BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Masalah Kependudukan - Keadaan Demografi Kota Pematangsiantar Tahun 2017 Berdasarkan Data Tahun 2007-2012

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Masalah Kependudukan

  Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah Nasional yang besar dan memelukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lain, yaitu :

1. Jumlah penduduk yang besar 2.

  Tingkat pertumbuhan yang tinggi 3. Penyebaran penduduk yang tidak merata 4. Komposisi umur penduduk yang timpang 5. Dan masalah mobilitas penduduk Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain.

  Apabila tidak segera di tanggulangi tidak mustahil mendatangkan efek yang lebih buruk dan dapat melumpuhkan pembangunan Nasional.

2.2 Pengertian Dasar Demografi

  Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti “Demo” adalah rakyat atau penduduk dan

  “Grafein” artinya menulis. Jadi, Demografi adalah tulisan-

  tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini pertama kalinya diutarakan oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul

  “Elements The Statistique Humaine on Demographic Compares” pada tahun 1885.

  Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi Demografi adalah: Demographic is the scientific study of human population in

  primaliry with the respect to their size, their structure (composition) and their development (change). Terjemahannya adalah Demografi mempelajari penduduk

  (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).

  Philip M. Hauser dan Duddly Duncan (1959) mengusulkan defenisi demografi sebagai berikut: Demography is the study of size, territorial

  distribution and composition of population, changes there in and the components of such social which maybe identified as natality, territorial movement

(migration), and social mobility (change of state). Terjemahannya adalah

  Demografi mempelajari jumlah, pesebaran, teritorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertlitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).

  Masih banyak lagi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari itu kedua definisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut:

  1. Demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur meliputi: jumlah, penyebaran dan komposisi penduduk. Struktur ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian dan migrasi penduduk.

  2. Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai: “Demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau penyebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah. Distribusi penduduk menyatakan penyebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk, yaitu: kelahiran, kematian dan migrasi.

  3. Dalam pengertian yang lebih luas, Demografi juga memperhatian berbagai karateristik indvidu maupun kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya dan ekonomi. Karateristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan, aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.

2.2.1 Tujuan-Tujuan dan Penggunaan Demografi

  Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu:

  1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.

  2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penururnannya dan pesebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia

  3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagi macam-macam aspek organisasi sosial.

  4. Mencoba meramakan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan kosekuensinya.

  Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun lembaga-lembaga pemerintah di tingkat tinggi daerah maupun nasional. Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian da perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah sakit, pusat pertokoan, dan pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.

2.3 Pengertian-pengertian

  Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.

  2.3.1 Penduduk

  Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di Wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

  2.3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

  Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang trerjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase.

  Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh 3 komponen yaitu: a.

  Fertilitas Fertilitas atau kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh sekelompok wanita (proses reproduksi) b.

  Mortalitas Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnta semua tanda- tanda kehidupan ecara permanen yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

  c.

  Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu tempat ketempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas administrasi atau batas bagian dalam suatu Negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen di suatu daerah lain.

2.3.3 Susuan Penduduk

  Susunan penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variable ini sangat mempengaruhi penduduk dimasa yang akan datang. Misalnya suatu Negara terdapat penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak maka diharapkan Negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki- laki dan wanita bias mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan.

  2.4 Kepadatan Penduduk

  Kepadatan penduduk merupan indikator dari pada tekanan penduduk disuatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditemapti dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometre persegi.

  Kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

  2.5 Proyeksi

  Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan angka fertilitas, mortalitas dan migrasi dari masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bias saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang. Semua perencanaan pembanguan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang, tetapi juga perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsu dari komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga kelompok inilah yang mentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yang akan datang.

  Untuk menentukan asumsu tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi di masa yang akan datang, diperlukan datan yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masa komponen, dan hubungan antara satu dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai di masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periode perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataannya.

  Pertumbuhan jumlah penduduk dapat dipengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada 2007-2012. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat Kabupaten/Kota.

  Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung tingkat pertumbuhan Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin untuk periode 2007-2012, dengan metode geometrik.

  2. Memproyeksikan penduduk Kota Pematangsiantar menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2007-2012 dengan Metode Geometrik.

  Adapun rumus Geometrik Rate of Growth tersebut adalah: Dengan:

  = Jumalah penduduk pada tahun t = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun

2.6 Metode yang Digunakan

2.6.1 Angka Pertumbuhan Penduduk

  Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%).

  Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan digunakan metode Pertumbuhan Geometrik. Pertumbuhan Geometrik adalah pertumbuhan penduduk bertahap, yaitu dengan memperhitungkan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dengan:

  = Jumalah penduduk pada tahun t = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun

2.6.2 Rasio Jenis Kelamin

  Rasio adalah perbandingan dua perangkat yang dinyatakan dalam satu satuan tertentu. Dalam pengertiannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100.

  Ukuran rasio ini sangat sering dilakukan.

  Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis: Rasio jenis kelamin (sex ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut: Dengan: SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun Mi = Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun Fi = Jumlah penduduk perempuan pada golongan i tahun K = Konstanta, biasanya100

2.7 Perkembangan Penduduk

  Peekembangan penduduk jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya.

  Ada tiga tahapan perkembangan peradapan manusia hingga kini: Pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi keidupan.

  Kedua, zaman ketika manusa mulai mengembangkan usaha pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan menetap di sekitar daerah pertanian. Ketiga, zaman mulai era industrialisasi, yaitu sekita pertengahan abad ke-17 seseudah masehi. Zaman ini ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat industry, dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat permukiman manusia.

  Sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi dalam mengolah sumber daya yang ada, tingkat kehidupan manusia menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas penduduk. Seperti banyak diketahui bahwa ledaka penduduk yang terjadi pada abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik.