INTERPRETASI METAFORA CITRA LAKI-LAKI PADA LIRIK LAGU-LAGU DANGDUT KONTEMPORER : Studi Semantik Kognitif.

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana sastra Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Arif Mustopa NIM 1005823

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PADA LIRIK LAGU-LAGU DANGDUT KONTEMPORER (Studi Semantik Kognitif)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana sastra Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Arif Mustopa NIM 1005823

© Arif Mustopa 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PADA LIRIK LAGU-LAGU DANGDUT KONTEMPORER (Studi Semantik Kognitif)

oleh Arif Mustopa

1005823

disetujui untuk memenuhi sebagian syarat memeroleh gelar Sarjana Sastra

Pembimbing I,

Dra. Hj. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002

Pembimbing II,

Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. NIP 196707151991032001

diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(4)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Masalah Penelitian ... 6

1. Identifikasi Masalah... 6

2. Batasan Masalah ... 7

3. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoretis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II IHWAL PENELITIAN METAFORA DALAM LIRIK LAGU DAN IHWAL METAFORA DALAM SEMANTIK KOGNITIF ... 10

A. Ihwal Penelitian Metafora dalam Lirik Lagu ... 10

B. Ihwal Metafora dalam Semantik Kognitif ... 12

1. Pengertian Semantik Kognitif ... 12

2. Metafora ... 14

1. Jenis Metafora ... 17

2. Makna Metafora ... 20

3. Image Schema ... 21


(5)

A. Desain Penelitian ... 27

B. Metode Penelitian... 28

C. Data dan Sumber Data Penelitian ... 28

1. Data ... 29

2. Sumber Data ... 29

D. Definisi Operasional... 29

E. Instrumen Penelitian... 30

1. Kartu Data ... 30

2. Lembar Angket... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Pengolahan Data ... 33

BAB IV HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. HASIL ANALISIS PENELITIAN ... 34

1. Identifikasi Lirik Lagu-lagu Dangdut yang Mengandung Gaya Bahasa Metafora ... 35

2. Jenis-jenis Metafora ... 36

3. Makna Metafora ... 46

4. Interpretasi Citra Laki-laki ... 47

5. Klasifikasi Citra laki-laki Berdasarkan Gender Penyanyi ... 49

B. Pembahasan Hasil Analisis ... 50

1. Klasifikasi Jenis Metafora ... 50

2. Makna Metafora ...103

3. Interpretasi Citra Laki-laki ...200

4. Klasifikasi Citra laki-laki Berdasarkan Gender Penyanyi ...317

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...320

A. Simpulan ...320

B. Saran ...322

DAFTAR PUSTAKA ... 323

LAMPIRAN ... 325


(6)

PADA LIRIK LAGU-LAGU DANGDUT KONTEMPORER (Studi Semantik Kognitif)

ABSTRAK Arif Mustopa

1005823

Penelitian ini mengkaji metafora yang terdapat dalam lirik lagu-lagu dangdut yang

hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia. Penggunaan metafora dalam lirik lagu berpotensi menyimpan

citra laki-laki. Pengkajian terhadap metafora pada lirik lagu-lagu dangdut menggunakan analisis semantik kognitif. Kerangka analisis semantik kognitif meliputi dua bagian analisis: metafora, dan image schema, digunakan untuk mengkaji 44 lirik lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia. Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui tahapan pengumpulan data yaitu simak dan catat. Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis jenis dan makna metaforanya melalui teori yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson (2003). Selanjutnya, diberikan interpretasi setelah dipetakan struktur metaforanya melalui image schema yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson (1992). Setelah data dianalisis, terdapat 111 lirik metaforis. Sebanyak 69 (62%) termasuk ke dalam jenis metafora ontologis, 20 (18%) termasuk ke dalam jenis metafora orientasional, dan 22 (20%) termasuk ke dalam jenis metafora struktural. Dalam menganalisis makna metafora menghasilkan temuan 11 citra laki-laki, diantaranya; citra laki-laki yang bermata keranjang, suka berbohong, menyukai wanita muda, suka menyakiti perasaan wanita (selingkuh), suka bergaul dengan wanita penghibur, laki malas, laki romantis, laki setia, laki-laki dambaan wanita, laki-laki-laki-laki yang selalu dirindukan wanita atau pasangannya, dan laki-laki yang memperjuangkan cintanya kepada wanita. Dari 44 buah lirik lagu dangdut terdapat 28 (64%) buah lirik lagu yang menginterpretasikan citra laki-laki negatif, dan 16 (36%) lirik lagu dangdut yang menginterpretasikan citra laki-laki positif. Ada baiknya jika ada penelitian-penelitian selanjutnya mengenai makna lirik metaforis sebuah lagu dapat menggunakan teori analisis yang berbeda dalam cakupan semantik kognitif (metafora). Penelitian selanjutnya juga dapat memperluas kajian dari aspek lain dalam lirik lagu, misalnya menganalisis lirik lagu dangdut lengkap beserta intonasi nada atau tingi rendahnya pelafalan lirik. Dengan menyertakan analisis intonasi atau cara pelafalan lirik, diharapkan menghasilkan penelitian yang lebih mendalam dan lengkap, karena turut mengkaji makna sebuah lirik lagu beserta intonasi nada atau tingi rendahnya pelafalan lirik.


(7)

INTERPRETASI METAFORA CITRA LAKI-LAKI PADA LIRIK LAGU-LAGU DANGDUT KONTEMPORER

(Studi Semantik Kognitif) ABSTRACT Arif Mustopa

1005823

This research examines the metaphor contained in the lyrics of the dangdut songs that are so hit or many requests each month during 2013 at stasiun Radio Dangdut

Indonesia. The usage metaphors in the lyrics of the dangdut song potentially save

image of men. Assessment of the metaphors in the lyrics of the dangdut song using semantic cognitive. Semantic cognitive analysis framework includes two part analysis: metaphor and image schema used to assess 44 lyrics of the dangdut songs hit or many requests each month during 2013 at stasiun Radio Dangdut

Indonesia. Metode research used isdescriptive qualitative method.data collected

trough the stages of date collection and record which refer. After data is being collected and then analyzed data type and the meaning of the metaphor is channeled through the teory is proposed by Lakoff and Johnson (2003). Subsequent interpretation given after mapped through image schema structure metaphor by Lakoff and Johnson (1992). After analzing the data, there where 111 metaphorycal lyrics. there are 69 (62%) belonging to the type ontological metaphors. 20 (18%) belong to the kind of orientasional metaphor, and 22 (62%) belong to the strucktural type of metaphor. In the analyzing meaning of metaphor finding produce 11 images of men, including the images of the man darting eye, like lying, like young women, like to hurt (having an affair) the feeling of women, like together with women performers, men are lazy, romantic, loyal, something longed for women, women always hoped her lover, and the man who fought for his love of women. From 44 dangdut songs are 28 (64%) songs that interpretation the negative image of male, and 16 (36%) dangdut songs that interpretation positive image of male. It is good if there are further studies on the metaphorical meaning of the lyric a song to use different analysis theories in semantics cognitive (metaphor). Further research can also extends the study of other aspects of the songs. For example, analyzing the dangdut songs complete with high tone or low tone pronunciation of the lyrics. To include the analysis of intonation or pronunciation lyrics way. Is expected to produce a more in-depth research and complete, because examine the meaning of the song lyrics along with high tone or low tone to say lyrics.


(8)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena bahasa akan terus bermunculan seiring dengan perkembangan zaman. Fenomena bahasa ini muncul karena sifat bahasa yang dinamis. Kehidupan manusia sebagai pengguna bahasa yang tidak tetap dan selalu bergerak menyebabkan bahasa selalu berubah. Oleh karena itu fenomena-fenomena bahasa akan terus muncul karena keterikatan manusia dengan bahasa yang sangat erat.

Salah satu fenomena bahasa itu adalah lirik lagu dangdut. Lirik lagu adalah cara seseorang berkomunikasi untuk menyampaikan perasaan, pemikiran, atau penilaian terhadap sesuatu. Cara penyampaiannya ada yang secara eksplisit ada juga yang secara implisit. Lirik lagu tersebut kemudian dikemas atau diekspresikan dengan berbagai genre musik, seperti keroncong, pop, rok, dangdut, dan genre musik lainnya.

Dangdut merupakan genre musik yang populer dan merakyat di Indonesia, karena dangdut sudah ada sejak awal 1940-an. Genre musik dangdut merupakan genre musik yang erat dengan alat musik gendang. Penamaan dangdut ini merupakan onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu dari bunyi gendang yang khas dengan bunyi “dang” dan “ndut” menjadi latar belakang penamaan “dangdut”.

Dewasa ini dangdut sudah terpengaruh atau dihiasi oleh sentuhan genre musik lain, seperti pop, rok, keroncong, bahkan house music seperti disko. Musik dangdut yang populer dan terbuka menyebabkan genre musik lain dapat masuk, meski demikian genre dangdut tetap kental dengan suara gendang.

Lirik lagu dangdut dewasa ini kerap menyisipkan gaya bahasa metafora dalam lirik-liriknya. Penyisipan lirik lagu yang bersifat metaforis ini merupakan salah satu strategi pencipta lagu untuk membandingkan topik yang ingin diungkapkan dengan objek lain, sehingga penggunaan lirik lagu yang metaforis akan menimbulkan efek keindahan dan kekhasan tersendiri dalam lirik lagunya.


(9)

Lakoff dan Johnson (2003:3) menyatakan bahwa, “...metaphor is persuasive in everyday life, not just in language but in thought and action. Our ordinary conceptual system, in terms of which we both think and act, is fundamentally methaporical in nature”, maksudnya metafora merupakan suatu hal yang diperoleh dan dimengerti secara kognitif dari pengalaman hidup sehari-hari. Metafora bukan hanya sebuah ucapan atau perkataan tetapi juga sebagai suatu cara atau strategi seseorang untuk menyampaikan pemikirannya dengan bahasa metaforis.

Evans dan Green (2006:38) menyebutkan bahwa “Metaphor is the phenomenon where one conceptual domain is systematically structured in terms of another”. Metafora adalah suatu fenomena di mana suatu ciri dalam sebuah hal secara sistematis terstruktur dalam hal lain. Lebih lanjut Evans dan Green (2006:293) menyatakan bahwa “metaphor is based on the comparison of two categories, the comparison is not explicitly marked”.

Beberapa pernyataan di atas mengenai definisi metafora, dapat disimpulkan bahwa metafora merupakan suatu strategi untuk menyampaikan pesan secara implisit dengan membandingkan suatu hal yang abstrak dengan hal konkret.

Di antara lirik lagu dangdut yang mengandung metafora, salah satunya adalah lirik lagu “kucing garong” yang dinyanyikan oleh Trio macan. Berikut ini penggalan lirik lagu “kucing garong” yang dipopulerkan oleh trio macan:

“kelakuan si kucing garong”.

Lirik lagu di atas jika diperhatikan, frasa kucing garong merupakan sebuah metafora. Topik atau objek yang ditandai (signifie) adalah manusia, sedangkan pencitraan objek yaitu frasa kucing garong sebagai penanda (signifier). Titik kesamaan antara topik yang dibicarakan dengan pencitraan topik pada metafora

kelakuan si kucing garong, yaitu kelakuan manusia yang dibandingkan dengan

makna konseptualisasi sikap kucing garong di masyarakat yang suka mengambil hak orang lain.

Dari uraian-uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut kontemporer melalui


(10)

pendekatan ilmu semantik kognitif. Lirik lagu dangdut yang akan dijadikan data peneltian adalah lirik lagu-lagu dangdut kontemporer, yaitu lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

Peneliti memberi judul penelitian “Interpretasi Metafora Citra Laki-laki pada Lirik Lagu-lagu Dangdut Kontemporer” karena peneliti ingin mengkaji

makna, pandangan, atau kesan gambaran pribadi laki-laki yang tersembunyi di dalam lirik lagu-lagu dangdut yang metaforis. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas mengenai lirik lagu-lagu dangdut yang dewasa ini banyak mengandung lirik yang metaforis, berpotensi menyimpan gambaran pribadi laki-laki secara implisit, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti metafora lirik lagu-lagu dangdut untuk mengungkap atau menggambarkan gambaran pribadi laki-laki.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan semantik kognitif. Semantik merupakan cabang linguistik (ilmu bahasa) yang mempelajari makna suatu kata atau frasa. Katz (dalam Sitaresmi dan Fasya, 2011:1) menyebutkan bahwa “semantics is a study of meaning”, yang artinya semantik pada umumnya diartikan sebagai suatu studi tentang makna.

Kridalaksana (1993) dalam Kamus Linguistik, memberikan penjelasan bahwa “makna kognitif (cognitive meaning) adalah aspek-aspek makna satuan

bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri dalam alam di luar bahasa atau penalaran”. Maksud ciri-ciri di luar bahasa yang disebutkan oleh Kridalaksana yaitu aspek-aspek di luar bahasa (tata kalimat) yang membentuk makna kalimat.

Menurut definisi pengertian kognitif di atas dapat dikatakan bahwa kognitif merupakan sebuah referensial atau acuan untuk mengetahui makna sebuah kata. Aliran kognitif merupakan aliran fungsional yang menolak objektivisme, artinya penjelasan linguistik tidak hanya sebatas tataran bahasa (sintaksis, fonologi, atau morfologi) saja, tetapi harus melibatkan ruang lingkup di luar bahasa, karena bahasa juga dibentuk melalui pemikiran dan pengalaman manusia sebagai pengguna bahasa.


(11)

Semantik kognitif merupakan linguistik terapan yang memasukan pandangan kognitif ke dalam semantik. Talmy (2000:4) sendiri menggambarkan semantik kognitif sebagai “research on cognitive semantics is research on

conceptual content and its organization in language”. yang artinya penelitian dalam semantik kognitif adalah penelitian konten konseptual dan organisasinya dalam bahasa. Maksudnya teori semantik kognitif merupakan teori yang menggabungkan teori konseptual (hal yang di luar bahasa) dengan tata bahasa.

Evans dan Green (2006:156) berpendapat “Cognitive semantics began in the 1970s as a reaction against the objectivist world-view assumed by the Anglo-American tradition in philosophy and the related approach, truth-conditional semantics, developed within formal linguistics”. Semantik kognitif muncul sekitar tahun 1970 sebagai perlawanan terhadap pandangan objektivisme. Semantik kognitif sebagai ilmu bahasa yang mengkaji makna sebuah kalimat. Ilmu yang mengkaji makna kalimat sebelumnya adalah semantik, tetapi semantik lebih fokus terhadap unsur pembentuk kalimat (tata bahasa).

Sehingga lahirlah semantik kognitif yang mengacu pada teori linguistik berdasarkan pada pandangan tradisional, yaitu tentang bagaimana hubungan antara bahasa dan pikiran. Sebagai aliran fungsional, semantik kognitif memandang penggunaan bahasa terwujudkan dalam prinsip kognitif. Pandangan kognitif digunakan untuk menjelaskan berbagai macam tingkatan analisis diluar tataran linguistik.

Dengan pendekatan semantik kognitif peneliti akan mengkaji makna metafora pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia. Pemilihan semantik kognitif sebagai ilmu pendekatan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan fenomena lirik lagu dangdut yang dewasa ini menggunakan gaya bahasa metafora untuk mengimplisitkan makna tuturan liriknya. Semantik kognitif sebagai ilmu yang mengkaji makna sebuah bahasa dengan menerapkan pandangan diluar bahasa, merupakan pendekatan ilmu yang relevan untuk mengkaji makna lirik lagu-lagu dangdut. Lirik dangdut yang memasukan beberapa lirik metaforis dalam lagunya tidak bisa ditelaah maknanya hanya dari unsur tata bahasa saja, karena


(12)

lirik metaforis yang ada dalam lirik lagu-lagu dangdut merupakan sebuah proses pandangan dan pengalaman manusia. Sehingga pandangan kognitif diperlukan untuk menelaah makna lirik metaforis yang ada dalam lirik lagu-lagu dangdut. Hasil dari kajian makna metafora yang ada dalam lirik lagu dangdut ini akan menunjukan interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut kontemporer.

Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya; Wigati (2003) yang berjudul Tuturan Metaforis dalam Lirik

Lagu-Lagu Ebiet G. Ade, yang lebih memusatkan kajiannya pada pendeskripsian bentuk

metafora dalam lirik lagu-lagu Ebiet G. Ade dari segi wujud penulisan (sintaksis dan semantik), ekologi (ruang persepsi manusia) dan tingkat keekspresifannya. Sari (2007) yang berjudul Analisis Metafora pada Lirik Lagu Enka dalam

Besuto Hitto Daizenshu 2005. Penelitian Sari (2007) merupakan penelitian yang

mengambil data dari lirik lagu bahasa jepang. Penelitian Sari (2007) lebih memusatkan kajiannya pada tema metafora yang dipakai pada lirik lagu Enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005. Penelitian Sari juga membuktikan bahwa metafora berbasis pada pengalaman, dan sistem konseptual manusia bersifat metaforis.

Yulaika (2012) yang berjudul Kemetaforaan dalam Lirik Lagu Grup Band

Sheila On 7 yang lebih memusatkan kajiannya pada bagaimana jenis dan makna

metafora yang terkandung dalam lirik-lirik lagu Grup Band Sheila on 7.

Anggriana (2012) yang berjudul Representasi Perempuan dalam Lirik

Lagu Dangdut Kontemporer yang lebih memusatkan kajiannya pada representasi

wanita pada lagu dangdut kontemporer melalui kajian semantik.

Ayu (2013) yang berjudul Metafora dalam Pencitraan Wanita pada Lagu

Super Junior Dan Shinee: Tinjauan Linguistik Kognitif. Penelitian Ayu (2013)

merupakan penelitian yang mengambil data dari lirik lagu bahasa jepang. Penelitian Ayu (2013) lebih memusatkan kajiannya pada pemetaan konseptual dalam lirik lagu dan mencari ciri khas pencitraan wanita dan diksinya. Hasil penelitian Ayu mengungkapkan citra wanita kerap didihubungkan dengan


(13)

eponim guna menunjukan pencitraan wanita yang positif dan bahkan negatif sebagai ungkapan metaforisnya.

Hidayatullah (2013) yang berjudul Interpretasi Porno Melalui Inferensi

Pragmatik Terhadap Lirik Lagu Dangdut dalam Album Kamasutra yang Dipopulerkan Oleh Julia Perez, yang lebih memfokuskan pada interpretasi porno

lirik lagu dangdut dalam album kamasutra yang dipopulerkan oleh julia perez melalui kajian pragmatik.

Penelitian yang akan dilakukan peneliti berbeda dengan beberapa penelitian di atas. Dalam penelitian ini, peneliti akan memusatkan penelitian pada makna metafora pada lirik lagu-lagu dangdut kontemporer, yaitu lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia melalui kajian semantik kognitif. Kemudian hasil dari kajian makna metafora tersebut, peneliti akan mendeskripsikan interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut kontemporer. Penelitian ini juga menyinggung mengenai jenis metafora yang terdapat dalam data penelitian.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu masyarakat memahami makna metafora dalam lirik lagu-lagu dangdut. Khususnya lagu-lagu dangdut yang dijadikan data penelitian. Penggunaan metafora dalam lirik lagu-lagu dangdut dapat berpotensi menimbulkan pemahaman makna yang simpang siur di masyarakat.

B. Masalah Penelitian

Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan masalah penelitian yang meliputi 1) identifikasi masalah, 2) batasan masalah, dan 3) rumusan masalah. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah lirik lagu-lagu dangdut, dewasa ini terkenal dengan lirik-liriknya yang


(14)

unik dan mengandung metafora, sehingga berpotensi menimbulkan pemahaman makna yang simpang siur di masyarakat.

2. Batasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah, peneliti akan menguraikan batasan masalah. Berikut ini adalah batasan masalah dalam penelitian ini.

1) Data yang dijadikan objek penelitian adalah lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio

Dangdut Indonesia.

2) Analisis jenis metafora menggunakan teori Lakoff dan Johnson. 3) Analisis makna metafora menggunakan teori Lakoff dan Johnson.

4) Pemberian interpretasi metafora citra laki-laki akan diuraikan dengan image

schema yang di gagas oleh Lakoff.

5) Pemberian interpretasi metafora citra laki-laki berdasarkan gender penyanyi.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, peneliti akan merumuskan masalah penelitian dengan rincian sebagai berikut.

1) Bagaimana klasifikasi jenis metafora yang digunakan pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia?

2) Bagaimana makna metafora pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio

Dangdut Indonesia?

3) Bagaimana interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia?

4) Bagaimana klasifikasi interpretasi metafora citra laki-laki berdasarkan gender penyanyi.


(15)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan klasifikasi jenis metafora yang digunakan pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

2) Mendeskripsikan makna metafora pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio

Dangdut Indonesia.

3) Mendeskripsikan interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

4) Mendeskripsikan klasifikasi interpretasi metafora citra laki-laki berdasarkan gender penyanyi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Berikut ini adalah uraian dari manfaat teoretis dan manfaat praktis.

Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, karena penelitian ini dapat mengkaji makna lirik lagu-lagu dangdut. Khususnya dapat memberikan gambaran interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut

Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat

teoretis maupun manfaat praktis. Berikut ini uraian dari manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah perkembangan penelitian ilmu semantik kognitif, dan menjadi pustaka acuan untuk penelitian selanjutnya.


(16)

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai makna metafora yang ada dalam lirik lagu dangdut.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Di dalam skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab satu menguraikan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, masalah penelitian (identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah), manfaat penelitian (manfaat teoretis dan manfaat praktis), dan struktur organisasi skripsi.

Bab dua terdiri atas telaah pustaka dan kajian teori. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah semantik kognitif, metafora, jenis metafora, dan makna metafora. Bab tiga tediri atas desain penelitian, metode penelitian (sumber data penelitian, data penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data). Bab empat merupakan pembahasan hasil penelitian yang terdiri atas jenis metafora, makna metafora, dan interpretasi metafora citra laki-laki serta klasifikasi interpretasi metafora citra laki-laki berdasarkan gender penyanyi pada lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia. Lalu, bab lima adalah penutup yang terdiri atas simpulan dan saran.


(17)

Lirik Lagu Dangdut

Interpretasi Citra Laki-laki

Pengolahan Data

1. Identifikasi lirik lagu-lagu dangdut dangdut kontemporer yang mengandung gaya bahasa metafora.

2. Analisis jenis metafora menurut teori Lakoff dan Johnson(1980).

3. Analisis makna metafora menurut teori Lakoff dan Johnson(1980).

4. Analisis interpretasi metafora citra laki-laki dengan teori image schema Lakoff(1992).

Hasil / Temuan

1. Lirik lagu dangdut yang mengandung lirik metaforis sebanyak 44 buah lirik lagu. 2. Dari 44 lirik lagu tersebut terdapat lirik metaforis sebanyak 111.

3. Makna-makna metafora pada (111) lirik metaforis tersebut mengungkapkan 11 citra laki-laki.

4. 28 lirik lagu diinterpretasikan pencitraan laki-laki yang negatif. Dan 16 lirik lagu diinterpretasikan pencitraan laki-laki yang positif.

Simpulan

1. Sebagian besar metafora yang digunakan adalah metafora yang terbentuk dari hasil konseptualisasi pikiran, pengalaman, atau pandangan ke sesuatu yang memiliki sifat fisik yang nyata (metafora ontologis).

2. Makna lirik metaforis dalam lirik lagu-lagu dangdut hits atau yang banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di Radio Dangdut Indonesia memunculkan enam karakter laki-laki yang bersifat negatif dan lima yang bersifat positif.

3. Lirik lagu-lagu dangdut hits atau yang banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di Radio Dangdut Indonesia banyak yang menginterpretasikan citra laki-laki yang negatif.

Pengumpulan Data

Data Primer;

a) simak b) catat

Data Sekunder;

a) lembar angket


(18)

Desain penelitian atau kerangka penelitian di atas merupakan peta jalan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk menuntun peneliti ke arah proses penelitian secara benar yang menghasilkan model penelitian.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif berfokus pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka (Mahsun, 2007:257). Sejalan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sudaryanto (1986:62) yang dimaksud dengan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta dan fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti apa adanya. Penulis akan mendeskripsikan masalah yang ada yaitu tentang interpretasi metafora citra laki-laki yang terdapat dalam lirik lagu-lagu dangdut kontemporer.

Melalui metode analisis deskriptif kualitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan dan mendeskripsikan interpretasi metafora citra laki-laki pada lirik lagu-lagu dangdut kontemporer dengan menggunakan teori semantik kognitif. Semantik kognitif merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji makna suatu kata atau frasa dengan aspek diluar bahasa atau konteks. Konteks berhubungan dengan pemakaian bahasa sebagai produk pemikiran atau pengalaman manusia.

C. Data dan Sumber Data Penelitian

Menurut Nadar (2009:107) sumber data dalam kajian linguistik sifatnya dapat bersifat lisan, data dalam penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber yang disebut (lisan) dan tertulis.


(19)

1. Data

Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Berikut adalah uraian-uraiannya.

a. Data primer dalam penelitian ini adalah berupa lirik metaforis pada lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

b. Data sekunder dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat terhadap lirik lagu-lagu dangdut yang mengandung metafora. Persepsi dari masyarakat ini didapat melalui tahapan penyebaran daftar pertanyaan tertulis (angket). Masyarakat yang dijadikan responden dalam penelitian ini ditentukan ke dalam empat kriteria, yaitu menurut pendidikan, pekerjaan, usia, dan jenis kelamin.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut

Indonesia. Pemilihan sumber data tersebut didasarkan pada fenomena bahasa lirik

lagu dangdut yang dewasa ini kerap menggunakan lirik metaforis dalam lirik-lirik lagunya, sehingga berpotensi menimbulkan pemahaman makna yang simpang siur di masyarakat.

Selanjutnya, sumber data sekunder atau penunjang dalam penelitian ini diambil dari persepsi dari masyarakat. Masyarakat yang dijadikan responden dalam penelitian ini ditentukan ke dalam empat kriteria, yaitu menurut pendidikan, pekerjaan, usia, dan jenis kelamin.

D. Definisi Operasional

Pada penelitian yang akan dilakukan ini, terdapat beberapa definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.

1) Interpretasi metafora citra laki-laki yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan sebuah penafsiran, penilaian, atau pandangan terhadap sifat atau


(20)

perilaku laki-laki yang didapatkan dari persepsi masyarakat melalui lembar angket.

2) Metafora citra laki-laki adalah gambaran sifat atau perilaku laki-laki yang dikemas dalam metafora lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak

di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

3) Lirik lagu-lagu dangdut dalam penelitian ini merupakan lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

4) Semantik kognitif merupakan teori (mengkaji makna suatu bahasa dengan aspek diluar bahasa) yang digunakan untuk mengungkapkan makna metafora citra laki-laki yang terdapat dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio

Dangdut Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah kartu data dan lembar daftar pertanyaan (angket). Berikut adalah rincian dari instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Kartu Data

Instrumen pertama yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kartu data. Kartu data ini memuat judul lagu/nama penyanyi, lirik lagu yang berbentuk metafora, jenis metafora, makna metafora, dan interpretasi citra laki-laki. Di bawah ini adalah contoh kartu data yang digunakan dalam penelitian ini.


(21)

No.

Judul Lagu - Nama Penyanyi Metafora

Jenis Metafora Makna Metafora

Interpretasi Citra Laki-Laki

2. Lembar Angket

Instrumen ke dua yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu lembar pertanyaan (lembar angket). Penyebaran lembar pertanyaan ini untuk menunjukan pencitraan laki-laki yang positif dan bahkan negatif dalam lirik metaforisnya. Kemudian lembar angket disebarkan kepada 50 responden. Responden yang dijadikan target dipilih berdasarkan empat kriteria, yaitu umur (usia), pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin. Berikut adalah contoh lembar pertanyaan (angket) yang digunakan dalam penelitian ini.

Format Pertanyaan Persepsi Citra Laki-Laki dalam Lirik Metaforis Pada Lagu-lagu Dangdut

Usia :

Pendidikan : Pekerjaan : Jenis kelamin :

No Judul Lagu Metafora Positif Negatif Tidak Tahu


(22)

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode simak dan catat untuk mengumpulkan data primer. Metode tersebut didasarkan pada metode yang disampaikan oleh Sudaryanto (1986:153), antara lain: (a) pandangan peneliti terhadap dirinya berhadapan dengan objek ilmiahnya (bahasanya); (b) jenis bahasa (objek ilmiah) yang diteliti; dan (c) watak objek dan tujuan penelitian.

Metode simak dilakukan dengan cara menyimak lagu-lagu dangdut yang

hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia. Dalam metode menyimak, penulis bertugas menyimak lirik

lagu dangdut tersebut. Sementara itu, dalam metode catat peneliti melakukan pencatatan terhadap lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia.

Untuk mengumpulkan data sekunder, peneliti melakukan penyebaran format pertanyaan kepada 50 responden. Penyebaran lembar pertanyaan ini untuk menunjukan pencitraan laki-laki yang positif dan bahkan negatif dalam lirik metaforisnya. Peneliti menyebarkan lembaran pertanyaan dengan acak, dengan acak disini maksudnya tempat atau lokasi responden tidak ditentukan. Responden yang dijadikan target dipilih berdasarkan empat kriteria, yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin.

Umur atau usia minimal yang menjadi target responden yaitu orang dewasa sekitar 21 tahun ke atas. Penentuan minimal usia (dewasa) responden berdasarkan pengertian dewasa sebagai waktu atau masa matangnya seseorang dalam pemikiran dan pandangan hidup. Sehingga pembatasan usia responden diharapkan memberi sumbangsih terhadap pemaknaan citra laki-laki dalam lirik metaforis.

Penentuan kriteria lain, seperti pendidikan, pekerjaan, dan jenis kelamin bertujuan untuk memberikan pandangan dan jawaban yang merata. Sehingga tidak ada perbedaan atau pembatasan untuk memberikan pandangan dan pemaknaan terhadap citra laki-laki dalam lirk metaforis yang dijadikan data penelitian.


(23)

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui tahapan pengumpulan data. Data kemudian dianalisis. Penganalisisan data dilakukan dengan menentukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi lirik lagu-lagu dangdut lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio

Dangdut Indonesia yang mengandung gaya bahasa metafora.

2. Menganalisis jenis metafora dengan menggunakan teori jenis metafora yang digagas oleh Lakoff dan Johnson (1980). yaitu jenis metafora struktural, metafora orientasional, dan metafora ontologis.

3. Menganalisis makna metafora dengan menggunakan teori struktur metafora yang digagas oleh Lakoff dan Johnson (1980), yaitu data akan dianalisis dari

target domain (ranah sasaran), source domain (ranah sumber), dan set of mapping relation atau korespondensi.

4. Menganalisis interpretasi metafora citra laki-laki dengan menggunakan teori

image schema yang di gagas oleh Lakoff (1992), yaitu berdasarkan pemetaan

konsep waktu (time), keadaan (state), perubahan (change), gerakan (action), penyebab (causation), tujuan ( purpose) dan alat (means).

5. Menganalisis interpretasi metafora citra laki-laki berdasarkan gender.


(24)

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian mengenai “Interpretasi Metafora Citra Laki-laki pada Lirik

Lagu-lagu Dangdut Kontemporer”, merupakan penelitian terhadap fenomena bahasa lirik lagu-lagu dangdut yang dewasa ini banyak mengandung lirik yang metaforis. Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, interpretasi pandangan, atau kesan gambaran pribadi laki-laki

dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia melalui analisis struktur pemetaan yang digagas oleh Lakoff, yaitu struktur pemetaan berdasarkan citra (image-schema). Dari 44 lirik lagu tersebut, setelah dianalisis dengan struktur pemetaan metafora menghasilkan 28 (64%) buah lirik lagu yang menginterpretasikan citra laki-laki negatif. Dan 16 (36%) lirik lagu dangdut yang menginterpretasikan citra laki-laki positif.

Dari 44 lirik lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia mengandung banyak interpretasi pencitraan laki-laki yang negatif. Banyaknya lirik lagu-lagu dangdut yang mencitrakan laki-laki yang negatif, mengindikasikan persepsi masyarakat dalam memandang karakter atau watak laki-laki lebih cenderung negatif atau kurang baik. Interpretasi tersebut didasari dari pengertian lirik lagu sebagai hasil pemikiran, pandangan, dan pengalaman yang di ungkapkan melalui sebuah lagu.

Kedua, penggunaan jenis metafora apa saja yang digunakan dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia melalui teori Lakoff dan Johnson. Dari 44 buah lirik lagu yang dijadikan data penelitian terdapat 111 lirik yang bermetafora. Sebanyak 69 (62%) termasuk ke dalam jenis metafora ontologis, 20 (18%) termasuk ke dalam jenis metafora orientasional, dan 22 (20%) termasuk ke dalam jenis metafora struktural.


(25)

Dari ke tiga jenis metafora (struktural, orientasional, dan ontologis) yang paling banyak digunakan dalam 111 lirik yang bermetafora adalah jenis metafora ontologis dengan 62% atau 69 buah lirik yang bermetafora. Banyaknya penggunaan metafora ontologis mengindikasikan metafora yang ada dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya, selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia merupakan metafora yang terbentuk dari hasil konseptualisasi pikiran, pengalaman, atau pandangan ke sesuatu yang memiliki sifat fisik yang nyata.

Ketiga, setelah menganalisis matafora-metafora yang terdapat dalam lirik

lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia mengungkapkan beberapa citra laki-laki. Adapun citra laki-laki yang terungkap dari hasil analisis lirik metaforis yaitu; a. citra laki-laki yang bermata keranjang atau laki-laki yang birahinya keluar saat

melihat lawan jenis (perempuan)

b. citra laki-laki yang suka berbohong kepada pasangannya (wanita) c. citra laki-laki yang suka kepada wanita yang umurnya masih muda d. citra laki-laki yang romantis kepada pasangannya

e. citra laki-laki yang setia

f. citra laki-laki yang menjadi dambaan wanita g. citra laki-laki yang malas

h. citra laki-laki yang suka menyakiti perasaan wanita, seperti selingkuh i. citra laki-laki yang suka bergaul dengan wanita penghibur

j. citra laki-laki yang dirindukan wanita atau pasangannya k. citra laki-laki yang memperjuangkan cintanya kepada wanita.

Keempat, setelah mengidentifikasi citra laki-laki berdasarkan gender

penyanyi menghasilkan beberapa temuan. Dari 44 lirik lagu setelah diidentifikasi menghasilkan 40 lirik lagu dinyanyikan oleh wanita dan empat lirik lagu yang dinyanykan oleh laki-laki.

Dari 40 lirik lagu yang dinyanyikan oleh wanita, sebanyak 31 lirik lagu yang mencitrakan laki-laki negatif dan sembilan (9) lirik lagu yang mencitrakan laki-laki positif. Selanjutnya hasil dari identifikasi lirik lagu yang dinyanyikan


(26)

oleh laki-laki menghasilkan empat (4) buah lirik lagu. Dari empat (4) lirik lagu tersebut, semuanya menginterpretasikan citra laki-laki positif.

B. Saran

Penelitian mengenai “Interpretasi Metafora Citra Laki-laki pada Lirik Lagu-lagu Dangdut Kontemporer”, merupakan penelitian mengenai fenomena bahasa, lirik lagu-lagu dangdut yang dewasa ini banyak mengandung lirik yang metaforis. Penelitian ini menggunakan teori semantik kognitif sebagai pisau analisis dalam mengungkap jenis dan makna metafora dalam lirik lagu-lagu dangdut kontemporer. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji tentang interpretasi citra laki-laki yang terdapat dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut

Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka analisis Lakoff

dan Johnson tentang jenis metafora, makna metafora serta pemberian interpretasi citra laki-laki melalui struktur pemetaan metafora (image schema).

Pada bagian ini, peneliti mempunyai beberapa saran untuk penelitian-penelitian yang akan datang khususnya penelitian-penelitian mengenai makna lirik lagu. Adapun saran-saran dari peneliti adalah sebagai berikut;

a. ada baiknya jika ada penelitian-penelitian selanjutnya mengenai makna lirik metaforis sebuah lagu fokus terhadap pemetaan metafora dengan image

schema;

b. penelitian selanjutnya juga dapat memperluas kajian dari aspek lain dalam lirik lagu, misalnya menganalisis lirik lagu dangdut lengkap beserta intonasi nada atau tingi rendahnya pelafalan lirik.


(27)

kontemporer”. Summary penelitian. Undip: Semarang. [ONLINE]. Tersedia di: http://eprints.undip.ac.id/37158/pdf. Diakses 30 September 2014.

Ayu, C. (2013) “Metafora dalam Pencitraan Wanita pada Lagu Super Junior Dan Shinee: Tinjauan Linguistik Kognitif.” studi semantik kognitif. Skripsi. UNPAD: Bandung, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di: http: //media.unpad.ac.id/thesis/180610/2008/180610080119_c_5347.pdf. Diakses 29 September 2014.

Badudu, J. S. (1983). Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Evans, V dan Green, M. (2006). Cognitive Linguistics An Introduction. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Hidayatullah, R. (2013) “interpretasi porno melalui inferensi pragmatik terhadap lirik lagu dangdut dalam album kamasutra yang dipopulerkan oleh julia

perez”: studi pragmatik. Skripsi. Upi: Bandung, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di: http://repository.upi.edu/267/pdf. Diakses 29 September 2014.

Keraf, G. (1992) Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, H. (1993). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kottler, B dan Light, M. (1962). The Worls Of Words A Language Reader. Boston: Houghton Mifflin Company.

Lakoff, G and Johnson, M. (2003). Metaphors we live by. Chicago: Chicago University Press. [ONLINE]. Tersedia di: www. shu.bg/tadmin/upload/storage/161.pdf. Diakses 29 September 2014.


(28)

Lakoff, G. (1992) The Contemporary Theory of Metaphor. Cambridge University Press. [ONLINE]. Tersedia di: www.wam.umd.edu/~israel/lakoff-ConTheorMetaphor.pdf. Diakses 29 September 2014

Mahsun. (2007) Metode penelitian bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Minderop, A. (2005) Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor. Nadar, F. X. (2009) Pragmatic dan Penelitian Pragmatic. Yogyakarta: Graham

Ilmu.

Pradopo, R. D. (1994) Stilistika dalam buletin humaniora no.1 tahun 1994. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Sari, P. (2007) “Analisis Metafora pada Lirik Lagu Enka dalam Besuto Hitto

Daizenshu 2005” studi semantik. Tesis. UI: Jakarta, Tidak Diterbitkan. ONLINE]. Tersedia di: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/132903-T%2027763-Metafora%20dalam-Pendahuluan.pdf. Diakses 30 September 2014.

Sitaresmi, N dan Fasha, M. (2011). Pengantar Semantik. Bandung: UPI PRESS Sudaryanto. (19860 Metode dan aneka teknik analisis bahasa: pengantar

penelitian wahana kebudayaan secara linguistis. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Tarigan, H. G. (1985) Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa

Ullman, S. (1977) Pengantar semantik. Terjemahan oleh Sumarsono (2007) Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Verhaar, J. W. M. (1983) Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wigati, I. (2003) “Tuturan Metaforis dalam Lirik Lagu-Lagu Ebiet G. Ade” studi semantik. Skripsi. UNS: Surakarta, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di: http://eprints.uns.ac.id/3685/1/66391806200905211.pdf. Diakses 30 September 2014.

Yulaika. L. (2012) “Kemetaforaan dalam Lirik Lagu Grup Band Sheila On 7” studi semantik. UNS: Surakarta, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di:http://digilib.uns.ac.id/abstrak_29188_kemetaforaan-dalam-lirik-lagu--grup-band-sheila-on.html. Diakses 30 September 2014.


(1)

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui tahapan pengumpulan data. Data kemudian dianalisis. Penganalisisan data dilakukan dengan menentukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi lirik lagu-lagu dangdut lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio

Dangdut Indonesia yang mengandung gaya bahasa metafora.

2. Menganalisis jenis metafora dengan menggunakan teori jenis metafora yang digagas oleh Lakoff dan Johnson (1980). yaitu jenis metafora struktural, metafora orientasional, dan metafora ontologis.

3. Menganalisis makna metafora dengan menggunakan teori struktur metafora yang digagas oleh Lakoff dan Johnson (1980), yaitu data akan dianalisis dari

target domain (ranah sasaran), source domain (ranah sumber), dan set of mapping relation atau korespondensi.

4. Menganalisis interpretasi metafora citra laki-laki dengan menggunakan teori

image schema yang di gagas oleh Lakoff (1992), yaitu berdasarkan pemetaan

konsep waktu (time), keadaan (state), perubahan (change), gerakan (action), penyebab (causation), tujuan ( purpose) dan alat (means).

5. Menganalisis interpretasi metafora citra laki-laki berdasarkan gender.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian mengenai “Interpretasi Metafora Citra Laki-laki pada Lirik Lagu-lagu Dangdut Kontemporer”, merupakan penelitian terhadap fenomena bahasa lirik lagu-lagu dangdut yang dewasa ini banyak mengandung lirik yang metaforis. Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, interpretasi pandangan, atau kesan gambaran pribadi laki-laki

dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia melalui analisis struktur pemetaan yang digagas oleh Lakoff, yaitu struktur pemetaan berdasarkan citra (image-schema). Dari 44 lirik lagu tersebut, setelah dianalisis dengan struktur pemetaan metafora menghasilkan 28 (64%) buah lirik lagu yang menginterpretasikan citra laki-laki negatif. Dan 16 (36%) lirik lagu dangdut yang menginterpretasikan citra laki-laki positif.

Dari 44 lirik lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia mengandung banyak interpretasi pencitraan laki-laki yang negatif. Banyaknya lirik lagu-lagu dangdut yang mencitrakan laki-laki yang negatif, mengindikasikan persepsi masyarakat dalam memandang karakter atau watak laki-laki lebih cenderung negatif atau kurang baik. Interpretasi tersebut didasari dari pengertian lirik lagu sebagai hasil pemikiran, pandangan, dan pengalaman yang di ungkapkan melalui sebuah lagu.

Kedua, penggunaan jenis metafora apa saja yang digunakan dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia melalui teori Lakoff dan Johnson. Dari 44 buah lirik lagu yang dijadikan data penelitian terdapat 111 lirik yang bermetafora. Sebanyak 69 (62%) termasuk ke dalam jenis metafora ontologis, 20 (18%) termasuk ke dalam jenis metafora orientasional, dan 22 (20%) termasuk ke dalam jenis metafora struktural.


(3)

Dari ke tiga jenis metafora (struktural, orientasional, dan ontologis) yang paling banyak digunakan dalam 111 lirik yang bermetafora adalah jenis metafora ontologis dengan 62% atau 69 buah lirik yang bermetafora. Banyaknya penggunaan metafora ontologis mengindikasikan metafora yang ada dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya, selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia merupakan metafora yang terbentuk dari hasil konseptualisasi pikiran, pengalaman, atau pandangan ke sesuatu yang memiliki sifat fisik yang nyata.

Ketiga, setelah menganalisis matafora-metafora yang terdapat dalam lirik

lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut Indonesia mengungkapkan beberapa citra laki-laki. Adapun citra laki-laki yang terungkap dari hasil analisis lirik metaforis yaitu; a. citra laki-laki yang bermata keranjang atau laki-laki yang birahinya keluar saat

melihat lawan jenis (perempuan)

b. citra laki-laki yang suka berbohong kepada pasangannya (wanita) c. citra laki-laki yang suka kepada wanita yang umurnya masih muda d. citra laki-laki yang romantis kepada pasangannya

e. citra laki-laki yang setia

f. citra laki-laki yang menjadi dambaan wanita g. citra laki-laki yang malas

h. citra laki-laki yang suka menyakiti perasaan wanita, seperti selingkuh i. citra laki-laki yang suka bergaul dengan wanita penghibur

j. citra laki-laki yang dirindukan wanita atau pasangannya k. citra laki-laki yang memperjuangkan cintanya kepada wanita.

Keempat, setelah mengidentifikasi citra laki-laki berdasarkan gender

penyanyi menghasilkan beberapa temuan. Dari 44 lirik lagu setelah diidentifikasi menghasilkan 40 lirik lagu dinyanyikan oleh wanita dan empat lirik lagu yang dinyanykan oleh laki-laki.

Dari 40 lirik lagu yang dinyanyikan oleh wanita, sebanyak 31 lirik lagu yang mencitrakan laki-laki negatif dan sembilan (9) lirik lagu yang mencitrakan


(4)

322

oleh laki-laki menghasilkan empat (4) buah lirik lagu. Dari empat (4) lirik lagu tersebut, semuanya menginterpretasikan citra laki-laki positif.

B. Saran

Penelitian mengenai “Interpretasi Metafora Citra Laki-laki pada Lirik Lagu-lagu Dangdut Kontemporer”, merupakan penelitian mengenai fenomena bahasa, lirik lagu-lagu dangdut yang dewasa ini banyak mengandung lirik yang metaforis. Penelitian ini menggunakan teori semantik kognitif sebagai pisau analisis dalam mengungkap jenis dan makna metafora dalam lirik lagu-lagu dangdut kontemporer. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji tentang interpretasi citra laki-laki yang terdapat dalam lirik lagu-lagu dangdut yang hits atau banyak di-request setiap bulannya selama tahun 2013 di stasiun Radio Dangdut

Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka analisis Lakoff

dan Johnson tentang jenis metafora, makna metafora serta pemberian interpretasi citra laki-laki melalui struktur pemetaan metafora (image schema).

Pada bagian ini, peneliti mempunyai beberapa saran untuk penelitian-penelitian yang akan datang khususnya penelitian-penelitian mengenai makna lirik lagu. Adapun saran-saran dari peneliti adalah sebagai berikut;

a. ada baiknya jika ada penelitian-penelitian selanjutnya mengenai makna lirik metaforis sebuah lagu fokus terhadap pemetaan metafora dengan image

schema;

b. penelitian selanjutnya juga dapat memperluas kajian dari aspek lain dalam lirik lagu, misalnya menganalisis lirik lagu dangdut lengkap beserta intonasi nada atau tingi rendahnya pelafalan lirik.


(5)

Anggriana, G. (2012) “representasi perempuan dalam lirik lagu dangdut

kontemporer”. Summary penelitian. Undip: Semarang. [ONLINE].

Tersedia di: http://eprints.undip.ac.id/37158/pdf. Diakses 30 September 2014.

Ayu, C. (2013) “Metafora dalam Pencitraan Wanita pada Lagu Super Junior Dan Shinee: Tinjauan Linguistik Kognitif.” studi semantik kognitif. Skripsi. UNPAD: Bandung, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di: http: //media.unpad.ac.id/thesis/180610/2008/180610080119_c_5347.pdf. Diakses 29 September 2014.

Badudu, J. S. (1983). Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Evans, V dan Green, M. (2006). Cognitive Linguistics An Introduction. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Hidayatullah, R. (2013) “interpretasi porno melalui inferensi pragmatik terhadap lirik lagu dangdut dalam album kamasutra yang dipopulerkan oleh julia perez”: studi pragmatik. Skripsi. Upi: Bandung, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di: http://repository.upi.edu/267/pdf. Diakses 29 September 2014.

Keraf, G. (1992) Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, H. (1993). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kottler, B dan Light, M. (1962). The Worls Of Words A Language Reader. Boston: Houghton Mifflin Company.

Lakoff, G and Johnson, M. (2003). Metaphors we live by. Chicago: Chicago University Press. [ONLINE]. Tersedia di: www. shu.bg/tadmin/upload/storage/161.pdf. Diakses 29 September 2014.


(6)

324

Lakoff, G. (1992) The Contemporary Theory of Metaphor. Cambridge University Press. [ONLINE]. Tersedia di: www.wam.umd.edu/~israel/lakoff-ConTheorMetaphor.pdf. Diakses 29 September 2014

Mahsun. (2007) Metode penelitian bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Minderop, A. (2005) Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor. Nadar, F. X. (2009) Pragmatic dan Penelitian Pragmatic. Yogyakarta: Graham

Ilmu.

Pradopo, R. D. (1994) Stilistika dalam buletin humaniora no.1 tahun 1994. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Sari, P. (2007) “Analisis Metafora pada Lirik Lagu Enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005” studi semantik. Tesis. UI: Jakarta, Tidak Diterbitkan. ONLINE]. Tersedia di: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/132903-T%2027763-Metafora%20dalam-Pendahuluan.pdf. Diakses 30 September 2014.

Sitaresmi, N dan Fasha, M. (2011). Pengantar Semantik. Bandung: UPI PRESS Sudaryanto. (19860 Metode dan aneka teknik analisis bahasa: pengantar

penelitian wahana kebudayaan secara linguistis. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Tarigan, H. G. (1985) Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa

Ullman, S. (1977) Pengantar semantik. Terjemahan oleh Sumarsono (2007) Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Verhaar, J. W. M. (1983) Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wigati, I. (2003) “Tuturan Metaforis dalam Lirik Lagu-Lagu Ebiet G. Ade” studi semantik. Skripsi. UNS: Surakarta, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di: http://eprints.uns.ac.id/3685/1/66391806200905211.pdf. Diakses 30 September 2014.

Yulaika. L. (2012) “Kemetaforaan dalam Lirik Lagu Grup Band Sheila On 7” studi semantik. UNS: Surakarta, Tidak Diterbitkan. [ONLINE]. Tersedia di:http://digilib.uns.ac.id/abstrak_29188_kemetaforaan-dalam-lirik-lagu--grup-band-sheila-on.html. Diakses 30 September 2014.