PERBUP NO 35 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA HIBAH, BANTUAN SOSIAL DAN BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN PACITAN

t

BUPATI PACITAN

;

PERATURAN BUPATI PACITAN ifI
NOMOR35^TAHUN 2009
IyutrpnkjihgedcbaUTSRQPONMKJIHEDCBA

1

TENTANG

T A T A CARA P E M B E R I A N DAN PERTANGGUNGJAWABAN B E L A N J A HIBAH,
BANTUAN SOSIAL DAN BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN PACITAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PACITAN,
Menimbang

a.


bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 133 ayat (3) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, maka perlu adanya pengaturan
tentang pengelolaan Belanja Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan
di Kabupaten Pacitan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
maka perlu menetapkan pengaturan tentang Tata cara Pemberian dan
Pertanggungjawaban Belanja Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan
yang dituangkan dalan Suatu Peraturan Bupati.
Mengingat

1, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Ungkungan Propinst Jawa Timur;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagmmana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008;
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemermtah Nomor 18 Tahun 1986 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pcmbinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daenih;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah seba^imana telah diubah dengan Peraturan
Pemermtah Nomor 38 Tahun 2008;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
JaUn Jaksa Agung Suprapto Nomor 8 Pacitan Kode Pos 63512
iawa Timor
I

Telp. (0357) 881032 Fax. (0357) 882472

I

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
14. Penduran Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang
Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.7/2008 tentang Hibah
Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Pacitan;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakata.

MEMUTUSKAN

i
:

MeoeUpkan

: PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA HIBAH. BANTUAN SOSIAL
DAN BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN PACITAN.
BAB I
I

KETENTUAN UMUM

I

Pasal 1

i


t

t

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Pacitan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemermtah Kabupaten Pacitan.
3. Bupati adalah Bupati Pacitan.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan.
5. Satuan Keija Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Keija Perangkat
Daerah pada Pemerintah Kabupaten Pacitan selaku pcngguna anggaran/pengguna barang.
6. Kepala Satuan Kcrja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Kepala SKPD adalah Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Pemermtah Kabupaten Pacitan selaku pengguna
anggaran/pengguna barang.
7. Dinas Pendapatan. Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kabupaten Pacitan.
8. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah Kepala Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pacitan.
9. Belanja Hibah adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah

dalambentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemermtah atau pemerintah daerah lainnya dan
kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan penmtukannya.
10. Bantuan Sosial adalah bantuan yang digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam
bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk pemngkatan kesejahteraan
masyarakat
\
11. Bantuan Keuangan adalah bzintuan yang digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan
yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabiqiaten, pemerintah desa dan kepada
pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten kepada pemerintah desa dan
pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan
keuangan.
f
12. Pemerintah Daerah lainnya adalah Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota selain Pemerintah
Kabupaten Pacitan.
13. Pcrusahaan adalah sctiap bcntufc usaha yang bcrbadan hufcum atau tidafc. milik orang pcrorangan,
milik persekutuan, atau badan hukum, balk milik swasta maupun milik negara, yang
mempekeijakan [>eke^a/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

14. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fimgsional yang ditunjuk untuk menenma, menyimpan,
membayarican, mcnatausahakan dan mcmpcrtanggungjawabkan uang untuk kcpcrluan belanja

daerah dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Satuan Keija
Perangkat Daerah.
'•
15. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga
Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegjatan, profesi, fungsi, agama
dan kepercayaan terhadsx) Tuhan Yang Maha Esa, untuk berpeian serta dalam pembangunan
dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, ;
16. Kelonqrak Masyarakat adalah sekelompok anggota masyarakat yang dengan kesadaran dan
keinginan sendiri bergabung untuk menjalankan sebuah kegjatan bersama.
17. Anggota masyarakat adalah Warga Negara Indonesia.
18. Instansi Vertikal adalah instansi pemerintah di Kabupaten Pacitan.
19. Organisasi Semi Pcmerintah/Non Pemermtah adalah organisasi^irganisasi sebagaimana
dimaksud dalam Sural Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ tanggal 8 Nopember
2007.
'
20. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan yang selanjutnyapjidaOGA
dapai disingkat LKMD/K
adalah lembaga/wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagd mitra Pemerintah
Desa/Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di

bidang pembangunan. '
21. Rukun Warga yang selanjutnya dapat disingkat RW adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah pengurus RT di uilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa/Lurah;
22. Rukun Tetangga yang selanjutnya dapat disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa/Lurah;
23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabiq)aten Pacitan.
f

BABII
TATA CARA PEMBERIAN DAN PERMOHONAN
!

Pasal 2

!

Belanja hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian lubah dalam bentuk uang, barang
dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, pcrusahaan daerah, kelompok

masyarakat/anggota masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah
ditetapkan penmtukannya.
(2) Pemerintah sebagmmana dimaksud pada ayat (1) adalah instansi vertikal.
(3) Organisasi keniasyarakaian sebagaimana diniaksud pada ayat (l),termasidcantaialai^
a. Organisasi semi pemerintah;
b. Organisasi non pemerintah;
c. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan (LKMD/K);
d. Rukun Warga (RW);
e. Rukun Tetangga (RT).
( 4 ) Belanja hibah diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah, rasionalitas dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati
(1)

t

j

Pasal 3

!

(1)

Pemberian hibah dalam bentuk barang dapat dilakukan apabila barang tersebut:
a. berupa tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh Kepala SKPD kepada BupaU;
b.

(2)

bcTupa tanah dan/atau bangunan yang dari awal pcngadaannya direncanakan untuk
dihibahkan;
]

c. berupa selain tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh Kepala SKPD kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah; atau
d. berupa seUun tanah dan/atau bangunan yang dari awal pcngadaannya direncanakan untuk
dihibahkan.
Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa dapat diberikan kepada
pemotintah daerah tertentu sepaidang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. .

i


Pasal 4
(1)
(2)
(3)
(4)

(5)

Hibah kepada pemerintah bertujuan untuk menunjang pemngkatan penyelenggaraan fungsi
pemerintahan di daerah.
Hibah kepada pcrusahaan daerah bertujuan untuk menunjang peningkatan pelayanan kepada
masyarakat
i
Hibah kepada pemerintah daerah lainnya bertujuan untuk menunjang pemngkatan
penyelenggaraan pemerintah daerah dan layanan dasar umum.
Hibah kepada kelompok masyarakat/anggota masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
bertujuan untuk meningkatkan partisipasi penyelenggaraan pembangunan daerah atau secara
fimgsional terkait dengan dukungan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Belanja hibah kepada pemermtah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan oleh Bupati
kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap akhir tahun anggaran.
t

Pasal 5

I

(1)

Belanja Hibah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) bersifat bantuan yang tidak
mengikat/tidak secara terns menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan
persyaratan dalam Naskah Peijanjian Hibah Daerah (NPHD).
(2) Pemberian hibah ada batas akhimya tergantung pada kemampuan keuangan daerah dan
kebutuhan atas kegiatan tersebut dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(3) Naskah peijanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
memuat identitas penerima hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah uang yang akan dihibahkan,
Hak dan Kewajiban masing-masing pihak, dengan format sebagaimana pada lampiran peraturan
ini.
\
Pasal 6
'

(1)
(2)
(3)
(4)

t

Belanja Bantuan sostal digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat
sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada kelompok
masyarakat/anggota masyarakat
Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam rangka menjalankan
fungsi pemerintah daerah dibidang kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraan
masyaraikat dalam skala tertentu dan dilakukan secara selektif. %
Bantuan sosial diberikan tidak secara tenis menerus/tidak bemlang settap tahun anggaran,
selektif dan memtliki kejelasan peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pemberian Bantuan sorial tidak waj ib dantidakharus diberikan setiap tahun anggaran.
I

Pasal?

(1) Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum
atau khusus dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya dan Pemerintah Desa
dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.
(2 ) Bantuan keuangan yang bersifat umum, peruntukan dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya
kepada pemerintah daerah lainnya dan Pemerintah Desa penerima bantuan.
(3) Bantuan keuangan yang bersifat khusus, peiimtukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan
oleh pemerintah d^rah/ditetapkan oleh Bupati dalam rangka mendulomg kineija pemermtah
Kabupaten Pacitan. ;
(4) Pemberi bantuan bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat mensyaratkan
penyediaan dana pendamping dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintah
daerah lainnya dan Anggaran Pendapatan dan Belanja I^sa penerima bantuan.
'
(1)

Pasal 8

Surat permohonan hibah dan bantuan sosial ditandatangani oleh pimpinan pemerintah atau
pemerintah daerah l^nnya, pcrusahaan daerah, kelompok, masyarakat/anggota masyarakat atau
organisasi kemasyarakatan.
(2) Permohonan hibah dan bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dilengkapi
dengan proposal.
\
(3) Pimpinan pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, pcrusahaan daerah, kclompofc
i
>

i

• j .
. masyarakat/anggota masyarakat atau organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dapat menenma dana hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan secara tunai atau
melalui transfer pada rekcning di bank umum.
(4) Permohonan hibah dan bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
Bupati melalui Kepala SKPD sesuai tugas dan fungsinya, ditetapkan dengan keputusan Bupati.
i

I

Pasal 9

i

(1)
(2)

(3)

Surat permohonan pencairan bantuan keuangan ditandatangani oleh pimpinan pemermtah
Daerah lainnya atau Pemermtah Desa;
Pimpinan pemerintah daerah lainnya atau pemerintah desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dapat menerima bantuan keuangan secara tuna! atau melalui transfer pada rekemng di bank
umum.
J
Surat pennohonan pencmran bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
kepada Bupati melalui Kepala SKPD sesuai tugas dan fungsinya, ditetapkan dengan keputusan
Bupati.
i
!
BAB I I I
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SKPD/ BAGIAN TERKAIT DAN PENERIMA
BELANJA HIBAH, BANTUAN SOSIAL, DAN BANTUAN KEUANGAN
;

Pasal 10

(1)

Kepala SKPD atau Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) mempunyai tugas
tanggung jawab sebagai berikut:
a. melakukan veiifikasi usulan proposal yang diajukan oleh Pimpinan pemerintah atau
pemerintah daerah Imnnya, Pemerintah Desa, pcrusahaan daerah, kelompok
masyarakat/anggota masyarakat atau orgamsasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1);
b. mcmbuat dan menyampaikan surat pengantar kepada Bupati untuk mendapalknn
persetujuan pemberian hibah. bantuan sosial dan bantuan keuangan;
c. meneruskan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah, bantuan sosial dan
bantuan keuangan yang telah disampaikan oleh penerima hibah, bantuan sosial dan bantuan
. keuangan kepada Bupati;
( 2 ) Kepala Dinas Pendsqiatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai tugas dan tanggung
jawab memproses pennintaan pembayaran dan pencmran belanja hibah, bantuan sosial dan
bantuan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
'
(3) Penerima hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan mempunyai tanggungjawab sebagai
berikut:
i
a. mengajukan permohonan dengan dilampiri proposal kegiatan kepada Bupati melalui
Kepala SKPD atau Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4);
b. menerima dana secara tund atau melalui transfer dari Bendahara SKPD atau Bagian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4), yang pelaksanaannya dilakukan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. bertanggun^'awab terhackq) pelaksanaan kegiatan yang didanai dari hibah, bantuan sosial
dan bantuan keuangan;
d. menggunakan dana hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan sesuai dengan peruntukan
yang telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati dan/atau Naskah Peijaiuiati Hibah Daerah;
e. menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah, bantuan sosial dan
bantuan keuangan kepada Bupati melalui Kepala SKPD atau Bagian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4).
i
\
Fual 11
i

Permohonan hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan yang langsung diajukan kepada Bupati dan
tidak melalui SKPD atau Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4), akan diberitahukan
dan dikoordinasikan kepada SKPD atau Bagian yang bersangkutan.

BAB IV
PENGANGGARAN
PasalyutrponlkigedaSOIC
n
(1)

(2)

Belanja hibah, bantuan sostal dan bantuan keuangan dalam bentuk uang, dianggarkan pada
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset dalam kelompok belanja tidak langsung
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran berkenaan.
Belanja hibah, bantuan sostal dan bantuan keuangan dalam bentuk barang, dianggarkan dalam
bentuk program dan kegiatan pada SKPD atau Bagian berkenaan dalam kelompok belanja
langsung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran berkenaan. '
j
BABY
PERSYARATAN DAN MEKANISME PENCAIRAN BELANJA HIBAH,
BANTUAN SOSIAL, DAN BANTUAN KEUANGAN
Pasal 13

Pemberian belanja hibah kepada pemohon/peneiima sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1)
harus memenuhi persyaratan sebag^ berikut:
a. Proposal yang telah diverifikasi oleh SKPD/Bagian yang membidangi;
b. Keputusan Bupati tentang penerima belanja hibah;
c. Naskah Peijanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangani bersama antara pemberi dan
\
penerima hibah;
d. Pakta integritas yang sekurang-kurangnya memuat kesanggupan imtuk melaksanakan belanja
tersebut dan bertanggungjawab atas dana yang diterimanya;
e. Dalam hal pemanfaatannya dipergunakan imtuk ke^atan Kontruksi, agar dilengkapi analisa
kelengkapan imtuk kepentiogan kontruksi;
f. Kwitansi r a n ^ p 3 (tiga) asli bermeterai cukup, ditandatangani oleh penerima hibah dan stempel
atas nama lembaga/kelompok masyarakat
Pasal 14
j
f
Pemberian belanja Bantuan Sosial kepada pemohon/penerima sebagaimana dimaksud pada pasal 6
ayat (I) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Proposal yang telah divcriiikasi oleh SKPD/Bagian yang membidangt;
b. Keputusan Bupati tentang penerima Bantuan Sosial;
c. Pakta integritas yang sekurang-kurangnya memuat kesanggupan untuk melaksanakan belanja
tersebut dan bertanggungjawab atas dana yang diterimanya, dengan format Pakta Integritas
sebagaunana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;
d. Kwitansi rangkap 3 (tiga) asli benneterai cukup, ditandatangani oleh penerima bantuan sosial dan
stempel atas nama lembaga/kelompok masyarakat.
Pasal 15
Pemberian belanja Bantuan Keuangan kepada pemohon/penerima sebagaimana dimaksud pada pasal
7 ayat (1) hams memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Suiat pennohonan Pencairan dari Pemerintah Daerah lainnya don Pemerintah Desa yang
ditandatangani oleh Bupati/Walikota/ Kepala Desa;
b. Keputusan Bupati tentang alokasi Bantuan Keuangan;
c. Kwitansi ran^ap 3 (tiga) asli bermeterai cukup, ditandatangani oleh Bupati/Walikota/ Kepala
Desa dan stempel atas nama lembaga.
;

Pasal 16

Pennintaan pembayaran dan pencairan belanja hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan
scba^amana dimaksud dalam pasal 10 ayat (2) dilakukan melalui mckanisme sebagai berikut:
1. SKPD atau Bagian yang membidangi mempunyai tugas :
a. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial:
1) Melakukan Verifikasi Proposal dari Pemohon;
2) Menandatangani NPHD untuk dana belanja Hibah dalam rangka mewakili dan atas Nama
Bupati;
\

3) Memproses Keputusan Bupati tentang Penerima belanja hibah, bantuan sosial dan
alokasi bcsarannya;
4} Menyampaikan NPHD dan Proposal yang telah diverifikasi dengan disertai pengantar
yang berisi daftar rincian Nama, alamat, Penmtukan, Jumlah Nominal, dan Nomor
rekening Bank • Jatim atau Bank Pemerintah Kepada Kepala Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)Kabupatcn Pacitan.
b. Belanja Bantuan Keuangan:
1) Melakukan Verifikasi Surat Pennohonan Pencairan dari Pemohon;
2) Memproses Keputusan Bupati tentang Penerima bantuan keuangan dan alokasi
;
bcsarannya;
3) Menyampaikan Surat Permohonan Pencairan yang telah diverifikasi dengan disertai
pengantar yang berisi dafiar rincian Nama, alamat, Peruntukan, Jumlah Nominal, dan
Nomor rekening Bank Jatim atau Bank Pemerintah Kepada Kepala Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)Kabupaten Pacitan
2. Berdasarkan Pengajuan sebagaimana dimaksud pada angka 1, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPPKA)Kabupatcn Pacitan melakukan:
a. Mengecek kelengkapan administiasi persyaratan pencairan Dana;
b. Menerbitkan SPP, SPM dan SP2D, jika persyaratan sebagiumana dimaksud pada huruf a
sudah lengkap dan benar.
3. PT. Bank Jatim atau Bank Pemermtah lainnya melakukan transfer belanja hibah, bantuan sosial
dan bantuan keuangan' melalui Nomor rekening sebagaimana tercantum dalam SP2D atau
Lampirannya.
:
I

;

BABVI
PERTANCGUNGJAWABAN

;
Pasal 17
r
(1) Penerima Belanja hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan bertanggungjawab atas
penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang diterimanya, dan wajib menyampaikan laporan
pcrtanggun^awaban penggunaannya dalam bentuk rcalisasi penggunaan dana kepada Bupati
melalui Kepala SKPD atau Bagian sesuai dengan bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (4) selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai.
(2) Penerima Belanja hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan objek pemeriksaan sehingga bukti-bukti pengeluaran terkait dengan
pelaksanaan kegiatan disimpan oleh penerima hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan yang
bersangkutan.
!
(3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat rangkap 3 (tiga)
yaitu:
;
a. Asli disampaikan kepada Bupati melalui Kepala SKPD atau Bagian sesuai dengan
bidangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4);
b. Tembusan disampaikan kepada:
1. Kepala SKPD atau Ba^an sesuai dengan bidangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (4);
2. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.
(4) Terhadap penggunaan dana Belanja hibah. bantuan sosial atau bantuan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan jumlah di atas Rp. 1.000.000.000,00 (Satu milyar ruplah)
dilakukan pemeriksaan/audit oleh Akunian Publik/pejabat yang berwenang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Terhadap penggunaan dana hibah, bantuan sosial atau bantuan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan jumlah sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 (Satu milyar
rupiah) dapat dilakukan pemeriksaan/audit oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
(6) Pembiayaan penggunaan Jasa Akuntan Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
dibebankan pada masing-masing penerima bantuan hibah, bantuan sosial atau bantuan
keuangan.
i

BAB V I I
!

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 18
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Pacitan Nomor 21 Tahun 2008
tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Hibah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

BABVlll
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalara Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di Pacitan
PadatanggalyutrponlkigedaSOIC
SO - 2009
BUPATI PACITAN

H.SUJONO

i

BAB V I I
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Pacitan Nomor 21 Tahun 2008
tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Hibah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

BABVllI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempataimya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di Pacitan
Padatanggal
30 - 12 - 2009
BUPATI PACITAN

Cap. ttd
H.SUJONO

Diundangkan di Pacitan
Pada tanggal 30 Desember 2009
i

SEKRETARIS DAERAH

Ir.MULVONO.MM.^f
\ff Pembina Utama Madya
NIP. 19571017 198303 1 014
BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2009 NOMOR 34

LAMPIRAN:

PERATURAN B U P A T I P A C I T A N
NOMOR
:pjidaOGA
5G
T A H U Nyutrpnkjihgedcba
20Qg
TANGGAL:
"jO . \ A
- 20 0 )

\ PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET ifI
I Jin. Imam Bonjol No. 7 Pacitan (0357) 881548-882887 tI
PACITAN
I

NASKAH PERJANJIAN HIBAH D A E R A H
: Nomor:
Pada haii ini
Tanggal
kami yang bertanda tangan dibawah ini.
I.

/408.41/SPHIBAH/20IO
Bulan

Tahun

bertempat di Pacitan,

Nama
Jabatan

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Pacitan

Alamat

Jin Imam Bonjol No. 7 Pacitan

Dalam hal ini beitindak dalam jabatan tersebut diatas, dan oleh karena itu sah Mewakili Pemermtah
Kabupaten Pacitan, demikian berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Pedoman Pengelolaan Belanja Hibah dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah melalui undang-undang Nomor 12 Tahun 2008,
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II.

Nama
. Jabatan
Alamat

Dalam hal ini beitindak sebagai penerima dan oleh karena itu sah mewakili
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PniAK PERTAMA dan PBIAK KEDUA untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK.
r

Sebelumnya PARA PIHAK masing-masing dalam kedudukannya tersebut menjelaskan dan
menerangkan dalam peijanjian ini hal-hal sebagai berikut:
a.
b.

bahwa dalam r a n ^ menunjang kelancaran kegiatan
Maka perlu memberikan
hibahkcpada
scbesarRp
(
Rupiah)
bahwa PIHAK KEDUA sanggup menggunakan dana tersebut sesuai dengan Keputusan Bupati
Pacitan Nomor
1
i

.



"

Atas dasar pertimbangan tersebut diatas, maka dengan ini PARA PIHAK sepakat mengadakan
peijanjian dalam hal pemberian hibah dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
i

i
i
I.

DASAR HUKUM
Pasal 1

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan
keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007

2.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ tentang Hibah dan Bantuan Daerah.
i

TUJUAN
Pasal 2

Hibah kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
penyelenggaraan pembangunan daerah atau secara fimgsional terkait dengan dukungan
penyelenggaraan pemerintahan daerah

i

HAK DAN KEWAJIBAN yutrpnkjihgedcbaUTSRQPONMKJIHEDCBA
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA menpunyai hak menerima laporan pertanggim^awaban penggunaan hibah
(2) PIHAK PERTAMA bcrkewajiban untuk:
a. Menyerahkan belanja hibah kepada Penerima melalui SKPD atau Bagian Terkait
b. Melaksanakan Verifikasi dokumen kelengkapan pengajuan hibah dan pertanggungjawaban
penggunaan hibah
c. Mengevaluasi penggunaan Hibah
k

I

PasalyutrponlkigedaSOIC
4

j

(1) PIHAK KEDUA mempunyai hak menerima hibah
(2) PIHAK KEDUA bcrkewajiban untuk:
a. Memanfaatkan dana hibah sebagaimana tersebut dalam lampiran surat peijaiqian ini.
b. Menyampaikan laporan pertanggimgjawaban penggunaan hibah kepada PIHAK
PERTAMA melalui SKPD atau Bagian terkait rangkap 2 (dua), asH disampaikan ke
DPPKA Kabupaten Pacitan selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai
c. Untuk pencairan
hibah tahap berikutnya harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penggunaan hibah tah^ sebelumnya
E

j

KETENTUAN PENUTUP
Pasa! 5

(1) Hal-hal Iain yang belum atau tidak cukup diatur dalam peijanjian ini akan diatur kemudian
dalam perjanjian tambahan (ADDEDUM) yang merupakan satu kesatuan dengan peijanjian atas
dasar kesepakatan PARA PIHAK
(2) Demikian perjanjian ini kami buat rangkap 2 (dua), bennaterai cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK

PIHAK KEDUA
Ketua / Pimpinan
KABUPATEN PACITAN

PIHAK PERTAMA
KEPALA DINAS PENDAPATAN
PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET

t

i

Pangkat
NIP.
*) Corel yang tidak perlu