Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis)Studi Pustaka.

ABSTRAK
Trombosis Vena Dalam
Andres Christiana, 2004, Pembimbing: Winsa. Husin, dr, MSc. Mkes ;
Otje Hudaja, dr, SpB
Trombosis Vena Dalam (TVD) adalah pembentukan trombus di dalam
lumen vena-vena yang letaknya profunda. Penyakit TVD cukup tinggi angka
kejadiannya dan kernungkinan menyebabkan kernatian, namun permasalahan
mengenai etiologi, patofisiologi, menifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan,
pencegahan, dan komplikasi TVD masih belum dipahami dengan baik. Untuk
membangkitkan keingintahuan lebih mendalam mengenai penyakit TVD, maka
faktor-faktor diatas akan akan dibahas dalam penulisan ini. Para dokter sebaiknya
sernakin waspada terhadap kernungkinan terjadinya TVD, yang terutama
ditujukan pada pasien-pasien yang mempunyai faktor-faktor risiko atau
predisposisi yang mencakup kelainan-kelainan pada darah, aliran darah atau
dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis penyakit TVD sangat bervariasi mulai
dari tanpa gejala, ringan hingga yang berat; dapat bersifat kronis maupun akut,
sehingga diharapkan peningkatan ketelitian saat anamnesis dan pemeriksaan fisik
serta memilih pemeriksaan penunjang yang sesuai demi menegakkan diagnosis
yang akurat. Komplikasi TVD pun seringkali tidak dapat diramalkan. Namun
berbekal pemahaman yang baik mengenai penyakit ini, serta follow up yang baik
terhadap pasien-pasien post TVD, diharapkan komplikasi yang mungkin terjadi

dapat terdeteksi dan tertangani dengan segera dan baik. TVD mernang penyakit
yang sulit dipahami dan ditangani, namun dengan berbekal pernahaman yang baik
mengenai penyakit ini, maka berbagai kesulitan tersebut akan dapat diatasi.
Karena sering terjadi salah atau tidak terdiagnosisnya penyakit TVD, maka
disarankan agar para dokter dan mahasiswa fakultas kedokteran lebih
memperdalam pengetahuannya mengenai penyakit TVD, terutama kriteria
diagnosisnya, baik secara teoritis maupun praktis. Salah satu cara untuk
memperdalam pengetahuan mengenai penyakit TVD adalah dengan mengadakan
suatu studi kasus dan forum diskusi mengenai penyakit TVD.

tv

ABSTRACT
Deep Vein Thrombosis
Andres Christiana, 2004, Tutor: Winsa. Husin, dr, MSc. Mkes ;
Otje Hudaja, dr, SpB
Deep Vein Thrombosis (DV1) is defined as thrombotic formation inside
the lumen of deep veins. There is a high incidence and mortality rate of DVI', but
its etiology, pathofisiology, clinical signs, diagnosis, management, prevention and
complications are still not well defined. Because of the variety of clinical signs

diagnostic difficulty, misdiagnostic, and complications associated with DVI', it is
important that diagnostic accuracy obtained from patient history, physical
findings and laboratory studies to be enhanced. Hopefully a better clinical
understanding and a better management toward post-Dvr patients will lead to a
better prognostic outcome, especially to those patients that shows the signs of risk
factors or predisposition toward D vr such as blood, blood flow, and blood vessel
abnormality. Therefore, it is important to broaden knowledge of the described
factors of Dvr above, especially its theoretical and practical diagnostic criteria,
using case study and discussion forum, so that they can be more responsive to the
possibility of Dvr incidence.

v

DAFTAR ISI
HALAMAN

11

LEMBAR PERSETUJUAN


iii

SURA T PERNY AT AAN

IV

ABSTRAK
ABSTRACT

V

PRAKA TA

VI

viii

DAFT AR ISI

ix


DAFT AR TABEL
DAFT AR GAMBAR

x

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi masalah
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Metodologi Penulisan

...

4
5


BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1. Definisi
2.2. Epidemiologi
2.3. Tinjauan Anatomi, Histologi dan Fisiologi Vena
2.4. Etiologi dan Patofisiologi Pembentukan Trombus
2.5. Patogenesis Trombosis Vena
2.6. Faktor-faktor Predisposisi
2.7. Diagnosis
2.8. Diagnosis Banding
2.9. Komplikasi
2.10. Pencegahan (Profilaksis)
2.11. Penatalaksanaan

5
5
6
12
16
18

18
28
29
31
34
39

BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN

1
3
3
3

DAN SARAN

43

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

43
43

DAFT AR PUST AKA

44

RIW A YAT HIDUP PENULIS

46

Vlll

DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabe1 2. 1. Patogenesis trombosis vena
Tabe12.


2. Rekomendasi

terapi profilaksis

Trombosis

..,

17

Vena Da1am

32

DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1. 1. Berita mengenai "Ecomony Class Syndrome"

2


Gambar 2. 1.

Gambaran potongan longitudinal melalui sebuah katup vena

8

Gambar 2.2.

Anatomi vena profunda pada ekstremitas inferior.

10

Gambar 2.3.

Mekanisme pembentukan trombus di belakang katup vena

14

Gambar 2.4.


Trombosis vena dimulai saat stasis aliran darah

14

Gambar 2.5.

Lokasi tersering pembentukan Trombosis Vena Dalam

15

Gambar 2.6.

Mekanisme terjadinya emboli yang berasal dari Trombosis Vena
Dalam di daerah tungkai bawah.

15

Gambar 2.7.

Gambaran klinis trombosis vena


21

Gambar 2. 8.

Pola-pola umum Trombosis Vena Dalam

23

Gambar 2.9.

Thrombectomy vena dengan menggunakan kateter Fogarty

36

Gambar 2. 10. Teknik operatifpencegahan emboli pulmonaris

x

38

BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sampai awal abad ke 21, penyakit Deep Vein Thrombosis (DVT) atau
yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Trombosis Vena Dalam (TVD)
masih kurang mendapat perhatian dan masih belum dikenal secara luas.
Pengetahuan tentang penyakit TVD perlu ditingkatkan karena angka kejadiannya
cukup tinggi, dapat bersifat akut, dan dapat menyebabkan kematian mendadak.
Angka kejadian Trombosis Vena Dalam sulit dipastikan karena penyakit ini sering
bersifat "silent" dan gejala-gejala serta tanda-tandanya sering tidak spesifik,
sehingga sulit atau tidak terdiagnosis.
Trombosis Vena Dalam adalah pembentukan trombus (gumpalan darah) di
dalam vena-vena yang letaknya profunda (terutama pada vena-vena tungkai
bawah). Trombus yang terbentuk tersebut dapat menghambat aliran darah dengan
menyumbat sebagian atau keseluruhan lumen vena. Pada 20-30% kasus, trombus
tersebut dapat terlepas dan terbawa aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya
emboli paru, stroke, dan kematian (Karmel. L Tambunan, 2002).
TVD dapat terjadi pada setiap orang, terutama pada paslen dengan
penyakit jantung, kanker, kehamilan, pasien-pasien yang menjalani operasl
ortopedi, bedah umum, artroskopi, pasien di rumah sakit yang mobilitasnya
kurang, dan dapat juga terjadi pada orang yang duduk di pesawat terbang dalam
waktu yang lama (Karmel. L Tambunan, 2002).
Pada sebagian besar kasus (> 90%) TVD ditemukan tanpa gejala klinis dan
dicurigai bahwa lebih dari 2/3 kasus emboli paru yang timbul akibat TVD juga
tanpa disertai gejala klinis yang khas.
TVD dapat terjadi pada penumpang penerbangan kelas ekonomi dalam
waktu yang lama tanpa stop over, yang dikenal sebagai Economy Class Syndrome,
jika

masalah

ini dibebankan

pada perusahaan

mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Di

1

penerbangan
Melbourne,

tentu

akan

Australia telah

3

Di Amerika Serikat satu dari 5.000 pasien liposuction yang dilakukan oleh
dokter ahli bedah plastik dan satu dari 40.000 yang dilakukan oleh dokter ahli
bedah kosmetika, dilaporkan meninggal dunia, dan penyebab kematiannya
terutama adalah akibat anestesi dan TVD. Pasien yang menjalani anestesi umum
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita TVD karena kurangnya
mobilisasi, terutama pada tungkai bawah (Angkasa No 7, 2002).
1.2. Identifikasi masalah
Apa saja etiologi TVD ? Siapa saja yang dapat terkena TVD ? Bagaimana
patofisiologi dari TVD ? Bagaimana diagnosis klinis, penatalaksanaan

dan

pencegahan TVD? Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada pasien TVD?
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud Penulisan
Maksud

dari

penyusunan

Karya

Tulis

Ilmiah

ini adalah

untuk

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit Trombosis Vena
Dalam.
1.3.2. Tujuan Penulisan
Penulisan ini mempunyai tujuan untuk mengetahui etiologi, patofisiologi,
faktor-faktor predisposisi, manifestasi klinis, kriteria diagnosis, komplikasi,
pencegahan dan penatalaksanaan penyakit Trombosis Vena Dalam.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat:
(1) Memberikan informasi kepada pembaca, khususnya para mahasiswa
Fakultas Kedokteran mengenai penyakit Trombosis Vena Dalam.
(2) Bagi penulis, penelitian ini merupakan perwujudan aplikasi ilmu bedah
yang diperoleh

selama masa pendidikan

Universitas Kristen Maranatha.

di Fakultas Kedokteran

4

(3) Bagi penelitian

berikutnya,

penelitian

1m dapat dijadikan

pertirnbangan dan perbandingan.
1.5. Metodologi Penulisan
Karya Tulis Ilrniah ini rnerupakan sebuah studi literatur.

bahan

BABIV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Selama ini banyak pendapat yang mengatakan bahwa penyakit TVD
merupakan penyakit yang sulit dipahami dalam segala hal, mencakup etiologi,
patofisiologi, faktor-faktor predisposisi, manifestasi klinis, kriteria diagnosis,
penatalaksanaan, pencegahan dan komplikasi-komplikasinya.

Mengenai gejala

klinis dan penatalaksanaan penyakit TVD sudah jelas, yang masih belum jelas
terutama mengenai etiologi dan patofisiologinya. Selain itu banyak pula terjadi
kesalahpahaman mengenai salah satu bentuk penyakit ini yang dikenal dengan
Economy Class Syndrome. Namun dengan berbekal pemahaman yang lebih baik
mengenai penyakit ini, maka permasalahan-permasalahan

yang timbul tersebut

akan lebih dapat diatasi, sehingga hasil pengobatan dan prognosis pasien-pasien
dengan TVD dapat semakin meningkat.
4.2. Saran
Karena sering terjadi salah atau tidak terdiagnosisnya penyakit TVD, maka
penulis menyarankan agar para dokter dan mahasiswa fakultas kedokteran lebih
memperdalam

pengetahuannya

mengenai penyakit TVD, terutama

kriteria

diagnosisnya, baik secara teoritis maupun praktis, dan mewaspadai adanya
penyakit ini pada pasien-pasien dengan faktor-faktor risiko tinggi.
Salah satu cara untuk memperdalam pengetahuan mengenai penyakit TVD
di kalangan mahasiswa dan dokter adalah dengan mengadakan suatu studi kasus
dan forum diskusi mengenai penyakit TVD di rumah sakit-rumah sakit baik dari
segl

epidemiologi,

diagnosis,

penatalaksanaan,

komplikasinya.

43

maupun

komplikasi-

DAFTAR PUSTAKA
Agur, Anne M. R. 1991. Grant's Atlas of Anatomy.
& Wilkins.

9th Ed. Baltimore. Willams

Allegra, c., Bollinger, A. 1994. Microvascular Advances in Venous Disorders.
International Journal of Microcirculation Clinical & Experimental. Rome.
International Symposium.
BUPA Health Information Team.
http://www. doh. gov. uklblood/ dvt/

Deep

Vein

Thrombosis.

2003.

Comerota, Anthony 1., and Kagan, Steven. 2001. Venous Disease. Sabiston
16th
Textbook of Surgery, The Biological Basis of Modem Surgical Practice.
Ed. Phi1adephia. W. B. Saunders Company.
Dunphy, 1. Englebert., and Botsford, Thomas. W.
Bedah. Ed. 5. Jakarta. Yayasan Esentia Medica.
Fischer,
Reinhard.,
Review
http://www.pWebologie.com

of

1999.

French

Pemeriksaan Fisik

Journal.

1997.

Green, Richard. M., and Ouriel, Kenneth. 1999. Venous and Lymphatic Disease.
7th Ed. Vol. 1. New York.
Schwartz, Shires, Spencer Principles of Surgery.
Mc-Graw Hill.
Goldstone, Jerry. Veins and Lymphatics. 1994. Current Surgical Diagnosis and
Treatment. 10thEd. Connecticut. Appleton & Lange.
Herber, Eliot c., How to Avoid DVT - the "Economy Class Syndrome". 2003.
http://www.hea1thandage.comlHome/ gid2= 1209
Hudaja O. 2002. Diktat kuliah Ilmu Bedah 1. Bandung.
Universitas kristen Maranatha.
Liem, Timothy.
Phlegmasia
http://www.emedicine.com

Alba

and

Cerulea

Fakultas Kedokteran
Dolens.

2002.

Rabe E. 1999. Edema in CVI: Pathophysiology, Assessment, and Treatment.
Workshop in the frameowrk of the European Congress of the Union
Internationale de Phlebologie. Bonn. Friedrich-Wilhelms-Universitat.
Schreiber, Donald. Deep Venous Thrombosis and ThrombopWebitis.
http://www.emedicine.com
Snell, Richard S. 1998. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran.
Bagian 2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tambunan K.L. Deteksi dan Tatalaksana
http://www.intema.tk. ui.
Tambunan
K.L.
Waspadai
http://www.kompas.com

Trombosis

Thrombosis

44

Vena

2002.
Edisi 3.

Vena Dalam. 2002.
Dalam.

2002.

45

Wahyuni Lukita Atmadja., Daniel Susilo Wibowo., Winsa Husin., Daniel
Wirawan Paradisastra., Anindita Adhika., Roys Pangayoman.
Columna
Vertebralis Medulla Spinalis Extremitas Inferior. Bandung. Universitas
Kristen Maranatha.
Workshop in the Framework of the European Congress of the Union
lntemationale de Phleologie. 1999. Edema in CVI, Pathophysiology,
Assessment and Treatment. Bremen.