PROFIL | | Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Pemkab Malang Profile 2017

Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Gambaran Umum
Visi, Misi, Tujuan dan Kebijakan

Situasi Sumber Daya Kesehatan
Situasi Derajat Kesehatan
Situasi Upaya Kesehatan
Situasi Cakupan SPM
Program Unggulan
Penutup

GAMBARAN UMUM
DINAS KESEHATAN

3

Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sesuai SOTK baru
berdasar Peraturan Bupati Nomor : 32 Tahun 2016, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kab. Malang, dengan struktur :
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretaris
a. Ka Sub Bag Umum dan Kepegawaian
b. Ka Sub Bag Keuangan

c. Ka Sub Bag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Ka Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
b. Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
c. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga
4

4. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Kasi Surveilans dan Imunisasi
b. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa
5. Kabid Pelayanan Kesehatan
a. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
6. Kabid Sumber Daya Kesehatan
a. Kasi Kefarmasian

b. Kasi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga
c. Kasi Sumberdaya Manusia Kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
5

KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

6

SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN

SUBBAG KEUANGAN
DAN ASET


SUBBAG PERENCANAAN,
EVALUASI DAN
PELAPORAN

BIDANG KESEHATAN
MASYARAKAT

BIDANG PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT

BIDANG PELAYANAN
KESEHATAN

BIDANG SUMBER
DAYA KESEHATAN

SEKSI KESEHATAN
KELUARGA DAN GIZI


SEKSISURVEILANS
DAN IMUNISASI

SEKSIPELAYANAN
KESEHATAN PRIMER

SEKSIKEFARMASIAN

SEKSI PROMOSI
KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

SEKSI PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR

SEKSI PELAYANAN
KESEHATAN
RUJUKAN


SEKSI ALAT KESEHATAN
DAN PERBEKALAN
KESEHATAN RUMAH
TANGGA

SEKSI KESEHATAN
LINGKUNGAN,
KESEHATAN KERJA
DAN OLAH RAGA

SEKSI PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK
MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA

SEKSI PELAYANAN
KESEHATAN
TRADISIONAL


SEKSI SUMBERDAYA
MANUSIA
KESEHATAN

UNIT PELAKSANA
TEKNIS DINAS

q Luas wilayah

: 3.238,27 km2

q Letak Geografis

: 112°17’ 10.90” - 122° 57’ 00” BT
7°44’ 55.11” - 8°26’ 35.45” LS

q Ketinggian
: 250-500 m diatas permukaan air laut
(daerah perlembahan/dataran rendah) dan daerah dataran tinggi

pada ketinggian antara 500-3.600 meter
q Batas wilayah :
Sebelah Barat
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Bagian tengah

: Kab. Blitar dan Kab. Kediri
: Kab. Jombang, Mojokerto, dan Pasuruan
: Kab Probolinggo dan Kab. Lumajang
: Samudera Indonesia
: Kota Malang dan Kota Batu.
7

8

q Jumlah Kecamatan

:


33 Kec

q Jumlah Desa

:

378 Desa

q Jumlah Kelurahan

:

12 Kel

q Rukun Warga

: 3.125 RW

q Rukun Tetangga


: 14. 352 RT

Jumlah penduduk Kabupaten Malang
(menurut Proyeksi dari BPS)
Tahun 2016
• Laki-laki
• Perempuan

: 2.560.675 jiwa
: 1.286.867 jiwa
: 1.273.808 jiwa

Tahun 2017
• Laki-laki
• Perempuan

: 2.576.596 jiwa
: 1.295.017 jiwa
: 1.281.579 jiwa

9

10

VISI, MISI, TUJUAN
DAN STRATEGI

11

VISI :
Visi Kabupaten Malang tahun 2016 - 2021
“ MADEP MANTEB MANETEB“
Bidang kesehatan yang berkaitan erat dengan tupoksi
Dinas Kesehatan yaitu :

”MANETEB” yang dimaknai dengan semakin
meningkatnya kualitas sumber daya manusia
dan hasil-hasil pembangunan yang ditandai
dengan semakin meningkatnya indeks
pembangunan manusia
12

MISI :
Misi 3 (tiga) Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang yang mempunyai
kaitan erat dan juga menjadi tupoksi Dinas Kesehatan
adalah :
“Melakukan percepatan pembangunan di bidang
pendidikan,
kesehatan,
dan
ekonomi
guna
meningkatan Indeks Pembangunan Manusia” dengan
salah satu indikatornya adalah Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) khususnya di bidang kesehatan.
13

1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu sampai tahun berakhir renstra.
2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan
perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas
pokok dan fungsi organisasi.
3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah
sasaran dan strategi organisasi berupa kebijakan,
program operasional dan kegiatan pokok organisasi
selama kurun waktu renstra.

14

Tujuan 1 :
Meningkatkan kualitas manajeman dan kualitas pelayanan
kesehatan Masyarakat
Sasaran :
Meningkatnya manajemen dan kualitas pelayanan
kesehatan, yang terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran :
1. Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
2. % Dokumen perencanaan dan pelaporan yang benar
3. % penurunan temuan adm perkantoran dan keuangan
4. % Puskesmas BLUD sesuai standar (BLUD Penuh )
15

Tujuan 2 :
Meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga Pangan
(IRTP)
Sasaran :
Meningkatnya Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
yang bermutu (bersetifikat) yang terdiri dari 1 (satu)
indikator sasaran.
1. Persentase IRTP yang bersertifikat
16

Tujuan 3 :
Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak serta meningkatkan
kemampuan Puskesmas dalam tanggap darurat
penanggulangan bencana
Sasaran :
Menurunnya angka kematian ibu per 100.000 KH dan bayi per
1000 KH dan Meningkatnya kemampuan Puskesmas dalam
tanggap darurat penanggulangan bencana, yang terdiri dari 4
(empat) indikator sasaran :
1. Angka kematian ibu (AKI)
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
3. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan dan bencana
4. Cakupan Puskesmas akriditasi dengan nilai baik
17

Tujuan 4 :
Meningkatkan Gizi Masyarakat khususnya ibu dan
anak
Sasaran :
Menurunkan angka Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
turun menjadi kurang dari 15%., yang terdiri dari 2
(dua) indikator sasaran :
1. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
2. Prevalensi Balita Stunting

18

Tujuan 5 :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan
tidak menular sesuai dengan target kasus masing-masing
Sasaran :
Menurunnya kesakitan dan kematian akibat penyakit menukar,
yang terdiri dari 5 (lima) indikator sasaran :
1. Pengendalian kematian kasus diare akibat kolera.
2. Pengendalian kasus penderita HIV/AIDS dibawah 0,5%
3. Pengendalian kematian kasus Demam Berdarah (DBD)
dibawah CFR (< 2,54)
4. Pengendalian kematian kasus Acud Flacceid Paralise (AFP)
karena polio
5. Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB) desa/kel. < 24 jam
19

Tujuan 6 :
Meningkatkan pencegahan penyakit menular akibat
lingkungan
Sasaran :
Meningkatnya kesehatan lingkungan pemukiman, yang
terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran.
1. Cakupan Lokasi ODF
2. Cakupan masyarakat pedesaan memakai air bersih
memenuhi syarat
3. Cakupan masyarakat perkotaan memakai air bersih
memenuhi syarat
20

Tujuan 7 :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat
miskin (maskin)
Sasaran :
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin (Maskin), yang terdiri dari 2 (dua) indikator
sasaran.
1. Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin (Maskin)
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
21

Tujuan 8 :
Pemenuhan ketersediaan obat indikator di sarana
pelayanan kesehatan dasar 90% .
Sasaran :
Tersedianya Obat Pelayanan Kesehatan dasar minimal
90 %, yang terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran:
1. Persentase stok obat minimal
2. Cakupan pelayanan kefarmasian di puskesmas
perawatan.

22

Tujuan 9 :
Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi permasalahan kesehatan di desa
Sasaran :
Meningkatnya desa yang mandiri dalam mengatasi
permasalahan kesehatan, yang terdiri dari 1 (satu)
indikator sasaran:
1. Persentase desa siaga aktif Puri (Purnama Mandiri)

23

Tujuan 10 :
Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
minuman dari bahan berbahaya
Sasaran :
Meningkatnya pengawasan obat , makanan minuman
dan obat tradisional, yang terdiri dari 2 (dua) indikator
sasaran:
1. Persentase penurunan obat dan maknan yang
berbahaya
2. Meningkatnya penggunaan obat tradisional di
Puskesmas
24

1. Peningkatan Jangkauan dan Mutu Upaya
Pelayanan Kesehatan
2. Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor
3. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
dan Swasta
4. Peningkatan Pengembangan
Sumberdaya Kesehatan
5. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan
Kesehatan Khususnya Masyarakat Miskin
25

1.
2.
3.
4.
5.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Program Pelayanan Penduduk Miskin
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8. Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
10.Program Pengadaan, Peningk & Perbaikan Sarana
& Prasarana Puskesmas/Pustu & Jaringannya

26

11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata
12. Program Pengawasan & Pengendalian Kesehatan
Makanan
13. Program Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau
14. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
15. Program Administrasi Perkantoran
16. Program peningkatan sarana & prasarana aparatur
17. Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur
18. Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan Keuangan
19. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
20. Program Pelayanan JKN Kapitasi pada FKTP
27

28

SITUASI
SUMBER DAYA
KESEHATAN

29

A. SARANA KESEHATAN

30

PEMERINTAH :
• Rumah Sakit Umum
• Rumah Sakit Jiwa
• Puskesmas perawatan
• Puskesmas pembantu
• Mobil Puskesmas Keliling

: 4 buah
: 1 buah
: 39 buah
: 93 buah
: 93 buah

SWASTA :
• Rumah Sakit Umum
• Rumah Sakit Jiwa
• Rumah Sakit Bersalin
• Rumah Sakit Bedah
• Klinik Rawat Inap
• Klinik Rawat Jalan
• Apotek

: 14 buah
: 2 buah
: 2 buah
: 1 buah
: 12 buah
: 44 buah
: 152 buah

A. SARANA KESEHATAN
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM)
q Ponkesdes/ Poskesdes
q Posyandu
q POD (Pos Obat Desa)
q Poskestren (Pos Kes. Pesantren)
q UKK (Upaya Kesehatan Kerja)
q SBH (Saka Bhakti Husada)

: 390 buah
: 2.838 buah
:
13 buah
: 227 buah
: 330 buah
:
39 kel

31

B. TENAGA KESEHATAN
NO

32

JENIS TENAGA

RS

Dinkes

Jumlah

1

Dokter Spesialis

316

-

1

Dokter Umum

169

79

2
3

Dokter Gigi
Bidan

70
327

51
661

4

Perawat

1.851

659

5
6

Perawat Gigi
Farmasi

13
214

22
39

2.510
35
253

7

Kesehatan Masyarakat

36

4

40

8

Kesehatan Lingkungan

22

26

9

Gizi

74

34

48
108

10

Keterapian Fisik

27

-

27

11

Keterapian Medis

230

29

12

Tenaga Penunjang
JUMLAH

1.476
4.825

435
2.039

259
1.911
6.864

316
248
121
988

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
NO
1

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN
Rupiah

APBD KABUPATEN

470.426.613.871,19

A. DINAS KESEHATAN

269.841.911.685,24

B. RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

133.242.419.490,60

C. RSUD LAWANG
2

APBN :

3

HIBAH (APBD KABUPATEN)
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KABUPATEN

98,07

67.342.282.695,35
-

-

9.261.500.000,00

1,93
100,0

479.688.113.871,19
3.769,545.761.843,84

% APBD KESEHATAN THD APBD KABUPATEN
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

%

12,48
187.328,78

33

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
RINCIAN SUMBER BIAYA
NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN
Rupiah

1

APBD KABUPATEN

470.426.613.871,19

A. DINAS KESEHATAN

269.841.911.685,24

a. Belanja Langsung

210.723.531.989,24

b. Belanja Tidak Langsung
B. RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
C. RSUD LAWANG
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung

34

59.118.379.696,00
133.242.419.490,60

109.806.105.083,60
23.436.314.407,00
67.342.282.695,35

63.219.497.590,35
4.122.785.105,00

%
98,07

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
RINCIAN SUMBER BIAYA
NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN
Rupiah

%

2

APBD PROVINSI

-

-

3

APBN :

-

-

- Dana Tugas Pembantuan (TP)

-

-

4

HIBAH (APBD KABUPATEN)
- Bantuan sosial insentif kader

9.261.500.000

1,93

Posyandu
7.711.500.000

- Belanja Hibah kepada Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Malang
- Belanja Hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA) Kab. Malang
- Belanja Hibah kepada Yayasan Jantung Indonesia
Cabang Malang Raya
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

1.000.000.000
350.000.000
200.000.000
479.688.113.871,19

100,0

35

SITUASI
DERAJAT
KESEHATAN

37

UMUR HARAPAN HIDUP DI KAB.MALANG
72.00

71.50

71.00

70.50

70.00

69.50

69.00
2011

2013

2014

2015

2016

Jawa Timur

2011
70.02

2012
70.14

2013
70.34

2014
70.45

2015
70.68

2016
70.68

Kab. Malang

71.67

71.72

71.76

71.78

71.98

71.98

Keterangan : Tahun 2016 data sementara

38

2012

KONDISI AKI DAN AKB
DI KABUPATEN MALANG
Tahun 2016
• Angka kematian Ibu 52,78 per 100.000 kelahiran hidup à
21 ibu meninggal (1 - 2 ibu meninggal tiap bulannya)
• Angka Kematian Bayi : 4,52 / 1000 kelahiran hidup à180
bayi meninggal (15 bayi meninggal tiap bulannya)
Tahun 2017 (data sampai Juni 2017)
• Angka kematian Ibu : 28,40/100.000 kelahiran hidup à11
ibu meninggal (1 ibu meninggal tiap bulannya)
• Angka Kematian Bayi : 0,54 per 1000 kelahiran hidup à
21 bayi meninggal (1-2 bayi meninggal tiap bulannya)
39

JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KAB. MALANG
300

250

219
264

180

247

200

199

150

193

100

50

0
2011

40

2012

2013

2014

2015

2016

Sumber : Lap. LB3 Puskesmas Tahun 2016

JUMLAH KEMATIAN IBU
DI KAB. MALANG
39

40
35

30
30

27
25

25

21

20
15
10
5
0
2012

2013

2014

Sumber : Lap. LB3 Puskesmas Tahun 2016

2015

2016

41

JUMLAH KEMATIAN ANAK BALITA
DI KAB. MALANG
18

18

16
14
12

10
9

10
8
6

4

4

4
2
0
2012

42

2013

2014

2015

2016

Sumber : Lap. LB3 Puskesmas Tahun 2016

JENIS KORBAN AKIBAT KECELAKAAN
LALU LINTAS DI KAB. MALANG TAHUN 2016

Meninggal
0.38%

Luka Berat
10.55%

Luka Ringan
89.07%

Sumber : Lap. Puskesmas Tahun 2016

43

PERKEMBANGAN KECAMATAN BEBAS RAWAN GIZI
DI KAB. MALANG TAHUN 2012 – 2016

44

33

33

33

33

33

2012

2013

2014

2015

2016

Sumber : Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016)

PERKEMBANGAN KASUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG
DI KAB. MALANG TAHUN 2011 – 2015
Gizi Buruk
6.00

Gizi Kurang
5.52

5.40

5.19

4.93
5.00

5.08
4.00

3.00

2.00
0.90

0.92

0.87

0.79

1.00

0.67

0.00
2012

2013

2014

Sumber : Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016)

2015

2016

45

Penemuan Kasus AFP Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN
NO

46

TAHUN
LAKI-LAKI

PEREMPUAN

1

2012

1

8

2

2013

3

6

3

2014

7

6

4

2015

1

1

5

2016

2

1

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

PETA KASUS AFP
DI KAB. MALANG TAHUN 2016

Ket :
•Hijau : tidak terdapat kasus AFP
•Merah : terdapat kasus AFP

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

47

PERKEMBANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012 – 2016

48

Tahun

Jumlah
Kasus

Jumlah
Kematian

IR

CFR
(%)

ABJ
(%)

2012

173

7

4.06

6,95

88,74

2013

1.165

14

46.49

1,20

87,20

2014

834

4

33,03

0,48

87,34

2015

1.331

11

52,31

0,75

84,31

2016

1.268

13

51,50

1,03

85,50

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

PERBANDINGAN IR DAN CFR DBD
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

PERBANDINGAN IR DAN CFR DBD DI KABUPATEN
MALANG PERIODE 2010-2016
54.67

52.31

51.5

46.14

45.57

33.9

1.52

0.88

8.12

3.5

4.04

0.5

0.75

1.03

IR

2010
45.57

2011
54.67

2012
8.12

2013
46.14

2014
33.9

2015
52.31

2016
51.5

CFR

1.52

0.88

3.5

4.04

0.5

0.75

1.03

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang
49

Mortalitas DBD
PETA CFR DBD tahun 2016

50

Keterangan :

: Terdapat Kematian DBD

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

51

Case Notification Rate (CNR) :
Angka yg menunjukkan trend atau kecenderungan meningkat atau
menurunnya penemuan penderita TB pada wilayah tersebut.

52

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

HASIL KEGIATAN PROGRAM P2 TUBERKULOSIS
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012 – 2016
No

Uraian

Pencapaian (%)

Target
2012

2013

2014

100%

46,6

36,15

36,32

5-15%

9,75

10,41

10,20

2

Proporsi suspek diperiksa
Proporsi pend TBC paru BTA
+dianta ra suspek yg diperiksa
dahaknya

3

Proporsi pend TBC paru BTA +
diantara seluruh penderita
TBC paru tercatat

> 5%

78,5

67,54

60,04

4

Case Detection Rate (CDR)

> 0%

43,6

35,83

35,31

5

Angka konversi (px th. 2013)

> 0%

88,1

87,74

85,02

6

Angka kesembuhan (th 2013)
Angka keberhasilan pengob
(px th. 2013)

> 5%

85,1

83,39

75,52

> 5%

90,84

91,65

88,74

Angka Drop Out (px th. 2012)
Case Notification Rate (CNR)
BTA +
Case Notification Rate (CNR)
semua kasus

< 0%

2,74

1,65

3,10

1

7
8
9
10

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

2015
37,57

10,0

2016
39,7

9,5

61,92
59,78
36,25
78,80
75,37

35,3
78,85
78,82

87,21
84,59
5,01

5,94

38,8
46

39

38

37,7
75,3

67,2

68,6

71,3

79,24

53

PERKEMBANGAN KASUS PNEUMONIA
NO

INDIKATOR

Tahun

Target
2012

1
2

3

54

2013

2014

2015

2016

Penemuan Penderita
Pneumonia Balita

> 15%

10,4

12,2

12,6

32,4

39,8

Proporsi kasus pneumo
nia yg ditangani dgn
penatalaksanaan standart

100%

100

100

100

100

100

Proporsi kesembuhan
balita pneumonia

100%

100

100

100

100

100

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

Pneumonia Balita Per Bulan

382
363

JML KASUS

346
289

279
247
223

255
250
211

185
174

188

JAN

PEB

305

269
240
214

245
215

210

248
225

266
238
225

307
285
259

238
220

297
249
218

173

MART

APR

MEI
2014

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

JUNI
2015

JULI

AGS

164
150

SEPT

OKT

NOP

DES

2016

55

KASUS HIV/ AIDS
DI KAB. MALANG s/d TAHUN 2016

56

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

KASUS HIV/ AIDS BERDASAR JENIS KELAMIN
DI KAB. MALANG TAHUN 1991 – 2016

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

57

PENYAKIT PMS DAN HIV/AIDS DI KAB. MALANG
TAHUN 2012–2016

No
1

JENIS PENYAKIT

2012

2013

2014

2015

2016

2.864

5.440

2.806

2.185

1.572

289

405

209

222

107

2.645

5.035

2.597

1.963

1.465

2.864

5.440

2.806

2.185

1.572

172

221

261

220

245

b. Jumlah ditangani

172

221

261

220

245

c.

875

1.097

1.358

1.517

1.823

Menular Seksual
a.

Jumlah kasus
Laki-laki
Perempuan

a.
2

Jumlah Diobati

HIV/AIDS
a.

Jumlah ditemukan
Kumulatif

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang
58

PENEMUAN KASUS MALARIA
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2007-2016
160
140
120
100
80
60
40
20
0
KASUS MALARIA

2007
63

2008
52

2009
48

2010
66

2011
77

2012
84

2013
136

2014
46

2015
23

2016
63

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang
59

ANGKA KESAKITAN MALARIA (API)
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2008-2016

ANGKA KESAKITAN MALARIA (API)
DI KABUPATEN MALANG PERIODE 2008 - 2016
0.062
0.056

0.036
0.027
0.022

0.024

0.021

0.018
0.009

API

2008
0.022

2009
0.021

2010
0.027

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang
60

2011
0.062

2012
0.036

2013
0.056

2014
0.018

2015
0.009

2016
0.024

HASIL KEGIATAN PROGRAM P2 MALARIA
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012 – 2016
NO

KEGIATAN

2012

2013

2014

2015

2016

1

SD Malaria

2.782

2.560

859

544

-

2

Penderita Klinis

2.782

2.560

859

544

-

3

Penderita Positif

88

134

49

23

64

4

Spot Check

4

4

4

4

4

5

Larvasidasi

4

4

4

4

4

6

Pembersih lumut

4

4

4

4

4

7

MFS

4

4

4

4

4

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

61

PREVALENSI RATE (PR) dan CASE DETECTION RATE (CDR)
KUSTA DI KAB. MALANG TAHUN 2002-2016

62

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

CASE DETECTION RATE (CDR) PER PUSKESMAS
TAHUN 2016

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

63

PENDERITA BARU PENYAKIT KUSTA DI KAB
MALANG TAHUN 2012 – 2016
URAIAN
a. Prevalensi per 10.000
pddk
b. CDR per 100.000
penduduk
c. Proporsi cacat II diantara
penderita baru
d. Proporsi anak < 14 tahun
diantara pend baru
e. Proporsi MB diantara
penderita baru
f. Proporsi penderita wanita
diantara pend baru
g. RFT
- RFT tipe MB
- RFT tipe PB
Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

64

PENCAPAIAN (%)

TARGET

2014

2015

2016

2012

2013

0.29

0.23

0.17

0,17

0,25

90 %
> 95 %

50

95
100

DISTRIBUSI JUMLAH PENDERITA KRONIS
FILARIASIS DI KABUPATEN MALANG
PERIODE 2009-2016
4

3.5

3

2.5

2

1.5

1

0.5

0
JUMLAH PENDERITA

2009
0

2010
1

2011
3

2012
3

2013
4

2014
3

2015
4

2016
0

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

65

KASUS DIARE PER BULAN
DI KAB. MALANG TAHUN 2014 - 2016

66

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

PROPORSI KASUS DIARE BALITA & SEMUA UMUR
DI KAB. MALANG TAHUN 2012- 2016

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

67

SITUASI
UPAYA
KESEHATAN

69

KUNJUNGAN IBU HAMIL
DI KAB. MALANG TAHUN 2012 - 2016
95.55
2016

99.66
97.60

2015

100
97.07

2014

98.72
95.25

2013

100
94.62

2012

98.16
90

92

94
Cakupan K4

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

70

96
Cakupan K1

98

100

JUMLAH KB BARU dan KB AKTIF MENURUT JENIS
KONTRASEPSI DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016
Chart Title
160,000

156,015

140,000
120,000
114,827

100,000
80,000
60,000
39,488

40,000

31,816
20,312

20,000

13,379

15,076

42,011
2,759

3,985
KB- Baru
KB Aktif

2,469
IUD

MOP/MOW

2,769
IMPLANT

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

SUNTIK

PIL

KONDOM

71

PENCAPAIAN UCI DESA KAB. MALANG 2016

72

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

< 80 %

80 – 90 %

> 90 %

45,115

45,703

2012

2013 Ibu Hamil2014Fe 1

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

Fe2015
3

38,933

41,604

42,937
39,732

39,495

42,094

41,085

40,655

42,225

43,292
42,331

Chart Title
43,049

45,703

PERKEMBANGAN CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016

2016

73

Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A
di Kab. Malang Tahun 2013 - 2016
Cakupan (%)
No

Sasaran

Target

1.
2.
3.

Bayi (6-11 bln)
Anak Balita (1-4 th)
Ibu nifas

80%
80%
80%

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

74

2013

2014

2015

2016

100
89,28
90,08

100.0
93,33
87,30

97,62
94,20
92,35

100
96,76
92,35

KASUS KEJADIAN LUAR BIASA
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012 - 2016
NO

2012

2013

2014

2015

2016

JENIS KLB

1

TN

0

0

0

0

0

2

AFP

19

18

9

9

9

3

Keracunan

118

334

334

75

75

a. Makanan

0

284

294

75

75

b. Gas amoniak

0

50

0

0

0

4

Diare

192

21

18

0

0

5

DBD

9

0

0

0

0

6

Difteri

12

38

22

15

15

7

Chikungunya

102

0

0

0

0

8

Bencana Alam

16

17

12

16

16

a.

4

0

0

11

11

b. Tanah longsor

6

17

12

4

4

c. Puting beliung

6

0

0

1

1

Banjir

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

75

JUMLAH KEJADIAN KLB KERACUNAN MAKANAN
DAN MINUMAN DI KAB. MALANG 2011 - 2016

284

294

210

75
29
2011

2012

2013

2014

2015

KLB Keracunan

*) Keracunan makanan tahun 2016 sebanyak 75 kasus
76

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016
BPPU/Mandiri,
144,753

Bukan Pekerja,
43,262

Jamkesda, 4,980

PPU, 212,703

PBI APBN, 752,183
PBI APBD, 2,457

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

77

JUMLAH KUNJUNGAN KE PUSKESMAS
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016
Kunjungan Puskesmas
Tahun

Jumlah
Kunjungan

Jumlah
Penduduk

2012

1.279.665

2.487.120

Tingkat
pemanfaatan
(%o)
51,45

2013

1.019.744

2.506.102

40,69

2014

923.821

2.524.863

36,59

2015

1.409.643

2.544.315

55,40

2016

914.994

2.560.675

35,73

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Malang

78

TINGKAT PEMANFAATAN RUMAH SAKIT
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016
35.00
30.30

30.00

25.00

18.04

20.00
16.35
15.00
9.35
7.79

10.00

5.00

-

2012

2013

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Malang

2014

2015

2016

79

2012

80

2013

2015

26976

24445

37656
26024

2014

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

38543

Asi Eksklusif

39072

Jumlah Bayi

25843

25689

39939

44367

Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif
Di Kabupaten Malang tahun 2012-2016

2016

PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SEHAT
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016
80
70
60
50

70.55

71.17
70.01
55.80

40
30.57

30
20
10
0
2012

2013

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

2014

2015

2016

81

PEMERIKSAAN AIR BERSIH
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2016
129,290

71,393

22,837
3,839
SGP

82

SGL

S Bor

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Malang

118
Mata Air

PAH

-

T Air

PEMERIKSAAN RUMAH/ BANGUNAN BEBAS JENTIK
DI KABUPATEN MALANG TAHUN 2012-2016
800000

702677

100000

136,375
116,671

91,565

108,605

108363
94646

200000

29361
25386

109443

300000

97125

400000

702677

702677

500000

702677

600000

702677

700000

0
2012

Jml Rumah

Sumber : Bidang P2P Dinkes Malang

2013

2014

Diperiksa

2015

2016

Bebas Jentik

83

JUMLAH SASARAN TAHUN 2017
SASARAN
PENDUDUK
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
APRAS (5 TAHUN)
USIA SD (7-12 TAHUN)
USIA 0-14 TAHUN
IBU HAMIL
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
WUS IMUNISASI
WUS (15-49 THN)
PUS
84

JUMLAH SASARAN
2.576.596
38.148
155.026
193.174
39.654
240.160
590.332
42.602
40.665
40.665
463.693
655.404
438.021

Sumber : BPS Prov. Jatim (berdasar SP 2010)

KETERANGAN

CAKUPAN SPM
DAN INDIKATOR
LAIN

85

No

86

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

CAKUPAN 2016 TARGET 2016

I

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar

1

Cakupan kunjungan Bumil K4

95,56%

94%

2

Cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani

95,16%

80%

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yg
memiliki kompetensi kebidanan

97,18%

90%

4

Cakupan pelayanan nifas

96,50%

90%

5

Cakupan neonatal dg komplikasi yg ditangani

92,81%

80%

6

Cakupan kunjungan bayi

98,78 %

90%

7

Cakupan desa / kelurahan UCI

91,03 %

80%

8

Cakupan pelayanan anak balita

85,05 %

90%

No
9

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pd anak
usia 6-24 bulan keluarga miskin

CAKUPAN
2016

TARGET 2016

9,92 %

25%

10

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100 %

100%

11

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

100%

95%

12

Cakupan peserta KB aktif

70,02 %

70%

13

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Cakupan penemuan kasus AFP per 100 ribu anak balita

14

0,47

>2

b. Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita

39,83 %

80%

c. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif

35,26%

90%

d. Cakupan penderita DBD yang ditangani

100%

100%

e. Cakupan penemuan penderita diare

100%

90%

Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

91,16%

100%
87

No

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

II

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan

1

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin

2

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus
diberikan sarana kesehatan di RS Kabupaten

CAKUPAN
2016

TARGET 2016

5,24 %

100%

91,30%

100%

100 %

100%

100%

80%

III Meningkatnya Penyelidikan Epidemiologi dan
Penanggulangan KLB

88

1

Cakupan des / kelurahan mengalami KLB yg
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

IV

Meningkatnya Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat

1

Cakupan desa siaga aktif

No
V

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

CAKUPAN
2016

TARGET
2016

Meningkatnya Pelayanan Pembinaan IRTP
1Penyuluhan Keamanan Pangan pada IRTP
oleh Nakes

100%

80%

100%

100%

2Penulisan resep obat generik

80%

90%

3Penggunaan obat rasional

65%

70%

VIMeningkatnya pelayanan Penyediaan Obat
dan Perbekalan Kesehatan
1Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

89

No

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

CAKUPAN 2016

TARGET
2016

VI Meningkatnya Sumber daya Kesehatan
1

Puskesmas Ideal

18

18

2

Polindes menjadi Ponkesdes

390

390

3

Pustu Garda (gawat darurat)

4

10

VII Meningkatnya Manajemen Kesehatan

90

1

Tersedianya Renstra

100%

100%

2

Tersedianya LKj

100%

100%

3

Tersedianya Profil Kesehatan

100%

100%

4

Tersedianya Laporan Tahunan

100%

100%

PROGRAM
UNGGULAN
TAHUN 2016

91

1. SUTERA EMAS

9. PUSK. LAYANAN NARKOBA

2. EMAS

8. PUSK. LAYANAN HIV/AIDS

3. PUSK. WISATA

9. PUSTU GADAR

4. PUSK. JALAN RAYA

10.POLINDES MENJADI
PONKESDES

5. PUSK. SIAGA BENCANA
6. PUSK. RAWAT INAP PLUS
7. PUSK. GAWAT DARURAT
8. PUSK. PEDULI REMAJA

92

11.DESA SIAGA SEHAT JIWA
12.HOME CARE “PERMATA”
13.PROGRAM “OSAGI”
14.PROGRAM “STELA”

15. PROG. “SINEKA”

22. e_MEDIKA

16. PROG. “GARDU BISMA”

23. PROG. “SAMUDERA EMAS”

17. PROG. “PERKESWAWAS”

24. PROG. “SUKA CITA”

18. PROG. “GARDU WUSAN”

25. SIMPUS JEMPOL

19. PROG. “SMART HEALTH”

26. PROG. “TK KIBBLA PLUS”

20. PROG. “DEKAP ERAT”

27. PROG. KADER SMART,

21. PROG. “KONSER PIANIKA”

BIDAN SIGAP

93

Sutera Emas adalah Sistem penanggulangan
Masalah Kesehatan secara real time dengan
pemanfaatan teknologi informasi, pemberdayaan
masyarakat ( kader kesehatan) dan Bidan Desa
dengan istilah Surveilancs Epidemiologi Terpadu
Puskesmas (SUTERA EMAS).
Sutera Emas sudah diterapkan di Puskesmas
Kepanjen dan sudah dikembangkan di 38
puskesmas wilayah Kabupaten Malang.
94

Expanding Maternal and Newborn Survival
(EMAS) adalah Puskesmas diproyeksikan untuk
Penanggulangan Emergensi Kesehatan Ibu dan
Bayi sebagai Pilot Project Nasional yang dibantu
oleh USAIDS. Program ini untuk memperkuat
sistem rujukan yang efisien dan efektif antar
Puskesmas dan Rumah Sakit, diantaranya :
Puskesmas Pakisaji, Gondanglegi, Donomulyo,
Turen, Pagak, Sumbermanjing Kulon, Dampit
dan Puskesmas Ampelgading
95

Adalah Puskesmas – Puskesmas yang siap
melayani pasien dari para wisatawan yang
datang di daerah tersebut, pelayanan sesuai
kebutuhan wisatawan, diantaranya :
1. Puskesmas Dau
2. Puskesmas Poncokusumo
3. Puskesmas Sitiarjo
4. Puskesmas Wonosari
5. Puskesmas Ampelgading
6. Puskesmas Tirtoyudo
7. Puskesmas Donomulyo
96

Adalah Puskesmas yang secara geografis
berada di Jalur Jalan Raya Lintas Daerah, yang
memungkinkan sering menanggani kasus
Kecalakaan Jalan raya, diantaranya :
1. Puskesmas Ardimulyo
2. Puskesmas Singgosari
3. Puskesmas Kepanjen
4. Puskesmas Sumberpucung
5. Puskesmas Dau
97

Adalah Puskesmas yang memiliki
wilayah kerja / daerah yang rawan
bencana alam,diantaranya :
1. Puskesmas Sitiarjo
2. Puskesmas Dampit

98

Puskesmas Rawat Inap Plus Adalah
Puskesmas yang dilengkapi layanan
dokter spesialis kandungan dan dokter
spesialis anak, diantaranya
:
Puskesmas Tumpang

99

Adalah Puskesmas yang disiapkan
untuk melayani pasien yang terkena
bencana gunung berapi, diantaranya :
1. Puskesmas Poncokusumo : untuk
Gunung Bromo
2. Puskesmas Ngantang : untuk
Gunung Kelud
100

Adalah Puskesmas yang memiliki
keunggulan
dalam
melayani
kesehatan
Reproduksi
remaja,
penaggulangan Narkoba dan HIV/
AIDS : Puskesmas Ardimulyo

101

Adalah Puskesmas yang memiliki
kemampuan spesifik menanggani
kasus pasien dengan Korban
Narkoba bahkan HIV/ AIDS,
diantaranya
Puskesmas
Gondanglegi
102

Adalah Puskesmas yang memiliki
kemampuan spesifik menanggani
kasus pasien HIV/ AIDS dan
Narkoba, diantaranya : Puskesmas
Gondanglegi
dan
Puskesmas
Sumberpucung
103

Adalah Program peningkatan kompetensi
Tambahan pada Puskesmas Pembantu
guna mendekatkan akses pelayanan
kegawat daruratan pada daerah yang sulit
menjangkau pelayanan kesehatan : Pustu
Sitiarjo dan Pustu Ampelgading.

104

Adalah Peningkatan Fungsi Polindes yang
selama ini khusus pada pelayanan kesehatan ibu
dan anak, kini telah dikembangkan menjadi
Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) yang
perannya telah diperluas dengan ditambah
kannya satu tenaga Perawat sehingga kasus
kesehatan dasar lainnya dapat ditangani bahkan
fungsi pemberdayaan dan pelayanan kesehatan
masyarakat akan meningkat. Di Kab. Malang ada
390 Ponkesdes (39 Puskesmas).
105

Adalah merupakan satu bentuk pengembangan
dari pencanangan Desa Siaga yang bertujuan
agar masyarakat ikut berperan serta dalam
mendeteksi pasien gangguan jiwa yang belum
terdeteksi, dan membantu pemulihan pasien yang
telah dirawat di rumah sakit, serta siaga terhadap
munculnya
masalah
kesehatan
jiwa
di
masyarakat
Desa siaga sehat jiwa telah dikembangkan di
Puskesmas Bantur Kec. Bantur
106

Adalah Puskesmas memberikan layanan home care dengan
Perasaan tulus ikhlas, Energik dalam menjalankan tugas,
Ramah, manajemen terpadu, Adil, Taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Aman sentosa. Kegiatan dilaksanakan dengan
mendatangi rumah pasien paska rawat di Puskesmas untuk
memberikan konseling, informasi, dan edukasi pada pasien dan
keluarga bagaimana merawat dan menjaga supaya penyakitnya
tidak kambuh lagi.
Keluarga juga dinilai tingkat kemandirian dalam bidang
kesehatan. Selain itu juga melakukan observasi ke 5 Kepala
Keluarga di sekitar rumah pasien tentang sanitasi lingkungan,
perilaku hidup bersih dan sehat, dan penemuan keluarga rawan
baru.
Program inovasi ini dikembangkan
107
di Puskesmas Turen Kec. Turen

Omah sadar gizi (OSAGI) adalah suatu kegiatan yang
berbasis pada pemberdayaan masyarakat
yang
menggunakan beberapa metode yang sesuai untuk
meningkatkan
kepedulian
masyarakat
tentang
bagaimana mengurangi prevalensi terjadinya Gizi buruk
dengan Pola Kerjasama Dengan Obyek Sasaran Mitra
yaitu masyarakat desa khususnya ibu dari balita yang
mengalami Gizi kurang. Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini menggunakan pendekatan kaji tindak.
Metode tersebut terdiri dari: Penyuluhan, demo masak,
pendampingan , praktek mandiri.
Program inovasi “OSAGI” ini dikembangkan di
Puskesmas Poncokusumo Kec. Poncokusumo
108

Program Stela (Smart Initiative Palliatife & Nutrition
Class) adalah
sebuah program inovasi yang
dilaksanakan
dalam
kelas
posyandu
dengan
mengintegrasikan metoda paliatif dan kelas gizi sebagai
upaya meningkatkan literasi gizi kesehatan serta
meningkatkan peran partisipasi ibu balita dalam kegiatan
posyandu dan mengurangi angka prevalensi gizi kurang
melalui inisiasi pendekatan terpadu berbasis swadaya
masyarakat. Program ini berbasis Informasi Digital
dengan menggunakan Android OS
Program inovasi ini dikembangkan di Desa Wirotaman
Puskesmas Ampelgading Kec. Ampelgading
109

SINEKA (Simulasi Nenek Kakek Asuh)
merupakan program inovasi yg dilaksanakan di posyandu
lansia dgan tujuan untuk memberikan pengetahuan
tentang kesehatan ibu hamil, ibu nifas, ibu bersalin,
kesehatan bayi dan balita pada lansia sehingga
bermanfaat untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi dan untuk meningkatkan kunjungan posyandu lansia
dan posyandu balita. Dilaksanakan di 15 desa di 74
posyandu lansia.
Program inovasi ini dikembangkan
Puskesmas Tumpang
110

GARDU BISMA (Gerakan Terpadu Basmi Malaria)
Merupakan gerakan terpadu pembebasan/ mengeliminasi
malaria dengan melibatkan lintas sektoral dan pihak ter kait
dengan cara menjaga dan memperhatikan
kesehat an
lingkungan komunitas yaitu mata rantai penyebaran
malaria.Lintas sektoral yang menjadi pointer di kegiatan
program gardu bisma meliputi pihak perhutani sebagai salah
satu pemangku wilayah tempat perindukan malaria, PD Jasa
Yasa selaku pengelola wilayah pantai .
Kegiatan yang di lakukan meliputi : Pengangkatan lumut,
Larvasidasi dan Pengecekan jentik berkala
Gardu Bisma telah ditetapkan sebagai inovasi publik
Puskesmas Bantur dengan SK KADINKES KAB MALANG
No. 440/38/KEP/35.07.103/2017
111

PERKESWAWAS (Perawatan Kesehatan Jiwa Masyara kat)
merupakan kegiatan memperdayakan masyarakat sehingga
masyarakat tersebut dapat merawat penderita gangguan jiwa
dan penderita gangguan jiwa tetap berada di masyarakat
tanpa kehilangan produktifitasnya. Masya rakat diberdayakan
untuk mampu merawat anggota kelu arga dan melibatkan
penderita gangguan jiwa dalam ke giatan terapi aktifitas
kelompok serta dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa
baru di masyarakat beresiko dengan pendekatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat . Perkesmawas sebagai
inovasi Puskesmas Bantur dengan SK KADINKES KAB
MALANG Nomor 440/03.1/KEP/421.103/2015

112

GARDU WUSAN
(Gerakan Terpadu Wirausaha Sanitasi) Melalui Kredit
Jamban adalah suatu gerakan untuk mendorong
persepatan desa ODF (Open Devecation Free/ bebas
buang air disembarang tempat) yang bekerjasama
dengan le,baga keuangan dalam peningkatan akses
sanitasi. Dinkes sebagai monitor perkembangan wusan di
lapangan. Pelaksanaan di seluruh wilayah Kab.

113

Smart Health adalah Software untuk mendeteksi
penyakit jantung oleh kader kesehatan, perawat dan
dokter puskesmas sebagai penerapan paradigma sehat
dengan mengkolabo rasikan teknologi informasi.
Program inovasi ini dikembangkan di

114

DEKAP ERAT (Deteksi Dampingi Kehamilan Resiko
Tinggi, Pastikan Persalinan Ibu Bayi Selamat) merupakan
pengembangan dari kegiatan P4K, dalam bentuk kegiat
an pendekatan masyarakat dalam rangka penurunan
angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir,
melalui penguatan forum masyarakat sipil serta mening
katkan peranan oraganisasi masyarakat dalam memberi
kan informasi kepada masyarakat, ibu hamil dan suami.
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas
Gondanglegi
115

KONSER PIANICA
(KOMUNITAS KESEHATAN REMAJA PEDULI IBU,
BAYI DAN CALON IBU) adalah Posyandu Remaja
dengan kegiatan :
1. Edukasi KESPRO
2. Pembentukan kelompok pendonor darah untuk ibu
bersalin
2. Mendorong terbentukya kelompok BAPAK SIAGA
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas
Bululawang
116

e-MEDIKA (SISTEM PENDAFTARAN Reguler Check In,
Self Check In, Home Check In merupakan program Pen
daftaran Pasien dilakukan dengan : Mendaftar langsung
ke Loket Pendaftaran bagi pasien yang belum memiliki
nomor anggota Puskesmas.
Pasien mendaftar sendiri dengan memasukkan kartu ang
gotanya dan mendapatkan nomor antrian
Pasien mendaftar dari rumah dengan SMS ke nomor
081334333340 dan akan mendapat balasan berapa lama
waktu tunggu untuk segera dilayani.
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas
Bululawang
117

Samudera Emas merupakan suatu bentuk kegiatan ANC
(Antenatal Care) terpadu Plus dimana kegiatan ini meng
haruskan puskesmas pro aktif turun ke desa untuk mela
kukan kegiatan secara terpadu. Kegiatan yang dilakukan
antara lain : promkes, KIA, KB, P2M, Kesling, Laboratori
um, dll.
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas
Tirtoyudo

118

Suka Cita adalah upaya peningkatan pencapaian UCI
melalui system pencatatan terpadu terintegrasi berbasis
on line dengan cara membuat aplikasi untuk petugas
puskesmas di 13 desa.
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas
Tirtoyudo

119

Simpus Jempol adalah aplikasi identifika si pendaftaran
pasien dengan sistem finger print atau menggunakan
aplikasi sidik jari jempol pada saat men daftar pertama/
awal pasien kontak dengan puskesmas.
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas Pakisaji

120

TK KIBBLA PLUS (Telekomunikasi Kesehatan Ibu Bayi
baru lahir dan Anak Balita Plus Gizi)
adalah upaya pember dayaan masyarakat dengan
membentuk komunikasi partisipatif dalam difusi ino vasi.
Program ini merupakan kompilasi kegiatan Pasar KIBBLA
(Program sayang resiko tinggi kesehatan ibu, bayi baru
lahir dan anak dan program STELLA. Fokus program ini
adalah upaya peningkatan status kesehatan ibu dan
anak.
Program inovasi ini dikembangkan
di Puskesmas
Ampelgading
121

Kader Smart, Bidan Sigap Ibu Hamil dan Bayi Selamat
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh kader untuk
menga jak ibu hamil, neonatus dan ibu nifas di wilayah
RT masing-masing untuk meme riksa kesehatannya ke
tenaga kesehat an. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
cara : kader mengunjungi rumah ibu, mencatat sasaran
dan bertanya pada sasaran
Program inovasi ini dikembangkan di Puskesmas Turen

122

PRESTASI &
KERJASAMA
TAHUN 2016

123

NO

1

2

3

4

124

Uraian Kegiatan

Nama Penghargaan

TOP 99 INOVASI PELAYANAN
INOVASI PELAYANAN
PUBLIK TAHUN 2016
PUBLIK
PERINGKAT PERTAMA LOMBA KB LOMBA KB MKJP
MKJP (METODE KONTRASEPSI
(METODE KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG)
JANGKA PANJANG)
LOLOS 4 (EMPAT) TATANAN
PENILAIAN
VERIFIKASI PENILAIAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT
KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT
TINGKAT PROVINSI JAWA
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
TIMUR
2016
TELAH MENJAMIN
PIAGAM PENGHARGAAN TELAH
RAKYATNYA SEHAT DAN
MENJAMIN RAKYATNYA SEHAT
SEJAHTERA MELALUI
DAN SEJAHTERA MELALUI
INTEGRASI JAMKESDA
INTEGRASI JAMKESDA DALAM
DALAM PROGRAM JKNPROGRAM JKN-KIS
KIS

Tingkat

Keterangan

Nasional

TOP 99

Provinsi

Juaran I

Provinsi
Juara
Harapan I
Nasional
Piagam

NO

5

6

Uraian Kegiatan

SKPD TERBAIK EVALUASI
KINERJA TAHUN 2015 – 2016
PERINGKAT II TENAGA
KESEHATAN BERPRESTASI
KATEGORI NUTRISIONIS

Nama Penghargaan

Tingkat

SKPD TERBAIK
EVALUASI KINERJA

Kabupaten

Nutrisionis

Provinsi

Keterangan

Terbaik

Peringkat II

125

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH

126

NO

Kerjasama Antar Daerah

Realisasi dan Jangka Waktu

1

Kerja sama Dinas Kesehatan Kab. Malang
dengan Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan ,
Tentang KerjPerjanjian Kerjasama antara
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
tentang Kerjasama di Bidang Kesehatan di
Wilayah Perbatasan Kabupaten Pasuruan
dan Kabupaten Malang Nomor:
440/23/424.052/2011
Nomor: 440/109/421.103/2011a Sama
Bidang Kesehatan Di
Wilayah Perbatasan Kab. Pasuruan dan
Kab. Malang.

Terealisasinya dengan penanganan terhadap
Kejadian Kuar Biasa, penanganan bencana,
pengendalian penyakit menular tertentu,
pelayanan dan rujukan dalam program
Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal ditingkat
kabupaten, pengawasan peredaran obat
tradisional dan pangan industry rumah tangga,
perijinan, pembinaan dan pengawasan praktek
pada tenaga kesehatan dan pengobatan
tradisional dan program KIBBLA (Kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak
Jangka Waktu: 5 (lima) tahun

B. KERJASAMA DAERAH DGN PIHAK KETIGA
NO

Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

Realisasi dan Jangka Waktu

1

Perjanjian Kerja Sama antara JOHNS
HOPKINS PROGRAM FOR I
INTERNATIONAL EDUCATION IN
GYNECOLOGY AND OBSTETRICS
(JHPIEGO) dengan Pemerintah Kabupaten
Malang tentang Pelaksanaan Program
Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
(Expanding maternal and Neonatal SurvivalEmas)
Nomor : 196/JHPIEGO/IX/2012
Nomor : 193/18/421.022/2012

Peningkatan Kualitas Pelayanan Klinis. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya hasil capaian
klinis yang dilakukan setiap bulan dengan
pengumpulan data dari 8 Puskesmas dan 4
RumahSakit Vanguard.
Sistem Rujukan menjadi salah satu perubahan
dari fasilitas maupun nakes yang mempunyai
dampak cukup kuat dalam penanganan
emergensi pada ibu bersalin dan bayi baru lahir.
Sisi Pemberdayaan Masyarakat hal ini terbukti
dari upaya-upaya yang telah dilakukan Forum
Masyarakat (FMM) bersama dengan Motivator
Kesehatan Ibu dan Anak (MKIA).
Jangka Waktu: 5 (lima) tahun

127

B. KERJASAMA DAERAH DGN PIHAK KETIGA
NO
2

128

Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

Realisasi dan Jangka Waktu

Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Terealisasinya Pelaksanaan pendaftaran dan
Malang dengan Badan Penyelenggaraan
pembayaran Iuran bagi penduduk yang
Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Malang
didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang
tentang Kepesertaan Program Jmainan
dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional
Kesehatan Nasional bagi Penduduk yang
Didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten
Malang nomor : 119/26/35.07.022/ 2016
nomor : 149/KTR/VII-05/0916

B. KERJASAMA DAERAH DGN PIHAK KETIGA
NO
3

Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
Perjanjian Kerjasama antara SEAMEO
RECFON dengan Poltekkes Kemenkes
Malang dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Malang tentang Penerjemahan dan Promosi
Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan
Lokal untuk Optimasi Asupan Zat Gizi di
Kabupaten Malang
nomor :
7/REFCON-MOU/VII/2016
nomor : HK.05.01/1/3326/VII/2016
nomor : 440/120/35.07.103/2016
nomor : 420/2849/35.07.101/2016

Realisasi dan Jangka Waktu
Terealisasinya status gizi masyarakat Kabupaten
Malang yang dimiliki untuk perencanaan,
implementasi, pemanfaatan data dan evaluasi
panduan gizi seimbang dengan memanfaatkan
pontensi pangan lokal

129

C. KERJASAMA DAERAH DGN VERTIKAL DAERAH
NO Kerjasama Instansi Vertikal Daerah

Realisasi dan Jangka Waktu

Terealisasinya pembiayaan honor Perawat
1 Perjanjian Kerja Sama antara
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan di 390 Ponkesdes dan Dokter di
Pemerintah Kabupaten Malang tentang Puskesmas Rawat Inap standart dan plus
Peningkatan Program Pusat Kesehatan Jangka Waktu : 12 bulan
Masyarakat
Nomor : 120.1/20/012/2016
Nomor : 119/08/35.07.022/2016
2 Perjanjian Kerja Sama Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dengan
Pemerintah Kabupaten Malang tentang
Pembiayaan Program Jaminan
Kesehatan Daerah
130

Terealisasinya jaminan peserta pemegang
kartu JAMKESDA melalui pembiayaan
klaim ke Rumah Sakit
Jangka Waktu : 12 bulan

Dengan telah disajikan Buku Saku Profil Kesehatan Kabupaten
Malang Tahun 2017 (data tahun 2016), diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator
dalam Sustainable Development Goals (SDGs) serta Derajat
Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Malang secara menyeluruh dan
memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi penting bagi
pengambilan keputusan pada semua jenjang organisasi kesehatan
mulai Kabupaten sampai ke Pusat.
Semoga Buku Saku dapat bermanfaat dalam rangka
perencanaan dan pengendalian program-program kesehatan pada
masa-masa mendatang.
Dalam penyusunan Buku Saku Profil Kesehatan ini tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahan ibarat “ Tiada Gading
yang Tak Retak“, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan.
131