Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Active Learning untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa dan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SDN Lopait 01Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan dijelaskan mengenai setting tempat, setting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Pada
setting tempat akan menjelaskan tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian.
Pada setting waktu akan menjelaskan tentang penentuan waktu, dan untuk setting karakteristik subjek penelitian akan menjelaskan kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek penelitian pada penelitian ini.
3.1.1 Setting Tempat Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini di lakukan di kelas 5 SDN Lopait 01.
Lokasi sekolah SDN Lopait 01 ini berada di tengah-tengah tempat tinggal penduduk yang cukup padat. Sekolah ini menjadi sekolah yang sangat strategis karena keberadaannya tersebut. Berjarak kurang lebih 1 KM dari jalan raya Salatiga-Tuntang.
Setting Waktu Penelitian
3.1.2
- – Penelitian ini dilakukan selama 7 bulan yaitu dari bulan September 2017
Maret 2018. Untuk menentukan waktu penelitian ini dilakukan dengan mengacu kalender akademik sekolah dikarenakan penelitian ini membutuhkan 2 siklus sedangkan setiap siklusnya masing-masing dilakukan minimal 3 kali pertemuan. Penelitian tidak hanya sekedar meneliti saja akan tetapi, penelitian harus disesuaikan dengan SK dan KD yang akan diajarkan.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PenelitianSept-Jan Februari Maret April No. Kegiatan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1 2 3 4
1 PPK SIKLUS I P
2 T O R SIKLUS II P
3 T O R 4. pelaporan
Keterangan tabel: PPK : Penyusunan proposal kegiatan P : Perencanaan T : Tindakan O : Obeservasi R : Refleksi
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Lopait 01 semester II tahun pelajaran 2017/2018. Dengan berjumlah 27 siswa, terdiri dari 16 siswa laki- laki dan 11 siswa perempuan. Rata-rata umur dari siswa kelas 5 berkisar antara 11-12 tahun. Pada dasarnya perkembangan anak pada umur 11-12 tahun adalah masa-masa anak dimana mereka dilatih kemandiriaannya dalam belajar agar kelak tidak kaget dengan keadaan sekitar yang mengharuskan belajar berbasis teknologi yang modern pada masanya.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian diartikan sebagai faktor yang apabila dalam mengukur nilai tersebut akan menghasilkan sebuah nilai yang berbeda-beda atau bervariasi. Adapun yang mendefinisikan variabel sebagai karakteristik dari orang, objek atau gejala yang memiliki nilai yang berbeda-beda (Slameto, 2015:195). Dalam penelitian ini variabel penelitiannya adalah sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari hingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010: 60). Menurut Sugiono (2010: 61) macam- macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan sebagai berikut: a. Variabel independen : variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus,
prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat (Y) yaitu kemandirian belajar dan hasil belajar IPS.
b. Variabel dependen : sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (X) yaitu model pembelajaran Active Learning.
3.2.2 Definisi Operasional
Model pembelajaran Active Learningtipe Card Sort menjadi variabel bebas dalam penelitian ini.Pembelajaran Active Learning tipe Card Sort merupakan momen belajar interaksi-interaksi yang mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa yang akan mengubah kemampuan yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemandirian belajar dan hasil belajar. Model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort dapat mengubah pola fikir siswa tentang pentingnya belajar sehingga akan tumbuh kemandirian dalam diri siswa. sedangkan hasil dari aktivitas belajar siswa dan hasil yang didapatkan adalah sebuah pengetahuan, keterampilan, perubahan tingkah laku dalam diri siswa itu sendiri. Untuk mengetahui kemampuan belajar siswa dilakukan sebuah tes. Penggunaan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
3.3 Prosedur Penelitian
Desain penelitian tindakan yang di pakai pada penelitian ini adalah model menurut Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), refleksi (reflecting). Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wijaya dan Dedi, 2010: 21) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus dan melalui 4 tahap yakni perencanaan (planning), Tindakan (Acting), Observasi (Observing), Refleksi (reflecting).
SIKLUS I 1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan semua tindakan yang akan dilakukan di tempat penelitian untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan tindakan yaitu sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan KD 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para to-Koh pejuangpada penjajah Belanda dan Jepang.
b. Mempersiapkan materi pembelajaran yang sesuai dan tepat.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yang sesuai dan tepat.
d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan.
e. Mempersiapkan rancangan apa yang akan dilakukan guru dan apa yang dilakukan siswa dalam melakukan penelitian tindakan yang telah direncanakan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran.
f. Menyiapkan angket kemandirian belajar IPS siswa
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Penerapan tindakan pada tahap ini yaitu penerapan isi dari tahap perencanaan dengan cara guru melaksanakan rancangan yang telah direncanakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan menggunakan model pembelajaran
Active Learning tipe Card Sort . Pada tahap ini dilaksanakan sebanyak 6 x
35 menit. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran IPS kelas 5 sebagai berikut: Pada awal pertemuan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Mengenai kegiatan awal meliputi pemberian apersespi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di laksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti (1) guru memberikan arahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, (2) siswa menjalankan tugas sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh guru, (3) siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan materi yang diperoleh, (4) perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan, (5) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah dipresentasikan, (6) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatan di kelas. Guru menindak lanjuti kegiatan berupa pemberian tugas. Guru memberikan motivasi agar siswa senantiasa belajar dengan sungguh- sungguh, pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
Pertemuan kedua kegiatannya berupa kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal meliputi pemberian apersepsi, menyampaikan tujuan kegiatan pelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti yang akan dilakukan meliputi (1) mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan, (2) siswa melaksanakan kegiatan yang telah dijelaskan guru, (3) siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan materi yang diperoleh, (4) perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan dan menyelaraskan dengan gambar yang telah mereka bawa mengenai materi yang telah mereka dapatkan, (5) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah dipresentasikan, (6) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatandi kelas. Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. Guru memberikan sedikit motivasi untuk senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
Pertemuan ketiga yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal guru memberikan apersepsi serta melakukan tanya jawab sebagai upaya mengingatkan siswa pada materi yang telah mereka pelajari. Guru menyampaikan cara mengerjakan tes formatif dan memberikan sedikit motivasi untuk mengerjakan tes dengan sungguh- sungguh. Pada kegiatan inti (1) siswa menerima lembar soal dan jawaban dari guru, (2) siswa serentak mngerjakan tes sesuai waktu yang telah ditentukan siswa, (3) bagi siswa yang telah selesai mengerjakan tes harap menunggu temannya yang belum selesai mnegerjakannya, (4) siswa dan guru bersama-sama mencocokan jawaban dari tes formatif yang telah dilakukan.
Kegiatan akhir guru memberikan reward bagi siswa yang mendapatkan nilai terbaik. Guru memberikan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
Tahapan Observasi juga dilangsungkan pengamatan terhadap siswa dengan mencatat semua hal yang terkait dengan perilaku kemandirian (tidak tergantung orang lain, percaya diri, mengkontrol diri, motivasi, tanggung jawab, inisiatif belajar, sumber relevan, evaluasi) belajar IPS siswa selama proses pembelajaran di kelas.
3. Refleksi
Pada tahap refleksi ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan ini dilakukan oleh guru pengajar, guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa secara bersamaan. Berdasarkan apa yang telah didapatkan pada tahap observasi dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi selama pemberian tindakan, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Guru sebagai pelaksana pembelajar menceritakan pengalamannya selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dari perwakilan siswa diminta untuk memberikan komentar dari pembelajaran yang sudah dilakukan oleh siswa.
Kegiatan refleksi tidak terfokus pada guru pengajar saja melainkan mencakup semua aspek pembelajaran yang dilakukan, seperti siswa dan lingkungan. Kegiatan refleksi kemudian di evaluasi bila perlu membuat daftar permasalahan yang terjadi pada saat siklus 1 untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari pelaksanaan tindakan kemudian menyimpulkannya. Simpulan tersebut digunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada siklus 2.
SIKLUS II
1. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Menyusun kembali RPP untuk materi yang selanjutnya, soal tes hasil belajar dan sarana pembelajarannya.
c. Menyiapkan keperluan pembelajaran yang mendukung dalam siklus II.
d. Menyiapkan angket kemandiriann belajar IPS siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan, 6 x 35 menit. Adapun langkah-langkah pada siklus II sebagai berikut:
Pada awal pertemuan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk kegiatan awal meliputi pemberian apersespi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di laksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti (1) guru memberikan arahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, (2) siswa menjalankan tugas sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh guru, (3) siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan materi yang diperoleh, (4) Guru memberikan gambar pendukung materi yang mereka dapatkan, (5) perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan, (6) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah dipresentasikan, (7) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatandi kelas. Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas. Guru memberikan sedikit motivasi untuk senantiasa belajar dengan sungguh- sungguh, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
Pertemuan kedua kegiatannya berupa kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal meliputi pemberian apersepsi, menyampaikan tujuan kegiatan pelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti yang akan dilakukan meliputi (1) mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan, (2) siswa melaksanakan kegiatan yang telah dijelaskan guru, (3) siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan materi yang diperoleh, (4) perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan (5) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah dipresentasikan, (6) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatandi kelas. Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. Guru memberikan sedikit motivasi untuk senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
Pertemuan ketiga yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal guru memberikan apersepsi serta melakukan tanya jawab sebagai upaya mengingatkan siswa pada materi yang telah mereka pelajari. Guru menyampaikan cara mengerjakan tes formatif dan memberikan sedikit motivasi untuk mengerjakan tes dengan sungguh- sungguh. Pada kegiatan inti (1) siswa menerima lembar soal dan jawaban dari guru, (2) siswa serentak mngerjakan tes sesuai waktu yang telah ditentukan siswa, (3) bagi siswa yang telah selesai mengerjakan tes harap menunggu temannya yang belum selesai mnegerjakannya, (4) siswa dan guru bersama-sama mencocokan jawaban dari tes formatif yang telah dilakukan.
Kegiatan akhir guru memberikanreward bagi siswa yang mendapatkan nilai terbaik. Guru memberikan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
Tahapan Observasi juga dilangsungkan pengamatan terhadap siswa dengan mencatat semua hal yang terkait dengan perilaku kemandirian (tidak tergantung orang lain, percaya diri, mengkontrol diri, motivasi, tanggung jawab, inisiatif belajar, sumber relevan, evaluasi) belajar IPS siswa selama proses pembelajaran di kelas.
3. Refleksi
Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh guru pengajar, guru observer, dan beberapa perwakilan siswa setelah melakukan tindakan yaitu penerapan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort. refleksi siklus II difokuskan pada penilaian dari upaya peningkatan hasil belajar
IPS yang menjadi tujuan dari tindakan tersebut.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini dalam meningkatkan proses pembelajaran khususnya pada kemandirian belajar dan hasil belajar IPS kelas 5 di SDN Lopait 01, yaitu sebagai berikut:
a. Tes
Tes adalah untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi tes yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort. Tes ini di lakukan pada saat siklus I pertemuan ketiga dan pada siklus II pertemuan ke tiga.
b. Non Tes
Teknik nontes merupakan teknik penngumpulan data yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang di lakukan (Purwanto, 2013:63). Pada teknik non tes ini dilakukan untuk menilai karakteristik, sikap, maupun kepribadian. Dalam teknik nontes ini berupa observasi, dokumentasi, dan pemberian agket kemandirian belajar IPS.
a) Observasi Observasi atau pengamatan yaitu aktivitas pencatatan fenomena yang
dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015:232). Pada penelitian ini observasi dilakukan guna menganalisis kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II di SDN Lopait 01.
b) Dokumentasi
Dokumentasi yang di kemukakan oleh Sugiono (2013:240) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk gambar, tulisan, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik dokumentasi pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data siswa dan foto- foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan diterapkannya model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort.
c) Angket kemandirian belajar IPS
Angket ini diberikan kepada siswa diawal penelitian dan setelah penelitian selesai pada akhir siklus II. Sebelum angket diberikan, peneliti membuat kisi-kisi dan butir-butir pernyataan mengenai kemandirian belajar IPS siswa, kemudian diuji validitasnya secara konten yaitu diperiksa dan disahkan oleh dosen pembimbing sebagai instrumen penelitian.
3.4.2 Instrument Penelitian Data
Instrumen penilaian data dilakukan untuk mengukur kemampuan belajar setiap siswa. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengunakan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis, sehingga, lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160). Menurut Sugiono (2011:148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.Dengan adanya penilaian dapat diketahui berhasil atau tidaknya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card
Sort.
Dokumen yang dipakai adalah lembar kisi-kisi tes soal evaluasi siklus I, kisi-kisi tes soal evaluasi siklus II, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan angket kemandirian belajar IPS.
a. Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus IStandar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomer Item Jumlah Item Pilihan Ganda Esay Pilihan Ganda Esay
2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersia
2.1. Mendeskri psikan perjuangan para tokoh pejuang pada pada penjajah Belanda
2.1.1 Mencerit akan sebab jatuhnya daerah- daerah nusantar
1,3,5,7,9,11 ,13,15,17,1 9,21,23
1,2,3
12
3 mempertah Jepang. a ke ankan dalam kemerdeka kekuasaa an n Indonesia. pemerint ah Belanda.
2,4,6,8,10,1 4,5
12
2
2.1.2Menjelas 2,14,16,18, kan
20,22,24 sistem kerja paksa dan penarika n pajak yang member atkan rakyat.
25,27,29,31 6,7,8
13
3
2.1.3Mencerit ,33,35,37,3 akan
9,41,43,45, perjuang
47,49 an para tokoh daerah dalam upaya mengusi r penjajah Belanda.
26,28,30,32 9,10
13
2
2.1.4Mencerit ,34,36,38,4 akan
0,42,44,46, pendudu
48,50 kan Jepang di Indonesi a.
Jumlah
50
10
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus II
Standar Kompetensi Indikator Nomer Item Jumlah Item
Kompetensi Dasar Pilihan Esay Pilihan Esay Ganda Ganda2.Menghargai 1,3,5,7,9,11 1,2,3
12
3
2.2. Mengharg
2.2.1 peranan ,13,15,17,1 ai jasa dan
Menjelas tokoh
9,21,23 peranan kan pejuang tokoh beberapa dan perjuangan usaha masyarakat dalam dalam dalam mem- rangka mempersia persiapkan pkan dan mempers kemerdeka mempertah iapkan an ankan kemerde Indonesia. kemerdeka kaan an Indonesia.
2,4,6,8,10,1 4,5
12
2
2.2.2Menjelas 2,14,16,18, kan
20,22,24 perlunya perumus an dasar negara sebelum kemerde kaan
25,27,29,31 6,7,8
13
3
2.2.3Mengide ,33,35,37,3 ntifikasi
9,41,43,45, beberapa
47,49 tokoh dalam mempers iapkan kemerde kaan
26,28,30,32 9,10
13
2
2.2.4Menunju ,34,36,38,4 kkan
0,42,44,46, sikap
48,50 menghar
4
2. Kegiatan Inti
11
10
9
(langkah CS 3)
(langkah CS 2)
4 Pembentukan Kelompok dan kerja kelompok
8
7
6
5
(langkah CS 1)
Penyajian Kelas - Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
4
4
3
2
1
(tujuan ) yang akan di capai
1. Kegiatan Awal - Guru membuka pelajaran
b. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Guru Variabel Aspek Indikator No. Item Jumlah Item Pelaksanaan Model Pembelajaran Active Learning tipe Card Sort
10
50
Jumlah
para tokoh dalam mempers iapkan kemerde kaan
- Guru melakukan apersepsi
- Guru memberikan motivasi
- Penyampaian kompetensi
- Menjelaskan kegiatan pembelajaran
- Membagi tugas kepada siswa
- Pemanfaatan media pembelajaran
- Mengawasi jalannya pelaksanaan tugas berlangsung
- Memberikan arahan dalam masing-masing kelompok dalam berdiskusi.
- Memberikan perhatian pada kelompok yang kurang
- Mengawasi jalannya diskusi.
- Memberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada kelompok lain.
- Pemberian skor masing-masing kelompok.
- Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah di pelajari.
- Memberikan tindak lanjut.
- Menutup pembelajaran dengan salam.
19
4
3
Penyajian Kelas - Menanggapi penjelasan dari guru.
2. Kegiatan Inti
2
2
1
Pra Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
c. Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Variabel Aspek Indikator No. Item Jumlah Item Pelaksanaan Model Pembelajaran Active Learning tipe Card Sort
20
3 Jumlah
20
18
3. Kegiatan Akhir
1
17
4 Tes - Mengadakan tes evaluasi
16
15
14
13
(langkah CS 5) - Memberi penguatan materi. (langkah CS 6)
(langkah CS 4)
12 Presentasi Kelas - Mengatur jalannya presentasi
memahami materi.
- Mengikuti apersepsi
- Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran
2
- Memanfaatkan media
(langkah CS 1)
Pembentukan - Melaksanakan pemberian tugas
5
3 Kelompok dan kerja dalam kelompok kelompok
(langkah CS 2)
- Bekerjasama dengan kelompok
6 meneliti tugas yang telah diberikan.
(langkah CS 3)
- Melakukan diskusi dalam
7 kelompok mengenai materi yang akan dipresentasikan.
(langkah CS 4) Presentasi Kelas - Melakukan presentasi.
8
3
- Menanggapi umpan balik dari
9 kelompok presentasi.
(langkah CS 5)
- Menerima penguatan materi
10 dalam presentasi yang telah dilakukan.
(langkah CS 6)
Tes - Mengerjakan tes evaluasi
11
1
3. Kegiatan Akhir - Menyimpulkan materi yang
12
2 telah di pelajari.
- Menerima pemberian tindak
13 lanjut.
Jumlah
13
d. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar IPS
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar IPS
No. Aspek Indikator No. Item Jumlah
ItemFavorable Unfavorable
1. Tidak Tergantung - Belajar dengan 1,3,5 2,4,6,7
7 Orang Lain
- Mengerjakan soal latihan tanpa menunggu temannya mengerjakan.
- Belajar atas kemauan sendiri.
2. Percaya Diri - Menjawab 8,14,15,16,17 9,10,11,12,13,
11
18 pertanyaan dengan percaya diri.
- Percaya pada kemampuannya sendiri.
- Mampu menyeleseikan masalah sendiri.
3. Mengkontrol Diri - Berusaha 19,20,24,26 21,22,23,25
8 meningkatkan prestasi belajar IPS.
- Dapat menerima saran dan kritik terhadap pekerjaannya.
- Meneliti pekerjaannya setelah selesai dikerjakan.
4. Motivasi - Bersemangat saat 28,29,33 27,30,31,32
7 mempresentasika n hasil pekerjaannya.
- Mempunyai semangat dalam belajar.
- Antusias saat mengikuti pembelajaran.
5. Tanggung Jawab - Menepati jam 34,37,39,40,43 35,36,38,42,46
13 ,44,45 belajar.
- Mengumpulkan tugas tepat waktu.
- Mengikuti pembelajaran dengan sungguh- sungguh.
- Membuat jadwal belajar.
6. Inisiatif Belajar - Inisiatif dalam 47,48,49
50
4 belajar.
7. Sumber Relevan - Menggunakan 51,52
53
3 sumber belajar yang relevan.
8. Evaluasi - Meninjau
54
55
2 kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Jumlah
28
27
55
3.5 Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas dengan penggunaan model pembelajaran tipe Card Sort diharapkan siswa dapat memiliki kemandirian
Active Learning
dalam belajar yang tercermin dari tidak tergantung orang lain, percaya diri, mengkontrol diri, motivasi, tanggung jawab, inisiatif belajar, sumber relevan serta dapat mengevaluasi dalam mengikuti proses belajar sesuai dengann indikator keberhasilan belajar yang telah ditetapkan. Selain itu kemandirian ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Lopait 01 minimal 80% siswa mencapai nilai KKM yaitu 66 dalam mata pelajaran IPS.
3.5.1 Uji Validitas
a. Validasi Instrumen Soal
Instrumen yang akan divaliditas yaitu berupa soal selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data yang sebelumnya di konsultasikan kepada pakar guna melihat apakah instrument tersebut valid atau tidak. Menurut Sugiyono (2011: 173) “valid berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur dan instrument valid berarti alat ukur yang dipergunakan untuk memperoleh data (mengukur) bahwa itu valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows Version 20. Penelitian ini menggunakan teori Azwar (20
13: 147) “bahwa koefisien validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran”. Jadi setelah soal diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan SPSS for Windows
Version 20 instrumen yang dapat digunakan adalah instrument yang mempunyai validitas>0,30.
Selanjutnya dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara
bivariate pearson . Analisis item ini dengan menghitung korelasi tersebut
dibandingkan dengan nilai tabel α=5%, df= n-2, dimana n menunjukan total data yang digunakan. Maka df=28-2=26, penelitian ini menggunakan n sebesar 28 dan nilai df sebesar 26 dengan tingkat signifikan 0.05 maka diperoleh r tabel = 0,374. Kemudian hasil dari r tabel = 0,374 dibandingkan dengan r hitung menggunakan pengujian korelasi bivariate. Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid, namun jika r hitung < r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan di SDN Lopait 01 pada kelas 6 yang jumlah siswanya sebanyak 28 siswa. Di siklus 1 dan siklus 2 masing-masing terdapat 60 soal yang diujikan, 50 soal pilihan ganda dan esay 10. Hasil dari uji validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I Nomor Soal Sebelum Instrumen Uji Validitas No. Indikator Pilihan Esay Pilihan Ganda Esay Ganda Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid1,3,5,7,9,11 1,2,3 1,3,5,9,13,17 7,11,15,2 2,3
1
1. Menceritakan ,13,15,17,1 ,19,23
1 sebab jatuhnya 9,21,23 daerah-daerah nusantara ke dalam kekuasaan pemerintah Belanda.
2,4,6,8,10,1 4,5 4,6,8,14,16,2 2,10,12,1
4
5
2. Menjelaskan 2,14,16,18, 4 8,20,22 sistem kerja 20,22,24 paksa dan penarikan pajak yang memberatkan rakyat.
25,27,29,31 6,7,8 25,27,33,35, - 29,31,39, 6,7,8
3 Menceritakan ,33,35,37,3 37,47,49 41,43,45 perjuangan
9,41,43,45, 47,49 para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah Belanda.
26,28,30,32 9,10 28,39,30,34, 26,32,40, 9,10 -
4 Menceritakan ,34,36,38,4 38,42,44,46,
48 pendudukan
0,42,44,46,
50 48,50
Jepang di Indonesia.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II Nomor Soal Sebelum Instrumen Uji Validitas Pilihan No. IndikatorEsay Pilihan Ganda Esay Ganda Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid
1,3,5,7,9,11 1,2,3 1,5,9,13,1 3,7,11,15 2,3
1
1. Menjelaskan ,13,15,17,1 7,19 ,21,23 beberapa 9,21,23 usaha dalam rangka mempersiapka n kemerdekaan.
- 2,4,6,8,10,1 4,5 4,6,10,14, 2,8,12,20 4,5
2. Menjelaskan 2,14,16,18, 16,18,24 ,22 perlunya
20,22,24 perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.
25,27,29,31 6,7,8 25,27,33,3 29,31,35, 7,8
6
3 Mengidentifik ,33,35,37,3 7,47,49 39,41,43, asi beberapa
9,41,43,45,
45 47,49 tokoh dalam mempersiapka n kemerdekaan.
26,28,30,32 9,10 28,30,34,3 26,32,36,
10
9
4 Menunjukkan ,34,36,38,4 8,42,46,48 40,44 sikap
0,42,44,46, ,50 48,50 menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapka n kemerdekaan.
b. Validitas (Angket Kemandirian Belajar IPS Siswa)
Analisis validitas angket yaitu yang dimaksudkan untuk mengetahui instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpukan data. Cara menghitung validitas angket ialah dengan cara menghitung koefisien korelasi skor pada tiap pernyataan tersebut dengan jumlah skor lainnya. Penelitian ini menggunakan uji validitas product moment yang disampaikan oleh Pearson (Arikunto, 2009:72), dengan rumus yang digunakan untuk validitas tiap item soal sebagai berikut:
Alat ukur dikatakan baik jika hasilnya memiliki kesejajaran dan keabsahan. Sebuah item dikatakan valid jika memiliki pengaruh besar terhadap skor total. Sebuah item memiliki validitas tinggi jika skor pada item mempunyai korelasi yang tinggi terhadap skor total. Uji validasi ini diukur dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version
bivariate pearson . Analisis item ini dengan menghitung korelasi
tersebut dibandingkan dengan nilai tabel α=5%, df= n-2, dimana n menunjukan total data yang digunakan. Maka df=28-2=26, penelitian ini menggunakan n sebesar 28 dan nilai df sebesar 26 dengan tingkat signifikan 0.05 maka diperoleh r tabel = 0,374. Kemudian hasil dari r tabel = 0,374 dibandingkan dengan r hitung menggunakan pengujian korelasi bivariate. Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid, namun jika r hitung < r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan di SDN Lopait 01 pada kelas 6 yang jumlah siswanya sebanyak 28 siswa, terdapat 55 pernyataan yang diujikan. Setelah melakukan uji validitas angket kemandirian belajar di SD N Lopait 01 pada siswa kelas 6 peneliti mendapatkan 30 pernyataan yang dinyatakan valid.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Angket No Aspek Indikator No. Item ∑
F
V T U
V T Item Valid
V V
1. Tidak - Belajar dengan 1,3, 1,5 3 2,4, 2 4,6,
3 Tergan 5 6,7
7 caranya sendiri. tung Orang - Mengerjakan soal Lain latihan tanpa menunggu temannya mengerjakan.
- Belajar atas kemauan sendiri.
2. Percay - Menjawab 8, 14, 8, 9, 11, 9,
7 a Diri 14, 15, 17 10, 12, 10, pertanyaan dengan
15, 16 11, 13, percaya diri. 16, 12, 18 17 13,
- Percaya pada
18 kemampuannya sendiri.
- Mampu
3. Mengk - Berusaha 19, 19, 24, 21, 21, 22,
5 ontrol 20, 20, 22, 25 23, meningkatkan
Diri 24, 26 23, prestasi belajar IPS.
26
25
- Dapat menerima saran dan kritik terhadap pekerjaannya.
- Meneliti pekerjaannya setelah selesai dikerjakan.
4. Motiva - Bersemangat saat 28, 28 29, 27, 27 30,
2 si 29, 33 30, 31, mempresentasikan
33 31,
32 hasil pekerjaannya.
32
- Mempunyai semangat dalam belajar.
- Antusias saat mengikuti pembelajaran.
5. Tangg - Menepati jam 34, 37, 34, 35, 35, 42,
6 ung 37, 39, 40, 36, 36, 46 belajar. Jawab 39, 41 43, 38,
38
- Mengumpulkan 40, 44, 42,
41,
45
46 tugas tepat waktu. 43,
- Mengikuti 44,
45 pembelajaran dengan sungguh- sungguh.
- Membuat jadwal belajar.
6. Inisiati - Inisiatif dalam 47, 47,
49
50
50 3 - f 48, 48 belajar. Belajar
49 Sumbe
52
51
53
53
- 7. - Menggunakan 51,
2 r 52 sumber belajar yang
Releva n relevan.
8.
54
54 - - Evalua - Meninjau kembali
55
55
2 si pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Jumlah
30 Keterangan tabel:
F : Favorable U : Unfavorable TV : Tidak Valid V : Valid
Berdasarkan tabel diatas yang dinyatakan valid pernyataan favorable dan unfavorable berjumlah 30 pernyataan yang nantinya dipergunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2010: 173) “instrumen yang reliable ialah instrument yang apabila dipergunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, dapat menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS for windows version
20. Penelitian ini menggunakan teori Azwar (2012: 98) jika suatu koefisien
reabilitas yang tingginya hanya 0,60 hanya menampakkan variasi eror semata. Azwar juga menambahkan “sedangkan untuk tes yang digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih. Jadi penelitian ini untuk mengetahui tingkat reabilitas instrument atau chronchobas alphas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Setelah dilakukan uji reabilitas, maka dapat dilihat nilai alpha yang muncul. Hasil uji reabilitas soal siklus I, siklus II dan angket
Tabel 3.10 Rentang Indeks Reliabilitas Azwar (2012:98)No. Cronbach’s Alpha Indeks N of Item Interpretasi 1. 0,800 – 1,000 Sangat reliabel 2. 0,600 Reliabel
- – 0,800 3. 0, 400 Cukup reliabel
- – 0,600 4. 0,200 Agak reli
- – 0,400 5. 0,200 Kurang reliabel
pilihan ganda
Reliability Statistics Cronbach's N of Items
Alpha 28 ,895
Esayy
Reliability Statistics Cronbach's N of Items
Alpha ,640
8 Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas pada Siklus 2
pilihan ganda
Reliability Statistics Cronbach's N of Items
Alpha 26 ,915
Esay
Reliability Statistics Cronbach's N of Items
Alpha ,689
7 Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Angket Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,913
30
3.6 Teknik Analisis Data
a. Tes Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu untuk membandingkan nilai tes sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II.
Perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi setelah menggunakan model pembelajara Active
Learning tipe Card Sort yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Pada saat
perhitungan analisis hasil belajar IPS dilakukan dengan m enghitung presentase ketuntasan belajar IPS secara keseluruhan dan menghitung rata-rata hasil belajar
IPS. KKM yang ditentukan dalam penelitian ini dengan persetujuan guru kolaborator pada mata pelajaran IPS adalah >66, jadi dengan cara demikian dapat diketahui siapa yang tuntas dan yang belum tuntas dalam belajar.
Nantinya semua penghitungan mengenai hasil belajar IPS siswa menggunakan bantuan SPSS for windows version 20. Berdasarkan hasil skor presentase yang didapat, maka kriteria dari hasil belajar IPS menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort dapat di jabarkan menjadi lima kriteria.Secara keseluruhan kriteria hasil obsevasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14 Kriteria hasil belajar
Saur Tampubolon (2014:214)
Kriteria RentangSangat rendah 1% - 20% Rendah 21% - 40% Sedang 41% - 60% Tinggi 61% - 80% Sangat tinggi 81% - 100%
b. Non tes
a) Observasi Obeservasi disini meliputi observasi terhadap kinerja guru dan siswa. Dari data observasi guru dan siswa dianalisis menggunakan penghitungan skala likert.penghitungan skla likert menurut Sugiono (2014:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Aspek yang diamati nantinya pada guru berupa 20 tindakan sedangkan siswa berupa 13 tindakan. Hasil skor yang diperoleh kemudian dijumlahkan lalu dipresentasekan dengan cara membagi jumlah skor yang diperoleh dengan skor ideal kemudian dikalikan 100% (Nana Sudjana, 2005:133). Perolehan penghitungan skor dapat dirumuskan dengan rumus di bawah ini:
Presentase = skor yang diperoleh x 100
Skor ideal
Presentase selanjutnya dikategorikan dengan klasifikasi berdasarkan penghitungan rumus interval kelas sebagai berikut:
Tabel 3.15 Rentang Presentase Observasi Guru dan Siswa Suharsimi Arikunto (2007:18) Kategori PrersentaseBaik Sekali 80% - 100% Baik 60% - 80%
Cukup 40% - 60% Kurang 20% - 40%
Kurang Sekali 0% - 20%
b) Dokumentasi Dokumentasi hanya bersifat sebagai pelengkap penelitian. Sebagai bukti bahwa telah benar-benar melakukan penelitian.
c) Angket Angket yang digunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa termasuk ke dalam penilaian afektif, mengacu dari pendapat
Poerwanti, dkk (2008:43) bahwa penilaian afektif dapat dilakukan dengan cara memberikan pernyataan-pernyataan yang harus dipilih atau ditanggapi siswa. Menurut sugiono (2014:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan tahu apa yang bisa di harapkan dari responden. Seperti yang di kemukakan Poerwanti tadi pemberian kuesioner dalam penilaian afektif bisa dengan pemberian pernyataan-pernyataan yang dapat mengetahui kemampuan afektif yang dimiliki siswa, untuk angket penilaian dapat dilakukan menggunakan perolehan skor. Untuk mengetauhi Skor jawaban angket dapat menggunakan Skala Likert yang biasa digunakan oleh peneliti menghitung skor angket. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiono (2014:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Angket kemandirian belajar disini terdiri dari 55 pernyataan yaitu berupa 28 pernyataan yang bernilai positif (+) dan 27 pernyataan yang bernilai (-). Dalam setiap pernyataan terdiri dari 4 alternatif pilihan jawaban yaitu: SL : Selalu JR : Jarang SR : Sering TP : Tidak pernah
Pedoman penskoran angket kemandirian belajar siswa dapat di nyatakan positif jika pernyataan tersebut sesuai apa yang diharapkan dari indikator dan disetiap pernyataan sudah ditetapkan disetiap indikatornya mana yang bernilai positif dan negatif. Pedoman penskorannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.16 Pedoman penskoran Angket Kemandirian
Belajar Siswa Sugiono (2014:94)
Jenis SL SR JR TP pernyataan Positif4
3
2
1 Skor Negatif
1
2
3
4 Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, kemudian
dihitung jumlah skor tiap butir pernyataan. Menghitung rata-rata presentase dari lembar angket kemandirian belajar siswa diamati dari setiap siklus, presentase perhitungan dari lembar angket dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for windows version 20.