SIM Kelompok 6 | Sistem Informasi Manajemen
MENGEMBANGKAN SISTEM BISNIS/TI DENGAN METODE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sistem Informasi Manajemen yang dibina oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si.
oleh
Irma Wulandari (130413615019) Jazilatur Rosida
(130413604685) Kharisma Swandana
(120412423467) Lailatul Masruriyah
(130413611637)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
Februari 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat cepat dan menyebar dengan luas, semua masyarakat di dunia memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu dalam menyelesaikan persoalan. Tidak hanya itu semua perusahaan dalam bidang apapun memerlukan TI sebagai sumber daya pendukung yang mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan.
Dalam pengembangan sistem informasi pendekatan yang dipilih adalah pendekatan sistem. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan solusi sistem informasi yang bertahap yakni melalui system development life cycle (SDLC) (O’Brien, 2008). Pada era informasi global, persaingan di dunia bisnis memerlukan kecepatan waktu. Kebutuhan pengambilan keputusan dalam bisnis memerlukan informasi yang cepat dan akurat. Hal ini perlu didukung oleh infrastruktur yang andal dan mudah diimplementasikan.
Pengembangan sistem (System Development) dapat berarti menyusun atau membuat suatu sistem baru untuk menggantikan atau memperbaiki sistem lama, baik secara keseluruhan atau sebagian dari sistem yang telah ada dengan mengintegrasikan dan memadukan prosedur, sarana dan sumber daya manusia yang dimiliki.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau yang sering disebut System Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu metode pengembangan sistem yang terdiri dari tahapan-tahapan yang membentuk siklus. Disebut siklus hidup karena sistem dapat diperbaharui sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas dari siklus hidup ini disebut tahapan atau fase. Secara garis besar ada enam langkah yang biasa digunakan dalam melaksanakan pengembangan sistem, yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengembangkan sistem bisnis?
2. Bagaimana konsep siklus hidup pengembangan sistem (SDLC)?
3. Bagaimana proses memulai pengembangan sistem dengan investigasi sistem?
4. Apa yang dimaksud dengan analisis sistem?
5. Apa yang dimaksud dengan desain sistem?
6. Bagaimana mengimplementasikan sistem baru?
7. Bagaimana mengevaluasi hardware, software, dan layanan aktivitas implementasi lainnya?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan cara mengembangkan sistem bisnis.
2. Mengidentifikasi tentang konsep siklus hidup pengembangan sistem (SDLC).
3. Menjelaskan proses memulai pengembangan sistem dengan investigasi sistem.
4. Mengidentifikasi analisis sistem.
5. Mengidentifikasi desain sistem.
6. Menjelaskan implementasi sistem baru.
7. Menjelaskan proses mengevaluasi hardware, software, dan layanan aktivitas implementasi lainnya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mengembangkan Sistem Bisnis
2.1.1 Pengembangan Sistem Informasi
Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut pengembangan sistem informasi (information systems development) atau pengembangan aplikasi (application development). Bagian ini akan menunjukkan bagaimana pendekatan sistem dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahan, karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder).
2.1.2 Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem (system approach) untuk penyelesaian masalah menggunakan orientasi sistem untuk merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di bawah ini:
1. Kenali dan rumuskan masalah atau peluang dengan menggunakan pemikiran sistem.
2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.
3. Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan.
4. Desain solusi sistem yang dipilih.
5. Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.
2.1.3 Pemikiran Sistem
Menggunakan pemikiran sistem (system thinking) untuk memahami masalah atau peluang adalah salah satu aspek paling penting dari pendekatan sistem. Konsultan manajemen dan penulis, Peter Senge menyebut pemikiran sistem sebagai the tifth dicipline (disiplin kelima). Senge mengungkapkan bahwa menguasai pemikiran sistem (bersamaan dengan disiplin penguasaan diri, model Menggunakan pemikiran sistem (system thinking) untuk memahami masalah atau peluang adalah salah satu aspek paling penting dari pendekatan sistem. Konsultan manajemen dan penulis, Peter Senge menyebut pemikiran sistem sebagai the tifth dicipline (disiplin kelima). Senge mengungkapkan bahwa menguasai pemikiran sistem (bersamaan dengan disiplin penguasaan diri, model
disiplin pemikiran sistem adalah “melihat hutan dan pohon-pohonnya” di situasi apa pun dengan:
Melihat hubungan internal antarsistem ketimbang mata rantai sebab akibat ketika sesuatu terjadi. Melihat proses perubahan antarsistem ketimbang memisahkan “potret” perubahan, ketika perubahan terjadi.
Salah satu cara mempraktikkan pemikiran sistem adalah dengan mencoba mencari sistem, subsistem dan komponen sistem dalam setiap situasi. Hal ini juga dikenal dengan istilah menggunakan konteks sistem (system context), atau memiliki pandangan sistemik (systemic view) dari situasi. Sebagai contoh, organisasi bisnis atau proses bisnis di mana peningkatan masalah atau peluang dapat dilihat sebagai sistem input, pemrosesan, output, tanggapan, dan komponen pengendalian. Kemudian untuk memahami masalah dan menyelesaikannya perlu menentukan apakah fungsi sistem dasar bekerja dengan baik.
2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus pengembangan sistem informasi (Information Systems Development Cycle), yang juga dikenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle -SDLC). Gambar 1.1 mengilustrasikan apa yang terjadi pada tiap langkah dari proses ini, yang mencakup langkah (1) investigasi, (2) analisis, (3) desain, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan.
Akan tetapi, yang harus disadari bahwa semua aktivitas yang terlibat sangat berhubungan satu sama lain dan saling terikat. Oleh karena itu, pada prakteknya, beberapa akivitas pengembangan bisa muncul pada saat yang bersamaan. Jadi bagian yang berbeda dari proyek pengembangan bisa jadi berada pada tingkat yang berbeda pada siklus pengembangan. Selain itu, pemakai dan ahli SI bisa kembali Akan tetapi, yang harus disadari bahwa semua aktivitas yang terlibat sangat berhubungan satu sama lain dan saling terikat. Oleh karena itu, pada prakteknya, beberapa akivitas pengembangan bisa muncul pada saat yang bersamaan. Jadi bagian yang berbeda dari proyek pengembangan bisa jadi berada pada tingkat yang berbeda pada siklus pengembangan. Selain itu, pemakai dan ahli SI bisa kembali
Gambar
1.1 Siklus Pengembangan Sistem Informasi
2.2.1 Pembuatan Prototipe
Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format, atau mencakup pendekatan pembuatan prototipe. pembuatan prototipe (prototyping) adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli SI dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe membuat proses Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format, atau mencakup pendekatan pembuatan prototipe. pembuatan prototipe (prototyping) adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli SI dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe membuat proses
2.2.2 Proses Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe dapat digunakan untuk aplikasi besar dan aplikasi kecil. Umumnya, sistem bisnis besar masih perlu menggunakan pendekatan pengembangan sistem tradisional, tetapi sebagian sistem tersebut sering kali dapat dibuatkan prototipenya. Prototipe aplikasi bisnis yang diperlukan oleh pemakai akhir dikembangkan secara cepat dengan menggunakan berbagai alat software pengembangan aplikasi. Kemudian sistem prototipe tersebut diperbaiki berkali-kali hingga dapat diterima.
Sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1.2, pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang, yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan sistem tradisional. Pemakai akhir yang cukup berpengalaman dengan alat pengembangan aplikasi dapat membuat prototipe sendiri. Atau bekerja sama dengan ahli SI untuk mengembangkan sistem prototipe dalam rangkaian sesi interaktif. Sebagai contoh, dapat mengembangkan, menguji dan memperbaiki prototipe laporan manajemen, layar entri data, atau tampilan output.
Biasanya sebuah prototipe dimodifikasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan bahwa prototipe tersebut dapat diterima. Modul program yang tidak dihasilkan oleh software pengembangan aplikasi bisa dikodekan oleh programer dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional. Versi akhir sistem aplikasi kemudian diserahkan kepada pemakai akhir untuk keperluan Biasanya sebuah prototipe dimodifikasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan bahwa prototipe tersebut dapat diterima. Modul program yang tidak dihasilkan oleh software pengembangan aplikasi bisa dikodekan oleh programer dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional. Versi akhir sistem aplikasi kemudian diserahkan kepada pemakai akhir untuk keperluan
Gambar 1.2 Pengembangan Aplikasi dengan Menggunakan Prototipe
Contoh Pengembangan Prototipe
Tim. Beberapa pemakai akhir dan pengembang SI membentuk tim untuk mengembangkan aplikasi bisnis.
Skematis. Desain skematis prototipe awal dikembangkan. Protoripe. Skematis diubah menjadi prototipe tunjuk-dan-klik sederhana dengan
menggunakan alat pembuat prototipe. Presentasi. Beberapa koneksi rutin dan layar disajikan ke pemakai.
Tanggapan (feedback). Setelah tim menerima tanggapan dari pemakai, prototipe diulangi.
Konsultasi. Konsultasi dilakukan dengan konsultan TI untuk mengidentifikasi perbaikan potensial dan kesesuaian dengan standar yang ada. Penyelesaian. Prototipe dikonversi menjadi aplikasi akhir.
Penerimaan. Para pemakai meninjau dan menerima sistem bisnis yang baru. Instalasi. Software bisnis yang baru diinstal pada server jaringan.
Gambar 1.3 Contoh Proses Pengembangan Sistem Berbasis Prototipe untuk Aplikasi Bisnis
2.3 Memulai Proses Pengembangan Sistem dengan Investigasi Sistem
2.3.1 Studi Kelayakan
Karena proses pengembangan bisa memakan biaya besar, tahap investigasi sistem biasanya membutuhkan studi awal terlebih dahulu yang disebut studi kelayakan (feasibility study). Studi kelayakan adalah studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. Setelah itu tim praktisi bisnis dan ahli SI akan menyajikan temuan dari studi ini dalam laporan tertulis yang mencakup spesifikasi awal dan rencana pengembangan untuk aplikasi bisnis yang diusulkan. Jika pihak manajemen perusahaan menyetujui rekomendasi studi kelayakan ini, maka proses pengembangan bisa dilanjutkan.
Jadi, tujuan diadakan studi kelayakn adalah untuk mengevaluasi solusi sistem alternatif dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang paling layak dan paling diinginkan untuk dikembangkan. Kelayakan usulan sistem bisnis dapat dievaluasi dalam empat kategori besar, seperti diilustrasikan pada Gambar 1.4. Perhatikan bahwa kelayakan lebih dari sekedar penghematan biaya atau kesediaan hardware dan software.
Kelayakan organisasional berfokus pada sebaik apakah dukungan sistem yang diusulkan terhadap prioritas bisnis strategi organisasi. Kelayakan ekonomi berhubungan dengan apakah penghematan biaya, peningkatan pendapat, peningkatan keuntungan, pengurangan investasi yang diperlukan, dan manfaat lain yang diharapkan akan melebihi biaya pengambangan dan biaya operasional sistem Kelayakan organisasional berfokus pada sebaik apakah dukungan sistem yang diusulkan terhadap prioritas bisnis strategi organisasi. Kelayakan ekonomi berhubungan dengan apakah penghematan biaya, peningkatan pendapat, peningkatan keuntungan, pengurangan investasi yang diperlukan, dan manfaat lain yang diharapkan akan melebihi biaya pengambangan dan biaya operasional sistem
Kelayakan Organisasional Kelayakan Ekonomi Seberapa baik sistem yang
Penghematan biaya diusulkan mendukung prioritas
Peningkatan pendapat bisnis perusahaan
Pengurangan investasi yang
diperlukan Peningkatan keuntungan
Kelayakan Teknis Kelayakan Operasional Kemampuan, keandalan, dan
Penerimaan karyawan, pelanggan , ketersediaan hardware, software,
dan pemasok
dan jaringan Dukungan manajemen Persyaratan pemerintah dan
persyaratan lainnya.
Gambar 1.4 Faktor-faktor Kelayakan Organisasional, Ekonomi, Teknis, dan Operasional
Kelayakan teknis dapat didemonstrasikan jika hardware dan software yang dapat diandalkan dan mampu memenuhi kebutuhan sistem yang diusulkan, bisa diperoleh atau dikembngkan oleh bisnis dalam waktu yang dibutuhkan. Yang terakhir, kelayakan operasional adalah kemauan dan kemampuan manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok, dan pihak lain yang mengoperasikan, menggunakan, dan mendukung sistem yang diusulkan. Sebagai contoh, jika software yang digunakan untuk sistem bisnis baru terlalu sulit digunakan, pelanggan dan karyawan mungkin sesekali melakukan banyak kesalahan dan tidak mau menggunakannya lagi. Jika hal ini terjadi artinya gagal memenuhikelayakan operasional. Perhatikan Gambar 1.5.
Kelayakan organisasional Kelayakan Ekonomi Seberapa baik sistem e-commerce
Penghematan biaya tenaga kerja yang diusulkan sesua dengan
Peningkatan pendapatan penjualan rencana perusahaan untuk
Pengurangan investasi persediaan mengembangkan sistem keuangan, Peningkatan keuntungan
pemasaran, dan penjualan berbasis Web
Kelayakan Teknis Kelayakan Operasional Kemampuan, keandalan, dan
Penerimaan karyawan ketersediaan hardware, software,
Dukungan manajemen dan layanan manajemen
Penerimaan pelanggan dan
pemasok
Gambar 1.5 Contoh-contoh Bagaimana Studi Kelayakan Dapat Mengukur Kelayakan Sistem E-Commerce yang diusulkan Untuk Bisnis
Analisis biaya/manfaat. Analisis biaya/manfaat biasanya termasuk dalam studi kelayakan. Jika biaya dan manfaat bisa dihitung, hal ini disebut berwujud; jika tidak bisa dihitung, hal ini disebut berwujud. Contoh biaya yang terwujud adalah biaya hardware dan software, gaji karyawan dan biaya lain yang dapat dihitung yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menerapkan solusi SI. Biaya tak terwujud adalah biaya yang dulit diukur; biaya itu termasuk hilangnya niat baik pelanggan atau moral karyawan yang disebabkan oleh kekeliruan dan gangguan instalasi sistem baru.
Manfaat berwujud adalah hasil yang diharapkan; seperti penurunan biaya gaji yang disebabkan oleh berkurangnya personel atau penurunan biaya persediaan yang disebabkan oleh berkurangnya persediaan. Manfaat tak berwujud lebih sulit diperkirakan. Manfaat tak berwujud misalnya pelayanan pelanggan yang lebih baik atau lebih cepat serta lebih akuratnya informasi untuk manajemen. Gambar 1.6 mendaftar beberapa manfaat berwujud dan tak berwujud beserta contohnya. Biaya berwujud dan tak berwujud merupakan lawan dari setiap manfaat yang ditunjukkan.
Manfaat Berwujud
Contoh
Peningkatan penjualan dan laba Pengambangan produk berbasis TI Pengurangan biaya pemrosesan Penghapusan dokumentasi yang informasi
tidak perlu
Pengurangan biaya operasional Pengurangan biaya penyimpanan
persediaan
Pengurangan
investasi yang dibutuhkan
investasi
yang Pengurangan
dibutuhkan untuk persediaan Lebih sedikit barang yang cacat, Peningkatan efesiensi operasional
teruang, dan waktu menganggur Manfaat Tak Berwujud
Contoh
Persediaan ketersediaan informasi Informasi lebih akurat dan tepat Perbaikan kemampuan analisis
waktu
Perbakan layanan pelanggan OLAP dan pengembangan data Tanggapan layanan yang lebih tepat
Perbaikan moral karyawan
waktu Penghapusan tugas kerja yang Perbaikan pengambilan keputusan
merepotkan
manajemen Analisis keputusan dan informasi Perbaikan posisi kompetitif
yang lebih baik
Perbaikan citra bisnis Sistem yang mengunci pelanggan Pelanggan, pemasok , dan investor
memiliki citra yang progresif terhadap perusahaan.
Gambar 1.6 Manfaat dari SI yang Baru dengan Contoh-contohnya
2.4 Analisis Sistem
Analis sistem merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem secara tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:
Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti Anda sendiri. Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang saat ini digunakan
Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi anda, dan pemilik kepentingan bisnis lannya yang mungkin menggunakan sistem ini.
1) Analisis Organisasional Analisis organisasional merupakan langkah pertama yang penting dilakukan dalam analisis sistem. Bagaimana orang bisa memperbaiki sistem informasi jika pengetahuan mereka tentang lingkungan organisasional sangat sedikit? Mereka tidak bisa melakukannya. Karena itulah anggota tim pengembangan harus mengetahui tentang organisasinya, struktur manajemennya, orang-orangnya, aktivitas bisnisnya, sistem lingkungan yang terkait, dan sistem informasi terbaru. Anggota tim harus mengetahui informasi ini secara lebih rinci untuk unit bisnis tertentu atau kelompok kerja pemakai akhir yang akan terpengaruh oleh sistem informasi baru atau yang lebih baik yang diusulkana. Sebagai contoh, sistem pengendalian persediaan yang baru untuk jaringan pertokoan tidak bisa didesain kecuali jika seseorang dalam tim pengembangan tahu banyak tentang perusahaan dan jenis aktivitas bisnis yang mempengaruhi persediaannya. Karena itulah pemakai akhir bisnis sering kali diikutsertakan dalam tim pengembangan sistem.
2) Analisis Sistem yang Ada Sebelum anda mendesain sistem yang baru, anda perlu mempelajari sistem yang akan ditingkatkan atau diganti (jika ada). Anda perlu menganalisis bagaimana sistem ini menggunakan hardware, software, jaringan, dan sumber daya manusia untuk mengubah sumber data, seperti data transaksi ke produk informasi, seperti laporan dan tampila. Kemudian anda harus mendokumentasikan bagaimana aktivitas sistem informasi input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian dilaksanakan. Misalnya anda mungkin mengevaluasi format, waktu, 2) Analisis Sistem yang Ada Sebelum anda mendesain sistem yang baru, anda perlu mempelajari sistem yang akan ditingkatkan atau diganti (jika ada). Anda perlu menganalisis bagaimana sistem ini menggunakan hardware, software, jaringan, dan sumber daya manusia untuk mengubah sumber data, seperti data transaksi ke produk informasi, seperti laporan dan tampila. Kemudian anda harus mendokumentasikan bagaimana aktivitas sistem informasi input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian dilaksanakan. Misalnya anda mungkin mengevaluasi format, waktu,
3) Analisis Persyaratan Fungsional Langkah analisis sistem ini adalah salah satu dari yang paling sulit. Anda mungkin perlu bekerja sebagai tim dengan analis SI dan pemakai akhir lainnya untuk menentukan kebutuhan informasi apa yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas bisnis; bagaimana formatnya, volummenya, dan frekuensinya; serta waktu responsnya. Kedua, anda harus mencoba menentukan kemampuan pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas sistem (input, pemrosesan, output, penyimpanan, pengendalian) untuk memenuhi kebutuhan informasi ini. Yang terakhir, anda harus mencoba mengembangkan persyaratan fungsional. Persyaratan fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak berkaitan dengan hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia yang saat ini digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunkan dalam sistem yang baru. Hal ini harus di tentukan dalam tahap desain.
2.5 Desain Sistem
Analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem menentukan bagaimana kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem.
Cara yang berguna untuk melihat desain sistem diilustrasikan dalam Gambar 1.7 konsep ini berfokus pada tiga produk utama, atau deliverables yang harus dihasilkan dari tahap desain. Dalam kerangka kerja ini, desain terdiri dari tiga aktivitas: interface pemakai, data, dan desain proses. Hal ini menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database, serta pemrosesan dan pengendalian.
Desain Sistem
Desain Proses
Desain Interface
Desain Data
Pemakai
Desain Layar,
Desain Program Bentuk, Laporan,
Desain Struktur
dan Prosedur dan Dialog
Elemen Data
Gambar 1.7 Desain Sistem Dapat dipandang Sebagai Desain Interface Pemakai, Data, dan Proses
1) Desain Interface Pemakai Mari kita lihat lebih dekat tentang desain interface pemakai, karena hal ini merupakan komponen sistem yang terdekat dengan pemakain akhir bisnis, dan hal yang paling dapat membantu desain. Aktivitas desan interface pemakai berfokus pada dukungan interaksi antara pemakai akhir dan aplikasi berbasis komputer, para perancang memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input dan output pemakai, seperti halaman web intranet dan internet yang mudah digunakan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, desain interface pemakai sering kali merupakan proses pembuatan prototipe, dimana model kerja atau prototipe metode interface pemakai didesain dan dimodifikasi beberapa kali dengan tanggapan dari pemakai akhir. Proses desain interface pemakai menghasilkan spesifikasi desain yang rinci untuk produk informasi seperti layar tampilan, pemakai interaktif/dialog komputer (termasuk juga urutan atau aliran dialognya), respon audio, formulir, dokumen, dan laporan. Gambar 1.8 memberikan contoh elemen desain interface pemakai dan petunjuk lainnya untuk halaman web multimedia dan situs web e-commerce.
Checklist untuk Situs Web Korporat
Ingatlah akan pelanggan: situs web Kemudahan pencarian: banyak yang sukses dibangun untuk
situs yang memiliki mesin pencari pelanggan, bukan untuk
sendiri; namun sangat sedikit yang menyenangkan wakil direktur
berguna. Pastikan bahwa mesin perusahaan.
pencari anda berguna. Estetika: desain yang sukses
Tidak kompatibel: suatu situs yang menggabungkan grafis yang
kelihatan hebat dikomputer yang ditampilkan dengan cepat dan
menggunakan internet explorer pilihan warna yang sederhana
dapat terlihat buruk pada iBook sehingga mudah dibaca.
yang dijalankan dengan Netscape. Isi broadbrand: hal-hal yang paling Formulir registrasi: formulir
bagus dalam web tidak dapat registrasi adalah cara yang diakses oleh kebanyakan
berguna untuk mengumpulkan peselancar web. Penambahan video
data pelanggan. Namun jika anda singkat bukanlah hal yang buruk,
meminta pelanggan untuk mengisi namun jangan jadikan hal tersebut
formulir sebanyak tiga halaman, sebagai fokus situs anda.
pasti dia akan pergi. Kemudian navigasi: pastikan
Link yang mati: link yang mati kemudahan untuk berpindah dari
sangat dibenci oleh peselancar satu bagian ke bagian yang lain.
web-pastikan link anda selalu Menyediakan peta situs yang dapat
diperbarui. Saat ini, banyak alat di akses dari setiap halaman akan
software desain web yang dapat membantu.
melakukan hal ini secara otomatis.
Gambar 1.8 Petunjuk yang Berguna Untuk Desain Situs Web Bisnis
2) Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem memformlasikan desain interface pemakai dan prodk aplikasi, struktur database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian. Oleh karena itu, perancang sistem akan sering mengembangkan hardware, software, jaringan, data, spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan. Gambar 1.9 2) Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem memformlasikan desain interface pemakai dan prodk aplikasi, struktur database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian. Oleh karena itu, perancang sistem akan sering mengembangkan hardware, software, jaringan, data, spesifikasi personel untuk sistem yang diusulkan. Gambar 1.9
Contoh Spesifikasi Sistem
Spesifikasi Interface Pemakai Gunakan layar yang di personalisasi untuk menyambut pelanggan web yang
kembali dan buat rekomendasi produk. Spesifikasi Database Kembangkan database yang menggunakan software manajemen database
objek/relasional untuk mengelola akses ke semua pelanggan dan data persediaan, serta informasi produk multimedia
Spesifikasi Software Dapatkan mesin software e-commerce untuk memproses semua transaksi e- commerce dengan respons yang cepat, yaitu: telusuri data produk yang diperlukan, dan hitung semua jumlah penjualan dalam waktu kurang dari satu menit.
Spesifikasi Hardware dan Jaringan Instal server web berjaringan yang berlewa dan jalur telekomunikasi denganbandwith yang cukup tinggi untuk menjadi tuan rumah situs web e- commerce perusahaan.
Spesifikasi Personel Pekerjaan manajer e-commerce, ahli e-commerce, serta webmaster dan perancang web untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengelola operasional e-commerce.
Gambar 1.9 Contoh Spesifikasi Sistem Untuk Sistem E-Commerce Baru Bagi Suatu Perusahaan
2.5.1 Pengembangan Pemakai Akhir
Dalam siklus pengembangan sistem tradisional, anda berperan sebagai pemakai akhir bisnis, mirip seperti pelanggan atau klien. Biasanya, anda meminta sistem baru atau sistem yang lebih baik, menjawab pertanyaan tentang kebutuhan informasi spesifik Anda dan masalah pemrosesan informasi, dan menyediakan Dalam siklus pengembangan sistem tradisional, anda berperan sebagai pemakai akhir bisnis, mirip seperti pelanggan atau klien. Biasanya, anda meminta sistem baru atau sistem yang lebih baik, menjawab pertanyaan tentang kebutuhan informasi spesifik Anda dan masalah pemrosesan informasi, dan menyediakan
Akan tetapi, pada End User Development (pengembangan pemakai akhir), praktisi SI memainkan peran sebagai konsultan, sementar anda melakukan pengembangan aplikasi anda sendiri. Kadang-kadang staf dari konsultan pemakai siap membantu Anda dan pemakai akhir lainnya dalam usaha pengembangan aplikasi anda. Bantuan ini mungkin termasuk pelatihan penggunaan paket aplikasi; pemilihan hardware dan softare; dampingan untuk mendapat akses ke database organisasi; dan, tentu saja, dampingan dalam menganalisis, mendesain, dan mengimplementasikan aplikasi bisnis TI yang anda butuhkan.
1) Fokus Aktivitas SI Perlu diingat bahwa pengembangan pemakai terakhir harus berfokus pada pemakai terakhir harus berfokus pada aktivitas dasar dari sistem informasi, yaitu: input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian. Dalam menganalisis aplikasi potensial, Anda pertama-tama harus berfokus pada output yang akan dihasilkan oleh aplikasi. Informasi apakah yang diperlukan dan bagaimana menyajikannya? Berikut, lihat data input yang akan dimasukkan ke aplikasi. Data apa yang tersedia? Dari sumber apa? Dalam bentuk apa? Kemudian Anda harus memeriksa persyaratan processing. Proses operasi atau transaksi apa yang akan diperlukan untuk mengubah input yang ada menjadi output yang diinginkan? Di antara pket software yang bisa digunakan oleh pengembang, paket manakah yang paling baik dalam melakukan operasi yang dibutuhkan? Penyesuaian pada output yang diinginkn atau mencari sumber tambahan data input, termasuk data yang disimpan dalam file dan database dari sumber eksternal. Komponen Storage akan bervariasi sesuai kepentingan aplikasi pemakai akhir. Misalnya, beberapa aplikasi memerlukan penggunaan penyimpanan data yang sangat luas atau pembuatan data yang harus disimpan untuk digunakan di masa yang akan datang. Hal ini lebih 1) Fokus Aktivitas SI Perlu diingat bahwa pengembangan pemakai terakhir harus berfokus pada pemakai terakhir harus berfokus pada aktivitas dasar dari sistem informasi, yaitu: input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian. Dalam menganalisis aplikasi potensial, Anda pertama-tama harus berfokus pada output yang akan dihasilkan oleh aplikasi. Informasi apakah yang diperlukan dan bagaimana menyajikannya? Berikut, lihat data input yang akan dimasukkan ke aplikasi. Data apa yang tersedia? Dari sumber apa? Dalam bentuk apa? Kemudian Anda harus memeriksa persyaratan processing. Proses operasi atau transaksi apa yang akan diperlukan untuk mengubah input yang ada menjadi output yang diinginkan? Di antara pket software yang bisa digunakan oleh pengembang, paket manakah yang paling baik dalam melakukan operasi yang dibutuhkan? Penyesuaian pada output yang diinginkn atau mencari sumber tambahan data input, termasuk data yang disimpan dalam file dan database dari sumber eksternal. Komponen Storage akan bervariasi sesuai kepentingan aplikasi pemakai akhir. Misalnya, beberapa aplikasi memerlukan penggunaan penyimpanan data yang sangat luas atau pembuatan data yang harus disimpan untuk digunakan di masa yang akan datang. Hal ini lebih
Fungsi pengukuran kontrol untuk aplikasi pemakai akhir sangat bervariasi bergantung pada ruang lingkup dan durasi aplikasi, jumlah dan sifat alami pemakai aplikasi, dan sifat alami dari data yang terlibat. Sebagai contoh, pengukuran pengendalian diperlukan agar terlindung dari hilangnya data secara mendadak atau kerusakan file pemakai akhir. Perlindungan yang paling dasar untuk menjaga dari hilangnya data ialah dengan embuat salinan dari file aplikasi secara berturut-turut dan sistematis. Contoh lainnya ialah fitur perlindungan sel spreasheet yang melindungi sel utama jika pemakai secara tidak sengaja menghapusnya.
2) Melakukan Pengembangan Pemakai Akhir Dalam pengembangan pemakai akhir, anda dan praktisi bisnis lainnya daat mengembangkan cara baru atau cara yang lebih baik untuk melakukan tugas anda tanpa keterlibatan langsung dari ahli SI. Kemampuan pengembangan aplikasi yang dibangun ada berbagai paket software pemakai akhir telah menjadikannya lebih mudah digunakan bagi banyak pemakai untuk mengembangkan solusi berbasis komputer. Gambar berikut mengilustrasikan alat pengembang situs Web yang bisa digunakan untuk membantu anda mengembangkan, memperbarui, dan mengelola situs Web intranet untuk unit bisnis Anda. Atau anda bisa menggunakan paket spreasheet elektronik sebagai alat untuk mengembangkan cara mempermudah analisis hasil penjualan mingguan untuk manajer penjualan di perusahaan. Atau anda bisa menggunakan paket pengembangan situs Web untuk mendesain halaman Web untuk toko Web bisnis kecil atau situs Web intranet departemen.
2.6 Mengimplementasikan Sistem Baru
Tahap System Implementation (implementasi sistem) melibatkan pemerolehan hardware, dan software, pengembangan softare, pengujian program dan prosedur, konversi sumber data, dan ebrbagai alternatif konversi. Hal ini juga melibatkan pendidikan dan pelatihan pemakai akhir dan para ahli yang akan menjalankan sistem yang baru tersebut.
Implementasi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak waktu. Akan tetapi, hal ini vital dalam memastikan kesuksesan sistem yang baru dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan baik. Oleh sebab itu, proses implementasi biasanya memerlukan usaha manajemen proyek (project management) dari para manajer unit bisnis. Mereka harus mendukung rencana proyek yang mencakup tanggungjawab kerja. Gambar 1.11 mengilustrasikan aktivitas dan jadwal proses implementasi di suatu perusahaan yang menginstal sistem tunjangan karyawan berbasis intranet di departemen manajemen sumber daya manusia.
Aktivitas Implementasi
Pembelian Pengembang
Hardware, an atau
Pararel Software,
Data
Pemakai
Percontohan dan Layanan
Modifikasi
Akhir
Software Bertahap Langsung
Gambar 1.10 Gambaran Umum Proses Implementasi
Aktivitas Implementasi Intranet Bulan Bulan Bulan Bulan
Dapatkan dan install software dan hardware server
Latih administrator
Dapatkan dan instal software browser
Dapatkan dan instal software publikasi
Konversi manual tunjangan dan tambahan revisi
Buat tutorial berbasis Web untuk Intranet
Adakan pertemuan
Gambar 1.11 Contoh Aktivitas dan Jadwal Proses Implementasi
2.7 Mengevaluasi Hardware, Software, dan Layanan Aktivitas Lainnya
Perusahaan besar dapat meminta pemasok untuk menyajikan tawaran dan proposal berdasarkan spesifikasi sistem yang dikembangkan pada saat tahap desain pengembangan sistem. Karakteristik minimum untuk kinerja dan fisik semua hardware dan software ditentukan dengan membuat daftarnya dalam dokumen pemintasan proposal (request for proposal-RFP).
Kemudian mereka mengirim RFP atau RFQ ke pemasok yang sesuai, yang menggunakannya sebagai dasar untuk menyiapkan usulan persetujuan pembelian. Perusahaan dapat menggunakan sistem evaluasi skor jika ada beberapa proposal yang bersaing untuk akuisisi hardware dan software. Hal ini juga memperlihatkan kekuatan dan kelemahan setiap proposal.
Hardware
Berbagai penawaran, termasuk xSeries, server skala menengah iSeries untuk bisnis skala menengah dan kecil, server RS6000 untuk pelanggan UNIX dan mainframe z900 untuk perusahaan besar. Juga memiliki berbagai pilihan penyimpanan.
Software
Server Web: Server Web Lotus DominoGo Strorefront: WebSphere Commerce Suite Layanan transaksi/skala menengah: Server Aplikasi WebSphere untuk mengelola transaksi Database: DB2 Universal Database Alat-alat: WebSphere studio mencakup satu set template
Aplikasi lainnya mencakup: IBM Payment Suite untuk mengurus kartu kredit dan mengelola sertifikat digital.
Layanan
IBM global service, yang mencakup kelompok-kelompok yang diatur oleh industri, termasuk intel dan keuangan. Dapat mendesain, membangun, dan menjadi tuan rumah aplikasi e-commerce.
Gambar 1.12 Contoh IBM Corp. Mengenai Jenis Hardware, Software, dan Layanan SI yang dievaluasi dan dibeli Oleh Banyak Perusahaan
1) Faktor-faktor Evaluasi Hardware Ketika anda mengevaluasi hardware yang dibutuhkan oleh aplikasi bisnis yang baru, anda harus meneliti karakteristik kinerja dan fisik tertentu untuk setiap sistem computer atau komponen pariferal yang dibutuhkan.
Banyak hal alin yang harus dievaluasi, misalnya, keusangan harus diajukan dengan membuat evaluasi teknologi, factor orgonomi juga sangat penting, factor orgonomi memastikan bahwa software dan hardware computer ramah pakai.
2) Faktor-faktor Evaluasi Software Anda harus mengevaluasi software menurut factor kinerja, biaya, keandalan, ketersediaan, kompatibilitas, modularitas, teknologi, ergonomic, dan pendukung harus digunakan untuk mengevaluasi akuisisi software yang diusulkan.
3) Evaluasi Layanan SI Kebanyakan pemasok produk hardware dan software dan banyak perusahaan lainnya menawarkan berbagai layanan SI (IS services) ke pemakai akhir dan organisasi.
Jenis-jenis lain lain dari layanan SI yang dibutuhkan oleh bisnis dapat melakukan outsourcing ke perusahaan luar dengan harga yang dinegosisasi. Mereka juga dapat memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan proyek pengembangan sistem yang besar yang melibatkan banyak pemasok dan sub kontraktor.
Faktor Evaluasi Handware Nilai Kinerja Berapa kecepatannya, kapasitas, dan outputnya? Biaya Berapa harga sewa atau belinya? Berapa biaya operasional dan pemeliharaannya? Keandalan Apa resiko kesalahan fungsi dan persyaratan pemeliharaannya? Apa fitur diagnostic dan pengendali kesalahannya? Kompatibilitas Apakah kompatibel dengan software dan hardware yang ada? Apakah kompatibel dengan software dan hardware yang disediakan oleh pemasok lainnya? Teknologi Berapa tahun siklus hidup produk tersebut? apakah menggunakan teknologi yang belum diuji atau apakah memiliki resiko keusangan? Ergonomi Apakah telah “direkayasa sesuai factor manusia” dengan pandangan pemakai? Apakah ramah pemakai (user-friendly), dirancang dengan aman, nyaman, dan mudah digunakan? Konektivitas Apakah mudah dihubungakan dengan WAN dan LAN yang menggunakan jenis teknologi jaringan yang berbeda dan alternative bandwith? Keluasan (scalability) Dapatkah menyelesaikan permintaan pemrosesan dari banyak pemakai akhir, transaksi, pertanyaan, dan persyaratan pemrosesan informasi lainnya? Softwere Apakah softwere dan aplikasi software tersedia sehingga pemakai dapat menggunakan hardware dengan optimal?
Dukungan Apakah layanan yang dibutuhkan untuk dukungan dan pemeliharaan tersedia? Nilai Keseluruhan
Gambar 1.13 Ringkasan 10 Faktor Utama Evaluasi Hardware
Faktor Evaluasi Software Nilai Kualitas Apakah bebas kecacatan (bug), atau apakah banyak kesalahan dalam kode program? Efisiensi Apakah software tersebut memiliki sistem kode program yang dikembangkan dengan baik yang tidak menggunakan banyak waktu CPU, kapasitas, memori, atau disk space? Fleksibilitas Apakah dapat melakukan proses bisnis kita dengan mudah, tanpa banyak modifikasi? Keamanan Apakah ada prosedur pengendalian kesalahan, kerusakan fungsi, dan penggunaan yang tidak tepat? Konektivitas Apakah Web-enabled sehingga dapat dengan mudah mengakses Internet, intraner, dan ekstranet dengan sendirinya, atau dengan bekerja sama dengan browser Web atau software jaringan lainnya. Pemeliharaan Apakah fitur-fitur baru dan perbaikan kecacatan (bug) dapat dengan mudah diimplementasikan oleh pengembang software kita sendiri? Dokumentasi Apakah software didokumentasi dengan baik? Apakah mencakup layar batuan dan agen software yang membantu? Hardware
Apakah hardware yang ada memiliki fitur yang dibutuhkan agar software ini dapat berfungsi dengan baik? Faktor-faktor lainnya Apakah karakteristik kinerja, biaya, keandalan, ketersediaan, kompatibilitas, modularitas, teknologi, ergonomic, keluasan (scalability), dan pendukung software tersebut? Nilai Keseluruhan
Gambar 1.14 Ringkasan Pilihan Faktor-faktor Evaluasi Software
Faktor-faktor Evaluasi untuk Layanan SI Nilai Kinerja Bagaimana kinerja mereka di waktu lampau jika dilihat dari janji- janji mereka di waktu lampau? Pengembangan Sistem Apakah ada situs Web dan pengembang e-business lainnya? Bagaimana kualitas dan biayanya? Pemeliharaan Apakah peralatan pemeliharaan tersedia? Bagaimana kualitas dan biayanya? Konversi Apa pengembangan sistem dan layanan instalasi yang kan merekan sediakan selama periode konversi? Pelatihan Apakah tersedia pelatihan yang dibutuhkan oleh para personel? Bagaimana kualitas dan biayanya? Cadangan (backup) Apakah tersedia fasilitas computer yang serupa dalam jarak yang dekat untuk tujuan cadangan darurat? Kemampuan Akses Apakah pemasok menyediakan tempat local atau regional yang menawarkan penjualan, pengembangan sistem, dan layanan pemeliharaan
hardware?
Apakah
tersedia pusat tersedia pusat
Gambar 1.15 Faktor-faktor Evaluasi Untuk Layanan SI
Aktivitas Implementasi Lainnya Yaitu meliputi pengujian, konversi data, dokumentasi, dan pelatihan adalah kunci utama agar implementasi sistem bisnis yang baru dapat berhasil.
1) Pengujian Pengujian sistem (system testing) dapat melibatkan pengujian dan debugging software, pengujian situs Web, dan pengujian hardware baru. Bagian penting dalam pengujian adalah peninjauan tampilan, laporan dan output lainnya dari prototype. Prototype harus ditinjau oleh pemakai akhir dari sistem tersebut untuk mengetahui kemungkinan kesalahan. Pengujian pemakai akhir dengan segera merupakan salah satu manfaat dari proses pembuatan prototype.
2) Konversi Data Saat ini, implementasi sistem informasi baru bagi banyak organisasi sering melibatkan penggantian software, database, dan sistem yang lama. Salah satu aktivitas implementasi yang penting yang dibutuhkan ketika menginstal software baru dalam kasus ini disebut Konversi Data. Aktivitas konversi data lainnya yang biasanya dibutuhkan mencakup koreksi data yang tidak tepat, penyaringan data yang tidak diinginkan, konsolodasi data dari beberapa database, dan pengaturan 2) Konversi Data Saat ini, implementasi sistem informasi baru bagi banyak organisasi sering melibatkan penggantian software, database, dan sistem yang lama. Salah satu aktivitas implementasi yang penting yang dibutuhkan ketika menginstal software baru dalam kasus ini disebut Konversi Data. Aktivitas konversi data lainnya yang biasanya dibutuhkan mencakup koreksi data yang tidak tepat, penyaringan data yang tidak diinginkan, konsolodasi data dari beberapa database, dan pengaturan
3) Dokumentasi Pengembangan dokumentasi pemakai merupakan bagian yang penting dalam proses implementasi. Layar tampilan entri data, formulir, dan laporan adalah contoh dokumentasi. Ketika metode rekayasa sistem berbantuan computer digunakan, dokumentasi dapat diciptakan dan diubah dengan mudah karena disimpan dan dapat diakses dengan menggunakan disket di tempat penyimpanan sistem. Dokumentasi merupakan media komunikasi antara orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara sistem berbasis computer. Dokumentasi sangat penting dalam mengdiagnosis kesalahan dan membuat perubahan, khususnya jika pemakai akhir atau analis sistem yang mengembangkan suatu sistem tidak lagi bekerja di organisasi tersebut.
4) Pelatihan Pelatihan (training) merupakan aktivitas implementasi yang vital. Personel SI, seperti konsultan pemakai, harus memastikan bahwa para pemakai akhir terlatih untuk menjalankan sistem bisnis yang baru atau implementasinya akan gagal. Pelatihan dapat melibatkan banyak entri data, atau dapat juga melibatkan semua aspek dari penggunaan sistem yang baru. Selain itu, manajer dan pemakai akhir harus dididik mengenai dampak teknologi yang baru terhadap manajemen dan operasional bisnis perusahaan.
5) Metode Konversi Operasi awal dari sistem bisnis yang baru, dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi (conversion) dari penggunaan sistem yang ada saat ini karena operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik. Metode 5) Metode Konversi Operasi awal dari sistem bisnis yang baru, dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi (conversion) dari penggunaan sistem yang ada saat ini karena operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik. Metode
a) Konversi paralel
b) Konversi bertahap (phased)
c) Konversi percontohan (pilot)
d) Konversi langsung
6) Pemeliharaan SI Pemeliharaan sistem (system maintance) asalah pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan perbaikan yang lebih diinginkan. Pemeliharaan juga perlu untuk kegagalan dan masalah lainya yang muncul selama operasional sistem. Pemakai akhir dan personel sistem informasi kemudian melakukan fungsi pemecahan masalah untuk menentukan penyebab dan solusi atas masalah-masalah tersebut.
Aktivitas pemeliharaan mencakup proses tinjauan pasca implementasi untuk memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan memenuhi tujuan bisnis yang diterapkan. Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah dibentuk karena perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.
Mengelola Perubahan Organisasional
Implementasi strategi bisnis/TI yang baru memerlukan pengelolaan pengaruh perubahan utama dalam dimensi organisasi kunsi seperti proses bisnis,struktur organisasi, peran manajerial, penugasan kerja karyawan, dan hubungan diantara pemilik kepentingan yang muncul dari penyebaran sistem informasi bisnis yang baru.
Keterlibatan dan Resistensi Pemakai Akhir Implementasi teknologi pendukung kerja yang baru dapat membuat para karyawan ketakutan dan resisten terhadap perubahan tersebut. Salah satu kunci untuk mengatasi masalah ini adalah pendidikan dan pelatihan yang memadai. Bahkan, yang lebih penting lagi adalah keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan Keterlibatan dan Resistensi Pemakai Akhir Implementasi teknologi pendukung kerja yang baru dapat membuat para karyawan ketakutan dan resisten terhadap perubahan tersebut. Salah satu kunci untuk mengatasi masalah ini adalah pendidikan dan pelatihan yang memadai. Bahkan, yang lebih penting lagi adalah keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan
Manajemen Perubahan
Orang adalah fokus utama dari manajemen perubahan organisasi. Ini mencakup aktivitas seperti pengembangan cara yang inovatif untuk mengukur, memotivasi, dan memberi penghargaan atas kinerja. Manajemen perubahan juga melibatkan analisis, dan definisi semua perubahan yang dihadapi oleh organisasi, dan mengembangkan program untuk mengurangi resiko dan biaya, serta memaksimalkan manfaat perubahan.
Berikut beberapa taktik utama yang direkomendasikan oleh para ahli perubahan:
1. Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perencanaan bisnis/TI dan pengembangan aplikasi
2. Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkab dari budaya.
3. Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu sesering mungkin, sebaiknya secra pribadi.
4. Berikan insetif keuangan, dan pengakuan.
5. Bekerjalah di dalam budaya perusahaan, bukan disekitarnya.
Implementasi Sistem Baru Akuisi
Evaluasi dan dapatkan sumber daya software dan hardware serta layanan sistem informasi yang dibutuhkan.
Pengembangan Software Kembangkan software yang tidak akan diperoleh dari pihak luar sebagai paket
software. Lakukan modifikasi yang diperlukan terhadap paket software yang dibeli.
Konversi Data Konversi data di database perusahaan ke format data yang baru dan pengelompokan yang diisyaratkan oleh software yang baru di-instal.
Pelatihan Didik dan lihat manajemen, pemakai akhir, pelanggan, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya. Gunakan konsultan atau program pelatihan untuk mengembangkan kompetensi pemakai.
Pengujian
Uji dan buat perubahan yang dibutuhkan terhadap program, prosedur, dan hardware yang digunakan oleh sistem yang baru.
Dokumentasi Catat dan komunikasikan spesifikasi sistem secara rinci, termasuk prosedur untuk pemakai akhir dan personel SI serta contoh-contoh layar input dan tampilan output dan laporan.
Konversi Konversi penggunaan sistem saat ini ke operasional sistem yang baru atau
yang diperbaiki. Hal ini dapat melibatkan sistem yang lama dan yang baru secara paralel selama periode percobaan, pelaksanaan sistem percontohan untuk percobaan di satu lokasi, menempatkan sistem yang baru dari satu lokasi ke lokasi lainnya secara bertahap, atau langsung menerapkan sistem yang baru.
Gambar 1.15 Proses Implementasi Sistem Baru
2.8 Studi Kasus