INVENTARISASI TANAMAN HIAS UNGGULAN KOME (1)
ISBN 979-3844-20-5
INVENTARISASI TANAMAN HIAS
UNGGULAN KOMERSIL
Direktorat Jenderal Hortikultura
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
2005
KATA PENGANTAR
Industri tanaman hias telah berkembang menjadi pusat
pertumbuhan baru yang dapat diandalkan. Sejauh ini para petani
dan pengusaha tanaman hias memanfaatkan jenis-jenis yang
mengadopsi preferensi pasar internasional yang kebanyakan
tanaman subtropis, seperti krisan, mawar, gladiol, anyelir dan
lainnya. Sementara spesies tropis belum banyak dikembangkan,
padahal spesies tersebut memiliki karakter eksotis yang banyak
diminati oleh masyarakat internasional. Ditinjau dari kepentingan
bisnis, pengembangan tanaman tropis memiliki keunggulan
komparatif, mengingat potensi genetik tanaman tropis di
Indonesia sangat luas. Beberapa spesies tanaman hias tropis
diketahui
sebagai
spesies
asli
Indonesia,
sehingga
pengembangannya pada skala komersial dapat menghela pasar
internasional. Dengan meningkatnya persaingan antar negara
produsen yang semakin ketat, pemilihan spesies tanaman
berbasis sumber daya genetik nasional menjadi alternatif terbaik
agar
produsen
nasional
tetap
mampu
berperan
dalam
perdagangan internasional.
Banyak spesies tanaman tropis belum banyak dikenal oleh
masyarakat luas, misalnya Lantana, Bambusa, Zinnia dan
rerumputan.
Padahal spesies tanaman tersebut memiliki
i
keunikan morfologi yang mempunyai nilai komersial cukup tinggi.
Sosialisasi
spesies-spesies
tropis
yang
belum
berkembang
menjadi komoditas komersial perlu dilakukan secara intensif
dalam rangka mengangkat
citra sebagai komoditas yang
prospektif. Dengan demikian para investor akan mulai tertarik
untuk mengembangkannya sebagai komponen usaha tani yang
memberi keuntungan finansial.
Salah satu metode sosialisasi
yang dapat dilakukan yaitu melalui penerbitan buku komoditas
yang dapat diakses oleh khalayak luas.
Dengan terbitnya buku “Inventarisasi Tanaman Hias
Unggulan Komersil”, saya menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun yang telah
menyumbangkan tenaga dan pikiran hingga periode pencetakan.
Saya menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan buku ini. Kendati demikian, saya berharap
kiranya materi yang tersaji dalam buku ini bermanfaat bagi
mereka yang membutuhkan.
Direktur Budidaya Tanaman Hias
Dr. Ir. Budi Marwoto, MS APU
ii
DAFTAR ISI BUKU
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................... iii
I.
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2. Tujuan ............................................................................ 7
1.3. Dasar Pertimbangan ........................................................ 8
II.
SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN HIAS ................................ 12
III.
JENIS-JENIS KOMODTIAS POTENSIAL ................................... 17
3.1. Lantana ......................................................................... 17
3.1.1
Lantana camara ................................................. 17
3.1.2
Lantana montevendensis .................................... 19
3.2. Zinnia ............................................................................ 22
3.3. Bambusa ....................................................................... 24
3.3.1
Bambusa vulgaris ............................................... 24
3.3.2
Bambusa multiplex ............................................. 26
3.4. Rumput ......................................................................... 28
3.4.1
Rumput Cynodon dactylon .................................. 28
3.4.2
Rumput Axonopus compressus ........................... 30
3.4.3
Rumput Zoysia matrella ...................................... 31
iii
IV.
UPAYA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS
UNGGULAN KOMERSIL ......................................................... 33
4.1 Percontohan .................................................................. 34
4.2 Penyediaan teknologi produksi dan pasca panen.............. 35
4.3 Penerapan standarisasi Mutu produk .............................. 36
4.4 Pengembangan Kawasan Sentra Produksi ................................ 36
4.5 Promosi ................................................................................. 37
4.6 Kelembagaan Keuangan ......................................................... 36
4.7 Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ..................................... 37
4.8 Pemasaran ............................................................................. 38
4.9 Kebijakan .............................................................................. 43
V.
PENUTUP ............................................................................ 44
iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman hias adalah jenis tanaman yang memiliki nilai
artistik yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tanaman hias
banyak dibutuhkan sebagai pelengkap yang menyeimbangkan
kebutuhan lahir dan batin.
Perhatian masyarakat Indonesia
terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun ke
tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar.
Minat
masyarakat untuk menanam tanaman hias secara komersial juga
semakin besar, hal ini ditunjukkan dengan perkembangan pasar
yang
semakin
meluas
sebagai
dampak
perubahan
trend
sosial
masyarakat
yang
internasional.
Seperti
dimaklumi
tingkat
didasarkan atas tatanan kehidupan ekonomi, religius
maupun
nilai-nilai budayanya menentukan perubahan kebutuhan dasarnya
dari hanya pangan jasmani ke pangan rohani, di antaranya
memanfaatkan
keindahan
tanaman
hias.
Seiring
dengan
pengembangan tanaman hias di tingkat daerah dan nasional
berdampak positif terhadap penyediaan jasa tanaman hias.
1
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Demikian pula tanaman hias dan beberapa komponen produk
suplemennya, makin berkembang menjadi suatu komoditas
ekonomis (economics goods).
Perkembangan tanaman hias pada berbagai belahan dunia
tersebut merupakan suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi
pengembangan industri tanaman hias di Indonesia. Industri
tanaman hias nasional akan mampu memenangkan persaingan
melalui pemanfaatan keunggulan komparatif. Trend selera pasar
dan perkembangan dari lapangan usaha jasa ikutan akan
berimplikasi pada perubahan fasion dan selanjutnya berakibat
terjadinya variasi permintaan produk tanaman hias, mulai dari
pilihan warna, bentuk dan ukuran. Hal penting lainnya adalah
adanya pergeseran trend permintaan dari jenis tanaman hias
subtropis bergeser secara seimbang ke jenis tanaman hias tropis.
Tanah di Indonesia umumnya kaya akan bahan organik
dengan lapisan olah yang cukup dalam.
Keadaan tersebut
memungkinkan tanaman dapat dengan mudah membentuk akar
pendek maupun dalam. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai
adalah latosol, podsolik, organosol, aluvial dan lain-lain. Untuk
keperluan media tanam, jenis media yang banyak dipakai untuk
2
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
pengangkutan jarak jauh antara lain cocopit, sekam, pakis
(tanaman langka), arang dan lain-lain.
Kondisi iklim yang kondusif di daerah tropis dapat menjadi
modal dasar dalam pengembangan tanaman hias di dalam
negeri.
sebagai
Kondisi iklim yang kondusif tersebut perlu dijadikan
faktor
menghasilkan
penentu
produk
keunggulan
tanaman
hias
komparatif
bermutu.
dalam
Dengan
ketersediaan tenaga kerja yang memadai, pembangunan industri
tanaman hias dapat diarahkan pada industri kerakyatan yang
berdaya saing.
pengangguran
Hal ini membantu pemecahan persoalan
yang
terjadi
akibat
krisis
ekonomi
yang
berkepanjangan. Di sisi lain prospek pasar dalam dan luar negari
sangat cerah seiring dengan meningkatnya kesejahteraan,
tumbuhnya industri pariwisata dan berkembangnya tuntutan
keindahan lingkungan sekitar.
Tanaman tropis, khususnya tanaman taman merupakan
jenis tanaman yang kaya dengan berbagai varietas tanaman.
Beberapa tanaman taman yang varietasnya cukup kaya, antara
lain adalah Lantana dengan varietasnya seperti New Gold,
3
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Weeping Lavender, Weeping White, Pinkie, Texas Flame dan
Samangtha. Berbagai varietas Lantana tersebut memiliki warna
yang beranekaragam dan indah.
Sejauh ini petani dan pengusaha tanaman hias banyak
memanfaatkan tanaman hias subtropis. Sementara tanaman hias
tropis yang seharusnya menjadi komoditas unggulan belum
dimanfaatkan secara optimal. Pengembangan tanaman subtropis
membutuhkan modifikasi lingkungan yang menyerupai daerah
asalnya.
Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi sangat
tinggi dan produk yang dihasilkan kurang kompetitif. Tanaman
hias subtropis yang banyak dikembangkan produsen tanaman
hias, antara lain krisan, mawar, anyelir, lily, zanthedezia,
anthurium,
coleus,
cyclamen,
poinsettia,
kalanchoe
dan
saintpaulia. Modifikasi lingkungan yang dilakukan oleh sebagian
besar petani dan pengusaha, adalah melalui pembangunan
rumah
plastik,
penambahan
cahaya
buatan
(fotoperiode),
penaungan (shading), aplikasi zat pengatur tumbuh, pengaturan
suhu dan kelembaban.
Walaupun ditanam dalam skala yang masih terbatas,
beberapa jenis tanaman tropis sudah mulai dikembangkan.
Jenis-jenis tanaman hias tropis yang banyak dibudidayakan
4
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
antara lain Aglaonema, Aloe vera, Ananas, Bambu, Palem,
Bougainvillea, Calathea, Caladium, Ficus, Codiaeum, Cordyline,
Dracaena, Maranta, Monstera, Nephrolepsis, Philodendron, dan
Sansevieria. Tanaman hias tersebut ditanam secara intensif oleh
petani yang sebagian telah dikembangkan untuk ekspor. Oleh
karena itu budidaya tanaman tropis perlu dikembangkan secara
luas sebagai produk unggulan yang memiliki prospek cerah pada
masa mendatang.
Masih banyak jenis tanaman hias tropis yang belum
dimanfaatkan untuk budidaya komersial.
Tanaman tersebut
tumbuh di hutan belantara Indonesia yang perlu dieksplorasi
pemanfaatannya
melalui
penangkaran
dan
pembudidayaan
secara intensif. Agar tidak cepat punah dari habitatnya, maka
pemanfaatan tanaman hias tropis perlu diikuti dengan tindakan
konservasi secara berkelanjutan.
Selama ini telah dikenal banyak terdapat jenis tumbuhan
liar yang dikemudian hari mempunyai nilai ekonomi tinggi karena
dapat
memenuhi
teknologi
kebutuhan
budidaya
dan
manusia.
informasi
maka
Dengan
kemajuan
semakin
banyak
tumbuhan liar untuk dikenali dan mempunyai nilai tinggi.
Beberapa
jenis
tanaman
yang
mempunyai
estetika
dan
5
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
berpotensi untuk dikembangkan menjadi tanaman hias komersil
adalah Lantana, Bambusa sp., rumput-rumputan, dan Zinnia sp.
Bila ditinjau dari ketersediaan bibit, tanaman taman tropis
juga cukup potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas
unggulan komersial. Ketersediaan benih bermutu tanaman hias di
dalam negeri baru mencukupi sebagian dari keseluruhan
kebutuhan. Sedangkan sisanya disediakan melalui iimpor dengan
harga yang mahal.
Hingga saat ini, varietas tanaman hias yang digunakan
pengusaha umumnya varietas baru yang diimpor dari luar negeri.
Para
pengusaha
mempertimbangkan
atau
petani
penggunaan
tanaman
varietas
hias
sebaiknya
lokal
untuk
meningkatkan daya saing produk tanaman hias nasional di pasar
internasional.
Ketersediaan benih bermutu di dalam negeri, hingga saat
ini masih mengalami kekurangan. Hal ini disebabkan oleh belum
tumbuhnya industri perbenihan dan pemuliaan.
Tidak seperti pada tanaman anggrek dan krisan, kesiapan
tenaga breeder tanaman taman masih kurang, seperti tanaman
lantana. Meskipun tanaman tersebut memiliki varietas yang
6
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
beragam, varietas tersebut masih diperoleh dari pengembangan
varietas lokal.
Perbenihan atau nursery merupakan usaha pengadaan
dan perbanyakan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan
tanaman. Kegiatan perbenihan dapat bersifat komersial atau non
komersial. Kegiatan perbenihan yang bersifat komersial biasanya
menerapkan teknologi inovatif untuk meningkatkan mutu.
Untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi jenis-jenis
tanaman
tropis
diperlukan
upaya
pengembangan
yang
mempertimbangkan potensi pasar. Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan
pengenalan,
percontohan,
penyediaan
teknologi,
promosi, pemasaran dan kegiatan lain yang terkait dengan
pengembangan tanaman. Selanjutnya, dalam tulisan ini akan
dipresentasikan beberapa jenis tanaman yang berpotensi sebagai
komoditas unggulan.
1.2 Tujuan
- Memperkenalkan jenis-jenis komoditas unggulan
- Mendeskripsikan karakter morfologi
- Mendorong upaya pengembangan komoditi
tanaman
hias yang mempunyai potensi komersial
7
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
1.3
Dasar Pertimbangan
Permintaan
pasar
dunia
terhadap
tanaman
hias
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Nilai perdagangan
internasional saat ini mencapai lebih dari US$ 80 milyar.
Sebagian besar produk tanaman hias hias dipasok oleh Belanda,
Colombia, Italia, Kenya, Zimbabwe, Tanzania, China, Taiwan,
Thailand, Vietnam, dan Jepang. Meskipun nilai ekspor tanaman
hias dari Indonesia terus meningkat, tetapi perannya di pasar
dunia masih sangat rendah, yaitu baru mencapai US$ 10 juta
(0,01%) atau berada pada peringkat 51 dunia. Memperhatikan
informasi tersebut, Indonesia masih berpeluang besar untuk
mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik,
sumberdaya manusia
dan ketersediaan teknologi yang cukup
menggembirakan.
Letak geografis Indonesia yang berada di daerah tropis
menghasilkan
sumberdaya
alam
seperti
iklim
dan
keanekaragaman hayati yang besar, sehingga memungkinkan
berbagai tanaman dapat tumbuh secara optimal. Berbagai
tanaman tropis tersebut dapat dikembangkan untuk memenuhi
permintaan pasar dunia yang cenderung meningkat. Namun
demikian potensi yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal.
8
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Hal ini terlihat dari minimnya pengelolaan atau pemanfaatan
jenis-jenis tanaman dalam negeri yang berasal dari habitat
alamnya. Dengan spesifikasi tanaman tropis yang cenderung
semakin digemari di pasar dunia maka potensi keanekaragaman
hayati diharapkan dapat terus digali dan dikembangkan.
Pengusahaan tanaman hias melibatkan banyak kegiatan
dan banyak pihak sehingga dapat menggerakkan ekonomi
nasional. Hal ini terlihat dari nilai Produk Domestik Bruto,
penyerapan tenaga keja, lapangan usaha, dan dampaknya
terhadap
perkembangan
sektor
terkait
seperti
pariwisata,
perdagangan, dan transportasi.
Permintaan pasar tanaman hias sangat dinamis mengikuti
selera konsumen di dalam dan luar negeri. Dengan tersedianya
tenaga pemulia yang tersebar di berbagai instansi pemerintah
dan swasta, pengembangan jenis-jenis baru dapat diciptakan
untuk memenuhi peluang pasar yang tersedia. Oleh karena itu
diperlukan
kerjasama
secara
sinergi
semua
pihak
untuk
mewujudkan inovasi baru berupa hasil silangan tanaman hias
yang dapat diterima oleh pasar.
Inovasi IPTEK sangat dibutuhkan sebagai faktor eksternal
yang mendukung terciptanya industri tanaman hias Indonesia
9
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
yang tangguh, sehingga dapat menjadi tumpuan perekonomian
nasional. Teknologi inovasi yang dihasilkan lembaga riset
diharapkan memberi nilai tambah komersial dan ilmiah sesuai
kebutuhan para pelaku usaha di dalam negeri, sehingga untuk itu
instansi pemerintah dituntut mampu membentuk daya inovasi
dan
mempercepat
adopsi
teknologi
agar
segera
dapat
dimanfaatkan oleh petani dan pengusaha. Balai Penelitian
komoditas menghasilkan teknologi inovatif yang perlu dikaji
kesesuaiannya di lokasi spesifik oleh BPTP.
Setelah melewati
proses pengkajian, teknologi tersebut dikembangkan oleh Ditjen
Hortikultura untuk mendukung program pengembangan kawasan
agribisnis berbasis komoditas.
Pengembangan industri florikultura di Indonesia dapat
memberikan
kesejahteraan
secara
usahanya (petani dan pengusaha).
langsung
bagi
pelaku
Industri ini semakin lama
semakin berkembang seiring dengan perubahan pola perilaku
masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti perubahan zaman.
Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan
munculnya suatu kebutuhan baru khususnya hal-hal yang terkait
dengan keindahan lingkungan sekitar. Hal ini dibuktikan dengan
semakin maraknya penjualan tanaman hias untuk taman, parsel,
10
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
kegiatan keagamaan dan sebagainya di kota-kota besar. Usaha
florikultura pun menjamur di kota besar seiring dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat dalam bentuk pembangunan
taman kota yang asri dan menyehatkan.
11
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
II. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN HIAS
Daerah tropis memungkinkan berbagai jenis tanaman hias
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagai salah
satu daerah tropis, Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman
hayati berupa ekosistem, jenis, dan genetik dan tumbuan liar.
Menurut World Conservation Monitoring Committee (1994) di
dalam Saparjadi, (2004), kekayaan bumi Indonesia mencakup
27.500 jenis tumbuhan berbunga atau 10 % dari seluruh jenis
tumbuhan di dunia. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam memanfaatkan
tumbuhan untuk kepentingan manusia.
Dalam kaitannya dengan keanekaragaman, sumberdaya
genetik
yang
ada
belum
dimanfaatkan
secara
optimal.
Pemanfaatan tumbuhan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seperti bahan pangan, pakaian, bangunan dan kebutuhan hidup
lainnya. Dalam memanfaatkan sumberdaya tersebut para pelaku
diharapkan membantu pelestariannya di habitat alamnya dengan
cara tidak memanen langsung dan menjualnya ke konsumen,
tetapi terlebih dahulu membudidayakannya.
12
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Keanekaragaman hayati mempunyai banyak peran dan
fungsi di antaranya untuk membentuk populasi baru yang lebih
eksotik melalui program pemuliaan.
Pengetahuan masyarakat
terhadap keanekaragaman masih terbatas terutama jenis-jenis
yang belum dieksplorasi. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai
nilai estetika belum banyak dikenali oleh masyarakat luas.
Iklim
hujan
tropik
memberikan
kondisi
yang
menguntungkan bagi berbagai jenis tanaman yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia.
tumbuhan
belum
Habitat alami beragam jenis
tereksplorasi
di
antaranya
spesies
dari
Orchidaceae, Palmae, Euphorbiaceae, Araceae, Compositae,
Caladium, Codeaum dan Ficus. Kekayaan flora tersebut banyak
menarik minat pihak asing untuk mengakses dan memanfaatkan
untuk kepentingan ekonomi. Akses tumbuhan tersebut berjalan
secara ilegal yang diikuti dengan pengembangan massal di
negara lain.
Kini beberapa jenis tumbuhan asal Indonesia
banyak yang telah dikomersialkan sebagai produk unggulan di
berbagai negara.
Sementara para konsumen tanaman hias di
dalam negeri memperolehnya dengan cara mengimpor dari
negara lain.
13
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Sejauh ini jumlah spesies asli Indonesia yang telah
dimanfaatkan secara komersil masih sangat terbatas.
kekayaan
flora
yang
telah
dimanfaatkan
Spesies
seperti
famili
Orchidaceae, Palmae, Pandanaceae, Ficus, Caladium, Codeaum,
Musaceae, dan Euphorbiaceae.
Sebagian besar dari spesies
tersebut
dan
dipanen
dikomersilkan.
dari
Proses
alam
ditangkarkan
sebelum
dilakukan
secara
penangkaran
konvensional sehingga menghasilkan produk yang tidak seragam
dan kalah bersaing dengan produk luar negeri.
Kekayaan flora merupakan komponen utama dalam
meraih keunggulan komparatif dan dapat dimanfaatkan secara
langsung untuk keperluan komersial dan merakit varietas unggul.
Agar
pemanfaatannya
dapat
berlangsung
secara
berkesinambungan, maka perlu dilakukan tindakan konservasi
untuk mencegah kepunahan. Hal ini selayaknya menjadi agenda
nasional yang pelaksanaannya melibatkan berbagai instansi
pemerintah termasuk Departemen Kehutanan, LIPI, Perguruan
Tinggi,
Departemen
Pertanian
dan
Kementrian
Negara
Lingkungan Hidup.
Pengembangan industri tanaman hias harus didukung
pula oleh kegiatan pemuliaan secara mandiri.
Kegiatan
14
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
pemuliaan merupakan langkah strategis untuk menciptakan
varietas unggul baru sesuai keinginan konsumen.
Selama ini
kegiatan pemuliaan dilakukan oleh lembaga penelitian milik
pemerintah dan universitas. Di negara maju, kegiatan pemuliaan
telah beralih dari pemerintah ke swasta.
Pengalihan tersebut
membutuhkan waktu, karena pihak swasta memiliki kendala
dalam pengadaan tenaga terampil, infrastruktur, laboratorium,
dan modal investasi.
pemerintah
swasta
dengan
memberikan alih teknologi dan dukungan investasi.
Dengan
mengalihkan
diharapkan
untuk
Sehingga dibutuhkan peran serta dari
memperkuat
kegiatan
akan
peranan
pemuliaan
terbangun
kepada
cabang
pihak
industri
baru
swasta
seperti
perbenihan, alat dan mesin pertanian serta sarana penunjang
lainnya. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional
melalui pembentukan pusat pertumbuhan baru.
Teknologi kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk
penyediaan benih bermutu.
Teknologi fertigasi, zat pengatur
tumbuh, modifikasi lingkungan dan pasca panen yang dihasilkan
lembaga penelitian dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder
untuk
meningkatkan
daya
saing
produk
tanaman
hias.
Pemerintah juga selayaknya dapat mengkonsentrasikan dirinya
15
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
pada kegiatan pengelolaan sumberdaya genetik dan plasma
nutfah. Banyak kalangan mengharapkan agar RUU Pengelolaan
Sumberdaya Genetik tersebut segera dapat disahkan menjadi
Undang-Undang sebagai sumber hukum pengelolaan kekayaan
flora di Indonesia.
16
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
III.
JENIS-JENIS KOMODITAS POTENSIAL
Lantana
3.1.1. Family : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies: camara
Morfologi
Lantana termasuk jenis tanaman tropis yang berasal dari
Amerika dan sebagian yang terkenal berasal dari Afrika selatan.
Tanaman ini tanaman perennial, yaitu tanaman yang hidup
sepanjang tahun. Lantana saat belum berbunga terlihat kurang
menarik, namun saat berbunga berubah menjadi tanaman yang
sangat menarik, karena memiliki beraneka macam warna.
17
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Lantana tergolong tanaman semak yang hijau dan
tumbuh tidak datar. Tanaman ini memiliki tinggi 90-120 cm,
mampu tumbuh sampai ketinggian tertentu dengan bantuan alat
pendukung. Daunnya memiliki panjang 5-12.7 cm dan lebar 2.55 cm dengan tepi bergerigi dan permukaan yang bertekstur.
Batang dan daun terlindungi oleh rambut kasar dan
memancarkan aroma yang tidak sedap pada saat dilumatkan.
Bunga-bunga yang kecil terikat dalam rangkaian yang disebut
”umbels”.
Di daerah tropis lantana tidak pernah berhenti berbunga.
Saat-saat tanaman ini berbunga yaitu pada akhir musim dingin
atau awal musim semi, pertengahan musim semi, musim panas
dan awal musim dingin. Lantana menyukai kondisi lembab dan
panas, tanaman tropis ini akan layu pada suhu -2.2oC. Lantana
memiliki bunga banyak warna antara lain pink, magenta, merah,
oranye, kuning terang dan ungu.
Budidaya
Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan
berbagai jenis tanah. Pemberian air dan pemupukan yang terlalu
banyak akan mengurangi pembungaan. Penggantian tanaman
18
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
dilakukan setelah berumur 2-3 tahun. Lantana juga digunakan
sebagai tanaman bedengan.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
- Cahaya matahari tidak langsung
Perkembangbiakan
- Perbanyakan dengan stek batang
- Pemotongan kayu lunak
3.1.2. Family : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies: montevendensis
19
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Morfologi
Lantana montevendensis termasuk jenis tanaman tropis
yang berasal dari Amerika Selatan. Termasuk tanaman perennial
yaitu tanaman yang hidup sepanjang tahun.
Tanaman ini
merupakan tanaman semak yang berkayu rendah, tumbuh hanya
dengan tinggi 45-61 cm. Tajuk tanaman dapat melintang sampai
1.5 m, bahkan lebih panjang lagi untuk membentuk rumpun yang
luas.
Tanaman yang selalu hijau ini memiliki daun yang
berwarna gelap dengan permukaan yang berambut kasar.
Panjang 2.5 cm (1 inch) dan memiliki aroma yang tidak enak
ketika dihancurkan.
Lantana berbunga terus menerus di area
bebas dingin dan menghasilkan bunga kecil dalam jumlah sedikit
yang tersusun membentuk ikatan sepanjang 2.5 cm (1 in)
Budidaya
Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan
berbagai
tipe
tanah.
Terlalu
banyak
pemberian
pemupukan akan mengurangi pembungaan.
air
dan
Jenis lantana ini
sangat sempurna digunakan untuk tanaman penutup tanah yang
berwarna-warni. Di area yang hangat atau panas tanaman ini
dapat berbunga terus menerus.
Lantana berkembang di
pertengahan sampai musim panas berakhir.
Dan memasuki
20
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
musim
dingin
yang
membekukan,
tanaman
segera
mati.
Tanaman ini toleran dengan suhu rendah pada periode singkat.
Pada pucuk atasnya akan mati pada suhu sampai (-6.7oC) atau
20oF, tetapi akan tumbuh kembali pada musim semi.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
- Cahaya matahari tidak langsung
Perkembangbiakan
- Perbanyakan dengan stek batang
- Pemotongan kayu lunak
21
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.2 Zinnia
Family : Asteraceae
Genus : Zinnia
Spesies: ellegans
Morfologi
Tanaman ini termasuk tanaman semusim yang diketahui
berasal dari Meksiko sebagai tumbuhan liar. Zinnia elegans
merupakan famili Asteraceae,
memiliki sekitar 20 jenis yang
terkenal. Zinnia liar memiliki postur tubuh tegak lurus dan semak
belukar, tumbuh dengan tinggi 76 cm.
Zinnia menghasilkan bunga berwarna dominan ungu
dengan berwarna cakram kuning dan hitam.
Diameter bunga
sekitar 5 cm. Orang-orang menyukai zinnia karena variasi warna
dan tipe bunganya.
Warna bunga zinnia diantaranya putih,
krem, hijau, kuning, apricot, oranye, merah, perunggu, ungu dan
22
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
bunga bungur, belang, berbintik dan dua warna.
Tipe bunga
zinnia juga beragam, antara lain ganda, semi ganda, dan
berumbai. Zinnia kerdil memiliki tinggi tidak lebih dari 15 cm.
Bunga potong zinnia umumnya berasal dari kultivar tertentu
dengan panjang tangkai sekitar 0,9 m.
Varietas baru umumnya resisten terhadap hama dan
penyakit.
Budidaya
Zinnia mudah ditanam di daerah terbuka dengan sinar
matahari penuh.
Zinnia dapat tumbuh optimal jika ditanam di
tanah yang berdrainase baik dengan pengairan yang terbatas.
Musim tanam yang tepat untuk budidaya zinnia adalah musim
kering. Zinnia dapat terinfeksi dengan jamur pada iklim lembab,
khususnya di daerah yang memiliki sirkulasi buruk.
Perbanyakan tanaman dilakukan di ruangan tertutup pada
suhu
21-24oC.
Setelah
berumur
dipindahkan ke luar ruangan.
6-8
minggu
tanaman
Zinnia sangat sensitif terhadap
gangguan fisik terutama pada saat pencangkokan.
Cahaya
Sinar matahari langsung
23
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan stek batang
3.3 Bambusa
3.3.1
Family : Poaceae (Grass)
Genus : Bambusa
Spesies: vulgaris
Morfologi
Bambu termasuk tanaman perennial atau tanaman yang
tumbuh sepanjang tahun. Bambu banyak ditemui di Indonesia,
karena tersebar di kawasan tropis.
Jenis bambu yang paling
banyak digunakan sebagai bambu hias adalah Bambusa vulgaris
atau dikenal sebagai Bambu kuning.
24
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Bambu
Indonesia
kebanyakan
tumbuh
merumpun
(Sympodial), sehingga batang sering melengkung dan ruasnya
tidak sama. Bambu Indonesia juga ada yang tumbuh meruncing.
Bambu
Indonesia berbeda dengan bambu cina, karena
dibudidayakan secara intensif.
Bambu Cina lebih lurus karena
tumbuh secara monopodial, penanaman bambu cina disarankan
berjarak tanam agak jarang.
Bambu memiliki tinggi lebih dari 12 m, jarak tanam
anjuran adalah lebih dari 12 m.
Pada umumnya bambu cina
lebih menyukai ruangan tertutup dan tidak dapat tumbuh di
lingkungan bersuhu rendah.
Untuk mendapatkan kualitas
tanaman yang optimal, petani menanamnya di lingkungan
terkendali.
Cahaya
Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan anakan batang
25
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.3.2
Family : Poaceae (Grass)
Genus : Bambusa
Spesies: multiplex
Morfologi
Bambusa multiplex (Chinese Goddes Bamboo) merupakan
tanaman yang tetap hijau dan dapat tumbuh sepanjang waktu.
Batang bambu jenis ini berwarna keemasan dengan strip
berwarna hijau yang lebarnya bervariasi. Warna keemasan yang
muncul dari batang berubah menjadi magenta pada saat terkena
sinar matahari.
Bambu ini merupakan jenis bambu yang baik untuk
tanaman indoor.
Tanaman ini diletakkan di area yang disinari
cahaya matahari cukup tinggi.
26
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Bambu memiliki tinggi maksimum 12 m, dengan diameter
3,8 cm. Pada umumnya bambu hanya dapat tumbuh di ruangan
tertutup dan tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah -6.7 oC.
Cahaya
Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan anakan batang
Budidaya Bambu
Budidaya bambu dilakukan pada elevasi 700 m di atas
permukaan laut. Keasaman tanah idealnya pH 6-65 tapi toleran
pada pH 4.5. Penanaman di lakukan di lubang tanam berukuran
60x60x60 cm yang diisi 15 kg pupuk kandang dicampur 10 gram
carbofuran. Jarak tanam antar rumpun 5 m.
Pada tanah
bergelombang
dan
jarak
tanam
dapat
terasering untuk mencegah erosi.
dirapatkan
dibuat
Tanaman ini perlu diairi
dengan frekuensi yang cukup, dan pencahayaan yang sesuai.
Bambu menyukai banyak uap air. Pengairan sangat diperlukan
untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.
27
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.4 Rumput
3.4.1
Family : Graminae
Genus : Cynodon
Spesies: dactylon
Morfologi
Rumput Cynodon dactylon biasa dikenal dengan Rumput
Golf Bermuda. Tanaman memiliki rimpang dan stolon yang
tumbuh ke segala arah. Buku-bukunya berwarna hijau keunguan.
Batangnya kaku seperti kawat dan ramping.
Ujung daunnya
seringkali menggulung ke arah dalam. Bunganya terdiri dari 3-9
bulir yang terpusat di ujung.
Budidaya
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 2.100
meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang sesuai adalah
tanah yang kurang subur, liat, atau tanah-tanah padat. Tanaman
28
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
ini mempunyai daya pengikat tanah yang kuat dan tahan
terhadap injakan.
Rumput ini diperbanyak dengan bibit dalam bentuk
suwiran/anakan tunggal.
Setengah kilogram benih rumput
dapat menghasilkan hamparan rumput seluas 50 m2.
Rumput
Golf Bermuda cocok ditanam di lapangan golf, lapangan sepak
bola, serta penutup tanah di halaman rumah.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
- Benih
- Stolon
- Gulungan dan
- Lempengan
29
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.4.2
Family : Graminae
Genus : Axonopus
Spesies: compressus
Morfologi
Rumput Axonopus compressus biasa disebut dengan
rumput gajah, jukut pait, atau kipait.
Tumbuh berumpun,
memiliki tinggi sampai 50 cm. Bulir bunganya berbentuk lonjong
atau bulat telur agak gepeng dengan letak yang berseling.
Rumput ini berbunga sepanjang tahun (perennial).
Rumput
gajah tahan terhadap pangkasan dan injakan.
Budidaya
Rumput
ini
sangat
menyukai
tanah
gembur
yang
berkompos dan dapat tumbuh baik di tempat yang ternaungi.
Rumput gajah cocok ditanam sebagai penutup tanah baik di
30
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
taman yang ternaungi maupun tidak ternaungi dan dapat juga
sebagai tanaman penutup tanah, khususnya taman bermain.
Cahaya
- Tempat yang ternaungi
Perkembangbiakan
- Biji
- Batang Panjat
3.4.3
Family : Graminae
Genus : Zoysia
Spesies: Matrella
Morfologi
Zoysia matrella dikenal dengan rumput manila atau
rumput king. Jenis rumput ini merupakan penutup tanah yang
baik.
Rumput manila mempunyai rimpang yang kuat dan
31
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
bercabang ke segala arah.
Biasanya ujung daun selalu
menggulung ke dalam, helaian daun halus dan berwarna hijau
tua atau hijau kebiruan. Bunganya tersusun dalam bulir.
Budidaya
Rumput manila tumbuh baik di tanah berpasir, tanah liat
berpasir
atau
Pertumbuhan
lingkungannya.
tanah
rumput
yang
banyak
ini
mengandung
dipengaruhi
oleh
garam.
keadaan
Rumput yang tumbuh di tempat yang agak
ternaungi menghasilkan daun yang lebih halus jika dibandingkan
rumput yang ditanam di tempat yang terkena sinar matahari
langsung.
Rumput
ini
banyak
digunakan
untuk
lapangan
olahraga, maupun sebagai hiasan pada taman parkir mobil.
Cahaya
Tempat yang ternaungi
Perkembangbiakan
- Suwiran (anakan tunggal)
- Benih
32
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
IV. UPAYA PENGEMBANGAN
TANAMAN HIAS UNGGULAN KOMERSIAL
Pengembangan tanaman taman tropis perlu digalakkan
seiring
dengan
meningkatnya
kebutuhan
konsumen.
Pencanangan program ruang terbuka hijau oleh pemerintah
memberi peluang bagi para petani untuk menyediakan produk
sesuai kebutuhan.
Beragam jenis tanaman dapat digunakan
sebagai komponen untuk pembuatan taman.
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
taman
Jenis tanaman
harus
memiliki
karakteristik morfologi sebagai pelindung, penaungan, penutup
tanah dan dekorasi tata ruang.
Para arsitek lanskap telah
mengenali karakteristik tersebut dan selanjutnya dijadikan
sebagai dasar pembuatan desain sesuai pesanan pelanggan.
Indonesia yang terletak di daerah tropis memiliki beragam
jenis flora yang potensial digunakan sebagai bahan pembuatan
taman.
Dari jenis flora yang ada, hanya sebagian kecil yang
telah dimanfaatkan oleh desainer lanskap.
Dalam rangka
mendapatkan inovasi rancangan lanskap yang dapat menjadi
trend setter, maka dibutuhkan pemanfaatan jenis-jenis baru guna
mendukung pengembangan jenis-jenis baru. Sebagai komoditas
33
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
unggulan komersial, maka perlu ditempuh langkah-langkah
sebagai berikut: (1) sosialisasi melalui percontohan (demplot),
(2) penerapan teknologi inovatif, (3) penyediaan standarisasi
mutu
produk,
(4)
pengembangan
kawasan
sentra,
(5)
pemberdayaan kelompk dan jejaring kerja, (6) promosi, (7)
dukungan kebijakan, (8) pemasaran dan (9) perencanaan
monitoring dan evaluasi. Pada bagian berikutnya akan diuraikan
langkah-langkah tersebut secara seksama.
4.1
Percontohan
Percontohan budidaya komoditas unggulan komersial
dilakukan dengan menggunakan SOP berbasis GAP.
dengan
kegiatan
tersebut
dilakukan
pula
Seiring
percontohan
pemanfaatan tanaman taman tropis di halaman perkantoran,
hotel, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya.
Jenis
tanaman
yang
digunakan
untuk
percontohan
diperoleh dari hasil rekayasa pemuliaan, seleksi eksplorasi,
koleksi dan introduksi.
memperoleh
varietas
Kegiatan pemuliaan tanaman untuk
baru
digalakkan dan diintensifkan.
tanaman
asli
Indonesia
perlu
Kegiatan tersebut tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah, namun juga perlu melibatkan para
pelaku usaha industri florikultura di Indonesia.
Seleksi dilakukan
34
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
terhadap koleksi plasma nutfah yang diikuti dengan perbanyakan
tanaman potensial, eksplorasi dan koleksi diarahkan untuk
menggali potensi spesies dari habitat alami, sedang introduksi
dilakukan untuk memperkaya potensi sumberdaya genetik
nasional.
4.2
Penyediaan Teknologi Produksi dan Pasca Panen
Teknologi inovatif merupakan komponen utama dalam
peningkatan mutu dan nilai tambah produk, sebagai faktor
strategis yang menentukan daya saing. Teknologi inovatif yang
diperlukan untuk peningkatan daya saing tanaman tropis antara
lain adalah pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
modifikasi lingkungan tropis, panen dan pasca panen.
Teknologi inovatif diperoleh melalui kegiatan penelitian
secara intensif.
Prioritas kegiatan penelitian yang mendukung
peningkatan nilai tambah tanaman taman tropis perlu dilakukan
melalui akomodasi dalam program penelitian jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Hasil penelitian di desiminasikan
secara berkala dalam berbagai forum, diantaranya field day,
temu lapang, dan pelatihan.
Melalui forum tersebut, petani dapat mengadopsinya
secara cepat.
Dengan demikian harapan untuk mendapatkan
35
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
produk bermutu tinggi dapat dipenuhi oleh petani.
memungkinkan
petani
mendapatkan
insentif
Hal ini
harga
dari
peningkatan mutu produk yang dihasilkannya.
4.3
Penerapan Standarisasi Mutu Produk
Penerapan standarisasi mutu produk diperlukan agar
dapat bersaing dengan pasar internasional dan domestik.
Adanya standar mutu produk dapat memacu para produsen
tanaman hias agar senantiasa memperbaiki mutu produknya
sesuai dengan standar yang diterapkan.
Dengan demikian
produk florikultura Indonesia mendapatkan nilai jual sesuai harga
internasional. Pada tahap awal produsen perlu dilatih di bidang
produksi untuk peningkatan keterampilan teknis yang terkait
dengan upaya mencapai standar mutu yang telah diterapkan.
Dengan pembekalan keterampilan teknis, petani akan terbiasa
melakukan
budidaya
berbasis
mutu.
Kegiatan
ini
akan
melahirkan pola kerja yang produktif mengacu pada kebutuhan
pasar.
4.4
Pengembangan Kawasan Sentra Produksi
Kawasan sentra produksi perlu dibangun di berbagai
daerah
sebagai
basis
penyedia
pasokan
produk
yang
36
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
berkelanjutan
ke
pasar
domestik
maupun
pasar
global.
Mebangun kawasan sentra harus dilandasi pada keunggulan
komparatif dengan mengacu pada aspek sosial, ekonomi, dan
kultural.
Melalui sentuhan teknologi, keunggulan komparatif
tersebut
dapat
kompetitif.
ditransformasikan
menjadi
keunggulan
Pertimbangan banyak aspek sangat memerlukan
keberhasilan pembangunan kawasan sentra.
Oleh karena
pembangunan sentra terkait dengan dimensi kehidupan yang
sangat luas maka pembinaannya selayaknya dilakukan oleh
banyak instansi yang dikoordinasi oleh pemerintah daerah.
4.5
Promosi
Promosi komoditas perlu diprogramkan secara periodik
melalui partisipasi dalam kegiatan pameran yang diharapkan
dapat
menghasilkan
kontak
bisnis
dan
kemitraan
usaha.
Pemerintah dapat memfasilitasi promosi di dalam dan luar negeri
dalam rangka peningkatan citra komoditas.
Menurut berbagai
pakar manajemen, promosi merupakan kegiatan yang perlu
mendapat prioritas sebagai sarana pengenalan produk kepada
pengguna.
Untuk mendukung promosi perlu disiapkan bahan
cetakan, visualisasi dan publikasi untuk berbagai jenis media.
37
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
4.6
Kelembagaan Keuangan
Kelembagaan keuangan yang efektif dan efisien harus
disiapkan.
Kelembagaan
penyedia
modal
sangat
penting,
mengingat kapital petani sangat terbatas. Guna mendukung
kegiatan bisnis tanaman hias, pemerintah perlu memfasilitasi
akses modal bagi petani dengan persyaratan bunga rendah dan
tanpa agunan. Sumber-sumber modal yang dapat diakses antara
lain berasal dari dana perbankan, reksa dana dan Community
Development BUMN. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,
kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk
hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara
memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah
dalam berinteraksi dengan pihak lain. Selain kelembagaan, aspek
lain yang perlu mendapat perhatian adalah jejaring kerja di
dalam dan luar negeri, dalam hal:
Fasilitasi forum kerjasama dalam rangka pengembangan
ekspor.
Fasilitasi perbaikan iklim usaha agribisnis tanaman hias
melalui pengusulan koreksi regulasi dan kebijakan.
Inisiasi kerjasama internasional dalam pengembangan usaha
tanaman hias.
38
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Identifikasi supply chain management tanaman hias.
Inisiasi pasar lelang tanaman hias di sentra produksi
4.7
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Perencanaan pengembangan usaha tanaman hias
Manajemen produksi yang baik dapat mengantisipasi
perkembangan dengan strategis di dalam dan luar negeri.
Kemampuan untuk menyediakan produksi sesuai kontrak yang
telah disepakati dengan kualitas yang baik perlu dijaga dan
dipatuhi.
Hal ini untuk mencegah adanya over supply dan
banting harga.
Monitoring dan evaluasi usaha agribisnis tanaman hias
Pengembangan industri sarana produksi dan perbenihan
makin dibutuhkan seiring dengan makin maraknya industri
florikultura di Indonesia.
Tanaman hias memerlukan media,
pupuk, obat-obatan dan pot yang khusus, sehingga perlu
didukung oleh adanya industri sarana prasarana tanaman hias.
4.8
Pemasaran
Pemasaran tanaman hias dapat dilakukan melalui 4 model
usaha, yakni :
39
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
1. Model usaha koperasi, yang dapat memberikan bantuan
modal dan pembinaan keterampilan kepada anggotanya
(Gambar 1.)
REGULASI
PEMERINTAH
INSTANSI
RISET
INSTANSI
PENGEMBANGAN
KONSUMEN
DOMESTIK
KONSUMEN
INTERNASIONAL
JASA
TRANSPORTASI
STORAGE
PASAR
DOMESTIK
SARANA
PRODUKSI
KOPERASI USAHA
ADVOKASI
TEKNIS/
HUKUM
INFORMASI
PASAR
SISTEM
MUTU
PASAR
INTERNASIONAL
PASAR
Gambar 1. Skema kerja model usaha koperasi
2. Model usaha korporasi yang umumnya diterapkan di
daerah dengan kepemilikan lahan terbatas, baik yang
dimotori oleh perusahaan sebagai penghela dan yang
dibentuk oleh petani dalam suatu kelompok tani dan atau
antar kelompok tani (Gambar 2.)
40
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
REGULASI
BIMBINGAN
TEKNIS/MANAJEMEN
FASILITASI
PENGEMBANGAN
PETANI
BUNGA
PETANI
DAUN
TANAMAN
PERDU
PETANI
ANGGREK
KORPORASI MANAJEMEN
DIVISI
MUTU
PEMBINAAN
STORAGE,
SORTASI,
GRADING
KONSUMEN
LEMBAGA
PEMASARAN
UNIT
PRODUKSI
JARINGAN
KERJASAMA
PEMASARAN
PASAR BUNGA
FLORIST,
LANDSCAPE
KONSUMEN
Gambar 2. Skema kerja model usaha korporasi
3. Model
usaha
konsorsium
yang
menghubungkan
kerjasama saling menguntungkan antar segmen usaha
dan menghindari persaingan antar anggota. Model usaha
ini
dapat
diterapkan pada
komponen
pendukungnya
suatu kawasan
telah
tersedia,
dimana
seperti
kelompok petani, penyilang, produsen benih, kelompok
petani
produsen,
kelompok
pedagang
dan
asosiasi
(Gambar 3.).
41
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
INVESTASI
KEBIJAKAN
MAKRO
INSENTIF
PRODUSEN
BENIH
KELOMPOK
PETANI
PENYILANG
INFRA
STRUKTUR
KELOMPOK
PETANI
PRODUSEN
KELOMPOK
PEDAGANG
KONSORSIUM
INDUSTRI TANAMAN HIAS
ASOSIASI
LANDSCAPE
ASOSIASI
KONSUMEN
ASOSIASI
FLORIST
MODAL/INVESTASI
PROMOSI
TEKNOLOGI
INOVATIF
Gambar 3. Skema model usaha konsorsium
4. Model usaha pemasaran bersama yang menyerupai
koperasi yang berlandaskan pada asas kekeluargaan yang
beranggotakan petani atau kelompok tani produsen.
Memiliki sarana pemasaran dalam bentuk kios atau outlet
dan atau sarana transportasi penunjang berupa one stop
shopping, swalayan, pasar lelang dan komplek kios atau
pertokoan (Gambar 4)
42
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Bibit
Pestisida
Pupuk
Infrastruktur
PROSES
PRODUKSI
SDM
KELOMPOK USAHA
PEMASARAN BERSAMA
MANAJEMEN TEKNIS
KIOS
KONSUMEN
KONSUMEN
RUMAH TANGGA
REGULASI INTERNAL
ONE
STOP SUPERMARKET
KONSUMEN
SHOPING
LEMBAGA
SARANA PEMASARAN
Gambar 4. Skema model pemasaran bersama
4.9
Kebijakan
Deregulasi
dengan
menyederhanakan
peraturan-
peraturan yang tidak kondusif seperti kebijakan perijinan, kredit
dan kebijakan lain yang terkait pengembangan tanaman hias
domestik.
43
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
V. PENUTUP
Dibanding komoditas pertanian lainnya, tanaman hias
memiliki keunggulan yang lebih besar untuk berkompetisi pada
era globalisasi. Hal ini selain karena sifat permintaannya yang
terus berkembang juga tersedianya sumberdaya dan penguasaan
teknologi sebagai penentu keunggulan komparatif dibanding
beberapa negara pesaing.
Beberapa
jenis
pembibitan
yang
berkembang
di
Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pembibitan skala besar : menjual bahan tanaman dalam
jumlah
banyak
(memasok
tanaman
ke
pengusaha
pembibitan yang lebih kecil).
2. Pembibitan skala kecil : menjual tanaman secara eceran
langsung ke masyarakat konsumen.
3. Pembibitan tanaman taman (landscape nursery) : menjual
atau mengusahakan bahan tanaman untuk keperluan
lansekap, yaitu untuk pertamanan dan penghijauan
(memasok
tanaman
pada
proyek-proyek
lansekap;
menyewakan tanaman untuk dekorasi taman dalam ruang
44
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
bagi gedung perkantoran, bank, hotel dan dekorasi
bersifat temporer di ruang-ruang pertemuan atau pesta)
4. Pembibitan untuk tujuan khusus : pembibitan untuk
keperluan penelitian dan pendidikan.
Produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan produsen
kurang memenuhi standar kualitas yang dikehendaki pasar.
Mutu produk yang relatif rendah disebabkan oleh rendahnya
potensi genetik varietas yang ditanam dan kualitas benih yang
digunakan,
kurang
tepatnya
praktek
budidaya
termasuk
penggunaan bahan agrokimia yang berlebihan atau tidak
tepatnya praktek pasca panen serta kurang tersedianya teknologi
produksi.
Dalam rangka penerapan sistem agribisnis tanaman hias yang
tangguh diperlukan kelembagaan yang efektif dan efisien.
Kelembagaan penyedia modal sangat penting mengingat kapital
petani sangat terbatas. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,
kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk
hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara
memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah
dalam berinteraksi dengan pihak lain.
45
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Profil usaha penerapan tanaman hias tersebut perlu diperbaiki
dengan langkah sebagai berikut :
1. menanam
tanaman
yang
sesuai
dengan
kondisi
agroklimat
2. menggunakan benih berlabel
3. menerapkan teknik budidaya sesuai dengan kebutuhan
pasar
yang
mengacu
pada
pemanfaatan
teknologi
inovatif.
4. meningkatkan mutu produk sesuai standar pasar domestik
maupun internasional
5. meningkatkan peran kelembagaan keuangan dan petani
secara optimal memberdayakan kelembagaan usaha.
6. menyediakan sistem regulasi, memperkuat dan menata
sistem pemasaran.
46
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
INVENTARISASI TANAMAN HIAS
UNGGULAN KOMERSIL
Direktorat Jenderal Hortikultura
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
2005
KATA PENGANTAR
Industri tanaman hias telah berkembang menjadi pusat
pertumbuhan baru yang dapat diandalkan. Sejauh ini para petani
dan pengusaha tanaman hias memanfaatkan jenis-jenis yang
mengadopsi preferensi pasar internasional yang kebanyakan
tanaman subtropis, seperti krisan, mawar, gladiol, anyelir dan
lainnya. Sementara spesies tropis belum banyak dikembangkan,
padahal spesies tersebut memiliki karakter eksotis yang banyak
diminati oleh masyarakat internasional. Ditinjau dari kepentingan
bisnis, pengembangan tanaman tropis memiliki keunggulan
komparatif, mengingat potensi genetik tanaman tropis di
Indonesia sangat luas. Beberapa spesies tanaman hias tropis
diketahui
sebagai
spesies
asli
Indonesia,
sehingga
pengembangannya pada skala komersial dapat menghela pasar
internasional. Dengan meningkatnya persaingan antar negara
produsen yang semakin ketat, pemilihan spesies tanaman
berbasis sumber daya genetik nasional menjadi alternatif terbaik
agar
produsen
nasional
tetap
mampu
berperan
dalam
perdagangan internasional.
Banyak spesies tanaman tropis belum banyak dikenal oleh
masyarakat luas, misalnya Lantana, Bambusa, Zinnia dan
rerumputan.
Padahal spesies tanaman tersebut memiliki
i
keunikan morfologi yang mempunyai nilai komersial cukup tinggi.
Sosialisasi
spesies-spesies
tropis
yang
belum
berkembang
menjadi komoditas komersial perlu dilakukan secara intensif
dalam rangka mengangkat
citra sebagai komoditas yang
prospektif. Dengan demikian para investor akan mulai tertarik
untuk mengembangkannya sebagai komponen usaha tani yang
memberi keuntungan finansial.
Salah satu metode sosialisasi
yang dapat dilakukan yaitu melalui penerbitan buku komoditas
yang dapat diakses oleh khalayak luas.
Dengan terbitnya buku “Inventarisasi Tanaman Hias
Unggulan Komersil”, saya menyampaikan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun yang telah
menyumbangkan tenaga dan pikiran hingga periode pencetakan.
Saya menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan buku ini. Kendati demikian, saya berharap
kiranya materi yang tersaji dalam buku ini bermanfaat bagi
mereka yang membutuhkan.
Direktur Budidaya Tanaman Hias
Dr. Ir. Budi Marwoto, MS APU
ii
DAFTAR ISI BUKU
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................... iii
I.
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2. Tujuan ............................................................................ 7
1.3. Dasar Pertimbangan ........................................................ 8
II.
SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN HIAS ................................ 12
III.
JENIS-JENIS KOMODTIAS POTENSIAL ................................... 17
3.1. Lantana ......................................................................... 17
3.1.1
Lantana camara ................................................. 17
3.1.2
Lantana montevendensis .................................... 19
3.2. Zinnia ............................................................................ 22
3.3. Bambusa ....................................................................... 24
3.3.1
Bambusa vulgaris ............................................... 24
3.3.2
Bambusa multiplex ............................................. 26
3.4. Rumput ......................................................................... 28
3.4.1
Rumput Cynodon dactylon .................................. 28
3.4.2
Rumput Axonopus compressus ........................... 30
3.4.3
Rumput Zoysia matrella ...................................... 31
iii
IV.
UPAYA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS
UNGGULAN KOMERSIL ......................................................... 33
4.1 Percontohan .................................................................. 34
4.2 Penyediaan teknologi produksi dan pasca panen.............. 35
4.3 Penerapan standarisasi Mutu produk .............................. 36
4.4 Pengembangan Kawasan Sentra Produksi ................................ 36
4.5 Promosi ................................................................................. 37
4.6 Kelembagaan Keuangan ......................................................... 36
4.7 Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ..................................... 37
4.8 Pemasaran ............................................................................. 38
4.9 Kebijakan .............................................................................. 43
V.
PENUTUP ............................................................................ 44
iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman hias adalah jenis tanaman yang memiliki nilai
artistik yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan
sehari-hari bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tanaman hias
banyak dibutuhkan sebagai pelengkap yang menyeimbangkan
kebutuhan lahir dan batin.
Perhatian masyarakat Indonesia
terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun ke
tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar.
Minat
masyarakat untuk menanam tanaman hias secara komersial juga
semakin besar, hal ini ditunjukkan dengan perkembangan pasar
yang
semakin
meluas
sebagai
dampak
perubahan
trend
sosial
masyarakat
yang
internasional.
Seperti
dimaklumi
tingkat
didasarkan atas tatanan kehidupan ekonomi, religius
maupun
nilai-nilai budayanya menentukan perubahan kebutuhan dasarnya
dari hanya pangan jasmani ke pangan rohani, di antaranya
memanfaatkan
keindahan
tanaman
hias.
Seiring
dengan
pengembangan tanaman hias di tingkat daerah dan nasional
berdampak positif terhadap penyediaan jasa tanaman hias.
1
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Demikian pula tanaman hias dan beberapa komponen produk
suplemennya, makin berkembang menjadi suatu komoditas
ekonomis (economics goods).
Perkembangan tanaman hias pada berbagai belahan dunia
tersebut merupakan suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi
pengembangan industri tanaman hias di Indonesia. Industri
tanaman hias nasional akan mampu memenangkan persaingan
melalui pemanfaatan keunggulan komparatif. Trend selera pasar
dan perkembangan dari lapangan usaha jasa ikutan akan
berimplikasi pada perubahan fasion dan selanjutnya berakibat
terjadinya variasi permintaan produk tanaman hias, mulai dari
pilihan warna, bentuk dan ukuran. Hal penting lainnya adalah
adanya pergeseran trend permintaan dari jenis tanaman hias
subtropis bergeser secara seimbang ke jenis tanaman hias tropis.
Tanah di Indonesia umumnya kaya akan bahan organik
dengan lapisan olah yang cukup dalam.
Keadaan tersebut
memungkinkan tanaman dapat dengan mudah membentuk akar
pendek maupun dalam. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai
adalah latosol, podsolik, organosol, aluvial dan lain-lain. Untuk
keperluan media tanam, jenis media yang banyak dipakai untuk
2
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
pengangkutan jarak jauh antara lain cocopit, sekam, pakis
(tanaman langka), arang dan lain-lain.
Kondisi iklim yang kondusif di daerah tropis dapat menjadi
modal dasar dalam pengembangan tanaman hias di dalam
negeri.
sebagai
Kondisi iklim yang kondusif tersebut perlu dijadikan
faktor
menghasilkan
penentu
produk
keunggulan
tanaman
hias
komparatif
bermutu.
dalam
Dengan
ketersediaan tenaga kerja yang memadai, pembangunan industri
tanaman hias dapat diarahkan pada industri kerakyatan yang
berdaya saing.
pengangguran
Hal ini membantu pemecahan persoalan
yang
terjadi
akibat
krisis
ekonomi
yang
berkepanjangan. Di sisi lain prospek pasar dalam dan luar negari
sangat cerah seiring dengan meningkatnya kesejahteraan,
tumbuhnya industri pariwisata dan berkembangnya tuntutan
keindahan lingkungan sekitar.
Tanaman tropis, khususnya tanaman taman merupakan
jenis tanaman yang kaya dengan berbagai varietas tanaman.
Beberapa tanaman taman yang varietasnya cukup kaya, antara
lain adalah Lantana dengan varietasnya seperti New Gold,
3
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Weeping Lavender, Weeping White, Pinkie, Texas Flame dan
Samangtha. Berbagai varietas Lantana tersebut memiliki warna
yang beranekaragam dan indah.
Sejauh ini petani dan pengusaha tanaman hias banyak
memanfaatkan tanaman hias subtropis. Sementara tanaman hias
tropis yang seharusnya menjadi komoditas unggulan belum
dimanfaatkan secara optimal. Pengembangan tanaman subtropis
membutuhkan modifikasi lingkungan yang menyerupai daerah
asalnya.
Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi sangat
tinggi dan produk yang dihasilkan kurang kompetitif. Tanaman
hias subtropis yang banyak dikembangkan produsen tanaman
hias, antara lain krisan, mawar, anyelir, lily, zanthedezia,
anthurium,
coleus,
cyclamen,
poinsettia,
kalanchoe
dan
saintpaulia. Modifikasi lingkungan yang dilakukan oleh sebagian
besar petani dan pengusaha, adalah melalui pembangunan
rumah
plastik,
penambahan
cahaya
buatan
(fotoperiode),
penaungan (shading), aplikasi zat pengatur tumbuh, pengaturan
suhu dan kelembaban.
Walaupun ditanam dalam skala yang masih terbatas,
beberapa jenis tanaman tropis sudah mulai dikembangkan.
Jenis-jenis tanaman hias tropis yang banyak dibudidayakan
4
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
antara lain Aglaonema, Aloe vera, Ananas, Bambu, Palem,
Bougainvillea, Calathea, Caladium, Ficus, Codiaeum, Cordyline,
Dracaena, Maranta, Monstera, Nephrolepsis, Philodendron, dan
Sansevieria. Tanaman hias tersebut ditanam secara intensif oleh
petani yang sebagian telah dikembangkan untuk ekspor. Oleh
karena itu budidaya tanaman tropis perlu dikembangkan secara
luas sebagai produk unggulan yang memiliki prospek cerah pada
masa mendatang.
Masih banyak jenis tanaman hias tropis yang belum
dimanfaatkan untuk budidaya komersial.
Tanaman tersebut
tumbuh di hutan belantara Indonesia yang perlu dieksplorasi
pemanfaatannya
melalui
penangkaran
dan
pembudidayaan
secara intensif. Agar tidak cepat punah dari habitatnya, maka
pemanfaatan tanaman hias tropis perlu diikuti dengan tindakan
konservasi secara berkelanjutan.
Selama ini telah dikenal banyak terdapat jenis tumbuhan
liar yang dikemudian hari mempunyai nilai ekonomi tinggi karena
dapat
memenuhi
teknologi
kebutuhan
budidaya
dan
manusia.
informasi
maka
Dengan
kemajuan
semakin
banyak
tumbuhan liar untuk dikenali dan mempunyai nilai tinggi.
Beberapa
jenis
tanaman
yang
mempunyai
estetika
dan
5
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
berpotensi untuk dikembangkan menjadi tanaman hias komersil
adalah Lantana, Bambusa sp., rumput-rumputan, dan Zinnia sp.
Bila ditinjau dari ketersediaan bibit, tanaman taman tropis
juga cukup potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas
unggulan komersial. Ketersediaan benih bermutu tanaman hias di
dalam negeri baru mencukupi sebagian dari keseluruhan
kebutuhan. Sedangkan sisanya disediakan melalui iimpor dengan
harga yang mahal.
Hingga saat ini, varietas tanaman hias yang digunakan
pengusaha umumnya varietas baru yang diimpor dari luar negeri.
Para
pengusaha
mempertimbangkan
atau
petani
penggunaan
tanaman
varietas
hias
sebaiknya
lokal
untuk
meningkatkan daya saing produk tanaman hias nasional di pasar
internasional.
Ketersediaan benih bermutu di dalam negeri, hingga saat
ini masih mengalami kekurangan. Hal ini disebabkan oleh belum
tumbuhnya industri perbenihan dan pemuliaan.
Tidak seperti pada tanaman anggrek dan krisan, kesiapan
tenaga breeder tanaman taman masih kurang, seperti tanaman
lantana. Meskipun tanaman tersebut memiliki varietas yang
6
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
beragam, varietas tersebut masih diperoleh dari pengembangan
varietas lokal.
Perbenihan atau nursery merupakan usaha pengadaan
dan perbanyakan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan
tanaman. Kegiatan perbenihan dapat bersifat komersial atau non
komersial. Kegiatan perbenihan yang bersifat komersial biasanya
menerapkan teknologi inovatif untuk meningkatkan mutu.
Untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi jenis-jenis
tanaman
tropis
diperlukan
upaya
pengembangan
yang
mempertimbangkan potensi pasar. Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan
pengenalan,
percontohan,
penyediaan
teknologi,
promosi, pemasaran dan kegiatan lain yang terkait dengan
pengembangan tanaman. Selanjutnya, dalam tulisan ini akan
dipresentasikan beberapa jenis tanaman yang berpotensi sebagai
komoditas unggulan.
1.2 Tujuan
- Memperkenalkan jenis-jenis komoditas unggulan
- Mendeskripsikan karakter morfologi
- Mendorong upaya pengembangan komoditi
tanaman
hias yang mempunyai potensi komersial
7
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
1.3
Dasar Pertimbangan
Permintaan
pasar
dunia
terhadap
tanaman
hias
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Nilai perdagangan
internasional saat ini mencapai lebih dari US$ 80 milyar.
Sebagian besar produk tanaman hias hias dipasok oleh Belanda,
Colombia, Italia, Kenya, Zimbabwe, Tanzania, China, Taiwan,
Thailand, Vietnam, dan Jepang. Meskipun nilai ekspor tanaman
hias dari Indonesia terus meningkat, tetapi perannya di pasar
dunia masih sangat rendah, yaitu baru mencapai US$ 10 juta
(0,01%) atau berada pada peringkat 51 dunia. Memperhatikan
informasi tersebut, Indonesia masih berpeluang besar untuk
mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik,
sumberdaya manusia
dan ketersediaan teknologi yang cukup
menggembirakan.
Letak geografis Indonesia yang berada di daerah tropis
menghasilkan
sumberdaya
alam
seperti
iklim
dan
keanekaragaman hayati yang besar, sehingga memungkinkan
berbagai tanaman dapat tumbuh secara optimal. Berbagai
tanaman tropis tersebut dapat dikembangkan untuk memenuhi
permintaan pasar dunia yang cenderung meningkat. Namun
demikian potensi yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal.
8
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Hal ini terlihat dari minimnya pengelolaan atau pemanfaatan
jenis-jenis tanaman dalam negeri yang berasal dari habitat
alamnya. Dengan spesifikasi tanaman tropis yang cenderung
semakin digemari di pasar dunia maka potensi keanekaragaman
hayati diharapkan dapat terus digali dan dikembangkan.
Pengusahaan tanaman hias melibatkan banyak kegiatan
dan banyak pihak sehingga dapat menggerakkan ekonomi
nasional. Hal ini terlihat dari nilai Produk Domestik Bruto,
penyerapan tenaga keja, lapangan usaha, dan dampaknya
terhadap
perkembangan
sektor
terkait
seperti
pariwisata,
perdagangan, dan transportasi.
Permintaan pasar tanaman hias sangat dinamis mengikuti
selera konsumen di dalam dan luar negeri. Dengan tersedianya
tenaga pemulia yang tersebar di berbagai instansi pemerintah
dan swasta, pengembangan jenis-jenis baru dapat diciptakan
untuk memenuhi peluang pasar yang tersedia. Oleh karena itu
diperlukan
kerjasama
secara
sinergi
semua
pihak
untuk
mewujudkan inovasi baru berupa hasil silangan tanaman hias
yang dapat diterima oleh pasar.
Inovasi IPTEK sangat dibutuhkan sebagai faktor eksternal
yang mendukung terciptanya industri tanaman hias Indonesia
9
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
yang tangguh, sehingga dapat menjadi tumpuan perekonomian
nasional. Teknologi inovasi yang dihasilkan lembaga riset
diharapkan memberi nilai tambah komersial dan ilmiah sesuai
kebutuhan para pelaku usaha di dalam negeri, sehingga untuk itu
instansi pemerintah dituntut mampu membentuk daya inovasi
dan
mempercepat
adopsi
teknologi
agar
segera
dapat
dimanfaatkan oleh petani dan pengusaha. Balai Penelitian
komoditas menghasilkan teknologi inovatif yang perlu dikaji
kesesuaiannya di lokasi spesifik oleh BPTP.
Setelah melewati
proses pengkajian, teknologi tersebut dikembangkan oleh Ditjen
Hortikultura untuk mendukung program pengembangan kawasan
agribisnis berbasis komoditas.
Pengembangan industri florikultura di Indonesia dapat
memberikan
kesejahteraan
secara
usahanya (petani dan pengusaha).
langsung
bagi
pelaku
Industri ini semakin lama
semakin berkembang seiring dengan perubahan pola perilaku
masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti perubahan zaman.
Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan
munculnya suatu kebutuhan baru khususnya hal-hal yang terkait
dengan keindahan lingkungan sekitar. Hal ini dibuktikan dengan
semakin maraknya penjualan tanaman hias untuk taman, parsel,
10
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
kegiatan keagamaan dan sebagainya di kota-kota besar. Usaha
florikultura pun menjamur di kota besar seiring dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat dalam bentuk pembangunan
taman kota yang asri dan menyehatkan.
11
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
II. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN HIAS
Daerah tropis memungkinkan berbagai jenis tanaman hias
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagai salah
satu daerah tropis, Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman
hayati berupa ekosistem, jenis, dan genetik dan tumbuan liar.
Menurut World Conservation Monitoring Committee (1994) di
dalam Saparjadi, (2004), kekayaan bumi Indonesia mencakup
27.500 jenis tumbuhan berbunga atau 10 % dari seluruh jenis
tumbuhan di dunia. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa
Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam memanfaatkan
tumbuhan untuk kepentingan manusia.
Dalam kaitannya dengan keanekaragaman, sumberdaya
genetik
yang
ada
belum
dimanfaatkan
secara
optimal.
Pemanfaatan tumbuhan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seperti bahan pangan, pakaian, bangunan dan kebutuhan hidup
lainnya. Dalam memanfaatkan sumberdaya tersebut para pelaku
diharapkan membantu pelestariannya di habitat alamnya dengan
cara tidak memanen langsung dan menjualnya ke konsumen,
tetapi terlebih dahulu membudidayakannya.
12
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Keanekaragaman hayati mempunyai banyak peran dan
fungsi di antaranya untuk membentuk populasi baru yang lebih
eksotik melalui program pemuliaan.
Pengetahuan masyarakat
terhadap keanekaragaman masih terbatas terutama jenis-jenis
yang belum dieksplorasi. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai
nilai estetika belum banyak dikenali oleh masyarakat luas.
Iklim
hujan
tropik
memberikan
kondisi
yang
menguntungkan bagi berbagai jenis tanaman yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia.
tumbuhan
belum
Habitat alami beragam jenis
tereksplorasi
di
antaranya
spesies
dari
Orchidaceae, Palmae, Euphorbiaceae, Araceae, Compositae,
Caladium, Codeaum dan Ficus. Kekayaan flora tersebut banyak
menarik minat pihak asing untuk mengakses dan memanfaatkan
untuk kepentingan ekonomi. Akses tumbuhan tersebut berjalan
secara ilegal yang diikuti dengan pengembangan massal di
negara lain.
Kini beberapa jenis tumbuhan asal Indonesia
banyak yang telah dikomersialkan sebagai produk unggulan di
berbagai negara.
Sementara para konsumen tanaman hias di
dalam negeri memperolehnya dengan cara mengimpor dari
negara lain.
13
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Sejauh ini jumlah spesies asli Indonesia yang telah
dimanfaatkan secara komersil masih sangat terbatas.
kekayaan
flora
yang
telah
dimanfaatkan
Spesies
seperti
famili
Orchidaceae, Palmae, Pandanaceae, Ficus, Caladium, Codeaum,
Musaceae, dan Euphorbiaceae.
Sebagian besar dari spesies
tersebut
dan
dipanen
dikomersilkan.
dari
Proses
alam
ditangkarkan
sebelum
dilakukan
secara
penangkaran
konvensional sehingga menghasilkan produk yang tidak seragam
dan kalah bersaing dengan produk luar negeri.
Kekayaan flora merupakan komponen utama dalam
meraih keunggulan komparatif dan dapat dimanfaatkan secara
langsung untuk keperluan komersial dan merakit varietas unggul.
Agar
pemanfaatannya
dapat
berlangsung
secara
berkesinambungan, maka perlu dilakukan tindakan konservasi
untuk mencegah kepunahan. Hal ini selayaknya menjadi agenda
nasional yang pelaksanaannya melibatkan berbagai instansi
pemerintah termasuk Departemen Kehutanan, LIPI, Perguruan
Tinggi,
Departemen
Pertanian
dan
Kementrian
Negara
Lingkungan Hidup.
Pengembangan industri tanaman hias harus didukung
pula oleh kegiatan pemuliaan secara mandiri.
Kegiatan
14
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
pemuliaan merupakan langkah strategis untuk menciptakan
varietas unggul baru sesuai keinginan konsumen.
Selama ini
kegiatan pemuliaan dilakukan oleh lembaga penelitian milik
pemerintah dan universitas. Di negara maju, kegiatan pemuliaan
telah beralih dari pemerintah ke swasta.
Pengalihan tersebut
membutuhkan waktu, karena pihak swasta memiliki kendala
dalam pengadaan tenaga terampil, infrastruktur, laboratorium,
dan modal investasi.
pemerintah
swasta
dengan
memberikan alih teknologi dan dukungan investasi.
Dengan
mengalihkan
diharapkan
untuk
Sehingga dibutuhkan peran serta dari
memperkuat
kegiatan
akan
peranan
pemuliaan
terbangun
kepada
cabang
pihak
industri
baru
swasta
seperti
perbenihan, alat dan mesin pertanian serta sarana penunjang
lainnya. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional
melalui pembentukan pusat pertumbuhan baru.
Teknologi kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk
penyediaan benih bermutu.
Teknologi fertigasi, zat pengatur
tumbuh, modifikasi lingkungan dan pasca panen yang dihasilkan
lembaga penelitian dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder
untuk
meningkatkan
daya
saing
produk
tanaman
hias.
Pemerintah juga selayaknya dapat mengkonsentrasikan dirinya
15
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
pada kegiatan pengelolaan sumberdaya genetik dan plasma
nutfah. Banyak kalangan mengharapkan agar RUU Pengelolaan
Sumberdaya Genetik tersebut segera dapat disahkan menjadi
Undang-Undang sebagai sumber hukum pengelolaan kekayaan
flora di Indonesia.
16
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
III.
JENIS-JENIS KOMODITAS POTENSIAL
Lantana
3.1.1. Family : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies: camara
Morfologi
Lantana termasuk jenis tanaman tropis yang berasal dari
Amerika dan sebagian yang terkenal berasal dari Afrika selatan.
Tanaman ini tanaman perennial, yaitu tanaman yang hidup
sepanjang tahun. Lantana saat belum berbunga terlihat kurang
menarik, namun saat berbunga berubah menjadi tanaman yang
sangat menarik, karena memiliki beraneka macam warna.
17
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Lantana tergolong tanaman semak yang hijau dan
tumbuh tidak datar. Tanaman ini memiliki tinggi 90-120 cm,
mampu tumbuh sampai ketinggian tertentu dengan bantuan alat
pendukung. Daunnya memiliki panjang 5-12.7 cm dan lebar 2.55 cm dengan tepi bergerigi dan permukaan yang bertekstur.
Batang dan daun terlindungi oleh rambut kasar dan
memancarkan aroma yang tidak sedap pada saat dilumatkan.
Bunga-bunga yang kecil terikat dalam rangkaian yang disebut
”umbels”.
Di daerah tropis lantana tidak pernah berhenti berbunga.
Saat-saat tanaman ini berbunga yaitu pada akhir musim dingin
atau awal musim semi, pertengahan musim semi, musim panas
dan awal musim dingin. Lantana menyukai kondisi lembab dan
panas, tanaman tropis ini akan layu pada suhu -2.2oC. Lantana
memiliki bunga banyak warna antara lain pink, magenta, merah,
oranye, kuning terang dan ungu.
Budidaya
Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan
berbagai jenis tanah. Pemberian air dan pemupukan yang terlalu
banyak akan mengurangi pembungaan. Penggantian tanaman
18
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
dilakukan setelah berumur 2-3 tahun. Lantana juga digunakan
sebagai tanaman bedengan.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
- Cahaya matahari tidak langsung
Perkembangbiakan
- Perbanyakan dengan stek batang
- Pemotongan kayu lunak
3.1.2. Family : Verbenaceae
Genus : Lantana
Spesies: montevendensis
19
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Morfologi
Lantana montevendensis termasuk jenis tanaman tropis
yang berasal dari Amerika Selatan. Termasuk tanaman perennial
yaitu tanaman yang hidup sepanjang tahun.
Tanaman ini
merupakan tanaman semak yang berkayu rendah, tumbuh hanya
dengan tinggi 45-61 cm. Tajuk tanaman dapat melintang sampai
1.5 m, bahkan lebih panjang lagi untuk membentuk rumpun yang
luas.
Tanaman yang selalu hijau ini memiliki daun yang
berwarna gelap dengan permukaan yang berambut kasar.
Panjang 2.5 cm (1 inch) dan memiliki aroma yang tidak enak
ketika dihancurkan.
Lantana berbunga terus menerus di area
bebas dingin dan menghasilkan bunga kecil dalam jumlah sedikit
yang tersusun membentuk ikatan sepanjang 2.5 cm (1 in)
Budidaya
Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan
berbagai
tipe
tanah.
Terlalu
banyak
pemberian
pemupukan akan mengurangi pembungaan.
air
dan
Jenis lantana ini
sangat sempurna digunakan untuk tanaman penutup tanah yang
berwarna-warni. Di area yang hangat atau panas tanaman ini
dapat berbunga terus menerus.
Lantana berkembang di
pertengahan sampai musim panas berakhir.
Dan memasuki
20
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
musim
dingin
yang
membekukan,
tanaman
segera
mati.
Tanaman ini toleran dengan suhu rendah pada periode singkat.
Pada pucuk atasnya akan mati pada suhu sampai (-6.7oC) atau
20oF, tetapi akan tumbuh kembali pada musim semi.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
- Cahaya matahari tidak langsung
Perkembangbiakan
- Perbanyakan dengan stek batang
- Pemotongan kayu lunak
21
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.2 Zinnia
Family : Asteraceae
Genus : Zinnia
Spesies: ellegans
Morfologi
Tanaman ini termasuk tanaman semusim yang diketahui
berasal dari Meksiko sebagai tumbuhan liar. Zinnia elegans
merupakan famili Asteraceae,
memiliki sekitar 20 jenis yang
terkenal. Zinnia liar memiliki postur tubuh tegak lurus dan semak
belukar, tumbuh dengan tinggi 76 cm.
Zinnia menghasilkan bunga berwarna dominan ungu
dengan berwarna cakram kuning dan hitam.
Diameter bunga
sekitar 5 cm. Orang-orang menyukai zinnia karena variasi warna
dan tipe bunganya.
Warna bunga zinnia diantaranya putih,
krem, hijau, kuning, apricot, oranye, merah, perunggu, ungu dan
22
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
bunga bungur, belang, berbintik dan dua warna.
Tipe bunga
zinnia juga beragam, antara lain ganda, semi ganda, dan
berumbai. Zinnia kerdil memiliki tinggi tidak lebih dari 15 cm.
Bunga potong zinnia umumnya berasal dari kultivar tertentu
dengan panjang tangkai sekitar 0,9 m.
Varietas baru umumnya resisten terhadap hama dan
penyakit.
Budidaya
Zinnia mudah ditanam di daerah terbuka dengan sinar
matahari penuh.
Zinnia dapat tumbuh optimal jika ditanam di
tanah yang berdrainase baik dengan pengairan yang terbatas.
Musim tanam yang tepat untuk budidaya zinnia adalah musim
kering. Zinnia dapat terinfeksi dengan jamur pada iklim lembab,
khususnya di daerah yang memiliki sirkulasi buruk.
Perbanyakan tanaman dilakukan di ruangan tertutup pada
suhu
21-24oC.
Setelah
berumur
dipindahkan ke luar ruangan.
6-8
minggu
tanaman
Zinnia sangat sensitif terhadap
gangguan fisik terutama pada saat pencangkokan.
Cahaya
Sinar matahari langsung
23
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan stek batang
3.3 Bambusa
3.3.1
Family : Poaceae (Grass)
Genus : Bambusa
Spesies: vulgaris
Morfologi
Bambu termasuk tanaman perennial atau tanaman yang
tumbuh sepanjang tahun. Bambu banyak ditemui di Indonesia,
karena tersebar di kawasan tropis.
Jenis bambu yang paling
banyak digunakan sebagai bambu hias adalah Bambusa vulgaris
atau dikenal sebagai Bambu kuning.
24
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Bambu
Indonesia
kebanyakan
tumbuh
merumpun
(Sympodial), sehingga batang sering melengkung dan ruasnya
tidak sama. Bambu Indonesia juga ada yang tumbuh meruncing.
Bambu
Indonesia berbeda dengan bambu cina, karena
dibudidayakan secara intensif.
Bambu Cina lebih lurus karena
tumbuh secara monopodial, penanaman bambu cina disarankan
berjarak tanam agak jarang.
Bambu memiliki tinggi lebih dari 12 m, jarak tanam
anjuran adalah lebih dari 12 m.
Pada umumnya bambu cina
lebih menyukai ruangan tertutup dan tidak dapat tumbuh di
lingkungan bersuhu rendah.
Untuk mendapatkan kualitas
tanaman yang optimal, petani menanamnya di lingkungan
terkendali.
Cahaya
Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan anakan batang
25
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.3.2
Family : Poaceae (Grass)
Genus : Bambusa
Spesies: multiplex
Morfologi
Bambusa multiplex (Chinese Goddes Bamboo) merupakan
tanaman yang tetap hijau dan dapat tumbuh sepanjang waktu.
Batang bambu jenis ini berwarna keemasan dengan strip
berwarna hijau yang lebarnya bervariasi. Warna keemasan yang
muncul dari batang berubah menjadi magenta pada saat terkena
sinar matahari.
Bambu ini merupakan jenis bambu yang baik untuk
tanaman indoor.
Tanaman ini diletakkan di area yang disinari
cahaya matahari cukup tinggi.
26
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Bambu memiliki tinggi maksimum 12 m, dengan diameter
3,8 cm. Pada umumnya bambu hanya dapat tumbuh di ruangan
tertutup dan tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah -6.7 oC.
Cahaya
Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
Perbanyakan dengan anakan batang
Budidaya Bambu
Budidaya bambu dilakukan pada elevasi 700 m di atas
permukaan laut. Keasaman tanah idealnya pH 6-65 tapi toleran
pada pH 4.5. Penanaman di lakukan di lubang tanam berukuran
60x60x60 cm yang diisi 15 kg pupuk kandang dicampur 10 gram
carbofuran. Jarak tanam antar rumpun 5 m.
Pada tanah
bergelombang
dan
jarak
tanam
dapat
terasering untuk mencegah erosi.
dirapatkan
dibuat
Tanaman ini perlu diairi
dengan frekuensi yang cukup, dan pencahayaan yang sesuai.
Bambu menyukai banyak uap air. Pengairan sangat diperlukan
untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.
27
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.4 Rumput
3.4.1
Family : Graminae
Genus : Cynodon
Spesies: dactylon
Morfologi
Rumput Cynodon dactylon biasa dikenal dengan Rumput
Golf Bermuda. Tanaman memiliki rimpang dan stolon yang
tumbuh ke segala arah. Buku-bukunya berwarna hijau keunguan.
Batangnya kaku seperti kawat dan ramping.
Ujung daunnya
seringkali menggulung ke arah dalam. Bunganya terdiri dari 3-9
bulir yang terpusat di ujung.
Budidaya
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 2.100
meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang sesuai adalah
tanah yang kurang subur, liat, atau tanah-tanah padat. Tanaman
28
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
ini mempunyai daya pengikat tanah yang kuat dan tahan
terhadap injakan.
Rumput ini diperbanyak dengan bibit dalam bentuk
suwiran/anakan tunggal.
Setengah kilogram benih rumput
dapat menghasilkan hamparan rumput seluas 50 m2.
Rumput
Golf Bermuda cocok ditanam di lapangan golf, lapangan sepak
bola, serta penutup tanah di halaman rumah.
Cahaya
- Sinar matahari langsung
Perkembangbiakan
- Benih
- Stolon
- Gulungan dan
- Lempengan
29
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
3.4.2
Family : Graminae
Genus : Axonopus
Spesies: compressus
Morfologi
Rumput Axonopus compressus biasa disebut dengan
rumput gajah, jukut pait, atau kipait.
Tumbuh berumpun,
memiliki tinggi sampai 50 cm. Bulir bunganya berbentuk lonjong
atau bulat telur agak gepeng dengan letak yang berseling.
Rumput ini berbunga sepanjang tahun (perennial).
Rumput
gajah tahan terhadap pangkasan dan injakan.
Budidaya
Rumput
ini
sangat
menyukai
tanah
gembur
yang
berkompos dan dapat tumbuh baik di tempat yang ternaungi.
Rumput gajah cocok ditanam sebagai penutup tanah baik di
30
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
taman yang ternaungi maupun tidak ternaungi dan dapat juga
sebagai tanaman penutup tanah, khususnya taman bermain.
Cahaya
- Tempat yang ternaungi
Perkembangbiakan
- Biji
- Batang Panjat
3.4.3
Family : Graminae
Genus : Zoysia
Spesies: Matrella
Morfologi
Zoysia matrella dikenal dengan rumput manila atau
rumput king. Jenis rumput ini merupakan penutup tanah yang
baik.
Rumput manila mempunyai rimpang yang kuat dan
31
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
bercabang ke segala arah.
Biasanya ujung daun selalu
menggulung ke dalam, helaian daun halus dan berwarna hijau
tua atau hijau kebiruan. Bunganya tersusun dalam bulir.
Budidaya
Rumput manila tumbuh baik di tanah berpasir, tanah liat
berpasir
atau
Pertumbuhan
lingkungannya.
tanah
rumput
yang
banyak
ini
mengandung
dipengaruhi
oleh
garam.
keadaan
Rumput yang tumbuh di tempat yang agak
ternaungi menghasilkan daun yang lebih halus jika dibandingkan
rumput yang ditanam di tempat yang terkena sinar matahari
langsung.
Rumput
ini
banyak
digunakan
untuk
lapangan
olahraga, maupun sebagai hiasan pada taman parkir mobil.
Cahaya
Tempat yang ternaungi
Perkembangbiakan
- Suwiran (anakan tunggal)
- Benih
32
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
IV. UPAYA PENGEMBANGAN
TANAMAN HIAS UNGGULAN KOMERSIAL
Pengembangan tanaman taman tropis perlu digalakkan
seiring
dengan
meningkatnya
kebutuhan
konsumen.
Pencanangan program ruang terbuka hijau oleh pemerintah
memberi peluang bagi para petani untuk menyediakan produk
sesuai kebutuhan.
Beragam jenis tanaman dapat digunakan
sebagai komponen untuk pembuatan taman.
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
taman
Jenis tanaman
harus
memiliki
karakteristik morfologi sebagai pelindung, penaungan, penutup
tanah dan dekorasi tata ruang.
Para arsitek lanskap telah
mengenali karakteristik tersebut dan selanjutnya dijadikan
sebagai dasar pembuatan desain sesuai pesanan pelanggan.
Indonesia yang terletak di daerah tropis memiliki beragam
jenis flora yang potensial digunakan sebagai bahan pembuatan
taman.
Dari jenis flora yang ada, hanya sebagian kecil yang
telah dimanfaatkan oleh desainer lanskap.
Dalam rangka
mendapatkan inovasi rancangan lanskap yang dapat menjadi
trend setter, maka dibutuhkan pemanfaatan jenis-jenis baru guna
mendukung pengembangan jenis-jenis baru. Sebagai komoditas
33
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
unggulan komersial, maka perlu ditempuh langkah-langkah
sebagai berikut: (1) sosialisasi melalui percontohan (demplot),
(2) penerapan teknologi inovatif, (3) penyediaan standarisasi
mutu
produk,
(4)
pengembangan
kawasan
sentra,
(5)
pemberdayaan kelompk dan jejaring kerja, (6) promosi, (7)
dukungan kebijakan, (8) pemasaran dan (9) perencanaan
monitoring dan evaluasi. Pada bagian berikutnya akan diuraikan
langkah-langkah tersebut secara seksama.
4.1
Percontohan
Percontohan budidaya komoditas unggulan komersial
dilakukan dengan menggunakan SOP berbasis GAP.
dengan
kegiatan
tersebut
dilakukan
pula
Seiring
percontohan
pemanfaatan tanaman taman tropis di halaman perkantoran,
hotel, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya.
Jenis
tanaman
yang
digunakan
untuk
percontohan
diperoleh dari hasil rekayasa pemuliaan, seleksi eksplorasi,
koleksi dan introduksi.
memperoleh
varietas
Kegiatan pemuliaan tanaman untuk
baru
digalakkan dan diintensifkan.
tanaman
asli
Indonesia
perlu
Kegiatan tersebut tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah, namun juga perlu melibatkan para
pelaku usaha industri florikultura di Indonesia.
Seleksi dilakukan
34
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
terhadap koleksi plasma nutfah yang diikuti dengan perbanyakan
tanaman potensial, eksplorasi dan koleksi diarahkan untuk
menggali potensi spesies dari habitat alami, sedang introduksi
dilakukan untuk memperkaya potensi sumberdaya genetik
nasional.
4.2
Penyediaan Teknologi Produksi dan Pasca Panen
Teknologi inovatif merupakan komponen utama dalam
peningkatan mutu dan nilai tambah produk, sebagai faktor
strategis yang menentukan daya saing. Teknologi inovatif yang
diperlukan untuk peningkatan daya saing tanaman tropis antara
lain adalah pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
modifikasi lingkungan tropis, panen dan pasca panen.
Teknologi inovatif diperoleh melalui kegiatan penelitian
secara intensif.
Prioritas kegiatan penelitian yang mendukung
peningkatan nilai tambah tanaman taman tropis perlu dilakukan
melalui akomodasi dalam program penelitian jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Hasil penelitian di desiminasikan
secara berkala dalam berbagai forum, diantaranya field day,
temu lapang, dan pelatihan.
Melalui forum tersebut, petani dapat mengadopsinya
secara cepat.
Dengan demikian harapan untuk mendapatkan
35
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
produk bermutu tinggi dapat dipenuhi oleh petani.
memungkinkan
petani
mendapatkan
insentif
Hal ini
harga
dari
peningkatan mutu produk yang dihasilkannya.
4.3
Penerapan Standarisasi Mutu Produk
Penerapan standarisasi mutu produk diperlukan agar
dapat bersaing dengan pasar internasional dan domestik.
Adanya standar mutu produk dapat memacu para produsen
tanaman hias agar senantiasa memperbaiki mutu produknya
sesuai dengan standar yang diterapkan.
Dengan demikian
produk florikultura Indonesia mendapatkan nilai jual sesuai harga
internasional. Pada tahap awal produsen perlu dilatih di bidang
produksi untuk peningkatan keterampilan teknis yang terkait
dengan upaya mencapai standar mutu yang telah diterapkan.
Dengan pembekalan keterampilan teknis, petani akan terbiasa
melakukan
budidaya
berbasis
mutu.
Kegiatan
ini
akan
melahirkan pola kerja yang produktif mengacu pada kebutuhan
pasar.
4.4
Pengembangan Kawasan Sentra Produksi
Kawasan sentra produksi perlu dibangun di berbagai
daerah
sebagai
basis
penyedia
pasokan
produk
yang
36
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
berkelanjutan
ke
pasar
domestik
maupun
pasar
global.
Mebangun kawasan sentra harus dilandasi pada keunggulan
komparatif dengan mengacu pada aspek sosial, ekonomi, dan
kultural.
Melalui sentuhan teknologi, keunggulan komparatif
tersebut
dapat
kompetitif.
ditransformasikan
menjadi
keunggulan
Pertimbangan banyak aspek sangat memerlukan
keberhasilan pembangunan kawasan sentra.
Oleh karena
pembangunan sentra terkait dengan dimensi kehidupan yang
sangat luas maka pembinaannya selayaknya dilakukan oleh
banyak instansi yang dikoordinasi oleh pemerintah daerah.
4.5
Promosi
Promosi komoditas perlu diprogramkan secara periodik
melalui partisipasi dalam kegiatan pameran yang diharapkan
dapat
menghasilkan
kontak
bisnis
dan
kemitraan
usaha.
Pemerintah dapat memfasilitasi promosi di dalam dan luar negeri
dalam rangka peningkatan citra komoditas.
Menurut berbagai
pakar manajemen, promosi merupakan kegiatan yang perlu
mendapat prioritas sebagai sarana pengenalan produk kepada
pengguna.
Untuk mendukung promosi perlu disiapkan bahan
cetakan, visualisasi dan publikasi untuk berbagai jenis media.
37
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
4.6
Kelembagaan Keuangan
Kelembagaan keuangan yang efektif dan efisien harus
disiapkan.
Kelembagaan
penyedia
modal
sangat
penting,
mengingat kapital petani sangat terbatas. Guna mendukung
kegiatan bisnis tanaman hias, pemerintah perlu memfasilitasi
akses modal bagi petani dengan persyaratan bunga rendah dan
tanpa agunan. Sumber-sumber modal yang dapat diakses antara
lain berasal dari dana perbankan, reksa dana dan Community
Development BUMN. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,
kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk
hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara
memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah
dalam berinteraksi dengan pihak lain. Selain kelembagaan, aspek
lain yang perlu mendapat perhatian adalah jejaring kerja di
dalam dan luar negeri, dalam hal:
Fasilitasi forum kerjasama dalam rangka pengembangan
ekspor.
Fasilitasi perbaikan iklim usaha agribisnis tanaman hias
melalui pengusulan koreksi regulasi dan kebijakan.
Inisiasi kerjasama internasional dalam pengembangan usaha
tanaman hias.
38
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Identifikasi supply chain management tanaman hias.
Inisiasi pasar lelang tanaman hias di sentra produksi
4.7
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Perencanaan pengembangan usaha tanaman hias
Manajemen produksi yang baik dapat mengantisipasi
perkembangan dengan strategis di dalam dan luar negeri.
Kemampuan untuk menyediakan produksi sesuai kontrak yang
telah disepakati dengan kualitas yang baik perlu dijaga dan
dipatuhi.
Hal ini untuk mencegah adanya over supply dan
banting harga.
Monitoring dan evaluasi usaha agribisnis tanaman hias
Pengembangan industri sarana produksi dan perbenihan
makin dibutuhkan seiring dengan makin maraknya industri
florikultura di Indonesia.
Tanaman hias memerlukan media,
pupuk, obat-obatan dan pot yang khusus, sehingga perlu
didukung oleh adanya industri sarana prasarana tanaman hias.
4.8
Pemasaran
Pemasaran tanaman hias dapat dilakukan melalui 4 model
usaha, yakni :
39
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
1. Model usaha koperasi, yang dapat memberikan bantuan
modal dan pembinaan keterampilan kepada anggotanya
(Gambar 1.)
REGULASI
PEMERINTAH
INSTANSI
RISET
INSTANSI
PENGEMBANGAN
KONSUMEN
DOMESTIK
KONSUMEN
INTERNASIONAL
JASA
TRANSPORTASI
STORAGE
PASAR
DOMESTIK
SARANA
PRODUKSI
KOPERASI USAHA
ADVOKASI
TEKNIS/
HUKUM
INFORMASI
PASAR
SISTEM
MUTU
PASAR
INTERNASIONAL
PASAR
Gambar 1. Skema kerja model usaha koperasi
2. Model usaha korporasi yang umumnya diterapkan di
daerah dengan kepemilikan lahan terbatas, baik yang
dimotori oleh perusahaan sebagai penghela dan yang
dibentuk oleh petani dalam suatu kelompok tani dan atau
antar kelompok tani (Gambar 2.)
40
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
REGULASI
BIMBINGAN
TEKNIS/MANAJEMEN
FASILITASI
PENGEMBANGAN
PETANI
BUNGA
PETANI
DAUN
TANAMAN
PERDU
PETANI
ANGGREK
KORPORASI MANAJEMEN
DIVISI
MUTU
PEMBINAAN
STORAGE,
SORTASI,
GRADING
KONSUMEN
LEMBAGA
PEMASARAN
UNIT
PRODUKSI
JARINGAN
KERJASAMA
PEMASARAN
PASAR BUNGA
FLORIST,
LANDSCAPE
KONSUMEN
Gambar 2. Skema kerja model usaha korporasi
3. Model
usaha
konsorsium
yang
menghubungkan
kerjasama saling menguntungkan antar segmen usaha
dan menghindari persaingan antar anggota. Model usaha
ini
dapat
diterapkan pada
komponen
pendukungnya
suatu kawasan
telah
tersedia,
dimana
seperti
kelompok petani, penyilang, produsen benih, kelompok
petani
produsen,
kelompok
pedagang
dan
asosiasi
(Gambar 3.).
41
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
INVESTASI
KEBIJAKAN
MAKRO
INSENTIF
PRODUSEN
BENIH
KELOMPOK
PETANI
PENYILANG
INFRA
STRUKTUR
KELOMPOK
PETANI
PRODUSEN
KELOMPOK
PEDAGANG
KONSORSIUM
INDUSTRI TANAMAN HIAS
ASOSIASI
LANDSCAPE
ASOSIASI
KONSUMEN
ASOSIASI
FLORIST
MODAL/INVESTASI
PROMOSI
TEKNOLOGI
INOVATIF
Gambar 3. Skema model usaha konsorsium
4. Model usaha pemasaran bersama yang menyerupai
koperasi yang berlandaskan pada asas kekeluargaan yang
beranggotakan petani atau kelompok tani produsen.
Memiliki sarana pemasaran dalam bentuk kios atau outlet
dan atau sarana transportasi penunjang berupa one stop
shopping, swalayan, pasar lelang dan komplek kios atau
pertokoan (Gambar 4)
42
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Bibit
Pestisida
Pupuk
Infrastruktur
PROSES
PRODUKSI
SDM
KELOMPOK USAHA
PEMASARAN BERSAMA
MANAJEMEN TEKNIS
KIOS
KONSUMEN
KONSUMEN
RUMAH TANGGA
REGULASI INTERNAL
ONE
STOP SUPERMARKET
KONSUMEN
SHOPING
LEMBAGA
SARANA PEMASARAN
Gambar 4. Skema model pemasaran bersama
4.9
Kebijakan
Deregulasi
dengan
menyederhanakan
peraturan-
peraturan yang tidak kondusif seperti kebijakan perijinan, kredit
dan kebijakan lain yang terkait pengembangan tanaman hias
domestik.
43
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
V. PENUTUP
Dibanding komoditas pertanian lainnya, tanaman hias
memiliki keunggulan yang lebih besar untuk berkompetisi pada
era globalisasi. Hal ini selain karena sifat permintaannya yang
terus berkembang juga tersedianya sumberdaya dan penguasaan
teknologi sebagai penentu keunggulan komparatif dibanding
beberapa negara pesaing.
Beberapa
jenis
pembibitan
yang
berkembang
di
Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pembibitan skala besar : menjual bahan tanaman dalam
jumlah
banyak
(memasok
tanaman
ke
pengusaha
pembibitan yang lebih kecil).
2. Pembibitan skala kecil : menjual tanaman secara eceran
langsung ke masyarakat konsumen.
3. Pembibitan tanaman taman (landscape nursery) : menjual
atau mengusahakan bahan tanaman untuk keperluan
lansekap, yaitu untuk pertamanan dan penghijauan
(memasok
tanaman
pada
proyek-proyek
lansekap;
menyewakan tanaman untuk dekorasi taman dalam ruang
44
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
bagi gedung perkantoran, bank, hotel dan dekorasi
bersifat temporer di ruang-ruang pertemuan atau pesta)
4. Pembibitan untuk tujuan khusus : pembibitan untuk
keperluan penelitian dan pendidikan.
Produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan produsen
kurang memenuhi standar kualitas yang dikehendaki pasar.
Mutu produk yang relatif rendah disebabkan oleh rendahnya
potensi genetik varietas yang ditanam dan kualitas benih yang
digunakan,
kurang
tepatnya
praktek
budidaya
termasuk
penggunaan bahan agrokimia yang berlebihan atau tidak
tepatnya praktek pasca panen serta kurang tersedianya teknologi
produksi.
Dalam rangka penerapan sistem agribisnis tanaman hias yang
tangguh diperlukan kelembagaan yang efektif dan efisien.
Kelembagaan penyedia modal sangat penting mengingat kapital
petani sangat terbatas. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,
kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk
hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara
memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah
dalam berinteraksi dengan pihak lain.
45
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil
Profil usaha penerapan tanaman hias tersebut perlu diperbaiki
dengan langkah sebagai berikut :
1. menanam
tanaman
yang
sesuai
dengan
kondisi
agroklimat
2. menggunakan benih berlabel
3. menerapkan teknik budidaya sesuai dengan kebutuhan
pasar
yang
mengacu
pada
pemanfaatan
teknologi
inovatif.
4. meningkatkan mutu produk sesuai standar pasar domestik
maupun internasional
5. meningkatkan peran kelembagaan keuangan dan petani
secara optimal memberdayakan kelembagaan usaha.
6. menyediakan sistem regulasi, memperkuat dan menata
sistem pemasaran.
46
Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil