Proposal Tanaman Melon

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan makakeuntungan akan menurun.

PT. Natural Nusantara berusaha membantu meningkatkan produktivitas melon secara Kuantitas, Kualitas, dan Kelestarian lingkungan ( Aspek K-3 ).

I. SYARAT PERTUMBUHAN 1.1. Iklim

Perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.

1.2. Media Tanam

Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan.Tanaman melon tidak menyukai tanahyang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.


(2)

BAB II

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

3.1. Pembibitan

3.1.1. Pembuatan Media Semai

Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 50-1000 m2. Selanjutnya didiamkan+ 1 minggu di tempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).

Campurkan tanah halus (diayak) 2 bagian/2 ember (volume 10 lt), pupukkandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian/1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIOyang sudah dikembangbiakkan dalampupuk kandang 1-2 kg . Masukkan media semai ke dalam polybag ukuran 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.

3.1.2. Teknik Penyemaian dan pemeliharaan Bibit

Rendam benih dalam 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 tutup POC NASA selama 8-12 jam lalu diperam + 48 jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5 cm. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya terbuka.

Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukandengan hati-hati secara rutin setiap pagi.

Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong plastik polibag dibuka hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampai kekurangan air.


(3)

3.2. Pengolahan Media Tanam 3.2.1. Pembukaan Lahan

Sebelum dibajak digenangi air lebih dahulu semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah itu dilakukan pengeringan, baru dihaluskan.

3.2.2. Pembentukan Bedengan

Panjang bedengan maksimum 12-15 m; tinggi bedengan 30-50 cm; lebar bedengan 100-110 cm; dan lebar parit55-65 cm.

3.2.3. Pengapuran

Penggunaan kapur per 1000 m2 padapH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH>6

dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg. 3.2.4. Pemupukan Dasar

Pupuk Kandang, Urea, SP36, KCl Hasil akan lebih baik jika pada pemupukan dasar, POC NASA digantiSUPER NASA yang telah dicampur airsecara merata di atas bedengan dengan dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :

Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.

Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.

3.2.5. Pemberian Natural GLIO

Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur terutama penyakit layu,sebaiknya tebarkan Natural GLIO yang sudah disiapkan sebelum persemaian. Dosis 1-2 kemasan per 1000 m2

3.2.6. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)

Pemasangan mulsa sebaiknya saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Biarkan bedengan tertutup mulsa 3-5 hari sebelum dibuatlubang tanam.


(4)

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Pembuatan Lubang Tanam

Diameter lubang + 10 cm, jarak lubang 60-80 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segiempat atau segitiga.

3.3.2. Cara Penanaman

Bibit siap tanam dipindahkan beserta medianya. Usahakan akar tanaman tidak sampai rusak saat menyobek polibag.

3.4. Pemeliharaan Tanaman 3.4.1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan 3-5 hari setelah tanam. Setelah selesai penyulaman tanaman baru harus disiram air. Sebaiknya penyulaman dilakukan sore hari 3.4.2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma/ rumput liar. 3.4.3. Perempelan

Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.

3.4.4. Penggunaan Hormonik

Dosis HORMONIK : 1-2 cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK + 3-5 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan HORMONIK mulai usia3-11 minggu, interval 7 hari sekali.

3.4.5. Penyiraman

Penyiraman sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai akan dipetik buahnya kecuali hujan. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali.

3.4.6. Pemeliharaan Lain a. Pemasangan Ajir

Ajir dipasang sesudah bibit mengeluarkan sulur-sulurnya. Tinggi ajir + 150 - 200 cm. Ajir terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah + 2-3 kg. Tempat ditancapkannya ajir + 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh bisa menambahkan bambu panjang


(5)

yang diletakkan di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di belakangnya.

b. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 harisekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.

3.5. Hama dan Penyakit 3.5.1. Hama

a. Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover )

Ciri: mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Aphis muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Gejala: daun tanaman menggulung, pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun dihisap hama. Pengendalian: (1)gulma selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Thrips (Thrips parvispinus Karny)

Ciri: menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa berwarna kekuning-kuningan dan dewasa berwarna coklat kehitaman. Serangan dilakukan di musim kemarau. Gejala: daun muda atau tunas baru menjadi keriting, dan bercak kekuningan; tanaman keritingdan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hamathrips. Pengendalian: menyemprot dengan Pestona atau Natural BVR.


(6)

3.5.2. Penyakit a. Layu Bakteri

Penyebab: bakteri Erwina tracheiphilaE.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkandengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky). Gejala: daun dan cabang layu, terjadi pengerutan padadaun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipunwarnanya tetap hijau. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. Pengendalian: penggunaan Natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit Busuk Pangkal Batang (gummy stem bligt)

Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker. Gejala: pangkal batang seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun yang terserang akan mengering. Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun pangkal batangkarena penyiangan; (2) daun yang terserang dibersihkan. (3) gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.

Catatan: Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. 3.5.3. Gulma

Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.

3.6. Panen

3.6.1. Ciri dan Umur Panen

a. Tanda/Ciri Penampilan Tanaman Siap Panen 1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal 2. Jala/Net pada kulit buah sangat nyata/kasar 3. Warna kulit hijau kekuningan.


(7)

b. Umur Panen 3 bulan setelah tanam.

c. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari. 3.6.2. Cara Panen

a.Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.

b. Tangkai dipotong berbentuk huruf"T" , maksudnya agar tangkai buah utuh.

c.Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.

d. Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual. 3.6.3. Penyimpanan

Buah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalamgudang. Buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering.


(8)

BAB III

ANALISIS BIAYA DAN RUGI LABA BUDIDAYA MELON

Sampai saat ini jumlah varietas melon di dunia lebih dari 60 varietas,tetapi hanya sekitar 8% yang umum dibudidayakan oleh para petani melon di Indonesia,pada umumnya petani melon di Indonesia memilih menanam melon jenis local,disebabkan harga benih varietas local jauh lebih murah dibandingkan dengan benih varietas import,suatu contoh adalah jenis melon local Action yang harga benihnya per bungkus Rp.95.000 yang berisi 550 biji/benih,sedangkan melon jenis import dari jepang jenis sakata glamaour,per bungkus Rp.60.000 yang berisi Cuma 100 biji/benih,selain dari perbedaan harga tersebut,melon import juga mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan melon jenis lokal,kususnya dalam hal ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit,hal itu wajar karena melon jenis import di produksi diluar negri yang mempunyai tekstur tanah yang berbeda,cuaca yang berbeda,tingkat serangan hama dan penyakitnya juga ada perbedaan, tetapi bagi sebagian petani yang sudah berpengalaman hal itu justru menjadi suatu peluang,karena dengan menanam melon jenis import berarti reiko untuk kejatuhan harga akan sangat kecil terjadi, dikarenakan jumlah melon import yang berada di pasaran jumlahnya sedikit,dan harga bisa stabil atau cenderung slalu tinggi,misalnya saja saat ini harga melon jenis sakata dipasaran lokal sekitar Rp.6.000/Kg, sedangkan harga melon jenis lokal Action sekitar Rp.3.000/Kg.

Penjelasan di atas hanya sekedar gambaran singkat mengenai Melon,untuk lebih detailnya mengenai teknik budidayanya,akan saya coba jelaskan setelah Analisis budidaya melon berikut ini yaitu mengenai,biaya produksi serta perkiraan keuntungan dalam 1 ha lahan melon.

Dibawah ini adalah contoh analisis usaha budidaya melon untuk luas lahan 1 hektar diwilayah Jawa tengah di lahan datar dataran rendah,benih yang kita jadikan contoh adalah benih sakata glamour,dengan populasi tanaman sekitar 17.000,dan harga-harga diambil di bulan mei 2010. Beberapa jenis barang bisa dipakai beberapa kali,suatu contoh adalah mulsa hitam perak bisa dipakai 2X,berarti harga mulsa kita bagi 2..


(9)

A. Biaya Produksi a.Biaya tetap

- Sprayer 2buah @ 350.000 untuk 3X pakai Rp.116.000 - Mulsa plastik hitam perak 10 rol

@450.000 untuk 2X pakai Rp.2.250.000 - turus bambu yg berdiri dan sejajar 34.000 batang

@250. untuk 2X pakai Rp.4.250.000 -drum,ember dan gayung buat pengocoran pupuk

@Rp.500.000 untuk 3X pakai Rp.116.000 Jumlah a.biaya tetap = Rp.6.732.000

B. Biaya variabel

- benih melon sakata glamour Rp.170 bungkus

@Rp.60.000 Rp.10.200.000 - Polibag 19.000 @Rp.80 Rp.1.520.000 - plasti penutup persemaian benih Rp.200.000 - tali rafia 20 rol @Rp.12.000 Rp.240.000 - pupuk kandang/kompos 8 Ton Rp.3.500.000 - pupuk kimia disesuakan dengan kondisi lahan,ph tanah

Rata-rata 2ton -3 ton Rp.11.500.000 -insektisida,bakterisida,fungisida Rp.1.500.000 -pupuk organik padat dan cair,hormon Rp.9.000.000

Jumlah b.biaya variabe l= Rp.37.660.000 C. Biaya tenaga kerja

- pengolahan tanah dan biaya pembuatan bendengan

Borongan Rp.5.000.000 - pengapuran dan pemberian pupuk dasar,

50 HKP @ Rp.30.000 Rp.1.500.000 - pemasangan mulsa dan pelubangan 50 HKP Rp.1.500.000 - penanaman 40 HKP Rp.1.200.000


(10)

- penyiangan 30 HKP RP .900.000 - penyemprotan 100 HKP Rp.3.000.000 - panen 25 HKP Rp. 750.000

Jumlah C. Tenaga kerja =Rp.18.650.000

#HKP = Hari Kerja Pria Total Biaya Produksi

= (total A + B +C ) + biaya tak terduga 5%

=(Rp.6.732.000 +Rp.37.660.000 + Rp.18.650.000 ) +5% =Rp.63.042.000 + Rp.3.152.100 = Rp.66.194.100

Pendapatan dan Keuntungan

Panen buah melon jenis sakata bisa dilakukan setelah 60 hari setelah tanam, klu dalam 1 hektar lahan ditanami 17.000 tanaman dan rata-rata buah mempunyai bobot buah 2,5 kg,berarti jumlah bobot buah melon dalam 1 hektar mencapai 42.500 kg,dan kerusakan buah diperkirakan sekitar 2.500 kg. Jumlah bobot buah yang layak jual ; 42.500 – 2.500 = 40.000 kg.

- Pendapatan = jumlah panen X harga jual = 40.000 X Rp.6.000/kg = Rp.240.000.000

- Keuntungan = Pendapatan – total biaya produksi =Rp.240.000.000 – Rp.66.194.100 =Rp.173.805.900

Analisis usaha budidaya diatas berdasarkan harga-harga di wilayah jawa tengah,tentunya juga ada sedikit perbedaan apabila budidayanya diluar jawa tengah,bisa lebih tinggi dan bisa juga lebih rendah..


(11)

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Melon mempunyai berbagai macam jenis varietas yang berbeda-beda,baik melon jenis import maupun melon jenis local, untuk mempermudah mengenalnya saya akan mencoba menjelaskan secara singkat, apabila dilihat dari fisiknya/ kulitnya,melon bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu; 1.melon berjaring. 2.melon tanpa jarring. Sedangkan apabila dilihat dari warna daging buahnya, melon bias dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu;

1.melon daging merah. 2.melon daging kuning 3.melon daging putih

B. SARAN

Beberapa hal yang perlu sekiranya diperhatikan sebelum menanam melon,diantaranya;

1. pemilihan varietas/jenis yang sesuai dengan kondisi lahan/agroklimat lahan,dilihat dari berbagai macam factor.

2. memilih jenis melon yang mempunyai kestabilan harga dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

3. memilih suatu jenis melon yang berbeda dengan yang ditanam para petani melon pada umumnya,hal ini perlu,sebab apabila kita menanam suatu jenis melon yang banyak ditanam oleh para petani,resiko utuk mengalami kejatuhan harga sangatlah besar,hal itu bias terjadi apabila waktu panen kita bersamaan dengan panen raya melon di daerah sentra produksi melon,tetapi kalau kita menanam suatu jenis melon yang berbeda harga akan cenderung stabil dan cenderung naik/tinggi.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

KHAIRDIN PRAMANA JAYA, M. PD 2012 Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Melon: JAKARTA

Dwi Wanita Fiaroma Friska. 2011. Analisis Usaha tani Melon (Studi Kasus di Desa Sidodadi, Kec. Sukosewu, Kab. Bojonegoro).


(1)

b. Umur Panen 3 bulan setelah tanam.

c. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari. 3.6.2. Cara Panen

a.Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.

b. Tangkai dipotong berbentuk huruf"T" , maksudnya agar tangkai buah utuh.

c.Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.

d. Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual. 3.6.3. Penyimpanan

Buah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalamgudang. Buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering.


(2)

BAB III

ANALISIS BIAYA DAN RUGI LABA BUDIDAYA MELON

Sampai saat ini jumlah varietas melon di dunia lebih dari 60 varietas,tetapi hanya sekitar 8% yang umum dibudidayakan oleh para petani melon di Indonesia,pada umumnya petani melon di Indonesia memilih menanam melon jenis local,disebabkan harga benih varietas local jauh lebih murah dibandingkan dengan benih varietas import,suatu contoh adalah jenis melon local Action yang harga benihnya per bungkus Rp.95.000 yang berisi 550 biji/benih,sedangkan melon jenis import dari jepang jenis sakata glamaour,per bungkus Rp.60.000 yang berisi Cuma 100 biji/benih,selain dari perbedaan harga tersebut,melon import juga mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan melon jenis lokal,kususnya dalam hal ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit,hal itu wajar karena melon jenis import di produksi diluar negri yang mempunyai tekstur tanah yang berbeda,cuaca yang berbeda,tingkat serangan hama dan penyakitnya juga ada perbedaan, tetapi bagi sebagian petani yang sudah berpengalaman hal itu justru menjadi suatu peluang,karena dengan menanam melon jenis import berarti reiko untuk kejatuhan harga akan sangat kecil terjadi, dikarenakan jumlah melon import yang berada di pasaran jumlahnya sedikit,dan harga bisa stabil atau cenderung slalu tinggi,misalnya saja saat ini harga melon jenis sakata dipasaran lokal sekitar Rp.6.000/Kg, sedangkan harga melon jenis lokal Action sekitar Rp.3.000/Kg.

Penjelasan di atas hanya sekedar gambaran singkat mengenai Melon,untuk lebih detailnya mengenai teknik budidayanya,akan saya coba jelaskan setelah Analisis budidaya melon berikut ini yaitu mengenai,biaya produksi serta perkiraan keuntungan dalam 1 ha lahan melon.

Dibawah ini adalah contoh analisis usaha budidaya melon untuk luas lahan 1 hektar diwilayah Jawa tengah di lahan datar dataran rendah,benih yang kita jadikan contoh adalah benih sakata glamour,dengan populasi tanaman sekitar 17.000,dan harga-harga diambil di bulan mei 2010. Beberapa jenis barang bisa dipakai beberapa kali,suatu contoh adalah mulsa hitam perak bisa dipakai 2X,berarti harga mulsa kita bagi 2..


(3)

A. Biaya Produksi a.Biaya tetap

- Sprayer 2buah @ 350.000 untuk 3X pakai Rp.116.000 - Mulsa plastik hitam perak 10 rol

@450.000 untuk 2X pakai Rp.2.250.000 - turus bambu yg berdiri dan sejajar 34.000 batang

@250. untuk 2X pakai Rp.4.250.000 -drum,ember dan gayung buat pengocoran pupuk

@Rp.500.000 untuk 3X pakai Rp.116.000 Jumlah a.biaya tetap = Rp.6.732.000

B. Biaya variabel

- benih melon sakata glamour Rp.170 bungkus

@Rp.60.000 Rp.10.200.000 - Polibag 19.000 @Rp.80 Rp.1.520.000 - plasti penutup persemaian benih Rp.200.000 - tali rafia 20 rol @Rp.12.000 Rp.240.000 - pupuk kandang/kompos 8 Ton Rp.3.500.000 - pupuk kimia disesuakan dengan kondisi lahan,ph tanah

Rata-rata 2ton -3 ton Rp.11.500.000 -insektisida,bakterisida,fungisida Rp.1.500.000 -pupuk organik padat dan cair,hormon Rp.9.000.000

Jumlah b.biaya variabe l= Rp.37.660.000 C. Biaya tenaga kerja

- pengolahan tanah dan biaya pembuatan bendengan

Borongan Rp.5.000.000 - pengapuran dan pemberian pupuk dasar,

50 HKP @ Rp.30.000 Rp.1.500.000 - pemasangan mulsa dan pelubangan 50 HKP Rp.1.500.000 - penanaman 40 HKP Rp.1.200.000 - pengikatan tanaman 60 HKP Rp.1.800.000 - pemangkasan dan seleksi buah 50 HKP Rp.1.500.000 - pemupukan susulan 50 HKP Rp.1.500.000


(4)

- penyiangan 30 HKP RP .900.000 - penyemprotan 100 HKP Rp.3.000.000 - panen 25 HKP Rp. 750.000

Jumlah C. Tenaga kerja =Rp.18.650.000

#HKP = Hari Kerja Pria Total Biaya Produksi

= (total A + B +C ) + biaya tak terduga 5%

=(Rp.6.732.000 +Rp.37.660.000 + Rp.18.650.000 ) +5% =Rp.63.042.000 + Rp.3.152.100 = Rp.66.194.100

Pendapatan dan Keuntungan

Panen buah melon jenis sakata bisa dilakukan setelah 60 hari setelah tanam, klu dalam 1 hektar lahan ditanami 17.000 tanaman dan rata-rata buah mempunyai bobot buah 2,5 kg,berarti jumlah bobot buah melon dalam 1 hektar mencapai 42.500 kg,dan kerusakan buah diperkirakan sekitar 2.500 kg. Jumlah bobot buah yang layak jual ; 42.500 – 2.500 = 40.000 kg.

- Pendapatan = jumlah panen X harga jual = 40.000 X Rp.6.000/kg = Rp.240.000.000

- Keuntungan = Pendapatan – total biaya produksi =Rp.240.000.000 – Rp.66.194.100 =Rp.173.805.900

Analisis usaha budidaya diatas berdasarkan harga-harga di wilayah jawa tengah,tentunya juga ada sedikit perbedaan apabila budidayanya diluar jawa tengah,bisa lebih tinggi dan bisa juga lebih rendah..


(5)

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Melon mempunyai berbagai macam jenis varietas yang berbeda-beda,baik melon jenis import maupun melon jenis local, untuk mempermudah mengenalnya saya akan mencoba menjelaskan secara singkat, apabila dilihat dari fisiknya/ kulitnya,melon bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu; 1.melon berjaring. 2.melon tanpa jarring. Sedangkan apabila dilihat dari warna daging buahnya, melon bias dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu;

1.melon daging merah. 2.melon daging kuning 3.melon daging putih

B. SARAN

Beberapa hal yang perlu sekiranya diperhatikan sebelum menanam melon,diantaranya;

1. pemilihan varietas/jenis yang sesuai dengan kondisi lahan/agroklimat lahan,dilihat dari berbagai macam factor.

2. memilih jenis melon yang mempunyai kestabilan harga dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

3. memilih suatu jenis melon yang berbeda dengan yang ditanam para petani melon pada umumnya,hal ini perlu,sebab apabila kita menanam suatu jenis melon yang banyak ditanam oleh para petani,resiko utuk mengalami kejatuhan harga sangatlah besar,hal itu bias terjadi apabila waktu panen kita bersamaan dengan panen raya melon di daerah sentra produksi melon,tetapi kalau kita menanam suatu jenis melon yang berbeda harga akan cenderung stabil dan cenderung naik/tinggi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

KHAIRDIN PRAMANA JAYA, M. PD 2012 Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Melon: JAKARTA

Dwi Wanita Fiaroma Friska. 2011. Analisis Usaha tani Melon (Studi Kasus di Desa Sidodadi, Kec. Sukosewu, Kab. Bojonegoro).