SEBAB SEBAB terjadinya kejahatan KOLEKTIF

SEBAB-SEBAB KOLEKTIF

Kita telah katakana bahwa pergolakan-pergolakan politik mempunyai dua aspek.
Pada satu pihak,mereka beradu melawan masing-masing individu yang berjuang
merebut kekuasaan atau merebut perhatian dari mereka yang memegang
kekuasaan. Pada pihak lain, mereka menempatkan berbagai kelompok,
perkumpulan, dan unsur-unsur sosial melawan satu sama lain.

Menurut

kaum sosialis, perjuangan antar kelas adalah sebab utama bagi konflik-konflik
politik: dalam pandangan konservatif,konflik-konflik politik mencerminkan
perjuangan –perjuangan antar ras,persaingan-persaingan antar bangsa,propinsipropinsi

dan

komunitas

teritorial

lainya,dan


lain-lain.

1. Perjuangan Kelas
“sejarah setiap masyarakat sampai masa kini adalah semata-mata sejarah
perjuangan kelas”. Sebelum marx, banyak yang percaya bahwa antagonisme
politik di sebabkan oleh ketidaksamaan antara kelompok-kelompok sosial,
kelompok-kelompok sosial yang tidak sama ini termasuk kelas-kelas sosial ,
dalam arti seluas-luasnya. Kini, bilamana kita berbicara tentang kelas-kelas
sosial dan perjuangan kelas, kita ingat pada marx,secara sadar atau tidak sadar.
Tentu saja, ini tidak berarti memihak untuk lebih menyukai marxisme. Itu hanya
kita berarti mengakui marxisme adalah pada masa kini , doktrin yang dominan
dalam bidang ini, sesuatu yang menjadi acuan dalam semua doktrin lain atas
salah cara atau yang lain.

Sejarah setiap masyarakat sampai masa kini adalah semata-mata
sejarah perjuangan kelas.
Paham tentang kelas
Paham tentang kelas didadasarkan kurang lebih pada kontras antara
orang kaya dan yang miskin, yang berpunya “ dan yang “tidak

berpunya”, kelompok-kelompok dan berprivilese dan yang dihisap.
Para sosiologi amerika masa sekarang manganut kembali dalm
konsep-konsep ini dalam teori-teorinya tentang “strata” social, yang
ditentukan oleh perbedaan-perbedaan di dalam standar hidup
Marxisme menolak perbedaan ini atau untuk lebih tepat,
penempatanya pada peranan yang lebih rendah, masalahnya dalam

kenyataa, bukanlah menyatakan bahwa ada orang miskindan ada
orang kaya. Negara dikuasai oleh dan berpihak pada kelas-kelas atas, meskipun
kadang-kadang juga menguntungkan kelas-kelas bawah. Walaupun negara
mengatakan ia adalah milik semua golongan dan bahwa kebijaksanaannya demi
kepentingan seluruh masyarakat namun sebenarnya negara melindungi kepentingan
kelas atas ekonomis. Maka negara menurut Marx termasuk lawan kelas-kelas
bawah. Negara bukan milik dan bukan kepentingan mereka. Dari negara mereka
tidak dapat mengharapkan sesuatu yang baik. Seperti halnya negara, begitu pula
agama, filsafat, pandangan tentang norma-norma moral dan hukum dan sebagainya
menurut Marx tidak mempunyai kebenaran pada dirinya sendiri, melainkan hanya
berfungsi untuk melegitimasikan kepentingan kedudukan kelas atas.

PAHAM MARXIS TENTANG KELAS

The great initiative, suatu brosur yang diterbitkan pada tahun 1919, apa yang
kita sebut kelas adalah kelompok besar dari orang-orang yang dipertandai oleh
posisi yang dipegangnya dalam suatu system yang dibatasi secara hitoris dan
produksi social.
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl
Marx pada abad ke-18. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan
dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik . Pengikut teori ini
disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan
materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial. Negara yang
masih menganut marxisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan
Laos.. 2. Latar Belakang Ideologi Marxisme Marxisme merupakan dasar teori
komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang
dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes
Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital
mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum
proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah
minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum
kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan
kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya
"kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang

kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham
kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan,
menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah
dasar dari marxisme.

Konflik-konflik Rasial
-

Berbagai Teori Rasis
Kritik terhadap Teori Rasis
Adanya Konflik Rasial
Konflik antar Kelompok-Kelompok Horisontal
Di dalam konflik antar kelompok-kelompok horisontal, setiapnya
mencoba, menguasai yang lain sebagaimana halnya di dalam
konflik antara kelompok vertical
Konflik antara Kelompok-Kelompok Teritorial

-

Pembentukan Kelompok-kelompok Teritorial