Penerapan basis data multimedia menggunakan format dicom pada sistem pengelolaan rekam medis studi kasus di RS Paru Respira
i
PENERAPAN BASIS DATA MULTIMEDIA
MENGGUNAKAN FORMAT DICOM
PADA SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
STUDI KASUS DI RS PARU RESPIRA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Rekiyan Seto
125314036
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(2)
ii
MULTIMEDIA DATABASE IMPLEMENTATION
USING DICOM FORMAT
ON MEDICAL RECORD MANAGEMENT SYSTEM
CASE OF STUDY AT RS PARU RESPIRA
THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the
Sarjana Komputer
Degree
In Informatic Engineering Department
By:
Rekiyan Seto
125314036
DEPARTMENT OF INFORMATIC ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
(3)
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PENERAPAN BASIS DATA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN FORMAT DICOM
PADA SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS STUDI KASUS DI RS PARU RESPIRA
Disiapkan dan ditulis oleh : Rekiyan Seto
125314036
Telah disetujui dan disahkan oleh:
Yogyakarta, ……...
Dosen Pembimbing,
(4)
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PENERAPAN BASIS DATA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN FORMAT DICOM
PADA SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS STUDI KASUS DI RS PARU RESPIRA
Yang dipersiapkan dan ditulis oleh:
Rekiyan Seto
125314036
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada Tanggal 11 Januari 2017
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Iwan Binanto M.Cs. ………
Sekretaris : JB. Budi Darmawan S.T., M.Sc. ………
Anggota : Agnes Maria Polina S.Kom., M.Sc. ………
Yogyakarta,……….
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Dekan,
(5)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Janganlah engkau menyukai tidur,
supaya engkau tidak jatuh miskin,
bukalah matamu dan engkau akan makan sampai kenyang.”
(Amsal 20 : 13)
Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus, Keluarga, Dosen dan Sahabat
Terimakasih untuk semua doa, kasih sayang, perhatian, dan semangat
serta bantuan yang kalian berikan dalam bentuk apapun juga.
Terimakasih untuk selalu ada dan tidak pernah meninggalkan saya
(6)
vi
Yogyakarta,……….
Penulis
Rekiyan Seto
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang tekah saya sebutkan dalam daftar kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
(7)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Rekiyan Seto
Nim : 125314036
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
Penerapan Basis Data Multimedia Menggunakan Format Dicom Pada Sistem Pengelolaan Rekam Medis
Studi Kasus Di Rs Paru Respira
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta,…..………2017 Yang Menyatakan,
(8)
viii
ABSTRAK
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Tidak semua rekam medis berupa file teks namun ada juga yang berformat raster misalnya hasil rontgen.
Cara yang paling banyak digunakan untuk mengelola rekam medis dengan komputer adalah pencatatan rekam medis berbasis teks dan citra yang tidak terpadu. Permasalahan yang timbul akibat rekam medis elektronik yang tidak terpadu ini adalah ketika pasien tidak membawa hasil rontgent saat pemeriksaan. Dokter tidak dapat melakukan pemeriksaan karena dokter harus melihat hasil rontgent beserta interpretasinya untuk acuan pemeriksaan.
Oleh karena itu dalam tugas akhir ini dibangun sistem rekam medis elektronik yang mampu menangani penyimpanan data rekam medis berbasis teks dan data hasil rontgent paru-paru (format dicom) secara terpadu yang dapat membantu tenaga kesehatan untuk melihat perkembangan kesehatan pasien.
Sistem ini dibangun menggunakan Bahasa pemrograman JSP dan pengolahan data menggunakan Oracle 11g. Sistem ini juga memanfaatkan basis data multimedia untuk memanipulasi data multimedia dicom.
Berdasarkan pengujian terhadap pengguna, sistem ini memiliki tingkat kegunaan yang tinggi dan memiliki tingkat kemudahan penggunaan yang tinggi.
(9)
ix
ABSTRACT
Medical record is a file that contains records and documents include patient’s identity, examination, treatment has been given, and actions or other services that have been given to patients. Not all medical records in a text file format, but there are also raster eg x-rays.
The most way used to manage medical records with a computer is recording a text-based medical records and images that are not integrated. Problems arised from this unintegrated electronic medical record is when the patient does not bring hard copy of x-ray results. The doctor can not perform the tests because the doctor has to look at the x-ray results and the interpretation for reference.
Therefore, in this thesis built electronic medical record system that can handle the storage of medical records and text-based data from lung rontgent (DICOM format) in an integrated manner that can help health workers to see the development of the patient's health.
The system is built using JSP programming languages and data processing using Oracle 11g. The system also uses multimedia data base to manipulate multimedia data DICOM.
Based on user testing, this system have a high degree of usability and have a high level of ease of use.
(10)
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat akademik jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada Kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan tugas akhir ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada :
1. Tuhan Yesus, You are the first and always. Terimakasih untuk setiap udara yang keluar masuk paru-paru dan inspirasi serta pemikiran-pemikiran ciamik sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Kedua orang tua, Sri Iswanto dan Arijanti untuk setiap perjuangan nya sehingga dapat mencukupi biaya kuliah, biaya hidup selama kuliah dan untuk motivasi, doa, pelajaran hidup serta Gen yang diturunkan sehingga saya menjadi pribadi yang tidak kenal putus asa, kuat, mandiri, dan tulus. 3. Adik tercinta Lintang Arganinggar, yang selalu menceritakan kehidupan
sehari-hari nya yang wajar tapi tetap mengasyikan. Terimakasih sudah membuat saya tertawa dan ingin memutar waktu menjadi anak SMA lagi. 4. Dosen pembimbing skripsi, Ibu Agnes Maria Polina yang telah memberi
saya inspirasi untuk menentukan topik skripsi. Terimakasih untuk kemurahan senyum saat bimbingan sehingga bimbingan skripsi bukan merupakan hal yang menakutkan bagi saya.
5. Sudi Mungkasi S.Si., M. Math.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Dr. Anastasia Rita Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Kedua dosen penguji, Bapak Iwan Binanto dan Bapak J.B. Darmawan yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menanya-nanyai selama kurang lebih satu setengah jam yang menjadi momen bersejarah dalam hidup saya.
(11)
xi
8. Ibu Aisyah selaku pihak penghubung saya dengan Rumah Sakit Respira yang selalu memberikan solusi untuk persoalan yang saya hadapi selama penelitian di Rumah Sakit Respira.
9. Mikhael Fajarjati, Tri Pina Putri, Nicolaus Dhesa, Yosua Astutakari, Vina Puspitasari, Novianti Ekasari, Brigita Cynthia Dewi, Hervian jatmika, Laurensius Haris, Lukas Bayu, Dhesa Ardhiyanta, Lukas Bayu dan sahabat-sahabat lain yang telah berjuang bersama saya dari semester satu hinga semester terakhir.
10.Rekan-rekan penghuni Lab Tugas Akhir, Hugo, Tedjo, Slamet, Alvin, Jay, Bayu, Mariadi, Wisnu, Daniel, Wiga, Anjar, Dion yang menciptakan lelucon-lelucon dan obrolan-obrolan menarik sehingga suasana lab tugas akhir menjadi santai tidak kaku.
11.Rekan-rekan UKF Badminton Fakultas Sains dan Teknik. Terimakasih untuk menjadi rekan berlatih bulutangkis, olahraga yang menjadi separuh jiwa saya.
12.Romualdus Vanadio, Yustinus Adrian Nada, Henrycus Bagus, Theodosius Amy, Mikael Fajar yang telah menjadi rekan dan lawan bermain Pro Evolution Soccer dari pagi saat otak sedang jenuh dengan skripsi.
13.Sahabat-sahabat Kos Dwi Tunggal, yang selalu meramaikan kamar saya dan menobatkan kamar saya menjadi aula Kos Dwi Tunggal sehingga saya tidak pernah kesepian di kos.
14.Salim, Ruben Seno, Rossa Andhika, Christoper Yanuar. Saya tidak tahu apa kontribusi kalian dalam skripsi ini. Tapi tetap, terimakasih.
15.Google. Sudah sewajarnya semua berterimakasih pada Google.
16.Aerosmith, Judika, Glenn Fredly, Sandy Sandhoro, Mr. Big, Bon Jovi, John Meyer, Dewa 19 yang telah menciptakan lagu yang sering saya putar untuk menemani saya mengerjakan skripsi.
17.Jodoh saya yang saat ini terpisahkan oleh dimensi waktu (dia di masa depan, saya di masa kini). Terimakasih untuk tidak hadir saat saya sedang mengerjakan skripsi. Jika dia hadir, mungkin saya lebih memilih menikah daripada menyelesaikan kuliah.
(12)
xii
Yogyakarta,……….
Penulis
Rekiyan Seto
18.Kepada semua pihak yang tak dapat saya sebutkan namanya satu per satu, entah mungkin karena saya lupa atau kalian tidak punya nama, saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang sekiranya dapat membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan skripsi ini berguna untuk semua pihak terutama mahasiswa Teknik Informatika.
(13)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 2
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 2
1.3.2. Manfaat Penelitian ... 2
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 3
1.5.1. Survei Awal ... 3
1.5.2. Studi Pustaka ... 3
1.5.3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Rekam Medis ... 4
1.5.4. Pengujian ... 4
1.6. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1. Sistem Informasi ... 6
2.2. Bahasa Pemrograman Java ... 7
2.3. Framework MVC ... 8
2.4. Oracle Multimedia ... 8
2.4.1. Arsitektur Oracle Multimedia ... 9
2.4.2. Kemampuan Oracle Multimedia ... 11
2.5. ORD DICOM ... 14
2.6. Metode Pengembangan Sistem Waterfall ... 15
2.7. Rekam Medis ... 17
(14)
xiv
2.7.2. Isi Rekam Medis ... 17
2.7.3. Penyelenggaraan Rekam Medis ... 17
2.7.4. Manfaat Rekam Medis ... 18
2.7.5. Penyimpanan Rekam Medis ... 19
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20
3.2. Analisa Sistem ... 20
3.2.1. Gambaran Umum Sistem ... 20
3.2.2. Alur Kerja Pengelolaan Rekam Medis... 21
3.2.3. Analisa Kebutuhan Pengguna ... 22
3.2.4. Use Case Diagram... 23
3.2.5. Narasi Use Case ... 24
3.3. Planning ... 40
3.3.1. Diagram Activity ... 40
3.3.2. Diagram Sequence ... 62
3.3.3. Perancangan Sistem ... 78
3.3.4. Perancangan Basis Data ... 79
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 85
4.1. Construction ... 85
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 85
4.1.2. Implementasi basis Data ... 85
4.1.3. Implementasi Sistem ... 91
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ... 131
5.1. Pengujian Terhadap Sistem... 131
5.1.1. Subsistem Kelola User ... 131
5.1.2. Subsistem Kelola Dokter ... 133
5.1.3. Subsistem Kelola Pasien ... 135
5.1.4. Subsistem Kelola Radiologi ... 137
5.1.5. Subsistem Kelola Rekam Medis ... 138
5.2. Pengujian Terhadap Pengguna ... 140
5.2.1. Persepsi Kegunaan ... 140
5.2.3. Rangkuman Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna ... 144
BAB VI PENUTUP ... 145
6.1. Kesimpulan ... 145
6.2. Saran ... 145
DAFTAR PUSTAKA ... 146
(15)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Arsitektur Oracle Multimedia ... 11
Gambar 2. 2. Metode Waterfall versi Pressman ... 15
Gambar 3. 1. Alur kerja pengelolaan rekam medis... 21
Gambar 3. 2. Use Case Sistem ... 23
Gambar 3. 3. Diagram Activity Tambah Pemeriksaan ... 40
Gambar 3. 4. Diagram Activity Edit Pemeriksaan... 41
Gambar 3. 5. Diagram Activity Tambah Asesmen Awal ... 42
Gambar 3. 6. Diagram Activity Anamnesa ... 43
Gambar 3. 7. Diagram Activity Lihat Asesmen Awal ... 44
Gambar 4. 1. Menu Tambah User ... 85
Gambar 4. 2. Menu Lihat User ... 86
Gambar 4. 3. Menu Edit User ... 87
Gambar 4. 4. Menu Hapus User ... 88
Gambar 4. 5. Menu Tambah Dokter ... 89
Gambar 4. 6. Menu Edit Dokter ... 90
Gambar 4. 7. Menu Hapus Dokter ... 91
Gambar 4. 8. Menu Lihat Dokter ... 93
Gambar 4. 9. Menu Tambah Pasien ... 94
Gambar 4. 10. Menu Edit Pasien ... 96
Gambar 4. 11. Menu Hapus Pasien ... 98
Gambar 4. 12. Menu Lihat Pasien... 99
Gambar 4. 13. Menu Pendaftaran Pemeriksaan Pasien ... 101
Gambar 4. 14. Menu Tambah Data Radiologi ... 102
Gambar 4. 15. Menu Hapus Data Radiologi ... 105
Gambar 4. 16. Menu Lihat Data Radiologi ... 106
Gambar 4. 17. Menu Tambah Interpretasi ... 107
Gambar 4. 18. Menu Edit Interpretasi... 108
Gambar 4. 19. Menu Tambah Pemeriksaan ... 109
(16)
xvi
Gambar 4. 21. Menu Tambah Asesmen Awal ... 112
Gambar 4. 22. Menu Anamnesa... 114
Gambar 4. 23. Menu Lihat Anamnesa ... 115
Gambar 4. 24. Menu Lihat Pemeriksaan... 116
Gambar 4. 25. Menu Lihat Asesmen Awal ... 118
Gambar 4. 26. Menu Lihat Antrian Anamnesa ... 121
Gambar 4. 27. Menu Lihat Antrian Pemeriksaan ... 122
Gambar 5. 1. Hasil Testing Tambah User ... 125
Gambar 5. 2. Hasil Testing Edit User ... 125
Gambar 5. 3. Hasil Testing Hapus User... 125
Gambar 5. 4 Hasil Testing Tambah Dokter ... 126
Gambar 5. 5. Hasil Testing Edit Dokter... 127
Gambar 5. 6. Hasil Testing Hapus User... 127
Gambar 5. 7. Hasil Testing Tambah Pasien ... 128
Gambar 5. 8. Hasil Testing Lihat Pasien ... 129
Gambar 5. 9. Hasil Testing Hapus Pasien ... 129
Gambar 5. 10. Hasil Testing Hapus Radiologi ... 131
Gambar 5. 11. Hasil Testing Tambah Pemeriksaan ... 132
Gambar 5. 12. Hasil Testing Edit Pemeriksaan ... 132
Gambar 5. 13. Hasil Testing Tambah Asesmen Awal ... 132
(17)
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Tabel Gambaran Umum Sistem ... 20
Tabel 3. 2. Tabel Analisa Kebutuhan Pengguna ... 22
Tabel 3. 3. Tabel Narasi Use Case Tambah Pemeriksaan ... 24
Tabel 3. 4. Tabel Narasi Use Case Edit Pemeriksaan ... 25
Tabel 3. 5. Tabel Narasi Use Case Tambah Asesmen Awal... 26
Tabel 3. 6. Tabel Narasi Use Case Anamnesa ... 27
Tabel 3. 7. Tabel Narasi Use Case Asesmen Awal ... 28
Tabel 3. 8. Tabel Narasi Use Case Lihat Anamnesa ... 29
Tabel 3. 9. Tabel Narasi Use Case Lihat Pemeriksaan ... 30
Tabel 3. 10. Tabel Narasi Use Case Tambah Radiologi ... 31
Tabel 3. 11. Tabel Narasi Use Case Hapus Radiologi ... 31
Tabel 3. 12. Tabel Narasi Use Case Lihat Data Radiologi ... 32
Tabel 3. 13. Tabel Narasi Use Case Tambah Interpretasi ... 32
Tabel 3. 14. Tabel Narasi Use Case Tambah Pasien ... 33
Tabel 3. 15. Tabel Narasi Use Case Hapus Pasien ... 33
Tabel 3. 16. Tabel Narasi use Case Cetak Kartu ... 34
Tabel 3. 17. Tabel Narasi Use Case Lihat Pasien ... 34
Tabel 3. 18. Tabel Narasi Use Case Edit Pasien ... 35
Tabel 3. 19. Tabel Narasi Use Case Tambah Dokter ... 35
Tabel 3. 20. Tabel Narasi Use Case Hapus Dokter ... 36
Tabel 3. 21. Tabel Narasi Use Case Lihat Dokter ... 36
Tabel 3. 22. Tabel Narasi Use Case Edit Dokter ... 37
Tabel 3. 23. Tabel Narasi Use Case Tambah User ... 37
Tabel 3. 24. Tabel Narasi Use Case Hapus User ... 38
Tabel 3. 25. Tabel Narasi Use Case Lihat User ... 38
Tabel 3. 26. Tabel Narasi Use Case Edit User ... 39
Tabel 5. 1. Tabel Kasus dan Hasil Uji Halaman Kelola User ... 124
Tabel 5. 2. Tabel Kasus dan Hasil Uji Halaman Kelola Dokter ... 126
Tabel 5. 3. Tabel Kasus dan Hasil Uji Halaman Kelola Pasien ... 128
(18)
xviii
Tabel 5. 5. Tabel Kasus dan Hasil Uji Halaman Kelola Rekam Medis ... 131
Tabel 5. 6. Tabel Bobot Pernyataan 1 Persepsi Kegunaan ... 133
Tabel 5. 7. . Tabel Bobot Pernyataan 2 Persepsi Kegunaan ... 134
Tabel 5. 8. . Tabel Bobot Pernyataan 3 Persepsi Keguanaan ... 134
Tabel 5. 9. . Tabel Bobot Pernyataan 4 Persepsi Kegunaan ... 134
Tabel 5. 10. Tabel Bobot Pernyataan 1 Persepsi Kemudahan ... 135
Tabel 5. 11. Tabel Bobot Pernyataan 2 Persepsi Kemudahan ... 135
Tabel 5. 12. Tabel Bobot Pernyataan 3 Persepsi Kemudahan ... 136
Tabel 5. 13. Tabel Bobot Pernyataan 4 Persepsi Kemudahan ... 136
(19)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam bidang kesehatan, terdapat istilah “Rekam Medis”. Menurut
PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis terbagi menjadi dua jenis, yaitu rekam medis konvensional dan rekam medis elektronik. Catatan dalam rekam medis baik elektronik maupun konvensional merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter maupun tenaga kesehatan lainnya yang berkompeten mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Catatan – catatan yang ada di dalam rekam medis memberikan pengaruh penting terhadap pelayanan tenaga kesehatan terhadap seorang pasien karena data
– data mengenai riwayat pengobatan pasien akan menentukan tindakan dan pengobatan yang tepat untuk pasien tersebut ketika berobat kembali.
Dalam Manual Rekam Medis yang disusun oleh Konsil Kedokteran Indonesia disebutkan bahwa salah satu manfaat rekam medis adalah untuk peningkatan kualitas pelayanan. Tentu saja yang akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan adalah rekam medis yang baik. Indikator rekam medis yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan aspek persyaratan hukum. Menurut Dennis Lee Myers (1998) dalam penemuan rekam medis elektronik nya, rekam medis elektronik sangat penting dalam meningkatkan kemampuan manajemen informasi dalam mendukung peningkatan penggunaan dan permintaan data pasien, baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan untuk mengelola biaya rekam medis itu sendiri.
Dalam penelitian Hendra Christian (2012), disebutkan bahwa terdapat masalah dalam implementasi rekam medis elektronik. Tidak semua rekam medis berupa file teks namun ada juga yang berformat raster misalnya hasil rontgen. Jadi cara yang paling banyak digunakan untuk mengelola rekam medis dengan komputer adalah pencatatan rekam medis berbasis teks dan citra yang tidak terpadu. Rekam medis
(20)
elektronik hanya menangani pengelolaan file teks dan hasil rontgent tidak disimpan melainkan dibawa pulang oleh pasien untuk dibawa saat pemeriksaan berikutnya.
Permasalahan yang timbul akibat rekam medis elektronik yang tidak terpadu ini adalah ketika pasien tidak membawa hasil rontgent saat pemeriksaan. Dokter tidak dapat melakukan pemeriksaan karena dokter harus melihat hasil rontgent beserta interpretasinya untuk acuan pemeriksaan.
Atas dasar masalah tersebut penulis tertarik untuk membangun sistem rekam medis elektronik yang mampu menangani penyimpanan data rekam medis berbasis teks dan data hasil rontgent paru-paru (format dicom) secara terpadu yang dapat membantu tenaga kesehatan untuk melihat perkembangan kesehatan pasien.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
a. Bagaimana membangun sistem rekam medis elektronik yang mampu menangani data rekam medis teks dan data hasil rontgent paru-paru secara terpadu untuk tenaga kesehatan.
b. Apakah sistem ini efisien dapat membantu tenaga kesehatan untuk melihat perkembangan kesehatan pasien.
c. Apakah sistem ini mudah digunakan oleh tenaga kesehatan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Membangun dan menghasilkan sistem informasi rekam medis yang membantu tenaga kesehatan menyimpan dan menyajikan data rekam medis pasien.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari sistem informasi yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah : a. Adanya catatan rekam medis (hasil pemeriksaan, hasil citra rontgent
dalam format DICOM) yang tersimpan di dalam database sehingga dokter dapat mengakses data-data tersebut dengan mudah dan cepat.
(21)
b. Adanya fitur pencarian sehingga waktu akses untuk data medis akan lebih cepat.
c. Informasi perkembangan hasil rontgent paru-paru disediakan secara digital sehingga memudahkan dokter memantau perkembangan kesehatan pasien.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta
b. Sistem ini tidak menangani permasalahan mengenai transaksi keuangan. c. Sistem menangani pengelolaan rekam medis rawat jalan namun tidak
termasuk rekam medis rawat inap dan rekam medis gawat darurat. d. Implementasi sistem ini menggunakan JSP dan Oracle.
1.5. Metodologi Penelitian
Langkah – langkah yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.1. Survei Awal
Pada tahap ini dilakukan observasi di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta. Selain observasi dilakukan juga wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan kebutuhan analisa sistem pada penelitian ini, yaitu; perekam medis, radiografer dan dokter.
1.5.2. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pendayagunaan sumber-sumber tertulis yang berhubungan dengan materi manajemen rekam medis, serta literatur terkait pembangunan sistem informasi dengan basis data multimedia.
(22)
1.5.3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Rekam Medis
Metode yang digunakan digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metode Waterfall (Pressman, 2010) dengan tahap tahap sebagai berikut :
a. Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak,
dimana diadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pihak Rumah Sakit Paru Respira.
b. Planning
Pada langkah ini akan dihasilkan dokumen user requirement yang digambarkan dalam bentuk diagram usecase, diagram kelas dan diagram ER.
c. Modeling
Langkah ini merupakan proses peracangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum membuat program. Proses ini berfokus pada database dan user interface.
d. Construction
Langkah ini merupakan proses coding dengan menggunakan JSP dan Oracle 11g.
e. Deployment
Langkah ini merupakan proses terakhir dalam pembuatan sistem ini. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh petugas Rumah Sakit Paru Respira. Pada penelitian ini dilakukan uji coba.
1.5.4. Pengujian
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah selesai dibuat. Pengujian yang dilakukan oleh penulis adalah dengan pengujian tingkat
alpha test dan pengujian tingkat beta test (dengan menguji langsung kepada pengguna). Pengujian kepada pengguna meliputi pengujian mengenai kemanfaatan dan kemudahan digunakan.
(23)
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan untuk mempermudah pemahaman pembaca.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori dan teknik dasar yang akan digunakan untuk pembuatan sistem informasi rekam medis, diantaranya teori mengenai sistem informasi, bahasa pemrograman java, framework MVC, Database Oracle, Oracle Multimedia, dan rekam medis.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi penjelasan analisis dan perancangan sistem yang digunakan dalam pembangunan situs ini meliputi gambaran umum sistem, analisis sistem, rancangan proses, rancangan basis data, dan rancangan antar muka (user interface).
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi tentang implementasi sistem yang dibuat berdasar dari rancangan sistem kedalam bahasa pemrograman JSP dan multimedia DBMS Oracle.
BAB V : PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL
Bab ini berisi analisa hasil implementasi sistem ini serta pembahasannya tentang kekurangan dan kelebihan sistem. Pada bab ini juga dibahas hasil uji coba sistem terhadap pengguna.
BAB VI : PENUTUP
(24)
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefiniskan sebagai berikut.
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengembalikan oranisasi.
3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat menajerial, dan keiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi digunakan dan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Sebagai contoh untuk sebuah organisasi, manfaat dari sebuah sistem informasi adalah mengolah data transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Terdapat 5 komponen utama dalam sebuah sistem informasi. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Hardware dan Softwareyang berfungsi sebagai mesin
2. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.
3. Data, merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
(25)
Kegiatan utama yang dilakukan oleh sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Input
Kegiatan menyediakan data untuk diproses. 2. Proses
Menggambarkan bagaiman suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output
Kegiatan menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan
Kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control
Aktivitas untuk menjamin bawha sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.2. Bahasa Pemrograman Java
Java adalah nama sebuah bahasa pemrograman yang diciptakan oleh Sun Microsistems, sebuah perusahaan besar di Amerika Serikat. Bahasa ini berkembang sangat pesat terutama untuk Web-Programming dengan memusatkan rancangan pada data (object). Oleh karena itu Java dikenal dengan pemrograman berorientasi obyek (object oriented). Java juga mendukung aplikasi client/server baik dalam jaringan lokal (LAN) maupun jaringan berskala luas (WAN).
Terdapat banyak keunggulan dalam bahasa pemrograman java, salah satunya adalah tidak bergantung pada platform; yang artinya bahwa java dapat dijalankan pada sembarang komputer dan bahkan pada sembarang sistem operasi. Selain itu java juga memiliki keunggukan lain yang tidak dimiliki oleh bahasa pemrograman yang lainnya seperti kesederhanaan, keamanan, object-oriented dapat dijalankan oleh intepreter (kode program dioptimasasi secara dinamis pada saat run-time), tidak bergantung pada arsitektur (hardware), jika terdapat alokasi data yang tidak terpakai maka akan dibersihkan secara otomatis oleh garbage-collector, mendukung multithreading, serta mempunyai
(26)
mekanisme penanganan exception handling yang strongly-type (tipe exception
diketahui pada saat compile-time). Bahasa pemrograman ini cocok dipakai dalam menulis program yang terdistribusi (pada jaringan internet misalnya) dan dapat dikembangkan secara dinamis.
2.3. Framework MVC
Konsep MVC ini pertama kali diperkenalkan oleh para peneliti XEROX PARC yang bekerja dalam pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk sekitar tahun 1970-1980. Pada dasarnya MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model), tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller) (Radek, 2009). Konsep MVC ini diperkenalkan dengan tujuan untuk memudahkan bagi para pengembang aplikasi web.
Seiring dengan perkembangan teknik pemrograman, sekarang ini banyak sekali aplikasi-aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah pembuatan sebuah website. Kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi tersebut bisaanya sudah disediakan berbagai macam library, plugins yang siap pakai sehingga pengemang tidak perlu bersusah payah membangun aplikasi web mulai dari awal. Tentu saja pengembang tersebut harus mengikuti aturan-aturan yang sudah didefinisikan oleh pembuat framework tersebut (Radek, 2009).
2.4. Oracle Multimedia
Oracle Multimedia (sebelumnya Oracle Intermedia) adalah fitur yang memungkinakan Oracle Database untuk menyimpan, mengelola, dan mengambil gambar, audio, video, atau media heterogen lainnya secara terpadu dengan informasi perusahaan lainnya. Oracle Multimeia memperluas Oracle Database, keandalan, ketersediaan, dan manajemen data untuk konten multimedia tradisional, Internet, perdagangan elektronik, dan Aplikasi media yang kompleks. Oracle Multimedia tidak mengendalikan perangkat Output, fungsi ini diserahkan kepada aplikasi software.
(27)
Oracle Multimedia mengelola konten multimedia dengan menyediakan fasilitas sebagai berikut :
a. Penyimpanan dan pengambilan
b. Media dan aplikasi manajemen metadata
c. Dukungan untuk format yang sering dipakai sekarang ini d. Akses melalui antarmuka tradisional dan Web.
e. Query menggunakan data relasional yang terkait. f. Query menggunakan metadata yang diekstraksi
g. Query menggunakan konten media dengan opsional pengindeksan khusus.
Oracle multimedia menyediakan layanan media konten ke Oracle JDeveloper, Oracle Conten Management SDK, Oracle Apication Server Portal dan Oracle Partners.
2.4.1. Arsitektur Oracle Multimedia
Oracle Multimedia adalah fitur terintegrasi yang diperluas dalam database dengan menyimpan, mengelola, dan mengambil gambar, audio, dan video, dan oleh Web yang mendukung teknologi untuk data multimedia. Pada tingkat pertama, melalui penggunaan Oracle Multimedia, Oracle Database memegang konten yang kaya tabel bersama dengan data tradisional. Melalui JVM database yang tertanam, server-sideMediaparser
memiliki orientasi objek dan antarmuka relasional, mendukung format dan aplikasi metadata parsing, dan dapat diperpanjang untuk mendukung format tambahan. Prosesor gambar termasuk JAI dan menyediakan pengolahan gambar untuk operasi seperti memproduksi gambar berukuran thumbnail, mengubah format gambar, dan pengindeksan dan pencocokan gambar.
Menggunakan method Oracle Multimedia, operasi import dan export
antara database dan file sistem dimungkinkan. Oracle Multimedia juga mendukung jenis oengiriman khusus server, seperti streaming konten dari database. Menggunakan Intermadia Plugin untuk Real Networks atau Windows Media Services, Helix Universal Server atau Windows Media Streaming Server dapat melakukan streaming data multimedia ke klien langsung dari database menggunakan Real-Time Streaming Protocol
(28)
(RSTP). Di prosesor media selain itu, pihak ketiga seperti mesin pengenalan suara dapat berjalan eksternal ke database untuk memproses media yang tersimpan dalam database dan kembali ke hasil database.
Di tingkat kedia atau tengah, Oracle Application Server menyediakan akses ke Oracle Multimedia melalui Oracle Multimedia Java, yang memungkinkan aplikasi Java pada tingkat apapun (klien, server aplikasi, atau database) untuk mengakses, memanipulasi, dan memodifikasi data audio, gambar, dan video yang disimpan dalam database.
Selain itu, Oracle Multimedia Servlet dan JSP Java API memfasilitasi
upload dan download data multimedia yang disimpan dalam database
menggunakan Oracle Multimedia ORDAudio, ORDDoc, ORDImage, dan jenis objek ORD video. Oracle Multimedia Servlet dan JSP Java API dapat mengakses data yang disimpan dalam obyek Oracle Multimedia atau bulk
atau BFILE langsung. Pengembang juga dapat menggunakan Oracle Jdeveloper dan Orcale Multimedia untuk membangun aplikasi Java yang kaya media dengan cepat dan mudah menggunakan Oracle Multimedia / ADF Bisnis paket integrasi Komponen. Konten Oracle Multimedia juga dapat dengan mudah dan transparan dimasukkan ke dalam bentuk Oracle Portal dan laporan, yang kemudian dapat dipublikasikan sebagai Protlet. SQL Developer akrab dengan database dapat mengembangkan aplikasi
Web yang menggunakan Oracle Application Server yang khusus, dan Oracle Database menggunakan PL / SQL lingkungan pengembangan. Langkah-langkah termasuk menggunakan PL / SQL Gateway (mod_plsql) fitur dari Oracle HTTP Server dan PL / SQL Web Toolkit. Pengembang aplikasi Web bisa menilis PL / SQL dan servlet PL / SQL Server Pages (PSP) yang memanggil prosedur PL / SQL yang disimpan dalam database melalui koneksi Oracle Net dan OCI.
Pada tingkat ketiga atau klien, kemampuan untuk melakukan pemrosesan lokal yang didukung melalui Oracle Multimedia Java Classes, JAI, dan JMF. JAI dan JMF menyediakan satu set API untuk media pengolahan di klien, dan Oracle Multimedia Java Classes menyediakan akses langsung ke semua jenis media dari klien.
(29)
Gambar 2. 1. Arsitektur Oracle Multimedia
2.4.2. Kemampuan Oracle Multimedia
Kemampuan Oracle Multimedia meliputi penyimpanan, pengambilan, manajemen, dan manipulasi data multimedia yang dikelola oleh Oracle Database. Aplikasi multimedia memiliki persyaratan umum dan unik. Oracle Multimedia jenis Objek mendukung kebutuhan aplikasi umum dan dapat diperpanjang untuk mengatasi kebutuhan aplikasi yang spesifik. Dengan Oracle Multimedia, data multimedia dapat dikelola semudah data standar. Oracle Multimedia mendukung penyimpanan format file yang poluler, termasuk gambar desktop publishing, dan
streaming format audio dan video dalam database.
Oracle Multimedia menyediakan sarana untuk menambahkan audio, gambar, dan videom atau media heterogen kolom atau objek untuk tabel yang ada, dan masukkan data dan mengambil data multimedia. Hal ini memungkinkan database designer untuk memperluas database yang sudah ada dengan ata multimedia, atau untuk membangun baru multimedia pengguna akhir aplikasi database.
(30)
Pengembang yang menggunakan Oracle Multimedia dapat menggunakan fungsi dasar yang disediakan untuk membangun aplikasi multimedia. Oracle Multimedia menggunakan jenis objek, mirip dengan kelas Java atau C++ untuk menggambarkan data multimedia. Jenis objek ini disebut dengan ORDAudio, ORDDocs, ORDImage, dan ORDVideo. Sebuah contoh dari jenis objek terdiri dari atribut, termasuk metadata dan data media, dan metode. Media adalah data audio yang sebenarnya, gambar, atau video, atau media data heterogen. Metadata adalah informasi mengenai dara, seperti panjang objek, tipe kompresim atau format. Metode adalah prosedur yang dapat dilakukan pada objek, seperti getContent() dan setProrperties().
Oracle Multimedia memiliki model media oenyimoanan yang umum. Media data komponen objek ini dapat disimpan dalam database, dalam BLOB di bawah kontrol transaksi. Data media juga dapat disimpan di luar
database, tanpa kontrol transaksi. Dalam hal ini, pointer disimpan dalam
database dibawah kontrol transaksi, dan data media yang disimpan dalam:
a. Objek berkas besar (BFILE). b. URL HTTP berbasis server.
c. Sebuah sumber yang ditetapkan pengguna pada server media data khusus, atau lain media server data yang disimpan di luar database dapat menyediakan mekanisme yang mudah untuk mengelola data yang besar, yang telah ada ataupun yang baru, repositori media yang tinggal sebagai flat file pada media bisa dihapus atau hanya untuk dibaca. Data ini dapat diimpor ke bulk setiap saat untuk kontrol transaksi. Data media disimpan di dalam atau di luar database, Oracle Multimedia mengelola metadata untuk semua jenis media dan secara otomatis dapat mengekstrak itu untuk audio, gambar, dan video. Metadata ini mencakup atribut sebagai berikut :
Penyimpanan informasi tentang audio, gambar, dan video atau data media heterogen, meliputi jenis sumber, loksi dan nama
(31)
sumber dan apakah data disimpan secara lokal (dalam
database) atau eksternal.
Update time stamp informasi untuk audio, gambar, dan video, atau data media yang heterogen.
Deskripsi data audio dan video.
Audio, gambar, dan video, atau format data media yang heterogen.
MIME jenis gambar, audio, dan video atau karakteristik media data heterogen lainnya.
Karakteristik audio : jenis pengkodean, jumlah saluran,
samplingrate, jenis kompresi, dan waktu bermain (durasi).
Karakteristik gambar : tinggi dan lebar, panjang konten gambar, format gambar konten, dan kompresi format gambar.
Karakteristik video : lebar dan tinggi frame, resolusi frame,
frame rate, waktu bermain (durasi), jumlah frame, tipe kompresi, jumlah warna dan metadata bit rate.
Metadata diekstrak dalam bentuk XML. Selain metode ekstraksi metadata, seperangkat metode manipulasi gambar sederhana disediakan. Untuk gambar, ini termasuk melakukan konversi format, pemilihan halaman, dan operasi quantize, dan kompresi, scaling, cropping, menyalin, flipping, mirroring, memutar, dan menyesuaikan gamma (kecerahan) gambar. Oracle multimedia bersifar extensible. Mendukung basis set audio populer, gambar, dan video format untuk pengolahan data multimedia yang juga dapat diperpanjang, misalnya, untuk mendukung format tambahan, kompresi digital yang baru dan skema dekompresi (codec), sumber data, dan bahkan khusus pengolahan data algoritma untuk data audio dan video.
(32)
Beberapa contoh aplikasi untuk Oracle Multimedia adalah sebagai berikut :
a. Repositori untuk memeriksa gambar digital.
b. Catatan elektronik kesehatan, termasuk gambar DICOM medis. c. Call center (misalnya, 911 dan produk call center lainnya). d. Inventarisasi aset fisik.
e. Pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran secara online. f. Pemasaran real estate (perumahan).
g. Bursa arsip fotografi (misalnya, galeri seni digital dan fotografer profesional).
h. Arsip dokumentasi yang berupa gambar.
i. Pelayan informasi berita keuangan kepada pelanggan. j. Publikasi dengan Web,
k. Penjualan audio dan video berbasis Web.
2.5.ORD DICOM
Oracle Multimedia menggambarkan ORDDicom sebagai sebuah jenis objek, yang mendukung penyimpanan, manajemen, dan manipulasi gambar medis Format DICOM dan data lainnya. Objek ORDDicom dimaksudkan sebagai objek yang ditulis hanya sekali. Untuk menghasilkan objek ORDDicom baru dengan pengolahan citra atau kompresi, membuat objek baru ORDDicom, objek ORDImage, atau BLOB.
Objek ORDDicom dapat dibangun dengan menggunakan konstruktor berikut dalam sebuah pernyataan SQL atau PL / SQL program:
1. ORDDicom () untuk blob
2. ORDDicom () untuk ORDImage 3. ORDDicom () untuk sumber lain
Objek ORDDicom telah tertanam atribut blob. Pencari blob harus diinisialisasi sebelum mereka dapat diakses. Dengan demikian, baru dibangun objek ORDDicom (kecuali ketika dibangun dari blob sementara) harus dimasukkan ke dalam tabel sebelum memanggil metode anggota objek pada ini ORDDicom benda. Bagian ini menjelaskan konstruktor ORDDicom.
(33)
Berikut adalah daftar method yang dimiliki oleh sebuah objek ORDDicom:
export( )
extractMetadata( ) getAttributeByName( ) getAttributeByTag( ) getContent( )
getContentLength( ) getSeriesInstanceUID( ) getSourceInformation( ) getSourceLocation( ) getSourceName( ) getSourceType( ) getSOPClassUID( ) getSOPInstanceUID( ) getStudyInstanceUID( ) import( )
isAnonymous( ) isConformanceValid( ) isLocal( )
makeAnonymous( ) processCopy( ) to BLOBs processCopy( ) to ORDDicom processCopy( ) to ORDImage setProperties( )
writeMetadata( )
2.6. Metode Pengembangan Sistem Waterfall
Menurut Pressman (2010) salah satu model pengembangan sistem adalah dengan model waterfall. Waterfall model adalah model paling popular dan sering dianggap sebagai pendekatan klasik yang bersifat dinamis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini adalah gambaran dari waterfall model.
(34)
Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman : a. Communication
Pada tahap ini merupakan analisis terhadap kebutuhan softwa r e,
dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
b. Planning
Tahap ini merupakan lanjutan dari proses communication. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembuatan perangkat lunak, termasuk rencana yang akan dilakukan.
c. Modeling
Tahap ini merupakan tahap perancangan dimana perancang menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Tahap ini lebih difokuskan pada atribut program, seperti struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi tatap muka dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
d. Construction
Tahap ini merupakan tahap dimana perancangan diterjemahkan kedalam Bahasa yang dimengerti oleh mesin. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu perangkat lunak, artinya penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
e. Deployment
Setelah poses pengkodean dan pengujian selesai, maka sistem akan diimplementasi kepada masyarakat luas. Pada tahap ini juga
(35)
dilakukan pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan agar sistem tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana fungsinya.
2.7. Rekam Medis
2.7.1. Pengertian Rekam Medis
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
2.7.2. Isi Rekam Medis
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :
a. identitas pasien; b. tanggal dan waktu;
c. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
d. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; e. diagnosis;
f. rencana penatalaksanaan; g. pengobatan dan/atau tindakan;
h. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
i. untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik, dan j. persetujuan tindakan bila diperlukan.
Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.
2.7.3. Penyelenggaraan Rekam Medis
Penyelenggaraan rekam medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan pada institusi tersebut. Dalam hal ini Departemen Kesehatan telah mengatur tata cara penyelenggaraan rekam medis dalam Pasal 5 Peraturan Menteri Kesehatan
(36)
Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, berikut adalah tata cara penyelenggaraan :
a. Setiap dokter atau dikter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.
b. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan.
c. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Setiap pencatatan le dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.
d. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan.
e. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada poin diatas hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.
2.7.4. Manfaat Rekam Medis
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, berikut adalah pemanfaatan rekam medis :
a. pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;
b. alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi;
c. keperluan pendidikan dan penelitian;
d. dasar pembayar biaya pelayan kesehatan; dan e. data statistik kesehatan.
(37)
Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara.
2.7.5. Penyimpanan Rekam Medis
Dalam audit medis, umumnya sumber data yang digunakan adalah rekam medis pasien, baik yang rawat jalan maupun rawat inap. Rekam medis adalah sumber data yang paling baik di rumah sakit meskipun memiliki beberapa kelemahan. Oleh karena itu, penyimpanan rekam medis harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya.
Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Setelah batas waktu tersebut terlampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik. Sedangkan rekam medis pada sarana pelayan kesehatan non rumah sakit wajib disipan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. untuk kepentingan kesehatan pasien;
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan;
c. permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
e. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.
Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undan
(38)
20
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1.Communication
Pada tahap ini, dilakukan wawancara dengan petugas rekam medis, dokter radiologi, dan petugas radiologi Rumah Sakit Respira Yogyakarta. Hasil yang didapatkan dari wawancara yaitu proses pengelolaan rekam medis di RS Respira, proses pengambilan data radiologi pasien, form pendaftaran pasien, dan form rekam medis.
3.2.Analisa Sistem
3.2.1. Gambaran Umum Sistem
Sistem Lama Sistem Baru
Performance Pencarian dokumen rekam medis relatif lama, karena harus mencari dokumen secara manual di sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan dokumen rekam medis.
Pengguna sistem dapat melakukan pencarian rekam medis menggunakan Sistem Pengelolaan Rekam Medis dengan waktu yang relatif cepat.
Information Sistem Informasi Manajemen RS Respira belum dapat menyediakan informasi rekam medis dan informasi data radiologi.
Sistem Pengelolaan Rekam Medis menyediakan informasi mengenai rekam medis dan data radiologi
Efficiency Dokumen rekam medis untuk pasien yang akan melakukan pemeriksaan diambil dan dioper ke klinik yang bersangkutan, dimana proses ini membutuhkan waktu dan tenaga.
Rekam medis untuk pasien yang akan melakukan pemeriksaan cukup diakses melalui komputer yang saling terhubung melalui jaringan.
Control Terdapat potensi berkas rekam medis tertukar satu sama lain. Terdapat potensi berkas rekam
medis rusak
Rekam medis menjadi lebih akurat karena tidak mudah hilang dan tidak mudah tertukar. Economic Terdapat biaya untuk
mencetak map dan kertas berkas rekam medis. Apabila sering terjadi kesalahan akan terjadi pembengkakan biaya
Rekam dapat diakses melalui computer, tidak perlu dicetak.
Service Pasien harus membawa foto rontgen saat akan melakukan pemeriksaan.
Hasil rontgen dapat diakses melalui sistem
(39)
3.2.2. Alur Kerja Pengelolaan Rekam Medis
Gambar 3. 1. Alur kerja pengelolaan rekam medis
a. Bagian Pendaftaran
Di bagian pendaftaran, pasien baru harus melakukan registrasi atau pendaftaran pasien. Pasien akan dimintai keterangan mengenai data sosiologisnya. Setelah itu pasien melakukan pendaftaran pada klinik mana dia akan berkunjung. Untuk pasien lama, dapat langsung melakukan pendaftaran pada klinik yang dituju. Sebelum menuju klinik, pasien harus menuju ke triase terlebih dahulu.
b. Triase
Di triase, perawat akan melakukan anamnesa pada pasien. Jika pasien baru, maka akan dilakukan asesmen awal terlebih dahulu sebelum anamnesa. Setelah selesai, pasien menuju klinik.
c. Klinik
Di klinik, akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Setelah diperiksa dokter memberi pengantar untuk melakukan rontgent jika diperlukan. d. Radiologi
DI bagian radiologi, pasien mengantri untuk melakukan rontgent. Pasien akan diambil data rontgen nya dan hasil nya diinterpretasikan oleh dokter radiolog.
(40)
3.2.3. Analisa Kebutuhan Pengguna
Aktor Wewenang
Administrator 1. Menambahkan, melihat, mengedit dan menghapus data dokter.
2. Menambahkan, melihat, mengedit dan menghapus data user. Dokter 1. Melihat data pasien.
2. Melihat hasil asesmen awal pasien.
3. Melihat hasil anamnesa pasien yang akan diperiksa. 4. Melihat hasil rontgen pasien.
5. Menambahkan hasil pemeriksaan pasien. Dokter Radiolog 1. Melihat data pasien
2. Melihat data radiologi
3. Menambahkan interpretasi pada hasil rontgen pasien. Perawat 1. Melihat data pasien.
2. Menambahkan asesmen awal pasien.
3. Menambahkan anamnesa pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan.
Petugas Pendaftaran
1. Menambahkan, melihat, mengedit dan menghapus data pasien.
Petugas Radiologi 1. Melihat data pasien.
2. Menambahkan, melihat, dan menghapus data radiologi pasien.
(41)
3.2.4. Use Case Diagram
(42)
3.2.5. Narasi Use Case
3.2.5.1. Use Case Tambah Pemeriksaan
Tabel 3. 3. Tabel Narasi Use Case Tambah Pemeriksaan
Use-Case Name Tambah Pemeriksaan
Actor Dokter
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan nama pasien pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Step 5 : Aktor menekan baris
pemeriksaan yang berstatus belum diperiksa akan ditambahkan pemeriksaan
Step 6 : Sistem menampilkan
form pemeriksaan pasien
Step 7 : Aktor mengisi form pemeriksaan pasien. Aktor menekan tombol simpan.
Step 8 : Sistem menyimpan data pemeriksaan dan
menampilkan pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan
Postcondition Data pemeriksaan disimpan kedalam sistem dan sistem
(43)
3.2.5.2. Use Case Edit Pemeriksaan
Tabel 3. 4. Tabel Narasi Use Case Edit Pemeriksaan
Use-Case Name Edit Pemeriksaan
Actor Dokter
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan nama pasien pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Step 5 : Aktor menekan baris
pemeriksaan yang akan diubah.
Step 6 : Sistem menampilkan
form edit pemeriksaan pasien
Step 7 : Aktor mengisi form edit pemeriksaan pasien. Aktor menekan tombol Edit
Pemeriksaan.
Step 8 : Sistem menyimpan data pemeriksaan dan
menampilkan pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan
Postcondition Data pemeriksaan dalam sistem diubah dan sistem menampilkan
(44)
3.2.5.3. Use Case Tambah Asesmen Awal
Tabel 3. 5. Tabel Narasi Use Case Tambah Asesmen Awal
Use-Case Name Tambah Asesmen Awal
Actor Perawat
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan tombol asesmen awal pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan form tambah asesmen awal Step 5 : Aktor mengisi form
tambah asesmen awal. Aktor menekan tombolSimpan.
Step 6 : Sistem menyimpan asesmen awal pasien dan menampilkan pemberitahuan bahwa asesmen awal berhasil disimpan
Postcondition Asesmen awal disimpan ke dalam sistem dan sistem
menampilkan pemberitahuan bahwa asesmen berhasil ditambahkan.
(45)
3.2.5.4. Use Case Anamnesa
Tabel 3. 6. Tabel Narasi Use Case Anamnesa
Use-Case Name Tambah Anamnesa
Actor Perawat
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan nama pasien pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Step 5 : Aktor menekan
tombol tambah Anamnesa
Step 6 : Sistem menampilkan form tambah anamnesa Step 7 : Aktor memasukkan
hasil anamnesa. Aktor menekan tombol tambah.
Step 8 : Sistem menyimpan anamnesa dan menampilkan pemberitahuan anamnesa berhasil ditambahkan
Alternate Course Alt-Step 8: Jika asesmen sudah dibuat pada hari yang sama, sistem
menampilkan pemberitahuan anamnesa sudah dilakukan
Postcondition Anamnesa disimpan ke dalam sistem dan sistem menampilkan
(46)
3.2.5.5. Use Case lihat Asesmen Awal
Tabel 3. 7. Tabel Narasi Use Case Asesmen Awal
Use-Case Name Lihat Asesmen Awal
Actor Perawat, Dokter
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan tombol asesmen awal pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan asesmen awal
Alternate Course Alt-Step 4: Jika asesmen awal belum terisi. Jika actor dokter : sistem
menampilkan pemeritahuan bahwa asesmen awal belum dilakukan. Jika actor perawat : menampilkan form tambah asesmen awal lalu actor melakukan use case tambah asesmen awal dan mengulang step 3
(47)
3.2.5.6. Use Case Lihat Anamnesa
Tabel 3. 8. Tabel Narasi Use Case Lihat Anamnesa
Use-Case Name Lihat Anamnesa
Actor Perawat
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan nama pasien pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Step 5 : Aktor menekan baris
pemeriksaan.
Step 6 : sistem menampilkan anamnesa.
(48)
3.2.5.7. Use Case Lihat Pemeriksaan
Tabel 3. 9. Tabel Narasi Use Case Lihat Pemeriksaan
Use-Case Name Lihat Pemeriksaan
Actor Dokter
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Rekam Medis
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian rekam medis pasien.
Step 3 : Aktor menekan nama pasien pada hasil pencarian
Step 4 :Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Step 5 : Aktor menekan baris
pemeriksaan.
Step 6 : sistem menampilkan pemeriksaan.
Alternate Course Alt-Step 6: Jika pemeriksaan belum diisi. Sistem menampilkan form
tambah pemeriksaan. Actor melakukan use case tambah pemeriksaan lalu mengulangi step 3
(49)
3.2.5.8. Use Case Tambah Radiologi
Tabel 3. 10. Tabel Narasi Use Case Tambah Radiologi
Use-Case Name Tambah Radiologi
Actor Radiografer
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Radiologi
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian
Step 3 : Actor menekan nama pasien
Step 4 : Sistem menampilkan form tambah radiologi Step 5 : Aktor mengisi form
tambah radiologi. Aktor menekan tombol upload
Step 6 : Sistem menyimpan data radiologi dan
menampilkan pemberitahuan data berhasil disimpan.
Postcondition Sistem menyimpan data radiologi dan menampilkan
pemberitahuan data berhasil disimpan 3.2.5.9. Use Case Hapus Radiologi
Tabel 3. 11. Tabel Narasi Use Case Hapus Radiologi
Use-Case Name Hapus Radiologi
Actor Radiografer
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Radiologi
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian
Step 3 : Actor menekan nama pasien
Step 4 : Sistem menampilkan daftar radiologi pasien Step 5 : Aktor menekan
tombol hapus pada baris radiologi pasien.
Step 6 : Sistem menghapus data radiologi.
Postcondition Sistem menghapus data radiologi dan menampilkan
(50)
3.2.5.10.Use Case Lihat Data Radiologi
Tabel 3. 12. Tabel Narasi Use Case Lihat Data Radiologi
Use-Case Name Lihat Data Radiologi
Actor Radiografer, Dokter, Dokter Radiologi
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Radiologi
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian
Step 3 : Actor menekan nama pasien
Step 4 : Sistem menampilkan daftar radiologi pasien Step 5 : Aktor menekan
tombol baris radiologi pasien.
Step 6 : Sistem menampilkan detail data radiologi.
Postcondition Sistem menampilkan detail radiologi pasien.
3.2.5.11.Use Case Tambah Interpretasi
Tabel 3. 13. Tabel Narasi Use Case Tambah Interpretasi
Use-Case Name Tambah Interpretasi Radiologi
Actor Dokter Radiologi
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Radiologi
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1 : Actor memasukkan ID pasien pada form pencarian dan menekan tombol cari.
Step 2 : Sistem menampilkan
hasil pencarian
Step 3 : Actor menekan nama pasien
Step 4 : Sistem menampilkan daftar radiologi pasien Step 5 : Aktor menekan
tombol baris radiologi pasien.
Step 6 : Sistem menampilkan detail data radiologi dan form tambah interpretasi.
Step 7 : Aktor mengisi form tambah interpretasi dan menekan tombol simpan
Step 8 : Sistem menambahkan interpretasi
(51)
3.2.5.12.Use Case Tambah pasien
Tabel 3. 14. Tabel Narasi Use Case Tambah Pasien
Use-Case Name Tambah Pasien
Actor Pegawai Pendaftaran
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Pendaftaran Pasien
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mengisi data pasien
Step 1 : Sistem menampilkan
form tambah data pasien
Step 3: Aktor menekan tombol simpan
Step 4 : Sistem menyimpan data pasien
Alternate Course Alt-Step 2: Jika terdapat field wajib diisi yang masih kosong. Sistem
menampilkan pemberitahuan dan meminta pengisian pada field yang belum diisi.
Postcondition Sistem menyimpan data pasien
3.2.5.13.Use Case Hapus Pasien
Tabel 3. 15. Tabel Narasi Use Case Hapus Pasien
Use-Case Name Hapus Pasien
Actor Pegawai Pendaftaran
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat Daftar Pasien
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mnekan tombol hapus pada baris tabel pasien.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list pasien dan form pencarian pasien
Step 3 : Aktor menekan tombol hapus pada baris tabel data pasien.
Step 4 : Sistem menghapus data pasien
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data pasien. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian pasien
(52)
3.2.5.14.Use Case Cetak Kartu
Tabel 3. 16. Tabel Narasi use Case Cetak Kartu
Use-Case Name Cetak Kartu
Actor Pegawai Pendaftaran
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat Daftar Pasien
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mnekan tombol hapus pada baris tabel pasien.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list pasien dan form pencarian pasien
Step 3 : Aktor menekan tombol cetak kartu pada baris tabel data pasien.
Step 4 : Sistem menampilkan kartu pasien untuk dicetak
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data pasien. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian pasien
Postcondition Sistem menampilkan template kartu pasien untuk dicetak.
3.2.5.15.Use Case Lihat Pasien
Tabel 3. 17. Tabel Narasi Use Case Lihat Pasien
Use-Case Name Lihat Pasien
Actor Pegawai Pendaftaran
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat Pasien
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mnekan tombol lihat pada baris tabel pasien.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list pasien dan form pencarian pasien
Step 4 : Aktor menekan tombol lihat
Step 3 : Sistem menampilkan data detail pasien pada textfield-textfield yang tidak dapat diedit
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data pasien. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian pasien
(53)
3.2.5.16.Use Case Edit Pasien
Tabel 3. 18. Tabel Narasi Use Case Edit Pasien
Use-Case Name Edit Pasien
Actor Pegawai Pendaftaran
Precondition Actor melakukan usecase lihat pasien
Trigger Actor menekan menu Lihat Pasien
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1: Aktor menekan tombol
edit
Step 2: Sistem mengubah textfield menjadi dapat diedit. Step 3: Aktor mengisi data
pasien yang baru
Step 5: Sistem menyimpan data pasien baru
Step 4: Aktor menekan tombol simpan
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data pasien. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian pasien
Postcondition Sistem menyimpan data pasien yang telah diperbarui.
3.2.5.17.Use Case Tambah Dokter
Tabel 3. 19. Tabel Narasi Use Case Tambah Dokter
Use-Case Name Tambah Dokter
Actor Admin
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Tambah Dokter
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mengisi data Dokter
Step 1 : Sistem menampilkan
form tambah data Dokter
Step 3: Aktor menekan tombol simpan
Step 4 : Sistem menyimpan data Dokter
Alternate Course Alt-Step 2: Jika terdapat field wajib diisi yang masih kosong. Sistem
menampilkan pemberitahuan dan meminta pengisian pada field yang belum diisi.
(54)
3.2.5.18.Use Case Hapus Dokter
Tabel 3. 20. Tabel Narasi Use Case Hapus Dokter
Use-Case Name Hapus Dokter
Actor Admin
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat Dokter
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor menekan tombol hapus pada baris tabel Dokter.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list Dokter dan form pencarian Dokter
Step 3 : Aktor menekan tombol hapus pada baris tabel data Dokter.
Step 4 : Sistem menghapus data Dokter
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data Dokter. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian Dokter
Postcondition Sistem menghapus data Dokter
3.2.5.19.Use Case Lihat Dokter
Tabel 3. 21. Tabel Narasi Use Case Lihat Dokter
Use-Case Name Lihat Dokter
Actor Admin
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat Dokter
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mnekan tombol lihat pada baris tabel Dokter.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list Dokter dan form pencarian Dokter
Step 4 : Aktor menekan tombol lihat
Step 3 : Sistem menampilkan data detail Dokter pada textfield-textfield yang tidak dapat diedit
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data Dokter. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian Dokter
(55)
3.2.5.20.Use Case Edit Dokter
Tabel 3. 22. Tabel Narasi Use Case Edit Dokter
Use-Case Name Edit Dokter
Actor Admin
Precondition Actor melakukan usecase lihat Dokter
Trigger Actor menekan menu Lihat Dokter
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1: Aktor menekan tombol
edit
Step 2: Sistem mengubah textfield menjadi dapat diedit. Step 3: Aktor mengisi data
Dokter yang baru
Step 5: Sistem menyimpan data Dokter baru
Step 4: Aktor menekan tombol simpan
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data Dokter. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian Dokter
Postcondition Sistem menyimpan data Dokter yang telah diperbarui.
3.2.5.21.Use Case Tambah User
Tabel 3. 23. Tabel Narasi Use Case Tambah User
Use-Case Name Tambah User
Actor Admin
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Tambah User
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mengisi data User
Step 1 : Sistem menampilkan
form tambah data User
Step 3: Aktor menekan tombol simpan
Step 4 : Sistem menyimpan data User
Alternate Course Alt-Step 2: Jika terdapat field wajib diisi yang masih kosong. Sistem
menampilkan pemberitahuan dan meminta pengisian pada field yang belum diisi.
(56)
3.2.5.22.Use Case Hapus User
Tabel 3. 24. Tabel Narasi Use Case Hapus User
Use-Case Name Hapus User
Actor Admin
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat User
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor menekan tombol hapus pada baris tabel User.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list User dan form pencarian User
Step 3 : Aktor menekan tombol hapus pada baris tabel data User.
Step 4 : Sistem menghapus data User
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data User. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian User
Postcondition Sistem menghapus data User
3.2.5.23.Use Case Lihat User
Tabel 3. 25. Tabel Narasi Use Case Lihat User
Use-Case Name Lihat User
Actor Admin
Precondition Actor Login kedalam Sistem
Trigger Actor menekan menu Lihat User
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 2 : Actor mnekan tombol lihat pada baris tabel User.
Step 1 : Sistem menampilkan
tabel berisi list User dan form pencarian User
Step 4 : Aktor menekan tombol lihat
Step 3 : Sistem menampilkan data detail User pada textfield-textfield yang tidak dapat diedit
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data User. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian User
(57)
3.2.5.24.Use Case Edit User
Tabel 3. 26. Tabel Narasi Use Case Edit User
Use-Case Name Edit User
Actor Admin
Precondition Actor melakukan usecase lihat User
Trigger Actor menekan menu Lihat User
Typical Course of Event
Actor Action Sistem Response
Step 1: Aktor menekan tombol
edit
Step 2: Sistem mengubah textfield menjadi dapat diedit. Step 3: Aktor mengisi data
User yang baru
Step 5: Sistem menyimpan data User baru
Step 4: Aktor menekan tombol simpan
Alternate Course Alt-Step 2: Actor kesulitan menemukan baris data User. Aktor
melakukan pencarian pada form pencarian User
(58)
3.3. Planning
3.3.1. Diagram Activity
3.3.1.1. Diagram Activity Tambah Pemeriksaan
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan nama pasien pada hasil
pencarian Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Aktor menekan baris pemeriksaan yang berstatus belum diperiksa akan ditambahkan pemeriksaan menampilkan form pemeriksaan pasien mengisi form pemeriksaan pasien menekan tombol simpan Sistem menyimpan data pemeriksaan dan menampilkan pemberitahuan bahwa data berhasil
disimpan
(59)
3.3.1.2. Diagram Activity Edit Pemeriksaan
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan nama pasien pada hasil
pencarian Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien Aktor menekan baris pemeriksaan yang berstatus akan diubah
menampilkan form edit pemeriksaan
pasien
mengisi form edit pemeriksaan pasien menekan edit pemeriksaan Sistem menyimpan data pemeriksaan dan menampilkan pemberitahuan bahwa data berhasil
disimpan
(60)
3.3.1.3. Diagram Activity Tambah Asesmen Awal
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan tombol asesmen awal pada
hasil pencarian
menampilkan form tambah asesmen awal
mengisi form tambah asesmen
awal
menekan tombol simpan
Sistem menyimpan asesmen awal pasien dan menampilkan pemberitahuan bahwa asesmen awal berhasil disimpan
(61)
3.3.1.4. Diagram Activity Anamnesa
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan nama pasien pada hasil
pencarian
Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien
Aktor menekan
tombol anamnesa menampilkan form
tambah anamnesa
mengisi form tambah anamnesa
menekan tombol tambah
Sistem menyimpan anamnesa dan
menampilkan pemberitahuan anamnesa berhasil
ditambahkan
(62)
3.3.1.5. Diagram Activity Lihat Asesmen Awal
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan tombol asesmen awal pada
hasil pencarian
menampilkan form asesmen awal pasien
(63)
3.3.1.6. Diagram Activity Lihat Anamnesa
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan nama pasien pada hasil
pencarian
Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien
Aktor menekan
baris pemeriksaan menampilkan
anamnesa
(64)
3.3.1.7. Diagram Activity Lihat Pemeriksaan
Aktor Sistem
Aktor Sistem
aktor memasukkan ID pasien pada form
pencarian dan menekan tombol
cari
Sistem menampilkan hasil pencarian rekam
medis pasien.
menekan nama pasien pada hasil
pencarian
Sistem menampilkan daftar pemeriksaan pasien
Aktor menekan
baris pemeriksaan menampilkan
pemeriksaan
(65)
3.3.1.8. Diagram Activity Tambah Radiologi
Aktor Sistem
menampilkan form tambah radiologi
mengisi form tambah radiologi
menekan tombol simpan
menyimpan data radiologi
(1)
5.2.3. Rangkuman Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna
Tabel 5. 14. Tabel Rangkuman Hasil Kuesioner
Persepsi Hasil
Persepsi Kegunaaan 1. Sistem tepat guna (efisien) untuk mengelola rekam medis. Skor 3.167 dari skala 0-4 2. Sistem dapat membuat lebih
cepat dalam mengakses rekam medis. Skor 3 dari skala 0-4 3. Sistem bermanfaat mendukung
profesi dalam pengelolaan rekam medis. Skor 3.6 dari skala 0-4.
4. Sistem dapat memenuhi kebutuhan untuk mengetahui informasi tentang rekam medis. Skor 3.2 dari 0-4.
Persepsi Kemudahan 1. Sistem mudah untuk digunakan penggunanya. Skor 3.4 dari skala 0-4
2. Sistem mudah digunakan oleh pengguna. Skor 3.2 dari skala 0-4
3. Pengguna mudah untuk mengakses informasi tentang rekam medis. Skor 3.2 dari skala 0-4
4. Tampilan sistem jelas dan mudah dimengerti. Skor 3.4 dari skala 0-4
(2)
145 PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Hasil yang didapatkan dari perancangan dan pembangunan Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira yaitu :
1. Sistem telah berhasil dibangun dengan menggunakan Basis Data Multimedia dan Menggunakan Bahasa pemrograman JSP dan Oracle 11g. 2. Pemanfaatan basis data multimedia dapat berfungsi dengan baik yaitu
menyimpan file rontgen. Selain itu method basis data multimedia dapat berfungsi dengan baik yang meliputi :
a. Method ORDDICOM yang digunakan setDataModel(), processCopy(), export()
b. Tipe data yang digunakan untuk export gambar rontgen adalah yang paling mendekati dengan hasil cetak rontgen yaitu png.
3. Berdasarkan uji coba dengan pengguna, Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira dinilai bermanfaat untuk membantu mengelola informasi rekam medis, sangat efisien dalam pencarian informasi rekam medis, dan menu-menu yang terdapat dalam sistem ini sangat mudah dipahami dan digunakan.
6.2. Saran
1. Pencarian di bagian selain pendaftaran dilengkapi dengan pencarian nama. 2. Sistem sebaiknya dilengkapi dengan database obat.
3. Sistem sebaiknya dilengkapi dengan database penanganan medis. 4. Perubahan rekam medis seabaiknya dicatat.
(3)
146
DAFTAR PUSTAKA
Clement J. McDonald, MD, Juni 1997, "The Barriers to Electronic Medical Record Sistems and How to Overcome Them". Journal of the American Medical Informatics Association Volume 4, No.
3, http://jamia.oxfordjournals.org/content/4/3/213.full-text.pdf, 26 September 2016.
Dennis Lee Myers; Kim Steven Culp, 1998, ElectronicMedical Record Using Text Database, United States Patent, 5.832.450.
Chrsitian, H. 2012. “Sistem Informasi Rekam Medis Studi Kasis Klinik
Kandungan dr. Enny”, Skripsi Sarjana tak diterbitkan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2004. Dasar Pemrograman Web DInamis dengan JSP. Yogyakarta:Andi Offset
Pelki, Sue.2005. Oracle Intermedia Reference 10g Release 2(10.2).
Pelki, Sue.2005. Oracle Intermedia Reference 10g Release 2(10.2).
Wijono, Sri Hartati, dkk. 2007. Pemrograman Java Servlet dan JSP dengan NetBeans. Yogyakarta: Andi Offset.
(4)
147
KUESIONER
SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
RS PARU RESPIRA
MENGGUNAKAN BASIS DATA MULTIMEDIA
Nama : ………
Profesi *) : a. Dokter b. Radiografer
c. Petugas Pendaftaran d. Perawat
e. Staff IT
Tanggal : ………
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang paling sesuai menurut anda pada pernyataan yang telah disediakan.
Sangat Setuju : (SS) Setuju : (S)
Ragu : (R)
Tidak Setuju : (TS) Sangat Tidak Setuju : (STS)
(5)
148 a. Persepsi Kegunaan
Pernyataan SS S R TS STS
Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira tepat guna saya gunakan untuk mengelola:
a. Rekam medis. (bagi dokter dan perawat)
b. Data Radiologi (bagi radiografer dan dokter radiologi)
c. Data Pasien (bagi petugas pendaftaran) d. Data Pengguna (bagi staff IT)
Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira dapat membuat saya lebih cepat dalam mengakses informasi :
a. Rekam medis. (bagi dokter dan perawat)
b. Data Radiologi (bagi radiografer dan dokter radiologi)
c. Data Pasien (bagi petugas pendaftaran) d. Data Pengguna (bagi staff IT)
Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira bermanfaat mendukung tugas profesi saya.
Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira membantu kebutuhan saya untuk mendapatkan informasi :
a. Rekam medis. (bagi dokter dan perawat)
b. Data Radiologi (bagi radiografer dan dokter radiologi)
c. Data Pasien (bagi petugas pendaftaran) d. Data Pengguna (bagi staff IT)
(6)
149 b. Persepsi Kemudahan
c. Persepsi Minat
Kritik dan Saran : ………..
Pernyataan SS S R TS STS
Saya merasa mudah dalam menggunakan Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira
Saya merasa mudah untuk mengakses informasi tentang rekam medis
Tampilan Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira jelas dan mudah saya mengerti.
Mudah bagi saya untuk menguasai penggunaan Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira
Pernyataan SS S R TS STS
Saya lebih menyukai Sistem Pengelolaan Rekam Medis RS Paru Respira daripada sistem lama dengan cara manual.