PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 ONANRUNGGU T.P. 2012/2013.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA
NEGERI 1 ONANRUNGGU
T. P 2012/2013

Oleh:
Erni Melina Samosir
NIM 409121023
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


ii

Judul Skripsi

: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Student Teum A chievement Division) Terbadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di
Kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013

: Erni Melina Samo!lir
~am

"1M

: 409121023

Program Studi


: Pendidikau Fisika

Jurusan

: Fisika

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi

Mengetahui :
.Turusan Fisika
Ketua,

Hr. Derlina, M.Si

NTP.19640321 199003 2 001

; 04 Juli 2013

iii


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Skripsi berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Usler Simarmata, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Dosen Penguji I ,
Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Dosen Penguji II, Bapak Drs. Manter Sihotang
selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima

kasih kepada Bapak Drs. J.B Sinuraya, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik
dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika
FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Onanrunggu yaitu Bapak Drs. M. Harianja, Bapak dan Ibu
guru SMA Negeri 1 Onanrunggu yang telah banyak membantu selama penelitian
berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda terkasih
Bisman Samosir dan Ibunda tercinta Remiana Siregar yang selalu berdoa,
memberi kasih sayang, berusaha dan bersusah payah mencari dan memberikan
dana serta memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
Terima kasih juga kepada keluarga tercinta Bang Marison, Kak Helwida, Kak
Nurmiana yang membantu penulis dalam pemikiran, dana, doa dan selalu

iv

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA
NEGERI 1 ONANRUNGGU
T. P 2012/2013
Erni Melina Samosir (409121023)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian ini
adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013 yang
terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random
sampling yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X3. Instrumen
penelitian ini adalah tes hasil belajar yang terdiri dari 20 item dalam bentuk
pilihan ganda. Sebelum penelitian nilai rata – rata pretes kelas eksperimen adalah
34,86 dengan standar deviasi 9,89 dan nilai rata – rata pretes kelas kontrol adalah
35,43 dengan standar deviasi 8,69. Dari uji homogenitas data pretes kedua sampel
diperoleh pengujian Fhitung =1,29 < Ftabel =1,76 maka hipotesis nol diterima artinya
kedua kelas sampel homogen. Berdasarkan hasil analisis data uji t diperoleh thitung
= -0,26 < ttabel = 1,99 artinya kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang
sama. Nilai rata-rata aktivitas siswa di kelas eksperimen pada pertemuan I

62,72%, pertemuan II 78,37%, dan pertemuan III 84,08%, sedangan nilai rata-rata
aktivitas di kelas kontrol pada pertemuan I 62,86%, pertemuan II 70,34%, dan
pertemuan III 70,61%.
Setelah diberi perlakuan, nilai rata-rata postes kelas eksperimen 75,86
dengan standar deviasi 10,88 dan nilai rata–rata postes kelas kontrol 64,14 dengan
standar deviasi 11,28. Berdasarkan uji t pada taraf signifikansi (α)=0,05 dengan dk
68 diperoleh thitung=4,42 > ttabel=1,67 maka hipotesis altenatif (Ha) diterima,
artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Onanrunggu T.P. 2012/2013.

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Multimeter

23


Gambar 2.2 Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff

26

Gambar 2.3 Rangkaian hambatan seri

27

Gambar 2.4 Rangkaian hambatan paralel

28

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 46
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

47

Gambar 4.3 Diagram Batang Data Aktivitas Siswa


49

Gambar 4.4 Grafik Hubungan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar

51

Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai Afektif Siswa

53

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

59


Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS)

103

Lampiran 3 Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS)

109

Lampiran 4 Kisi Kisi Soal Tes Hasil Belajar

111

Lampiran 5 Soal Tes Hasil Belajar

122

Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar

127


Lampiran 7 Data Observasi Aktivitas Siswa

128

Lampiran 8 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa

140

Lampiran 9 Penilaian Afektif

142

Lampiran 10 Penilaian Psikomotorik

152

Lampiran 11 Tabulasi Hasil Pretes Kelas Eksperimen

156


Lampiran 12 Tabulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol

157

Lampiran 13 Tabulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen

158

Lampiran 14 Tabulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol

159

Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa

160

Lampiran 16 Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pretest dan Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

163

Lampiran 17 Uji Normalitas

167

Lampiran 18 Uji Homogenitas

171

Lampiran 19 Uji Hipotesis

175

Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors

179

Lampiran 21 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

180

Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

181

Lampiran 23 Nilai Perkembangan Kuis Siswa

182

Lampiran 24 Mind Map

185

Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian

186

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan ilmu dasar untuk penguasaan dan pengembangan
teknologi. Untuk itu, pendidikan fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
supaya dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam terhadap
ilmu fisika yang akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun, pelajaran
fisika sampai saat ini masih dianggap pelajaran yang sulit dimengerti,
membosankan dan menakutkan. Banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran
fisika merupakan pelajaran yang sulit dan hanya dapat dipahami oleh orang-orang
yang jenius saja. Sehingga pendidik harus terus berusaha untuk mampu merubah
persepsi siswa dalam hal belajar fisika.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran fisika di
SMA Negeri 1 Onanrunggu kabupaten Samosir yaitu ibu Advia D.L Gultom, S.Pd
pada tanggal 26 Januari 2013, diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap
konsep fisika masih rendah. Beliau mengatakan bahwa hasil belajar siswa masih
kurang memuaskan. Rata-rata nilai ujian formatif siswa masih 65. Sementara
KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut 70. Banyak faktor yang menyebabkan
hasil belajar fisika siswa rendah, diantaranya cara penyampaian guru dalam
pembelajaran yang kurang bervariasi yaitu pembelajaran yang berpusat kepada
guru. Pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru yang hanya menjelaskan materi
pembelajaran dan berfokus untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada buku teks.
Segala informasi berasal dari guru. Siswa belajar hanya menerima informasi dari
guru tanpa tahu makna dari informasi itu. Hal ini menyebabkan siswa merasa
jenuh dalam belajar fisika sehingga minat siswa untuk mempelajari fisika kurang.
Siswa jarang belajar fisika sebelum maupun sesudah dipelajari.
Permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya. Salah satunya
adalah dengan melakukan tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Jika siswa aktif
dalam pembelajaran, siswa tersebut akan menyesuaikan pengetahuan yang

2

diterimanya dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dalam membangun
suatu pengetahuan yang baru. Siswa berinteraksi dengan suatu peristiwa atau
masalah dan memperoleh pemahaman tentang peristiwa atau masalah tersebut.
Siswa membina sendiri konsep dan membuat penyelesaian kepada peristiwa atau
masalah tersebut. Dengan demikian, pembelajaran di dalam kelas tidak lagi
didominasi oleh guru tetapi sudah berpusat kepada siswa.
Agar proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik, maka peserta didik harus memiliki motivasi yang kuat dan persepsi bahwa
belajar fisika itu menyenangkan. Disinilah peranan seorang guru dituntut untuk
dapat mengubah dan mencairkan suasana belajar yang menyenangkan dengan
menerapkan model dan metode pembelajaran yang berbeda karena belajar tidak
hanya sebuah proses mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi harus membangkitkan
semangat, menarik dan tidak membosankan.
Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama
memecahkan masalah, saling membantu dan saling mendiskusikan masalah
tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Seperti yang dikatakan Stahl (dalam Isjoni, 2009) bahwa
“Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik dan
meningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial.”
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Division) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang terdiri dari kelompok
belajar siswa yang beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan
campuran dari kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan ini akan menjadi
modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok.
Kelompok belajar siswa dilatih keterampilan khusus seperti memahami konsep,
kemampuan bekerjasama, kemampuan berpikir kritis dan memiliki sifat toleran
kepada siswa lain.
Ciri-ciri yang penting dalam STAD adalah adanya penghargaan kepada
kelompok atas prestasi dan juga terhadap semangat kelompok untuk bekerjasama.
Penghargaan kelompok penting untuk meningkatkan motivasi belajar peserta

3

didik. Kelompok akan diberikan penghargaan jika akumulasi skor kuis individu
yang diperoleh anggota-anggota kelompok sudah mencapai kriteria yang sudah
ditentukan. Setiap kelompok berkompetisi untuk mendapatkan penghargaan
kelompok. Dengan adanya penghargaan kelompok, setiap anggota kelompok
berkeyakinan bahwa mereka bisa sukses mencapai tujuan kelompoknya dalam
menguasai materi pembelajaran dan mencapai prestasi yang maksimal jika temanteman satu kelompoknya yang lain juga sukses mencapai tujuan tersebut. Dengan
asumsi ini, setiap anggota kelompok akan termotivasi untuk membantu anggota
kelompoknya demi mendapatkan penghargaan tersebut. Bahkan yang lebih
penting mereka mendorong teman-teman satu kelompoknya untuk memberikan
usaha maksimal untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Dengan motivasi ini
siswa akan lebih giat lagi belajar sehingga hasil belajarnya juga akan meningkat.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sudah pernah diteliti

sebelumnya oleh (Lubis, 2012) sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas
hanya mencapai 41,31 tetapi setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas
menjadi 69,07. Penelitian lain yang juga menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD juga dilakukan oleh (Purba, 2011). Peneliti tersebut
menyimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok Wujud Zat dan Massa Jenis di Kelas VII
SMP Negeri 2 Galang tahun pembelajaran 2010/2011 sebelum diberi perlakuan
rata-rata pretes sebesar 43,50 dan setelah diberi perlakuan rata-rata postes siswa
sebesar 64,00. Sementara hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran
dengan pembelajaran konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes
sebesar 43,67 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar
51,83. Begitu juga (Wulandari, 2011) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah 68, 38 yang termasuk golongan cukup baik. Dan
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional adalah 62,63 yang termasuk golongan kurang baik.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun peneliti

4

masih mempunyai kelemahan. Kelemahan-kelemahan sebelumnya akan menjadi
pedoman untuk peneliti selanjutnya dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan
tersebut. Seperti (Purba, 2011), kelemahannya adalah sulit membentuk kelompok
yang kemudian dapat bekerja harmonis, anggota kelompok yang malas belajar
bisa saja menyerahkan segala tugasnya kepada temannya yang rajin belajar,
seluruh waktu belajar dapat didominasi oleh kelompok yang pandai saja, jika
terjadi pertentangan antar anggota kelompok karena tidak sepaham mengenai cara
pemecahan masalah, maka untuk selanjutnya kerjasama kelompok itu akan
terganggu. (Wulandari, 2011) memberikan saran kepada peneliti selanjutnya
supaya lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama belajar dalam
kelompok supaya siswa lebih termotivasi untuk aktif menyelesaikan tugas
kelompok, menjelaskan terlebih dahulu pelaksanaan STAD, menggunakan alokasi
waktu semaksimal mungkin dan meminta bantuan kepada guru untuk menertibkan
siswa saat diskusi
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian
sebelumnya adalah peneliti akan membentuk kelompok yang dapat bekerja secara
harmonis agar kelompok yang malas tidak menyerahkan tugasnya kepada
temannya yang rajin belajar. Caranya adalah dengan menyusun tugas sedemikian
rupa sehingga setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab masingmasing untuk bisa mencapai tujuan mereka. Ruang kelas ditata sedemikian rupa
sehingga semua siswa dapat melihat papan tulis, melihat guru, melihat anggotaanggota kelompoknya. Dengan penataan ruang kelas yang demikian, peneliti akan
lebih mudah mengamati kelompok. Peneliti juga akan lebih memperhatikan dan
membimbing aktivitas siswa selama belajar dalam kelompok supaya siswa lebih
termotivasi untuk aktif menyelesaikan tugas kelompok sehingga hasil belajar
siswa lebih baik. Peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap
tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien.
Peneliti juga akan minta bantuan kepada guru mata pelajaran fisika untuk
membantu menertibkan siswa jika ribut pada saat diskusi.

5

Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, model
pembelajaran ini disertai dengan menggunakan media mind map (peta pikiran).
“Mind map merupakan alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara
teratur” (Buzan, 2004). Dengan mind map, daftar informasi yang panjang dapat
dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang
mengakibatkan imajinasi, kreativitas dan ketertarikan siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P
2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain :
1. Rendahnya hasil belajar fisika
2. Model pembelajaran kurang bervariasi
3. Pembelajaran didominasi oleh aktivitas guru
4. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika.
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
perlu ada batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi
pokok Listrik Dinamis.
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Onanrunggu semester II T.P 2012/2013
3. Siswa yang diteliti adalah kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu semester II
T.P 2012/2013.

6

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas , maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Onanrunggu T.P 2012/2013?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis
di kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013?
4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas
X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013??
5. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri
1 Onanrunggu T.P 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013

2.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013

3.

Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada materi pokok
Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013

7

4.

Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013

5.

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang
sesuai digunakan oleh guru.
1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Division) ditandai dengan pemberian penghargaan kepada kelompok atas prestasi
kelompoknya sehingga semua siswa saling memotivasi dan saling membantu
dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Untuk
lebih menarik perhatian siswa, digunakan media mind map. Mind map adalah cara
mencatat yang kreatif, efektif, memetakan ide atau pikiran-pikiran, secara
menarik, mudah dan berdaya guna yang dilengkapi dengan gambar supaya lebih
menarik dan warna warna yang tidak kalah menarik dengan gambar. Dengan
demikian siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran sehingga diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

56

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Onanrunggu T.P 2012/2013 rata – ratanya 75,86.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensionl
pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu
T.P 2012/2013 rata – ratanya 64,14
3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013 diperoleh nilai ratarata 62,72 % pada pertemuan I, 78,37 % pada pertemuan II, dan 84,08 %
pada pertemuan III
4. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
SMA Negeri 1 Onanrunggu T.P 2012/2013 diperoleh nilai rata-rata 62,86
% pada pertemuan I, 70,34% pada pertemuan II, dan 70,61% pada
pertemuan III
5. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Onanrunggu T.P 2012/2013.
5.2. Saran
Sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan :
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan supaya lebih memvariasikan dan
lebih kreatif dalam membuat bentuk penghargaan kepada kelompok
supaya peserta didik lebih bersemangat untuk belajar dan lebih termotivasi
untuk mendapatkan penghargaan kelompok tersebut.

Dokumen yang terkait

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI KALISAT

0 4 60

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SDN PERUM SURADITA CISAUK

0 5 161

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 61

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIERVEMENT DIVISIONS) DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 60

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) TANPA PROBLEM SOLVING SISWA KELAS X DI SMA AL-HUDA LAMPUNG SELATAN

0 11 70

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 TEBAS

0 0 9

1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN ANALOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMP

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU

0 0 12