STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA TINGKAT AWAL DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG.

(1)

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA TINGKAT AWAL

DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratuntukMemperolehGelarSarjanaPendidikan

JurusanPendidikanSeniMusik

Oleh

MarlianaNurhayana S 0801266

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


(2)

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO

UNTUK SISWA TINGKAT AWAL

DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG

Oleh

MarlianaNurhayana S

SebuahSkripsi yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyarat memperolehgelarSarjanapadaFakultasPendidikanBahasadanSeni

©MarlianaNurhayana S 2013 UniversitasPendidikan Indonesia

April 2013

HakCiptadilindungiUndang-Undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difotokopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis.


(3)

MARLIANA NURHAYANA S

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA TINGKAT AWAL

DI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr.DiahLatifah, M.Pd. NIP 196310061992022001

Pembimbing II,

SandieGunara, M.Pd. NIP 198105042005021001

Diketahuioleh

KetuaJurusanPendidikanSeniMusik

NanangSupriatna, S.Sen.,M.Pd. NIP 196106011986011001


(4)

ABSTRAK

Penelitianberjudul “StudiTentangPembelajaran Piano UntukSiswa Tingkat

Awal Di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung” dilaksanakan di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung yang merupakanlembagapendidikan non

formal yang menawarkanjasakursusketerampilanmusik.

Penelitianinibertujuanmengamati proses pembelajaran piano tingkatawaldaridua orang siswa yang berbedalatarbelakangusiadanjenjangpendidikan. Tujuandilakukannyapenelitianiniadalahuntukmengetahuisecarapasti proses pembelajaran, pemilihanmateri, penerapanmetodepembelajaran, proses evaluasi

yang dilakukanolehpengajardantahapanpembelajaran.

Penelitianinidilaksanakandenganpendekatankualitatifdanmenggunakanmetodedes kriptif.Teknikpengumpulan data yang digunakandalampenelitianiniyaituobservasi, wawancara, studiliteraturdandokumentasi. Dari hasilpenelitiandiketahuibahwa proses pembelajaraninimemilikiempattahapanpembelajaran yang mengadaptasidariteori Dave Meier yaitutahappersiapan (preparation), tahappenyampaian (presentation), tahappelatihan (practice)

dantahappenampilanhasil (performance).

Empattahapanpembelajaraninimembentuksaturangkaiankegiatanpembelajaran

yang tidakdapatdipisahkansatusama lain. Dari

tahapanpembelajarandapatdiketahuimetodepembelajaran yang digunakanselama proses pembelajaran. Selainitudapatdiketahuijuga proses evaluasi yang dilakukanolehpengajarselamapembelajaranberlangsung.Melaluitahapanpembelajar ansiswadiharapkandapatmengikutipembelajaran yang terkonsep.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II ... 9

A. Pembelajaran ... 9

B. Pembelajaran Piano ... 20

C. Karakteristik Siswa Tingkat Awal ... 24

BAB III ... 27

A. Lokasi Dan Subyek Penelitian ... 27


(6)

C. Definisi Operasional ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Analisis Data ... 31

G. Tahapan-Tahapan Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian Pembelajaran Piano Untuk Siswa Tingkat Awal Di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung ... 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran Piano Untuk Siswa Tingkat Awal Di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung ... 61

BAB V ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajar

dan proses pembelajaran agar

pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsadan Negara, menurut UU No. 20 tahun 2003.

Berkaitandenganpengertianpendidikan, ada 3 jenispendidikanyaitu: pendidikanfomal, pendidikan informal danpendidikannonformal. Pendidikanformal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkatatauberjenjang, dimulaidari sekolahdasarsampaidenganperguruantinggidan yang setarafdengannya.Pendidikan informal adalah proses yang berlangsungsepanjangusiasehinggasetiap orangmemperolehnilai, sikap, keterampilan, danpengetahuan yang bersumber dari pengalaman

hidupsehari-haridan pengaruh lingkungan.

Pendidikannonformalialahsetiapkegiatanteroganisasidansistematis, diluarsistem

persekolahan yang

dilakukansecaramandiriataumerupakanbagianpentingdarikegiatan yang lebihluas, yang sengajadilakukanuntukmelayanipesertadidiktertentu di dalammencapaitujuanbelajarnya.


(8)

Sekolahadalahsebagaitempatmengajardanbelajar.KamusBesarBahasa Indonesia (2005:1013) memaparkanbahwa: “Sekolahmerupakan

lembagapendidikan yang

bertujuanuntukmengembangkanpotensidiridalamberbagaidisiplinilmu.” Sekolah yang merupakanlembagapendidikanini, tidakhanyamemberikanpendidikan formal saja, tetapiadajugasekolah yang berkecimpungdalampendidikan non formal.

Dewasainilembagapendidikan non formal semakinmenjamur, materi yang disediakanjugaberagammulaidaripendidikanilmupengetahuan, ilmukebahasaan, sertaketerampilanmusik.Salah satunyaadalahSekolahMusikSwaraMoriska Bandungyang merupakanlembagapendidikan non formal di bidangmusik.

SekolahMusikSwaraMoriskaberdiripadabulanJuli 1999 atasdoronganYayasanFajarTarunaHarmonis,

sebuahyayasansosialpaguyubanetnisHok-Cia

Bandung.Kebutuhanakanketerampilanmusikadalahalasanutamaberdirinyasekolah musikSwaraMoriska.

Sekolahmusikinimenawarkanbeberapapengajaraninstrumenmusikyaitubiola, viola, cello, contrabass, flute, clarinet, saxophone, piano, keyboard, vocal, trompet, trombone,

gitarklasikdangitarelektrik.SekolahMusikSwaraMoriskamenawarkanjasapelatihan keterampilanmusikyang

bertujuanuntukmemupuksertameningkatkanbakatdanketerampilanseseorangdalam memainkaninstrumenmusik, dalampenelitianiniadalah piano.


(9)

3

Piano adalahsebuahinstrumenmusikakustikberdawaibaja yang tidakmembutuhkankomponenelektroniksebagaisumbersuaranya.Instrumenmusikin

idimainkandengancaramenekantuts-tutsnya. Piano

merupakansalahsatuinstrumenmusik yang

banyakdigemaridandipelajariolehsegalatingkatanusia, halinidikarenakansuara pianomemilikikaraktersuarayang merdu.Berdasarkannilaifungsinya, piano dapatdigunakandandimainkandalamjenis

(genre)musikapapun.Dapatdikatakanbahwa piano adalahinstrumenmusikyang universal,karenainstrumeninidapatdimainkanolehanakkecilhinggadewasa.

Di SekolahMusikSwaraMoriska,

tingkatawalmerupakanpermulaanbagiseorangsiswa yang

barumemulaipembelajaraninstrumenmusik.Di

tingkatawalsiswamempelajarimateridasar yang

pentinguntukpembelajaranselanjutnya.Siswa-siswatingkatawalterdiridariberagamrentangusiadanjenjangpendidikan.Keberagama ninidapatmempengaruhi proses pembelajaransertahasilpembelajaran yang berbeda-bedaantarasiswa yang satudengan yang lainnya.

Pembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandungmengarahkepembelajaran piano klasik.Pembelajaran piano

untuksiswatingkatawalmengikutikurikulum yang

telahdisusunolehsekolahmusikSwaraMoriska Bandung. Berdasarkankurikulum, materipembelajaran piano untuksiswatingkatawal disekolahmusikSwaraMoriska Bandungmencakuptentangpemahamanteoridasarmusik,


(10)

penguasaanteknikmemainkan pianodankemampuanmembacanotasi (sight reading).Demi keefektifansemuamateritersebutmakasekolahmusikSwaraMoriska Bandung menentukanbukupanduanbelajar yang akandigunakanselama proses pembelajaran.

Hal yang

menarikdandijadikanfokusdalampenelitianiniadalahkeberagamanlatarbelakangjenj angusiadanpendidikandarisiswa yang mengikutipembelajaran piano tingkatawal disekolahmusikSwaraMoriska Bandung. Berdasarkanobservasiawal, pembelajaran piano tingkatawaliniberlangsungdenganmenyesuaikansiswanya yang memilikikeberagamanlatarbelakangusiadanpendidikan,

namuntetapmengacupadakurikulum. Meskipunadapenyesuaiansepertiuraian di atas, siswatingkatawaltetapharusmenguasaimateridanmencapai target sesuaikurikulum. Olehkarenaitupenelitiinginmengamatihaltersebutsecaralangsung. Penelitiinginmengetahuifaktamengenaipembelajaran piano tingkatawal di

sekolahmusikSwaraMoriska Bandung untuksiswa yang

memilikiperbedaanusiadanjenjangpendidikan.Fakta-fakta yang dimaksudpenelitiadalahproses pembelajaransertatahapannya, pemilihanmateri,

penerapanmetodepembelajaranserta proses

evaluasipadasetiapsiswatersebut.Setelah melakukan peninjauan terlebih dahulu terkait dengan pembahasan tentang pembelajaran piano untuksiswatingkatawalmakapenelitimerumuskan judul penelitianyaitu: “ STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA TINGKAT AWAL


(11)

5

BANDUNG”.Denganharapanhasilpenelitianinidapatmenjadireferensipembelajara

npiano di lingkunganlembagapendidikan non

formalsertakontribusibagiduniapendidikan.

B. PerumusanMasalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan diatas,rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pembelajaran piano untuksiswatingkatawal di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?”. Agar penelitian ini tepat sasaran, maka permasalahan ini diidentifikasikan kedalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanapemilihanmateridalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?

2. Bagaimanametode yang digunakanpengajardalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?

3. Bagaimanatahapanpembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?

4. Bagaimanaevaluasipembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung?

C. TujuanPenelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanpembelajaran piano untuksiswatingkatawal di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.Untuk mencapai tujuan umum tersebut dirumuskan tujuan-tujuan khusus sebagai berikut:


(12)

1. Memaparkanmateri yang diberikanpengajardalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.

2. Mendeskripsikanmetodeyang digunakanpengajardalampembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.

3. Mendeskripsikantahapanpembelajaran piano untuksiswatingkatawaldi SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.

4. Memaparkan proses evaluasipembelajaran piano untuksiswatingkatawal di SekolahMusikSwaraMoriska Bandung.

D. ManfaatPenelitian

Setelahmelakukanpenelitian,

penulismengharapkanmanfaatdaripenelitianiniadalahsebagaiberikut : 1. Peneliti

Agar

dapatmenjadikanpenelitianinisebagaipedomanapabilakelakmenjaditenagaahlik ependidikanmusik di masamendatangkhususnyadalampembelajaran piano. 2. JurusanPendidikanSeniMusikUniversitasPendidikan Indonesia

SebagaibahanliteraturtambahantentangPembelajaran Piano untuksiswatingkatawaldi sekolahmusik informal.

3. SekolahMusikSwaraMoriska Bandung

Dapatdijadikansebagaimasukanuntukperbaikanbiladitemukanbeberapakelema handalam proses pembelajaran piano untuksiswatingkatawal,


(13)

7

sehinggadapatmengembangkan proses

belajarmengajardisesuaikandenganperkembangkanusiasertakemampuansiswa. 4. Pengajar musik

Sebagai masukan dalam mengajar pianosebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

E. SistematikaPenulisan

JUDUL: STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PIANO UNTUK SISWA TINGKAT AWALDI SEKOLAH MUSIK SWARA MORISKA BANDUNG

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang B. PerumusanMasalah C. TujuanPenelitian D. ManfaatPenelitian E. SistematikaPenulisan

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan SubyekPenelitian B. MetodePenelitian

C. DefinisiOperasional D. InstrumenPenelitian E. TeknikPengumpulan Data F. Analisis Data

G. Tahapan-TahapanPenelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian

B. PembahasanHasilPenelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(15)

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Subyek Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian ini di Sekolah Musik Swara Moriska yang berlokasi di Jalan Kebon Jati nomor 18 B Kota Bandung.

2. Subyek Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah dua orang siswa yaitu Mario (data pertama) yang merupakan siswa kelas 3 SD berusia delapan tahun dan Melvin (data kedua) yang merupakan siswa TK B berusia lima tahun dan seorang pengajar yang dijadikan sumber data akurat dan aktual dalam penelitian.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2010:3) ,

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mennyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung melalui observasi dan wawancara untuk memperoleh data-data yang mendukung dengan apa adanya.


(17)

28

C. Definisi Operasional

1. Pembelajaran piano adalah proses interaksi antara guru dan siswa, dimana siswa melakukan kegiatan yang sedang dibahas seperti membaca notasi, menirukan, mencoba dan melatih teknik-teknik yang diberikan oleh guru untuk memenuhi kebutuhannya (Utami, 2012:51). Dalam penelitian ini, pembelajaran piano yang dimaksud adalah pembelajaran piano klasik.

2. Tingkat awal adalah sebutan bagi siswa yang memulai belajar instrumen musik di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.

3. Sekolah Musik Swara Moriska adalah sekolah musik nonformal yang dijadikan tempat penelitian. Sekolah Musik Swara Moriska didirikan pada bulan juli tahun 1999 oleh Hengki Kwee, di bawah naungan Yayasan Fajar Taruna Harmonis.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Pedoman Lembar Observasi

Peneliti melakukan peninjauan langsung ke tempat penelitian yaitu Sekolah Musik Swara Moriska Bandung dengan menggunakan pedoman lembar observasi. Aspek yang diamati adalah :

a. Materi pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal usia 5 dan 8 tahun di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.

b. Metode yang digunakan dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal usia 5 dan 8 tahun di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.


(18)

c. Tahapan dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awalusia 5 dan 8 tahun di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.

d. Evaluasi dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal usia 5 dan 8 tahun di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.

2. Pedoman Wawancara

Peneliti membuat pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang menjadi fokus penelitian dan yang menunjang lembar observasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis”, menurut Hadi dalam Sugiyono (2011:203). Observasi yang dilakukan penulis di dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipan.Dalam observasi ini, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.Dalam pelaksanaannya peneliti mengamati secara langsung pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di sekolah musik swara moriska. Peneliti mengamati pembelajaran piano dari dua orang siswa tingkat awal yang memiliki latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda. Hal-hal yang menjadi fokus selama observasi adalah

a. Materi Pembelajaran Piano Tingkat Awal.


(19)

30

c. Tahapan-Tahapan Pembelajaran. d. Evaluasi Pembelajaran.

Penelitian ini berlangsung dengan menyesuaikan jadwal kedua siswa yang akan diteliti.

2. Wawancara

“Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara”, menurut Arikunto

(2010:198).Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi untuk mengemukakan permasalahan yang harus dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur.Sugiyono ( 20120:197) mengatakan bahwa: “Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan”.Wawancara tidak terstruktur digunakan oleh peneliti agar mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari narasumber.Narasumber wawancaraadalah pengajar piano di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung yang merupakan subyek penelitian. Wawancara dilakukan pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2013.Selama wawancara, peneliti menanyakan dan meminta penjelasan atas hal-hal yang tidak dimengerti ketika observasi.Kegiatan wawancara disini berfungsi untuk melengkapi data-data penelitian, selain itu sebagai bentuk diskusi antara peneliti


(20)

dan narasumber terkait dengan pembelajaran piano tingkat awal yang menjadi fokus dalam penelitian.

3. Studi Literatur

Studi litelatur dimaksudkan untuk mempelajari dari sumber kepustakaan yang ada baik berupa buku-buku maupun media bacaan lainnya yang berguna dan membantu dalam mencari sumber informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan.Hal ini dilakukan untuk membantu peneliti dalam menentukan landasan berpikir, serta sebagai pijakan yang kuat untuk membangun kerangka berpikir.

4. Dokumentasi

Dokumentasi berfungsi sebagai bukti fisik, dapat berupa gambar, audio dan visual. Pendokumentasian pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di Sekolah Musik Swara Moriska akan dibuat dalam bentuk foto, video rekaman, serta data-data tertulis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Data-data yang telah diperoleh akan diolah untuk keperluan pengolahan data.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.Pada saat wawancara, peneliti


(21)

32

melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai, bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu hingga diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:337) mengemukakan bahwa „Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh‟.

Adapun aktifitas analisis data tersebut, yaitu:

1. Kategorikan Data

Mengkategorikan data berarti menetapkan dan mempersempit ruang lingkup penelitian dengan mengelompokan data.Data yang dikaji adalah dua orang siswa tingkat awal yang memiliki latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda dan seorang pengajar.

2. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam hal ini data difokuskan pada dua orang siswa tingkat awal yang memiliki latar belakang jenjang pendidikan yang berbeda, pemilihan ini bertujuan untuk mengetahui metode yang akan diterapkan oleh pengajar pada setiap siswa.


(22)

3. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajan data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Namun yang paling sering digunakan dalam penyajian data penelitian kualitatif adalah dengan teks dan bersifat naratif.

4. Verifikasi Data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

G. Tahapan-Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian perlu disusun terlebih dahulu agar proses penelitian berjalan teratur dan terkonsep. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah:

1. Persiapan Penelitian

Pada tahap ini penelitimerancang konsep penelitian sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian.Tahapan persiapan yang dimaksud adalah pemilihan lokasi penelitian dan pengajuan proposal penelitian.Observasi awal


(23)

34

berguna untuk mengetahui situasi lokasi penelitian serta subyek yang akan diteliti. Langkah-langkah persiapan yang dilakukan adalah:

a. Studi Pendahuluan

Pengamatan awal yang dilakukan untuk mengetahui situasiyang terjadi dalam pembelajaran piano untuk siswa tingkat awal di Sekolah Musik Swara Moriska Bandung.

b. Merumuskan Masalah

Peneliti merumuskan masalah dan menyusun beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

c. Merumuskan Asumsi

Setelah merumuskan masalah yang terjadi pada subyek penelitian, maka dibuatlah asumsi sementara terhadap permasalahan tersebut yang kemudian akan disesuaikan dengan hasil penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaanya peneliti melakukan observasi dan dokumentasi selama proses pembelajaran berlangsung terhadap dua orang siswa piano tingkat awal yaitu Mario (data pertama) yang merupakan siswa kelas 3 SD berusia delapan tahun dan Melvin (data kedua) yang merupakan siswa TK B berusia lima tahun dan seorang pengajar. Observasi dilaksanakan selama empat kali pertemuan dengan jadwal sebagai berikut:

a. Observasi Kesatu

Hari : Rabu


(24)

Waktu : 13.30 – 14.30 b. Observasi Kedua

Hari : Rabu

Tanggal : 12 Desember 2012 Waktu : 13.30 – 14.30 c. Observasi Ketiga

Hari : Rabu

Tanggal : 9 Januari 2013 Waktu : 13.30 – 14.30 d. Observasi Keempat

Hari : Rabu

Tanggal : 16 Januari 2013 Waktu : 13.00 – 14.30

Peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara setelah observasi selesai dilaksanakan.Selama observasi peneliti merekam video dokumentasi sambil mengamati proses pembelajaran. Setelah data-data terkumpul, selanjutnya peneliti menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan laporan penelitian dilakukan untuk menguraikan hasil observasi, wawancara dan data-data yang telah terkumpul. Semua hasil penelitian akan dilanjutkan ke tahap pengolahan data dan dipaparkan dalam laporan penelitian.Laporan penelitian disusun berdasarkan sistematika penulisan yang telah ditentukan oleh peneliti.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalampembelajaran piano untuksiswatingkatawal di

SekolahMusikSwaraMoriska Bandung

adaempattahapanpembelajaranyaitutahappersiapantahappenyampaian,

tahappelatihandantahappenampilanhasil.Padatahappersiapanpengajarmaupunsiswa menyiapkansegalasesuatunya yang berhubungandenganpembelajaran yang akandilaksanakan.Selainitupengajarjugamelakukankegiatan yang tujuannyamelatihaspekafektifsiswadanmelaksanakanpenilaianterhadaptugasrumah yang diberikankepadasiswa.Tahapselanjutnyaadalahtahappenyampaian

.Padatahapaninipengajarmenjelaskankembalimateri yang

belumdikuasaiolehsiswadanmenyampaikanmateribaru.Pengajarmengasahaspekko gnitif, psikomotorikdanafektif di tahapanini.Materi yang dijelaskandalampembelajaran piano untuksiswatingkatawal di

SekolahMusikSwaraMoriska Bandung

adalahpemahamanteoridasar(pengenalankunci g dan f, bentukdannilai not, tandabiramaistirahat, pengenalannotasikunci g danf ), teknikmemainkan piano

(sikaptubuh, posisitangan, penjarianataufingering)

danketerampilanmembacanotasi (sight reading).

Tahapan yang ketigadaripembelajaran piano untuksiswatingkatawal di


(26)

adalahtahappelatihan.Tahappelatihanmerupakantahappelaksanaanmateri

yangtelahdijelaskansaattahappenyampaian.Tahapaniniditandaidengankegiatanlatih

an yang

terusmenerusdilaksanakanhinggamateriberhasildipraktekkandenganlancar.Ketikas iswatelahberhasilmakasaatnyamasukketahappenampilanhasil

.Tahapanpenampilanhasilmerupakankelanjutandaritahappelatihan,maksudnyataha paninimenjadiajangsiswauntukmenunjukkanhasilberlatihnya.Empattahapanpembe

lajaran yang telahdipaparkan di

atasmerupakansaturangkaiankegiatanpembelajaran yang

tidakdapatdipisahkansatusama lain. Dari

empattahapanpembelajaraninidapatdiketahuimetodepembelajaran yang digunakanselama proses pembelajaranyaitumetodelatihan, imitasi, demonstrasi, tanyajawabdanceramah. Selainitudapatdiketahuijuga proses evaluasi yang dilakukanolehpengajarselamapembelajaranberlangsung.Pengajarmelakukanevalua simelaluipenilaiantugasrumahdan proses latihansiswa. Melaluitahapanpembelajaransiswadiharapkandapatmengikutipembelajaransecarau tuh.Tahapanpembelajaran pun dapatdimanfaatkanpengajaruntukmemotivasisiswa yang bertujuanuntukmemupuk rasa cintaterhadapmusikgunamenghidupkan rasa musikalitasdalamdirisiswa.

B. Saran

Dalamsetiap proses


(27)

111

Padasetiappembelajarantentunyatidakadasempurna,

terdapatkekurangandankelebihanpadaaspek-aspektertentu.Jikaterdapatkelebihansebaiknyadipertahankandanterusdikembangka n demi kemajuan.Sedangkandengankekurangannyasebaiknyadijadikanacuan agar adaperubahanmenujukearah yang lebihbaik.Makadariitupenelitimemberisaran yaitupengajarsebaiknyamenambahkanmaterilatihanuntuksiswa yang fokuspadalatihanpenjarian (fingering)danposisitangan yang benar.

Misalnyadenganpemberianmateritangga nada yang

sekaligusmelatihkekuatansetiapjari.Pengajarjugasebaiknyamenambahkanmaterime ngenaiteori-teoridasar piano.Materiinidapatberupabukupanduankhususteori yang dijadikantugasrumahrutin.Bukupanduankhususteoriinibertujuanuntukmelatihdanm eningkatkanpemahamansiswaterhadapsetiap not (ketepatan nada) danritmiknya

yang kerap kali

menjadibatusandunganbagisiswaketikamempelajarikaryabaru.Saran yang terakhiradalahsebaiknyadisetiappertemuanpengajarselalumemotivasisiswa agar siswalebihbersemangatpadasetiappertemuannya.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Alam, P. W. (2009). Pembelajaran Piano POP

padaKegiatanPrivatUntukPerempuanUsia 35-50 Tahun di Cimahi.Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung :Tidakditerbitkan.

Bastien, J. W. (1977). How To Teach Piano Succesfully(Second Ed.). California: General Words and Music Co.

Budiningsih, C. A. (2005). BelajardanPembelajaran.Jakarta: PT. RinekaCipta. Darmawan, D. (2007). KonsepDasarPembelajaran. DalamDirektori File

UniversitasPendidikan Indonesia [Online].Tersedia:

http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BI ASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/ [8 Maret 2012]

DepartemenPendidikandanKebudayaan.(2003). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

DepartemenPendidikandanKebudayaan.(2005). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Dewi, M. S. (2012). StudiTentangPembelajaran “Head Voice”

PadaKegiatanEkstrakurikulerPaduanSuara Di SMAN 1

Margahayu.Skripsipada FPBS UPU: tidakditerbitkan.

Gunara, S. danVirgan, H. (2011).Penerapan Model Teaching In Group

dalamPembelajaran Piano

SebagaiUpayaMeningkatkanKemampuanMusikalMahasiswa Semester 1

JurusanPendidikanSeniMusik FPBS

UPI.LaporanPenelitianInovasiDosenMudapada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Gunara, S. danVirgan, H. (2011).Pengaruh Sight Reading TerhadapKemampuanMembacaPartitur Piano PadaMahasiswa Semester

2 JurusanPendidikanSeniMusik FPBS UPI.

LaporanPenelitianPembinaanDosenMudapada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Herianto, G. (2008). Proses PembelajaranGitarAkustik di SekolahMusikSwaraMoriska.Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: Tidakditerbitkan.


(29)

113

Jamalus. (1992). PendidikanKesenian I (Musik), Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Meire, D. (2002). The Accelerated Learning Handbook :PanduanKreatifMerancang Program PendidikandanPenelitian. Bandung: Kaifa.

Pujiana, A. ( 2010). PembelajaranTeknik “Choral Sound” di

PaduanSuaraMahasiswaUniversitas Kristen Maranatha Bandung,

Skripsipada FPBS UPI: tidakditerbitkan.

Sagala, S. (2006).KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar (Cetakanke VI). Bandung: SinarBaruAlgesindo.

Sukmara, D. (2007). Implementasi Life Skill dalam KTSP.Bandung: Mughni Sejahtera.

Susilana, Rudi dkk. (2006). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: Tim Pengembangan MKDP KurikulumdanPembelajaran.

Tahir, I. (2003). MetodePembelajaranGitarKlasikModern (Jilid 1). Jakarta: PT. NuansaBeningCipta.


(1)

35

Waktu : 13.30 – 14.30 b. Observasi Kedua

Hari : Rabu

Tanggal : 12 Desember 2012 Waktu : 13.30 – 14.30 c. Observasi Ketiga

Hari : Rabu

Tanggal : 9 Januari 2013 Waktu : 13.30 – 14.30 d. Observasi Keempat

Hari : Rabu

Tanggal : 16 Januari 2013 Waktu : 13.00 – 14.30

Peneliti memutuskan untuk melakukan wawancara setelah observasi selesai dilaksanakan.Selama observasi peneliti merekam video dokumentasi sambil mengamati proses pembelajaran. Setelah data-data terkumpul, selanjutnya peneliti menganalisis data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan laporan penelitian dilakukan untuk menguraikan hasil observasi, wawancara dan data-data yang telah terkumpul. Semua hasil penelitian akan dilanjutkan ke tahap pengolahan data dan dipaparkan dalam laporan penelitian.Laporan penelitian disusun berdasarkan sistematika penulisan yang telah ditentukan oleh peneliti.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalampembelajaran piano untuksiswatingkatawal di

SekolahMusikSwaraMoriska Bandung

adaempattahapanpembelajaranyaitutahappersiapantahappenyampaian,

tahappelatihandantahappenampilanhasil.Padatahappersiapanpengajarmaupunsiswa menyiapkansegalasesuatunya yang berhubungandenganpembelajaran yang akandilaksanakan.Selainitupengajarjugamelakukankegiatan yang tujuannyamelatihaspekafektifsiswadanmelaksanakanpenilaianterhadaptugasrumah yang diberikankepadasiswa.Tahapselanjutnyaadalahtahappenyampaian .Padatahapaninipengajarmenjelaskankembalimateri yang belumdikuasaiolehsiswadanmenyampaikanmateribaru.Pengajarmengasahaspekko gnitif, psikomotorikdanafektif di tahapanini.Materi yang dijelaskandalampembelajaran piano untuksiswatingkatawal di

SekolahMusikSwaraMoriska Bandung

adalahpemahamanteoridasar(pengenalankunci g dan f, bentukdannilai not, tandabiramaistirahat, pengenalannotasikunci g danf ), teknikmemainkan piano (sikaptubuh, posisitangan, penjarianataufingering) danketerampilanmembacanotasi (sight reading).

Tahapan yang ketigadaripembelajaran piano untuksiswatingkatawal di


(3)

110

adalahtahappelatihan.Tahappelatihanmerupakantahappelaksanaanmateri

yangtelahdijelaskansaattahappenyampaian.Tahapaniniditandaidengankegiatanlatih

an yang

terusmenerusdilaksanakanhinggamateriberhasildipraktekkandenganlancar.Ketikas iswatelahberhasilmakasaatnyamasukketahappenampilanhasil

.Tahapanpenampilanhasilmerupakankelanjutandaritahappelatihan,maksudnyataha paninimenjadiajangsiswauntukmenunjukkanhasilberlatihnya.Empattahapanpembe

lajaran yang telahdipaparkan di

atasmerupakansaturangkaiankegiatanpembelajaran yang

tidakdapatdipisahkansatusama lain. Dari

empattahapanpembelajaraninidapatdiketahuimetodepembelajaran yang digunakanselama proses pembelajaranyaitumetodelatihan, imitasi, demonstrasi, tanyajawabdanceramah. Selainitudapatdiketahuijuga proses evaluasi yang dilakukanolehpengajarselamapembelajaranberlangsung.Pengajarmelakukanevalua simelaluipenilaiantugasrumahdan proses latihansiswa. Melaluitahapanpembelajaransiswadiharapkandapatmengikutipembelajaransecarau tuh.Tahapanpembelajaran pun dapatdimanfaatkanpengajaruntukmemotivasisiswa yang bertujuanuntukmemupuk rasa cintaterhadapmusikgunamenghidupkan rasa musikalitasdalamdirisiswa.

B. Saran

Dalamsetiap proses


(4)

111

Padasetiappembelajarantentunyatidakadasempurna,

terdapatkekurangandankelebihanpadaaspek-aspektertentu.Jikaterdapatkelebihansebaiknyadipertahankandanterusdikembangka n demi kemajuan.Sedangkandengankekurangannyasebaiknyadijadikanacuan agar adaperubahanmenujukearah yang lebihbaik.Makadariitupenelitimemberisaran yaitupengajarsebaiknyamenambahkanmaterilatihanuntuksiswa yang fokuspadalatihanpenjarian (fingering)danposisitangan yang benar.

Misalnyadenganpemberianmateritangga nada yang

sekaligusmelatihkekuatansetiapjari.Pengajarjugasebaiknyamenambahkanmaterime ngenaiteori-teoridasar piano.Materiinidapatberupabukupanduankhususteori yang dijadikantugasrumahrutin.Bukupanduankhususteoriinibertujuanuntukmelatihdanm eningkatkanpemahamansiswaterhadapsetiap not (ketepatan nada) danritmiknya

yang kerap kali

menjadibatusandunganbagisiswaketikamempelajarikaryabaru.Saran yang terakhiradalahsebaiknyadisetiappertemuanpengajarselalumemotivasisiswa agar siswalebihbersemangatpadasetiappertemuannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alam, P. W. (2009). Pembelajaran Piano POP

padaKegiatanPrivatUntukPerempuanUsia 35-50 Tahun di Cimahi.Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung :Tidakditerbitkan.

Bastien, J. W. (1977). How To Teach Piano Succesfully(Second Ed.). California: General Words and Music Co.

Budiningsih, C. A. (2005). BelajardanPembelajaran.Jakarta: PT. RinekaCipta. Darmawan, D. (2007). KonsepDasarPembelajaran. DalamDirektori File

UniversitasPendidikan Indonesia [Online].Tersedia:

http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BI ASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/ [8 Maret 2012]

DepartemenPendidikandanKebudayaan.(2003). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

DepartemenPendidikandanKebudayaan.(2005). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Dewi, M. S. (2012). StudiTentangPembelajaran “Head Voice”

PadaKegiatanEkstrakurikulerPaduanSuara Di SMAN 1

Margahayu.Skripsipada FPBS UPU: tidakditerbitkan.

Gunara, S. danVirgan, H. (2011).Penerapan Model Teaching In Group

dalamPembelajaran Piano

SebagaiUpayaMeningkatkanKemampuanMusikalMahasiswa Semester 1

JurusanPendidikanSeniMusik FPBS

UPI.LaporanPenelitianInovasiDosenMudapada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Gunara, S. danVirgan, H. (2011).Pengaruh Sight Reading TerhadapKemampuanMembacaPartitur Piano PadaMahasiswa Semester

2 JurusanPendidikanSeniMusik FPBS UPI.

LaporanPenelitianPembinaanDosenMudapada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Herianto, G. (2008). Proses PembelajaranGitarAkustik di SekolahMusikSwaraMoriska.Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung: Tidakditerbitkan.


(6)

113

Jamalus. (1992). PendidikanKesenian I (Musik), Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Meire, D. (2002). The Accelerated Learning Handbook :PanduanKreatifMerancang Program PendidikandanPenelitian. Bandung: Kaifa.

Pujiana, A. ( 2010). PembelajaranTeknik “Choral Sound” di

PaduanSuaraMahasiswaUniversitas Kristen Maranatha Bandung,

Skripsipada FPBS UPI: tidakditerbitkan.

Sagala, S. (2006).KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar (Cetakanke VI). Bandung: SinarBaruAlgesindo.

Sukmara, D. (2007). Implementasi Life Skill dalam KTSP.Bandung: Mughni Sejahtera.

Susilana, Rudi dkk. (2006). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: Tim Pengembangan MKDP KurikulumdanPembelajaran.

Tahir, I. (2003). MetodePembelajaranGitarKlasikModern (Jilid 1). Jakarta: PT. NuansaBeningCipta.