MATERI PAPARAN KEUANGAN DAERAH – MAGISTER KEUANGAN DAERAH UNIVERSITAS CENDERAWASIH 5 AUDITOR V BPK

PENINGKATAN KUALITAS
PENGELOLAAN APBD
DAN IMPLEMENTASI
SAP BERBASIS AKRUAL
1

AGENDA
• Pendahuluan
• Peningkatan Kualitas Pengelolaan APBD
• Implementasi SAP Basis Akrual
• Pemeriksaan BPK atas LKPD Berbasis
Akrual
• Penutup
2

PENDAHULUAN

3

KEUANGAN NEGARA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN NEGARA

Tujuan negara berdasar UUD 1945:

 Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah indonesia
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Memajukan kesejahteraan umum
 Melaksanakan ketertibann dunia

Keuangan negara perlu dikelola dalam suatu
sistem yang baik untuk menjamin efektivitas
penggunaannya bagi pencapaian tujuan negara

4

Konstruksi Kebijakan Keuangan Daerah
Keuangan negara diselenggarakan secara
profesional, terbuka, dan bertanggung
jawab sesuai aturan pokok yang ditetapkan
UUD1945.
LK pemda disusun sesuai SAP dan diaudit

BPK.

UUD
1945

Paket UU
Keuangan
Negara

Pasal 23: Keuangan
Negara dikelola dg
terbuka dan
btanggungjawab utk
sebesar2nya
kemakmuran rakyat
(mencapai tujuan
negara)

PP
Pengelolaan

Keuangan
Daerah dan
SAP

Siklus pengelolaan keuangan daerah :
perencanaan, penatausahaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pemeriksaan. Pertanggungjawaban
berupa LK sesuai SAP dan diperiksa BPK.

Permendagri
pedoman
pengelolaan
keuangan
daerah

Keuangan daerah dikelola secara
tertib, taat pada peraturan
perundangan, efektif, transparan,
dan bertanggungjawab dgn

memperhatikan manfaat untuk
masyarakat. Menerapkan akuntansi
akrual.selambatnya
2015
5

Perda dan
Perkada

APBD, Pedoman
penatausahaan APBD,
Kebijakan dan Sistem
Akuntansi

PENINGKATAN
KUALITAS
PENGELOLAAN APBD
6

LANDASAN KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
UU 5/74
UU 22/99
PP 105/00
UU 17/2003

UU 25/2004

PP

UU 1/2004

UU 15/2004

PP

PP

KMDN 29/02

UU 33/2004

misal: SAP, dstnya

UU 23/2014
(Psl 15, 16,
17, 21,22,23
155, 156)

PP 58/2005

PERMENDAGRI 13/06, 59/07,21/11

PP 24/05
PP 71/10

PERMENDAGRI 64/13

PENGELOLAAN APBD
BERKUALITAS

Efisien

Pencapaian
Tujuan ?

Efektif
Ekonomis

Pelaksanaan

Apa ukuran
kualitas ?

Tertib

Kegiatan ?
Taat pada peraturan

Pertanggungjawaban ?


Indikator
Tertentu ?
8

Akuntabel
Transparan
Analisa Rasio
Vertikal dan
Horizontal
Kebutuhan
Masyarakat

SISTEM PENGENDALIAN INTERN
KUALITAS PENGELOLAAN APBD

Lingkungan
Pengendalian

Informasi &
Komunikasi


Tujuan

Pemantauan

Kegiatan Efisien & Efektif

Penilaian
Risiko

Data dan Informasi
pertanggungjawaban
handal
Pengamanan Aset

Ketaatan thd Peraturan
Perundang-undangan

Aktivitas
Pengendalian


9

PERBANDINGAN SPI
KESEHATAN KEUANGAN DAN KESEHATAN TUBUH MANUSIA

Pemeliharaan Sistem
Kesehatan Keuangan

Pemeliharaan Sistem
Kesehatan Tubuh

Insiatif menjaga kesehatan (Pencegahan)

Inisiatif menjaga kesehatan (Pencegahan)

1 Tuntutan peraturan sangat kuat

1 Inisiatif individu sangat kuat


2 Inisiatif pengelola  relatif kurang

2 Peranan eksternal penunjang

Pemeriksaan Kesehatan Keuangan
(Pemeriksaan Eksternal)

Pemeriksaan Kesehatan Tubuh
(Pengobatan)

Pengelola keuangan berharap auditor
Pasien berharap dokter mengetahui
1
tidak mengetahui penyimpangannya
penyakitnya
Pasien tidak terbuka dalam memberikan Pasien terbuka memberikan semua
2
2
informasi kepada auditor
informasi yg diperlukan oleh dokter
1

Pasca Pemeriksaan Kesehatan Keuangan

Pengelola keuangan tidak sepenuhnya
percaya dengan nasehat dan
rekomendasi auditor dan tidak segera
ditindaklanjuti

10

Pasca Pemeriksaan Kesehatan Tubuh
Pasien percaya penuhi thd nasehat dan
resep dari dokter dan segera
ditindaklanjuti

RISIKO PERMASALAHAN
DALAM PENGELOLAAN APBD
URAIAN KEGIATAN PENGELOLAAN APBD

RISIKO

Perencanaan dan Penganggaran

1 Jadwal pembahasan dan penetapan APBD
2 Penentuan Mata Anggaran

Keterlambatan
Tidak sesuai dengan karakteristik mata anggarannya
Terdapat kegiatan yang tidak dibahas bersama oleh
DPRD dengan Pemda (TAPD)
Asumsi-asumsi tidak sesuai dengan kondisi nyata
Tidak sesuai dengan visi dan misi yg ditetapkan

3 Pembahasan Pemda dengan DPRD

4 Asumsi-asumsi dalam penyusunan APBD
5 Penentuan program/kegiatan
Pelaksanaan Anggaran

Realisasi penerimaan anggaran tidak mencapai target,
bendaharan penerima tidak tertib menyetorkan ke kas
daerah/ terlambat, disalahgunakan, dll

1 Realisasi penerimaan anggaran
2 Penyarapan anggaran belanja

Tidak merata dan menumpuk di akhir tahun
Prosedur pengadaan tidak sesuai ketentuan, terjadi
pemahalan harga, kekurangan volume, tidak sesuai
spesifikasi yang diperlukan, dll.
Dokumen pencairan tidak lengkap dan tidak sesuai
dengan kondisi nyata, dll.

3 Proses pengadaan barang/jasa
4 Proses pencairan anggaran
Pertanggungjawaban Anggaran

Realisasi Pendapatan dan Belanja
11

Dokumen pertanggungjawaban tidak lengkap atau
terjadi kurang catat/lebih catat

IMPLEMENTASI SAP
BERBASIS AKRUAL
12

KONSEP BASIS AKUNTANSI
BASIS KAS
Transaksi diakui pada saat
terjadi aliran kas

BASIS
AKRUAL

BASIS KAS
menuju
AKRUAL

Transaksi diakui pada saat
timbulnya hak atau kewajiban tidak
hanya aliran kas
13

LRA basis kas
dan Neraca
basis akrual

PERUBAHAN BASIS AKUNTANSI

PP 24
Tahun
2005
PP 71
Tahun
2010

Kas menuju
akrual
Neraca (akrual), LRA (kas)

Kas menuju akrual (jika
belum siap)
Akrual penuh (wajib
mulai 2015)
14

PERUBAHAN UNSUR LK YG HARUS
DILAPORKAN ENTITAS
PP No. 24 Tahun 2005 (Cash toward accrual)

PP No. 71 Tahun 2010 (Akrual Basis)

1. Laporan Keuangan pokok yang terdiri
dari:
a.Laporan Realisasi Anggaran
b.Neraca
c.Laporan Arus Kas
d.Catatan Atas Laporan Keuangan

1. Laporan Pelaksanan Anggaran
(budgetary reports) terdiri dari:
a.Laporan Realisasi Anggaran
b.Laporan Perubahan Sisa Anggaran
Lebih (SAL)
2. Laporan Keuangan terdiri dari:
a.Neraca
b.Laporan Operasional (LO)
c.Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
d.Laporan Arus Kas
3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan : Entitas pelaporan diperkenankan
menyajikan Laporan Kinerja Keuangan
(LKK) dan Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE)

Catatan : Entitas pelaporan wajib
menyajikan laporan lain /atau elemen
informasi akuntansi yang diwajibkan oleh
ketentuan peraturan perundang-undang

15

MENGAPA HARUS AKRUAL?
 Perkembangan akuntansi pada dunia internasional yang
semakin mendekatkan akuntansi sektor komersial dengan
sektor publik
 Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik dan
transparansi penggunaan sumber daya milik negara 
memerlukan bentuk pencatatan yang lebih komprehensif
 Laporan keuangan bukan sekedar pertanggungjawaban
keuangan pemerintah namun juga bahan pertimbangan
menyusun kebijakan publik
 Laporan keuangan diharapkan memberikan informasi tentang
hak dan kewajiban pemerintah, bukan sekedar aliran kas
Basis kas belum mampu memenuhi harapan tersebut.
16

Manfaat Basis Akrual
Manfaat basis akrual antara lain:

 Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan
pemerintah

 Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan
kewajiban pemerintah

 Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait
biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan

17

Manfaat Basis Akrual
Manfat akrual basis dalam pelayanan publik :

 Membuat keputusan kelayakan keuangan untuk memberikan
pelayanan publik yang diharapkan;
 Menghitung biaya pemerintah untuk setiap kegiatan pelayanan publik
 Menjelaskan kepada publik tentang pengelolaan aset dan hutang yg
dinyatakan dalam laporan keuangan pemerintah;
 Merencanakan kebutuhan dana di masa depan untuk pemeliharaan
dan penggantian aset milik pemerintah
 Merencanakan kebutuhan dan kemampuan pembayaran atas hutang
pemerintah sekarang; dan
 Mengelola posisi kas dan kebutuhan keuangan pemerintah
18

MANFAAT BAGI STAKEHOLDER LKPD
DPRD  Menilai pertanggungjawaban kepala daerah dan penyusunan

kebijakan publik dalam pengelolaan keuangan daerahKesejahteraan Umum

Pemerintah Pusat  Memasitikan dana transfer

(DAU, DAK, DBH,
Dekon/TP & Dana Otonomi dan Penyesuaian) dan Investasi Pemerintah Pusat
telah dimanfaatkan secara efektif  kesejahteraan Umum

Kreditor  Menilai kelayakan pemberian pinjaman  Kemampuan
pengembalian

Masyarakat  Pembayar pajak  pertumbuhan ekonoomi,
pendisrtribusian kesejahteraan

Stakholder Lain  Manfaat apa?
19

BAGAIMANA STAKEHOLDER
MEMANFAATKAN LKPD
LAPORAN KEUANGAN
PEMDA
PP
71/2010

Pendapatan-LRA
Belanja
Transfer
Pembiayaan

Permen
dagri
64/2013

Pendapatan-LO
Beban
Kas & Setara Kas
Piutang

Kebijakan
Akt &
SAPD

*)
**)
***)

LAK disusun berdasarkan
hasil analisis arus masuk
dan keluar kas.
CaLK merupakan penjelasan
deskriptif atas keseluruhan
laporan.

Transaksi Transitoris dapat
berupa Potongan Pajak,
Penyetoran Pajak, PPh21, dll.

LRA
2

SAL

5

LPE

LO
3

Persediaan

7

4

1

6

Neraca

Investasi Jangka
Panjang
Aset Tetap &
Penyusutan
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban
Koreksi Kesalahan

LAK *)
Transaksi
Transitoris ***)

Konsolidasi
20

C
A
L
K

ReStatement
Laporan Keuangan

**
)

IDENTIFIKASI POTENSI PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMDA

Belum optimalnya pelaksanaan inventarisasi aset tetap/Barang Milik Daerah
(BMD)
Keterbatasan Sumber Daya Manusia pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang
memahami akuntansi pemerintahan

Belum sepenuhnya Pemda memanfaatkan Aplikasi Akuntansi Berbasis Akrual

Belum seluruh pemerintah daerah menetapkan Peraturan Kepala Daerah
tentang Kebijakan Akuntansi dan Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah
21

MITIGASI DALAM PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS
AKRUAL TAHUN 2015
KONDISI:
•LK tahun 2014 masih menggunakan basis CTA
•LK tahun 2015 menggunakan basis AKRUAL
LKPD
audited
2014

Penyusunan LK
berbasis CTA
1 Januari
2015

PERKADA TTG
KEBIJAKAN
AKUNTANSI & SAPD

BAS

RESTATEMENT

APLIKASI
BERBASIS
AKRUAL

HAL HAL YG PERLU DIPERSIAPKAN:
1. Penyiapan data aset yang relevan
2. Memerlukan penguatan kompetensi dan/atau penambahan
jumlah SDM
3. Penyesuaian Aplikasi pengelolaan keuangan daerah
4. Sarana dan prasarana pendukung lainnya yang dibutuhkan
22

Pelaporan
Akrual 31
Des 2015

Langkah-Langkah Pemerintah Pusat
Kegiatan
• Kementerian Dalam Negeri bersama BPKP melakukan pembinaan
penyusunan LKPD.
• Menyusun pedoman penerapan SAP Berbasis Akrual pada
pemerintah daerah, yang ditetapkan dengan Permendagri Nomor
64 Tahun 2013.
• Pengembangan

kapasitas

SDM

Pemerintah

Daerah

berupa

sosialisasi, bimbingan teknis, serta pendidikan dan pelatihan.

23

Langkah-Langkah Pemerintah Pusat
Kegiatan


Menyusun panduan penerapan SAP Berbasis Akrual pada pemerintah daerah

• Pengembangan kapasitas SDM
• Fasilitasi penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi dan
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.
• Melakukan evaluasi kesiapan penyesuaian Aplikasi yang digunakan oleh
pemerintah daerah dalam penerapan SAP Berbasis Akrual di masing-masing
pemerintah daerah.
• Uji coba penerapan SAP Berbasis Akrual pada pemerintah daerah.
• Evaluasi penyesuaian Aplikasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang digunakan
Pemerintah Daerah dalam penerapan akuntansi berbasis akrual.
• Review Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.

24

Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah

Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah

SUBSTANSI
PERMENDAGRI
64 TAHUN 2013

Bagan Akun Standar
(BAS)

Konversi Penyajian LRA

Penyajian kembali
(Restatement)
25

PEMERIKSAAN BPK ATAS
LKPD BERBASIS AKRUAL

26

HASIL EVALUASI BPK
 Kesiapan Regulasi , belum seluruh PEMERINTAH DAERAH
memiliki/menerbitkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada)
tentang Kebijakan Akuntansi, Perkada tentang Sistem
Akuntansi dan Perkadan tentang Bagan Akun Standar
Berbasis Akrual berdasarkan Permendagri Nomor 64 tahun
2013
 Kesiapan sistem dan sarana pendukung : belum selurh
PEMERINTAH DAERAH didukung oleh tata kelola keuangan
berbasis teknologi informasi (contoh : memiliki aplikasi
Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah)
 Kesiapan SDM aparatur : Belum seluruh PEMERINTAH
DAERAH memiliki tenaga pengelola keuangan yang memiliki
kompetensi akuntansi (D3 Akuntansi, sertifikat Akuntansi
Pemerintah dari IAI, dsb)
27

Perkembangan Penyelesaian Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota
tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual dan SAPD
Provinsi
Peraturan
Gubernur/
Bupati/
Walikota
tentang ….

Total
Prov/Kab/Kota

Kabupaten/Kota

Jml

Belum
atau
Dalam
Proses

Selesai
ditetapkan

% selesai

Kebijakan
Akuntansi

34

6

28

Sistem
Akuntansi
Pemerintah
Daerah

34

9

25

• Sumber: Update Data Ditjen Keuda

Jml

Belum
atau
Dalam
Proses

Selesai
ditetapkan

%
selesai

82,35

508

200

308

73,53

508

250

258

28

Jml

Belum
atau
Dalam
Proses

Selesai
ditetapkan

%
Selesai

60,63

542

206

336

61,99

50,79

542

259

283

52,21

RISIKO PERMASALAHAN
 Pemerintah daerah belum melakukan langkahlangkah untuk konversi laporan keuangan tahun
2014 dari basis kas menjadi basis akrual
 aset tetap yang belum tuntas di inventarisasi dan
penilaian menyulitkan penyusunan laporan
akuntansi berbasis akrual
 Konsep pengakuan pendapatan dan beban basis
akrual belum dipahami secara baik oleh petugas
pemerintah daerah
29

Hubungan SAP dengan
Opini Audit
Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK (UU
15/2004)
Kesesuaian dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Kecukupan Pengungkapan (adequate
disclosure)
Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
Efektivitas Sistem Pengendalian Intern

30

31

(Data Sementara)

32

PENGARUH PENERAPAN BASIS AKRUAL
TERHADAP OPINI BPK
Apakah Pemda harus menyajikan LK TA 2015 secara
komparatif dengan LK tahun sebelumnya yang telah
dikonversi menjadi basis akrual  Apakah wajib
restatement LK 2014.

apabila tidak disajikan secara komparatif,
Apakah BPK akan memberi opini selain WTP?
Opini WTP LKPD Proviinsi ???? Naik ataukah Turun
(Brp %),
 opini WTP LKPD Kabupaten/Kota ???? Naik
ataukah Turun (Brp %)


33

Terima Kasih

34