Prediksi Keadaan Demografi Kabupaten Simalungun Tahun 2017
PREDIKSI KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN
SIMALUNGUN TAHUN 2017
TUGAS AKHIR
DEPO LESTARI SINAGA
112407104
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
(2)
PREDIKSI KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN
SIMALUNGUN TAHUN 2017
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
DEPO LESTARI SINAGA
112407104
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
(3)
PERSETUJUAN
Judul : Prediksi Keadaan Demografi Kabupaten Simalungun Tahun 2017
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Depo Lestari Sinaga
Nomor Induk Mahasiswa : 112407104 Program Studi : D3 Statistika Departemen : Matematika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Disetujui di Medan, Juli 2014
Disetujui Oleh:
Program Studi D3 Statistika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Prof. Dr. Tulus, M.Si NIP. 195312181980031003 NIP. 196209011988031002
(4)
PERNYATAAN
PREDIKSI KEADAAN DEMOGRAFI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2017
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2014
DEPO LESTARI SINAGA 112407104
(5)
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Prediksi Keadaan Demografi Kabupaten Simalungun Tahun 2017.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si selaku pembimbing dan Ketua Departemen Matematika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pengawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tercinta Rustam Sinaga dan Ibunda tercinta Ratna Sitio dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
BAB 1. Pendahuluan 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Perumusan Masalah 3
1.3Batasan Masalah 3
1.4Tujuan Penelitian 3
1.5Manfaat Penelitian 4
1.6Waktu dan Lokasi Penelitian 4
1.7Tinjauan Pustaka 4
1.8Metode Penelitian 5
1.9Sistematika Penulisan 7
BAB 2. Landasan Teori 9
2.1Pengertian-pengertian 9
2.2Tujuan-tujuan dan Pengunaan Demografi 11
2.3Proyeksi Penduduk 12
2.4Teori-teori Kependudukan 13
2.5Metode Pengolahan Data 14
2.5.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 15
2.5.2 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) 16 BAB 3. Gambaran Umum Kabupaten Simalungun 18
3.1Keadaan Wilayah 18
3.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografis 18
3.1.2 Iklim 18
3.2Pemerintahan 19
3.3Penduduk dan Tenaga Kerja 19
3.3.1 Penduduk 19
3.3.2 Tenaga Kerja 20
3.4Sosial 20
3.4.1 Pendidikan 20
3.4.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) 21
(7)
3.5Ekonomi 22
3.5.1 Tanaman Bahan Makanan 22
3.5.2 Perkebunan 23
3.5.3 Kehutanan 23
3.5.4 Perikanan dan Peternakan 23
3.5.5 Industri 24
3.5.6 Pengeluaran dan Konsumsi 24
3.5.7 Air Minum 25
3.5.8 Pertambangan 26
3.5.9 Perdagangan 26
3.6Listrik 27
3.7Pengertian Lambang Daerah 27
BAB 4. Analisa dan Pembahasan 29
4.1Arti dan Kegunaan Analisa Data 29
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2017 29
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 32
4.2.2 Perkiraan Jumlah Penduduk 37
4.3Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) 45
BAB 5. Implementasi Sistem 49
5.1Tahap Implementasi 49
5.2Pengenalan Microsoft Excel 50
5.3Pengaktifan Microsoft Excel 50
5.4Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel 51
5.5Pengisian Data 52
5.6Pembuatan Grafik 53
BAB 6. Kesimpulan dan Saran 56
6.1Kesimpulan 56
6.2Saran 57
Daftar Pustaka Lampiran
(8)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman Tabel
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2003-2012 31
Tabel 4.2 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Simalungun
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2012 32 Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten
Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2012 36 Tabel 4.4 Proyek Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2003-2017 44
Tabel 4.5 Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan
Perempuan Tahun 2003-2017 47
(9)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman Gambar
Gambar 3.1 Lambang Daerah Kabupaten Simalungun 27 Gambar 4.1 Grafik Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut
Jenis Kelamin Tahun 2003-2012 31
Gambar 4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun
Tahun 2013-2017 45
Gambar 5.1 Tampilan Item Menu Microsoft Excel 51 Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 52 Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data 53 Gambar 5.4 Tampilan Pembuatan Grafik pada Microsoft Excel 54 Gambar 5.5 Tampilan Hasil Grafik pada Microsoft Excel 55
(10)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuahan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pada hakikatnya suatu pertumbuhan penduduk hanya berpangkal pada tiga sumber, yaitu: kelahiran, kematian dan migrasi. Pertumbuhan tersebut sama sekali bukan merupakan aspek yang terpisah daripada eksistensi penduduk, tetapi justru merupakan akibat berbagai faktor khusus.
Keseimbangan antara faktor kelahiran, kematian dan migrasi yang merupakan suatu keadaan yang unik. Segala sesuatunya ternyata tidak hanya ditentukan oleh salah satu di antara ketiga faktor tersebut. Dalam keadaan tertentu terdapat kemungkinan adanya perbedaan yang cukup besar antar kombinasi faktor-faktor tersebut, sehingga keseimbangannya dari waktu ke waktu bisa berubah. Dalam sejarahnya jumlah penduduk senantiasa mangalami fluktuasi antara pertambahan dan pengurangan.
Kecenderungan yang tampak pada zaman modern adalah jumlah penduduk yang selalu bertambah. Hal ini terjadi dimana-mana sehingga seolah-olah sudah dirasakan sebagai keadaan yang biasa, di lain pihak stabilitas atau pengurangan jumlah penduduk malah dianggap tidak normal. Suatu pertumbuahn apapun di
(11)
dunia tidak dapat tumbuh selamanya karena ruang yang dapat di tempati adalah terbatas dan yang penting lagi adalah pertumbuahn biasanya cenderung mengikuti pola berbunga (compound interest) karena jumlah penduduk yang bertambah akan senantiasa malah lebih bertambah sepanjang masa.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan investasi dan sarana dibidang pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu saja merupakan hal yang sangat rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyat demi untuk menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang dapat merangsang timbulnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertangung jawab terhadap masalah kependudukan sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengusulkan judul “Prediksi Keadaan
Demografi Kabupaten Simalungun Tahun 2017”. Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan tugas akhir dengan Metode Pertumbuhan Exponesial.
(12)
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, yang menjadi rumusan masalah yang akan diambil dalam tugas akhir ini adalah:
1. Menghitung laju pertumbuhan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Memperkirakan jumlah penduduk tahun 2017 dengan menggunakan data tahun 2003–2012.
3. Memperkirakan perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio).
1.3Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan, dan untuk memberikan kejelasan dan kemudahan penelitian ini agar tidak menyinggung dari sasaran yang ingin dicapai, penulis hanya menghitung proyeksi penduduk pada tahun 2017 berdasarkan data 2003–2012, kemudian menghitung laju pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin dan memperkirakan sex ratio.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar laju pertumbuhan dan jumlah penduduk serta perbandingan jenis kelamin di Kabupaten Simalungun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya.
(13)
1.5Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Simalungun, yaitu memberikan masukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Simalungun dalam mengambil langkah-langkah yang dapat dilakukan ditahun-tahun mendatang dalam mengatasi pertambahan jumlah penduduk dan kegiatannya seperti program KB, transmigrasi, pengembangan kota dan lain sebagainya.
1.6Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dan riset data dilakukan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Jln. Asrama No. 179 Medan. Pengambilan data di atas dilakukan pada saat penulis melakukan riset yang berlangsung pada tanggal 1 April 2014.
1.7Tinjauan Pustaka
Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah perhitungan (kalkulasi) yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu.
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, karena dalam waktu yang sangat singkat tidak dibutuhkan peramalan. Didalam peramalan salah satu yang paling penting adalah ketepatan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian
(14)
suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan (Assauri, 1991).
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1981) pada buku ini menyatakan bahwa untuk tujuan rencana pembangunan dan penilaian program baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diperlukan data-data kependudukan tidak hanya besar atau jumlahnya saja tetapi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta karakteristik sosial ekonomi baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang akan datang, untuk tujuan tersebut diperlukan teknik estimasi ataupun proyeksi jumlah penduduk dimasa mendatang beserta struktur umumnya.
1.8Metode Penelitian
Penulisan tugas akhir ini bersifat proyeksi (peramalan) tentang penduduk di Kabupaten Simalungun. Penyusunan tugas akhir ini penulis memerlukan beberapa data yang bisa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah:
1. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan penulis adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia di dalam suatu perusahaan (data yang berupa laporan yang diterima oleh BPS dari pemerintah Kabupaten Simalungun per periode).
(15)
2. Penelitian Kepustakaan
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari data dari buku-buku atau sumber terbitan lainnya yang bersifat teoritis yang relevan dengan penelitian.
3. Teknik dan Analisis Data
Untuk menghitung jumlah penduduk dimasa mendatang digunakan rumus
pendekatan pada model matematis dan model yang sesuai adalah “Model Eksponesial” dengan rumus sebagai berikut:
keterangan:
= Jumlah penduduk pada tahun
= Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar) = Angka pertumbuhan penduduk
= Periode waktu dalam tahun
= Jumlah konstanta yang besarnya 2,718282
untuk menghitung rasio jenis kelamin digunakan rumus sebagai berikut:
Rasio jenis kelamin (SR) menurut kelompok umur dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
(16)
keterangan:
= Rasio jenis kelamin pada umur atau golongan umur tahun
= Jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur
tahun
= Jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur tahun
= Konstanta, biasanya 100
Setelah penulis menghitung proyeksi penduduk kemudian membuat kesimpulan.
1.9Sistematika Penulisan
Agar penulisan menjadi lebih terstruktur, maka penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam 6 (enam) bab sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu dan lokasi penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai pengertian dari demografi dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan, serta model yang akan digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.
(17)
BAB 3 : GAMBARAN KABUPATEN SIMALUNGUN
Bab ini berisi mengenai keadaan wilayah, pemerintahan, penduduk dan tenaga kerja, sosial, ekonomi dan listrik Kabupaten Simalungun.
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk dan sex rasio.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi mengenai cara pengaktifan Microsoft Excel, pengisian data dan membuat grafik.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh selama penulisan dan saran-saran yang berupa masukan-masukan.
(18)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian–pengertian
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Demos” adalah rakyat
atau penduduk dan “Grafein” adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul
Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885.
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi adalah sebagai berikut: demography is the scientific study of human populations in primarily with the respect to their size, their structure
(composition) and their development (change). Dalam bahasa Indonesia terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi sebagai berikut: demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). Dari kedua definisi diatas dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan
(19)
komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Demografi tidaklah mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan (aggregates atau collection). Jadi yang dimaksud dengan penduduk dalam kajian demografi adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah.
Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematik adanya hubungan antar unsur-unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan pengunaan istilah
“PURE DEMOGRAPHY” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.
Demografi murni (pure demography) atau dapat juga disebut dengan demografi formal (formal demography) mengahasilkan teknik-teknik analisis kuantitatif dan dapat dibuat perkiraan variabel-variabel demografi berdasarkan data kependudukan yang didapat dari sensus penduduk. Dengan teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa lampau. Studi kependudukan (population studies) lebih luas dari kajian demografi murni, karena di dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografis ikut dilibatkan.
(20)
Kammeyer (1971) memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh. Kalau variabel pengaruh dan variabel terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi tersebut adalah demografi murni (demografi formal). Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut adalah studi kependudukan.
2.2 Tujuan-tujuan dan Pengunaan Demografi
Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi atas 4 (empat) tujuan pokok yaitu:
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah. Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit, pusat-pusat pertokoan dan pusat-pusat-pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.
(21)
2.3 Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah perhitungan (kalkulasi) yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu.
Setiap perhitungan mengenai jumlah penduduk pada masa mendatang senantiasa dilakukan dengan mengunakan ciri hipotesis penduduk. Ramalan tersebut biasanya tidak begitu tepat. Untuk dapat menyusun estimasi masa depan yang dapat dipertangungjawabkan, kondisi masa depan yang mempengaruhi semua proses vital harus juga diramalkan. Pada saat ini hal tersebut tidak mungkin kecuali kebetulan.
Walau demikian mengenai jumlah penduduk pada umumnya tidak pasti. Pengetahuan manusia mengenai kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan mortalitas, fertilitas, perkawinan dan migrasi pada hakikatnya sangat tidak lengkap, dan pengaruh yang tepat mengenai sebab-sebabya pun tidak mudah ditentukan begitu saja. Bahkan bila pemahaman manusia mengenai masa lampau juga boleh dikatakan lengkap, tetapi masa depan mau tidak mau akan tetap serba tidak menentu. Dengan demikian tidaklah mungkin meramalkan arah elemen-elemen tersebut untuk masa yang akan datang dengan penuh keyakinan.
Pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana. Mengingat semua rencana pembangunan, baik
(22)
ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan.
Ketajaman proyeksi penduduk sangat bergantung pada ketajaman asumsi tren komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan dimasa yang akan datang diperlukan data yang yang mengambarkan tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara satu komponen dengan yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.
2.4 Teori – teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip
(23)
kependudukan (the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.
Para ahli pada zaman Yunani kuno lebih mencurahkan perhatiannya kepada penyusunan kebijaksanaan dan peraturan mengenai kependudukan dan bukan memikirkan tentang teori-teorinya. Menurut pendapat Plato, agar suatu tujuan yang paling baik dapat dicapai maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah 5.040 jiwa, karena arah kecenderungan demografi yang aktual dapat terjadi dan dikemukakan juga olehnya beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dikehendaki dapat dipertahankan. Bila jumlah penduduk sedikit, Plato menyarankan agar golongan muda diberikan hadiah perangsang, didorong atau diarahkan agar mereka berusaha meningkatkan jumlah penduduk, dan sebagai tindakan terakhir adalah menjalankan kebijaksanaan untuk mendatangkan penduduk dari luar daerah. Untuk membatasi jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar para keluarga besar mau mengendalikan atau membatasi kelahiran dan perlu dikolonisasikan keluar daerah.
(24)
2.5 Metode Pengolahan Data
Pada dasarnya ukuran-ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama dengan ukuran-ukuran yang dipergunakan pada ilmu-ilmu yang lain yaitu ukuran absolute dan ukuran relatif. Ukuran relatif yang sering digunakan dalam demografi adalah perbandingan rasio, proporsi, persentase dan tingkat (rate).
2.5.1 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam persen (%). Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan beberapa asmsi-asumsi, yaitu:
1. Pertumbuhan Aritmatika (Arithmetic Rate of Growth)
Pertumbuhan penduduk secara aritmatika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolute number) adalah sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
keterangan:
= Jumlah penduduk pada tahun
= Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar) = Angka pertumbuhan penduduk
= Periode waktu dalam tahun
2. Pertumbuhan Geometrik (Geometric Rate of Growth)
Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk bertahap yang mengunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi
(25)
pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate of groth) adalah sama untuk setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Periode waktu dalam tahun
3. Pertumbuhan eksponensial (Exponensial Rate of Growth)
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continuous) setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Periode waktu dalam tahun
e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,718282
2.5.2 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam
(26)
banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio jenis kelamin dapat dituliskan sebagai berikut:
Rasio jenis kelamin (SR) menurut kelompok umur dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
keterangan:
SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun Mi = Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun Fi = Jumlah penduduk perempuan pada golongan umur i tahun k = Konstanta, biasanya 100
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh:
1. Sex Ratio at Birth
Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bayi perempuan.
2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Jika di suatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki, sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan.
(27)
BAB 3
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIMALUNGUN
3.1 Keadan Wilayah
3.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografi
Simalungun (BPS, 2013) letaknya diapit oleh 8 kabupaten yaitu Kabupaten Serdang Bedagai, Deli Serdang, Karo, Tobasa, Samosir, Asahan, Batu Bara, dan Kota Pematang Siantar. Letak astronomisnya antara 02036’-03018’ Lintang Utara dan 98032’-99035’ Bujur Timur dengan luas 4.386,60 km2 berada pada ketinggian 0-1.400 m diatas permukaan laut dimana 75% lahannya berada pada kemiringan 0-15% sehingga Kabupaten Simalungun merupakan kabupaten terluas ke-3 setelah Kabupaten Madina dan Kabupaten Langkat di Sumatera Utara dan memiliki letak yang cukup strategis serta berada di kawasan Danau Toba, Parapat.
Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 kecamatan dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Raya sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Haranggaol Horison dengan rata-rata jarak tempuh ke ibukota Kabupaten 51,42 km dimana jarak terjauh adalah kecamatan Silou Kahean 127 km dan Ujung Padang 113 km.
3.1.2 Iklim
Suhu udara rata-rata di Simalungun tahun 2012 adalah 25,20 C, dengan suhu terendah 21,80 C, dan suhu tertinggi 31,40 C. Penyinaran matahari rata-rata 5,0 jam per hari dengan rata-rata kecepatan anginnya 0,25 m per detik dan penguapan
(28)
3,01 mm per hari serta kelembapan udara 84%. Suhu udara rata-rata naik dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 0,2 dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 25,00 C.
3.2 Pemerintahan
Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 kecamatan, 27 kelurahan, 386 nagori (desa) dan jumlah PNS tahun 2012 sebesar 14.232 terdiri dari 5.390 laki-laki dan 8.842 perempuan dimana labih dari 59% merupakan lulusan perrguruan tinggi. Berdasarkan golongan PNS di Pemerintah Kabupaten Simalungun sebesar 78,34% menduduki golongan III dan IV sementara berdasarkan tempat bekerja 9.891 orang atau 69,5% di Dinas Kesehatan. Menurut kecamatan maka jumlah PNS terbanyak berada di lingkungan kantor Kecamatan Bandar sebanyak 52 orang, selanjutnya Kecamatan Tapian Dolok sebanyak 50 orang sedangkan jumlah PNS terkecil di Kecamatan Haranggaol Horison yaitu 16 orang.
3.3 Penduduk dan Tenaga Kerja
3.3.1 Penduduk
Penduduk Simalungun tahun 2012 sebanyak 830.986 jiwa yang terdiri dari 413.817 laki-laki dan 417.115 perempuan dengan rasio jenis kelamin 99,22 jiwa, terbesar di 31 kecamatan dimana terkonsentrasi di kecamatan Bandar 65.554 jiwa dan Kecamatan Siantar 64.153 jiwa sekaligus menempatkan Kecamatan Siantar menjadi daerah terpadat penduduknya yang mencapai 867 jiwa/km2 sementara jumlah penduduk yang terkecil di Kecamatan Dolok Silou hanya 46 jiwa/km2.
(29)
3.3.2 Tenaga kerja
Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional di Simalungun pada tahun 2012 sebesar 406.829 jiwa dengan tingkat partisipasinya sebesar 71,23%. Pada umumnya penduduk Simalungun bekerja di sektor pertanian (61,13%) kemudian 20,38% disektor perdagangan, hotel dan restoran sedangkan menurut pendidikan, angkatann kerja di Simalungun 82,94% berpendidikan tertinggi sampai dengan tingat SMP, sedangkan berpendidikan SMA/SMK 13,99% dan selebihnya 3,07 berpendidikan Diploma sampai dengan Sarjana.
3.4 Sosial
3.4.1 Pendidikan
Angka partisipasi kasar untuk jenjang pendidikan SD di Simalungun 112,90, SMP 94,90 SMA 80,75, sementara angka partisipasi murni untuk SD 96,08, SMP 75,02, dan SMA 60,23. Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Simalungun untuk tingkat SD s/d SMA baik negeri maupun swasta berjumlah 1.027 sekolah. Ditingkat SD jumlah sekolah negeri sebanyak 786 buah dan sekolah swasta 47 buah, dengan jumlah guru SD Negeri sebanyak 7.041 orang dengan rasio murid terhadap guru sebesar 14,23 sedangkan untuk SD swasta jumlah guru 405 orang dengan rasio murid terhadap guru yang lebih tinggi dibandingkan dengan SD Negeri yakni sebesar 21,14. Pada tingkat SMP jumlah sekolah negeri lebih kecil dibanding swasta yaitu 52 sekolah dan swasta sebanyak 91 sekolah, namun jumlah guru untuk SMP negeri sebanyak 1.883 orang sementara SMP swasta 1.128 orang atau dengan rasio murid terhadap guru
(30)
masing-masing sebesar 12,60 untuk SMP negeri dan 12,51 untuk SMP swasta. Untuk tingkat SMA, jumlah sekolah negeri 20 sekolah dengan jumlah guru 801 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 12,71 sedangkan jumlah sekolah swasta 31 sekolah dengan jumlah guru hanya 594 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 10,11.
Tingkat SMK negeri hanya ada 4 yakni di Kecamatan Raya, Jorlang Hataran, Siantar dan Bandar Masilam dengan jumlah guru 160 orang dan murid sebanyak 1.562 orang sementara SMK swasta jumlah sekolah mencapai 35 sekolah dan guru 710 orang dengan murid sebanyak 9.280 orang.
3.4.2 Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)
Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat. Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia.Dengan tersedianya sarana atau prasarana kesehatan yang memadai sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Di kabupaten Simalungun terdapat 18 buah Rumah Sakit Umum (RSU) milik pemerintah maupun milik swasta. Dengan total kapasitas tempat tidur berjumlah 1.540 buah. Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah 34 buah juga terdapat Puskesmas Pembantu dan Rumah Bersalin masing-masing berjumlah 104 dan 84.
(31)
Tenaga medis yang tersedia di Puskesmas Kabupaten Simalungun ada 149 dokter umum/spesialis dan 72 orang dokter gigi. Sementara itu tenaga medis pemerintah lainnya seperti perawat/bidan ada 1.606 orang, dengan jumlah apotek umum sebanyak 117 buah. Di kabupaten simalungun, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2010 jumlah PUS sekitar 300.133 dan meningkat menjadi 310.463 pada tahun 2011.
3.5 Ekonomi
3.5.1 Tanaman Bahan Makanan
Kabupaten Simalungun menghasilkan padi sawah sebesar 440.992 ton dan padi ladang sebesar 40.189 ton selama tahun 2012. Berarti Kabupaten Simalungun menghasilkan padi sebesar 481.181 ton selama tahun 2012. Produksi padi sawah tertinggi berasal dari kecamatan tanah jawa yaitu 51.527 ton dan Hutabayu Raja sebesar 44.204 ton. Sedangkan produksi padi sawah terendah berasal dari Kecamatan Pematang Silimakuta sebesar 141 ton dan Silimakuta sebesar 367 ton. Sementara produksi padi ladang tertinggi berasal dari Kecamatan Dolok Silou yaitu sebesar 3.060 ton dan terendah dari Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Tanaman Bahan Makanan lainnya adalah jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dari jenis tanaman palawijaya ini, produksi jagung merupakan salah satu komoditi andalan di Kabupaten Simalungun. Pada tahun 2012 produksi jagung sebesar 383.813 ton dengan tingkat produkitivitas 59,37 ton/Ha. Penghasil jagung terbesar adalah Kecamatan Dolok Pardamean
(32)
sebesar 27.037 ton.Sedangkan penghasilan jagung terendah adalah Kecamatan Haranggaol Horisan sebesar 398 ton selama tahun 2012.
3.5.2 Perkebunan
Sektor perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Simalungun yaitu Perkebunan besar/negara dan perkebunan rakyat. Namun yang disajikan pada publikasi ini adalah hasil perkebunan rakyat. Hasil perkebunan rakyat di Kabupaten Simalungun terdiri dari karet, kelapa sawit, kopi rabusta/arabika, kelapa, coklat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, pinang, vanili dan tembakau. Luas area perkebunan rakyat terbesar adalah tanaman kelapa sawit sebesar 28.950,61 Ha dan tanaman karet seluas 14.013,51 Ha.
3.5.3 Kehutanan
Kabupaten Simalungun memiliki luas kawasan hutan sebesar 138.741,72 ha terdiri dari hutan produksi (98.200,48 ha), hutan produksi/terbatas (10.841,74ha), hutan lindung (27.668,09 ha), dan hutan konversi (2.031,41 ha). Pada tahun 2012 hasil hutan Kabupaten Simalungun log rimba kayu bulat kecil (33.168,87m), Kayu bulat (21.679,66 m), dan Eucaliptus (36.903,60 m).
3.5.4 Perikanan dan Perternakan
Di kabupaten Simalungun jumlah ternak besar yang dipotong selama tahun 2012 paling banyak adalah Babi (48,882 ekor). Populasi ternak unggas terbesar adalah ayam kampung (1.050.595 ekor ) dan ayam pedaging (917,768 ekor ). Sedangkan rumah tangga perikanan di Kabupaten Simalungun terdiri dari rumah tangga
(33)
perikanan danau, sungai, kolam air deras, kolam air tenang, sawah, jaring apung, dan keramba.
Area perikanan tertinggi berasal dari perikanan sawah (6.641,90 ha ) dan jaring apung/keramba (6.191 ha). Produksi perikanan tertinggi berasal dari perikanan jaring apung dan keramba (10.318,6 ton) dan perikanan kolam air deras (9.162,10 ton) selama tahun 2012.
Daerah Penghasil perikanan yang apung dan keramba terbesar berasal dari Kecamatan Haranggaol Horison (8.123,2 ton) dan penghasil perikanan kolam air deras terbesar dari kecamatan Gunung Malela (7000 ton) selama tahun 2012.
3.5.5 Industri
Industri di Kabupaten Simalungun dibagi dalam empat golongan yaitu: Industri Besar, Industri Menengah, Industri Kecil, dan Industri Mikro. Penggolongan ini didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan penggunaan mesin produksi serta tidak memperhatikan modal yang digunakan.
Banyaknya industri di Kabupaten Simalungun pada tahun 2012 sebanyak 592 perusahaan dan tenaga kerja yang diserapnya sebanyak 2.197 orang yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun.
3.5.6 Pengeluaran dan Konsumsi
Konsumsi Penduduk Simalungun 57,57% (Rp.345.070.00) merupakan konsumsi makanan di tahun 2012 sementara pada tahun 2011 mencapai 57,81%
(34)
(Rp.341.491.00). Hal ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi dari makanan ke non makanan.
Berdasarkan golongan pengeluaran per kapita per bulan, persentase terbesar pengeluaran penduduk berada pada golongan pengeluaran lebih dari Rp.500.000.00 baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan dengan persentase yang mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada tahun 2012 mencapai 75,57% di wilayah perkotaan. Peningkatan pengeluaran tersebut, identik dengan peningkatan pendapatan penduduk. Untuk golongan pengeluaran <Rp.150.000.00 per kapita per bulan hanya 0,01%.
3.5.7 Air Minum
Air minum yang dikelola oleh PDAM Tirta Lihou dapat dinikmati oleh hampir semua kecamatan kecuali Pematang Silimakuta, Pematang Sidamanik, Siantar, Jawa Maraja Bah Jambi, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, dan Ujung Padang.
Jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebanyak 25.409 pelanggan dengan pelanggan terbanyak merupakan pelanggan rumah tangga yang mencakup 88,21% pelanggan. Jumlah air minum yang disalurkan kepada pelanggan sebanyak 5.614.954 m dan sekitar 82,66% merupakan untuk pelanggan rumah tangga. Jumlah air minum yang disalurkan sebagian besar digunakan oleh rumah tangga di Kecamatan Tanah Jawa (807.917 m), Kecamatan Tapian Dolok (521.041m) dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (399.658 m).
(35)
3.5.8 Pertambangan
Jumlah perusahaan/usaha pertambangan/penggalian di Kabupaten Siamalungun sebanyak 125 usaha dimana semua usaha tersebut merupakan galian C. Galian C tersebut terbanyak terdapat di Kecamatan Tanah Jawa 13 usaha, Kecamatan Hatonduhan 13 usaha serta Kecamatan Siantar dan Panci masing-masing 10 usaha.
3.5.9 Perdagangan
Jumlah pasar di Kabupaten Simalungun tahun 2011 ada sebanyak 52 unit dengan jumlah Loods 258 unit dan 506 petak. Jumlah koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi 531 terdiri dari 53 KUD dengan 38.400 orang anggota dan 478 Non KUD dengan 56.870 orang anggota. Keberadaan koperasi terbanyak di Kecamatan Siantar yang mencapai 94 koperasi dengan anggota 19,715 orang.
Indeks kemahalan konstruksi (IKK) merupakan angka indeks yang menunjukkan perbandingan harga bahan bangunan/konstruksi antar lokasi yang berbeda pada periode yang sama. Nilai IKK Simalungun sebesar 86,50 lebih rendah dibanding Kota Pematang Siantar yang mencapai 101,16.
Stok awal beras pada tahun 2012 berdasarkan data sub Depot Logistik (Dolog) di Kabupaten Simalungun mencapai 33.916.322 ton dengan pemasukan 20.382.010 ton dan telah tersalur 23.519.300 ton sehingga stok akhir mencapai 30.779.032 ton.
(36)
3.6 Listrik
Kebutuhan listrik di Kabupaten Simalungun di pasok oleh PLN wilayah II pematang Siantar, yang mana dari 31 Kecamatan yang ada keseluruhannya sudah mendapat penerangan listrik, dengan jumlah pelanggan sebanyak 239.499 pelanggan. Kategori pelanggan meliputi 176.841 pelanggan rumah tangga, 3.915 untuk sosial, 606 pelanggan pemerintah, 3.429 pelanggan bisnis, dan 108 pelanggan industri.
3.7 Pengertian Lambang Daerah
Gambar 3.1 Lambang Daerah Kabupaten Simalungun
Pengertian Lambang Daerah :
1. Lambang berbentuk perisai adalah menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negeri.
2. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbolik yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara RI.
3. Padi dan kapas adalah kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan.
(37)
4. Daun teh adalah penghasilan yang utama dari daerah Simaungun. 5. Gunung dan danau adalah menggambarkan keindahan alamnya. 6. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat.
7. Rumah balai adat adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat, kebudayaan dan kesenian daerah.
(38)
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Arti dan Kegunaan Analisa Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasio kemudian diperoleh kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu atau keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen–komponen yang lebih kecil agar dapat:
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya serta memperkirakan atau meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabel.
4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Hampir semua negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh
(39)
penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup sederhana, karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada awal tahun.
Pada kenyatannya banyak negara mempunyai angka yang tepat mengenai kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus. Dalam pengolahan data dapat dilakukan dengan mengunakan model matematis yang sesuai. Model yang digunakan adalah “Model Eksponensial” dengan rumus sebagai berikut:
keterangan:
= Jumlah penduduk pada tahun
= Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar) = Angka pertumbuhan penduduk
= Periode waktu dalam tahun
(40)
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003–2012
Tahun Penduduk Jumlah
Laki-laki Perempuan
2003 406.923 401.365 808.288
2004 412.225 410.884 823.109
2005 416.510 415.154 831.664
2006 421.609 419.589 841.198
2007 423.747 422.582 846.329
2008 427.372 425.740 853.112
2009 430.913 428.966 859.879
2010 407.838 409.882 817.720
2011 413.361 415.416 828.778
2012 413.871 417.115 830.986
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi
Gambar 4.1 Grafik Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003–2012
Grafik tersebut menunjukan bahwa jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan dari tahun 2000-2009 meningkat
380,000 390,000 400,000 410,000 420,000 430,000 440,000 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11 20 12 Ju m lah Pe n d u d u k Tahun
Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003-2012
Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan
(41)
sedangkan pada tahun 2010 sampai tahun 2012 baik penduduk laki-laki maupun penduduk perempuan mengalami penurunan.
Tabel 4.2 Jumlah Perubahan Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003–2012
Sumber: Badan Pusat Statistik
Dengan jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2002 adalah 418.171, jumlah penduduk perempuan pada tahun 2002 adalah 418.756 dan tanda (-) artinya berkurangnya jumlah penduduk. Dengan mengunakan rumus diatas dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun dengan langkah sebagai berikut:
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tadi kita gunakan sebagai peramalan jumlah penduduk di masa yang akan datang, rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk sebagai berikut:
Tahun Penduduk Jumlah Jumlah Perubahan/tahun Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 2003 406.923 401.365 808.288 -11.248 -17.391 2004 412.225 410.884 823.109 5.302 9.519 2005 416.51 415.154 831.664 4.285 4.27 2006 421.609 419.589 841.198 5.099 4.435 2007 423.747 422.582 846.329 2.138 2.993 2008 427.372 425.74 853.112 3.625 3.158 2009 430.913 428.966 859.879 3.541 3.226 2010 407.838 409.882 817.72 -23.075 -19.084 2011 413.361 415.416 828.778 5.523 5.534 2012 413.871 417.115 830.986 0.51 1.699
(42)
1. Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki
(43)
2. Persentase Perubahan Penduduk Perempuan
(44)
3. Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
(45)
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2003-2012
Tahun Persentase Perubahan Laki-laki (%) Persentase Perempuan Perempuan (%) Persentase Laki-laki dan Perempuan
(%)
2003 -2,73 -4,24 -3,48
2004 1,29 2,34 1,82
2005 1,03 1,03 1,03
2006 1,22 1,06 1,14
2007 0,51 0,71 0,61
2008 0,85 0,74 0,80
2009 0,83 0,75 0,79
2010 -5,50 -4,55 -5,03
2011 1,35 1,34 1,34
2012 0,12 0,41 0,27
Jumlah -1,03 -0,39 -0,71
Sumber: Hasil pengolahan dari tabel 4.2
Tabel diatas menunjukan bahwa persentase perubahan (r) jumlah penduduk laki-laki dan perempuan mengalami penurunan ataupun perkembangan yang sangat drastis pada tahun 2010. Berkurangnya pertumbuhan penduduk laki-laki-laki dan perempuan di Kabupaten Simalungun ada kemungkinan dikarenakan imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan fasilitas kesehatan yang kurang memadai.
Perubahan angka-angka persentase perubahan jumlah penduduk diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk Kabupaten Simalungun selalu berubah, terkadang jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan
(46)
seperti ini mungkin ada keterkaitannya dengan program Keluarga Berencana (KB) yang telah disarankan oleh pemerintah, dimana pemerintah mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan penduduk baik menetap selamanya ataupun hanya sementara waktu.
4.2.2 Perkiraan Jumlah Penduduk a. Pertumbuhan Penduduk laki-laki
(47)
b. Pertumbuhan Penduduk Perempuan
c. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
(48)
Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Kabupaten Simalungun maka ramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan mengunakan harga perubahan jumlah penduduk Kabupaten Simalungun dengan mengunakan rumus:
1. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Simalungun
a. Untuk tahun 2013
Pt = P0 . ert
(49)
P2013 = 413.871 . (2,718282)0,001693035 (1)
= 413.871 . 1,001694469 = 414.572,2916
= 414.572
b. Untuk tahun 2014
Pt = P0 . ert
P2014 = P2012. ert
P2014 = 413.871 . (2,718282)0,001693035 (2)
= 413.871 . 1,003391809 = 415.274,7716
= 415.275
c. Untuk tahun 2015
Pt = P0 . ert
P2015 = P2012. ert
P2015 = 413.871 . (2,718282)0,001693035 (3)
= 413.871 . 1,005092026 = 415.978,4418
= 415.978
d. Untuk tahun 2016
Pt = P0 . ert
P2016 = P2012. ert
P2015 = 413.871 . (2,718282)0,001693035 (4)
= 413.871 . 1,006795123 = 416.683,3044
(50)
= 416.683 e. Untuk tahun 2017
Pt = P0 . ert
P2017 = P2012. ert
P2017 = 413.871 . (2,718282)0,001693035 (5)
= 413.871 . 1,008501106 = 417.389,3614
= 417.389
2. Proyeksi jumlah penduduk perempuan Kabupaten Simalungun
a. Untuk tahun 2013
Pt = P0 . ert
P2013 = P2012. ert
P2013 = 417.115 . (2,718282)0,003992814(1)
= 417.115 . 1,004000796 = 418.783,7921
= 418.784
b. Untuk tahun 2014
Pt = P0 . ert
P2014 = P2012. ert
P2014 = 417.115 . (2,718282)0,003992814(2)
= 417.115 . 1,008017599 = 420.459,2607
(51)
c. Untuk tahun 2015
Pt = P0 . ert
P2015 = P2012. ert
P2015 = 417.115 . (2,718282)0,003992814(3)
= 417.115 . 1,012050472 = 422.141,4325
= 422.141
d. Untuk tahun 2016
Pt = P0 . ert
P2016 = P2012. ert
P2016 = 417.115 . (2,718282)0,003992814(4)
= 417.115 . 1,016099479 = 423.830,3343
= 423.830
e. Untuk tahun 2017
Pt = P0 . ert
P2017 = P2012. ert
P2017 = 417.115 . (2,718282)0,003992814(5)
= 417.115 . 1,020164686 = 425.525,9931
(52)
3. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Kabupaten Simalungun
a. Untuk tahun 2013
Pt = P0 . ert
P2013 = P2012. ert
P2013 = 830.986 . (2,718282)0.001693035(1)
= 830.986 . 1,001694469 = 832.394,0801
= 832.394
b. Untuk tahun 2014
Pt = P0 . ert
P2014 = P2012. ert
P2014 = 830.986 . (2,718282)0.001693035(2)
= 830.986 . 1,003391809 = 833.804,5461
= 833.805
c. Untuk tahun 2015
Pt = P0 . ert
P2015 = P2012. ert
P2015 = 830.986 . (2,718282)0.001693035(3)
= 830.986 . 1,005092026 = 835.217,4022
(53)
d. Untuk tahun 2016
Pt = P0 . ert
P2016 = P2012. ert
P2016 = 830.986 . (2,718282)0.001693035(4)
= 830.986 . 1,006795123 = 836.632,6523
= 836.633
d. Untuk tahun 2017
Pt = P0 . ert
P2017 = P2012. ert
P2017 = 830.986 . (2,718282)0.001693035(5)
= 830.986 . 1,008501106 = 838.050,3004
= 838.050
Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013-2017
Tahun Jumlah Penduduk Laki-laki
Jumlah Penduduk Perempuan
Jumlah Penduduk Laki-laki dan
Perempuan
2013 414.572 418.784 832.394
2014 415.275 420.459 833.805
2015 415.978 422.141 835.217
2016 416.683 423.830 836.633
2017 417.389 425.526 838.050
Jumlah 2.079.897 2.110.740 4.176.099
(54)
Gambar 4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017
Dari data proyeksi dapat diketahui bahwa setiap tahun jumlah penduduk semakin bertambah dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk sekitar 830.986 jiwa, dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk tahun 2017 diperkirakan berjumlah 838.050 jiwa. Hal ini menunjukan terjadinya pertambahan penduduk sekitar 7064 jiwa.
Bila dilihat jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Simalungun pada tahun sebelumnya, terlihat bahwa tahun 2017 jumlah penduduk mengalami peningkatan. Hal ini bisa saja terjadi dikarenakan oleh tingkat kelahiran yang tinggi dan, besarnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kabupaten Simalungun dan lain sebagainya.
4.3 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Rasio adalah perbadingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan 408,000 410,000 412,000 414,000 416,000 418,000 420,000 422,000 424,000 426,000
2013 2014 2015 2016 2017
Ju m lah Pe n d u d u k Tahun
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Simalungun Tahun 2013-2017
Penduduk Perempuan
(55)
tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dipergunakan. Dibawah ini adalah cara untuk menghitung rasio jenis kelamin, dan akan dihitung rasio jenis kelamin penduduk tahun 2003-2017.
Jika di suatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki, sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak perempuan.
1. Untuk rasio jenis kelamin tahun 2013
2. Untuk rasio jenis kelamin 2014
3. Untuk rasio jenis kemamin 2015
(56)
4. Untuk rasio jenis kelamin 2016
5. Untuk rasio jenis kelamin 2017
Tabel 4.5 Perbandingan Sex Ratio Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2013-2017
Tahun
Jenis Kelamin
Sex Ratio Laki-laki Perempuan
2013 414.572 418.784 99
2014 415.275 420.459 99
2015 415.978 422.141 99
2016 416.683 423.83 98
2017 417.389 425.526 98
Jumlah 2.079.897 2.110.740 99
Tabel diatas menunjukan bahwa rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kabupaten Simalungun tahun 2017 besarnya 98 atau dibawah seratus. Hal ini berarti dapat diramalkan pada tahun 2017 secara keseluruhan jumlah penduduk
(57)
perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki.
Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Simalungun dari tahun 2013-2017 adalah 99 ini berarti bahwa untuk setiap 99 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan. Apabila angka tersebut jauh di bawah100, dapat menimbulkan berbagai masalah, karena ini berarti di wilayah tersebut kekurangan penduduk laki-laki untuk melaksanakan pembangunan, atau masalah lain yang berhubungan dengan perkawinan. Hal ini dapat terjadi apabila suatu daerah banyak penduduk laki-laki meningalkan daerah, atau kematian banyak terjadi pada penduduk laki-laki.
(58)
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis dalam programming (coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk mengahasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil tertulis.
Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui. 2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan
prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru. 4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai. 5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.
Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Implementasi yang sudah selesai harus di uji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehebatannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang di inginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan mengunakan
(59)
Selain berfungsi sebagai pengolahan data, angka atau manipulasi angka,
Microsoft Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer, untuk dapat mendayagunakan Microsoft Excel dengan maksimal, harus juga menguasai sitem operasi.
5.2 Pengenalan Microsoft Excel
Microsoft Excel 2007 merupakan aplikasi lembar kerja elektronik dari paket program Microsoft Office. Microsoft Office Excel banyak berperan dalam pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisa, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft
telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 200, versi XP (2002), versi 2003, versi 2007, dan versi 2010.
Dalam pengolahan Tugas Akhir ini, penulis sebagian mengolah dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 keunggulan program Spreadsheet ini adalah mudah dipakai, fleksibel, mudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis
Windows.
5.3 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows, pastikan
Microsoft Excel berada pada jaringan Microsoft Windows, lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebgai berikut:
1. Dari Windows klik start pada taskbar, lalu klik program. Tampil item menu program yang telah diinstalisasi.
(60)
2. Klik Microsoft Excel, secara otomatis akan tampil jendela utama Microsoft Excel dan selanjutnya akan digunakan langsung untuk manipulasi angka atau data lainnya.
Gambar 5.1 Tampilan Item Menu Microsoft Excel
5.4 Jendela Lembar Kerja Microsoft Excel
Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Microsoft Excel yang siap digunakan lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari kiri ke kanan. Microsoft Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setipa lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel. Sel ini didefenisikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom atau angka untuk baris. Pada lembar kerja Microsoft Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi yang tersendiri.
(61)
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel
5.5 Pengisian Data
Pengisian data dalam lembar kerja Microsoft Excel adalah sama dengan pengentrian atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni mengunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat dalam menu
Microsoft Excel.
Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebgai berikut:
1. Letakan pointer pada sel yang ingin di isi data. 2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan enter atau klik kiri mouse pada sel yang lain untuk komfirmasi atau mengakhirinya.
(62)
Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data
Sedangkan alternatif kedua adalah pengisian data mengunakan sub menu pada menu edit di Microsoft Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu: Down, Up, Right, Left dan Series (autofill).
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Microsoft Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di File yang sama. Untuk membuat grafik pada Microsoft Excel, biasa mengunakan Icon Chart Wizard yang terdapat pada Tollbar.
Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah: 1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.
(63)
Gambar 5.4 Tampilan Pembuatan Grafik Pada Microsoft Excel
3. Pada kotak dialog Insert Chart klik Column pilih Clustered Column. 4. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka klik
pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan klik
Select data.
5. Pada kotak dialog horizontal (category) Axis Labels, klik Edit, dan blok data yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian klik oke.
6. Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan Axis Title maka klik Chart Tools, Layout dan klik Chart Title dan Axis Titles,
lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang diinginkan dengan mengklik dua kali pada Title tersebut.
(64)
Gambar 5.5 Tampilan Hasil Grafik pada Microsoft Excel
Pada gambar 5.5 di atas dapat dilihat dari grafik bahwa jumlah penduduk laki-laki dengan warna biru dari tahun 2003-2012 secara berturut-turut adalah 406.923, 412.225, 416.510, 421.609, 423.747, 427.372, 430.913, 407.838, 413.361, dan 413.871. Jumlah penduduk perempuan ditunjukan dengan warna merah dari tahun 2003-2012 secara berturut-turut adalah 401.365, 410.884, 415.154, 419.589, 422.582, 425.740, 428.966, 409.882, 415.416, dan 417.115.
(65)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan jumlah penduduk Kabupaten Simalungun berdasarkan tahun 2003-2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten Simalugun lima tahun mendatang.
2. Dari analisis yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 0,17% pertahun, rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 0,40% pertahun dan rata-rata (r) perubahan jumlah penduduk keseluruhan adalah sebesar 0,17% pertahun.
3. Diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Simalungun pada tahun 2017 yang akan datang secara keseluruhan berjumlah 838.050 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 417.389 jiwa dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 146.667 jiwa.
4. Sex rasio penduduk Kabupaten Simalungun pada tahun 2017 adalah sebesar 98. Ini berarti pada tahun 2017 yang akan datang jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini
(66)
mungkin disebabkan karena tingginya tingkat kematian terjadi pada laki-laki, kemudia faktor imigrasi dimana biasanya laki-laki lebih banyak merantau atau meninggalkan daerahnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di daerah lain.
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Simalungun yaitu sebagai berikut:
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setipa tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalangkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Simalungun setiap tahunnya.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.
4. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Disamping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
(67)
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistika. 2012. Simalungun dalam Angka 2012. BPS Simalungun, Pematang Raya.
Mantra, I.B. 2009. Demografi Umum. Penerbit Pustaka Belajar. Yogyakarta. Munir, Rozy. dan budiarto. 1990. Teknik Analisa Kependudukan I. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta.
Munir, Rozy. dan budiarto. 1984. Teknik Analisa Kependudukan II. Penerbit Bina Aksara. Jakarta.
Sumanto, N.B. dan Riningsing Saladi. 1990. Pengantar Kependudukan. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
(68)
(1)
Gambar 5.4 Tampilan Pembuatan Grafik Pada Microsoft Excel
3. Pada kotak dialog Insert Chart klik Column pilih Clustered Column. 4. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka klik
pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan klik
Select data.
5. Pada kotak dialog horizontal (category) Axis Labels, klik Edit, dan blok data yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian klik oke.
6. Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan Axis Title maka klik Chart Tools, Layout dan klik Chart Title dan Axis Titles,
lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang diinginkan dengan mengklik dua kali pada Title tersebut.
(2)
Gambar 5.5 Tampilan Hasil Grafik pada Microsoft Excel
Pada gambar 5.5 di atas dapat dilihat dari grafik bahwa jumlah penduduk laki-laki dengan warna biru dari tahun 2003-2012 secara berturut-turut adalah 406.923, 412.225, 416.510, 421.609, 423.747, 427.372, 430.913, 407.838, 413.361, dan 413.871. Jumlah penduduk perempuan ditunjukan dengan warna merah dari tahun 2003-2012 secara berturut-turut adalah 401.365, 410.884, 415.154, 419.589, 422.582, 425.740, 428.966, 409.882, 415.416, dan 417.115.
(3)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan jumlah penduduk Kabupaten Simalungun berdasarkan tahun 2003-2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk Kabupaten Simalugun lima tahun mendatang.
2. Dari analisis yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 0,17% pertahun, rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar 0,40% pertahun dan rata-rata (r) perubahan jumlah penduduk keseluruhan adalah sebesar 0,17% pertahun.
3. Diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Simalungun pada tahun 2017 yang akan datang secara keseluruhan berjumlah 838.050 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 417.389 jiwa dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 146.667 jiwa.
4. Sex rasio penduduk Kabupaten Simalungun pada tahun 2017 adalah sebesar 98. Ini berarti pada tahun 2017 yang akan datang jumlah penduduk
(4)
mungkin disebabkan karena tingginya tingkat kematian terjadi pada laki-laki, kemudia faktor imigrasi dimana biasanya laki-laki lebih banyak merantau atau meninggalkan daerahnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di daerah lain.
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Simalungun yaitu sebagai berikut:
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setipa tahunnya pada tahun-tahun mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalangkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Simalungun setiap tahunnya.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.
4. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Disamping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistika. 2012. Simalungun dalam Angka 2012. BPS Simalungun, Pematang Raya.
Mantra, I.B. 2009. Demografi Umum. Penerbit Pustaka Belajar. Yogyakarta. Munir, Rozy. dan budiarto. 1990. Teknik Analisa Kependudukan I. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta.
Munir, Rozy. dan budiarto. 1984. Teknik Analisa Kependudukan II. Penerbit Bina Aksara. Jakarta.
Sumanto, N.B. dan Riningsing Saladi. 1990. Pengantar Kependudukan. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
(6)