INVENTARISASI TANAMAN HIAS UNGGULAN KOME (1)

ISBN 979-3844-20-5

INVENTARISASI TANAMAN HIAS
UNGGULAN KOMERSIL

Direktorat Jenderal Hortikultura
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
2005

KATA PENGANTAR

Industri tanaman hias telah berkembang menjadi pusat
pertumbuhan baru yang dapat diandalkan. Sejauh ini para petani
dan pengusaha tanaman hias memanfaatkan jenis-jenis yang
mengadopsi preferensi pasar internasional yang kebanyakan
tanaman subtropis, seperti krisan, mawar, gladiol, anyelir dan
lainnya. Sementara spesies tropis belum banyak dikembangkan,
padahal spesies tersebut memiliki karakter eksotis yang banyak
diminati oleh masyarakat internasional. Ditinjau dari kepentingan
bisnis, pengembangan tanaman tropis memiliki keunggulan
komparatif, mengingat potensi genetik tanaman tropis di

Indonesia sangat luas. Beberapa spesies tanaman hias tropis
diketahui

sebagai

spesies

asli

Indonesia,

sehingga

pengembangannya pada skala komersial dapat menghela pasar
internasional. Dengan meningkatnya persaingan antar negara
produsen yang semakin ketat, pemilihan spesies tanaman
berbasis sumber daya genetik nasional menjadi alternatif terbaik
agar

produsen


nasional

tetap

mampu

berperan

dalam

perdagangan internasional.
Banyak spesies tanaman tropis belum banyak dikenal oleh
masyarakat luas, misalnya Lantana, Bambusa, Zinnia dan
rerumputan.

Padahal spesies tanaman tersebut memiliki

i


keunikan morfologi yang mempunyai nilai komersial cukup tinggi.
Sosialisasi

spesies-spesies

tropis

yang

belum

berkembang

menjadi komoditas komersial perlu dilakukan secara intensif
dalam rangka mengangkat

citra sebagai komoditas yang

prospektif. Dengan demikian para investor akan mulai tertarik
untuk mengembangkannya sebagai komponen usaha tani yang

memberi keuntungan finansial.

Salah satu metode sosialisasi

yang dapat dilakukan yaitu melalui penerbitan buku komoditas
yang dapat diakses oleh khalayak luas.
Dengan terbitnya buku “Inventarisasi Tanaman Hias
Unggulan Komersil”, saya menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun yang telah
menyumbangkan tenaga dan pikiran hingga periode pencetakan.
Saya menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan buku ini. Kendati demikian, saya berharap
kiranya materi yang tersaji dalam buku ini bermanfaat bagi
mereka yang membutuhkan.

Direktur Budidaya Tanaman Hias

Dr. Ir. Budi Marwoto, MS APU


ii

DAFTAR ISI BUKU
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................... iii
I.

PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2. Tujuan ............................................................................ 7
1.3. Dasar Pertimbangan ........................................................ 8

II.

SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN HIAS ................................ 12

III.

JENIS-JENIS KOMODTIAS POTENSIAL ................................... 17
3.1. Lantana ......................................................................... 17

3.1.1

Lantana camara ................................................. 17

3.1.2

Lantana montevendensis .................................... 19

3.2. Zinnia ............................................................................ 22
3.3. Bambusa ....................................................................... 24
3.3.1

Bambusa vulgaris ............................................... 24

3.3.2

Bambusa multiplex ............................................. 26

3.4. Rumput ......................................................................... 28
3.4.1


Rumput Cynodon dactylon .................................. 28

3.4.2

Rumput Axonopus compressus ........................... 30

3.4.3

Rumput Zoysia matrella ...................................... 31

iii

IV.

UPAYA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS
UNGGULAN KOMERSIL ......................................................... 33
4.1 Percontohan .................................................................. 34
4.2 Penyediaan teknologi produksi dan pasca panen.............. 35
4.3 Penerapan standarisasi Mutu produk .............................. 36

4.4 Pengembangan Kawasan Sentra Produksi ................................ 36
4.5 Promosi ................................................................................. 37
4.6 Kelembagaan Keuangan ......................................................... 36
4.7 Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ..................................... 37
4.8 Pemasaran ............................................................................. 38
4.9 Kebijakan .............................................................................. 43

V.

PENUTUP ............................................................................ 44

iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman hias adalah jenis tanaman yang memiliki nilai
artistik yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tanaman hias
banyak dibutuhkan sebagai pelengkap yang menyeimbangkan

kebutuhan lahir dan batin.

Perhatian masyarakat Indonesia

terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun ke
tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar.

Minat

masyarakat untuk menanam tanaman hias secara komersial juga
semakin besar, hal ini ditunjukkan dengan perkembangan pasar
yang

semakin

meluas

sebagai

dampak


perubahan

trend

sosial

masyarakat

yang

internasional.
Seperti

dimaklumi

tingkat

didasarkan atas tatanan kehidupan ekonomi, religius


maupun

nilai-nilai budayanya menentukan perubahan kebutuhan dasarnya
dari hanya pangan jasmani ke pangan rohani, di antaranya
memanfaatkan

keindahan

tanaman

hias.

Seiring

dengan

pengembangan tanaman hias di tingkat daerah dan nasional
berdampak positif terhadap penyediaan jasa tanaman hias.
1

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Demikian pula tanaman hias dan beberapa komponen produk
suplemennya, makin berkembang menjadi suatu komoditas
ekonomis (economics goods).
Perkembangan tanaman hias pada berbagai belahan dunia
tersebut merupakan suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi
pengembangan industri tanaman hias di Indonesia. Industri
tanaman hias nasional akan mampu memenangkan persaingan
melalui pemanfaatan keunggulan komparatif. Trend selera pasar
dan perkembangan dari lapangan usaha jasa ikutan akan
berimplikasi pada perubahan fasion dan selanjutnya berakibat
terjadinya variasi permintaan produk tanaman hias, mulai dari
pilihan warna, bentuk dan ukuran. Hal penting lainnya adalah
adanya pergeseran trend permintaan dari jenis tanaman hias
subtropis bergeser secara seimbang ke jenis tanaman hias tropis.
Tanah di Indonesia umumnya kaya akan bahan organik
dengan lapisan olah yang cukup dalam.

Keadaan tersebut

memungkinkan tanaman dapat dengan mudah membentuk akar
pendek maupun dalam. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai
adalah latosol, podsolik, organosol, aluvial dan lain-lain. Untuk
keperluan media tanam, jenis media yang banyak dipakai untuk

2

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

pengangkutan jarak jauh antara lain cocopit, sekam, pakis
(tanaman langka), arang dan lain-lain.
Kondisi iklim yang kondusif di daerah tropis dapat menjadi
modal dasar dalam pengembangan tanaman hias di dalam
negeri.
sebagai

Kondisi iklim yang kondusif tersebut perlu dijadikan
faktor

menghasilkan

penentu

produk

keunggulan

tanaman

hias

komparatif
bermutu.

dalam
Dengan

ketersediaan tenaga kerja yang memadai, pembangunan industri
tanaman hias dapat diarahkan pada industri kerakyatan yang
berdaya saing.
pengangguran

Hal ini membantu pemecahan persoalan
yang

terjadi

akibat

krisis

ekonomi

yang

berkepanjangan. Di sisi lain prospek pasar dalam dan luar negari
sangat cerah seiring dengan meningkatnya kesejahteraan,
tumbuhnya industri pariwisata dan berkembangnya tuntutan
keindahan lingkungan sekitar.
Tanaman tropis, khususnya tanaman taman merupakan
jenis tanaman yang kaya dengan berbagai varietas tanaman.
Beberapa tanaman taman yang varietasnya cukup kaya, antara
lain adalah Lantana dengan varietasnya seperti New Gold,

3

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Weeping Lavender, Weeping White, Pinkie, Texas Flame dan
Samangtha. Berbagai varietas Lantana tersebut memiliki warna
yang beranekaragam dan indah.
Sejauh ini petani dan pengusaha tanaman hias banyak
memanfaatkan tanaman hias subtropis. Sementara tanaman hias
tropis yang seharusnya menjadi komoditas unggulan belum
dimanfaatkan secara optimal. Pengembangan tanaman subtropis
membutuhkan modifikasi lingkungan yang menyerupai daerah
asalnya.

Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi sangat

tinggi dan produk yang dihasilkan kurang kompetitif. Tanaman
hias subtropis yang banyak dikembangkan produsen tanaman
hias, antara lain krisan, mawar, anyelir, lily, zanthedezia,
anthurium,

coleus,

cyclamen,

poinsettia,

kalanchoe

dan

saintpaulia. Modifikasi lingkungan yang dilakukan oleh sebagian
besar petani dan pengusaha, adalah melalui pembangunan
rumah

plastik,

penambahan

cahaya

buatan

(fotoperiode),

penaungan (shading), aplikasi zat pengatur tumbuh, pengaturan
suhu dan kelembaban.
Walaupun ditanam dalam skala yang masih terbatas,
beberapa jenis tanaman tropis sudah mulai dikembangkan.
Jenis-jenis tanaman hias tropis yang banyak dibudidayakan
4

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

antara lain Aglaonema, Aloe vera, Ananas, Bambu, Palem,

Bougainvillea, Calathea, Caladium, Ficus, Codiaeum, Cordyline,
Dracaena, Maranta, Monstera, Nephrolepsis, Philodendron, dan
Sansevieria. Tanaman hias tersebut ditanam secara intensif oleh
petani yang sebagian telah dikembangkan untuk ekspor. Oleh
karena itu budidaya tanaman tropis perlu dikembangkan secara
luas sebagai produk unggulan yang memiliki prospek cerah pada
masa mendatang.
Masih banyak jenis tanaman hias tropis yang belum
dimanfaatkan untuk budidaya komersial.

Tanaman tersebut

tumbuh di hutan belantara Indonesia yang perlu dieksplorasi
pemanfaatannya

melalui

penangkaran

dan

pembudidayaan

secara intensif. Agar tidak cepat punah dari habitatnya, maka
pemanfaatan tanaman hias tropis perlu diikuti dengan tindakan
konservasi secara berkelanjutan.
Selama ini telah dikenal banyak terdapat jenis tumbuhan
liar yang dikemudian hari mempunyai nilai ekonomi tinggi karena
dapat

memenuhi

teknologi

kebutuhan

budidaya

dan

manusia.

informasi

maka

Dengan

kemajuan

semakin

banyak

tumbuhan liar untuk dikenali dan mempunyai nilai tinggi.
Beberapa

jenis

tanaman

yang

mempunyai

estetika

dan
5

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

berpotensi untuk dikembangkan menjadi tanaman hias komersil
adalah Lantana, Bambusa sp., rumput-rumputan, dan Zinnia sp.
Bila ditinjau dari ketersediaan bibit, tanaman taman tropis
juga cukup potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas
unggulan komersial. Ketersediaan benih bermutu tanaman hias di
dalam negeri baru mencukupi sebagian dari keseluruhan
kebutuhan. Sedangkan sisanya disediakan melalui iimpor dengan
harga yang mahal.
Hingga saat ini, varietas tanaman hias yang digunakan
pengusaha umumnya varietas baru yang diimpor dari luar negeri.
Para

pengusaha

mempertimbangkan

atau

petani

penggunaan

tanaman
varietas

hias

sebaiknya

lokal

untuk

meningkatkan daya saing produk tanaman hias nasional di pasar
internasional.
Ketersediaan benih bermutu di dalam negeri, hingga saat
ini masih mengalami kekurangan. Hal ini disebabkan oleh belum
tumbuhnya industri perbenihan dan pemuliaan.
Tidak seperti pada tanaman anggrek dan krisan, kesiapan
tenaga breeder tanaman taman masih kurang, seperti tanaman
lantana. Meskipun tanaman tersebut memiliki varietas yang
6

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

beragam, varietas tersebut masih diperoleh dari pengembangan
varietas lokal.
Perbenihan atau nursery merupakan usaha pengadaan
dan perbanyakan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan
tanaman. Kegiatan perbenihan dapat bersifat komersial atau non
komersial. Kegiatan perbenihan yang bersifat komersial biasanya
menerapkan teknologi inovatif untuk meningkatkan mutu.
Untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi jenis-jenis
tanaman

tropis

diperlukan

upaya

pengembangan

yang

mempertimbangkan potensi pasar. Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan

pengenalan,

percontohan,

penyediaan

teknologi,

promosi, pemasaran dan kegiatan lain yang terkait dengan
pengembangan tanaman. Selanjutnya, dalam tulisan ini akan
dipresentasikan beberapa jenis tanaman yang berpotensi sebagai
komoditas unggulan.

1.2 Tujuan
- Memperkenalkan jenis-jenis komoditas unggulan
- Mendeskripsikan karakter morfologi
- Mendorong upaya pengembangan komoditi

tanaman

hias yang mempunyai potensi komersial
7

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

1.3

Dasar Pertimbangan
Permintaan

pasar

dunia

terhadap

tanaman

hias

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Nilai perdagangan
internasional saat ini mencapai lebih dari US$ 80 milyar.
Sebagian besar produk tanaman hias hias dipasok oleh Belanda,
Colombia, Italia, Kenya, Zimbabwe, Tanzania, China, Taiwan,
Thailand, Vietnam, dan Jepang. Meskipun nilai ekspor tanaman
hias dari Indonesia terus meningkat, tetapi perannya di pasar
dunia masih sangat rendah, yaitu baru mencapai US$ 10 juta
(0,01%) atau berada pada peringkat 51 dunia. Memperhatikan
informasi tersebut, Indonesia masih berpeluang besar untuk
mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik,
sumberdaya manusia

dan ketersediaan teknologi yang cukup

menggembirakan.
Letak geografis Indonesia yang berada di daerah tropis
menghasilkan

sumberdaya

alam

seperti

iklim

dan

keanekaragaman hayati yang besar, sehingga memungkinkan
berbagai tanaman dapat tumbuh secara optimal. Berbagai
tanaman tropis tersebut dapat dikembangkan untuk memenuhi
permintaan pasar dunia yang cenderung meningkat. Namun
demikian potensi yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal.
8

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Hal ini terlihat dari minimnya pengelolaan atau pemanfaatan
jenis-jenis tanaman dalam negeri yang berasal dari habitat
alamnya. Dengan spesifikasi tanaman tropis yang cenderung
semakin digemari di pasar dunia maka potensi keanekaragaman
hayati diharapkan dapat terus digali dan dikembangkan.
Pengusahaan tanaman hias melibatkan banyak kegiatan
dan banyak pihak sehingga dapat menggerakkan ekonomi
nasional. Hal ini terlihat dari nilai Produk Domestik Bruto,
penyerapan tenaga keja, lapangan usaha, dan dampaknya
terhadap

perkembangan

sektor

terkait

seperti

pariwisata,

perdagangan, dan transportasi.
Permintaan pasar tanaman hias sangat dinamis mengikuti
selera konsumen di dalam dan luar negeri. Dengan tersedianya
tenaga pemulia yang tersebar di berbagai instansi pemerintah
dan swasta, pengembangan jenis-jenis baru dapat diciptakan
untuk memenuhi peluang pasar yang tersedia. Oleh karena itu
diperlukan

kerjasama

secara

sinergi

semua

pihak

untuk

mewujudkan inovasi baru berupa hasil silangan tanaman hias
yang dapat diterima oleh pasar.
Inovasi IPTEK sangat dibutuhkan sebagai faktor eksternal
yang mendukung terciptanya industri tanaman hias Indonesia
9

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

yang tangguh, sehingga dapat menjadi tumpuan perekonomian
nasional. Teknologi inovasi yang dihasilkan lembaga riset
diharapkan memberi nilai tambah komersial dan ilmiah sesuai
kebutuhan para pelaku usaha di dalam negeri, sehingga untuk itu
instansi pemerintah dituntut mampu membentuk daya inovasi
dan

mempercepat

adopsi

teknologi

agar

segera

dapat

dimanfaatkan oleh petani dan pengusaha. Balai Penelitian
komoditas menghasilkan teknologi inovatif yang perlu dikaji
kesesuaiannya di lokasi spesifik oleh BPTP.

Setelah melewati

proses pengkajian, teknologi tersebut dikembangkan oleh Ditjen
Hortikultura untuk mendukung program pengembangan kawasan
agribisnis berbasis komoditas.
Pengembangan industri florikultura di Indonesia dapat
memberikan

kesejahteraan

secara

usahanya (petani dan pengusaha).

langsung

bagi

pelaku

Industri ini semakin lama

semakin berkembang seiring dengan perubahan pola perilaku
masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti perubahan zaman.
Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan
munculnya suatu kebutuhan baru khususnya hal-hal yang terkait
dengan keindahan lingkungan sekitar. Hal ini dibuktikan dengan
semakin maraknya penjualan tanaman hias untuk taman, parsel,
10

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

kegiatan keagamaan dan sebagainya di kota-kota besar. Usaha
florikultura pun menjamur di kota besar seiring dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat dalam bentuk pembangunan
taman kota yang asri dan menyehatkan.

11

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

II. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN HIAS
Daerah tropis memungkinkan berbagai jenis tanaman hias
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagai salah
satu daerah tropis, Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman
hayati berupa ekosistem, jenis, dan genetik dan tumbuan liar.
Menurut World Conservation Monitoring Committee (1994) di
dalam Saparjadi, (2004), kekayaan bumi Indonesia mencakup
27.500 jenis tumbuhan berbunga atau 10 % dari seluruh jenis
tumbuhan di dunia. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam memanfaatkan
tumbuhan untuk kepentingan manusia.
Dalam kaitannya dengan keanekaragaman, sumberdaya
genetik

yang

ada

belum

dimanfaatkan

secara

optimal.

Pemanfaatan tumbuhan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seperti bahan pangan, pakaian, bangunan dan kebutuhan hidup
lainnya. Dalam memanfaatkan sumberdaya tersebut para pelaku
diharapkan membantu pelestariannya di habitat alamnya dengan
cara tidak memanen langsung dan menjualnya ke konsumen,
tetapi terlebih dahulu membudidayakannya.

12

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Keanekaragaman hayati mempunyai banyak peran dan
fungsi di antaranya untuk membentuk populasi baru yang lebih
eksotik melalui program pemuliaan.

Pengetahuan masyarakat

terhadap keanekaragaman masih terbatas terutama jenis-jenis
yang belum dieksplorasi. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai
nilai estetika belum banyak dikenali oleh masyarakat luas.
Iklim

hujan

tropik

memberikan

kondisi

yang

menguntungkan bagi berbagai jenis tanaman yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia.
tumbuhan

belum

Habitat alami beragam jenis

tereksplorasi

di

antaranya

spesies

dari

Orchidaceae, Palmae, Euphorbiaceae, Araceae, Compositae,
Caladium, Codeaum dan Ficus. Kekayaan flora tersebut banyak
menarik minat pihak asing untuk mengakses dan memanfaatkan
untuk kepentingan ekonomi. Akses tumbuhan tersebut berjalan
secara ilegal yang diikuti dengan pengembangan massal di
negara lain.

Kini beberapa jenis tumbuhan asal Indonesia

banyak yang telah dikomersialkan sebagai produk unggulan di
berbagai negara.

Sementara para konsumen tanaman hias di

dalam negeri memperolehnya dengan cara mengimpor dari
negara lain.

13

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Sejauh ini jumlah spesies asli Indonesia yang telah
dimanfaatkan secara komersil masih sangat terbatas.
kekayaan

flora

yang

telah

dimanfaatkan

Spesies

seperti

famili

Orchidaceae, Palmae, Pandanaceae, Ficus, Caladium, Codeaum,
Musaceae, dan Euphorbiaceae.

Sebagian besar dari spesies

tersebut

dan

dipanen

dikomersilkan.

dari

Proses

alam

ditangkarkan

sebelum

dilakukan

secara

penangkaran

konvensional sehingga menghasilkan produk yang tidak seragam
dan kalah bersaing dengan produk luar negeri.
Kekayaan flora merupakan komponen utama dalam
meraih keunggulan komparatif dan dapat dimanfaatkan secara
langsung untuk keperluan komersial dan merakit varietas unggul.
Agar

pemanfaatannya

dapat

berlangsung

secara

berkesinambungan, maka perlu dilakukan tindakan konservasi
untuk mencegah kepunahan. Hal ini selayaknya menjadi agenda
nasional yang pelaksanaannya melibatkan berbagai instansi
pemerintah termasuk Departemen Kehutanan, LIPI, Perguruan
Tinggi,

Departemen

Pertanian

dan

Kementrian

Negara

Lingkungan Hidup.
Pengembangan industri tanaman hias harus didukung
pula oleh kegiatan pemuliaan secara mandiri.

Kegiatan
14

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

pemuliaan merupakan langkah strategis untuk menciptakan
varietas unggul baru sesuai keinginan konsumen.

Selama ini

kegiatan pemuliaan dilakukan oleh lembaga penelitian milik
pemerintah dan universitas. Di negara maju, kegiatan pemuliaan
telah beralih dari pemerintah ke swasta.

Pengalihan tersebut

membutuhkan waktu, karena pihak swasta memiliki kendala
dalam pengadaan tenaga terampil, infrastruktur, laboratorium,
dan modal investasi.
pemerintah

swasta

dengan

memberikan alih teknologi dan dukungan investasi.

Dengan

mengalihkan
diharapkan

untuk

Sehingga dibutuhkan peran serta dari
memperkuat

kegiatan
akan

peranan

pemuliaan

terbangun

kepada

cabang

pihak

industri

baru

swasta
seperti

perbenihan, alat dan mesin pertanian serta sarana penunjang
lainnya. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional
melalui pembentukan pusat pertumbuhan baru.
Teknologi kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk
penyediaan benih bermutu.

Teknologi fertigasi, zat pengatur

tumbuh, modifikasi lingkungan dan pasca panen yang dihasilkan
lembaga penelitian dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder
untuk

meningkatkan

daya

saing

produk

tanaman

hias.

Pemerintah juga selayaknya dapat mengkonsentrasikan dirinya
15

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

pada kegiatan pengelolaan sumberdaya genetik dan plasma
nutfah. Banyak kalangan mengharapkan agar RUU Pengelolaan
Sumberdaya Genetik tersebut segera dapat disahkan menjadi
Undang-Undang sebagai sumber hukum pengelolaan kekayaan
flora di Indonesia.

16

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

III.

JENIS-JENIS KOMODITAS POTENSIAL

Lantana
3.1.1. Family : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies: camara

Morfologi
Lantana termasuk jenis tanaman tropis yang berasal dari
Amerika dan sebagian yang terkenal berasal dari Afrika selatan.
Tanaman ini tanaman perennial, yaitu tanaman yang hidup
sepanjang tahun. Lantana saat belum berbunga terlihat kurang
menarik, namun saat berbunga berubah menjadi tanaman yang
sangat menarik, karena memiliki beraneka macam warna.

17

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Lantana tergolong tanaman semak yang hijau dan
tumbuh tidak datar. Tanaman ini memiliki tinggi 90-120 cm,
mampu tumbuh sampai ketinggian tertentu dengan bantuan alat
pendukung. Daunnya memiliki panjang 5-12.7 cm dan lebar 2.55 cm dengan tepi bergerigi dan permukaan yang bertekstur.
Batang dan daun terlindungi oleh rambut kasar dan
memancarkan aroma yang tidak sedap pada saat dilumatkan.
Bunga-bunga yang kecil terikat dalam rangkaian yang disebut
”umbels”.
Di daerah tropis lantana tidak pernah berhenti berbunga.
Saat-saat tanaman ini berbunga yaitu pada akhir musim dingin
atau awal musim semi, pertengahan musim semi, musim panas
dan awal musim dingin. Lantana menyukai kondisi lembab dan
panas, tanaman tropis ini akan layu pada suhu -2.2oC. Lantana
memiliki bunga banyak warna antara lain pink, magenta, merah,
oranye, kuning terang dan ungu.
Budidaya
Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan
berbagai jenis tanah. Pemberian air dan pemupukan yang terlalu
banyak akan mengurangi pembungaan. Penggantian tanaman
18

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

dilakukan setelah berumur 2-3 tahun. Lantana juga digunakan
sebagai tanaman bedengan.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
- Cahaya matahari tidak langsung
Perkembangbiakan
- Perbanyakan dengan stek batang
- Pemotongan kayu lunak

3.1.2. Family : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies: montevendensis

19

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Morfologi

Lantana montevendensis termasuk jenis tanaman tropis
yang berasal dari Amerika Selatan. Termasuk tanaman perennial
yaitu tanaman yang hidup sepanjang tahun.

Tanaman ini

merupakan tanaman semak yang berkayu rendah, tumbuh hanya
dengan tinggi 45-61 cm. Tajuk tanaman dapat melintang sampai
1.5 m, bahkan lebih panjang lagi untuk membentuk rumpun yang
luas.

Tanaman yang selalu hijau ini memiliki daun yang

berwarna gelap dengan permukaan yang berambut kasar.
Panjang 2.5 cm (1 inch) dan memiliki aroma yang tidak enak
ketika dihancurkan.

Lantana berbunga terus menerus di area

bebas dingin dan menghasilkan bunga kecil dalam jumlah sedikit
yang tersusun membentuk ikatan sepanjang 2.5 cm (1 in)
Budidaya
Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan
berbagai

tipe

tanah.

Terlalu

banyak

pemberian

pemupukan akan mengurangi pembungaan.

air

dan

Jenis lantana ini

sangat sempurna digunakan untuk tanaman penutup tanah yang
berwarna-warni. Di area yang hangat atau panas tanaman ini
dapat berbunga terus menerus.

Lantana berkembang di

pertengahan sampai musim panas berakhir.

Dan memasuki
20

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

musim

dingin

yang

membekukan,

tanaman

segera

mati.

Tanaman ini toleran dengan suhu rendah pada periode singkat.
Pada pucuk atasnya akan mati pada suhu sampai (-6.7oC) atau
20oF, tetapi akan tumbuh kembali pada musim semi.

Cahaya
- Sinar matahari langsung
- Cahaya matahari tidak langsung
Perkembangbiakan
- Perbanyakan dengan stek batang
- Pemotongan kayu lunak

21

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.2 Zinnia
Family : Asteraceae
Genus : Zinnia
Spesies: ellegans

Morfologi
Tanaman ini termasuk tanaman semusim yang diketahui
berasal dari Meksiko sebagai tumbuhan liar. Zinnia elegans
merupakan famili Asteraceae,

memiliki sekitar 20 jenis yang

terkenal. Zinnia liar memiliki postur tubuh tegak lurus dan semak
belukar, tumbuh dengan tinggi 76 cm.
Zinnia menghasilkan bunga berwarna dominan ungu
dengan berwarna cakram kuning dan hitam.

Diameter bunga

sekitar 5 cm. Orang-orang menyukai zinnia karena variasi warna
dan tipe bunganya.

Warna bunga zinnia diantaranya putih,

krem, hijau, kuning, apricot, oranye, merah, perunggu, ungu dan
22

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

bunga bungur, belang, berbintik dan dua warna.

Tipe bunga

zinnia juga beragam, antara lain ganda, semi ganda, dan
berumbai. Zinnia kerdil memiliki tinggi tidak lebih dari 15 cm.
Bunga potong zinnia umumnya berasal dari kultivar tertentu
dengan panjang tangkai sekitar 0,9 m.
Varietas baru umumnya resisten terhadap hama dan
penyakit.
Budidaya
Zinnia mudah ditanam di daerah terbuka dengan sinar
matahari penuh.

Zinnia dapat tumbuh optimal jika ditanam di

tanah yang berdrainase baik dengan pengairan yang terbatas.
Musim tanam yang tepat untuk budidaya zinnia adalah musim
kering. Zinnia dapat terinfeksi dengan jamur pada iklim lembab,
khususnya di daerah yang memiliki sirkulasi buruk.
Perbanyakan tanaman dilakukan di ruangan tertutup pada
suhu

21-24oC.

Setelah

berumur

dipindahkan ke luar ruangan.

6-8

minggu

tanaman

Zinnia sangat sensitif terhadap

gangguan fisik terutama pada saat pencangkokan.
Cahaya
Sinar matahari langsung
23

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan stek batang

3.3 Bambusa
3.3.1

Family : Poaceae (Grass)
Genus : Bambusa
Spesies: vulgaris

Morfologi
Bambu termasuk tanaman perennial atau tanaman yang
tumbuh sepanjang tahun. Bambu banyak ditemui di Indonesia,
karena tersebar di kawasan tropis.

Jenis bambu yang paling

banyak digunakan sebagai bambu hias adalah Bambusa vulgaris
atau dikenal sebagai Bambu kuning.

24

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Bambu

Indonesia

kebanyakan

tumbuh

merumpun

(Sympodial), sehingga batang sering melengkung dan ruasnya
tidak sama. Bambu Indonesia juga ada yang tumbuh meruncing.
Bambu

Indonesia berbeda dengan bambu cina, karena

dibudidayakan secara intensif.

Bambu Cina lebih lurus karena

tumbuh secara monopodial, penanaman bambu cina disarankan
berjarak tanam agak jarang.
Bambu memiliki tinggi lebih dari 12 m, jarak tanam
anjuran adalah lebih dari 12 m.

Pada umumnya bambu cina

lebih menyukai ruangan tertutup dan tidak dapat tumbuh di
lingkungan bersuhu rendah.

Untuk mendapatkan kualitas

tanaman yang optimal, petani menanamnya di lingkungan
terkendali.
Cahaya
Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan anakan batang

25

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.3.2

Family : Poaceae (Grass)
Genus : Bambusa
Spesies: multiplex

Morfologi

Bambusa multiplex (Chinese Goddes Bamboo) merupakan
tanaman yang tetap hijau dan dapat tumbuh sepanjang waktu.
Batang bambu jenis ini berwarna keemasan dengan strip
berwarna hijau yang lebarnya bervariasi. Warna keemasan yang
muncul dari batang berubah menjadi magenta pada saat terkena
sinar matahari.
Bambu ini merupakan jenis bambu yang baik untuk
tanaman indoor.

Tanaman ini diletakkan di area yang disinari

cahaya matahari cukup tinggi.

26

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Bambu memiliki tinggi maksimum 12 m, dengan diameter
3,8 cm. Pada umumnya bambu hanya dapat tumbuh di ruangan
tertutup dan tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah -6.7 oC.
Cahaya
Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan anakan batang

Budidaya Bambu
Budidaya bambu dilakukan pada elevasi 700 m di atas
permukaan laut. Keasaman tanah idealnya pH 6-65 tapi toleran
pada pH 4.5. Penanaman di lakukan di lubang tanam berukuran
60x60x60 cm yang diisi 15 kg pupuk kandang dicampur 10 gram
carbofuran. Jarak tanam antar rumpun 5 m.

Pada tanah

bergelombang

dan

jarak

tanam

dapat

terasering untuk mencegah erosi.

dirapatkan

dibuat

Tanaman ini perlu diairi

dengan frekuensi yang cukup, dan pencahayaan yang sesuai.
Bambu menyukai banyak uap air. Pengairan sangat diperlukan
untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.

27

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.4 Rumput
3.4.1

Family : Graminae
Genus : Cynodon
Spesies: dactylon

Morfologi
Rumput Cynodon dactylon biasa dikenal dengan Rumput
Golf Bermuda. Tanaman memiliki rimpang dan stolon yang
tumbuh ke segala arah. Buku-bukunya berwarna hijau keunguan.
Batangnya kaku seperti kawat dan ramping.

Ujung daunnya

seringkali menggulung ke arah dalam. Bunganya terdiri dari 3-9
bulir yang terpusat di ujung.
Budidaya
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 2.100
meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang sesuai adalah
tanah yang kurang subur, liat, atau tanah-tanah padat. Tanaman
28

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

ini mempunyai daya pengikat tanah yang kuat dan tahan
terhadap injakan.
Rumput ini diperbanyak dengan bibit dalam bentuk
suwiran/anakan tunggal.

Setengah kilogram benih rumput

dapat menghasilkan hamparan rumput seluas 50 m2.

Rumput

Golf Bermuda cocok ditanam di lapangan golf, lapangan sepak
bola, serta penutup tanah di halaman rumah.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
- Benih
- Stolon
- Gulungan dan
- Lempengan

29

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.4.2

Family : Graminae
Genus : Axonopus
Spesies: compressus

Morfologi
Rumput Axonopus compressus biasa disebut dengan
rumput gajah, jukut pait, atau kipait.

Tumbuh berumpun,

memiliki tinggi sampai 50 cm. Bulir bunganya berbentuk lonjong
atau bulat telur agak gepeng dengan letak yang berseling.
Rumput ini berbunga sepanjang tahun (perennial).

Rumput

gajah tahan terhadap pangkasan dan injakan.
Budidaya
Rumput

ini

sangat

menyukai

tanah

gembur

yang

berkompos dan dapat tumbuh baik di tempat yang ternaungi.
Rumput gajah cocok ditanam sebagai penutup tanah baik di

30

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

taman yang ternaungi maupun tidak ternaungi dan dapat juga
sebagai tanaman penutup tanah, khususnya taman bermain.
Cahaya
- Tempat yang ternaungi
Perkembangbiakan
- Biji
- Batang Panjat

3.4.3

Family : Graminae
Genus : Zoysia
Spesies: Matrella

Morfologi

Zoysia matrella dikenal dengan rumput manila atau
rumput king. Jenis rumput ini merupakan penutup tanah yang
baik.

Rumput manila mempunyai rimpang yang kuat dan
31

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

bercabang ke segala arah.

Biasanya ujung daun selalu

menggulung ke dalam, helaian daun halus dan berwarna hijau
tua atau hijau kebiruan. Bunganya tersusun dalam bulir.
Budidaya
Rumput manila tumbuh baik di tanah berpasir, tanah liat
berpasir

atau

Pertumbuhan
lingkungannya.

tanah
rumput

yang

banyak

ini

mengandung

dipengaruhi

oleh

garam.
keadaan

Rumput yang tumbuh di tempat yang agak

ternaungi menghasilkan daun yang lebih halus jika dibandingkan
rumput yang ditanam di tempat yang terkena sinar matahari
langsung.

Rumput

ini

banyak

digunakan

untuk

lapangan

olahraga, maupun sebagai hiasan pada taman parkir mobil.
Cahaya
Tempat yang ternaungi
Perkembangbiakan
- Suwiran (anakan tunggal)
- Benih

32

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

IV. UPAYA PENGEMBANGAN
TANAMAN HIAS UNGGULAN KOMERSIAL

Pengembangan tanaman taman tropis perlu digalakkan
seiring

dengan

meningkatnya

kebutuhan

konsumen.

Pencanangan program ruang terbuka hijau oleh pemerintah
memberi peluang bagi para petani untuk menyediakan produk
sesuai kebutuhan.

Beragam jenis tanaman dapat digunakan

sebagai komponen untuk pembuatan taman.
yang

dapat

dimanfaatkan

untuk

taman

Jenis tanaman
harus

memiliki

karakteristik morfologi sebagai pelindung, penaungan, penutup
tanah dan dekorasi tata ruang.

Para arsitek lanskap telah

mengenali karakteristik tersebut dan selanjutnya dijadikan
sebagai dasar pembuatan desain sesuai pesanan pelanggan.
Indonesia yang terletak di daerah tropis memiliki beragam
jenis flora yang potensial digunakan sebagai bahan pembuatan
taman.

Dari jenis flora yang ada, hanya sebagian kecil yang

telah dimanfaatkan oleh desainer lanskap.

Dalam rangka

mendapatkan inovasi rancangan lanskap yang dapat menjadi

trend setter, maka dibutuhkan pemanfaatan jenis-jenis baru guna
mendukung pengembangan jenis-jenis baru. Sebagai komoditas
33

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

unggulan komersial, maka perlu ditempuh langkah-langkah
sebagai berikut: (1) sosialisasi melalui percontohan (demplot),
(2) penerapan teknologi inovatif, (3) penyediaan standarisasi
mutu

produk,

(4)

pengembangan

kawasan

sentra,

(5)

pemberdayaan kelompk dan jejaring kerja, (6) promosi, (7)
dukungan kebijakan, (8) pemasaran dan (9) perencanaan
monitoring dan evaluasi. Pada bagian berikutnya akan diuraikan
langkah-langkah tersebut secara seksama.
4.1

Percontohan
Percontohan budidaya komoditas unggulan komersial

dilakukan dengan menggunakan SOP berbasis GAP.
dengan

kegiatan

tersebut

dilakukan

pula

Seiring

percontohan

pemanfaatan tanaman taman tropis di halaman perkantoran,
hotel, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya.
Jenis

tanaman

yang

digunakan

untuk

percontohan

diperoleh dari hasil rekayasa pemuliaan, seleksi eksplorasi,
koleksi dan introduksi.
memperoleh

varietas

Kegiatan pemuliaan tanaman untuk
baru

digalakkan dan diintensifkan.

tanaman

asli

Indonesia

perlu

Kegiatan tersebut tidak hanya

dilakukan oleh pemerintah, namun juga perlu melibatkan para
pelaku usaha industri florikultura di Indonesia.

Seleksi dilakukan
34

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

terhadap koleksi plasma nutfah yang diikuti dengan perbanyakan
tanaman potensial, eksplorasi dan koleksi diarahkan untuk
menggali potensi spesies dari habitat alami, sedang introduksi
dilakukan untuk memperkaya potensi sumberdaya genetik
nasional.

4.2

Penyediaan Teknologi Produksi dan Pasca Panen
Teknologi inovatif merupakan komponen utama dalam

peningkatan mutu dan nilai tambah produk, sebagai faktor
strategis yang menentukan daya saing. Teknologi inovatif yang
diperlukan untuk peningkatan daya saing tanaman tropis antara
lain adalah pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
modifikasi lingkungan tropis, panen dan pasca panen.
Teknologi inovatif diperoleh melalui kegiatan penelitian
secara intensif.

Prioritas kegiatan penelitian yang mendukung

peningkatan nilai tambah tanaman taman tropis perlu dilakukan
melalui akomodasi dalam program penelitian jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Hasil penelitian di desiminasikan
secara berkala dalam berbagai forum, diantaranya field day,
temu lapang, dan pelatihan.
Melalui forum tersebut, petani dapat mengadopsinya
secara cepat.

Dengan demikian harapan untuk mendapatkan
35

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

produk bermutu tinggi dapat dipenuhi oleh petani.
memungkinkan

petani

mendapatkan

insentif

Hal ini

harga

dari

peningkatan mutu produk yang dihasilkannya.

4.3

Penerapan Standarisasi Mutu Produk
Penerapan standarisasi mutu produk diperlukan agar

dapat bersaing dengan pasar internasional dan domestik.
Adanya standar mutu produk dapat memacu para produsen
tanaman hias agar senantiasa memperbaiki mutu produknya
sesuai dengan standar yang diterapkan.

Dengan demikian

produk florikultura Indonesia mendapatkan nilai jual sesuai harga
internasional. Pada tahap awal produsen perlu dilatih di bidang
produksi untuk peningkatan keterampilan teknis yang terkait
dengan upaya mencapai standar mutu yang telah diterapkan.
Dengan pembekalan keterampilan teknis, petani akan terbiasa
melakukan

budidaya

berbasis

mutu.

Kegiatan

ini

akan

melahirkan pola kerja yang produktif mengacu pada kebutuhan
pasar.

4.4

Pengembangan Kawasan Sentra Produksi
Kawasan sentra produksi perlu dibangun di berbagai

daerah

sebagai

basis

penyedia

pasokan

produk

yang
36

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

berkelanjutan

ke

pasar

domestik

maupun

pasar

global.

Mebangun kawasan sentra harus dilandasi pada keunggulan
komparatif dengan mengacu pada aspek sosial, ekonomi, dan
kultural.

Melalui sentuhan teknologi, keunggulan komparatif

tersebut

dapat

kompetitif.

ditransformasikan

menjadi

keunggulan

Pertimbangan banyak aspek sangat memerlukan

keberhasilan pembangunan kawasan sentra.

Oleh karena

pembangunan sentra terkait dengan dimensi kehidupan yang
sangat luas maka pembinaannya selayaknya dilakukan oleh
banyak instansi yang dikoordinasi oleh pemerintah daerah.

4.5

Promosi
Promosi komoditas perlu diprogramkan secara periodik

melalui partisipasi dalam kegiatan pameran yang diharapkan
dapat

menghasilkan

kontak

bisnis

dan

kemitraan

usaha.

Pemerintah dapat memfasilitasi promosi di dalam dan luar negeri
dalam rangka peningkatan citra komoditas.

Menurut berbagai

pakar manajemen, promosi merupakan kegiatan yang perlu
mendapat prioritas sebagai sarana pengenalan produk kepada
pengguna.

Untuk mendukung promosi perlu disiapkan bahan

cetakan, visualisasi dan publikasi untuk berbagai jenis media.
37

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

4.6

Kelembagaan Keuangan
Kelembagaan keuangan yang efektif dan efisien harus

disiapkan.

Kelembagaan

penyedia

modal

sangat

penting,

mengingat kapital petani sangat terbatas. Guna mendukung
kegiatan bisnis tanaman hias, pemerintah perlu memfasilitasi
akses modal bagi petani dengan persyaratan bunga rendah dan
tanpa agunan. Sumber-sumber modal yang dapat diakses antara
lain berasal dari dana perbankan, reksa dana dan Community

Development BUMN. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,
kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk
hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara
memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah
dalam berinteraksi dengan pihak lain. Selain kelembagaan, aspek
lain yang perlu mendapat perhatian adalah jejaring kerja di
dalam dan luar negeri, dalam hal:
 Fasilitasi forum kerjasama dalam rangka pengembangan
ekspor.
 Fasilitasi perbaikan iklim usaha agribisnis tanaman hias
melalui pengusulan koreksi regulasi dan kebijakan.
 Inisiasi kerjasama internasional dalam pengembangan usaha
tanaman hias.
38

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

 Identifikasi supply chain management tanaman hias.
 Inisiasi pasar lelang tanaman hias di sentra produksi

4.7


Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Perencanaan pengembangan usaha tanaman hias
Manajemen produksi yang baik dapat mengantisipasi

perkembangan dengan strategis di dalam dan luar negeri.
Kemampuan untuk menyediakan produksi sesuai kontrak yang
telah disepakati dengan kualitas yang baik perlu dijaga dan
dipatuhi.

Hal ini untuk mencegah adanya over supply dan

banting harga.


Monitoring dan evaluasi usaha agribisnis tanaman hias
Pengembangan industri sarana produksi dan perbenihan

makin dibutuhkan seiring dengan makin maraknya industri
florikultura di Indonesia.

Tanaman hias memerlukan media,

pupuk, obat-obatan dan pot yang khusus, sehingga perlu
didukung oleh adanya industri sarana prasarana tanaman hias.

4.8

Pemasaran
Pemasaran tanaman hias dapat dilakukan melalui 4 model

usaha, yakni :
39

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

1. Model usaha koperasi, yang dapat memberikan bantuan
modal dan pembinaan keterampilan kepada anggotanya
(Gambar 1.)

REGULASI
PEMERINTAH

INSTANSI
RISET

INSTANSI
PENGEMBANGAN

KONSUMEN
DOMESTIK

KONSUMEN
INTERNASIONAL
JASA
TRANSPORTASI

STORAGE

PASAR
DOMESTIK

SARANA
PRODUKSI

KOPERASI USAHA
ADVOKASI
TEKNIS/
HUKUM

INFORMASI
PASAR

SISTEM
MUTU

PASAR
INTERNASIONAL

PASAR

Gambar 1. Skema kerja model usaha koperasi

2. Model usaha korporasi yang umumnya diterapkan di
daerah dengan kepemilikan lahan terbatas, baik yang
dimotori oleh perusahaan sebagai penghela dan yang
dibentuk oleh petani dalam suatu kelompok tani dan atau
antar kelompok tani (Gambar 2.)
40

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

REGULASI
BIMBINGAN
TEKNIS/MANAJEMEN

FASILITASI
PENGEMBANGAN

PETANI
BUNGA

PETANI
DAUN

TANAMAN
PERDU

PETANI
ANGGREK

KORPORASI MANAJEMEN
DIVISI
MUTU

PEMBINAAN
STORAGE,
SORTASI,
GRADING

KONSUMEN
LEMBAGA

PEMASARAN

UNIT
PRODUKSI

JARINGAN
KERJASAMA
PEMASARAN

PASAR BUNGA
FLORIST,
LANDSCAPE
KONSUMEN

Gambar 2. Skema kerja model usaha korporasi

3. Model

usaha

konsorsium

yang

menghubungkan

kerjasama saling menguntungkan antar segmen usaha
dan menghindari persaingan antar anggota. Model usaha
ini

dapat

diterapkan pada

komponen

pendukungnya

suatu kawasan
telah

tersedia,

dimana
seperti

kelompok petani, penyilang, produsen benih, kelompok
petani

produsen,

kelompok

pedagang

dan

asosiasi

(Gambar 3.).

41

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

INVESTASI

KEBIJAKAN
MAKRO
INSENTIF

PRODUSEN
BENIH

KELOMPOK
PETANI
PENYILANG

INFRA
STRUKTUR

KELOMPOK
PETANI
PRODUSEN

KELOMPOK
PEDAGANG

KONSORSIUM
INDUSTRI TANAMAN HIAS
ASOSIASI
LANDSCAPE

ASOSIASI
KONSUMEN

ASOSIASI
FLORIST

MODAL/INVESTASI
PROMOSI

TEKNOLOGI
INOVATIF

Gambar 3. Skema model usaha konsorsium

4. Model usaha pemasaran bersama yang menyerupai
koperasi yang berlandaskan pada asas kekeluargaan yang
beranggotakan petani atau kelompok tani produsen.
Memiliki sarana pemasaran dalam bentuk kios atau outlet
dan atau sarana transportasi penunjang berupa one stop
shopping, swalayan, pasar lelang dan komplek kios atau
pertokoan (Gambar 4)

42

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Bibit
Pestisida
Pupuk

Infrastruktur

PROSES
PRODUKSI

SDM

KELOMPOK USAHA
PEMASARAN BERSAMA
MANAJEMEN TEKNIS

KIOS
KONSUMEN

KONSUMEN
RUMAH TANGGA

REGULASI INTERNAL

ONE
STOP SUPERMARKET
KONSUMEN
SHOPING
LEMBAGA

SARANA PEMASARAN

Gambar 4. Skema model pemasaran bersama

4.9

Kebijakan
Deregulasi

dengan

menyederhanakan

peraturan-

peraturan yang tidak kondusif seperti kebijakan perijinan, kredit
dan kebijakan lain yang terkait pengembangan tanaman hias
domestik.

43

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

V. PENUTUP

Dibanding komoditas pertanian lainnya, tanaman hias
memiliki keunggulan yang lebih besar untuk berkompetisi pada
era globalisasi. Hal ini selain karena sifat permintaannya yang
terus berkembang juga tersedianya sumberdaya dan penguasaan
teknologi sebagai penentu keunggulan komparatif dibanding
beberapa negara pesaing.
Beberapa

jenis

pembibitan

yang

berkembang

di

Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pembibitan skala besar : menjual bahan tanaman dalam
jumlah

banyak

(memasok

tanaman

ke

pengusaha

pembibitan yang lebih kecil).
2. Pembibitan skala kecil : menjual tanaman secara eceran
langsung ke masyarakat konsumen.
3. Pembibitan tanaman taman (landscape nursery) : menjual
atau mengusahakan bahan tanaman untuk keperluan
lansekap, yaitu untuk pertamanan dan penghijauan
(memasok

tanaman

pada

proyek-proyek

lansekap;

menyewakan tanaman untuk dekorasi taman dalam ruang

44

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

bagi gedung perkantoran, bank, hotel dan dekorasi
bersifat temporer di ruang-ruang pertemuan atau pesta)
4. Pembibitan untuk tujuan khusus : pembibitan untuk
keperluan penelitian dan pendidikan.
Produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan produsen
kurang memenuhi standar kualitas yang dikehendaki pasar.
Mutu produk yang relatif rendah disebabkan oleh rendahnya
potensi genetik varietas yang ditanam dan kualitas benih yang
digunakan,

kurang

tepatnya

praktek

budidaya

termasuk

penggunaan bahan agrokimia yang berlebihan atau tidak
tepatnya praktek pasca panen serta kurang tersedianya teknologi
produksi.
Dalam rangka penerapan sistem agribisnis tanaman hias yang
tangguh diperlukan kelembagaan yang efektif dan efisien.
Kelembagaan penyedia modal sangat penting mengingat kapital
petani sangat terbatas. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,
kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk
hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara
memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah
dalam berinteraksi dengan pihak lain.

45

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Profil usaha penerapan tanaman hias tersebut perlu diperbaiki
dengan langkah sebagai berikut :
1. menanam

tanaman

yang

sesuai

dengan

kondisi

agroklimat
2. menggunakan benih berlabel
3. menerapkan teknik budidaya sesuai dengan kebutuhan
pasar

yang

mengacu

pada

pemanfaatan

teknologi

inovatif.
4. meningkatkan mutu produk sesuai standar pasar domestik
maupun internasional
5. meningkatkan peran kelembagaan keuangan dan petani
secara optimal memberdayakan kelembagaan usaha.
6. menyediakan sistem regulasi, memperkuat dan menata
sistem pemasaran.

46

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA HIBRID TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp.

10 148 1

KAJIAN APLIKASI PUPUK KASCING PADA TIGA JENIS TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN PERBANDINGAN MEDIA YANG BERBEDA

3 58 19

PENGARUH TINGKAT SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ASAM JAWA (Tamarindus indica, Linn.)

2 32 14

INSTRUMEN UKUR KADAR KEBUTUHAN PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

13 68 149

INTEGRASI APLIKASI METARHIZIUM ANISOPLIAE DAN NEMATODA PATOGEN SERANGGA SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI HAMA URET LEPIDIOTA STIGMA YANG MENYERANG TANAMAN TEBU

5 78 10

KARAKTERISASI HIDROLISAT PROTEIN IKAN WADER (Rasbora jacobsoni) SECARA ENZIMATIS DENGAN ENZIM PROTEASE DARI TANAMAN BIDURI (Calotropis gigantea)

5 51 48

PENGARUH JENIS DAN POPULASI GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis)

4 23 54

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI TADAH HUJAN (Oryza sativa L.) PADA LAHAN KELMPOK TANI KARYA SUBUR DI DESA PESAWARAN INDAH KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

3 52 58

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50

PENGARUH APLIKASI BEBERAPA BAHAN PEMBENAH TANAH DAN TANAMAN SELA TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis) YANG DITANAMI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta)

1 18 9