BUDAYA asing terhadap budaya in (16)

BUDAYA CAROK PADA MASYARAKAT MADURA
Budaya ini sebenarnya merupakan sarkasme bagi entitas budaya Madura. Dalam sejarah orang
Madura, carok adalah duel satu lawan satu, dan ada kesepakatan sebelumnya untuk melakukan duel. Malah
dalam persiapannya, dilakukan ritual-ritual tertentu menjelang carok berlangsung. Kedua pihak pelaku
carok, sebelumnya sama-sama mendapat restu dari keluarga masing-masing. Karenanya, sebelum hari H
duel maut bersenjata celurit dilakukan, di rumahnya diselenggarakan selamatan dan pembekalan agama
berupa pengajian. Oleh keluarganya, pelaku carok sudah dipersiapkan dan diikhlaskan untuk terbunuh.
Pada masa lalu, merupakan perang tanding antara satu orang melawan satu orang. Sebelum perang
tanding, masing-masing mengadakan perjanjian mengenai penentuan tempat arenanya, hari dan waktunya.
Setelah disepakati, mereka melapor kepada penguasa setempat untuk Carok. Arena Carok itu diberi tanda
berupa bendera dan disaksikan banyak orang. Usai membunuh musuhnya, pelaku tidak kabur, tapi dengan
celurit yang masih menempel darah segar, pelaku melapor kepada aparat untuk menyerahkan diri.
Sedangkan Carok yang terjadi sekarang tidak lagi saling berhadap-hadapan tapi mencari kelengahan
musuhnya untuk melampiaskan niatnya. Usai membunuh pelaku juga melarikan diri. Memang ada satu, dua
orang yang melapor ke petugas, tapi itu jarang terjadi. Malah yang lebih banyak kabur menyelamatkan
diri.Walau pelaku sudah dihukum berat lebih 10 tahun, tidak membuat kapok pelakunya. Dikatakan, yang
paling
memicu
timbulnya Carok,
adalah
manakala

harga
diri
telah
dipermalukan.perkembangannya, Carok tidak bisa hanya dipahami sebagai sesuatu yang hanya menekankan
aspek kekerasan.
Pada suku Madura, tindakan kekerasan mendapat pembenaran secara budaya dan bahkan mendapat
persetujuan sosial jika tindakan itu bertujuan mempertahankan harga diri dan kehormatan, Di era
modernisasi seperti sekarang "Carok" digunakan sebagai jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat
suku Madura dalam menyelesaikan suatu masalah. Carok biasanya terjadi jika menyangkut masalahmasalah
yang menyangkut kehormatan/harga diri bagi orang Madura (sebagian besar karena masalah
perselingkuhan dan harkat martabat/kehormatan keluarga).



Carok secara Definisi Budaya oleh Hall: Budaya adalah Komunikasi & Komunikasi adalah Budaya.

Carok ini adalah sebuah pembelaan harga diri ketika diinjak-injak oleh orang lain, yang berhubungan
dengan harta, tahta dan wanita. Pada intinya carok ini dilakukan untuk menjaga kehormatan. Ungkapan
etnografi yang menyatakan, etembang pote mata lebih bagus pote tolang (daripada hidup menanggung
perasaan malu, lebih baik mati berkalang tanah) inilah yang menjadi motivasi orang untuk melakukan carok.




Carok secara Definisi Budaya oleh Rodriguez : Budaya berisi ttg bagaimana kita berhubungan
dengan orang lain, berpikir, bertingkah laku & melihat dunia ini.

Masyarakat Madura dikenal memiliki budaya yang khas, unik, dan, identitas budayanya itu dianggap
sebagai jati diri individual maupun komunal etnik Madura dalam berperilaku dan berkehidupan masyarakat
Madura memegang teguhCarok,Carok adalah pemulihan harga diri ketika diinjakinjak oleh orang lain, yang
berhubungan dengan harta, tahta, tanah, dan, wanita. Intinya adalah demi kehormatan.
Dalam ungkapan Madura Lebbi Bagus Pote Tollang atembang Pote Mata. (Lebih baik mati, daripada
hidup menanggung malu).Kata Carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti 'bertarung dengan
kehormatan'. Biasanya, "Carok" merupakan jalan terakhir yang di tempuh oleh masyarakat suku Madura
dalam menyelesaikan suatu masalah. Carok biasanya terjadi jika menyangkut masalahmasalah yang

menyangkut kehormatan/harga diri bagi orang Madura (sebagian besar karena masalah perselingkuhan dan
harkat martabat/kehormatan keluarga).




Carok secara Definisi Budaya oleh Peoples & and Bailey: Budaya itu bervariasi dari cara
masyarakat berpikir maupun bertindak.

Carok sebagai suatu kekerasan, yang secara historis telah dilakukan oleh sebagian masyarakat Madura
sejak beberapa abad lalu, selain mempunyai kaitan dengan faktorfaktor tersebut, tampaknya juga tidak dapat
dilepaskan dari faktor politik, yaitu lemahnya otoritas Negara atau Pemerintah sejak sebelum dan sesudah
kemerdekaan dalam mengontrol sumbersumber kekerasan, serta ketidakmampuan memberikan perlindungan
terhadap masyarakat terhadap rasa keadilan.
Pada saat Carok mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang dilakukan
masyarakat Madura zaman dahulu, akan tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalannya. Senjata
celurit ini sengaja diberikan Belanda kepada kaum blater dengan tujuan merusak citra “Pak Sakera” sebagai
pemilik sah senjata tersebut. Karena beliau adalah seorang pemberontak dari kalangan santri dan seorang
muslim yang taat menjalankan agama Islam.



Carok secara Definisi Budaya oleh Hofstede: Budaya merujuk pada sekumpulan orang sementara
kepribadian merujuk pada seseorang (satu Pribadi)

Pandangan Budaya Carok pada Masyarakat Madura itu berangkat dari anggapan bahwa karakteristik

(sikap dan perilaku) masyarakat Madura itu mudah tersinggung, gampang curiga pada orang lain,
temperamental atau gampang marah, pendendam sertasuka melakukan tindakan kekerasan. Bahkan, bila
orang Madura dipermalukan, seketika itu juga ia akan menuntut balas atau menunggu kesempatan lain untuk
melakukan tindakan balasan. Tidak lebih dari suatu gambaran stereotip belaka. Sebab, kenyataannya, salah
satu karakteristik sosok Madura yang menonjol adalah karakter yang apa adanya. Artinya, sifat masyarakat
etnik ini memang ekspresif, spontan, dan terbuka, ketika Lingkungan Sosial Budaya MaduraEkspresivitas,
spontanitas, dan keterbukaan orang Madura, senantiasa termanifestasikan ketika harus merespon segala
sesuatu yang dihadapi, khususnya terhadap perlakuan oranglain atas dirinya. Misalnya, jika perlakuan itu
membuat hati senang, maka secara terus terang tanpa basa-basi, mereka akan mengungkapkan rasa terima
kasihnya seketika itu juga. Tetapi sebaliknya, mereka akan spontan bereaksi keras bila perlakuan terhadap
dirinya dianggap tidak adil dan menyakitkan hati.
SEKIAN

TUGAS SENI & LINTAS BUDAYA
Nama : Mimi Ananca
NPM : 0441 13 033
Kelas : KL

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

BUDAYA KEMISKINAN BURUH NELAYAN DESA KILENSARI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO

2 53 6

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138