HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PBL DENGAN PRESTASI BELAJAR Sri Wahyu Basuki, AA Subijanto, dan Hari Wiyoso

HUBUNGAN ANTARA KEDI SI PLI NAN DAN PERSEPSI MAHASI SWA
TENTANG PBL DENGAN PRESTASI BELAJAR
Sri Wahyu Basuki, AA Subijanto, dan Hari Wiyoso
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Pengaruh globalisasi yang melanda Indonesia menuntut perguruan
tinggi untuk menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dalam dunia
global. Dokter dituntut setidaknya memiliki kompetensi rata-rata
dokter, sebagai wujud prestasi belajar, yang sekualifikasi pada situasi
dan kondisi yang sebanding dalam melaksanakan prakteknya.
Kedisiplinan dan persepsi merupakan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis hubungan kedisiplinan dan persepsi
mahasiswa tentang PBL dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas
Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif observasional analitik (non-experiment)
yang menjelaskan hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas
(kedisiplinan dan persepsi mahasiswa tentang PBL) dan variabel terikat
(prestasi belajar). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross
sectional. Jumlah mahasiswa sebagai sampel sebanyak 56 orang. Data

diperoleh melalui kuesioner, ceklist dan dokumentasi, selanjutnya datadata yang terkumpul diolah dengan menggunakan analisis bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p hasil uji analisis antara
kedisiplinan dan indek prestasi adalah 0,312 dan antara persepsi
tentang PBL dan indek prestasi adalah 0,467, keduanya lebih besar dari
0,05. Koefisien korelasi yang ditunjukkan oleh nilai r sangat lemah
walaupun arah korelasi positif. Nilai r hasil uji analisis antara
kedisiplinan dan indek prestasi adalah 0,138 dan nilai r antara persepsi
tentang PBL dan indek prestasi adalah 0,099. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa baik variabel kedisiplinan maupun
persepsi tentang PBL, masing-masing tidak menunjukkan hubungan
yang signifikan terhadap prestasi belajar. Dengan demikian juga dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang sangat lemah antara
kedisiplinan dan prestasi belajar, demikian juga antara persepsi tentang
PBL dan prestasi belajar.
Kata kunci: anak malnutrisi, karakteristik anak, karakteristik
keluarga, Surakarta

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 73

ABSTRACT


The influence of globalization that swept Indonesia required universities
to produce graduates who can compete in a global world. Doctors have
claimed at least competence average physician, as a form of learning
achievement, which sekualifikasi in comparable circumstances in
implementing practice. Discipline and perception are several factors that
may affect achievement. This study aims to determine the discipline
analyze the relationship between students' perceptions of PBL and the
achievement of students of the Faculty of Medicine at the University of
Muhammadiyah Surakarta. This research is quantitative analytic
observational studies (non-experiment) which describes the relationship
between two variables, the independent variable (the discipline and
students' perceptions about PBL) and the dependent variable (academic
achievement). This study used cross-sectional approach. The number of
students in the sample as many as 56 people. Data obtained through the
questionnaire, checklist and documentation, subsequent data collected
was processed using bivariate analysis. The results showed that the pvalue of analysis of test results between discipline and achievement index
is 0.312, and the perception of PBL and achievement index is 0.467, is
greater than 0.05. The correlation coefficient r value indicated by the
correlation is very weak despite positive. R value analysis test results

between discipline and achievement index is 0.138 and the value of r
between perceptions of PBL and achievement index is 0.099. Based on
the results of this study concluded that both discipline and perception
variables PBL, respectively showed no significant relationship to
academic achievement. It can also be concluded that there is a very weak
correlation between discipline and academic achievement, as well as the
perception of PBL and learning achievement.
Keywords: discipline, perception, learning achievement.

PENDAHULUAN
Kemajuan yang pesat dalam
bidang
ilmu
pengetahuan
khususnya ilmu pengetahuan dan
teknologi
Ilmu
Kedokteran
menuntut tersedianya sumber daya
manusia

yang
handal
dan
terampil serta profesional dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat (Konsil Kedokteran
Indonesia, 2006). Sumber daya
manusia
yang
handal
dan
terampil serta profesional dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat tidak lepas dari produk

lulusan yang berprestasi. Dengan
demikian prestasi belajar yang
bagus akan mendukung produk
lulusan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Suparno menyebutkan (dalam
Tarmidi dan Wulandari, 2005) bahwa
ada dua faktor yang berperan dalam
menentukan prestasi, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor
internal antara lain kedisiplinan dan
persepsi
mahasiswa
yang
menimbulkan motivasi dan minat
belajar.

74 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 69 - 80

Penelitian
yang
dilakukan
Sutrisno et al. (2012), menunjukkan
bahwa menurut persepsi mahasiswa,
penerapan Problem Base Learning

(PBL)
menyebabkan aktifitas
mahasiswa meningkat dengan diskusi
dan
suasana
belajar
tidak
membosankan dan materi kuliah
lebih
mudah
dipahami.
Jenis
penelitian ini adalah kualitatif.
Penelitian yang dilakukan oleh
Saputra (2012) menyatakan bahwa
motivasi dan disiplin meningkatkan
prestasi belajar, hanya saja peran
disiplin
meningkatkan
prestasi

belajar hanya 0,204. Penelitian ini
dilakukan di SMA negeri 12
Semarang,
dengan
teknik
pengambilan sampel proposional
random sampling.
Beberapa
penelitian
yang
dijelaskan di atas terbatas pada
tingkat SMA dan SMP. Penelitian
dengan
sampel
mahasiswa
sebagaimana yang dilakukan Sutrisno
et al. (2012) berjenis kualitatif.
Dengan demikian penelitian dengan
sampel mahasiswa yang diterapkan
PBL dan berjenis kuantitatif belum

terkaver.
Penelitian
ini
bertujuan
menganalisis hubungan kedisiplinan
dan persepsi mahasiswa tentang PBL
dengan prestasi belajar mahasiswa
Fakultas Kedokteran di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Kedisiplinan
adalah
sikap
kepatuhan siswa untuk menerima
dan melaksanakan sebuah aturan,
norma, dan metode yang diterapkan
sebagai hasil proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu
(Koesoema dan Sunardi, 2007).
Pembiasaan sikap disiplin siswa perlu
ditegakkan. Beberapa cara yang dapat

dilakukan
untuk
membiasakan

kedisiplinan siswa antara lain:
membiasakan sikap guru yang
demokratis, melakukan kerjasam
dengan orang tua, melakukan
pembimbingan
dan
pembinaan
disiplin, membuat tata tertib sekolah,
dan membentuk pamong sekolah
(Ahmadi dan Supriyono, 2008).
Persepsi adalah kesadaran akan
adanya suatu rangsang (sensasi) dari
pancaindra disertai pemahaman atau
pengertian
tentang
rangsang

tersebut, karena ada interaksi atau
asosiasi dengan rangsang yang
lainnya atau rangsang yang sudah
dipahami sebelumnya (Baihagi et al.,
2007).
PBL adalah suatu metode
pembelajaran baru di mana sejak
awal mahasiswa dihadapkan pada
suatu masalah, kemudian diikuti oleh
proses pencarian informasi yang
bersifat
strudent
centered
mendasarkan prinsip-prinsip adult
learning berupa belajar mandiri,
mendorong ketrampilan life long
learning (Harsono, 2008).
Prestasi belajar adalah hasil
yang dicapai dari suatu aktivitas
belajar yang

dilakukan
secara
sengaja,
berupa
penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang
mencakupi bidang kognitif, afektif,
dan psikomotor yang dikembangkan
oleh mata pelajaran dan didasarkan
pada pengukuran dan penilaian
berupa
angka-angka
yang
dicantumkan dalam laporan hasil
belajar pada periode tertentu (Efendi,
2005) dan (Widyaningrum dan
Rachmawati, 2007). Suparno dalam
Tarmidi dan Wulandari (2005)
mengemukakan, ada dua faktor yang
berperan dalam menentukan prestasi,
yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 75

Hipotesis yang akan dibuktikan
pada penelitian ini adalah: ada
hubungan yang bermakna antara
kedisiplinan dan prestasi belajar, ada
hubungan yang bermakna antara
persepsi mahasiswa tentang PBL dan
prestasi belajar, dan ada hubungan
yang bermakna antara kedisiplinan,
persepsi mahasiswa tentang PBL, dan
prestasi belajar.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif observasional
analitik
(non-experiment)
yang
menjelaskan hubungan dua variabel,
yaitu variabel bebas (kedisiplinan dan
persepsi mahasiswa tentang PBL) dan
variabel terikat (prestasi belajar).
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
cross
sectional,
pengukuran terhadap variabel bebas
(faktor risiko) dan variabel terikat
(efek) dilakukan sekali dan dalam
waktu
yang
bersamaan
(Sastroasmoro dan Ismael, 2008) dan
(Arief, 2010). Penelitian ini dilakukan
di
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta dengan waktu penelitian
bulan Oktober 2012.
Populasi
sumber
dalam
penelitian
ini
adalah
seluruh
mahasiswa Fakultas Kedokteran di
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta yang terdaftar tahun 2012,
sebanyak 457 orang. Berdasarkan
rumus Haris 1985 dalam Murti
(2010), besar sampel 52 orang. Data
dikumpulkan melalui kuesioner,
ceklist, dan dokumen. Data yang
terkumpul dianalisis dengan analisis
spearmen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian
hubungan
kedisiplinan dan persepsi mahasiswa

tentang PBL dengan prestasi belajar
ini
dilaksanakan
di
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
pada
bulan Oktober 2012, menggunakan
metode pengambilan data stratified
cluster sampling, besar sampel 56
mahasiswa. Data yang diperoleh dari
sampel sebesar 56 tersebut sebagai
berikut:
Tabel 1. Distribusi Sampel
Berdasarkan Strata
Jumlah
Strata
%
Responden
Semester tiga
18
32
Semester
18
32
lima
Semester
20
36
tujuh
Total

56

100

Berdasarkan Tabel 1 dapat
diketahui bahwa jumlah responden
semester tiga sebanyak 18 (32%),
jumlah responden semester lima
sebanyak 18 (32%), dan jumlah
responden semester tujuh sebanyak
20 (36%). Dengan demikian terlihat
bahwa jumlah responden di dalam
setiap kelompok merata.
Tabel 2. Distribusi Sampel
Berdasarkan Kesiapan
Mengikuti PBL
Kesiapan
Jumlah
%
Responden
Siap
51
91
Tidak siap
5
9
Total
56
100
Berdasarkan tabel 2 dapat
diketahui bahwa jumlah responden
yang menyatakan siap mengikuti PBL
sebanyak
51 (91%), sedangkan
responden yang menyatakan tidak

76 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 69 - 80

responden yang paling banyak adalah
olahraga.

siap mengikuti PBL 5 (9%). Dengan
demikian terlihat
bahwa hampir
semua responden siap mengikuti
PBL.

Tabel 4. Distribusi Sampel
Berdasarkan Keadaan Keluarga
Keadaan
Jumlah
%
Responden
Keluarga
Harmonis
54
96
Tidak
2
4
harmoni
Total
56
100

Tabel 3. Distribusi Sampel
Berdasarkan Bakat
Bakat
Jumlah
%
Responden
Musik
14
25
Olah raga
20
35
Analisis
13
22
Lain-lain
10
18
Total
57
100

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
bahwa jumlah responden yang
berasal dari keluarga harmonis
sebanyak 54 (96%) sedangkan
responden yang berasal dari keluarga
tidak harmonis sebanyak 2 (4%).
Dengan demikian terlihat bahwa
mayoritas responden berasal dari
keluarga harmonis.

Berdasarkan tabel 3 dapat
diketahui bahwa jumlah responden
yang berbakat musik sebanyak 14
(25%), olah raga 20 (35%), analisis 13
(22%), selainnya 10 (18%). Dengan
demikian terlihat bahwa
bakat

Tabel 5. Distribusi Nilai Mean, Minimum, Maximum, Standar
Deviasi, dan 95% Confidence Interval
Variabel
Kedisiplinan
Persepsi tentang
PBL
Indek prestasi

Mean
83,66
94,91

Min.
55
75

Max.
100
139

SD
7,80
1,01

95% Confidence interval
81,57 - 85,75
92,21 – 97,61

298

130

367

4,91

285 - 311

Berdasarkan tabel 5, dapat
diketahui
bahwa
variabel
kedisiplinan diperoleh nilai mean
83,66, minimum 55, maximum100,
standar deviasi 7,80, dan 95%
Confidence interval 81,57 - 85,75.
Variabel persepsi diperoleh nilai
mean
94,91,
minimum 75,
maximum139, standar deviasi 1,01,
dan 95% Confidence interval 92,21 –
97,61. Variabel kedisiplinan diperoleh
nilai mean 2,98, minimum 130,
maximum367, standar deviasi 4,91
dan 95% Confidence interval 285 –
311.

Tabel 6. Tes Normalitas untuk
Mengetahui Distribusi Data
Variabel

Kolmogorov Transformasi
smirnov
data
kedisiplinan
0,087
Persepsi
0,077
tentang
PBL
Indek
0,002
0,000
preatasi

Penelitian ini menggunakan uji
normalitas data Kolmogorov smirnov
karena sampel yang diambil lebih
dari 50 sampel. Berdasarkan tabel di
atas, dapat diketahui bahwa data
variabel kedisiplinan mempunyai
nilai p = 0,087 , karena nilai p > 0,05

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 77

data indek prestasi terdistribusi tidak
normal normal.
Ada tidaknya korelasi antar variabel
dapat diketahui dengan melakukan
uji bivariat. Uji pearson tidak dapat
dilakukan karena data variabel terikat
(indek prestasi) terdistribusi tidak
normal. Dengan demikian dilakukan
uji alternatif yaitu uji spearmen,
sebagaimana disebutkan oleh Dahlan
(2009).

menunjukkan
bahwa
data
kedisiplinan terdistribusi normal.
Data variabel persepsi mempunyai
nilai p = 0,077 , karena nilai p > 0,05
menunjukkan bahwa data persepsi
terdistribusi normal. Data variabel
indek prestasi mempunyai nilai p =
0,002
,
setelah
dilakukan
transformasi, hasil 0,000, karena
nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa

Tabel 7. Uji bivariat untuk Mengetahui Korelasi antar Variabel
Nilai p
0,312
0,467

Uji Spearmen
Kedisiplinan – indek prestasi
Persepsi tentang PBL – indek prestasi

Pada tabel 7, didapatkan hasil
signifikasi
(2-tailed)
korelasi
kedisiplinan dan indek prestasi
adalah 0,312 Karena nilai p < 0,25,
menunjukkan tidak ada korelasi
antara kedisiplinan dan indek
prestasi,
demikian
juga
tidak
memenuhi syarat untuk dilakukan uji
regresi. Hasil signifikasi (2-tailed)
korelasi persepsi dan indek prestasi
adalah 0,467. Karena nilai p < 0,25,
menunjukkan tidak ada korelasi
antara persepsi dan indek prestasi,
demikian juga tidak memenuhi syarat
untuk dilakukan uji regresi.

Nilai r
0,138
0,099

Keterangan
Tidak bermakna
Tidak bermakna

Tabel 8. Tes Normalitas Residu
Variabel
Kolmogorov
smirnov
Standardized
0,007
residual
Penelitian ini menggunakan uji
normalitas data Kolmogorov smirnov
karena sampel yang diambil lebih
dari 50 sampel. Berdasarkan tabel 16,
dapat diketahui bahwa residu
mempunyai nilai p = 0,007 , karena
nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa
residu terdistribusi tidak normal.

Tabel 9. Distribusi Nilai Mean, Minimum, Maximum, Standar Deviasi, dan 95%
Confidence Interval terhadap Residu

Variabel
Standardize
d residual

Mean

Min.

Max.

SD

0

-3,317

1,330

0,98

Berdasarkan tabel 9, dapat
diketahui bahwa residu mempunyai
nilai mean 0, minimum -3,317,

95% Confidence
interval
-2,63 – 0,26

maximum 1,330, standar deviasi
0,98, dan 95% Confidence interval 2,63 – 0,26.

78 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 69 - 80

Tabel 10. Uji bivariat untuk Mengetahui Korelasi antara Variabel
Independen dan Residu
Komponen uji
Kedisiplinan

Standardized
residual
Persepsi
tentang
PBL

Standardized residual
Kedisiplinan – persepsi tentang
PBL

Berdasarkan
tabel
10,
didapatkan nilai korelasi kedisiplinan
dan Standardized residual adalah 0,18.
Karena nilai r <
0,8,
menunjukkan tidak ada korelasi yang
kuat
antara
kedisiplinan
dan
Standardized residual. Nilai korelasi
persepsi dan Standardized residual
adalah -0,31. Karena nilai p < 0,8,
menunjukkan tidak ada korelasi yang
kuat
antara
persepsi
dan
Standardized residual. Nilai korelasi
persepsi dan kedisiplinan adalah
0,04. Karena nilai p <
0,8,
menunjukkan tidak ada korelasi yang
kuat
antara
persepsi
dan
kedisiplinan.
Pembahasan
Besar sampel yang didapatkan dalam
penelitian ini adalah 56 orang yang
terdiri dari 18 responden semester
tiga, 18 respoden semester lima, dan
20 responden semester tujuh.
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa
besar responden tersebar secara
merata pada semua semester.
Penyebaran responden yang merata
pada
semua
semester
dapat
menggambarkan keadaan responden
dan mewakili semua semester. Besar
sampel
56
responden
sudah
memenuhi kriteria minimal sampel
yang disebutkan pada bab III.
Dengan
demikian
sampel
ini
representatif.
Berdasarkan tabel 2, diketahui
bahwa 91 % responden menyatakan
kesiapan mengikuti PBL. Hal ini

Jenis uji
spearmen

Nilai r
-0,18

Keterangan
Tidak kuat

spearmen

-0,31

Tidak kuat

pearson

0,04

Tidak kuat

menunjukkan bahwa hampir semua
responden siap mengikuti PBL.
Dengan
demikian
ketidaksiapan
dapat diabaikan, sehingga dilihat dari
arah kesiapan, responden homogen.
Berdasarkan tabel 3, diketahui
bahwa bakat responden yang paling
banyak adalah olahraga (35%) bukan
analisis. Sementara PBL menuntut
mahasiswa untuk beranalisis. PBL
adalah suatu metode pembelajaran di
mana
sejak
awal
mahasiswa
dihadapkan pada suatu masalah,
kemudian
diikuti
oleh
proses
pencarian informasi yang bersifat
student
centered,
sebagaimana
disebutkan oleh Harsono (2008).
Padahal bakat dapat mempengaruhi
prestasi belajar. Seseorang akan lebih
mudah mempelajari sesuatu yang
sesuai dengan bakatnya, sebagaimana
dikemukakan oleh Ahmadi dan
Supriyono (2008). Mahasiswa yang
tidak berbakat analisis akan kesulitan
mengikuti PBL, sehingga prestasi
belajar
dapat
menurun.
Pada
penelitian ini diketahui bahwa ratarata prestasi belajar responden 2,98,
yaitu kurang dari 3.
Berdasarkan tabel 4, diketahui
bahwa jumlah responden yang
berasal dari keluarga harmonis
sebanyak 96 %. Hal ini menunjukkan
bahwa hampir semua responden
berasal dari keluarga harmonis.
Dengan demikian ketidakharmonisan
keluarga dapat diabaikan, sehingga
dilihat dari keadaan keluarga,
responden homogen. Selanjutnya

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 79

dilakukan uji normalitas data dan uji
korelasi.
Berdasarkan uji normalitas data
dapat disimpulkan bahwa variabel
kedisiplinan dan persepsi tentang
PBL terdistribusi normal, sedangkan
variabel indek prestasi sebagai
variabel terikat terdistribusi tidak
normal.
Hasil
ini
membawa
konsekuensi untuk tidak dapat
dilakukan Uji pearson sehingga
untuk memperoleh korelasi antar
variabel menggunakan uji alternatif
yaitu uji spearmen.
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa baik variabel
kedisiplinan maupun
persepsi
tentang PBL, masing-masing tidak
menunjukkan
hubungan
yang
signifikan terhadap prestasi belajar.
Nilai p hasil uji analisis antara
kedisiplinan dan indek prestasi
adalah 0,312 dan antara persepsi
tentang PBL dan indek prestasi
adalah 0,467, keduanya lebih besar
dari 0,05. Koefisien korelasi yang
ditunjukkan oleh nilai r sangat lemah
walaupun arah korelasi positif. Nilai r
hasil uji analisis antara kedisiplinan
dan indek prestasi adalah 0,138 dan
nilai r antara persepsi tentang PBL
dan indek prestasi adalah 0,099.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat korelasi yang sangat
lemah
antara kedisiplinan dan
prestasi belajar, demikian juga antara
persepsi tentang PBL dan prestasi
belajar.
Korelasi antara kedisiplinan dan
persepsi tentang PBL dengan prestasi
belajar dapat dilakukan dengan uji
korelasi multivariat, yaitu uji regresi,
manakala
variabel
tersebut
memenuhi syarat untuk dilakukan uji
regresi. Syarat-syarat uji regresi
sebagai berikut: hasil uji bivariat
antara variabel independen dan
dependen menunjukkan nilai p <

0,25 , hubungan variabel independen
dan dependen harus linier, residu
mempunyai distribusi normal, Residu
mempunyai rerata sebesar 0, residu
tidak mempunyai hubungan yang
kuat dengan variabel independen,
residu mempunyai varian yang
konstan, dan tidak ada korelasi yang
kuat antara variabel independen
Dahlan (2009).
Berdasarkan tabel 7 dapat
diketahui bahwa nilai p hasil uji
analisis antara kedisiplinan dan indek
prestasi adalah 0,312 dan antara
persepsi tentang PBL dan indek
prestasi adalah 0,467, keduanya lebih
besar dari 0,25. Syarat variabel dapat
dimasukkan dalam uji regresi
manakala nilai p < 0,25. Dengan
demikian
kedua
variabel
ini
(kedisiplinan dan persepsi tentang
PBL) tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan uji regresi.
Hubungan variabel independen
dan dependen linier apabila scatter
berada di sekitar garis diagonal.
Hubungan variabel independen dan
dependen pada penelitian ini tidak
linier karena scatter tidak berada di
sekitar
garis
diagonal
(lihat
lampiran). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dilihat dari
kelinieritasan hubungan variabel
independen dan dependen, maka
tidak memenuhi syarat regresi.
Uji normalitas terhadap residu
menggunakan
uji
kolmogorov
smirnov karena jumlah sampel >50.
Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui
bahwa residu mempunyai nilai p =
0,007 , karena nilai p < 0,05
menunjukkan
bahwa
residu
terdistribusi tidak normal. Dengan
demikian, maka syarat regresi tidak
terpenuhi.
Berdasarkan tabel 9, dapat
diketahui bahwa residu mempunyai

80 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 69 - 80

rata-rata 0. Dengan demikian, maka
dan persepsi tentang PBL adalah
0,04. Korelasi dikatakan kuat apabila
syarat regresi tidak terpenuhi.
nilai r < 0,8. Karena nilai r < 0,8,
Korelasi variabel independen
menunjukkan tidak ada korelasi yang
dan residu dapat diketahui pada tabel
kuat antara kedisiplinan dan persepsi
10. Berdasarkan tabel 10, didapatkan
tentang PBL. Dengan demikian maka
nilai korelasi kedisiplinan dan
syarat regresi terpenuhi.
Standardized residual adalah -0,18.
Residu mempunyai varian yang
Korelasi dikatakan kuat apabila nilai r
konstan
apabila
scatter
tidak
< 0,8. Karena nilai r <
0,8,
mempunyai pola tertentu. Analisis
menunjukkan tidak ada korelasi yang
residu
penelitian
ini,
grafik
kuat
antara
kedisiplinan
dan
menunjukkan scatter mempunyai
Standardized residual. Nilai korelasi
pola tertentu (lihat lampiran grafik
persepsi dan Standardized residual
SPSS). Dengan demikian maka syarat
adalah -0,31. Karena nilai p < 0,8,
regresi tidak terpenuhi.
menunjukkan tidak ada korelasi yang
kuat
antara
persepsi
dan
Berdasarkan uraian tentang syarat
Standardized
residual.
Dengan
regresi, dapat disimpulkan bahwa
demikian maka syarat regresi
sebagian syarat regresi terpenuhi,
terpenuhi.
sebagian tidak terpenuhi. Berikut ini
Korelasi
antar
variabel
tabel
untuk
memudahkan
independen dapat diketahui pada
pemahaman
terpenuhi
tidaknya
tabel 10. Berdasarkan tabel 10,
syarat regresi.
didapatkan nilai korelasi kedisiplinan
Tabel 11. Syarat regresi
Syarat regresi
uji bivariat antara variabel
independen dan dependen
hubungan variabel independen
dan dependen harus linier
residu mempunyai distribusi
normal
residu mempunyai rerata sebesar
0
residu tidak mempunyai
hubungan yang kuat dengan
variabel independen
residu mempunyai varian yang
konstan
Hubungan antara variabel
independen tidak kuat
Berdasarkan tabel 11, dapat
disimpulkan bahwa data penelitian
ini tidak dapat dilakukan uji regresi.

Standar nilai
p < 0,25

Keterangan
tidak terpenuhi

scatter berada di
sekitar garis
diagonal
p > 0,05

tidak terpenuhi

Mean = 0

Terpenuhi

r < 0,8

Terpenuhi

scatter tidak
mempunyai pola
tertentu
r < 0,8

Tidak terpenuhi

tidak terpenuhi

Terpenuhi

Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan
hipotesis
yang
telah
dirumuskan
dan
bertentangan
dengan beberapa penelitian yang

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 81

sudah disebutkan dalam BAB II.
Ketidaksesuaian hasil penelitian ini
dengan
hipotesis
yang
telah
dirumuskan dan beberapa penelitian
yang sudah disebutkan dalam BAB II
mendorong
peneliti
untuk
menganalisis
kevalidan
hasil
penelitian ini, apakah hasil valid
ataukah tidak. Apabila penelitian ini
telah valid maka akan menghasilkan
teori
yang
berbeda
bahwa
kedisiplinan dan persepsi itu tidak
ada hubungan secara bermakna
dengan prestasi belajar.
Kevalidan
penelitian
itu
ditentukan
oleh
ada
tidaknya
kesalahan sistematis, yaitu deviasi
hasil-hasil
atau
penarikan
kesimpulan dari yang sesungguhnya,
sebagaimana yang dikemukakan oleh
Murti (2010). Penelitian yang valid
akan terhindar dari kesalahan
sistematis.
Kesalahan
sistematis
meliputi bias pengukuran, bias
seleksi,
dan
faktor
perancu.
Selanjutnya akan dicari apakah ada
kesalahan sistematis.
Pengukuran
variabel
kedisiplinan dilakukan dengan alat
ukur ceklist. Alat ukur ini telah
dilakukan
uji
validitas
dan
reliabilitas.
Pernyataan
yang
digunakan adalah pernyataan yang
valid dan satu pernyataan kurang
valid tetapi ada kaitan erat dengan
pernyataan
yang
valid
(yaitu
pernyataan nomor 18 kurang valid,
merupakan pertanyaan yang bersifat
unfavorabel dari pernyataan nomor
14 yang valid). Walaupun alat ukur
ini valid tetapi nilai kevalidannya
tidak sangat tinggi, karena nilai r
kurang dari 0,80, sebagaimana yang
dikemukakan Nugraha dalam Anwar
(2011).
Hasil uji reliabilitas
kedisiplinan adalah 0,717, yang
menunjukkan tingkat reliabilitas

tinggi, sebagaimana dikemukakan
oleh Guilford dalam Anwar (2011).
Pengukuran variabel persepsi
tentang PBL dilakukan dengan alat
ukur kuesioner. Alat ukur ini telah
dilakukan
uji
validitas
dan
reliabilitas.
Pertanyaan
yang
digunakan adalah pertanyaan yang
valid dan beberapa pertanyaan
kurang valid tetapi ada kaitan erat
dengan pernyataan yang valid.
Walaupun alat ukur ini valid tetapi
nilai kevalidannya pada tingkatan
cukup, rendah, dan sangat rendah,
karena nilai r kurang dari 0,60,
sebagaimana yang dikemukakan
Nugraha dalam Anwar (2011). Hasil
uji reliabilitas persepsi tentang PBL
adalah 0,654, yang menunjukkan
tingkat
reliabilitas
sedang,
sebagaimana
dikemukakan
oleh
Guilford dalam Anwar (2011).
Pengukuran
variabel
indek
prestasi dilakukan dengan alat ukur
kuesioner dan dokumen. Hasil
kuesioner
dikonfirmasi
dengan
dokumen,
dengan
demikian
diharapkan hasil yang valid.
Sampel penelitian ini juga telah
disyaratkan bahwa hasil tes LMMPI
kurang atau sama dengan 10, yang
berarti bahwa kejujuran responden
dalam memberikan jawaban tidak
diragukan lagi.
Populasi penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran di
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta, bukan populasi umum.
Sampel telah mewakili dan tersebar
merata setiap semester. Dengan
demikian
bias
seleksi
dapat
dihindarkan.
Faktor perancu adalah faktor
ketiga yang merupakan faktor yang
mempengaruhi
variabel
terikat,
sebagaimana yang dikemukakan oleh
Murti (2010). Banyak faktor yang
mempengaruhi
prestasi
belajar,

82 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 69 - 80

sebagaimana disebutkan dalam BAB
II. Tidak semua faktor perancu
tersebut dapat dikendalikan oleh
peneliti. Dengan demikian banyak
faktor lain yang mempengaruhi hasil
penelitian ini.
Tinjauan
dari
teknis
pengambilan data, pengambilan data
penelitian ini dilakukan pada jam
12.30 WIB. Peneliti menyediakan
minum tapi tidak menyediakan
makan kepada responden. Kondisi
lapar dan panas dapat mempengaruhi
responden dalam mengisi kuesioner,
tentunya hal ini akan berbeda dengan
hasil pengisian kuesioner manakala
responden dalam keadaan fit, di
waktu pagi hari. Pada saat pengisian,
banyak responden terlihat tergesagesa, tentunya hal ini dapat juga
mempengaruhi hasil. Kondisi-kondisi
tersebut
dapat
menyebabkan
responden tidak mengisi kuesioner
dengan pengisian yang sebenarnya.
Sebagaimana
telah
dikemukakan sebelumnya bahwa
penelitian ini tidak sesuai dengan
banyak penelitian, tetapi terdapat
penelitian
yang
mendukung
penelitian
ini,
dilakukan
oleh
Riadiany (2011) yang menyimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara persepsi terhadap
efektivitas pengajaran di sekolah
dengan kecemasan siswa menghadapi
ujian nasional dan prestasi belajar
dengan kecemasan siswa menghadapi
ujian nasional, arah korelasi positif .
Penelitian yang dilakukan oleh
Tarmidi dan Wulandari (2005)
tentang prestasi belajar ditinjau dari
persepsi siswa terhadap iklim kelas
pada siswa yang mengikuti program
percepatan belajar, dilakukan di SMU
Negeri I Medan disimpulkan terdapat
korelasi yang lemah, r = 0,202.
Penelitian ini dilakukan pada
mahasiswa yang diterapkan PBL,

sementara belum semua perguruan
tinggi
menerapkannya.
Cara
pengambilan
sampel
dengan
stratified cluster sampling sehingga
merata pada semua semester.
Walaupun demikian, penelitian ini
mempunyai beberapa kekurangan.
Pengisian kuesioner dan ceklist
sebagai alat pengukuran data, tidak
dapat terlepas dari subyektivitas
responden. Nilai validitas
dan
reliabilitas alat ukur tidak tinggi
sehingga
dapat
mempengaruhi
kevalidan
hasil
penelitian.
Keterbatasan waktu menyebabkan
penelitian ini tidak menggunakan
pendekatan kohort. Pendekatan cross
sectional hanya menilai satu waktu,
tidak
mengevaluasi
sampai
mahasiswa tersebut lulus, yang
tentunya akan lebih sempurna
manakala dilakukan dengan kohort.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini,
dapat diambil kesimpulan yaitu:
Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kedisiplinan dan
prestasi belajar, didapatkan nilai p =
0,312. Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi mahasiswa
tentang PBL dan prestasi belajar,
didapatkan nilai p = 0,467.
Saran
Saran pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Dilakukan penelitian lebih
lanjut
dengan
memilih
waktu
pengambilan data pagi hari dan
kondisi responden yang optimal.
Dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang hubungan kedisiplinan
dan persepsi mahasiswa tentang PBL
dengan prestasi belajar, dengan
menggunakan populasi yang lebih
luas dan pendekatan kohort, dan

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 83

menggunakan
kuesioner
yang
mempunyai validitas dan reliabilitas
yang tinggi.

UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ucapkan terima kasih
kepada
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta yang telah menyediakan
mahasiswa
dan
tempat
untuk
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Supriyono, 2008.Psikologi Belajar. Cetakan II. Jakarta: Rineka
Cipta.
Anwar,S., 2011, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi kedua,
Cetakan XVI, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arief, M. 2010. Pengantar Metodelogi Penelitian untuk Ilmu
Kesehatan.Cetakan ketiga. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Baihaqi, Sunardi, Akhlar,R.N.R, Heryati,E. 2007. Psikiatri : Konsep Dasar dan
Gangguan-gangguan. Cetakan Kedua. Bandung: PT Refika Aditama.
Dahlan, S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jilid satu. Jakarta: Salemba Medika.
...............2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi keempat.
Jakarta: Salemba Medika.
Efendi, A., 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta.
Harsono, 2008. Pengantar Problem Bases Learning. Cetakan ketiga. Edisi
kedua.Yogyakarta: Medika Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta.
Koesoema,D dan Sunardi. 2007. Pendidikan karakter. Jakarta: PT
Grasindo.
Konsil Kedokteran Indonesia, 2006. Standar Kompetensi Dokter. Edisi I.
Jakarta. Konsil Kedokteran Indonesia.
Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Cetakan Kedua. Yokyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Riadiany, 2011. Tidak Ada Hubungan Negatif dan Signifikan antara Persepsi
terhadap Efektivitas Pengajaran di Sekolah dengan Kecemasan Siswa
Menghadapi Ujian Nasional dan Prestasi Belajar dengan Kecemasan
Siswa
Menghadapi
Ujian
Nasional.
tesis.
http://www.yai.ac.id/upi/publikasi. Diakses 4 Juni 2011

84 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 69 - 80

Saputra, F.K. 2007. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas Xi Sma Negeri 12 Semarang, tesis, http:// binadarma.ac.id.
Diakses, 16 Mei 2012.
Sastroasmoro dan Ismael. 2008. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Klinis.
Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Sutrisno, Sukarianingsih, dan Dedek, 2012, Studi Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBL) Untuk Meningkatkankualitas Pembelajaran
Penentuan Struktur Senyawa Organik Di Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang, tesis, http// Ebook Friday.com, di akses 1
Agustus 2012.
Tarmidi dan Wulandari. 2005. Prestasi Belajar Ditinjau dari Siawa terhadap
Iklim Kelas yang Mengikuti Program Percepatan Belajar.Psikologia,
volume 1. Sumatra Utara.

Hubungan Antara Kedisiplinan dan Persepsi Mahasiswa…. (Basuki, dkk.) 85

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24