PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS : Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya.

(1)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RESTI HANDAYANI 0903619

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2013


(2)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RESTI HANDAYANI

PENGARUH PENGGUANAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M. Pd. NIP. 19520422 197603 1 004

Pembimbing II,

Dr. Dian Indihadi, M. Pd. NIP. 19611220 198602 1 001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,

Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(3)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengaruh Penggunaan Metode Audio Lingual

Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

(Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh Resti Handayani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Resti Handayani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Tasikmalaya Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(4)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kupersembahkan skripsi ini untuk

Ibunda dan Ayahanda . . .

Terimakasih . . .

Telah mendidikku dan

Memenuhi segala kebutuhanku . . .

Universitas pendidikan Indonesia Resti Handayani

“it is BETTER to sit alone than in company with the BAD; and it is better still to sit with the GOOD than alone.

It is better to speak to a seeker of KNOWLEDGE than to remain SILENT but SILENCE is better than idle words”.


(5)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Audio Lingual Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa

Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Tasikmalaya, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,


(6)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik

Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya serta seluruh umatnya yang selalu turut dan taat pada ajarannya sampai akhir zaman. Amiin

Skripsi ini peneliti susun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan perjuangan yang cukup panjang dan proses yang berliku namun menyenangkan,adapun judul skripsi yaitu : “Pengaruh Penggunaan Metode Audio Lingual Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SD Negeri Sukamulih Kecamatan

Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya)”.

Peneliti menyadari bahwa pada penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penulisan di masa yang akan datang. Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca. Amin.

Tasikmalaya, Juni 2013


(7)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Selesainya penulisan skripsi ini adalah berkat pertolongan Allah SWT, serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu penulis untuk mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd., Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya atas arahan dan dukungannya.

2. Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., selaku Sekertaris Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

3. Drs. Rustono WS, M.Pd., selaku Ketua Program S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

4. Prof. Dr. H. Cece Rakhmat, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I. Berkat kesabaran beliau dalam membimbing, memberikan petunjuk dan mengarahkan peneliti selama proses penelitian dan pelaporan skripsi.

5. DR. Dian Indihadi, M.Pd, selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan, nasehat, dan motivasi kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

6. Desiani Natalina Muliasari, M.Pd selaku Dosen PGSD Interes Bahasa Inggris dan juga wali kelas Interes Bahasa Inggris yang penuh inspirasi sehingga peneliti termotivasi untuk mencintai Bahasa Inggris Sekolah Dasar.

7. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya yang telah mempermudah selama pendidikan, sehingga memperlancar penulis dalam penyelesaian skripsi.

8. Bapak H. Emor Komarudin, S.Ag., Kepala SDN Sukamulih yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Mamah Popong Siti Nurjanah dan Bapak Aiptu Rustam, keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan memenuhi segala kebutuhan materi sampai saat ini.

10. Adik-adik tersayang, Erna Rosalina Septiani dan Leni Lestari Oktapiani yang sudah banyak membantu dan mendukung penulis sampai saat ini.


(8)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11. Sahabat-sahabat peneliti, Meli Melianti, Elis Nurwahidah, Resha Aprila, Yani Yuliani, Ratna Haniatih, Laras Riawati, Anggy Dwi, Gina Nur, Hilda Fauzah, Dian Novitasari, Windi W yang telah memberikan banyak kenangan manis, semangat, suka dan duka hingga skripsi ini terselesaikan.

12. Sahabat-sahabatku seperjuangan terimakasih untuk kebersamaan, dukungan dan bantuannya demi terselesaikannya skripsi ini, serta seluruh rekan-rekan kelas interest Bahasa Inggris (English Interest Community) yang sedia menjadi motivator bagi peneliti.

Semoga Allah SWT berkenan memberi imbalan yang berlipat atas segala kebaikan mereka. Amin.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui skripsi ini masih jauh dari sempurna karena pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis yang masih sangat terbatas. Oleh karena itu, apabila ada saran dan kritik dari semua pihak akan kami terima dengan tangan terbuka untuk perbaikan skripsi ini di masa mendatang. Walaupun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.

Tasikmalaya, Juni 2013


(9)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Metode Pembelajaran merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Metode yang mengaktifkan siswa untuk terampil berbicara dalam bahasa Inggris adalah metode Audio Lingual. Metode Audio Lingual adalah metode pembelajaran yang berperan aktif dengan cara melakukan aktifitas yang dapat mendukung proses belajar diantaranya dengan cara latihan/drill, dialog, membaca berulang-ulang materi pelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tipe pre-experimental designs. Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara sebelum diterapkannya metode Audio Lingual berada pada kategori sedang memiliki nilai pada interval skor antara 8-11 sebanyak 45%. Dan setelah diterapkannya metode tersebut berada pada kategori sangat tinggi memiliki nilai pada interval skor 12-14 sebanyak 70%. Berdasarkan hasil uji-t Sig.(2-tailed) < α yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima yaitu terdapat perbedaan keterampilan berbicara siswa yang signifikan pada pembelajaran bahasa Inggris sebelum dan sesudah belajar dengan metode Audio Lingual.


(10)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 9

2. Metode Pembelajaran ... 23

3. Metode Audio Lingual ... 25

4. Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris ... 33

5. Penelitian Relevan ... 35

B. Kerangka Pemikiran ... 37

C. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

B. Desain Penelitian ... 40

C. Metode Penelitian ... 41

D. Definisi Operasional Variabel ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 43


(11)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

G. Teknik Pengumpulan Data ... 54

H. Analisis Data ... 56

1. Teknik Pengolahan Data ... 56

2. Analisis Statistik ... 57

3. Uji Asumsi Statistik ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Hasil Penelitian ... 66

1. Kondisi Umum SDN Sukamulih ... 66

2. Kondisi Objektif Siswa Kelas IV SDN Sukamulih ... 68

3. Pemaparan Data ... 69

1) Analisis Deskripsi ... 70

a. Deskripsi Keterampilan Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris... 70

b. Perhitungan Interval Kategori Setiap Aspek Keterampilan Berbicara Siswa ... 80

c. Hasil Observasi terhadap Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Audio Lingual ... 86

d. Hasil Kuisioner/Angket ... 87

2) Analisis Uji Statistik ... 70

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 106


(12)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi – kisi Instrumen Penelitian ... 43

3.2 Kriteria Penilaian/Rubrik ... 44

3.3 Indeks Korelasi ... 47

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ... 48

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes... 49

3.6 Output Case Processing Summary ... 52

3.7 Output Reliability Statistics ... 52

3.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 53

3.9 Interpretasi Tingkat Kesukaran ... 54

3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 54

3.11 Rambu-rambu Interval Kategori Keterampilan Berbicara Siswa ... 58

3.12 Interval Kategori Keterampilan Berbicara Siswa ... 59

4.1 Data Guru SDN Sukamulih ... 67

4.2 Jumlah Siswa SDN Sukamulih ... 68

4.3 Interval Kategori Keterampilan Berbicara Siswa ... 72

4.4 Data Perbandingan Skor Keterampilan Berbicara Siswa ... 73

4.5 Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa ... 74

4.6 Data Statistik Pre Test Keterampilan Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris... 74

4.7 Data Statistik Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ... 75

4.8 Interval Kategori Pre Test Keterampilan Berbicara ... 76

4.9 Interval Kategori Pos Test Keterampilan Berbicara ... 78

4.10 Interval Perbandingan Kategori Keterampilan Berbicara ... 79

4.11 Interval Perbandingan Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Accuracy ... 81 4.12 Interval Perbandingan Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa


(13)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Aspek Pronunciation ... 82 4.13 Interval Perbandingan Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Intonation ... 83 4.14 Interval Perbandingan Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Fluency ... 84 4.15 Interval Perbandingan Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Expression ... 85 4.16 Uji Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ... 86 4.17 Hasil Kuesioner/Angket ... 87 4.18 Uji Normalitas Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa dalam

Pembelajaran Bahasa Inggris ... 89 4.19 Hasil Uji Homogenitas Varian data Pre Test dan Pos Test Keterampilan

Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ... 91 4.20 Hasil Uji Paired Sampel T Test untuk Pre Test dan Pos Test Keterampilan


(14)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Pola One-Group Pre Test-Posttest Design ... 40

3.2 Kotak Dialog Data View ... 50

3.3 Kotak Dialog Petunjuk Reliability Analysis ... 50

3.4 Kotak Dialog Reliability Analysis ... 51

3.5 Kotak Dialog Reliability Analysis: Statistics ... 51

3.6 Kotak Dialog ke Menu Explore... 60

3.7 Kotak Dialog Explore ... 61

3.8 Kotak Dialog Explore Plots ... 61

3.9 Kotak Dialog Petunjuk ke Menu Explore ... 62

3.10 Kotak Dialog Explore ... 62

3.11 Kotak Dialog Explore Plots ... 63

3.12 Kotak Dialog Petunjuk ke Menu Paired Sample T Test ... 64

3.13 Kotak Dialog Paired Sample T Test ... 64

4.1 Grafik Rata-rata Skor Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ... 70

4.2 Grafik Pre Test Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ... 77

4.3 Grafik Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ... 78

4.4 Grafik Interval Pre Test dan Pos Test Keterampilan Berbicara Siswa .... 80

4.5 Grafik Interval Perbandingan Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Accuracy ... 81

4.6 Grafik Interval Perbandingan Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Pronunciation ... 82

4.7 Grafik Interval Perbandingan Keterampilan Berbicara Siswa Aspek Intonation ... 83 4.8 Grafik Interval Perbandingan Keterampilan Berbicara Siswa Aspek


(15)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Fluency ... 84 4.9 Grafik Interval Perbandingan Keterampilan Berbicara Siswa Aspek

Expression ... 85 4.10 Grafik Histogram Pre Test Keterampilan Berbicara Berdistribusi

Normal ... 88 4.11 Grafik Histogram Pos Test Keterampilan Berbicara Berdistribusi


(16)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya ... 107

Lampiran A.2 Surat Permohonan Izin Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik...108

Lampiran A.3 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesbang Politik dan Linmas..109

Lampiran A.4 Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan ... 110

Lampiran A.5 Surat Izin dari UPTD Kecamatan Kadipaten... 111

Lampiran A.6 Surat Izin Penelitian dari SDN Sukamulih ... 112

Lampiran B.1 Soal Uji Coba Instrumen ... 114

Lampiran B.2 Soal Pretest dan Posttest ... 118

Lampiran B.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 126

Lampiran B.4 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru ... 130

Lampiran B.5 Angket Siswa ... 136

Lampiran B.6 List of Vocabulary ... 137

Lampiran B.7 Transcript Pretest dan Posttest ... 140

Lampiran C.1 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen... 156

Lampiran C.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 157


(17)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Lampiran C.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 166

Lampiran D.1 Tabulasi Data Skor Pretest ... 167

Lampiran D.2 Tabulasi Data Skor Posttest ... 168

Lampiran D.3 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest... 169

Lampiran D.4 Hasil Uji Normalitas ... 170

Lampiran D.5 Hasil Uji Homogenitas ... 177

Lampiran D.6 Hasil Uji Hipotesis... 179

Lampiran E.1 Profil SDN Sukamulih ... 180


(18)

1

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal-hal yang menggali keterampilan dan potensi. Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif, terutama guru diberikan kebebasan untuk mengelola kelas yang meliputi metode, strategi, pendekatan, teknik pembelajaran, dan penilaian yang efektif, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, guru, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

Pendidikan dapat dipahami dari sudut pandang yang berbeda. Untuk memaknai pendidikan di Indonesia, dimaknai sesuai dengan BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pnedidikan Nasional dijelaskan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari penjelasan di atas maka pendidikan menuntut setiap individu untuk mengembangkan diri dalam segala bidang.

Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sosial sehingga pengajaran bahasa pun menjadi penting. Pengajaran bahasa bertujuan agar siswa memperoleh informasi dengan mudah. Pengajaran bahasa dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampaun berkomunikasi.

Dengan ditetapkannya Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar, yang intinya mewajibkan setiap sekolah dasar rmengembangkan dan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai kebutuhannya, berdasarkan panduan penyusunan KTSP Sekolah Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).


(19)

2

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di era globalisasi saat ini, mempelajari dan meguasai bahasa Inggris dipandang penting dan merupakan suatu kebutuhan. Implikasinya bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. Pada kenyataan saat yang ada, mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar lebih sulit jika dibandingkan dengan sekolah menengah pertama atau menengah atas. Itu terjadi dikarenakan siswa sekolah dasar tidak mengetahui bahasa Inggris sebelumnya.

Dengan mempelajari bahasa Inggris, siswa diharapkan dapat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Terdapat empat keterampilan berbahasa. Yaitu, mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagaimana yang diungkapkan Tarigan (1979: 1) sebagai berikut:

Keterampilan berbahasa (atau language art, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: 1) keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan membaca (reading skills); 4) keterampilan menulis (writing skills).

Dari keempat keterampilan bahasa diatas, saat ini keterampilan berbicara menjadi sorotan utama. Kurangnya kesempatan bagi siswa untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris baik di sekolah maupun di rumah disinyalir menjadi salah satu penyebabnya. Sejalan dengan hal tersebut, Paul (2007: 76) mengatakan:

The children can listen to English at home, read English at home and even write English at home, but most of them have few opportunities to speak English at home. If we want children to learn to speak English, each of them must have many opportunities to speak during our lessons. They need to practice, practice and practice.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat meningkatkan keterampilan berbicara, siswa harus diberikan kesempatan untuk berbicara bahasa Inggris secara leluasa dengan cara drill and practice. Oleh karena itu metode pembelajaran yang digunakan haruslah melibatkan peran aktif siswa terutama dalam berbicara, artinya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara bahasa Inggris selama proses pembelajaran dengan mengesampingkan rasa tidak berani dan takut salah pada diri siswa.


(20)

3

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Begitu pula yang terjadi pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar harus memadukan empat keterampilan berbahasa. Selain itu, pentingnya pemaduan empat keterampilan berbahasa dalam satu kegiatan pembelajaran adalah karena bahasa Inggris di Indonesia berperan sebagai bahasa asing. Hal ini akan membuat siswa belajar bahasa Inggris secara menyeluruh dan tidak terpisah-pisah. Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa Inggris di Indonesia diperlukan banyak pertimbangan sebagaimana pendapat Brown berikut ini “Foreign language context are those in which student do not have ready-made contexts for communication beyond their classroom” (1994: 120).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa siswa tidak dapat belajar di luar lingkungan kelas mereka karena bahan pembelajaran tidak tersedia di luar lingkungan kelas mereka. Oleh karena itu, guru sebagai penyedia sumber pembelajaran dapat menentukan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk mempelajari bahasa Inggris. Siswa-siswa pembelajar English as a Foreign Language akan lebih tertarik untuk melihat relevansi kegunaan bahasa Inggris sesuai dengan kenyataan yang ada di sekitar kehidupan mereka.

Dalam era globalisasi sekarang ini, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan berkomunikasi secara lisan atau berbicara dengan baik.

“Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan” (Tarigan, 1981: 15).

Kenyataan dilapangan berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris bahwa pembelajaran bahasa Inggris sering dianggap sulit oleh siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukamulih karena mereka merasa terbebani dengan harus menghapal kata-kata yang asing bagi mereka. Yang paling dirasakan sulit bagi siswa Sekolah Dasar tersebut adalah berbicara dengan fasih dalam bahasa Inggris. Faktor penyebab kesulitan siswa tersebut tentu beragam, kurangnya motivasi dari siswa untuk mengikuti pembelajaran di kelas, siswa cenderung kurang aktif sehingga menyebabkan pembelajaran bersifat teacher centered. Ini


(21)

4

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebabkan kurangnya kemampuan guru untuk menciptakan metode pembelajaran yang menarik yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Permasalahan yang ada yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris diperlukan hubungan yang saling mendorong antara guru, siswa, metode dan media agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena itu guru sebagai tenaga pengajar harus mempunyai wawasan tentang pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi dan kondisi agar mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

Melihat permasalahan-permasalahan tersebut peneliti berkesimpulan untuk melakukan eksperimen mengenai salah satu metode pembelajaran untuk melatih keterampilan berbicara siswa. Metode yang dipandang tepat untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah Metode Audio Lingual. “Metode Audio Lingual adalah suatu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa berperan aktif dengan cara melakukan aktifitas yang dapat mendukung proses belajar diantaranya dengan cara latihan/drill, dialog, dramatisasi dialog, membaca berulang-ulang materi pelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa” (Iskandarwassid, 2010: 56-57). Penerapan metode ini diaktualisasikan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Audio Lingual Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris”

A. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, peneliti melakukan studi pendahuluan untuk permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kelas IV SDN Sukamulih, diantaranya sebagai berikut:

a. Adanya kendala dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam aspek keterampilan berbicara

b. Kurang nya keperercayaan diri siswa dalam berbicara bahasa Inggris dalam konteks kelas


(22)

5

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Minimnya kosa-kata yang dimiliki siswa dan kurangnya latihan dalam berbicara bahasa Inggris

d. Diperlukan strategi dan metode-metode pembelajaran secara tepat sesuai dengan karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar

e. Metode yang diduga cocok untuk pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar adalah metode Audio Lingual.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi dan batasan masalah, maka masalah yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu, berkaitan dengan pengaruh penggunaan metode Audio Lingual terhadap keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian, maka rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sebelum menggunakan metode Audio Lingual di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya?

b. Bagaimana keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sesudah menggunakan metode Audio Lingual di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya?

c. Adakah perbedaan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sebelum dan sesudah menggunakan metode Audio Lingual di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya?

3. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dilakukan ketika pembelajaran bahasa Inggris pada tema “Kinds of job”, terfokus pada keterampilan berbicara bahasa Inggris mengenai deskripsi gambar dalam kegiatan dialog sederhana di kelas IV SDN Sukamulih.


(23)

6

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh penggunaan metode Audio Lingual terhadap keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan mengenai keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sebelum menggunakan metode Audio Lingual di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

b. Mendeskripsikan mengenai keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sesudah menggunakan metode Audio Lingual di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

c. Mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh penggunaan metode Audio Lingual terhadap keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak-pihak lain yang terkait. Adapun manfaat dari penelitian ini, sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peneliti khususnya dengan menerapkan metode Audio Lingual dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar.


(24)

7

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sebagai bahan masukan pengetahuan khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris yang ideal dengan menggunakan metode Audio Lingual.

2. Manfaat praktis a. Bagi Lembaga

Penerapan metode Audio Lingual ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar b. Bagi Pengembangan

Ilmu Pengetahuan diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan varian metode pengajaran bahasa Inggris

c. Bagi Peneliti

Dengan menerapkan metode Audio Lingual ini sebagai subjek penelitian, maka diharapkan dapat menjadikan pengalaman yang berharga bagi peneliti untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan

d. Bagi siswa

Memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya sendiri.

e. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah saatu pertimbangan guru mata pelajaran bahasa Inggris dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif. f. Bagi masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya guru SD, untuk mencoba menerapkan pembelajaran metode Audio Lingual yang bisa diterapkan pada semua mata pelajaran.


(25)

8

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Struktur Organisasi Skripsi

Gambaran lebih jelas mengenai struktur organisasi skripsi atau sistematika penulisan skripsi dijelaskan sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Bab I berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Bab II berisi Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka memberikan penjelasan tentang metode Audio Lingual, keterampilan berbicara, pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Dalam Bab ini juga dituliskan penelitian yang relevan dengan penelitian yang kita laksanakan.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab III berisi penjabaran yang lebih rinci mengenai metode penelitian. Terdiri dari lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran.

Bab V ini mengemukakan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(26)

39

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. SDN Sukamulih ini berlokasi di Jalan Sukamulih Desa Mekarsari Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya. Dipilihnya sekolah ini sebagai tempat penelitian berdasarkan pertimbangan dan relevansi dengan topik yang diangkat dalam penelitian ini. Adapun alasan yang dijadikan pertimbangan yaitu belum pernah dilaksanakan metode yang dijadikan objek penelitian dalam kegiatan belajar mengajar di kesehariannya. Selain itu, sekolah ini merupakan sekolah inti dari Gugus 2 Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

2. Populasi/Sampel Penelitian

Menurut Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian (2010: 173) “populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian”. Menurut Sugiyono (2010: 117)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulan sesudah dilakukan penelitian. Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang.

“Sampel adalah bagian dari jumlahdan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2010: 118). Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN Sukamulih. Jenis sampel yang digunakan oleh peneliti adalah Sampel Nonprobabilitas. Kategori


(27)

40

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampel yang dipilih adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2010: 85).

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah one group pretest-posttest design yang merupakan bentuk desain dari penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada satu kelompok siswa yang diberi nama kelas eksperimen. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan (treatment) dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yaitu metode Audio Ligual. Sebelumnya siswa diberi pretest untuk diketahui keadaan awalnya sebelum diberi perlakuan. Sesudah itu siswa diberi posttest untuk mengetahui keadaan sesudah diberi perlakuan berupa penerapan metode Audio Ligual. Hasil pretest yang baik bila terdapat perbedaan yang signifikan dengan hasil posttest. Bagan desain penelitian yang dimaksud adalah:

Gambar 3.1

Pola Desain Penelitian (Sugiyono, 2010: 111)

Keterangan:

O1 : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

X : perlakuan yang diberikan berupa penerapan metode Audio Lingual O2 : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

Perlakuan (treatment) dalam penelitian adalah pembelajaran Bahasa Inggris tentang Kinds of Job dengan menggunakan metode Audio Lingual. Di dalam desain ini, pretest digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara awal siswa sebelum perlakuan (O1). Sedangkan posttest digunakan untuk keterampilan berbicara siswa sesudah mendapat perlakuan (O2) .


(28)

41

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada desain penelitian ini diberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Selanjutnya dicari perbedaan gain sehingga terlihat perbedaaan pencapaian hasil belajar dalam keterampilan berbicara menggunakan metode Audio Lingual.

C. Metode Penelitian

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu penelitian yaitu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 3) “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Ada beberapa jenis metode yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan kegunaan dan tujuan yang ingin dicapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pre-experimental designe type one group pretest-posttest design. Peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Audio Lingual, sedangkan variabel yang diamati adalah keterampilan berbicara ( speaking skill ).

Pada pengujian hipotesis, metode yang digunakan adalah metode komparatif. Metode komparatif ini menjelaskan permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik dari dua variabel. Masalah yang diteliti bersifat membandingkan yaitu meneliti ada tidaknya perbedaan hasil belajar dalam meningkatkan keterampilan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan metode Audio Lingual.

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2010, 60) “variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Menurut Sugiyono (2010:61) “variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Audio Lingual. Menurut Sugiyono (2007:61) “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat


(29)

42

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara. Untuk menggambarkan lebih operasional variabel dalam penelitian ini, berikut dikemukakan definisi operasional masing-masing variabel tersebut.

a. Menurut Tarigan (1981: 15) ’berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan’.

b. Metode Audio Lingual adalah sebuah metode yang pelaksanaannya terfokus pada kegiatan latihan, drill, menghafal kosa-kata, dialog dengan role play, teks bacaan. Adapun dalam prakteknya siswa diajak belajar dalam hal ini bahasa Inggris secara langsung tanpa harus mendatangkan native language/speaker .Metode ini biasanya digunakan ketika guru mengajarkan bahan ajar struktur, seperti Grammar atau Vocabulary dalam pembelajaran bahasa asing. Pembelajaran metode Audio Lingual diawali dengan guru menciptakan situasi yang mendukung untuk dilakukannya pembelajaran bahasa Inggris. Dalam teknik ini siswa menghafal dialog atau percakapan pendek antara dua orang pada awal pembelajaran. Dalam prakteknya siswa memerankan satu orang peran dalam dialog, sedangkan teman nya memerankan tokoh pasanganya. Setelah siswa mampu menghafalkan dialog, mereka diminta untuk berganti peran. Setelah seluruh siswa hafal dialog , guru meminta siswa untuk mempraktekan dialog secara berpasangan di depan kelas. Guru menampilkan beberapa alat peraga yang menunjukkan bahasan yang akan dipelajari siswa. Misalnya, sambil menunjukkan gambar petani atau secretary, guru mengucapkan kalimat “he is a farmer” atau “she has a brown hair”. Setelah itu, siswa diajak untuk berlatih mengucapakan kalimat-kalimat lain yang telah diucapkan oleh guru sambil menunjukkan wujud yang diucapkannya. Pada akhir pembelajaran, siswa diminta untuk menghasilkan beberapa kalimat dengan kata-kata mereka sendiri dan mengucapkannya dalam bentuk dialog di depan kelas sambil menunjukkan bagaimana wujud dari apa yang mereka ucapkan itu.


(30)

43

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2010: 148). Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur keterampilan berbicara siswa setelah diberi perlakuan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua macam instrumen pengumpulan data.

Instrumen penelitian utama pada penelitian ini berupa Performance test keterampilan berbicara siswa kelas IV semester dua dan instrumen kedua menggunakan kuisioner/angket. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian keterampilan berbicara yang diisi oleh observer (peneliti) dan partner, berupa tes unjuk kerja, terdapat beberapa gambar yang harus dijelaskan secara lisan oleh siswa (describing people based on the pictures) dan lembar observasi. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran (one group pretest-posttest design), sedangkan untuk lembar observasi diberikan kepada guru yang bersangkutan.

Dalam hal ini, peneliti berusaha menyusun instrumen tes dengan memperhatikan konsep yang diajarkan dan kemampuan yang akan diuji.Untuk mempermudah penyusunan instrumen, maka digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen.

Standar Kompetensi :6. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks kelas.

Kompetensi Dasar : 6.1 Menirukan ujaran dalam ungkapan sangat sederhana 6.2 Bercakap-cakap untuk memberikan informasi ,

pendapat dan meminta kejelasan (describe) Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen


(31)

44

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi Dasar berbicara (Rentang

Skor) Berbicara Mengungka pkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks kelas Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: mendeskripsi kan sebuah picture dalam dialog. Percakapan mengenai kind of job (teks dialog)

Accuracy 1 – 4 Pronunciation

1 – 4

Intonation

1 – 4

Fluency

1 - 4

Exspression 1 - 4

Skor maksimal 20

Tabel 3.2 Kriteria penilaian

RUBRIK PENILAIAN SPEAKING

ASPEK SKOR KETERANGAN

Ketepatan struktur kalimat

(Accuracy)

4  Menggunakan Grammar (Adjective)

 Memproduksi 4 kalimat dengan benar dan lengkap

3  Menggunakan Grammar (Adjective)

 Memproduksi 3 kalimat dengan benar dan lengkap

2  Menggunakan Grammar (Adjective)

 Memproduksi 2 kalimat dengan benar dan Tabel 3.1


(32)

45

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lengkap

1  Menggunakan Grammar (Adjective)

 Memproduksi 1 kalimat dengan benar dan lengkap

Pelafalan (Pronunciation)

4  Mengucapkan kata (Adjective) dengan benar, jelas, mudah dipahami dan memiliki aksen penutur asli

3  Mengucapkan kata (Adjective) dengan benar, jelas, mudah dipahami meskipun dengan aksen tertentu

2  Mengucapkan kata (Adjective) dengan benar, kurang jelas, kurang dipahami meskipun dengan aksen tertentu

1  Mengucapkan kata (Adjective) dengan tidak benar, tidak jelas, sulit dipahami meskipun dengan aksen tertentu

Intonasi (Intonation)

4  Berbicara jelas, mudah didengar ,menggunakan penekanan kata pada setiap kalimat baik dan benar (4 kalimat).

3  Berbicara jelas, kurang bisa didengar ,menggunakan penekanan kata pada setiap kalimat baik dan benar (3 kalimat).

2  Berbicara kurang jelas, sulit didengar hanya menggunakan menggunakan penekanan kata pada setiap kalimat baik dan benar (2 kalimat).

1  Berbicara tidak jelas, tidak dapat didengar hanya menggunakan penekanan kata pada setiap kalimat baik dan benar (1 kalimat).

Kefasihan

4  Berbicara lancar tanpa jeda


(33)

46

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Fluency) 2  Berbicara dengan jeda 3-6 detik

1  Berbicara dengan jeda lebih dari 6 detik

Ekspresi (Expression)

4  Menggunakan variasi ekspresi sehingga mudah dipahami.

3  Menggunakan variasi ekspresi tetapi sering salah menempatkan ekspresi.

2  Menggunakan ekspresi standar. 1  Tidak menggunakan ekspresi.

Instrumen penelitian pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengembangan bahan ajar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar observasi. RPP digunakan sebagai acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada lampiran B.3.

Sedangkan untuk lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode Audio Lingual. Dalam lembar observasi terdapat tahapan-tahapan (sintaks) pembelajaran yang diisi oleh observer. Lembar observasi mengenai keterlaksanaan metode pembelajaran ini didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing.Lembar observasi yang telah disusun tidak diujicobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap lembar observasi tersebut. Untuk lembar observasi dapat dilihat pada lampiran B.4.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Setelah pembuatan instrumen selesai, langkah selanjutnya yaitu menguji instrumen penelitian. Untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah instrumen perlu diuji melalui teknik pengujian validitas. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2010: 173).

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengujian validitas konstruk. Peneliti bersama dengan ahli menganalisis instrument agar tercipta


(34)

47

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument yang valid. Perbaikan akan dilakukan secara berulang-ulang sampai alat ukur benar-benar memenuhi syarat dan dianggap layak untuk digunakan dalam penelitian ini. Demi mendapat kesahihan, instrumen juga diujicobakan kepada responden.

Setelah diujicobakan, data ditabulasi dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Kemudian dilakukan pengujian analisis item. Sedangkan untuk mengetahui validitas empiris digunakan uji statistik, yakni teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu :

rhitung =

  

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X n Y X XY n       

Dimana :

r hitung = Koefisien Korelasi ∑Xi = Jumlah skor item ∑Yi = Jumah skor total

N = Jumlah responden.

(Riduwan, 2009 : 98) Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : t hitung =

Dimana :

t = Nilai thitung

r = Koefisien Korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden.

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) Kaidah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya

Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid.

Jika instrumen itu valid , maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Table 3.3. Indeks Korelasi

Koefisien Korelasi Kriteria validitas 0,80 < rxy  1,00 Sangat Tinggi


(35)

48

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,40 < rxy  0,60 Cukup

0,20 < rxy  0,40 Rendah

0,00 < rxy  0,20 Sangat Rendah (Tidak Valid)

(Arikunto, 2006: 75) Analisis item dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Setelah itu diputuskan berdasarkan kaidah keputusan yang berlaku. Adapun hasil perhitungan validitas berdasarkan perhitungan manual dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Table 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen

Nomer Item

Koefisien Korelasi (rhitung)

thitung ttabel Keputusan

1 0,939 9.136 1,771 Valid

2 0,870 7,050 1,771 Valid

3 0,833 5,371 1,771 Valid

4 0,692 3,439 1,771 Valid

5 0,649 3,003 1,771 Valid

1. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto, 2010: 221). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 dan metode belah dua (split-half method) ganjil-genap. Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan diuji-cobakan satu kali. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas sebagian tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes digunakan rumus :

=

Dimana :


(36)

49

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rb = Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal-akhir) (Riduwan, 2009 : 102) Metode belah dua harus diingat bahwa banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan harus genap yaitu : (1) membelah atas item-item genap dan item-item ganjil, disebut juga dengan belahan ganjil-genap, dan (2) membelah atas item-item awal dan item-item-item-item akhir yaitu setengah jumlah pada nomor-nomor akhir, disebut juga dengan belahan awal-akhir.

Untuk memudahkan proses perhitungan dalam pengujian analisis dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Kriteria pengujiannya yaitu dengan membandingkan antara koefisien korelasi (rhitung) dengan nilai tabel korelasi Product Moment (rtabel). Kriterianya: “jika rhitung > rtabel maka instrumen valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel maka instrumen tidak valid”.

Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan rumus Spearman Brown. Dimana harga rtabel yang digunakan yaitu 0,553 dengan taraf signinfikasi 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2). Adapun dalam membuat keputusan yaitu dengan membandingkan r11 > rtabel. Kriterianya: “jika r11 > rtabel maka instrumen Reliabel, sebaliknya jika r11 < rtabel maka instrumen Tidak Reliabel”.

Adapun hasil perhitungan reliabilitas berdasarkan perhitungan manual dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Nomer

Item

Koefisien Korelasi (rb)

Harga (r11)

Harga

(rtabel) Keputusan

1 0,938 0,968 0,553 Reliabel

2 0,869 0,929 0,553 Reliabel

3 0,832 0,908 0,553 Reliabel

4 0,692 0,817 0,553 Reliabel


(37)

50

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode Alpha Cronbach. Perhitungannya menggunakan bantuan komputer pada program SPSS 16.0. Output hasil uji reliabilitas instrumen soal dengan menggunakan SPSS 16.0 dapat dilihat pada lampiran C.3.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah:

a. Buka program SPSS.16.0.

b. Klik Variable View pada SPSS data editor

c. Pada kolom Name baris pertama sampai kelima ketik item1 sampai item5, pada Decimals ganti menjadi 0, dan pada kolom Measure pilih Scale. Untuk kolom lainnya bisa dihiraukan (isian default)

d. Buka halaman Data View dengan meng-klik Data View e. Masukan data item-item seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Kotak Data View

f. Klik Analyze >> Scale >> Reliability Analysis. Seperti terlihat pada gambar 3.3 dibawah ini.


(38)

51

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3 Kotak Petunjuk ke Reliability Analysis

g. Pindahkan variabel ke kotak items, kemudian klik statistics seperti terlihat pada gambar 3.4 berikut.

Gambar 3.4 Kotak Reliability Analysis

h. Setelah mengklik statistik, maka akan tampil seperti pada gambar 3.5. Pada kotak dialog descriptives for, klik scale if item deleted. Lalu klik continue, ok.


(39)

52

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 Kotak Statistik pada Reliability Analysis

Adapun output pertama (Case Processing Summary) dan output kedua (Reliability Statistics) dengan menggunakan SPSS 16.0 ditunjukkan pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Output pertama (Case Processing Summary) Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excludeda 0 .0

Total 15 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Output ini menjelaskan tentang jumlah data yang valid untuk diproses dan data yang dikeluarkan, serta presentasenya. Dapat diketahui bahwa data atau case yang


(40)

53

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

valid jumlahnya 15 dengan presentase 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan (exclude).

Tabel 3.7

Output kedua (Reliability Statistics) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.852 5

Rekapitulasi hasil uji reliabilitas instrumen item keterampilan berbicara menggunakan program SPSS 16.0 ditunjukkan pada tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas No

item

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

if Item Deleted Keterangan

(a) (b) (c) (d)

1 0,852 0,759 Reliabel

2 0,852 0,790 Reliabel

3 0,852 0,805 Reliabel

4 0,852 0,847 Reliabel

5 0,852 0,850 Reliabel

Output tersebut sebagai hasil dari analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach's Alpha . Diketahui nilai Cronbach's Alpha 0,852. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Karena nilainya di atas 0,8 , maka hasilnya Reliabel. Sedangkan jumlah item (N) adalah 5 item pertanyaan (aspek).


(41)

54

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Taraf Kesukaran (Index Difficulty)

Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari testee untuk suatu item dengan jumlah peserta testee (Arikunto dalam Evi, 2008:38). Taraf kesukaran menurut Daryanto (1997: 180) dihitung dengan rumus:

JS B P

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah Siswa / Testee

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.

Tabel 3.9

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,29 Sukar

0,30 – 0,69 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

(Daryanto, 1997: 180) Pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan Microsoft. Excel 2007. Berikut hasil dari pengujian tingkat kesukaran:


(42)

55

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.10

Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran No.

item

Tingkat

Kesukaran Keterangan

1 0,69 Sedang

2 0,20 Sukar

3 0,71 Mudah

4 0,83 Mudah

5 0,41 Sedang

Dari tabel diatas menjelaskan kategori item aspect bahwa terdapat 2 item dengan kategori mudah, 2 item dengan kategori sedang dan 1 item dengan kategori sukar.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data yang relevan sebagai usaha pemecahan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.Menurut Sugiyono (2010, 308) “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui alat pengumpul data primer dan alat pengumpul data pendukung (skunder). Alat pengumpul data primer berupa lembar penilaian keterampilan berbicara yang diisi oleh observer (peneliti) dan partner. Selain itu, digunakan alat pengumpul data pendukung (sekunder) berupalembar observasi untuk mengetahui kesesuaian rencana pembelajaran dengan pelaksanaanya di kelas.

1. Tes Performance (Unjuk Kerja)

Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat melakukan sesuatu yang telah diperintahkan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian keterampilan berbicara yang diisi oleh observer (peneliti)


(43)

56

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan partner.

Tes ini merupakan data primer yang digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara siswa tentang Adj. Appereance. Aspek keterampilan berbiacra yang diukur dibatasi hanya pada aspek Accuracy, Pronunciation, Intonation, Fluency, Expression.

Instrumen tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja dalam bentuk tes lisan dengan memproduksi empat kalimat berdasarkan gambar yang telah disediakan sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tes diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest). Tes yang digunakan untuk pretest dan posttest merupakan tes yang sama, dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman yang terjadi.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen tes objektif ini adalah: a Membuat kisi-kisi instrumen penelitian dengan mengacu kepada materi pokok

yang telah ditentukan yaitu tentang Kinds of Job, kemudian dikembangkan pembuatan instrumen berupa tes lisan dengan menggunakan rubrik untuk melakukan penskoran.

b Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan pada dosen pembimbing.

c Melaksanakan ujicoba terhadap sejumlah siswa diluar kelas eksperimen yang mempunyai tingkat kemampuan dan kematangan yang sama atau hampir sama dengan siswa yang ada pada sampel penelitian.

d Menganalisis dan merevisi terhadap item-item aspek yang dianggap kurang tepat.

2. Lembar Observasi

Observasi terhadap guru yang dilakukan oleh observer bertujuan untuk menilai kesesuaian antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya di kelas.Instrumen ini berbentuk rating scale, dimana observer hanya memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai dengan aktivitas yang diobservasi. Observasi yang telah disusun tidak diujicobakan, tetapi dikoordinasikan kepada guru dan observer yang akan mengikuti dalam proses


(44)

57

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap pengisian lembar observasi tersebut.

H. Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data penelitian. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2010: 207).

Secara garis besar, analisis data meliputi: 1. Persiapan

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi b. Mengecek kelengkapan data

c. Mengecek macam isian data 2. Tabulasi

a. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.

b. Memberikan kode terhadap item-item yang diberi skor. Untuk pretest dan posttest setiap jawaban diberi skor dari rentang 1- 4. Hasil untuk skor pretest terdapat pada lampiran D.1 dan skor untuk posttest terdapat pada lampiran D.2. c. Menghitung skor dari setiap jawaban baik pada pretest maupun pada posttest

serta menghitung gain.

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada suatu kelas setelah pembelajaran berlangsung.

3. Analisis Statistik a. Analisis deskriptif


(45)

58

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masing-masing variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0. Proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 merupakan proses pengolahan data untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 yaitu untuk mengetahui data deskriptif setiap variabel dan untuk mempermudah pada proses uji hipotesis.

Data yang diolah yaitu data tingkat keterampilan berbicara siswa kelas IV. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data adalah sebagai berikut:

a. Pengolahan data tingkat keterampilan berbicara siswa

Pengolahan data dilakukan terhadap skor-skor tes dan nilai gain (gain value). Pengolahan data terhadap skor tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sedangkan perhitungan gain dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh metode Audio Lingual terhadap keterampilan berbicara siswa.

Teknik pengolahan data hasil belajar siswa dalam penelitian ini akan dilakukan sebagai berikut:

1) Pemberian skor. Karena tes yang dipergunakan adalah tes performance, maka dalam pemberian skor akan dilihat tercantum dalam instrument. Pemberian skor tiap item dilakukan melalui skala rating. Nilai akhir skor siswa dengan mengkonversikan nilai mentah menjadi skala 1-20

2) Menghitung skor dari setiap jawaban baik pada pretest maupun pada posttest serta menghitung gainnya.

Untuk mendeskripsikan perubahan keterampilan berbicara siswa sesudah pembelajaran, maka dilakukan analisis terhadap skor atau nilai siswa pada pretest dan posttest. Kategori pencapaian penguasaan konsep didasarkan pada interval kategori hasil belajar menurut Cece Rakhmat dan Solehudin (2006: 63) dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.11


(46)

59

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Rambu-rambu Interval Skor Kategori

1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi 2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3. ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4. ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah 5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Penjelasan: Xideal = 100 ideal = Sideal = ideal

Untuk pretest dan posttest Xideal (skor ideal) = 20, ideal = 10, dan Sideal = 3,3. Dengan demikian (setelah dilakukan pembulatan desimal) interval kategori keterampilan berbicara atau hasil belajar adalah sebagai berikut.

Tabel 3.12

Interval Kategori Keterampilan Berbicara No. Interval Nilai Kategori Keterampilan

1. X ≥ 15 Sangat Tinggi

2. 12 ≤ X < 15 Tinggi

3. 8 ≤ X < 12 Sedang

4. 5 ≤ X < 8 Rendah

5. X < 5 Sangat Rendah

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian ini digunakan terhadap hipotesis kerja untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu: “Adakah perbedaan keterampilan berbicara


(47)

60

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode Audio Lingual di kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya”.

H0: Tidak terdapat pengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode Audio Lingual.

Ha: Terdapat pengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode Audio Lingual.

Untuk menguji hipotesis kerja harus melakukan beberapa uji asumsi.

4. Uji Asumsi a. Uji Normalitas

“Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak” (Duwi Priyatno, 2010: 71). Jika data tersebut berdistribusi normal, maka data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik. Dan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik non parametrik.

Uji normalitas dilakukan pada data skor gain (posttest-pretest). Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan selanjutnya. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji Lilliefors dengan perhitungan menggunakan program pengolah data SPSS 16.0.

Untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

a) Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan untuk suatu taraf signifikansi (α ) tertentu (α = 0,05).

b) Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikasi (Sig.).

c) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

d) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal


(48)

61

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, uji normalitas data akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Langkah-langkah untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

a) Buka program SPSS.16.0, kemudian b) Masukkan data pada sheet variableview.

c) Klik Analyze > Descriptive Statistics > Explore seperti pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Kotak Petunjuk ke Menu Explore

d) Masukkan variabel ke kotak Dependent List dan Faktor List seperti pada gambar 3.7 di bawah ini:

Gambar 3.7 Kotak Menu Explore e) Klik Plots, beri tanda centang pada Normality plots with test.


(1)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran dilakukan sesuai dengan tujuan dan standar isi pembelajaran bahasa Inggris sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang diatur dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengenai tujuan pembelajaran dan standar isi yaitu mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accopanying action) dalam konteks sekolah. Sejalan dengan tujuan pembelajaran, penelitian ini pun telah dirancang sesuai dengan tujuan berbicara itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan, tujuan utama dalam berbicara adalah untuk berkomunikasi, menyampaikan lambang-lambang bunyi berupa pesan baik berupa monolog maupun dialog.

Metode Audio Lingual digunakan agar siswa dapat terlibat secara aktif baik fisik maupun mental. Metode ini terfokus pada kegiatan latihan, drill, menghafal kosa-kata, dialog dengan role play, teks bacaan. Adapun dalam prakteknya siswa diajak belajar dalam hal ini bahasa Inggris secara langsung tanpa harus

mendatangkan native language/speaker”.

Teks dialog yang dipilih dalam penelitian ini adalah teks dialog sederhana mengenai Kinds of Job dan disesuaikan dengan perkembangan siswa. Langkah-langkah penggunaan metode Audio Lingual dapat disimpulkan bahwa Audio

Lingual yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengadaptasi tiga teknik yang

terdapat dalam metode Audio Lingual, yaitu: Dialog memorization, Repetition

Drill and Chain Drill. Teknik pertama yaitu membagi siswa sebuah teks dialog

selanjutnya guru membacakan teks dialog tentang Kinds of Job secara berulang-ulang, agar siswa mampu mengucapkan dan mengingat kembali kata-kata dalam teks tersebut dengan baik dan benar. Teknik kedua yaitu menitikberatkan siswa pada pola latihan pengulangan, teknik ini melatih siswa agar lebih terampil mengucapkan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris dengan seakurat dan secepat


(2)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

mungkin. Selanjutnya teknik ketiga yaitu kegiatan siswa menggali kosa-kata nya untuk memproduksi sebuah kalimat bahasa Inggris dalam penelitian ini ditekankan pada tema Kinds of Job, teknik ini dikemas dalam nuansa permainan yang fun sehingga siswa merasa sedang belajar sambil bermain. Sesudah melaksanakan ketiga teknik tersebut, barulah guru menginstruksikan siswa secara berpasangan untuk maju ke depan kelas untuk melaksanakan kegiatan berdialog dengan memperhatikan faktor-faktor keterampilan berbicara yang harus dipenuhi seperti ketepatan kalimat (accuracy), pelafalan (pronunciation). Intonasi (intonation), kelancaran (fluency) dan ekspresi (expression).

Sesudah melaksanakan penelitian pre-eksperimen mengenai pengaruh penggunaan metode Audio Lingual terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Sukamulih dalam pembelajaran bahasa Inggris. Maka dapat ditarik benang merah bahwa keterampilan berbicara siswa sesudah belajar menggunakan metode Audio Lingual mengalami perubahan yang lebih baik.

Hasil pre-test menunjukkan bahwa hasil belajar siswa atau keterampilan berbicara siswa sebelum menggunakan metode Audio Lingual berada pada kategori sedang. Hasil post-test menunjukkan bahwa hasil belajar atau keterampilan berbicara siswa sesudah menggunakan metode Audio Lingual berada pada kategori sangat tinggi.

Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang menunjukan

pengaruh yang signifikan dalam hal keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris sebelum dan sesudah siswa kelas IV SDN Sukamulih belajar dengan menggunakan metode Audio Lingual.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penggunaan metode Audio Lingual terhadap keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN Sukamulih, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris harus


(3)

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

pemilihan metode mengajar sangat diperlukan, agar guru dan siswa berhasil dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.

2. Metode Audio Lingual merupakan metode yang dipandang tepat digunakan

untuk keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa Inggris terutama bagi pembelajar muda (young learner) termasuk siswa Sekolah Dasar. Metode

Audio Lingual ini merupakan suatu metode pembelajaran yang berperan aktif

dengan cara melakukan aktifitas yang dapat mendukung proses belajar siswa diantaranya dengan cara latihan/drill, dialog, dramatisasi dialog, membaca berulang-ulang materi pelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal tersebut melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar baik secara fisik maupaun mental. Proses pembelajaran inilah yang sesungguhnya diharapkan dapat memotivasi siswa untuk dapat berlatih berbicara menggunakan bahasa Inggris dengan baik.

3. Bagi para peneliti lain, bisa menerapkan metode ini dalam penelitian

selanjutnya dalam mata pelajaran dan jenjang pendidikan yang berbeda, karena penulis sadar penelitian ini masih belum sempurna.


(4)

105

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A.C. (2000). Perspektif Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia

Dalam Konteks Persaingan Global. Bandung: CV Andira.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Barizzi. (2009). Pengantar Metode Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Brown. H. Doglas.(1994). Teaching by Principle An Interactive Approach to

Language Pedagogy. London: Prentice-Hall

Depdikbud.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fujioka.(2007).Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan

Media CD Interaktif di SDN 02 Selakaton Kec. Gondangrejo kab.

Karanganyar. [Online]. Tersedia: Blog.

http://www.Fahrublogger.blogspot.com [28 Maret 2013]

Harmer, Jeremy. (2002). English Language Teaching (Third Ed). Edinburgh, England: Pearson Education Limited.

Iskandarwassid. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Jill Kreper Mora. Second-Language Teaching Method.[Online]. Tersedia http://www.edweb.sdsu.edu/http://coe.sdsu.edu/people/jmora/ALMMethods .htm ,[ 01 Januari 2013]

Kifutu, Susan.(2009). Background and Characteristics of the Audio-Lingual

Method. [Online]. Tersedia:http://www.tenj.edu [ 21 Februari 2013 ]

Laresen Diane & Feeman. (1986). Techniques and Principles in Language

Teaching. Oxford: Oxford University Press

Mahaguru. (2012). Pengertian Metode Pembelajaran .[Online]. Tersedia:

http://mahaguru.pun.bz/pengertian-metode-pembelajaran.xhtml. [29


(5)

106

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mas Sofa. (2008). Hakikat Metode Pembelajaran Bahasa. [Online]. Tersedia: http://massofa.wordpress.com/2008/06/29/hakikat-metode-pembelajaran-bahasa/ [02 Januari 2013]

Musthafa, Bachrudin. (2011). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Paul, David. (2007). Teaching English to Children in Asia. Hongkong: Pearson Longman Asia ELT.

Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta : ANDI

Rahmat, Cece dkk. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira.

Richards, J.C dan Rodgers, T.S. (2001). Approaches and Methods in Language

Teaching. Second edition. Cambridge: Cambridge University press

Riduwan. (2009). Belajar Muda Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, dkk.(2007). English Teaching Method for Elementary School.Bandung : UPI Press

Siahaan, Sanggam. (2008). Issues in Linguistics. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sukirman, dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Sulaiman, W. (2003). Statistik Non-Parametrik Contoh Kasus dan Pemecahannya

dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Suyanto, Kasihani. (2008). English for Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara. Suyono.(2007). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Tarigan, H G. (1981). Berbicara Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa.


(6)

107

Resti Handayani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.


Dokumen yang terkait

Teaching simple past tense through audio lingual method (an exprimental study of eighth grade of SMP Islam al-Fajar Pamulang)

0 7 103

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARANBAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Complete Sentence Pada Siswa Kelas IV SDN 5 Mejobo-Mej

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Complete Sentence Pada Siswa Kelas IV SDN 5 Mejobo-Mejobo-Kudus T

0 0 13

Media audio visual, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara.

0 4 26

PENGGUNAAN METODE TPR-B BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya).

2 27 42

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang.

0 1 35

Metode Pembelajaran Bahasa inggris AUDIO-LINGUAL METODE

0 1 8

PENGARUH METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA - repository UPI S ARB 1100684 Title

0 1 4

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10