MODEL PEMBELAJARAN AGATA-STICK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KETERTARIKAN BELAJAR PENDIDIKAN Model Pembelajaran Agata-Stick Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Ketertarikan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Muhammadiyah 7

MODEL PEMBELAJARAN AGATA-STICK UNTUK MENINGKATKAN
PARTISIPASI DAN KETERTARIKAN BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VII-F SMP
MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Diajukan Oleh:
LATIF MUHARAM
A220120009

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JULI, 2016

i

i


ii

iii

ABSTRAK
MODEL PEMBELAJARAN AGATA-STICK UNTUK MENINGKATKAN
PARTISIPASI DAN KETERTARIKAN BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VII-F SMP
MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Latif Muharam dan Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si
Universitas Muhammadiyah Surakarta
latif.muharam@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisispasi dan ketertarikan
belajar siswa belajar Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model
pembelajaran AGATA-STICK yang mengkolaborasikan strategi Answer Gallery
dengan Talking Stick. Jenis Penelitian ini adalah Research and Development
(R&D).Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,

wawancara, dan angket. Prosedur dalam penelitian ini yakni meliputiperencanaan,
pelaksanaan uji coba, evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan model. Validitas
instrument menggunakan product moment angka kasar, sedangkan reliabilitas
memenggunakan teknik belah dua dengan cara membelah data skor nomor ganjil
dan genap. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model alir dan keabsahan
menggunakan trianggulasi dengan sumber. Penelitian ini dilakukan melalui dua
uji coba model. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran AGATASTICKmampu meningkatkan partisispasi dan ketertarikan siswa belajar
Pendidikan Kewarganegaraan dikelas VII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
Tahun Pelajaran 2015/2016.
Hasil penelitian ini menunjukkan skor partisipasi siswa pada ujicoba model I
sejumlah 36,89 atau 70,94% setelah dilakukan ujicoba model II meningkat menjadi
44,21 atau 85,01%. Sedangkan skor Ketertarikan pada ujicoba model I sejumlah 31,89
atau 66,85% setelah dilakukan ujicoba model II meningkat menjadi 36,42 atau 75,87%.
Berdasarkan hasil tersebut berarti sudah adanya peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut maka Penerapan model pembelajaran
AGATA-STICK mampu meningkatkan Partisipasi dan Ketertarikan Siswa Belajar
Pendidikan Kewarganegaraan di kelasVII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Answer Gallery, Talking Stick untuk meningkatkan Partisipasi dan
Ketertarikan Belajar,Uji Coba Model.


1

ABSTRACT
AGATA-STICK’S LEARNING MODEL INCREASING PARTICIPATION
AND INTEREST IN LEARNING CIVIC EDUCATION IN THE
STUDENTS OF CLASS VII-F OF SMP MUHAMMADIYAH 7
SURAKARTATHE ACADEMIC YEAR 2015/2016
Latif Muharam and Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si
Muhammadiyah University of Surakarta
latif.muharam@gmail.com
This research aims to increase participation and interest of the students in
learning Civic Education in class VII-F of SMP Muhammadiyah 7 Surakarta in
the academic year 2015/2016 through the application of learning models
AGATA-STICK which collaborate the strategies of Answers Gallery and Talking
Stick. The kind of research is Research and Development (R&D). The techniques
of collecting data use observation, interviews and questionnaires method. The
procedures in this research include planning, trial’s implementation, evaluation,
improvement and refinement of the model. Instrument’s validity uses product
moment crude rate, while reliability uses split half’s technique which split data of

odd number’ score and even number’ score. The analysis of this research uses
flow model and validity uses triangulation by sources. This research conducted in
two trials models. Expected by using AGATA-STICK’s model is able to increase
participation and interest of the students in learning Civic Education in class VII-F
of SMP Muhammadiyah 7 Surakarta academic year 2015/2016.
The results show the score of students’ participation in the trial of first
model are 36.89 or 70.94%. After the trial of second model, the score increases
into 44.21 or 85.01%. The other result show the score of students’ interest in the
trial of the first model are 31.89 or 66.85% and after the trial of the second model,
the score increases into 36.42 or 75.87%. Based on that result, it already shows an
increase significantly. It means or it can be concluded that the application of
learning model AGATA-STICK is able to increase participation and interest of
the students in class VII-F of SMP Muhammadiyah 7 Surakarta in learning Civic
education.
Keywords: Answer Gallery, Talking Stick to increase participation and interest in
learning, Test Model.

2

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan setiap bangsa. Dasar dan tujuan pendidikan disesuaikan dengan citacita, keinginan, dan kebutuhan bangsa. Menurut Chikwe dalam artikelnya yang
berjudul “Civic Education and Global Citizenship:A Deweyan Perspective”
berpendapat bahwa “Education is not only an intellectual, physical and moral
activity, but also a process of transmitting customs, laws, traditions and standards
of living. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa
pendidikan tidak hanya merupakan kegiatan intelektual, fisik dan moral saja,
tetapi juga merupakan proses transmisi adat, hukum, tradisi, dan standar hidup.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sebuah mata pelajaran yang wajib
diajarkan disemua jenjang pendidikan, maka perlu melibatkan semua personil
yang ada dalam dilembaga pendidikan tersebut khusunya Guru mata pelajaran
PKn dan peserta didik untuk mencapai tujuan. Guru PKn dalam melaksanakan
berlangsungnya proses pembelajaran harus menerapkan metode pengajaran yang
tepat dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik agar siswa dapat
memahami apa yang dipelajari sehingga menjadi generasi yang memiliki
sumberdaya manusia yang benar-benar berbobot serta berkualitas sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
Problematika yang ada di lapangan bahwa tidak semua Guru mampu untuk
memberikan


kesan

Kewarganegaraan.

tentang

Guru

makna

belum

pendidikan

mampu

melakukan

termasuk


Pendidikan

pembelajaran

yang

menyenangkan dan memberikan pengetahuan yang bermakna bagi peserta didik.
Guru lebih banyak membebani siswa dengan pengetahuan yang banyak, tapi
kurang bermakna. Akibat yang ditimbulkan partisipasi dan ketertarikan peserta
didik dalam belajar PKn rendah dan peserta didik tidak mampu mengembangkan
dirinya. Berdasarkan hasil observasi partisipasi dan ketertarikan siswa belajar
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas VII-F SMP Muhammadiyah 7
Surakarta masih rendah. Terbukti Hanya ada 10 siswa yang berpartisipasiaktif
selama proses pembelajaran, sementara itu 18 siswa lainnya bersifat pasif dari
jumlah semua yang ada 28 anak. Sangat ironis, karena partisipasi belajar siswa

3

dalam pembelajaran adalah kebutuhan yang utama, Hal ini dapat dilihat adanya
keterbalikan antara apa yang terjadi dan apa yang diinginkan dari tujuan

pembelajaran.
Guru PKn di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Ibu Tri Mundaryati dalam
proses pembelajaran sudah menggunakan strategi Example Non Example dan
metode tanya jawab tetapi belum bisa meningkatkan partisipasi dan ketertarikan
siswa belajar PKn. Siswa asyik mengobrol dengan temannya, dan tidak
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
uji coba model pembelajarandengan menggunakan strategi yang lain untuk
meningkatkan

partisipasi

dan

ketertarikan

siswa

belajar

Pendidikan


Kewarganegaraan. Untuk mangatasi problem tersebut di atas, maka diperlukan
suatu model pembelajaran yang efektif dan efisien agar proses pembelajaran yang
dilakukan oleh Guru dan Peserta Didik mampu mencapai tujuan pembelajaran,
maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “model pembelajaran
AGATA-STICKuntuk

meningkatkan

partisipasi

dan

ketertarikan

belajar

Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII-F SMP Muhammadiyah 7
Surakarta tahun pelajaran 2015/2016”.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah tawaran model AGATA-STICK dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
tahun pelajaran 2015/2016?
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran AGATA-STICK dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016?
3. Apakah melalui model AGATA-STICK dapat meningkatkan partisipasi dan
ketertarikan belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016?

4

TUJUAN PENELITIAN
1. Menemukan tawaran model pembelajaran AGATA-STICK dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
2. Memahami penerapan model pembelajaran AGATA-STICK dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
3. Mengetahui


peningkatan

partisipasi

dan

ketertarikan

belajar

Pendidikan

Kewarganegaraan pada siswa kelas VII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun
pelajaran 2015/2016 melalui model pembelajaran AGATA-STICK.

METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun
pelajaran 2015/2016.Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap
persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian. Secara keseluruhan semua
kegiatan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak Maret sampai
dengan Juni 2016.Jenis Penelitian ini adalah Research and Development
(R&D).Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan angket. Prosedur dalam penelitian ini yakni meliputi perencanaan,
pelaksanaan uji coba, evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan model. Validitas
instrument menggunakan product moment angka kasar, sedangkan reliabilitas
memenggunakan teknik belah dua dengan cara membelah data skor nomor ganjil
dan genap. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model alir dan keabsahan
menggunakan trianggulasi dengan sumber. Penelitian ini dilakukan melalui dua
uji coba model. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran AGATASTICK mampu meningkatkan partisispasi dan ketertarikan siswa belajar
Pendidikan Kewarganegaraan dikelas VII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
Tahun Pelajaran 2015/2016.

5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Model pembelajaran tersebut disukai oleh siswa itu sendiri, karena model
pembelajaran tersebut dianggap baru sehingga mampu memberikan suasana baru
dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Terbukti skor partisipasi
siswa pada ujicoba model I sejumlah 36,89 atau 70,94% setelah dilakukan ujicoba
model II meningkat menjadi 44,21 atau 85,01%. Sedangkan skor Ketertarikan pada
ujicoba model I sejumlah 31,89 atau 66,85% setelah dilakukan ujicoba model II
meningkat menjadi 36,42 atau 75,87%. Berdasarkan hasil tersebut berarti sudah adanya
peningkatan yang cukup signifikan. Model Pembelajaran AGATA-STICK telah
memberikan situasi yang berbeda pada siswa kelas VII-F SMP Muhammadiyah 7
Surakarta, siswa yang semula partisipasi dan ketertarikan belajarnya rendah kini lebih
memperhatikan apa yang dismpaikan guru sehingga lebih menguasai materi dan
mampu dingat-ingat dengan mudah apa yang diterangkan saat proses pembelajaran.
Temuan tersebut diatas mendukung hasil penelitian Peter Toth yang berjudul
“Learning Strategies and Styles in Vocational Education”menyatakan bahwa “In
comparing learning theory and learning model (teaching theory, teaching
model),Learning Strategies and Styles in Vocational Education” menyatakan
bahwa “learning is to be interpreted in the former as a behavioral, cognitive,
social, etc. change resulting from a particular situation,”dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara teori belajar dan model
pembelajaran yang digunakan guru. Model pembelajaran yang diterapkan ini pada
penelitian ini sangat terkait dengan guru. Guru menerapkan model pembejaran
AGATA-STICK

mampu

meningkatkan

aktivitas

siswa

dalam

proses

pembelajaran, jadi dalam ketiga element tersebut saling berkaitan.
Temuan kedua, pembelajaran kolaboratif merupakan cara yang efektif untuk
meningkatkan proses pembelajaran lebih maksimal. Peneliti mengkolaborasikan
strategi pembelajaran dan melibatkan guru PKn di SMP Muhammadiyah 7
sebagai mitra kolaborasi untuk meningkatkan partisipasi dan ketertarikan siswa
belajar PKn dengan. Hasil dari kolaborasi tersebut mampu meningkatkan
partisipasi dan ketertarikan siswa belajar PKn. Kolaborasi yang dilakukan antara
Peneliti dan guru PKn tersebut mendukung teori yang dikemukakan Menurut

6

Smith dan Mc Gregor dalam artikelnya yang berjudul “What is Collaborative
Learning”menyatakan bahwa “Collaborative learning” is an umbrella term for a
variety of educational approaches involving joint intellectual effort by students, or
students and teachers together. Usually, students are working in groups of two or
more, mutually searching for understanding, solutions, or meanings, or creating a
product.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwaPembelajaran
kolaboratif merupakan istilah umum untuk berbagai pendekatan pendidikan yang
melibatkan upaya intelektual antar siswa, atau siswa dengan gurunya. Biasanya,
siswa bekerja dalam kelompok dua atau lebih, saling mencari pemahaman, solusi,
atau makna, atau menciptakan produk pembelajaran.
Temuan ketiga, dalam penelitian ini Siswa belajar Pendidikan Kewarganegaraan
dapat mengambangkan potensi yang dimilik dan mampu berperilaku baik.Siswa
setelah belajar PKn dalam mengungkapkan pendapat atau bertanya terhadap materi
yang belum jelas sudah berani, rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru, saat
bertemu guru menyapa dengan senyum dan selalu merindukan guru hadir dikelas.
Beberapa hal tersebut melengkapai teori Departemen Pendidikan Nasional dalam Jakni
(2014:3)tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu untuk memberikan
kompetensi sebagai berikut:
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan kemasyarakatan, berbangsa, dan bernegara.
3. Berkembang secar positif dan berdemokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapt hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lain.
4. Berinterkasi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung
dengan memanfaatkan teknologi dan komunikasi.
Jadi Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga melalaui penerapan model
pembelajaran AGATA-STICK dapat meningkatkan partisipasi dan ketertarikan siswa
belajar Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
tahun pelajaran 2015/2016 dapat diterima.

7

SIMPULAN
Hasil penelitian uji coba model yang dilakukan oleh peneliti pada kelas
VII-F SMP Muhammadiyah 7 Surakarta untuk meningkatkan partisipasi dan
ketertarikan siswa belajar Pendidikan Kewarganegaraan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan

ujicoba

mengkolaborasikan

model
Answer

pembelajaran
Gallery

dengan

AGATA-STICK
Talking

Stick

yang
mampu

meningkatkan partisipasi dan ketertarikan siswa belajar PKndikelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
2. Partisipasi siswa belajar Pendidikan Kewarganegaraan dikelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 pada uji coba I
sejumlah 36,89 atau 70,94% meningkat pada uji coba II menjadi 44,21 atau
85,01%.
3. Ketertarikan siswa belajar Pendidikan Kewarganegaraandikelas VII-F SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 pada uji coba I
sejumlah 31,89 atau 66,85% meningkat pada uji coba II menjadi 36,42 atau
75,87%.
4. Peningkatan partisipasi dan ketertarikan siswa belajar PKn di kelas VII-F dapat
diamati melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran
pembelajaran, keberanian mengemukakan pendapat, rajin mengerjakan tugas,
aktif bertanya, menyapa saat bertemu gurunya dan selalu merindukan mata
pelajaran yang diampunya sebagaimana tercantum indikator pencapaian.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta:Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
Bakri, Ms Noor. 2009. Pendidikan Kewargenegaraan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Brigham,J.C. Social Psychology. New York:Harpercollins Publisher

8

Brotowidjoyo, Mukayat. 1991. Metodologi Penelitian dan Penulisan Karangan
Ilmiah. Yogyakarta:Liberti
Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:Balai Pustaka.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.
Jakni. 2014. Pendidikan
Bandung:Alfabeta

Kewaraganegaraan

Di

Perguruan

Tinggi.

Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kulaitatif. Bandung: CV.Remadja
Karya
Miles dan Michael Huberman.1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:Universitas
Indonesia.
Nazarudin, 2007.Manajemen Pembelajaran. Yogyakarta: Teras
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula.Bandung:Alfabeta
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.Alfabeta
Sujana, 1991.Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Fakuktas Ekonomi
Universitas Indonesia
Sumardjoko, Bambang. 2011. Metode Statistik. Surakarta: FKIP UMS
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2008. Metode
Bandung:Alfabeta

Penelitian

Kuantitatif

Kualitatif

dan

R&D.

Nasar.2006. Merancang Pembelajaran Aktif dan Kontekstual Berdasarkan Sisko
2006.Panduan praktis mengembangkan indikator, materi, kegiatan, penilaian,
silabus dan RPP. Jakarta: Grasindo.

9

Chaves Jorge & Margarida Romero. 2012. Group awareness, learning, and
participation in Computer Supported Collaborative Learning (CSCL).
http://www.sciendirect.com diakses pada hari Kamis 2 Mei 2016 pukul
10.02
Chikwe, Moses. 2012. Civic Education and Global Citizenship: A Deweyan
Perspective. http://www.sciendirect.com diakses pada hari Minggu 5 Mei
2016 pukul 13.42
E.Kahne, Joseph & Mills College.Developing Citizens: The Impact of Civic
Learning Opportunities on Students’ Commitment to Civic
Participation.http://www.sciendirect.com diakses pada hari Selasa 31 Mei
2016 pukul 09.12.
Smith & Mc Gregor. 1992. What is Collaborative Learning.
http://www.sciendirect.com diakses pada hari Senin 6 Mei 2016 pukul
11.07.
Toth,

Peter. 2012 .“Learning Strategies and Styles in Vocational
Education”.http://www.sciendirect.com diakses pada hari Minggu 5 Mei
2016 pukul 14.00.

10

Dokumen yang terkait

Model Pembelajaran ISICARD-MATCH Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa SMP

0 2 14

MODEL PEMBELAJARAN AGATA-STICK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KETERTARIKAN BELAJAR PENDIDIKAN Model Pembelajaran Agata-Stick Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Ketertarikan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Muhammadiyah 7

0 6 16

PENDAHULUAN Model Pembelajaran Agata-Stick Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Ketertarikan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 5

DAFTAR PUSTAKA Model Pembelajaran Agata-Stick Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Ketertarikan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas Vii-F Smp Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 4

MODEL PEMBELAJARAN INSETA-STICK UNTUK MENINGKATKAN Model Pembelajaran Inseta-Stick Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 7 11

MODEL PEMBELAJARAN INSETA-STICK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Model Pembelajaran Inseta-Stick Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosari K

0 4 17

IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 26 Bandung.

0 4 23

PENERAPAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

0 6 36

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK Efektivitas Pembelajaran Model Talking Stick Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi Ekosistem Kelas VII D SMP Negeri 3 Kartasura Sukoharjo T

0 3 16

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

0 0 8