Kebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan oleh Dirjen Belmawa Kemenristekdikti

Kebijakan
Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
Intan Ahmad
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Yogyakarta, 03 Desember 2016
1

Kesiapan sistem
pendidikan Indonesia
menghadapi tantangan
globalisasi, kompleksitas
abad 21 dan daya saing
bangsa?

Perlu pemahaman ekonomi berbasis ilmu
pengetahuan; modal intelektual menjadi
sumberdaya strategis yang menentukan
kekuatan, kemakmuran, dan kesejahteraan
bangsa.


2

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan
mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas





Populasi Indonesia: ~255 juta orang
Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi:
- Dosen: 261,745 orang (~10 % PhDs)
- Mahasiswa: ~7 juta (Vokasi/Politeknik:
240,000)
- APK (2015): 27,83 % (Penyesuaian dengan
kebutuhan ekonomi)
- Ketimpangan mutu PT: mayoritas institusi
dan prodi terkareditasi ‘C’ (BAN-PT) dan

sedikit prodi terakreditasi internasional
(ABET, AACSB, AUN-QA, dsb).
- World Rank (QS): hanya 3 universitas
(Top 500)
Riset (Inovasi): Universitas dan LPNK (BATAN,
LIPI, LAPAN, dll). Mayoritas publikasi ilmiah
dihasilkan oleh Universitas.

4.505 PT

11
1103

3117
12
262
Akademi

Akademi Komunitas


Politeknik

Universitas

PTN-BH
Sumber: FORLAP DIKTI, 27 Nov 2016

3

Pengangguran?





Mismatch (relevansi)
Job seeker vs job creator
perlunya entrepreneurial
mindset
Entrepreneur Indonesia

hanya 1,65% (Malaysia 5%,
Singapura 7%, USA 12%)
Many researches find that
the ideal comparative
number of entrepreneur
rates in developing countries
like Indonesia is

2% of its population.

Narkoba pada
Mahasiswa,
Radikalisme

Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target
STRATEGI

KEBIJAKAN

Meningkatkan jumlah (kualitas dan kuantitas) tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi


Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat
kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional, lulusan yang
langsung bekerja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademiknya, dan calon pendidik
dalam mengikuti pendidikan profesi guru

Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PROGRAM

Target
No
1
2
3
4
5
6
7
8


Indikator Program
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi
Jumlah Prodi terakreditasi unggul
Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan
internasional
Prosentase lulusan yang langsung bekerja
Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan
pendidikan akademik
Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru

2015

Realisasi
2015

2016


2017

26,86% 27,83% 28.16% 29.54%
2.000
2.800
2.500
3.000
55%
54,55%
60%
65%
10.800 9.325 12.000 13.000

2018

2019

31,07% 32.56%
3.500
4.000

70%
75%
14.000 15.000

Keterangan
Nominal
Nominal
Nominal
Kumulatif

380

729

390

405

410


420

Nominal

50%

60,5%

60%

70%

80%

90%

Nominal

17


17

46

46

46

46

Nominal

4.458

4.466

5.458

7.000


9.500

12.000

Nominal 6

7

Sistem Pendidikan Tinggi (yang bermutu)

Incoming
Students

Teaching-Learning Process

Academic
Community

Graduates

SN-DIKTI
Permenristekdikti
44/2014

Quality
Assurance

Leadership

Tujuan Dikti

Intelektual, Ilmuwan, atau
Profesional yang beriman
bertaqwa, berakhlaq
mulia, berbudaya, kreatif,
Berkarakter tangguh

Karya Penelitian untuk
Kemaslahatan bangsa,
negara, dan manusia

Management

Funding

Organization
Staff

Pengabdian Kepada
Masyarakat

Physical Facilities

Resources

Laboratories

Library

Curriculum

Keaktifan Mahasiswa di Luar Perkuliahan
Keterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang
penting karena mendukung pengembangan:
• Kemampuan berpikir kritis
• Kemampuan menyelesaikan masalah
• Kemampuan bekerja dalam tim, dan
• Kemampuan berkomunikasi secara efektif
Martha Nussbaum, an American
philosopher,
“Education is not just about the passive
assimilation of facts and cultural traditions,
but about challenging the mind to become
active, competent, and thoughtfully critical
in a complex world…”
Image: istockphoto

Strategi agar mahasiswa siap
berkompetisi di ASEAN/Global
(MEA)
Lulusan
Berkualitas Tinggi
yang memahami
permasalahan
Indonesia &
menjadi
pemimpin untuk
Indonesia yang
lebih baik

Teaching quality
reasoning, problem
solving, analytical and
critical thinking skills
Students and Staff
mobility
Soft and Professional
Skills, entrepreneurial
mindset

Lulusan
Berkualitas

English Proficiency

“ASEAN/Global
Ready
Graduates”

High Quality, incl.
General Education
Co-and extra curricular
activities: leadership,
character building
Enrichment of curriculum
with ASEAN perspectives

Terima
Kasih
Education is the most powerful
weapon which you can use to
change the world
(Nelson Mandela)

11