HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Santri Baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN
BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN
NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
HANIFAH MARDHATILLAH
F 100 110 002

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN
BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN
NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA


NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
HANIFAH MARDHATILLAH
F 100 110 002

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN
BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN
NAHDHATUL MUSLIMAT SURAKARTA
Hanifah Mardhatillah
[email protected]

Pembimbing :
Nisa Rachmah NA
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI
Kecemasan berbahasa asing adalah kekhawatiran pada suatu kejadian yang
berhubungan dengan pembelajaran bahasa kedua setelah bahasa ibu. Kecemasan
berbahasa asing timbul akibat faktor psikologis, yaitu efikasi diri atau self eficacy
yang rendah terhadap kemampuan yang dimiliki. Self eficacy memiliki konstribusi
dalam pembelajaran bahasa, khusunya ketika mengaplikasikan ke dalam
percakapan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan self eficacy dengan kecemasan berbahasa asing, serta mengetahui
tingkat self eficacy dan tingkat kecemasan berbahasa asing pada santri baru
Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta. Jenis penelitian ini kuantitatif,
dengan menggunakan subjek penelitian santri baru Pondok Pesantren Nahdhatul
Muslimat Surakarta berjumlah 55 santri. Metode pengumpulan data menggunakan
skala psikologis, yaitu skala self eficacy dan skala kecemasan berbahasa asing,
dengan metode insidental sampling. Sedangkan analisis data menggunakan
korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan
negatif yang signifikan antara self eficacy dengan kecemasan berbahasa asing.

Semakin tinggi self eficacy santi baru maka semakin rendah kecemasan berbahasa
asing, begitu pula sebaliknya semakin rendah self eficacy seorang santri baru
maka semakin tinggi kecemasan berbahasa asing. Tingkat self eficacy santri baru
pondok NDM (Nahdhatul Muslimat) tergolong sedang dan tingkat kecemasan
berbahasa asing santri pondok NDM tergolong sedang. Self eficacy menjadi salah
satu yang dapat mempengaruhi kecemasan berbahasa asing.

Kata kunci : Self eficacy, kecemasan berbahasa asing

vi

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA
ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN NAHDHATUL MUSLIMAT
SURAKARTA
Hanifah Mardhatillah
[email protected]
Pembimbing :
Nisa Rachmah NA
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT


Foreign language anxiety is a concern on an event related to learning a second language after
their mother tongue. Foreign language anxiety arising from a psychological factors, namely selfefficacy or self eficacy low against capabilities. Self eficacy own contribution in language
learning, especially when applied in everyday conversation. The purpose of this study was to
determine the relationship of self eficacy with foreign language anxiety, as well as determine the
level of self eficacy and foreign language anxiety level on a new boarding school students
Nahdhatul's Women Surakarta. This type of quantitative research, using new students research
subjects Nahdhatul Moslem boarding school in Surakarta totaled 55 students. Methods of data
collection using psychological scale, the scale of self eficacy and foreign language anxiety scale,
with incidental sampling method. While data analysis using product moment correlation. The
results showed that there was a significant negative correlation between self eficacy with foreign
language anxiety. The higher self eficacy new Santi, the lower the anxiety foreign language, and
vice versa the lower the self eficacy a new students, the higher the anxiety foreign language. The
level of self eficacy new students cottage NDM (Nahdlatul Moslem) classified as moderate and
the level of anxiety in foreign language students cottage NDM moderate. Self eficacy be one that
can affect foreign language anxiety.

Keywords: Self eficacy, Foreign language anxiety

unfavorable,


PENDAHULUAN

yang tergolong rendah sebanyak 10

Indonesia memiliki berbagai model

santri (11,9%) dan kecemasan yang

pembelajaran, namun sebagaimana
telah

dituliskan

tergolong tinggi sebanyak 33 santri

dalam

(39,3%). Sedangkan kecemasan di


(Jamhuri, 2011) pondok pesantren

kalangan anak SMP yang tergolong

sebagai model pendidikan pertama

rendah sebanyak 24 siswa (28,6%)

dan tertua di Indonesia. Pondok
pesantren

dapat

dam yang tergolong tinggi sebanyak

mengurangi

17 siswa (20,2%). Berdasarkan hasil

kegagalan sistem pendidikan saat


diatas dapat disimpulkan bahwa ada

ini. Yang mana pelajar minimal
mengalami

masa

disebabkan

tawuran.

karena

pesantren

kecemasan di kalangan santri pondok

Ini


pesantren dan siswa SMP. Namun

Pondok

memegang

tingkat kecemasan santri pondok

teguh

pesantren lebih tinggi dibandingkan

keagamaan.

dengan siswa SMP.

Namun ada beberapa kendala di
MTs

Pondok


dikarenakan

Pesantren

keadaan

Hal-hal

yang

di

perbedaan

Pondok

diluar, kecemasan yang dialami pun
berbeda. Seperti (Aminullah, 2013)
yang


Pondok

menunjukkan

Manifest

dari

favorable

satu

pengasuh

pondok

pesantren

Muslimat


menyatakan

: apabila santri pondok harus tinggal
di asrama, komunikasi dengan orang

Scale

di luar asrama di batasi dan di

(TMAS) dengan 50 pernyataan yang
terdiri

salah

pondok dengan sekolah diluar, yaitu

berdasarkan

Anxiety

kepada

membedakan antara kehidupan di

data yang diperoleh menggunakan
Taylor

pondok

bahwa ada beberapa peraturan yang

Pesantren”

bahwa

santri

wawancara

Nahdhatul

berjudul

“Kecemasan antara siswa SMP dan
santri

antara

membuat

peraturan yang dijalani. Hasil dari

dengan keadaan pada tingkat SMP

penelitian

yang

pesantren dengan siswa SMP adalah

pesantren pada tingkat Mts berbeda

dalam

disimpulkan

kecemasan santri pondok pesantren

Pada saat ini pendidikan di

yang

dapat

wajibkan menggunakan bahasa arab

dan

1

ataupun

bahasa

inggris

dalam

sebabkan

percakapan sehari-hari.

oleh

hal yang baru bagi santri baru apabila

santri

digunakan

ialah

bahasa

inggris).

kewajiban

Santri

mempelajari bahasa asing

adakannya

baru

dituntut

untuk

dengan kewajiban berbahasa asing.

NDM (Nahdhatul Muslimat) juga
dengan

menggunakan

membiasakan diri atau beradaptasi

secara mandiri, Pondok Pesantren

santri

untuk

bahasa asing dalam kesehariannya.

lepas tangan begitu saja membiarkan

memfasilitasi

percakapan

duduk di bangku SD tidak ada

Pondok

Pesantren Nahdhatul Muslimat tidak

santri

kedalam

keseharian, karena pada saat mereka

pelanggaran berbahasa asing (bahasa
arab/

kendala.

Berbahasa asing memang merupakan

Namun yang paling sering
dilanggar

beberapa

di

Santri

baru

yang

memiliki

pelajaran-pelajaran

keyakinan diri untuk berbahasa asing

bahasa dan juga kegiatan belajar

akan mudah untuk mengikutinya.

bahasa

Santri

yang

kegiatan

dilakukan

sekolah,

di

yaitu

luar

yang

tidak

memiliki

dengan

keyakianan diri untuk menggunakan

menambah kosa kata bahasa asing

bahasa asing dalam kesehariannya

serta belajar untuk berpidato dengan

membuat

berbahasa asing. Pada malam jum’at

menggunakan bahasa asing sehingga

santri juga diberi keluasan untuk

mereka

menyelenggarakan

seni

peraturan untuk berbahasa asing.

dengan menggunakan bahasa asing,

Santri yang melanggar bahasa asing

berupa; puisi, pidato, drama, dll.

akan merasa takut, tidak percaya diri

pentas

untuk

Fasilitas yang telah diberika
pihak

pondok

seharusnya

bisa

kepada

cenderung

terbiasa

melanggar

mengapalikasikan

bahasa

percakapan keseharian. Santri baru

memaksimalkan

yang tidak menggunakan bahasa
asing dalam kesehariannya akan

asing. Namun pada kenyataannya
banyak

tidak

asing yang telah diperoleh ke dalam

santri,

kemampuan santri dalam berbahasa

santri

mereka

mendapat

melakukan

hukuman

berupa

menghafal beberapa kosakata bahasa

pelanggaran berbahasa asing yang di

2

asing. Hukuman dari pelanggaran

eficacy

berbahasa asing ini paling ringan

(Anwar,

karena masih banyak hukuman yang

“Hubungan

lebih berat dari ini, diantaranya

dengan kecemasan berbicara didepan

mengahafal

umum pada mahasiswa Fakultas

surat,

membersihkan

seperti

pada

2009)

penelitian

yang

antara

berjudul
self-eficacy

ruangan tertentu dan lain sebagainya.

Psikologi

Oleh sebab itu penulis membuat

Utara”

kuesioner terbuka dengan pertanyaan

eficacy

“Apa yang anda rasakan ketika

sebanyak 141 mahasiswa (76,6%),

pertama kali di wajibkan untuk

self-eficacy yang tergolong tinggi

berbahasa

dari

sebanyak 16 mahasiswa (8,7%) dan

jawaban kuesioner terbuka tersebur

yang tergolong rendah sebanyak 27

sebanyak 26 santri mengaku tidak

mahasiswa (14,7%).

asing

?”

Hasil

cemas menggunakan bahasa asing,

skala

menggunakan bahasa asing yang di

(2004)

oleh

sedang

linkert

yang

disusun

generality dan strength. Semakin

ketika menggunakan bahasa asing.

dikemukakan

tergolong

self-

milik Bandura yang terdiri dari level,

lebih cepat dan kurang percaya diri

seperti

yang

bahwa

berdasarkan aspek-aspek self-eficacy

tandai dengan takut, jantung berdetak

ini

menunjukan

Sumatra

Hasil ini didapat menggunakan

tetapi 26 santri mengaku cemas

Hal

Universitas

tinggi self-eficacy seseorang maka

yang

Spielberger

yang menyatakan bahwa

semakin

rendah

kecemasan

seseorang,

begitupula

sebaliknya

semakin

rendah

self-efcicacy

kecemasan berbahasa asing adalah

seseorang

perasaan yang timbul dalam diri

kecemasan (Anwar, 2009). Menurut

individu

Bandura (2000) self-eficacy adalah

berupa

ketakutan,

ketegangan,

kegelisahan

serta

keyakinan

maka

semakin

seseorang

tinggi

mengenai

kekhawatiran yang berkaitan dengan

kemampuan dalam dirinya yang akan

gairah

mempengaruhi

sistem

saraf

otomatis.

cara

mereka

bertindak. Self-eficacy juga dapa

Sedangakn salah satu faktor yang
mempengaruhi kecemasan ialah self

3

menguasai situasi tertentu dan dapat

akan

memperoleh hasil yang positif.

berbahasa asing.

Apabila

seorang

kemampuannya

Berdasarkan

individu

untuk

uraian

tersebut

memiliki self eficacy yang tinggi,

peneliti

yakin akan kemampuannya untuk

sebagai

berbahasa

akan

Hubungan antara self eficacy dengan

percaya diri untuk berbahasa asing

kecemasan berbahasa asing pada

dengan baik. Sebaliknya apabila

santri

asing

maka

ia

merumuskan
berikut,

baru

masalah

Apakah

Pondok

ada

Pesantren

self

Nahdhatul Muslimat Surakarta ?

eficacy yang rendah, merasa tidak

Dari permasalahan tersebut maka

memiliki

untuk

peneliti ingin melakukan penelitian

individu

berjudul Hubungan antara self

seorang

individu

berbahasa

memiliki

kemampuan
asing

maka

tersebut akan merasa cemas ketika

eficacy

berbahasa asing. Santri baru NDM

berbahasa asing pada santri baru.

dituntut untuk bisa menguasai bahasa
asing

untuk

diterapkan

dengan

kecemasan

METODE PENELITIAN

kedalam

percakapan keseharian. Santri ketika

Subjek penelitian adalah santri

tidak menggunakan bahasa asing

baru di Pondok Pesantren Nahdhatul

akan dikenakan sanksi akibat dari

Muslimat

pelanggarannya.

Penulis

Tuntutan

penguasaan

bahasa

insidental

secara acak santri baru berjumlah 55
santri. Dengan kriteria ,yaitu : santri

mempengaruhi santri baru dalam
belajar

menggunakan

Surakarta.

sampling, sehingga penulis memilih

bahasa

asing dalam waktu yang ditentukan

proses

Kauman

baru, dengan usia 12-13 tahun dan

asing.

termasuk santri pondok NDM .

Keyakinan yang rendah terhadap diri

Skala self eficacy menggunakan

sendiri mengakibatkan santri baru
mengalami kecemasan. Santri baru

skala

yang

ketika mengalami kecemasan akan

sebelumnya oleh Muna (2012) yang

berusaha meyakinkan diri sendiri

disusun
indikatornya,

4

telah

berdasarkan
yaitu

digunakan

dan
Tingkatan,

dengan

indikator;

mengerjakan

Yakin

tugas

seperti khawatir, takut dan gelisah

dapat

berlebihan.

ataupun

Dan

rasa

takut

pekerjaan yang sulit dan Yakin dapat

menghadapi evaluasi negatif dengan

mengerjakannya tanpa bantuan orang

indikator; Perasaan khawatir sebagai

lain. Kekuatan, dengan indikator;;

akibat dari anggapan situasi sosial

percaya diri untuk mendapatkan hasil

dan dinilai oleh orang lain, tidak

semaksimal mungkin. Dan Keluasan,

mampu mendapat persetujuan dari

dengan indikator; Percaya dapat

orang lain serta takut melakukan

menyelesaikan
banyak

pekerjaan

yang

perilaku yang memalukan di muka

waktu

yang

umum, takut di kritik, tidak di

dalam

dukung atau ditolak.

ditentukan, Percaya dapat mengulang
kembali prestasi yang pernah diraih

HASIL

sebelumnya.

a. Variabel Self Eficacy

Skala kecemasan berbahasa asing
menggunakan

skala

yang

Dari hasil penilaian professional

telah

judgment expert kemudian dianalisis

digunakan oleh Hidayati (2014) yang
disusun

berdasarkan

aspek

menggunakan MS. Excel. Skala self

dan

eficacy

indikatornya, yaitu ketakutan dalam
berkomunikasi

aitem dengan hasil validitas dibawah
0,6 ( 0,05 yang
b.Variabel Kecemasan Berbahasa

berarti

Asing

memenuhi distribusi normal. Hasil

Hasil analisis Skala kecemasan
berbahasa asing

berbahasa

asing

Kolmogorov-Smirnov

setelah dilakukan uji validitas isi
expert

sebaran

data

uji normalitas variabel kecemasan

untuk penelitian

judgement

bahwa

menunjukan
Z

sebesar

adalah

0,753 dengan p value = 0,622 > 0,05

diperoleh 45 aitem pada Skala

yang berarti bahwa sebaran data

kecemasan

memenuhi distribusi normal.

oleh

berbahasa

asing

dinyatakan layak. Aitem yang layak
tersebut

terdiri

aitem

mengetahui apakah variabel bebas

aitem

dan variabel tergantung memiliki

unfavourable. Hasil uji daya beda

hubungan yang linier atau tidak

aitem Skala kecemasan berbahasa

secara

asing yang terdiri 45 aitem terdapat

linieritas

42 aitem memenuhi daya beda aitem

eficacy dengan kecemasan berbahasa

dan 3 aitem yang tidak memenuhi

asing dilihat diperoleh nilai F sebesar

daya

1,213,

favourable

beda

dari

dan

aitem

26

Uji lineritas dilakukan untuk

19

yaitu

nomor

33,36,45. Indek daya beda bergerak

signifikansi.

Hasil

uji

hubungan

antara

self

hasil

dari

keterangan

Deviation from Linierity dihasilkan

6

hasil signifikansi (p) = 0,308 dengan

PEMBAHASAN

p> 0,05 hasil tersebut menunjukkan

Berdasarkan hasil perhitungan

bahwa variabel bebas (self eficacy)
dengan

variabel

(kecemasan
memiliki

teknik

tergantung

berbahasa
korelasi

moment,

asing)

yang

dengan kecemasan berbahasa asing
pada santri baru Pondok Pesantren

meliputi uji normalitas dan uji

Nahdhatul Muslimat. Semakin tinggi

linieritas diketahui bahwa variabel

self eficacy santri baru maka semakin

self eficacy dan variabel kecemasan

rendah kecemasan berbahasa asing,

berbahasa asing memenuhi syarat

sebaliknya

data normal dan linier. Sehingga

Hasil

dari

Hasil

sejalan

dengan kecemasan berbicara didepan
umum pada mahasiswa Fakultas

(p) = 0,000; (p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-INAYAH PURWOSARI

2 19 33

HUBUNGAN ANTARA SECURE ATTACHMENT DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF DISCLOSURE PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL MUAYYAD SURAKARTA

5 43 91

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Santri Baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta.

0 5 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Santri Baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL- Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA SYUKUR DENGAN STRES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODEREN ISLAM Hubungan Antara Syukur Dengan Stres Pada Santri Di Pondok Pesantren Moderen Islam Assalaam.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

0 0 11