UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASAHAN T.P 2011/2012.

(1)

UPAYA PENINGK MODEL PEMB

TOURNAMEN DI KELAS X

Diajukan

FAKULTAS MA

UN

KATAN HASIL BELAJAR SISWA MEN BELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOS

S X1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASA T.P 2011/2012

Oleh:

Erlina Hasbi Siregar NIM 081244410007

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012

ENGGUNAKAN AMS GAMES

OSISTEM SAHAN

Gelar


(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan ketabahan dan kegigihan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Skripsi berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X1 SMA Negeri I Meranti Kab.Asahan T.P

2011/2012 disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Djongken Simamora, M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si, Ibu Dra. R. Tarigan, M.Pd, dan Bapak Drs. Tonggo Sinaga, M.S yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.P.M Siahaan M.S selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri I Meranti yang telah memberikan izin selama penelitian di sekolah ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Ayahanda (Hasanuddin Siregar) dan Ibunda (Endang Larasati) yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan bimbingannya hingga penulis dapat menyelesaikan kuliah di UNIMED. Tidak lupa juga penulis ucapkan kepada kedua adik tersayang Elvida Siregar & Ghozali Hasan Siregar yang sudah memberikan motivasi, semangat, dan keceriaan kepada saya dalam menyelesaikan studi di UNIMED.


(3)

vi

Ucapan terima kasih lainnya saya ucapkan kepada sahabat-sahabat seperjuangan The Sweety ( Yulia Rahmi, Hasanah, Lailatul Azmi, Aqmarina Lubis, Misahradarsih Dongoran, Fitrianur Handayani, M. Adlan Lubis, dan M. Reza Gamma Siregar) yang bersama-sama menjalani perkuliahan dalam suka maupun duka sejak awal hingga saat ini, semoga persahabatan kita dapat terjalin selama-lamanya walaupun kita nantinya tidak bersama-sama lagi. Kepada seluruh rekan-rekan di Biologi Dik A 2008 tanpa terkecuali selamat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada kakak kos dan sahabat saya (rahmi siregar, efri siregar, inur, Alwinda, yuni, fitri, sunika dan inur) yang telah memberi semangat, kepada saya dalam penyusunan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis,

Erlina Hasbi Siregar NIM : 081244410007


(4)

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X1 SMA NEGERI I MERANTI KAB.ASAHAN

T.P 2011/2012

Erlina Hasbi Siregar (NIM 081244410007) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada materi pokok ekosistem di kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab.

Asahan T.P 2011/2012.

Metode penelitian bersifat penelitian tindakan kelas dan subjek penelitian adalah kelas yang memiliki masalah tertentu. Kelas yang diteliti terdiri dari 35 siswa. Berdasarkan hasil belajar dari siklus I, rata-rata nilai pretes 55,24 meningkat menjadi 67,04 pada postes. Begitu juga pada siklus II, terjadi peningkatan dari 66,86 menjadi 77,14. Pada penelitian ini diperoleh data kriteria ketuntasan belajar individu dan klasikal, sebagai berikut: sebanyak 27 siswa dari 35 siswa atau 77,14% yang memperoleh nilai di atas 70 atau sama dengan 70 dan 8 siswa lainnya atau sebesar 22,85% memperoleh nilai di bawah 70. Dengan demikian pembelajaran pada penelitian ini dapat dikatakan telah tuntas dengan peningkatan 54,29%. Kriteria tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan, yang dibuat berdasarkan tes akhir adalah sebagai berikut: dari 35 siswa terdapat 17,14% siswa yang mempunyai penguasaan sangat tinggi, 31,42% siswa yang mempunyai penguasaan tinggi, 40% siswa yang mempunyai penguasaan sedang dan 11,42% siswa yang mempunyai penguasaan rendah.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada materi pokok ekosistem di kelas X1 cenderung mengalami


(5)

iv

EFFORTS OF ENHANCING STUDENT LEARNING MODEL WITH COOPERATIVE LEARNING TEAMS GAMES TOURNAMENT

ON SUB CONTENT OFECOSYSTEM IN CLASS X 1 SMA NEGERI 1 MERANTI KAB. ASAHAN

TP 2011/2012

Erlina Hasbi Siregar (NIM 081244410007) ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the improvement of student learning outcomes by using a model of cooperative learning teams games tournament in the sub-class subject matter in the ecosystem of SMA Negeri 1 X 1 Meranti Kab. Asahan TP 2011/2012.

The research method is a class action research and research subjects is a class that has a particular problem. Studied class consists of 35 students. Based on the study of cycle I, the average pretest value increased from 55,24 to 67,04 in postes. So also in the cycle II, an increase from 66.86 to 77.14. In this study obtained the data completeness criteria for individual learning and classical, as follows: as many as 27 students from 35 students or 77,14% who scored above 70, or equal to 70 and eight other students or 22,86% of the value obtained under 70. Thus learning in this study can be said to have been completed. Criterion level of student mastery of the material being taught, which is based on the final test is as follows: of the 35 students there were 15,38% of students who have a high mastery, 28,21% of students who have a high mastery, 40% of students who have mastery and 11,43% were students who had low mastery.

Based on the above findings, it can be concluded that learning to use a learning model cooperative teams games tournament on subject matter issues in sub-class ecosystem in X 1 tends to increase.


(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15 Tipe TGT

Tabel 2.2 Skor Permainan 18 Tabel 2.3 Perhitungan Poin 2 orangPemain 18 Tabel 2.4 Perhitungan Poin Pertandingan Tiga Orang Pemain 18 Tabel 2.5 Perhitungan Poin Pertandingan Empat Orang Pemain 18 Tabel 2.6 Penghargaan Kelompok 19

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes 36

Tabel 3.2 Kategori Tingkat Penguasaan Siswa 39 Tabel 4.1. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 43 Tabel 4.2. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus II 44 Tabel 4.3. Persentase Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 45 Tabel 4.4. Persentase Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II 45 Tabel 4.5. Hasil Pretes I, Postes I, Pretes II dan Postes II 47 Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 49 Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II 52


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Cara Memainkan Pertandingan 16 Gambar 2.2 Penempatan Siswa Dalam Kelompok Pada Meja Pertandingan 17

Gambar 2.3 Individu 20

Gambar 2.4 Populasi 20

Gambar 2.5 Komunitas 21

Gambar 2.6 Hutan Hujan Tropis & Bioma Savana 22 Gambar 2.7 Rantai Makanan 29 Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan PTK 33 Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Ekosistem 47


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 59 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 61 Lampiran 3. Instrumen Penelitian 65

Lampiran 4. Kunci Jawaban 72

Lampiran 5. Lembar Jawaban 73

Lampiran 6. Tabulasi Uji Validitas 74 Lampiran 7. Perhitungan Validitas 75

Lampiran 8. Reliabilitas Tes 77

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas 78 Lampiran 10. Taraf Kesukaran Soal dan Daya Beda 80 Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 81 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 83 Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 85 Lampiran 14. Perhitungan Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 97 Lampiran 15. Lembar Pengamatan Kesesuaian RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus I 99

Lampiran 16. Lembar Pengamatan Kesesuaian RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus II 100

Lampiran 17. Tingkat Penguasaan Siswa pada Siklus I 101 Lampiran 18. Tingkat Penguasaan Siswa pada Siklus II 102 Lampiran 19. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I 103 Lampiran 20. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II 104 Lampiran 21. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Pretes Siklus I 105 Lampiran 22. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Postes Siklus I 106 Lampiran 23. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Pretes Siklus II 107 Lampiran 24. Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Postes Siklus II 108 Lampiran 25. Kartu soal pada model pembelajaran TGT 109 Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 110


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan di hadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Khabibah dalam Trianto (2007) bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini terlihat jelas pada hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih subtansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya.

Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut di sebabkan proses pembelajaran yang di dominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri. Masalah ini banyak dijumpai dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar di kelas, oleh karena itu, perlu menerapkan suatu strategi belajar, dan model pembelajaran yang dapat membantu


(10)

2

siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuanyang di harapkan.

Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap model-model pembelajaran modern. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.

Informasi yang diperoleh dari wawancara dengan guru bidang studi biologi Apriana Harahap pada tanggal 31 januari 2012, beliau mengatakan bahwa siswa di katakan tuntas belajar jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan 70. Sedangkan di lihat hasil ulangan harian siswa masih ada yang memperoleh nilai dibawah 70 yakni 60-69. Mengingat kondisi tersebut diatas, maka dalam pembelajaran biologi,peneliti berupaya untuk merancang model pembelajaran serta pemilihan media yang tepat agar tujuan pembelajaran biologi berhasil.

Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Selain itu, pembelajaran kooperatif semakin penting untuk keberhasilan dalam menghadapi tuntutan kerja. Siswa belajar dalam situasi belajar kooperatif didorong atau dituntut untuk bekerjasama dalam penyelesaian suatu tugas. Demikian pula dalam belajar kooperatif dua atau lebih individu saling bergantung untuk suatu penghargaan jika mereka berhasil sebagai satu kelompok.

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT


(11)

3

memungkinkan siswa belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.Menurut Slavin (2005) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu: tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (game), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition).

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang ada, model pembelajaran TGT diyakini lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Adapun kelebihannya yaitu: (1) Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikan gagasan atau idenya; (2) Melatih siswa untuk menghargai pendapat atau gagasan orang lain; dan (3) Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial. Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dipilih sebagai salah satu alternatif dan variasi baru dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar siswa tidak merasa bosan dan dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa untuk berpikir, berargumen, berbicara dan mengutarakan gagasan-gagasannya, yang di-harapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Selain itu dipilihnya model pembelajaran ini karena materi pokok bahasan ekosistem sangat luas, karena konsep ekosistem mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungan, baik biotik maupun abiotik, individu, populasi, komunitas, konsumen, dekomposer, interaksi antar komponen dalam ekosistem, sedangkan jam pelajaran yang tersedia terbatas. Dengan pembahasan secara detail yang dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil diharapkan dapat mencakup seluruh materi dan siswa dapat menguasai materi secara mendalam sehingga hasil pembelajaran dapat bermakna bagi para siswa.

Beberapa peneliti menunjukkan bahwa metode pembelajaran koopertif tipe Teams Games Tournament memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Penelitian yang diadakan oleh Handayani (2010) menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT pada pembelajaran biologi. Sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif TGT aktivitas siswa rendah, hanya mencapai 45% Namun setelah dilaksanakan tindakan, siklus I - siklus III, terdapat peningkatan sebesar 70%. Pada ranah


(12)

4

kognitif juga terdapat peningkatkan hasil belajar sebesar 85%. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Rohendi (2010) terdapat peningkatan hasil belajar dengan nilai tertinggi 90 dan rata-rata 78,7%.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada saaat melaksanakan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X1 SMA Negeri I Meranti Kab.Asahan T.P 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, ditemukan identifikasi masalah yaitu :

1. Rendahnya hasil pembelajaran biologi siswa karena pembelajaran masih didominasi oleh aktivitas guru.

2. Rendahnya daya serap siswa terhadap pembelajaran biologi.

3. Model dan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. 4. Keaktifan siswa masih kurang ketika berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar.

5. Kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan konvensional sebagai pilihan utama strategi belajar.

1.3.Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Materi pembelajaran dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pokok bahasan Ekosistem.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti T.P


(13)

5

1.4. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka di rumuskanlah masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem dikelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/2012 ?

2. Bagaimana hasil belajar biologi dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem dikelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/2012 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem di kelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab.Asahan T.P 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Ekosistem dikelas X1 SMA Negeri 1 Meranti Kab. Asahan T.P 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar nantinya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan suatu pokok bahasan, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimum

2. Untuk pihak sekolah penelitian ini dapat memberikan kesempatan kepada guru dan siswa dalam memperluas wawasan dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar.


(14)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I rata-rata nilai tes hasil belajar (pretes) siswa adalah 55,24 dan postes sebesar 67,04. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif setelah dilakukan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Begitu juga dengan siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai pretes 66,86 menjadi 77,14 pada postes. Adanya peningkatan pada setiap siklus menjadi indikasi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

2. Ketuntasan belajar siswa di siklus I sampai siklus II menunjukkan kemajuan. Terjadi peningkatan persentase sebanyak 40%, yaitu pada siklus I ketuntasan belajar sebesar 37,14% dan pada siklus II ketuntasan belajar 77,14%.

3. Aktivitas belajar siswa ketika proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dari siklus I ke siklus II cenderung meningkat dikarenakan persentase aktivitas siswa siklus I meningkat di siklus II.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini saya sebagai pelaku penelitian memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, perolehan nilai siswa meningkat setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Berarti model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat melatih siswa mengungkapkan gagasan atau idenya, melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial siswa. Oleh karena itu, pembeajaran kooperatif tipe TGT dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah perlu dilatihkan ke siswa,


(15)

56

terlebih bila dipadukan dengan aneka pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa .

2. Sebaiknya guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi ekosistem sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam penelitian lanjutan yang sejenis


(16)

(17)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Budi, (2009), bioma- savana, http://andimanwno.wordpress.com (accesed mei

2012 ).

Campbell N.A. et al. (2006) Biology Concepts & Connections. Edisi ke-5. Sanfracisco.

Darmayanti, N., (2009). Psikologi Belajar. Penerbit Citapustaka Media Perintis. Bandung.

Dimyanti, dan Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S. B., dan Zein, A., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Rieneka Cipta, Jakarta.

Handayani, Fitri., (2010). Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri

Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan. 4 (2) : 1 – 10.

Khabibah, S., (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.

Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya. Diseratasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.

Rahmat, (2007), Pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments, http://suhadinetwordpress.com (accessed maret 2012).

Rohendi, Dedi., (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3 (1) : 1- 4.

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Skinner, B.F. (1976). Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo B.S. Jakarta : Kencana.


(18)

58

Slametto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin,R.E., (2005), Cooperatif Learning Teori,Riset dan Praktik. Penerbit Nusa Media, Bandung.

Slavin,R.E., (2003), Educational Psycology: Theory and practise.Fourth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.

Syamsuri, Istamar., (2004), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Prawirohartono, Slamet & Hidayati, Sri., (2007). Sains Biolog 1 untuk SMA Kelas X. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Pujianto, Sri.,(2008). Menjelajah Dunia Biologi 1 untuk SMA Kelas X. Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrusktivistis. Penerbit Prestasi Pustaka : Jakarta.


(19)

ii

RIWAYAT HIDUP

Erlina Hasbi Siregar dilahirkan di Kisaran, pada tanggal 05 Maret 1991. Ayah bernama Hasanuddin Siregar dan ibu bernama Endang Larasati, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SDN 106843 Jaharun-B,Galang dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri I Meranti, Kisaran dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri I Meranti, Kisaran dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I rata-rata nilai tes hasil belajar (pretes) siswa adalah 55,24 dan postes sebesar 67,04. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif setelah dilakukan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Begitu juga dengan siklus II yang menunjukkan peningkatan nilai pretes 66,86 menjadi 77,14 pada postes. Adanya peningkatan pada setiap siklus menjadi indikasi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

2. Ketuntasan belajar siswa di siklus I sampai siklus II menunjukkan kemajuan. Terjadi peningkatan persentase sebanyak 40%, yaitu pada siklus I ketuntasan belajar sebesar 37,14% dan pada siklus II ketuntasan belajar 77,14%.

3. Aktivitas belajar siswa ketika proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dari siklus I ke siklus II cenderung meningkat dikarenakan persentase aktivitas siswa siklus I meningkat di siklus II.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini saya sebagai pelaku penelitian memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, perolehan nilai siswa meningkat setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Berarti model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat melatih siswa mengungkapkan gagasan atau idenya, melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial siswa. Oleh karena itu, pembeajaran kooperatif tipe TGT dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah perlu dilatihkan ke siswa,


(2)

terlebih bila dipadukan dengan aneka pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa .

2. Sebaiknya guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi ekosistem sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam penelitian lanjutan yang sejenis


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Budi, (2009), bioma- savana, http://andimanwno.wordpress.com (accesed mei 2012 ).

Campbell N.A. et al. (2006) Biology Concepts & Connections. Edisi ke-5. Sanfracisco.

Darmayanti, N., (2009). Psikologi Belajar. Penerbit Citapustaka Media Perintis. Bandung.

Dimyanti, dan Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S. B., dan Zein, A., (2006). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Rieneka Cipta, Jakarta.

Handayani, Fitri., (2010). Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri

Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan. 4 (2) : 1 – 10.

Khabibah, S., (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.

Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya. Diseratasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.

Rahmat, (2007), Pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments, http://suhadinetwordpress.com (accessed maret 2012).

Rohendi, Dedi., (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3 (1) : 1- 4.

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Skinner, B.F. (1976). Psikologi Pendidikan. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh : Tri Wibowo B.S. Jakarta : Kencana.


(5)

Slametto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin,R.E., (2005), Cooperatif Learning Teori,Riset dan Praktik. Penerbit Nusa Media, Bandung.

Slavin,R.E., (2003), Educational Psycology: Theory and practise.Fourth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.

Syamsuri, Istamar., (2004), Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Prawirohartono, Slamet & Hidayati, Sri., (2007). Sains Biolog 1 untuk SMA Kelas X. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Pujianto, Sri.,(2008). Menjelajah Dunia Biologi 1 untuk SMA Kelas X. Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrusktivistis. Penerbit Prestasi Pustaka : Jakarta.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Erlina Hasbi Siregar dilahirkan di Kisaran, pada tanggal 05 Maret 1991. Ayah bernama Hasanuddin Siregar dan ibu bernama Endang Larasati, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SDN 106843 Jaharun-B,Galang dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri I Meranti, Kisaran dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri I Meranti, Kisaran dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA (STUDI EKSPERIMEN KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG T.P 2012/2013)

0 10 57

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN KELAS VII SMPN 8 BANDAR LAMPUNG

1 13 52

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SPEAKING MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) KELAS X SMAN 8 BANDAR LAMPUNG

3 38 117

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTS ASH-SHOHIBIYAH ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 0 5

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATERI ANIMALIA SISWA KELAS X MAN PULANG PISAU

0 0 109

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI KOMBINASI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN COURSE REVIEW HORAY

0 1 17