S POR 1100912 Chapter1

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kebugaran jasmani bersifat spesifik artinya kebutuhan derajat kebugaran jasmani untuk setiap jenis aktivitas berbeda contohnya: kebutuhan kebugaran jasmani pelari marathon, berbeda dengan kebutuhan pelari jarak pendek. Kebugaran Jasmani menurut Tarigan (2009, hlm. 27):

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa melalui kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang

gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik

dan bersahaja.

Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik syarat utamanya adalah olahraga aerobik. Akan tetapi, tidak cukup dengan olahraga aerobik saja. Seseorang harus berolahraga aerobik atau olahraga yang intensitasnya lebih dari 30 menit sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Jika semua persyaratan di atas sudah terpenuhi, maka orang tersebut harus menjaga kebugaran jasmaninya agar tidak menurun. Jadi memang tidak mudah untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik. Penulis memilih kebugaran jasmani sebagai variabel dalam penelitian ini karena terdapat mata kuliah praktik di FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas sehingga penelitian ini bisa menggambarkan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas apakah terdapat perbedaan dan manakah yang tertinggi nilai kebugaran jasmaninya. Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik didalamnya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kabugaran jasmani mahasiswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani sebagai berikut:

Latihan, biologis, psikologis, lingkungan, fisikal, motivasi, keturunan,

pertambahan usia dan jenis kelamin. Dan akan timbul manfaat dari kebugaran jasmani bagi mahasiswa diantaranya: Orang akan dipaksa untuk bekerja dan dengan demikian secara tidak kita sadari akan terbiasa dan terlatih.


(2)

Perubahan-perubahan yang terjadi pada organ tubuh yang merupakan hasil melakukan kebugaran jasmani akan berdampak secara anatomis dan fisiologis yang akhirnya akan menyebabkan peningkatan kemampuan fungsional alat-alat tubuh. Tidak mudah kelelahan dalam melakukan aktivitas.

Hasil belajar merupakan salah satu hal penting dalam pendidikan, karena dengan mengetahui hasil belajar kita bisa melihat sampai sejauh mana perkembangan pengetahuan kita. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik syarat utamanya adalah tingkat keseriusan dan tingkat konsentrasi yang tinggi pada saat menerima pengalaman pembelajaran dan peserta didik harus cakap dalam mencari informasi atau sering bertanya jika tidak mengerti, terbiasa untuk membaca, dapat memahami materi dengan cepat dan dapat memanfaatkan waktu senggangnya untuk belajar mandiri dari informasi yang ia dapat. Jika semua persyaratan dapat dipenuhi, maka peserta didik harus lulus serangkaian ujian atau tes yang diselenggarakan oleh pihak pengajar. Jadi memang tidak mudah untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Biasanya dengan peserta didik memenuhi persyaratan diatas maka peserta didik akan lulus dan mendapat hasil belajar yang baik dalam ujian atau tes yang diselenggarakan. Penulis memilih hasil belajar sebagai variabel dalam penelitian ini karena terdapat tiga jalur masuk di FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas sehingga penelitian ini ingin menggambarkan hasil belajar mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas apakah terdapat perbedaan dan manakah yang tertinggi nilai hasil belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut: a) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: Faktor jasmaniah, Faktor psikologis, b) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstenal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Manfaat hasil belajar akan diperoleh bagi peserta didik diatarannya sebagai berikut: Kepuasan dan kebanggaan yang dapat

menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada peserta didik. Menambah

keyakinan dan kemampuan diri. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi


(3)

bermanfaat untuk mempelajari aspek lain. Hasil belajar diperoleh peserta didik secara menyeluruh, yakni mencangkup ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor. Kemampuan peserta didik mengontrol dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya.

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) bertugas untuk membina dan mengembangkan bidang keolahragaan. Lulusannya diarahkan untuk menjadi tenaga pendidik dibidang penjas dan olahraga yang terampil, berilmu dan berwatak serta mencetak lulusan yang dapat menjadi pelatih cabang-cabang olahraga, tenaga penggerak dan pengelola olahraga masyarakat, serta tenaga ahli

profesional di bidang pengembangan ilmu-ilmu keolahragaan (sport sciencess).

Sasaran layanannya bukan saja pendidikan formal atau persekolahan, tetapi

termasuk pelayanan dibidang olahraga diluar setting persekolahan, yaitu menjadi

pembina dibidang rekreasi dalam arti luas, pelatih olahraga dan manajer olahraga dimasyarakat. Program Studi di FPOK yang akan dibahas kali ini adalah program studi POR, Jurusan Pendidikan Olahraga menaungi Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) dan PGSD Pendidikan jasmani. 1) Prodi PJKR bertujuan untuk menyiapkan: tenaga pendidik atau guru untuk mata pelajaran pendidikan jasmani/olahraga disekolah mulai SMP sampai dengan SLTA. 2) Prodi PGSD Penjas bertujuan untuk menyiapkan: tenaga pendidikan atau guru untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani/olahraga di Sekolah Dasar.

Dewasa ini para calon mahasiswa yang ingin diterima di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan itu sangat banyak, oleh karena itu calon mahasiswa berlomba-lomba untuk mengikuti segala macam tes untuk masuk Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Dari mulai jalur masuk tes SNMPTN Undangan, Saringan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SM-UPI). Banyak calon mahasiswa

menginginkan diterima melalui jalur masuk SNMPTN Undangan, karena jalur masuk tersebut hanya dinilai dari segi akademisnya saja mulai dari semester 1 sampai 5 yang menunjukan nilai akademisnya baik dan meningkat disetiap semesternya. Berbeda dengan calon mahasiswa yang mengikuti jalur masuk


(4)

SBMPTN dimana jalur ini harus mempersiapkan kemampuan baik akademis maupun fisik (kebugaran jasmani), karena pada jalur masuk SBMPTN calon mahasiswa tidak hanya dinilai dari segi akademisnya saja melainkan dilihat pula dari hasil kemampuan fisiknya (kebugaran jasmani) yang telah ditetapkan oleh pihak FPOK UPI Bandung. Sedangkan pada jalur masuk SM-UPI biasanya calon mahasiswa yang gagal atau tidak lolos melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN maka mereka dapat mengikuti ujian jalur masuk SM-UPI dengan tes yang sudah ditentukan oleh FPOK UPI Bandung. Untuk mahasiswa yang diterima di FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas jumlahnya berbeda-beda disesuaikan dengan kuota mahasiswa yaitu: SNMPTN Undangan sebesar 30%, SBMPTN 50% dan SM-UPI 20% dari kuota mahasiswa. Dengan diadakanya ketiga jalur masuk FPOK di atas dan kriteria jalur masuk yang berbeda-beda maka penulis ingin mengekatahui apakah terdapat perbedaan atau tidak hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK, serta ingin mengetahui manakah yang

terbaik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang “Perbedaan Hasil

Belajar (IP) semester satu dan Kebugaran Jasmani Mahasiswa FPOK Program Studi PJKR dan PGSD Pendidikan Jasmani Jalur Masuk SNMPTN Undangan,

SBMPTN dan SM-UPI Tahun 2014”

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk menguji mengenai perbedaan hasil belajar (IP) semester satu dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas jalur masuk SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa

FPOK yang melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan jalur SBMPTN?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa


(5)

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK yang melalui jalur masuk SBMPTN dan jalur SM-UPI?

C. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK

Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

2. Apakah terdapat perbedaan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR

dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

3. Manakah yang lebih tinggi nilai hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa

FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

4. Manakah yang lebih tinggi nilai kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi

PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul dan masalah pemikiran penelitian yang penulis tetapkan, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa

FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

2. Untuk mengetahui perbedaan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi

PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.


(6)

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih tinggi nilai hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

4. Untuk mengetahui manakah yang lebih tinggi nilai kebugaran jasmani

mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat dari segi teoritis

Untuk memperoleh data dan pemahaman secara teoritis mengenai perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

2. Manfaat dari segi praktik

Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan pengajar, terdapat atau tidak perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

3. Manfaat dari segi kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, pedoman dan memberikan gambaran untuk pembaca khususnya mahasiswa agar hasil belajar dan kebugaran jasmani mereka dapat meningkat.

4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman dan menambah pengetahuan untuk meningkatkan hasil belajar dan kebugaran jasmani


(7)

mahasiswa baik yang mempunyai motor educability tinggi ataupun yang

mempunyai motor educability rendah.

F. Batasan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada sangat diperlukan dalam penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI.

2. Penelitian dipusatkan pada mahasiswa Prodi PJKR dan PGSD Penjas (POR)

tahun 2014.

3. Dalam penelitian ini IP (Indeks Prestasi) yang dimaksud adalah IP (Indeks

Prestasi) semester satu.

4. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman mengenai istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menjelaskan secara lebih operasional tentang apa yang terdapat dalam penelitian ini, istilah-istilah pokok tersebut adalah:

1. Kebugaran Jasmani menurut Tarigan (2009, hlm. 27) “Kebugaran jasmani

adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa melalui kelelahan yang berarti,

serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat

menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja”.

Sesuai dengan kutipan di atas maka untuk kebugaran jasmani bagi mahasiswa FPOK sangat perlukan untuk menunjang perkuliahan yang cukup padat. Bagi mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas sudah seharusnya memiliki kebugaan jasmani yang baik dikarenakan jadwal perkuliah di FPOK terdapat perkuliahan teori dan praktik.


(8)

2. Hasil belajar menurut Sudjana (2009, hlm. 56) adalah:

Hasil belajar yang dicapai melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut: a) kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada peserta didik, b) menanbah keyakinan dan kemampuan diri, c) hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, d) hasil belajar diperoleh peserta didik secara menyeluruh, yakni mencangkup ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor, e) kemampuan peserta didik mengontrol dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya.

Hasil belajar bagi mahasiswa sangatlah penting, karena hasil belajar adalah sebuah proses untuk menempuh dan mendapatkan gelarnya, selain itu juga untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Hasil belajar untuk mahasiswa dapat diukur melalui indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi

kumulatif (IPK). Dalam penelitian ini penulis untuk hasil belajar

menggunakan Indeks Prestasi (IP) semester satu, karena uraian tersebut berhubungan dengan sampel penelitian yang digunakan mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Prodi PJKR dan PGSD Penjas tahun 2014.

3. Program studi PJKR dan PGSD Penjas yang penulis maksud dalam penelitian

ini adalah mahasiswa FPOK program studi POR (Pendidikan Olahraga), sehingga penulis tidak membandingkan kedua Prodi akan tetapi penulis membandingkan ketiga jalur masuk FPOK.

4. SNMPTN menurut Wikipedia Bahasa Indosesia, Ensiklopedia mengatakan

bahwa SNMPTN adalah seleksi masuk universitas negeri dengan cara melaporkan nilai rapor yang dimana persyaratan semester 1 sampai 5 grafiknya harus naik. Dari uraian tersebut terlihat jalur masuk SNMPTN Undangan hasil belajar harus baik dan meningkat dari semester 1 sampai semester 5 persyaratan tersebut agar dapat diterima melalui jalur masuk SNMPTN Undangan.


(9)

5. SBMPTN menurut Saiful Abidin (2014, hlm. 25) yang dikutip di dalam skripsi Useyandi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau bisa disingkat SNM-PTN dulu dengan nama seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) atau sekarang yang disebut Saringan Bersama Masuk Pergruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Pernyataan di atas menunjukan bahwa jalur masuk SBMPTN ketika mendaftar untuk calon mahasiswa FPOK jurusan pendidikan olahraga selain dinilai dari kemampuan fisiknya, jalur masuk SBMPTN juga dinilai kemampuan akademisnya.

6. SM-UPI merupakan suatu jalur penerimaan calon-calon mahasiswa yang ingin

melanjutkan pendidikan setelah mengikuti proses pembelajaran di SMA. pada jalur masuk SM-UPI biasanya calon mahasiswa yang gagal atau tidak lolos melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN fakta tersebut dipertegas dengan jadwal jalur masuk SM-UPI yang dilaksanakan ketika jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN sudah selesai.


(1)

SBMPTN dimana jalur ini harus mempersiapkan kemampuan baik akademis maupun fisik (kebugaran jasmani), karena pada jalur masuk SBMPTN calon mahasiswa tidak hanya dinilai dari segi akademisnya saja melainkan dilihat pula dari hasil kemampuan fisiknya (kebugaran jasmani) yang telah ditetapkan oleh pihak FPOK UPI Bandung. Sedangkan pada jalur masuk SM-UPI biasanya calon mahasiswa yang gagal atau tidak lolos melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN maka mereka dapat mengikuti ujian jalur masuk SM-UPI dengan tes yang sudah ditentukan oleh FPOK UPI Bandung. Untuk mahasiswa yang diterima di FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas jumlahnya berbeda-beda disesuaikan dengan kuota mahasiswa yaitu: SNMPTN Undangan sebesar 30%, SBMPTN 50% dan SM-UPI 20% dari kuota mahasiswa. Dengan diadakanya ketiga jalur masuk FPOK di atas dan kriteria jalur masuk yang berbeda-beda maka penulis ingin mengekatahui apakah terdapat perbedaan atau tidak hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK, serta ingin mengetahui manakah yang terbaik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang “Perbedaan Hasil Belajar (IP) semester satu dan Kebugaran Jasmani Mahasiswa FPOK Program Studi PJKR dan PGSD Pendidikan Jasmani Jalur Masuk SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI Tahun 2014”

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk menguji mengenai perbedaan hasil belajar (IP) semester satu dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas jalur masuk SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK yang melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan jalur SBMPTN? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa


(2)

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK yang melalui jalur masuk SBMPTN dan jalur SM-UPI?

C. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

2. Apakah terdapat perbedaan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

3. Manakah yang lebih tinggi nilai hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

4. Manakah yang lebih tinggi nilai kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul dan masalah pemikiran penelitian yang penulis tetapkan, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

2. Untuk mengetahui perbedaan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.


(3)

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih tinggi nilai hasil belajar (IP) semester satu mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

4. Untuk mengetahui manakah yang lebih tinggi nilai kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis, yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat dari segi teoritis

Untuk memperoleh data dan pemahaman secara teoritis mengenai perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

2. Manfaat dari segi praktik

Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan pengajar, terdapat atau tidak perbedaan hasil belajar dan kebugaran jasmani mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan, SBMPTN dan SM-UPI tahun 2014.

3. Manfaat dari segi kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, pedoman dan memberikan gambaran untuk pembaca khususnya mahasiswa agar hasil belajar dan kebugaran jasmani mereka dapat meningkat.

4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman dan menambah pengetahuan untuk meningkatkan hasil belajar dan kebugaran jasmani


(4)

mahasiswa baik yang mempunyai motor educability tinggi ataupun yang mempunyai motor educability rendah.

F. Batasan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada sangat diperlukan dalam penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI. 2. Penelitian dipusatkan pada mahasiswa Prodi PJKR dan PGSD Penjas (POR)

tahun 2014.

3. Dalam penelitian ini IP (Indeks Prestasi) yang dimaksud adalah IP (Indeks Prestasi) semester satu.

4. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deskriptif.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman mengenai istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menjelaskan secara lebih operasional tentang apa yang terdapat dalam penelitian ini, istilah-istilah pokok tersebut adalah:

1. Kebugaran Jasmani menurut Tarigan (2009, hlm. 27) “Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa melalui kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat

menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja”.

Sesuai dengan kutipan di atas maka untuk kebugaran jasmani bagi mahasiswa FPOK sangat perlukan untuk menunjang perkuliahan yang cukup padat. Bagi mahasiswa FPOK Prodi PJKR dan PGSD Penjas sudah seharusnya memiliki kebugaan jasmani yang baik dikarenakan jadwal perkuliah di FPOK terdapat perkuliahan teori dan praktik.


(5)

2. Hasil belajar menurut Sudjana (2009, hlm. 56) adalah:

Hasil belajar yang dicapai melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut: a) kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada peserta didik, b) menanbah keyakinan dan kemampuan diri, c) hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, d) hasil belajar diperoleh peserta didik secara menyeluruh, yakni mencangkup ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor, e) kemampuan peserta didik mengontrol dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya.

Hasil belajar bagi mahasiswa sangatlah penting, karena hasil belajar adalah sebuah proses untuk menempuh dan mendapatkan gelarnya, selain itu juga untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Hasil belajar untuk mahasiswa dapat diukur melalui indeks prestasi (IP) dan indeks prestasi kumulatif (IPK). Dalam penelitian ini penulis untuk hasil belajar menggunakan Indeks Prestasi (IP) semester satu, karena uraian tersebut berhubungan dengan sampel penelitian yang digunakan mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Prodi PJKR dan PGSD Penjas tahun 2014.

3. Program studi PJKR dan PGSD Penjas yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPOK program studi POR (Pendidikan Olahraga), sehingga penulis tidak membandingkan kedua Prodi akan tetapi penulis membandingkan ketiga jalur masuk FPOK.

4. SNMPTN menurut Wikipedia Bahasa Indosesia, Ensiklopedia mengatakan bahwa SNMPTN adalah seleksi masuk universitas negeri dengan cara melaporkan nilai rapor yang dimana persyaratan semester 1 sampai 5 grafiknya harus naik. Dari uraian tersebut terlihat jalur masuk SNMPTN Undangan hasil belajar harus baik dan meningkat dari semester 1 sampai semester 5 persyaratan tersebut agar dapat diterima melalui jalur masuk SNMPTN Undangan.


(6)

5. SBMPTN menurut Saiful Abidin (2014, hlm. 25) yang dikutip di dalam skripsi Useyandi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau bisa disingkat SNM-PTN dulu dengan nama seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) atau sekarang yang disebut Saringan Bersama Masuk Pergruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Pernyataan di atas menunjukan bahwa jalur masuk SBMPTN ketika mendaftar untuk calon mahasiswa FPOK jurusan pendidikan olahraga selain dinilai dari kemampuan fisiknya, jalur masuk SBMPTN juga dinilai kemampuan akademisnya.

6. SM-UPI merupakan suatu jalur penerimaan calon-calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan setelah mengikuti proses pembelajaran di SMA. pada jalur masuk SM-UPI biasanya calon mahasiswa yang gagal atau tidak lolos melalui jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN fakta tersebut dipertegas dengan jadwal jalur masuk SM-UPI yang dilaksanakan ketika jalur masuk SNMPTN Undangan dan SBMPTN sudah selesai.