PROGRAM BIMBINGAN BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

PROGRAM BIMBINGAN BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

MARIA HANI FITRIANI 0806882

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PROGRAM BIMBINGAN BERBANTUAN WEB

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK

Oleh

Maria Hani Fitriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

© Maria Hani Fitriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MARIA HANI FITRIANI 0806882

PROGRAM BIMBINGAN BERBANTUAN WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas XI

SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Dr. H. Mamat Supriatna, M.Pd. NIP. 19600829 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd. NIP. 19770828 200312 1 002

Mengetahui / Mengesahkan

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Nandang Rusmana, M. Pd. NIP 19600501 198603 1 004


(4)

ABSTRAK

Maria Hani Fitriani (0806882). Program Bimbingan Berbantuan Web untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013).

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan program bimbingan berbantuan web yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian nonequivalen. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Tingkat kemampuan membuat keputusan karir peserta didik secara umum berada pada kategori mampu sebanyak 47,42%, kategori cukup mampu 52,58%, dan kategori kurang mampu 0%; (2) Rumusan program bimbingan berbantuan web yang dinyatakan layak menurut pakar dan praktisi terdiri dari: rasional, deskripsi kebutuhan, sasaran layanan, rencana operasional, pengembangan tema/topik, pengembangan satuan kegiatan layanan bimbingan (SKLBK), evaluasi dan tindak lanjut serta indikator keberhasilan; (3) program bimbingan berbantuan web terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian diantaranya yaitu: (1) jurusan bimbingan dan konseling, dapat menjadikan dasar-dasar pembuatan dan penggunaan web sebagai materi ajar pada mata kuliah Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling (2) guru bimbingan dan konseling dapat menggunakan program bimbingan berbantuan web untuk pelaksanaan layanan bimbingan; (3) peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan program bimbingan berbantuan web tidak hanya berfokus pada bidang karir, tetapi pada semua bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar dan karir.

Kata Kunci : Program Bimbingan, Berbantuan Web, Kemampuan


(5)

ABSTRAC

Maria Hani Fitriani (0806882). Guidance program aided web to improve the ability of student in decission making career (Experimental Quasi research to the student of XI SMK 1 Pasundan Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

The aim of the research to get guidance program aided web effectivness to improve the ability of student grade XI Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 in decission making career. The research method use experimental quasi by research design nonequivalen. The result of research are (1) the ability of decision making career in general in the very good category is 47,42%, in good category is 52,58%, and in moderate category is 0%. (2) the pattern of guidance programe aided web is valid according expert and practicioner those are : rational, description needeed, target service, operational plan, topic developmental, evaluation an follow up (3) guidance programe aided web is proffer effective to improve the ability of student in decision making career.According to recomendation of the result of research those are : (1) vocational guidance and counseling can be used as basic of making and using web as in informatio technology in guidance and counseling (2) the teacher guidance and counseling can use guidance programe aided web to do service guidance (3) the researcher next should be able to progress the guidance program aided not only focus on career subject but also in all guidance subject those are personality, social, academic and carrer.

Keywords : guidance program, aided web, decission making career.


(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GRAFIK ……….. ix

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR LAMPIRAN ……… xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ……… 6

C. Penjelasan Istilah ……….. 7

D. Tujuan Penelitian ………. 10

E. Manfaat Penelitian ………... 11

F. Kerangka Penelitian ………. 12

BAB II KONSEP KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR DAN PROGRAM BIMBINGAN BERBANTUAN WEB A. Konsep Kemampuan Membuat Keputusan Karir ………... 13

B Konsep Program Bimbingan dengan Menggunakan Berbantuan Web ……... 31 C. Penelitian Terdahulu ………... 43

D. Kerangka Pemikiran ………... 46

BAB III: METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 50

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ……….. 51

C. Definisi Operasional Variabel ………..….. 53

D. Pengembangan Instrumen ………... 54


(7)

F. Teknik Analisis Data……… 60

G. Prosedur dan Tahap Penelitian ………... 66

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 69

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 97

C. Keterbatasan Penelitian ………... 106

BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ………... 107

B. Rekomendasi ……… 108

DAFTAR PUSTAKA ………... 110


(8)

Maria Hani Fitriani, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tatanan kehidupan abad ke-21 sebagai era globalisasi, ditopang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih. Kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat telah menghasilkan internet. Fenomena yang terjadi pada era globalisasi ini banyaknyanya individu yang menjadikan internet sebagai konsumsi sehari-hari dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Hal tersebut sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Nua

Internet Survey pada tahun 1995 yang menyatakan bahwa “… ada 195 juta

pengguna internet di seluruh dunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari” (Reile, 2000:71).

Perkembangan kemajuan teknologi informasi merupakan sebuah tantangan kehidupan yang harus dihadapi di era globalisasi. Untuk menghadapi tantangan era globalisasi yang semakin cepat maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Menurut UU RI 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat 1 pendidikan merupakan:

“...usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Melalui proses pendidikan potensi peserta didik akan berkembang menjadi sebuah kemampuan yang dapat dikuasai oleh peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan tujuan proses pendidikan yang tercantum dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut:


(9)

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Kemampuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dapat diperoleh melalui institusi pendidikan berupa sekolah. Di sekolah, peserta didik dituntut untuk menguasai berbagai kemampuan atau kompetensi, baik yang berhubungan dengan mata pelajaran, maupun yang berhubungan dengan pengembangan diri pribadi, sosial, dan karir kehidupannya (Supriatna, 2009:1).

Peserta didik pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah memasuki masa remaja. Secara psikologis, masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini merupakan masa yang singkat dan sulit dalam perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini individu mengalami ambivalensi kemerdekaan. Pada satu sisi individu menunjukkan ketergantungan pada orang tua dan orang dewasa; pada sisi lain individu menginginkan pengakuan dirinya sebagai individu yang mandiri (Supriatna, 2009:17).

Perkembangan karir pada masa remaja menurut Super (Osipow, 1983:157) telah memasuki tahap eksplorasi. Pada tahap ini remaja mulai memikirkan berbagai alternatif pekerjaan dan pencarian jati diri di sekolah. Pendapat tersebut menggambarkan bahwa remaja pada tahap perkembangan karir, mulai mengidentifikasi jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan serta potensi yang dimilikinya. Namun pada kenyataanya masih banyak remaja yang tidak dapat membuat keputusan tentang masa depannya hal tersebut ditunjukkan dengan sikap remaja yang masih mengikuti teman atau menyerahkan kepada orang tua mengenai masa depan yang akan dijalaninya. Hal tersebut sesuai dengan pernyaataan Darajat (1982 :115) yang menyatakan :

Banyak remaja mengeluh karena hari depannya suram, tidak jelas, dimana akan bekerja, profesi apakah yang cocok baginya dan sebagainya. Akan tetapi


(10)

dilain pihak ia tidak melihat jalan untuk menghadapinya, karena kenyataan hidup dalam masyarakat tidak memberikan kepastian kepadanya

Sejalan dengan itu Lock (Santrock, 2002:96) mengemukakan „Individu sering mendekati eksplorasi karir dan pembuatan keputusan dalam ambiguitas,

ketidakpastian dan stress‟. Hal tersebut terjadi karena remaja kurang memperoleh informasi mengenai bakat, minat, kepribadian, dan nilai-nilai yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan. Mempelajari bagaimana mengumpulkan, memahami, dan menerapkan informasi tentang diri dan dunia kerja merupakan suatu keterampilan penting dan pokok untuk membuat keputusan-keputusan (Manrihu, 1988:55).

Menurut Tiedeman dan O‟Hara membuat keputusan karir adalah upaya untuk membantu indvidu menyadari semua faktor yang melekat pada pembuatan keputusan-keputusan sehingga mereka akan mampu membuat pilihan-pilihan yang disarankan pada pengetahuan tentang diri dan informasi eksternal yang sesuai (Manrihu, 1992:102). Sejalan dengan itu Supriatna (2009:54) menyatakan keptusan karir adalah “penentuan pilihan karir, pilihan karir adalah pilihan-pilihan kegiatan yang mendukung atau relevan degan karir masa depan peserta didik”.

Dalam membuat keputusan karir seringkali remaja hanya mendengarkan orang tua mereka, orang terdekat, dan sahabat, sedikit sekali remaja membuat keputusan mereka dengan mandiri (Dillard, 1985:41). Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kuntari (2006) dalam membuat keputusan karir peserta didik masih dipengaruhi keluarga dan temannya sebesar 22,50% dan oleh informasi karir sebesar 35%. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam membuat keputusan karir remaja masih bergantung pada lingkungan atau dapat dikatakan peserta didik belum dapat membuat keputusan karir secara mandiri.

Permasalahan dalam membuat keputusan karir juga dialami oleh peserta didik SMK Pasundan 1 Bandung. SMK Pasundan 1 Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang telah menjuruskan peserta didiknya kedalam tiga jurusan yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntasi dan Pemasaran. Meskipun para peserta didik telah dijuruskan dalam beberapa jurusan namun


(11)

permasalahan karir merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi. Hal tersebut sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa peserta didik memiliki kemampuan yang rendah dalam membuat keputusan karir. Kemampuan membuat keputusan karir tersebut berada pada aspek studi lanjutan sebesar 50,87%, pemilihan pekerjaan sebesar 47,65%, pemilihan kegiatan diluar sekolah sekolah 45,93%. Data tersebut menunjukkan bahwa peserta didik masih ragu dalam menentukan masa depan. Penentuan masa depan tersebut meliputi pilihan akan bekerja atau melanjutkan studi keperguruan tinggi. Selain itu dalam menentukan pilihan pekerjaan ataupun studi lanjutan peserta didik masih dipengaruhi oleh faktor orang tua dan lingkungan.

Masalah dalam membuat keputusan karir harus segera diatasi karena jika tidak segera diatasi maka peserta didik cenderung tidak dapat membuat keputusan dalam kehidupannya. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Super yaitu

„membuat keputusan karir serupa dengan keputusan-keputusan kehidupan lainnya dan terus dilakukan sepanjang hidup (Manrihu, 1992:95).

Upaya untuk membantu peserta didik dalam memiliki kemampuan membuat keputusan karir diperlukan sebuah program bimbingan. Program bimbingan adalah suatu rangakaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode tertentu (Winkel, 1997:105). Kegiatan bimbingan merupakan suatu proses membantu individu untuk mencapai tugas perkembangan yang optimal (Kartadinata dalam Yusuf, 2008:6).

Pelaksanaan kegiatan bimbingan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem berbantuan komputer atau Computer-aided Guidance System (CAGS).

CAGS adalah “a set of activites, delivered by a computer, which has been

developed to assisst with career planning” (Kidd, 2006:122). Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi CAGS dapat diakses melalui website

online.

Layanan bimbingan dengan menggunakan website online banyak dikembangkan di luar negeri. Salah satu contoh layanan bimbingan online yaitu :


(12)

About. Com: career planing, America’s career info net. America Jobs net. Best

Job USA, Career eksplorer. Net, dll. (Gibson dkk., 2011 :506-507).

Sementara itu di Indonesia sendiri penggunaan web dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling salah satunya telah dikembangkan oleh Syamsudin (2010) berupa web bimbingan dan konseling. Web bimbingan dan konseling yang dikembangkan berupa model layanan bimbingan yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan web sekolah yang disesuaikan dengan kondisi objektif sekolah.

Selain itu juga pengembangan media untuk layanan bimbingan dan konseling karir pernah dikembangkan oleh Rafmainis (2009) berupa media bimbingan dan konseling berbasis SIGI–PLUS untuk memantapkan orientasi karir peserta didik SMK. Pengembangan media ini di buat dengan 2 versi yaitu versi

windows dan web.

Layanan bimbingan karir berbasis online lebih digemari karena lebih praktis dan lebih efisien, karena tidak perlu lagi mencetak dan mengirimkan informasi (Raihan, 2011:101). Selain itu penggunaan layanan karir berbasis online telah memberikan manfaat dan efektivitas yang lebih baik dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Herman (2010) yaitu layanan bimbingan karir berbasis online HOPE” efektif dalam memfasilitasi eksplorasi karir dan pembuatan keputusan karir (Gati, 2011:263).

Berdasarkan pemaparan diatas program bimbingan dengan berbantuan web online memberikan banyak manfaat dalam pelaksanaan layanan bimbingan. Oleh karena itu untuk membantu peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung memiliki kemampuan membuat keputusan maka disusunlah program bimbingan berbantuan web .


(13)

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Perkembangan karir peserta didik SMK telah memasuki tahap eksplorasi karir. Pada tahap ini peserta didik mengidentifikasi jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan serta potensi yang dimilikinya. Salah satu tugas perkembangan pada tahap eksplorasi ini adalah memperoleh informasi yang relevan dan keterampilan membuat keputusan.

Namun pada kenyataanya peserta didik SMK masih labil dalam membuat keputusan karir. Hal tersebut tercermin dari sikap peserta didik SMK yang masih menyerahkan kepada orang tua atau hanya sekedar mengikuti teman dalam membuat keputusan, sehingga kemandirian remaja dalam membuat keputusan karir sangat rendah. Sikap remaja yang kurang mandiri dalam membuat keputusan karir terjadi karena kurangnya pemahaman tentang diri, informasi karir, tanggungg jawab yang merupakan sumber dalam membuat keputusan karir.

Untuk mengatasi permasalahan dalam membuat keputusan karir pada peserta didik SMK diperlukan sebuah program bimbingan. Program bimbingan merupakan suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang tersusun dan terorganisasi. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dapat dijadikan sebuah wahana untuk meningkatkan kualitas kegiatan bimbingan. Peningkatan kualitas kegiatan bimbingan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi berupa web. Oleh karena itu untuk membantu peserta didik mengatasi masalah dalam membuat keputusan karir dapat dilaksanakan melalui program bimbingan berbantuan web dalam pelaksanaan layanan bimbingan.

Rumusan masalah dijabarkan lebih rinci ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah profil kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Bagaimanakah rumusan program bimbingan berbantuan web yang


(14)

3. Bagaimanakah gambaran efektivitas program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 ?

C. Penjelasan Istilah

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel kemampuan membuat keputusan karir sebagai variabel terikat dan program bimbingan berbantuan web sebagai variabel bebas. Adapun penjelasan kedua istilah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan Membuat Keputusan Karir

Dillard (1985:53) menyatakan bahwa “kemampuan membuat keputusan karir merupakan usaha yang jelas yang melibatkan perasaan, nilai, perilaku, komitmen, persepsi dan informasi yang cocok”. Dalam membuat keputusan karir harus berdasarkan kepada aspek pengetahuan diri, informasi lingkungan sekitar dan tanggungg jawab. Adapun indikator dari setiap aspek yaitu: (a) Indikator pengetahuan diri meliputi: mengetahui tujuan karir, mengetahui cara mencapai tujuan karir dan mengetahui cara membuat keputusan karir. (b) Indikator informasi lingkungan sekitar meliputi: memiliki informasi akurat tentang lingkungan sosial dan fisik (lingkungan pekerjaan), mengtahui fakta-fakta tentang individu lain secara mendetail dan spesifik yang berkaitan dengan pilihan karir. (3) Indikator Tanggung jawab: individu harus menerima dengan senang hati konsekuensi yang dihasilkan dari pilihan tersebut.

Sharf (1992:157-158) menyatakan bahwa “kemampuan membuat keputusan karir adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan

pemikiran untuk membuat perencanaan karir”. Kemampuan individu membuat

keputusan karir didasari oleh aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Adapun indikator pada setiap aspek yaitu: (a) Pengetahuan yang mendasari kemampuan membuat keputusan karir adalah pengetahuan tentang langkah-langkah membuat keputusan karir, kesesuaian karir dengan kemampuan bakat, minat, serta pengetahuan tentang pentingnya membuat keputusan karir secara mandiri; (b)


(15)

Sikap terdiri atas dua sub dimensi yaitu perencanaan karir dan eksplorasi karir. Indikator sikap tersebut meliputi: mempelajari informasi karir, membicarakan karir dengan orang dewasa, mengikuti kursus sesuai dengan karir yang diharapkan, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler sesuai dengan karir yang diharapkan, mengikuti pendidikan atau pelatihan yang mengarah pada karir masa depan; (c) Keterampilan membuat keputusan karir mengacu kepada kemampuan menggunakan pengetahuan dan pemikiran untuk membuat keputusan karir.

Menurut Tiedemen dan O‟Hara (Sharf, 1992:102) Kemampuan membuat

keputusan karir adalah upaya untuk membantu individu menyadari semua faktor yang melekat dalam membuat keputusan, sehingga mampu membuat pilihan yang tepat didasari oleh pengetahuan tentang diri dan informasi eksternal yang sesuai. Tiedemen (Sharf, 1992:303) menjelaskan tahapan perkembangan dalam membuat keputusan karir sebagai tipe membuat keputusan karir yang menekankan pada diri, nilai diri, dan kesadaran internal dalam membuat keputusan karir. Tahapan membuat keputusan karir terdiri dari tahapan antisipasi dan tahapan penyesuaian. Tahapan antisipasi terdiri dari tahap eksplorasi, tahap, kristalisasi, tahap pilihan dan tahap klarifikasi. Sedangkan tahap penyesuaian terdiri dari tahapan induksi, reformasi dan integrasi (Sharf, 1992:307-311)

Sejalan dengan itu Supriatna (2009:54) menyatakan kemampuan membuat keptusan karir adalah “proses penentuan pilihan-pilihan kegiatan yang

mendukung atau relevan dengan karir masa depan”. Kemampuan membuat

keputusan karir didasari oleh aspek, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Adapun indikator dari setiap aspek yaitu: (a) Indikator aspek pengetahuan meliputi: pengetahuan mengenai tujuan hidup, diri sendiri, lingkungan, nilai-nilai, dunia kerja dan pengetahuan tentang keputusan karir; (b) Indikator sikap membuat keputusan karir adalah keyakinan dan keinginan. Keyakinan adalah kepercayaan diri bahwa ia akan mampu membuat keputusan karir. Keinginan adalah dorongan-dorongan yang mengarahkan peserta didik pada proses membuat keputusan karir yang tepat (3) Indikator aspek keterampilan adalah mandiri, luwes, kreatif, dan bertanggung jawab dalam membuat keputusan karir.


(16)

Berdasarkan pemaparan di atas tampak bahwa esensi dari kemampuan membuat keputusan karir adalah proses untuk menentukan pilihan terhadap kelanjutan pendidikan dan pekerjaan yang didasari oleh aspek pengetahuan dan sikap. Aspek pengetahuan diri meliputi: pemahaman diri, identifikasi jenis pekerjaan, pertimbangan lingkungan sekitar, pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir. Aspek sikap terdiri dari: perencanaan masa depan, keyakinan dan keterlibatan.

2. Program Bimbingan Berbantuan Web

Program bimbingan merupakan bagian integral dari program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling merupakan serangkaian rencana aktivitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang selanjutnya akan menjadi pedoman bagi setiap personel dalam pelaksanaan dan pertanggung jawabannya (Suherman, 2007:59).

Sedangkan “Program bimbingan (guidance program) yaitu suatu

rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran (Winkel, 1997:105)

Menurut Missouri (Gysbers, 2006:62) program bimbingan adalah:

“...an integral part of the district’s total educational program. It’s

deveplomental by design and includes sequential actvities organize and implemented by professional school counselor with the active support of parent or guardian, teacher, administrator and the community”.

Pendapat Missouri tersebut menekankan bahwa program bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan yang tidak hanya melibatkan konselor tetapi juga pihak-pihak yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan seperti orang tua/wali, guru dan staff administrasi.

Program bimbingan merupakan rangkaian kegiatan layanan bimbingan. Pelaksanaan bimbingan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer atau Computer-aided Guidance System (CAGS). CAGS adalah “a set of activites,

delivered by a computer, which has been developed to assisst with career


(17)

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi CAGS dapat diakses melalui internet. Internet pada dasarnya adalah jaringan internasional komputer dan web (Reile, 2007:71). Web merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web adalah ruang informasi dalam internet dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web (Sidik, 2010:1).

Penyusunan program bimbingan harus sesuai dengan strukutur pengembangan program yaitu: rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, tujuan, komponen program, rencana operasional, pengembangan tema/topik, pengembagan satuan layanan, serta evaluasi dan anggaran (ABKIN, 2008: 220) Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa essensi program bimbingan berbantuan web adalah serangkaian rencana kegiatan layanan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik dengan menggunakan web dalam pelaksanaan layanan bimbingan. Struktur isi dari program bimbingan terdiri dari rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, tujuan, komponen program, rencana operasional, pengembangan tema/topik, pengembagan satuan layanan, serta evaluasi dan anggaran.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan program bimbingan berbantuan web yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan data empirik tentang:

1. Profil kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Rumusan program bimbingan berbantuan web yang layak menurut pakar dan praktisi.


(18)

3. Gambaran Efektivitas program bimbingan berbantuan web sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik diharapkan dapat memberikan manfaat kepada konselor sekolah, peneliti selanjutnya, dan jurusan PPB dengan pemaparan sebagai berikut:

1. Bagi Konselor Sekolah, penelitian menghasilkan sebuah program bimbingan berbantuan web yang bisa dijadikan panduan dalam melaksanakan layanan bimbingan untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik.

2. Bagi peneliti selanjutnya, melakukan penelitian dengan bantuan web dalam pelaksanaan program bimbingan yang tidak hanya berfokus pada bidang karir saja, tetapi juga fokus pada bidang, pribadi, sosial dan belajar.

3. Bagi Jurusan Bimbingan dan Konseling, hasil penelitian dapat memperkaya khasanah bidang keilmuan di bidang kemampuan membuat keputusan karir.


(19)

Gambar 1.1

Kerangka Penelitian Program Bimbingan Berbantuan Web Studi Lapangan

Instrumen Terstandar Uji Keterbacaan

Penyusunan Instrumen Identifikasi Masalah

PENDAHULUAN

HASIL DAN LAPORAN PELAKSANAAN

EKSPERIMEN

Post-tes Treatmen

Pre-tes

Uji Validitas dan Reliabilitas Studi Pustaka

Program Bimbingan Berbantuan Web yang Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Keputusan Karir

Peserta Didik

Profil Kemampuan Membuat Keputusan Karir

Peserta Didik SMK Program Bimbingan

dengan Menggunakan Media Web


(20)

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pasundan 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Balong Gede No. 44 Bandung 40251.

Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun ajaran 2012/2013 dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Peserta didik pada kelas XI adalah remaja yang tugas perkembangan karirnya telah memasuki tahap eksplorasi karir. Pada tahap ini peserta didik mulai memikirkan berbagai alternatif pekerjaan, pencarian peran dan jati diri di sekolah. Di sisi lain, pada masa remaja tingkat konformitas sangat tinggi sementara itu pemikirannya masih labil dan mudah dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga ketika membuat keputusan karir tidak sedikit peserta didik mudah terpengaruh oleh ajakan teman tanpa memperhatikan kemampuan yang dimilikinya.

2. Berdasarkan hasil studi pendahuluan fenomena yang terjadi pada kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung adalah peserta didik masih bergantung pada orang tua dan ajakan teman dalam membuat keputusan karir.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 407 orang peserta didik yang terbagi kedalam tiga jurusan yaitu Pemasaran (PS), Administrasi Perkantoran (AP) dan Akuntasi (AK) yang dikelompokkan kedalam sebelas kelas. Adapun rincian jumlah peserta didik berdasarkan jurusan dan kelas adalah sebagai berikut:


(21)

Tabel 3.1

Populasi Peserta didik kelas XI

SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013

No Kelas Jumlah

1 XI Administari Perkantoran 1 40 2 XI Administari Perkantoran 2 38 3 XI Administari Perkantoran 3 43 4 XI Administari Perkantoran 4 37

5 XI Pemasaran 1 39

6 XI Pemasaran 2 37

7 XI Pemasaran 3 27

8 XI Pemasaran 4 35

9 XI Akuntansi 1 34

10 XI Akuntansi 2 37

11 XI Akuntansi 3 40

Jumlah 407

Pengambilan sampel dilakukan untuk menetukan kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012:82). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 25 orang peserta didik untuk kelas eksperimen dan 30 orang peserta didik untuk kelas kontrol yang memiliki tingkat kemampuan membuat keputusan karir berada pada kategori cukup mampu.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi (Purwanto, 2010:164).

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengkaji kemampuan membuat keputusan karir pesesta didik dan keefektifan program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik. Pengujian kemampuan membuat keputusan karir peserta didik dilakukan dengan


(22)

menggunakan Instrumen Kemampuan Membuat Keputusan Karir (IKMKK) berupa angket.

Hasil pengolahan Instrumen Kemampuan Membuat Keputusan Karir (IKMKK) akan diperoleh data berupa profil kemampuan membuat keputusan peserta didik. Profil ini dijadikan dasar dalam merumuskan program bimbingan berbantuan web

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2012:72) menyatakan bahwa “metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut John W Best (Arifin, 2011:73 metode eksperimen terbagi menjadi tiga kategori yaitu pra-eksperimen, eksperimen kuasi dan eksperimen murni. Bentuk eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi.

Langkah dan tindakan yang dilakukan dalam kegiatan penelitian eksperimen disebut dengan desain eksperimen (Arifin, 2011:76). Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen kuasi berjenis nonequivalent control group. Desain eksperimen kuasi nonequivalent

control group digunakan untuk memperlihatkan keefektifan treatmen (program

bimbingan berbantuan web) pada hasil post test kemampuan membuat keputusan karir peserta didik pada kelas eksperimen dengan membandingkan hasil post test kemampuan membuat keputusan karir pada kelas kontrol. Struktur desain dari

Non Equivalent Control Group adalah sebagai berikut: Tabel 3.2

Struktur desain Non Equivalent Control Group

(Sugiyono, 2012: 79) O1 X O2


(23)

Keterangan :

O1 = Pre-test pada kelas eksperimen.

O3 = Pre-test pada kelas kontrol.

X = Treatment Program Berbantuan Web O2 = Post-test pada kelas eksperimen.

O4 = Post-test pada kelas kontrol.

Efektivitas program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik dapat dilihat dilihat dari (O2– O1) - (O4 – O3).

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: kemampuan membuat keputusan karir sebagai variabel terikat dan program bimbingan berbantuan web sebagai variabel bebas. Berikut adalah penjelasan definisi operasional dari variabel tersebut:

1. Kemampuan Membuat Keputusan Karir

Secara operasional kemampuan membuat keputusan karir dalam penelitian ini adalah respon peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung terhadap pernyataan tertulis tentang proses menentukan pilihan kelanjutan pendidikan dan pekerjaan yang dibatasi pada aspek pengetahuan dan sikap.

a. Aspek pengetahuan ditunjukkan dengan indikator-indikator: (1) pemahaman diri, (2) identifikasi jenis-jenis pekerjaan (3) pertimbangan lingkungan sekitar (4) pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir.

b. Aspek sikap ditunjukkan dengan indikator: (1) perencanaan masa depan (2) keyakinan (3) keterlibatan.

2. Program Bimbingan dengan Menggunakan Media Web

Secara operasional, program bimbingan berbantuan web yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan rangkaian kegiatan layanan bimbingan yang menggunakan web dalam pelaksanaanya.


(24)

Struktur program bimbingan yang dikembangkan terdiri atas rasional, deksripsi kebutuhan, tujuan, sasaran, rencana operasional, pengembangan tema/topik, pengembangan satuan layanan, indikator keberhasilan serta evaluasi dan tindak lanjut. Penggunaan media web dalam program bimbingan digunakan pada pengembangan satuan kegiatan layanan, web digunakan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan satuan kegiatan layanan bimbingan.

Pelaksanaan kegiatan layanan ini terdiri dari enam tahapan yaitu : (1) Tahap Orientasi (2) Tahap Eksplorasi (3) Tahap Kristalisasi (4) Tahap Pilihan (5) Tahap Klarifikasi dan (6) Tahap Refleksi.

D. Pengembangan Instrumen

Untuk menghasilkan instrumen yang layak disebarkan kepada peserta didik ditempuh melalui langkah-langkah berikut: penentuan jenis instrumen, pengembangan kisi-kisi instrumen, dan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Adapun penjelasan dari langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jenis Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengungkap kemampuan membuat keputusan karir adalah angket. Penyusunan instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah dirancang kemudian dijabarkan dalam bentuk pernyataan.

Skala penilian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penilaian dengan empat alternatif pilihan jawaban. Keempat alternatif respon tersebut diturunkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai kemungkinan kesesuaian terendah, yaitu : (1) Sangat Sesuai (SS), (2) Sesuai (S), (3) tidak sesuai (TS) dan (4) Sangat tidak sesuai (STS). Pemilihan jawaban dapat dilakukan dengan cara memilih salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda check list (√ ), pada alternatif pilihan yang sesuai dengan keadaan diri.

2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen

Instrumen yang dikembangkan ditujukkan untuk mengungkap kemampuan membuat keputusan karir peserta didik. Kisi-kisi instrumen dikembangkan dari


(25)

definisi operasional yang didalamnya terkandung aspek-aspek dan indikator untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan skala.

Berikut rincian kisi-kisi instrumen kemampuan membuat keputusan karir sebelum uji coba

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Membuat Keputusan Karir (sebelum uji coba)

No Aspek Indikator Ruang Lingkup Item

Item (+) (-)

1 Pengetahuan Pemahaman diri Kesadaran tentang bakat, minat dan kepribadian yang dimiliki

1,3,4,5 6,7,8,

2, 9 9 Identifikasi

jenis-jenis pekerjaan

Membedakan jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kepribadian

10, 12, 13, 14, 15, 16, 17.

11 8

Pertimbangan Lingkungan sekitar

Mengidentifikasi jenis-jenis pendidikan lanjutan yang sesuai jurusan di SMK

18, 19, 20, 22, 23, 24,

25.

21 8

Pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir

Mempertimbangkan langkah-langkah membuat keputusan karir dalam membuat keputusan

26, 27, 28, 29, 30,

31 6

2 Sikap Perencanaan masa depan

Merancang kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus SMK

32, 33, 36, 37,

34, 35, 38, 39

8 Keyakinan Rasa optimis dalam menentukan

jenis pekerjaan dan pendidikan lanjutan 40, 42, 44, 45 41, 43 6

Keterlibatan Mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan lainnya sesuai dengan bakat, minat yang dimiliki

46, 47, 48, 49,

50 5

Jumlah Item 38 12 50

Tabel 3.3 di atas menunjukkan kisi-kisi sebelum uji coba yang terdiri dari 50 butir pernyataan (butir pernyataan instrumen sebelum uji coba dapat dilihat


(26)

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas rasional instrumen dilakukan dilakukan oleh tiga orang dosen bimbingan konseling yang terdiri dari pakar karir, pakar program dan pakar instrumen dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari segi bahasa konstruk dan konten. Uji validitas rasional instrumen dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober sampai 13 November 2012.

Penilaian validitas rasional dilakukan dengan memberikan penilaian pada setiap item pernyataan dengan dua kualifikasi yaitu Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item yang diberi nilai M menyatakan item dapat digunakan dan item yang diberi nilai TM menyatakan dua kemungkinan yaitu item tidak dapat digunakan atau diperlukannya revisi pada item sebelum digunakan. Selanjutnya hasil judgement tersebut dijadikan bahan pertimbangan dalam penyempurnaan instrumen yang telah disusun. Berikut ini hasil uji validitas rasional :

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Rasional

Kesimpulan No item Jumlah

Memadai 21,22,23,24,25,26,32,34,35,38,39,41,47,48, 50 15 Revisi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,27,28,29,

30,31,33,36,37,40,42,43,44,45,46, 49

35

Uji keterbacaan instrumen dilakukan pada lima orang peserta didik SMK kelas XI dari berbagai SMK di Kabupaten dan Kota Bandung. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang dibuat dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik baik dari segi penggunaan bahasa dan maksud dari pernyataan-pernyataan yang ada. Hasil uji keterbacaan yang telah dilakukan ada beberapa pernyataan yang tidak dipahami yaitu pernyataan no 16 yaitu persyaratan pekerjaan dan no 49 yaitu seminar. Pernyataan no 16 direvisi menjadi syarat-syarat untuk memasuki suatu pekerjaan, dan pernyataan no 49 dirubah menjadi kursus/pelatihan.

Uji validitas item dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono, 2012: 121).


(27)

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Uji Validitas menggunakan bantuan SPSS 16.0 (hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran B

4 144).

Uji validitas instrumen kemampuan membuat keputusan karir dilakukan dengan menggunakan Rumus Spearman Rank dapat diliihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5

Rumus Spearman Rank ρ = 1 –( 6Σbi 2 : N ( N2 – 1 )

Keterangan :

ρ = koefisien korelasi Spearman Rank

di = beda antara dua pengamatan berpasangan

N = total pengamatan

Setelah menghitung nilai koefisien korelasi setiap item dalam instrumen kemampuan membuat keputusan karir, maka dilanjutkan pada langkah membandingkan besar nilai rhitung terhadap nilai rtabel dengan α = 0,05 (tingkat

kepercayaan 95%) dengan kriteria kelayakan sebagai berikut : Jika rhitung > rtabel berarti valid, dan

Jika rhitung < rtabel berarti tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 47 instrumen yang valid dan 3 instrumen yang tidak valid. Berikut adalah daftar no item instrumen yang valid dan tidak valid.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas

Keterangan No item Jumlah

Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23, 24,25,26,27,28,29,30,32,33,34,35,36,37,39,40,41,42,43,44 ,45,46,47,48,49,50

47

Tidak Valid 21,31,38 3

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi internal instrumen yang digunakan. Reliabilitas instrumen menunjukkan sejauh mana instrumen yang digunakan tersebut dapat dipercaya atau derajat konsistensi skor


(28)

yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda.

Menurut Arikunto (2006:196) untuk uji reliabilitas yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 3.7

Rumus Alpha untuk menghitung Reliabilitas

Keterangan:

r 11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

∑Si = Jumlah varians butir St = Varians total

(Arikunto, 2006: 196)

Uji Reliabilitas juga dilakukan dengan menggunakan bantuan dengan bantuan program SPSS 16.0 dan Microsoft Excel 2007, diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 3.8

Tingkat Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.821 50

Untuk mengetahui titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 184) pada tabel dibawah ini :


(29)

Tabel 3.9

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,190 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0, 60 – 0,799 0, 80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

( Sugiyono, 2012: 184)

Berdasarkan tabel 3.8 dihasilkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,82. Selain itu berdasarkan hasil perhitungan Microsoft Excel 2007 didapat nilai r11 = 0,82 dengan n= 407 orang dengan harga rtabel = 0,82 (perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran B 3 hal 136). dari perhitungan tersebut

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan memiliki derajat keterandalan sangat kuat.

Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabiltas maka diperoleh instrumen yang layak digunakan sebanyak 47 pernyataan (butir pernyataan

instrumen setelah uji coba dapat dilihat pada Lampiran B 5 hal 146) dengan

dengan kisi-kisi instrumen sebagai berikut :

Tabel 3.10

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Membuat Keputusan Karir (Setelah Uji Coba)

No Aspek Indikator Ruang Lingkup Item

Item (+) (-)

1 Pengetahuan Pemahaman diri Kesadaran tentang bakat, minat dan kepribadian yang dimiliki

1,3,4,5 ,6,7,8,

2, 9 9 Identifikasi

jenis-jenis pekerjaan

Membedakan jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kepribadian

10, 12, 13, 14, 15, 16, 17.

11 8

Pertimbangan Lingkungan Sekitar

Mengidentifikasi jenis-jenis pendidikan lanjutan yang sesuai jurusan di SMK

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24.

- 7

Pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir

Mempertimbangkan langkah-langkah membuat keputusan karir dalam membuat keputusan

25, 26, 27, 28, 29,

- 5

2 Sikap Perencanaan masa depan

Merancang kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus SMK

30, 31, 34, 35, 32, 33, 36 7


(30)

No Aspek Indikator Ruang Lingkup Item Item (+) (-)

Keyakinan Rasa optimis dalam menentukan jenis pekerjaan dan pendidikan lanjutan

37, 39, 41, 42

38, 40

6

Keterlibatan Mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan lainnya sesuai dengan bakat, minat yang dimiliki

43, 44, 45, 46,

47 5

Jumlah Item 38 9 47

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:142).

Angket yang disebarkan kepada responden berbentuk pernyataan-pernyataan tentang kemampuan membuat keputusan karir yang mencakup: pemahaman diri, identifikasi jenis-jenis pekerjaan, pertimbangan pendidikan lanjutan, pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir, perencanaan masa depan, keyakinan dan keterlibatan.

F. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini terdiri dari dua data yaitu data tingkat kemampuan membuat keputusan karir peserta didik dan efektivitas program bimbingan berbantuan web. Data tersebut diolah dan dianalisis melalui langkah-langkah berikut ini :

1. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan jumlah angket yang akan disebar sebelum dan setelah pelaksanaan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan identitas dan kelengkapan jawaban peserta didik yang dijadikan subjek penelitian


(31)

2. Teknik Penskoran

Teknik penskoran dalam penelitian ini adalah jika pada pertanyaan positif peserta didik yang menjawab pada kolom sangat sesuai (SS) diberi skor 4 (empat), kolom sesuai (S) diberi skor 3 (tiga), kolom tidak sesuai (TS) diberi skor 2 (dua) dan kolom sangat tidak sesuai (STS) diberi skor 1 (satu). Jika pertanyaan negatif, peserta didik yang menjawab pada kolom sangat sesuai (SS) diberi skor 1 (satu), kolom sesuai (S) diberi skor 2 (dua), kolom tidak sesuai (TS) diberi skor 3 (tiga) dan kolom sangat tidak sesuai (STS) diberi skor 4 (empat).

Secara sederhana, tiap opsi alternatif respon mengandung arti dan nilai seperti tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Pola Skor Opsi Alternatif Respon Pertanyaan Skor Alternatif Respon

S KS TS STS

Positif (+) 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4

3. Pengelompokkan dan Penafsiran Data Kemampuan Membuat Keputusan Karir

Setelah melakukan penskoran data, maka langkah selanjutnya adalah mengelompokkan dan menafsirkan data yang telah diperoleh. Pengelompokkan data menggunakan kategorisasi jenjang (ordinal) dengan tujuan menempatkan individu kedalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur (Azwar, 2010:107).

Langkah-langkah perhitungan kategorisasi jenjang menurut Azwar (2010:109) adalah sebagai berikut :

a. Mennghitung jumlah item instrumen = 47 pernyataan

b. Memberi skor untuk setiap alternatif jawaban dari butir pernyataan yang dijawab responden, teknik penyekoran dapat dilihat pada tabel 3.11

c. Mencari skor maksimum (Xmax) = 47 x 4 = 188


(32)

e. Mencari luas jarak sebaran = 188 – 47 = 141

f. Mencari satuan deviasi standar (σ) = 141/6 = 23,5 (suatu distribusi normal terbagi atas enam satuan deviasi standar)

g. Menghitung mean teoritis (μ) = 47/2,5 = 117,5

Dari langkah-langkah di atas, kemudian didapatkan kategori kemampuan membuat keputusan karir dengan menggunakan interval katgeori pada tabel berikut ini

Tabel 3.12

Kategorisasi Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik SMK

No. Interval Kategori

1. (µ + 1,0  ) < X Mampu

2. ( µ - 1,0 ) < X < ( µ + 1,0  ) Cukup Mampu 3. X < ( µ - 1,0  ) Kurang Mampu

Sumber : (Azwar, S., 2010: 109)

Berdasarkan hasil perhitungan sesuai dengan tabel 3.12di atas dengan

mean teoritis (μ) sebesar 117,5 dan satuan deviasi standar (σ) sebesar 23,5, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.13

Hasil Perhitungan Kriteria Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik SMK

No. Interval Hasil

Perhitungan

Kategori

1. (117,5+1,0. 23,5 ) < X ≥ 141 Mampu 2. (117,5-1,0. 23,5 ) < X < (117,5+1,0. 23,5 ) 94-140 Cukup Mampu 3. X < (117,5- 1,0. 23,5 ) <94 Kurang Mampu

Tabel 3.13 menunjukkan kategorisasi untuk profil kemampuan membuat keputusan karir peserta didik secara umum. Semenatara itu untuk kategorisasi kemampuan membuat keputusan karir secara khusus seperti berdasarkan aspek dan indikator, dihitung seperti rumus di atas (hasil kategorisasi profil umum dan

khusus dapat dilihat pada Lampiran C hal 150).

Adapun penafsiran profil kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung ditinjau dari kategori dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(33)

Tabel 3.14

Kategori Tingkat Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik

Skor Kategori Kualifikasi

>141 Mampu Peserta didik dapat menyadari bakat, minat dan kepribadaian yang dimiliki, peserta didik dapat membedakan jenis pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kepribadian yang dimiliki, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis pendidikan lanjutan yang sesuai dengan jurusan di SMK, peserta didik dapat mempertimbangkan langkah-langkah membuat keputusan karir dalam membuat keputusan, peserta didik dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus, peserta didik memiliki rasa optimis dalam menentukan masa depannya, dan peserta didik mengikuti kegiatan ekstarkulikuler atau kegiatan lainnya sebagai penunjang untuk mengembangkan bakat, minat dan kepribadian yang dimilikinya. 94-140 Cukup Mampu Peserta didik ragu dalam menyadari bakat, minat, dan

kepribadian yang dimiliki, peserta didik kebingungan dalam membedakan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kepribadian, peserta didik kebingungan dalam mengidentifikasi jenis pendidikan lanjutan yang sesuai jurusan di SMK, peserta didik kebingungan mempertimbangkan langkah-langkah membuat keputusan karir dalam membuat keputusan, peserta didik ragu merancang kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus SMK, peserta didik kurang percaya diri dalam menentukan masa depannya, peserta didik mengikuti kegiatan kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan luar lainnya secara tidak serius.

≤ 94 Kurang Mampu Peserta didik kurang menyadari bakat, minat, dan kepribadian yang dimilikinya, peserta didik belum dapat membedakan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kepribadian yang dimilikinya, peserta didik belum dapat mengidentifikasi jenis pendidikan lanjutan yang sesuai dengan jurusan di SMK, peserta didik belum dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus, peserta didik memiliki rasa pesimis dalam menentukan masa depannya, peserta didik tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan luar lainnya sebagai bahan penunjang karirnya.


(34)

4. Proses Uji Kelayakan Program Bimbingan Berbantuan Web

Uji kelayakan program bimbingan berbantuan web dilaksanakan melalui proses sebagai berikut: (a) konsultasi pada dosen pembimbing tentang program yang akan diuji (b) meminta pertimbangan kepada dua orang pakar (dosen bimbingang dan konseling) yang merupakan pakar karir dan program serta memahami Teknologi Informasi dalam bimbingan dan konseling serta dua orang praktisi yaitu (guru bimbingan dan konseling di SMK Pasundan 1 Bandung dan pekerja ahli di bidang TI).

Program bimbingan dengan menggunakan media web dirumuskan berdasarkan profil kemampuan membuat keputusan karir. Adapun struktur program bimbingan untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung yang diuji kelayakannya. a. Rasional, dinyatakan layak jika didalamnya dapat menjelaskan tentang

urgensi bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program khususnya konsep dasar dari program bimbingan dengan menggunakan media web, gambaran kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung, fenomena kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung dan pentingnya layanan bimbingan karir dengan menggunakan media web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik.

b. Deskripsi kebutuhan, dinyatakan layak jika didalamnya dapat menjelaskan layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik berdasarkan hasil analisis kebutuhan/need assesssment dengan menggunakan Instrumen Kemampuan Membuat Keputusan Karir

c. Tujuan, dinyatakan layak jika didalamnya dapat menjelaskan tujuan secara operasional baik tujuan umum maupun khusus untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir

d. Sasaran program, dinyatakan layak jika didalamnya dapat menjelaskan sasaran program yang membutuhkan layanan untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir


(35)

e. Rencana Operasional, dinyatakan layak jika rencana operasional yang didalamnya mampu menjelaskan agenda kegiatan atau tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan program bimbingan dengan menggunakan media web.

f. Pengembangan tema, dinyatakan layak jika didalamnya dapat mengembangkan berbagai materi yang akan digunakan untuk pelaksanaan layanan bimbingan dengan menggunakan media web

g. Pengembangan Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling dinyatakan layak jika pengembangan satuan layanan disusun berdasarkan tema/topik hasil dari need assesment peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

h. Evaluasi dan Tindak Lanjut dinyatakan layak jika didalamnya dapat menilai proses dan hasil.

i. Indikator Keberhasilan dinyatakan layak jika indikator tersebut mudah untuk dioperasionalkan dan ada ukuran yang jelas untuk menyatakan bahwa itu dikatakan berhasil.

5. Teknik Perhitungan Keefektifan Program Bimbingan dengan Menggunakan Media Web

Pengujian efektivitas program bimbingan dengan menggunakan media web dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung skor pretest kelas eksperimen dan kontrol baik skor kemampuan membuat keputusan karir secara umum atau berdasarkan indikatornya untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok.

b. Setelah dilaksanakan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol, dihitung skor kemampuan membuat keputusan karir baik secara umum maupun berdasarkan indikator. Untuk mengetahui efektivitas peningkatan dan menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain masing-masing peserta didik digunakan rumus skor gain yang ternormalisasi (N-gain) menurut Meltzer (Awaludin, 2008: 68)

Indeks Gain =


(36)

Kriteria indeks Gains (g):

tinggi : (g) > 70; sedang: 30 (g)70; rendah: (g) < 30

c. Menghitung uji hipotesis dua rata-rata dengan menggunakan statistik nonparametris dengan Uji Mann Whitney untuk menguji sampel eksperimen dan kontrol, sebagai berikut.

\ Ekivalen dengan

Keterangan:

= jumlah rangking dengan ukuran sampel

= jumlah rangking dengan ukuran sampel s = simpangan baku

(Susetyo, 2010: 236) Harga U dipilih yang terkecil dari hasil perhitungan pada masing-masing

kelompok 1 dan 2. Taraf siginifikansi yang digunakan adalah α = 0.05.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ho : ≤ ; Ha :

≥ . Kriteria Ho ditolak jika Uhitung ≤ Utabel yang dirumuskan dengan harga peluang (p) dibandingkan dengan taraf nyata yang ditentukan.

G. Prosedur dan Tahapan Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Adapun penjelasan setiap tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Menyusun proposal penelitian dan mengadakan seminar proposal pada mata kuliah Metode Riset

b. Mengajukan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas

c. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi ke tingkat ke Fakultas. Surat yang telah disyahkan kemudian diserahkan kepada Kepala Sekolah SMK Pasundan 1 Bandung.


(37)

2. Pelaksanaan

a. Pengembangan instrumen penelitian (perumusan definisi operasional variabel, kisi-kisi instrumen, perumusan butir pernyataan, penimbangan instrumen oleh pakar, uji keterbacaan, uji validitas dan reliabilitas) b. Mengumpulkan data dalam rangka pengungkapan profil kemampuan

membuat keputusan karir peserta didik

c. Mengolah dan menganalisis data yang tentang kemampuan membuat keputusan karir peserta didik dan dijadikan dasar dalam perumusan program bimbingan dengan menggunakan media web.

d. Penentuan sampel yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI AP 3 sebagai kelas eksperimen dan XI AP 4 sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel ini dilakukan berdasarkan jumlah peserta didik yang berada pada kategori cukup mampu paling banyak dibanding dengan kelas lain, selain itu rentang skor dari kedua kelas tersebut hampir sama atau seimbang

e. Penyusunan program bimbingan dengan menggunakan media web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Setelah program disusun maka dilakukan pertimbangan oleh pakar dan praktisi bimbingan dan konseling serta praktisi bidang Teknologi Informasi untuk menghasilkan program bimbingan dengan menggunakan media web yang layak.

f. Pelaksanaan pretest terhadap kelas eksperimen dan kontrol.

g. Pelaksanaan treatment pada kelas eksperimen dengan program bimbingan dengan menggunakan media web

h. Pengolahan data dengan membandingkan hasil pengukuran awal dan akhir pada sampel penelitian (kelas eksperimen dan kontrol) dengan menguji signifikansi untuk mengungkap keefektifan program bimbingan dengan media web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik


(38)

3. Pelaporan

a. Konsultasi draft skripsi pada pembimbing I dan II. b. Revisi draft skripsi setelah melaksanakan konsultasi. c. Finalisasi draft skripsi untuk ujian sidang.

d. Ujian sidang untuk mempertanggungjawabkan karya ilmiah (skripsi) yang telah dibuat.


(39)

Maria Hani Fitriani, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian program bimbingan berbantuan web efektif untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 dengan data sebagai berikut: 1. Profil kemampuan membuat keputusan karir peserta didik berada pada

kategori cukup mampu, artinya peserta didik ragu dalam menyadari bakat, minat, dan kepribadian yang dimiliki, peserta didik kebingungan dalam membedakan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kepribadian, peserta didik ragu dalam mempertimbangkan jenis pendidikan lanjutan yang sesuai dengan jurusan di SMK, peserta didik bingung memahami langkah-langkah membuat keputusan karir yang tepat, peserta didik ragu dalam membuat rencana masa depannya, peserta didik kurang percaya diri dalam menentukan masa depannya, peserta didik mengikuti kegiatan kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan luar lainnya secara tidak serius.

2. Rumusan program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat kepututusan karir peserta didik yang layak menurut pakar dan praktisi memuat struktur program sebagai berikut: (a) Rasional, (b) Deskripsi Kebutuhan, (c) Tujuan Program, (d) Sasaran Layanan, (e) Rencana Operasional, (f) Pengembangan Tema/Topik (g) Pengembangan Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling (SKLBK), (h) Evaluasi dan Tindak Lanjut, dan (i) Indikator Keberhasilan.

3. Keefektifan program bimbingan berbantuan web terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor kemampuan membuat keputusan karir


(40)

peserta didik, dan adanya perbedaan rerata skor antara kelompok eksperimen dan kontrol.

B. Rekomendasi

Rekomendasi ditunjukkan bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan konseling guru bimbingan dan konseling, dan peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Program bimbingan berbantuan web merupakan program bimbingan yang menggunakan pemanfaatan teknologi informasi berupa web. Oleh karena itu penting bagi mahasiswa psikologi pendidikan dan bimbingan memahami penggunaan media web, maka dari itu pemahaman dan pengenalan dasar-dasar media web dapat dijadikan materi dalam mata kuliah Teknologi informasi dalam Bimbingan dan Konseling.

2. Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil umum kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung berada pada kategori cukup mampu. Upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan guru pembimbing adalah mengaplikasikan program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik terutama untuk meningkatkan pemahaman diri, identifikasi jenis-jenis pekerjaan, pertimbangan lingkungan sekitar, dan pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir. Kemampuan membuat keputusan karir harus dimiliki oleh peserta didik karena karena kemampuan ini akan berpengaruh terhadap karir masa depan peserta didik.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Instrumen kemampuan membuat keputusan karir ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek pengetahuan dan sikap. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan instrumen kemampuan membuat keputusan karir berdasarkan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan

b. Program bimbingan berbantuan web yang telah dikembangkan kurang dapat menarik perhatian peserta didik. Untuk peneliti selanjutnya


(41)

diharapkan dapat mengembangkan program bimbingan berbantuan web yang dapat lebih menarik perhatian peserta didik

c. Mengembangkan penelitian dengan menggunakan eksperimen kuasi yang desain penleitiannya komparatif, artinya antara kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan yang berbeda.

d. Mengembangkan program bimbingan berbantuan web tidak hanya berfokus pada bidang karir saja tetapi juga berfokus pada bidang pribadi, sosial dan belajar.


(42)

Maria Hani Fitriani, 2013

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan

Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Nasional . Jakarta::

Departemen Pendidikan Nasional RI.

Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi

V). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Awaludin. (2008). “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada

Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran

Open-Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan”. Jurnal FKIP Unhalu. 65-72.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Betz & Borger (2009). “ Comparative Effectiveness of CAPA and FOKUS

online” Journal of Career Assessment (17) 4 351-366

Betz & Borger (2010) “ The CAPA Integrative Online System for College Major

Exploration” Journal of Career Assessment (18) 4 317-327

Darajat, Z. ( 1997). Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Dillard J. M (1985). Life a Long a Planning, Ohio: Charles E.Merril Publishing Co

Gati, I (2011) “ Internet Based-Self Help Career Assessment and Intervention :

Challenges and Implication for Evidence Based Career Counseling” Journal

of Career Assessment 19(3) 259-273

Gibson (2011). Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Glading, S (2012) Konseling Profesi yang Menyeluruh, Jakarta: Indeks Gysbers (2006). Developing and Managing. USA : American Counseling

Hasan, I (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Harjanti. K (2008). Pembuatan Keputusan Karir Remaja Ditinjau Dari Tipe

kepribadian kode warna dan Kreativitas. Skripsi Psikologi Universitas


(43)

Hurlock, E. (1980) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.

Kidd, J. M (2006). Understanding Career Counseling. London: Sage Pub

Kuntari, D (2006). Kontribusi Pemberian Layanan Informasi Karir oleh Guru

Pembimbing Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Ssiswa .Skripsi

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI (tidak diterbitkan)

Manrihu, M (1988) Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Manrihu, M (1992) Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Nurhani. (2011) “Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kemampuan

Pembuatan Keputusan Karir Siswa. Skripsi Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan UPI (tidak diterbitkan)

Osipow, S. (1983). Theories of Career Development. New Jersey: The Ohio State University.

Purwanto, (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rafmainis (2009) “Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Berbasis

SIGI-PLUS untuk memantapkan orientasi karir peserta didik SMK. Tesis

Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana UPI. Tidak diterbitkan. Raihan, E (2011) Minat dalam Pemilihan karir, Konsepsi, Implikasi dan

Implementasinya bagi Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bandung :

Program Study Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia.

Reile, D. (2000) “Using the Internet in Career Planning and Assessment” Journal

of Career Assessment [online], 8 (1) 69-84

Santrock. J (2002). Life –Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi

Kelima Jilid 2). Jakarta : Erlangga.

Sharf, RS. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Broom Publishing Company

Sidik, B (2010). Pemograman Web HTML. Bandung: Informatika Sobur, A (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia


(44)

Somantri, A. dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, U (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani Production.

Sukardi, D (1987). Bimbingan Karir di Sekolah- Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonedia

Supriatna, M. (2009) Layanan Bimbingan Karir di Sekolah. Bandung: Depdiknas UPI

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.

Syamsudin (2010). Pengembangan Model Bimbingan dan Konseling Berbasis

Web. Tesis Bimbingan dan Konseling UPI tidak diterbitkan

Undang-undang No. 20 Tahun 2003. (2003) Sistem pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Yusuf, S. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosda Karya Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi

Press

Vincent (1976) Tiedemen’s Approach to Career Development. Paper presented as apart of symposium at the American Educational Research Education.

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: pt. Gramedia

Daftar Pendidikan Tinggi Swasta di Kota Bandung [online] terrsedia di

www.pts.co.id (28 Agustus 2012)

Daftar BUMN tersedia di [online] terrsedia di http://www.bumn.go.id/daftar-bumn/ ( 20 Agustus 2012)

RIASEC Personality Type Inventory [onleine] tersedia di

http://www.boldlygocoaching.com/RIASEC_Personality_Type_Inventory.pd f ( 12 Agustus 2012)


(45)

Tarsidi, D. (2007). Teori Perkembangan Karir. [online] tersedia di http://d-tarsidi.blogspot.com/2007/10/teori-perkembangan-karir.html (31 Januari 2012)


(1)

peserta didik, dan adanya perbedaan rerata skor antara kelompok eksperimen dan kontrol.

B. Rekomendasi

Rekomendasi ditunjukkan bagi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan konseling guru bimbingan dan konseling, dan peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Program bimbingan berbantuan web merupakan program bimbingan yang menggunakan pemanfaatan teknologi informasi berupa web. Oleh karena itu penting bagi mahasiswa psikologi pendidikan dan bimbingan memahami penggunaan media web, maka dari itu pemahaman dan pengenalan dasar-dasar media web dapat dijadikan materi dalam mata kuliah Teknologi informasi dalam Bimbingan dan Konseling.

2. Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil umum kemampuan membuat keputusan karir peserta didik kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung berada pada kategori cukup mampu. Upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan guru pembimbing adalah mengaplikasikan program bimbingan berbantuan web untuk meningkatkan kemampuan membuat keputusan karir peserta didik terutama untuk meningkatkan pemahaman diri, identifikasi jenis-jenis pekerjaan, pertimbangan lingkungan sekitar, dan pemikiran langkah-langkah membuat keputusan karir. Kemampuan membuat keputusan karir harus dimiliki oleh peserta didik karena karena kemampuan ini akan berpengaruh terhadap karir masa depan peserta didik. 3. Peneliti Selanjutnya

a. Instrumen kemampuan membuat keputusan karir ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek pengetahuan dan sikap. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan instrumen kemampuan membuat keputusan karir berdasarkan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan

b. Program bimbingan berbantuan web yang telah dikembangkan kurang dapat menarik perhatian peserta didik. Untuk peneliti selanjutnya


(2)

109

Maria Hani Fitriani, 2013

Program Bimbingan Berbantuan Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diharapkan dapat mengembangkan program bimbingan berbantuan web yang dapat lebih menarik perhatian peserta didik

c. Mengembangkan penelitian dengan menggunakan eksperimen kuasi yang desain penleitiannya komparatif, artinya antara kelompok eksperimen dan kontrol diberi perlakuan yang berbeda.

d. Mengembangkan program bimbingan berbantuan web tidak hanya berfokus pada bidang karir saja tetapi juga berfokus pada bidang pribadi, sosial dan belajar.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Nasional . Jakarta:: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi V). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Awaludin. (2008). “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran Open-Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan”. Jurnal FKIP Unhalu. 65-72. Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Betz & Borger (2009). “ Comparative Effectiveness of CAPA and FOKUS

online” Journal of Career Assessment (17) 4 351-366

Betz & Borger (2010) “ The CAPA Integrative Online System for College Major Exploration” Journal of Career Assessment (18) 4 317-327

Darajat, Z. ( 1997). Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Dillard J. M (1985). Life a Long a Planning, Ohio: Charles E.Merril Publishing Co

Gati, I (2011) “ Internet Based-Self Help Career Assessment and Intervention :

Challenges and Implication for Evidence Based Career Counseling” Journal

of Career Assessment 19(3) 259-273

Gibson (2011). Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Glading, S (2012) Konseling Profesi yang Menyeluruh, Jakarta: Indeks

Gysbers (2006). Developing and Managing. USA : American Counseling

Hasan, I (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Harjanti. K (2008). Pembuatan Keputusan Karir Remaja Ditinjau Dari Tipe kepribadian kode warna dan Kreativitas. Skripsi Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak diterbitkan


(4)

111

Maria Hani Fitriani, 2013

Program Bimbingan Berbantuan Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hurlock, E. (1980) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.

Kidd, J. M (2006). Understanding Career Counseling. London: Sage Pub

Kuntari, D (2006). Kontribusi Pemberian Layanan Informasi Karir oleh Guru Pembimbing Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Ssiswa .Skripsi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI (tidak diterbitkan)

Manrihu, M (1988) Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Manrihu, M (1992) Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Nurhani. (2011) “Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan Karir Siswa. Skripsi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI (tidak diterbitkan)

Osipow, S. (1983). Theories of Career Development. New Jersey: The Ohio State University.

Purwanto, (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rafmainis (2009) “Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Berbasis

SIGI-PLUS untuk memantapkan orientasi karir peserta didik SMK. Tesis Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana UPI. Tidak diterbitkan.

Raihan, E (2011) Minat dalam Pemilihan karir, Konsepsi, Implikasi dan Implementasinya bagi Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bandung : Program Study Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia. Reile, D. (2000) “Using the Internet in Career Planning and Assessment” Journal

of Career Assessment [online], 8 (1) 69-84

Santrock. J (2002). Life –Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Edisi Kelima Jilid 2). Jakarta : Erlangga.

Sharf, RS. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Broom Publishing Company

Sidik, B (2010). Pemograman Web HTML. Bandung: Informatika


(5)

Somantri, A. dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, U (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani Production.

Sukardi, D (1987). Bimbingan Karir di Sekolah- Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonedia

Supriatna, M. (2009) Layanan Bimbingan Karir di Sekolah. Bandung: Depdiknas UPI

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.

Syamsudin (2010). Pengembangan Model Bimbingan dan Konseling Berbasis Web. Tesis Bimbingan dan Konseling UPI tidak diterbitkan

Undang-undang No. 20 Tahun 2003. (2003) Sistem pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Yusuf, S. (2008). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosda Karya

Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press

Vincent (1976) Tiedemen’s Approach to Career Development. Paper presented as apart of symposium at the American Educational Research Education.

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: pt. Gramedia

Daftar Pendidikan Tinggi Swasta di Kota Bandung [online] terrsedia di www.pts.co.id (28 Agustus 2012)

Daftar BUMN tersedia di [online] terrsedia di http://www.bumn.go.id/daftar-bumn/ ( 20 Agustus 2012)

RIASEC Personality Type Inventory [onleine] tersedia di http://www.boldlygocoaching.com/RIASEC_Personality_Type_Inventory.pd f ( 12 Agustus 2012)


(6)

113

Maria Hani Fitriani, 2013

Program Bimbingan Berbantuan Web Untuk Meningkatkan Kemampuan Membuat Keputusan Karir Peserta Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tarsidi, D. (2007). Teori Perkembangan Karir. [online] tersedia di http://d-tarsidi.blogspot.com/2007/10/teori-perkembangan-karir.html (31 Januari 2012)


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA LAYANAN INFORMASI BIDANG KARIR BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN 20152016

6 18 127

PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN INFORMASI KARIR BERBASIS KOLABORASI ANTARA SEKOLAH DENGAN DUDI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA SMK NEGERI KABUPATEN BREBES

0 5 27

Efektivitas Teknik Modeling Melalui Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Karakter Rasa Hormat Peserta Didik (Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandung Tahun Pelajaran 20142015)

0 0 22

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Peserta Didik Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Ceper Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 14

IMPLEMENTASI MODUL BIMBINGAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PERENCANAAN KARIR BAGI SISWA KELAS V SD N I PRACIMANTORO

0 0 18

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI SISWA KELAS XI TKJ 1 SMK MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 23

1 PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KARIR KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

0 0 9

LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI MIA 3 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

4 12 150

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas V SDN Paturaman Desa Sukaratu Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 0 13

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Peserta Didik Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bulu Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 19