PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJ ERIAL, PROFITABILITAS,
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJ AKAN
DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Diajukan oleh :

Widya Rahayu
1012010078 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJ ERIAL, PROFITABILITAS,
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJ AKAN
DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI

Disusun Oleh :
Widya Rahayu
1012010078/ FE / EM
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh
Tim Penguji Skripsi J urusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 28 Februari 2014

Pembimbing Utama :

Tim Penguji
Ketua


Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 196509071991031001

Dra. Ec. Suhartuti, MM
NIP. 195502201983032001
Sekretaris

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 196509071991031001
Anggota

Rizky Der mawan, SE. MM
NIP. 197210042001121001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM.

NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJ ERIAL, PROFITABILITAS,
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJ AKAN
DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI
Yang Diajukan Oleh

Widya Rahayu
1012010078/ FE / EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh:

Pembimbing Utama

Dr.Muhadjir Anwar.MM

NIP. 196509071991031001

Tanggal :................................

Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Manajemen

Dr.Muhadjir Anwar.MM
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJ ERIAL, PROFITABILITAS,
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJ AKAN
DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI
Yang Diajukan Oleh


Widya Rahayu
1012010078/ FE / EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Dr.Muhadjir Anwar.MM
NIP. 196509071991031001

Tanggal :................................

Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Manajemen

Dr.Muhadjir Anwar.MM
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJ ERIAL, PROFITABILITAS,
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJ AKAN
DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI
Yang Diajukan Oleh

Widya Rahayu
1012010078/ FE / EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Dr.Muhadjir Anwar.MM
NIP. 196509071991031001

Tanggal :................................


Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr s.Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, akhirnya
penyusun

dapat

KEPEMILIKAN
MODAL


menyelesaikan
MANAJERIAL,

TERHADAP

skripsi

dengan

judul

PROFITABILITAS

KEBIJAKAN

“PENGARUH

DAN


DIVIDEN

STRUKTUR

PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI”. Penulisan skripsi ini sebagai
salah satu syarat kelulusan program strata satu pada Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin N, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, sekaligus sebagai
Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan dan meluangkan waktu guna
membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Ec. Bowo Santoso, MM., selaku Dosen Wali di Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmunya.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Kedua Orang tua Penyusun yang selalu memberikan doa dan restu, dan
dukungan baik secara moral maupun materil serta kakak dan adik yang selalu
memberikan dukungan hingga terselesainya skripsi ini.
7. Teman-teman fakultas ekonomi angkatan 2010, khususnya Cindy, Rina, Rurry,
Netty, Yanuarda atas bantuan dan kerja samanya.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, oleh karena itu peyusun senantiasa mengharapkan kritik
serta saran bagi perbaikan di masa yang akan datang. Besar harapan penulis,
semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, 04 Februari 2014


Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................................iii
Daftar Tabel ...................................................................................................................vi
Daftar Gambar ...............................................................................................................vii
Abstraksi ........................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................9
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ..........................................................................................10
2.2 Landasan Teori ...................................................................................................12
2.2.1 Teori Keagenan ........................................................................................12
2.2.1.1 Masalah Keagenan ......................................................................12
2.2.1.2 Cara Mengatasi Masalah Keagenan ..........................................14
2.2.2 Kepemilikan Manajerial ..........................................................................16
2.2.2.1 Pengertian Kepemilikan Manajerial ..........................................16
2.2.3 Profitabilitas ............................................................................................18
2.2.3.1 Pengertian Profitabilitas .............................................................18
2.2.4 Struktur Modal .........................................................................................20
2.2.4.1 Pengertian Struktur Modal .........................................................20
2.2.4.2 Teori Struktur Modal ..................................................................22
2.2.5 Kebijakan Dividen ...................................................................................26
2.2.5.1 Pengertian Kebijakan Dividen ...................................................26
2.2.5.2 Teori-teori Kebijakan Dividen ...................................................27
2.2.5.3 Jenis-jenis Dividen .....................................................................31

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.4 Dividend Payout Ratio ...............................................................33
2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen .......................35
2.2.6.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Dividen 35
2.2.6.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen ...................36
2.2.6.3 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen ..............37
2.3 Kerangka Konseptual .........................................................................................39
2.4 Hipotesis .............................................................................................................40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ..............................................41
3.2 Teknik Penentuan Sampel .................................................................................43
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................44
3.3.1 Jenis Data .................................................................................................44
3.3.2 Pengumpulan Data ...................................................................................44
3.3.3 Sumber Data .............................................................................................44
3.4 Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ...................................................................45
3.4.1 Teknis Analisis ........................................................................................45
3.4.2 Uji Normalitas ..........................................................................................46
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................46
3.4.4 Uji Hipotesis ............................................................................................49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................51
4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI) ........................................51
4.1.2 Visi Dan Misi Bursa Efek Indonesia (BEI) ..........................................56
4.1.3 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ...................................56
4.1.4 Perkembangan Industri Manufaktur .......................................................57
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................62
4.2.1 Kebijakan Dividen ...................................................................................63
4.2.2 Kepemilikan Manajerial ..........................................................................65
4.2.3 Profitabilitas .............................................................................................68

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4 Struktur Modal .........................................................................................70
4.3 Analisis Dan Pengujian Hipotesis .....................................................................73
4.3.1 Uji Outlier ................................................................................................73
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................73
4.3.2.1 Uji Normalitas .............................................................................73
4.3.2.2 Uji Multikolinearitas ..................................................................74
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ...............................................................75
4.3.2.4 Uji Autokorelasi ..........................................................................77
4.3.3 Persamaan Regresi Linier Berganda ......................................................79
4.3.4 Pengujian Hipotesis .................................................................................80
4.3.4.1 Koefisien Determinasi ................................................................80
4.3.4.2 Hasil Uji F ...................................................................................81
4.3.4.3 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...............................................................82
4.4 Pembahasan ........................................................................................................84
4.4.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Dividen ........84
4.4.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen ...........................85
4.4.3 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen .......................85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .........................................................................................................87
5.2 Saran ....................................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Dividen Perusahaan Manufaktur tahun 2010-2012 ....................................6
Tabel 4.1Dividen Perusahaan manufaktur tahun 2010-2012 .....................................64
Tabel 4.2 Kepemilikan Manajerial Perusahaan Manufaktur tahun 2010-2012 .........66
Tabel 4.3 Profitabilitas Perusahaan Manufaktur tahun 2010-2012 ............................69
Tabel 4.4 Struktur Modal Perusahaan Manufaktur tahun 2010-2012 ........................71
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas .....................................................................................74
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas .........................................................................75
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................77
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................78
Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Berganda ....................................................................79
Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi ......................................................................80
Tabel 4.11 Hasil Uji F ...................................................................................................81
Tabel 4.12 Hasil Uji T ...................................................................................................82

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ...............................................................................39
Gambar 4.1 Statistik Durbin Watson ............................................................................78

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJ ERIAL, PROFITABILITAS,
DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJ AKAN
DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TRDAFTAR DI BEI
Oleh :
Widya Rahayu
1012010078/ FE/ EM

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, dan Struktur Modal terhadap Kebijakan
Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan
Keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20102012. Setelah melewati tahap purposive sampling, maka sampel yang layak
digunakan sebanyak 30 Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Metode
analisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis regresi berganda, uji
hipotesis yaitu koefisien determinan, uji F, dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial mempunyai
nilai positif tetapi tidak memberikan kontribusi yang nyata terhadap Kebijakan
Dividen. Profitabilitas mempunyai nilai positif dan memberikan kontribusi yang
nyata terhadap Kebijakan Dividen. Struktur Modal mempunyai nilai negatif tetapi
tidak memberikan kontribusi yang nyata terhadap Kebijakan Dividen.
Kata Kunci : Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan
Dividen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kebijakan dividen bagi perusahaan adalah kebijakan dalam perusahaan
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dividen
merupakan salah faktor yang diperhatikan investor dalam menanamkan modalnya
terhadap suatu perusahaan. Bagi investor, dividen adalah return (tingkat
pengembalian) terhadap saham yang mereka miliki dalam perusahaan jangka
waktu tertentu. Kebijakan dividen dapat memberi kesan terhadap para investor
bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang
(Riyanto, 2001). Bagi pihak manajemen perusahaan, dividen adalah kewajiban
yang harus dipenuhi atas saham yang para investor miliki pada perusahaan
tersebut.
Kebijakan dividen suatu perusahaan akan melibatkan dua pihak yang
berkepentingan dan saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham
yang mengharapkan dividen, dengan kepentingan perusahaan terhadap laba
ditahan (Arilaha, 2009). Para investor yang menanamkan modalnya dalam
perusahaan berkeinginan untuk mendapatkan pengembalian dalam bentuk dividen
maupun capital gain untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun di lain
pihak, perusahaan berkeinginan mendapatkan profit sebagai laba ditahan atas
investasi dari investor yang mereka kelola untuk pembiayaan kegiatan operasional

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

perusahaan. Perusahaan harus cermat dalam memutuskan apakah laba yang
diperoleh perusahaan itu digunakan sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan
kembali untuk menghasilkan capital gain atau dibagikan kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen.
Perusahaan harus melakukan kebijakan dividen yang tepat untuk mencapai
hasil yang optimal. Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen
yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa
mendatang sehingga memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan
Houston, 2001). Kebijakan dividen yang dimaksud adalah kebijakan yang
dilakukan oleh perusahaan apakah laba yang diperoleh itu akan dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan digunakan sebagai laba ditahan
untuk keperluan kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang atau
investasi yang jauh lebih menguntungkan bagi perusahaan. Jika perusahaan
memutuskan untuk membagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham
maka akan semakin sedikit laba yang dapat ditahan untuk pembiayaan internal
perusahaan maka akan menghambat pertumbuhan perusahaan. Jika dividend
payout ratio dinaikkan maka semakin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi,
sehingga tingkat pertumbuhan yang diharapkan akan rendah untuk masa
mendatang dan hal ini akan menekan harga saham (Brigham dan Houston, 2001).
Sebaliknya, jika perusahaan memutuskan untuk menahan labanya dalam bentuk
laba ditahan demi kepentingan ekspansi kegiatan perusahaan di masa yang akan
datang atau investasi yang lebih menguntungkan maka semakin sedikit laba yang
tersedia untuk dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen, hal itu
mengakibatkan investor beranggapan bahwa dividen yang mereka terima tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

sebanding dengan resiko yang mereka tanggung dalam investasi modal mereka
terhadap perusahaan tersebut.
Kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan sering menimbulkan konflik
antara kepentingan manajer dan pemegang saham. Manajer lebih memprioritaskan
agar laba yang diperoleh perusahaan atau kas yang dimiliki perusahaan
direinvestasikan untuk meningkatkan keuntungan yang jauh lebih besar, yang
disebut dengan laba ditahan. Sedangkan investor cenderung lebih menginginkan
agar kas tersebut dibagikan sebagai dividen untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka. Dari kedua hal tersebut, menimbulkan agency conflict.
Munculnya konflik tentu akan memperbesar agency cost. Definisi agency
cost menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Nur Fauziah dan Harito (2006),
adalah biaya-biaya yang ditanggung oleh pemegang saham untuk mencegah atau
meminimalkan masalah-masalah keagenan dan memaksimumkan keuntungan
pemegang saham. Pihak prinsipal dapat membatasi divergensi kepentingannya
dengan memberikan tingkat intensif yang layak kepada agen dan harus bersedia
mengeluarkan biaya pengawasan atau monitoring cost untuk mencegah hazard
dari agen (Rusmawati, 2008). Namun biaya agensi tersebut dapat ditekan melalui
peningkatan saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak dalam (insider
ownership), insider ownership merupakan besarnya kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pihak dalam perusahaan. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Wahidahwati (2002), menyatakan bahwa insider ownership atau lebih tepatnya
kepemilikan manajerial memiliki arah positif yang signifikan terhadap kebijakan
pembagian dividen. Hal ini berlawanan dengan hasil penelitian oleh Mahatwartha

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dan Hartono (2002), menyatakan bahwa perusahaan yang tingkat kepemilikan
saham yang dimiliki oleh manajemen tinggi cenderung membagikan dividennya
rendah.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001). Prasetyo, Sumekar dan Winahyuningsih, (2010) dalam mengukur
profitabilitas digunakan Return On Investment (ROI) dan Return On Equity
(ROE). ROE adalah ukuran yang secara eksplisit mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi investor. Return On Equity
merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan (Suharli, 2006).
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004), profitabilitas merupakan faktor pertama
yang biasanya menjadi pertimbangan manajemen dalam pembayaran dividen.
Struktur modal ini menggambarkan bahwa struktur permodalan usaha
lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Pembayaran
dividen yang lebih besar meningkatkan kesempatan untuk memperbesar modal
dari sumber eksternal. Sumber modal eksternal ini salah satunya adalah melalui
hutang. Struktur modal diukur dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER). DER
merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini
menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan (Sartono, 2001:66).
Adalah suatu fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah
besar maka pemilik perusahaan tidak mampu lagi mendanai operasi dan
perkembangan perusahaan sehingga pemilik memutuskan mengambil dana dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

luar seperti dari perbankan atau pasar modal. Dana yang berasal dari perbankan
jumlahnya relatif kecil dan biaya modalnya pada umumnya relatif mahal
sedangkan dana dari pasar modal jumlahnya relatif besar dan biaya modalnya
relatif kecil. Oleh karena itu maka banyak perusahaan besar memutuskan untuk go
public dengan menjual saham ke pasar modal. Menjual saham ke pasar modal
berarti menjual sebagian kepemilikan kepada orang lain. Dengan demikian
pemilik lama harus mau berbagi kekuasaan dengan pemilik (pemegang saham)
baru. Namun pemilik lama pada umumnya tidak mau begitu saja melepas
kontrolnya atas perusahaan. Kontrol tersebut akan tetap pada pemilik lama
(meskipun kepemilikan sudah dibagi-bagi) asal pemilik lama masih memiliki
saham mayoritas. Fenomena inilah yang banyak terjadi di Indonesia.
Fenomena lain yang terjadi pada perusahaan manufaktur dapat dilihat dari
dividen yang ada pada perusahaan manufaktur tampak di Bursa Efek Indonesia
pada tabel dibawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.1
Dividen Perusahaan Manufaktur
Periode 2010 – 2012
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Perusahaan
Adaro Energy Tbk.
Alumindo Light Metal Industry Tbk.
Aneka Tambang Tbk.
Astra International Tbk.
Astra Otoparts Tbk.
Berlina Tbk.
Citra Tubindo Tbk.
Gajah Tunggal Tbk.
Gudang Garam Tbk.
Harum Energy Tbk.
Indo Kordsa Tbk.
Indo Tambangraya Megah Tbk.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Kabelindo Murni Tbk.
Kimia Farma Tbk.
Lion Metal Works Tbk.
Lionmesh Prima Tbk.
Malindo Feedmill Tbk.
Mandom Indonesia Tbk.
Merck Tbk.
Radiant Utama Interinsco Tbk.
Resource Alam Indonesia Tbk.
Sekar Laut Tbk.
Selamat Sempurna Tbk.
Sepatu Bata Tbk.
Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk.
Tempo Scan Pacific Tbk.
Trias Sentosa Tbk.
Unilever Indonesia Tbk.
Vale Indonesia Tbk.
TOTAL
RATA-RATA

2010
43,98
49,31
40,07
13,24
40,00
35,73
91,30
5,03
40,84
79,99
41,93
74,10
39,55
57,12
20,00
26,93
6,53
17,52
52,01
151,49
48,03
30,12
28,58
52,64
27,72

2011
47,07
47,55
45,09
37,55
36,62
26,17
71,77
3,68
38,81
60,02
122,77
52,80
30,62
35,36
20,00
29,70
8,81
20,67
53,03
80,14
76,83
55,53
23,11
98,49
28,28

2012
31,69
44,16
14,99
11,90
31,87
31,94
87,41
8,31
38,35
51,76
46,92
45,63
49,87
28,57
15,00
32,71
3,63
20,11
56,32
74,17
32,19
31,25
20,16
64,81
52,40

60,00
92,05
40,82
100,02
45,22
1451,87
48,40

60,03
57,66
39,00
100,04
25,29
1432,49
47,75

54,86
53,57
45,45
52,68
36,00
1168,68
38,96

Sumber: PT.BEI, 2012.(Diolah Peneliti)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa tingkat perkembangan
rata – rata Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2010 - 2012 mengalami penurunan dari tahun ke
tahun dan tidak mengindikasikan adanya penerapan kebijakan dividen yang stabil.
Pada tahun 2011 tingkat perkembangan rata-rata dividen mengalami penurunan
sebesar 47,75 kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2012 sebesar
38,96. Dari sisi investor, dividen merupakan salah satu penyebab timbulnya
motivasi investor menanamkan dananya di pasar modal. Dan karena informasi
yang dimiliki investor di pasar modal sangat terbatas, maka perubahan dividenlah
yang akan dijadikan sebagai sinyal untuk mengetahui performance perusahaan.
Namun, besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Dividen pada perusahaan manufaktur mengalami penurunan dari tahun ke
tahun sebagai akibat adanya fluktuasi profitabilitas yang kurang stabil. Penurunan
profitabilitas tersebut diduga mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan
dividen. Bila adanya ketidakstabilan dan kecenderungan laba perusahaan yang
menurun dan tidak segera diperbaiki maka seorang investor tidak akan
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Menurut Sisca (2008) bahwa kepemilikan manajerial, dan kebijakan
hutang secara empiris memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.
Pada tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi, manajer mengalokasikan laba
pada laba ditahan daripada membayar dividen dengan alasan sumber dana internal
lebih efisien dibandingkan sumber dana eksternal. Pada tingkat kepemilikan
manajerial yang rendah, manajer melakukan pembagian dividen yang besar untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

memberikan sinyal yang bagus tentang kinerja perusahaan masa yang akan datang
sehingga meningkatkan reputasi perusahaan dihadapan para investor. Dimana
penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan dividen
yang mana sebagian besar keuntungan akan dialokasikan sebagai cadangan
pelunasan hutang. Sebaliknya, pada tingkat hutang yang rendah perusahaan
membagikan dividen yang tinggi sehingga sebagian besar laba digunakan untuk
kesejahteraan pemegang saham.
Menurut Stefan Yudhanto (2009) bahwa Return On Equity berpengaruh
positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Semakin tinggi tingkat Return On
Equity maka dividen yang akan dibayarkan juga tinggi.
Kenaikan pembayaran dividen dilihat sebagai signal bahwa perusahaan
memiliki prospek yang baik. Sebaliknya penurunan pembayaran dividen akan
dilihat sebagai prospek perusahaan yang buruk. Berdasarkan permasalahan diatas,
maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Profitabilitas dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan dividen
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disusun tujuan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan
dividen perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap kebijakan dividen
manufaktur yang terdaftar di BEI.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk memberikan informasi mengenai kebijakan dividen perusahaan
manufaktur melalui analisis laporan keuangan kepada investor perusahaan
mana saja yang memiliki peluang untuk menanamkan modalnya.
2. Informasi ini berguna untuk memperdalam pengetahuan tentang teori
investasi dan memberi masukan dan solusi terhadap problematika yang
ada.
3. Sebagai referensi penelitian lebih lanjut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kebijakan dividen telah banyak dilakukan oleh banyak
peneliti dari berbagai pihak dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda.
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai awal penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Sisca Christianty Dewi (2008), dengan
judul penelitian “Pengaruh kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional,
Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan
Dividen”
Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel
kepemilikan

Managerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan

Hutang,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Kebijakan

Dividen.

Sedangkan

Kepemilikan Institusional,

secara

parsial

kepemilikan

Managerial,

Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap Kebijakan Dividen.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Diana (2012), dengan judul penelitian
“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel-variabel
CR, ROE, DER, TATO, dan EPS berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Secara parsial variabel ROE berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio,
sedangkan variabel CR, DER, TATO dan EPS tidak berpengaruh terhadap
Dividend Payout Ratio.
Penelitian yang dilakukan oleh Stefan Yudhanto (2009), dengan judul
penelitian “Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity,
Earning Per Share terhadap Kebijakan Dividen”.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel-variabel
NPM, ROA, ROE, EPS berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen. Secara parsial
semua variabel dalam penelitian yaitu NPM, ROA, ROE, EPS mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap Kebijakan Dividen.
Penelitian yang dilakukan oleh Dithi Amanda (2013), dengan judul
Pengaruh “Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI)”
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel-variabel
Investment Opportunity Set, Kebijakan Utang dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen. Secara parsial variabel IOS dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh positif terhadap Kebijakan Dividen sedangkan variabel
kebijakan utang berpengaruh negatif terhadap Kebijakan Dividen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Teori Keagenan
Agen adalah pihak yang diberi wewenang oleh pihak lain, disebut pemberi
amanat, untuk bertindak atas nama pemberi amanat tersebut. Teori agen (agency
theory) adalah cabang ekonomi yang berhubungan dengan perilaku pemberi
amanat (pemilik) dan agennya (manajer) dalam hal lain pihak manajemenlah yang
disebut sebagai agen dan pemberi amanat adalah pemilik perusahaan.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 11) bagi perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas (PT), yang lebih dulu terdaftar di pasar modal
seringkali terjadi pemisahan antara pengelola (pihak manajemen atau seringkali
disebut sebagai pihak agen) dengan pemilik perusahaan (pemegang saham yang
disebut sebagai principal). Namun karena adanya perbedaan tanggung jawab dari
keduanya ketika perusahaan mengalami kebangkrutan memungkinkan sekali akan
timbulnya masalah atau konflik keagenan.
2.2.1.1 Masalah Keagenan
Masalah keagenan potensial terjadi apabila bagian kepemilikan manajer
atas saham perusahaan kurang dari seratus persen (Masdupi, 2005). Dengan
proporsi kepemilikan yang hanya sebagian dari perusahaan membuat manajer
cenderung

bertindak

untuk

kepentingan

pribadi

dan

bukan

untuk

memaksimumkan perusahaan. Inilah yang nantinya akan menyebabkan biaya
keagenan (agency cost).
Masalah agensi yang terjadi di suatu perusahaan akan menimbulkan biaya
agensi. Jensen dan Meckling (1976) dalam Nurfauziah dan Harjito (2006)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

menyatakan bahwa biaya agensi meliputi biaya pengawasan (montoring cost),
biaya ikatan (bonding cost) dan biaya sisa (residual cost). Biaya pengawasan
timbul apabila principal melakukan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas
manajer. Prinsipal akan memastikan bahwa manajer bekerja berdasarkan kontrak
yang telah disetujui. Sedangkan biaya ikatan merujuk pada usaha meyakinkan
manajer untuk bekerja bagi kepentingan prinsipal tanpa perlu melakukan
pengawasan. Akhirnya, biaya sisa merupakan perbedaan return yang diperoleh
karena perbedaan keputusan investasi antara principal dan agen.
Menurut teori keagenan, konflik antara prinsipal dan agen dapat dikurangi
dengan mensejajarkan kepentingan antara prinsipal dan agen. Kehadiran
kepemilikan saham oleh manajerial (insider ownership) dapat digunakan untuk
mengurangi agency cost yang berpotensi timbul, karena dengan memiliki saham
perusahaan diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap
keputusan yang diambilnya. Proses ini dinamakan dengan bonding mechanism,
yaitu proses untuk menyamakan kepentingan manajemen melalui program
mengikat manajemen dalam modal perusahaan.
Dalam suatu perusahaan, konflik kepentingan antara prinsipal dengan agen
salah satunya dapat timbul karena adanya kelebihan aliran kas. Kelebihan arus kas
cenderung diinvestasikan dalam hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan
utama perusahaan. Ini menyebabkan perbedaan kepentingan karena pemegang
saham

lebih

menyukai

investasi

yang

berisiko

tinggi

yang

juga

menghasilkan return tinggi, sementara manajemen lebih memilih investasi dengan
risiko yang lebih rendah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Menurut Brigham, Erni Masdupi (2005), masalah keagenan bisa terjadi
pertama antara pemilik (shareholders) dengan manajer, kedua antara manajer
dengan debtholders dan yang ketiga manajer dengan shareholders dan
debtholders. Masalah keagenan menurut Jeff Madura, (2001 : 43) adalah muncul
ketika para manajer tidak bertindak sebagai agen yang bertanggung jawab kepada
pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti, (2001 : 12) masalah keagenan (agency
problems) muncul dalam dua bentuk, yaitu antara pemilik

perusahaan

(principals) dengan pihak manajemen (agent), antara pemegang saham dengan
pemegang obligasi. Antara pemilik perusahaan dan manajemen muncul masalah
keagenan ketika pihak manajemen dalam pengambilan keputusan keuangan lebih
memaksimumkan kepentingan sendiri bukan untuk kepentingan pemegang saham.
Sedangkan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi muncul masalah
keagenan ketika pengambilan keputusan keuangan diambil untuk kepentingan
pemegang saham, namun mengorbankan kepentingan pemegang obligasi.
Contohnya adalah kepentingan untuk menambah hutang yang sangat besar yang
akan berdampak menurunnya harga obligasi, karena obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan akan dinilai sangat berisiko. Dengan demikian keputusan tersebut
akan menguntungkan pemegang saham atas pengorbanan para kreditur.
2.2.1.2 Cara Mengatasi Masalah Keagenan
Masalah keagenan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 12) dapat
diatasi dengan menciptakan suatu mekanisme monitoring agar pihak manajemen
(agent) selalu mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pemegang saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Namun mekanisme pengawasan itu sendiri akan memunculkan biaya-biaya.
Menurut Wahidawati, (2002) dalam mengatasi agency cost ada beberapa alternatif
sebagai berikut:
a. Pertama, dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh
manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari
keputusan yang diambil dan apabila ada kerugian yang timbul sebagai
konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.
b. Kedua, dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian
tidak tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa
mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.
c. Ketiga, meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang
juga akan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan
sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh
manajemen.
d. Keempat, institutional investor sebagai monitoring agents. Adanya
kepemilikan oleh investor institusi lain akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.
Sedangkan dalam penelitian Masdupi (2005) dikemukakan beberapa cara
yang dapat dilakukan dalam mengurangi masalah keagenan.
1. Pertama,

dengan

meningkatkan

insider

ownership.

Perusahaan

meningkatkan bagian kepemilikan manajemen untuk mensejajarkan
kedudukan manajer dengan pemegang sehingga bertindak sesuai dengan
keinginan

pemegang

saham.

Dengan

meningkatkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

persentase

16

kepemilikan, manajer menjadi termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan
bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham.
2. Kedua, dengan pendekatan pengawasan eksternal yang dilakukan melalui
penggunaan hutang. Penambahan hutang dalam struktur modal dapat
mengurangi penggunaan saham sehingga meminimalisasi biaya keagenan
ekuitas. Akan tetapi, perusahaan akan memiliki kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman dan membayarkan beban bunga secara periodik.
Selain itu, penggunaan hutang yang terlalu besar juga akan menimbulkan
konflik keagenan antara shareholders dengan debtholders sehingga
memunculkan biaya keagenan hutang.
3. Agent. Moh’d et al, (1998) dalam Masdupi (2005), menyatakan bahwa
bentuk distribusi saham dari luar (outside shareholders) yaitu institusional
investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi biaya keagenan
ekuitas (agency cost). Hal ini disebabkan karena kepemilikan merupakan
sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau
menantang

keberadaan

manajemen,

maka

konsentrasi

atau

penyebaran power menjadi suatu hal yang relevan dalam perusahaan.
2.2.2. Kepemilikan Manajerial
2.2.2.1. Pengertian Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Manajerial adalah prosentase saham yang dimiliki oleh
direktur dan komisaris (Erna, 2000 : 117). Kepemilikan manajerial atau
managerial ownership adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang
secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

(Wahidahwati 2002). Kepemilikan manajerial ini diukur dengan proporsi saham
yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun dan dinyatakan dalam presentase.
Semakin besar proporsi kepemilikan manajemen dalam perusahaan, maka
manjemen akan berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham yang
notabene adalah mereka sendiri (Mahadwartha dan Hartono, 2002). Argumentasi
diatas menjustifikasi perlunya managerial ownership. Program managerial
ownership termasuk kedalam program kebijakan remunerasi untuk mengurangi
masalah keagenan antara manajemen dan pemegang saham.
Kepemilikan manajerial dalam kaitannya dengan dividen mempunyai
peranan penting yaitu mengendalikan kebijakan keuangan perusahaan agar sesuai
dengan keinginan pemegang saham atau sering disebut Bonding mechanism.
Bonding mechanism berusaha menyamakan kepentingan dari pemegang saham
dengan kepentingan dari manajemen melalui program-program yang mengikat
kekayaan pribadi manajemen kedalam kekayaan perusahaan.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wahidahwati (2002),
menyatakan bahwa insider ownership atau lebih tepatnya kepemilikan manajerial
memiliki arah positif yang signifikan terhadap kebijakan pembagian dividen. Hal
ini berlawanan dengan hasil penelitian oleh Mahatwartha dan Hartono (2002),
menyatakan bahwa perusahaan yang tingkat kepemilikan saham yang dimiliki
oleh manajemen tinggi cenderung membagikan dividennya rendah.
Karena manajer perusahaan mempunyai harapan bahwa adanya investasi
yang menguntungkan di masa datang maka perlu adanya sumber pembiayaan
internal yang diperoleh dari laba ditahan. Apabila sebagian pemegang saham lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

menginginkan pembagian dividen yang tinggi maka diperlukan peningkatan
dividen akan tetapi akan menimbulkan perbedaan kepentingan antara manajer
dengan pemegang saham. Sebaliknya terdapat kesamaan preferensi antara
pemegang saham dan manajer maka tidak diperlukan peningkatan dividen.
Masalah keagenan dapat dipengaruhi oleh struktur kepemilikan. Struktur
kepemilikan oleh beberapa peneliti mampu mempengaruhi jalannya perusahaan
yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebakan oleh karena
adanya pengendalian yang mereka miliki. Hal itu sependapat dengan Murphy,
Jensen dan Murphy, Smith dan Waits dalam Sukartha (2007). Mereka
menjelaskan bahwa kompensasi tetap berupa gaji, tunjangan dan bonus terbukti
dapat digunakan sebagai sarana untuk menyamakan kepentingan manajerial
dengan pemegang saham.
Kepemilikan manajerial dapat diperoleh dari jumlah saham yang dimiliki
oleh direksi dan manajer dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Nuringsih,
2005). Adapun rumus untuk menghitung kepemilikan manajerial adalah sebagai
berikut :
Kepemilikan Manajerial =

D & CSHRCit
TOTD & CSHRCit

2.2.3. Profitabilitas
2.2.3.1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2001). Pihak manajemen akan membayarkan dividen untuk memberi sinyal
mengenai keberhasilan perusahaan dengan membukukan profit (Suharli, 2007).
Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian profitabilitas
mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan dividen.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
modal yang diinvestasikan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004), profitabilitas
merupakan faktor pertama yang biasanya menjadi pertimbangan manajemen
dalam pembayaran dividen. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung
akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin
besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen (Puspita, 2009).
Menurut Prasetyo, Sumekar dan Winahyuningsih (2010), dalam mengukur
profitabilitas digunakan Return On Investment (ROI) dan Return On Equity
(ROE). Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitas adalah karena dalam
ROE dapat dilihat, semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin efisien
perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor
yang ditanam pada perusahaan (Horne dan John, 2005). Dalam penelitian ini
menggunakan oleh Return On Equity (ROE), yaitu dengan membandingkan laba
setelah pajak dengan modal sendiri. ROE merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan atau memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian modal sendiri. Return On Equity merupakan tingkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan (Suharli, 2006). Menurut Bringham
dan Houston (2001 : 91), ROE dapat dihitung dengan rumus :
ROE =

LabaBersih SetelahPaj ak
TotalEquit y

2.2.4. Struktur Modal
2.2.4.1. Pengertian Struktur Modal
Struktur Modal adalah kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur
keuangan jangka panjang perusahaan (Brigham dan Houston, 2004). Menurut
Husnan (2000 : 299) menyatakan bahwa semua struktur modal adalah baik, tetapi
kalau mengubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan
diperoleh struktur modal yang terbaik.
Menurut Mayangsari (2001), keputusan pendanaan berkaitan dengan
pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat
mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal
dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal
adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil
bagian dalam perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kredit
merupakan hutang bagi perusahaan atau disebut dengan metode pembelanjaan
dengan hutang. Dana yang didapat dari para pemilik merupakan modal sendiri.
Proporsi antara penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi
kebutuhan lain perusahaan disebut dengan struktur modal perusahaan.
Tujuan perusahaan dalam menentukan struktur modal yang optimal
meminimumkan biaya modal rata-rata yang pada akhirnya untuk memperoleh dan
meningkatkan penghasilan para pemegang saham. Meskipun demikian, setiap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

teori struktur modal memiliki kelebihan dan kekurangan yang menarik untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut..
Struktur modal yaitu pembelanjaan permanent dimana mencerminkan
pertimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Dengan
demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur
finansialnya (Bambang Riyanto, 2001 : 15). Dalam penelitian ini menggunakan
struktur modal yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER).
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal.
Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang, dimana
semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala kurang baik bagi perusahaan
(Sartono, 2001). Rasio DER mencerminkan kemampuan perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 76 108

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2014)

0 9 116

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 9 36

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 30

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 22