertulis, RPP dan lembar observasi.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang mewakili masing-masing indikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

2. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan model pembelajaran TANDUR. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.


(32)

41

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang Perubahan kenampakan bumi pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran TANDUR. Pelaksanaannya yaitu pada setiap awal dan akhir siklus untuk selanjutnya dibandingkan sehingga diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk uraian.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TANDUR. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat dimaksudkan untuk mengurangi bias data penelitian yang dikumpulkan melalui instrumen lembar observasi. Sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap siklus.

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut.

a. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran TANDUR. Tes tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk


(33)

42

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengetahui hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑ Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

: Total nilai yang diperoleh siswa

: Jumlah siswa

b. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar

dari atau sama dengan 70 n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar c. Pedoman Penskoran

Pada setiap siklis, diberikan soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya tindakan dan soal disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi.Untuk menghitung soal tes tersebut, akan diberikan skor pada setiap jawaban yang diberikan. Untuk siklus I, tes terdiri dari 10 butir soal uraian yang harus dijawab oleh siswa dengan penskoran ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Pedoman penskoran siklus I Nomor Soal Skor


(34)

43

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Soal Skor

6 10

7 10

8 10

9 10

10 10

Skor maksimal 100

Untuk siklus II, test terdiri dari 10 soal uraian yang bentuk soalnya telah disederhanakan dnegan menggunakan bahasa yang lebih konkret sehingga lebih mudah dimengerti oleh siswa dengan pedoman penskoran sebagai berikut :

Tabel 3.2. Pedoman penskoran siklus II

Nomor Soal Skor

6 10

7 10

8 10

9 10

10 10

Skor maksimal 100

Sedangkan pada siklus III, tes terdiri dari 11 soal yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda (PG) dan 6 soal essay dengan kombinasi soal bergambar agar lebih menarik bagi siswa dengan pedoman penskoran sebagai berikut :

Tabel 3.3. Pedoman penskoran siklus III

2 10

3 10

4 10

5 10

Nomor Soal

Skor

1 10

2 10

3 10

4 10


(35)

44

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Soal Skor

1 Essay 5

2 Essay 10

3 Essay 10

4 Essay 5

5 Essay 10

6 Essay 10

Skor maksimal 100 Keterangan : Untuk soal essay, jika ada jawaban yang kurang sempurna pada masing-masing soal , maka skor yang akan diberikan disesuaikan pada kebijakan guru dengan mempertimbangkan bentuk jawaban dan skor tidak lebih dari 10.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan tiga pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

Nomor Soal Skor

1 PG 10

2 PG 10

3 PG 10

4 PG 10


(36)

45

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua langkah dalam model pembelajaran TANDUR telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi terhadap siswa Kelas IV SDN 02 Cibodas Kabupaten Bandung Barat.


(37)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan tiga siklus di Kelas IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model TANDUR ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Deskripsi tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan keenam langkah TANDUR tersebut, yaitu Tumbuhkan (T), Alami (A) , Namai (N), Demonstrasikan (D) , Ulangi (U) , dan Rayakan (R). Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar observasi terbuka guru dan siswa. Pada tahap Tumbuhkan, guru menyiapkan madia infokus agar memotivasi siswa untuk menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Tahap Alami, guru bersama dengan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan. Tahap Namai, guru menyiapkan kata kunci untuk pemberian nama pada konsep peristiwa yang telah siswa ketahui melalui gambar yang disediakan guru menggunakan media infokus dan kertas karton. Tahap Demonstrasikan, pada tahap ini guru mempersiapkan dan mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan percobaan kelompoknya. Tahap Ulangi, pada tahap ini guru mengulang kembali konsep materi yang telah dipelajari siswa selama kegiatan pembelajaran melalui pemberian soal tes siklus sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran. Tahap Rayakan, pada tahap ini guru bersama siswa membuat perayaan semenarik mungkin sebagai


(38)

80

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penghargaan atas usaha, kerja keras dan apa yang telah dicapai selama kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR mencakup enam langkah yaitu:. 1.) Tumbuhkan , pada langkah ini guru menumbuhkan minat siswa dengan memberikan tayangan video mengenai perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan media infokus , 2) Alami , pada langkah ini guru mengajak siswa melakukan percobaan agar siswa mengalami sendiri kejadian pada materi perubahan kenampakan bumi, 3) Namai, pada langkah ini guru memberikan gambar mengenai materi pada siswa menggunakan beberapa media dan siswa menamai gambar yang ditunjukkan oleh guru, 4) Dmonstrasikan, pada langkah ini guru mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan percobaannya sambil mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas, 5) Ulangi, pada langkah ini guru memberikan soal tes siklus untuk mengulangi materi yang telah dibahas dari awal dan melakukan tanya jawab secara lisan pada siswa, 6) Rayakan , pada langkah ini siswa merayakan dengan bertepuk tangan dan guru memberi reward pada siswa sebagai penghargaan atas hasil yang telah dicapai.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I, siklus II dan siklus III sebesar 53,93 %.. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 15 % yang telah mencapai KKM , pada siklus II sebesar 40 % yang telah mencapai KKM dan pada siklus III sebesar 97 % yang telah mencapai KKM. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa Kelas IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA tentang Materi Perubahan Kenampakan Bumi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR.


(39)

81

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model TANDUR.

1. Bagi siswa, diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini dengan tertib karena pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini cukup memakan banyak waktu sehinga bisa mengambil jam pada mata pelajaran lain jika satu pertemuan belum terselesaikan.

2. Bagi guru, Guru-guru SDN 02 Cibodas khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan model TANDUR dapat melaksanakannya sesuai dengan enam langkah pada model TANDUR yaitu , Tumbuhkan (T) , Alami (A) , Namai (N) , Demonstrasikan (D) , Ulangi (U) , dan Rayakan (R) .

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menyediakan media atau alat peraga yang menunjang bagi keterlaksanaannya pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini .

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar melanjutkan dan mengembangkan model TANDUR melalui berbagai variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan dan demonstrasi selain itu masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini yaitu salah satunya pada tahap Demonstrasikan, sebaiknya dilakukan dengan cara lain tidak hanya melakukan percobaan ulang karena melakukan percobaan baiknya dilakukan pada tahap mengenai penerapan model TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa Alami, sebagai pemberian pengalaman belajar langsung pada siswa.


(40)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ari Widodo; Sri Wuryastuti; Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. DePorter,B et.al, (2007). Quantum Teaching Mempraktikan Quantum

Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung; Kaifa.

Devi, Poppy K : Anggraeni, Sri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI

kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djumhana, N. (2011). Prinsip Pembelajaran IPA yag Menyenangkan: Workshop

Pedagogik Praktis yang Berkualitas. Bandung: Rizqi Press.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar .Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat,O. (2010). Penerapan Model TANDUR dalam Pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PGSD UPI

Bandung; Tidak diterbitkan.

Imade Alit Marina; Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA

Untuk Guru SD & SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik.

Karlimah. (2006). Repository UPI [online], Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_8-Oktober_2007/Pembelajaran_Sains_dengan_Model_%93TANDUR%94_ Untuk_Meningkatkan_Kemampuan_Observasi_Siswa_Sekolah_Dasar.pdf [23 April 2014].

Kunandar . (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhibbin, Syah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.


(41)

83

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rukaman, Ade ; Suryana, Asep ; TIM DOSEN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN UPI. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung; Jurusan Administrasi Pendidikan.

Rositawati, S ;Muharam, Aris. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4

untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tiarareja, T. (2013). Penggunaan Model TANDUR dalam Pembelajaran IPA

Materi Perubahan Kenampakan Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PGSD UPI Bandung; Tidak diterbitkan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(42)

84

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi


(1)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan tiga siklus di Kelas IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA tentang Perubahan Kenampakan Bumi dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model TANDUR ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Deskripsi tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan keenam langkah TANDUR tersebut, yaitu Tumbuhkan (T), Alami (A) , Namai (N), Demonstrasikan (D) , Ulangi (U) , dan Rayakan (R). Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar observasi terbuka guru dan siswa. Pada tahap Tumbuhkan, guru menyiapkan madia infokus agar memotivasi siswa untuk menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Tahap Alami, guru bersama dengan siswa menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan. Tahap Namai, guru menyiapkan kata kunci untuk pemberian nama pada konsep peristiwa yang telah siswa ketahui melalui gambar yang disediakan guru menggunakan media infokus dan kertas karton. Tahap Demonstrasikan, pada tahap ini guru mempersiapkan dan mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan percobaan kelompoknya. Tahap Ulangi, pada tahap ini guru mengulang kembali konsep materi yang telah dipelajari siswa selama kegiatan pembelajaran melalui pemberian soal tes siklus sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran. Tahap Rayakan, pada tahap ini guru bersama siswa membuat perayaan semenarik mungkin sebagai


(2)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penghargaan atas usaha, kerja keras dan apa yang telah dicapai selama kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR mencakup enam langkah yaitu:. 1.) Tumbuhkan , pada langkah ini guru menumbuhkan minat siswa dengan memberikan tayangan video mengenai perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan media infokus , 2) Alami , pada langkah ini guru mengajak siswa melakukan percobaan agar siswa mengalami sendiri kejadian pada materi perubahan kenampakan bumi, 3) Namai, pada langkah ini guru memberikan gambar mengenai materi pada siswa menggunakan beberapa media dan siswa menamai gambar yang ditunjukkan oleh guru, 4) Dmonstrasikan, pada langkah ini guru mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan percobaannya sambil mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas, 5) Ulangi, pada langkah ini guru memberikan soal tes siklus untuk mengulangi materi yang telah dibahas dari awal dan melakukan tanya jawab secara lisan pada siswa, 6) Rayakan , pada langkah ini siswa merayakan dengan bertepuk tangan dan guru memberi reward pada siswa sebagai penghargaan atas hasil yang telah dicapai.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I, siklus II dan siklus III sebesar 53,93 %.. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 15 % yang telah mencapai KKM , pada siklus II sebesar 40 % yang telah mencapai KKM dan pada siklus III sebesar 97 % yang telah mencapai KKM. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa Kelas IV SDN 02 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA tentang Materi Perubahan Kenampakan Bumi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR.


(3)

81

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model TANDUR.

1. Bagi siswa, diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini dengan tertib karena pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini cukup memakan banyak waktu sehinga bisa mengambil jam pada mata pelajaran lain jika satu pertemuan belum terselesaikan.

2. Bagi guru, Guru-guru SDN 02 Cibodas khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan model TANDUR dapat melaksanakannya sesuai dengan enam langkah pada model TANDUR yaitu , Tumbuhkan (T) , Alami (A) , Namai (N) , Demonstrasikan (D) , Ulangi (U) , dan Rayakan (R) .

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menyediakan media atau alat peraga yang menunjang bagi keterlaksanaannya pembelajaran dengan menerapkan model TANDUR ini .

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar melanjutkan dan mengembangkan model TANDUR melalui berbagai variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan dan demonstrasi selain itu masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini yaitu salah satunya pada tahap Demonstrasikan, sebaiknya dilakukan dengan cara lain tidak hanya melakukan percobaan ulang karena melakukan percobaan baiknya dilakukan pada tahap mengenai penerapan model TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa Alami, sebagai pemberian pengalaman belajar langsung pada siswa.


(4)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ari Widodo; Sri Wuryastuti; Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. DePorter,B et.al, (2007). Quantum Teaching Mempraktikan Quantum

Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung; Kaifa.

Devi, Poppy K : Anggraeni, Sri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI

kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djumhana, N. (2011). Prinsip Pembelajaran IPA yag Menyenangkan: Workshop

Pedagogik Praktis yang Berkualitas. Bandung: Rizqi Press.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar .Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat,O. (2010). Penerapan Model TANDUR dalam Pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PGSD UPI

Bandung; Tidak diterbitkan.

Imade Alit Marina; Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA

Untuk Guru SD & SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik.

Karlimah. (2006). Repository UPI [online], Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_8-Oktober_2007/Pembelajaran_Sains_dengan_Model_%93TANDUR%94_ Untuk_Meningkatkan_Kemampuan_Observasi_Siswa_Sekolah_Dasar.pdf [23 April 2014].

Kunandar . (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Muhibbin, Syah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.


(5)

83

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rukaman, Ade ; Suryana, Asep ; TIM DOSEN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN UPI. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung; Jurusan Administrasi Pendidikan.

Rositawati, S ;Muharam, Aris. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4

untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tiarareja, T. (2013). Penggunaan Model TANDUR dalam Pembelajaran IPA

Materi Perubahan Kenampakan Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PGSD UPI Bandung; Tidak diterbitkan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(6)

Putri Puspita Rosena,2014

Penerapan model tandur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ipa tentang perubahan

Kenampakan bumi