s paud 1007529 chapter1

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Taman kanak-kanak (TK) merupakan tempat belajar dan bermain bagi anak usia dini .Pelaksanaan program kegiatan belajar di TK harus menciptakan suasana yang nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak didiknya, kesesuaian alat bermain, alat bantu, serta metode yang digunakan. Selain itu,guru juga harus mempertimbangkan waktu, tempat dan teman bermain mereka.

Menurut Solehuddin (1997 : 79) “Bermain adalah sifat yang melekat langsung pada kodrat anak. Jika ada anak yang tidak mau bermain, itu

menunjukkan adanya suatu kelainan dalam diri anak tersebut”.

Melalui bermain anak memperoleh dan memproses informasi belajar hal-hal baru dan melatih semua kemampuan yang dimiliki anak melalui keterampilan yang ada. Bermain disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, dimulai dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih besar) ke belajar seraya bermain (unsur belajar lebih besar) karena pada hakekatnya belajar di taman kanak-kanak adalah “bermain sambil belajar dan belajar


(2)

Program pembelajaran anak di taman kanak-kanak disajikan dalam bentuk permainan. Hal ini sejalan dengan pendapat Suyatno (2005:12) sebagai berikut.

Dengan permainan, siswa dapat merumuskan pemahaman tentang suatu konsep : kaidah-kaidah asas (prinsip) unsur-unsur pokok, proses, hasil dan dampak, dan seterusnya misalnya, untuk menjelaskan paragraph atau teks yang memang tidak ada wujud bendanya, permainan dapat menguraikan secara rinci dan jelas melalui perilaku siswa yang turut dalam permainan. Permainan akan lebih menarik jika ada unsur-unsur persaingan atau perlombaan di dalamnya, sekaligus sebagai unsur mnghibur.

Menurut Santrock (Depdiknas, 2009 : 63 ) Permainan (play) ialah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri.

Pembelajaran di TK harus menyenangkan bagi anak fun learning dan joyfull learning karena sesuai dengan pertumbuhan dan perkembanganya. Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukanya. Oleh karena itu, kreativitas guru sangat menentukan keberhasilan suatu permainan dalam pembelajaran.

Permainan sebagai media pendidikan memerlukan keterampilan sendiri yang harus dikuasai guru. Keterampilan tersebut memerlukan semacam kajian terlebih dahulu. Menurut Suyatno (2005:13) kajian tersebut antara lain adalah :


(3)

1. Membaca bahan-bahan teoritis yang ada 2. Kasus-kasus nyata

3. Mencari contoh-contoh yang relevan 4. Menyusun aturan permainan

Berdasarkan pendapat etrsebut maka dapat disimpulkan dalam menciptakan suatu bentuk permainan banyak waktu dan tenaga yang dipersiapkan. Jika dikatakan bahwa permainan memiliki kelemahan dapat dikatakan bahwa kelemahan itu adalah menyita waktu banyak untuk mempersiapkannya.

Permainan yang diberikan kepada anak tidak harus yang mahal, yang penting aman dan berkualitas dengan mempertimbangkan usia anak, hobi, kreativitas dan keamananannya. Permainan yang hampir terlupakan oleh anak di masa sekarang ini di antaranya yaitu permainan tradisional.

Permainan tradisional mempunyai arti bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu. Pada perkembangan selanjutnya permainan tradisional sering dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat, dalam pelaksanaannya permainan tradisional dapat memasukkan unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak ke dalamnya.

Salah satu permainan tradisional yang telah banyak dilupakan oleh anak-anak yaitu permainan tradisional sondah. Permainan sondah merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang menggunakan benda dan hitungan, serta kesepakatan tentang permainannya.


(4)

Dari sini jelas bahwa permainan sondah tidak dapat dilepaskan dari kemampuan mengenal lambang bilangan anak, dan pentingnya kedisiplinan dalam bermain. Permainan sondah dapat digunakan oleh guru taman kanak-kanak sebagai sumber belajar dalam bidang pengembangan mengenal lambang bilangan.

Standar isi pembelajaran mengenal lambang bilangan di taman kanak-kanak menurut NCTM (2002) terdiri dari angka dan operasi, aljabar, bentuk geometri, pengukuran, analisis data, dan probabilitas.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari mengenal lambang bilangan, oleh sebab itu tidak berlebihan bila sejak usia dini anak telah diperkenalkan pada mengenal lambang bilangan. Pada umumnya mengenal lambang bilangan dianggap sebagai hal yang menakutkan bagi anak sekolah, yang kemungkinan salah satu penyebabnya adalah pendekatan yang salah dalam mengajarkan mengenal lambang bilangan kepada anak. Caranya, guru menggunakan rancangan permainan tradisional sondah yang sudah pernah ada dan sudah terbukti efektif digunakan selama ini. Guru dapat mengubah dan menyesuaikan secara kreatif.

Berdasarkan refleksi awal, pada pembelajaran mengenal lambang bilangan anak khususnya dalam pengenalan angka (lambang bilangan) di TK PGRI Mekarsari Desa Cisalak yang berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 11 anak perempuan, ditemukan permasalahan yang menyangkut aktivitas mereka selama pembelajaran. Permasalahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:


(5)

1. Sebagian besar anak menunjukkan sikap yang kurang perhatian terhadap pembelajaran karena mereka tidak merasa tertarik dan mereka beranggapan bahwa pembelajaran saat itu tidak menyenangkan.

2. Sebagian besar anak menunjukkan sikap pasif terhadap kegiatan pembelajaran.

Seperti kondisi yang telah dijelaskan di atas, maka sebagai akibatnya anak-anak di TK PGRI Mekarsari tidak dapat mncapai tujuan pembelajaran mengenal lambang bilangan sesuai indikator yang telah ditetapkan. Sebagian besar siswa (13 orang anak atau 56,52 % ) kemampuan mengenal lambang bilangannya masih rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengenal lambang bilangan yang diselenggarakan guru saat itu kurang mendukung terhadap keberhasilan belajar anak didiknya. Penggunaan metode yang kurang relevan menjadi salah satu sebab anak tidak mau mengikuti kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan. Selain itu, tidak digunakan alat atau media pembelajaran menjadi faktor penyebab kurangnya minat anak dalam mengikuti pembelajaran mengenal lambang bilangan.

Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru kelompok A sebagai solusi tindakan untuk memecahkan masalah dalam kemampuan mengenal lambang bilangan anak khususnya pengenalan angka (lambang bilangan) digunakan jenis pembelajaran permainan tradisional sondah.


(6)

Dasar pertimbangan pemilihan jenis permainan tradisional sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak dalam mengenal angka (lambang bilangan ) adalah sebagai berikut :

1. Permainan ini mudah dimainkan oleh anak.

2. Permainan ini bertujuan untuk penguatan otot tungkai, membina keterampilan olah kaki, melatih koordinasi tangan dan mata.

3. Kalau anak diberi permainan dalam pembelajaran maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa senang, karena rasa senang itulah maka anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadianya.

4. Permainan ini dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka (lambang bilangan), karena anak akan meloncat sambil engkle dan menyebutkan angka sesuai dengan tempat dimana anak melemparkan pecahan genting pada kotak yang telah disediakan, didalam kotak-kotak tersebut terdapat gambar-gambar benda sesuai dengan lambang bilangan. Misalnya untuk kotak dengan lambang bilangan 1 terdapat gambar benda dengan jumlah satu buah, sampai dengan kotak dengan lambang bilangan 10 terdapat gambar benda dengan jumlah sepuluh buah. Dengan demikian anak akan mengenal konsep lambang bilangan dan mengetahui konsep bilangan itu sendiri, bahwa lambang bilangan 1 itu menunjukkan gambar benda sebanyak satu buah, dan seterusnya hingga lambang bilangan 10 yang menunjukkan gambar benda sebanyak sepuluh buah.


(7)

5. Permainan ini menggunakan kotak-kotak sebagai tempat bermain anak yang dapat dimodivikasi oleh guru, sesuai kebutuhan dalam pembelajaran mengenal angka (lambang bilangan ) karena aturan permainan serta kotak-kotak yang dapat diisi dengan angka-angka dan gambar sejumlah angka tersebut sebagai tempat bermain anak tidak baku, artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran mengenal angka (lambang bilangan ) sesuai permainan yang dimainkan oleh anak.

Dengan menggunakan jenis permainan tradisional sondah diharapkan anak dapat berinteraksi dengan teman yang lainnya dan minat mereka terhadap pembelajaran mengenal lambang bilangan menjadi lebih baik dan meningkat pula.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang permainan tradisional sondah yang dapat dijadikan sumber belajar untuk mempermudah anak dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan, serta dapat mengenalkan dan melestarikan kembali permainan-permainan tradisional yang ada di indonesia, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Melalui Jenis Permainan Tradisional Sondah di TK PGRI Mekarsari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu adanya suatu penelitian bagaimana cara meningkatkan kemampuan mengenal


(8)

lambang bilangan anak taman kanak–kanak melalui jenis permainan tradisional sondah yang secara khusus dapat dipaparkan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari sebelum diterapkan jenis permainan tradisional sondah?

2. Bagaimana penerapan jenis permainan sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan anak di

TK PGRI Mekarsari setelah diterapkan jenis permainan tradisional sondah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran mengenal lambang bilangan anak melalui jenis permainan tradisional sondah di TK PGRI Mekarsari Cisalak Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari sebelum diterapkan jenis permainan tradisional sondah.

2) Untuk mengetahui langkah-langkah implementasi proses penerapan jenis permainan sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal


(9)

lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari pada tahun ajaran 2011-2012.

3) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari setelah diterapkan jenis permainan tradisional sondah.

2. Kegunaan Penelitian

Penlitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak seperti Guru, anak/ siswa, Lembaga pendidikan/ TK, orang tua, dan bagi peneliti selanjunya. Untuk lebih spesifik, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Guru TK

1) Dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan jenis permainan tradisional sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak.

2) Dapat meningkatkan kompetensi guru-guru sehingga pembelajaran lebih berkualitas.

3) Memotivasi peranan guru dalam menigkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi anak.

b. Bagi Anak/Siswa

1) Bisa memiliki nilai yang banyak bagi proses belajar dan perkembangan anak.


(10)

2) Dapat menciptakan suasana menyenangkan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan anak.

3) Dapat meningkatkan kesegaran dan kebugaran baik mental maupun fisik.

c. Bagi Lembaga Pendidikan/ TK

Hasil penelitian diharapkan menjadi subangsih kepada seluruh lembaga pendidikan pada umumnya, khususnya bagi TK PGRI Mekarsari Cisalak Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang dalam rangka meningkatkan kualitas belajar, terutama kemampuan mengenal lambang bilangan anak usia dini.

d. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak sebagai pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bagi Peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian pendidikan selanjutnya dan menjadi inspirasi serta motivasi bagi kemampuan pengembangan pendidikan bagi anak usia dini.

D. Asumsi

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi asumsi sebagai titik tolak penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Belajar mengenal lambang bilangan melalui sebuah permainan sangat digemari anak dan dapat memberikan manfaat yang lebih banyak.


(11)

2. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di TK adalah kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada minat atau kebutuhan dan keamanan anak.

3. Pembelajaran mengenal lambang bilangan merupakan salah satu materi pembelajaran yang ada dalam kurikulum taman kanak-kanak (TK).

4. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berfikir-logis dan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya

E. Definisi Opersional

Untuk menghindari perbedaan interpretasi dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Permainan tradisional sondah dalam penelitian ini merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.

2. Kemampuan mengenal lambang bilangan adalah kemampuan untuk menyebutkan urutan bilangan 1-6, menyebutkan dan menunjukkan lambang bilangan 1-6, serta meniru tulisan/lambang bilangan 1-6.

3. Indikator kemampuan mengenal lambang bilangan dalam penelitian ini meliputi:


(12)

- Menyebutkan jumlah kotak yang tersedia dalam permainan sondah - Menyebutkan urutan bilangan 1-6 (secara acak)


(1)

5. Permainan ini menggunakan kotak-kotak sebagai tempat bermain anak yang dapat dimodivikasi oleh guru, sesuai kebutuhan dalam pembelajaran mengenal angka (lambang bilangan ) karena aturan permainan serta kotak-kotak yang dapat diisi dengan angka-angka dan gambar sejumlah angka tersebut sebagai tempat bermain anak tidak baku, artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran mengenal angka (lambang bilangan ) sesuai permainan yang dimainkan oleh anak.

Dengan menggunakan jenis permainan tradisional sondah diharapkan anak dapat berinteraksi dengan teman yang lainnya dan minat mereka terhadap pembelajaran mengenal lambang bilangan menjadi lebih baik dan meningkat pula.

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang permainan tradisional sondah yang dapat dijadikan sumber belajar untuk mempermudah anak dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan, serta dapat mengenalkan dan melestarikan kembali permainan-permainan tradisional yang ada di indonesia, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Melalui Jenis Permainan Tradisional Sondah di TK PGRI

Mekarsari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu adanya suatu penelitian bagaimana cara meningkatkan kemampuan mengenal


(2)

lambang bilangan anak taman kanak–kanak melalui jenis permainan tradisional sondah yang secara khusus dapat dipaparkan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari sebelum diterapkan jenis permainan tradisional sondah?

2. Bagaimana penerapan jenis permainan sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan anak di

TK PGRI Mekarsari setelah diterapkan jenis permainan tradisional sondah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran mengenal lambang bilangan anak melalui jenis permainan tradisional sondah di TK PGRI Mekarsari Cisalak Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari sebelum diterapkan jenis permainan tradisional sondah.

2) Untuk mengetahui langkah-langkah implementasi proses penerapan jenis permainan sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal


(3)

lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari pada tahun ajaran 2011-2012.

3) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan anak di TK PGRI Mekarsari setelah diterapkan jenis permainan tradisional sondah.

2. Kegunaan Penelitian

Penlitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak seperti Guru, anak/ siswa, Lembaga pendidikan/ TK, orang tua, dan bagi peneliti selanjunya. Untuk lebih spesifik, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Guru TK

1) Dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan jenis permainan tradisional sondah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak.

2) Dapat meningkatkan kompetensi guru-guru sehingga pembelajaran lebih berkualitas.

3) Memotivasi peranan guru dalam menigkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi anak.

b. Bagi Anak/Siswa

1) Bisa memiliki nilai yang banyak bagi proses belajar dan perkembangan anak.


(4)

2) Dapat menciptakan suasana menyenangkan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan anak.

3) Dapat meningkatkan kesegaran dan kebugaran baik mental maupun fisik.

c. Bagi Lembaga Pendidikan/ TK

Hasil penelitian diharapkan menjadi subangsih kepada seluruh lembaga pendidikan pada umumnya, khususnya bagi TK PGRI Mekarsari Cisalak Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang dalam rangka meningkatkan kualitas belajar, terutama kemampuan mengenal lambang bilangan anak usia dini.

d. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak sebagai pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bagi Peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian pendidikan selanjutnya dan menjadi inspirasi serta motivasi bagi kemampuan pengembangan pendidikan bagi anak usia dini.

D. Asumsi

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi asumsi sebagai titik tolak penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Belajar mengenal lambang bilangan melalui sebuah permainan sangat digemari anak dan dapat memberikan manfaat yang lebih banyak.


(5)

2. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di TK adalah kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada minat atau kebutuhan dan keamanan anak.

3. Pembelajaran mengenal lambang bilangan merupakan salah satu materi pembelajaran yang ada dalam kurikulum taman kanak-kanak (TK).

4. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berfikir-logis dan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya

E. Definisi Opersional

Untuk menghindari perbedaan interpretasi dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Permainan tradisional sondah dalam penelitian ini merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.

2. Kemampuan mengenal lambang bilangan adalah kemampuan untuk menyebutkan urutan bilangan 1-6, menyebutkan dan menunjukkan lambang bilangan 1-6, serta meniru tulisan/lambang bilangan 1-6.

3. Indikator kemampuan mengenal lambang bilangan dalam penelitian ini meliputi:


(6)

- Menyebutkan jumlah kotak yang tersedia dalam permainan sondah - Menyebutkan urutan bilangan 1-6 (secara acak)