Pem ibitan Tanaman Padi. doc

Pembibitan Tanaman Padi

BAB 1. PENDAHULUAN
Menurut Marlina (2013) Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan rumput
berumpun. Padi sawah Oryza Sativa ini termasuk jenis rumput-rumputan dan berakar serabut.
Seperti tanaman jenis rumput-rumputan lainnya, padi beranak melalui tunas yang tumbuh
dari pangkal batang sehingga membentuk rumpun. Setiap batang padi umumnya dapat
beranak lebih dari satu batang. Tetapi tidak semua anak padi ini menghasilkan buah padi yang
berkualitas, dalam arti untuk digunakan sebagai bibit.
Menurut Ariwibawa (2012) tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di
Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai sumber
makanan pokok. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat digantikan /
disubstitusikan oleh bahan makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang
yang bisa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang
lain.
Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang
biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi, dan
setelah berproduksi akan mati atau dimatikan. Tanaman Padi merupakan salah satu komoditas
pertanian yang menghasilkan limbah berupa jerami 3,0-3,7 ton/ha.
Menurut Misran (2014) untuk mendapatkan tingkat produksi yang optimal, bibit
merupakan salah satu komponen teknologi yang sangat berpengaruh Varietas padi merupakan

salah satu teknologi utama yang mampu meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan
petani. Dengan tersedianya varietas padi yang telah dilepas pemerintah, kini petani dapat
memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, berdaya hasil dan bernilai
jual tinggi. Varietas padi merupakan teknologi yang paling mudah di adopsi petani dan
praktis. Pengguna benih bersertifikat dan benih dengan vigor tinggi sangat disarankan,
karena: 1. benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak. 2.
benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan tumbuhan yang seragam. 3. ketika di
tanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar dan 4. benih
yang baik akan memperoleh hasil yang tinggi. Keberhasilan penanaman terutama dalam skala
yang besar sangat dipengaruhi oleh interaksi antara faktor-faktor biotik, klimatik, edafik,
teknik maupun manajemen. (Zanzibar et al, 2014)

Menurut Harjono (2005) mengatakan bahawa salah satu tahap dalam kegiatan
budidaya padi sawah adalah penanaman bibit. Selain penanaman bibit tahapan budidaya
tanaman padi adalah sebagai berikut, yang pertama pengolahan tanah untuk tanaman padi,
kedua memilih bibit yang unggul dan berkualitas, ketiga persemaian benih di lahan, keempat
penanaman, kelima penyiangan, keenam pemupukan tanaman, ketujuh perlindungan
tanaman, dan yang terakhir panen tanaman padi.
Oleh karena itu praktikum ini membahas tentang pembibibtan tanaman padi.
Praktikum tentang pembibibtan tanaman padi akan dilakukan dilahan Agroteknopark Jubung

yang bertempat di Kecamatan Sukorambi Desa Jubung.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan mutu benih padi berdasar konsentrasi larutan uji.
2. Mengetahui cara pembibitan tanaman padi menggunakan metode pembibitan basah.

BAB 2 METODELOGI PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan praktikum panen pembibitan tanaman padi dilaksanakan
di Jubung pada tanggal 24 Maret 2016 jam 07:00 WIB sampai selesai.
2.2 Bahan
1. Benih padi
2. Pupuk ZA
3. Air
4. Jerami
2.3 Alat
1. Timba
2. Timbangan
3. Alat tulis
2.4 Cara Kerja
2.4.1 Menentukan Mutu Benih

1. Membuat larutan pupuk ZA dengan melarutkan 225 gr ZA dalam setiap liter air dalam timba,
sampai mencapai volume larutan dua kali volume benih yang akan diuji.
2. Memasukkan secara hati-hati benih padi yang akan diuji ke dalam larutan sambil diaduk
secara merata.
3. Mengambil benih padi yang mengapung kemudian menimbang dan mencatat beratnya.
4. Membuang secara hati-hati larutan uji sehingga yang tersisa tinggal benih padi yang
tenggelam pada dasar timba. Menimbang dan mencatat beratnya.
5. Mencuci benih padi yang telah lolos uji dengan air bersih, kemudian merendam benih padi
yang telah dicuci dalam air bersih selama 24 jam.
6. Meniriskan benih padi yang sudah direndam dan benih padi siap untuk ditabur ke pesemaian.
2.4.2 Pembibitan Padi Secara Basah
1. Menyiapkan tempat pembibitan dilahan sawah yang subur sesuai dengan baku teknis yang
telah ditetapkan. Ukuran bedengan pembibitan tinggi 20 cm lebar 120 dan panjang 1000 cm
aatau menyesuaikan kondisi lahan.

2. Menaburkan benih padi yang telah lolos uji secara merata pada media semai yang basah tetai
tidak menggenang. Bila dikhawatirkan masih ada hujan tutup permukaan media semai
menggunakan potongan jerami setebal satu lapisan.
3. Menjaga kondisi air selama berlangsungnya kegiatan pembibitan dan melakukan kegiatan
pemeliharaan lain sesuai dengan baku teknis yang telah ditetapkan.

4. Mencabut bibit setelah berumur 21 hari dan ikat setiap kumpulan bibit sampai bibit siap
diangkut dan ditanam di areal tanam.

BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Hasil pelaksanaan pembibitan tanaman padi
Uraian
Berat
Benih

Hasil Pengamatan
yang

Mengapung
Berat
Benih

yang

Tenggelam

Presentase Benih Baik

Keterangan

-

Pembibitan Tanaman Padi
Uraian
Varietas
Tanggal sebar
Tanggal tanam

Hasil Pengamatan
Situ Bangendit
24 Maret 2016
-

Keterangan

PEKERJAN PEMBIBITAN TANAMAN PADI

1 Penyiapan Benih
1 1 Tahap Pekerjaan
 Menimbang benih yang dibutuhkan untuk pembibitan.
2 Pengamatan hasil
 Benih yang sudah ditimbang langsung disebar ke tempat persemaian.
3 Keterangan
2 Pembuatan Bedengan Pembibitan
1 Tahap pekerjaan
 Membersihkan sisa rumput dan jerami.
 Menggenangi lahan dengar air sampai tanah lunak.
 Membajak/mencangkul tanah sampai tanah tersebut gembur.
 Membentuk tempat persemaian menjadi perpetak.
2 Pengamatan hasil
 Bedengan/tempat persemaian yang sudah jadi siap untuk disebari benih
3

padi.
Keterangan

3 Penyebaran Benih

1 Tahapan pekerjaan
 Menaburkan benih yang sudah siap ke bedengan yang telah disiapkan

dilakukan secara merata.
 Menutupi benih yang sudah ditaburkan di bedengan dengan jerami.
2 Pengamatan hasil
 Benih tersebar merata dengan sudah ditutupi jerami.
3 Keterangan
4 Pemeliharaan Pembibitan
1 Tahap pekerjaan
 Mencabut gulma yang terdapat pada bedengan.
 Membersihkan hama yang ada pada bedengan.
2 Pengamatan hasil
 Bedengan tumbuh dengan baik karena tidak terlalu banyak gulma yang
3

ditemukan.
Keterangan

 Sulit dalam pencabutan gulma karena ukuran gulma yang masih kecil.

5 Pencabutan dan Pemindahan Bibit
1 Tahap pekerjaan
2

Hasil pengamatan

3

Keterangan
-

Tabel 3.2 Hasil pengamatan lahan pembibitan padi
N

Parameter

o
1

Pengamatan

Benih Tumbuh
a. Normal (%)

Jumlah Persentase
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5
73%

90%

90%

70%

Keterangan dan
Gambar

82%

Bibit


tumbuh

seragam dan daun
berwarna hijau

b. Tidak normal

8%

6%

5%

15%

8%

(%)

Bibit


menguning

dan terdapat bercak
coklat

Bibit

kerdil,

pertumbuhan tidak
seragam

dengan

bibit lain

2

Benih Tidak
Tumbuh
a. Normal (%)

13%

3%

2%

8%

6%

Benih tidak
tumbuh, masih
berupa benih atau
benih utuh

b. Tidak normal

13%

1%

3%

7%

4%

(%)

3

Hama

-

-

-

Benih membusuk
Keong mas

-

Belalang coklat
Belalang hijau

4

Gulma
a.

Berdaun lebar

-

-

-

-

-

Gulma berdaun
lebar

b. Rumput

-

-

-

-

-

Rumput
c. Teki

-

-

-

-

-

BAB 4. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3.1 pengamatan praktikum tanaman padi yang dilaksanakan pada
tanggal 24 maret 2016 dengan varietas situ bagendit. Pekerjaan pembibitan tanaman anatar
lain: penyiapan benih, pmbutana bedengan, penyebaran benih, dan pemeliharaan pembibitan.
Dalam penyiapan benih kita mulai dari menimbang benih yang dibutuhkan hingga menyebar
benih ke tempat persemaian. Pembuatan bedenga pembibitan mulai dari membersihkan sisa
rumput dan jerami, menggenangi, membajak dan membentuk tempat persemaian perpetak
hingga bedengan yang sudah siap untuk disebari benih. Penyebaran benih mulai dari
menaburkan benih dan menutupi benih dengan jerami. Dan pemeliharaan pembibitan mulai
dari mencabut gulma yang terdapat pada bedengan dan membersihkan hama yang ada pada
bedengan, pada tahap ini terdapat kesulitan pencabutan gulma karena ukuran gulma yang
masih kecil.
Berdasarkan tabel 3.2 pengamatan lahan pembibitan padi dengan sampel setiap
kelompok seluas 0,25 m2 didapatkan beberapa data terdapat 5 kelompok yaitu kelompok
1,2,3,4 dan 5. Benih tumbuh yang normal dengan posentase setiap kelompok sebagai berikut:
73% ,90 %,90% ,70% dan 82%. Benih tumbuh yang tidak normal 8%, 6%, 5%, 15% dan 8%.
Benih tidak tumbuh yang normal dengan porsentase sebagai berikut: 13%, 3%, 2%, 8% dan
6%. Benih tidak tumbuh tidak normal 13%, 1%, 3%, 7% dan 4%. Hama yang terdapat
dilahan hampir setiap kelompok sama antara lain: keong mas, belalang coklat, belalang hijau,
dan banyak yang lain. Dan gulma yang terdapat di lahan antara lain: gulma berdaun lebar,
gulma rumput-rumputan dan gulma rumput teki.
Kelebihan dalam pemberian jerami antara lain: jerami di petakan sawah memiliki
unsur hara yang cukup besar, jerami juga dapat memperbaiki porositas tanah sehngga
kelebihan air dapat mudah dihilangkan atau didranasikan. Sedangkan kekurangan dari
pemberian jerami tersebut adalah mengotori lahan (Ariwibawa, 2012)
Cara pembibitan yang baik yaitu dengan cara menaburkan benih secara langsung,
dimana benih padi langsung disebar di lahan budidaya tanpa melalui proses penyemaian
terlebig dahulu. Cara ini berbeda dengan budidaya padi pada sistem pindah tanam atau
transplanting, dalam hal pembibitannya. Kegiatan lainnya relatif sama. Dalam kegitan sistem
pindah tanam, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah dengan lahan
budidaya. Dengan demikian, dibutuhkan tenaga untuk persiapan lahan semai, penyebaran
benih, pencabutan bibit sudah siap tanam, dan tenaga tanam. Ditambah lagi tenaga

transportasi untuk memindah bibit dari lokasi penyemain menuju ke lokasi budidaya, karena
seringkali lahannya berjauhan (Zanzibar, 2014)
Pembibitan basah adalah pembibitan yang dilakukan di areal yang telah tergenang air,
kelebihan dari metode ini adalah mudahnya penggaruan dan pembajakan sawah. Pembibitan
kering adalah pembibitan yang dilakukan pada tanah-tanah remah. Pembibitan ini biasanya
dilakukan didaerah sawah tadah hujan.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.

Pembibitan merupakan proses yang dilakukan untuk mempersiapkan terciptaya tumbuhnya
generasi baru dari suatu spesies makhluk hidup tertentu baik secara alami ataupun secara
buatan. Tujuan dari pembibitan adalah untuk mendapatkan bibit yang sehat, subur dsb.

2.

Sistem persemaian ada dua yaitu Persemaian atau pembibitan basah adalah persemaian yang
dilakukan pada lahan sawah di luar areal yang akan dipanen atau persemaian yang langsung
dilakukan di lahan pertanian dan persemaian kering merupakan persemaian yang
menggunakan wadah berupa kotak atau besek atau wonca atau pipiti.

3.

Tahapan pembibitan padi yaitu menetapkan waktu, persiapan benih, pembuatan media semai,
penaburan benih, pemeliharaan, pencabutan dan penyiapan bibit siap tanam.

5.2 Saran
Pelaksanaan praktikum kurang efisien karena mahasiswa sering banyak selfi di sawah
sebelum praktikum selesai.