Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jawa merupakan daerah yang cukup terkenal tentang kemistikannya, berkaitan
dengan kepercayaan tradisional orang-orang Jawa yaitu Kejawen. Pemahaman tentang
“Kejawen” ini orang Jawa berusaha menangkap fenomena kehidupan melalui
pendalaman batin. Dalam buku yang berjudul Kebatinan Jawa dan Jagad Mistik
Kejawen, Suwardi Endraswara menjelaskan bahwa “Kebatinan sebagai sistem religi
orang Jawa yang telah tua umurnya. Kebatinan merupakan produk orang Jawa dengan
visi agar nilai-nilai Jawa menjiwai seluruh aspek kehidupan orang Jawa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ilmu kebatinan Kejawen telah ada sejak dahulu, sejak pertama kali
pulau Jawa berpenghuni.
Perkembangan Islam di Jawa menjadikan Islam bersentuhan langsung dengan
kerpercayaan tradisional ini hingga muncul perpaduan diantara keduanya yakni Mistik
Islam Kejawen yang menjadi ciri khas aliran kepercayaan ini. Disamping itu Petung
Jawa yang amat njlimet atau rumit juga menjadi ciri khas yang paling menonjol.
Kejawen adalah suatu aliran kepercayaan yang diyakini, ditaati, dipuji dan
dieksplorasi dalam kehidupan. Eksplorasi merupakan usaha untuk menemukan
ketentraman hidup, dan juga suatu paham tentang hidup. (Suwardi Endraswara, 2011 :
41)
Masyarakat Jawa Tengah masih mempercayai kepercayaan tradisional ini

sebagai warisan dari pendahulu-pendahulu atau leluhur seseorang. Bukan tidak
mengakui agama-agama yang telah disahkan oleh pemerintah namun ini adalah

sebagai bentuk untuk menghargai warisan lokal yang secara turun temurun dikenalkan
pada generasi baru. Kepercayaan dan tradisi melahirkan bermacam-macam aktivitas
dan kegiatan bagi penganutnya yang dipercayai sebagai sarana dalam mengaplikasikan
rasa penghormatan kepada Tuhan-nya dan juga ahli waris. Termasuk dalam tradisi
kematian yang dikenal oleh masyarakat Jawa begitu banyak rangkain tata caranya dari
mulai orang meninggal (Geblag) sampai mengebumikan (Metak).
Di Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang menganggap hal
yang sangat penting tentang hari meninggalnya seseorang yang disebut dengan istilah
Dina Geblag atau dalam Bahasa Indonesianya yaitu hari na’as atau hari sial ini masih
sangat dipercayai dengan berpedoman menggunakan Petungan yang menjadi ciri khas
aliran Kejawen. Kejawen melebur dengan agama-agama resmi yang ada di Indonesia,
hal ini terjadi adanya alkulturasi budaya dimulai dari sebelum bangsa asing masuk ke
Indonesia. Sebelum bangsa asing datang ke Indonesia membawa kebudayaan mereka
(sistem religi dan sistem pengetahuan) orang Jawa memiliki sistem religi sendiri yaitu
pemujaan kepada roh nenek leluhur, sistem religi bagi masyarakat Jawa masih tetap
dipelihara sekalipun meraka membawa pengaruh seperti Hinduisme, Budhisme,
Islamisme maupun paham nasrani, bahkan dalam hal ini orang Jawa memiliki rasa

toleransi yang tinggi dan orang jawa memproses sistem religinya manunggal dengan
sistem religi bangsa asing yang telah datang ke Pulau Jawa (Departmen P dan K, 1984
: 25)
Faham Kejawen telah ada sejak sebelum islamisasi di Jawa terjadi, maka
Mistik Islam Kejawen inilah yang menjadi ciri khas aliran kepercayaan di Jawa
Tengah. Masyarakat percaya jika orang tua atau sesepuh meninggal dunia pada Dina

Geblag, maka setiap hari itu sanak saudaranya tidak akan melakukan aktivitas apapun
pada hari itu. Hari kematian leluhur dipercayai sebagai hari na’as yang bisa terulang
lagi pada anak atau keturunan dibawahnya. Setiap aktivitas manusia pasti ada toleransi
waktu, tetapi ada juga yang memang harus terlaksana tepat waktu. Tetapi karena
kepercayaan masyarakat Jawa Tengah sangat kuat dan mempercayai tentang adanya
Dina Geblag itu akan memilih kehilangan aktivitasnya daripada harus melakukan
kegiatan di hari na’as leluhurnya. Dan juga setiap Dina Geblag

kerabat yang

ditinggalkan menyediakan sesaji di rumah juga menabur bunga di kubur leluhurnya.
Begitu banyak kegiatan masyarakat Jawa Tengah melakukan upacara setelah
ada kerabat dan saudara yang meninggal. Dan juga dibutuhkan banyak biaya dalam

pelaksanaan kegiatan itu. Bagi orang yang tergolong mampu, hal ini tidak menjadikan
masalah. Namun, bagi orang yang mempunyai ekonomi pas-pasan akan merasa
keberatan untuk pelaksaannya. Tetapi bagaimanapun caranya tetap diadadakan karena
masih mempercayai apa yang mereka yakini sebagai kepercayaan dan tradisi yang
sebelumnya sudah ada. Tradisi kematian dipandang untuk mengingat jasa leluhur dan
mengubur beberapa kekurangan. Adapun makna sesaji yang disediakan merupakan
perwujudan watak bakti kepada orang yang telah meninggal.
Macam kepercayaan tradisional seperti inilah yang memperkaya budaya
Indonesia yang beragam juga dan menjadi ke khas-an suatu daerah yang menjadi
pembeda dengan daerah-daerah yang lain. Dan tidak tertinggal juga ada pesan-pesan
moral yang ada didalamnya yang dapat dijadikan sebagai acuan hidup dan kesadaran
bahwa masih terdapat hubungan yang seakan masih nyata antara orang hidup dan yang
telah meninggal.

B.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil yaitu :

1.


Apa yang dimaksud dengan Dina Geblag ?

2.

Bagaimana rangkaian tradisi Dina Geblag di Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tradisi tentang Dina Geblag yang
berpengaruh dalam aktivitas masyarakat, serta mengetahui rangkaian tradisi Dina
Geblag yang masih sangat kental dirasakan pengaruhnya di Dusun Toyogiri
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu meliputi :
a. Manfaat Teoritis
Mengenalkan kepercayaan tradisional tentang adanya Dina Geblag sebagai identitas
suatu daerah tertentu yang berbeda dengan daerah yang lain, dan menjadi sumbangan
bagi keragaman budaya Indonesia serta memperkaya budaya lokalitas sehingga bisa
terus dipertahankan. Dan juga bisa dijadikan sumber bahan belajar tentang

kebudayaan Jawa dalam dunia pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini nantinya akan bermanfaat bagi kaum muda dan pelajar sebagai
bahan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai budaya-budaya lokal yang ada di
masyarakat, sehingga lewat hasil tulisan ini akan lebuh mudah untuk dikenalkan ke
masyarakat yang lebih luas.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522006011 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB IV

0 8 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 5 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB V

0 0 3