T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Inventori Kematangan Karier Untuk Siswa SMK Negeri 1 Sayung Di Kabupaten Demak T2 BAB IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan Inventori
Kematangan Karier
Pada bab ini berisikan pembahasan tentang hasil
penelitian pengembangan inventori kematangan karier
untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung dikabupaten Demak.
Lokasi penelitian pengembangan Inventori kematangan
Karier dilakukan di SMK Negeri 1 Sayung yang
mempunyai lima kompetensi keahlian yaitu Teknik
Sepeda Motor, Teknik Pengelasa, Rekayasa perangkat
Lunak, Tata Busana, dan Tata Boga dengan Subyek
penelitian siswa kelas XII yang ada disemester 6, yang
sudah melakukan kegiatan praktek kerja industri
sehingga mempunyai pengalaman dalam karier sesuai
kompetensi keahliannya. Subyek penelitian diambil
secara acak dari yang mewakili lima kompetensi
keahlian.
Penelitian ini merupakan teori pengembangan
untuk menghasilkan produk inventori kematangan
karier yang teruji valid dan reliabel. Tahapan penelitian

pengembangan Inventori kematangan karier dipadukan
dari tahapan penelitian pengembangan dari Soegiyono
(2006:335), dan tahapan dalam proses pengembangan
alat ukur tes dari anastasi & Urbina (1997), serta
pengujian Validitas dan reliabilitas mengikuti panduan
dari APA( American Psychological association ), Tahun
1985.

Tahap
dilakukan

pertama
peneliti,

adalah

Studi

dengan


literatur

menentukan

yang
tujuan

pengembangan inventori untuk mengukur kematangan
karier,

teori Donald Super (1995), digunakan sebagai

dasar pengembangan konstruk Inventori kematangan.
Sub konsep yang disusun menggunakan faktor yang
mempengaruhi perkembangan karier seseorang, ada
lima faktor yaitu perencanaan karier, Eksplorasi karier,
pengambilan keputusan, Informasi karier, Orientasi
nyata.
Tahap kedua adalah Butir item yang disusun
berdasarkan konsep teori yang digunakan berjumlah

301 item yang tersusun dalam konstruk Inventori
kematangan karier yang akan mendapatkan uji validasi
dari pakar.
Tahap

ketiga

adalah

Uji

pakar

atau

ahli,

Penilaian dari pakar atau ahli melibatkan dua orang
pakar


dan

satu

pembimbing.

Berdasarkan

hasil

penilaian pakar atau ahli dari 301 item yang diajukan
menghasilkan 168 item yang sudah mendapatkan uji
pakar atau ahli.
Tahap Keempat adalah uji Empirik, 168 item
yang dihasilkan dari uji pakar atau ahli akan dilakukan
uji coba lapangan untuk mendapatkan

uji validitas

dan reliabilitas.

Berikut dipaparkan analisis data hasil penelitian
pada tahap ketiga dan keempat berdasarkan panduan
dari APA ( American Psychological association ), Tahun
1985 :

4.1.1 Hasil Uji Validitas Isi/ Content Validity
Berdasarkan Instrumen validasi dua pakar atau
ahli dan dosen pembimbing Inventori kematangan karir
ini dapat digunakan setelah dilakukan revisi yang
dilakukan,

diperoleh

hasil

sebagai

berikut

pada


tabel 4.1 :
Tabel 4.1
Hasil Kesimpulan Validasi terhadap Inventori
Kematangan Karier oleh Ahli dan Dosen Pembimbing
No.

Validator

P1

P2

P3

P4

P5

P6


P7

P8

1

Ahli 1

Dapat digunakan dengan revisi kecil

2

Ahli 2

Dapat digunakan dengan revisi kecil

3

Dosen

Pembimbing

Dapat digunakan dengan revisi kecil

Keterangan :
P1
P2
P3

=
=
=

P4
P5
P6

=
=
=


P7
P8

=
=

Pernyataan sudah sesuai dengan indikator
Bahasa yang digunakan komunikatif
Tata Bahasa yang digunakan baku dan benar
sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
Butir pernyataan tidak bias
Format inventori menarik untuk dibaca
Pedoman menjawab/ mengisi inventori sudah
jelas
Jumlah butir pernyataan sudah tepat
Panjang kalimat pernyataan sudah tepat

Pada uji validitas isi/ content validity

dilakukan

berdasarkan

expert

dilakukan

pakar/ahli

dari

dihasilkan

168

pernyataan

item


301

judgment
item
yang

yang
yang

pernyataan
memenuhi

validitas isi/ content validity ,berikut kisi-kisi item
yang diuji cobakan, dapat dilihat di tabel 4.2
3

Tabel 4.2
Kisi-kisi Hasil Uji Coba Validitas Isi oleh Pakar atau Ahli
Inventori Kematangan Karir
Sub
Konsep
Perencanaan
/ Career
Planning

Indikator
Wawasan
karir
Perencanaan
Program
Antisipasi

Eksplorasi
Karir/
Career
Exploration

Penggunaan
Sumber
Informasi
Penggunaan
Sarana
Informasi
Konsultasi

Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making

Informasi/
Information

Perencanaan
dalam
membuat
keputusan
Kemandirian
dalam
membuat
keputusan
Informasi
tentang Dunia
kerja
Informasi
Kemampuan
diri
Informasi
Ketrampilan
diri
Informasi
tentang minat
diri
Informasi
tentang bakat
diri

Nomor Sebaran Item

Jumlah
Item

Favorable

Unfavorable

1,2,3,.5,6,7,8,
11,12, 14, 15, 16,
17
19,20,23,27,
28,29,30,31,35
37,40,41,42,
43,44,45
46,47,48,49,
50,51,54,55,
56,57, 60, 61, 62
63,64,65,66, 67,
68,69, 70,
71,72,73,74,75,7
6,77,78
79,82,83,84,
85,86,87,88,
89,90,91,93
94,95,96,97,
98,99, 100

4,9,10,13,18

18

21,22,24,25,
26,32,33, 34,
36,38,39,

17

52,53,58,59,

17

101,103,104,
105,107,108, 109

102,106,110

10

111,112,113,
114,115,116,
118,119,120

117

10

121,122,123,
124,126,127,
128,129,131, 132
133,134,136, 137

125,130

12

135

5

138,139,140,
141,143

142

6

144,146,147

145

4

10

16

80,81,92

15

7

Sub
Konsep
Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

Nomor Sebaran Item

Indikator

Favorable

Unfavorable

Pilihan Nyata
dalam Karir

149,150,151,
152,153,154,
155,156,158
Pengalaman
159,160,161,
Karir
162,163,164,
165,166, 167,
168
Jumlah

148,157

Jumlah
Item

11

10

168

4.1.2 Internal konsistensi dan Reliabilitas ( Internal
Consisntency (Reliability of Scale Items )
Uji validitas Inventori Kematangan Karier pada
penelitian ini menggunakan perhitungan corrected itemtotal correlation dengan menggunakan program SPSS
Versi 17.00. Kriteria bahwa item dikatakan valid jika
nilai corrected item-total correlation lebih besar dari
0,300

sebaliknya

jika

nilai

corrected

item-total

correlation kurang dari 0,300 menunjukkan bahwa item
tidak valid (Azwar, 2014). Hasil uji validitas konstruk
terhadap 168 item Inventori Kematangan Karir dengan
menggunakan corrected item-total correlation diketahui
terdapat 57 item yang tidak valid, sehingga terdapat
111 item yang valid(lampiran 17) , dengan perincian
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Inventori Kematangan Karir dengan
Menggunakan Corrected Item-Total Correlation
Sub
Konsep
Perencanaan
/ Career
Planning

Indikator
Wawasan
karir
Perencanaan
Program

Nomor Sebaran Item
Favorable
1,2,3,.5,6,7,8*,
11*,12*, 14, 15,
16, 17*
19*,20,23,27,
28*,29,30*,31*,3
5

Unfavorable

Jumlah
Item
Valid

4*,9,10,13,18

13

21,22,24*,25,
26,32*,33, 34*,

10

5

Sub
Konsep

Indikator
Antisipasi

Eksplorasi
Karir/
Career
Exploration

Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

Unfavorable
36,38,39,

101,103,104,
105*,107,108,
109

102*,106,110

8

111,112*,113,
114,115*,116*,
118*,119,120

117

6

Informasi
Kemampuan
diri

121,122,123*,
124,126*,127,
128*,129,131,
132*

125,130*

7

Informasi
Ketrampilan
diri
Informasi
tentang minat
diri
Informasi
tentang bakat
diri
Pilihan Nyata
dalam Karir

133,134,136, 137

135

5

138*,139,140,
141,143

142

5

144,146,147

145

4

148,157*

7

Penggunaan
Sumber
Informasi

Konsultasi

Informasi/
Information

Favorable

Jumlah
Item
Valid

37,40,41*,42,
43*,44,45*
46,47,48*,49*,
50,51,54,55*,
56,57*, 60, 61*,
62*
63,64,65,66, 67*,
68,69*, 70,
71*,72*,73,74*,7
5,76*,77*,78*
79,82,83*,84*,
85,86*,87*,88*,
89,90,91*,93
94,95*,96*,97,
98*,99, 100

Penggunaan
Sarana
Informasi

Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making

Nomor Sebaran Item

Perencanaan
dalam
membuat
keputusan
Kemandirian
dalam
membuat
keputusan
Informasi
tentang Dunia
kerja

Pengalaman
Karir

149,150,151,
152*,153,154*,
155,156*,158
159*,160,161,
162,163,164,
165,166*, 167*,
168
Jumlah

52,53,58,59,

7
11

8

80,81,92

9

4

Keterangan :
Tanda * = Nomor item yang tidak valid

7

111

Ringkasan hasil uji validitas dengan menggunakan corrected item-total correlation dan Reliabilitas
menggunakan

metode

konsistensi

internal

dengan

rumus Alpha Cronbach item-item Inventori Kematangan
Karir, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Ringkasan Uji Validitas dan Reliabilitas Alpha Cronbach
Inventori Kematangan Karir
Koefisien
Validitas

Jumlah Item
Awal

Tidak
Valid

Valid

Min

Max

Reliabilitas
Alpha
Cronbach

45

15

30

0,403

0,780

0,939

48

20

28

0,357

0,747

0,920

17

5

12

0,314

0,765

0,869

37

10

27

0,301

0,793

0,910

21

7

14

0,384

0,717

0,872

168

57

111

0,301

0,793

0,979

Sub Konsep
Perencanaan/
Career
Planning
Eksplorasi
Karir/
Career
Exploration
Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making
Informasi/
Information
Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation
Total

Hasil uji validitas Inventori Kematangan Karir
dengan menggunakan perhitungan corrected item-total
correlation dari 168 item yang diajukan terdapat 57
item yang tidak valid, yatu item nomor (4, 8, 11, 12, 17,
19, 24. 28, 30, 31, 32, 34, 41, 43, 45, 48, 49, 55, 57,
61, 62, 67, 69, 71, 72, 74, 76, 77, 78, 83, 84, 86, 87,
88, 91, 95, 96, 98, 102, 105, 112, 115, 116, 118, 123,
126, 128, 130, 132, 138, 152, 154, 156, 157, 159, 166,
7

dan 167) sehingga terdapat 111 nomor item yang valid
dengan koefisien reliabilitas 0,979 sehingga Inventori
Kematangan Karier ini reliabel yang layak untuk
digunakan pada penelitian selanjutnya. Selanjutnya
111 nomor item valid tersebut dijadikan dasar sebagai
pengujian analisis faktor.
Kisi kisi inventori kematangan karier yang
dihasilkan dari penghitungan internal konsistensi dan
reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Kisi-kisi Inventori Kematangan Karir Setelah
Penghitungan Corrected Item-Total Correlation dan
Reliabilitas Alpha Cronbach
Sub
Konsep
Perencanaan
/ Career
Planning

Eksplorasi
Karir/
Career
Exploration

Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making

Informasi/
Information

Indikator

Nomor Sebaran Item
Favorable

Unfavorable

Jumlah
Item
Valid

Wawasan
karir

1,2,3,4,5,6, 10,
11, 12

7,8,9,13

13

Perencanaan
Program
Antisipasi
Penggunaan
Sumber
Informasi
Penggunaan
Sarana
Informasi

14,17,20, 21, 23

15,16, 18,
19, 22
24,26,27
35,36,39,40

10

Konsultasi

50,53, 54,
55,56, 58

Perencanaan
dalam
membuat
keputusan
Kemandirian
dalam
membuat
keputusan
Informasi
tentang Dunia
kerja

59, 60, 61, 62

25,28, 29, 30
31,32, 33,
34,37, 38, 41
42,43,44,45, 46,
47, 78, 49

7
11

8

51,52,57

9
4

63,64,65, 67,68,
69

66,70

8

71, 72, 73,
75,76

74

6

Sub
Konsep

Nomor Sebaran Item

Indikator

Favorable

Informasi
Kemampuan
diri
Informasi
Ketrampilan
diri
Informasi
tentang minat
diri
Informasi
tentang bakat
diri
Pilihan Nyata
dalam Karir

Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

Pengalaman
Karir

Unfavorable

Jumlah
Item
Valid

77, 78, 79, 81,
82,83

80

7

84,85,87, 88

86

5

89,90, 91,93

92

5

94,96,97

95

4

99,100,101,
102, 103, 104

98

7

105,106,
107,108,109,
110, 111
Jumlah

7

111

4.1.3 Hasil Uji Validitas dengan Analisis Faktor
Uji validitas dengan analisis faktor merupakan
metode yang kuat dan sangat perlu untuk memvalidasi
suatu konstruk, melalui analisa setiap faktor atau sub
konsep dapat melihat apakah spesifikasi konstruk yang
dikembangkan secara teoritik telah sesuai dengan
konsep konstruk yang mendasarinya setelah dilakukan
uji coba di lapangan.Hasil penghitungan dapat dilihat
pada lampiran 14
Langkah yang digunakan dalam analisis faktor
meliputi :
a. Seleksi butir item yang layak
Dengan melihat nilai a Kaiser-Meyer-Olkin
Measure of Sampling Adequeacy (KMO-MSA) dan anti
image correlation. Dari hasil analisis jika nilai KMOMSA Item dikatakan tidak layak jika nilai komponen
9

matrik hasil perhitungan analisis faktor kurang dari
0,500 atau memilih butir yang memiliki loading

0,5

dan membuang butir yang memiliki loading < 0,5
terhadap indikator pada satu aspek subkonsep

yang

dikembangkan.
Pada tahap seleksi pertama ini, butir item yang
digunakan berasal dari hasil perhitungan corrected
item-total correlation

diketahui

terdapat

111

item,

kemudian disusun skala inventori kematangan karir
yang digunakan untuk analisis faktor. Analisis faktor
dihitung dari item-item yang tersusun

dari masing-

masing subkonsep inventori kematangan karir.
b. Ekstraksi dan Rotasi
Setelah diperoleh butir-butir yang valid terhadap
indikator ke sub konsep langkah selanjutnya ekstraksi
aspek ke konstruk yaitu menguji loading satu aspek
atau

subkonsep

terhadap

konstruk

yang

dikembangkan. Langkah ini dilakukan beberapa kali
sampai memperoleh seperangkat butir yang valid.
Pertimbangan nilai eigenvalue lebih dari 1.
Tabel 4.6
Ringkasan Uji Validitas dengan Analisa Faktor
Inventori Kematangan Karier
Sub Konsep

Nilai
KMOMSA

ChiSquare

p

Perencanaan/
Career
Planning

0,577

672,642

0,000

Eksplorasi
Karir/ Career
Exploration

0,558

795,321

0,000

Nilai
Eigenvalue
9,231
3,189
1,889
1,797
1,568
1,086
8,906
3,163
3,090

Component
Extracted

Rotation

6

8

7

9

Sub Konsep

Nilai
KMOMSA

ChiSquare

p

Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making

0,667

209,642

0,000

Informasi/
Information

0,646

411,533

0,000

Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

0,545

449,648

0,000

Nilai
Eigenvalue
2,491
1,713
1,527
1,154

Component
Extracted

Rotation

3

5

5

8

4

11

5,318
1,811
1,267
7,507
2,383
2,291
1,364
1,115
5,314
2,330
1,857
1,532

Berdasarkan hasil analisis faktor diketahui dari
111 item terdapat 16 item yang tidak valid karena
memiliki factor loading < 0,5 yaitu item nomor 3, 7, 12,
18, 19, 25, 26, 58, 73, 77, 78, 80, 82, 86, 87, dan 88,
sehingga jumlah item yang digunakan sebagai skala
inventori kematangan karir yang berjumlah 95 item.
Semua sub konsep mempunyai nilai KMO-MSA lebih
dari 0,500 sehingga layak untuk dikembangkan. Hasil
sebaran item valid dan gugur hasil analisis faktor dapat
dilihat tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Inventori Kematangan Karir dengan
Menggunakan Analisis Faktor
Sub
Konsep
Perencanaan
/ Career
Planning

Indikator

Nomor Sebaran Item
Favorable

Unfavorable

Wawasan
karir

1,2,3*,4,5,6, 10,
11, 12*

7*,8,9,13

Perencanaan
Program

14,17,20, 21, 23

15,16, 18*,
19*, 22

Jumlah
Item
Valid

10
8

11

Sub
Konsep
Eksplorasi
Karir/
Career
Exploration

Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making

Informasi/
Information

Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

Nomor Sebaran Item

Indikator

Favorable

Unfavorable

Jumlah
Item
Valid

Antisipasi
Penggunaan
Sumber
Informasi
Penggunaan
Sarana
Informasi

25*,28, 29, 30
31,32, 33,
34,37, 38, 41

Konsultasi

50,53, 54,
55,56, 58*
59, 60, 61, 62

51,52,57

63,64,65, 67,68,
69

66,70

8

71, 72, 73*,
75,76

74

5

Informasi
Kemampuan
diri

77*, 78*, 79,
81, 82*,83

80*

3

Informasi
Ketrampilan
diri
Informasi
tentang minat
diri
Informasi
tentang bakat
diri
Pilihan Nyata
dalam Karir

84,85,87*, 88*

86*

2

89,90, 91,93

92

5

94,96,97

95

4

99,100,101,
102, 103, 104

98

7

42,43,44,45, 46,
47, 78, 49

Perencanaan
dalam
membuat
keputusan
Kemandirian
dalam
membuat
keputusan
Informasi
tentang Dunia
kerja

Pengalaman
Karir

24,26*,27
35,36,39,40

5
11

8

8
4

105,106,
107,108,109,
110, 111
Jumlah

Keterangan :
Tanda * = Nomor item yang tidak valid

7

95

c. Penamaan faktor yang terbentuk pada masingmasing subkonsep berdasarkan Rotated
Component Matrix
Setelah diketahui faktor-faktor penyusunnya
maka
langkah
selanjutnya
adalah
melakukan
penamaan faktor yang terbentuk dari hasil analisis
faktor dapat didasarkan dari pernyataan yang lolos
diuji dengan cara (1) identifikasi butir yang lolos uji
berdasarkan kisis-kisi awal untuk mengetahui suatu
butir masuk indicator yang mana (2). Mengelompokkan
pernyataan butir soal yang lolos tersebut kedalam
faktor hasil analisis (3) menamai faktor yang terdiri atas
kelompok pernyataan butir yang relevan dengan nama
faktor dengan memperhatikan indikator. Berdasarkan
hasil analisis faktor dari masing-masing sub konsep
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8
Susunan Sebaran Item Berdasarkan Hasil Analisis Faktor
Sub
Konsep
Perencanaan
/ Career
Planning

Eksplorasi
Karir/
Career
Exploration

Indikator

Nomor Sebaran Item
Favorable

Unfavorable

Jumlah
Valid

1. Wawasan
karier

1(1), 4(3), 5(4),
6(5), 10(8)

8(6),

6

2. Perencanaan
program

2(2), 29(22)

5

3. Antisipasi

14(11), 20(15)

13(10), 5(12),
22(17),
9(7), 16(13),
24(19),

4. Perencanaan
Pendidikan

11(9), 17(14),
21(16), 23(18)
30(23)

5. Perencanaan
Biaya
6. Perencanaan
Pelatihan
1. Penggunaan
Sumber
Informasi
2.Penggunaan
Sarana
Informasi

4
27(20)

28(21)
31(24), 42(35),
45(38), 48(41),
54(47),
53(46), 56(49)

5

2
1

40(33), 52(45)
57(50)

8

35(28), 51(44)

4

13

Sub
Konsep

Nomor Sebaran Item

Indikator

Favorable

3. Konsultasi
4. Partisipasi
dalam
berbagai
kegiatan
5. Lembaga

Pengambilan
Keputusan/
Decision
Making

Informasi/
Information

32(25), 34(27)
44(37), 47(40),
55(48)

6. Referensi
7. Penggunaan
Media
1. Perencanaan
keputusan
2. Kemandirian
dalam
membuat
keputusan
3.Pertimbangan
dalam
membuat
keputusan
1.Informasi
tentang dunia
kerja

2.Informasi
kemampuan
diri

Orientasi
Nyata/
Realism
Orientation

3. Informasi
ketrampilan
diri
4. Informasi
tentang minat
diri
5. Informasi
tentang bakat
diri
1.Pilihan nyata
dalam karier
2.Pengalaman
kaier
3.Kesempatan
atau peluang
karier
4.Alternatif
pilihan karier

41(34),
49(42),
33(26),
37(30),

46(39),
50(43)
43(36)
38(31)

61(53), 62(54),
65(57), 69(61)
63(55), 67(59),
68(60)

Unfavorable
36(29)

Jumlah
Valid

3
3

4
39(32)

3
2

66(58)

5

70(62)

4

59(51), 60(52),
64(56)

3

74(65), 75(66),
83(70), 84(71),
85(72), 90(74),
92(76), 94(78),
95(79)
71(63), 72(64),
76967), 79(68),
91(75)
89(73), 93(77),
97(81)

9

81(69)

1

96(80)

1

103(87),
107(91), 111(95)
100(84),
106(90), 108(92)
99(83), 102(86),
105(89), 110(94)

3

101985),
104(88), 109(93)

Jumlah

5

3

3
98(82)

5
3
95

Keterangan :
Dalam Tanda ( )= Nomor baru untuk Skala Akhir

Dari Hasil Uji validasi dengan analisis faktor
dihasil

produk

akhir

pengembangan

Inventori

Kematangan Karier untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung
di kabupaten Demak, tersusun dan dikembangkan dari
konstruk teori kematangan karier dari Super (tahun
1995), dengan 95 item pernyataan dengan koefisien
reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,976 (lampiran 13),
dan hasil akhir skala Inventori Kematangan Karier
dapat dilihat pada lampiran 18.
4.1.4 Hasil Uji Validitas Kriteria/ Criteria Validity
Uji validitas kriteria pada penelitian dilakukan
dengan dua pengujian yaitu (a) Validitas konkuren/
concurrent

validity

dan

(b)

validitas

prediktif/

predictive validity. Hasil penghitungan validitas kriteria
dapat dilihat pada lampiran 15 dan pada tabel 4.9.
berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kriteria
(Validitas Konkuren dan Validitas Prediktif )
Correlations
Inventori
Inventori
Kematangan Kematangan
Karir.95
Karir.168
Inventori Kematangan Pearson Correlation
1
,980**
Karir.95
Sig. (1-tailed)
,000
N
30
30
Inventori Kematangan Pearson Correlation
,980**
1
Karir.168
Sig. (1-tailed)
,000
N
30
30
UNY
Pearson Correlation
,852**
,907**
Sig. (1-tailed)
,000
,000
N
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

UNY
,852**
,000
30
,907**
,000
30
1
30

(a) Hasil Uji Validitas Konkuren

15

Validitas konkuren adalah kemampuan suatu
instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu
pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan
instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama.
Pada menyusun Inventori Kematangan Karir,
pengujian
validitas
suatu
instrumen
dalam
menjalankan fungsi ukurnya dapat dilakukan dengan
melihat sejauhmana kesesuaian antara hasil ukur
instrumen tersebut dengan hasil ukur instrumen lain
yang sudah teruji kualitasnya atau dengan ukuranukuran yang dianggap dapat menggambarkan aspek
yang diukur tersebut secara reliabel. Dalam kasus
seperti ini, instrumen yang telah teruji validitasnya
atau ukuran yang dianggap tepat berlaku sebagai
kriteria validasi.
Uji validitas konkuren yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hubungan antara Inventori
Kematangan Karier SMK Negeri 1 Sayung yang
dikembangkan oleh peneliti dengan skala kematangan
karir yang digunakan pada penelitian tentang
peningkatan kematangan karir melalui konseling
kelompok yang dilakukan oleh Siwi Wahyu, mahasiswa
UNY pada tahun 2012, Inventori kematangan karier
yang digunakan berjumlah 34 item pernyataan, dengan
empat pilihan. Hasil uji reliabiltas pada skala ini
diperoleh koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar
0,942.
Dalam penghitungan validitas konkuren, data
hasil penelitian Inventori Kematangan Karier SMK N 1
Sayung dikorelasikan dengan data hasil
Inventori
Kematangan Karir yang dikorelasikan dengan hasil data
penelitian skala Inventori kematangan karier yang

digunakan penelitian dari Siwi Wahyu , diperoleh nilai
korelasi sebesar 0,852 hal tersebut menunjukkan
korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas konkuren
pada inventori kematangan karier SMK Negeri 1 Sayung
yang dikembangkan adalah sangat baik atau sangat
tinggi.
(b) Hasil Uji Validitas Prediktif
Uji Validitas prediktif menunjukkan kepada
tingkat ketepatan skor atau performan tes dalam
memprediksi performan atau prestasi mendatang.
Validitas prediktif adalah tingkat ketepatan skor tes
dalam memprediksi prestasi mendatang. Validitas
prediktif sangat penting artinya bila tes dimaksudkan
berfungsi sebagai prediktor bagi performansi di waktu
yang akan datang.
Koefisien korelasi antara skor alat ukur dan
kriteria
merupakan
petunjuk
mengenai
saling
hubungan antara skor alat ukur dengan skor kriteria
dan merupakan koefisien validitas prediktif. Apabila
koefisien ini diperoleh dari sekelompok individu yang
merupakan sampel yang representatif, maka alat ukur
yang telah teruji validitasnya akan mempunyai fungsi
prediksi yang sangat berguna dalam prosedur alat ukur
di masa datang.
Uji validitas prediktif yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hubungan antara Inventori
Kematangan Karir SMK Negeri 1 Sayung yang
dikembangkan peneliti
yang berjumlah 168 item
dengan Inventori Kematangan Karir SMK Negeri 1
Sayung yang dikembangkan peneliti
yang sudah
dilakukan uji validitas yang berjumlah 95 item, dengan
korelasi sebesar 0,980 (Lampiran 15) hal tersebut
17

menunjukkan korelasi yang sangat tinggi sehingga
validitas prediktif pada inventori ini adalah sangat baik.
4.1.5 Hasil Uji Validitas Konstruk/ Construct
Validity
Uji validitas konstruk pada penelitian dilakukan
dengan dua pengujian yaitu (a) validitas konvergen/
convergent Validity dan (b) validitas deskriminan/
descriminant Validity .pada lampiran 16
a. Hasil Uji Validitas Konvergen
Uji Validitas konvergen ditunjukkan oleh
tingginya korelasi antara skor skala-skala yang
mengukur trait yang sama.
Uji validitas konvergen yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hubungan antara hubungan
antara sub konstruk Inventori Kematangan Karir SMK
Negeri 1 Sayung yang dikembangkan peneliti yang
berjumlah 168 item dengan sub konstruk Inventori
Kematangan Karir SMK Negeri 1 Sayung yang
dikembangkan peneliti
yang sudah dilakukan uji
validitas yang berjumlah 95 item, dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Konvergen

Correlations

IKK.95.A

IKK.95.B

IKK.95.C

IKK.95.D

IKK.95.E

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

IKK.168.A IKK.168.B IKK.168.C IKK.168.D IKK.168.E
,951**
,884 **
,770 **
,870 **
,864 **
,000
30

,000
30

,000
30

,000
30

,886**
,000

,924 **
,000

,806 **
,000

,910 **
,000

,000
30
,919 **
,000

30
,724**

30
,566 **

30
,966 **

30
,635 **

30
,610 **

,000
30

,001
30

,000
30

,000
30

,000
30

,849**

,859 **

,713 **

,946 **

,832 **

,000
30

,000
30

,000
30

,000
30

,819**
,000

,795 **
,000

,801 **
,000

,833 **
,000

,000
30
,908 **
,000

30

30

30

30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Rerata korelasi antar subkonsep : 0,826

Penghitungan uji validitas konvergen dilakukan
dengan

cara

Kematangan

data
Karir

hasil

sub

konstruk

SMK

Negeri

1

Inventori

Sayung

yang

dikembangkan peneliti

yang berjumlah 168 item

dikorelasikan

sub

Kematangan

dengan
Karir

SMK

dikembangkan peneliti

konstruk

Negeri

1

Inventori

Sayung

yang

yang sudah dilakukan uji

validitas yang berjumlah 95 item diperoleh nilai korelasi
terendah sebesar 0,610 dan nilai korelasi tertinggi
sebesar 0,966 dengan rerata korelasi antar sub konsep
pada

kedua

skala

tersebut

sebesar

0,826.

menunjukkan korelasi yang tinggi sehingga validitas
konvergen pada inventori kematangan karir SMK Negeri
1 yang dikembangkan ini adalah sangat baik atau
sangat tinggi.
b. Hasil Uji Validitas Diskriminan
Uji Validitas diskriminan ditunjukkan rendahnya
oleh korelasi antara skor skala-skala yang mengukur
trait yang berbeda.
19

Uji validitas diskriminan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hubungan antara sub konstruk
Inventori Kematangan Karir yang dikembangkan oleh
peneliti

dengan

Maturity Inventory

aspek-aspek

instrumen

Career

dari Crites dan Savicas yang

disingkat CMI-C yang terdiri dari empat aspek atau
subkonsep

yaitu concern, curiosity, confidence, dan

consultation dengan 24 item pernyataan yang terdiri
dengan

pilihan

jawaban

Agree/setuju

(A)

dan

Diasagree/tidak setuju, (D) dengan kunci jawaban :
Aspek

Nomor yang kunci jawaban

Concern,

1(D), 5(D), 9(D), 13(D), 17(D), 21(D)

Curiosity,

2(D), 6(D), 10(D), 14(D), 18(D), 22(D)

Confidence,

3(D), 7(D), 11(D), 15(D), 19(D), 23(D)

Consultation 4(D), 8(A), 12(A), 16(D), 20(A), 24(A)
Jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban diberi skor
1 dan jika tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi
skor 0.
Skala kematangan karier crites
yang

digunakan

untuk

uji

savicas (CMI-C)

validitas

diskriminan

disusun dari teori yang berbeda konstruk
inventori

kematangan

karier

yang

dengan

dikembangkan

peneliti menggunakan konstruk teori dari Super. Hasil
uji validitas diskriminan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Diskriman

Correlations

IKK.95.A

IKK.95.B

IKK.95.C

IKK.95.D

IKK.95.E

Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N

CMI_C1
,255
,087
30
,310*
,048
30
,314*
,045
30
,368*
,023
30
,274
,072

CMI_C2
-,023
,453
30
,061
,375
30
,111
,279
30
,053
,390
30
,006
,488

CMI_C3
,178
,174
30
,307 *
,049
30
,417 *
,011
30
,261
,082
30
,320 *
,043

30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

30

CMI_C4
,091
,317
30
,140
,230
30
,232
,109
30
-,013
,473
30
,274
,072
30

Rerata korelasi subkonsep : 0,197

Dalam penghitungan validitas diskriminan, data
hasil penelitian Inventori Kematangan Karier SMK N 1
Sayung dikorelasikan dengan data hasil

Inventori

Kematangan Karir yang dikorelasikan dengan CMI-C
(Lampiran 12) diperoleh nilai terkecil korelasi sebesar
-0,023 dan korelasi terbesar 0,368 dengan rerata
korelasi antar aspek pada kedua skala tersebut sebesar
0,197

(Lampiran

16)

hal

tersebut

menunjukkan

korelasi yang rendah sehingga validitas diskriminan
pada inventori ini adalah baik.
Tahap terakhir pada Pengembangan Inventori
kematangan karier untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung
di kabupaten Demak adalah Pengadministrasian
Inventori dan Interpretasi hasil . Dari tahapan
sebelumnya sudah produk pengembangan inventori
kematangan karier dengan jumlah item 95 yang sudah
teruji validitas dan reliabilitasnya. Sebagai alat ukur
21

yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam proses
layanan Bimbingan dan konseling karier maka perlu
adanya pengkategorian jawaban. Yang dihitung dari
interpretasi skor Subyek sebagai berikut :
Jumlah item
= 95
Rentang minimum = 95 x 1 = 95
Rentang maksimum = 95 x 4 = 380
Luas jarak sebaran = 380 95 = 285
= 95 x 2,5 = 237,5
Mean teoritis ()
Standar deviasi () = 285/ 6 = 47,5
Jadi penentuan kategori inventori kematangan
karir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
No.
1.
2.
3.

Pedoman
X (µ+1 )
(µ-1 ) X < (µ+1 )
X < (µ-1 )

Interval Skor
X
285
190 X < 285
X < 190

Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah

4.1.6 Ringkasan Temuan Hasil Pengembangan
Berdasarkan hasil analisis data kualitatif dan
kuantitatif diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Studi literatur yang dilakukan untuk menentukan
tujuan pengembangan inventori kematangan karier
yaitu sebagai alat ukur kematangan karir yang valid
dan reliabel dengan menggunakan panduan dari
APA

((American psychological Assosiation) tahun

1985, dan dasar pengembangan konstruk disusun
menggunakan teori dari super tahun 1995.
2. Penyusunan
pengembangan

butir

item

inventori

pada
kematangan

konstruk
karier

berjumlah 301 item yang terdiri dari item favorabel
dan unfavorabel

3. Butir

item

yang

disusun

pada

konstruk

Pengembangan Inventori berjumlah 301 item diuji
pakar atau ahli untuk mendapatkan memenuhi
validitas isi dan validitas tampilan/ content validity
& face validity sebagai alat ukur
4. Dari hasil Uji Validasi pakar atau ahli didapat 168
item yang mempunyai validitas isi/ content validity
sesuai dengan konsep teori yang dikembangkan.
5. Hasil dari uji pakar atau ahli dengan jumlah item
168 item diuji coba lapangan di SMK Negeri 1
Sayung dengan subyek berjumlah 30 siswa dari 5
Kompetensi keahlian yang ada.
6. Hasil uji empirik menunjukkan bahwa
mengisi

inventori

dikembangkan
mengerjakan

kematangan

sesuai

dengan

subyek

karier

yang

petunjuk

cara

dengan memilih alternatif jawaban

yang disediakan

menunjukkan bahwa inventori

kematangan karir mudah dipahami.dan mempunyai
nilai keterbacaan baik.
7. Dari data kuantitatif yang dihasilkan pada uji coba
lapangan akan dilakukan penghitungan statistik
dan teknik analisis untuk menghasilkan koefisian
validitas dan reliabilitas sesuai dengan panduan
APA

((American psychological Assosiation) tahun

1985.
8. Hasil uji Scale Internal Consisntency (Reliability of
Scale Items) diperoleh nilai reliabilitas inventori
kematangan

karir

yang

terdiri

dari

111

item

pernyataan yang valid dengan nilai Alpha Cronbach
sebesar 0,979.
23

9.

Hasil Uji validasi dengan analisis faktor dihasil
produk

akhir

pengembangan

Inventori

Kematangan Karier untuk siswa SMK Negeri 1
Sayung

di

kabupaten

Demak,

tersusun

dan

dikembangkan dari konstruk teori kematangan
karier dari Super (tahun 1995) dengan 95 item
pernyataan dengan koefisien reliabilitas alpha
cronbach sebesar 0,976.
10.

Uji

validitas

kriteria

pada

penelitian

dengan

validitas konkuren diperoleh nilai korelasi sebesar
0,852 menunjukkan korelasi yang sangat tinggi
sehingga validitas konkuren pada inventori ini
adalah sangat baik atau sangat tinggi. Begitu juga
hasil uji validitas prediktif diperoleh nilai korelasi
sebesar 0,980 hal tersebut menunjukkan korelasi
yang sangat tinggi sehingga validitas prediktif
pada inventori kematangan karier adalah sangat
baik.
11.

Hasil uji validitas konstruk dengan validitas
konvergen diperoleh nilai rerata korelasi antara
aspek sebesar 0,826 hal tersebut menunjukkan
korelasi yang sangat tinggi sehingga validitas
konvergen pada inventori kematangan karier ini
adalah sangat baik atau sangat tinggi. Sedangkan
uji validitas diskriminan diperoleh nilai rerata
korelasi antar aspek sebesar 0,197 hal tersebut
menunjukkan

korelasi

yang

rendah

sehingga

validitas diskriminan pada inventori ini adalah
baik.
12.

Pengadministrasian dan Interpretasi skor pada
pengembangan

Inventori

Kematangan

karier

untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung
285

apabila X
X < 285

termasuk kategori tinggi, 190

termasuk kategori sedang, X < 190 kategori
rendah.
4.2

Pembahasan
Pada

dasarnya

pengembangan

Inventori

kematangan karier ini mengacu pada teori konstruksi
tes

(Kaplan,2012).

Hasil

pengembangan

ini

telah

menghasilkan Inventori kematangan karier yang teruji
sebagai alat ukur secara valid dan reliable sesuai
standar panduan dari

APA

(American psychological

Assosiation) tahun 1985, (Kaplan,2012).
Uji validitas isi/ content validity , merupakan uji
permulaan

dalam

kelayakan atau

penelitian

ini,

dilakukan

uji

expert judgment ,(Azwar,2010) yang

menjadi subyek adalah pakar atau ahli yang ditunjuk,
pengujian validitas isi tidak hanya menguji bahwa
inventori

yang

dikembangkan

tidak

hanya

komprehensif isinya tetapi juga harus relevan dengan
teori yang dijadikan konstruk pengembangan.
Konstruk

teori

yang

digunakan

untuk

pengembangan Inventori kematangan karier dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan

konsep

teori

kematangan karier dari Super tahun 1995, (Sharf,
2006)

yang

terdiri

dari

dari

5

komponen

yaitu

perencanaan karier (career planning), eksplorasi karier
(career

exploration),

pembuatan

(Career decision making),

keputusan

Informasi

karier

karier
(Career

Information) : Orientasi nyata (realism Orientation).
Berdasarkan Konstruk teori kematangan karier
ini disusun Inventori kematangan karier ini terdiri dari
25

5

subkonsep

dan

15

indikator

dan

301

pernyataan. Melalui pengujian validitas isi
dilakukan
Inventori

lewat

expert

kematangan

judgment

karier

yang

item
yang

menghasilkan
terdiri

dari

5

subkonsep dan 15 indikator dan 168 item pernyataan.
Dari uji permulaan yang telah mendapakan uji
validitas isi disusun instrumen inventori kematangan
karier untuk dilakukan uji empirik melalui uji coba
lapangan, Uji coba lapangan dilakukan di SMK Negeri 1
Sayung dan yang menjadi subyek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XII yang diambil secara acak dari 5
kompetensi keahlian berjumlah 30 siswa.
Uji coba lapangan bertujuan untuk mendapatkan
data kuantitatif, untuk mendapatkan validitas dan
reliabilitas dari Inventori kematangan karier yang
mempunyai standar sebagai alat ukur yang valid dan
reliable.

dengan

perhitungan

statistik

dengan

menggunakan pengolahan data dengan program SPSS
versi 17.00.
Hasil

perhitungan

internal

konsisitensi

dan

reliabilitas terhadap 168 item Inventori Kematangan
Karir

dengan

menggunakan

corrected

item-total

correlation diketahui terdapat 53 item yang tidak valid,
sehingga terdapat 111 item yang valid dengan koefisien
validitas 0,301 sampai dengan 0,793 dengan koefisien
alpha cronbach sebesar 0,979 yang menunjukkan
bahwa inventori kematangan karir ini reliabel yang
layak untuk digunakan
Hasil Uji validasi dengan analisis faktor dihasil produk
akhir

pengembangan

Inventori

Kematangan

Karier

untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung di kabupaten

Demak, tersusun dan dikembangkan dari konstruk
teori kematangan karier dari Super (1995) terdiri dari
95 item pernyataan dengan koefisien reliabilitas alpha
cronbach sebesar 0,976.
Pada dasarnya hasil pengembangan inventori
kematangan

karir

ini

telah

mengacu

pada

teori

pengembangan konstruksi sebuah alat ukur yang
memenuhi standar validasi dan reliabilitas alat ukur,
dengan nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,700
yang termasuk mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi.
Berdasarkan pegujian

validitas dan reliabilitas

pada inventori kematangan karier yang dikembangkan
tersusun produk inventori kematangan karier yang
mempunyai standar alat ukur yang valid dan reliable
berdasarkan konstruk teori kematangan karier yang
terdiri dari 5 subkonsep dengan 25 indikator tersebar
dalam 95 item pernyataan.
Uji validitas kriteria pada penelitian dengan
validitas konkuren diperoleh nilai korelasi sebesar
0,852

menunjukkan

korelasi

yang

sangat

tinggi

sehingga validitas konkuren pada inventori ini adalah
sangat

baik atau sangat tinggi. Begitu juga hasil uji

validitas prediktif diperoleh nilai korelasi sebesar 0,980
hal tersebut menunjukkan korelasi yang sangat tinggi
sehingga validitas prediktif pada inventori kematangan
karir adalah sangat baik atau sangat tinggi.
Hasil uji validitas konstruk dengan validitas
konvergen diperoleh nilai rerata korelasi antar aspek
sebesar 0,826 menunjukkan korelasi yang sangat
tinggi, sehingga validitas konvergen pada inventori
kematangan karir ini adalah sangat baik atau sangat
27

tinggi. Sedangkan uji validitas diskriminan diperoleh
nilai rerata korelasi antar aspek sebesar 0,197, hal
tersebut menunjukkan korelasi yang rendah sehingga
validitas diskriminan pada inventori ini adalah baik.
Pada

subkonsep

perencanaan

karir

telah

mengukur seberapa besar pemikiran yang individu
telah

ditunjukkan

pada

ragam

aktifitas

mencari

informasi dan seberapa besar mereka merasakan
tentang aspek kerja yang beraneka ragam. Jumlah
perencanaan yang individu telah lakukan sangatlah
penting pada konsep ini. Beberapa aktifitas yang
terlibat

adalah

persiapan

belajar

mengenai

wawasan

dan

informasi karir, perencanaan mengambil

program yang sesuai karir, merencanakan karir dengan
antisipasi

karir

pendidikan,

yang

akan

perencanaan

datang,

perencanaan

biaya,

perencanaan

pelatihan. Ketika berbicara dengan siswa tentang
kegiatan perencanaan karir, hal ini berguna untuk
mengetahui tidak hanya apa yang siswa lakukan, tetapi
juga apa yang siswa duga atau kira bahwa dia telah
lakukan. Langkah ini untuk memberikan lebih banyak
berfungsi sebagai dasar perencanaan.
Pada subkonsep keinginan mengeksplorasi atas
mencari informasi atas konsep yang menjadi dasar
pada

skala

eksplorasi

karir.

Keinginan

siswa

menggunakan sumber-sumber informasi seperti orang
tua,

kerabat

lainnya,

teman-teman,

guru-guru,

konselor, buku, film, sedang diteliti.

Penggunaan

sarana

memberikan

informasi

yang

tersedia

juga

pengaruh dalam kegiatan ekplorasi karir individu.
internet,

kegiatan-kegiatan

yang

tersedia

sumber

tertulis yang digunakan sebagai referensi seperti Koran,
majalah.

Konsultasi

dari

berbagai

pihak

juga

digunakan sebagai sarana dalam eksplorasi karir
individu, eksplorasi karir individu lebih berfokus pada
partisipasi yang dilakukan individu pada berbagai
kegiatan, memasuki lembaga yang berkaitan karier,dan
menggunakan media internet ataupun fasilitas sekolah
yang mendukung.
Pada

subkonsep

pengambilan

keputusan

merupakan pendapat bahwa siswa harus mengetahui
bagaimana

membuat

keputusan

karir

sangatlah

penting, menurut konsep super tentang kematangan
karir,

kemampuan

ini

melibatkan

kemampuan

menggunakan kemampuan menggunakan pengetahuan
dan pikiran guna membuat rencana karir. Subkonsep
Pembuatan keputusan, siswa diberi situasi dimana
siswa harus membuat keputusan karir dan diminta
untuk memutuskan keputusan yang terbaik dengan
langkah keputusan karir dengan mempertimbangkan
hal-hal

yang

mempengaruhi.

Perencanaan

dalam

keputusan, kemandirian dalam membuat keputusan,
Pertimbangan dalam membuat keputusan.
Pada subkonsep informasi kemampuan diri
informasi Ketrampilan yang dikuasai, cita-cita, bakat,
minat kecerdasan, nilai hidup,pilihan gaya hidup, sifat
kepribadian, Informasi tentang Dunia kerja : Informasi
Pengetahuan kelompok kerja, Gambaran tentang jenis
pekerjaan, Informasi tentang pilihan peluang kerja,
Persyaratan dalam dunia kerja, Bidang pekerjaan yang
dibutuhkan didaerah tertentu, kewajiban kerja dalam
29

bekerja, hak dalam bekerja, cara memasuki suatu
pekerjaan, resiko pekerjaan.
Pada subkonsep orientasi nyata merupakan
pilihan nyata dalam karier (realistik), pengalaman
karier, mengetahui faktor pendukung dan penghambat
karier yang diinginkan, mampu mengambil manfaat
membuat keputusan yang realistik. Hasil ini
ditunjukkan dari sikap siswa tentang pengalaman
mengikuti organisasi disekolah dapat dijadikan sebagai
salah satu bekal dalam karier kelak, serta unit
produksi disekolah saya merupakan sarana berlatih
untuk saya dan teman-teman berwirausaha dan
mandiri dalam karier.Dalam menentukan karier juga
harus mempunyai alternatif pilihan karier sesuai
dengan kenyataan yang ada berkaitan dengan
kemampuan diri dan kesempatang atau peluang karier.
Inventori kematangan karier yang tersusun yang
sudah memenuhi standar alat ukur yang mempunyai
validitas dan reliabilitas sesuai dengan panduan APA
(American psychological Assosiation) tahun 1985(1).
Berkaitan dengan validitas isi/ content validity (2)
Internal Consistency & Reliabilitas validitas konkuren
(3) validitas konstruk validitas/ Construct validity
meliputi validitas konvergen/ Convergent validity dan
validitas
deskriminan/ Descriminant
validity
(4)
validitas kriteria/ criteria validity meliputi validitas
konkuren/ concurent validity dan validitas prediktif
/ predictiv validity (Kaplan & Saccuzzo, 2012), dapat
digunakan sebagai dasar pemberian bimbingan dan
layanan karier lanjutan sesuai dengan karakteristik
peserta didik.

Pengembangan Inventori kematangan karier
untuk siswa SMK Negeri 1 Sayung diKabupaten Demak
yang telah teruji valid dan reliabel dapat digunakan
sebagai alat ukur kematangan karier yang berfungsi
need assesment untuk merencanakan dan menyusun
program bimbingan karier yang sesuai dengan
kebutuhan, tahapan dan tugas perkembangan karier
siswa.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Oleh
Vineeta Sirohi Ph.D dalam penelitiannya Vocational
Guidance and Career maturity Among secondary School
Student: An Indian Experiance , bahwa Alat ukur yang
valid dan reliabel dalam mengukur tingkat kematangan
karier siswa memiliki implikasi bagi pembuat kebijakan
serta guru untuk memprogramkan layanan bimbingan
karier dan konseling karier.
Begitu juga Pandangan Super (1995) Inventori
kematangan karier yang digunakan dalam pengukuran
karier siswa mengandung implikasi bagi perkembangan
karier dan bimbingan serta layanan karier yang sesuai.
Konsepsi Super tentang gambaran diri dan kematangan
karir menjadi pegangan bagi seorang guru Bimbingan
dan konseling dalam merancang program bimbingan
dan layanan karier, yang membawa siswa pada
pemahaman diri dan pengolahan informasi tentang
dunia kerja, selaras dengan tahap perkembangan karier
tertentu.

31

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72