RPS PSI 232 Bimbingan Karir S. Genap 2018

  RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 8 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata Kuliah : Bimbingan Karir Kode MK : PSI 232 Mata Kuliah Prasayarat :Psikologi Pendidikan Bobot MK : 2 (dua) sks Dosen Pengampu : Novendawati Wahyu Kode Dosen : 7205 Sitasari, M.Psi.,Psikolog Alokasi Waktu : 100 menit Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman

  kontekstual tentang Bimbingan Karir, memiliki strategi pengembangan dan perencanaan Bimbingan Karir sesuai dengan tingkatan sekolah yang dihadapi, serta mampu mempersiapkan dan menyusun program Bimbingan Karis bagi Siswa dengan tingkatan sekolah yang berbeda-beda.

  

BENTUK

KEMAMPUAN MATERI SUMBER

  INDIKATOR

PEMBELAJARA

AKHIR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

N

  1 Pengenalan

  1. Perubahan zaman -Ceramah 1. Hartono. (2016).

  1. Mahasiswa mampu

Program dan perkembangan - Diskusi Bimbingan Karier. menjelaskan

Bimbingan Karir di ilmu dan teknologi Jakarta : Kencana. mengenai hal-hal Sekolah,

  2. Munculnya Profesi

  2. Rahmad. (2014). yang membuat

Perkembangan Bimbingan Konseling Bimbingan Karir bimbingan dan

Bimbingan dan Karir

  (Suatu Kajian konseling menjadi Konseling dan Teoritis). Jakarta : urgent pada masa Bimbingan Creative sekarang. Pendidikan serta 3. Sukardi, D. K. (1987).

  2. Mahasiswa mampu Bimbingan Karir Bimbingan Karir di menjelaskan Sekolah-Sekolah. mengenai Jakarta : Ghalia kemunculan profesi Indonesia. bimbingan dan konseling karir

2 Menjelaskan Peran -Ceramah 1. Hartono. (2016).

  1. Mahasiswa mampu mengenai peran Pembimbing/Konselor -Diskusi Bimbingan Karier. mengkaji peranan profesi bimbingan - Role Play Jakarta : Kencana. profesi bimbingan dan konseling

  2. Rahmad. (2014). dan konseling dan terutama di ranah Bimbingan Karir belajar menjadi pendidikan (Suatu Kajian seorang pembimbing Teoritis). Jakarta : dan konselor Creative 3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia

  • Ceramah
  • Diskusi
  • Role Play 1. Hartono. (2016).
  • Ceramah
  • Diskusi 1. Hartono. (2016).

  2. Rahmad. (2014).

  1. Mahasiswa mampu mengkaji mengenai tugas perkembangan, perkembangan karir dari Ginzberg, teori perkembangan karir dan perkembangan hidup dari Super, dan teori mengenai keterampilan menghadapi tugas.

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  2. Rahmad. (2014).

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  Teori perkembangan dan pemilihan karir

  mengenai teori- teori perkembangan dan pemilihan karir menurut beberapa ahli

  5 Menjelaskan

  1. Mahasiswa mampu mengkaji pengertian bimbingan serta hubungan hubungan bimbingan dan konseling karir dan pendidikan

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  mengenai pengertian bimbingan serta hubungannya dengan konseling Pengertian bimbingan pendidikan dan bimbingan karir

  4 Menjelaskan

  2. Mahasiswa mampu mengkaji lahirnya organisasi profesi bimbingan dan konseling karir

  1. Mahasiswa mampu mengkaji pembaharuan pendidikan, kurikulum, bimbingan dan pentingnya pengetahuan bimbingan bagi guru dan konselor sekolah

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  2. Rahmad. (2014).

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  2. Organisasi profesi bimbingan

  1. Bimbingan sebagai unsur kompetensi dalam pendidikan

  3 Menjelaskan mengenai bimbingan sebagai unsur kompetensi dalam pendidikan

  Indonesia.

  • Ceramah
  • Diskusi 1. Hartono. (2016).

  2. Mahasiswa mampu mengkaji teori pemilihan karir Roe, keputusan karir behavioral Krumboltz, teori Holand, dan teori Trait and Factor dan mengkaji teori pengalaman masa kecil. Menjelaskan Pentingnya data pribadi -Ceramah 1. Hartono. (2016).

  1. Mahasiswa mampu

  6

  mengenai untuk pemahaman diri - Diskusi Bimbingan Karier. menkaji pemahaman pentingnya dan kemampuan mental -Case Study Jakarta : Kencana. diri dan pengambilan pemahaman diri umum

  2. Rahmad. (2014). keputusan untuk mengambil Bimbingan Karir

  2. Mahasiswa mampu keputusan (Suatu Kajian mengkaji pengertian Teoritis). Jakarta : kecerdasan dan Creative beberapa tes

  3. Sukardi, D. K. (1987). kemampuan mental Bimbingan Karir di umum Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  • 1. Menjelaskan Tes pengukuran dan -Ceramah 1. Hartono. (2016).

  1. Mahasiswa mampu

  7

  asal mula pemahaman diri - Diskusi Bimbingan Karier. mengkaji sejarah penggunaan tes Bakat vokasional - - Role Play Jakarta : Kencana. perkembangan tes psikologis Penggunaan tes -

  2. Rahmad. (2014). dan klasifkasi tes

  2. Menjelaskan dalam bimbingan Bimbingan Karir psikologis bakat (Suatu Kajian

  2. Mahasiswa mampu vokasional Teoritis). Jakarta : menkaji bakat

3. Menjelaskan

  Creative vokasional, bakat dan penggunaan tes

  3. Sukardi, D. K. (1987). kemampuan dan dalam institusi Bimbingan Karir di membahas bimbingan Sekolah-Sekolah. pengukuran minat Jakarta : Ghalia

  3. Mahasiswa mampu Indonesia. mengkaji etika penggunaan tes dan manfaat penggunaan tes dalam bimbingan Menjelaskan Bimbingan konseling -Ceramah

  1. Hartono. (2016).

  1. Mahasiswa mampu

  8

  pengertian profesi sebagai profesi dan - Diskusi Bimbingan Karier. mengkaji pengertian

bimbingan pelaksanaan bimbingan Jakarta : Kencana. dan persyaratan

konseling dan kode karir di sekolah

  2. Rahmad. (2014). profesi dan usaha- etik Bimbingan Karir usaha profesionalisasi (Suatu Kajian bimbingan Teoritis). Jakarta :

  2. Mahasiswa mampu

  • Ceramah
  • Diskusi - Case Study 1. Hartono. (2016).

  bimbingan karir di TK, SD, SMP, SMA, SMK Bimbingan karir di TK,

  1. Mahasiswa mampu

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia. praktik, penelitian dan pengembangan, penegakan kode etik dan organisasi profesi bimbingan karir

  9 Menjelaskan

SD, SMP, SMA, SMK

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  • Ceramah - Diskusi - Case Study 1. Hartono. (2016).

  2. Mahasiswa mampu membahas rancangan pokok konseling karir Trait and Factor, Konseling karir Client Centered dan konseling karir behavioral

  menjelaskan konseling pengambilan

  2. Mahasiswa mampu

  1. Mahasiswa mampu mengkaji berbagai macam program bimbingan karir, inventarisasi masalah dalam bimbingan karir dan orientasi dunia kerja

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah.

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  2. Rahmad. (2014).

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  berbagai macam program bimbingan karir Macam-macam bimbingan karir

  11 Menjelaskan

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu mengkaji pemberian informasi pekerjaan dalam konseling karir dan penggunaan data tes dalam konseling karir

  2. Rahmad. (2014).

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  mengenai hal-hal yang diperlukan dalam konseling pengambilan keputusan karir dan mampu membuat rancangan pokok konseling karir Konseling pengambilan keputusan dan rancangan pokok karir

  10 Menjelaskan

  memahami kelanjutan studi (akademik/vokasional) dan penyesuaian bimbingan dengan pokok-pokok tugas perkembangan siswa dalam setiap jenjang pendidikan

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  2. Rahmad. (2014).

  • Ceramah - Diskusi - Case Study 1. Hartono. (2016).
  • Diskusi - Observasi - Role Play 1. Hartono. (2016).

  • Diskusi - Observasi - Role Play 1. Hartono. (2016).

  Review

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifkasi bimbingan karir di sekolah

  2. Mahasiswa mampu menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah

  3. Mahasiswa mampu mengidentikasi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  14 Mampu

  mengidentifkasi dan menganalisa bimbingan karir di sekolah yang diobservasi Presentasi

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  2. Rahmad. (2014).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia

  1. Mahasiswa mampu mengidentifkasi bimbingan karir di sekolah

  2. Mahasiswa mampu menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  2. Rahmad. (2014).

  3. Mahasiswa mampu mengidentikasi siswa dalam menetapkan keputusan karir Mengetahui, Ketua Program Studi, Dra. Sulis Mariyanti, M.Si., Psikolog

  3. Sukardi, D. K. (1987).

  Indonesia. keputusan karir, mengenai stafng dan mengenai tindak lanjut dan evaluasi dalam program bimbingan karir

  12 Mampu

  mengidentifkasi dan menganalisa bimbingan karir di sekolah yang diobservasi Identifkasi bimbingan karir di sekolah 1

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  2. Rahmad. (2014).

  Bimbingan Karir (Suatu Kajian Teoritis). Jakarta : Creative

  Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.

  Bimbingan Karier. Jakarta : Kencana.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifkasi bimbingan karir di sekolah

  2. Mahasiswa mampu menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah

  3. Mahasiswa mampu

  mengidentifkasi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  13 Mampu

  mengidentifkasi dan menganalisa bimbingan karir di sekolah yang diobservasi Identifkasi bimbingan karir di sekolah 2

  • Diskusi - Presentasi 1. Hartono. (2016).

  Dosen Pengampu, Novendawati Wahyu Sitasari, M.Psi., Psikolog

  EVALUASI PEMBELAJARAN

  SE SI PROSED UR BENTU K SEKOR ≥ 77 (A / A-) SEKOR ≥ 65 (B- / B / B+) SEKOR ≥ 60 (C / C+) SEKOR ≥ 45 (D) SEKOR < 45 (E) BOBOT

  1 Pretest Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai hal- hal yang membuat bimbingan dan konseling menjadi

  Mahasiswa berusaha menjelaskan mengenai hal- hal yang membuat bimbingan dan konseling menjadi

  Mahasiswa berusaha menjelaskan mengenai kemunculan profesi bimbingan konseling dan karir

  Mahasiswa berusaha menjelaskan mengenai kemunculan profesi bimbingan konseling dan karir, namun

  Tidak dapat menjelaskan urgent pada masa sekarang, serta mengenai kemunculan profesi bimbingan konseling dan karir secara tepat urgent pada masa sekarang, serta mengenai kemunculan profesi bimbingan konseling dan karir kurang tepat

  2 Progress

  Test

  Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu mengkaji peranan profesi bimbingan dan konseling dan belajar menjadi seorang pembimbing dan konselor secara tepat

  Mahasiswa berusaha mengkaji peranan profesi bimbingan dan konseling dan belajar menjadi seorang pembimbing dan konselor

  Mahasiswa berusaha mengkaji peranan profesi bimbingan dan konseling dan belajar menjadi seorang pembimbing dan konselor, namun kurang tepat

  Mahasiswa hanya mampu mengkaji salah satu namun kurang tepat

  Tidak dapat menjelaskan

  3 Progress

  Test

  Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu mengkaji pembaharuan pendidikan, kurikulum, bimbingan dan pentingnya pengetahuan bimbingan bagi guru dan konselor sekolah dan

  Mahasiswa mampu mengkaji 3 hal secara tepat

  Mahasiswa mampu mengkaji 2 hal secara tepat

  Mahasiswa mampu mengkaji 1 hal namun kurang tepat

  Tidak dapat menjelaskan lahirnya organisasi profesi bimbingan dan konseling karir

  4 Progress

  Mahasiswa mampu mengkaji 1 teori pemilihan karir

  Mahasiswa mampu mengkaji

  Mahasiswa mampu mengkaji

  Mahasiswa mampu mengkaji

  Mahasiswa mampu mengkaji

  Ujian Lisan

  Test

  6 Progress

  Tidak dapat menjelaskan

  Mahasiswa berusaha mengkaji 1 teori pemilihan karir, namun kurang tepat

  Mahasiswa mampu mengkaji 2 teori pemilihan karir

  Test

  Mahasiswa mampu mengkaji teori pemilihan karir Roe, teori pengambilan keputusan karir behavioral Krumboltz, teori Holand, dan teori Trait and Factor dan mengkaji teori pengalaman masa kecil.

  Ujian Lisan

  Test

  5 Progress

  Tidak dapat menjelaskan

  Mahasiswa berusaha mengkaji pengertian bimbingan dan konseling karir namun kurang tepat

  Mahasiswa berusaha mengkaji pengertian bimbingan dan konseling karir

  Mahasiswa berusaha mengkaji pengertian bimbingan serta hubungan hubungan bimbingan dan konseling karir dan pendidikan

  Mahasiswa mampu mengkaji pengertian bimbingan serta hubungan hubungan bimbingan dan konseling karir dan pendidikan secara tepat

  Ujian Lisan

  Tidak dapat menjelaskan pengertian kecerdasan dan beberapa tes kemampuan mental umum pengertian kecerdasan dan 2 tes kemampuan mental umum pengertian kecerdasan dan 1 tes kemampuan mental umum pengertian kecerdasan

  7 Progress

  Test

  Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu mengkaji sejarah perkembanga n tes dan klasifkasi tes psikologis; mampu menkaji bakat vokasional, bakat dan kemampuan dan membahas pengukuran minat; mampu mengkaji etika penggunaan tes dan manfaat penggunaan tes dalam bimbingan

  Mahasiswa mampu mengkaji sejarah perkembanga n tes dan klasifkasi tes psikologis; mampu menkaji bakat vokasional, bakat dan kemampuan dan membahas pengukuran minat, namun kurang mengkaji etika penggunaan tes dan manfaat penggunaan tes dalam bimbingan

  Mahasiswa mampu mengkaji sejarah perkembanga n tes dan klasifkasi tes psikologis; mampu menkaji bakat vokasional, bakat dan kemampuan dan membahas pengukuran minat

  Mahasiswa mampu mengkaji sejarah perkembanga n tes dan klasifkasi tes psikologis; mampu menkaji bakat vokasional, bakat dan kemampuan dan membahas pengukuran minat, namun kurang tepat

  Tidak dapat menjelaskan

  8 Progress

  Test

  Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu mengkaji pengertian dan persyaratan profesi dan usaha-usaha

  Mahasiswa berusaha mengkaji pengertian dan persyaratan profesi dan usaha-usaha

  Mahasiswa berusaha mengkaji pengertian dan persyaratan profesi

  Mahasiswa berusaha mengkaji pengertian dan persyaratan profesi namun kurang tepat

  Tidak dapat menjelaskan si bimbingan si bimbingan

  9 Progress

  Mahasiswa mampu membahas 1 rancangan pokok konseling karir

  Mahasiswa mampu menjelaskan konseling pengambilan keputusan karir, mengenai

  Mahasiswa mampu menjelaskan konseling pengambilan keputusan karir, mengenai

  Mahasiswa mampu menjelaskan konseling pengambilan keputusan karir, mengenai

  Mahasiswa mampu menjelaskan konseling pengambilan keputusan karir, mengenai

  Ujian Lisan

  Test

  11 Progress

  Tidak dapat menjelaskan

  Mahasiswa mampu membahas 1 rancangan pokok konseling karir, namun kurang tepat

  Mahasiswa mampu membahas 2 rancangan pokok konseling karir

  Test

  Mahasiswa mampu membahas rancangan pokok konseling karir Trait and Factor, Konseling karir Client Centered dan konseling karir behavioral

  Ujian Lisan

  Test

  10 Progress

  Tidak dapat menjelaskan

  Mahasiswa berusaha memahami pokok-pokok tugas perkembanga n siswa dalam setiap jenjang pendidikan, namun kurang tepat

  Mahasiswa berusaha memahami pokok-pokok tugas perkembanga n siswa dalam setiap jenjang pendidikan

  Mahasiswa berusaha memahami kelanjutan studi (akademik/vok asional) dan penyesuaian bimbingan dengan pokok-pokok tugas perkembanga n siswa dalam setiap jenjang pendidikan

  Mahasiswa mampu memahami kelanjutan studi (akademik/vok asional) dan penyesuaian bimbingan dengan pokok-pokok tugas perkembanga n siswa dalam setiap jenjang pendidikan

  Ujian Lisan

  Tidak dapat menjelaskan stafng dan mengenai tindak lanjut dan evaluasi dalam program bimbingan karir stafng namun belum masih berusahan memahami tindak lanjut dan evaluasi dalam program bimbingan karir stafng stafng namun kurang tepat

  12 Progress

  Test

  Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah; mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah, namun masih berusaha mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah, namun belum mampu mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah

  Tidak dapat menjelaskan

  13 Progress

  Test

  Ujian Lisan

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah

  Tidak dapat menjelaskan mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir namun masih berusaha mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir namun belum mampu mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  14 Posttest Ujian Tulis (kuis)

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah; mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah, namun masih berusaha mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah; menjelaskan rancangan karir untuk siswa di sekolah, namun belum mampu mengidentifk asi siswa dalam menetapkan keputusan karir

  Mahasiswa mampu mengidentifk asi bimbingan karir di sekolah

  Tidak dapat menjelaskan 30%

  Komponen penilaian :

  1. Kehadiran = 10 %

  2. Tugas = 30 %

  3. UTS = 30 %

  4. UAS = 30 % Jakarta,

  Mengetahui, Ketua Program Studi,

  Dosen Pengampu, Dra. Sulis Mariyanti, M.Si., Psikolog Novendawati Wahyu Sitasari, M.Psi., Psikolog