UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DI KELAS VIII SMP NEGERI 43 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA DALAM
PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MELALUI PENDEKATAN
BERMAIN DI KELAS VIII SMP NEGERI 43 MEDAN
TAHUN AJARAN
2014/2015
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk sidang skripsi
Oleh :
LOVEYANA DARA VHONNA
NIM : 6101112058
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan Bermain Di
Kelas VIII Smp Negeri 43 Medan tahun Ajaran 2014/2015”.
Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Drs. Suharjo M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED
4. Bapak Drs. Mesnan M.Kes Selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED
5. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan PJKR FIK
UNIMED
7. Bapak Afri Tantri S.Pd. M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED
8. Bapak Drs. Mulyadi MS. selaku pembimbing skripsi saya yang telah banyak
meluangkan
waktu
untuk
memberikan
arahan
dan
masukan
dalam
penyempurnaan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
9. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu
penyelesaian skripsi ini
10. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu Perpustakaan FIK UNIMED yang telah
membantu penyelesaian skripsi dan memberi ijin peminjaman buku dari
Perpustakaan FIK UNIMED
11. Terimakasih kepada Bapak Unus yang turut membatu penyelesaian sekiripsi
yang telah memberi ijin peminjaman alat peraga dari FIK UNIMED
12. Terima kasih kepada Bapak Drs.Jaramin Manik, M.Pd selaku Kepala Sekolah
SMP Negeri 43 Medan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di
sekolah tersebut. Bapak P.Nimrod Lumbantoruan S.Pd dan ibu Evi Elliza S.Pd
selaku Guru Olahraga, dan semua Siswa-Siswa SMP Negeri 43 Medan serta
Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu
selama melakukan penelitian
13. Teristimewa
penulis
ucapkan
terima
kasih
kepada
Ayah
tercinta
(Purn.Serda,Zilkifly), ibunda tercinta (Yulinda) My beloved Sista (Ira Anggita
Maya Sofa ) My beloved Sista (Love Naila Fharkhah) My beloved Sista
(Lovely Oudi Zulkifly) yang dengan sepenuh hati telah banyak memberikan
doa dan dukungan baik materi yang tak henti-henti kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini, kalian adalah motivasi dan semangat hidup saya.
14. Terimakasih Juga kepada kak Khilona Pratiwi S.Pd dan abangda iqbal S.Pd
yang telah meluangkang waktu membantu penyelesaian skripsi ini.
15. Terimakasih juga kepada Sahabat terbaik saya Rifky Falendra Dalimunthe
yang telah meluangkang waktu membantu penyelesaian skripsi ini.
16. Terimakasih Juga kepada smua saudara (kakek, nenek, uak, tante, paman, bu
de, pak de, sepupu)
17. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
rekan juang
selama dalam perkuliahan kakanda Atikah Rahman, Dosma Demika Purba,
Lestari Panjaitan, Nur Kholila Harahap, Musaddam Lubis, Muhammad
Parmonangan Nst, Errys Efrianto Sembiring, Irawan Syahputra, Irfani, isma tri
damayanti hrp yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini dan juga
terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa UNIMED Serta seluruh temanteman PJS B REGULAR 2010 dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan
satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari
segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhirnya, semoga
segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang
diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Medan, agustus 2014
Penulis,
Loveyana Dara Vhonna
ABSTRAK
Loveyana Dara Vhonna. NIM 6101112058. Upaya Peningkatkan Hasil
Belajar Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan
Bermain di Kelas VIII SMP NEGERI 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
Pembimbing
: (Mulyadi)
Skripsi
:Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatkan Hasil Belajar
Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan Bermain di Kelas
VIII SMP NEGERI 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Metode penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar, berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan didalam kelas secara bersamaan.
Penelitian ini dilaksanakan di ssekolah SMP Negeri 43 Medan tahun
ajaran 2014/2015 yang berjumlah 24 orang. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini dilakukan tes hasil belajar di akhir setiap siklus berbentuk penilaian
teknik meroda dalam pembelajaran senam lantai. Dengan pelaksanaan tes hasil
belajar ini di laksanakan selama dua minggu.
Hasil penelitian menyimpulkan: (1) dari tes hasil belajar siklus I diperoleh
sebanyak 13 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan (54,2%) tealh
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 11 orang siswa (45,8%) belum mencapai
ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar setelah di konfersikan
adalah 7,66. Namun belum memenuhi ketuntasan secara klasikal yang diharapkan
yaitu 85%. (2) dari tes hasil belajar siklus II diperoleh sebanyak 22 orang siswa
dengan nilai yang sudah dikonfersikan sebesar (91,66%) yang telah mencapai
ketuntasan dalam belajar dan 2 orang siswa (8,33%) masih belum tuntas. Dengan
nilai rata-rata hasil belajar setelah dikonfersikan adalah 9,25. Berdasarkan hasil
analisis data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan bermain
dapat meningkatkan hasil belajar meroda dalam pembelajaran senam lantai di
kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
(Kata Kunci :meroda, pendekatan bermain)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
HAL
A.
Latar belakang masalah………………………………………….
1
B.
Identifikasi massalah…………………………………………….
6
C.
Pembatasan masalah…………………………………………….
6
D.
Rumusan masalah……………………………………………….
6
E.
Tujuan penelitian………………………………………………..
6
F.
Manfaat penelitian………………………………………………
7
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis………………………………………………………
8
1. Hakikat pendidikan jasmani…………………………………….
8
2. Hakikat belajar………………………………………………….
10
3. Hakikat olahraga senam lantai……………………………….....
11
3.1 hakekat meroda……………………………………………...
13
3.1.1 pengertian meroda………………….……………………...
13
hakikat pendekatan bermain…………………………………….
16
4.1 manfaat pendekatan bermain……………………………….
21
B. kerangka berfikir…………………………………………………….
26
C. hipotesis………………………………………………………………
27
BAB III JENIS-JENIS PENELITIAN……………………………………….
28
A. Jenis penelitian……………………………………………………….
28
B. Lokasi dan waktu penelitian…………………………………………
28
C. Subjek penelitian…………………………………………………….
28
D. Desain penelitian…………………………………………………….
29
E. Instrument penelitian…………………………………………………
35
F. Teknik analisis data………………………………………………….
38
4.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….
40
A. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………….
40
B. Hasil Penelitian …………………………………………………….
41
C. Pembahasan hasil penelitian ……………………………………….
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………....
53
A. Kesimpulan ………………………………………………………...
53
B. Saran ……………………………………………………………….
53
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..….
54
DAFTAR TABEL
Table
Hal
Tabel 1.1portopolio penilaian proses kemampuan teknik dasar meroda
37
Tabel 1.2:Deskripsi Data Penelitian
Table 1.3 Peta Kualitas Hasil Belajar Meroda
40
44
Tabel 1.4 Deskripsi hasil post tes meroda pada siklus II
49
Table 1.5 Hasil tes 2 siklus II meroda
50
Table 1.6 Perbandingan Hasil Belajar kondisi awal, Siklus I dan Siklus II
51
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat yang dibutuhkan setiap
manusia, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang. Dengan
demikian pendidikan sangat penting di arahkan demi menghasilkan manusia yang
berkualitas dan memiliki budi perketi yang baik.
Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang memiliki peran
penting dalam mengitensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani
bertujuan agar siswa menjadi terampil dalam melakukan aktifitas fisik dan
meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Peserta didik dapat mengembangkan
gerak dasar yang mendukung sikap (affective) dan perilaku (behavioral) hidup
bersih, sehat serta strategi permainan
olahraga dan internalisasi nilai-nilai
(sportifitas, jujur, kerjasama dan lain-lain).
Pendidikan jasmani disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan sehingga bahan pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan
khususnya di SMP memuat keselamatan dan kegiatan bermain dalam rangka
pembentukan hidup sehat dan segar serta membantu peserta didik mencapai
pertumbuhan ke arah yang optimal. Namun dalam kenyataan masih banyak guru
pendidikan jasmani yang masih terbatas dalam mengajar pembelajaran praktek
pendidikan jasmani karena berbagai macam keterbatasan dalam proses
pembelajaran, sehingga terkadang pembelajaran pendidikan jasmani di laksanakan
secara teori atau hanya sekedar praktek yang menimbulkan rasa jenuh dan tidak
seperti yang kita harapkan, proses pembelajaran ini sering disebut dengan
pembelajaran konvensional
Seiring dengan perkembangan jaman, sarana untuk bermain pun
mengalami perkembangan. Di smp mulai menggunakan pendekatan permainan
“games”, pada pendekatan ini anak tidak hanya belajar dan duduk mendengarkan
guru memberikan materi, tetapi siswa terlibat langsung dalam
berbagai
pembelajaran yang membawa pada aktifitas dengan hasrat bergerak, semua
potensi yang ada disekitarnya atau lingkungannya di optimalkan sehingga anakanak benar-benar menikmati suasana belajar yang menyenangkan dan gembira
sehigga tingkat keterlibatan dan intensitas anak dapat dioptimalkan. Permainan
merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu
permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas
dan tujuan pendidikan jasmani. Kalau anak bermain dan di berikan permainan
dalam rangka pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu
dengan rasa senang. Dengan demikian dapat di katakana bahwa dengan bermaian
orang dapat mengaktualisasikan potensi aktifitas manusia dalam bentuk gerak,
sikap, dan perilaku. Dari situasi yang timbul ini maka seorang guru pendidikan
jasmani dapat melaksanakan kewajibannya dan memberikan pengarahan, koreksi
saran, latihan dan meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi
manusia.
Akan tetapi kenyataan yang di jumpai dilapangan, pada saat melakukan
observasi disekolah SMP NEGERI 43 MEDAN , ini pada tanggal 7-2-2014 tidak
pernah dilakukan pendekatan pembelajaran meroda pada senam lantai melalui
bermain dan melakukan permainan. Masalah lainnya adalah kemampuan guru
pendidikan jasmani sekolah pada smp dalam menyajikan proses pembelajaran
meroda senam lantai yang lebih banyak menekankan pada penguasaan teknik dan
berorientasi kepada hasil atau prestasi. . Fakta yang terjadi adalah guru di anggap
sumber belajar yang paling benar, saat proses pembelajaran berlangsung siswa
sering diposisikan sebagai pendengar ceramah guru (teacher centered).
Akibatnya, proses mengajar cenderung membosankan dan siswa kurang kreatif
dalam menerima pembelajaran dari guru.
Guru memberikan contoh kepada siswa-siswinya bagaimana cara
melakukan meroda. Setealah guru memberikan contoh , siswa di perintahkan
untuk mencobanya. Setelah siswa mencoba semua sebanyak 2 x percobaan, guru
langsung menilai. Guru tidak begitu memperhatikan bagaimana siswa mengambil
awalan dan akhiran, kebanyakan siswa melakukan guling depan dengan cara
posisi yang salah, dimana kesalahan itu dpat dilihat padda sikap awalan, sikap
pelaksanaan, sikap akhir dan yang paling sering terjadi pada sikap pelaksanaan
dimana posisi kaki saat di atas terkuk , badan membungkuk tidak lurus dan tangan
mendorong kurang kuat, sehingga terjadi cedera. Seharusnya, pada saat
melakukan meroda posisi harus tepat. Hal ini juga dapat di perjelas dari hail nilai .
Nilai rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah 65, dari 24 orang
siswa kelas VIII , ternyata 17 orang siswa (70%) memiliki nilai di bawah rata-rata
dan 7 orang (30%) memiliki nilai di atas rata-rata. Sementara nilai yang
berkompetensi untuk siswa adalah minimal 70. Hasil observasi peneliti ternyata
siswa masih banyak yang kurang aktif mengikuti kegiatan senam. Guru hanya
menilai bagi siswa yang bias meroda atau tidak.
Disini dapat kita ketahui setelah melakukan wawancara pada guru yang
mengajar disekolah SMP NEGERI 43 MEDAN , metode yang selama ini di
ajarkan hanya menjelaskan saja dan guru tersebut kurang memperhatikan dimana
letak kesalahan siswanya, siswa hanya di perintahkan untuk melakukan meroda
dengan gerakan seadanya karena guru tersebuttidak begitu menjelaskan teknik
gerakan awalan hingga akhir sehingga siswa kurang paham. disimpulkan kurang
antusiasnya siswa dalam belajar meroda,tidak semangat seolah-olah pelajaran ini
menakutkan baginya, konsekuensi kemampuan dalam menyelesaikan siklus
meroda tidak memuaskan.
Beranjak dari kenyataan tersebut, maka penulis beranggapan hal itu
merupak suatu dilemma dalam dunia pendidikan jasmani di sekolah. Sekolah ini
adalah SMP yang memiliki sarana dan prasarana yang kurang lengkap. Sehingga
ketika proses pembelajaran pendidiakn jasmani berlangsung banyak siswa yang
tidak aktif berolahraga. Dalam hal ini peneliti akan memeliti tentang
meningkatkan hasil belajar meroda dengan menggunakan pendekatan bermain
dengan tali pada siswa kelas VIII SMP Negeri 43 Medan tahun ajaran 2014/2015
Adapun metode yang di ajarkan guru kepada anak di SMP Negeri 43
Medan hanya berupa ceramah dimana guru hanya menjelaskan pokok bahasan
yang ada pada materi buku kurukulum tersebut, dia hanya berbicara dan
menjelaskan dan siswa harus mengikuti perintah dari guru.
Aktifitas permainan ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga cocok
dimainkan oleh anak SMP Kelas VIII dan di harapkan mampu meningkatkan
kemampuan gerak meroda yang bertujuan untuk melatih teknik meroda dengan
baik dan benar.
Menurut peneliti, gejala ini tidak dapat di anggap hal yang biasa. Apabila
hal ini di biarkan berlarut-larut di khawatirkan akan semakin menurunkan hasil
belajar siswa secara umum. Perlu di cari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar
siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmanin,
terutama pada materi meroda dalam pembelajaran senam lantai. Dalam hal ini
salah satu alternatif yang dapat di lakukan untuk memecahkan masalah tersebut
adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran materi meroda pada senam
lantai melalui pendekatan bermain dengan permainan bertumpu pada “tali karet”.
Berdasarkan uraian-urain di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian ilmiah dengan judul “Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Meroda Dalam
Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan Bermain di Kelas VIII SMP
NEGERI 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka pada peneliti mengidentifikasi beberapa
masalah, antara lain:
1) Kurangnya keberanian dan kelenturan siswa pada materi meroda.
2) Pemahaman siswa pada materi meroda.
3) Rendahnya nilai siswa pada materi meroda.
4) Kurangnya metode guru pada materi meroda.
5) Kurangnya sarana dan prasarana untuk pembelajaran meroda
C. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah: peneliti membatasi hanya pada
peningkatan proses Hasil Belajar Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai
Melalui Pendekatan Bermain Dengan Menggunakan Tali Karet Yang Di Bentuk
Menjadi 3 Permainan Di Kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun Ajaran
2014/2015.
D. Rumusan Massalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, apakah melalui pendekatan
bermain dapat meningkatkan hasil belajar meroda dalam pembelajaran senam
lantai pada siswa di kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan peneliti ini adalah:
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar meroda dalam pembelajaran senam
lantai melalui pendekatan bermain di kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun
Ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
1) sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah
dalam menerapkan
pembelajaran di sekolah dengan menggunakan pendekatan bermain dan
siswa dapat belajar sambil bermain
2) sebagai bahan masukan kepada guru-guru di SMP N 43 Medan untuk
menerapkan pembelajaran yang lebih baik.
3) untuk menciptakan rasa senang belajar dalam pendidikan jasmani selama
pelajaran berlangsung dengan adanya pendekatan bermain.
4) sebagai penambah wawasan dan pengetahuan peneliti
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari data rata-rata dan persentase hasil proses
pembelajaran meroda dapat disimpulkan bahwa materi meroda melalui
pendekatan bermain seperti permainan “ melewati tali karet” dapat meningkatkan
hasil belajar materi meroda bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 43 Medan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Agar
guru
Pendidikan
Jasmani
hendaknya
pelaksanaan
meroda
pembelajaran senam lantai disajikan dalam bentuk pendekatan bermain.
2. Agar siswa SMP Negeri 43 Medan untuk lebih giat dan bersemangat
dalam menyerap materi khususnya meroda pada pembelajaran senam
lantai.
3. Agar
guru Pendidikan Jasmani di
sekolah
mengembangkan metode mengajar yang lebih baik .
memperhatikan dan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristianto,(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara
Jakarta
Ateng. Abdulkadir, (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Pendidikan
dan Kebudayaan.
Arikunto, suharsimi. (2006 ). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah dan Zein. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta.
Edward, dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Medan, Fakultas Ilmu
Pendidikan
Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. SMA kelas XII.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Nana Sudjana.(2009).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Panen Paulina.(2002).Belajar Dan Pembelajaran 1,Jakarta : Universitas Terbuka
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-fakor yang Mempengaruhi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Sedang Drs.Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam,
STO Bandung, Maret 1970.
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. DEPDIKBUD. Jakarta.
Suryosubroto. B. (1997). Proses Belajar Mengajar Di sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta.
Tim Pengajar Unimed. (2010).Filsafat Pendidikan. Penerbit PPs Unimed.
Medan.
http ://www.konidki.or.id/porsani/PD-PORSANI
PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MELALUI PENDEKATAN
BERMAIN DI KELAS VIII SMP NEGERI 43 MEDAN
TAHUN AJARAN
2014/2015
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk sidang skripsi
Oleh :
LOVEYANA DARA VHONNA
NIM : 6101112058
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan Bermain Di
Kelas VIII Smp Negeri 43 Medan tahun Ajaran 2014/2015”.
Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Drs. Suharjo M.Pd, selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED
4. Bapak Drs. Mesnan M.Kes Selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED
5. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan PJKR FIK
UNIMED
7. Bapak Afri Tantri S.Pd. M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED
8. Bapak Drs. Mulyadi MS. selaku pembimbing skripsi saya yang telah banyak
meluangkan
waktu
untuk
memberikan
arahan
dan
masukan
dalam
penyempurnaan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
9. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu
penyelesaian skripsi ini
10. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu Perpustakaan FIK UNIMED yang telah
membantu penyelesaian skripsi dan memberi ijin peminjaman buku dari
Perpustakaan FIK UNIMED
11. Terimakasih kepada Bapak Unus yang turut membatu penyelesaian sekiripsi
yang telah memberi ijin peminjaman alat peraga dari FIK UNIMED
12. Terima kasih kepada Bapak Drs.Jaramin Manik, M.Pd selaku Kepala Sekolah
SMP Negeri 43 Medan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di
sekolah tersebut. Bapak P.Nimrod Lumbantoruan S.Pd dan ibu Evi Elliza S.Pd
selaku Guru Olahraga, dan semua Siswa-Siswa SMP Negeri 43 Medan serta
Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu
selama melakukan penelitian
13. Teristimewa
penulis
ucapkan
terima
kasih
kepada
Ayah
tercinta
(Purn.Serda,Zilkifly), ibunda tercinta (Yulinda) My beloved Sista (Ira Anggita
Maya Sofa ) My beloved Sista (Love Naila Fharkhah) My beloved Sista
(Lovely Oudi Zulkifly) yang dengan sepenuh hati telah banyak memberikan
doa dan dukungan baik materi yang tak henti-henti kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini, kalian adalah motivasi dan semangat hidup saya.
14. Terimakasih Juga kepada kak Khilona Pratiwi S.Pd dan abangda iqbal S.Pd
yang telah meluangkang waktu membantu penyelesaian skripsi ini.
15. Terimakasih juga kepada Sahabat terbaik saya Rifky Falendra Dalimunthe
yang telah meluangkang waktu membantu penyelesaian skripsi ini.
16. Terimakasih Juga kepada smua saudara (kakek, nenek, uak, tante, paman, bu
de, pak de, sepupu)
17. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
rekan juang
selama dalam perkuliahan kakanda Atikah Rahman, Dosma Demika Purba,
Lestari Panjaitan, Nur Kholila Harahap, Musaddam Lubis, Muhammad
Parmonangan Nst, Errys Efrianto Sembiring, Irawan Syahputra, Irfani, isma tri
damayanti hrp yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini dan juga
terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa UNIMED Serta seluruh temanteman PJS B REGULAR 2010 dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan
satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari
segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhirnya, semoga
segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang
diterima oleh Allah SWT. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Medan, agustus 2014
Penulis,
Loveyana Dara Vhonna
ABSTRAK
Loveyana Dara Vhonna. NIM 6101112058. Upaya Peningkatkan Hasil
Belajar Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan
Bermain di Kelas VIII SMP NEGERI 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
Pembimbing
: (Mulyadi)
Skripsi
:Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatkan Hasil Belajar
Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan Bermain di Kelas
VIII SMP NEGERI 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Metode penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar, berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan didalam kelas secara bersamaan.
Penelitian ini dilaksanakan di ssekolah SMP Negeri 43 Medan tahun
ajaran 2014/2015 yang berjumlah 24 orang. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini dilakukan tes hasil belajar di akhir setiap siklus berbentuk penilaian
teknik meroda dalam pembelajaran senam lantai. Dengan pelaksanaan tes hasil
belajar ini di laksanakan selama dua minggu.
Hasil penelitian menyimpulkan: (1) dari tes hasil belajar siklus I diperoleh
sebanyak 13 orang siswa dengan nilai setelah dikonfersikan (54,2%) tealh
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 11 orang siswa (45,8%) belum mencapai
ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar setelah di konfersikan
adalah 7,66. Namun belum memenuhi ketuntasan secara klasikal yang diharapkan
yaitu 85%. (2) dari tes hasil belajar siklus II diperoleh sebanyak 22 orang siswa
dengan nilai yang sudah dikonfersikan sebesar (91,66%) yang telah mencapai
ketuntasan dalam belajar dan 2 orang siswa (8,33%) masih belum tuntas. Dengan
nilai rata-rata hasil belajar setelah dikonfersikan adalah 9,25. Berdasarkan hasil
analisis data dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan bermain
dapat meningkatkan hasil belajar meroda dalam pembelajaran senam lantai di
kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
(Kata Kunci :meroda, pendekatan bermain)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
HAL
A.
Latar belakang masalah………………………………………….
1
B.
Identifikasi massalah…………………………………………….
6
C.
Pembatasan masalah…………………………………………….
6
D.
Rumusan masalah……………………………………………….
6
E.
Tujuan penelitian………………………………………………..
6
F.
Manfaat penelitian………………………………………………
7
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis………………………………………………………
8
1. Hakikat pendidikan jasmani…………………………………….
8
2. Hakikat belajar………………………………………………….
10
3. Hakikat olahraga senam lantai……………………………….....
11
3.1 hakekat meroda……………………………………………...
13
3.1.1 pengertian meroda………………….……………………...
13
hakikat pendekatan bermain…………………………………….
16
4.1 manfaat pendekatan bermain……………………………….
21
B. kerangka berfikir…………………………………………………….
26
C. hipotesis………………………………………………………………
27
BAB III JENIS-JENIS PENELITIAN……………………………………….
28
A. Jenis penelitian……………………………………………………….
28
B. Lokasi dan waktu penelitian…………………………………………
28
C. Subjek penelitian…………………………………………………….
28
D. Desain penelitian…………………………………………………….
29
E. Instrument penelitian…………………………………………………
35
F. Teknik analisis data………………………………………………….
38
4.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….
40
A. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………….
40
B. Hasil Penelitian …………………………………………………….
41
C. Pembahasan hasil penelitian ……………………………………….
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………....
53
A. Kesimpulan ………………………………………………………...
53
B. Saran ……………………………………………………………….
53
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..….
54
DAFTAR TABEL
Table
Hal
Tabel 1.1portopolio penilaian proses kemampuan teknik dasar meroda
37
Tabel 1.2:Deskripsi Data Penelitian
Table 1.3 Peta Kualitas Hasil Belajar Meroda
40
44
Tabel 1.4 Deskripsi hasil post tes meroda pada siklus II
49
Table 1.5 Hasil tes 2 siklus II meroda
50
Table 1.6 Perbandingan Hasil Belajar kondisi awal, Siklus I dan Siklus II
51
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat yang dibutuhkan setiap
manusia, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang. Dengan
demikian pendidikan sangat penting di arahkan demi menghasilkan manusia yang
berkualitas dan memiliki budi perketi yang baik.
Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang memiliki peran
penting dalam mengitensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani
bertujuan agar siswa menjadi terampil dalam melakukan aktifitas fisik dan
meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Peserta didik dapat mengembangkan
gerak dasar yang mendukung sikap (affective) dan perilaku (behavioral) hidup
bersih, sehat serta strategi permainan
olahraga dan internalisasi nilai-nilai
(sportifitas, jujur, kerjasama dan lain-lain).
Pendidikan jasmani disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan sehingga bahan pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan
khususnya di SMP memuat keselamatan dan kegiatan bermain dalam rangka
pembentukan hidup sehat dan segar serta membantu peserta didik mencapai
pertumbuhan ke arah yang optimal. Namun dalam kenyataan masih banyak guru
pendidikan jasmani yang masih terbatas dalam mengajar pembelajaran praktek
pendidikan jasmani karena berbagai macam keterbatasan dalam proses
pembelajaran, sehingga terkadang pembelajaran pendidikan jasmani di laksanakan
secara teori atau hanya sekedar praktek yang menimbulkan rasa jenuh dan tidak
seperti yang kita harapkan, proses pembelajaran ini sering disebut dengan
pembelajaran konvensional
Seiring dengan perkembangan jaman, sarana untuk bermain pun
mengalami perkembangan. Di smp mulai menggunakan pendekatan permainan
“games”, pada pendekatan ini anak tidak hanya belajar dan duduk mendengarkan
guru memberikan materi, tetapi siswa terlibat langsung dalam
berbagai
pembelajaran yang membawa pada aktifitas dengan hasrat bergerak, semua
potensi yang ada disekitarnya atau lingkungannya di optimalkan sehingga anakanak benar-benar menikmati suasana belajar yang menyenangkan dan gembira
sehigga tingkat keterlibatan dan intensitas anak dapat dioptimalkan. Permainan
merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu
permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas
dan tujuan pendidikan jasmani. Kalau anak bermain dan di berikan permainan
dalam rangka pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu
dengan rasa senang. Dengan demikian dapat di katakana bahwa dengan bermaian
orang dapat mengaktualisasikan potensi aktifitas manusia dalam bentuk gerak,
sikap, dan perilaku. Dari situasi yang timbul ini maka seorang guru pendidikan
jasmani dapat melaksanakan kewajibannya dan memberikan pengarahan, koreksi
saran, latihan dan meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi
manusia.
Akan tetapi kenyataan yang di jumpai dilapangan, pada saat melakukan
observasi disekolah SMP NEGERI 43 MEDAN , ini pada tanggal 7-2-2014 tidak
pernah dilakukan pendekatan pembelajaran meroda pada senam lantai melalui
bermain dan melakukan permainan. Masalah lainnya adalah kemampuan guru
pendidikan jasmani sekolah pada smp dalam menyajikan proses pembelajaran
meroda senam lantai yang lebih banyak menekankan pada penguasaan teknik dan
berorientasi kepada hasil atau prestasi. . Fakta yang terjadi adalah guru di anggap
sumber belajar yang paling benar, saat proses pembelajaran berlangsung siswa
sering diposisikan sebagai pendengar ceramah guru (teacher centered).
Akibatnya, proses mengajar cenderung membosankan dan siswa kurang kreatif
dalam menerima pembelajaran dari guru.
Guru memberikan contoh kepada siswa-siswinya bagaimana cara
melakukan meroda. Setealah guru memberikan contoh , siswa di perintahkan
untuk mencobanya. Setelah siswa mencoba semua sebanyak 2 x percobaan, guru
langsung menilai. Guru tidak begitu memperhatikan bagaimana siswa mengambil
awalan dan akhiran, kebanyakan siswa melakukan guling depan dengan cara
posisi yang salah, dimana kesalahan itu dpat dilihat padda sikap awalan, sikap
pelaksanaan, sikap akhir dan yang paling sering terjadi pada sikap pelaksanaan
dimana posisi kaki saat di atas terkuk , badan membungkuk tidak lurus dan tangan
mendorong kurang kuat, sehingga terjadi cedera. Seharusnya, pada saat
melakukan meroda posisi harus tepat. Hal ini juga dapat di perjelas dari hail nilai .
Nilai rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan adalah 65, dari 24 orang
siswa kelas VIII , ternyata 17 orang siswa (70%) memiliki nilai di bawah rata-rata
dan 7 orang (30%) memiliki nilai di atas rata-rata. Sementara nilai yang
berkompetensi untuk siswa adalah minimal 70. Hasil observasi peneliti ternyata
siswa masih banyak yang kurang aktif mengikuti kegiatan senam. Guru hanya
menilai bagi siswa yang bias meroda atau tidak.
Disini dapat kita ketahui setelah melakukan wawancara pada guru yang
mengajar disekolah SMP NEGERI 43 MEDAN , metode yang selama ini di
ajarkan hanya menjelaskan saja dan guru tersebut kurang memperhatikan dimana
letak kesalahan siswanya, siswa hanya di perintahkan untuk melakukan meroda
dengan gerakan seadanya karena guru tersebuttidak begitu menjelaskan teknik
gerakan awalan hingga akhir sehingga siswa kurang paham. disimpulkan kurang
antusiasnya siswa dalam belajar meroda,tidak semangat seolah-olah pelajaran ini
menakutkan baginya, konsekuensi kemampuan dalam menyelesaikan siklus
meroda tidak memuaskan.
Beranjak dari kenyataan tersebut, maka penulis beranggapan hal itu
merupak suatu dilemma dalam dunia pendidikan jasmani di sekolah. Sekolah ini
adalah SMP yang memiliki sarana dan prasarana yang kurang lengkap. Sehingga
ketika proses pembelajaran pendidiakn jasmani berlangsung banyak siswa yang
tidak aktif berolahraga. Dalam hal ini peneliti akan memeliti tentang
meningkatkan hasil belajar meroda dengan menggunakan pendekatan bermain
dengan tali pada siswa kelas VIII SMP Negeri 43 Medan tahun ajaran 2014/2015
Adapun metode yang di ajarkan guru kepada anak di SMP Negeri 43
Medan hanya berupa ceramah dimana guru hanya menjelaskan pokok bahasan
yang ada pada materi buku kurukulum tersebut, dia hanya berbicara dan
menjelaskan dan siswa harus mengikuti perintah dari guru.
Aktifitas permainan ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga cocok
dimainkan oleh anak SMP Kelas VIII dan di harapkan mampu meningkatkan
kemampuan gerak meroda yang bertujuan untuk melatih teknik meroda dengan
baik dan benar.
Menurut peneliti, gejala ini tidak dapat di anggap hal yang biasa. Apabila
hal ini di biarkan berlarut-larut di khawatirkan akan semakin menurunkan hasil
belajar siswa secara umum. Perlu di cari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar
siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmanin,
terutama pada materi meroda dalam pembelajaran senam lantai. Dalam hal ini
salah satu alternatif yang dapat di lakukan untuk memecahkan masalah tersebut
adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran materi meroda pada senam
lantai melalui pendekatan bermain dengan permainan bertumpu pada “tali karet”.
Berdasarkan uraian-urain di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian ilmiah dengan judul “Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Meroda Dalam
Pembelajaran Senam Lantai Melalui Pendekatan Bermain di Kelas VIII SMP
NEGERI 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka pada peneliti mengidentifikasi beberapa
masalah, antara lain:
1) Kurangnya keberanian dan kelenturan siswa pada materi meroda.
2) Pemahaman siswa pada materi meroda.
3) Rendahnya nilai siswa pada materi meroda.
4) Kurangnya metode guru pada materi meroda.
5) Kurangnya sarana dan prasarana untuk pembelajaran meroda
C. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah: peneliti membatasi hanya pada
peningkatan proses Hasil Belajar Meroda Dalam Pembelajaran Senam Lantai
Melalui Pendekatan Bermain Dengan Menggunakan Tali Karet Yang Di Bentuk
Menjadi 3 Permainan Di Kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun Ajaran
2014/2015.
D. Rumusan Massalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, apakah melalui pendekatan
bermain dapat meningkatkan hasil belajar meroda dalam pembelajaran senam
lantai pada siswa di kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun Ajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan peneliti ini adalah:
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar meroda dalam pembelajaran senam
lantai melalui pendekatan bermain di kelas VIII SMP Negeri 43 Medan Tahun
Ajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
1) sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah
dalam menerapkan
pembelajaran di sekolah dengan menggunakan pendekatan bermain dan
siswa dapat belajar sambil bermain
2) sebagai bahan masukan kepada guru-guru di SMP N 43 Medan untuk
menerapkan pembelajaran yang lebih baik.
3) untuk menciptakan rasa senang belajar dalam pendidikan jasmani selama
pelajaran berlangsung dengan adanya pendekatan bermain.
4) sebagai penambah wawasan dan pengetahuan peneliti
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari data rata-rata dan persentase hasil proses
pembelajaran meroda dapat disimpulkan bahwa materi meroda melalui
pendekatan bermain seperti permainan “ melewati tali karet” dapat meningkatkan
hasil belajar materi meroda bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 43 Medan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Agar
guru
Pendidikan
Jasmani
hendaknya
pelaksanaan
meroda
pembelajaran senam lantai disajikan dalam bentuk pendekatan bermain.
2. Agar siswa SMP Negeri 43 Medan untuk lebih giat dan bersemangat
dalam menyerap materi khususnya meroda pada pembelajaran senam
lantai.
3. Agar
guru Pendidikan Jasmani di
sekolah
mengembangkan metode mengajar yang lebih baik .
memperhatikan dan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristianto,(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara
Jakarta
Ateng. Abdulkadir, (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Pendidikan
dan Kebudayaan.
Arikunto, suharsimi. (2006 ). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah dan Zein. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta.
Edward, dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Medan, Fakultas Ilmu
Pendidikan
Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. SMA kelas XII.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Nana Sudjana.(2009).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Panen Paulina.(2002).Belajar Dan Pembelajaran 1,Jakarta : Universitas Terbuka
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-fakor yang Mempengaruhi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Sedang Drs.Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam,
STO Bandung, Maret 1970.
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. DEPDIKBUD. Jakarta.
Suryosubroto. B. (1997). Proses Belajar Mengajar Di sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta.
Tim Pengajar Unimed. (2010).Filsafat Pendidikan. Penerbit PPs Unimed.
Medan.
http ://www.konidki.or.id/porsani/PD-PORSANI