INFLUENCE OF MOTIVATION OF STUDENTS INTERESTED UPN "Veteran" EAST JAVA TO FOLLOW ACCOUNTING PROFESSIONAL EDUCATION (PPAK).

(1)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN

PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

SKRIPSI

Oleh :

Octavia Martha Kurnia Dewi 0713010246/FE/AK

KEPADA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya. Sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul: “PENGARUH MOTIVASI

TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK

MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)” dapat terselesaikan dengan

baik.

Sebagaimana diketahui maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian

persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Akonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.

Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini,peneliti menyadari sepenuhnya

bahwa tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini

tidak mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3.

Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi selaku wakil dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

4.

Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen Wali bagi Peneliti

5.

Bapak Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan

kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk sangat berguna

sehingga terselesaikannya skripsi ini.


(3)

diberikan kepada peneliti dengan tulus ikhlas dan tanpa pamrih. “Saya mencintai kalian

karena Allah”.

8.

Terima kasih kepada Kiki Amelia Nurmala Dewi, Lupita Octaviana Rizkita Dewi,

Letda Laut(T) Nuur Mohammad Iqra, dan keluarga peneliti yang lain. Terima kasih atas

semua cinta, kasih sayang, kesabaran, pengertian, semangat, dukungan serta Do’a yang

diberikan kepada peneliti slama ini.

9.

Semua Sahabatku Riscka, Gandhy, Dwi Ratna, Dwi Nhenow, Atta, Andri Ribut, dan

sahabat-sahabatku yang lain di bangku kuliah yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih untuk segalanya, serta semua pihak yang telah membantu proses

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini,

oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca dan pihak lain.

Akhir kata, Besar harapan peneliti,semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Maret 2011


(4)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Perumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.Penelitian Terdahulu ... 9

2.2.Landasan Teori ... 12

2.2.1.Proses Belajar(Learning) ... 12

2.2.1.1.Pengertian Proses Belajar ... 12

2.2.1.2.Teori Proses Belajar ... 13

2.2.1.3.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar ... 13

2.2.1.4.Kebiasaan Belajar ... 14


(5)

2.2.3.2.Bidang-bidang Akuntansi ... 17

2.2.4.Motivasi ... 20

2.2.4.1.Definisi Motivasi ... 20

2.2.5.Minat ... 21

2.2.5.1.Definisi Minat ... 21

2.2.5.2.Pengaruh Motivasi Terhadap Minat ... 22

2.3.Kerangka Berpikir ... 24

2.4.Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 25

3.2.Teknik Penentuan Sampel ... 26

3.2.1.Populasi ... 26

3.2.2.Sampel ... 27

3.3.Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.3.1.Jenis dan Sumber Data ... 27

3.3.2.Pengumpulan Data ... 28

3.4.Teknik Analisis data ... 29

3.4.1.Uji Kualitas Data ... 29

3.4.2.Uji Asumsi Klasik ... 30

3.4.3.Teknik Analisa dan Uji Hipotesis ... 32


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Deskripsi Obyek Penelitian ... 35

4.1.1.Riwayat Jurusan Akuntansi ... 35

4.1.2.Rencana Pengembangan Jangka Panjang Jurusan Akuntansi ... 36

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 38

4.2.1.Motivasi Karir (X1) ... 40

4.2.2.Motivasi Ekonomi (X2) ... 41

4.2.3.Motivasi Kualitas (X3) ... 43

4.2.4.Motivasi Lingkungan (X4) ... 44

4.2.5.Minat untuk mengikuti PPAk (Y) ... 46

4.3.Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ... 48

4.3.1.Hasil Pengujian Kualitas Data ... 48

4.3.2.Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 53

4.3.3.Hasil Pengujian Hipotesis ... 57

4.3.3.1.Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 57

4.3.3.2. Hasil Uji F ... 60

4.3.3.3. Hasil Uji t ... 61

4.4.Pembahasan ... 66

4.5.Implikasi Penelitian ... 68

4.6.Keterbatasan Penelitian ... 69


(7)

5.2.

Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA


(8)

OCTAVIA MARTHA KURNIA DEWI Abstraction

In line with the development of various fields, is achieved needs to be achieved by each individual. If the requirement is to be realized then someone will try to motivate him (self motivation), which can then be viewed on the behavior and performance. This means that internal factors, one of which was the motivation is the main factor that encourages a person to achieve. Professional Accounting (PPAK) is an advanced education in higher education to get a degree accounting profession, which must be lived after finishing his education degree program or degree (S1) in Accounting Department of Economics. This study aims to determine the influence of motivation, economic motivation, motivation, quality, and environmental motivations of interest to students pursuing the accounting profession.

The sampling technique used in this study using simple random sampling that the sampling technique of random members of the population without regard to strata that exist in this population, the number of samples used in this research are as many as 61 people in Accounting students UPN "Veteran" Force of 2007 . To test the hypothesis and multiple linear regression analysis techniques.

Based on the research and hypothesis testing has been done can be concluded that only partially career motivation, motivation, quality, and environmental motivation has a significant influence on student interest in pursuing the accounting profession while the motivation is not proven to have a significant effect of Economics.

Keywords: Career motivation, economic motivation, motivation, quality, environmental motivation, and interest


(9)

kebutuhan yang ingin diraih oleh setiap individu. Jika kebutuhan tersebut ingin terealisasi maka seseorang akan berusaha menumbuhkan motivasi dirinya (self motivation) yang selanjutnya dapat dilihat pada tingkah laku dan kinerjanya. Hal ini mempunyai arti bahwa faktor intern yang salah satunya adalah motivasi merupakan faktor utama yang mendorong seseorang untuk mencapai prestasi. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, dan motivasi lingkungan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 61 orang mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Angkatan Tahun 2007. Untuk menguji hipotesis yang diajukan teknik analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial hanya motivasi karir, motivasi kualitas, Dan motivasi lingkungan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi sedangkan motivasi Ekonomi Tidak terbukti berpengaruh signifikan.

Keywords: motivasi Karir, motivasi ekonomi,motivasi kualitas, motivasi lingkungan,dan minat.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Bersamaan dengan perkembangan dalam berbagai bidang baik ideologi, sosial, ekonomi, budaya, hukum, pendidikan dan perundang-undangan, bidang lain yang berubah dengan cepat adalah dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga penyampaian informasi tidak mengenal batas Negara maupun dengan bidang-bidang yang lain. Kondisi semacam ini dunia pendidikan bangsa Indonesia dituntut untuk menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka yang harus dilakukan adalah membekali sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi sesuai dengan profesinya. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik.

Dunia pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu sumber daya manusia menuju jenjang profesionalisme. Hakikatnya, pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik. Landasan yang paling mendasar dalaam pembentukan seorang. Prosionalisme yang berkualitas, mampu bersaing dan memiliki kenggulan.Kompetitif dapat


(11)

dicapai melalui pendidikan tinggi yang mampu berintegrasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Agar arah pendidikan itu dapat sesuai dengan yang diinginkan maka perlu suatu kondisi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orientasi professional, kesempatan pembelajaran organisasi,kualitas pengajaran dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut. Mahasiswa pada jenjang perguruan tinggi mengenal beberapa bidang kejuruan yang bertujuan profesionalisme, salah satu dari bidang tersebut adalah akuntansi.

Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di Indonesia. Namun demikian beberapa waktu belakangan ini, muncul banyak kasus dalam profesi akuntan, yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam profesi akuntan, sehingga dengan demikian timbul keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang profesional di Indonesia.

Menurut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang professional sejalan dengan


(12)

perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja.

Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan kepada Undang-Undang No. 34 tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian, terlihat adanya ketidakadilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi, terutama di antara perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

Menurut Machfoed, 1998 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) proses perolehan gelar akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut, akan mempunyai beberapa kelemahan di antaranya adalah tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di pasaran tenaga kerja. Alasan inilah yang menyebabkan organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan Indonesia) dan Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret


(13)

2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada akhirnya Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara otomatis mendapatkan gelar dengan sebutan akuntan.

Dimulainya pelaksanaan program PPAk, maka gelar akuntan bukan lagi dimonopoli Perguruan Tinggi Negri (PTN) tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas, tetapi sudah menjadi hak bersama bagi semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian dapat diharapkan para akuntan di masa akan datang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21, akan menjadi akuntan yang profesional dan siap menghadapi persaingan di tingkat global.

Pendidikan Profesi akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut. (Beny dan Yuskar, 2006:3)

Minat mahasiswa akuntansi untuk menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, dan motivasi


(14)

lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi akuntansi, serta memiliki tanggungjawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada prinsip-prinsip moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan netral, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik dan berkualitas juga siap pakai di dunia kerja.

Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak.

Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Widyastuti, dkk, (2004) yang meneliti pengaruh motivasi (yaitu motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di enam universitas di Yogyakarta (UPN,STIE YKPN,UII,UAJY,Sanata Dharma dan UGM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi karir merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk


(15)

mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.

Penelitian ini peneliti ingin melakukan pengujian kembali tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa UPN Jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dengan menambahkan satu Variabel (Variabel Motivasi Lingkungan) pada variabel yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Variabel yang diteliti adalah motivasi karir,motivasi ekonomi,motivasi kualitas,dan motivasi lingkungan dengan objek penelitian mahasiswa akuntansi angkatan tahun 2007 di UPN “Veteran” Jawa Timur.

Dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk),maka kalangan akademik diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar,oleh karena itu,pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul “Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Untuk itu dipandang perlu untuk meneliti guna mencari faktor-faktor motivasi yang paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur yang diharapkan akan menempuh pendidikan profesi akuntansi agar dapat


(16)

bekerja lebih professional dan mempunyai sense of entrepreneurship yang lebih responsive dengan perubahan kondisi bisnis agar tetap survive.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan.maka perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut :

“Apakah motivasi karier,motivasi ekonomi,motivasi kualitas,dan motivasi lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.”

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

“Menguji dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah motivasi karier,motivasi ekonomi,motivasi kualitas,dan motivasi lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)”.

1.4.Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama bagi :


(17)

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional”Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang lain.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti akan ilmu akuntansi.

3. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan mengadakan penelitian yang lebih lanjut,yang berkaitan dengan masalah ini.


(18)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan penelitian sekarang adalah sebagai berikut :

1. Ellya Benny dan Yuskar (2006) a. Judul

“Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

b. Permasalahan

1. Apakah pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi?

2. Untuk menguji kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh matakuliah auditing?

c. Hipotesis

1. Diduga motivasi karier, motivasi ekonomi,motivasi kualitas secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.


(19)

2. Diduga ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

1. Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi kuallitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

2. Bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

2. Suranta dan Syafiqurrahman (2006) a. Judul

“Pengaruh Motivasi terhadap Minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

b. Permasalahan

Apakah motivasi karir,motivasi ekonomi, motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.


(20)

c. Hipotesis

Diduga motivasi karir,motivasi ekonomi,motivasi kualitas secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

d. Kesimpulan

Bahwa motivasi karir,motivasi ekonomi dan motivasi kualitas secara sinergis berpengaruh terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, baik secara parsial maupun simultan

3. Andri Alrazid Widagdo (2008) a. Judul

“Pengaruh Motivasi terhadap Minat mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. b. Permasalahan

“Apakah motivasi karir,motivasi ekonomi, motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.

c. Hipotesis

“Diduga motivasi karir,motivasi ekonomi,motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi”.


(21)

d. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara motivasi karir,motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2.2.LANDASAN TEORI 2.2.1.Proses Belajar(Learning) 2.2.1.1.Pengertian Proses Belajar

Menurut Robbins (2001:99) menyatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku-perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman,dalam definisi tersebut mempunyai komponen yang layak mendapat penjelasan. Pertama,belajar melibatkan perubahan,dari titik pandang organisasi perubahan ini dapat baik atau buruk. Kedua,Perubahanitu harus relative permanen.

Perubahan sementara mungkin hanya Bersifat refleksi dan gagal dalam mewakili pembelajaran apapun. Ketiga, Definisi mengenai perilaku. Belajar berlangsung dimana ada suatu tindakan.

Menurut Gibson, Invanche, Donelly (1996:127),

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses dimana terjadi perubahan perilaku sebagai hasil dari praktek.

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses terjadinya perubahan yang relative permanen dari perilaku-perilaku


(22)

baik yang diperoleh dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

2.2.1.2.Teori Proses Belajar

Menurut Robbins (2001:55),terdapat tiga teori untuk menjelaskan proses belajar dengan pola-pola perilaku sebagai berikut :

1. Pengkondisian Klasik

Merupakan tipe pengkoordinasian dimana seseorang individu Menanggapi beberapa rangsangan yang tidak akan selalu Menghasilkan Respon semacam itu. Pengkoordinasian ini bersifat

pasif karena apabila Akan terjadi sesuatu maka kita bereaksi. 2. Pengkondisian Operan

Merupakan tipe pengkoondisian dimana seseorang berperilaku untuk Mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan.

3. Pembelajaran Sosial

Merupakan tipe pengkondisian dimana seseorang dapat belajar lewat Pengamatan dan pengalaman langsung.

2.2.1.3.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dalam banyak hal sering Kali berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang mahasiswa Yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif


(23)

Ekstrinsik biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang Sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya seorang yang berinteligensi Tinggi akan mendapat dorongan positif mungkin akan memilih Pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil Pembelajaran Jadi karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka muncul mahasiswa yang berprestasi tinggi (high-achievers) dan mahasiswa yang gagal (underachievers).

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar mahasiswa Dapat kita bedakan menjadi tiga macam (Syah,2006:132) yaitu:

1. Faktor Internal (Faktor dari dalam mahasiswa)

Yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani mahasiswa 2. Faktor Eksternal (Faktor dari luar mahasiswa)

Yakni kondisi lingkungan disekitar mahasiswa 3. Faktor Pendekatan Belajar (Approach To Learning)

Yakni jenis upaya belajar mahasiswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

2.2.1.4.Kebiasaan Belajar

Definisi kebiasaan menurut Burghard dalam Syah (2006:118)

Adalah suatu proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulasi berulang-ulang, sedangkan (Djaali,2000:161) menyatakan bahwa kebiasaan belajar adalah pola tingkah laku tertentu dari


(24)

individu dalam mempelajari mata pelajaran. Kebiasaan belajar merupakan pola khas yang dimiliki individu dalam menghadapi tugas belajar.

Conell (1990) dalam Farida (2002:82) berpendapat tentang belajar, belajar merupakan pemodifikasian tingkah laku melalui pengalaman dan latihan atau pengubahan tindak-tanduk seseorang tidak hanya melakukan tindakan luar yang nampak oleh mata,tetapi juga melakukan tindakan-tindakan dalam seperti berfikir dan berimajinasi. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar adalah suatu proses pemodifikasian tindak-tanduk seseorang dengan menggunakan stimulasi berulang-ulang.

Setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman disebut oleh Morgan (1978) dalam Farida (2002:82) sebagai kebiasaan belajar merupakan salah satu tujuan sosial pendidikan agar para peserta didik mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik dalam bidang ilmu politik,sosial,keagamaan,rekreasi maupun komunikasi dengan orang lain dan memahami ekspresi orang lain.

2.2.2.Pendidikan

2.2.2.1.Definisi Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik,untuk mencapai tujuan pendidikan,yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan,yaitu


(25)

saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik,dalam saling mempengaruhi ini peranan pendidik lebih besar,karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa,lebih berpengalaman,lebih banyak menguasai nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan. Peranan peserta didik lebih banyak sebagai penerima pengaruh,sebagai pengikut,oleh karena itu disebutnya peserta didik atau terdidik bukan pendidik.

Pendidikan terkait dengan nilai-nilai,mendidik berarti memberikan, menanamkan, menumbuhkan nilai-nilai pada peserta pendidik. Kata memberikan dan menanamkan nilai, lebih menempatkan peserta didik dalam posisi pasif, menerima, mendapatkan nilai-nilai. Kata menumbuhkan nilai memberikan peranan yang lebih aktif kepada peserta didik.

Selanjutnya menurut Dictionary of psychology (1972) dalam Syah (2006:11) pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan seperti sekolah dan madrasah yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan,kebiasaan,sikap dan sebagainya.

Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi,kecakapan, serta karakteristik pribadinya kearah yang positif,baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.


(26)

2.2.3.Akuntansi

2.2.3.1.Definisi Akuntansi

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. (Niswonger,et.Al 1999:6). Sedangkan menurut America Accounting Assosiation mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi,mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut. (Soemarsono,2002:5)

2.2.3.2.Bidang-bidang Akuntansi

Perkembangan dalam bidang akuntansi yang dipengaruhi oleh ekonomi, perdagangan bebas, komunikasi dan teknologi ini menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum pendidikan akuntansi.Berikut ini adalah materi yang dipelajari dalam bidang akuntansi.

1. Akuntansi Keuangan

Materi yang mencakup didalam adalah menyangkut masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi lain serta menyangkut masalah penyusunan berbagai laporan periodik dari pencatatan tersebut. Laporan laporan tersebut bersifat umum atau khusus dan dapat memberikan informasi yang berguna kepada manajer, pemilik perusahaan,kreditor,lembaga pemerintah,masyarakat


(27)

umum serta para pemakai informasi keuangan yang lain (Niswonger dan Warren,1999:15).

2. Pemeriksaan Akuntansi

Adalah bidang akuntansi yang membahas suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara independent,dalam melaksanakan suatu pemeriksaan,seorang akuntan perusahaan tersebut dan memberikan catatan yang mendukung laporan keuangan sebuah perusahaan dan pendapat mengenai kekayaan dan keadaan laporan keuangan perusahaan tersabut. Unsur penting dari kelayakan dan keandalan laporan keuangan tersebut menyangkut ketaatan pada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. (Niswonger dan Warren, 1999:16)

3. Akuntansi Biaya

Bidang akuntansi ini menekankan pada masalah penetapan dan pengendalian biaya. Lingkupnya ini mengenai biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai di produksi. Hasil akhirnya biasanya adalah laporan-laporan operasional dan manajerial yang disusun berdasarkan data dasar berupa biaya yang menunjukkan tingkat proses produksi dalam periode tertentu. (Suwardjono, 1996:27) 4. Akuntansi Manajemen

Bidang akuntansi ini menekankan pada masalah pemanfaatan data biaya untuk menentukan biaya barang yang terjual (Cost of good sold),pengendalian dan perencanaan produksi. Bidang ini lebih


(28)

menekankan pada pemanfaatan data akuntansi untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan secara keseluruhan yang meliputi fungsi produksi,pemasaran,personalia,dan pendanaan atau pembelanjaan perusahaan (Suwardjono, 1996:27).

5. Sistem Akuntansi

Bidang ini mempelajari berbagai rancang bangun prosedur-prosedur untuk pengumpulan,penciptaan dan pelaporan data akuntansi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan tertentu. Pengertian sistem akuntansi kemudian cenderung menjadi lebih sempit yaitu menjadi

electronic data processing yang menjadi bagian system yang lebih besar yaitu system informasi akuntansi.

6. Akuntansi Pemerintahan

Bidang ini membahas perekayasaan akuntansi untuk unit organisasi non profit seperti pemerintah,rumah sakit,sekolah,yayasan dan sebagainya. Akuntansi pemerintahan khususnya mempelajari perekayasaan akuntansi organisasi pemerintahan (Suwardjono, 1996:28).

7. Akuntansi Pajak

Bidang ini membahas berbagai transaksi penting perusahaan dan berbagai peraturan pajak yang bersangkutan serta pengaruh peraturan tersebut terhadap laporan keuangan khususnya penentuan besarnya laba perusahaan (Suwardjono, 1996:28).


(29)

2.2.4.Motivasi

2.2.4.1.Definisi Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998).

Susilo, 1987 (dalam Simarmata, 2002) mengatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Selanjutnya Widyastuti,dkk (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu. Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa:

1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri pribadi seseorang.

2. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah tingkah laku seseorang.


(30)

Seterusnya dinyatakan bahwa motivasi mempunyai dua bentuk yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Swasta dan Sukatjo, 1991 (dalam Doli, 2004) mengemukakan bahwa:

1. Motivasi positif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan.

2. Motivasi negatif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara paksa.

2.2.5.Minat

2.2.5.1.Definisi Minat

Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:


(31)

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.2.5.2.Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh motivasi yang dikemukakan oleh David McClelland (1961) yang mengemukakan bahwa seorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi,situasi dan peluang yang ada.

Minat belajar mahasiswa dalam pendidikan profesi akuntansi dipengaruhi banyak hal salah seperti mata kuliah Pengantar akuntansi sebagai dasar dalam pelajaran akuntansi sangat menentukan untuk ke tingkat selanjutnya dan mata kuliah seminar audit yang memberikan pentingnya pendidikan profesi untuk karier ke depan.

a.Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat

Motivasi karir berpengaruh kepada Mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) untuk kelangsungan karir mahasiswa tersebut. Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan karir yang banyak diminati oleh


(32)

mahasiswa akuntansi. Ini dibuktikan oleh penelitian Wijayanti, 2000 (dalam Ariani, 2004) yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan gaji awal yang tinggi, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain.

b.Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat

Motivasi Ekonomi berpengaruh kepada mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan ekonominya yang akan lebih mudah dicapai apabila pendidikan yang diperoleh semakin bertambah dengan demikian semakin banyak peluang yang terbuka untuk mahasiswa tersebut dan segala kebutuhan ekonominya dapat tercapai.

c.Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat

Motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) karena,dengan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) maka kualitas mahasiswa tersebut akan semakin meningkat dan nilainya akan lebih dari mahasiswa lainnya yang tidak menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

d.Pengaruh Motivasi Lingkungan terhadap Minat

Motivasi Lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Kerena,Lingkungan yang memberikan dukungan pengertian dan penjelasan tentang pentingnya mengikuti Pendidikan Profesi


(33)

dorongan bagi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

2.3.Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori serta penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas,maka dapat disusun sebagai berikut:

Gambar 2.3. Regresi Linier Berganda

Regresi Linear Berganda

2.4.Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

Bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, dan motivasi lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.

Motivasi Ekonomi (X2) Motivasi Kualitas (X3) Motivasi lingkungan (X4) Motivasi Karir (X1)

Minat Mengikuti Pendidikan Profesi

Akuntansi / PPAk (Y)


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4(Empat) Variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Variabel Motivasi Karir (X1)

Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Variabel Motivasi Ekonomi (X2)

Suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai panghargaan finansial yang diinginkannya.

3. Variabel Motivasi Kualitas (X3)

Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

4. Variabel Motivasi Lingkungan (X4)

Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang dipengaruhi oleh orang-orang terdekat sekitar yang lebih mengetahui dan berpengalaman pada suatu profesi.


(35)

5. Variabel Minat Mahasiswa Untuk mengikuti PPAk (Y)

Keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

Teknik pengukuran variabel menggunakan skala pengukuran Semantic Differential. Skala ini tersusun dalam satu kontinum dengan jawaban sangat positif disebelah kanan dan negatifnya terletak disebelah kiri atau bahkan sebaliknya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Benny dan Yuskar dan dimodifikasi oleh peneliti dengan pertanyaan sebanyak 6 pertanyaan.

Sangat tidak setuju sangat setuju 1 2 3 4 5 6 7

3.2.Teknik Penentuan Sampel 3.2.1.Populasi

Populasi adalah sekelompok orang,kejadian,atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999:115). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2007 dengan mahasiswa aktif sebanyak 154 mahasiswa.


(36)

3.2.2.Sampel

Sampel menurut Indriantoro dan Supomo (2001:115) adalah Sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan proses tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono: 2003: 57). Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus :

N (Umar,1997 : 74)

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi (154 mahasiswa angkatan tahun2007) E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang dapat diinginkan ,yaitu 10%. Maka,sampel dari penelitian ini adalah :

, = 60,629 61

3.3.Teknik Pengumpulan Data 3.3.1.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung dengan menggunakan metode kuesioner dan sumber atau lembaga yang terkait


(37)

(bagian Tata Usaha Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

3.3.2.Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk Keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah karena pada umumnya data yang dikumpulkan Harus valid untuk digunakan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode dalam membantu pengumpulan data yang lengkap sehingga dapat Mendukung landasan teori, memudahkan analisa dalam rangka pemecahan masalah. Adapun teknik yang digunakan adalah : a. Wawancara

Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab langsung kepada responden.

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi dengan batas yang ditetapkan oleh peneliti,dalam penelitian ini yang mengisi kuesioner adalah para mahasiswa angkatan tahun 2007.


(38)

3.4.Teknik Analisis Data 3.4.1.Uji Kualitas Data

Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu : validitas dan reliabilitas. Artinya suatu konsep penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid. 1.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan,apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan (ditunjukkan dengan tariff signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono,2002:31).

2.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat,stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan


(39)

reliable bila memiliki nilai cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60 (Ghozali,2001:133).

3.Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolgomorov Smirnov. Pedoman suatu data berdistribusi normal adalah :

1. Bila Nilai Signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

2. Bila nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal. (Sumarsono,2004: 40-43).

3.4.2.Uji Asumsi Klasik

Model Regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa

(Ordinary Least Square atau OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator atau BLUE (Algifari, 2000:83). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi,yang disebut dengan asumsi klasik,sebagai berikut:

1. Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model


(40)

regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai

Variance Inflation Factor(VIF). VIF ini dapat dihiting dengan rumus :

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolineritas (Ghozali, 2001:57)

2.Heteroskedasitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas (Santoso, 2002:208). Hal ini bias diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.

3.Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota sample dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series data) atau data yang diambil pada waktu tertentu (data cross sectional)” (Gujarati, 1999: 216) .

Suatu jenis pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi telah dikembangkan oleh J.Durbin dan G.Watson.


(41)

pengujian ini sebagai statistic dw (Durbin-Watson) yang dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-nilai taksiran faktor-faktor gangguan yang berurut (Sumodiningrat,1994:231). Pedoman model regresi untuk mendeteksi autokorelasi menurut besaran DW

(Durbin – Watson) :

a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Angka D-W dibawah -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W dibawah +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.4.3. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis 3.4.3.1. Teknik Analisa

Untuk mengetahui pengaruh variabel variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikat maka diadakan analisa uji statistik regresi linear berganda dengan persamaan :

Y= bo + b1.X1+b2.X2+b3.X3+b4.X4+ei

Y : Minat

X1 : Motivasi karir

X2 : Motivasi ekonomi

X3 : Motivasi kualitas

X4 : Motivasi Lingkungan

bo : Konstanta

b : Koefisien regresi untuk variabel X ei : Kesalahan baku


(42)

3.4.3.2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t

sebagai berikut:

3.4.3.2.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F)

Untuk menguji sesuai atau tidaknya model regresi yang dihasilkan dan untuk menguji pengaruh motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, digunakan uji F. Dalam penelitian digunakan tingkat signifikasi kurang dari 0,05.

R /

R n k

Keterangan :

Fhit : F hasil perhitungan

R2 : Koefisien regresi

K : Jumlah variabel

n : Jumlah Sampel


(43)

3.4.3.2.2. Uji t

Pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel (X1, X2, X3 dan X4) terhadap Y digunakan uji t student dengan

prosedur sebagai berikut :

1) HO : bj = 0 (tidak terdapat pengaruh diantara X1, X2, X3 atau

X4, terhadap Y)

Hi : bj ≠ 0 (terdapat pengaruh diantara X1, X2, X3 atau X4

terhadap Y)

2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

3) Dari uraian di atas, maka diberikan hipotesis statistic sebagai

berikut : - HO diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel


(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Riwayat Jurusan Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 21 (dua puluh satu) jurusan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian jurusan akuntansi adalah:

a. Mandukung program pemerintah untuk mencerdaskan kahidupan bangsa,

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timut mendirikan Jurusan akuntansi,

c. Perkembangan industri,perdagangan,perbankan di Propinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat,

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan bersama Mendikbud No. :Kep/0307/U/1994 dan Menhankam No. : Kep/10/XI/1994 status jurusan Akuntansi berubah menjadi swasta.


(45)

Pada tahun 1998 jurusan memperoleh akreditasi pertama dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 01177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003.

4.1.2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Jurusan Akuntansi

Penyusunan rencana pengembangan jurusan Akuntansi mempertimbangkan dan berdasarkan visi, misi dan tujuan UPN “Veteran” Jawa Timur.

Jurusan akuntansi memiliki visi sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioneer pembangunan yang professiona, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika Ilmu Pengetahuan, teknologi dan ekonomi global.

Misi jurusan akuntansi adalah mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang professional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan,


(46)

berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang professional, kreatif, inovatif dan produktif.

Tujuan pendidikan di jurusan akuntansi adalah untuk mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang professional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

Sasaran pendidikan di Jurusan Akuntansi yaitu:

a. Secara Konseptual

Menguasai konsep teori dan perangkat untuk menganalisis permasalahan di bidang akuntansi pada dunia usaha dan pengembangan teknik-teknik akuntansi yang selaras dengan kemajuan teknologi dan informasi dan merumuskan berbagai konsep dan kebijakan beserta pemecahannya.

b. Secara Praktikal

Mengembangkan penerapan IPTEK secara efektif dan efisien dalam bidang akuntansi serta seluruh sumber daya yang mendukung pemecahan masalah pada organisasi pemerintah maupun swasta dalam bidang akuntansi pada lingkup nasional maupun global.

c. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademis yang professional dengan disiplin dan dedikasi yang tinggi di bidang teknik lingkungan.


(47)

d. Menghasilkan lulusan yang tangguh dan peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat melalui pendidikan IPTEKS dan nilai budaya bangsa.

Program pengembangan Jurusan akuntansi antara lain:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia staf akademk dan administrasi melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, seminar nasional, kuliah tamu.

2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas dan di laboratorium melalui pelatihan AA Pekerti, penambahan kualitas dan kuantitas buku ajar dan penambahan fasilitas/media pembelajaran. 3. Meningkatkan kualitas layanan administrasi dan akademik dengan

sistem komputerisasi LAN dan Internet.

4. Melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan pendanaan alternative dari lembaga swasta dan pemerintah.

5. Meningkatkan kegiatan kerjasama dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner dilakukan kepada 61 mahasiswa UPN “Veteran” Jurusan Akuntansi Angkatan tahun 2007, berikut ini diperoleh informasi mengenai data demografi responden baik itu tentang jenis kelamin maupun Usia dari para responden.


(48)

Tabel 4.1. Demografi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Pria 22 orang 37%

Wanita 39 orang 63%

Jumlah 61 orang 100%

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner

Berdasarkan informasi mengenai demografi responden untuk jenis kelamin diketahui bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi akuntansi dengan prosentas 63% dari keseluruhan responden yang digunakan.

Tabel 4.2. Demografi Responden berdasarkan Usia

Umur Jumlah Prosentase

20 tahun 1 orang 1 %

21 tahun 38 orang 62%

22 tahun 19 orang 31%

23 tahun 3 orang 4%

Jumlah 61 orang 100%

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner

Berdasarkan usia, responden yang digunakan dalam penelitian ini memiliki usia antara 20 hingga 23 tahun, yang paling banyak adalah responden yang berusia 21 tahun yang mencapai 38 orang atau 62% dari keseluruhan responden yang diteliti.


(49)

4.2.1. Motivasi Karir (X1)

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 tentang motivasi karir yang berkaitan dengan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.3. Hasil Jawaban tentang Motivasi Karir

No

Pertanyaan Skor jawaban total

1 2 3 4 5 6 7 1

.

Apakah prestasi yang tinggi akan menjamin anda dapat pekerjaan yang anda inginkan?

12 2 10 21 5 10 1 61

prosentase 19,7 3,3 16,4 34,4 8,2 16,4 1,6 100 2 Apakah kegiatan belajar

yang anda lakukan guna tercapainya keinginan yang anda inginkan?

0 3 20 17 12 7 2 61

prosentase 0 4.9 32,8 27,8 19,7 11,5 3,3 100 3 Apakah kegiatan belajar

yang anda lakukan guna menjamin tercapainya prestasi yang anda inginkan?

1 6 9 16 13 10 6 61

prosentase 1,6 9,8 14,7 26,3 21,3 16,4 9,9 100 4. Apakah kemampuan dan

keterampilan yang anda miliki dapat menunjang dalan jenjang karir anda?

0 6 7 21 10 13 4 61

prosentase 0 9,8 11,5 34,4 16,4 21,3 6,6 100

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 4 hingga 6, berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa


(50)

responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan kepada mereka.

Responden berpendapat bahwa dengan prestasi yang tinggi akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan yang mereka inginkan,untuk mencapai keinginan responden berpendapat membutuhkan kegiatan belajar, dengan belajar menurut mereka akan menjamin tercapainya prestasi yang mereka inginkan, hal lain yang juga menunjang karir mereka adalah kemampuan dan ketrampilan mereka dalam hal akuntansi.

4.2.2. Motivasi Ekonomi (X2)

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 tentang motivasi Ekonomi yang berkaitan dengan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.4. Hasil Jawaban tentang Motivasi Ekonomi

No

Pertanyaan Skor jawaban total

1 2 3 4 5 6 7 1

.

Apakah tanggung jawab yang diberikan memotivasi anda untuk mendapat penghargaan sesuai dengan harapan anda?

2 6 12 22 14 4 1 61


(51)

2 Apakah anda akan berupaya demi memenuhi kebutuhan

yang anda inginkan? 0 1 17 19 14 4 6 61

prosentase 0 1,6 27,8 31,2 22,9 6,6 9,9 100 3 Apakah kebutuhan pokok

menjadi dasar dan harapan yang harus dicapai?

0 7 12 21 12 6 3 61

prosentase 0 11,5 19,7 34,4 19,7 9,8 4,9 100 4. Apakah anda mengikuti

pelatihan professional guna terwujudnya cita-cita yang

telah anda rencanakan? 1 5 12 20 14 6 3 61

prosentase 1,6 8,2 19,7 32,8 22,9 9,9 4,9 100 5. Apakah karena kebutuhan

ekonomi anda dalam mengikuti pelatihan professional?

4 6 12 21 13 3 2 61

prosentase 6,6 9,8 19,7 34,4 21,3 4,9 3,3 100

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 3 hingga 5, berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan peneliti tentang motivasi ekonomi kepada mereka.

Berbagai hal tentang motivasi ekonomi yang menurut responden sesuai dengan pendapat mereka antara lain adalah dengan tanggung jawab yang mereka miliki akan memotivasi mereka untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan harapan maupun kebutuhan mereka, responden akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan mereka, sebagian besar responden mendasarkan kebutuhan pokok mereka sebagai dasar dalam pencapaian yang harus mereka lakukan, untuk mencapai cita-cita mereka, responden akan mengikuti pelatihan professional, dan mereka berpendapat


(52)

alas an mereka untuk mengikuti pelatihan professional adalah untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi.

4.2.3. Motivasi Kualitas (X3)

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 tentang motivasi Kualitas yang berkaitan dengan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil Jawaban tentang Motivasi Kualitas

No

Pertanyaan Skor jawaban total

1 2 3 4 5 6 7 1

.

Apakah semangat belajar akan kemampuan menentukan keberhasilan dalam belajar anda?

0 1 13 21 16 5 5 61

prosentase 0 1,6 21,3 34,4 26,3 8,2 8,2 100 2 Apakah pegangan anda

belajar akuntansi harus menggunakan buku wajib untuk meningkatkan pengetahuan?

1 1 19 21 12 7 0 61

prosentase 1,6 1,6 31,2 34,4 19,7 11,5 0 100 3 Apakah buku pegangan yang

anda punyai dapat menunjang prestasi anda?

1 4 9 22 15 8 2 61

prosentase 1,6 6,6 14,7 36,1 24,6 13,1 3,3 100 4. Apakah karena untuk

meningkatkan kemampuan yang anda miliki dalam mengikuti pelatihan professional?

0 2 9 23 20 5 2 61

prosentase 0 3,3 14,7 37,7 32,8 8,2 3,3 100 5. Apakah prestaasi yang anda

inginkan dalam mengikuti pelatihan professional?

1 2 17 4 14 5 1 61


(53)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 3 hingga 5, berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan peneliti tentang motivasi kualitas kepada mereka.

Jawaban yang diberikan oleh responden tentang motivasi kualitas menunjukkan bahwa dengan semangat belajar yang tinggi akan menentukan keberhasilan dalam belajar, responden berpendapat bahwa buku wajib dijadikan pegangan bagi mereka dalam belajar akuntansi, mereka berpendapat dengan pegangan yang mereka miliki dapat menunjang dalam meningkatkan prestasi responden, selain itu responden setuju bahwa mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dengan jalan mengikuti pelatihan professional.

4.2.4. Motivasi Lingkungan (X4)

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 tentang motivasi Lingkungan yang berkaitan dengan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil jawaban sebagai berikut:


(54)

Tabel 4.6. Hasil Jawaban tentang Motivasi Lingkungan

No

Pertanyaan Skor jawaban total

1 2 3 4 5 6 7 1

.

Apakah Lingkungan Anda berpengaruh pada jurusan Pendidikan yang saat ini anda tempuh?

0 1 0 4 13 34 9 61

prosentase 0 1,6 0 6,6 21,3 55,7 14,7 100 2 Apakah Dosen anda

berpengaruh untuk mendukung anda mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?

0 1 3 4 7 21 25 61

prosentase 0 1,6 4,9 6,6 11,5 34,4 40,9 100 3 Apakah semua yang anda

raih saat ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan orang sekitar anda?

0 0 0 2 8 19 32 61

prosentase 0 0 0 3,3 13,1 31,1 52,5 100

4. Apakah keluarga dan Lingkungan sekitar mendukung anda untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?

0 2 2 4 11 29 13 61

prosentase 0 3,3 3,3 6,6 18 47,5 21,3 100

5. Apakah sarana dan prasarana kampus anda saat ini memudahkan anda untuk memperoleh informasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?

0 0 1 7 18 28 7 61

prosentase 0 0 1,6 11,5 29,5 45,9 11,5 100

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 4 hingga 7, berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan peneliti tentang motivasi lingkungan kepada mereka.

Jawaban yang diberikan oleh responden tentang motivasi lingkungan menunjukkan bahwa dengan pengetahuan dan dukungan dari


(55)

lingkungan sekitar seperti keluarga dan dosen di kampus memberikan mereka dorongan dan informasi untuk mengikuti Pendidikan Profesional. Mereka berpendapat dengan informasi dan dukungan dari lingkungan sekitar yang mereka miliki dapat menunjang dalam meningkatkan keinginan untuk mengikuti pendidikan professional.

4.2.5. Minat untuk mengikuti PPAk (Y)

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 tentang minat untuk mengikuti PPAk yang berkaitan dengan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.7. Hasil Jawaban tentang Minat

No

Pertanyaan Skor jawaban total

1 2 3 4 5 6 7 1

.

Apakah dasar motivasi anda mengikuti pelatihan professional atas kemauan diri sendiri?

0 3 9 22 18 5 4 61

prosentase 0 4,9 14,7 36,1 29,5 8,2 6,6 100 2 Apakah keingintahuan anda

mengikuti pelatihan professional atas inisiatif anda sendiri?

1 3 12 21 15 7 2 61

prosentase 1,6 4,9 19,7 34,4 24,6 11,5 3,3 100

3 Apakah atas dasar

pengalaman orang lain anda mengikuti pelatihan professional?

1 2 12 17 16 9 4 61


(56)

4. Apakah pengaruh orang lain mendasari anda mengikut

pelatihan professional? 1 0 10 19 19 10 2 61 prosentase 1,6 0 1,6 31,1 31,1 16,4 3,3 100 5. Apakah prestasi kebutuhan

kekuasaan yang anda inginkan dalam mengikuti pelatihan professional?

0 1 9 18 24 6 3 61

prosentase 0 1,6 14,7 29,5 39,4 9,9 4,9 100 6 . Apakah lingkungan sekitar

anda mendukung anda dalam mengikuti pelatihan profesional?

0 3 5 12 25 14 2 61

prosentase 0 4,9 8,3 19,7 40,9 22,9 3,3 100

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner

Berdasarkan penyebaran kuisioner tentang minat untuk mengikuti PPAk kepada 61 responden mahasiswa UPN “Veteran” Jurusan Akuntansi angkatan tahun 2007 diperoleh jawaban lebih banyak antara skor 4 hingga skor 6.

Penjelasan yang diberikan dengan diperolehnya jawaban tersebut menunjukkan bahwa motivasi mengikuti pelatihan professional adalah atas kemauan sendiri, rasa keingintahuan, pengalaman yang dialami oleh orang lain, adanya pengaruh dari orang lain, selain itu dengan mengikuti pelatihan professional mereka juga akan dapat memenuhi kebutuhan kekuasaan, selain itu para responden juga mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar dalam mengikuti pelatihan professional.


(57)

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis

4.3.1. Hasil Pengujian Kualitas Data

1. Uji Validitas (Ketepatan Instrumen)

Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing – masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas( Sumarsono 2004;39 ).

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan bantuan program SPSS diperoleh hasil pengujian validitas sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil pengujian Validitas Variabel motivasi Karir.

Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,734 0,000 Valid

2 0,715 0,000 Valid

3 0,840 0,000 Valid

4 0,784 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 7

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu 0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan


(58)

(Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi karir dalam penelitian ini adalah valid.

Tabel 4.9. Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi Ekonomi Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,678 0,000 Valid

2 0,733 0,000 Valid

3 0,753 0,000 Valid

4 0,690 0,000 Valid

5 0,654 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 8

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu 0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi ekonomi dalam penelitian ini adalah valid.

Tabel 4.10. Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi Kualitas Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,778 0,000 Valid

2 0,667 0,000 Valid

3 0,754 0,000 Valid

4 0,670 0,000 Valid

5 0,729 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 9

Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu 0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi kualitas dalam penelitian ini adalah valid.


(59)

Tabel 4.11. Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi lingkungan Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,688 0,000 Valid

2 0,842 0,000 Valid

3 0,381 0,000 Valid

4 0,782 0,000 Valid

5 0,728 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 10

Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu 0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi lingkungan dalam penelitian ini adalah valid.

Tabel 4.12. Hasil pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PPAk Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,704 0,000 Valid

2 0,758 0,000 Valid

3 0,738 0,000 Valid

4 0,681 0,000 Valid

5 0,790 0,000 Valid

6 0,665 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 11

Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu 0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk mengukur variabel minat untuk mengikuti PPAk dalam penelitian ini adalah valid.


(60)

2. Uji Reliabilitas (Kepercayaan Instrumen)

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat,stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur

Menurut Ghozali (2006;41) realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban kuisioner seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu – waktu. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha.

Dan Kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel  Jika nilai alpha ≤ 0, 60 berarti pernyataan tidak reliabel. Sumber : Imam Ghozali (2006;41)

Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan olah koefisien reliabilitas (rxx') yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Karena nilai reliabilitas diatas mendekati nilai 1,00 maka data tersebut dapat dikatakan reliabel (Saifuddin Azwar, 2000:83).


(61)

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach

Alpha

Keterangan

Motivasi Karir (X1) 0,762 Reliabel

Motivasi Ekonomi (X2) 0,741 Reliabel

Motivasi Kualitas (X3) 0,769 Reliabel

Motivasi Lingkungan (X4) 0,733 Reliabel

Minat (Y) 0,815 Reliabel

Sumber: Hasil Pengujian Reliabilitas, Lampiran 12

Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan reliable bila memiliki nilai cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60 (Ghozali,2001:133), maka hasil dari pengujian, reliabilitas dari kuisioner untuk variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, motivasi lingkungan dan minat menunjukkan nilai cronbach alpha yang lebih besar dari 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini telah reliabel.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode

Kolgomorov Smirnov. Pedoman suatu data berdistribusi normal adalah :

1. Bila Nilai Signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.


(62)

2. Bila nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal. (Sumarsono,2004: 40-43).

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Normalitas

Variabel

Kolmogorov-SmirnovZ

Signifikan

Motivasi Karir (X1) 0,946 0,333

Motivasi Ekonomi (X2) 1,334 0,057

Motivasi Kualitas (X3) 1,467 0,027

Motivasi Lingkungan (X4) 1,899 0,001

Minat Untuk mengikuti PPAk (Y) 0,740 0,644

Nilai 0,612 0,846

Sumber: Hasil Pengujian Normalitas, Lampiran 13

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Lampiran 13, diperoleh nilai kolgorov smirnov Z sebesar 0,612 dengan tingkat signifikan sebesar 0,848. Karena nilai tingkat sinifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual yang dihasilkan mengikuti distribusi normal.

4.3.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Model Regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square atau OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator atau BLUE (Algifari, 2000:83). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik, sebagai berikut:

1. Multikolinearitas


(63)

model regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF), dengan VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2001:57).

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh hasil nilai VIF sebagai berikut:

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Variabel Tolerance Nilai VIF

Motivasi Karir (X1) 0,425 2,355

Motivasi Ekonomi (X2) 0,471 2,124 Motivasi Kualitas (X3) 0,427 2,341 Motivasi Lingkungan (X4) 0,784 1,275 Sumber:Lampiran15,Coeficients

Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa nilai VIF yang diperoleh dari hasil pengujian memiliki nilai kurang dari 10, sehingga esuai dengan kriteria yang telah ditetapkan menurut Ghozali (2001:57), bahwa syarat tidak terjadinya gejala multikolinieritas adalah memiliki nilai VIF kurang dari 10 maka dapat diputuskan bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala multikolinieritas.


(64)

2. Heteroskedasitas

Prngujian asumsi klasik selanjutnya adalah heteroskedasitas, dimana uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedasitas (Santoso, 2002:208).

Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi

rank spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil pengujian rank spearman yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Heterokedasitas Variabel Nilai Korelasi

Rank Spearman

Tarif Signifikan

Motivasi Karir (X1) -0,015 0,454

Motivasi Ekonomi (X2) -0,010 0,469 Motivasi Kualitas (X3) -0,044 0,369 Motivasi Lingkungan (X4) -0,026 0,420 Sumber: Hasil Pengujian Heterokedasitas, Lampiran 16

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.16 diatas diketahui bahwa nilai korelasi rank spearman yang diperoleh antara variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian dengan Unstandardized Residual memiliki taraf signifikan yang lebih besar dari 0,05, sesuai dengan kriteria yang telah


(65)

ditetapkan menurut Santoso (2002:208), hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi hubungan yang signifikan antara variabel-variabel bebas tersebut dengan Unstandardized Residual atau dapat diputuskan bahwa dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala Heteroskedasitas,

3. Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota sample dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series data). Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan nilai durbin Watson hitung adalah sebesar 3,193. (Lampiran 14, Model Summary).

Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di bawah ini.

Gambar 4.1. Hasil Pengujian Autokorelasi

Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif

dL dU 4 - dU 4 - dL 4

0

ada auto

korelas

i pos

itif daerah

keragu raguan

ada auto

korelasi negatif

daerah keragu raguan


(66)

Berdasarkan kurva 4.1 diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai durbin Watson hitung berada di dalam daerah tidak ada autokorelasi, sehingga dapat diputuskan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terbebas dari gejala autokorelasi.

4.3.3. Hasil Pengujian Hipotesis

4.3.3.1.Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, dan motivasi lingkungan terhadap variabel terikat minat, digunakan teknik analisis regresi linier berganda, dimana dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh persamaan regresi hasil pengujian sebagai berikut:

Y = - 6,355 + 0,288 X1 - 0,073 X2 + 0,840 X3 + 0,418 X4

Sumber: Lampiran 14, Coeficients

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

b0 = -6,355

Menunjukkan besarnya nilai konstanta sebesar -6,355 yang artinya nilai minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi


(67)

akuntansi adalah sebesar -6,355 dengan asumsi bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi,motivasi kualitas, dan motivasi lingkungan adalah nol.

b1 = 0,288

Menunjukkan besarnya koefisien regresi untuk variabel motivasi karir, tanda positif dari nilai koefisien regresi tersebut artinya apabila terjadi peningkatan sebesar satu satuan pada motivasi karir maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,288 satuan pada minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, sebaliknya apabila terjadi penurunan pada motivasi karir sebesar 1 satuan maka akan terjadi penurunan sebesar 0,288 pada minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi, dengan asumsi bahwa motivasi ekonomi,motivasi kualitas, dan motivasi lingkungan adalah nol.

b2 = 0,073

Menunjukkan besarnya koefisien regresi untuk variabel motivasi ekonomi, tanda positif dari nilai koefisien regresi tersebut artinya apabila terjadi peningkatan sebesar satu satuan pada motivasi karir maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,073 satuan pada minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, sebaliknya apabila terjadi penurunan pada motivasi karir sebesar 1 satuan maka akan terjadi penurunan sebesar 0,073 pada


(1)

76

mempunyai pengaruh nyata secara signifikan dan positif kepada Mahasiswa Akuntansi Angkatan tahun 2007 UPN Veteran Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

4. Motivasi Lingkungan berpengaruh nyata secara signifikan dan positif terhadap minat mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hal ini dikarenakan Lingkungan mendukung untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) seperti Dosen yang memberikan Informasi dan gambaran jenjang karir setelah mengikuti PPAk, keluarga yang memberikan dukungannya dalam mengkuti PPAk akan memberikan semangat dan dorongan tersendiri bagi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) juga keinginan mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. Dan motivasi Lingkungan mempunyai pengaruh nyata secara signifikan dan positif kepada Mahasiswa Akuntansi Angkatan tahun 2007 UPN Veteran Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran antara lain kepada :

1. Progdi Akuntansi

Dengan masih kurangnya minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, disarankan kepada pihak universitas


(2)

77

khususnya jurusan akuntansi untuk memberikan bimbingan maupun penjelasan kepada para mahasiswa tentang arti pentingnya pendidikan profesi akuntansi, demi peningkatan karir maupun kualitas mahasiswa khususnya para mahasiswa akuntansi, sehingga lebih meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi setelah mereka selesai menempuh S-1 seperti :

a. Kemudahan mengakses Informasi

Memberikan informasi yang dapat diakses mahasiswa maupun alumni tentang Pendidikan Profesi Akuntansi melalui Internet atau brosur sehingga mahasiswa atau alumni dapat lebih memahami pentingnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

b. Sosialisasi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

Mensosialisasikan tentang Pendidikan Profesi Akuntansi baik itu pada saat belajar mengajar ataupun dengan seminar-seminar yang dapat diikuti oleh mahasiswa atau alumni yang membahas semua tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ataupun dengan promosi promosi mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). c. Melakukan kejasama dengan Universitas yang membuka PPAk

Membentuk kerjasama dengan Universitas yang membuka Pendidikan Profesi Akuntansi serta memberikan Pendidikan Profesi Akuntansi dan berkerjasama dengan Universitas yang telah membuka PPAk.


(3)

78

d. Membentuk PPAk

Mendirikan dan membentuk Pendidikan Profesi Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Mahasiswa

Kepada mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan akuntansi yang nantinya setelah selesai menempuh jenjang pendidikan S-1 ingin bekerja di bidang akuntansi disarankann untuk meningkatkan kemampuan atau kualitas yang mereka miliki dengan mengikuti pendidikan profesi akuntansi, sehingga mereka akan lebih siap untuk menghadapi persaingan di dunia kerja.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,

Analisis Regresi

, Edisi Kedua, Penerbit BPFE – Yogyakarta,

Yogyakarta.

Anonim, 2003,

Standar Akuntansi Keuangan Buku 1 dan 2

, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Azwar, Saifudin: 2000,

Penyusunan Skala Psikologi

, Edisi Pertama, Pustaka Pelajar,

Cetakan 2, Yogyakarta.

Basuki, 1999 (dalam Ariani, Rika. 2004

). Persepsi Akuntan dan Mahasiswa

Akuntansi Terhadap Karir di Kantor Akuntan Publik.

Skripsi Program S-1,

Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan).

David Mc.Clelland, 1961, (dalam Robbins, Stephen, P,2001

), Perilaku Organisasi

,

Jilid Satu, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Djaali, 2000,

Psikologi Pendidikan

. Cetakan Pertama. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Indonesia.

Farida Jasfar, 2002,

Kualitas Hubungan (Relationship Quality Dalam Jasa

Penjualan: Pengaruh Hubungan Interpersonal Tenaga Penjualan Pada

Perusahaan Asuransi Jiwa

, JREM, September, Vol 2, No.3.

Gibson, 1984,

Organisasi

, Jilid satu, Penterjemah Ir.Nunuk Adiarni, MM, Penerbit

Binarupa Aksara, Jakarta.

Gibson, Invache, Donnely, 1996.

Organisasi, Perilaku Struktur, Proses (Alih

Bahasa : Djarkasih)

, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga,Jakarta.

Gujarati, Damodar. 2000.

Ekonometrika Dasar

. Jakarta: Erlangga.

Indriantono, Nur dan Supomo, Bambang, 1999,

Metodologi Penelitian Bisnis

, Edisi

Pertama, Penerbit BPFE Yogyakarta.

Keputusan Menteri Keuangan RI No 359/KMK.06/2003 tentang perubahan atas

Keputusan Menteri Keuangan No 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan

publik.

Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No.179/U/2001 tertanggal 21

November 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi

Niswonger,Warren, Reeve, Fess, 1999,

Prinsip-Prinsip Akuntansi

, Edisi 19, Jilid 1,


(5)

Reksohadiprojo dan Handoko, 1986,

Organisasi Perusahaan

, Edisi Kedua, Cetakan

Pertama, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

Robbins, Stephen, P,2001

. Perilaku Organisasi

, Jilid Satu, Edisi Bahasa Indonesia,

Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Santoso, Singgih, 2002,

SPSS Versi 10.0 Mengolah Data Statistik Secara

Profesional

, Cetakan Ketiga, PT.Elex Media Komputindo,Jakarta.

Sugiono, 2003

, Statistika untuk penelitian

, Penerbit CV . Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, 2002,

Metode Penelitian Akuntansi

, Penerbit UPN “Veteran” Jawa

Timur

Sundem, 1993, (dalam Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana. 2004),

Pengaruh

Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti

Pendidikan Profesi Akuntansi.

Simposium Nasional Akuntansi VII.

Susilo, 1987, (dalam Simarmata, Jonner. 2002), ”

Korelasi Motivasi Kerja dengan

Kinerja

”,

Jurnal Akademika,

Volume 6 No 1.

Suwardjono, 1996

.

Perilaku Belajar Di Perguruan Tinggi

.

http//Suwardjono.com/Artikel.

Swasta dan Sukatjo, 1991 (dalam Doli, Mike Sandra), 2004.

Pengaruh Komitmen

Terhadap Kepuasan Kerja Auditor:Motivasi Sebagai Variabel Intervening.

Skripsi Program S-1, Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan).

Syah, Muhibin, 2006,

Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru

, Penerbit

PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988.

Kamus Besar Bahasa

Indonesia.

Edisi Pertama, Balai Pustaka, Jakarta.

Umar, Husein, 2001,

Riset Akuntansi

. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.1997

Undang-Undang Nomor 34 tahun 1945 Tentang Pemakaian Gelar Akuntan.

Wijayanti, 2000 ,(dalam Ariani, Rika. 2004),

Persepsi Akuntan dan Mahasiswa

Akuntansi Terhadap Karir di Kantor Akuntan Publik.

Skripsi Program S-1,

Universitas Bung Hatta, Padang, (Tidak dipublikasikan)


(6)

Jurnal :

Ellya Benny dan Yuskar, 2006,

Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

,

Simposium Nasional Akuntansi.

Sri Suranta dan Muhammad Syafiqurrahman

, Pengaruh Motivasi terhadap Minat

Mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) di

Karesidenan Surakarta

Skripsi :

Andri Alrazid Widagdo, 2008,

Pengaruh Motivasi terhadap Minat mahasiswa

UPN jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPAk).