PERDA NO.32 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan1

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 32 TAHUN 2008

TENTANG

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

BUPATI BURU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan Administrasi Kependudukan kepada masyarakat, perlu dilakukan penataan dan penertiban Dokumen Kependudukan secara terpadu, terarah, terkoordinasi dan berkesinambungan, menyangkut Pengelolaan Administrasi Kependudukan;

b. bahwa pengaturan tentang administrasi kependudukan hanya dapat terlaksana dengan baik apabila didukung dengan pelayanan yang baik dan profesional dan peningkatan kesadaran masyarakat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1647) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1976 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3077);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3475);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);


(2)

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3961);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

10.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);

12.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3050);

13.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022);

14.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);


(3)

17.Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 50 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 9 Tahun 2005 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil (Lembaran Negara Kabupaten Buru Tahun 2007 Nomor 50, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Buru Nomor 50);

18.Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 08 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Buru (Lembaran Daerah Kabupaten Buru Tahun 2008 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Buru Nomor 08);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BURU d a n

BUPATI BURU MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU TENTANG PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Buru. 2. Daerah adalah Daerah Kabupaten Buru.

3. Bupati adalah Bupati Buru.

4. Dinas Kependudukan adalah Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru

5. Unit Pelaksana Teknis Dinas disingkat UPTD adalah satuan kerja di tingkat Kecamatan yang melaksanakan pelayanan Pencatatan Sipil dengan kewenangan menerbitkan Akte

6. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan Dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi Administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

7. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten.

8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia.


(4)

lain yang di sahkan dengan Undang-Undang sebagai Warga Negara Indonesia. 11.Orang Asing adalah orang bukan Warga Negara Indonesia.

12.Penyelenggara adalah, Pemerintah Kabupaten Buru yang bertanggungjawab dan berwenang dalam urusan Administrasi Kependudukan.

13.Dokumen Kependudukan adalah Dokumen Resmi yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (KB) yang mempunyai Kekuatan Hukum sebagai Alat Bukti Autentik yang di hasilkan dari Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. 14.Data Kependudukan adalah Data Perseorangan dan/atau Data agregat yang terstruktur

sebagai hasil dari Kegiatan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

15.Pendaftaran Penduduk adalah Pencatatan Biodata Penduduk, Pencatatan atas Pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Pendataan Penduduk Rentan administrasi Kependudukan serta Penerbitan Dokumen Kependudukan berupa Kartu Identitas atau Surat Keterangan Kependudukan.

16.Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap Penerbitan atau Perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau Surat Keterangan Kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

17.Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah Nomor Identitas Pendudukan yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia.

18.Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat KK, adalah Nomor Identitas Keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam Keluarga, serta Identitas anggota Keluarga. 19.Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah Identitas resmi penduduk sebagai

bukti yang diterbitkan oleh instansi Pelaksana yang berlaku diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

20.Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh seseorang dalam Register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana.

21.Pejabat Pencatatan Sipil adalah Pejabat yang melakukan Pencatatan Peristiwa Penting yang dialami seseorang pada Instansi Pelaksana yang pengangkatannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

22.Peristiwa penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.

23.Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK, adalah sistem informasi yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan di tingkat penyelenggara dan instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

24.Data pribadi adalah Data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.

25.Data base adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data.

26.Pengguna Data Pribadi Penduduk adalah instansi Pemerintah dan swasta yang membutuhkan informasi data sesuai dengan bidangnya.


(5)

BAB II

PENYELENGGARAAN DAN KEWENANGAN Pasal 2

Urusan Administrasi Kependudukan diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Buru.

Pasal 3

Pemerintah Kabupaten Buru berkewajiban dan bertanggungjawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan yang dilakukan oleh Bupati Buru dengan kewenangan meliputi:

a. Koordinasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

b. Pembentukan Instansi Pelaksana yang tugas dan fungsinya di bidang Administrasi Kependudukan.

c. Pengaturan Teknis penyelenggaraan Administrasi Kependudukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;

d. Pembinaan dan Sosialisasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat di bidang Administrasi Kependudukan;

f. Penugasan kepada desa untuk menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan berdasarkan asas tugas pembantuan;

g. Pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Kabupaten; h. Koordinasi pengawasan atas penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

Pasal 4

Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c, Bupati mendelegasikan pengaturan teknis penyelenggara Administrasi Kependudukan dengan Peraturan Bupati kepada Kepala Desa dan Camat dengan berpedoman pada Peraturan Perundang-Undangan di bidang Administrasi Kependudukan.

Pasal 5

Bupati memberikan penugasan kepada desa untuk menyelenggarakan sebagian urusan Administrasi Kependudukan berasaskan tugas pembantuan.

Pasal 6

Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana melakukan :

a. Pengelolaan data Kependudukan yang bersifat Perseorangan, agregat dan data pribadi. b. Penyajian data Kependudukan yang valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III KELEMBAGAAN

Pasal 7

Dalam menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan di Kabupaten, dibentuk Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (KB) sebagai Instansi Pelaksana.


(6)

Pasal 8

1. Urusan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Buru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (KB). 2. Pelaksanaan Pencatatan Sipil yang meliputi Pencatatan Peristiwa Kelahiran, Kematian,

Perkawinan, Perceraian, Pengakuan Anak di Kecamatan dilakukan oleh unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana.

3. Wewenang Penandatanganan kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian dan Pengangkatan Anak dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru.

Pasal 9

Dalam melaksanakan ketentuan mengenai Administrasi Kependudukan, Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (KB) mempunyai tugas:

a. Menyediakan dan menyerahkan blangko Dokumen Kependudukan dan formulir untuk pelayanan pencatatan sipil sesuai dengan kebutuhan;

b. Meminta laporan pelaksana tugas, kewajiban dan kewenangan UPTD Instansi Pelaksana yang berkaitan dengan pelayanan pencatatan sipil;

c. Melakukan pembinaan, pembimbingan dan supervise terhadap Pelaksana tugas, kewajiban dan kewenangan UPTD Instansi Pelaksana dan

d. Melakukan Pembinaan bimbingan, dan supervise terhadap penugasan kepada desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f.

Pasal 10

1. Pembentukan UPTD diprioritaskan pada Kecamatan yang:

- Kondisi geografis terpencil, sulit dijangkau transportasi umum dan sangat terbatas akses pelayanan publik.

2. UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada dibawa dan tanggungjawab kepada Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (KB)

3. UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan Peraturan Daerah

Pasal 11

1. UPTD mempunyai tugas mengelola Administrasi Kependudukan di Kecamatan.

2. Pengelola Administrasi Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Pendaftaran Penduduk

b. Pencatatan Sipil

c. Verifikasi Data Kependudukan

3. Pengelolaan Administrasi Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, menggunakan formulir:

a. F.1.01 untuk biodata penduduk WNI (perkeluarga) b. F.1.02 untuk biodata Kependudukan orang asing dan

c. F.1.03 untuk perubahan data / tambahan anggota keluarga warga negara Indonesia. 4. Pengelola Administrasi Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi:

a. Pencatatan Kelahiran dengan pengisian formulir: 1. F.2.01 (formulir pelaporan kelahiran)


(7)

2. Register akta kelahiran

b. Pencatatan Lahir Mati dengan menggunakan formulir: 3. F.20.6 (formulir pelaporan lahir mati)

4. F.2 07 (surat keterangan lahir mati)

c. Pencatatan Peristiwa Perkawinan dengan menggunakan formulir: 5. F.2.09 (formulir pelaporan perkawinan)

6. Register Akta Perkawinan

d. Pencatatan Pembatalan perkawinan dengan menggunakan formulir: 7. F.2.10 (pelaporan pembatalan perkawinan).

e. Pencatatan perceraian dengan menggunakan formulir: - F.2.11 (formulir pelaporan perceraian)

- Register Akta perceraian

f. Pencatatan Kematian dengan menggunakan formulir: 8. F.2.015 (formulir pelaporan kematian)

9. F.2.06 (formulir keterangan kematian) 10. Register akta kematian

5. Membuat laporan secara periodik terhadap mutasi penduduk.

Pasal 12

Administrasi Kependudukan di tingkat desa dilaksanakan oleh Kepala Desa meliputi: a. Pengelolaan Mencatat peristiwa penting didesa yang meliputi:

- BK – 1.01 (buku harian peristiwa penting dan peristiwa kependudukan) - BK – 1.04 (buku mutasi penduduk)

- BK - 1.05 (buku mutasi penduduk) Orang Asing tinggal tetap

- BK – 1.06 (buku mutasi penduduk sementara) untuk WNI pindah sementara. - BK – 1.07 (buku mutasi penduduk sementara) untuk WNI tinggal sementara

- BK – 1.08 (buku mutasi penduduk sementara) untuk Orang Asing tinggal sementara - BK – 1.09 (buku induk penduduk)WNI

- BK – 1.10 (buku induk penduduk) Orang Asing tinggal tetap.

b. Membantu masyarakat dalam tata cara pengisian formulir penggunaan Administrasi Kependudukan.

c. Menandatangani formulir isian Administrasi Kependudukan yang telah diisi oleh masyarakat untuk proses ditingkat Kecamatan.

d. Membuat laporan secara berkala (setiap bulan) tentang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta menyampaikan hasilnya ke Kecamatan.

BAB IV


(8)

Pasal 13

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Buru.

Disahkan di Namlea

pada tanggal 15 Nopember 2008 BUPATI BURU,

M. HUSNIE HENTIHU

Diundangkan di Namlea

pada tanggal 15 Nopember 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BURU,

JUHANA SOEDRADJAT,


(9)

I. PENJELASAN UMUM

Upaya mewujudkan tertib administrasi kependudukan perlu disikapi secara serius khususnya oleh pihak-pihak terkait dengan bidang kependudukan. Tertib di bidang administrasi kependudukan melalui proses pelayanan publik, di upayakan menggunakan kaidah-kaidah regristrasi agar dapat menghasilkan dokumen yang mempunyai nilai hukum serta data yang akurat. Registrasi tidak hanya dilakukan ditingkat desa / kelurahan tetapi juga ditingkat Kecamatan, karena hampir semua surat keterangan kependudukan disahkan di tingkat Kecamatan. Selain hal tersebut ditingkat Kabupaten / Kota juga berperan dalam pendaftaran perpindahan untuk Orang Asing serta pelayanan pencatatan sipil, sehinga fungsi registrasi tersebut perlu dipahami disemua tingkatan

Tujuan utama pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil adalah untuk membangun data penduduk secara lebih akurat di tingkat desa dan kelurahan, kecamatan serta kabupaten dan kota. Data penduduk tersebut merupakan alat verifikasi dalam pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka penerbitan dokumen serta penyajian data penduduk secara akurat seperti misalnya laporan agregat jumlah penduduk maupun laporan jumlah dokumen pada periode tertentu.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 S/D 10 Cukup Jelas Pasal 11

(1) Cukup Jelas (2) Cukup Jelas

(3) F.1.01 untuk biodata penduduk WNI (perkeluarga) adalah

formulir isian yang disediakan di Desa / Kelurahan untuk diisi dan ditanda tangani oleh kepala keluarga yang terdiri dari 1 lembar yang memuat.


(10)

- Kepala keluarga - Nama lengkap - Nomor KTP

- Alamat sebelumnya - Jenis kelamin - Tempat lahir

- Tanggal, bulan dan tahun - golongan darah

- agama

- status perkawinan

- status hubungan dalam keluarga - pendidikan terakhir

- nama lengkap ibu - nama lengkap ayah

F.1.02 untuk biodata kependudukan orang asing

Formulir F.1.02 adalah formulir isian yang diisi dan ditanda tangani oleh pemohon dan diserahkan kepada petugas pendaftaran yang memuat.

1. Data wilayah : - Kode propinsi

- Kode kabupaten / kota - Kode kecamatan - Kode kelurahan / desa 2. Data keluarga :

- Nomor kartu keluarga - Nama kepala keluarga - Alamat keluarga 3. Data individu :

- NIK (nomor induk kependudukan) - Nama keluarga

- Nama pertama - Jenis kelamin


(11)

- Tempat lahir - Tanggal lahir - Kewarganegaraan - Agama

- Golongan darah

- Status hubungan dalam keluarga - Pendidikan Terakhir

- Pekerjaan 4. Data Keimigrasiaan

- Datang - Tujuan

- Nomor paspor - Tanggal paspor

- Tanggal berakhir paspor

F.1.03 untuk perubahan data / tambahan anggota keluarga warga negara indonesia. Formulir F.1.03 adalah formulir isian yang disediakan di Desa / Kelurahan oleh untuk diisi oleh kepala keluarga dan ditanda tangani yang memuat :

- Data wilayah

Kode nama kabupaten Kode nama kecamatan Kode nama kelurahan - Data keluarga

Nama kepala keluarga Nomor kartu keluarga Alamat keluarga - Data individu

Nama lengkap Nomor KTP


(12)

(4). F.2.01 (Formolir Pelapor kelahiran) adalah formulir isian yang disediakan di desa/kelurahan untuk pelaporan kelahiran WNI. Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar untuk diisi dan ditanda tangani oleh pelapor.

F.2.06 (Formilir Pelapor Kelahiran Mati) adalah formulir isian yang disediakan di desa / kelurahan untuk pelaporan lahir mati WNI. Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar untuk diisi dan ditanda tangani oleh pelapor.

F.2.07 (surat keterangan lahir mati) adalah formulir yang diterbitkan oleh Desa / Kelurahan sebagai proses pelaporan lahir mati untuk WNI.

F.2.09 (formulir pelaporan perkawinan)

Formulir F.2.09 adalah formulir pelaporan perkawinan yang diisi dan ditanda tangani oleh pelapor yang memuat :

- Data suami

- Data ayah dari suami - Data ibu dari suami - Data istri

- Data ayah dari istri - Data ibu dari istri

F.2.10 (pelaporan pembatalan perkawinan) adalah formulir permohonan pencatatan pembatalan perkawinan dan pelaporan pembatalan perkawinan yang memuat :

- Data suami

- Data ayah dari suami - Data ibu dari suami - Data istri

- Data ayah dari istri - Data ibu dari istri

- Data perkawinan yang dibatalkan

Dengan mengetahui Kepala Dinas Kependudukan Capil dan KB.

F.2.11 (formulir pelaporan perceraian) adalah formulir untuk pencatatan perceraian dan pelaporan perceraian yang memuat :

- Data suami - Data istri


(13)

Dengan mengetahui Kepala Dinas Kependudukan Capil dan KB.

F.2.15 (formulir pelaporan kematian) adalah formulir isian yang disediakan di Desa / Kelurahan untuk pelaporan kematian WNI.

Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar untuk diisi dan ditanda tangani pelapor. F.2.16 (formulir keterangan kematian) adalah formulir yang diterbitkan oleh Desa/Kelurahan sebagai formulir keluaran atau output sebagai proses pelaporan kematian untuk warga WNI.

Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar berbentuk triplikat ( tiga bagian dengan sistem sobek masing – masing untuk :

- Lembar pertama untuk arsip di Desa - Lembar kedua untuk arsip dikecamatan - Lembar ketiga untuk yang bersangkutan

Pasal 12.

- BK - 1.01 (buku harian peristiwa penting dan peristiwa kependudukan) adalah Buku harian peristiwa pengting dan peristiwa kependudukan berada di desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota. Buku tersebut untuk mencatat semua pendaftaran baik peristiwa penting maupun peristiwa kependudukan yang di laporkan oleh penduduk menyankut nama, indentitas, alamat, keperluan menurut hari dan tanggal dalam pelayanan.

- BK - 1.04 (buku mutasi penduduk ) adalahBuku mutasi penduduk digunakan untuk mencatat setiap peristiwa penting dan perintiwa kependudukan yang mengakibatkan perubahan nomor urut KK di desa yang diakibatkan oleh :

a. peristiwa kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan adanya perubahan kewarganegaraan.

b. peristiwa pindah datang.

- BK – 1.05 (buku mutasi penduduk) orang asing tinggal tetap.

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kependudukan yang dialami penduduk orang asing tinggal tetap.

- BK - 1.06 (buku mutasi penduduk sementara) WNI pindah sementara.

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kependudukan yang dialami penduduk WNI pindah sementara.


(14)

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kependudukan yang dialami penduduk WNI tinggal sementara.

- BK – 1.08 (buku mutasi penduduk sementara) untuk orang asing tinggal sementara .

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kepen dudukan yang dialami penduduk orang asing tinggal terbatas.

- BK – 1.09 (buku induk penduduk) WNI

Buku ini digunakan untuk mencatat data penduduk bagi WNI. - BK – 10 (buku induk penduduk) orang asing tinggal tetap

Buku ini digunakan untuk mencatat data penduduk bagi orang asing tinggal tetap.

Pasal 13

Cukup Jelas


(1)

I. PENJELASAN UMUM

Upaya mewujudkan tertib administrasi kependudukan perlu disikapi secara serius khususnya oleh pihak-pihak terkait dengan bidang kependudukan. Tertib di bidang administrasi kependudukan melalui proses pelayanan publik, di upayakan menggunakan kaidah-kaidah regristrasi agar dapat menghasilkan dokumen yang mempunyai nilai hukum serta data yang akurat. Registrasi tidak hanya dilakukan ditingkat desa / kelurahan tetapi juga ditingkat Kecamatan, karena hampir semua surat keterangan kependudukan disahkan di tingkat Kecamatan. Selain hal tersebut ditingkat Kabupaten / Kota juga berperan dalam pendaftaran perpindahan untuk Orang Asing serta pelayanan pencatatan sipil, sehinga fungsi registrasi tersebut perlu dipahami disemua tingkatan

Tujuan utama pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil adalah untuk membangun data penduduk secara lebih akurat di tingkat desa dan kelurahan, kecamatan serta kabupaten dan kota. Data penduduk tersebut merupakan alat verifikasi dalam pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka penerbitan dokumen serta penyajian data penduduk secara akurat seperti misalnya laporan agregat jumlah penduduk maupun laporan jumlah dokumen pada periode tertentu.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 S/D 10

Cukup Jelas Pasal 11

(1) Cukup Jelas (2) Cukup Jelas

(3) F.1.01 untuk biodata penduduk WNI (perkeluarga) adalah

formulir isian yang disediakan di Desa / Kelurahan untuk diisi dan ditanda tangani oleh kepala keluarga yang terdiri dari 1 lembar yang memuat.


(2)

- Kepala keluarga - Nama lengkap - Nomor KTP

- Alamat sebelumnya - Jenis kelamin - Tempat lahir

- Tanggal, bulan dan tahun - golongan darah

- agama

- status perkawinan

- status hubungan dalam keluarga - pendidikan terakhir

- nama lengkap ibu - nama lengkap ayah

F.1.02 untuk biodata kependudukan orang asing

Formulir F.1.02 adalah formulir isian yang diisi dan ditanda tangani oleh pemohon dan diserahkan kepada petugas pendaftaran yang memuat.

1. Data wilayah : - Kode propinsi

- Kode kabupaten / kota - Kode kecamatan - Kode kelurahan / desa 2. Data keluarga :

- Nomor kartu keluarga - Nama kepala keluarga - Alamat keluarga 3. Data individu :

- NIK (nomor induk kependudukan) - Nama keluarga

- Nama pertama - Jenis kelamin


(3)

- Tempat lahir - Tanggal lahir - Kewarganegaraan - Agama

- Golongan darah

- Status hubungan dalam keluarga - Pendidikan Terakhir

- Pekerjaan 4. Data Keimigrasiaan

- Datang - Tujuan

- Nomor paspor - Tanggal paspor

- Tanggal berakhir paspor

F.1.03 untuk perubahan data / tambahan anggota keluarga warga negara indonesia. Formulir F.1.03 adalah formulir isian yang disediakan di Desa / Kelurahan oleh untuk diisi oleh kepala keluarga dan ditanda tangani yang memuat :

- Data wilayah

Kode nama kabupaten Kode nama kecamatan Kode nama kelurahan - Data keluarga

Nama kepala keluarga Nomor kartu keluarga Alamat keluarga - Data individu

Nama lengkap Nomor KTP


(4)

(4). F.2.01 (Formolir Pelapor kelahiran) adalah formulir isian yang disediakan di desa/kelurahan untuk pelaporan kelahiran WNI. Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar untuk diisi dan ditanda tangani oleh pelapor.

F.2.06 (Formilir Pelapor Kelahiran Mati) adalah formulir isian yang disediakan di desa / kelurahan untuk pelaporan lahir mati WNI. Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar untuk diisi dan ditanda tangani oleh pelapor.

F.2.07 (surat keterangan lahir mati) adalah formulir yang diterbitkan oleh Desa / Kelurahan sebagai proses pelaporan lahir mati untuk WNI.

F.2.09 (formulir pelaporan perkawinan)

Formulir F.2.09 adalah formulir pelaporan perkawinan yang diisi dan ditanda tangani oleh pelapor yang memuat :

- Data suami

- Data ayah dari suami - Data ibu dari suami - Data istri

- Data ayah dari istri - Data ibu dari istri

F.2.10 (pelaporan pembatalan perkawinan) adalah formulir permohonan pencatatan pembatalan perkawinan dan pelaporan pembatalan perkawinan yang memuat :

- Data suami

- Data ayah dari suami - Data ibu dari suami - Data istri

- Data ayah dari istri - Data ibu dari istri

- Data perkawinan yang dibatalkan

Dengan mengetahui Kepala Dinas Kependudukan Capil dan KB.

F.2.11 (formulir pelaporan perceraian) adalah formulir untuk pencatatan perceraian dan pelaporan perceraian yang memuat :

- Data suami - Data istri


(5)

Dengan mengetahui Kepala Dinas Kependudukan Capil dan KB.

F.2.15 (formulir pelaporan kematian) adalah formulir isian yang disediakan di Desa / Kelurahan untuk pelaporan kematian WNI.

Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar untuk diisi dan ditanda tangani pelapor. F.2.16 (formulir keterangan kematian) adalah formulir yang diterbitkan oleh Desa/Kelurahan sebagai formulir keluaran atau output sebagai proses pelaporan kematian untuk warga WNI.

Formulir tersebut terdiri dari 1 lembar berbentuk triplikat ( tiga bagian dengan sistem sobek masing – masing untuk :

- Lembar pertama untuk arsip di Desa - Lembar kedua untuk arsip dikecamatan - Lembar ketiga untuk yang bersangkutan

Pasal 12.

- BK - 1.01 (buku harian peristiwa penting dan peristiwa kependudukan) adalah Buku harian peristiwa pengting dan peristiwa kependudukan berada di desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota. Buku tersebut untuk mencatat semua pendaftaran baik peristiwa penting maupun peristiwa kependudukan yang di laporkan oleh penduduk menyankut nama, indentitas, alamat, keperluan menurut hari dan tanggal dalam pelayanan.

- BK - 1.04 (buku mutasi penduduk ) adalahBuku mutasi penduduk digunakan untuk mencatat setiap peristiwa penting dan perintiwa kependudukan yang mengakibatkan perubahan nomor urut KK di desa yang diakibatkan oleh :

a. peristiwa kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan adanya perubahan kewarganegaraan.

b. peristiwa pindah datang.

- BK – 1.05 (buku mutasi penduduk) orang asing tinggal tetap.

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kependudukan yang dialami penduduk orang asing tinggal tetap.

- BK - 1.06 (buku mutasi penduduk sementara) WNI pindah sementara.

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kependudukan yang dialami penduduk WNI pindah sementara.


(6)

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kependudukan yang dialami penduduk WNI tinggal sementara.

- BK – 1.08 (buku mutasi penduduk sementara) untuk orang asing tinggal sementara .

Buku ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting atau peristiwa kepen dudukan yang dialami penduduk orang asing tinggal terbatas.

- BK – 1.09 (buku induk penduduk) WNI

Buku ini digunakan untuk mencatat data penduduk bagi WNI. - BK – 10 (buku induk penduduk) orang asing tinggal tetap

Buku ini digunakan untuk mencatat data penduduk bagi orang asing tinggal tetap.

Pasal 13

Cukup Jelas