PEMANFAATAN HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA : Studi Kasus Pada Lulusan Program Pemberdayaan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skills membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik yang Dilaksanakan oleh UPPKS A

(1)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

vii DAFTAR ISI Hal ABSTRAK……….. KATA PENGANTAR……… UCAPAN TERIMAKASIH……… DAFTAR ISI………... DAFTAR TABEL………... DAFTAR BAGAN………. i ii iii vii ix x BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………

B. Identifikasi Masalah………..

C. Tujuan Penelitian………...

D. Manfaat Penelitian ………

E. Sistematika Penulisan………

1 10 12 13 14 BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Konsep Pemberdayaan Perempuan………..

1. Pengertian Pemberdayaan………...

2. Pengertian Pemberdayaan Perempuan.………...…………

B. Konsep Kesejahteraan keluarga…...………..

1. Pengertian Kesejahteraan………

2. Pengertian Keluarga………....………

C. Konsep Pemberdayaah Perempuan melalui Pendidikan Luar Sekolah

15 15 19 26 26 27 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian………..………..

B. Metode Penelitian………...………...

C. Definisi Operasional………..

D. Instrumen Penelitian………..

E. Teknik Pengumpulan Data………..………..

1. Wawancara……….………..

2. Observasi...………...

3. Studi Dokumentasi………...

F. Analisis Data……….

G. Langkah-langkah Penelitian………...……...………

1. Tahap Persiapan………...

2. Tahap Pelaksanaan………...

a. Triangulasi.……….

3. Tahap Pelaporan………l………

39 41 43 45 46 46 48 49 49 51 51 51 52 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(2)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

viii

A. Gambaran Umun Lokasi Penelitian………...………

B. Profil Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

(UPPKS) Anggrek……….

C. Gambaran Penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan

melalui Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik………..

D. Deskripsi Kasus……….

E. Pembahasan Hasil Penelitian………. 54 60

65 72 108 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………

B. Saran/Rekomendasi………...

123 125 DAFTAR PUSTAKA……….

LAMPIRAN – LAMPIRAN

127


(3)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kompleksitas permasalahan yang bersifat krusial seringkali dihadapi para perempuan. Beberapa hal yang menonjol antara lain dihadapkan pada persoalan pemenuhan kebutuhan pokok hidupnya seperti sandang, pangan, papan, dan kebutuhan dasar lain yang penting yaitu pendidikan, kesehatan serta tuntutan-tuntutan lainnya.

Ketidakberdayaan perempuan menjadi semakin serius baik disebabkan faktor internal seperti semakin menyempitnya lahan pekerjaan, ketidakadilan gender yang dilihat dari tidak terpenuhinya hak yang seharusnya ia dapatkan, aturan atau adat budaya yang membatasi ruang gerak perempuan, tidak adanya fasilitas pengembangan diri yang memadai di lingkungannya khususnya untuk perempuan, letak geografis yang tidak mendukung akan terpenuhinya hak tersebut, maupun faktor eksternal seperti lemahnya kelembagaan, pemasaran, dan sebagainya.

Hal ini merupakan permasalahan kompleks yang dihadapi para perempuan Indonesia pada saat ini, pada umumnya yaitu keterbelakangan pendidikan pendidikan dan keterbelakangan ekonomi. Permasalahan ini turut menghambat laju pembangunan nasional khususnya pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia yang tidak terlepas dengan pemanfaatan sumber daya yang berada dilingkungannya.


(4)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam pembangunan bangsa, di samping sumber daya alam (hayati, non hayati, dan buatan) serta sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi bangsa Indonesia kini sedang memasuki era globalisasi yang penuh dengan hambatan dan tantangan, kompetitif serta membutuhkan manusia yang berkualitas tinggi. Namun krisis moneter yang berkepanjangan menjadi hambatan yang tidak mudah untuk dihadapi, bahkan dewasa ini lebih mempertegas lagi perlunya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang tangguh, berwawasan keunggulan dan terampil dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai budaya, religi, dan konteks lokal. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Emil Salim (1994) dalam Yunus (2008: 1) yang menyatakan bahwa terdapat dua upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia secara fisik yang meliputi peningkatan kualitas kesehatan dan kesegaran jasmani, serta usaha meningkatkan kualitas perbaikan gizi masyarakat.

2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia nonfisik ditujukan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, pengembangan mental dan spiritual, peningkatan etos kerja dan yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan kadar produktifitas kerja

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkannya kualitas kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan yang dimiliki dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta membantu laju pembangunan nasional khususnya pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia.

Akan tetapi apabila kita teliti dan telaah lebih lanjut permasalah-permasalahan tersebut, sesungguhnya ada suatu pengetahuan yang perlu kita


(5)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

ambil untuk pengambilan suatu kebijakan pembangunan yaitu untuk menata kembali kebijakan pembangunan yang lebih fundamental dan konsepsional. Kebijakan tersebut haruslah bertujuan yang mendukung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan. Pada akhirnya muara dari landasan di atas adalah dapat diterapkan suatu pendekatan pembangunan melalui pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan berarti membantu meningkatkan kemampuan keterampilan atau meningkatkan kemandirian perempuan dalam memenuhi hak dan mendapatkan keadilan sebagai salah satu bagian dari masyarakat .

Di samping mengandung arti melindungi dan membela dengan berpihak kepada yang lemah, untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah maka setiap warga negara mempunyai persamaan hak dan kewajiban, baik laki-laki dan perempuan tanpa ada perbedaan dalam segala bidang. Pernyataan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) yang berbunyi tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Selain itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita, disebutkan tujuan untuk mencapai kedudukan setara (equal status) perempuan sebagai peserta, pengambil keputusan, dan penikmat dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Proses pemberdayaan perempuan tidak lepas akan tujuan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk perempuan dan proses pendidikan. Menurut Ginanjar Kartasasmita (1996) dalam Yunus (2008 : 3) bahwa upaya


(6)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan melalui empat jalur kebijakan yaitu

1. Peningkatan kualitas hidup, meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani, rohani dan perjuangan, maupun kualitas kehidupannya,

2. Peningkatan kualitas sumber daya yang produktif dan upaya

penyebarannya,

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai Iptek,

4. Serta pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Adapun tujuan pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yag demokratis dan bertanggung jawab.

Proses pemberdayaan perempuan ini merupakan salah satu jenis pendidikan nonformal, hal tersebut tercantum pada UU Sisdiknas No. 26 tahun 2003 sebagai berikut:

Pendidikan Nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dam pelatihan kerja, pendidikam kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan mengembangkan kemampuan peserta didik.

Adapun definisi dan fungsi dari Pendidikan Nonformal sebagaimana yang tercantum didalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, yaitu:

Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan diluar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan Non Formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung


(7)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional (UU Sisdiknas, 2004 : 23 - 2).

Dari penjelasan di atas, pendidikan luar sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam hal pendidikan, serta sebagai suatu alternatif pendidikan yang berfungsi sebagai suplemen, koplemen, dan substitusi dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan luar sekolah ke dalam satuan pendidikan atau program dilaksanakan sesuai dengan identifikasi kebutuhan masyarakat yang tentunya berasaskan pendidikan sepanjang hayat. Berdasarkan hal tersebut berarti proses pemberdayaan perempuan harus ada spesifikasi program. Adapun spesifikasi program salah satunya yaitu melalui program pendidikan kecakapan hidup (life skills). Dengan adanya pemberdayaan melalui program pendidikan kecakapan hidup (life skills) mengandung makna dan tujuan untuk mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, dan memperkuat potensi tawar menawar masyarakat lapisan bawah ataupun menengah terhadap kekuatan-kekuatan penekanan di segala bidang dan sektor kehidupan.

Pembangunan sosial dan ekonomi jika tidak diikuti oleh kualitas hidup penduduk akan menimbulkan berbagai keadaan yang dapat memperburuk ketidakmerataan dan marginalisasi sosial. Dengan demikian, diperlukan alternatif-alternatif baru yang dapat menjamin agar seluruh anggota masyarakat khususnya perempuan dapat menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi berdasarkan pendekatan holistik pada setiap aspek pembangunan yang berupa pemberdayaan perempuan ini.


(8)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pendekatan pembangunan melalui pemberdayaan perempuan yang dilakukan untuk menunjang dan mempercepat tercapainya kualitas hidup dan mitra kesejajaran laki-laki dan perempuan, dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi atau advokasi pendidikan dan latihan bagi kaum perempuan yang bergerak dalam seluruh bidang.

Sebagaimana yang tersirat dalam batasan pemberdayaan menurut Kindervatter (1979) dalam Olim (2008:3) menyatakan :

Pemberdayaan memiliki sifat yang lebih menekankan pada hasil akhir dari proses pemberdayaan tersebut yaitu masyarakat memperoleh pemahaman dan mampu mengontrol daya sosial, ekonomi, politik supaya bisa meningkatkan kedudukan dalam masyarakat.

Dalam arti pemberdayaan bisa meningkatkan kemampuan untuk memegang kontrol atas diri sendiri dan lingkungannya, adanya kesamaan dan kesepadanan kedudukan dalam hubungan kerja, bisa menempatkan bahwa masyarakat khususnya perempuan sebagai subjek bukan sebagai objek, dan dengan adanya pemberdayaan ini ada pendidikan menuju keadilan yang sesungguhnya.

Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan merupakan hak asasi manusia, ini merupakan prasarat bagi terciptanya keadilan sosial dan persamaan hak, pembangunan serta perdamaian. Kemitra-sejajaran yang terbentuk berdasarkan persamaan antara laki-laki dan perempuan merupakan prasarat bagi pembangunan yang berkelanjutan dan berjangka panjang, sehingga laki-laki dan perempuan dapat bekerja sama untuk kepentingan menghadapi masa depan yang lebih maju.


(9)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Oleh karena itu kesadaran akan keberdayaan perempuan sebagai anggota masyarakat memegang peranan penting dan memiliki potensi besar untuk membangun dan memberdayakan dirinya sendiri, diwujudkan dalam suatu program pendidikan luar sekolah yaitu melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills).

Pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini merupakan salah satu bagian dari pembangunan berkelanjutan (sebagai strategi) menghendaki pengelolaan semua kekayaan yang berupa sumber daya alam (khususnya non hayati dan buatan), tenaga, manusia, keuangan dan fisik digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat terlihat dari kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon, dan hal inilah yang menjadi salah satu tolak ukur melihat perubahan sikap yang terjadi pada individu tersebut.

Pemberdayaan perempuan melalui program kecakapan hidup (life skills) ini terselenggara dalam upaya pembelajaran yang memberikan bekal pengetahuan, kemampuan fungsional praktis termasuk perubahan sikap untuk bekerja maupun berusaha mandiri, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha sehingga dapat memberikan keterampilan. Serta dirancang untuk membimbing, melatih, dan membelajarkan masyarakat khususnya perempuan agar mempunyai bekal menghadapi masa depan dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki dan


(10)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

tantangan yang ada serta berpegang teguh pada learning to know, learning to do, learning to be and learning to live together.

Pemberdayaan dan pemberian potensi-potensi yang ada di masyarakat perlu digali untuk menunjang program pendidikan masyarakat. Melalui program pendidikan kecakapan hidup ini akan membawa konsekuensi keharusan melakukan penguatan manajemen baik yang berhubungan dengan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan

pengembangan program.

Dalam hal ini modal dasar warga belajar sebelum mengikuti pelatihan ini diduga kuat merupakan bagian yang turut memberikan kelancaran dalam mengikuti program pendidikan kecakapan hidup (life skills). Sehingga sebagus apapun program ini disiapkan secara matang, tidak akan berdampak atau berpengaruh banyak terhadap perubahan sikap dan kesejahteraan hidup serta kemandirian berwirausaha. Kemandirian bewirausaha memiliki aspek sikap, mental, kecakapan, dan keterampilan berusaha, diaplikasikan dalam kehidupan yang nyata sebagai kecakapan hidup yang bisa membawa diri ke arah lebih maju dan berkembang secara normatif.

Hasil dari program pemberdayaan prempuan biasanya melakukan suatu usaha dalam hal pemberdayaan peningkatan keterampilan pada ibu-ibu yang menitik beratkan pada pengembangan ekonomi produktif yang diharapkan dapat mengakomodir berbagai kebutuhan, aspirasi masyarakat, dan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan di UPPKS Anggrek Tamansari Bawah RW. 20 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan yang memiliki program


(11)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pendidikan kecakapan hidup membuat keterampilan mendaur ulang plastik menjadi suatu kerajinan.

Pemberdayaan perempuan melalui program pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik ini berfungsi sebagai wahana sarana dan prasarana untuk memberdayakan potensi-potensi yang ada baik itu potensi sumber daya manusia, sumber daya lingkungan, maupun sumber daya lokal yang berada di lingkungan daerah tersebut. Serta sebagai upaya pengkondisiam penumbuhan minat dan motivasi usaha tenaga terampil bagi anggota keluarga melalui proses pembelajaran yang terarah dan berkelanjutan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini berusaha mengungkapkan sejauhmana pemanfaatan hasil program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik yang telah diselenggarakan oleh UPPKS Anggrek binaan AKU BPPKB Kota Bandung. Atas dasar pernyataan tersebut penulis mencoba untuk mengetahui jawabannya melalui suatu penelitian yang berjudul ”PEMANFAATAN HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Studi Kasus Pada Lulusan Program

Pemberdayaan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skills membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik yang Dilaksanakan oleh UPPKS Anggrek di Taman Sari Bawah RW. 20 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Jawa Barat)”.


(12)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas didukung pula oleh hasil studi pengamatan langsung di lapangan, penulis mencoba mengidentifikasi beberapa masalah yang sebagai berikut:

1. Dalam setiap kegiatan pembelajaran tidak kurang dari 90 % peserta pelatihan datang tepat waktu.

2. 80% lulusan selalu hadir pada pembinaan lanjutan, dengan mengajak lagi ibu-ibu lainnya warga Taman Sari Bawah RW. 20 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Jawa Barat.

3. Dari 29 orang yang mengikuti program pemberdayaan perempuan 80%

memanfaatkan kegiatan ini dengan berwirausaha keterampilan daur ulang plastik yang sesuai dengan yang dilatihkan, hadir pada pembinaan lanjutan, tidak sungkan membagi ilmu dengan ibu-ibu yang lainnya, dan mencari referensi keterampilan dari media lainnya.

4. Kelompok kerja usaha yang dibentuk setelah 3 tahun pelatihan sampai saat

ini masih berjalan.

5. Masih berjalannya pembinaan lanjutan program pemberdayaan perempuan

melalui keterampilan daur ulang plastik di RW. 20 Taman Sari.

6. Dukungan lanjutan dari program pemberdayaan perempuan ini, dalam


(13)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pemerintah berupa gerobak sampah kering dan basah serta penyuluhan-penyuluhan tambahan mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik. UPPKS Anggrek merupakan suatu wadah pembelajaran masyarakat khususnya perempuan dan Program-program yang diadakan oleh UPPKS Anggrek Taman Sari bisa menjadi suatu solusi yang bisa memecahkan berbagai masalah misalnya ketidakberdayaan perempuan yang berdampak dalam kesejahteraan keluarganya masih terus berada dilandasan atau keluarga pra sejahtera.

UPPKS Anggrek yang memiliki beberapa program yang salah satu program unggulannya adalah pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti, sebagai berikut :

1. Hasil penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui

pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik.

2. Pemanfaatan peluang yang dilakukan lulusan program pemberdayaan

perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik.

3. Dampak program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan

hidup (life skills) terhadap kesejahteraan keluarga.

Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

”Bagaimana pemanfaatan hasil program pemberdayaan perempuan untuk


(14)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Untuk memudahkan pembahasan hasil penelitian masalah pokok tersebut, maka peneliti mengidentifikasikan dalam beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan

melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik ?

2. Bagaimana upaya pemanfaatan peluang yang dilakukan lulusan program

pemberdayaan perempuan setelah mengikuti kegiatan pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik ?

3. Bagaimana dampak program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan

kecakapan hidup (life skills terhadap kesejahteraan keluarga lulusan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini secara umum yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pemanfaatan hasil program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik \untuk peningkatan kesejahteraan keluarga pada lulusan ibu-ibu yang dibina oleh UPPKS Anggrek di Taman Sari Bawah RW. 20 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Jawa Barat.

Secara khusus tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis data tentang hasil penyelenggaraan program


(15)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik

2. Untuk menganalisis data tentang upaya pemanfaatan peluang yang

dilakukan lulusan program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik.

3. Untuk menganalisis data tentang dampak program pemberdayaan

perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) terhadap kesejahteraan keluarga lulusan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data mengenai manfaat hasil program pemberdayaan perempuan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga. Maka dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Melalui penelitian ini, dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang akan berguna bagi program pemberdayaan perempuan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga.

2. Secara Praktis

a. Bagi penyelenggara program ini dapat dijadikan umpan balik untuk

pengembangan program selanjutnya.

b. Sebagai bahan kajian bagi pihak yang berminat untuk penelitian lebih lanjut terhadap aspek yang sama dengan kajian yang berbada.


(16)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

E. Sistematika Penulisan

Sesuai kerangka penulisan, penelitian ini akan diuraikan berdasarkan urutan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, merupakan uraian tentang Latar Belakang Masalah,

Identifkasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan

BAB II Tinjauan Teoritis, merupakan landasan teori dan gambaran umum

mengenai dasar penelitian atau teori yang melandasi penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian, berisi lokasi dan subjek penelitian, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengunpulan data, dan análisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas mengenai gambaran

umum lokasi penelitian, pengumpulan data, analisis dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian

BAB V Kesimpulan dan Saran, didalamnya membahas mengenai kesimpulan

dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat menjadi bahan masukan-masukan bagi pihak – pihak terkait ataupun para pembaca pada umumnya.


(17)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian,

metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik

pengumpulan data, dan analisis data yang dijadikan sebagai dasar pedoman dalam melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini di UPPKS Anggrek, yang beralamat di Jl. Taman Sari Bawah RW. 20 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah lulusan Program Pemberdayaan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skills membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik Taman Sari Bawah RW. 20 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.

Agar penelitian dapat dilakukan secara mendalam maka subjek penelitian yang diteliti dibatasi jumlahnya. Nasution (1996:11) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif umumnya mengambil subjek penelitian lebih sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Berdasarkan pertimbangan diatas maka subjek penelitian primer yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 3 orang, yaitu Lulusan Program Program Pemberdayaan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skills membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik

Pemilihan subjek penelitian secara purposif tersebut dipilih dengan kriteria : 1. Telah selesai mengikuti pelatihan,


(18)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Orang yang menjadi manusia kunci (key person) terselenggaranya

keterampilan ini,

3. Orang yang dituakan dalam kelompok,

4. Orang yang diembani amanah sebagai ketua kelompok atau pengurus

kelompok UPPKS Anggrek,

5. Rapih didalam pengelolaan administrasi serta memiliki semangat, kreatif, terampil, dan ketekunan yang tinggi

Selain pemilihan atas dasar kriteria tersebut, pemilihan secara purposif juga didasarkan pada keistimewaan responden dalam hal posisi pengaruh dimasyarakat, kemudian termasuk dalam unsur penyelenggara, dimana penulis beranggapan bahwa pihak penyelenggara mengetahui secara utuh dari awal pelaksanaan kegiatan samapai kegiatan berakhir. Kemudian peneliti mengadakan triangulasi dengan salah satu tokoh masyarakat dan Narasumber.

Dari para lulusan program program pemberdayaan melalui pendidikan kecakapan hidup-life skills membuat keterampilan daur ulang plastik, peneliti akan menggali data dan informasi tentang pemahaman, pengetahuan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, pemanfaatan peluang sesudah mengikuti program ini serta motivasi dalam mengembangkan usaha keterampilan ini, cara pandang dalam menghadapi kesulitan dalam memproduksi dan mengembangkan keterampilan ini. Dari penyelenggara data yang akan diambil yaitu berhubungan dengan latar belakang pelaksanaan pelatihan serta konsep-konsep yang berhubungan dengan kebijakan pelaksanaan pelatihan. Sedangkan dari nara


(19)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

sumber atau Narasumber data yang diperlukan adalah yang berkaitan dengan data-data pelaksanaan, materi dan hasil evaluasi pelatihan.

B. Metode Penelitian

Menurut Kartono, (1990: 20), dalam suatu penelitian, peneliti harus menentukan metode yang akan dipergunakan dalam proses penelitian tersebut. Metode penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat menghasilkan gambaran tentang objek yang diteliti secara utuh sebagaimana diungkapkan oleh Bogdan dalam Taylor (1975) dalam Basrowi dan Suwandi (2008:21) mendefinisikan sebagai berikut

Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus (case study) yang merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu yang dijadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan. Tetapi, bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah melainkan dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilannya. Kelebihan studi kasus ádalah bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh. Menurut Suryabrata (1991:23) tujuan daripada metode studi kasus sebagai berikut : “Mempelajari secara intensif


(20)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

tentang latar belakang, keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat”.

Sehubungan dengan pernyataan di atas, alasan penulis menggunakan metode studi kasus adalah :

1. Peneliti menggunakan metode studi kasus bermaksud mempelajari secara intensif, tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi sosial individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.

2. Metode ini dirasakan sangat tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dipelajari ada kaitannya dengan situasi dan kondisi sekarang.

3. Untuk memahami relasi antar unit dengan lingkungan sosial, serta

berusaha menemukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelompok usaha ini.

4. Dalam penelitian ini penulis tidak hanya mengumpulkan data dan

menggambarkan peristiwa yang sedang terjadi tetapi meliputi analisa, penafsiran, dan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini yaitu tidak bermaksud merusak situasi dan kondisi objek penelitian, tetapi mencoba mempelajari suatu keadaan yaitu perilaku individu dalam melaksanakan pemanfaatan peluang yang terjadi di masa sekarang, yang kegunaannya tidak saja untuk keperluan pelaku diri sendiri, keluarga dan lingkungan, namun lebih banyak lagi perbaikan pola baik pada organisasi/lembaga penyelenggra, objek penelitian dimasa yang akan datang.


(21)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Maka dari itu, pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus tepat digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian. Dengan begitu, penulis dapat mendeskripsikan atau menggambarkan tentang penyelenggaraan program, hasil penyelenggaraan dari pemanfaatan peluang yang dilakukan, serta dampak terhapap kesejahteraan keluarga lulusan dari Program Pemberdayaan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skills membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik yang Dilaksanakan oleh UPPKS Anggrek di Taman Sari Bawah RW. 20 Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Jawa Barat.

C. Definisi Operasional

1. Pemanfaatan Hasil Program

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1991: 626) mengartikan Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan.

Sedangkan hasil menurut Sudjana, (2000: 84) diartikan merupakan suatu keluaran (output) dari suatu program. Keluaran (output) yaitu kuantitas lulusan yang disertai kualitas perubahan tingkah laku yang didapat melalui kegiatan belajar mengajar. Perubahan tingkah laku mencakup ranah kognitif, afektif, psikomotor yang sesuai dengan kebutuhan belajar yang mereka perlukan.

Program dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:789) adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan. Sedangkan menurut Sudjana (2004:1) program dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan/atau organisasi (lembaga) yang memuat komponen-komponen program. Komponen-komponen itu meliputi


(22)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat, biaya, organisasi penyelenggara dan lain sebagainya.

Pemanfaatan Hasil program dalam penelitian ini adalah proses kegiatan yang dilakukan lulusan program pemberdayaan perempuan dalam memanfaatkan kemampuan yang telah dimilikinya pasca pelatihan baik itu dalam bentuk usaha, mampu berkerjasama, dan mengembangkannya.

2. Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan perempuan menurut Depsos RI, (2007:5) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga setempat maupun masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial perempuan, melalui peningkatan kemampuan fisik, mental, sosial, dan ekonomi perempuan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

Pemberdayaan perempuan dalam penelitian ini adalah upaya memperkuat kemampuan lulusan dalam hal pemecahan masalah, dengan belajar berbagai keterampilan untuk bisa mensejahterakan keluarganya untuk pemenuhan kebutuhan dasar, bisa menghadapi lingkungan secara lebih baik, serta lulusan dapat mengembangkan potensi dan memperkuat kesadaran diri secara positif setelah mengikuti program pemberdayaan perempuan ini.

3. Pendidikan kecakapan hidup

Pendidikan kecakapan hidup (life skills) dapat diartikan memberi kepada seorang bekal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan fungsional praktis serta perubahan sikap untuk bekerja serta berusaha mandiri, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha serta memanfaatkan peluang yang dimiliki, sehingga


(23)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dapat meningkatkan kualitas kesejahteraannya. Konsep kecakapan hidup memiliki cakupan yang luas, berinteraksi antara pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki yang diyakini sebagai unsur penting untuk hidup lebih mandiri (Broling, 1989).

Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan kecakapan hidup dalam penilitian ini adalah proses pemberian pelatihan keterampilan membuat daur ulang plastik kepada lulusan, agar lulusan bisa memanfaatkan peluang-peluang yang terjadi untuk meningkatkan kesejhateraan keluarganya.

4. Kesejahteraan keluarga

Kesejahteraan keluarga dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otoinomi daerah tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, pasal (1) dengan keputusan bahwa yang dimaskud dengan : “Kesejahteraan keluarga adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental, dan spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermartabat.”

Kesejahteraan keluarga dalam penelitian ini adalah merupakan kondisi keluarga lulusan program pemberdayaan perempuan ini yang dapat diukur dari terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga lulusan, kebutuhan pendidikan, kesehatan, interaksi keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan sebagainya.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini yang berperan menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti menggunakan peran sosial interaktif, melakukan pengamatan, wawancara, mencatat hasil pengamatan dan interaksi


(24)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

bersama responden. Sebagaimana yang disampaikan oleh Moleong (2008:168) sebagai berikut : “Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya”.

Jadi dalam hal ini peneliti berperan langsung dalam interaksi dengan sumber data (sumber informasi) dalam suatu wawancara bebas dan mengamati situasi sosial dan kegiatan.

Dengan langkah di atas diharapkan data yang terkumpul akan memiliki tingkat kepercayaan dan tingkat adaptabilitas yang tinggi yang meyakinkan peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan memenuhi persyaratan penelitian kualitatif.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian diperlukan teknik pengumpulan data yang relavan dengan permasalahan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam rangka memperoleh data, yaitu sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan tersebut. Maksud diadakannya wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985) dalam Basrowi (2008:127) antara lain : mengonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, dan kepedulian. Merekonstruksi


(25)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi dari orang lain baik manusia maupun bukan mansusia (triangulasi). Memverifikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Wawancara dilakukan dalam bentuk tanya jawab dan diskusi yang mengarah pada pemanfaatan hasil program pemberdayaan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik terhadap sikap dalam menghadapi tantangan, pemanfaatan peluang dalam pengembangan usaha dibidang keterampilan daur ulang plastik terhadap peningkatan kesejahteraan keluarganya. Dalam wawancara subjek penelitian diminta memberikan informasi sesuai dengan yang dialami dan diperbuat atau dirasakan, yang pernah diketahui ataupun dipelajari yang mengarah kepada pemanfaatan hasil program pemberdayaan perempuan yang telah diikuti.

Agar tidak menyimpang dari fokus penelitian, maka digunakan pedoman wawancara yang merupakan pokok-pokok pertanyaan yang diangkat dari fokus penelitian. Untuk itu fokus dari wawancara yang dilakukan mengarah pada: 1) proses penyelenggaraan program, 2) hasil penyelenggaraan, 3) upaya pemanfaatan peluang setelah mengikuti pelatihan, 4) dampak pelatihan terhadap kesejahteraan keluarga. Wawancara lainnya dilakukan kepada penyelenggara program, nara sumber, dan tokoh masyarakat.

Pedoman wawancara sebagai alat pengumpul data dalam penerapan dan pengembangan disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan data. Pedoman wawancara yang peneliti gunakan yaitu pedoman wawancara yang tidak


(26)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

terstruktur dan bersifat terbuka, hal tersebut dilakukan untuk menghindari serta menutupi kelemahan dari salah satu teknik wawancara. Dengan wawancara tidak terstruktur pertanyaannya biasanya tidak disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden. Pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Wawancara tidak terstruktur ini dipadukan dengan wawancara yang bersifat terbuka, sehingga responden tidak merasa diarahkan, karena jawaban yang akan diberikan bersifat bebas sesuai dengan keyakinannya sendiri.

Wawancara ini dilakukan kepada lulusan program pemberdayaan perempuan warga Taman Sari Bawah RW. 20 dengan beberapa tahap, pada tanggal 09 - 11 September 2010, 05, 07 - 08 Mei 2011, 13 Mei 2011 dan 15, 17 April 2012,

2. Teknik Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Observasi yang digunakan adalah observasi peran serta (participant observation). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan secara langsung yaitu peneliti ikut serta dalam kegiatan tindak lanjut pembinaan secara langsung dalam hal ini peneliti ikut secara aktif dalam pembuatan keterampilan daur ulang plastik tujuan agar peneliti dapat mengetahui secara mendalam tentang perkembangan kemampuan lulusan. Observasi ini dilakukan selama 12 kali pertemuan dengan menggunakan catatan lapangan yang akan dapat mengungkap dan menggambarkan kondisi perkembangan kemampuan lulusan. 9 kali dilakukan observasi formal dan 3 kali


(27)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

observasi informal. Dalam observasi ini, peneliti mencatat segala sesuatu yang terjadi dengan lulusan. Oleh karena itu pedoman observasi disusun dalam bentuk uraian bebas.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan usaha penelaahan terhadap beberapa dokumen (tertulis) atau arsip dari kegiatan program pemberdayaan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik. Studi dokumentasi dalam penelitian ini guna melengkapi data yang tidak dapat dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi.

Cara ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan keterampilan, pembinaan lanjutan, kegiatan produksi, serta hasil dan evaluasinya.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan ialah menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu data yang berbentuk uraian yang menuntut peneliti agar menafsirkan leih jauh untuk mendapatkan makna yang terkandung didalamnya. Hal ini dilakukan peneliti karena sesuai dengan karakteristik masalah penelitian ini yaitu adanya data-data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan, adapun bentuk pengelolaan tahap-tahap analisis sebagai berikut:

1. Pada awal yaitu display data. Didalam display data, peneliti menyajikan data dari informasi, kemudian disusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara


(28)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Tujuannya untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya harus tertata dan apik. Penyajian juga merupakan bagian dari analisis, bahkan mencakup pula reduksi data.

2. Setelah data di display, data kemudian di reduksi. Dalam reduksi data peneliti memilih, memusatkan perhatian sesuai dengan tipologi data tersebut. Jadi, data hasil observasi sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, dan disusun secara sistematis sehingga mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga memperoleh peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.

3. Setelah data di reduksi, data kemudian di klasifikasikan (di olah) berdasarkan kategori masing-masing (menurut rumusan masalahnya)

4. Setelah data terklasifikasi kemudian data di verifikasi dengan di analisis secara kualitatif melalui langkah-langkah penafsiran data dengan metode analisis komparatif dan selanjutya menarik kesimpulan-kesimpulan sebagai jawaban dari tiap item rumusan masalah, sekaligus memenuhi tujuan penelitian.

5. Melakukan generalisasi pada bagian akhir ini peneliti menarik kesimpulan utama dari hasil penelitian dengan satuan analisisinya berupa pemikiran rasional-argumentatif.


(29)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

G. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian kualitatif bersifat tidak kaku, adapun langkah - langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Dalam persiapan pengumpulan data, peneliti berkoordinasi dengan BPPKB Kota Bandung, pengelola UPPKS Anggrek, penyelenggara program dan Narasumber dari kelompok usaha yang bersangkutan. Koordinasi yang dimaksud yaitu untuk mendapatkan informasi keberadaan kelompok UPPKS Anggrek, lingkungan serta beberapa informasi berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta tindak lanjut program. Dalam tahap persiapan, peneliti menyiapkan beberapa format yang akan dijadikan sebagai alat pengumpul data yaitu format wawancara, pedoman observasi, tape recorder untuk hasil wawancara dan alat dokumentasi lainnya yang dapat digunakam dalam proses pemelitian..

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap penggalian informasi data secara leseluruhan dan mendalam dengan mengenal lebih dekat kepada subyek penelitian, mengadakan pengamatan permulaan terhadap lingkungan kegiatan, pembinaan pasca pelatihan kemudian diadakan kegiatan partisipasi dengan subjek penelitian dengan melakukan wawancara baik dengan lulusam, sumber relajar, dan penyelenggara. Pada tahap ini merupakan kegiatan utama dalam pengumpulan data dan melakukan analisis data terhadap hasil pengumpulan data tersebut.


(30)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

a. Triangulasi data, yakni pengecekan dan pemeriksaan data yang telah diperoleh di lapangan terutama untuk memperoleh keabsahan data. Pada tahap ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara warga belajar (lulusan) dengan orang lain. Untuk kepentingan triangulasi dan sebagai pelengkap data, maka data dapat diperoleh dari informan lain di luar subjek penelitian yang dapat memberikan data atau informasi tambahan mengenai responden yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penggalian informasi yaitu wawancara tidak terstruktur. Maka jumlah keseluruhan subjek penelitian ditambah dengan informan (triangulasi) yaitu sebanyak 5 orang, terdiri dari 3 orang subjek (warga belajar) serta 2 orang informan (triangulasi). Adapun pihak informan yang dimaksud adalah nara sumber dan tokoh masyarakat setempat. Adapun data subjek dan informan tersebut adalah :

Tabel 4.6

IDENTITAS SUBJEK

No. Nama

Jenis Kelamin/

Usia

Kode Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

1. Unari P/51 thn UY SMA Wiraswasta

2. Arnesah P/55 thn AH SD Buruh

3. Mimin P/22 thn MN SMP IRT

Tabel 4.7

IDENTITAS SUBJEK INFORMAN (Triangulasi)

No Nama

Jenis Kelamin/

Usia

Kode Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

1. Djuariah Djadjang P/57 thn NS SMA

Pengurus UPPKS Anggrek/ Narasumber

2. Hj. Aan Nurjaman P/49 thn TM SMP Tokoh Masyarakat


(31)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3. Tahap Pelaporan

Setelah kegiatan triangulasi, kemudian dilakukan penyusunan laporan hasil pengumpulan data dan menggandakan laporan yang telah disusun.


(32)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada Program Pemberdayaan Perempuan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) melalui Keterampilan Daur Ulang Plastik di UPPKS Anggrek Tamansari Kelurahan Tamansari Bawah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelatihan kecakapan hidup (life skills) keterampilan daur ulang plastik menghasilkan pembahasan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada aspek kognitif dilihat dari analisis pembahasan pengetahuan lulusan meningkat, baik itu pengetahuan secara teori maupun prakteknya. Ini terlihat dengan lulusan mampu menerapkan materi atau teori yang dipelajarinya selama ini ke suatu usaha walau dalam skala kecil. Dimana sebelum mengikuti pelatihan ini lulusan sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai daur ulang plastik sampai dengan sekarang mereka memiliki pengetahuan dan keahlian untuk membuat keterampilan daur ulang plastik. Pada segi afektif para lulusan sudah cukup kepercayaan diri untuk menjadi wirausahawan, lulusan mampu untuk mengambil resiko dalam membangun usaha keterampilan daur ulang plastik dikarenakan adanya motivasi yang cukup kuat dari diri masing-masing dan sudah memiliki semangat dalam bekerja dan bertanggung jawab pada


(33)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

tugasnya. Sedangkan pada aspek psikomotor, keterampilan lulusan meningkat hal ini ditandai dengan mereka mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh selama pelatihan berlangsung dan memasarkan secara luar.

2. Lulusan program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan

hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik memanfaatkan hasil kegiatan dalam bentuk kegiatan produksi keterampilan daur ulang plastik selain kegiatan sebelum mereka mengikuti pelatihan ini, berusaha mengembangkan dan promosi produk mereka masing-masing, walaupun mereka menyikapi proses pengembangan usaha ini berbeda-beda, kegiatan sistem pemasaran ada dua ada sistem tampung produk yang dikoordirinir oleh penyelenggara serta sistem pemasaran manual oleh masing-masing lulusan, adanya kegiatan kerjasama dalam segi pemasaran (mitra) dan kerjasama sosial (pengembangan keterampilan antar masyarakat) serta adanya pemanfaatan penghasilan berupa posting pembiayaan dengan sistem manajemen keuangan yang berbeda serta meningkatnya kebiasaan menabung lulusan walaupun belum seluruhnya lulusan menjadi suatu kebiasaan sehari-hari. Serta adanya tindak lanjut dari pihak penyelenggara.

3. Program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup

(life skills) memberi dampak terhadap kesejahteraan keluarga. Yang bisa dilihat dari adanya peningkatkan pendapatan, terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pendidikan anak walaupun tidak semua dari penghasilan keterampilan ini, bertambahnya alat-alat rumah tangga, dan ada


(34)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

peningkatan budaya menabung serta adanya dampak yang tidak langsung terhadap lingkungan dengan adanya kepedulian memelihara lingkungan dengan ikut berpartisipasi mengumpulkan dan memilah sampah organik dan anorganik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka kita dapat melihat bahwa penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) melalui Keterampilan Daur Ulang Plastik yang diselenggarakan oleh UPPKS Anggrek Tamansari Bawah berjalan cukup baik, akan tetapi masih terdapat ketidak sesuaian dengan tujuan penyelenggaraan program pelatihan, dengan kata lain tidak sesuai dengan apa yang direncanakan dan diharapkan oleh pihak penyelenggara sehingga masih perlu perbaikan dan perencanaan yang lebih matang lagi. Untuk lebih jelasnya saran dari penulis diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi pihak penyelenggara perlu memberikan materi kewirausahaan setiap pelatihan life skills secara terperinci, karena akan membuat lulusan “melek” wirausaha, dan memotivasi mereka untuk berwirausaha. Selain itu Perlu adanya jalinan kemitraan yang lebih banyak lagi, sehingga dapat lebih banyak menampung hasil produksi para lulusan dari pelatihan ini serta adanya kegiatan promosi dan pemasaran akan produk keterampilan daur ulang.

2. Bagi lulusan yang belum bisa mengembangkan lebih jauh akan pemasaran produk ke ranah yang lebih luas hendaknya di motivasi dan dibimbing oleh


(35)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pihak penyelenggara sehingga mereka mempunyai keyakinan bisa menjalin kerjasma dalam hal memasarkan produk yang dibuatnya tanpa memandang latar belakang pendidikan dan keluarga.

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini hendaknya ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih luas cakupannya yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil program pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik.

Demikian beberapa saran yang penulis sampaikan, maksud dari saran ini merupakan masukan-masukan penulis sebagai peneliti. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.


(36)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

127

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi. (2009). Artikel Konsep Keluarga. Jakarta : Tidak Diterbitkan.

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.

Anwar. (2007). Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung : Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Basrowi. Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991). Kamus Besar bahsa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Direktorat Pemberdayaan Keluarga. (2007). Panduan Pendampig Pemberdayaan Perempuan No. 10/PS/PK/CTK/III/2007. Jakarta : Dirjen Pemderdayaan Sosial Departemen Sosial RI.

Fitriani. (2009). Artikel Konsep Keluarga. Bandung : Tidak Diterbitkan

Kuswanto. (2005). Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Budidaya Burung Puyuh Di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kab. Bandung. Skripsi pada FIP/PLS UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Majid, Abdul. (2008). Sistem Pemasaran,. Jakarta : Tidak Diterbitkan. Nazir, Moh. (1985). Metode Penelitian. DI. Aceh : Ghalia Indonesia.

Permatasari, Henny. (2009). Modul Konsep Keluarga Sejahtera. UNPAD Kedokteran Bandung : Tidak Diterbitkan.

Prijono, Onny. Pranarka. (1996). Pemberdayaan Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta : Centre For Strategic And International Studies. Roesmidi. Dan Riza. (2008). Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang : Alqaprint


(37)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

128 Rukminto, Isbandi. (1994). Psikologi, Pekerjaan sosial, dan ilmu kesejahteraan

Sosial: Dasar-dasar pemikiran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Rusmiati H, Viena. (2009). Landasan Pemahaman Keluarga Dan Orang Tua Dalam Pengembangan Paud Non Formal. Modul Paud PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Sam, Arianto. (2010). Makalah Konsep Pemberdayaan. Surabaya : Tidak diterbitkam

Singarimbun, M. Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Ikapi.

Somantri, Ating. A. Muhidin, Sambas. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung : CV Pustaka Setia.

Sudjana, Djudju. (2006). Evaluasi Program Pendidikan (Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung : Falah Production.

Sudjana, Djudju. (2004). Manajemen Program Pendidikan (Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung : Falah Production.

Sudjana, Djudju. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah

Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, Asas). Bandung : Falah Production. Sudjana, Nana. (2008). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah

Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Tim Community & Gender Development. (2009). Modul Gender and Development Jayawijaya Watch Project. Jakarta : Tidak Diterbitkan

Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2009). Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009. Bandung : CV. Nuansa Aulia.

Yuni N, Astuti. (2009). Modul Konsep Keluarga Sejahtera. UNPAD Bandung : Tidak Diterbitkan

Yunus, Dadang. (2005). Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills). Artikel Lab. PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.


(38)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

129

INTERNET

http://www.asppuk.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Ite mid=9

http://ballz7.wordpress.com/2008/07/04/perempuan-dan-pemberdayaan-perempuan-di-abdya/

http://bloghamdan.wordpress.com/2009/06/02/pemberdayaan-perempuan/ http://www.ciputra.org/node/844/peternakan-berbasis-sumber-daya-lokal.htm http://elearn.bpplsp-reg5.go.id/cetak.php?id=8

http://www.hupelita.com/baca.php?id=815

http://www.iainantasari.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8 8:bedah-buku-menggagas-fiqh pemberdayaanperempuan&catid=40:berita-rektorat

http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id =1344&Itemid=2

http://www.kampusislam.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=5 69

http://202.146.5.33/kompas-cetak/0801/08/Jabar/30991.htm/dedysutrisnoahmad-sholeh

http://maulinniam.wordpress.com/2008/09/19/pemberdayaan-dan-partisipasi-politik-perempuan/

http://www.kalteng.go.id/INDO/Pemberdayaan_Perempuan2003.htm

http://www.pnfi.depdiknas.go.id/publikasi/read/20080115132341/Pemberdayaan-Perempuan-Nelayan.html


(1)

124

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

tugasnya. Sedangkan pada aspek psikomotor, keterampilan lulusan meningkat hal ini ditandai dengan mereka mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh selama pelatihan berlangsung dan memasarkan secara luar.

2. Lulusan program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik memanfaatkan hasil kegiatan dalam bentuk kegiatan produksi keterampilan daur ulang plastik selain kegiatan sebelum mereka mengikuti pelatihan ini, berusaha mengembangkan dan promosi produk mereka masing-masing, walaupun mereka menyikapi proses pengembangan usaha ini berbeda-beda, kegiatan sistem pemasaran ada dua ada sistem tampung produk yang dikoordirinir oleh penyelenggara serta sistem pemasaran manual oleh masing-masing lulusan, adanya kegiatan kerjasama dalam segi pemasaran (mitra) dan kerjasama sosial (pengembangan keterampilan antar masyarakat) serta adanya pemanfaatan penghasilan berupa posting pembiayaan dengan sistem manajemen keuangan yang berbeda serta meningkatnya kebiasaan menabung lulusan walaupun belum seluruhnya lulusan menjadi suatu kebiasaan sehari-hari. Serta adanya tindak lanjut dari pihak penyelenggara. 3. Program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kecakapan hidup

(life skills) memberi dampak terhadap kesejahteraan keluarga. Yang bisa dilihat dari adanya peningkatkan pendapatan, terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pendidikan anak walaupun tidak semua dari penghasilan keterampilan ini, bertambahnya alat-alat rumah tangga, dan ada


(2)

125

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

peningkatan budaya menabung serta adanya dampak yang tidak langsung terhadap lingkungan dengan adanya kepedulian memelihara lingkungan dengan ikut berpartisipasi mengumpulkan dan memilah sampah organik dan anorganik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka kita dapat melihat bahwa penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) melalui Keterampilan Daur Ulang Plastik yang diselenggarakan oleh UPPKS Anggrek Tamansari Bawah berjalan cukup baik, akan tetapi masih terdapat ketidak sesuaian dengan tujuan penyelenggaraan program pelatihan, dengan kata lain tidak sesuai dengan apa yang direncanakan dan diharapkan oleh pihak penyelenggara sehingga masih perlu perbaikan dan perencanaan yang lebih matang lagi. Untuk lebih jelasnya saran dari penulis diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi pihak penyelenggara perlu memberikan materi kewirausahaan setiap pelatihan life skills secara terperinci, karena akan membuat lulusan “melek” wirausaha, dan memotivasi mereka untuk berwirausaha. Selain itu Perlu adanya jalinan kemitraan yang lebih banyak lagi, sehingga dapat lebih banyak menampung hasil produksi para lulusan dari pelatihan ini serta adanya kegiatan promosi dan pemasaran akan produk keterampilan daur ulang.

2. Bagi lulusan yang belum bisa mengembangkan lebih jauh akan pemasaran produk ke ranah yang lebih luas hendaknya di motivasi dan dibimbing oleh


(3)

126

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pihak penyelenggara sehingga mereka mempunyai keyakinan bisa menjalin kerjasma dalam hal memasarkan produk yang dibuatnya tanpa memandang latar belakang pendidikan dan keluarga.

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini hendaknya ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih luas cakupannya yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil program pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pendidikan kecakapan hidup (life skills) membuat keterampilan daur ulang plastik.

Demikian beberapa saran yang penulis sampaikan, maksud dari saran ini merupakan masukan-masukan penulis sebagai peneliti. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.


(4)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

127 DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi. (2009). Artikel Konsep Keluarga. Jakarta : Tidak Diterbitkan.

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.

Anwar. (2007). Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung : Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Basrowi. Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991). Kamus Besar bahsa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Direktorat Pemberdayaan Keluarga. (2007). Panduan Pendampig Pemberdayaan Perempuan No. 10/PS/PK/CTK/III/2007. Jakarta : Dirjen Pemderdayaan Sosial Departemen Sosial RI.

Fitriani. (2009). Artikel Konsep Keluarga. Bandung : Tidak Diterbitkan

Kuswanto. (2005). Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Budidaya Burung Puyuh Di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kab. Bandung. Skripsi pada FIP/PLS UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Majid, Abdul. (2008). Sistem Pemasaran,. Jakarta : Tidak Diterbitkan. Nazir, Moh. (1985). Metode Penelitian. DI. Aceh : Ghalia Indonesia.

Permatasari, Henny. (2009). Modul Konsep Keluarga Sejahtera. UNPAD Kedokteran Bandung : Tidak Diterbitkan.

Prijono, Onny. Pranarka. (1996). Pemberdayaan Konsep, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta : Centre For Strategic And International Studies. Roesmidi. Dan Riza. (2008). Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang : Alqaprint


(5)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

128 Rukminto, Isbandi. (1994). Psikologi, Pekerjaan sosial, dan ilmu kesejahteraan

Sosial: Dasar-dasar pemikiran. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Rusmiati H, Viena. (2009). Landasan Pemahaman Keluarga Dan Orang Tua Dalam Pengembangan Paud Non Formal. Modul Paud PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Sam, Arianto. (2010). Makalah Konsep Pemberdayaan. Surabaya : Tidak diterbitkam

Singarimbun, M. Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Ikapi.

Somantri, Ating. A. Muhidin, Sambas. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung : CV Pustaka Setia.

Sudjana, Djudju. (2006). Evaluasi Program Pendidikan (Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung : Falah Production.

Sudjana, Djudju. (2004). Manajemen Program Pendidikan (Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia). Bandung : Falah Production.

Sudjana, Djudju. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung, Asas). Bandung : Falah Production. Sudjana, Nana. (2008). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah

Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Tim Community & Gender Development. (2009). Modul Gender and Development Jayawijaya Watch Project. Jakarta : Tidak Diterbitkan

Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2009). Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Kesejahteraan Sosial Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009. Bandung : CV. Nuansa Aulia.

Yuni N, Astuti. (2009). Modul Konsep Keluarga Sejahtera. UNPAD Bandung : Tidak Diterbitkan

Yunus, Dadang. (2005). Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills). Artikel Lab. PLS FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.


(6)

Novi Sriwahyuni, 2012

Pemanfaatan Hasil Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

129 INTERNET

http://www.asppuk.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Ite mid=9

http://ballz7.wordpress.com/2008/07/04/perempuan-dan-pemberdayaan-perempuan-di-abdya/

http://bloghamdan.wordpress.com/2009/06/02/pemberdayaan-perempuan/ http://www.ciputra.org/node/844/peternakan-berbasis-sumber-daya-lokal.htm http://elearn.bpplsp-reg5.go.id/cetak.php?id=8

http://www.hupelita.com/baca.php?id=815

http://www.iainantasari.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8 8:bedah-buku-menggagas-fiqh pemberdayaanperempuan&catid=40:berita-rektorat

http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id =1344&Itemid=2

http://www.kampusislam.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=5 69

http://202.146.5.33/kompas-cetak/0801/08/Jabar/30991.htm/dedysutrisnoahmad-sholeh

http://maulinniam.wordpress.com/2008/09/19/pemberdayaan-dan-partisipasi-politik-perempuan/

http://www.kalteng.go.id/INDO/Pemberdayaan_Perempuan2003.htm

http://www.pnfi.depdiknas.go.id/publikasi/read/20080115132341/Pemberdayaan-Perempuan-Nelayan.html