Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Konsumen Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung Terhadap Bahan Pangan Organik.

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN SUPERMARKET CARREFOUR KIARACONDONG, BANDUNG

TERHADAP BAHAN PANGAN ORGANIK Cliffceda, 0610118; Pembimbing I : Winny Suwindere, drg, MS

Pembimbing II : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes

Bahan pangan organik merupakan bahan pangan yang saat proses penanaman hingga panennya tidak mengalami proses kimiawi atau menggunakan bahan sintetik, seperti pestisida, herbisida, pupuk dengan kandungan kimia, penyuntikan hormon atau antibiotik, serta prosesnya tanpa radiasi ionisasi maupun pemodifikasian genetik. Proses yang natural tersebut menjadikan makanan organik aman untuk dikonsumsi oleh konsumen. Konsumen sebagai pengonsumsi bahan pangan organik seharusnya mengetahui cara produksi dan manfaat yang didapat dari bahan pangan organik, sehingga konsumen dapat mulai mengonsumsi bahan pangan organik.

Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study. Subjek penelitian dipilih secara insidental sebanyak 50 orang wanita berusia 30-60 tahun. Kuesioner terdiri dari 35 pertanyaan yang terbagi dalam 4 kategori yaitu 5 pertanyaan mengenai identitas, 10 pertanyaan mengenai pengetahuan mengenai bahan pangan organik, 10 pertanyaan mengenai sikap terhadap bahan pangan organik, dan 10 pertanyaan mengenai perilaku masyarakat terhadap bahan pangan organik. Berdasarkan survei didapatkan pengetahuan responden mengenai bahan pangan organik 82% baik, sikap responden terhadap tabel nutrisi 90% baik, dan perilaku responden terhadap tabel nutrisi 62% baik.

Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku perempuan yang berbelanja di Supermarket Carrefour Kiaracondong terhadap bahan pangan organik adalah baik.


(2)

v ABSTRACT

Descriptive of Knowledge, Attitude, and Behavior About Organic Foods Questioner Results from Customers of Carrefour Supermarket in Kiara

Condong, Bandung Cliffceda, 0610118; Tutor I : Winny Suwindere, drg, MS;

Tutor II : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes

Organic foods are safe to be consumed because starting with planting and harvesting the farmers did not use any chemical or synthetic products (pesticide, herbicide, chemical and hormonal growth booster). Also, the whole food

processing did not come in contact with radiation and were not modified genetically. Consumers need to know how organic foods were produced and its benefit so they consume it more than the non-organic foods.

The design for this research was a cross sectional study. Research subjects were chosen incidental 50 women aged 30-60 years old. Questioners comprised of 35 questions that were divided into 4 categories, 5 identity questions, 10 questions about knowledge of organic foods, 10 questions about attitude toward organic foods, and 10 questions about behavior of organic foods. Results obtained based on the surveys were, 82% of the respondents have good knowledge of organic foods, 90% respondents have good attitude toward the nutrition table, and 62% respondents have good behavior toward the nutrition table.

Conclusion, the knowledge, attitude, and behavior of women who shopped at Carrefour Supermarket in Kiaracondong toward organic foods were good.


(3)

vii DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1.2 Identifikasi Masalah... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 1.4 Manfaat Penelitian... 1.5 Kerangka Pemikiran... 1.6 Metode Penelitian... 1.7 Lokasi dan Waktu...

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan... 2.2 Sikap... 2.3 Perilaku... 2.4 Bahan Pangan Organik... 2.4.1 Dampak Terhadap Lingkungan... 2.4.2 Kandungan Nutrisi Bahan Pangan Organik... 2.4.3 Ciri dari Bahan Pangan Organik... 2.4.4 Perkembangan Bahan Pangan Organik di Dunia...

i ii iii iv v vi vii x xi xv 1 2 3 3 3 4 4 5 6 7 8 10 11 12 12


(4)

viii

2.4.5 Perkembangan Bahan Pangan Organik di Kota Bandung... 2.5 Keuntungan dari Bahan Pangan Organik... 2.6 Pertanian Organik... 2.6.1 Definisi Menurut Regulasi Pemerintah Indonesia... 2.6.2 Tujuan Produksi Pangan Organik... 2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pertanian Organik.. 2.6.3.1Kelebihan Sistem Pertanian Organik... 2.6.3.2Kekurangan Sistem Pertanian Organik... 2.6.4 Perkembangan Pertanian Organik di Indonesia... 2.7 Sertifikasi Produk Organik...

BAB III. BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan / Subjek Penelitian... 3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian

3.1.2 Subjek Penelitian 3.1.2.1Kriteria Inklusi 3.1.2.2Kriteris Eksklusi 3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2 Metode Penelitian... 3.2.1 Desain Penelitian... 3.2.2 Variabel Penelitian... 3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel... 3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 3.2.4 Prosedur Penelitian... 3.2.5 Teknik Analisis Data... 3.2.5.1Pengetahuan... 3.2.5.2Sikap... 3.2.5.3Perilaku... 3.2.6 Analisis Hasil Penelitian...

13 14 16 17 19 19 19 19 20 21 24 24 24 24 25 25 25 25 25 25 26 28 28 28 28 29 29 30


(5)

ix

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ...

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Responden... 4.2 Faktor Pengetahuan Responden Terhadap Bahan Pangan Organik... 4.3 Faktor Sikap Responden Terhadap Bahan Pangan Organik... 4.4 Faktor Perilaku Responden Terhadap Bahan Pangan Organik...

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan... 5.2Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... RIWAYAT HIDUP...

30

31

32

42

48

55 56

57 58 66


(6)

x

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar 2.1 Sayuran Organik... Gambar 2.2 Logo Standar Nasional Indonesia dan Logo Pangan Organik

Indonesia... Gambar 2.3 Label 100% Organik... Gambar 2.4 Lembaga Sertifikasi Pangan Organik di Indonesia...

9

17 21 22


(7)

xi

xi

DAFTAR TABEL

HALAMAN Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Golongan Umur...

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Formal Terakhir... Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan... Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Yang Tahu Seperti Apa- kah Yang disebut Makanan Sehat... Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Responden Yang Pernah Mendengar Adanya Bahan Pangan Organik... Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Apakah Bahan Pangan Organik Itu... Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Yang Mengetahui Proses Produksi Bahan Pangan Organik... Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Proses Produksi Bahan Pangan Organik... Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Responden yang Mengetahui

Keuntungan dari Bahan Pangan Organik... Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai keuntungan dari Bahan Pangan Organik... Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden yang Mengetahui Kerugian Adanya Bahan Pangan Organik... Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Kerugian dari Bahan Pangan Organik... Tabel 4.13 Distribusi Pengetahuan Responden yang Mengetahui Ciri-ciri Bahan Pangan Organik yang Asli... Tabel 4.14 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Seperti Apakah Bahan Pangan Organik yang Asli... Tabel 4.15 Distribusi Pengetahuan Responden yang Mengetahui Adanya

31 31 32 32 33 33 34 35 35 36 36 37 37 38


(8)

xii

xii

Penyalahgunaan Penamaan Organik... Tabel 4.16 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Macam-macam Penyalahgunaan Penamaan Organik... Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Harga Bahan Pangan Organik Yang Dijual di Pasaran... Tabel 4.18 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Seimbang atau Tidaknya Harga Bahan Pangan Organik dengan Manfaat yang Didapat... Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Mudah atau Tidaknya Mendapatkan Informasi yang Jelas Mengenai Bahan Pangan Organik... Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan Responden... Tabel 4.21 Distribusi Sikap Responden Mengenai Mengonsumsi Makanan yang Sehat Setiap Hari dapat Mencegah Timbulnya Berbagai Penyakit... Tabel 4.22 Distribusi Sikap Responden Menyetujui atau Tidak Munculnya Bahan Pangan Organik... Tabel 4.23 Distribusi Sikap Responden Menurut Setuju Tidaknya dengan Mengonsumsi Bahan Pangan Organik dapat Hidup Lebih Sehat Tabel 4.24 Distribusi Sikap Responden Menurut Pernah Tidaknya

Menemui atau Mengalami Pemalsuan Bahan Pangan Organik di Pasaran... Tabel 4.25 Distribusi Sikap Responden Bila Mendapatkan Penyalahgunaan Penamaan Bahan Pangan Organik di Pasaran... Tabel 4.26 Distribusi Sikap Responden Menurut Setuju Tidaknya untuk Mendapatkan Bahan Pangan Organik di Kota Bandung masih Sangat Sulit... Tabel 4.27 Distribusi Sikap Responden Menurut Setuju Tidaknya Dengan Munculnya Tren Mengonsumsi Bahan Pangan Organik... Tabel 4.28 Distribusi Sikap Responden Menurut Setuju Tidaknya Bila Semua Orang di Indonesia Mulai Mengonsumsi Bahan Pangan

39 39 40 40 41 41 42 42 43 43 44 44 45


(9)

xiii

xiii

Organik... Tabel 4.29 Distribusi Sikap Responden Menurut Setuju Tidaknya Bahwa Bahan Pangan Organik Sekarang Ini Masih Menjadi Bahan Pangan untuk Orang-orang Kalangan Ekonomi Menengah ke Atas... Tabel 4.30 Distribusi Sikap Responden Menurut Jawaban Pertanyaan Bagaimana Caranya agar Bahan Pangan Organik Bisa Lebih Menyebar Luas ke Seluruh Masyarakat di Bandung, dan juga Tidak Hanya untuk Kalangan Ekonomi Menengah ke Atas... Tabel 4.31 Distribusi Sikap Responden... Tabel 4.32 Distribusi Perilaku Responden Menurut Selalu atau Tidaknya Responden Mengonsumsi Makanan Sehat... Tabel 4.33 Distribusi Perilaku Responden Menurut Iya atau Tidaknya Mengonsumsi Bahan Pangan Organik... Tabel 4.34 Distribusi Perilaku Responden Menurut Apa yang Membuat Responden Tertarik untuk Mengonsumsi Bahan Pangan Organik... Tabel 4.35 Distribusi Perilaku Responden Menurut Rutin atau Tidaknya Mengonsumsi Bahan Pangan Organik untuk Makan Keluarga Sehari-hari... Tabel 4.36 Distribusi Perilaku Responden Menurut Sudah atau Belumnya Merasakan Manfaat dengan Rutin Mengonsumsi Bahan Pangan Organik Sehari-hari... Tabel 4.37 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Apa Manfaat Yang Didapat dengan Mengonsumsi Bahan Pangan Organik Sehari- hari untuk Makan Keluarga Sehari-hari... Tabel 4.38 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Sejak Kapan Mulai Mengetahui Adanya Bahan Pangan Organik di Bandung... Tabel 4.39 Distribusi Perilaku Responden Mengenai Di Manakah Biasa Membeli Produk Bahan Pangan Organik... Tabel 4.40 Distribusi Perilaku Responden Menurut Pernah atau Tidaknya

45 46 47 47 48 48 49 49 50 51 51 52


(10)

xiv

xiv

Menemui Bahan Pangan Organik yang Dijual di Pasar-pasar Tradisional... Tabel 4.41 Distribusi Perilaku Responden Menurut Apa yang Akan Dilakukan Agar Dapat Menghindari Penyalahgunaan

Penamaan Bahan Pangan Organik... Tabel 4.42 Distribusi Perilaku Responden...

53

53 54


(11)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN Lampiran 1 Kuisioner... Lampiran 2 Surat Pernyataan dari PT. Carrefour... Lampiran 3 Komis Etik Penelitian...

58 63 64


(12)

58 LAMPIRAN 1

Kuisioner

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Konsumen Terhadap Bahan Pangan Organik

Karakteristik Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Status : Menikah / Tidak menikah

PERTANYAAN

Pengetahuan Responden:

1. Menurut ibu seperti apakah yang disebut makanan sehat?

a. Makanan yang memiliki kandungan gizi yang seimbang dengan asupan gizi yang dibutuhkan, terjaga kebersihannya, tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh

b. Makanan yang tidak berlemak. c. Makanan yang mahal.

2. Apakah ibu mengetahui tentang bahan pangan organik? a. Tahu

b. Tidak tahu

Bila tahu, menurut ibu apakah bahan pangan organik itu?

a. Bahan pangan yang diprosesnya dengan menggunakan bahan-bahan alami, dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia atau pengawet. b. Bahan pangan yang diberi modifikasi genetik atau penyuntikan hormon

agar tampak lebih besar.

c. Bahan pangan yang di impor dari luar negeri dan harganya mahal.

3. Apakah ibu mengetahui bagaimana proses produksi bahan pangan organik? a. Tahu


(13)

59

Bila tahu, menurut ibu bagaimana proses produksinya?

a. Proses produksinya tanpa menggunakan bahan kimia dan sinar radiasi. b. Proses produksinya menggunakan bahan kimia dan sinar radiasi. c. Proses produksinya dengan ditambah pemberian hormon.

4. Apakah ibu mengetahui keuntungan dari bahan pangan organik? a. Tahu

b. Tidak tahu

Bila tahu, keuntungan apa yang ibu tahu dari bahan pangan organik? a. Tidak perlu dicuci sebelum dikonsumsi

b. Lebih murah daripada bahan pangan yang nonorganik. c. Menaikkan gengsi karena harganya yang mahal. d. Tidak mengandung bahan-bahan kimia sama sekali.

5. Apakah ibu mengetahui kerugian yang ditimbulkan dengan munculnya bahan pangan organik?

a. Tahu b. Tidak tahu

Bila tahu, apa kerugian dari bahan pangan organik? a. Lebih mahal dari bahan pangan yang nonorganik. b. Lebih tidak awet dari yang nonorganik.

c. Mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.

6. Apakah ibu mengetahui ciri-ciri bahan pangan organik yang asli ? a. Tahu

b. Tidak tahu

Bila tahu, menurut ibu seperti apakah bahan pangan organik yang asli?

a. Yang terdapat lubang-lubang bekas gigitan ulat tapi mempunyai sertifikat organik yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang ditunjuk oleh

pemerintah dari suatu negara.

b. Yang bentuknya atau rupanya lebih besar dari bahan pangan yang biasa. c. Yang dijual di supermarket-supermarket besar dengan harga yang mahal.

7. Apakah ibu mengetahui tentang adanya penyalahgunaan penamaan organik? a. Tahu


(14)

60

Bila tahu, seperti apakah penyalahgunaan penamaan organik tersebut? a. Pemalsuan stampel organik yang dipasangkan pada bahan pangan

tertentu.

b. Pemberian merek organik pada produk-produk bahan pangan tertentu. c. Pemalsuan sertifikat organik.

8. Menurut ibu, bagaimana harga bahan pangan organik yang dijual di pasaran? a. Relatif murah, mudah terjangkau.

b. Realtif mahal, sulit terjangkau.

9. Apakah harga dari bahan pangan organik seimbang dengan manfaat yang didapat dengan mengonsumsinya?

a. Seimbang b. Tidak seimbang

10.Menurut ibu apakah mudah mendapatkan informasi yang jelas mengenai bahan pangan organik?

a. Mudah b. Sulit

Sikap Responden :

1. Menurut ibu apakah dengan mengonsumsi makanan yang sehat setiap hari dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit?

a. Ya b. Tidak

2. Setujukah ibu dengan munculnya bahan pangan organik? a. Setuju

b. Tidak setuju

3. Menurut ibu apakah dengan mengonsumsi bahan pangan organik kita bisa hidup lebih sehat?

a. Ya b. Tidak


(15)

61

4. Apakah ibu pernah menemukan atau mengalami pemalsuan bahan pangan organik di pasaran?

a. Ya b. Tidak

5. Apa tindakan ibu bila mendapatkan penipuan-penipuan seperti itu? a. Melaporkan ke pihak yang berwajib

b. Melaporkan ke lembaga agama c. Membiarkan saja

6. Setujukah ibu, untuk mendapatkan bahan pangan organik di Kota Bandung masih sangat sulit?

a. Setuju b. Tidak setuju

7. Setujukah ibu, dengan munculnya tren mengonsumsi bahan pangan organik? a. Setuju

b. Tidak setuju

8. Setujukah ibu, bila semua orang di Indonesia mulai mengonsumsi bahan pangan organik?

a. Setuju b. Tidak setuju

9. Setujukah ibu, jika bahan pangan organik sekarang ini masih menjadi bahan pangan untuk orang-orang kalangan ekonomi menengah ke atas?

a. Setuju b. Tidak setuju

10.Menurut ibu, bagaimana caranya agar bahan pangan organik bisa lebih

menyebar luas ke seluruh masyarakat di Indonesia dan juga tidak hanya untuk kalangan ekonomi menengah ke atas?

a. Memasok bahan pangan organik ke pasar-pasar tradisional dengan harga yang terjangkau

b. Menurunkan harga bahan pangan organik saja

c. Meniadakan bahan pangan yang nonorganik dan hanya menyediakan bahan pangan organik saja di pasaran


(16)

62

Perilaku :

1. Apakah ibu selalu mengonsumsi makanan-makanan sehat? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah ibu mengonsumsi bahan pangan organik juga? a. Ya

b. Tidak

3. Bila ya, apa yang membuat ibu tertarik untuk mengonsumsi bahan pangan organik?

a. Banyak manfaatnya untuk kesehatan. b. Mengikuti ajakan teman atau kerabat. c. Terlihat lebih bagus dari yang biasa.

4. Apakah ibu rutin mengonsumsi bahan pangan organik untuk makan keluarga sehari-hari?

a. Ya b. Tidak

5. Bila iya, apakah ibu sudah merasakan manfaatnya ? a. Sudah

b. Belum

6. Bila sudah, manfaat apa yang didapat? a. Hidup jadi lebih sehat

b. Tidak mudah sakit

c. Terlihat mengikuti jaman yang semakin modern

7. Sejak kapan ibu mulai mengetahui adanya bahan pangan organik di Indonesia?

a. <Tahun 1990 b. Tahun 1990-2000 c. Tahun 2001-2009


(17)

63

8. Di manakah ibu biasa membeli produk bahan pangan organik? a. Supermarket yang khusus menjual bahan pangan organik. b. Supermarket-supermarket biasa.

c. Pasar tradisional.

9. Apakah ibu pernah menemui bahan pangan organik yang dijual di pasar-pasar tradisional?

a. Ya b. Tidak

10.Apa yang ibu lakukan agar dapat menghindari penyalahgunaan penamaan bahan pangan organik?

a. Mempelajari dahulu ciri-ciri bahan pangan organik yang asli sebelum membeli

b. Menanyakan pada penjualnya


(18)

64

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a : Cliffceda

NRP : 0610118

Universitas : Universitas Kristen Maranatha Jurusan : Kedokteran

Menyatakan bahwa telah mengadakan penelitian di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung berupa penyebaran kuisioner kepada beberapa konsumen untuk memenuhi tugas akhir berupa Karya Tulis Ilmiah sebagai syarat kelulusan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat atas kemauan sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak lain.

Bandung, Desember 2009

Mengetahui : Yang membuat pernyataan : General Manager PT Carrefour

Cliffceda


(19)

65

LAMPIRAN 3


(20)

66

RIWAYAT HIDUP

Nama : Cliffceda

NRP : 0610118

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 Juni 1988

Alamat : Jl. Setiabudhi 361 A, Bandung.

Riwayat Pendidikan :

Playgroup Bina Bakti, 1993 TK Bina Bakti, Bandung, 1994 SD Bina Bakti, Bandung, 2000 SMP Bina Bakti, Bandung, 2003 SMA Trinitas, Bandung, 2006


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan gaya hidup metropolis telah mendorong perubahan konstruksi alam dan kondisi lahan pertanian yang bebas dari residu pestisida setiap hari jumlahnya makin berkurang. Tidak diragukan lagi bahan pangan yang dikonsumsi manusia menjadi salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit baru yang dulu mungkin belum muncul.

Sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat, maraknya kampanye lingkungan hijau (go green), dan isu mengenai pelestarian kondisi bumi, membuat penduduk dunia mulai memberi perhatian yang lebih atas pilihan bahan pangan yang akan mereka konsumsi. Berbagai alasan melatarbelakangi keputusan masyarakat di Indonesia memilih bahan pangan organik, tetapi sangat disayangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat dan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan organik masih rendah. Masyarakat lebih mencari dan memilih makanan berdasarkan rasa dan kuantitasnya, sehingga hal ini menimbulkan keprihatinan.

Mengonsumsi bahan pangan organik bukan hanya masalah pencanangan pola hidup sehat, tetapi juga perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik. Mengubah gaya hidup tampaknya sederhana, tetapi kenyataannya mengubah kebiasaan tidaklah mudah, karena masyarakat masih kurang memahami dan bertanya-tanya mengenai apa yang dimaksud dengan bahan pangan organik. Konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih kerap dipertanyakan oleh masyarakat. Pertanian organik di Indonesia kurang berkembang, sehingga menyebabkan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Kurang tingginya permintaan pasar atas produk-produk organik menyebabkan harga jual produk organik di Indonesia lebih mahal dibandingkan jenis yang non-organik.


(22)

2

Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan hasil pertanian, terutama bahan pangan organik yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya. Bahan pangan organik sangat efektif untuk menghindari efek-efek buruk yang disebabkan oleh racun dari pestisida dan bahan-bahan kimia lainnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi bahan pangan organik secara konsisten dapat menjadi upaya mempertahankan diri dari ancaman berbagai penyakit. Bahan pangan organik dinilai sehat karena pada saat proses penanaman hingga panennya tidak mengalami proses kimiawi atau menggunakan bahan sintetik, seperti pestisida, herbisida, pupuk dengan kandungan kimia, penyuntikan hormon atau antibiotik, serta prosesnya tanpa radiasi ionisasi maupun modifikasi genetik. Proses yang alamiah menjadikan bahan pangan organik aman untuk dikonsumsi oleh tubuh.

Bersamaan dengan masyarakat mulai mengonsumsi bahan pangan organik secara konsisten, penyalahgunaan penamaan bahan pangan organik demi mengambil keuntungan besar mulai terjadi. Konsumen yang kurang teliti dalam membeli dan kurang pengetahuan mengenai bahan pangan organik dapat menjadi target penyalahgunaan tersebut. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahan pangan organik (Wardlaw, 2007).

Melalui survey Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Konsumen Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung terhadap Bahan Pangan Organik, penulis ingin menggali lebih dalam sampai dimana tingkat kesadaran konsumen terhadap konsumsi bahan pangan organik. Subjek penelitian yang digunakan adalah konsumen perempuan berusia 30-60 tahun yang berbelanja di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumen perempuan di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung terhadap bahan pangan organik.


(23)

3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku konsumen terhadap bahan pangan organik.

Tujuan penelitian ini adalah agar konsumen tidak salah persepsi mengenai bahan pangan organik.

1.4 Manfaaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumen terhadap bahan pangan organik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar konsumen mengetahui manfaat yang didapat dengan mengonsumsi bahan pangan organik, mengajak konsumen untuk mulai rutin mengonsumsi bahan pangan organik dan diharapkan tidak ada lagi konsumen yang tertipu dengan penyalahgunaan penamaan organik.

1.5 Kerangka Teori

Bahan pangan organik merupakan bahan pangan yang paling murni, ditanam atau diproduksi tanpa bantuan zat kimiawi, seminimal mungkin mengganggu lingkungan, seminimal mungkin diproses demi menjaga kesegaran bahan pangan tanpa menggunakan pestisida buatan, penyemprotan ataupun pupuk buatan. Manfaat yang didapat dari bahan pangan organik adalah sangat sedikit atau tidak sama sekali mengandung nitrat dan endapan pestisida dibandingkan dengan yang non organik sehingga bahan pangan organik aman untuk kesehatan konsumennya.


(24)

4

Konsumen sebagai pengonsumsi bahan pangan organik seharusnya mengetahui cara pembuatan atau produksi, ciri dari produk organik yang asli dan manfaat yang didapat dari bahan pangan organik, sehingga konsumen dapat mulai mengonsumsi bahan pangan organik (Sebastian Eliyas Saragih, 2008).

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian survey ini metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif analitik dengan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner kepada konsumen perempuan di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung, kemudian dilakukan penilaian dengan tolak ukur yaitu : pengetahuan, sikap dan perilaku dari masyarakat.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung.


(25)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung didapatkan : 1. Pengetahuan responden mengenai bahan pangan organik 82 % baik.

2. Sikap responden terhadap bahan pangan organik 90% baik. 3. Perilaku responden terhadap bahan pangan organik 62% baik.

Berdasarkan hasil penelitian di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap responden sudah baik, tetapi tingkat perilaku responden masih perlu ditingkatkan lagi.

5.2Saran

1. Konsumen harus meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku secara optimal, supaya konsumen memiliki pola hidup yang sehat.

2. Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan pengawasan yang lebih ketat melalui lembaga yang berwenang, yaitu LSPO (Lembaga Sertifikasi Pangan Organik) yang telah lolos komite akreditasi nasional, Badan Standarisasi Nasional, Depkes, dan Dinas Pertanian terhadap beredarnya produk bahan pangan organik, karena masih banyak konsumen yang menjadi korban penyalahgunaan penamaan organik.

3. Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan edukasi mengenai bahan pangan organik kepada masyarakat melalui penyuluhan dan media-media yang tersedia, misalnya brosur, poster, iklan di media masa.


(26)

56

4. Survey penelitian ini merupakan survey penelitian pendahuluan, dan masih dapat dilakukan survey penelitian lanjutan seperti :

Survey penelitian perbandingan antara pengonsumsi bahan pangan organik dan pengonsumsi bahan pangan non organik.

Penelitian terhadap kandungan bahan pangan organik yang mempengaruhi kesehatan tubuh manusia.

Survey penelitian yang sama pada supermarket lainnya / di pasar tradisional.


(27)

57

DAFTAR PUSTAKA

Bourn, D., Prescott, J. 2002. A comparison of the nutritional value, sensory qualities, and food safety of organically and conventionally produced foods. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 42 (1) : 1-34.

Chang, H. 1997. Makanan organik : hidup sehat dengan kembali ke alam. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Tama. hal. 15-21

Lea, E., Worsley, T. 2005. Australians organic food beliefs, demographics, and values. British food Journal, 107 (1) : 10-11.

Pracaya. 2008. Bertanam sayuran organik di kebun, pot, dan polibag. Jakarta : Penebar Swadaya. hal. 2-5

Rachman Sutanto. 2002. Pertanian organik : menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisius. hal. 35-37

Sabastian Eliyas Saragih. 2008. Pertanian organik solusi hidup harmoni dan berkelanjutan. Jakarta : Penebar Swadaya. hal. 52-67

Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. hal. 121-128

Wardlaw, Gordon M., Hampl, Jeffrey S., McGrawHill. 2007. Perspectives in Nutrition. 7th Edition. p. 72.

Winarno. 2002. Pangan organik dan pengembangannya di Indonesia. Kompas.. http://www.kompas.com. 14 April 2009


(1)

2

Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan hasil pertanian, terutama bahan pangan organik yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya. Bahan pangan organik sangat efektif untuk menghindari efek-efek buruk yang disebabkan oleh racun dari pestisida dan bahan-bahan kimia lainnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi bahan pangan organik secara konsisten dapat menjadi upaya mempertahankan diri dari ancaman berbagai penyakit. Bahan pangan organik dinilai sehat karena pada saat proses penanaman hingga panennya tidak mengalami proses kimiawi atau menggunakan bahan sintetik, seperti pestisida, herbisida, pupuk dengan kandungan kimia, penyuntikan hormon atau antibiotik, serta prosesnya tanpa radiasi ionisasi maupun modifikasi genetik. Proses yang alamiah menjadikan bahan pangan organik aman untuk dikonsumsi oleh tubuh.

Bersamaan dengan masyarakat mulai mengonsumsi bahan pangan organik secara konsisten, penyalahgunaan penamaan bahan pangan organik demi mengambil keuntungan besar mulai terjadi. Konsumen yang kurang teliti dalam membeli dan kurang pengetahuan mengenai bahan pangan organik dapat menjadi target penyalahgunaan tersebut. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahan pangan organik (Wardlaw, 2007).

Melalui survey Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Konsumen Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung terhadap Bahan Pangan Organik, penulis ingin menggali lebih dalam sampai dimana tingkat kesadaran konsumen terhadap konsumsi bahan pangan organik. Subjek penelitian yang digunakan adalah konsumen perempuan berusia 30-60 tahun yang berbelanja di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumen perempuan di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung terhadap bahan pangan organik.


(2)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Pengetahuan Sikap dan Perilaku konsumen terhadap bahan pangan organik.

Tujuan penelitian ini adalah agar konsumen tidak salah persepsi mengenai bahan pangan organik.

1.4 Manfaaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumen terhadap bahan pangan organik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah agar konsumen mengetahui manfaat yang didapat dengan mengonsumsi bahan pangan organik, mengajak konsumen untuk mulai rutin mengonsumsi bahan pangan organik dan diharapkan tidak ada lagi konsumen yang tertipu dengan penyalahgunaan penamaan organik.

1.5 Kerangka Teori

Bahan pangan organik merupakan bahan pangan yang paling murni, ditanam atau diproduksi tanpa bantuan zat kimiawi, seminimal mungkin mengganggu lingkungan, seminimal mungkin diproses demi menjaga kesegaran bahan pangan tanpa menggunakan pestisida buatan, penyemprotan ataupun pupuk buatan. Manfaat yang didapat dari bahan pangan organik adalah sangat sedikit atau tidak sama sekali mengandung nitrat dan endapan pestisida dibandingkan dengan yang non organik sehingga bahan pangan organik aman untuk kesehatan konsumennya.


(3)

4

Konsumen sebagai pengonsumsi bahan pangan organik seharusnya mengetahui cara pembuatan atau produksi, ciri dari produk organik yang asli dan manfaat yang didapat dari bahan pangan organik, sehingga konsumen dapat mulai mengonsumsi bahan pangan organik (Sebastian Eliyas Saragih, 2008).

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian survey ini metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif analitik dengan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner kepada konsumen perempuan di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung, kemudian dilakukan penilaian dengan tolak ukur yaitu : pengetahuan, sikap dan perilaku dari masyarakat.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung. Berlangsung dari bulan Desember 2008 – Desember 2009.


(4)

55

Hasil penelitian di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung didapatkan : 1. Pengetahuan responden mengenai bahan pangan organik 82 % baik.

2. Sikap responden terhadap bahan pangan organik 90% baik. 3. Perilaku responden terhadap bahan pangan organik 62% baik.

Berdasarkan hasil penelitian di Supermarket Carrefour Kiara Condong, Bandung dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap responden sudah baik, tetapi tingkat perilaku responden masih perlu ditingkatkan lagi.

5.2Saran

1. Konsumen harus meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku secara optimal, supaya konsumen memiliki pola hidup yang sehat.

2. Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan pengawasan yang lebih ketat melalui lembaga yang berwenang, yaitu LSPO (Lembaga Sertifikasi Pangan Organik) yang telah lolos komite akreditasi nasional, Badan Standarisasi Nasional, Depkes, dan Dinas Pertanian terhadap beredarnya produk bahan pangan organik, karena masih banyak konsumen yang menjadi korban penyalahgunaan penamaan organik.

3. Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan edukasi mengenai bahan pangan organik kepada masyarakat melalui penyuluhan dan media-media yang tersedia, misalnya brosur, poster, iklan di media masa.


(5)

56

4. Survey penelitian ini merupakan survey penelitian pendahuluan, dan masih dapat dilakukan survey penelitian lanjutan seperti :

Survey penelitian perbandingan antara pengonsumsi bahan pangan organik dan pengonsumsi bahan pangan non organik.

Penelitian terhadap kandungan bahan pangan organik yang mempengaruhi kesehatan tubuh manusia.

Survey penelitian yang sama pada supermarket lainnya / di pasar tradisional.


(6)

57

Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 42 (1) : 1-34.

Chang, H. 1997. Makanan organik : hidup sehat dengan kembali ke alam. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Tama. hal. 15-21

Lea, E., Worsley, T. 2005. Australians organic food beliefs, demographics, and values. British food Journal, 107 (1) : 10-11.

Pracaya. 2008. Bertanam sayuran organik di kebun, pot, dan polibag. Jakarta : Penebar Swadaya. hal. 2-5

Rachman Sutanto. 2002. Pertanian organik : menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisius. hal. 35-37

Sabastian Eliyas Saragih. 2008. Pertanian organik solusi hidup harmoni dan berkelanjutan. Jakarta : Penebar Swadaya. hal. 52-67

Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. hal. 121-128

Wardlaw, Gordon M., Hampl, Jeffrey S., McGrawHill. 2007. Perspectives in Nutrition. 7th Edition. p. 72.

Winarno. 2002. Pangan organik dan pengembangannya di Indonesia. Kompas.. http://www.kompas.com. 14 April 2009