PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM (Studi Semiotik Pemaknaan karikatur Pada Rubrik Om Kedip Di Situs Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011).

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI
SITUS MATANEWS.COM
(Studi Semiotik Pemaknaan kar ikatur Pada Rubr ik Om Kedip
Di Situs Matanews.com
Edisi J umat, 28 September 2011)

SKRIPSI

Oleh :

MOCH FADZRI KARMEN
0843010064

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan
Rasulullah Muhammad SAW, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi penelitian ini dengan
judul PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS
MATANEWS.COM. (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada
Rubrik Om Kedip Di Situs Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011)
Skripsi penelitian ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaikan program Seminar Proposal Penelitian setiap mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Bersama dengan terselesaikannya penyusunan skripsi penelitian ini, penulis
telah berusaha dan menganalisa sesuai dengan kemampuan penulis, dan kesemuanya
tidak lepas dari bimbingan serta saran-saran dari Bpk Ir. H. Didiek Tranggono, M.si
selaku Dosen Pembimbing serta berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1.

Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.


2.

Ibu Dra. Hj. Suparwati, Msi. selaku Dekan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak J uwito, S.sos, Msi. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Kedua Orangtua ( M. Zulufi dan Sufialin ), atas doa dan motivasinya.

5.


Imroq Atus Sholikha ( ima ) atas doa, inspirasi, ketulusan, semangat dan
bantuannya.

6.

Sahabat – Sahabat seperjuangan untuk mengerjakan Proposal Skripsi, Dhodo
Aryo bimo, Indri M, Fariha W, dan Rizal gendut.

7.

My PC , Perpustakaan FISIP atas segala bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga

kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga skripsi
penelitian ini dapat bermanfaat bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 14 Desember 2011
Penulis


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN J UDUL………………………………………………………

i

HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN……………….....

ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………


v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..

viii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..

ix

ABSTRAKSI………………………………………………………………

x

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..

1

1.1 Latar Belakang Masalah………………...………………..……


1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………..……

14

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………..…….

14

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………….....

14

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis………………………………...

14

1.4.2 Manfaat Secara Praktis………………………………....


14

BAB II KAJ IAN PUSTAKA………………………………………........

15

2.1 Landasan Teori………………………………………………..

15

2.1.1 Komunikasi Politik……………………………………...

15

2.1.2 Tentang DPR RI…………………………………………

16

2.1.2.1 Prakarsa…………………………………………..


16

2.1.2.2 Pengembangan…………….………………….…..

17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

2.1.2.3 Hasil Kerja……………………………………….

18

2.1.3 Media Elektronik…………………………….……….…

19

2.1.4 Rubrikasi………………………………………………..


20

2.1.5 Kartun dan Karikatur……………………………………

20

2.1.6 Karikatur Dalam Media Massa………………………….

24

2.1.7 Kritik Sosial……………………………………………..

25

2.1.8 Karikatur Sebagai Proses Komunikasi…………….........

29

2.1.9 Semiotika………………………………………………..


36

2.1.9.1 Semiotika Charles Sanders Peirce………………

38

2.1.10 Konsep Makna……………………………..………….

41

2.1.10.1 Pemaknaan Warna………………………….....

44

2.2 Kerangka Berfikir……………………………………………..

49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………


51

3.1 Metode Penelitian…………………………………………….

51

3.2 Definisi Konseptual…………………………………………..

52

3.2.1 Corpus …………………………………………………

52

3.3 Karikatur……………………………………………………..

53

3.4 Semiotika………………………………………….…………

53

3.5 Unit Analisis…………………………………………………

53

3.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………………...

55

3.7 Teknik Analisis Data…………………………………………

55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………

57

4.1 Karikatur Om Kedip……………………………………….….

57

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.1 Matanews.com……………………………………….….

58

4.1.2 Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Om Kedip……….…

59

4.2 Penyajian Data……………………………….. ………………

63

4.3 Analisis Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Om Kedip………

66

4.3.1 Ikon……………………………………………………...

66

4.3.2 Indeks……………………………………………………

68

4.3.3 Symbol…………………………………………………...

70

4.4 Makna Keseluruhan Pemaknaan Karikatur pada
Rubrik Om Kedip Dalam Model Triangle of Meaning
Peirce……………………………………………………………

72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………....

75

5.1 Kesimpulan………………………………..…………………… 75
5.2 Saran………………………………………………..………..…

76

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

78

LAMPIRAN……………………………………………………………….

80

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
PEMAKNAAN PADA RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM
(Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Om Kedip di Situs Matanews.com Edisi 28
September 2011)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna yang
dikomunikasikan karikatur pada Rubrik Om Kedip situs Matanews.com edisi 28
September 2011.
Teori yang digunakan adalah semiotik Charles Sanders Peirce yang membagi
antara tanda dan acuannya menjadi tiga kategori yaitu : Ikon, Indeks, Simbol adalah
tanda yang hubungan antara penanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk
alamiah. Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada
Frame of Reference (berdasarkan pengetahuan) serta Field of Experience (latar belakang
pengalaman).
Metode semiotik dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah
metode yang lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda,
menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, lebih peka
serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu data
yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar.
Hasil yang didapat menandakan bahwa pesan yang disampaikan melalui
penggambaran karikatur tersebut adalah sebuah aspirasi yang sudah tidak dapat didengar
lagi akibat kepentingan- kepentingan untuk memperkaya diri sendiri seperti korupsi dari
dalil pembangunan sebuah gedung yang seharusnya tidak dilakukan karena gedung
yang lama masih bisa dimanfaatkan bahkan masih cukup untuk menampung semua
anggota DPR dan masih layak untuk digunakan.
Kesimpulan penelitian ini, yang menjadi ikon dalam karikatur pada Rubrik Om
Kedip di Situs Matanews.com edisi Jumat 28 September 2011 ini ditunjukan dengan
gambar seorang laki – laki sebagai Dewan Perwakilan Rakyat terlihat bersantai, dengan posisi
kedua tangan menyanggah dibelakang kepala sambil membayangkan gedung DPR baru dengan
ekspresi tersenyum sambil menjulurkan lidah ke samping kiri dengan kedua mata tertutup plester
dan kedua telinga disumbat dengan kayu glondongan Ditambah dengan suasana hati yang
melayang. Dan disebelah kiri laki – laki tersebut terdapat sosok kecil Om Kedip ikon rubrik
karikatur dalam situs matanews.com dan belasan ikon orang dengan ekspresi kecewa, garang
dan marah sebagai perwakilan masyarakat umum. Yang menjadi indeks dalam penelitian ini
adalah segala bentuk tulisan seperti Tulisan “TERLALU” dan “WAKIL KITA TENGAH
MIMPI MEWUJUDKAN ASPIRASINYA SENDIRI”, Plester penutup mata, kayu gelondongan
kecil, dasi berlambangkan gedung DPR lama, dan hati yang bersayap. Sedangkan untuk simbol
adalah Latar belakang gambar karikatur yang berwarna biru, coklat pada plester dan kayu, warna
merah pada hati, tulisan “terlalu” ‘‘wakil’’ dan ’’spirasinya’’.
Kata Kunci : Karikatur, Semiotik, Matanews.com, Om Kedip, Charles Sanders Pierce.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator ke komunikan pada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam berkomunikasi anta manusia, maka
media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra
amnesia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima panca indra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam
tindakan. Media yang dimkasud ialah media yang digolongkan empat
macam yakni media antar pribadi, media kelompok, media publik , dan
media massa. Masyarakat haus akan informasi, sehingga media massa
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Media massa terdiri dari media massa
cetak dan media elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah, surat
kabar, buku,. Sedangkan media massa elekronik terdiri dari televise,
radiao, film, dan internet. Media cetak seperti majalah, surat kabar dan
buku justru mampu memberikan pemahaman yang tinggi kepada
pembacanya, karena ia sarat dengan analisa yang mendalam dibandingkan
media lainya, ( Cangara, 2005 : 128 ).
Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antar manusia media yang paling manusia seperti mata dan telinga. Pesan
– pesan yang ditrerima panca indera selanjutnya diproses dalam pikiran

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap suatu hal
sebelum dinyatakan dalm tindakan. Media cetak sebagai salah satu media
massa memiliki fungsi untama yaitu memberikan informasi kepada
khalayak. Media elektronik khususnya internet, memiliki kualitas yang
tinggi dan baik, serta dapat disimpan di file penyimpanan. Sehingga,
informasi yang terkandung didalamya dapat dibaca berulang kali.
Kehadiran media massa merupakan salah satu gejala yang menandai
kehidupan masyarakat modern dalam menyampaikan informasinya, media
mempunyai cara pengemasan yang variatif dan beragam yang disesuaikan
dengan segmentasi, konsumen, orientasi internal diri media itu sendiri dan
banyak faktor -faktor kepentingan yang lain. Media massa merupakan
bidang kajian kompleks, media massa bukan berarti hanya suatu variasi
media yang menyajikan informasi kepada khalayak, tetapi khalayak juga
yang menggunakan media massa dengan cara yang beragam. Beberapa
orang yang menggunakan media untuk mendapatkan hiburan atau mengisi
waktu luang.
Media elektronik bisa dipakai untuk mentransmisikan warisan sosial
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karena memiliki kemampuan
membawa pesan yang spesifik dengan penyajian yang mendalam. Internet
atau dunia virtual atau biasa disebut dunia maya, mempunyai kualitas
permanen sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama. Internet saat
ini, seiring dengan perkembangan zaman, perubahan – perubahan dalam
isi atau content yang ditampilkan oleh internet sangat bervariasi. Mulai
dari informasi berita ( baik dalam maupun luar ), hiburan, gaya hidup, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

tips – tips kesehatan. Istilah INTERNET berasal dari jaringan antara atau
penghubung. Memang itulah fungsinya, INTERNET menghubungkan
berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain
sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang
digunakan masing- masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem
DOS atau UNIX. Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer
sejenis ( misalnya DOS dan UNIX ), INTERNET mengatasi perbedaan
berbagai sistem operasi dengan menggunakan “ bahasa” yang sama oleh
semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang
menyebabkan besarnya dimensi INTERNET. Semakin banyak jumlah
berita atau informasi yang dimuat di internet, maka secara otomatis akan
membuat pembaca atau pengguna internet menjadi lebih selektif dalam
memilih informasi dan ghiburan yang disajikan, sesuai sengan kebutuhan
mereka.
Dalam buku Desain Komunikasi Visual, Kusmiati ( 1999:36 ),
mengatakan bahwa Visualisasi adalah cara atau sarana untuk membuat
sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas secara visual yang mampu
menarik emosi pembaca, dapat menolong seseorang untuk menganalisa,
merencanakan dan memutuskan suatu problema dengan mengkhayalkanya
pada kejadian yang sebenernya. Media verbal gambar merupakan media
yang paling cepat untuk menanamkan pemahaman. Informasi bergambar
lebih disukai dibandingkan dengan informasi tertulis karena menatap
gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Gambar berdiri sendiri, memiliki

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

subjek yang mudah dipahami dan merupakan “symbol” yang jelas dan
mudah dikenal ( Waluyanto, 2000:128 ).
Karikatur sebagai wahana penyampai kritik sosial sering kali kita
temui didalam berbagai media elektronik. Didalam media ini, menjadi
pelengkap artikel dan opini. Keberadaanya sering disajikan dengan
selingan atau dapat dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca
menikmati artikel – artikel yang lebih serius dengan sederetan huruf yang
cukup melelahkan mata dan pikiran. Meskipun sederhana, pesan – pesan
yang disampaikan dalam sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan –
pesan yang disampaikan melalui berita dan artikel, namun pesan – pesan
dalam karikatur lebih mudah dicerna karena sifatrnya menghibur.
Seringkali gambar itu terkesan lucu dan mengelikan sehingga membuat
kritikan yang disampaikan oleh karikatur tidak begitu dirasakan
melecehkan atau mempermalukan.
Kesengajaan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan bahasa
symbol atau non verbal ini juga bukanlah tanpa maksud, penggunaan
bentuk non verbal dalam karikatur lebih diarahkan kepada pengembangan
interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagai respon terhadap apa yang
diungkapkan melalui karikatur tersebut. Dengan kata lain, meskipun dalam
suatu karya karikatur terdapat ide dan pandangan – pandangan seorang
karikaturis, namaun melalui suatu proses interpretasi muatan makna yang
terkandung dididalamnya akan dapat berkembang secara dinamis,
sehingga dapat menjadikan lebih kaya serta lebih dalam pemaknaanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Memahami makna karikatur sama rumitnya dengan membongkar
makna sosial dibalik tindakan manusia, atau menginterpretasikan maksud
dari karikatur sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menurut Heru
Nugroho, bahwa dibalik tindakan manusia ada makna yang harus
ditangkap da dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial yang
harus ditangkap dan dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial
melalui saling memahami makna dari masing – masing tindakan ( Indarto,
1999:1 ). Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan
dari unsur - unsur kecerdasan, ketajaman, dan ketepatan berpikir secara
kritis serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi fenomena
permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, yang secara
keseluruhan dikemas secara humoris. Dengan demikian memahami
karikatur juga perlu memiliki referensi – referensi sosial agar mampu
menangkap pesan yang ingin disampaiakan oleh karikaturisnya. Tokoh,
isi, maupun metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara
karikatural sangat bergantung pada isu besar yang berkembang yang
dijadikan headline.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa karikatural merupakan salah
satu wujud lambang ( symbol ) atau bahasa visual yang keberadaanya
dikelompokan dalam kategori kominikasi non verbal dan dibedakan
dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ucapan. Karikatur
merupakan ide atau pesan dari karikaturis kepada public yang dituju
melalui simbol yang berwujud gambar, tulisan dan lainya. Gagasan
menampilkan tokoh atau simbol yang realistis diharapkan membentuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

suasana emosional, karena gambar lebih mudah dimengerti dibandingkan
tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan pesan non verbal
yang dapat menjelaskan dan memberikan penekanan tertentu pada isi
pesan. Gambar dalam karikatur sangat berpengaruh, karena gambar lebih
mudah diingat daripada kata – kata, paling cepat pemahamannya dan
mudah dimengerti. Karena terkait dengan maksud pesan yang terkandung
dalam isi dan menampilkan tokoh yang sudah dikenal. Gambar
mempunyai kekuatan berupa fleksibilitas yang tinggi untuk menghadirkan
bentuk atau perwujudan gambar menurut kebutuhan informasi visual yang
diperlukan. Simbol atau tanda pada sebuah karikatur mempunyai makna
yang dapat digali kandungan faktualnya. Dengan kata lain, bahasa
simbolis menciptakan situasi yang simbolis pula. Dimana didalamnya
terkandung makna, maksud dan arti yang harus diungkapnya.
Simbol pada gambar merupakan simbol yang disertai maksud
( signal ). Sobur ( 2003 : 163 ) menyatakan bahwa pada dasarnya simbol
adalah sesuatu yang berdiri atau ada sesuatu yang lain, kebanyakan
diantaranya tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah simbol dapat berdiri
untuk institusi, ide, cara berpikir, harapan, dan banyak hal lain.
Dapat disimpulkan bahwa simbol atau tanda pada sebuah gambar
memiliki makna yang dapat digali. Dengan kata lain, bahasa simbolis,
menciptakan situasi yang simbolis pula. Atau memiliki sesuatu yang mesti
diungkap maksud dan artinya. Kartun sendiri merupakan produk keahlian
seorang kartunis, bak dari segi pengetahuan, intelektual, teknik menulis
psikologis, cara melobi, referensi, bacaan, maupun bagaimana tanggapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

atau opini secara subjektif terhadap suatu kejadian, tokoh, suatu soal,
pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu kita bisa mendeteksi tingkat
intelektual sang kartunis dari sudut ini. Juga cara dia menkritik yang
secara langsung membuat orang yang dikritik justru tersenyum ( Sobur,
2003 : 140 )
Kartun merupakan symbolic speech (komunikasi tidak langsung),
artinya bahwa penyampaian pesan yang terdapat dalam gambar kartun
tidak dilakukan secara langsung tetapi dengan menggunakan bahasa
simbol. Dengan kata lain, makna yang terkandung dalam gambar kartun
tersebut merupakan makna yang terselubung. Simbol – simbol pada
gambar kartun tersebut merupakan simbol yang disertai signal (maksud)
yang digunakan dengan sadar oleh orang yang mengirimnya dan mereka
yang menerimanya. Sedangkan menurut ( Pramoedjo dalam Marliani,
2004 : 6 ) karikatur adalah bagian kartun yang diberi muatan pesan yang
bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau sesuatu masalah.
Meski didalamnya terdapat unsur humor, namun karikatur merupakan
kartun satire yang terkadang malahan tidak menghibur, bahkan dapat
membuat seseorang tidak tersenyum.
Karikatur

sebenarnya

memiliki

arti

sebagai

gambar

yang

didistorsikan, diplesetkan atau dipelototkan secara karakteristik tanpa
bermaksud melecehkan si pemilik wajah.

Karikatur membangun

masyarakat melalui pesan – pesan sosial yang dikemas secara kreatif
dengan pendekatan simbolis. Jika dilihat dari wujudnya, karikatur
mengandung tanda – tanda komunikatif. Lewat bentuk – bentuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Disamping itu,
gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan
mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Tulisan ini bertujuan untuk
mengkaji tanda verbal (terkait dengan judul dan teks) dan tanda visual
(terkait dengan ilustrasi, logo dan tata visual) karikatur dengan pendekatan
semiotika. Dengan demikian, analisi semiotika diharapkan menjadi salah
asatu pendekatan untuk memperoleh makna yang terkandung dibalik tanda
verbal dan tanda visual. (www.desaingrafisindonesia.com)
Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan karikatur,
disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar,
tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual.
Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema dan pengertian
yang didapatkan, sedangangkan tanda visual akan dilihat dari cara
menggambarkannya apakah secara ikon, indeks, maupun simbolis.
Alasan peneliti dalam mengambil objek penelitian karikatur Pada
Rubrik Om Kedip Di Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011.
Karena isu tentang pembangunan Gedung Baru DPR sudah terjadi sejak
lama dan sudah banyak diprotes oleh berbagai pihak. Tetapi Pemerintah
dan Wakil Rakyat seakan tuli untuk mendengar suara rakyat yang mereka
wakili, dan tidak mementingkan kesejahteraan rakyat yang mereka
janjikan. Hal inilah yang mendorong karikaturis untuk bergerak dlam
memprotes rencana pembangunan Gedung

Baru DPR karikatur yang

kreatif dan unik. Dan setiap visual ataupun gambar yang muncul ( lewat
karikatur ) memiliki pengertian yang berbeda – beda sehingga akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

memunculkan makna dibalik pemberitaan tersebut. Oleh karena itu para
karikaturis dari berbagai media mssa menyampaikan pesan atau
memberikan sebuah informasi salah satunya melalui karikatur tersebut.
Menuai cibiran, rencana pembangunan gedung baru DPR
diputuskan dikaji ulang, namun ketua Tim Leader Pembangunan Fisik
Gedung DPR Budi Asdar Sukada menilai pembangunan gedung baru DPR
bisa mengangkat gengsi Indonesia di mata dunia internasional,
“Pembangunan gedung baru DPR” dipastikan bisa mengangkat gengsi
Indonesia di mata dunia internasional. Pembangunan gedung berkonsep
gerbal aspirasi ini bisa menjadi momentum kebangaan buat Indonesia.
Buat kami para arsitek, ini bisa mengangkat gengsi Indonesia, kata Budi di
Jakarta, Senin 6 September 2010. Menurut Budi, malaysia selalu
membanggakan Twin Tower sebagai gedung tertinggi di dunia. Arab
Saudi sudah membangun gedung setinggi 100 lantai. Rencana Gedung
baru DPR berbentuk huruf N adalah gedung tersulit karena berdiri
didaerah rawan gempa . “Kita hanya membangun 36 lantai. Ini kebangaan
dan momentum buat kita. Jika berhasil dibangun, tentu sangat
membanggakan buat negara,” ujarnya.
Terkait dengan penundaan rencana pembangunan gedung baru DPR,
Budi mengatakan bisa dipastikan menekan biaya konstruksi kira – kira Rp.
500 miliar. Penghematan tersebut dikarenakan adanya kaji ulang
pembangunan, terutama luas ruangan anggota dewan yang direncanakan
120 meter per segi. “Ya, bisa kurang sekitar Rp. 500 milliar. Yang bisa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

dikurangi material eksterior, tapi saya tidak bisa mengurangi struktur. Jadi
lebih ke elemen sekunder, “ jelas Budi.
Sementara

Ketua

Biro

Pemeliharaan

Gedung

Dan

Instalasi

Kesekjenan DPR Mardian Umar merinci, anggaran konstruksi gedung Ro
1.162 triliun yang meliputi biaya konstruksi fisik Rp 1.125 triliun dan
biaya konsultan Rp 19.126 miliar. Sedangkan Konsultan MK, PT Ciria
Jasa dibayar Rp. 16.867 miliar serta biaya pengelolaan kegiatan Rp. 1. 125
miliar untuk konsultan perencana, DPR sudah menetapkan PT Yodia
Karya, :Itu baru konstruksi fisik, didalamnya ada penambahan biaya untuk
menyempurnakan gedung ini seperti security system, mebel hingga IT.
Kita pun akan berusaha mengkaji rencana pembangunan gedung secraa
transparan. Caranya dengan melakukan penghematan di berbagai segi, “
kata Mardian,( ant/sss).

(http://matanews.com/2010/0907/gedung-baru-

dpr-demi-gengsi/)
sudah diprotes keras oleh banyak kalangan, DPR tetap saja tak
bergeming dan terus melanjutkan pembangunan gedung barunya. Padahal
proyek tersebut sma sekali tak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
para wakil rakyat. “ saya melihat DPR periode ini nggak akan banyak
berubah kinerjanya sekalipun gedung barunya sudah jadi. Malah itu akan
mubazir karena mereka lebih sering bolos. Rapat paripurna saja sudah kita
lihat banyak kursi yang kosong. Jadi buat apa ada gedung baru.” Ujar
Koordinator Indonesia Development Monitoring ( IDM ) Munatshir
Mustaman kepada matanews.com di Jakarta, Selasa 29 Maret 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Bila DPR betul – betul peduli pada rakyat, maka persoalan gedung
baru tak akan membuat mereka keras hati dan tetap melanjutkannya.
Menurutnya, DPR lebih memperhatikan urusan gedung baru dan studi
banding daripada menyelesaikan daftar panjang tugas legislasi mereka
yang menumpuk dan membahas masalah yang menyangkut hajat hidup
masyarakat. Daripada dipakai untuk membangun gedung baru, kata
Munathsir, akan lebih baik bila uangnya digunakan untuk mendanai
pendidikan dan layanan kesehatan gratis bagi golongan masyarakat yang
kurang mampu. Bila terus ngotot membangun gedung baru, ia khawatir
nantinya rakyat akan marah dan tak percaya lagi pada seluruh anggota
dewan, “ Rakyat akan marah karena selama ini kan kinerja DPR juga
belum benar. Gedung baru nggak ada urgensinya kalau dibandingkan
dengan kesulitan hidup rakyat yang sampai sekarang belum ada solusinya,
“ tutup Munathsir. (http://matanews.com/2011/03/29/gedung-baru-kinerjalama/)
Om Kedip merupakan opini redaksi media online “Matanews.com”
yang dituangkan dalam bentuk gambar karikatur, dan disetiap edisi
gambar karikatur tersebut selalu ada ikon “Om Kedip” yaitu seorang pria
dengan rambut belah tengah, berbaju putih dan bercelana abu – abu yang
selalu memberikan kata – kata protes dan kritik yang menggambarkan
berbagai permasalahn bangsa ini. Baik masalah sosial, ekonomi, politik,
budaya bahkan musibah yang sedang dialami masyarakat. Isi pesan dari
gambar tersebut biasanya ditunjukkan untuk mengkritik kebijakan atau
langkah

pemerintah

atau

lembaga

dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

menyelesaikan

suatu

12

permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Tentu
saja kritik yang diopinikan media tersebut adalah kritik yang membangun,
kritik yang ditujukan ke arah perbaikan untuk semua pihak yang
bersangkutan.
Dalam editorial Om Kedip jumat, 28 September 2011, ditampilkan
diantaranya gambar seorang laki – laiki dengan latar belakang warna biru.
Gambar laki – laki tersebut

terlihat bersantai, dengan kedua tangan

menyanggah dibelakang kepala sambil membayangkan gedung DPR baru
dengan wajah tersenyum sambil menjulurkan lidah ke samping kiri dengan
kedua mata tertutup plester dan kedua telinga disumbat dengan kayu
glondongan kecil dengan memakai jas, songkok, dan dasi berlambangkan
gedung DPR lama. Ditambah dengan suasana hati yang berdebar – debar
dan melayang. “ laki – laki tersebut digambarkan sebagai Marzuki Alie
selaku Ketua DPR RI”, dan dibawah tangan kiri laki – laki tersebut
terdapat sosok kecil ikon Om Kedip yang berkata “ WAKIL KITA
TENGAH MIMPI MEWUJUDKAN ASPIRASINYA SENDIRI ” dan
beberapa ikon orang dengan muka garang dan marah sebagai perwakilan
masyarakat umum melihat tingkah laku dari ketua DPR RI “ Marzuki Alie
” dan berkata “ TERLALU”.
Semiotik untuk studi media massa tidak hanya terbatas sebagai
kerangka teori, namun sekaligus juga sebagai metode analisi ( Sobur,
2004:83 ). Menurut Peirce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan
objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sesuatu yang digunakan agar
tanda dapat berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Sementara itu, pesan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

yang dikemukakan dlam pesan karikatur, disosialisasikan kepada khalayak
sasaran melalui tanda. Secara garis besar, tanda dapat dilihat dari dua
aspek yaitu tanda verbal dan tanda visual. Tanda verbal akan didekati
dengan ragam

bahasanya,tema

dan

pengertian

yang didapatkan.

Sedangakn tanda visual akan dilihat dari acara menggambarkan, apakah
secara

ikonis,

indeksikal,

atau

simbolis

dan

bagaimana

cara

mengungkapkan idom estetiknya dimana hal tersebut terangkum dalam
teori Charles Sanders Pierce. Tanda – tanda yang dilihat dan dibaca dari
dua aspek secara terpisah, kemudian diklasifikasikan dan dicari hubungan
antara yang satu dengan yang lain. ( Sobur, 2004 : 86 )
Peneliti memilih media online situs Matanews.com karena merupakan
salah satu media online yang setiap hari selalu menyajikan berita – berita
hangat terkini tentang politik dan sosial masyarakat. Pada situs
Matanews.com terdapat rubrik opini yang menyesuaikan isu – isu hangat
politik yang tersaji dalam bentuk karikatur Om Kedip yang unik dan
kreatif, rubrik ini selalu update setiap hari dengan menampilkan gambar
karikatur yang sesuai dan isu hangat dan masalah politikterkini dengan
berisikan kalimat – kalimat kritik yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Dan situs ,Matanews.com adalah sebuah media online yang mudah dan
cepat diakses oleh siapapun, karena berita yang terdapat didalamnya
disajikan secara umum kepada khlayak luas,sehingga situs tersebut sangat
mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
Bagaimana makna Karikatur Pada Rubrik Om Kedip Di Situs
Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011?

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari Penelitian ini, antara lain untuk mengetahui
bagaimana makna yang dikomunikasikan Karikatur Pada Rubrik Om
Kedip Di Situs Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011 dengan
menggunakan pendekatan semiotika.

1.4.

Manfaat Penelitian

1.4.1

Manfaat secara Teor itis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian Ilmu
Komunikasi, mengenai Karikatur Pada Rubrik Om Kedip Di Situs
Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011.

1.4.2

Manfaat secara Pr aktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan
dapat menjadi pertimbangan atau masukan pada bidang karikatur,
khususnya pada pihak karikaturis agar semakin kreatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1

Landasan Teor i

2.1.1

Komunikasi Politik
Komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi
yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan
dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan
pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah
hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi
antara “yang memerintah” dan “yang diperintah”.

Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni
menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan
mengaturnya sedemikian rupa -”penggabungan kepentingan” (interest
aggregation) dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk
diperjuangkan menjadi public policy (Miriam Budiardjo)

Komunikasi politik adalah penyebaran aksi, makna, atau pesan yang
bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik, melibatkan unsur-unsur
komunikasi seperti komunikator, pesan, dan lainnya. Kebanyakan
komunikasi politik merupakan lapangan wewenang lembaga-lembaga
khusus, seperti media massa, badan informasi pemerintah, atau parpol.
Namun demikian, komunikasi politik dapat ditemukan dalam setiap
15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

lingkungan sosial, mulai dari lingkup dua orang hingga ruang kantor
parlemen ( Jack Plano dkk ).

2.1.2

Tentang DPR RI

2.1.2.1 Pr akarsa

Sejak masa KNIP ( tahun 1944 ) samapai dengan DPR RI periode
2004 -2009. DPRI RI mengalami 16 periode. Tiap periode memiliki Latar
belakang, sejarah, politik, jumlah anggota, jumlah fraksi dan kinerja yang
berbeda.

Kilas balik perjalanan DPR RI mulai tahun 1945 ( saat pelantikan
pertama kali Anggota KNIP ) inilah yang akan diusahakn dapat
divisualisasi dalam “ MUSEUM DPR-RI ” Prakarsa pembuatan Museum
DPR RI dimulai pada periode DPR 1987 – 1992 dengan pemimpin DPR –
RI saat itu : M.Kharis Suhud sebagai ketua, R. Soekardi sebagai Wakil
Ketua, Saiful Sulun sebagai wakil Ketua Dr, HJ, Naro, SH sebagai wakil
Ketua, Realisasi pembuatan Museum DPR RI yaitu dengan membentuk
Yayasan dengan nama “Yayasan Museum DPR-RI dengan ketuanya
Bapak Jailani ( Jhony ) Naro, SH.

Langkah awal yang dilakukan oleh Yayasan Museum adalah
pembuatan perencanaan pembangunan Gedung Museum DPR RI dan
membentuk TIM Museum DPR RI yang bertugas mengadakan studi
banding ke Parlemen Luar Negeri dan mengumpulkan koleksi-koleksi baik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

berupa naskah barang dan foto yang berkaitan dengan parlemen jaman
penjajahan sampai dengan proses pembentukan KNIP serta kegiatankegiatan DPR-RI mulai tahun 1945.

Koleksi yang terkumpul berupa barang, naskah dan foto kemudian
ditempatkan di ruang serbaguna lt. 2 Gedung Nusantara IV ( posisi
sekarang di lt. 2 gedung Nusantara ) dan ditandai dengan penandatanganan
Prasasti peresmian Museum DPR RI oleh ketua DPR-RI, Bapak M.Charis
Suhud.

2.1.2.2 Pengembangan

Pengembangan Museum DPR RI dilakukan pada periode DPR hasil
pemilu 1997 dengan Ketua DPR-RI yang saat itu dipegang oleh : Bapak
H.Harmoko atas prakarsanya, maka museum DPR RI dikembangkan
dengan menambah koleksi baik barang, naskah maupun foto serta
diupayakan menempati ruang dan gedung yang representatif untuk
museum DPR RI.

Realisasi pengembangan Museum DPR RI, yaitu membentuk Tim
Pengembangan Museum DPR RI dengan ketuanya Bapak Drs. Edo Wasdi,
M.Si.

Mengingat waktu yang tersedia sekitar 3 ( tiga ) bulan yaitu mulai
bulan juli sampai dengan september 1999, maka Tim Pengembangan
Museum DPR RI mengadakan rapat-rapat secara maraton baik di gedung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

DPR RI maupun diluar Gedung DPR RI yang melibatkan instansi Arsip
Nasional, Direktorat Jendral Permuseuman, Departemen Pendidikan
Nasional dan Perpustakaan Nasional.

Tim Pengembangan Museum DPR RI selanjutnya menyusun agenda
kerja secara ketat yang meliputi, perencanaan, Pengorganisasian, (
pembagian tugas ) serta Evaluasi.

Karena tiap tahap agenda kerja dijadikan dasar untuk pelaksanaan
kerja tahap berikutnay, maka rapat tim pengembangan museum DPR RI
pada bulan juli dan Agustus 1999 diadakan seminggu sekali, dengan
tujuan untuk mengevaluasi tiap bidang kerja yang telah dilaksanakan.

2.1.2.3 Hasil Ker ja

Membuat Draft memorandum of Understanding antara Sekretariat
Jendral DPR RI dengan KITLV bekerja sama dengan Arsip Nasional
dalam pembuatan video klip tentang perkembangan DPR RI dan proses
reformasi di DPR RI.

Bekerja sama dengan Arsip Nasional dalam pengadaan koleksi
Museum. Bekerja sama dengan Direktorat permuseuman Departemen
Pendidikan Nasional dalam pengaturan, perencanaan, dan tata tempat serta
pengadaan koleksi Museum DPR RI yang berupa barang, naskah dan foto.
Menambah koleksi museum baik barang, naskah maupun foto serta
melengkapi dengan media audio visual.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Menyiapkan ruangan yang representatif untuk Museum DPR RI yaitu
lantai 2 Gedung Nusantara. Pemindahan ruang penggunaan Museum DPR
RI dari lt.2 Gedung Nusantara IV ke lantai 2 Gedung Nusantara.

Penandatanganan Prasasti Penggunaan ruang / gedung Museum DPR
RI oleh Ketua DPR RI, Bapak H. Harmoko pada tanggal 30 September
1999. Pengembangan dan penambahan jumlah koleksi. koleksi Museum
DPR RI terdiri dari 64 set naskah, 159 barang, dan 348 buah foto

2.1.3

Media Elektr onik
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua.
Yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak
maupun media massa elektronik merupakan media massa yang banyak
digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial di masyarakat kota.
Keberadaan media massa sepertinya pers, televisi, radio, dan film, tidak
terlepas kaitanya dengan perubahan – perubahaan yang erjadi di
masyarakat. Media massa dapat menjadi jembatan yang menghubungkan
komunikasi dengan komunikan yabg melintasi jarak, waktu, bahkan
lapisan sosial dalam masyarakat ( Sugiharti, 2003 : 3 )
Media

elektronik

adalah

media

yang

proses

bekerjanya

berdasarkan pada prinsip elektronik dan elektromagnetis. Media elektronik
menyampaikan berita atau informasi dengan cara memperdengarkan suara
dan memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan proses terjadi
suatu peristiwa, seperti pada televise

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.1.4 Rubriksi
Dewasa ini kecenderungan media massa menyampaikan sebuah
informasinya melalui strategi rubrikasi. Artinya, pesan – pesan disuguhkan
dengan mengelompokkan berdasarkan kategorisasi tertentu. Misalnya
berdasarkan bidang ataupun lingkup geografisnya. Rubrikasi tetap
misalnya, menempatkan berita dan artikel berdasar tema politik, ekonomi,
olahraga criminal, dan hiburan. Pada umumnya, kategori ini dipakai oleh
media pers. Mungkin tema – tema itulah yang dianggap penting untuk
masyarakat dan dapat menarik perhatian, tetapi ada juga yang
mengkategorikan berdasarkan wilayah.
Media pers yang tau tentang implikasi dari rubrikasi ini pasti
mempunyai solusi dengan cara mengefektifkan rapat redaksi. Di forum
itulah sebuah nilai berita dicari, dibahas dan dianalisis sehingga setiap
wartawan dengan spesialisasi apa pun sangat mungkin menemukan berita
yang menggemparkan dan menjadi berita utama di media tersebut
( Panuju, 2005 : 98 )
2.1.5

Kartun dan Kar ikatur
Karikatur adalah bagian dari kartun, namun memiliki muatan pesan
yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang ( tokoh ) atau suatu
masalah. Walaupun dibumbui dengan humor, karikatur merupakan kartun
satir yang kadang dapat menyindir seseorang dan membuat seseorang
tersenyum kecut saat membacanya. Kartun merupakan gambar lucu atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dilucukan yang bertujuan agar pemirsanya terhibur, tersenyum, atau
tertawa geli. Sementara karikatur, adalah bagian kartun yang diberi muatan
pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau suatu
masalah. Karikatur cenderung diisi dengan humor. Namun, tetap
merupakan sebuah kartun satir yang kadang bukannya menghibur, tapi
dapat membuat seseorang tersenyum kecut setelah melihatnya (Sobur,
2003:138)
Melalui media visual, kritikan-kritikan yang disampaikan secara
jenaka tidak begitu dirasa melecehkan atau mempermalukan. Bahkan,
seringkali gambar terkesan lucu, sehingga membuat para pembaca
tersenyum dan tertawa karena mengandung unsur humor. Pejabat
pemerintah atau tokoh masyarakat yang menjadi objek karikatur pun tidak
tersinggung, tetapi justru sebaliknya merasa senang karena dirinya
diangkat kepermukaan oleh kartunis, ( Sobur, 2003:140 ). Karikatur
maupun kartun merupakan salah satu bentuk karya jurnalistik non-verbal
yang cukup efektif dan mengena baik dalam penyampaian pesan maupun
kritik sosial ( Pramoedjo, 1996:9 )
Karikatur dalam bahasa latin disebut carricare memiliki arti sebagai
gambar wajah yang didistorsikan, diplesetkan, atau dilebih-lebihkan secara
karakteristik tanpa bermaksud melecehkan si pemilik wajah. Bahkan
dalam museum The House of Humor and Satire di Gabrovo, Bulgaria, atau
di The House of Humor di Montreal, Kanada, wajah-wajah karikatural

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

tokoh dunia dalam bentuk patung atau gambar dwimatra (dua dimensi)
dipajang dengan anggun dan artistik ( Pramoedjo, 2008 )
Dalam Encyclopedie Internasional karikatur didefinisikan sebagai
sebuah ’satire’ dalam bentuk gambar atau patung. Thomas Nast, kartunis
di pertengahan abad ke-18 merupakan salah satu kartunis politik yang
paling berpengaruh di Amerika. Nast berhasil menjatuhkan jaringan Boss
Tweed dan mesin politik koruptor di New York Tammany Hall dengan
karikaturnya. Kreasi Nast yang paling terkenal hingga sekarang adalah
Santa Claus. Sementara dalam Encyclopedie Britaninica, karikatur adalah
penggambaran seseorang, suatu tipe, atau kegiatan dalam keadaan
terdistorsi (penyajian dibuat berlebihan dari gambar-gambar binatang,
burung, sayur, dan lainnya yang menggantikan bagian-bagian benda hidup
atau yang ada persamaannya).
Menurut Kornreich dan Schimmel, bentuk gambar sangat membuka
peluang seseorang untuk lebih berani mengekspresikan dirinya terhadap
emosi ataupun agitasi yang ditekan ( dalam Setiawan, 2002 : xviii ).
Oleh sebab itu, berkomunikasi melalui media gambar, membuat
seseorang tidak akan merasa terancam karena takut mengaitkan hal-hal
yang dianggap tabu, bahkan sebaliknya, berkomunikasi dalam bentuk
gambar visual memiliki kekuatan sendiri dalam penggambaran suatu hal.
Dengan kata lain, gambar karikatur merupakan produk suatu keahlian
seorang karikaturis, baik dari segi pengetahuan, referensi atau bacaan,
maupun bagaimana cara memilih topik atau isu dalam lingkungan sosial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

politik yang sedang dihadapi. Karena itu, media Pers Indonesia
menampilkan karikatur sebagai ungkapan kritis terhadap berbagai masalah
yang berkembang secara tersamar dan tersembunyi. Untuk itu, pembaca
diajak berpikir, merenungkan, dan memahami pesan-pesan yang terdapat
dalam gambar karikatur ( Augustin Sibarani, 2001:27 )
Adapun sifat-sifat karikatur dapat dibagi menjadi tiga macam
( Sibarani, 2001 ), yaitu: karikatur orang-pribadi, karikatur sosial, dan
karikatur politik. Karikatur orang-pribadi menggambarkan seseorang
( biasanya tokoh yang dikenal ) dengan mengekspose ciri-cirinya dalam
bentuk wajah ataupun kebiasaannya tanpa objek lain atau situasi di
sekelilingnya secara karikatural. Karikatur sosial mengemukakan dan
menggambarkan persoalan-persoalan masyarakat yang menyinggung rasa
keadilan sosial. Sedangkan karikatur politik menggambarkan tentang
situasi politik sedemikian rupa agar kita dapat melihatnya dari segi humor
dengan menampilkan para tokoh politik ( Sibarani, 2001 )
Pelukisan karikatur sendiri memiliki dua ciri, yaitu adanya satire dan
distorsi. Satire dalam hal ini diartikan sebagai ironi, tragedi-komedi, atau
parodi. Sehingga, di dalamnya dapat mengandung sesuatu yang janggal,
absurd , yang dapat menertawakan, namun bisa juga memprihatinkan atau
menyedihkan ( Komunitas Ruang Baca – Tempo, Rimbun Natamarga,
2010 ). Dalam buku Ilmu Komunikasi. Teori dan Praktek karya Onong
Uchjana Effendy, karikatur dalam media manjalankan salah satu fungsi
pers, yaitu fungsi menghibur ( to entertain ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.1.6

Karikatur Dalam Media Massa
Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi yang
dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio, televisi
dan lain sebagainya. Komunikasi massa merupakan komunikasi dimana
penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui media
massa. Baik kartun maupun karikatur di Indonesia belakangan ini sudah
bisa menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh pesan
dan estetika, disamping kadar humornya. Karikatur penuh dengan
perlambangan-perlambangan yang kaya akan makna, oleh karena itu
karikatur merupakan ekspresi dari situasi yang menonjol di dalam
masyarakat. Setajam atau sekeras apapun kritik yang diampaikan sebuah
gambar karikatur, tidak akan menyebabkan terjadinya evolusi. Dengan
kata lain, karikatur dapat mengetengahkan suatu permasalahan yang
sedang hangat di permukaan.
Menurut Anderson, dalam memahami studi komunikasi politik di
Indonesia akan lebih mudah dianalisa mengenai konsep politik Indonesia
dengan membedakan dalam dua konsep, yaitu dengan Direct Speech
( komunikasi langsung ) dan Symbolic Speech (komunikasi tidak
langsung). Komunikasi langsung merupakan konsepsi politik yang
analisanya dipahami sejauh penelitian tersebut ditinjau dari komunikasi
yang bersifat langsung, seperti humor, gossip, diskusi, argumen, intrik,
dan lain - lain. Sedangkan komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

langsung dipahami maupun diteliti seperti patung, monument dan simbol simbol lainnya ( Bintoro dalam Marliani, 2004: 49 )
Peran karikatur yang tertulis seperti yang telah diuraikan di atas,
merupakan alasan utama dijadikannya karikatur sebagai objek studi ini.
Selain karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik
yang sehat dan juga suatu keahlian karikaturis adalah bagaimana dia
memilih topik - topik isu yang tepat dan masih hangat.
2.1.7

Kr itik Sosial
Indonesia terbangun ketika budaya tulis sudah menyebar luas, ketika
segala tatanan kehidupan dirumuskan secara tertulis dan tidak tertulis baik
dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, radio, televisi, dan internet.
Semakin luas melalui pendidikan modern dan yang tak kalah pentingnya,
ketika segala bentuk tulisan sebagian besar menyampaikan berbagai
informasi melalui bahasa Indonesia dijadikan media resmi pendidikan
nasional dan sebagai alat komunikasi dalam birokrasi ( Masoed, 1999: 42 )
Dengan

demikian

melestarikan

atau

mempertahankan

kritik

terselubung dalam konteks budaya yang tidak lagi menopangnya, sama
saja dengan membunuh eksistensi kritik sehingga sebuah institusi sosial
yang lahir dari kebutuhan pengembangan hidup bersama manusia. Dalam
konteks budaya tulis, budaya modern materialistis yang berpenopang pada
budaya tulis di atas pembangunan, pengembangan, dan penyebaran kritik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Om Kedip di Situs Matanews.com Edisi Selasa, 04 Oktober 2011).

0 0 125

PEMAKNAAN KARIKATUR OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM ( Studi Semiotika pemaknaan karikatur om kedip di situs matanews.com edisi Kamis, 12 Januari 2012 ).

0 0 97

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Om Kedip di Situs Matanews.com Edisi Kamis, 20 Oktober 2011).

2 2 89

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011).

0 2 75

PEMAKNAAN KARIKATUR “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” situs Matanews.com edisi 11 April 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik Om Kedip situs Matanews.com edisi 11 April 2011).

1 5 81

PEMAKNAAN KARIKATUR “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” situs Matanews.com edisi 11 April 2011 (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik Om Kedip situs Matanews.com edisi 11 April 2011)

0 0 25

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM (Studi Semiotik Pemaknaan karikatur Pada Rubrik Om Kedip Di Situs Matanews.com Edisi Jumat, 28 September 2011)

0 0 22

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Om Kedip di Situs Matanews.com Edisi Kamis, 20 Oktober 2011)

0 0 19

PEMAKNAAN KARIKATUR OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM ( Studi Semiotika pemaknaan karikatur om kedip di situs matanews.com edisi Kamis, 12 Januari 2012 )

0 0 23

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Om Kedip di Situs Matanews.com Edisi Selasa, 04 Oktober 2011)

0 0 18