Index of /ProdukHukum/kehutanan

(1)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN

Nomor :

P. 54/ Menhut- I I / 2008

TENTANG

RENCANA KERJA KEMENTERI AN/ LEMBAGA ( RENJA- KL)

DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang

: a.

bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) mengamanatkan setiap

Kementerian/ Lembaga Negara menyusun Rencana Kerja

Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) sebagai penjabaran

dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

atau Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Negara

(Renstra-KL);

b.

bahwa

Departemen

Kehutanan melalui Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor : P.58/ Menhut-I I / 2006 telah

menetapkan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga

(Renstra-KL) Departemen Kehutanan tahun 2005-2009

(penyempurnaan) yang harus dijabarkan dalam rencana

tahunan yaitu Renja-KL Departemen Kehutanan tahun

2009;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu

ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Rencana

Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) Departemen

Kehutanan Tahun 2009;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999

Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

I ndonesia Nomor 3419);


(2)

2.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun

1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik

I ndonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan

Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4412);

3.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4421);

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

I ndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik I ndonesia Nomor 4437), sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara

Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4844);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang

Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik

I ndonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran

Negara Republik I ndonesia Nomor 4405);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik

I ndonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran

Negara Republik I ndonesia Nomor 4452);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tata Hutan

dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta

Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik

I ndonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran

Negara Republik I ndonesia Nomor 4696), sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik I ndonesia

Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik I ndonesia Nomor 4814);

8.

Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 7 Tahun

2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2004-2009;


(3)

9.

Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 38 Tahun

2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun

2009;

10.

I nstruksi Presiden Republik I ndonesia Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja I nstansi

Pemerintahan;

11.

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/ I X/ 8/ 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Kehutanan;

12.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 456/

Menhut-VI I / 2004 tentang Lima Kebijakan Prioritas Bidang

Kehutanan Dalam Program Pembangunan Nasional

Kabinet I ndonesia Bersatu;

13.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.27/

Menhut-I Menhut-I / 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Kehutanan 2006-2025;

14.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.58/

Menhut-I Menhut-I / 2006 tentang Rencana Strategis

Kementerian/ Lembaga (Renstra-KL) Departemen

Kehutanan Tahun 2005-2009 (penyempurnaan);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG

RENCANA KERJA KEMENTERI AN / LEMBAGA (

RENJA-KL) DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2009.

Pasal 1

Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) Departemen Kehutanan

Tahun 2009, sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.

Pasal 2

Renja-KL ini merupakan acuan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) seluruh satuan kerja lingkup Departmeen

Kehutanan tahun anggaran 2009.

Pasal 3

Renja-KL Departemen Kehutanan Tahun 2009 terdiri dari Pendahuluan, Visi

dan Misi, Kemajuan Kegiatan Pembangunan Kehutanan s/ d Bulan Desember

Tahun 2007, Kebijakan Prioritas Tahun 2005-2009, Sasaran Pembangunan

Tahun 2009, dan Penyusunan Renja-KL Tahun 2009.


(4)

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku sampai

tanggal 31 Desember 2009.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini

diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik

I ndonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 September 2008

MENTERI KEHUTANAN,

ttd

H. M.S. KABAN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 24 September 2008

MENTERI HUKUM DAN HAM

REPUBLI K I NDONESI A,

ttd

ANDI MATTALATTA

BERI TA NEGARA REPUBLI K I NDONESI A TAHUN 2008 NOMOR : 47

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

ttd

SUPARNO, SH

NI P. 080068472

--* ---


(5)

Lam piran

Perat uran Ment eri Kehut anan

Nom or :

P.54/ Menhut - I I / 2008

Tanggal

: 18 Sept em ber 2008

TEN TAN G

REN CAN A KERJA

KEM EN TERI AN / LEM BAGA ( REN JA- KL)

D EPARTEM EN KEH UTAN AN TAH UN 2 0 0 9


(6)

I . PEN D AH ULUAN

Agenda Nasional t ahun 2004 - 2009 Kabinet I ndonesia Bersat u ( KI B)

t erdir i at as : 1) m ew uj udkan I ndonesia yang am an dan dam ai, dengan fokus

penanganan penyelesaian m asalah konflik horizont al, penanggulangan t erorism e,

dan penanggulangan akt ivit as illegal; 2) m ewuj udkan I ndonesia yang adil dan

dem okrat is, dengan fokus penanganan penguat an I nst it usi Kej aksaan Agung,

penyelesaian kasus- kasus korupsi, dan m elanj ut kan reform asi birokrasi; 3)

m ewuj udkan I ndonesia yang sej aht era, dengan fokus penanganan perbaikan

iklim invest asi, m enj aga st abilit as ekonom i m akro, dan penanggulangan

kem iskinan.

Adapun Agenda Nasional yang berkait an secara langsung dengan

kehut anan adalah: 1) m ewuj udkan I ndonesia yang am an dan dam ai dengan

fokus penanganan penanggulangan akt ivit as ilegal di bidang kehut anan, ant ara

lain pem berant asan pencurian kayu, perdagangan sat w a liar, peram bahan

kawasan hut an; 2) m ewuj udkan I ndonesia yang lebih sej aht era dengan fokus

penanganan perbaikan pelayanan um um dan ket at apraj aan yang baik, iklim

invest asi, m encipt akan lapangan kerj a dan kesej aht eraan m asyarakat sekit ar

hut an dengan m enggerakkan sekt or riil dan revit alisasi pert anian, perikanan dan

kehut anan. Kegiat an ini dilaksanakan m elalui revit alisasi sekt or kehut anan

khususnya indust ri kehut anan, perlindungan konservasi sum ber daya alam , sert a

rehabilit asi dan pem ulihan cadangan sum ber daya alam .

Unt uk m elaksanakan agenda nasional, Depart em en Kehut anan t elah

m enet apkan visi pem bangunan kehut anan, yakni " Terwuj udnya penyelenggaraan

kehut anan unt uk m enj am in kelest arian hut an dan peningkat an kem akm uran

rakyat " . Misi yang dit et apkan m eliput i: 1) m enj am in keberadaan hut an

dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional; 2) m engopt im alkan

aneka fungsi hut an dan ekosist em perairan yang m eliput i fungsi konservasi,

lindung dan produksi kayu, bukan kayu dan j asa lingkungan unt uk m encapai

m anfaat lingkungan sosial, budaya dan ekonom i yang seim bang dan lest ari; 3)

m eningkat kan daya dukung Daerah Aliran Sungai ( DAS) ; 4) m endorong

peransert a m asyarakat ; 5) m enj am in dist ribusi m anfaat yang berkeadilan dan

berkelanj ut an; dan 6) m em ant apkan koordinasi ant ara Pusat dan Daerah.

Selanj ut nya unt uk m encapai sasaran pem bangunan j angka m enengah

t ersebut Depart em en Kehut anan m enet apkan Lim a Kebij akan Priorit as

2005-2009 m elalui Keput usan Ment eri Kehut anan No. SK.456/ Menhut - VI I / 2004

t ent ang Lim a Kebij akan Priorit as yang isinya : 1) pem berant asan pencurian

kayu di hut an negara dan perdagangan kayu ilegal; 2) revit alisasi sekt or

kehut anan khususnya indust ri kehut anan; 3) rehabilit asi dan konservasi sum ber

daya hut an; 4) pem berdayaan ekonom i m asyarakat di dalam dan sekit ar

kaw asan hut an; dan 5) pem ant apan kaw asan hut an.

Kebij akan t ersebut didasari oleh kehendak Depart em en Kehut anan unt uk

t et ap m em ent ingkan perlindungan pem anfaat an Sum ber Daya Alam Hayat i

( SDAH) secara lest ar i yang t idak m engurangi kont ribusi kehut anan t erhadap

perekonom ian Nasional, t erut am a pengem bangan ekonom i skala pedesaan.


(7)

Langkah ini diharapkan selain m eningkat kan peran produksi hasil hut an

bukan kayu (

Non Tim ber Forest Product / NTFP

) dan j asa lingkungan j uga dapat

m endorong peningkat an penyerapan t enaga kerj a dan peningkat an usaha kecil

sekt or kehut anan t erut am a yang berada di sekit ar hut an.

Sebagai arah dan pedom an pelaksanaan pem bangunan kehut anan, lim a

kebij akan priorit as t ersebut dilaksanakan m elalui fokus- fokus kegiat an,

diant aranya pengem bangan hut an t anam an, pengem bangan hut an rakyat ,

rest rukt urisasi indust ri kehut anan, pengem bangan pem anfaat an hasil hut an

bukan kayu (

non t im ber forest product

/

NTFP

) , pengem bangan j asa lingkungan

dan w isat a alam , rehabilit asi hut an dan lahan, sert a peningkat an kinerj a

pengelolaan hut an alam dan hut an t anam an, disam ping t et ap m elaksanakan

perlindungan dan konservasi sum ber daya alam , sert a rehabilit asi dan pem ulihan

cadangan sum ber daya hut an. Sedangkan dalam rangka m eningkat kan

kesej aht eraan m asyarakat khususnya yang t inggal di dalam dan sekit ar kaw asan

hut an, pendekat an pengelolaan hut an diselenggarakan m elalui pola

pem berdayaan m asyarakat , dengan m enem pat kan m asyarakat sebagai pelak u

pem bangunan kehut anan.

Pem bangunan kehut anan t ahun 2009 dit uangkan dalam Rencana Kerj a

Kem ent erian/ Lem baga ( Renj a- KL) Depart em en Kehut anan t ahun 2009 dan

m erupakan penj abaran Renst ra- KL Depart em en Kehut anan t ahun 2005- 2009

dalam bent uk rencana t ahunan Depart em en Kehut anan.

Renj a- KL Depart em en Kehut anan t ahun 2009 j uga sudah t erint egrasi

dengan Kebij akan Priorit as Depart em en Kehut anan, Renst ra Depart em en

Kehut anan Tahun 2005- 2009 ( Penyem purnaan) , dan Rencana Kerj a Pem erint ah

( RKP) t ahun 2009, m engingat dalam penyusunan Renj a KL t ersebut dilakukan

pengelom pokan kegiat an berdasarkan unsur- unsur kebij akan priorit as, sasaran

dan indikat or st rat egis, program penganggaran, sert a t et ap m em perhat ikan

kegiat an- kegiat an pokok yang t elah dit et apkan. Selanj ut nya Renj a- KL ini

m erupakan acuan penyusunan Rencana Kerj a dan Anggaran

Kem ent erian/ Lem baga ( RKA- KL) seluruh sat uan kerj a lingkup Depart em en

Kehut anan t ahun anggaran 2009. Dari form at int egrasi ini, Renj a- KL j uga dapat

digunakan sebagai pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiat an

pem bangunan kehut anan sebagaim ana diam anat kan dalam PP No.39 t ahun 2006

dan acuan evaluasi kebij akan priorit as, evaluasi kinerj a, evaluasi k egiat an dan

evaluasi program .


(8)

I I . V I SI D AN M I SI

Sesuai dengan Renst ra- KL Depart em en Kehut anan t ahun 2005- 2009

( Penyem purnaan) , Visi dan Misi Depart em en Kehut anan m erupakan penj abaran

m andat sekt or kehut anan yang t ert uang dalam Undang Undang ( UU) No. 41

t ahun 1999 t ent ang Kehut anan dan UU lainnya yang berkait an dengan

kehut anan.

V I SI

“Te r w u j udn ya Pe n ye le n gga r a a n Ke hu t a na n Un t u k M e n j a m in Ke le st a r ia n

H u t a n da n Pe n in gk a t a n Ke m a k m u r a n Ra k y a t ”.

Adapun sasaran st rat egis pencapaian visi j angka m enengah Depart em en

Kehut anan ( 2005- 2009) sebagai berikut :

1.

Tercapainya desent ralisasi pem bangunan kehut anan yang didukung oleh

st akeholders dan dapat m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat sert a

m endorong pelest arian sum ber daya hut an ;

2.

Pem berant asan pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal ;

3.

Penerapan prinsip pengelolaan hut an lest ari ant ara lain dengan m em bangun

m inim al 1 ( sat u) unit pengelolaan hut an di set iap Provinsi ;

4.

Penam bahan pem bangunan hut an t anam an sehingga m encapai seluas 5 j ut a

ha dan rehabilit asi hut an dan lahan seluas 5 j ut a ha ;

5.

Pem bent ukan 21 unit Tam an Nasional m odel ;

6.

Revit alisasi dan pengem bangan hut an rakyat t erut am a diluar pulau Jawa ;

7.

Revit alisasi 282 DAS priorit as agar berfungsi secara opt im al ;

8.

Pengem bangan aneka usaha kehut anan non kayu dan j asa lingkungan secara

kom ersial ;

9.

Peningkat an penyerapan t enaga kerj a sebesar 3–10 % dan pendapat an

m asyarakat di dalam dan sekit ar hut an sebesar 3- 4 % per t ahun ;

10.

Pengukuhan kaw asan hut an seluas 12 j ut a ha;

M I SI

1. Menj am in keberadaan hut an dengan luasan yang cukup dan sebaran yang

proporsional;

2. Mengopt im alkan aneka fungsi hut an dan ekosist em per airan yang m eliput i

fungsi konservasi, lindung dan produksi unt uk m encapai m anfaat lingkungan

sosial, budaya dan ekonom i yang seim bang dan lest ari;

3. Meningkat kan daya dukung Daerah Aliran Sungai ( DAS) ;

4. Mendorong peran sert a m asyarakat ;

5. Menj am in dist ribusi m anfaat yang berkeadilan dan berkelanj ut an;


(9)

I I I . KEM AJUAN KEGI ATAN PEM BAN GUN AN

KEH UTAN AN SAM PAI D EN GAN

BULAN D ESEM BER TAH UN 2 0 0 7

Pelaksanaan pem bangunan kehut anan dim aksudkan unt uk m ensukseskan

agenda nasional Kabinet I ndonesia Bersat u ( KI B) yang diselenggarakan sesuai

prinsip- prinsip

good governance

dan

clean governm ent

. Prinsip t ersebut

diw uj udkan m elalui penguat an pengaw asan, t ransparansi dan akunt abilit as

pelayanan publik. Dalam penerapannya, Depart em en Kehut anan m em perhat ikan

proses desent ralisasi y ang dibarengi proses debirokrat isasi dan deregulasi, sert a

peningkat an kerj asam a ant ar sekt or, Pusat dan Daerah, para pihak dan

kerj asam a luar negeri.

Kem aj uan pelaksanaan kegiat an pem bangunan sam pai dengan bulan

Desem ber 2007 m erupakan realisasi dari im plem ent asi Lim a Kebij akan Priorit as

Depart em en Kehut anan nom or SK.456/ Menhut / 2004 yang m erupakan

penyem purnaan dari Keput usan Ment eri Kehut anan No. 7501/ Kpt s- I I / 2002

t anggal 7 Agust us 2002. Realisasi t ersebut t erlihat pada pencapaian sasaran dari

kebij akan priorit as yang t elah dit et apkan, sepert i diuraikan sebagai berikut :

A. Pe m be r a nt a sa n Pe ncu r ia n Ka yu di H u t a n N e ga r a da n Pe r da ga n ga n

Ka yu I le ga l

Beberapa k egiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengam anan

kawasan hut an adalah sebagai berikut :

1.

Operasi pengam anan hut an sebanyak 365 kali.

2.

Penyelesaian 383 kasus pencurian kayu di dalam hut an negara.

3.

Pem bent ukan Pam hut Swakarsa di 30 lokasi.

4.

Penguat an kapasit as kelem bagaan perlindungan hut an, berupa :

Rekruit m en anggot a SPORC sebanyak 300 orang; Penyegaran Polhut

120 orang; Diklat Polhut dan PPNS, 60 0rang PPNS dan 60 orang ABK

sert a 30 orang SPORC; Gelar pasukan 120 orang.

5.

Penyem purnaan/ penguat an kebij akan dan perat uran perundangan.

6.

Menggalang kerj asam a dengan negara- negara konsum en kayu sert a

LSM nasional dan int ernasional dalam pem berant asan pencurian kayu

dan perdagangan kayu illegal.

B. Re vit a lisa si se k t or k e h u t a n a n k h u su snya in du st r i k e h u t a n a n

I m plem ent asi kebij akan Revit alisasi Sekt or Kehut anan Khususnya

I ndust ri Kehut anan dij abarkan kedalam em pat fokus kegiat an yait u:

pengelolaan pem anfaat an hut an produksi alam , pengelolaan pem anfaat an

hut an t anam an, pengelolaan hut an yang t idak dibebani hak/ izin

pem anfaat an, dan rest rukt urisasi indust ri prim er kehut anan.

Fokus kegiat an pengelolaan pem anfaat an hut an produksi alam

bert uj uan unt uk m eningkat an kinerj a pem egang I UPHHK- HA ( HPH) dalam

rangka m enuj u sist em pengelolaan hut an produksi lest ari yang berorient asi

pada keseim bangan produksi, lingkungan dan sosial. Buruknya kinerj a

I UPHHK- HA t ent u sangat m erugikan pem erint ah dan publik, m engingat

inst it usi pengelolaan hut an alam dengan skem a I UPHHK- HA m em posisikan


(10)

pem erint ah sebagai pem ilik sum berdaya hut an dan pem egang ij in sebagai

penyewa. Sebagai pem ilik sum berdaya, pem erint ah m em iliki w ew enang

unt uk m engat ur pelaksanaan pengusahaan hut an yang sesungguhnya t elah

dilakukan cukup hat i- hat i.

Jum lah HPH/ I UPHHK- HA per Bulan Desem ber 2006 sebanyak 322 unit

dengan luas 28.778.923 ha ( dat a st rat egis kehut anan, 2007) dan pada Bulan

Desem ber 2007 sebanyak 324 unit seluas 28.271.043 ha, sehingga t erdapat

kenaikan j um lah unit HPH/ I UPHHK- HA sebanyak 2 Unit ( 0,62% ) nam un

t erj adi penurunan luas HPH/ I UPHHK- HA sebanyak 507.880 ha ( 2,1% ) .

Jum lah HPH yang t elah dicabut sej ak t ahun 2004 sam pai dengan 2006

adalah sebanyak 26 unit dengan luas sebesar 2.226.148 ha dan j um lah HPH

yang t elah dicabut pada t ahun 2007 sebanyak 10 unit dengan luas sebesar

1.631.884 ha sehingga t ot al luas HPH yang dicabut seluas 3.858.032 ha.

Jum lah invest asi kum ulat if sam pai dengan Bulan Desem ber 2006 sebanyak

Rp. Rp. 14.779.780.708.887 dan per Desem ber 2007 m enj adi Rp.

17.307.758.120.291 at au m engalam i kenaikan sebesar 17,10 % .

Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengelolaan

pem anfaat an hut an produksi alam pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :

1.

Pem binaan dan pengendalian produksi hasil hut an sebanyak 160 unit

m anaj em en.

2.

Pem binaan dan pengendalian kelola lingkungan 160 unit m anaj em en.

3.

Pem binaan dan pengendalian kelola sosial 160 unit m anaj em en.

4.

Penilaian kinerj a usaha pem anfat aan hut an produksi alam 25 unit

m anaj em en.

5.

Pelaksaanaan silvikult ur int esif 160 unit m anaj em en.

6.

Pem bangunan m odel unit m anaj em en hut an m erant i pada 4 lokasi.

Saat ini kebut uhan kayu unt uk m em asok indust ri perkayuan di

I ndonesia sudah t idak m ungkin lagi m engandalkan dari hut an alam . Unt uk

it u perlu dicari alt ernat if sum ber bahan baku lain, t anpa harus m enam bah

luas konversi hut an alam . Sudah saat nya sekarang pem erint ah

m enggerakkan pem anfaat an dan pengelolaan hut an t anam an unt uk

m engat asi kekurangan bahan baku kayu t ersebut . Realisasi luas penanam an

HTI unt uk t ahun 2006 m encapai 215.679,95 Ha. Sehingga realisasi luas

t anam an HTI secara kom ulat if sam pai dengan t ahun 2006 adalah

3.079.083,28 Ha. Sedangkan penyerapan t enaga kerj a sam pai dengan t ahun

2006 adalah + 150.000 orang. Jum lah invest asi kum ulat if sam pai dengan

Bulan Desem ber 2006 sebanyak Rp. 13.983.145.521.310 dan per Desem ber

2007 m enj adi Rp. 14.610.545.605.745 at au m engalam i kenaikan sebesar

Rp. 627.400.084.435 ( 5% ) .

Jum lah HPHTI / I UPHHK- HT per Bulan Desem ber 2006 sebanyak 228

unit ( luas 9.568.308 ha) t erdiri dari SK HPHTI definit if sebanyak 129 unit

( luas 6.171.144 ha) , SK Sem ent ara HPHTI - Transm igrasi sebanyak 33 unit

( luas 638.675 ha) , Surat Menhut Pencadangan HTI sebanyak 66 unit ( luas

2.758.489 ha) . Pada Bulan Desem ber 2007, HPHTI / I UPHHK- HT berj um lah

247 unit ( luas 9.883.499 ha) at au naik 19 unit ( 8,33% ) dibanding Bulan

Desem ber 2006. Adapun SK HPHTI Definit if naik m enj adi 163 unit ( luas

7.118.990 ha) at au naik 26,36 % , dan Pencadangan t urun 14 unit ( 26,92% )

m enj adi 52 unit ( luas 2.130.834 ha) , sedangkan SK Sem ent ara HPHTI - t urun


(11)

1 unit ( 3,03% ) m enj adi 32 unit ( luas 633.675 ha) . Jum lah HPHTI yang

dicabut sej ak t ahun 2004 sam pai dengan Bulan Desem ber 2007 sebanyak 5

unit dengan luas 123.100 ha, dengan perincian dicabut pada t ahun 2004

sebanyak 3 unit ( luas 96.000 ha) , t ahun 2005 t idak ada HPHTI yang dicabut ,

dan pencabut an pada t ahun 2006 sebanyak 2 unit ( luas 27.100 ha) . Progres

penyelesaian lelang I UPHHK- HT per bulan Desem ber 2007 sebanyak 9 unit

dengan luas 331.372 ha, yang m ana bat as wakt u penyelesaian kewaj iban

sam pai t anggal 14 Novem ber 2007 sebanyak 2 unit t elah m enyelesaikan

kewaj iban rekom endasi Bupat i/ Gubernur. Adapun sisanya sebanyak 7 unit ,

sam pai dengan Juni 2008 m engaj ukan perpanj angan penyelesaian

kewaj iban, nam un dit olak.

Pada saat ini t erdapat sekit ar 20 j ut a ha kawasan hut an yang t idak

dibebani hak berupa t anah kosong, sem ak belukar, hut an t idak produkt if

sert a daerah bekas penebangan ( LOA) . Areal- areal yang t idak dibebani hak

t ersebut saat ini banyak yang dim anfaat kan t anpa disert ai k eabsahan

kegiat an pem anfaat an yang m em adai.

Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan pada t ahun 2007 dalam usaha

pengelolaan kaw asan hut an yang t idak dibebani hak adalah sebagai berikut :

1.

Penat aan pem anfaat an hut an produksi dilak ukan m elalui kegiat

an-kegiat an :

-

I dent ifikasi dan pem et aan kawasan HP yg t idak dibebani hak.

-

Penyusunan sit e plan PHP di 3 Provinsi.

-

Penyusunan rencana pem anfaat an areal eks HPH u/ HHBK di 4

Provinsi.

-

Penyelenggaraan GI S 1 Paket .

-

Updat ing dat a spasial I UPHHK HA/ HT 1 Paket .

-

Penyusunan rencana penat aan pem anfaat an areal eks HPH/ HPHTI 8

Unit .

-

Biaya adm inist rasi dan sosialisasi penat aan areal eks HPH/ HPHTI 5

Unit .

-

Perencanaan dan pem ant apan pem anfaat an HP ( HTR) 1 paket .

-

Pengadaan GPS 3 Unit .

-

Pengendalian pengam anan areal eks HPH/ HPHTI 1 paket .

2.

Penyiapan/ pelelangan unit kelola usaha pem anfaat an hasil hut an

dilakukan m elalui kegiat an- kegiat an sebagai berikut :

-

Penyiapan areal calon I UPHHK- HA/ HT seluas 3 j ut a Ha y ang t ersebar

di

12

Provinsi.

-

Konsult asi publik hasil penilaian lapangan rencana I UPHHK 12 paket .

-

Monit oring dan verifikasi t erhadap izin- izin Bupat i/ Gubernur di 32

Provinsi.

-

Penyusunan dat a base progres I UPHHK HA/ HT 1 paket .

-

Biaya adm inist rasi pelelangan dan pengendalian pekerj aan 1 paket .

3.

Pem binaan rencana kerj a unit kelola usaha pem anfaat an hasil hut an

dilaksanakan m elalui kegiat an- kegiat an sebagai berikut :


(12)

-

Penilaian dan pem binaan pem buat an Rencana Kerj a I UPHHK (

RKT-RKL) 1 paket .

-

Sosialisasi kebij akan pem anfaat an Hut an Produksi 1 paket .

4.

Pem binaan kapasit as kelem bagaan dan invest asi unit kelola usaha

pem anfaat an hasil hut an dilaksanakan m elalui kegiat an- kegiat an

sebagai berikut :

-

Pem binaan dan m onit oring perkem bangan kelem bagaan/ kem it raan

dan usaha I UPHHK 1 paket .

-

Kaj ian pert um buhan invest asi kehut anan dan kebij akan pelest arian

hut an 1 paket .

-

Penyusunan st andar, krit eria dan indikat or peran sert a UKM pada

I UPHHK 1 paket .

I j in I ndust ri sam pai dengan Bulan Desem ber 2007 t ercat at sebanyak 9

ij in dengan m enyerap t enaga kerj a sebanyak 9.930 orang dan invest asi

sebesar Rp. 611.599.530.305,- . Sam pai dengan Bulan Okt ober 2007 rencana

pem enuhan bahan baku indust ri prim er hasil hut an kayu dengn kapasit as izin

produksi sam pai dengan 6.000m

3

/ t ahun yang m eliput i indust ri kayu lapis dan

Lam inat ed Veneer Lum ber ( LVL) , veneer, penggergaj ian kayu, serpih kayu

dan pulp sebesar 44.987.472,39 m

3

dengan perincian sebagai berikut :

-

St ock Aw al

:

4.045.244,38 m

3

-

I UPHHK Hut an Alam

:

6.042.937,84 m

3

-

I UPHHK Hut an Tanam an

:

31.666.596,30 m

3

-

Hut an Rakyat

:

1.308.847,73 m

3

-

Perum Perhut ani

:

40.024,26 m

3

-

I zin Lainnya yang Sah/ I PK

:

1.232.212,18 m

3

-

Perkebunan

:

368.456,27 m

3

-

I m por

:

240.978,36 m

3

-

Lelang

:

2.583,62 m

3

-

I PHHK Lain

:

39.592,55 m

3

Adapun realisasi pem enuhan bahan baku indust ri prim er hasil hut an

kayu kapasit as ij in pr oduksi di at as 6.000m

3

/ t ahun sam pai dengan bulan

Desem ber 2007 adalah sebesar 36.387.235,30 m

3

, dengan rincian sebagai

berikut :

-

St ock Aw al

:

3.898.618,16 m

3

-

I UPHHK Hut an Alam

:

6.437.684,54 m

3

-

I UPHHK Hut an Tanam an

:

20.614.208,77 m

3

-

Land clearing I UPHHK- HT

: 3.063.606,87 m

3

-

Hut an Rakyat

:

611.990,81 m

3

-

Perum Perhut ani

:

48.033,60 m

3

-

I zin Lainnya yang Sah/ I PK

:

1.328.050,18 m

3

-

Perkebunan

:

93.471,34 m

3

-

I m por

:

104.431,31 m

3

-

Lelang

:

32.553,83 m

3

-

I PHHK Lain

:

154.585,91 m


(13)

Sebagai salah sat u upaya yang perlu dilakukan pem erint ah unt uk

m enyehat kan dan m em bangkit kan kem bali indust ri perkayuan di I ndonesia

adalah m elalui rest rukt urisasi indust ri pengolahan kayu prim er.

Rest rukt urisasi diarahkan unt uk m encapai kondisi: t ercipt anya st rukt ur

indust ri yang efisien bahan baku, m enyerap banyak t enaga kerj a, sert a

m em berikan nilai t am bah yang t inggi.

C. Re ha bilit a si da n Konse r va si Sum be r D a ya H u t a n .

I m plem ent asi kebij akan rehabilit asi dan konservasi sum berdaya hut an

dij abarkan ke dalam enam fokus kegiat an, yait u: Rehabilit asi Hut an dan

Lahan, Pengelolaan DAS, Pengendalian Kebakaran Hut an, Pengelolaan

Kaw asan Konservasi ( Suaka Alam / Kaw asan Pelest arian Alam / Tam an Buru

dan Hut an Lindung) , Pengelolaan Keanekaragam an Hayat i dan Produk

Tum buhan dan Sat wa Liar ( TSL) , dan Pem anfaat an Jasa Lingkungan.

Kegiat an rehabilit asi hut an dan lahan dim aksudkan unt uk m em ulihkan,

m em pert ahankan dan m eningkat kan fungsi hut an dan lahan dalam

m endukung sist em penyangga kehidupan daerah aliran sungai. Menurut UU

No. 41/ 1999, pasal 41 ( 1) dan PP No. 35/ 2002 pasal 17 ( 1) kegiat an

rehabilit asi hut an dan lahan diselenggarakan m elalui kegiat an reboisasi,

penghij auan, pem eliharaan, pengayaan t anam an dan penerapan t eknik

konservasi t anah secara veget at if dan sipil t eknis pada lahan krit is dan t idak

produkt if.

Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha Rehabilit asi

Hut an dan Lahan pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :

1.

Penyelesaian penyusunan PP t ent ang Rehabilit asi Hut an dan Lahan dan

Reklam asi Hut an.

-

Pem bahasan int er Depart em en Kehut anan t ent ang RPP RHL.

-

Sosialisasi pedom an t eknis RHL sum ber dana DBH- DR.

-

Penyusunan pedom an rancangan t eknis reboisasi.

-

Penyusunan pedom an pem anfaat an hasil rehabilit asi.

-

Penyusunan Krit eria- St andar keberhasilan Reboisasi.

2.

Penyem purnaan RUU Konservasi Tanah

-

Pem bahasan Draft RUU Konservasi Tanah.

3.

Penyem purnaan Kepm enhut / Perm enhut RHL dan Perbenihan Tanam an

Hut an

-

Pem bahasan Draft Perpres t ent ang penyelenggaraan gerhan.

-

Perm enhut t ent ang Gerhan 2006 dan Perm enhut Penyelenggaraan,

Pedom an dan Juklak Gerhan 2007.

4.

Pengem bangan kapasit as kelem bagaan

-

Penyiapan Organisasi 2 sat ker BP. Mangrove.

-

Sosialisasi pedom an ident ifikasi paket t eknologi RLKT 10 BP DAS.

-

Penyiapan Bahan I nform asi RHL ( leaflet ) .

-

Lokakarya aplikasi sist em insent if reboisasi.


(14)

5.

Rehabilit asi Hut an dan Lahan/ GERHAN

-

Pengadaan bibit GN- RHL/ Gerhan sej ak t ahun 2003 sam pai dengan

t ahun 2007 adalah sebanyak 960.627.167 bat ang yang t erdiri dari

j enis Kayu- kayuan dan j enis MPTS (

Mult i Purpose Tree Species

) .

Sam pai saat ini realisasi fisik GERHAN t ahun 2007 t elah m encapai

86,56 % sekit ar 779.060 ha dari rencana 900.000 ha

6.

Pengem bangan Perbenihan

-

Tersusun Perat uran Dirj en RLPS t ent angg perbenihan t anam an hut an.

-

Perdirj en t ent ang Norm a, krit eria- st andar dan prosedur pengem bangan

usaha perbenihan dan pem bibit an t anam an hut an.

-

Rancangan SI M Perbenihan.

Selain kondisi lapangan yang m enyebabkan gagalnya program RHL

yang m enyebabkan luasnya lahan krit is dan DAS krit is, sit uasi dan kondisi

yang m em pengaruhi efekt ifit as pengelolaan DAS adalah belum t erpadunya

t uj uan pengelolaan sum berdaya alam di suat u DAS baik ant ar sekt or

m aupun polit ik pem erint ah daerah ( provinsi dan kabupat en) . Pengelolaan

DAS m erupakan suat u inst rum en pent ing dalam m endorong percepat an RHL

dan konservasi sum berdaya hut an. Kegiat an yang t elah dalam usaha

pengelolaan DAS adalah sebagai berikut :

1.

Penyusunan, penyem purnaan dan sosialisasi perat uran perundangan.

-

Tersusunnya Draft RPP Pengelolaan DAS Terpadu.

-

Tersusunnya pedom an pem ant auan t at a air DAS dengan m odel

hidrologi.

-

Tersusunnya pedom an pem binaan proyek- proyek Pengelolaan DAS

berbant uan luar negeri.

-

Tersusunnya pedom an pengem bangan kelem bagaan pengelolaan DAS.

2.

Penyusunan rencana dan evaluasi pengelolaan DAS priorit as.

-

Terlaksananya m onit oring dan evaluasi pengelolaan DAS di 31 daerah.

-

Terlaksananya m onit oring dan evaluasi pengelolaan DAS kerj asam a

luar negeri, 10 Provinsi.

-

Tersusunnya buku inform asi um um DAS Prior it as Pulau Jaw a dan

Sum at era ( DAS/ Sub DAS) .

-

Tersusunnya pet a dan buku lahan krit is nasional.

3.

Peningkat an kapasit as kelem bagaan RHL/ DAS.

-

Terlaksananya kesekret ariat an kelem bagaan unit ASOCON.

-

Terlaksananya kesekret ariat an fokal point UNCD.

-

Pem binaan dan koordinasi forum DAS, 19 Provinsi.

-

Pelat ihan t eknis review penet apan urut an DAS Priorit as.

-

Terselenggaranya fasilit asi kelem bagaan DAS dalam pelaksanaan sosial

forest ry.

Kebakaran hut an t erj adi akibat result ant e dari berbagai fakt or int ernal

dan ekst ernal pengelolaan hut an. Tingkat kesadaran m asyarakat yang

m asih rendah t erut am a dikait kan dengan prakt ek pem bukaan at au


(15)

penyiapan lahan dan hut an m erupakan salah sat u penyebab sering

t erj adinya kebakaran hut an. Perangkat hukum dan perat uran perundangan

sert a prakt ek penegakan hukum yang m asih lem ah dan t idak m enim bulkan

efek j era m erupakan fakt or pendukung penyebab t erj adinya kebakaran

hut an. Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengendalian

kebakaran hut an pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :

1.

Operasi pem adam an kebakaran

-

Kegiat an pem adam an oleh anggot a Manggala Agni seluas 2.780,6 Ha.

-

Pem adam an dengan wat er bom bing dengan 8 helikopt er.

-

I dent ifikasi areal bekas kebakaran di 5 Provinsi.

-

Monit oring perkem bangan areal bekas kebakaran, 5 lokasi.

2.

Kam panye pencegahan Kebakaran Hut an

3.

Pat roli pencegahan dan pem adam an kebakaran hut an di 8 provinsi.

4.

Pem ant auan dan disem inasi hot spot harian, 20 Provinsi.

5.

Pem bent ukan Masyarakat Peduli Api ( MPA) , 3100 orang.

6.

Pem bent ukan regu Brigdalkarhut BKSDA dan TN, 20 regu.

7.

Pelat ihan dan pendam pingan t erhadap kelom pok swakarsa.

Pem erint ah m enet apkan dan m em pert ahankan kecukupan luas

kaw asan hut an dan penut upan hut an unt uk set iap DAS, dan at au pulau guna

opt im alisasi m anfaat lingkungan, m anfaat sosial, dan m anfaat ekonom i

m asyarakat set em pat . Luas kawasan hut an yg harus dipert ahankan m inim al

30% dari luas DAS dan at au pulau dengan sebaran yg proporsional.

Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha konservasi

sum berdaya hut an pada t ahun 2007 adalah sebagai berik ut :

1.

Pengelolaan TN Model

-

Evaluasi efekt ivit as pengelolaan 12 TN Model.

-

Pem binaan pengelolaan TN Model di 16 lokasi.

2.

Pengelolaan KSA/ KPA/ TB

-

Evaluasi pengukuhan 5 KK.

-

Evaluasi penet apan zona/ blok 16 KK darat dan 6 KK perairan.

-

Evaluasi kerj asam a pengelolaan LBKLEE 15 lokasi.

-

Evaluasi kolaborasi pengelolaan 5 lokasi.

-

Evaluasi pengem bangan daerah penyangga 10 lokasi.

-

Evaluasi pelaksanaan rehabilit asi di KSA dan HL 14 lokasi.

-

Evaluasi efekt ifit as pengelolaan TWA, Tahura, TB 4 lokasi.

-

Evaluasi pelaks. izin pinj am pakai KSA/ KPA 14 lokasi.

-

Evaluasi penyelesaian t um pang t indih KK 10 lokasi.

-

Evaluasi kondisi kaw asan TWA, Tahura, Tam an Buru.

-

Evaluasi pengelolaan world herit age sit e/ cagar biosfer 5 lokasi.

-

Evaluasi pengelolaan calon lokasi r am sar 3 lokasi.

-

Evaluasi kearsipan KK, TB, Wardun, Kolaborasi KPA 8 lokasi.

-

Asist ensi penyelesaian & penyusunan RP 40 lokasi


(16)

-

Asist ensi penyusunan/ review penat aan zona/ blok TWA 5 lokasi

-

Asist ensi pedom an penat aan zona KK perairan 5 lokasi

-

Asist ensi invent arisasi ekosist em esensial 5 lokasi

-

Asist ensi pengelolaan KSA/ KPA di 8 lokasi

-

Asist ensi pengelolaan 10 TN baru

-

Pem ant apan m anaj em en dat a & inform asi KSDA 17 kegiat an

-

Penyelesaian kerj asam a pengelolaan KK 20 lokasi

-

Penyelesaian m asalah keg. non- kehut anan di KK 20 lokasi

3.

Pengelolaan Hut an Lindung

-

Monev pelaksanaan rehabilit asi HL di 14 lokasi.

-

Penerbit an buku inform asi KSA & HL Jilid I I .

-

Penyusunan Pedom an Penat aan Blok Pengelolaan Hut an Lindung.

-

Pem binaan opt im alisasi pengelolaan HL 10 lokasi .

D . Pe m be r da y a a n Ek onom i M a sya r a k a t di D a la m da n Se k it a r Ka w a sa n

H u t a n .

Pem berdayaan m asyarakat dim aksudkan unt uk m eningkat kan harga

t awar kelom pok m asyarakat yang t idak m em punyai kekuasaan agar m ereka

dapat m engam bil bagian dalam proses- proses pengam bilan keput usan dalam

pem anfaat an sum berdaya hut an secara lest ari unt uk m eningkat kan t araf

hidup dan kesej aht eraan m ereka. Kebij akan pem berdayaan ekonom i

m asyarakat di dalam dan sekit ar hut an, im plem ent asi kegiat annya

dij abarkan kedalam t iga fokus kegiat an, yait u: pengem bangan hut an rakyat ,

pengem bangan pem anfaat an hasil hut an bukan kayu, dan pengem bangan

hut an kem asyarakat an ( Hkm ) .

Pengelolaan hut an rakyat khususnya di Jawa sudah sej ak lam a

berkont ribusi secara signifikan t erhadap suplai bahan baku indust ri kayu

skala kecil, m enengah m aupun besar; m encipt akan lapangan kerj a dan

usaha; dan pengurangan t ingkat pengangguran. Dalam ket er bat asan

kem am puan pem erint ah unt uk m em perbaik i produkt ifit as hut an dan lahan,

peran pem bangunan hut an rakyat perlu dikem bangkan guna m eningkat kan

kesej aht eraan m asyarakat . Pem bangunan HTR direncanakan pada areal

seluas 5,4 j ut a Ha selam a 4 t ahun ( 2007 s/ d 2010) dengan perkiraan

penyerapan t enaga kerj a 93.000 KK/ t ahun at au set ara dengan 360.000 KK

dalam 5 t ahun dgn invest asi Rp.43,2 t riliun

Beberapa kegiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengem bangan

hut an rakyat adalah sebagai berik ut :

1.

Penyusunan pedom an m odel hut an rakyat kem it raan.

2.

Penyusunan pedom an invent arisasi dan ident ifikasi pot ensi

pengem bangan hut an rakyat .

3.

Penyusunan pedom an penguat an kelem bagaan kelom pok t ani HR

kem it raan.

4.

Sosialisasi perat uran Hut an Rakyat di 32 provinsi.

5.

Pem binaan Hut an Rakyat di 15 provinsi.

6.

I dent ifikasi dan invent arisasi pot ensi pengem bangan HR, 32 provinsi.

7.

Tem u usaha Hut an Rakyat kem it raan, 32 provinsi.

8.

Pelat ihan penguat an kelem bagaan kelom pok t ani HR Kem it raan, 400

angkat an.


(17)

9.

Pendam pingan Kelom pok Tani HR Kem it raan, 400 unit .

10. Pem binaan HR Kem it raan, 400 unit .

11. Penyusunan rancangan pem bangunan Model HR Kem it raan, 30

rancangan.

12. Pem bangunan Model HR Kem it raan, 6000 ha 30 unit .

13. Pendam pingan Model HR Kem it raan, 30 unit .

14. Pem binaan Model HR Kem it raan, 30 unit .

15. Monev Model HR Kem it raan, 30 unit .

Sebagai sum berdaya alam yang dapat diperbaharui dan t um buh secara

alam i di hut an alam , hasil hut an bukan kayu ( HHBK) m erupakan

sum berdaya pot ensial yang t elah dim anfaat kan oleh m asyarakat dan dapat

dikem bangkan unt uk m endukung program pem bangunan kehut anan,

khususnya dalam rangka m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat .

Adapun kegiat an yang harus dilakukan pada fokus pengem bangan hasil

hut an bukan kayu adalah:

1.

Mem bent uk unit kerj a pengurusan HHBK dan m endorong pem bent ukan

unit kerj a pengelolaan HHBK.

2.

Pem berian kepast ian hak dan akses at as pem ungut an/ pem anfaat an

HHBK.

3.

Penguat an kelem bagaan pet ani HHBK.

4.

Pengem bangan kem it raan ant ara pet ani HHBK dengan indust ri

pengolah HHBK.

5.

Mendorong pengem bangan indust ri pengolahan HHBK skala kecil di

pedesaan.

6.

Fasilit asi pengem bangan sist em infom asi pasar hasil HHBK.

Hut an Kem asyarakat an adalah hut an negara ( HL, HP dan HK kecuali

cagar alam , dan zona int i t am an nasional) yang pem anfaat an ut am anya

dit uj ukan unt uk m em berdayakan m asyarakat . Melalui HKm , m asyarakat

dapat m em peroleh hak pem anfaat an hut an selam a j angka w akt u 35 t ahun.

Dalam m em berdayakan m asyarakat m elalui HKm , pem erint ah

kabupat en/ kot a m em berikan fasilit asi pengem bangan kelem bagaan,

bim bingan perencanaan, pengem bangan usaha, bim bingan t eknologi,

pendidikan dan lat ihan, dan akses t erhadap pasar. Model hut an

kem asyarakat an dalam rangka Rehabilit asi Hut an m erupakan bahan acuan

at au wadah pem belaj ar an dan alat elaborasi t erhadap pelaksanaan kebij akan

hut an kem asyarakat an secara lebih luas.

Dalam rangka RHL t elah dikem bangkan HKm dan Social Forest ry di 22

provinsi seluas 493.417 ha yang m eliput i :

1.

Areal Usulan Penet apan Wilayah Hut an Kem asyarakat an seluas

168.008,91 ha.

2.

Areal Pem bangunan Hut an Kem asyarakat an seluas 208.327 ha.

3.

Areal Kerj a Social Forest ry seluas 55.420 ha.

4.

Areal yang sudah diberikan izin sem ent ara seluas 62.357ha .

5.

Telah t erbent uk 519 kelom pok m asyarakat .

E. Pe m a n t a pa n k a w a sa n h u t a n

Kebij akan Pem ant apan Kawasan Hut an m erupakan kebij akan yang

diharapkan m am pu m elet akkan fondasi pengelolaan hut an berupa kepast ian


(18)

areal dan hak yang lebih j elas yang dibut uhkan oleh sem ua pelaku

pengelolaan hut an di I ndonesia. I m plem ent asi kebij akan pem ant apan

kaw asan hut an dij abarkan ke dalam t iga fokus kegiat an, yait u: pengukuhan

dan penat agunaan kaw asan hut an, pengem bangan inform asi sum berdaya

hut an, dan pem bangunan w ilayah pengelolaan kaw asan hut an.

Kegiat an pengukuhan dan penat agunaan kaw asan hut an m erupakan

kegiat an yang sangat erat kait annya dengan kepast ian kaw asan hut an

secara adm inist rasi m aupun fisik di lapangan. Kegiat an ini m em punyai art i

sangat pent ing dan sebagai dasar pij akan kegiat an- kegiat an kehut anan

lainnya sepert i kegiat an pengurusan hut an pada um um nya dan khususnya

kegiat an pengelolaan hut an.

Beberapa k egiat an yang t elah dilakukan dalam usaha pengukuhan dan

penat agunaan kawasan hut an pada t ahun 2007 adalah sebagai berikut :

1.

Penunj ukan kaw asan hut an.

-

Penyelesaian/ penyediaan bahan penunj ukan kawasan hut an parsial

t erm asuk KHDTK di 30 lokasi.

-

Paduserasi ant ara RTRWP dengan TGHK di 3 Provinsi.

-

Paduserasi ant ara RTRWP dengan penunj ukan kawasan hut an

provinsi yang m elakukan review di 7 provinsi.

2.

Pengem bangan sist em inform asi pengukuhan kaw asan hut an.

-

I nput dan updat ing dat a spasial dan non spasial penunj ukan dan

bat as kaw asan hut an.

-

Pem buat an dat abase pengukuhan kaw asan hut an di 11 lokasi .

-

Penelusuran,invent arisasi dan penat aan dokum en pengukuhan

kaw asan hut an di 12 lokasi.

3.

Penat aan bat as kaw asan hut an.

-

Penat aan bat as kaw asan hut an sepanj ang 4605 km .

-

Penyelesaian/ perbaikan BATB kaw asan hut an di 75 lokasi.

4.

Penyelesaian penet apan kaw asan hut an.

-

Penyelesaian/ penyediaan bahan penet apan kaw asan hut an yang

sudah dit at a bat as t em u gelang seluas 2 j ut a ha.

5.

Sosialisasi SK dan pet a penet apan kaw asan hut an di 11 BPKH;

Penyesuaian perat uran dan pedom an penggunaan kaw asan hut an;

Penyiapan pert im bangan t eknis penggunaan kawasan hut an sebanyak

30 unit ; Monit oring dan evaluasi penggunaan kaw asan hut an di 10

lokasi; Penyelesaian lahan kom pensasi penggunaan kawasan hut an

sebanyak 8 unit ; Penyelesaian m asalah penggunaan kaw asan hut an di

15 lokasi; Pengkaj ian t erpadu dalam rangka perm ohonan penggunaan

kaw asan hut an di 2 lokasi; Pengkaj ian t erpadu t erhadap usulan

perubahan perunt ukan kaw asan hut an di 5 lokasi; Koordinasi m asalah

pert anahan dalam kawasan hut an di 10 lokasi.

6.

Monit oring dan evaluasi pelepasan dan/ at au TMKH ( Tukar Menukar

Kaw asan Hut an) .


(19)

-

Monit oring dan evaluasi pelepasan kaw asan hut an unt uk perkebunan

sebanyak 30 lokasi.

-

Monit oring dan evaluasi TMKH di 30 lokasi.

7.

Melakukan koordinasi pencabut an SK pelepasan kaw asan hut an di 15

provinsi.

8.

Pengkaj ian penyelesaian perm asalahan pelepasan kawasan hut an

unt uk t ransm igrasi di 28 lokasi.

9.

Pengkaj ian t erpadu dalam rangka usulan perubahan fungsi kaw asan

hut an sebanyak 5 lokasi.

10. Evaluasi fungsi kawasan hut an di 5 lokasi.

11. Sosialisasi dan sinkronisasi dat a m ut asi kaw asan hut an di 20 provinsi.

F. Ke bij a k a n pe ndu k ung

1. Penyelenggaraan pengaw asan dan pem er iksaan akunt abilit as pem er int ah

pusat dan pem erint ah daerah.

2. Pengem bangan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pem bangunan

kehut anan regional.

3. Pengem bangan ket at ausahaan pem erint ah dan pengelolaan sarana dan

prasarana Dephut .

4. Pengem bangan Perencanaan dan Adm inist rasi Keuangan.

5. Pem binaan Hukum Perundang- undangan Kehut anan.

6. Penelit ian dan pengem bangan I PTEK.

7. Pengkaj ian dan Penerapan Hasil Lit bang.

8. Pengem bangan SDM dan kelem bagaan.

9. Penyelenggaraan kepegawaian.

10. Kerj asam a kem it raan bidang Konservasi Sum ber Daya Alam dan LH sert a

penerapan konvensi int ernasional.

11. Penyelenggaraan Kerj asam a Luar Negeri dan I nvest asi bidang Kehut anan.

12. Penyelenggaraan St andardisasi dan Lingkungan Kehut anan.

13. Penyusunan Rencana Kehut anan.

14. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kehut anan.

15. Sosialisasi, pelaksanaan, dan pem ant auan berbagai perj anj ian

int ernasional baik di t ingkat Pusat m aupun Daerah.


(20)

I V . KEBI JAKAN PRI ORI TAS

TAH UN 2 0 0 5 - 2 0 0 9

Sum berdaya hut an m erupakan sum berdaya st rat egis yang m em punyai

m anfaat nyat a bagi kehidupan dan penghidupan bangsa, baik sebagai m anfaat

ekonom i, sosial m aupun lingkungan. Keragam an m anfaat hut an yang t inggi,

dalam pem anfat an dan pengelolaannya haruslah dilaksanakan secara bij aksana.

Pem anfaat an sum berdaya harus selalu m em pert im bangkan m anfaat ekonom i,

sosial dan lingkungan yang seim bang, dinam is dan berkesinam bungan unt uk

m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat di dalam dan di luar sekt or kehut anan,

baik unt uk generasi sekarang m aupun generasi yang akan dat ang.

Unt uk t et ap m enj aga kelest arian hut an dan m anfaat nya, m aka perlu

dikelola m elalui m anaj em en hut an t erpadu. Dalam kegiat an m anaj em en

t ersebut t ent unya t erdapat t ahapan kegiat an perencanaan yang m em egang

kunci t erhadap kelancaran dan keberhasilan pengelolaan t ersebut . Perencanaan

yang disusun secara kom prehensif dan t erint egrasi m ut lak harus dilaksanakan

unt uk m encipt akan akselerasi pem bangunan kehut anan.

Berdasarkan evaluasi kinerj a 2001–2005 dalam im plem ent asi Lim a

Kebij akan Priorit as, dan m em pert im bangkan perm asalahan yang t erus

berkem bang, m aka Depart em en Kehut anan m em andang perlu unt uk

m enyem purnakan Lim a Kebij akan Priorit as guna m eningkat kan efekt ivit as

pencapaian program pem bangunan kehut anan ke depan m elalui penet apan

keput usan Ment eri Kehut anan Nom or : SK. 456/ Menhut - VI I / 2004 t ent ang Lim a

Kebij akan Priorit as.

Penet apan Lim a Kebij akan Priorit as Depart em en Kehut anan 2005- 2009

pada dasarnya m erupakan kelanj ut an dan pengem bangan dari Lim a Kebij akan

Priorit as pada t ahun- t ahun sebelum nya yang sam pai dengan t ahun 2008 belum

t unt as dilaksanakan. Kebij akan priorit as t ersebut adalah sebagai berikut :

1. Pem berant asan pencurian kayu di hut an negara dan perdagangan kayu

illegal;

Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :

a.

Menegakkan m oral, t at anan sosial m aupun bernegara dan berbangsa.

b.

Menegakkan kepast ian hukum di bidang kehut anan.

c.

Mendorong iklim usaha di bidang kehut anan secara sah dan benar

d.

Meningkat kan part isipasi berbagai pihak sert a m asyarakat dalam

m endukung pem berant asan pencurian kayu di hut an negara dan

m araknya perdagangan kayu illegal.

e.

Menj am in keberadaan hut an sebagai m odal pem bangunan.

2. Revit alisasi sekt or kehut anan, khususnya revit alisasi indust ri kehut anan;

Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :

a.

Mendorong pert um buhan sekt or kehut anan dan indust ri kehut anan

sebesar 2% sebagai bagian dari pert um buhan ekonom i nasional sebesar

6% pada akhir t ahun 2009 m elalui upaya peningkat an ekspor dan

invest asi baru (

pro- growt h) .


(21)

b.

Mencipt akan lapangan kerj a baru sebagai bagian dari pengurangan

pengangguran nasional sebesar 50% pada t ahun 2009 m elalui

bergeraknya sekt or kehut anan di perkot aan / indust ri perkayuan (

Pro-j ob)

.

c.

Mengurangi kem iskinan m asyarakat di dalam / sekit ar hut an sebagai

bagian dari pengurangan kem iskinan secara nasional sebesar 50% pada

t ahun 2009 m elalui pem bangunan hut an t anam an rakyat ,

pem berdayaan m asyarakat di dalam / sekit ar hut an ( PHBM/ pengelolaan

hut an bersam a m asyarakat dan HRPK/ Hut an Rakyat Pola Kem it raan)

(

Pro- poor) .

d.

Mewuj udkan pengelolaan pem anfaat an hut an lest ari sebagai bagian

perbaikan kualit as lingkungan hidup m enuj u I ndonesia (

Pro-Environm ent )

.

3. Rehabilit asi dan Konservasi Sum berdaya Hut an;

Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :

a.

Menj aga dan m em elihara keut uhan ekosit em hut an dan fungsinya

b.

Mem percepat pem ulihan hut an dan lahan krit is, t erm asuk rehabilit asi

hut an m angrove dan hut an pant ai.

c.

Meningkat kan daya dukung lingkungan lokal, nasional dan global

d.

Meningkat kan m anfaat hut an bagi kesej aht eraan m asyarakat .

e.

Meningkat kan part isipasi m asyarakat dalam m em elihara hut an dan

berusaha di sekt or kehut anan

f.

Meningkat kan penyerapan t enaga kerj a

g.

Meningkat kan dan m enj aga daya dukung DAS

4. Pem berdayaan ekonom i m asyarakat di dalam dan sekit ar kaw asan hut an;

Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :

a.

Meningkat kan peran sert a m asyarakat dalam pem bangunan kehut anan.

b.

Meningkat kan akses m asyarakat set em pat dalam pem anfaat an hut an.

c.

Meningkat kan lapangan pekerj aan bagi m asyarakat set em pat .

d.

Meningkat kan part isipasi m asyarakat dalam m em elihara kelest ar ian

hut an

e.

Meningkat kan pendapat an dan kesej aht eraan m asyarakat sekit ar hut an

5. Pem ant apan Kaw asan Hut an ;

Kebij akan ini dim aksudkan unt uk :

a.

Menj am in keberadaan kawasan hut an dan penut upan hut an.

b.

Menj am in berj alannya unit - unit pengelolaan hut an unt uk berbagai

pem anfaat an hut an dan hasil hut an.

c.

Menj am in int ensifikasi pengelolaan hut an dan hasil hut an.

d.

Menj am in kelest arian usaha dan daya dukung kehidupan dari hut an.

6. Kebij akan Pendukung

Kebij akan ini dim aksudkan unt uk:

a. Menj am in

t erselenggaranya

proses desent ralisasi pem bangunan

kehut anan yang m endukung t erwuj udnya kesej aht eraan m asyarakat

dan pengelolaan hut an lest ari


(22)

b. Menj am in ket ersediaan rencana- rencana kehut anan yang m enj adi

acuan pelaksanaan kegiat an pem bangunan kehut anan.

c. Menj am in kesinam bungan Lit bang I PTEK.

d. Menj am in keberlanj ut an pengem bangan SDM.

e. Menj am in kesinam bungan m onit oring evaluasi pengendalian dan

pengawasan t erhadap pelaksanaan kegiat an pem bangunan kehut anan.

Dalam rangka form ulasi kegiat an- kegiat an kehut anan yang t erint egrasi

dan benar- benar m endukung kebij akan priorit as dan sasaran- sasaran st rat egis

yang t elah dit et apkan, m aka perlu dit et apkan pencapaian sasaran dan indikat or

t ahunan yang akan dicapai sebagai bent uk penj abaran sasaran st rat egis yang

t elah dit et apkan. I dent ifikasi t erhadap sasaran dan indikat or ini sek aligus unt uk

m ensinkronkan dengan program yang t elah dit et apkan dalam Rencana Kerj a

Pem erint ah ( RKP) .

Dalam kait an dengan pem bangunan sekt or kehut anan, kegiat an- kegiat an

pokok Renj a- KL Depart em en Kehut anan, t ert am pung dalam 10 program yang

t erdapat dalam Rencana Kerj a Pem erint ah t ahun 2009, yait u :

1.

Program Peningkat an Pengaw asan dan Akunt abilit as Aparat ur Negara,

dengan t uj uan :

Meningkat kan kinerj a aparat ur pem erint ahan dalam m enj alankan t ugas

pem bangunan dan pelayanan um um t erhadap m asyarakat , sert a

m elaksanakan pengaw asan dan pengendalian t erhadap kinerj a

pem erint ahan.

2.

Program Penerapan Kepem erint ahan yang Baik, dengan t uj uan :

Meningkat kan pem binaan dan pelaksanaan urusan t at a usaha,

pengem bangan perencanaan dan invest asi adm inist rasi keuangan,

pengem bangan SDM dan adm inist rasi kepegawaian, pem binaan hukum dan

organisasi, pengem bangan hubungan kerj asam a luar negeri dan,

pem binaan inform asi kehut anan, pengendalian pem bangunan kehut anan,

sert a pem binaan st andarisasi dan lingkungan.

3.

Program Pendidikan Kedinasan, dengan t uj uan :

Meningkat kan kualit as penyelenggaraan dan pengelolaan diklat ,

pengem bangan t enaga kediklat an, pengem bangan organisasi dan inst it usi

kediklat an, sert a pengem bangan sarana dan prasarana kediklat an dibidang

kehut anan.

4.

Program Penelit ian dan Pengem bangan I PTEK, dengan t uj uan :

Menyelenggarakan penelit ian dan pengem bangan kehut anan dalam rangka

m endukung peningkat an pengelolaan hut an produksi, pem bangunan dan

pengelolaan hut an t anam an, pengelolaan DAS dan rehabilit asi lahan krit is,

pengelolaan kaw asan yang dilindungi dan pelest ar ian keragam an hayat i,

pengem bangan hut an rakyat dan hut an kem asyarakat an, sert a peningkat an

budidaya Hasil Hut an Bukan Kayu ( HHBK) .


(23)

Meningkat kan koordinasi dengan aparat ur penegak hukum ( Kepolisian,

Kej aksaan, dan Kehakim an) unt uk m enanggulangi pencurian kayu pada

kaw asan hut an negara dan prakt ek- prakt ek penyelundupan kayu ke luar

negeri, sert a m enyeret pelakunya sam pai ke pengadilan.

6. Program Pem ant apan Pem anfaat an Pot ensi Sum berdaya Hut an ( SDH) ,

dengan t uj uan :

-

Meningkat kan kinerj a pengelolaan hut an alam dan hut an t anam an agar

dapat m em produski hasil hut an khususnya hasil hut an kayu secara lest ari,

m eningkat kan produksi hasil hut an bukan kayu, sert a m eningkat kan

kinerj a indust ri perkayuan agar lebih efisien dan m am pu bersaing di pasar

int ernasional.

-

Mewuj udkan prakondisi pengelolaan hut an yang m ant ap m elalui

pengukuran, penat aan bat as, dan penet apan kawasan hut an sehingga

m em iliki st at us hukum dan pengakuan dari m asyarakat di lapangan, sert a

m enyiapkan unit - unit pengelolaan hut an sesuai fungsinya guna

m endukung pengelolaan hut an lest ari.

7. Program Perlindungan dan Konservasi SDA, dengan t uj uan :

Meningkat kan perlindungan, dan pengendalian kebakaran hut an, pengelolaan

Tam an Nasional dan kaw asan konservasi lainnya, pengelolaan

keanekaragam an hayat i dan ekosist em nya, sert a perencanaan, pengendalian,

dan pengelolaan kawasan konservasi dalam r angka opt im alisasi pem anfaat an

j asa lingkungan dan wisat a alam , peningkat an pem berdayaan m asyarakat ,

pem anfaat an keanekaragam an hayat i dan ekosist em , sert a m enguat kan

dat a, inform asi, dan kerangka regulasi pengelolaan Tam an Nasional dan

kaw asan konservasi lainnya.

8. Program Rehabilit asi dan Pem ulihan Cadangan SDA, dengan t uj uan :

Meningkat kan penut upan hut an pada lahan krit is yang t ersebar di 282 DAS

priorit as, m eningkat kan lapangan kerj a dalam pem bangunan hut an rakyat

dan hut an kem asyarakat an/ perhut anan sosial; m eningkat kan usaha

perbenihan oleh koperasi dan UKM, sert a m eningkat kan dukungan kabupat en

di daerah hulu dan m asyarakat dalam kegiat an rehabilit asi hut an dan lahan.

9. Program Peningkat an Kualit as Akses I nform asi SDA dan LH,dengan t uj uan :

Menyiapkan dat a dan inform asi SDH yang lengkap, akurat , t erkini baik spat ial

m aupun bukan spat ial bagi k epent ingan pengam bilan kebij akan dan

perencanaan pem bangunan kehut anan.

10. Program Pengem bangan Kapasit as Pengelolaan SDA dan LH, dengan t uj uan :

-

Meningkat kan pengem bangan kelem bagaan penyuluhan kehut anan,

pem berdayaan m asyarakat sasaran penyuluhan, sert a pengem bangan

j aringan kerj a dan kem it raan penyuluh kehut anan.

-

Mewuj udkan pengem bangan kapasit as kelem bagaan pengelolaan hut an

dan ekosist em nya, sert a m eningkat kan pem berdayaan m asyarakat dalam

pengelolaan hut an dan ekosist em nya.


(24)

Selanj ut nya unt uk m enyelaraskan ant ara program dalam RKP dengan kebij akan

yang t elah dit et apkan, dapat dilihat pada m at rik ket erkait an dibaw ah ini.

KEBI JAKAN PRI ORI TAS PROGRAM

Pem beran- t asan pencurian kayu di hut an negara

dan perdagangan

kayu illegal

Revit alisasi sekt or kehut anan khususnya indust ri kehut anan

Rehabilit asi dan konservasi

SDH

Pem berdayaan ekonom i m asyarakat di

dalam dan sekit ar hut an

Pem ant apan kawasan

hut an

Kebij akan Pendukung

Peningkat an pengaw asan dan akunt abilit as aparat ur negara

- - - - - V

Penerapan Kepem erint ahan yang Baik

- - - - - V

Pendidikan

kedinasan - - - - - V

Penelit ian dan pengem bangan ilm u

penget ahuan dan t eknologi

- - - - - V

Pem ant apan Keam anan Dalam Negeri

V - - - - -

Pem ant apan Pem anfaat an pot ensi SDH

V V - V V -

Perlindungan dan

konservasi SDA - - V V - -

Rahabilit asi dan pem ulihan Cadangan SDA

- - V V - -

Peningkat an kualit as dan akses inform asi SDA dan LH

- - - - V V

Pengem bangan kapasit as pengelolaan SDA dan LH


(25)

V . SASARAN PEM BAN GUN AN

TAH UN 2 0 0 9

Mengacu pada Lim a Kebij akan Priorit as Depart em en Kehut anan Tahun

2005- 2009 yang t elah dit et apkan, m aka sasaran pem bangunan kehut anan t ahun

2009 dengan kegiat an- kegiat an priorit as, ant ara lain:

A. Pem berant asan pencurian kayu di hut an negara dan perdagangan kayu

illegal :

1.

Pencurian kayu di hut an negara di provinsi Sum ut , Riau, Jam bi, Kalbar,

Kalt eng, Kalt im , Kalsel, I rj abar, Papua dan Maluku m enurun secara

nyat a; Pengam anan swakarsa oleh m asyarakat berj alan efekt if;

Koordinasi penanganan kasus pencurian kayu dan perdagangan kayu

illegal berj alan efekt if.

2.

Terbent uknya I kat an Polisi Kehut anan I ndonesia ( I PKI ) di 10 propinsi.

3.

Terbent uknya forum kom unikasi PPNS kehut anan di 10 propinsi.

4.

Terlaksananya perekrut an dan pelat ihan SPORC sebanyak

1500

orang

pada 11 Brigade.

5.

Terlaksananya pem bent ukan dan pelat ihan PAMSWAKARSA.

6.

Berkem bangnya sarana dan prasarana perlindungan hut an.

7.

Terselenggaranya koordinasi ant ar aparat penegak hukum secar a

nasional.

8.

Operasi pengam anan hut an, penguat an kapasit as kelem bagaan

perlindungan hut an, penyelesaian kasus hukum pelanggaran/ kej ahat an

hut an 75 % .

9.

Berkem bang dan t erkendalinya sist em penat ausahaan hasil hut an.

10.

Berkem bangnya sist em sert ifikasi dan penguj ian hasil hut an.

11.

Terwuj udnya opt im alisasi PNBP dari hasil hut an kayu sehingga

m eningkat 15% .

12.

Terim plem ent asinya SI PUHH dan Penat ausahaan PSDH/ DR secara

On-Line pada 44 I UPHHK- HA dan I UPHHHK- HT.

B. Revit alisasi sekt or kehut anan khususnya indust ri kehut anan :

1.

Terlaksananya produksi kayu dari hut an alam dan hut an t anam an yang

dibebani hak sebesar 25 j ut a m 3.

2.

Tercapainya sert ifikasi Pengelolaan Hut an Lest ari ( PHL) pada 15 unit

I UPHHK Hut an Alam dan 35 unit I UPHHK m elaksanakan Sist em

Silv ikult ur I nt ensif ( SI LI N) .

3.

Selesainya rancang bangun pem bent ukan unit usaha HPH, HTI , dan HTR

pada kawasan yang belum dibebani hak/ ij in seluas 3,2 j ut a ha dalam

bent uk I UPHHK- HA, I UPHHK- HT, HTR, dan I UPHHBK.

4.

Tercapainya penam bahan luas Hut an Tanam an seluas 800.000 ha,

t erdir i dari HTI seluas 600 ribu ha dan HTR seluas 200.000 ha.

5.

Terfasilit asinya pengem bangan HTI seluas 1,3 j ut a ha ( m enj adi 5 j ut a

ha) dengan pot ensi 100 m 3/ ha; Terselenggaranya pengem bangan HTI &

HTR m elalui skem a pinj am an BLU.


(26)

6.

Peningkat an nilai t am bah dan m anfaat hasil hut an kayu.

7.

Terfasilit asinya peningkat an produksi indust ri pengolahan dan

pem asaran hasil hut an dibandingkan t ahun 2008; Efisiensi pem anfaat an

bahan baku m eningkat dibandingkan t ahun 2008; sert a Diversifikasi

produk olahan.

8.

Terpeliharanya m odel hut an rakyat kem it raan 12.000 ha ( 60 m odel int i

dan plasm a) ; pem eliharaan hut an rakyat seluas 200.000 ha di 32

propinsi; kegiat an pem bangunan hut an rakyat seluas 100.000 ha

9.

Produksi kayu dari hut an rakyat m am pu m encapai 40 m 3/ ha

10. Masyarakat yang berusaha dalam pem bangunan HR m eningkat sebesar

3 % per t ahun, dan kesej aht eraannya m eningkat sebesar 4 % ;

Penyerapan t enaga kerj a di bidang HR dan HTR m eningkat 3 % .

11. Terwuj udnya perform ace/ kinerj a indust ri kehut anan yang t angguh dan

sehat .

12. Terlaksananya peningkat an produksi hasil hut an non kayu.

13. Terlaksananya deregulasi unt uk m endukung iklim invest asi dan

kesem pat an berusaha yang kondusif.

14. Terbent uknya pola kem it raan yang saling m engunt ungkan dalam

pengelolaan/ pem anfaat an kawasan hut an produksi alam / t anam an.

15. Terlaksananya pengem bangan sent ra- sent ra HHBK ( Bam bu seluas

2.605 ha di 12 propinsi, sut era alam seluas 160 ha, Sent ra Rot an seluas

250 Ha, Sent ra Gaharu 800 Ha, Sent ra m adu 12 Unit , sert a Sent r a

HHBK Unggulan ( Seedlak, Tengkaw ang, Kem iri, Dam ar, Sagu, Pinus,

Aren dan Tanam an Obat ) seluas 250 Ha.

16. Terbent uknya KPHP Model di 10 Provinsi.

17. Terkendalinya areal eks HPH dan HTI di 10 Provinsi.

18. Tersusunnya inform asi sum berdaya hut an produksi di 21 Provinsi.

C. Rehabilit asi dan Konservasi Sum ber Daya Hut an :

1.

Tersusunnya rencana dan evaluasi pengelolaan DAS Priorit as di 33

Propinsi; Tersusunnya kebij akan pem ant auan dan evaluasi PDAS.

2.

Terlaksananya kegiat an m onit oring dan evaluasi daerah rawan bencana

alam ( banj ir dan longsor, biofisik dan sosek) di DAS Priorit as.

3.

Terlaksananya pengem bangan m odel rehabilit asi DAS.

4.

Tersusunnya rencana t eknis RHL Gerhan seluas 1,3 j ut a Ha di lahan

krit is DAS Prior it as.

5.

Terbangunnya t egakan sum ber benih prior it as seluas 1.500 Ha di 12

Propinsi.

6.

Terselenggaranya pengem bangan sipil t eknis dan konservasi t anah di

DAS priorit as.

7.

Menurunnya hot spot m enj adi sekit ar 0- 10% dari t ahun 2006.

8.

Meningkat nya part isipasi m asyarakat dalam pencegahan dan

pengendalian kebakaran hut an di 10 provinsi rawan kebakaran hut an.

9.

Meningkat nya kelem bagaan pengendalian kebakaran hut an pada 10

provinsi raw an kebakaran hut an.

10. Tercapainya pengelolaan dan pem anfat an kawasan suaka alam ,

kawasan pelest ar ian alam , t am an buru, dan hut an lindung secara

efekt if.


(27)

11. Pengem bangan dan pem anfaat an JL, WA, BCA dan PM t erlaksana secara

opt im al sehingga t ersedia peluang usaha dan kesem pat an bekerj a

seluas- luasnya bagi m asyarakat .

12. Meningkat nya kaw asan luasan hut an di daerah perkot aan ( Hut an Kot a) .

13. Peningkat an produk Tum buhan dan Sat w a Liar ( TSL) dan j asa

lingkungan 2% dari t ahun 2008.

14. Peningkat an penyerapan t enaga kerj a pada TSL dan pada pengelolaan

Jasa lingkungan/ wisat a alam sebesar 2% dari t ahun 2008.

15. Terw uj udnya pengelolaan TSL langka dan t erancam punah ( gaj ah,

harim au, badak, kom odo, orangut an, j alak bali) khususnya di 21 TN

Model.

16. Pengem bangan budidaya, penangkaran dan nilai t am bah produk

Tum buhan dan Sat wa Liar ( TSL) .

17. Terwuj udnya sinkronisasi dan pelaksanaan dan pengendalian program ,

kegiat an dan rencana- rencana t eknis pengelolaan kaw asan konservasi.

D. Pem berdayaan ekonom i m asyarakat di dalam dan sekit ar kaw asan hut an.

1.

Terbangun Kelom pok Tani HKm .

2.

Terfasilit asinya perij inan HKm seluas 400.000 ha di 25 propinsi dan

dit et apkannya areal kerj a HKm di 15 lokasi.

3.

Tersedianya cadangan dan penet apan areal Hkm .

4.

Terselenggaranya Legislasi dan Perencanaan Pengelolaan Hkm .

5.

Terbangunnya Wanat ani, AUK dalam rangka pengem bangan Hkm .

6.

Meningkat nya usaha m asyarakat sekit ar HP m elalui pem bangunan

kelem bagaan usaha ekonom i dan pengadaan peralat an/ m esin indust r i

pengolahan hasil hut an unt uk bant uan kepada indust ri kecil m enengah.

7.

Terlaksananya pem buat an persem aian/ bibit m erant i unt uk bant uan

kepada m asyarakat sekit ar hut an dalam rangka pengayaan HP.

E. Pem ant apan kaw asan hut an :

1.

Tersedianya dat a dan st at ist ik kehut anan yang dapat dipert anggung

j aw abkan; Tersedianya dat a dan inform asi SDH yang lengkap, t erkini,

t erst rukt ur, dan dapat dipert anggung j awabkan dalam bent uk spat ial

m aupun non spat ial; Tersedianya NSDH provinsi dan nasional;

Teraksesnya dat a dan inform asi SDH oleh m asyarakat luas.

2.

Terencananya penyiapan prakondisi pengelolaan hut an yang kondusif

bagi usaha kehut anan.

3.

I nvent arisasi hut an nasional.

4.

Pem buat an pet a- pet a t em at ik kehut anan.

5.

Pem anfaat an t eknologi penginderaan j auh dan sist em inform asi geografi

dalam pengelolaan dat a spasial t em at ik kehut anan.

6.

Pengem bangan sist em j aringan inform asi kehut anan di 17 provinsi.

7.

Terlaksananya sinkronisasi proses penat aan ruang di wilayah perbat asan

dengan pet a kaw asan hut an.

8.

Terident ifik asinya kondisi bat as kaw asan hut an yang belum ada dan

sudah dit at a bat as; Bert am bahnya penat aan bat as kawasan hut an

sepanj ang 15.000 km di 26 propinsi.


(28)

10. Bert am bahnya pengakuan m asyarakat dan para pihak t erhadap

kaw asan hut an yang t elah dit et apkan.

11. Tersusunnya perat uran dan pedom an penggunaan kaw asan hut an.

12. Terselesaik annya perubahan perunt ukan dan t ukar m enukar kawasan

hut an; Terkendalinya perubahan fungsi, sert a penggunaan dan

pem anfaat an kawasan hut an. Terlaksananya penunj ukan kaw asan hut an

provinsi di 8 ( delapan) provinsi, dan penunj ukan kaw asan hut an part ial

di 75 lokasi.

13. Dit et apkannya wilayah KPH di 28 provinsi; Terwuj udnya prakondisi

penet apan organisasi KPH di 28 unit ; Tersusunnya rencana pengelolaan

KPH sebanyak 28 unit .

F. Kebij akan pendukung

1.

Penyelenggaraan pengawasan dan pem er iksaan akunt abilit as

pem erint ah pusat dan pem erint ah daerah.

2.

Pengem bangan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pem bangunan

kehut anan regional.

3.

Pengem bangan ket at a usahaan pem erint ah dan pengelolaan sarana dan

prasarana Dephut ; Pengem bangan Perencanaan dan Adm inist rasi

Keuangan.

4.

Pem binaan Hukum Perundang- undangan Kehut anan.

5.

Penelit ian dan pengem bangan I PTEK; Pengkaj ian dan Penerapan Hasil

Lit bang.

6.

Pengem bangan SDM dan kelem bagaan; Penyelenggaraan kepegawaian

7.

Kerj asam a kem it raan bidang konservasi SDA dan LH sert a penerapan

konvensi int ernasional; Penyelenggaraan Kerj asam a Luar Negeri dan

I nvest asi bidang Kehut anan.

8.

Penyelenggaraan St andardisasi dan Lingkungan Kehut anan

9.

Penyusunan rencana kehut anan; Evaluasi pelaksanaan rencana

kehut anan

10. Sosialisasi, pelaksanaan, dan pem ant auan berbagai per j anj ian

int ernasional baik di t ingkat Pusat m aupun Daerah


(1)

P D

t ahun 2010 anggaran t ahun 2010

- Penyiapan dan peny usunan RKA- KL

t ahun 2010

- Ter susunnya RKA- KL

t ahun 2010

- Penyiapan dan peny usunan

DI PA/ SRAA Dephut t ahun 2010

- Ter susunnya

DI PA/ SRAA Dephut t ahun 2010

- Penyusunan bahan r apat ker j a DPR

dan dengan inst ansi t er kait

- Bahan r apat ker j a DPR

dan dengan inst ansi t er kait

- Koordinasi perencanaan anggaran

pem bangunan kehut anan t ahun 2010

- Ter susunnya m at er

i-m at eri raker dan rakor

- Ter susunnya sat uan 2

dan sat uan 3 sert a RKA- KL Dephut sem ent ara

- Penyusunan Lakip - Laporan akunt abilit as

kiner j a lingk up Dephut dan Set j en

- Monit or ing dan evaluasi pelaksanaan kegiat an pem bangunan kehut anan

- Lapor an hasil m onev

dan r ekom endasi pelaksanaan kegiat an dan anggaran pem bangunan kehut anan lingkup Set j en dan Dephut

PEN D UKUN G 3 5 . Pe n g u a t a n k oor din a si da n sin k r on isa si pe m ba n gu n a n k e h u t a n a n r e gion a l.

- Rencana pem bangunan kehut anan pr ovinsi dan regional

- Rekom endasi kepada Unit Eselon I dalam pengelolaan hut an di t ingkat r egional

Pengendalian pem bangunan kehut anan

- Koor dinasi dan sink r onisasi perencanaan pem bangunan kehut anan provinsi dan regional - Koor dinasi dan sink r onisasi

pengelolaan hut an regional

- Pem ber ian bim bingan, pem ant auan

dan evaluasi pem bangunan kehut anan Regional

- Usulan kegiat an

Pem bangunan Kehut anan Provinsi t ahun 2010 hasil Rakor enbanghut da

- Usulan kegiat an

pem bangunan kehut anan Regional t ahun 2010 hasil Rakor enbanghut r eg

- Rekom endasi

pengelolaan hut an kepada Unit Eselon I

- Lapor an hasil

pem ber ian bim bingan, pem ant auan, dan evaluasi sert a rekom endasi t indak lanj ut

Se t j e n, Dit j en RLPS, Dit j en PHKA. Dit j en BPK, BAPLAN, BALI TBANG

PEN D UKUN G 3 6 . Pe n ge m b a n g a n pe n g e lola a n k e u a n g a n .

- Ter penuhinya dana unt uk m endukung r encana pem bangunan kehut anan

- Penat aan pengelolaan dana

kehut anan

- Pelaksanaan anggaran dan

- Tert ib adm inist rasi pengelolaan keuangan

Se t j e n, Dit j en RLPS, Dit j en PHKA. Dit j en BPK,


(2)

P D pengelolaan keuangan

- Opt im alnya dana dari

segala sum ber penerim aan, sert a penggunaan anggar an yang dapat

diper t anggung-j aw abkan - Ter sedianya lapor an

keuangan lingkup Set j en dan Dephut dengan opini pem er iksaan ’qualified opinion’

- Terlaksananya kegiat an

penguj ian keuangan lingkup Set j en - Ter selenggar anya

pr oses akunt ansi dan sist em penguj ian keuangan selur uh sat ker Dephut

PEN D UKUN G 3 7 .

Pe n ge m ba n ga n u r u sa n u m u m .

- Penyusunan kr it er ia dan indikat or publikasi.

- Penyelenggaraan pengadaan

bar ang dan j asa.

- I nvent ar isasi kebut uhan sar ana dan prasarana.

- Monit or ing dan invent ar isasi bar ang invent ar is m ilik negar a.

- Kr it er ia dan indikat or publikasi dapat t er susun sesuai per kem bangan pem bangunan Dephut .

- Penyelenggaraan

pengadaan bar ang dan j asa dapat t er laksana sesuai perat uran-per undangan yang ber laku. - I nvent arisasi

kebut uhan sar ana dan prasarana dapat dilak sanakan. - Lapor an hasil

m onit or ing dan invent ar isasi bar ang invent ar is m ilik negar a.

- Sarana dan prasarana

pendukung pem bangunan kehut anan t ersedia pada set iap inst ansi kehut anan pusat dan daer ah.

Se t j e n, Dit j en RLPS, Dit j en PHKA, Dit j en BPK, BAPLAN, BALI TBANG, I t j en


(3)

P D

PEN D UKUN G 3 8 .

Pe n ge m ba n ga n in for m a si k e h u t a n a n .

- Adanya dukungan dari

par a pihak

Penyelenggaraan/ pem binaan infor m asi publik

- Pem buat an dan penyebar luasan naskah siaran pers dan inform asi lainnya di pusat dan daer ah

- Ter susun dan t er sebar nya 200 siar an per s dan infor m asi lainnya.

Se t j e n, Dit j en RLPS, Dit j en PHKA. Dit j en BPK, BAPLAN, BALI TBANG

- Meningkat kan pem aham an

par a pihak kebij akan dan pelaksanaan pr ogr am di bidang kehut anan

Penyuluhan dan penyebar an infor m asi - Penyusunan dan pener bit an

naskah inform asi kehut anan. - Ter susun ser t a t er bit nya

beber apa pr oduk infor m asi kehut anan - Publikasi dan dokum ent asi

berbagai kegiat an berkait an infor m asi kehut anan

- Ter w uj udnya cet ak fot o dokum ent asi kegiat an kehut anan. - Sosialisasi kebij akan Dephut

kepada selur uh st ak eholder s

- Ter sosialisasikanny a beber apa kebij akan Dephut kepada selur uh st akeholders - Pem bent ukan/ peny ediaan j aringan

infor m asi int er akt if t er kait kehut anan

- Ter sediannya per angkat dan syst em m ult im edia int er akt if Dephut

- Ter sedianya dat a dan

infor m asi bagi par a pihak di bidang kehut anan

- Kam panye dan penyebaran infor m asi

- Lapor an sosialisasi kebij akan Dephut kepada LSM, orm as asosiasi, PT, Pem da, UPT di pusat dan daer ah

- Tersedianya perangkat dan sist em m ult i m edia int er akt if Dephut

- Ter w uj udnya

per t em uan/ sosialisasi/ dial og dengan par a pihak

Pengem bangan pem anfaat an j ar ingan kom unikasi pusat dan daer ah - Penanganan aspirasi m asyarakat

- Ter fasilit asinya penanganan aspirasi m asyarakat - Per t em uan dengan par a pihak

t ent ang kecender ungan opini publik.

- Lapor an per t em uan dengan par a pihak t ent ang kecender ungan opini Publik


(4)

P D

- Terbent uknya organisasi

Eselon I Dephut yang efekt if, pr oduk t if dan responsif

- Monit or ing dan ev aluasi efekt ifit as or ganisasi inst it usi kehut anan. - Pengkaj ian or ganisasi Depar t em en

Kehut anan di pusat dan daer ah. - Penyusunan t at a hubungan ker j a

inst it usi kehut anan di set iap t ingkat an.

ket at alaksanaan. - Organisasi dan t at a

laksana inst it usi kehut anan pusat dan daerah berj alan efekt if dan responsif sesuai t unt ut an pem bangunan kehut anan disem ua t ingkat an.

BAPLAN, BALI TBANG, I t j en.

33. Per an akt if

I ndonesia dalam t at ar an global bidang kehut anan dan SDAH ser t a kerj asam a int er nasional yang ber kont r ibusi posit ip pada pem bangunan kehut anan nasional

PEN D UKUN G 4 0 . Pe n ge m b a n ga n k e r j a sa m a I n t e r n a sion a l da n pe r j a n j ia n glob a l b id a n g k e h u t a n a n .

- Pengat uran kerj asam a bilat eral dan m ult ilat er al bidang kehut anan.

- Penyelenggaraan kerj asam a luar

neger i bilat er al.

- Pengat uran kerj asam a luar negeri

m ult ilat er al dan PBB.

- Penguat an im plem ent asi ker j asam a dan dukungan int er nasional bidang kehut anan.

- Penyelenggar aan ket ent uan dan

kesepakat an global t erkait dengan kehut anan.

- Sosialisasi hasil- hasil konvensi int er nasional

- Ter selenggar anya per t em uan- per t em uan Bilat er al, Regional dan Sub Regional bidang kehut anan.

- Dit andat anganinya

agr eem ent / kesepakat an di berbagai focus ( pem ber ant asan illegal logging, peningkat an kapasit as SDM dan t eknologi dll) .

- Ter w uj udnya

pert ukaran inform asi dan penget ahuan dalam kerangka kerj asam a Bilat eral, Regional dan Sub Regional.

- Kerj asam a dan

dukungan int ernasional bidang kehut anan m eningkat .

- Meningkat nya per an

akt if dalam m elaksanakan ket ent uan dan kesepakat an global yang ber kait an dengan kehut anan.

- Dit er apkanny a

kesepakat an-kesepakat an int er nasional

Se t j e n, Dit j en PHKA, Dit j en RLPS, Dit j en BPK, BALI TBANG

34. Ter w uj ut nya SDM

kehut anan yang ber kualit as, kom pet en, ser t a t er dist r ibusi secar a pr oporsional

PEN D UKUN G 4 1 . Pe n g e lola a n SD M Ke h u t a n a n & k e se t a r a a n ge n de r .

- Penem pat an pegawai - Penyelesaian kasus

kepegawaian

- Terlaksananya pem binaan pegawai lingk up Dephut - Ter w uj udnya pelat ihan/

penyegar an pegawai lingkup Dephut - Penyelenggar aan pr ogr am

keset araan gender

Pengem bangan SDM dan adm inist r asi kepegawaian

- Pengkaj ian peny iapan SDM ut k m enj awab t ant angan ke depan - Per encanaan dan pengem bangan

kepegawaian

- Pengelolaan dan perencanaan kepegawaian

- Penyelenggar aan kepegawaian

- Dat a ket ersediaan,

kebut uhan dan kom pet ensi SDM t er kini

- Dat a t erpilah gender dan analisis Gender

- 508 or ang m engikut i

diklat dan t er lat ih dalam bidang planologi - Fasilit asi pendidk an

st rat a 90 orang

- Peningkat an Pr ofesi

perencana

- Ter selenggar anya

Se t j e n, Dit j en RLPS, Dit j en PHKA , Dit j en BPK, BAPLAN, BALI TBANG, I t j en


(5)

P D pengur usan

kepegawaian Pr ogr a m : Pe n in gk a t a n Pe n ga w a sa n da n Ak u n t a bilit a s Apa r a t u r N e ga r a

35. Ter bent uknya PNS

Kehut anan yang dapat m enj alankan t ugas secara benar sesuai dengan ket ent uan dan kom pet ensi- nya

Pendukung 4 2 .

Pe n ye le n gga r a a n Pe n ga w a sa n Apa r a t u r N e ga r a

- Rat io j um lah r egulasi per j um lah kebut uhan - Rat io j um lah kelem ahan

kinerj a per j um lah aspek yang dinilai

- Rat io j um lah t em uan per audit an

- Rat io penyebab t em uan ber ulang per kode t em uan - Rat io sisa t em uan y ang

sudah dit indak lanj ut i per j um lah t em uan

- Rat io t unt asnya pengenaan sanksi per j um lah sanksi - Rat io t unt asnya TGR dan t unt ut an pem bendahar aan ( TP) per j um lah t unt ut an - Rat io j um lah pem bahasan

kasus per j um lah pengaduan

Penyelenggaraan pengawasan dan pem eriksaan aparat ur negar a ( I nt er nal)

- Evaluasi SAKI P & SAI

- Ter sedianya 8 Laporan ( 7 lapor an eselon I dan 1 lapor an Depar t em en)

I t j e n , Set j en, Dit j en BPK, Dit j en RLPS, Dit j en PHKA, BAPLAN, BALI TBANG

- Bim bingan Teknis - Meningkat nya

pem aham an 180 audit or Bawasda Prov/ kab/ Kot a t ent ang SAK

- Pem binaan Wilayah - Pem aham an t ent ang

Jakwas di 20 Provinsi

- Rakor w as - Kesepakat an PKPT di 33

pr ovinsi

- Pencer m at an - Tercer m at inya 5 Laporan

Evaluasi

- Sosialisasi - Dukungan sat ker di 33

Pr ovinsi

- Diklat Peningkat an kualit as SDM - Peningkat an k ualit as 180

PNS - Audit Kiner j a, keuangan,

oper asional

- Ter sedianya 50 LHA, 10 LHA, 180 LHA

- Pem ant auan Tindak Lanj ut - Pr ogr es hasil t indak

lanj ut

- Pem ut akhir an dat a Tindak lanj ut - Pengem balian ker ugian

negar a - Pelim pahan Kasus y ang ber indikasi

Tindak Pidana

- Terlim pahkannya berkas kasus


(6)

P D

- I nt elej en Ter sedianya 10 I nfor m asi

- Penelit ian dan analisis kasus Ter sedianya 200 hasil

analisis - Penanganan pengaduan

m asyarakat

Ter t am pungnya 230 pengaduan m asyarakat

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

ttd

SUPARNO, SH

NI P. 080068472

MENTERI KEHUTANAN,

ttd