TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA POWER SUPPLY

LAPORAN TUGAS AKHIR
POWER SUPPLY

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Elektronika
Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T, M.T.

Asisten Praktikum:
Muhammad Arif Syarifudin
Muhammad Bagus Arifin

Oleh :
Dwitha Fajri Ramadhani

160533611410

Imtiyaz Zuhan Ahmad

160533611456

Krismon Nuvi Febriyanti


160533611454

Lala Falina Tumelisya

160533611429

Mega Laras Ningrum

160533611432

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
NOVEMBER 2016

TUGAS AKHIR POWER SUPPLY
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik komponen pada Power Supply.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja Power Supply.

3. Mahasiswa dapat merakit rangkaian Power Supply.

1.2 Pendahuluan
Teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha utuk
menciptakan sesuatu inovasi yang baru untuk dapat mempermudah aktivitasnya, hal ini lah yang
mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk
mempermudah kegiatan manusia dalam suatu fungsi tertentu. Begitu juga dalam membuat
rangkaian Power Supply.
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus
listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam
elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu. Catu
daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok listrik energi untuk
satu atau lebih beban listrik.
Untuk memahami pengertian catu-daya atau power supply sebaiknya kita lebih mengarah
pada sumber daya dc yang dapat menjalankan peralatan elektronika secara langsung, meskipun
mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga suatu ggl agar tetap meskipun
beban berubah-ubah. Energi yang paling mudah tersedia, yaitu arus bolak-balik, harus diubah
(disearahkan) menjadi dc berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus diratakan (disaring)
menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan (arus) dc juga memerlukan regulasi
tegangan agar dapat menjalankan rangkaian elektronika dengan sebaik-baiknya.

Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ;
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya, selain
menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian tersebut
dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut antara lain : sakelar, sekering
(fuse), lampu indicator, voltmeter dan amperemeter, jack dan plug, Printed Circuit Board (PCB),
kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama maupun komponen pendukung sama sama
berperan penting dalam rangkaian catu daya.

2

1.3 Dasar Teori
Catu daya (power supply) disebut juga sebagai adaptor adalah sumber tegangan DC yang
digunakan untuk memberikan tegangan atau daya kepada berbagai rangkaian elektronika yang
membutuhkan tegangan DC agar dapat beroperasi. Rangkaian pokok dari catu daya tidak lain
adalah suatu penyearah yakni suatu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi
sinyal searah (DC).
Catu daya linear simetris (polaritas ganda) merupakan rangkaian catu daya yang
menghasilkan keluaran berupa polaritas ganda, yaitu: tegangan positif terhadap ground dan
tegangan negatif terhadap ground. Rangkaian catu daya linear simetris secara umum dibangun
dari komponen trafo step down CT sebagai penurun tegangan dan mempunyai bagian sekunder

simetris, rangkaian dioda penyearah berupa sistem jembatan (bridge system), filter dan rangkaian
regulator menggunakan IC dengan seri 7812 sebagai regulator tegangan positif dan 7912 sebagai
regulator tegangan negatif.
Regulator tegangan dengan menggunakan komponen utama IC (integrated circuit)
mempunyai keuntungan karena lebih kompak (praktis) dan umumnya menghasilkan
penyetabilan tegangan yang lebih baik. Fungsi-fungsi seperti pengontrol, sampling, komparator,
referensi, dan proteksi yang tadinya dikerjakan oleh komponen diskrit, sekarang semuanya
dirangkai dan dikemas dalam IC. Ada beberapa jenis IC yang menghasilkan tegangan keluaran
tetap baik positip maupun negatip, ada pula yang menghasilkan tegangan keluaran yang dapat
diatur. IC regulator tegangan tipe LM78xx (series) menghasilkan tegangan tetap positip,
sedangkant ipe LM79xx (series) menghasilkan tegangan tetap negatif.

1.3.1 Transformator (Trafo)
Fungsi transformator ini sangat diperlukan sekali
dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Karena
Trafo adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.
Di sini transformator berperan dalam menyalurkan
tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan yang rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula

transformator merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin listrik statis.

3

Transformator ini berbentuk empat persegi panjang dimana di dalamnya terdapat susunan pelat
baja berbentuk huruf E. Transformator terbuat dari bahan kawat tembaga (email) berukuran kecil
yang melilit pelat tersebut yang membentuk lilitan primer dan lilitan sekunder. Transformator
bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana apabila terjadi suatu
perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder
dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (GGL) induksi dan arus induksi. Nah,agar selalu
terjadi perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik
(AC).
Di dalam perkembangannya terdapat bermacam-macam jenis transformator atau trafo dan
mempunyai berbagai fungsi, diantaranya : Trafo Adaptor, Trafo IF ( Frekuensi Menengah ),
Trafo Step Up / Step Down, Trafo OT ( Out Put )
Berikut ini contoh fungsi transformator yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari :
- Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan tegangan AC, trafo jenis
ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan pada perangkat elektronika
seperti trafo inverter monitor LCD, trafo inverter TV, dll.
- Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk menurunkan tegangan

AC, contoh pemakaiannya pada adaptor.

1.3.2 Dioda
Dalam elektronika, dioda adalah salah satu jenis komponen aktif yang berfungsi
sebagai komponen penyearah. Dioda terbuat dari semikonduktor jenis silikon dan
germanium. Dioda disusun menggunakan semikonduktor jenis p sebagai kutub
positif (+) dan semikonduktor jenis n sebagai kutub negatif (-).
Karena dioda termasuk komponen aktif, arus listrik yang mengalir dari
sambungan p ke sambungan n akan dilewatkan jika tegangan listrik yang
dilewatkan pada dioda berbahan silikon minimal 0,7 volt dan pada dioda berbahan germanium
minimal 0,3 volt.
Dioda juga berfungsi sebagai sakelar dalam rentang tegangan rendah. Sebagai contoh pada dioda
jenis silikon, jika tegangan kurang dari 0,7 volt tegangan tidak dilewatkan dan jika tegangan
lebih besar dari 0,7 volt tegangan dilewatkan. Kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik
4

satu arah yang dimilikinya.Dioda dibagi dalam beberapa jenis yaitu dioda penyearah, dioda
zener, dan dioda foto.
Pada dioda penyearah, jika arus listrik yang lewat searah dengan arah dioda yaitu dari potensial
tinggi ke potensial rendah, dan tegangan bernilai lebih besar dari tegangan minimum dioda, arus

akan dilewarkan. Namun jika dioda dipasang berkebalikan dengan arah arus listrik, dioda
berfungsi untuk menghambat arus listrik yang lewat.
Kapasitas dioada memiliki batas, sehingga jika tegangan disambungan n jauh lebih besar dari
pada tengan di sambungan p, puluhan atau ratusan volt, kemungkinan dioda akan breakdown
karena tidak mampu menahan aliran arus listrik.
Dioda penyearah antara lain digunakan untuk menyearahkan arus listrik bolak-balik pada
transformator dan mencegah arus berbalik arah dalam rangkaian elektronika.
Fungsi Dioda : Penyearah (dioda bridge), Penstabil tegangan (dioda zener), Pengaman /sekering,
sebagai rangkaian clipper (untuk memangkas/membuang level sinyal yang ada di atas atau di
bawah level tegangan tertentu), sebagai rangkaian clamper (untuk menambahkan komponen dc
kepada suatu sinyal ac), Pengganda tegangan, sebagai indikator, (LED), sebagai sensor panas
(aplikasi pada rangkaian power amplifier), sebagai sensor cahaya, (dioda photo), sebagai
rangkaian VCO (voltage controlled oscilator) (dioda varactor).
Dioda mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC), memiliki 2 cara :
Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
Dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang menjadi tegangan DC hanya
siklus positif tegangan AC saja.Sedangkan pada saat siklus negatifnya dioda mengalami panjar
balik (reverse bias) sehingga tegangan beban menjadi nol.
Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
Dioda akan bekerja secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan

negatif. Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan
transformator yang dipakai. Untuk transformator dengan CT (Center Tap) menggunakan 2 dioda
saja sebagai penyearahnya sedangkan untuk transformator biasa digunakan jembatan dioda
(dioda bridge).

5

Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan
sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama.
Dioda Bridge
Adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi
sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena
didalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan
saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier/penyearah jembatan).
Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang
penuh, jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki
noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat elektronika
modern, karena memang memiliki kinerja yang baik.
1.3.3 Kapasitor
Kapasitor terdiri dari dua lempengan konduktor yang dijembatani oleh sebuha dielektrik yang

terbuat dari bahan tertentu. Pada dasarnya kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik
pada jangka waktu tertentu. Fungsi dari kapasitor secara spesifik tergantung dari bahan dielektrik
dari kapasitor itu sendiri. Misal kapasitor dielektrik berbahan kertas dan keramik banyak
digunakan untuk rangkaian radio frekuensi seperti isolator, pemancar dan penerima radio, dll.
Kapasitor Elco
Digunakan untuk rangkaian filter dan kopling sebuah penguat
atau amplifier. Banyak dipilih sebagai rangkaian penyaring
(filter) karena memiliki nilai kapasitas paling tinggi diantara jenis
kapasitor lainnya. Fungsi kapasitor dan kegunaannya antara lain
sebagai kopling penghubung antara rangkaian, sebagai penyaring atau filter untuk meredam
tegangan ripple pada rangkaian power supply, sebagai peredam noise pada rangkaian, sebagai
penghemat daya listrik PLN, sebagai pelindung saklar dari loncatan api pada saat terhubung
terutama pada tegangan tinggi, dan lain-lain.

1.3.4 Resistor
Salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa
6

terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding

dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm, Fungsi resistor adalah sebagai
pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, untuk menahan
sebagian arus listirk agar sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika, untuk menurunkan
tegangan sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika, untuk membagi tegangan, dan untuk
membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor dan
kondensator.

1.3.5 Transistor
Adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya
(BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor
memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

1.3.6 IC Regulator

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya
yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai
dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai
dari penguat, switching, pengontrol hingga media penyimpanan.
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah
Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap
ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah

7

Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah
tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

1.3.7 Potensiometer
Adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan
(salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan
untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada
penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat
digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

1.4 Pembahasan
1.4.1 Alat dan Bahan

No

Alat

1.

Setrika

8.

Obeng

2.

Solder

9.

Steelwool / ampelas

3.

Bor PCB

10.

Baskom

4.

Cutter

11.

Gergaji

5.

Atraktor (Penyedot Timah)

12.

Timah

6.

Multitester

7.

Tang Potong

8

No

Bahan

Jumlah

1.

PCB

1 buah

2.

Dioda 1N4007

4 buah

3.

IC 7812

1 buah

4.

IC 7912

1 buah

5.

TIP 142

1 buah

6.

TIP 147

1 buah

7.

Resistor 3,3 KΩ

2 buah

8.

Potensio B50K

2 buah

9.

Kapasitor Elco 6800µf / 50 V

2 buah

10.

Kapasitor Elco 10 µf / 25 V

4 buah

11.

Penjepit buaya

3 buah

12.

Transformator 18V

1 buah

13.

Jumper

Secukupnya

14.

Kabel 3 Warna (sedang)

Secukupnya

15.

FeryClorid

Secukupnya

1.4.2 Proses Pembuatan
1.

Board PCB digergaji sesuai dengan ukuran rangkaian

2.

Gosok PCB dengan Steelwool, NB : Menggosok dengan searah

3.

Setelah PCB digosok, kemudian ambil rangkaian jalur yang telah
di print dan tempelkan pada PCB tersebut, kemudian setrika
dengan cara menekan dan menggosok setrika dengan panas
ukuran sedang hingga rangkaian jalur tersebut menempel
sempurna.

4.

Kemudian ambil air di baskom, celupkan layout PCB dan biarkan
kertas print mengelupas sedikit, lalu tarik pelan-pelan kertas
tersebut hingga terlepas dari PCB, setelah itu gosok pelan-pelan
sisa kertas yang masih menempel pada PCB dengan tangan.

9

5.

Campurkan larutan feryclorid pada air hangat secukupnya, masukkan PCB dan biarkan
kurang lebih 1 jam hingga lapisan tembaga diluar jalur hilang, lalu angkat PCB.

6.

Biarkan PCB kering, lalu gosok PCB dengan menggunakan steelwool atau ampelas.

7.

Setelah PCB digosok dengan ampelas, tempelkan print
gambar rangkaian komponen di posisi PCB yang tanpa jalur,
kemudian lubangi PCB sesuai dengan jalur yang dibutuhkan
dengan menggunakan bor.

8.

PCB siap dirangkai dengan komponen.

9.

Rangkai komponen satu per satu di PCB yang telah ditempeli
gambar rangkaian dari mulai yang terkecil seperti dioda,
resistor, dan lain-lain, kemudian masukkan kaki-kakinya ke
lubang yang telah dibor, lalu potong kaki komponen nya sesuai
dengan kebutuhan, solder dengan timah hingga matang,
apabila salah solder, dapat memanaskan solderan yang telah
matang kemudian di sedot dengan menggunakan alat penyedot
timah (Atraktor). Untuk potensio dihubungkan dengan jumper,
dan penjepit buaya disolder dengan ujung kabel 3 warna lalu
ujung lainnya di solder ke PCB. NB : jangan sampai ada
solderan

yang

terhubung

dengan

yang

lain

karena

mengakibatkan korslet dan dapat merusak komponen tersebut.
10. Rangkaian power supply siap dites.

10

1.4.3 Prinsip Kerja
Rangkaian Power Supply ini
adalah rangkaian power supply
dengan tegangan output yang
dapat diatur dengan maksimal
tegangan output adalah 12 VDC.
Tegangan 220 VAC dari jala-jala
listrik PLN akan masuk terlebih
dahulu ke dalam trafo step down.
Fungsi

trafo

tersebut

akan

menurunkan tegangan dari 220
VAC

menjadi

15

VAC.

Kemudian tegangan 15 VAC
tersebut akan masuk ke dalam
rangkain dioda bridge. Susunan
diode bridge pada rangkaian
power supply ini menggunakan
konfigurasi 4 dioda 1N4007 yang
disusun dengan konfigurasi dioda
bridge. Fungsi dioda bridge disini
adalah

sebagai

penyearah

gelombang penuh. Sehingga akan
diperoleh output berupa tegangan
DC 18 V. Setelah diarahkan,
tegangan
masuk

tersebut
ke

dalam

kemudian
kapasitor

elektrolit (Elco) dengan kapasitor
6800 µf 50V, yang berfungsi
sebagai filter tegangan. Kegunaan rangkaian filter ini adalah untuk mengurangi noise atau ripple
yang dihasilkan dari rangkaian penyearah. Semakin besar nilai kapasitas kapasitor tersebut maka
tegangan output yang dihasilkan juga akan semakin halus. Tegangan yang sudah melalui proses

11

filtrasi akan menuju ke resistor yang digunakan untuk menghambat tegangan atau membagi
tegangan agar menghasilkan tegangan yang lebih kecil, kemudian tegangan tersebut masuk ke
transistor. Dalam rangkaian tersebut terdapat dua jenis transistor, yaitu transistor PNP dengan
tipe TIP 147 yang bekerja pada area tegangan positif, dan transistor NPN dengan TIP 142 yang
bekerja pada area tegangan negatif. Kedua transistor tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu
sebagai penguat arus. Setelah dikuatkan lalu tegangan masuk ke IC Regulator 12 Volt, dengan IC
7812 untuk 12 Volt Positif dan IC 7912 untuk 12 Volt Negatif, setelah itu tegangan 12 volt
tersebut masuk ke potensio yang berfungsi untuk mengatur level tegangan output positif yang
dapat dilakukan dengan mengatur potentiometer di bagian tegangan positif 7812, sedangkan
untuk mengatur level tegangan output negatif dapat dilakukan dengan mengatur potentiometer
pada bagian negatif 7912. Setelah tegangan masuk ke potensio di filtrasi dengan kapasitor elco
10 µf 25V agar menghasilkan tegangan output DC yang lebih murni dan halus.

1.4.4 Kelebihan dan Kekurangan
1.4.4.1 Kelebihan :
1. Biaya pembuatan lebih murah
2. Waktu pengerjaan lebih singkat
3. Kemungkinan terjadi kesalahan sangat kecil
4. Rangkaian sederhana dengan sedikit komponen, sehingga ukuran lebih kecil dan
simpel
5. Power supply yang ini dapat mengatur tegangan output sesuai keinginan dengan
memutar knop potensiometer
6. Tegangan output yang dihasilkan ganda yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-ground
memiliki nilai yang sama
7. Tegangan Vmax 12V +, 12V –
1.4.4.2 Kekurangan :
1. Tidak mampu memberikan tegangan yang tinggi
2. Jumlah tegangan Vmax relatif kecil, yaitu sebesar 24 V

12

1.5 Kesimpulan
Power supply mampu memberikan output ganda dengan tegangan output simetris saling
berkebalikan terhadap ground (positif, negatif dan ground) dimana level tegangan pada terminal
positif dan negatif terhadap titik referensi (ground) sama tetapi berkebalikan 180°.
Power supply simetris ini sering dibutuhkan pada perangkat elektronika seperti power
amplifier, komputer dan lainnya. bagian utama rangkaian dasar power supply simetris dapat
dibangun menggunakan transformator CT dan dioda yang disusun jembatan (bridge). Tegangan
output pada Power supply simetris dapat di atur (adjustment). Prinsip kerja rangkaian Power
supply simetris adalah menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi 15volt DC, mengubah
tegangan bolak-balik/AC menjadi tegangan searah/DC dan dan menjadikan output yang
dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-ground memiliki nilai yang sama.
1.6 Daftar Pustaka
Kho, Dickson, 2014. Pengertian Trafo dan Prinsip Kerjanya, http://teknikelektronika.com/
pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/, diakses pada tanggal 2 Desember, pukul 16:00
WIB.
Wikipedia, Diode, https://id.wikipedia.org/wiki/Diode, diakses pada tanggal 2 Desember, pukul
17:50 WIB.
Angga, Rida, 2014. Fungsi Kapasitor Pada Rangkaian Elektronika, http://skemaku.com/fungsikapasitor-pada-rangkaian-elektronika/, diakses pada tanggal 2 Desember, pukul 18:56 WIB.
Rangkaian Elektronika, 2012. Pengertian dan fungsi resistor, http://rangkaianelektronika.info
/pengertian-dan-fungsi-resistor/, diakses pada tanggal 2 Desember, pukul 19:00 WIB.
Wikipedia,

Transistor,

https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor,

diakses

pada

tanggal

2

Desember, pukul 20:00 WIB.
Kho, Dickson, 2014. Jenis-jenis IC Voltage Regulator, http://teknikelektronika.com/jenis-icvoltage-regulator-pengatur-tegangan/, diakses pada tanggal 2 Desember, pukul 20:20 WIB.
Wikipedia, Potensiometer, https://id.wikipedia.org/wiki/Potensiometer, diakses pada tanggal 2
Desember, pukul 21:00 WIB.

13