PENGGUNAAN METODE TPR-B BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya).

(1)

PENGGUNAAN METODE TPR-B

BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ADE INDRA SYAMSUDIN 1004086

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGGUNAAN METODE TPR-B

BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen pasa Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya)

Oleh

Ade Indra Syamsudin

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ade Indra Syamsudin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Lembar Pengesahan Skripsi

ADE INDRA SYAMSUDIN

PENGGUNAAN METODE TPR-B

BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Dian Indihadi, M.Pd. NIP. 19611220 198602 1 001

Pembimbing II,

Rosarina Giyartini, M.Pd. NIP. 19760117 200812 2 001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W.S, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

PENGGUNAAN METODE TPR-B

BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA SEDERHANA BAHASA INGGRIS

(Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya)

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan tentang penggunaan metode Total Physical Response with Body (TPR-B) bagi peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3. Fakta yang ditemukan di lapangan bahwa tujuan menulis di kelas IIIB SDN Nagarawangi masih sangat sulit untuk direalisasikan. Muncul beberapa alasan dari permasalahan tersebut, diantaranya pemahaman siswa terhadap kosakata masih kurang dan metode yang digunakan guru belum efektif sehingga berdampak pada keterampilan siswa menuliskan kata yang masih rendah. Masalah tersebut menjadi serius karena siswa akan kesulitan dalam tahap selanjutnya yaitu menulis kalimat bahkan paragraf. Maka sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini yaitu, untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris setelah menggunakan metode TPR-B. Merupakan fokus masalah penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen tipe pre-eksperimental design dengan bentuk One-Group Pre-Test-Post-Test Design. Dengan memberikan Pre-Test sebelum perlakuan dan Post-Test sesudah perlakuan dan membandingkan keadaan sebelum dan setelah perlakuan merupakan teknik analisis data penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes keterampilan menuliskan kata sederhana bahasa Inggris dalam bentuk tes tertulis dan lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan metode TPR-B. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam penggunaan metode TPR-B bagi keterampilan menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang part of body, ditemukan hasil penelitian bahwa keterampilan menulis siswa mengalami peningkatan dilihat dari hasil rata-rata skor Pre-Test dan Post-Test siswa, dengan rata-rata Pre-Test 10,88 dan rata-rata Post-Test 14,35 dengan rata-rata peningkatan 3,46 dan skor N-Gain masuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,44. Data tersebut didukung dengan uji perbedaan rata-rata Pre-Test dan Post-Test, hasilnya t hitung > t tabel (8,322 > 2,060) dan signifikansi 0,000 < 0,05. Dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode TPR-B berpengaruh bagi peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana. Oleh karena itu metode TPR-B dapat diimplementasikan sebagai solusi dalam pembelajaran menuliskan kata bahasa Inggris.

KataKunci: Metode TPR-B, keterampilan menuliskan kata bahasa Inggris


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangPenelitian ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 3

C. PerumusanMasalah ... 4

D. TujuanPenelitian ... 5

E. ManfaatPenelitian ... 5

F. StrukturOrganisasiSkripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 7

A. KajianPustaka ... 7

1. MetodePembelajaran ... 7

2. MetodeTPR (Total Physical Response) ... 8

3. KeterampilanMenuliskan Kata Sederhana ... 17

4. HakikatPembelajaranBahasaInggris di SD ... 20

B. PenelitianTerdahulu yang Relevan ... 21

C. KerangkaPemikiran ... 22


(6)

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Lokasi, PopulasidanSampelPenelitian ... 25

B. DesainPenelitian ... 27

C. MetodePenelitian... 28

D. DefinisiOperasionalVariabelPenelitian ... 29

E. InstrumenPenelitian... 31

F. Proses PengembanganInstrumenPenelitian ... 37

G. TeknikPengumpulan Data ... 43

H. TeknikAnalisis Data Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. HasilPenelitian ... 49

1. Pemaparan Data DeskriftifPenelitian ... 49

a. Data StatistikSkorPre-Test ... 48

b. Data StatistikSkorPost-Test ... 53

c. Data StatistikPerbandinganSkorPre-Testdan Post-Test ... 57

d. UjiN-Gain Data Pre-Test danPost-Test ... 59

e. PengelompokanKategoriKemampuanSiswa ... 61

f. UjiN-Gain Data Pre-Test danPost-Test SiswaBerkemampuanTinggi ... 63

g. UjiN-Gain Data Pre-Test danPost-Test SiswaBerkemampuanSedang 64 h. UjiN-Gain Data Pre-Test danPost-Test SiswaBerkemampuanRendah ... 65

i. UjiN-Gain Data Pre-Test danPost-Test SiswaBerkemampuanSangatRendah ... 65

2. UjiAsumsiDasar ... 66

a. UjiNormalitas ... 66

b. UjiPerbedaan Rata-rata Pre-Test danPost-Test ... 68

c. UjiHipotesis ... 69


(7)

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 79 RIWAYAT HIDUP PENULIS


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional, bahasa memiliki peran central bagi siswa dalam menunjang keberhasilan mempelajari semua bidang studi. Dengan pembelajaran bahasa diharapkan dapat membantu siswa untuk mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain (Minjati, 2011: 1).

Bahasa Inggris merupakan bahasa universal untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.Oleh karena itumata pelajaran bahasa Inggris harus diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut,ditetapkan standar kompetensi bahasa Inggris bagi SD/MI yang menyelenggarakan mata pelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal.Kompetensi lulusan SD/MI tersebut selayaknya merupakankemampuan yang bermanfaat dalam rangka menyiapkan lulusan untuk belajarbahasa Inggris di tingkat selanjutnya (Minjati, 2011: 1).

Dalam kehidupan modern ini, keterampilan menulis khususnya bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Maka tidaklah terlalu berlebihan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar (Tarigan, 2008: 4).

Menulis sebagai suatu keterampilan bahasamerupakan “aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakankegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuandalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa.” (Nurgiyantoro, 2001: 273). Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.


(9)

Sehubungan dengan hal ini, menurut Morsey (dalam Tarigan, 1994: 4) mengemukakan bahwa

Menulis dipergunakan, melaporkan/memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.

Keterampilan menulis bahasa Inggris sudah mulai dilatihkan ditingkat sekolah dasar. Pada kelas rendah sudah ditanamkan dasar-dasar menulis. Jika dasarnya sudah kuat dan dikuasai dengan benar maka siswa dapat menulis dengan baik dan benar. Akhadiah, dkk (1993: 64) mengemukakan bahwa

Keterampilan menulis sangat kompleks karena menuntut siswa untuk menguasai komponen-komponen di dalamnya, misalnya penggunaan ejaan yang benar, pemilihan kosakata yang tepat, penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang baik.

Kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran menulissangat sulit direalisasikan di sekolah dasar. Kemampuan menulis siswa lulusan sekolah dasarmasih rendah. Hal yang paling mendasar dari masalah tersebut adalah pemahaman siswa terhadap kosakata bahasa Inggris masih kurang sehingga siswa tidak mampu menuliskan kata dengan benar. Kosakata merupakan komponen inti dalam semua keterampilan berbahasa, salah satunya untuk menulis. Di samping itu metode yang diterapkan guru yang masih belum efektif. Masalah tersebut menjadi kompleks karena peserta didik tidak akan berhasil dalam tahapan selanjutnya yaitu dalam menulis kalimat bahkan paragraf. Apabila hal tersebut dibiarkan maka akan berdampak pada terhambatnya pembelajaran. Pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dan pengetahuan siswa tidak berkembang Mengingat keterampilan menuliskan kata bahasa Inggris penting bagi siswa, maka seharusnya guru bisa meningkatkan pemahaman siswa terhadap kosakata dan membangkitkan kegairahan siswa untuk belajar menulis serta menjadikanmenulis sebagai kebiasaan yang alami dan menyenangkan.

Solusi dari permasalahan tersebut guru harus lebih mengefektifkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan


(10)

3

menarik yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa pada saat ini. E. Sadtono (1996: 81-82) menyatakan bahwa

Berdasarkan penelitian Bartley, sikap siswa mungkin menjadi lebih buruk terrhadap bahasa asing yang dipelajari setelah ia mempelajari bahasa tersebut dengan metode tertentu tanpa hasil. Sebab itu, Bartley menganjurkan agar dicari metode pengajaran bahasa yang dapat membuat siswa menjadi lebih positif dan menaikkan motivasinya dengan harapan bahwa sikap dan motivasi yang positif akan menaikkan prestasi belajarnya. Hasil penelitian Bartley ini membuktikan bahwa ketepatan pemilihan metode dalam pengajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting.

Metode Total Physical Response (TPR) bisa dijadikan metode alternatif dalam pembelajaran menuliskan kata. Machova ( 2009: 37 ) menyatakanbahwa “TPR adalah sebuah metode yang berhasil mencapai hasil yang sangat baik dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggrisuntuk siswa muda, itu membuat mengingatkosakata jangka panjang lebih mudah.” Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap kosakata maka siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan menulis mereka.Hewitt dan Linares (1999: 203) menyatakan temuan mereka bahwa “kegiatan yang melibatkan gerakan fisik dalam mengajar bahasa Inggris merupakan hal yang menyenangkan dan merangsang bagi siswa yang lebih muda.” Ternyata metode tersebut belum diimplementasikan dalam pembelajaran kosakata di SD.

Untuk membuktikan hal tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Metode TPR-B bagi Peningkatan Kerampilan Siswa Menuliskan Kata Sederhana Bahasa Inggris (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dirumuskan permasalahan yang terjadi di SDN Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, adalah sebagai berikut:


(11)

1. Lemahnya keterampilan siswa menuliskan kata bahasa Inggris diakibatkan oleh faktor metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

2. Pemahan siswa terhadap kosakata, sehingga menghambat mereka dalam mengembangkan keterampilan menulis. Hal itu terjadi akibat kelemahan siswa dalam penulisan kosakata bahasa Inggris.

3. Pada pembelajaran menulis kata sederhana, sebagian besar pembelajaran masih berpusat pada guru siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru tanpa diberi kesempatan untuk melakukan aktifitas yang bermakna.

4. Metode pembelajaran menulis yang digunakan guru masih konvensional dan belum bisa memotivasi siswa dalam peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata bahasa Inggris.

Salah satu metode alternatif pembelajaran yang dapat digunakan dalam peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata bahasa Inggris yaitu dengan menggunakan metodeTPR-B (Total Physical Response with Body).

C.Rumusan Masalah

Masalah yang menjadi fokus dari penelitian ini yaitu berkaitan dengan “bagaimana” penggunaan metode TPR-Bbagi peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya.

a. Pertanyaan Penelitian

Permasalahan dalam penelitian tersebut dapat diuraikan menjadi rumusan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang part of body di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya sebelum menggunakan metode TPR-B?

2. Bagaimana keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang part of body di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya setelah menggunakan metode TPR-B?


(12)

5

3. Adakah perbedaan antara rata-rata keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang part of bodysebelum dengan sesudah menggunakan metode TPR-Bdi kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji penggunaanTPR-B dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana di sekolah dasar. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Memperoleh imformasi tentangketerampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggristentang part of body di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya sebelum menggunakan metode TPR-B.

2. Memperoleh imformasi tentangketerampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggristentang part of body di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya setelah menggunakan metode TPR-B.

3. Memperoleh imformasi tentang perbedaan antara rata-rata keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang part of bodysebelum dengan sesudah menggunakan metode TPR-Bdi kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis penelitian ini adalah untuk membuktikan tentang pentingnya menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris.Dengan demikan manfaat ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode TPR-B bagi peningkatan keterampilan menuliskan kata sederhana bahasa Inggris dengan tema part of bodydi kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya.


(13)

2. Manfaat Praktis a) Bagi Siswa

Siswa dapat memanfaatkan metode TPR-Bbagi peningkatan keterampilan mereka menuliskan kata bahasa Inggris.

b) Bagi Guru

Guru dapat mengimplementasikan metode TPR-B dalam pembelajaran, sehingga peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata bahasa Inggrisdapat dicapai selain sebagai salah satu alternatif menciptakan pembelajaran bahasa Inggris yang dapat memberikan pengalaman baru, perasaan tenang dan nyaman bagi siswa dalam menerima materi pelajaran di sekolah dasar.

c) Bagi Pembaca

Pembaca dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi pembuktian metode TPR-B dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD.

d) Bagi Peneliti

Peneliti dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bukti empiris pengujian metode TPR-B dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi terdiri dari lima Bab mulai dari Bab I sampai Bab V. Bab I menguraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II menguraikan kajian pustaka, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian. Bab III menguraikan lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitan, prosedur penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, serta analisis data. Bab IV memaparkan data dari hasil penelitian yang telah didapat di lapangan, pengolahan data serta analisis temuan atau pembahasan, dan Bab V menyajikan kesimpulan terhadap hasil analisis temuan penelitian, jawaban pertanyaan dari rumusan masalah, serta saran dari hasil penelitian.


(14)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Nagarawangi 3 yang berlokasi di Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. SDN Nagarawangi 3 didirikan pada tahun 1996. Personil sekolah berjumlah 21 orang terdiri dari satu kepala sekolah, 19 orang guru dan satu orang penjaga sekolah. Sarana dan prasarana di SDN Nagarawangi 3 cukup memadai, antara lain buku-buku sumber pelajaran, berbagai alat peraga/media pembelajaran, alat-alat olahraga, perangkat kesenian musik tradisional, meja siswa, kursi siswa, lemari buku, meja guru, kursi guru, papan tulis, kursi tamu dan rak buku. Prasarana yang dimiliki adalah gedung sekolah yang berdiri atas lahan pemerintah. Di dalam gedung sekolah terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang media dan alat KBM, ruang kelas, perpustakaan, WC guru, WC murid, mushola, UKS, halaman sekolah, halaman parkir, jaringan listrik, instalasi air, akses jalan, lapangan olahraga dan lapangan upacara. Atas dasar tersebut, SD tersebut memiliki daya dukung memadai untuk pembelajaran.

Peneliti memilih SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya dijadikan lokasi penelitian karena beberapa alasan. Pertama, di SDN Nagarawangi 3 belum ada yang mengadakan penelitian tentang penggunaan metode Total Physical Response with Body (TPR-Body) bagi peningkatan kerampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris. Kedua, lokasi penelitian ini juga sebagai tempat peneliti melaksanakan observasi awal penelitian dan ketiga, jarak dari peneliti relatif terjangkau serta ada izin untuk melaksanakan penelitian di SD tersebut. 2. Populasi Penelitian

Populasi penelitian menurut Sugiyono (2009: 80) dalam bukunya “metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” mengatakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan


(15)

kemudian ditarik kesimpulannya.” Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya yang berjumlah 26 orang.

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya

Nomor Nama Jenis Kelamin

1 Nazwa Perempuan

2 Naufal Laki-laki

3 Ayu Perempuan

4 Imasaliyah Perempuan

5 Galih Laki-laki

6 Riski Laki-laki

7 Taufik Laki-laki

8 Eet Perempuan

9 Candra Laki-laki

10 Kelvin Laki-laki

11 Azhar Perempuan

12 Revalina Perempuan

13 Agil Laki-laki

14 Deta Laki-laki

15 Sendi Laki-laki

16 Fathan Laki-laki

17 Alya Perempuan

18 Sarah Perempuan

19 Devina Perempuan

20 Fazri Laki-laki

21 Zulfan Laki-laki

22 Anai Perempuan

23 Wisnu Laki-laki

24 Wawan Laki-laki

25 Albiyaturahma Perempuan

26 Reza Laki-laki

3. Sampel Penelitian

Definisi sampel menurut Sugiyono (2009: 81)adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti


(16)

27

memilih teknik sampling jenuh yaitu “teknik penentuan sampel bila semua anggota digunakan sebagai sampel.Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil” (Sugiyono, 2009: 85). Dan sampel yang diambil adalah semua siswa kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Berikut daftar sampel penelitian di SDN Nagarawangi3 Kota Tasikmalaya: Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No

Siswa Kelas IIIB

SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya

Jenis kelamin Jumlah

1 Laki-laki 16

2 Perempuan 10

Jumlah 26

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Umar (2005: 54-55) “desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitinya.”

Desian penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre Eksperimental Design yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Dikatakan demikian karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel


(17)

tidak dipilih secara random. Bentuk pre-eksperimen design yang digunakan oleh peneliti adalah bentuk one-group Pre-Test-Post-Test design (Sugiyono, 2009: 74). Menurut Sugiyono (2012: 73) yaitu “bentuk one group Pre-Test-Post-Test design.Dalam penelitian ini yaitu dengan cara peneliti melakukan Pre-Test sebelum diberi perlakuan (treatment) dan Post-Test setelah perlakuan, kemudian dibandingkan hasil Pre-Test dan Post-Test.” Bentuk desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Pre-Eksperimen Keterangan:

O1 = SkorPre-Test

(sebelum menggunakan metodeTPR-B)

× = Perlakuan

O2 =

SkorPost-Test

(setelah menggunakan metodeTPR-B)

Penggunaan metode TPR-B bagi peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa inggris = (O2-O1)

Sugiyono (2012:75) C. Metode Penelitian

Secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976) (dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa, 1999: 767), metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan penelitian menurut Hadi (2001: 43) yaitu “usaha untuk menemukan, mengembangkan,dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.” Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang sistematis untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan


(18)

29

guna mencapai tujuan yang ditentukan dalam penelitian. Lebih jelas dikemukakan oleh Sugiyono (2010:6) bahwa

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, terdapat empat kata kunci dalam metode penelitian yaitu: cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya, data yang telah diperoleh dalam penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen tipe pre-eksperimental design.Menurut Sugiyono (2012:76) “Pada tipe pre-eksperimental design tidak terdapat kelas kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak.” Penelitian ini menggunakan metode eksperimen tipe pre-eksperimental designkarena penelitian ini dilaksanakan di satu kelas yaitu di kelas IIIB SDN Nagarawangi 3, dan tidak ada kelas kontrol. Bentuk pre-eksperimental design yang digunakan adalah One-Group Pre-Test-Post-Test Design, dengan memberikan Pre-Test sebelum perlakuan dan Post-Test setelah perlakuan dan kemudian membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Adapun prosedur dalam melaksanakan penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa tahapan perencanaan yang dilakukan, yaitu:

a. Melakukan observasi ke sekolah yang dijadikan subjek penelitian. b. Memilih kelas sebagai sampel penelitian.

c. Penyususnan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelasksanaan tes awal (Pre-Test) untuk kelas yang dijadikan sampel penelitian. b. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan metode TPR-B.

c. Pelaksanaan tes akhir (Post-Test) untuk kelas yang dijadikan sampel penelitian. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh imformasi


(19)

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” (Sugiyono, 2009: 38) Variabel-variabel dalam penelitian ini diantaranya:

a. Variable Independent (Variabel Bebas)

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabeldependen (terikat)” (Sugiyono, 2009: 39). Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode TPR-B. b. Variable Dependent (Variabel Terikat)

“Variabel merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono, 2009:39). Variabel terikat pada penelitian ini adalah keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris.

Berikut pemetaan variabel penelitiannya:

Gambar 3.2

Pemetaan Variabel Penelitian 2. Definisi Operasional Variabel

Pada definisi operasional variabel bertujuan untuk menghindari terjadi perbedaan interpretasi variabel yang diteliti, berikut ini dikemukakan definisi konseptual masing-masing variabel, yaitu:

a. Metode TPR-B

Menurut Richard dan Rogers ( 2001:73 ), “TPR adalah metode pengajaran bahasa yang dibangun antara koordinasi ucapan dan tindakan.”Richard dan Rodgers mencoba untuk mengajarkan bahasa melalui aktifitas fisik ( motorik ). Demikian pula, Vale dan Feunteun ( 1998:39 ) menyatakan bahwa “TPR didasarkan pada urutan instruksi pendek atau deskripsi bertindak, yang melibatkan banyak respon fisik.”

Metode TPR-Body (Variabel bebas)

Ketrampilan Siswa Menuliskan Kata

Sederhana (Variabel terikat)


(20)

31

Dalam perkembangannya, metode TPR tidak hanya terbatas pada perintah seluruh tubuh saja tapi dikembangkan menjadi beberapa tipe, salah satunya yaitu TPR-B atau TPR with Body. TPR-Body merupakan salah satu jenis metode TPR yang implementasi pembelajarannyamenggunakan gerakan tubuh secara umum. TPR-Body akan lebih efektif dilakukan diruangan yang cukup luas hal ini untuk memudahkan peserta didik untuk bergerak dengan leluasa.

b. Keterampilan Menuliskan Kata Sederhana

Siswa dapat secara tepat menuliskan kata sederhana bahasa Inggris. Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), “menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis,dan struktur bahasa.”

Kata sederhana yang dimaksud adalah kata yang sering digunakan dalam tema dan lingkungan siswa, dalam hal ini adalah kata anggota tubuh (part of body). Kata-kata tersebut adalah: cheek, eyebrow, brow, chin, arm, middle finger, little finger, palm, stomach, tongue, nail dan thumb.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur dalam suatu penelitian. Lebih jelas menurut Sugiyono (2009: 102) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes, pengembangan bahan ajar dan observasi.

1. Tes Menuliskan Kata Sederhana Bahasa Inggris

Instrumen penelitian utama pada penelitian ini berupa soal tes menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang anggota tubuh (part of body) di kelas IIIB semester genap dalam bentuk pilihan ganda dan isian. Kisi-kisi instrumen soal keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris tentang part of body ditunjukan sebagai berikut:


(21)

Standar Kompetensi : 8. Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks sekolah

Kompetensi Dasar : 8.1 Menyalin kosakata bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan ejaan yang benar

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen

No. Materi Indikator Nomor

Soal 1.

Anggota tubuh (part of body)

Menulis pengertian kosakata tentang

part of body 1-5

2. Melengkapi bentuk kata sederhana

tentang part of body 6-10

3. Menyusun huruf-huruf menjadi kata

sederhana tentang part of body 11-15 4.

Membandingkan jumlah konsonan dan vokal kata sederhana tentang part of body

16-20

Kriteria penskoran pengetahuan siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4

Kriteria Penskoran

Aspek Kriteria Skor

Ketepatan menulis pengertian kata

Tepat 1

Tidak tepat 0

Ketepatan melengkapi bentuk kata Tepat 1

Tidak tepat 0

Ketepatan menyusun huruf-huruf menjadi kata

Tepat 1

Tidak tepat 0

Ketepatan membandingkan jumlah konsonan dan vokal kata

Tepat 1


(22)

33

Rubrik penilaian menuliskan kata adalah sebagai berikut: Tabel 3.5

Rubrik Penskoran Ketrampilan Siswa Menuliskan Kata

Indikator Nomor Soal Bobot skor Jumlah Skor

Indikator 1

1 1

5

2 1

3 1

4 1

5 1

Indikator 2

6 1

5

7 1

8 1

9 1

10 1

Indikator 3

11 1

5

12 1

13 1

14 1

15 1

Indikator 4

16 1

5

17 1

18 1

19 1

20 1

Skor Maksimum 20 20

2. Instrumen Pengembangan Bahan Ajar

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu membuat instrumen pengembangan bahan ajar yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam pembelajaran yang sebelumnya telah dikonsultasikan


(23)

dengan dosen pembimbing. Instrumen pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini adalah RPP yang di dalam pelaksanaannya menggunakan metode TPR-B. Untuk materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas III semester II mengenai part of body. Pelaksanaan RPP menggunakan metode TPR-B dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Berikut uraian kegiatan pelaksanaan pembelajaran:

a. Pertemuan Pertama

Indikator :

Menulis pengertian kosakata sederhana tentang part of body Melengkapi bentuk kata sederhana tentang part of body Pra Pembelajaran :

Guru merapihkan tempat duduk siswa. Guru membuka pelajaran dengan ucapan salam dilanjutkan dengan berdo’a sebelum belajar. Siswa dibiasakan membaca surat Al-fatihah sebelum pelajaran dimulai. Guru melakukan apersepsi mengenai pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu mengenai anggota badan (part of body) dan juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Pembelajaran :

Guru mengingatkan kembali tentang materi part of body yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk lebih memotivasi siswa guru menyuruh siswa menyanyikan lagu yang berhubungan materi yaitu lagu “head, shoulder, knee and toes” yang sebelumnya diberi contoh oleh guru. Guru melakukan pemanasan (review) dengan perintah yang sederhana mengenai kosakata part of body yang telah diajarkan sebelumnya, misalnya “touch your hair, touch your eyes”.

Guru mengondisikan kelas dengan merubah tempat duduk siswa menjadi bentuk “U” supaya fokus siswa selalu tertuju kepada guru. Guru mengenalkan enam kosakata baru mengenai part of body menggunakan media konkret yaitu anggota badan guru. Guru mengucapkan kosakata baru sambil menyentuh anggota tubuh tersebut dan siswa mengulang apa yang diucapkan guru.


(24)

35

Guru menyuruh semua siswa untuk berdiri dan berbaris dengan rapi di tengah-tengah kelas. Guru menyuruh siswa untuk mendengarkan instruksi guru dan menirukan tindakan guru. Caranya, jika guru mengatakan “touch your shoulder!” sambil memegang pundak, semua siswa harus mengikuti tindakan yang dilakukan guru begitupun seterusnya terhadap kata yang lain sampai dianggap cukup oleh guru. Setelah siswa mengetahui beberapa kosakata baru yang diajarkan, guru memerintahkan siswa melakukan tindakan sederhana tanpa dicontohkan oleh guru. Contohnya, “Galih, toch your brow!” Kemudian dia menyentuh alisnya sendiri tanpa diberi contoh. Kegiatan tersebut dilakukan secara berulang pada 10 siswa.

Setelah semuanya selesai guru menuliskan kosakata baru mengenai part of body yang telah dipelajari di papan tulis, guru mengucapkan setiap kata dan mengeja tiap kata dan diucap ulang oleh semua siswa agar mereka paham mengenai bentuk kata tersebut. Setelah itu siswa diberi latihan dengan melengkapi kata dengan satu sampai tiga huruf yang telah dihilangkan.

b. Pertemuan Kedua

Indikator :

Menyusun huruf-huruf menjadi kata sederhana tentang part of body

Membandingkan jumlah vokal dan konsonan pada kata sederhana tentang part of body

Pra Pembelajaran :

Guru mengondisikan siswa untuk siap belajar dengan merapihkan bangku dan tempat duduk. Guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan berdo’a sebelum belajar. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Guru melanjutkan materi sebelumnya yang telah diajarkan mengenai part of body dan juga memberi tahu tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Pembelajaran :

Guru mengulang materi yang sebelumnya telah dipelajari dengan menyuruh siswa melakukan tindakan sederhana sesuai perintah guru dengan beberapa


(25)

kosakata sebelumnya. Guru menyuruh siswa mengubah tempat duduk menjadi bentuk “U” dan menyuruh mereka berdiri dan berbaris di tengah kelas.

Guru mengenalkan lagi enam kosakata baru yang merupakan lanjutan dari materi sebelumnya mengenai part of body dengan anggota badan. Guru menyuruh siswa melakukan tindakan sederhana dengan kosakata baru. Setelah itu guru melakukan instruksi lanjutan yang lebih kompleks dengan menggunakan kata kerja yang bervariasi. Jika sebelumnya hanya menggunakan kata kerja “touch” saja, maka untuk kegiatan kali ini menggunakan kata kerja baru misalkan “turn, up, blink, lift, rub, wipe”. Guru mencontohkan tindakan dan siswa menirukan tindakan guru. Contohnya, jika guru mengatakan “turn your arm” sambil memutar lengan maka siswa menirukan tindakan guru dengan memutar lengan mereka, kemudian guru menyuruh 10 siswa untuk melakukan tindakan seperti yang dilakukan.

Setelah itu, guru melakukan pembalikan yaitu dengan menyuruh satu orang siswa maju ke depan. Guru menyuruh siswa tersebut untuk memberikan perintah baik kepada teman-temannya atau kepada guru sekalipun. Siswa yang diberikan perintah harus melakukan tindakan yang diperintahkan siswa tersebut. Setelah semuanya selesai dikerjakan, guru menuliskan kosakata baru yang dipelajari di papan tulis.

Guru mengucapkan dan mengeja setiap kata supaya mereka paham mengenai bentuk dan susuan huruf-huruf pada setiap kata. Guru memberi latihan menyusun huruf-huruf dan menghitung banyak vokal dan konsonan dari setiap kata.

3. Instrumen Observasi

Instrumen pembelajaran lainnya yaitu guru menjadi pengajar dan diobservasi oleh mahasiswa tingkat empat UPI Kampus Tasikmalaya. Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode TPR-B, maka digunakan lembar observasi yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan kemudian dijelaskan kepada observer. Dalam instrumen observasi ini terdapat lima kolom yang disediakan, yaitu (a) kegiatan guru berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksankan guru dalam menerapkan metode TPR-B, (b)


(26)

37

ya atau tidak untuk kegiatan guru, (c) kegiatan siswa berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa sebagai respon dari perintah-perintah yang diberikan oleh guru, (d) ya atau tidak untuk kegiatan siswa dan (e) catatan.

Cara penggunaan instrumen ini, observer cukup memberi tanda check list ( ) pada kolom ya atau tidak untuk kegiatan guru dan siswa dengan melihat kegiatan guru pada saat pembelajaran. Jika ada hal-hal yang penting menurut observer dalam setiap kegiatan guru dan siswa bisa dicatat dalam kolom catatan.

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Uji validitas dan Reliabilitas penelitian

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2009:121) dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunkan untuk mendapatkan data (mengukur)itu valid.” Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes, maka dilakukan dua pengujian instrumen yaitu, pengujian validitas konstruksi (construct validity) dan pengujian validitas isi (content validity). Untuk pengujian validitas konstruksi menggunkan pendapat dari ahli (judgment expert), dalam hal ini instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan didiskusikan dengan tim peneliti yang lain. Dari hasil konsultasi dengan dosen pembimbing diperoleh beberapa masukan, diantaranya: bentuk soal minimial dua jenis, isi soal harus sesuai indikator yang ingin di capai dan soal yang dibuat tidak boleh sama atau pernah diberikan sebelumnya kepada subjek penelitian. Setelah dikonsultasikan dengan ahli dan didiskusikan dengan tim peneliti, kemudian instrumen diujicobakan terhadap subjek penelitian yang dianggap sama karakteristiknya.

Uji instrumen dilaksanakan di kelas IIIA SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya yang berjumlah 26 orang. Pengujian dilaksanakan pada hari Senin


(27)

tanggal 7 April 2014. Soal dikerjakan sesuai dengan kemampuan siswa atas bimbingan guru.

Untuk mengetahui nilai validitas soal dapat menggunakan koefisien produk momen. Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2011: 75) Untuk menentukan keberartian dari koefisien validitas, dilakukan uju t seperti yang dikemukakan Sugiyono (2012: 251) dengan rumus sebagai berikut:

t =

Jika nilai t dari perhitungan lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 0,05 (thitung> ttabel) maka butir soal tersebut dikatakan valid.Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas pada Microsoft excel.

a. Memasukan skor yang diperoleh siswa. Jawaban benar diberi skor1, jika jawaban salah diberi skor 0

b. Menghitung koefisien korelasi rxy dengan menggunakan fungsi excel c. Menghitung t-hitung dengan menggunakan fungsi excel

d. Menghitung t-tabel dengan dengan menggunakan fungsi excel


(28)

39

Berikut hasil validitas instrumen yang dilaksanakan di kelas IIIA SDN Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal

Nomor Soal Nilai rxy thitung ttabel Keterangan

1 0,352 3,005 2,064 Valid/Rendah

2 0,224 2,347 2,064 Valid/Rendah

3 0,561 4,035 2,064 Valid/Cukup

4 0,754 5,253 2,064 Valid/Tinggi

5 0,393 3,203 2,064 Valid/Rendah

6 0,617 4,341 2,064 Valid/Tinggi

7 0,700 4,853 2,064 Valid/Tinggi

8 0,286 2,677 2,064 Valid/Rendah

9 0,536 3,903 2,064 Valid/Cukup

10 0,541 3,932 2,064 Valid/Cukup

11 0,268 2,586 2,064 Valid/Rendah

12 0,442 3,440 2,064 Valid/Cukup

13 0,352 3,005 2,064 Valid/Rendah

14 0,455 3,504 2,064 Valid/Cukup

15 0,676 4,695 2,064 Valid/Tinggi

16 0,780 5,467 2,064 Valid/Tinggi

17 0,590 4,187 2,064 Valid/Cukup

18 0,651 4,536 2,064 Valid/Tinggi

19 0,60 4,260 2,064 Valid/Cukup

20 0,668 4,644 2,064 Valid/Tinggi

Berdasarkan data pada tabel 3.7 di atas diperoleh 20 soal yang valid dengan kriteria terbanyak yaitu cukup dan tinggi sebanyak 14 butir soal dan sisanya kriteria rendah sebanyak enam butir soal. Kesimpulannya, semua soal dapat digunakan dalam penelitian.


(29)

b. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik.” (Arikunto, 2010: 221). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran itu dapat dipercaya.

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS.16. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.

Langkah-langkah menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Buka halaman data view, masukan data skor butir soal.

3) Klik Variable View. Pada kolom Name ketik soal nomor satu sampai nomor 20 tanpa spasi. Pada Type pilih Numeric. Pada kolom Measure pilik nominal untuk semua nomor.

4) Klik Analyze, lalu scale lalu pilih Reliability Analysis. 5) Pindahkan semua variabel ke kotak items.

6) Kemudian klik statistics. Pada kotak dialog descriptives for, klik scale of item deleted. Lalu klik continue dan klik ok.

Berikut hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach alpha dalam program SPSS 16.0, yaitu:

Tabel 3.8 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.861 20

Jika nilai alpha> 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Klasifikasi nilai alpha dapat digambarkan dalam tabel berikut.


(30)

41

Tabel 3.9 Klasifikasi Nilai Alpha

Nilai α Kriteria

α> 0,90 Sempurna

αantara 0,70 – 0,90 Tinggi

αantara 0,50 – 0,70 Moderat

α< 0,50 Rendah

Pada tabel hasil uji reliabilitas instrumen soal, semuanya dinyatakan reliabel karena Cronbach’s Alpha sebesar 0,861 termasuk kriteria reliabilitisas tinggi. c. Tingkat Kesukaran (Index Difficulty)

“Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari testee untuk suatu item dengan jumlah peserta testee” (Arikunto, 2011: 3). Tingkat kesukaran menurut Rukmana (2006, hal. 99) dihitung dengan rumus:

Gambar 3.3 Tingkat Kesukaran

Keterangan: TK : Tingkat Kesukaran

∑B : Banyaknya siswa yang menjawab benar N : Jumlah siswa/Testee

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin sukar soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal dalam Rukmana (2006: 99).


(31)

Tabel 3.10

Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Soal

No. Butir Soal Tingkat Kesukaran

Indeks Kualitas

1 0,92 Mudah

2 0,70 Sedang

3 0,96 Mudah

4 0,85 Mudah

5 0,19 Sukar

6 0,58 Sedang

7 0,65 Sedang

8 0,15 Sukar

9 0,81 Mudah

10 0,58 Sedang

11 0,96 Mudah

12 0,85 Mudah

13 0,92 Mudah

14 0,88 Mudah

15 0,85 Mudah

16 0,77 Mudah

17 0,69 Sedang

18 0,69 Sedang

19 0,73 Mudah


(32)

43

Berdasarkan perhitungan rumus pada Ms. Excel, tingkat kesukaran yang diperoleh adalah sebagian besar soal dikategorikan mudah dan sedang. Dilihat dari tabel di atas diperoleh soal dengan kategori mudah sebanyak 12 butir soal, kategori sedang sebanyak enam butir dan kategori sukar sebanyak dua butir.

Berdasarkan hasil pengembangan instrumen secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa dari 20 soal, semua soal dipilih untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk mengukur keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara. Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan observasi berperan serta (participant observation). Dalam hal ini, peneliti terlibat dengan dalam kegiatan penelitian yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian. Peneliti menjadi guru dan mengajarkan sendiri metode TPR-B kepada siswa kelas IIIB SDN Nagarawangi 3 dengan didampingi observer dari mahasiswa tingkat empat UPI Kampus Tasikmalaya.

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan pokok masalah dalam penelitian ini adalah melalui alat pengumpul data primer berupa tes keterampilan menuliskan kata sederhana bahasa Inggris dalam bentuk tes tertulis dan lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan metode TPR-B.

Tabel 3.12

Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen Sumber

1 Metode TPR-B Observasi Pedomen

Observasi Guru 2 Ketrampilan Siswa


(33)

1. Tes Keterampilan Menulikan Kata

Tes keterampilan menuliskan kata sederhana digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tes didefinisikan menurut Sudijono (2011: 67), yaitu

Cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

Tes keterampilan menuliskan kata mengenai part of body berjumlah 20 soal dan tingkat kesukaran berbeda-beda. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat Pre-Test danPost-Test. Pre-Test dilakukan pada tanggal 5 Mei 2014 dan Post-Test dilakukan setelah diberi tindakan pada tanggal 7 Mei 2014.

2. Lembar Observasi

Observasi dilakukan terhadap guru yang melakukan pembelajaran. Dalam penelitian ini yang menjadi guru adalah peneliti sendiri dan observernya adalah mahasiswa tingkat empat UPI Kampus Tasikmalaya. Observsi ini dilakukan untuk mengetahui antara prencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode TPR-B. Instrumen ini menggunkan rating scale, yaitu pemberian tanda check list ( ). Sebelum digunakan, lembar observasi ini didiskusikan dengan observer agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengisiannya.

H. Analisis Data

Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Sugiyono (2010:335) mengemukakan, bahwa

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan


(34)

45

yang akan dipelajari dan menbuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

1. Analisis Statistik

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis dalam penelitian ini, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Sugiyono (2009: 147) berpendapat bahwa

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Melalui statistik deskriptif ini, peneliti ingin mendeskripsikan data sampel dan untuk mencari perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Adapun teknik anlisis data dilakukan terhadap nilai Pre-Test, Post-Test dan Gain, untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris dalam materi part of body sebelum dan sesudah diberi perlakukan (treatment) dan untuk mengetahui adakah dalam keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris yang signifikan sebelum dan sesudah diberi perlakuan (treatment). Sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris menggunakan metode TPR-B.

a. Data Deskriptif

Analisis statistika deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai masing-masing variabel agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif. Statistika deskriptif menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), jumlah (sum) simpangan baku (standard deviation), varians (variance), rentang (range), nilai minimum dan maximum dan sebagainya. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.

Data yang diolah adalah data keterampilan menuliskan kata sederhana bahasa Inggris siswa kelas IIIB SDN Nagarawangi 3. Tingkat keterampilan menuliskan kata diukur melalui Pre-Test dan Post-Test.


(35)

b. Normalisasi Gain (N-Gain)

Setelah data diperoleh, kemudian diuji N-Gain untuk mengetahui peningkatan sebelum dan setelah diberi perlakuan (treatment) dengan menggunakan rumus:

< g > = Keterangan :

< g > = Skor gain ternormalisasi T1 = Skor Pre-Test

T2 = Skor Pos-Test

= Skor maksimum ideal

(Meltzer, 2002: 1260) N-Gain dapat ditafsirkan berdasarkan kriteria peningkatan N-Gain pada tabel berikut:

Tabel 3.13 Kriteria N-Gain

Kriteria Nilai N-Gain Tinggi N-Gain ≥ 0,7 Sedang 0,7 >N-Gain≥ 0,3

Rendah X < 0,3

(Hake, 1999) Hasil data menuliskan kata sederhana bahasa Inggris siswa pada Pre-Test dan Post-Test kemudian dikelompokan dalam kategori kemampuan siswa yaitu tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus simpangan baku sebagai berikut:

M + 2 (s) M + 1 (s) M – 1 (s) M – 2 (s)


(36)

47

Keterangan:

M = nilai mean atau median

s = nilai simpangan baku (standar deviasi)

Dengan penetapan kelompok (kategori) kemampuan siswa:

Skor Skor M Skor Skor

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

(Heryadi, 2008: 32)

Setelah menganalisis data dengan statistik deskriptif, selanjutnya dilakukan statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2009: 148) menyatakan bahwa “statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.”

2. Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas

Sebagai persyaratan untuk analisis statistik, maka dilakukan uji normalistas data. Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas akan mengarahkan teknik statistik apa yang digunakan, jika hasil uji normalitas menunjukan bahwa datanya berdistribusi normal maka digunakan teknik statistik parametrik, sedangkan jika sebaliknya maka teknik statistik yang digunakan adalah non parametrik (Sugiyono, 2012).

Berdasarkan pengalaman empiris ahli statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 (n > 30), sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal, bisa dikatakan sebagai


(37)

sampel besar (Jihadi, 2012). Sampel dalam penelitian ini bisa dikatakan sebagai sampel kecil (n < 30), tetapi untuk memberikan kepastian data merupakan distribusi normal atau tidak, peneliti menggunakan uji normalitas.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan porgram SPSS 16.0 menggunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai signifikansipada Kolmogrov-Smirnov. Kriterianya, jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Hipotesis Statistik

Setelah melaksanakan uji normalitas, kemudiandilakukan uji hipotesis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini jika data berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik parametrik menggunakan uji perbedaan rata-rata yaitu uji t berpasangan (Two Paired Sample T Test), uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan, maksudnya adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda (Riduwan, 2009). Namun apabila data yang digunakan tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik non parametrik. Untuk memudahkan perhitungannya peneliti menggunakan program SPSS 16.0.

Hipotesis statistik pada penelitian ini tentang penggunaan metode TPR-B bagi keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris di SD, ditetapkan kaidah pengambilan keputusannya sebagai berikut:

a. Hipotesis nol (H0)

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai Pre-Test dengan rata-rata Post-Test; atau Ho : µpre-test= µpost-test

b. Hipotesis alternatif (Ha)

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai Pre-Test dengan rata-rata Post-Test; atau Ho : µpre-test≠µpost-test

Kriterianya jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika pada analisis data jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel dan signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.


(38)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilanalisispenelitiandanpembahasanpadabab IV, secaraumumdapatdisimpulkanbahwapembelajaranmenuliskan kata denganmenggunakanmetodeTPR-B yang telahdilaksanakanpadasiswakelas IIIB SDN Nagarawangi 3 berpengaruhbagipeningkatanketerampilansiswamenuliskan kata sederhanabahasaInggrisdengantemapart of body. Hal

tersebutmembuktikanbahwabahwametodeTPR-BdapatdigunakansebagaisolusidalampembelajaranmenulisbahasaInggris.

MelaluimetodeTPR-Bsiswaselaluaktifdilibatkandalampembelajaran. Hal tersebutmembuatfokuspembelajarantidakhanyakepada guru sehinggasiswamendapatkanpengalamanbelajar yang bermakna.

Dengankegiatanpembelajaran yang

aktifdanmenyenangkandapatmenghilangkanketegangandan stress siswapadasaatpembelajaran.

DampaknyahasilbelajardenganmenggunakanmetodeTPR-Bsangatbaik,

terbuktidaripenelitian yang

telahdilakukanpemahamananakterhadapkosakatameningkatsehinggasecaralangsun gberpengaruhterhadapketerampilanbahasaanakyaitumenulis. Indikator yang ingindicapaidalampenelitianinitercapaidenganhasil yang memuaskan.

B. Saran

Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, didapathasil yang positif.

Walaupunpenelitimenyadaribahwapenelitian yang

telahdilaksanakanmasihjauhdarikesempurnaankarenaketerbatasandaripengetahuan danpengalaman yang dimilikisertafaktor lain yang berpengaruhdalampenelitianini, penelitimemberibeberapa saran sebagaiberikut:

1. MetodeTPR-B sangatbaikdigunakandalampembelajaranbahasainggris, salahsatunyapelajaranmenuliskan kata. Terbuktidenganpenelitian yang telahdilaksanakanmendapatkanhasil yang signifikan.


(39)

2. Metodepenelitianeksperimen yang digunakandalampenelitianinibisamenjadireferensi yang baikbagipenelitianselanjutnyadenganfokuspenelitian yang sama.

3. Rencanapelaksanaanpembalajaran yang

diterapkandalampenelitianinibisamenjadiacuan yang baikkhususnyabagi guru

bahasaInggrisdalammengajarkanmenuliskan kata

sederhanabahasaInggristentangpart of body.

4. Kepadapenelitiselanjutnyadisarankanuntuklebihmengembangkanpenelitiantent

angmenuliskan kata

denganterobosan-terobosanbarudanmutakhir,karenamenulismerupakansalahsatudariempatketera mpilanbahasa yang masihdianggapsulitsehinggamembutuhkansolusi yang tepat.


(40)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. (2006) Pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.

Akhadiah, S, dkk. (1993) Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. IKIP Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. (2010) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2011) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Asher. (1966) Total Physical Response-TPR. [Online]. Tersedia di:

http://www2.vobs.at/ludescher/Ludescher/LAcquisition/total_physical_respons e.htm#Research%20work. [Diakses 5 Juni 2014].

BNSP. (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa Inggris SD/MI. Jakarta: BNSP.

Dedi, H. (2008) Modul Matematika untuk SMK kelas X. Jakarta: Yudistira. Depdikbud. (1989) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2012) Kurikulum KTSP 2006. [Online]. Tersedia di: http://bsnp-indonesia.org. [Diakses 4 Juni 2014].

E. Sadtono. (1996) “Kompetensi komunikatif: mau ke mana?”dalam Muljanto Sumardi (ed). Berbagai pendekatan dalam pengajaran bahasa dan sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Hadi, S. (2001) Metodologi penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Hake. (1999) Analyzing change/gain scores. [Online]. Tersedia di:

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [Diakses 24

April 2014].

Hannany, (2008) Penerapan metode Total Physical Response (TPR) dalam meningkatkan keterampilan menulis. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri.

Hewitt, E dan Linares, P. L. (1999) Actividad psicomotriz en el aprendizaje de Ingles para niños. Tesis, Doctoral, Editorial Universidad de Granada.


(41)

Jihadi. (2012) Normal data [Online]. Tersedia di: jihadi.staff.umm.ac.id/2012/03/normal-data.[Diakses 3 Mei 2014].

Kamsinah. (2008) Metode dalam proses pembelajaran.Jurnal lentera pendidikan, 11 (1), hlm. 101-114.

Ichsan. (2011) Metode pembelajaran bahasa Inggris. [Online]. Tersedia di:http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/metode-pembelajaran-bahasa-inggris sd.html. [Diakses 3 April 2014].

Larsen-Freeman, D. (1986) Techniques and principles in language teaching. Oxford: Oxford University Press.

Meltzer. (2002)The relationship between Mathematics preparation and conceptual learning gain in physics: a posible “hidden variable in diagnostic pretest scores”. American Journal Physics, 70(12), hlm. 1259-1268.

Machova, J. (2009) Application of Total Physical Response method in teaching fifth form pupils of primary school. [Online]. Tersedia di:

http://is.muni.cz/th/105545/pedf_b_c1/Machova_Jana_BP.pdf [Diakses 3 April 2014].

Minjanti. (2011) SK, KD mata pelajaran bahasa Inggris. [Online]. Tersedia di: http://minjanti.blogspot.com/2010/06/sk-kd-mapel-bahasa-inggris.html#

[Diakses 2 Juni 2014].

Ningsih. (2013) Pengaruh metodeTPR (Total Physical Response) terhadaphasil belajar bahasa Inggris padamateri pokokactivity siswa kelas III MI Badrussalam Surabaya. Skripsi, Sarjana, Universitas Negeri Surabaya.

Nurgiyantoro, B. (2001a) Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, B. (2001b) Menulis secara populer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Poerwadarminta, W. J. S. (1976) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Priyanto, D. (2010) Paham analisa statistik data dengan SPSS. Cetakan pertama. Jakarta: PT Buku Seru.

Rodgers, T. (2003) Methodology in the new millennium. English Teaching Forum, 41 (4), hlm. 2-13.


(42)

78

Richard, J. C dan Rodgers, T. (2001) Approach and method in language teaching. United Kingdom: Cambridge University Press.

Rofi’uddin, A dan Zuhdi, D. (1999) Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.

Rukmana. (2006) Evaluasi pembelajaran sekolah dasar. Bandung: UPI Press. Suparno dan Yunus, M. (2008) Keterampilan dasar menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suriamiharja, A, dkk. (1997) Petunjuk menulis praktis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono. (2009) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Cetakan ke delapan. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. (2010) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Sugiyono.(2012) Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabet.

Setyanto. (2005) Memperkenalkan kembali metode eksperimen dalam kajian komunikasi. Jurnal Ilmu komunikasi, 3 (1), hlm. 37-48.

Sudjana. (1996) Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, A. (2011) Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tarigan, H. G. (1991) Metodologi pengajaran bahasa 1. Edisi ke-1, Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (1994) Menulis sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2008) Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Umar, H. (2005) Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Vale, D dan Feunteun, A. (1998) Teaching children English: atraining course for teacher to children. United Kingdom: Cambridge University Press.

Widodo, H. P. (2005) Teaching children using a Total Physical Response (TPR) method: rethinking. Jurnal Bahasa dan Seni, 33 (2), hlm. 235-248.


(1)

sampel besar (Jihadi, 2012). Sampel dalam penelitian ini bisa dikatakan sebagai sampel kecil (n < 30), tetapi untuk memberikan kepastian data merupakan distribusi normal atau tidak, peneliti menggunakan uji normalitas.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan porgram SPSS 16.0 menggunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai signifikansipada Kolmogrov-Smirnov. Kriterianya, jika signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Hipotesis Statistik

Setelah melaksanakan uji normalitas, kemudiandilakukan uji hipotesis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini jika data berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik parametrik menggunakan uji perbedaan rata-rata yaitu uji t berpasangan (Two Paired Sample T Test), uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan, maksudnya adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda (Riduwan, 2009). Namun apabila data yang digunakan tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik non parametrik. Untuk memudahkan perhitungannya peneliti menggunakan program SPSS 16.0.

Hipotesis statistik pada penelitian ini tentang penggunaan metode TPR-B bagi keterampilan siswa menuliskan kata sederhana bahasa Inggris di SD, ditetapkan kaidah pengambilan keputusannya sebagai berikut:

a. Hipotesis nol (H0)

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai Pre-Test dengan rata-rata Post-Test; atau Ho : µpre-test= µpost-test

b. Hipotesis alternatif (Ha)

terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai Pre-Test dengan rata-rata Post-Test; atau Ho : µpre-test≠µpost-test


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkanhasilanalisispenelitiandanpembahasanpadabab IV, secaraumumdapatdisimpulkanbahwapembelajaranmenuliskan kata denganmenggunakanmetodeTPR-B yang telahdilaksanakanpadasiswakelas IIIB SDN Nagarawangi 3 berpengaruhbagipeningkatanketerampilansiswamenuliskan kata sederhanabahasaInggrisdengantemapart of body. Hal

tersebutmembuktikanbahwabahwametodeTPR-BdapatdigunakansebagaisolusidalampembelajaranmenulisbahasaInggris.

MelaluimetodeTPR-Bsiswaselaluaktifdilibatkandalampembelajaran. Hal tersebutmembuatfokuspembelajarantidakhanyakepada guru sehinggasiswamendapatkanpengalamanbelajar yang bermakna.

Dengankegiatanpembelajaran yang

aktifdanmenyenangkandapatmenghilangkanketegangandan stress siswapadasaatpembelajaran.

DampaknyahasilbelajardenganmenggunakanmetodeTPR-Bsangatbaik,

terbuktidaripenelitian yang

telahdilakukanpemahamananakterhadapkosakatameningkatsehinggasecaralangsun gberpengaruhterhadapketerampilanbahasaanakyaitumenulis. Indikator yang ingindicapaidalampenelitianinitercapaidenganhasil yang memuaskan.

B.Saran

Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, didapathasil yang positif.

Walaupunpenelitimenyadaribahwapenelitian yang

telahdilaksanakanmasihjauhdarikesempurnaankarenaketerbatasandaripengetahuan danpengalaman yang dimilikisertafaktor lain yang berpengaruhdalampenelitianini, penelitimemberibeberapa saran sebagaiberikut:

1. MetodeTPR-B sangatbaikdigunakandalampembelajaranbahasainggris, salahsatunyapelajaranmenuliskan kata. Terbuktidenganpenelitian yang telahdilaksanakanmendapatkanhasil yang signifikan.


(3)

2. Metodepenelitianeksperimen yang digunakandalampenelitianinibisamenjadireferensi yang baikbagipenelitianselanjutnyadenganfokuspenelitian yang sama.

3. Rencanapelaksanaanpembalajaran yang

diterapkandalampenelitianinibisamenjadiacuan yang baikkhususnyabagi guru

bahasaInggrisdalammengajarkanmenuliskan kata

sederhanabahasaInggristentangpart of body.

4. Kepadapenelitiselanjutnyadisarankanuntuklebihmengembangkanpenelitiantent


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. (2006) Pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif di sekolah dasar. Jakarta: Depdiknas.

Akhadiah, S, dkk. (1993) Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. IKIP Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. (2010) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2011) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Asher. (1966) Total Physical Response-TPR. [Online]. Tersedia di: http://www2.vobs.at/ludescher/Ludescher/LAcquisition/total_physical_respons e.htm#Research%20work. [Diakses 5 Juni 2014].

BNSP. (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa Inggris SD/MI. Jakarta: BNSP.

Dedi, H. (2008) Modul Matematika untuk SMK kelas X. Jakarta: Yudistira. Depdikbud. (1989) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2012) Kurikulum KTSP 2006. [Online]. Tersedia di: http://bsnp-indonesia.org. [Diakses 4 Juni 2014].

E. Sadtono. (1996) “Kompetensi komunikatif: mau ke mana?”dalam Muljanto Sumardi (ed). Berbagai pendekatan dalam pengajaran bahasa dan sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Hadi, S. (2001) Metodologi penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Hake. (1999) Analyzing change/gain scores. [Online]. Tersedia di: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [Diakses 24 April 2014].

Hannany, (2008) Penerapan metode Total Physical Response (TPR) dalam meningkatkan keterampilan menulis. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri.

Hewitt, E dan Linares, P. L. (1999) Actividad psicomotriz en el aprendizaje de Ingles para niños. Tesis, Doctoral, Editorial Universidad de Granada.


(5)

Jihadi. (2012) Normal data [Online]. Tersedia di: jihadi.staff.umm.ac.id/2012/03/normal-data.[Diakses 3 Mei 2014].

Kamsinah. (2008) Metode dalam proses pembelajaran.Jurnal lentera pendidikan, 11 (1), hlm. 101-114.

Ichsan. (2011) Metode pembelajaran bahasa Inggris. [Online]. Tersedia di:http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/metode-pembelajaran-bahasa-inggris sd.html. [Diakses 3 April 2014].

Larsen-Freeman, D. (1986) Techniques and principles in language teaching. Oxford: Oxford University Press.

Meltzer. (2002)The relationship between Mathematics preparation and conceptual learning gain in physics: a posible “hidden variable in diagnostic pretest scores”. American Journal Physics, 70(12), hlm. 1259-1268.

Machova, J. (2009) Application of Total Physical Response method in teaching fifth form pupils of primary school. [Online]. Tersedia di: http://is.muni.cz/th/105545/pedf_b_c1/Machova_Jana_BP.pdf [Diakses 3 April 2014].

Minjanti. (2011) SK, KD mata pelajaran bahasa Inggris. [Online]. Tersedia di: http://minjanti.blogspot.com/2010/06/sk-kd-mapel-bahasa-inggris.html#

[Diakses 2 Juni 2014].

Ningsih. (2013) Pengaruh metodeTPR (Total Physical Response) terhadaphasil

belajar bahasa Inggris padamateri pokokactivity siswa kelas III MI Badrussalam Surabaya. Skripsi, Sarjana, Universitas Negeri Surabaya.

Nurgiyantoro, B. (2001a) Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurgiyantoro, B. (2001b) Menulis secara populer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Poerwadarminta, W. J. S. (1976) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Priyanto, D. (2010) Paham analisa statistik data dengan SPSS. Cetakan pertama. Jakarta: PT Buku Seru.


(6)

Richard, J. C dan Rodgers, T. (2001) Approach and method in language teaching. United Kingdom: Cambridge University Press.

Rofi’uddin, A dan Zuhdi, D. (1999) Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.

Rukmana. (2006) Evaluasi pembelajaran sekolah dasar. Bandung: UPI Press. Suparno dan Yunus, M. (2008) Keterampilan dasar menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suriamiharja, A, dkk. (1997) Petunjuk menulis praktis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono. (2009) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Cetakan ke delapan. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. (2010) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Sugiyono.(2012) Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabet.

Setyanto. (2005) Memperkenalkan kembali metode eksperimen dalam kajian komunikasi. Jurnal Ilmu komunikasi, 3 (1), hlm. 37-48.

Sudjana. (1996) Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, A. (2011) Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tarigan, H. G. (1991) Metodologi pengajaran bahasa 1. Edisi ke-1, Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (1994) Menulis sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2008) Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Umar, H. (2005) Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Vale, D dan Feunteun, A. (1998) Teaching children English: atraining course for teacher to children. United Kingdom: Cambridge University Press.

Widodo, H. P. (2005) Teaching children using a Total Physical Response (TPR) method: rethinking. Jurnal Bahasa dan Seni, 33 (2), hlm. 235-248.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SDN Cieunteung 3 Kota Tasikmalaya).

0 6 45

PENGARUH PENERAPAN METODE SUGGESTOPEDIA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN LITERASI (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas VB SDN 5 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya).

0 13 55

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperiment pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SD Negeri 1 Sukaharja Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis ).

3 41 60

UJI TERAP MEDIA PERMAINAN WORD SEARCH BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IV SD Negeri Nagarawangi 3 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya).

0 0 33

PENGGUNAAN MEDIA PICTURE STORY BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA ( Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IVB SDN Sukarame Kota Tasikmalaya).

0 1 39

IMPLEMENTASI MEDIA LUDO WORD GAME BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SDN 3 Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis).

5 51 42

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS (Penelitian Pre-Eksperimenpada Pembelajaran Bahasa Inggrisdi Kelas VB SD Negeri SukarameKecamatan CihideungKota Tasikmalaya).

0 4 43

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SD Negeri Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya).

1 1 34

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Kuantitatif Pre Eksperimen di Kelas V SDN Cilingga Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya).

0 0 38

PENGARUH PENGGUNAAN METODE AUDIO LINGUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS : Penelitian Pre Eksperimen di Kelas IV SDN Sukamulih Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya.

24 87 59