Pengembangan buku pedoman pendesainan pertanyaan esensial dalam proses pembelajaran untuk memperdalam pemahaman dan kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK
MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN KEPEDULIAN
SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini diawali dengan temuan bahwa guru mengalami kesulitan dalam
menyusun pertanyaan esensial dan belum adanya buku pedoman untuk menyusun
pertanyaan esensial. Pertanyaan esensial diperlukan untuk memperdalam pemahaman
siswa selain itu, dapat digunakan untuk membuat siswa melakukan aksi. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah menyusun buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial khususnya tema tentang lingkungan yang sekarang menjadi keprihatinan
dunia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Produk yang dihasilkan berupa buku pedoman pendesainan
pertanyaan esensial. Proses pengembangan buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial tersebut, mengikuti dua tahap dari modifikasi Tessmer (1993) yaitu (1)
Evaluasi diri, dan (2) Pendesainan Prototipe. Langkah-langkah dalam tahap evaluasi
diri terdiri dari wawancara, observasi, dan proses desain sedangkan dalam tahap
pendesainan prototipe terdiri dari expert review, one-to-one, dan small group.
Prototipe yang didesain kemudian divalidasi oleh tiga orang validator dan diuji
cobakan kepada small group yang terdiri dari dua guru kelas.
Hasil expert judgement menunjukkan bahwa pertanyaan yang disusun
memiliki kualitas 50 % sangat baik, 18,18 % baik, 13,63 % cukup, 13,63 % kurang,
dan 4,54 % sangat kurang. Hasil uji coba small group menunjukkan bahwa produk
memiliki kualitas yang baik dari segi inspirasi penggunaan pertanyaan esensial, dan
kemudahan penggunaan buku pedoman. Dapat disimpulkan bahwa produk buku ini
telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan meskipun perlu beberapa perbaikan.
Kata Kunci: kegiatan menanya, pertanyaan esensial, peduli lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MANUAL FOR DESIGNING ESSENTIAL
QUESTIONS IN THE LEARNING PROCESS IN ORDER TO DEEPEN THE
UNDERSTANDING AND BUILD ENVIRONMENTAL AWARENESS OF 5th
ELEMENTARY GRADES STUDENTS
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
This study was initiated with the findings that teachers have a difficulty in
constructing Essential Questions and there were not any guidebooks to design
essential questions. Essential question was necessary to deepen the understanding of
students. It also could be used to make students perform an action. Therefore, the goal
of this research was to compile a manual for designing essential questions,
specifically about environmental theme that nowadays becomes world concerns.
The type of this study was a Research and Development (Research and
Development or R&D). The result product of this study was a manual for designing
essential questions. The process of developing the manual for designing essential
questions was based from Tessmer modification (1993), which are (1) Selfevaluation, and (2) Designing the prototype. The process of Self-Evaluation consists
of interviews, observations, and design processes, while the process of designing the
prototype consists of expert review, one-to-one, and small groups. The prototype
which had been designed was validated by three validators and tested on a small
group consisted of two teachers.
The results of expert judgment showed that the designed questions have
quality ratings of 50% excellent, 18.18% good, 13.63% fair, 13.63% poor, and 4.54%
very poor. The results of the test on a small group showed that the product has a good
quality both from the inspiration of essential questions usage, and the easiness in
using the manual. It can be concluded that this product is corresponding with the
expected specifications although it still needs some improvements.
Keywords: asking activities, the essential question, environmental awareness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN
UNTUK MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN
KEPEDULIAN SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sonialopita
NIM: 131134201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN
UNTUK MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN
KEPEDULIAN SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sonialopita
NIM: 131134201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya
Orang tua saya bapak (Wardaya) dan Ibu (Atik Swasti) yang selalu
memberikan dukungan, doa, dan kasih tanpa pamrih.
Adik saya (Fajar Ega Tama) yang telah memberikan dukungan.
Yohanes Yulianto yang telah menemani, membantu dalam menyelesaikan
masalah, memberikan solusi, dan memberikan dukungan serta semangat.
Keluarga besar Mbah Kasan Munawar dan Mbah Karmo yang telah
memberikan dukungan dan semangat.
Teman-teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
Almamater Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Jika kamu belum mencoba maka kamu tidak akan tahu. Dimana ada kemauan di sana
ada kekuatan. Berusaha, berdoa, dan kerja keras. Keberuntungan pun akan mengikuti.
~Sonialopita~
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Mei 2017
Peneliti
Sonialopita
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Sonialopita
Nomor Mahasiswa
: 131134201
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengembangan Buku Pedoman Pendesainan Pertanyaan Esensial dalam Proses
Pembelajaran untuk Memperdalam Pemahaman dan Membangun Kepedulian
Siswa Kelas V SD Terhadap Lingkungan.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada
Perpustakaan
Universitas
Sanata
Dharma
hak
untuk
menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Mei 2017
Yang menyatakan
Sonialopita
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK
MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN KEPEDULIAN
SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini diawali dengan temuan bahwa guru mengalami kesulitan dalam
menyusun pertanyaan esensial dan belum adanya buku pedoman untuk menyusun
pertanyaan esensial. Pertanyaan esensial diperlukan untuk memperdalam pemahaman
siswa selain itu, dapat digunakan untuk membuat siswa melakukan aksi. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah menyusun buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial khususnya tema tentang lingkungan yang sekarang menjadi keprihatinan
dunia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Produk yang dihasilkan berupa buku pedoman pendesainan
pertanyaan esensial. Proses pengembangan buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial tersebut, mengikuti dua tahap dari modifikasi Tessmer (1993) yaitu (1)
Evaluasi diri, dan (2) Pendesainan Prototipe. Langkah-langkah dalam tahap evaluasi
diri terdiri dari wawancara, observasi, dan proses desain sedangkan dalam tahap
pendesainan prototipe terdiri dari expert review, one-to-one, dan small group.
Prototipe yang didesain kemudian divalidasi oleh tiga orang validator dan diuji
cobakan kepada small group yang terdiri dari dua guru kelas.
Hasil expert judgement menunjukkan bahwa pertanyaan yang disusun
memiliki kualitas 50 % sangat baik, 18,18 % baik, 13,63 % cukup, 13,63 % kurang,
dan 4,54 % sangat kurang. Hasil uji coba small group menunjukkan bahwa produk
memiliki kualitas yang baik dari segi inspirasi penggunaan pertanyaan esensial, dan
kemudahan penggunaan buku pedoman. Dapat disimpulkan bahwa produk buku ini
telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan meskipun perlu beberapa perbaikan.
Kata Kunci: kegiatan menanya, pertanyaan esensial, peduli lingkungan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MANUAL FOR DESIGNING ESSENTIAL
QUESTIONS IN THE LEARNING PROCESS IN ORDER TO DEEPEN THE
UNDERSTANDING AND BUILD ENVIRONMENTAL AWARENESS OF 5th
ELEMENTARY GRADES STUDENTS
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
This study was initiated with the findings that teachers have a difficulty in
constructing Essential Questions and there were not any guidebooks to design
essential questions. Essential question was necessary to deepen the understanding of
students. It also could be used to make students perform an action. Therefore, the
goal of this research was to compile a manual for designing essential questions,
specifically about environmental theme that nowadays becomes world concerns.
The type of this study was a Research and Development (Research and
Development or R&D). The result product of this study was a manual for designing
essential questions. The process of developing the manual for designing essential
questions was based from Tessmer modification (1993), which are (1) Selfevaluation, and (2) Designing the prototype. The process of Self-Evaluation consists
of interviews, observations, and design processes, while the process of designing the
prototype consists of expert review, one-to-one, and small groups. The prototype
which had been designed was validated by three validators and tested on a small
group consisted of two teachers.
The results of expert judgment showed that the designed questions have
quality ratings of 50% excellent, 18.18% good, 13.63% fair, 13.63% poor, and 4.54%
very poor. The results of the test on a small group showed that the product has a good
quality both from the inspiration of essential questions usage, and the easiness in
using the manual. It can be concluded that this product is corresponding with the
expected specifications although it still needs some improvements.
Keywords: asking activities, the essential question, environmental awareness.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN PERTANYAAN
ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK MEMPERDALAM
PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN KEPEDULIAN SISWA KELAS V SD
TERHADAP LINGKUNGAN”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, peneliti
menyusun skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi, peneliti ingin mengucapkan terikasih atas
dukungan, bantuan, serta bimbingan kepada pihak-pihak yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, peneliti ucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi., S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang
telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing
peneliti dengan penuh kesabaran serta memberi pengarahan dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Para validator yang telah membantu peneliti dalam proses memvalidasi
produk yang dihasilkan dalam penelitian ini.
7. Muryanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Demangan Yogyakarta
yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Tarcius Tri Indrartanta, S.Sos selaku Kepala Sekolah SD Joannes Bosco
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut.
9. Guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
10. Guru kelas V dan siswa kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
12. Icak, Pani, Uik, Ciska yang memberikan semangat, motivasi, serta menghibur
peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam penyusunan
skripsi dan telah memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan. Tetapi peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Yogyakarta, 27 April 2017
Peneliti,
Sonialopita
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………............
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………..
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………...
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………...
vi
LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………….
vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii
ABSTRAK .............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………
xv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….
xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………..
6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………
6
E. Definisi Operasional ……………………………………………………
7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ………………………………..
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka …………………………………………………………..
9
1. Pendidikan Karakter …………………………………………………
9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pengertian Pendidikan Karakter ………………………………...
9
b. Tujuan Pendidikan Karakter …………………………………….
12
c. Fungsi Pendidikan Karakter ……………………………………..
13
d. Peduli Lingkungan ………………………………………………
14
e. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 …………………..
15
2. Pendekatan Saintifik ………………………………………………...
16
a. Menanya (Questioning) …………………………………………
18
b. Manfaat Penggunaan Model Pembelajaran Questioning …………
19
3. Pertanyaan Esensial (Essential Question) …………………………..
22
a. Karakteristik Pertanyaan Esensial (Essential Question) ………..
22
b. Mengapa Menggunakan Pertanyaan Esensial? ………………….
23
c. Cara Mendesain Pertanyaan Esensial …………………………...
24
d. Cara Menyampaikan Pertanyaan Esensial ………………………
25
B. Penelitian yang Relevan …………………………………………………
27
C. Kerangka Berpikir ……………………………………………………….
31
D. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………..
35
B. Setting Penelitian ………………………………………………………..
37
C. Prosedur Pengembangan ………………………………………………..
38
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………
41
E. Instrumen Penelitian …………………………………………………….
43
1. Pedoman Wawancara ………………………………………………..
44
2. Lembar Observasi …………………………………………………...
45
F. Teknik Analisis Data …………………………………………………….
46
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan …………………………………………
48
1. Proses Pendesainan Petanyaan Esensial …………………………….
48
a. Evaluasi Diri …………………………………………………….
48
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Wawancara …………………………………………………..
49
2) Observasi …………………………………………………….
52
3) Proses Desain ………………………………………………..
55
b. Pendesainan Prototipe …………………………………………...
57
1) Hasil Perhitungan Rerata Validator Ahli ……………………
57
2) Hasil Rerata yang Masih Perlu untuk Direvisi ……………...
58
3) Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group) …………….
59
2. Kualitas Produk Pertanyaan Esensial yang Diusulkan ……………...
61
3. Pertanyaan Esensial untuk Memperdalam Pemahaman dan
Membangun Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan ……………..
61
B. Pembahasan ……………………………………………………………...
67
1. Pembahasan Produk yang Dihasilkan ……………………………….
67
2. Pembahasan Hasil Validasi Ahli dan Revisi…………………………
69
3. Pembahasan Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group) ………
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...
88
B. Keterbatasan Pengembangan …………………………………………....
89
C. Saran …………………………………………………………………….
89
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...
90
LAMPIRAN ……………………………………………………………………..
93
RIWAYAT PENELITI ………………………………………………………….
174
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
saintifik …………………………………………………………
18
Gambar 2.2
Literatur map penelitian yang relevan …………………………
30
Gambar 3.1
Tahap-tahap penelitian dan pengembangan ……………………
38
Gambar 3.2
Model pengembangan hasil modifikasi ……………………......
41
Gambar 4.1
Proses desain pertanyaan esensial ……………………………..
56
Gambar 4.2
Sampul buku ……………………………………………………
69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Pedoman wawancara awal ……………………………………….
44
Tabel 3.2
Pedoman wawancara akhir ………………………………………
44
Tabel 3.3
Pedoman Observasi ………………………………………………
45
Tabel 3.4
Skala Likert ……………………………………………………….
47
Tabel 4.1
Lembar Pencatatan Observasi Secara Naratif ……………………
52
Tabel 4.2
Lembar Pencatatan Observasi Secara Naratif ……………………
53
Tabel 4.3
Hasil perhitungan rerata tiga validator ahli ………………………
57
Tabel 4.4
Hasil rerata yang masih perlu untuk direvisi …………………….
58
Tabel 4.5
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………
59
Tabel 4.6
Hasil Rata – Rata Klasifikasi Produk Pertanyaan Esensial ………
61
Tabel 4.7
Pertanyaan Esensial dengan tema lingkungan dari buku guru …..
63
Tabel 4.8
Pertanyaan Esensial dengan tema lingkungan dari buku siswa .....
64
Tabel 4.9
Kriteria Penilaian Produk …………………………………………
70
Tabel 4.10 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif …………………………..
71
Tabel 4.11 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomer 1.1 sebelum
direvisi …………………………………………………………….
72
Tabel 4.12 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomor 1.1
setelah direvisi …………………………………………………….
72
Tabel 4.13 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomor 2
sebelum direvisi …………………………………………………..
74
Tabel 4.14 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomor 2 setelah
direvisi ……………………………………………………………
74
Tabel 4.15 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 1.1 dan
1.2 sebelum direvisi ……………………………………………....
Tabel 4.16
75
Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 1.1 dan
1.2 setelah direvisi ……………………………………………….
76
Tabel 4.17 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 2
sebelum direvisi …………………………………………………..
xvi
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.18 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 2 setelah
direvisi ……………………………………………………………
77
Tabel 4.19 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor 2
sebelum direvisi ………………………………………………….
78
Tabel 4.20 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor 2 setelah
direvisi ……………………………………………………………
79
Tabel 4.21 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor
1.b.2 sebelum direvisi ……………………………………………
79
Tabel 4.22 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor
1.b.2 setelah direvisi …………………………………………….
80
Tabel 4.23 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2
nomer 3 …………………………………………………………..
81
Tabel 4.24 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1
nomer 1.d …………………………………………………….......
82
Tabel 4.25 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 3
nomer 1 …………………………………………………………..
83
Tabel 4.26 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 3
nomer 1 …………………………………………………………..
xvii
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Izin Penelitian di Sekolah Dasar ………………………….
94
Lampiran 2.
Lembar Wawancara Guru ………………………………….......
96
Lampiran 3.
Hasil Wawancara Guru SD Negeri Demangan …………….......
97
Lampiran 4.
Hasil Wawancara Guru SD Joannes Bosco ……………………
105
Lampiran 5.
Lembar Pencatatan Observasi di Kelas ……………………......
108
Lampiran 6.
Hasil Observasi Kelas ………………………………………….
109
Lampiran 7.
Hasil Observasi Kelas ………………………………………….
117
Lampiran 8.
Surat Telah Melakukan Penelitian di Sekolah Dasar …………..
125
Lampiran 9.
Surat Permohonan Validasi Kepada Validator Ahli ……….......
127
Lampiran 10. Hasil Validasi oleh Validator A ………………………………..
132
Lampiran 11. Hasil Validasi oleh Validator B ………………………………..
144
Lampiran 12. Hasil Validasi oleh Validator C ………………………………..
157
Lampiran 13. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil pada Guru A ………………...
170
Lampiran 14. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil pada Guru B …………………
171
Lampiran 15. Buku Pedoman Pendesainan Pertanyaan Esensial ……………..
173
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
Bagian ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk.
A. Latar Belakang
Proses pendidikan adalah mengubah manusia menjadi lebih baik dalam
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Namun, pada praktiknya lebih
ditekankan pada aspek prestasi akademik (academic achievement), sehingga
mengabaikan pembentukan karakter (Listyarti, 2012:4). Untuk membentuk
karakter, perlu mananamkan kebiasaaan tentang hal yang baik sehingga
peserta didik menjadi paham tentang mana yang baik dan buruk, serta mampu
merasakan nilai yang baik dan melakukan hal yang baik. Dengan demikian,
pendidikan karakter yang baik tidak hanya meliputi aspek pengetahuan yang
baik (moral knowing), tetapi juga merasakan dengan baik atau loving the good
(moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action) (Fathurrohman,
Suryana, & Fatriany, 2013:74).
Pembentukan karakter sangatlah penting dalam membangun karakter
peserta didik. Menurut Megawangi (dalam Kesuma, 2011:5) pendidikan
karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada lingkungannya. Pendidikan karakter inilah yang ditekankan dalam
Kurikulum 2013. Kemendikbud melakukan sejumlah terobosan agar mampu
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global di masa yang akan
datang untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu terobosan tersebut
adalah dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang ditujukan untuk
menjawab tantangan zaman terhadap pendidikan yakni untuk menghasilkan
lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif, serta berkarakter
(Abidin, 2014:11).
Kurikulum 2013 terdapat unsur pendidikan karakter karena di
dalamnya mancakup aspek moral knowing, moral feeling, dan moral action.
Harapannya dengan Kurikulum 2013, siswa dapat memiliki kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terus meningkat dan berkembang
mengikuti jenjang pendidikan yang ditempuhnya. Pada kurikulum 2013 aspek
tersebut terdapat pada kompetensi inti yang akan dicapai, seperti aspek sikap
yang meliputi sikap spiritual (KI 1) dan sikap sosial (KI 2), aspek pengetahuan
(KI 3), dan aspek keterampilan (KI 4). Seluruh aspek tersebut diharapkan
dapat berjalan seimbang dan beriringan walaupun melewati perubahan zaman
yang memberikan banyak pengaruh positif maupun negatif diharapkan peserta
didik dapat secara bijaksana dalam menghadapinya dan mempertahankan
nilai-nilai luhur bangsa.
Proses pembelajaran kurikulum 2013 dilakukan dengan pendekatan
saintifik. Pendekatan tersebut mendorong siswa agar lebih mampu dalam
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Salah satu
tahap yang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini adalah tahap menanya.
Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan menanya dalam kurikulum 2013
yaitu untuk melatih siswa mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat (Daryanto,
2014:64).
Proses bertanya dapat berlangsung apabila guru atau siswa melakukan
kegiatan menanya dalam pembelajaran. Menurut Dewey (dalam Anwar, 2011)
“berfikir adalah bertanya” dengan mengajukan pertanyaan secara berencana,
siswa diantarkan agar mau berfikir kritis, kreatif dalam proses pembelajaran
dan hasil belajarnya. Dengan melakukan kegiatan bertanya guru telah
membimbing atau memandu siswanya melalui pertanyaan yang disampaikan.
Oleh karena itu kegiatan “menanya” sangatlah penting dalam proses
pembelajaran.
Menurut Kemendikbud 2013 (dalam Abidin, 2014) salah satu fungsi
aktivitas bertanya
adalah untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan
perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran;
mendorong
dan
menginspirasi
siswa
untuk
aktif
belajar,
serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Selain itu fungsi
yang lain adalah menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. Dari fungsi
bertanya tersebut, tidak hanya segi kognitif saja yang ditekankan akan tetapi
juga dapat menanamkan sikap atau karakter kepada siswa.
Agar mampu mewujudkan pembelajaran berbasis sikap, keterampilan,
dan pengetahuan, langkah utama yang harus dilakukan guru adalah dengan
mendesain pembelajaran secara tepat. Pertanyaan yang Esensial merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
salah satu alternatif yang dapat membantu guru untuk menciptakan
pembelajaran yang fokus dan bermakna. Menurut McTighe dan Wiggins
(2013:3) pertanyaan esensial yang dimaksud adalah pertanyaan yang mampu
menstimulasi
pikiran,
merangsang
inkuiri
lebih
lanjut,
dan
untuk
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru, termasuk pertanyaan yang
mendalam dari siswa, dan membutuhkan jawaban yang lebih dari sekedar
jawaban biasa. Pertanyaannya bersifat provokatif dan generatif. Dengan
diberikannya pertanyaan-pertanyaan seperti ini, siswa diharapkan dapat
terlibat dalam pembelajaran yang kaya dan mendalam tidak hanya sekedar
belajar fakta.
Dari hasil observasi di sekolah yang menggunakan kurikulum 2013
peneliti melihat pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa diberikan
dari buku siswa (lihat lampiran 7). Pada saat pembelajaran guru aktif bertanya
dan pertanyaan yang diberikan tidak menimbulkan banyak jawaban (lihat
lampiran 6). Siswa bertanya berdasarkan pertanyaan yang ada di buku (lihat
lampiran 7). Sementara dari hasil wawancara dengan guru, pertanyaan yang
dapat dipahami oleh siswa menurut guru adalah pertanyaan yang hanya
mempunyai satu materi yang jawabannya satu sehingga tidak menyebar dan
menimbulkan banyak jawaban (W2, S2, T4). Pertanyaan yang diajukan adalah
pertanyaan tertutup yang hanya memiliki satu jawaban (W2, S2, T4). Bertolak
belakang dari hasil observasi dan wawancara, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendesain pertanyaan esensial. Menurut McTighe dan Wiggins
(2004:106) pertanyaan esensial yang dimaksud adalah pertanyaan tanpa
jawaban
tunggal
yang
benar.
Pertanyaan
tersebut
ditujukan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menstimulasi kebutuhan, debat, pertanyaan lebih jauh, dan dapat diuji kembali
dari waktu ke waktu. Pertanyaan esensial didesain untuk menstimulasi pikiran
siswa, melibatkan mereka dalam kebutuhan yang terfokuskan dan terus
menerus, serta untuk mencapai tindakan atau aksi yang bermakna.
Untuk membantu guru dalam memberikan pertanyaan esensial supaya
tercipta pembelajaran yang fokus dan bermakna serta menimbulkan suatu niat
untuk melakukan tindakan atau aksi, peneliti akan mendesain pertanyaan
esensial. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa memperdalam pemahaman
dan membangun kepedulian siswa terhadap lingkungan karena peduli
lingkungan merupakan salah satu unsur dari pendidikan karakter. Sehingga
dengan bertanya, dapat membangun karakter peduli lingkungan yang
merupakan salah satu unsur pendidikan karakter. Peneliti memilih tema yang
terfokus pada lingkungan untuk siswa kelas V SD. Peneliti memilih tema ini
karena saat ini bumi sudah semakin tua dan semakin banyak masalah
kerusakan lingkungan hidup di bumi ini. Untuk menjaga bumi ini dibutuhkan
manusia-manusia yang peduli terhadap lingkungan dan anak-anak merupakan
generasi penerus yang nantinya akan ikut merasakan akibat dari perbuatan
atau perilaku yang telah dilakukan berhubungan dengan lingkungan tempatnya
hidup. Maka dari itu, untuk menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan,
peneliti memilih untuk mendesain pertanyaan esensial dengan
lingkungan.
tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pendesainan pertanyaan esensial dalam proses
pembelajaran untuk memperdalam pemahaman dan membangun
kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan?
2. Bagaimana kualitas pertanyaan esensial yang digunakan dalam
pembelajaran yang dapat memperdalam pemahaman dan membangun
kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan proses pendesainan pertanyaan esensial dalam proses
pembelajaran untuk memperdalam pemahaman dan membangun
kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan.
2. Memaparkan kualitas pertanyaan esensial dalam proses pembelajaran
yang dapat memperdalam pemahaman dan membangun kepedulian
siswa kelas V SD terhadap lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara teoritis, manfaat dari penelitian adalah memberikan kontribusi
berupa sumbangan pemikiran terhadap pembelajaran di sekolah dasar
mengenai pertanyaan yang esensial untuk memperdalam pemahaman
dan membangun kepedulian siswa terhadap lingkungan.
2. Secara praktis
a. Bagi guru dan calon guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Manfaat dari penelitian ini ialah memberi gambaran mengenai
pertanyaan esensial yang dapat memperdalam pemahaman dan
membangun kepedulian siswa khususnya kepedulian terhadap
lingkungan.
b. Bagi siswa
Mendapat pembelajaran yang lebih bermakna dan dapat lebih
memperdalam pemahaman siswa serta membangun kepedulian siswa
terhadap lingkungan.
c. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman dan tambahan ilmu yang sangat bermanfaat
sebagai bekal kelak ketika menjadi seorang guru.
E. Definisi Operasional
1. Essential Questions (pertanyaan esensial) adalah pertanyaan yang
penting dan
pertanyaan tanpa jawaban tunggal yang benar atau
pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan kalimat singkat dan tidak
dapat langsung selesai, menstimulasi pikiran siswa dan melibatkan
mereka dalam pembelajaran yang terfokuskan.
2. Panduan pendesainan pertanyaan esensial adalah buku panduan
penyusunan pertanyaan yang esensial yang didalamnya terdapat
pengertian mengenai pertanyaan esensial, apa saja yang perlu ada
dalam pertanyaan esensial, bagaimana mendesain pertanyaan esensial,
dan contoh pertanyaan yang esensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Peduli terhadap lingkungan adalah sikap peduli untuk menghargai
lingkungan sekitar dengan melakukan tindakan atau aksi yang
mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku
pedoman untuk guru dengan judul “Pedoman Pendesainan Pertanyaan
Esensial untuk Kelas 5 Tema 1 Subtema 1” yang digunakan untuk
memperdalam pemahaman siswa dan membangun kepedulian siswa kelas
5 terhadap lingkungan. Buku ini berisi daftar pertanyaan esensial. Daftar
pertanyaan yang ada dalam buku ini, dapat dijadikan panduan guru dalam
memberikan pertanyaan kepada siswa. Spesifikasi produk buku pedoman
ini adalah sebagai berikut.
1. Di dalam buku ini, berisi pendekatan saintifik dan menanya,
pengertian dari pertanyaan esensial, mengapa pertanyaan esensial
diperlukan, bagaimana cara mendesain pertanyaan esensial dan
bagaimana menyampaikan pertanyaan esensial, serta contoh dari
pertanyaan esensial.
2. Ukuran kertas dari buku pedoman ini adalah A4.
3. Cover buku menggunakan kertas ivory 210.
4. Isi buku menggunakan kertas hvs 80.
5. Jumlah halaman 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian ini akan dijelaskan (1) kajian pustaka dan (2) kerangka
berpikir dalam penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut Koesoema (2007:53) pendidikan merupakan sebuah
proses
yang
membantu
menumbuhkan,
mengembangkan,
mendewasakan, membuat yang tidak tertata atau liar menjadi semakin
tertata semacam proses penciptaan sebuah kultur dan tata keteraturan
dalam diri maupun dalam diri orang lain. Salahudin (2011)
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan
sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan
membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya
sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik.
Menurut Marimba (dalam Kurniawan, 2013:26) pendidikan
sebagai bimbingan atau didikan secara sadar oleh pendidik tehadap
perkembangan anak didik, baik jasmani maupun rohani, menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang
dilakukan secara sadar untuk membentuk diri menjadi lebih baik
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
secara kualitas dengan bimbingan atau didikan yang diperoleh dari
pendidik.
Samani dan Hariyanto (2013:22) karakter adalah sesuatu yang
sangat penting dan vital bagi tercapainya tujuan hidup. Dengan kata
lain karakter merupakan suatu dorongan pilihan untuk menentukan
yang terbaik dalam hidup. Kertajaya (dalam Hidayatullah, 2010:13)
menjelaskan karakter adalah “ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda
atau individu. Ciri khas tersebut adalah “asli” dan mengakar pada
kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan “mesin”
yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar,
dan merespon sesuatu. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam
Fathurrohman, Suryana, dan Fatriany (2013:17) karakter adalah
“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, karakter dan akhlaq mulia, perilaku,
personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Dari beberapa definisi
di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah watak yang sudah
melekat sebagai ciri khas individu serta pilihan individu untuk
bertindak, bersikap, dan berujar sesuai dengan apa yang telah ia
tentukan.
Pendidikan karakter sudah tidak asing lagi dalam dunia
pendidikan di Indonesia dan masyarakat Indonesia saat ini. Tentu saja
pendidikan karakter tersebut menjadi sangat penting, terlebih dengan
adanya perilaku seperti kenakalan remaja (mengonsumsi narkoba, seks
bebas, tawuran, pencurian atau perampokan), korupsi, pembunuhan,
dan masih banyak lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Winton dalam Samani dan Hariyanto (2013:43)
pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh – sungguh dari
seorang guru untuk mengajarkan nilai – nilai kepada siswanya.
William dan Schnaps (dalam Zubaedi, 2011:15) pendidikan karakter
merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah,
bahkan yang dilakukan oleh para personil sekolah, untuk membantu
anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli,
berpendirian, dan bertanggung jawab.
Definisi pendidikan karakter dalam setting sekolah menurut
Kesuma, Triatna, dan Permana (2011:5) adalah sebagai “Pembelajaran
yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak
secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh
sekolah.” Makna dari definisi tersebut adalah:
1) Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi
dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran;
2) Diarahkan pada penguatan dan pengembangan parilaku anak
secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang
memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan;
3) Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang
ditunjuk sekolah (lembaga).
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan karakter merupakan suatu upaya dari guru yang ditujukan
untuk siswa dengan maksud untuk mengajarkan nilai-nilai positif agar
memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Tujuan Pendidikan Karakter
Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional menurut UUSPN No.20
tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 yaitu pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(Kesuma, Triatna, & Permana, 2011:6).
Dilihat dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut,
tujuan pendidikan nasional mengarah pada pengembangan berbagai
karakter manusia di Indonesia, meskipun dalam penyelenggaraannya
belum seperti yang dimaksudkan dalam UU.
Menurut Kesuma, Triatna, dan Permana (2011:9) pendidikan
karakter dalam setting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:
1. menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap
penting
dan
perlu
sehingga
menjadi
kepribadian/kepemilikan siswa yang khas sebagaimana nilai-nilai
yang dikembangkan;
2. mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan nilainilai yang dikembangkan oleh sekolah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. membangun koneksi
yang harmoni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersama.
c. Fungsi Pendidikan Karakter
Menurut
Pusat
Kurikulum
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional dalam Samani dan
Hariyanto (2013:9) menyatakan bahwa pendidikan karakter berfungsi:
1) Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik,
dan berperilaku baik;
2) Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;
3) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan
dunia.
Dalam kaitan itu telah diidentiifkasi sejumlah nilai pembentuk
karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum. Nilainilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan nasional tersebut adalah: (1) Religius, (2) Jujur, (3)
Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8)
Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11)
Cinta
Tanah
Air,
(12)
Menghargai
Prestasi,
(13)
Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca,
(16) Peduli lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab.
(Samani & Hariyanto, 2013:9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Peduli Lingkungan
Soemarwoto (dalam Hamzah, 2013:3) berpendapat kita harus
menyadari bahwa hubungan manusia dengan lingkungan hidup bersifat
sekuler. Hal ini bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia
dalam terhadap lingkungannya, dampaknya akan kembali lagi kepada
manusia, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian. Dampak
lingkungan hidup menurut UU Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah pengaruh
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau
kegiatan.
Menurut Samani dan Hariyanto (2013:9) berdasarkan hasil
kajian empirik Pusat Kurikulum, telah diidentifikasi nilai pembentuk
karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan. Salah satu nilai tersebut yaitu peduli lingkungan.
Kurniawan (2013:42) peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan
yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Siswa hendaknya disadarkan tentang warisan alam dan
lingkungan sebagai suatu anugerah pada manusia sehingga manusia
harus mampu menjaga dan menghargai lingkungan sebagaimana
seharusnya (Hamzah, 2013:54).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang
benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter
menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal baik sehingga siswa
menjadi paham (kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu
merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (perilaku)
(Fathurrohman, Suryana, & Fatriany, 2013:74).
Samani dan Hariyanto (2013:50) dalam pendidikan karakter
diinginkan terbentuknya anak yang mampu menilai apa yang baik,
memelihara secara tulus apa yang dikatakan baik itu, dan mewujudkan
apa yang diyakini baik walaupun dalam situasi tertekan (penuh
tekanan dari luar, pressure from without) dan penuh godaan yang
muncul dari dalam hati sendiri (temptation from within). Menurut
Fathurrohman, Suryana, dan Fatriany (2013:74) pendidikan karakter
erat kaitannya dengan kebiasaan yang terus menerus dilakukan.
Pendidikan karakter yang baik tidak hanya melibatkan aspek
pengetahuan yang baik (moral knowing) saja, akan tetapi merasakan
dengan baik atau loving the good (moral feeling), dan perilaku yang
baik (moral action).
Menurut Kevin Ryan dan Bohlin (dalam Fathurrohman,
2013:17) pendidikan karakter adalah sebagai upaya sungguh-sungguh
untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan
landasan inti nilai-nilai etis. Selanjutnya ia menambahkan, “Character
so conceived has threeinterrelated parts: moral knowing, moral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
feeling, and moral behavior”. Karakter mulia (good character)
meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen
(niat) terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan
kebaikan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter
mengacu
kepada
serangkaian
pengetahuan
(cognitives),
sikap
(attitudes), dan motivasi (motivations), serta perilaku (behaviours) dan
keterampilan (skills) seperti yang terdapat pada kompetensi inti dalam
kurikulum 2013. Pada KI 1 (Kompetensi Inti 1) dalam kurikulum 2013
meliputi kompetensi sikap spiritual, KI 2 kompetensi sikap sosial, KI 3
kompetensi pengetahuan, dan KI 4 kompetensi keterampilan. Dengan
demikian diharapkan kurikulum ini dapat membentuk generasi bangsa
yang berkarakter baik, melakukan hal – hal yang terbaik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan
negara serta dunia internasional dengan mengoptimalkan potensi
(pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan
motivasinya (perasaannya).
2. Pendekatan Saintifik
Dalam konteks Kurikulum 2013, terdapat model pembelajaran
saintifik proses. Model pembelajaran proses saintifik merupakan
model pembelajaran yang menuntut siswa beraktivitas sebagaimana
seorang ahli sains. Dalam praktiknya siswa diharuskan melakukan
serangkaian aktivitas selayaknya langkah-langkah penerapan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
ilmiah seperti yang dipaparkan oleh Kuhltau, Maniotes, dan Caspari,
(dalam Abidin, 2014). Serangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi:
(1)
merumuskan
masalah,
(2)
mengajukan
hipotesis,
(3)
mengumpulkan data, (4) mengolah dan menganalisis data, dan (5)
membuat kesimpulan.
Model pembelajaran proses saintifik dapat dikatakan sebagai
proses pembelajaran yang memandu siswa untuk memecahkan
masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan
data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan
sebuah simpulan. Guna mampu melaksanakan kegiatan ini, siswa
harus
dibina
kepekaannya
terhadap
fenomena,
ditingkatkan
kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiannya
dalam mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaaan, serta
dipandu dalam membuat simpulan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan (Abidin, 2014:125).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
(saintifik). Langkah - langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach)
dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan/observing,bertanya/questioning, percobaan/experimenting,
kemudian mengolah data atau informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan dan mencipta serta
membentuk jaringan/networking. Untuk mata pelajaran, materi, atau
situasi tertentu sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja
proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat
non ilmiah (Daryanto, 2014:59). Menurut Kemendikbud dalam Abidin
(2013) pendekatan ilmiah dalam pembelajaran dikemukakan sebagai
asumsi atau aksioma ilmiah yang melandas
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK
MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN KEPEDULIAN
SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini diawali dengan temuan bahwa guru mengalami kesulitan dalam
menyusun pertanyaan esensial dan belum adanya buku pedoman untuk menyusun
pertanyaan esensial. Pertanyaan esensial diperlukan untuk memperdalam pemahaman
siswa selain itu, dapat digunakan untuk membuat siswa melakukan aksi. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah menyusun buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial khususnya tema tentang lingkungan yang sekarang menjadi keprihatinan
dunia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Produk yang dihasilkan berupa buku pedoman pendesainan
pertanyaan esensial. Proses pengembangan buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial tersebut, mengikuti dua tahap dari modifikasi Tessmer (1993) yaitu (1)
Evaluasi diri, dan (2) Pendesainan Prototipe. Langkah-langkah dalam tahap evaluasi
diri terdiri dari wawancara, observasi, dan proses desain sedangkan dalam tahap
pendesainan prototipe terdiri dari expert review, one-to-one, dan small group.
Prototipe yang didesain kemudian divalidasi oleh tiga orang validator dan diuji
cobakan kepada small group yang terdiri dari dua guru kelas.
Hasil expert judgement menunjukkan bahwa pertanyaan yang disusun
memiliki kualitas 50 % sangat baik, 18,18 % baik, 13,63 % cukup, 13,63 % kurang,
dan 4,54 % sangat kurang. Hasil uji coba small group menunjukkan bahwa produk
memiliki kualitas yang baik dari segi inspirasi penggunaan pertanyaan esensial, dan
kemudahan penggunaan buku pedoman. Dapat disimpulkan bahwa produk buku ini
telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan meskipun perlu beberapa perbaikan.
Kata Kunci: kegiatan menanya, pertanyaan esensial, peduli lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MANUAL FOR DESIGNING ESSENTIAL
QUESTIONS IN THE LEARNING PROCESS IN ORDER TO DEEPEN THE
UNDERSTANDING AND BUILD ENVIRONMENTAL AWARENESS OF 5th
ELEMENTARY GRADES STUDENTS
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
This study was initiated with the findings that teachers have a difficulty in
constructing Essential Questions and there were not any guidebooks to design
essential questions. Essential question was necessary to deepen the understanding of
students. It also could be used to make students perform an action. Therefore, the goal
of this research was to compile a manual for designing essential questions,
specifically about environmental theme that nowadays becomes world concerns.
The type of this study was a Research and Development (Research and
Development or R&D). The result product of this study was a manual for designing
essential questions. The process of developing the manual for designing essential
questions was based from Tessmer modification (1993), which are (1) Selfevaluation, and (2) Designing the prototype. The process of Self-Evaluation consists
of interviews, observations, and design processes, while the process of designing the
prototype consists of expert review, one-to-one, and small groups. The prototype
which had been designed was validated by three validators and tested on a small
group consisted of two teachers.
The results of expert judgment showed that the designed questions have
quality ratings of 50% excellent, 18.18% good, 13.63% fair, 13.63% poor, and 4.54%
very poor. The results of the test on a small group showed that the product has a good
quality both from the inspiration of essential questions usage, and the easiness in
using the manual. It can be concluded that this product is corresponding with the
expected specifications although it still needs some improvements.
Keywords: asking activities, the essential question, environmental awareness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN
UNTUK MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN
KEPEDULIAN SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sonialopita
NIM: 131134201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN
UNTUK MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN
KEPEDULIAN SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sonialopita
NIM: 131134201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya
Orang tua saya bapak (Wardaya) dan Ibu (Atik Swasti) yang selalu
memberikan dukungan, doa, dan kasih tanpa pamrih.
Adik saya (Fajar Ega Tama) yang telah memberikan dukungan.
Yohanes Yulianto yang telah menemani, membantu dalam menyelesaikan
masalah, memberikan solusi, dan memberikan dukungan serta semangat.
Keluarga besar Mbah Kasan Munawar dan Mbah Karmo yang telah
memberikan dukungan dan semangat.
Teman-teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
Almamater Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Jika kamu belum mencoba maka kamu tidak akan tahu. Dimana ada kemauan di sana
ada kekuatan. Berusaha, berdoa, dan kerja keras. Keberuntungan pun akan mengikuti.
~Sonialopita~
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Mei 2017
Peneliti
Sonialopita
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Sonialopita
Nomor Mahasiswa
: 131134201
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengembangan Buku Pedoman Pendesainan Pertanyaan Esensial dalam Proses
Pembelajaran untuk Memperdalam Pemahaman dan Membangun Kepedulian
Siswa Kelas V SD Terhadap Lingkungan.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada
Perpustakaan
Universitas
Sanata
Dharma
hak
untuk
menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Mei 2017
Yang menyatakan
Sonialopita
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN
PERTANYAAN ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK
MEMPERDALAM PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN KEPEDULIAN
SISWA KELAS V SD TERHADAP LINGKUNGAN
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini diawali dengan temuan bahwa guru mengalami kesulitan dalam
menyusun pertanyaan esensial dan belum adanya buku pedoman untuk menyusun
pertanyaan esensial. Pertanyaan esensial diperlukan untuk memperdalam pemahaman
siswa selain itu, dapat digunakan untuk membuat siswa melakukan aksi. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah menyusun buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial khususnya tema tentang lingkungan yang sekarang menjadi keprihatinan
dunia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Produk yang dihasilkan berupa buku pedoman pendesainan
pertanyaan esensial. Proses pengembangan buku pedoman pendesainan pertanyaan
esensial tersebut, mengikuti dua tahap dari modifikasi Tessmer (1993) yaitu (1)
Evaluasi diri, dan (2) Pendesainan Prototipe. Langkah-langkah dalam tahap evaluasi
diri terdiri dari wawancara, observasi, dan proses desain sedangkan dalam tahap
pendesainan prototipe terdiri dari expert review, one-to-one, dan small group.
Prototipe yang didesain kemudian divalidasi oleh tiga orang validator dan diuji
cobakan kepada small group yang terdiri dari dua guru kelas.
Hasil expert judgement menunjukkan bahwa pertanyaan yang disusun
memiliki kualitas 50 % sangat baik, 18,18 % baik, 13,63 % cukup, 13,63 % kurang,
dan 4,54 % sangat kurang. Hasil uji coba small group menunjukkan bahwa produk
memiliki kualitas yang baik dari segi inspirasi penggunaan pertanyaan esensial, dan
kemudahan penggunaan buku pedoman. Dapat disimpulkan bahwa produk buku ini
telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan meskipun perlu beberapa perbaikan.
Kata Kunci: kegiatan menanya, pertanyaan esensial, peduli lingkungan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MANUAL FOR DESIGNING ESSENTIAL
QUESTIONS IN THE LEARNING PROCESS IN ORDER TO DEEPEN THE
UNDERSTANDING AND BUILD ENVIRONMENTAL AWARENESS OF 5th
ELEMENTARY GRADES STUDENTS
Sonialopita
Universitas Sanata Dharma
2017
This study was initiated with the findings that teachers have a difficulty in
constructing Essential Questions and there were not any guidebooks to design
essential questions. Essential question was necessary to deepen the understanding of
students. It also could be used to make students perform an action. Therefore, the
goal of this research was to compile a manual for designing essential questions,
specifically about environmental theme that nowadays becomes world concerns.
The type of this study was a Research and Development (Research and
Development or R&D). The result product of this study was a manual for designing
essential questions. The process of developing the manual for designing essential
questions was based from Tessmer modification (1993), which are (1) Selfevaluation, and (2) Designing the prototype. The process of Self-Evaluation consists
of interviews, observations, and design processes, while the process of designing the
prototype consists of expert review, one-to-one, and small groups. The prototype
which had been designed was validated by three validators and tested on a small
group consisted of two teachers.
The results of expert judgment showed that the designed questions have
quality ratings of 50% excellent, 18.18% good, 13.63% fair, 13.63% poor, and 4.54%
very poor. The results of the test on a small group showed that the product has a good
quality both from the inspiration of essential questions usage, and the easiness in
using the manual. It can be concluded that this product is corresponding with the
expected specifications although it still needs some improvements.
Keywords: asking activities, the essential question, environmental awareness.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN PENDESAINAN PERTANYAAN
ESENSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK MEMPERDALAM
PEMAHAMAN DAN MEMBANGUN KEPEDULIAN SISWA KELAS V SD
TERHADAP LINGKUNGAN”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, peneliti
menyusun skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi, peneliti ingin mengucapkan terikasih atas
dukungan, bantuan, serta bimbingan kepada pihak-pihak yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, peneliti ucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi., S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang
telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing
peneliti dengan penuh kesabaran serta memberi pengarahan dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Para validator yang telah membantu peneliti dalam proses memvalidasi
produk yang dihasilkan dalam penelitian ini.
7. Muryanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Demangan Yogyakarta
yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Tarcius Tri Indrartanta, S.Sos selaku Kepala Sekolah SD Joannes Bosco
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut.
9. Guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
10. Guru kelas V dan siswa kelas V SD Joannes Bosco Yogyakarta yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
12. Icak, Pani, Uik, Ciska yang memberikan semangat, motivasi, serta menghibur
peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam penyusunan
skripsi dan telah memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan. Tetapi peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Yogyakarta, 27 April 2017
Peneliti,
Sonialopita
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………............
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………..
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………...
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………...
vi
LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………….
vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii
ABSTRAK .............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………
xv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….
xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………..
6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………
6
E. Definisi Operasional ……………………………………………………
7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ………………………………..
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka …………………………………………………………..
9
1. Pendidikan Karakter …………………………………………………
9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pengertian Pendidikan Karakter ………………………………...
9
b. Tujuan Pendidikan Karakter …………………………………….
12
c. Fungsi Pendidikan Karakter ……………………………………..
13
d. Peduli Lingkungan ………………………………………………
14
e. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 …………………..
15
2. Pendekatan Saintifik ………………………………………………...
16
a. Menanya (Questioning) …………………………………………
18
b. Manfaat Penggunaan Model Pembelajaran Questioning …………
19
3. Pertanyaan Esensial (Essential Question) …………………………..
22
a. Karakteristik Pertanyaan Esensial (Essential Question) ………..
22
b. Mengapa Menggunakan Pertanyaan Esensial? ………………….
23
c. Cara Mendesain Pertanyaan Esensial …………………………...
24
d. Cara Menyampaikan Pertanyaan Esensial ………………………
25
B. Penelitian yang Relevan …………………………………………………
27
C. Kerangka Berpikir ……………………………………………………….
31
D. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………..
35
B. Setting Penelitian ………………………………………………………..
37
C. Prosedur Pengembangan ………………………………………………..
38
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………
41
E. Instrumen Penelitian …………………………………………………….
43
1. Pedoman Wawancara ………………………………………………..
44
2. Lembar Observasi …………………………………………………...
45
F. Teknik Analisis Data …………………………………………………….
46
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan …………………………………………
48
1. Proses Pendesainan Petanyaan Esensial …………………………….
48
a. Evaluasi Diri …………………………………………………….
48
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Wawancara …………………………………………………..
49
2) Observasi …………………………………………………….
52
3) Proses Desain ………………………………………………..
55
b. Pendesainan Prototipe …………………………………………...
57
1) Hasil Perhitungan Rerata Validator Ahli ……………………
57
2) Hasil Rerata yang Masih Perlu untuk Direvisi ……………...
58
3) Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group) …………….
59
2. Kualitas Produk Pertanyaan Esensial yang Diusulkan ……………...
61
3. Pertanyaan Esensial untuk Memperdalam Pemahaman dan
Membangun Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan ……………..
61
B. Pembahasan ……………………………………………………………...
67
1. Pembahasan Produk yang Dihasilkan ……………………………….
67
2. Pembahasan Hasil Validasi Ahli dan Revisi…………………………
69
3. Pembahasan Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group) ………
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...
88
B. Keterbatasan Pengembangan …………………………………………....
89
C. Saran …………………………………………………………………….
89
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...
90
LAMPIRAN ……………………………………………………………………..
93
RIWAYAT PENELITI ………………………………………………………….
174
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
saintifik …………………………………………………………
18
Gambar 2.2
Literatur map penelitian yang relevan …………………………
30
Gambar 3.1
Tahap-tahap penelitian dan pengembangan ……………………
38
Gambar 3.2
Model pengembangan hasil modifikasi ……………………......
41
Gambar 4.1
Proses desain pertanyaan esensial ……………………………..
56
Gambar 4.2
Sampul buku ……………………………………………………
69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Pedoman wawancara awal ……………………………………….
44
Tabel 3.2
Pedoman wawancara akhir ………………………………………
44
Tabel 3.3
Pedoman Observasi ………………………………………………
45
Tabel 3.4
Skala Likert ……………………………………………………….
47
Tabel 4.1
Lembar Pencatatan Observasi Secara Naratif ……………………
52
Tabel 4.2
Lembar Pencatatan Observasi Secara Naratif ……………………
53
Tabel 4.3
Hasil perhitungan rerata tiga validator ahli ………………………
57
Tabel 4.4
Hasil rerata yang masih perlu untuk direvisi …………………….
58
Tabel 4.5
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………
59
Tabel 4.6
Hasil Rata – Rata Klasifikasi Produk Pertanyaan Esensial ………
61
Tabel 4.7
Pertanyaan Esensial dengan tema lingkungan dari buku guru …..
63
Tabel 4.8
Pertanyaan Esensial dengan tema lingkungan dari buku siswa .....
64
Tabel 4.9
Kriteria Penilaian Produk …………………………………………
70
Tabel 4.10 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif …………………………..
71
Tabel 4.11 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomer 1.1 sebelum
direvisi …………………………………………………………….
72
Tabel 4.12 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomor 1.1
setelah direvisi …………………………………………………….
72
Tabel 4.13 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomor 2
sebelum direvisi …………………………………………………..
74
Tabel 4.14 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1 nomor 2 setelah
direvisi ……………………………………………………………
74
Tabel 4.15 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 1.1 dan
1.2 sebelum direvisi ……………………………………………....
Tabel 4.16
75
Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 1.1 dan
1.2 setelah direvisi ……………………………………………….
76
Tabel 4.17 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 2
sebelum direvisi …………………………………………………..
xvi
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.18 Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2 nomor 2 setelah
direvisi ……………………………………………………………
77
Tabel 4.19 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor 2
sebelum direvisi ………………………………………………….
78
Tabel 4.20 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor 2 setelah
direvisi ……………………………………………………………
79
Tabel 4.21 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor
1.b.2 sebelum direvisi ……………………………………………
79
Tabel 4.22 Produk pertanyaan buku siswa pembelajaran 1 nomor
1.b.2 setelah direvisi …………………………………………….
80
Tabel 4.23 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 2
nomer 3 …………………………………………………………..
81
Tabel 4.24 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 1
nomer 1.d …………………………………………………….......
82
Tabel 4.25 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 3
nomer 1 …………………………………………………………..
83
Tabel 4.26 Revisi Produk pertanyaan buku guru pembelajaran 3
nomer 1 …………………………………………………………..
xvii
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Izin Penelitian di Sekolah Dasar ………………………….
94
Lampiran 2.
Lembar Wawancara Guru ………………………………….......
96
Lampiran 3.
Hasil Wawancara Guru SD Negeri Demangan …………….......
97
Lampiran 4.
Hasil Wawancara Guru SD Joannes Bosco ……………………
105
Lampiran 5.
Lembar Pencatatan Observasi di Kelas ……………………......
108
Lampiran 6.
Hasil Observasi Kelas ………………………………………….
109
Lampiran 7.
Hasil Observasi Kelas ………………………………………….
117
Lampiran 8.
Surat Telah Melakukan Penelitian di Sekolah Dasar …………..
125
Lampiran 9.
Surat Permohonan Validasi Kepada Validator Ahli ……….......
127
Lampiran 10. Hasil Validasi oleh Validator A ………………………………..
132
Lampiran 11. Hasil Validasi oleh Validator B ………………………………..
144
Lampiran 12. Hasil Validasi oleh Validator C ………………………………..
157
Lampiran 13. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil pada Guru A ………………...
170
Lampiran 14. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil pada Guru B …………………
171
Lampiran 15. Buku Pedoman Pendesainan Pertanyaan Esensial ……………..
173
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
Bagian ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk.
A. Latar Belakang
Proses pendidikan adalah mengubah manusia menjadi lebih baik dalam
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Namun, pada praktiknya lebih
ditekankan pada aspek prestasi akademik (academic achievement), sehingga
mengabaikan pembentukan karakter (Listyarti, 2012:4). Untuk membentuk
karakter, perlu mananamkan kebiasaaan tentang hal yang baik sehingga
peserta didik menjadi paham tentang mana yang baik dan buruk, serta mampu
merasakan nilai yang baik dan melakukan hal yang baik. Dengan demikian,
pendidikan karakter yang baik tidak hanya meliputi aspek pengetahuan yang
baik (moral knowing), tetapi juga merasakan dengan baik atau loving the good
(moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action) (Fathurrohman,
Suryana, & Fatriany, 2013:74).
Pembentukan karakter sangatlah penting dalam membangun karakter
peserta didik. Menurut Megawangi (dalam Kesuma, 2011:5) pendidikan
karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada lingkungannya. Pendidikan karakter inilah yang ditekankan dalam
Kurikulum 2013. Kemendikbud melakukan sejumlah terobosan agar mampu
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global di masa yang akan
datang untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu terobosan tersebut
adalah dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang ditujukan untuk
menjawab tantangan zaman terhadap pendidikan yakni untuk menghasilkan
lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif, serta berkarakter
(Abidin, 2014:11).
Kurikulum 2013 terdapat unsur pendidikan karakter karena di
dalamnya mancakup aspek moral knowing, moral feeling, dan moral action.
Harapannya dengan Kurikulum 2013, siswa dapat memiliki kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terus meningkat dan berkembang
mengikuti jenjang pendidikan yang ditempuhnya. Pada kurikulum 2013 aspek
tersebut terdapat pada kompetensi inti yang akan dicapai, seperti aspek sikap
yang meliputi sikap spiritual (KI 1) dan sikap sosial (KI 2), aspek pengetahuan
(KI 3), dan aspek keterampilan (KI 4). Seluruh aspek tersebut diharapkan
dapat berjalan seimbang dan beriringan walaupun melewati perubahan zaman
yang memberikan banyak pengaruh positif maupun negatif diharapkan peserta
didik dapat secara bijaksana dalam menghadapinya dan mempertahankan
nilai-nilai luhur bangsa.
Proses pembelajaran kurikulum 2013 dilakukan dengan pendekatan
saintifik. Pendekatan tersebut mendorong siswa agar lebih mampu dalam
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Salah satu
tahap yang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini adalah tahap menanya.
Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan menanya dalam kurikulum 2013
yaitu untuk melatih siswa mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat (Daryanto,
2014:64).
Proses bertanya dapat berlangsung apabila guru atau siswa melakukan
kegiatan menanya dalam pembelajaran. Menurut Dewey (dalam Anwar, 2011)
“berfikir adalah bertanya” dengan mengajukan pertanyaan secara berencana,
siswa diantarkan agar mau berfikir kritis, kreatif dalam proses pembelajaran
dan hasil belajarnya. Dengan melakukan kegiatan bertanya guru telah
membimbing atau memandu siswanya melalui pertanyaan yang disampaikan.
Oleh karena itu kegiatan “menanya” sangatlah penting dalam proses
pembelajaran.
Menurut Kemendikbud 2013 (dalam Abidin, 2014) salah satu fungsi
aktivitas bertanya
adalah untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan
perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran;
mendorong
dan
menginspirasi
siswa
untuk
aktif
belajar,
serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Selain itu fungsi
yang lain adalah menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. Dari fungsi
bertanya tersebut, tidak hanya segi kognitif saja yang ditekankan akan tetapi
juga dapat menanamkan sikap atau karakter kepada siswa.
Agar mampu mewujudkan pembelajaran berbasis sikap, keterampilan,
dan pengetahuan, langkah utama yang harus dilakukan guru adalah dengan
mendesain pembelajaran secara tepat. Pertanyaan yang Esensial merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
salah satu alternatif yang dapat membantu guru untuk menciptakan
pembelajaran yang fokus dan bermakna. Menurut McTighe dan Wiggins
(2013:3) pertanyaan esensial yang dimaksud adalah pertanyaan yang mampu
menstimulasi
pikiran,
merangsang
inkuiri
lebih
lanjut,
dan
untuk
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru, termasuk pertanyaan yang
mendalam dari siswa, dan membutuhkan jawaban yang lebih dari sekedar
jawaban biasa. Pertanyaannya bersifat provokatif dan generatif. Dengan
diberikannya pertanyaan-pertanyaan seperti ini, siswa diharapkan dapat
terlibat dalam pembelajaran yang kaya dan mendalam tidak hanya sekedar
belajar fakta.
Dari hasil observasi di sekolah yang menggunakan kurikulum 2013
peneliti melihat pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa diberikan
dari buku siswa (lihat lampiran 7). Pada saat pembelajaran guru aktif bertanya
dan pertanyaan yang diberikan tidak menimbulkan banyak jawaban (lihat
lampiran 6). Siswa bertanya berdasarkan pertanyaan yang ada di buku (lihat
lampiran 7). Sementara dari hasil wawancara dengan guru, pertanyaan yang
dapat dipahami oleh siswa menurut guru adalah pertanyaan yang hanya
mempunyai satu materi yang jawabannya satu sehingga tidak menyebar dan
menimbulkan banyak jawaban (W2, S2, T4). Pertanyaan yang diajukan adalah
pertanyaan tertutup yang hanya memiliki satu jawaban (W2, S2, T4). Bertolak
belakang dari hasil observasi dan wawancara, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendesain pertanyaan esensial. Menurut McTighe dan Wiggins
(2004:106) pertanyaan esensial yang dimaksud adalah pertanyaan tanpa
jawaban
tunggal
yang
benar.
Pertanyaan
tersebut
ditujukan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menstimulasi kebutuhan, debat, pertanyaan lebih jauh, dan dapat diuji kembali
dari waktu ke waktu. Pertanyaan esensial didesain untuk menstimulasi pikiran
siswa, melibatkan mereka dalam kebutuhan yang terfokuskan dan terus
menerus, serta untuk mencapai tindakan atau aksi yang bermakna.
Untuk membantu guru dalam memberikan pertanyaan esensial supaya
tercipta pembelajaran yang fokus dan bermakna serta menimbulkan suatu niat
untuk melakukan tindakan atau aksi, peneliti akan mendesain pertanyaan
esensial. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa memperdalam pemahaman
dan membangun kepedulian siswa terhadap lingkungan karena peduli
lingkungan merupakan salah satu unsur dari pendidikan karakter. Sehingga
dengan bertanya, dapat membangun karakter peduli lingkungan yang
merupakan salah satu unsur pendidikan karakter. Peneliti memilih tema yang
terfokus pada lingkungan untuk siswa kelas V SD. Peneliti memilih tema ini
karena saat ini bumi sudah semakin tua dan semakin banyak masalah
kerusakan lingkungan hidup di bumi ini. Untuk menjaga bumi ini dibutuhkan
manusia-manusia yang peduli terhadap lingkungan dan anak-anak merupakan
generasi penerus yang nantinya akan ikut merasakan akibat dari perbuatan
atau perilaku yang telah dilakukan berhubungan dengan lingkungan tempatnya
hidup. Maka dari itu, untuk menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan,
peneliti memilih untuk mendesain pertanyaan esensial dengan
lingkungan.
tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pendesainan pertanyaan esensial dalam proses
pembelajaran untuk memperdalam pemahaman dan membangun
kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan?
2. Bagaimana kualitas pertanyaan esensial yang digunakan dalam
pembelajaran yang dapat memperdalam pemahaman dan membangun
kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan proses pendesainan pertanyaan esensial dalam proses
pembelajaran untuk memperdalam pemahaman dan membangun
kepedulian siswa kelas V SD terhadap lingkungan.
2. Memaparkan kualitas pertanyaan esensial dalam proses pembelajaran
yang dapat memperdalam pemahaman dan membangun kepedulian
siswa kelas V SD terhadap lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara teoritis, manfaat dari penelitian adalah memberikan kontribusi
berupa sumbangan pemikiran terhadap pembelajaran di sekolah dasar
mengenai pertanyaan yang esensial untuk memperdalam pemahaman
dan membangun kepedulian siswa terhadap lingkungan.
2. Secara praktis
a. Bagi guru dan calon guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Manfaat dari penelitian ini ialah memberi gambaran mengenai
pertanyaan esensial yang dapat memperdalam pemahaman dan
membangun kepedulian siswa khususnya kepedulian terhadap
lingkungan.
b. Bagi siswa
Mendapat pembelajaran yang lebih bermakna dan dapat lebih
memperdalam pemahaman siswa serta membangun kepedulian siswa
terhadap lingkungan.
c. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman dan tambahan ilmu yang sangat bermanfaat
sebagai bekal kelak ketika menjadi seorang guru.
E. Definisi Operasional
1. Essential Questions (pertanyaan esensial) adalah pertanyaan yang
penting dan
pertanyaan tanpa jawaban tunggal yang benar atau
pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan kalimat singkat dan tidak
dapat langsung selesai, menstimulasi pikiran siswa dan melibatkan
mereka dalam pembelajaran yang terfokuskan.
2. Panduan pendesainan pertanyaan esensial adalah buku panduan
penyusunan pertanyaan yang esensial yang didalamnya terdapat
pengertian mengenai pertanyaan esensial, apa saja yang perlu ada
dalam pertanyaan esensial, bagaimana mendesain pertanyaan esensial,
dan contoh pertanyaan yang esensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Peduli terhadap lingkungan adalah sikap peduli untuk menghargai
lingkungan sekitar dengan melakukan tindakan atau aksi yang
mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku
pedoman untuk guru dengan judul “Pedoman Pendesainan Pertanyaan
Esensial untuk Kelas 5 Tema 1 Subtema 1” yang digunakan untuk
memperdalam pemahaman siswa dan membangun kepedulian siswa kelas
5 terhadap lingkungan. Buku ini berisi daftar pertanyaan esensial. Daftar
pertanyaan yang ada dalam buku ini, dapat dijadikan panduan guru dalam
memberikan pertanyaan kepada siswa. Spesifikasi produk buku pedoman
ini adalah sebagai berikut.
1. Di dalam buku ini, berisi pendekatan saintifik dan menanya,
pengertian dari pertanyaan esensial, mengapa pertanyaan esensial
diperlukan, bagaimana cara mendesain pertanyaan esensial dan
bagaimana menyampaikan pertanyaan esensial, serta contoh dari
pertanyaan esensial.
2. Ukuran kertas dari buku pedoman ini adalah A4.
3. Cover buku menggunakan kertas ivory 210.
4. Isi buku menggunakan kertas hvs 80.
5. Jumlah halaman 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian ini akan dijelaskan (1) kajian pustaka dan (2) kerangka
berpikir dalam penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut Koesoema (2007:53) pendidikan merupakan sebuah
proses
yang
membantu
menumbuhkan,
mengembangkan,
mendewasakan, membuat yang tidak tertata atau liar menjadi semakin
tertata semacam proses penciptaan sebuah kultur dan tata keteraturan
dalam diri maupun dalam diri orang lain. Salahudin (2011)
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan
sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, dan
membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya
sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik.
Menurut Marimba (dalam Kurniawan, 2013:26) pendidikan
sebagai bimbingan atau didikan secara sadar oleh pendidik tehadap
perkembangan anak didik, baik jasmani maupun rohani, menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang
dilakukan secara sadar untuk membentuk diri menjadi lebih baik
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
secara kualitas dengan bimbingan atau didikan yang diperoleh dari
pendidik.
Samani dan Hariyanto (2013:22) karakter adalah sesuatu yang
sangat penting dan vital bagi tercapainya tujuan hidup. Dengan kata
lain karakter merupakan suatu dorongan pilihan untuk menentukan
yang terbaik dalam hidup. Kertajaya (dalam Hidayatullah, 2010:13)
menjelaskan karakter adalah “ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda
atau individu. Ciri khas tersebut adalah “asli” dan mengakar pada
kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan “mesin”
yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar,
dan merespon sesuatu. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam
Fathurrohman, Suryana, dan Fatriany (2013:17) karakter adalah
“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, karakter dan akhlaq mulia, perilaku,
personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Dari beberapa definisi
di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah watak yang sudah
melekat sebagai ciri khas individu serta pilihan individu untuk
bertindak, bersikap, dan berujar sesuai dengan apa yang telah ia
tentukan.
Pendidikan karakter sudah tidak asing lagi dalam dunia
pendidikan di Indonesia dan masyarakat Indonesia saat ini. Tentu saja
pendidikan karakter tersebut menjadi sangat penting, terlebih dengan
adanya perilaku seperti kenakalan remaja (mengonsumsi narkoba, seks
bebas, tawuran, pencurian atau perampokan), korupsi, pembunuhan,
dan masih banyak lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Winton dalam Samani dan Hariyanto (2013:43)
pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh – sungguh dari
seorang guru untuk mengajarkan nilai – nilai kepada siswanya.
William dan Schnaps (dalam Zubaedi, 2011:15) pendidikan karakter
merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah,
bahkan yang dilakukan oleh para personil sekolah, untuk membantu
anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli,
berpendirian, dan bertanggung jawab.
Definisi pendidikan karakter dalam setting sekolah menurut
Kesuma, Triatna, dan Permana (2011:5) adalah sebagai “Pembelajaran
yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak
secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh
sekolah.” Makna dari definisi tersebut adalah:
1) Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi
dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran;
2) Diarahkan pada penguatan dan pengembangan parilaku anak
secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang
memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan;
3) Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang
ditunjuk sekolah (lembaga).
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan karakter merupakan suatu upaya dari guru yang ditujukan
untuk siswa dengan maksud untuk mengajarkan nilai-nilai positif agar
memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Tujuan Pendidikan Karakter
Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional menurut UUSPN No.20
tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 yaitu pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(Kesuma, Triatna, & Permana, 2011:6).
Dilihat dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut,
tujuan pendidikan nasional mengarah pada pengembangan berbagai
karakter manusia di Indonesia, meskipun dalam penyelenggaraannya
belum seperti yang dimaksudkan dalam UU.
Menurut Kesuma, Triatna, dan Permana (2011:9) pendidikan
karakter dalam setting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:
1. menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap
penting
dan
perlu
sehingga
menjadi
kepribadian/kepemilikan siswa yang khas sebagaimana nilai-nilai
yang dikembangkan;
2. mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan nilainilai yang dikembangkan oleh sekolah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. membangun koneksi
yang harmoni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersama.
c. Fungsi Pendidikan Karakter
Menurut
Pusat
Kurikulum
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional dalam Samani dan
Hariyanto (2013:9) menyatakan bahwa pendidikan karakter berfungsi:
1) Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik,
dan berperilaku baik;
2) Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;
3) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan
dunia.
Dalam kaitan itu telah diidentiifkasi sejumlah nilai pembentuk
karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum. Nilainilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan nasional tersebut adalah: (1) Religius, (2) Jujur, (3)
Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8)
Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11)
Cinta
Tanah
Air,
(12)
Menghargai
Prestasi,
(13)
Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca,
(16) Peduli lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab.
(Samani & Hariyanto, 2013:9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Peduli Lingkungan
Soemarwoto (dalam Hamzah, 2013:3) berpendapat kita harus
menyadari bahwa hubungan manusia dengan lingkungan hidup bersifat
sekuler. Hal ini bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia
dalam terhadap lingkungannya, dampaknya akan kembali lagi kepada
manusia, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian. Dampak
lingkungan hidup menurut UU Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah pengaruh
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau
kegiatan.
Menurut Samani dan Hariyanto (2013:9) berdasarkan hasil
kajian empirik Pusat Kurikulum, telah diidentifikasi nilai pembentuk
karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan. Salah satu nilai tersebut yaitu peduli lingkungan.
Kurniawan (2013:42) peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan
yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Siswa hendaknya disadarkan tentang warisan alam dan
lingkungan sebagai suatu anugerah pada manusia sehingga manusia
harus mampu menjaga dan menghargai lingkungan sebagaimana
seharusnya (Hamzah, 2013:54).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang
benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter
menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal baik sehingga siswa
menjadi paham (kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu
merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (perilaku)
(Fathurrohman, Suryana, & Fatriany, 2013:74).
Samani dan Hariyanto (2013:50) dalam pendidikan karakter
diinginkan terbentuknya anak yang mampu menilai apa yang baik,
memelihara secara tulus apa yang dikatakan baik itu, dan mewujudkan
apa yang diyakini baik walaupun dalam situasi tertekan (penuh
tekanan dari luar, pressure from without) dan penuh godaan yang
muncul dari dalam hati sendiri (temptation from within). Menurut
Fathurrohman, Suryana, dan Fatriany (2013:74) pendidikan karakter
erat kaitannya dengan kebiasaan yang terus menerus dilakukan.
Pendidikan karakter yang baik tidak hanya melibatkan aspek
pengetahuan yang baik (moral knowing) saja, akan tetapi merasakan
dengan baik atau loving the good (moral feeling), dan perilaku yang
baik (moral action).
Menurut Kevin Ryan dan Bohlin (dalam Fathurrohman,
2013:17) pendidikan karakter adalah sebagai upaya sungguh-sungguh
untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan
landasan inti nilai-nilai etis. Selanjutnya ia menambahkan, “Character
so conceived has threeinterrelated parts: moral knowing, moral
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
feeling, and moral behavior”. Karakter mulia (good character)
meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen
(niat) terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan
kebaikan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter
mengacu
kepada
serangkaian
pengetahuan
(cognitives),
sikap
(attitudes), dan motivasi (motivations), serta perilaku (behaviours) dan
keterampilan (skills) seperti yang terdapat pada kompetensi inti dalam
kurikulum 2013. Pada KI 1 (Kompetensi Inti 1) dalam kurikulum 2013
meliputi kompetensi sikap spiritual, KI 2 kompetensi sikap sosial, KI 3
kompetensi pengetahuan, dan KI 4 kompetensi keterampilan. Dengan
demikian diharapkan kurikulum ini dapat membentuk generasi bangsa
yang berkarakter baik, melakukan hal – hal yang terbaik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan
negara serta dunia internasional dengan mengoptimalkan potensi
(pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan
motivasinya (perasaannya).
2. Pendekatan Saintifik
Dalam konteks Kurikulum 2013, terdapat model pembelajaran
saintifik proses. Model pembelajaran proses saintifik merupakan
model pembelajaran yang menuntut siswa beraktivitas sebagaimana
seorang ahli sains. Dalam praktiknya siswa diharuskan melakukan
serangkaian aktivitas selayaknya langkah-langkah penerapan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
ilmiah seperti yang dipaparkan oleh Kuhltau, Maniotes, dan Caspari,
(dalam Abidin, 2014). Serangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi:
(1)
merumuskan
masalah,
(2)
mengajukan
hipotesis,
(3)
mengumpulkan data, (4) mengolah dan menganalisis data, dan (5)
membuat kesimpulan.
Model pembelajaran proses saintifik dapat dikatakan sebagai
proses pembelajaran yang memandu siswa untuk memecahkan
masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan
data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan
sebuah simpulan. Guna mampu melaksanakan kegiatan ini, siswa
harus
dibina
kepekaannya
terhadap
fenomena,
ditingkatkan
kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiannya
dalam mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaaan, serta
dipandu dalam membuat simpulan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan (Abidin, 2014:125).
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
(saintifik). Langkah - langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach)
dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan/observing,bertanya/questioning, percobaan/experimenting,
kemudian mengolah data atau informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan dan mencipta serta
membentuk jaringan/networking. Untuk mata pelajaran, materi, atau
situasi tertentu sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja
proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat
non ilmiah (Daryanto, 2014:59). Menurut Kemendikbud dalam Abidin
(2013) pendekatan ilmiah dalam pembelajaran dikemukakan sebagai
asumsi atau aksioma ilmiah yang melandas