Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Penerimaan Pajak Restoran Kota Bandung.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The purpose of this research is to determine whether the inflation rate and economic growth affect the restaurant tax revenue on Tax Services Office of Bandung either partially or simultaneously. The data are analyzed by using the multiple regression analysis. The research results show that partially with a significance level of (α) 5%, the inflation rate has no significant effect on the restaurant tax revenue, while the economic growth has a significant effect on the restaurant tax revenue. Simultaneously with a significance level of (α) 5%, it shows that the inflation rate and economic growth have a significant effect on the restaurant tax revenue.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap penerimaan pajak restoran pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung baik secara parsial maupun simultan. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial dengan tingkat signifikansi (α) 5% menunjukkan bahwa tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak restoran, sedangkan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak restoran. Secara simultan dengan tingkat signifikansi (α) 5% menunjukkan bahwa tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak restoran.

Kata kunci: tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan pajak restoran.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ··· i

HALAMAN PENGESAHAN ··· ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ··· iii

KATA PENGANTAR ··· iv

ABSTRACT ··· vii

ABSTRAK ··· viii

DAFTAR ISI ··· ix

DAFTAR GAMBAR ··· xiv

DAFTAR TABEL ··· xv

BAB I PENDAHULUAN ··· 1

1.1. Latar Belakang ··· 1

1.2. Identifikasi Masalah ··· 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ··· 5


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ··· 7

2.1.Kajian Pustaka ··· 7

2.1.1. Dasar-dasar Perpajakan ··· 7

2.1.1.1. Pengertian Pajak ··· 7

2.1.1.2. Fungsi Pajak ···10

2.1.1.3. Jenis Pajak ···11

2.1.1.4. Tarif Pajak Daerah ···14

2.1.2. Pajak Restoran ···16

2.1.2.1. Pengertian Pajak Restoran ···16

2.1.2.2.Objek dan Bukan Objek Pajak Restoran ···16

2.1.2.3. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Restoran ···17

2.1.2.4. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Restoran ···18

2.1.3. Tingkat Inflasi ···19

2.1.3.1. Definisi Inflasi ···19

2.1.3.2. Laju Inflasi ···19

2.1.3.3. Dampak Inflasi ···21

2.1.4.Pertumbuhan Ekonomi ···23


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha 2.1.4.2. Faktor-faktor Yang Menunjang Pertumbuhan

Ekonomi ···25

2.2.Kerangka Pemikiran ···27

2.3. Pengembangan Hipotesis ···30

BAB III METODE PENELITIAN ···31

3.1. Objek Penelitian ···31

3.2. Metode Penelitian ···31

3.3. Definisi Operasional Variabel ···32

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ···33

3.4.1. Populasi ···33

3.4.2. Sampel ···34

3.5. Teknik Pengumpulan Data ···34

3.6. Jenis Data ···35

3.7. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ···36

3.7.1. Analisis Statisitik Inferensial ···37

3.7.1.1. Uji Asumsi Klasik ···37

3.7.1.2. Analisis Regresi Berganda ···40

3.7.1.2.1. Analisis Korelasi Ganda ···41


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

3.7.1.2.3. Koefisian Determinasi ···44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ···45

4.1. Hasil Penelitian ···45

4.1.1.Gambaran Umum Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···45

4.1.1.1. Sejarah Singkat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···45

4.1.1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tujuan, dan Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···47

4.1.1.3. Visi, Misi dan Moto Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ···49

4.1.2. Deskriptif Data Penelitian ···53

4.1.3. Uji Asumsi Dasar ···54

4.1.3.1. Uji Normalitas ···54

4.1.4. Uji Asumsi Klasik ···55

4.1.4.1. Uji Multikolinieritas ···55

4.1.4.2. Uji Autokorelasi ···56

4.1.4.3. Uji Heterokedastisitas ···58

4.1.5. Regresi Linier Berganda ···59


(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.5.2. Kontribusi Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi ··60

4.1.5.3. Kontribusi Tingkat inflasi ···61

4.1.5.4. Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi ···62

4.1.5.5. Pengujian Hipotesis ···63

4.1.5.5.1. Uji Simultan (Uji F) ···63

4.1.5.5.2. Uji Parsial (Uji T) ···64

4.2. Pembahasan ···67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ··· 72

5.1. Simpulan ··· 72

5.2. Saran ··· 73

DAFTAR PUSTAKA ··· 74


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Kerangka Pemikiran ... 30

Gambar 2 Kurva Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi ... 57

Gambar 3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 58

Gambar 4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Tingkat Inflasi (X1)... 65

Gambar 5 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Pertumbuhan Ekonomi (X2) ... 66


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 33

Tabel II Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Tahun 2005-2012 ... 52

Tabel III Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Tahun 2005-2012 ... 52

Tabel IV Tingkat Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Penerimaan Pajak Restoran Tahun 2005-2012 ... 53

Tabel V Descriptive Statistics ... 53

Tabel VI Hasil Uji Normalitas ... 54

Tabel VII Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 55

Tabel VIII Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson ... 56

Tabel IX Nilai Statistik Durbin-Watson ... 57

Tabel X Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 60

Tabel XI Kontribusi Tingkat Inflasi (X1) dan Pertumbuhan Ekonomi (X2) Terhadap Penerimaan Pajak Restoran (Y) ... 61


(10)

xvi

Universitas Kristen Maranatha Tabel XIIKontribusi Tingkat Inflasi (X1) Terhadap

Penerimaan Pajak Restoran (Y) ... 61

Tabel XIII Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi (X2) Terhadap Penerimaan Pajak Restoran (Y) ... 62

Tabel XIV Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 64

Tabel XV Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 64


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian (Sukirno 2004:27). Banyak orang memandang bahwa inflasi selalu membawa dampak negatif terhadap perekonomian. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat inflasi ringan. Dengan tingkat inflasi ringan antara 4-8% membuat iklim ekonomi di Indonesia cukup kondusif. Dengan adanya inflasi ringan tersebut memacu para pengusaha untuk terus mengembangkan usahanya karena pengusaha dapat mendapatkan keuntungan lebih akibat dari inflasi ringan tersebut. Dengan begitu para pengusaha akan membuka lapangan pekerjaan dan terbukanya lapangan pekerjaan baru akan memicu pertumbuhan ekonomi karena peningkatan kapasitas produksi.

Menurut Mankiw (2003) dalam Silvia ED (2013:2) dalam analisis makro pengukuran dalam perekonomian suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB). PDB mengukur aliran pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan (PDB rill) sehingga angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan pertumbuhan riil yang terjadi karena adanya tambahan produksi. Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah


(12)

B A B 1 P E N D A H U L U A N | 2

Universitas Kristen Maranatha sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno,1994). Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Sedangkan menurut Lincolin (1997), pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak.

Pembangunan di segala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri karena dibutuhkan biaya yang sangat besar. Peran serta masyarakat sangat diharapkan oleh pemerintah salah satunya adalah dengan membayar pajak (Manik 2012). Oleh karena itu pajak merupakan suatu elemen yang sangat penting di dalam penerimaan negara karena pajak adalah salah satu tiang utama dalam pendapatan negara yang perlu di tingkatkan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem otonomi daerah dimana pemerintah pusat memberikan wewenang pada pemerintah daerah untuk menjalankan rumah tangganya sendiri, hal ini sering disebut juga sebagai desentralisasi. Hal tersebut dapat dijelaskan melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai pemerintah daerah yang mengalami beberapa perubahan dalam isinya. Semenjak diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk mampu menggali potensi-potensi sumber pendapatan daerah untuk membiayai pelaksanaan pembangunan daerah dan membiayai belanja daerah.

Dengan begitu daerah otonom memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri. Oleh karena itu setiap daerah otonom dituntut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk membiayai urusan


(13)

B A B 1 P E N D A H U L U A N | 3

Universitas Kristen Maranatha rumah tangganya sendiri. Peningkatan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh karena itu dapat menciptakan tata pemerintahan yang lebih baik (good governance). Semakin tinggi peranan PAD merupakan cermin keberhasilan usaha-usaha atau tingkat kemampuan daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Daerah Terbagi menjadi dua yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Pajak Provinsi Terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, Pajak Rokok. Sedangkan Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah.

Safitri Wulansari (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Hiburan” menyimpulkan bahwa besarnya pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak hiburan di kota Bandung adalah 0.673. Hal tersebut berarti penerimaan pajak hiburan kota Bandung 67.3% nya ditentukan oleh kedua variabel yang digunakan, sedangkan sisanya yaitu 32.7% dipengaruhi oleh variabel lain, Pada tingkat signifikansi 5%, secara simultan tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak hiburan. Pengujian secara parsial dengan tingkat signifikansi 5%, pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pajak hiburan, sedangkan tingkat inflasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penerimaan pajak hiburan di kota Bandung.


(14)

B A B 1 P E N D A H U L U A N | 4

Universitas Kristen Maranatha Perbedaan dari penelitian sebelumnya penulis mengganti variabel pajak hiburan menjadi pajak restoran karena didalam penelitian Ni Nyoman Suartini (2011) yang berjudul “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar” menyatakan bahwa di antara ketiga variabel yaitu jumlah kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan dan Pajak Hotel dan Restoran yang paling dominan berpengaruh terhadap PAD adalah pajak Hotel dan Restoran (PHR). Seiring dengan berkembangnya Kota Bandung, maka daya tarik Kota Bandung adalah sebagai salah satu kota wisata kuliner yang cukup terkenal, Oleh karena itu penulis tertarik menggunakan pajak restoran sebagai variabel pengganti pajak hiburan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung dengan judul “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Restoran Kota Bandung.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi permasalahan penelitian ini adalah:

1. Apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran?

2. Apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran?


(15)

B A B 1 P E N D A H U L U A N | 5

Universitas Kristen Maranatha 3. Seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara parsial

terhadap penerimaan pajak restoran?

4. Seberapa Besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran. 2. Untuk mengetahui apakah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki

pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan

ekonomi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian maka diharapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :


(16)

B A B 1 P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pajak restoran, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak restoran.

2. Akademisi

Membantu pembaca agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pajak-pajak daerah baik secara teori maupun praktik. 3. Peneliti Selanjutnya

 Membantu peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.  Sebagai petunjuk untuk peneliti selajutnya dalam menjalankan penelitiannya.


(17)

72 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Restoran Kota Bandung”, dapat disimpulkan :

1. Tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran, namun pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran;

2. Tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran;

3. Pengaruh tingkat inflasi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran sebesar 65,8% dan pengaruh pertumbuhan ekonomi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran sebesar 99,2%;

4. Pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran sebesar 99,1%, sedangkan sisanya sebesar 0,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.


(18)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 73

Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka sebagai bahan pertimbangan agar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap penerimaan pajak restoran dapat lebih ditingkatkan, maka diperlukan lagi beberapa penyempurnaan atas kekurangan yang ada sebelumnya. Mengingat keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, kesimpulan yang diambil di atas masih merupakan kesimpulan sementara yang masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Untuk itu penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Wajib pajak, baik orang pribadi atau badan perlu menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak atas usahanya dengan tepat waktu, khususnya dalam membayar pajak restoran.

2. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung diharapkan lebih gencar dalam mengadakan penyuluhan kepada wajib pajak agar dapat melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Selain itu, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung diharapkan pula untuk meningkatkan kinerjanya dalam menagih utang pajak yang belum dibayar ataupun ditunggak pembayarannya oleh wajib pajak, khususnya wajib pajak restoran.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil variabel selain pajak restoran sehingga akan diketahui pengaruh pajak lain yang di pengaruhi oleh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi, atau mengganti variabel tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap penerimaan pajak restoran.


(19)

74 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

________________. (2009) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Restoran.

________________. (2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.

________________. (2004). Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126.

________________. (2009). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Lembaran Republik Indonesia Nomor 5049.

Dia. (2014). Bandung Ranking ke-21 Tujuan Wisata Terfavorit Dunia, Rabu 26

November 2014. Diakses dari

http://jabar.tribunnews.com/2014/11/26/bandung-ranking-ke-21-tujuan-wisata-terfavorit-dunia pada tanggal 16 Desember 2014.

Eviana, Rina. (2013). Hadapi Kendala, Realisasi Penerimaan Pajak 2013 Tak Mencapai Target, 14 Desember 2013. Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2013/12/14/hadapi-kendala-realisasi-penerimaan-pajak-2013-tak-mencapai-target/ pada tanggal 15 Desember 2014.

Ghozali, I.(2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi Keenam, BPFE, Yogyakarta.

Manik, Henry Rotuahman. (2012). Analisis Pengaruh Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, Investasi, Sumber Penghasilan Perusahaan dan Sumber Pendapatan Masyarakat Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Kota Medan. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.


(20)

75

Universitas Kristen Maranatha Mankiw, N. Gregory (2003). Teori Makroekonomi, Terjemahan Imam Nurmawan,

Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Nugraha, Satria Adi. (2012). Analisis Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel. Skripsi, Universitas Diponegoro.

Pambudi, Eko Wicaksono. (2013). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah). Skripsi, Universitas Diponegoro.

Parammita, Vidya. (2013). Pengaruh hasil Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Skripsi, Universitas Widyatama.

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan:Teori dan Kasus, Edisi 5, Jakarta:Salemba Empat.

Sajow, Stenly. (2014). Masyarakat Kelas Bawah Rasakan Dampak Kenaikan BBM,

Kamis 22 Oktober 2014. Diakses dari

http://www.sindomanado.com/read/2014/10/02/717/masyarakat-kelas-bawah-rasakan-dampak-kenaikan-bbm.html pada tanggal 15 Desember 2014.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: PT. Refika Aditama.

Silvia, Engla Desnim. W, Yunia. A, Hasdi. (2013) Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Inflasi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, Vol. I, No. 02.

Suandy,Erly.(2005). Hukum Pajak Edisi 3, Jakarta:Salemba Empat.

Suartini, Ni Nyoman. Utama, Made Suyana. (2011). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar. Skripsi, Universitas Udaryana

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.


(21)

76

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Andi, Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset, Alfabeta, Bandung.

Widarjono, A. (2005). Ekonometrika : Teori Dan Aplikasi, EKONISIA, Yogyakarta.

Wulansari, Safitri. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Hiburan. Skripsi, Universitas Padjadjaran.

Sumber Lain:

http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1 diakses Desember 2014 http://www.ukrida.ac.id/idxcorner/index.php/mnu-events/19-sample-data-articles/joomla/35-dampak-kenaikan-bbm diakses Desember 2014

http://www.bandung.go.id/index.php?fa=dilemtek.detail&id=17 Diakses Desember 2014

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4425/PendapatanAsliDaerah.htm diakses Oktober 2014


(1)

B A B 1 P E N D A H U L U A N | 6

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pajak restoran, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak restoran.

2. Akademisi

Membantu pembaca agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pajak-pajak daerah baik secara teori maupun praktik. 3. Peneliti Selanjutnya

 Membantu peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut.  Sebagai petunjuk untuk peneliti selajutnya dalam menjalankan penelitiannya.


(2)

72 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Restoran Kota Bandung”, dapat disimpulkan :

1. Tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran, namun pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran;

2. Tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran;

3. Pengaruh tingkat inflasi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran sebesar 65,8% dan pengaruh pertumbuhan ekonomi secara parsial terhadap penerimaan pajak restoran sebesar 99,2%;

4. Pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap penerimaan pajak restoran sebesar 99,1%, sedangkan sisanya sebesar 0,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.


(3)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 73

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka sebagai bahan pertimbangan agar pengaruh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap penerimaan pajak restoran dapat lebih ditingkatkan, maka diperlukan lagi beberapa penyempurnaan atas kekurangan yang ada sebelumnya. Mengingat keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, kesimpulan yang diambil di atas masih merupakan kesimpulan sementara yang masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Untuk itu penulis mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Wajib pajak, baik orang pribadi atau badan perlu menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak atas usahanya dengan tepat waktu, khususnya dalam membayar pajak restoran.

2. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung diharapkan lebih gencar dalam mengadakan penyuluhan kepada wajib pajak agar dapat melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Selain itu, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung diharapkan pula untuk meningkatkan kinerjanya dalam menagih utang pajak yang belum dibayar ataupun ditunggak pembayarannya oleh wajib pajak, khususnya wajib pajak restoran.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil variabel selain pajak restoran sehingga akan diketahui pengaruh pajak lain yang di pengaruhi oleh tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi, atau mengganti variabel tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap penerimaan pajak restoran.


(4)

74 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

________________. (2009) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Restoran.

________________. (2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.

________________. (2004). Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126.

________________. (2009). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Lembaran Republik Indonesia Nomor 5049.

Dia. (2014). Bandung Ranking ke-21 Tujuan Wisata Terfavorit Dunia, Rabu 26

November 2014. Diakses dari

http://jabar.tribunnews.com/2014/11/26/bandung-ranking-ke-21-tujuan-wisata-terfavorit-dunia pada tanggal 16 Desember 2014.

Eviana, Rina. (2013). Hadapi Kendala, Realisasi Penerimaan Pajak 2013 Tak Mencapai Target, 14 Desember 2013. Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2013/12/14/hadapi-kendala-realisasi-penerimaan-pajak-2013-tak-mencapai-target/ pada tanggal 15 Desember 2014.

Ghozali, I.(2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi Keenam, BPFE, Yogyakarta.

Manik, Henry Rotuahman. (2012). Analisis Pengaruh Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, Investasi, Sumber Penghasilan Perusahaan dan Sumber Pendapatan Masyarakat Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Kota Medan. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.


(5)

75

Mankiw, N. Gregory (2003). Teori Makroekonomi, Terjemahan Imam Nurmawan, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Nugraha, Satria Adi. (2012). Analisis Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel. Skripsi, Universitas Diponegoro.

Pambudi, Eko Wicaksono. (2013). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah). Skripsi, Universitas Diponegoro.

Parammita, Vidya. (2013). Pengaruh hasil Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Skripsi, Universitas Widyatama.

Resmi, Siti. (2009). Perpajakan:Teori dan Kasus, Edisi 5, Jakarta:Salemba Empat.

Sajow, Stenly. (2014). Masyarakat Kelas Bawah Rasakan Dampak Kenaikan BBM,

Kamis 22 Oktober 2014. Diakses dari

http://www.sindomanado.com/read/2014/10/02/717/masyarakat-kelas-bawah-rasakan-dampak-kenaikan-bbm.html pada tanggal 15 Desember 2014.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: PT. Refika Aditama.

Silvia, Engla Desnim. W, Yunia. A, Hasdi. (2013) Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Inflasi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, Vol. I, No. 02.

Suandy,Erly.(2005). Hukum Pajak Edisi 3, Jakarta:Salemba Empat.

Suartini, Ni Nyoman. Utama, Made Suyana. (2011). Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gianyar. Skripsi, Universitas Udaryana

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.


(6)

76

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Andi, Yogyakarta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset, Alfabeta, Bandung.

Widarjono, A. (2005). Ekonometrika : Teori Dan Aplikasi, EKONISIA, Yogyakarta.

Wulansari, Safitri. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Hiburan. Skripsi, Universitas Padjadjaran.

Sumber Lain:

http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1 diakses Desember 2014 http://www.ukrida.ac.id/idxcorner/index.php/mnu-events/19-sample-data-articles/joomla/35-dampak-kenaikan-bbm diakses Desember 2014

http://www.bandung.go.id/index.php?fa=dilemtek.detail&id=17 Diakses Desember 2014

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4425/PendapatanAsliDaerah.htm diakses Oktober 2014