Perubahan PDL Seragam dinas Militer dala
TUGAS BUDAYA KONTEMPORER
PERUBAHAN SERAGAM MILITER SESUAI TUNTUTAN
ZAMAN (PRAMODERN-MODERN DAN POST
MODERNISME) PADA PAKAIAN DINAS LAPANGAN
BAYU ARI SADEWO
1807 1012 0005
MUHAMMAD HANIF MUSLIM
1807 1012 0012
MUHAMMAD PRADANTO ASTOWO
1807 1012 0010
BAKTIAR
1807 1012 0017
MUHAMMAD JAKA EFENDI
1807 1012 0015
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
SASTRA RUSSIA-2012
BANDUNG
1. PENDAHULUAN
Perubahan zaman selalu membawa dampak positif dan negative pada sisi semua
kehidupan manusia, oleh karenanya manusia senantiasa berubah secara tidak sadar
ataupun sadar, perubahan merupakan suatu tuntutan yang manusia alami dan dari
perubahan itulah maka terjadi suatu elemen pula yang berubah sesuai menuntut apa
tujuan menuju perubahan yang lebih baik lagi, tapi di satu sisi pasti ada efek negative
yang terjadi atas tuntunan perubahan tersebut.
Ambilah contoh suatu perubahan besar yang terjadi pada umat manusia secara
luas, seperti revolusi industri di Britania Raya, Perubahan besar-besaran pada sector
manufaktur di tingkat secara makro itu di satu sisi awalnya sangat menguntungkan
pengusaha dan penanam modal guna efisiensi penggunaan modal yang ada, namun
seperti itulah manusia, tidak akan pernah sempurna, revolusi tersebut menghasilkan
gejolak-gejolak social yang terjadi. Seperti munculnya ide Marxisme di jerman, yang
membuat jurang pemisah antara sang pemegang modal dan pekerja. Serta memicu
bentrokan bentrokan diseluruh dunia atas nama melawan perjuangan beda kelas.
Di sisi militer, banyak juga hal yang menarik tentang perubahan-perubahan demi
tuntunan kemajuan zaman dan keadaan, seperti kita lihat pada masa-masa awal manusia
menggunakan kuda sebagai Kavaleri(Serbuan cepat/Ujung tombak) namun masa
sekarang adalah hal yang konyol jika sebuah kesatuan menyerbu pasukan musuh dengan
kuda, mereka bisa saja terbabat habis,namun zaman sekarang militer menggunakan
mesin, bisa saja itu merupakan tank, satuan lapis baja guna memimpin serbuan posisi
musuh.
Manfaat karya penelitian yang kami buat ini adalah sebuah perjalanan panjang
kebutuhan sandang manusia-manusia perang, dari zaman pra-Modern, Modern dan Post
Modern, banyak aspek yang akan kita sorot pada salah satu kebutuhan primer manusia ini
dan banyak fakta-fakta yang kita ungkapkan tentang baju-baju yang mereka pakai dalam
masa pengabdian di tubuh kesatuan militer mereka masing-masing. Lalu mengapa kita
harus meneliti tentang pakaian tempur? Pakaian tempur pada dasarnya adalah pakaian
dengan kualitas terbaik, agar membuat yang memakai para serdadu di lapangan merasa
percaya diri dan teguh dalam menjalani misi-misi dan perintah yang diberikan
Pakaian pula dibuat untuk mempercantik diri, dan juga membuat diri kita menjadi
lebih nyaman dalam penugasan, maka dari itu dalam kesempatan ini kita akan memasuki
sebuah fakta-fakta yang ada tentang pergerakan pakaian tempur dari masa ke masa.
2. PEMBAHASAN
Apa Itu Seragam Dinasan Lapangan
Pada makalah ini kami akan membahas tentang perubahan Seragam dinasan
lapangan yang di pakai oleh para petempur secara garis beras melalui tiga masa fase-fase
utama. Diantaranya adalah seperti yang masa yang kita pelajari di kelas budaya
kontemporer yakni mengenai masa pra-modern, modern dan post modern, tentu sangat
menarik membahas masalah ini, mengapa? Karena pakaian adalah sesuatu yang erat
dengan budaya-budaya si pemakai tersebut. Tetapi tidak hanya pada budaya nya juga,
melainakn masih sangat banyak sekali factor-faktor yang akan membawa mengapa suatu
tentara Negara X akan mengenakan pakaian X,
Seragam Dinas Lapangan(PDL)
adalah salah satu seragam yang dikenakan
oleh personel tentara aktif yang berada di
lapangan atau sedang bertugas dalam situasi
lapangan(bukan kerja pada administrasi
markas). Seragam ini sangat membantu si
pemakainya
tentara
tersebut
untuk
mengerjakan tugas-tugas yang ia lakukan.
setiap Negara mempunyai ciri-ciri dalam
penggunaan seragam oleh satuan tentara nya
masing-masing, banyak factor yang
membuat pakaian dinas lapangan menjadi
sangat variatif dan banyak macamnya, salah
satunya adalah factor geografi letak diamana
Negara tersebut berada dan landscape
alamnya membuat kebutuhan berbeda dengan negaara lain yang
mempunyai landscape yang berbeda pula.
Setiap masa pemakaian jenis-jenis seragam secara garis
besar dapat dibagi menjadi tiga bagian. Masa Pra-Modernisme,
Modernisme dan Post-Modernisme, setiap masa-masanya
mempunyai kekhasanya sendiri-sendiri, namun dari pembagian
waktu sejarah seragam secara garis besar menjadi tiga yang seperti
di jelaksakn di atas terdapat beberapa turunan-turunan kembali.
Turunan-turunan kecil tersebut menjelaskan lebih detail dari
zaman-zamannya.
Contoh pakaian dinas lapangan Post-Modern. Dengan teknologi tinggi dan
peralatan lengkap selalu siap menjawab tantangan yang semakin sulit dan rumit
pada masa post modern dewasa ini. Contoh di atas ada pakaian tempur pasukan
Perancis(Atas) contoh pakaian dinas pada Masa Imperium Romawi, Seorang
Centurion(Komandan batalyon) dalam posisi siap dan peralatan lengkap
2.1Masa Pra-Modern
2.1.1
Sparta dan Generasi yunani
Pada masa itu seragam militer masih sangat berwarna, warna pada zaman dahulu
adalah identitas suatu bangsa yang membuatnya makin variatif dan banyak berbagai
macam, contoh mudahnya adalah lihat bagaiaman pakaian bangsa Sparta pada Film
Garapan Holywood yang berjudul “300”, meskipun banyak kefiktifan di dalamnya
terutama tentang sosok pasukan Persia yang di gambarkan seperti monster sangat seram
dan buruk rupa.
Gambar di samping menunjukan Contoh
pasukan Persia yang dalam posisi bertahan
sekaligus menyerang balik dengan cara
melepaskan anak panah ke posisi pasukan
yunani. Pada zaman antic seperti masa-masa
Perang yunani-persia pertama, pakaian tempur
masih menggunakan warna-warna yang sangat
mencolok, pada zaman tersebut dipercaya
bahwasanya warna yang keren dan mentereng
dapat membuat pasukan musuh getar mentalnya.
Oleh karena itu pada masa itu digunakan pakaian
yang tidak perduli akan landscape yang ada.
Sementara itu di sebelah kanan halaman menunjukan pakaian
bangsa Yunani suku Sparta, jika di bandingkan dengan
kelengkapan pasukan Persia, pasukan yunani pada awal masa
perang sangat tidak siap, kurangnya ilmu dalam peperangan. Bisa
dilihat pada gambar tersebut bahwasanya pasukanya hanya
memakai kain,tombak dan perisai besar, sangat kontras jika
dibandingkan dengan orang-orang Persia yang sudah siap alat dan
taktik. Bukan itu saja, jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan
Persia yang sudah siap alat, pasukan Sparta tetapi dikenal
keberanianya oleh para pasukan Persia.
Bangsa Yunani pada zaman dahulu adalah sebuah bangsa yang
luas, terbagi dalam beberapa wilayah kesukuan masing-masing,
sejarah pun mencatat bahwasanya suku yang termasuk paling
berani dan tidak takut mati adalah bangsa Sparta. Namun karena
kurangnya alat yang digunakan serta seragam yang tidak
melindungi dirinya secara baik, beberapa kali pasukan Persia
dapat memukul mundur pasukan Sparta dalam pertempuran pada
perang Yunani-Persia periode pertama.
2.1.2 ROMAWI DAN BIZANTIUM
Sengaja kami buat sub-judul ini dengaan huruf besar, karena inilah salah satu
Kekuatan Militer masa Pra-Modern yang dapat menggilas seperempat luas dunia, di
kenal atas kecerdikan strategi dan kemajuan peradaban yang dibawanya pula.
Pada masa Romawi, Kemiliteran Berkembang pesat, begitu juga dengan seragam
yang mereka pakai dalam kelengkapan mereka untuk berperang, pada di kesatuan
pasukan-pasukan Romawi ini banyak beberapa perubahan, Inovasi dan macam-macam
pakaian tempur yang ada pada salah satu kekaisaran terluas dan terbesar di muka bumi.
Sudah terlihat perbedaan yang cukup dominan pada pakaian tempur yang di pakai
pada zaman romawi ini, seperti corak perisai yang lebih ramai dan baju yang lebih kuat
untuk dipakai di medan pertempuran pun dibuat lebih ringan, dengan metode chain steel
armor, yang mana artinya memberi perlindungan seperti rantai kecil-kecil, dua gambar di
atas adalah baju tempur di atas adalah pasukan romawi kelas II atau III, pasukan yang
menjaga kemanan kota atau dalam masa pertempuran dinamakan sebagai light spearmen,
mereka dipersenjatai dengan tombak,
`Pada masa ini warna tidak sembarangan dipakai oleh bangsa romawi seperti dua
contoh gambar di atas, gambar yang ada pada sebelah kanan adalah pasukan dari
kesatuan yang lebih elit, bisa dilihat dari lebih bagusnya perisai dan helm yang lebih
menutup muka dan pula ada pelindung kelamin, besi yang bergantungan warna emas
pada tengah tengah posisi selangkangan berguna melindungi kelamin, sementara pasukan
disebelah nya tidak mempunyai pelindungan pada posisi vital kelaminya. Dan bentuk
perisai yang lebih simple.
Seperti yang sudah dijabarkan pada halaman sebelumnya, bahwasanya pasukan
kelas dua bangsa romawi seperti diberikan peralatan perang dan seragam yang kelas dua
pula sesuai dengan kesatuan dan kemampuan setiap kesatuanya masing-masing.
Selanjutnya kami akan jabarkan pasukan romawi kelas-I(Elite) dan akan ditunjukan
banyak perbedaan yang bisa dilihat dari sisi kelengkapan mereka.
Gambar disamping ini adalah salah satu prajurit kelas I romawi, disini
terdapat lekat budaya romawi pada pilihan warna yang ada pada seragam mereka,
warna merah digambarkan sebagai warna unik dan berkesan berani, pada budaya
romawi merah juga adalah warna kehormatan,kebesaran(keagungan) dan symbol
jagoan pada budaya romawi kuno,disini terlihat sebuah baju besi yang sudah
sangat kuat telah di aplikasikan guna mendukung perlindungan badan si prajurit
tersebut dari terjangan panah maupun hujaman pedang pada bagian vital organ
tubuh sehingga memberikan perlindungan yang lebih prima.
Sementara itu gambar di sebelah kiri
halaman ini adalah pasukan elit romawi berpangkat
legiuner, yang mana pangkatnya lebih rendah
daripada pangkat gambar yang ada di atas sebelah
kanan. Secara sekilas perbedaanya adalah dari warna
yang dipakai sang prajurit tersebut, jika bangsa
romawi menggunakan warna merah sebagai warna
keagungan dan dipakai untuk tentara elit saja serta
para
perwiranya.
Sedangkan
untuk
para
Legiuner(setingkat Sersan/Kopral) tidak digunakan
warna kebesaran yaitu menggunakan warna putih
polos, disini di gambarkan bahwasanya para prajurit
romawi kuno dari zaman dahulu sudah sangat
mengerti tentang kepangkatan, walaupun belum
sekompleks sekarang, namun mereka sudah
menerapkanya dalam skala penuh, pemilihan warna
pakaian adalah bukti bahwa mereka sudah
menerapkan tentang kepangkatan(Hierarki).
Gambar di sebelah kanan
adalah seorang perwira komandan
Centurion(Berkekuatan 1000 pasukan), dilihat perbedaanya adalah ia
memakai seragam yang jauh lebih mewah, ia adalah pemimpin pasukan
khusus elit pengawal istana Caesar di roma, prajurit elit ini dibekasli
dengan peralatan pendukung terbaik, baju zirah kualitas terbaik dan unsur
mewah sangat melekat padanya, coba perhatikan warna emas yang ada
pada bordiran mereka, fakta menariknya adalah bahwasanya mereka
menggunakan benang emas untuk merajut bordiran hiasan pada seorang
centurion tersebut, sangat berkesan mewah, sangat diakui kualifasi tempur yang mereka
miliki, karena keselamatan Caesar sendiri ada di tangan mereka.
2.1.3 Zaman Pertengahan(Era Perang salib)
Kemudian kita pindah ke era berikutnya, menuju suatu masa ketika berhadapan dua
kekuatan besar dunia, apalagi kalau bukan salah satu perseturuan panjang dalam sejarah
umat manusia, ya zaman zaman perang Salib, dimana kedua kekuatan besar Islam Dan
Kristen bertempur memperbutkan kemenangan atas control kota suci Jerusalem, saling
rebut dan saling bunuh itu telah banyak memakan korban, di tambah lagi lamanya waktu
peperangan sampai beberapa abad, mau tidak mau mestilah dilakukan modernisasi pada
seluruh arsenal peperangan, termasuk juga pada alat sandang para perajurit yang
bertempur mereka membuktikan siapa yang paling baik peralatanya.
Pada bagian ini kita akan membahas dua garis besar, seragam tentara islam dan
seragam tentara salib dan masing-masing pihak memiliki banyak fraksi-fraksinya sendiri.
Pada pakaian perang salib ini yang paling kontras daripada pakaian seragam yang
digunakan sebelum-sebelumnya adalah banyaknya symbol agama pada seragam tentara
mereka, ya pasti memang begitu dikarenakan perang salib ini sendiri terjadi dikarenakan
perang terhadap dua agama besar dunia.
2.1.4
Fraksi Salib(Negara-negara eropa Kristen)
Pada sisi ini, sisi Kristen terdapat banyak pejuang-pejuang tempur dari berbagai
Negara Kristen di dunia eropa yang bergabung demi memerangi orang-orang muslim,
siapa yang tidak kenal dengan Knight Templar, salah satu pasukan yang hebat yang
bertarung di sisi Kristen pada perang salib ini. Masih banyak lagi bangsa-bangsa lain
yang berperang pada masa Perang salib ini, salah satu yang terkenal juga adalah fraksi
dari perancis atau Negara-negara konfederasi jerman, mereka semua berdatangan untuk
menolong sesame bangsa Kristen memerangi orang muslim untuk merebut Jerusalem,
kota suci bagi tiga agama besar dunia.
Gambar disamping adalah sosok pasukan salib dari fraksi
Knight templar, mereka jelas mengenakan pakaian identitas kesatuanya,
salib berwarna merah berarti adalah pasukan asal inggris. Putih adalah
makna kesucian, maka itu di pakai dalam pertempuran yang mengatas
namakan agama masing-masing. Pasukan ini menurut sejarah
mempunyai reputasi yang tinggi dalam medan pertempuran baik
reputasi keberhasilan mereka atau kekejeman mereka membantai
pasukan musuh yang tertawan. Maka dari itu terkadang mereka menjadi
momok tersendiri bagi pasukan lawan.
Tentu bisa kita lihat perbedaan antara ksatria inggris dan
ksatria dari Jerman(Prussia) mereka mengenakan warna hitam, perlu
di ingat kembali bahwasanya pada era-era dahulu warna menjadi
identitas suatu pasukan dari negaranya. Maka dari itu orang-orang
Prussia mengenakan warna salib hitam sebagai identitas mereka,
Pasukan Prussia ini pula juga sudah dikenal keberanianya, hamba
tuhan yang taat serta agamis, mereka terkadang lebih baik daripada
perlakuan dari saudara mereka orang-orang inggris, dan sedangkan
mengapa di pilih warna hitam? Dikarenakan hitam bagi Prussia
adalah sebuah warna kehormatan, seperti warna merah marun pada
pasukan sebelumnya yaitu Romawi.
2.1.5
Fraksi Islam
Pada masa perang Salib, pasukan muslim menggunakan peralatan yang lebih
ringan, pedang yang lebih tajam, baju yang lebih tipis agar mereka dapat bergerak lebih
cepat dalam bertempur, disini terlihat perbedaan budaya pertempuran antara orang eropa
dan Orang Asia(Timur tengah), mungkin dikarenakan atas medan yang lebih tandus iklim
yang lebih panas, mereka lantas menggunakan baju yang lebih ringan dan tipis, tidak
pada bahan pakaian tempur mereka saja, warna pun lebih beragam dipakai oleh fraksifraksi Islam pada perang salib ini, Landscape medan perang yang gersang inilah yang
membuat pemilihan warna yang cerah oleh pasukan islam, mereka telah berpikir sampe
sejauh itu bahwasanya penggunaan warna cerah pada seragam mereka dapat lebih
membuat rasa tidak terlalu panas, dan pergerakan pun selalu lincah.
Hasil beberapa pertempuran pun membuat orang-orang islam mendapatkan
kemenangan telak, ada yang beranggapan di para sejarawan berpendapat bahwasnya
salah satu yang membuat Tentara Islam menang adalah mereka memakai pakaian yang
sesuai dalam peruntukanya berperang pada gurun seperti di medan pertempuran perang
salib mayoritas pertempuran terjadi pada wilayah gurun pasir nan gersang dan panas.
Namun seperti pula fraksi Kristen, Fraksi islam disini juga banyak bermacammacam dikarenakan perang salib adalah sebuah perang besar yang menyeret banyak
bangsa-bangsa di dunia. Maka di tubuh fraksi muslim pun terlihat perbedaan-perbedaan
dari baju yang dikenakan serta budaya
yang ada terdapat padanya. Mungkin
tanda yang paling jelas yang bisa kita
amati adalah tanda bulan sabit sebagai
tanda bahwasanya mereka adalah pasukan
dari kubu Islam.
Gambar disamping adalah sebuah
pembeda, bahwasanya bangsa
arab memakai pakaian pelindung
yang lebih ringan, sedangkan
orang eropa lebih memilih baju
yang berat.
seperti yang sudah kita bahas pada halaman
sebelumnya bahwasanya pasukan islam menggunakan
pakaian yang lebih simple dan ringan, sosok pasukan
yang ada di sebelah kanan kita inilah sosok pasukan
muslim dari afrika utara, pakaian yang dipakainya
adalah pakaian khas suku baduy(Beduin) yang hidup
dalam gaya hidup nomaden atau berpindah pindah untuk
mencari tanah yang lebih subur, pasukan ini mungkin
terlihat tidak siap untuk berperang, tapi reputasinya
jangan di tanyakan, pasukan ini sangat tidak takut mati
karena bagi muslim mati untuk agama adalah surga
telah dijanjikan kepadanya.
Gambar
di
sebelah
kanan
adalah
pasukan ummayah pada masa perang
salib,
sudah jadi khas tentara islam dalam
perang
salib ini adalah pakaian yang lebih
ringan,
seperti kita lihat pula pada gambar di
kanan
kita, tentara yang naik kuda disana
adalah
satuan pasukan elit umayah, lihat tetap
saja
tidak mengenakan pelindung khusus,
tapi
disini ada pengecualian pada foto
orang
ke dua di tengah-tengah, ia memakai
alat
lengkap,
armor
tebal.
Mengapa?
Dikarenakan ia adalah pengawal istana, pada istana pasti suhu lebih enak, tidak sepanas
di padang pasir di luar, maka demikan untuk melindungi istana sultan maka sang
pengawal memakai perlatan berat.
Tiga pasukan muslim, dan yang aneh bisakah
anda bayangkan pasukan yang berjalan kaki, adalah
pasukan perbantukan untuk cadangan jika keadaan genting dan mendesak. Baju mereka
hanya menggunakan balutan kain, sangat nyaman untuk menunggu perintah panggilan
untuk maju, dikarenakan pasukan ini senantiasa harus siaga.
2.2 MASA MODERN
Masa modern bisa di hitung saat terjadinya revolusi industri di Inggris, Revolusi
Industri menjadi sebagai mencetus terhadap nilai-nilai budaya modernism yang
merubah segala aspek kehidupan pada masa-masa kehidupan sebelumnya. Contoh
yang paling terlihat adanya perubahan konsep pada system pekerjaan pada pabrik.
Akibat terjadi revolusi industry, membuat tenaga manusia pada lini-lini produksi
tidak terlalu di pentingkan kembali karena sudah ada mesin dan sangat sanggup
dalam menggantikan manusia di lini pekerjaan.
Pada masa ini juga dikenal oleh istilah istilah baron, tuan tanah bangsawan, pada
satu sisi revolusi industry membuat kebradaan baron lebih di untungkan kembali
karena tidak perlu membayar gaji(upah) untuk membayar orang. Maka dari itu
timbiul pula beberapa pemberontakan atas nama jenjang kelas social.
Beberapa kisah-kisah revolusi yang paling terkenal akibat terjadinya revolusi
industi adalah, revolusi yang meledak di Perancis. Pada saat itu Masa yang marah
akan keserakahan kaum Bangsawan tinggi menyerbu penjara Bastile di paris,
Revolusi tersebut menyeret kaisar perancis sendiri dan akhirnya kaisar dan istrinya di
hukum pancung di tengah kota dengan metode Galutoline. Sungguh akhir yang sangat
tragis untuk sepasang bangsawan kaya yang terpandang
Revolusi industry juga membuat kemajuan yang tidak terbendungkan, di sisi
seragam kemiliteran, seragam makin dibuat dengan indah dan desain-desain
revolusioner serta yang memakainya pun tampak jauh lebih gagah, membuat Negara
makin tinggi prestigenya dalam dunia kemiliteran, kemudian Atas adanya revolusi
industry pula maka konsep pertempuran abad 17 dan 18 lebih mematikan, konsep
yang merubah drastic jalanya pertempuran adalah setelah dikembangkanya beberapa
macam meriam-meriam yang dahsyat untuk menggempur posisi lawan. Mulai pada
era Modern ini mulai lah penggunaan konsep perang industri.
2.2.1
ABAD 17. KONSEP LINE INFANTRY DAN KEJAYAAN WARNA.
Pada masa-masa ini terdapat
suatu konsep-konsep baru dalam dunia pertempuran, saat pada akhir abad 15
ditemukanya musket(senapan kuno) maka dari sana ditemukan konsep baru untuk
menembak dalam bentuk barisan guna menambah korban dan guna ketepatan mengenai
sasaran pada target, tapi bukan disitu saja yang unik pada konsep line infantry ini. Pada
zaman ini terkenal dengan penggunaan warna yang mencolok, tidak peduli pada keadaan
alam sekitar, warna sebagai representasi suatu bangsa menjadi hal yang di patenkan pada
masa itu. Karena seperti sama alasan sebelumnya, warna adalah identitas dan kebanggan
dalam suatu bangsa, suatu ketentaraan bangsa.
Seperti contoh gambar-gambar di atas maupun bawah masing-masing dari kiri
atas adalah tentara Prussia(Jerman),Perancis dan pasukan inggris dengan redcoat
kebangganya. Era pada masa Line Infatry dinamakan sebagai masa-masa Bright Colour
Uniform, dikarenakan pada masa itu tentara menggunakan seragam yang warnanya
sangat cerah tergantung dengan warna sesuai kebangsaan mereka tersebut juga. Masa
pada awal modern ini sangat berbeda dengan masa dewasa post
modern kini, bisa kita bayangkan bagaimana tentara yang
berperang di medan padang rumput hijau luas tapi memakai
seragam warna merah cerah seperti prajurit inggris.
Contoh gambar Pasukan Inggris dari Korps Infantry,
perhatikanlah warna yang mereka pakai, merah adalah warna
kebanggan bangsa inggris, maka dari itu pakaian yang mereka
pakai adalah warna tersebut. Terkenal dengan istilah Red Coat
pasukan Inggris mempunyai reputasi di pertempuran sangat
tinggi, berkat keahlian mereka dalam bertempur
Gambar disebelah adalah contoh pasukan Inggrisskotlandia, salah satu pasukan elit pada satuan militer inggris,
pasukan dengan nilai bertempur yang tinggi, jangan lupakan
fakta lainya, tetap mereka mempertahankan adat skotlandianya.
Perhatikan pada sarungnya dan motif biru yang menjadi khas
bangsa skotlandia. Dalam masa baktinya pada perang Napoleon,
pasukan ini terkenal handal, terutama dalam perang jarak dekat,
pasukan ini lebih bengis dalam pertempuran jarak dekat, mereka
cukup terlatih dalam pertempuran “Hand to hand combat” maka
jangan di Tanya bagaimana susahnya bangsa inggris dulu
menaklukan bangsa skotlandia.
Kemudian mari kita perhatikan gambar berikutnya, adalah pasukan
Infantry Reguler Perancis, pada zaman perang Napoleon, awal masamasa Modern, Pasukan Perancis berada di puncak kejayaanya, apa
pasal? Mereka mempunyai pemimpin yang sangat jenius, siapa lagi
kalau bukan Napoleon Bonaparte, Sama Seperti tentara Inggris, pasukan
perancis kesanya menggunakan seragam yang bertentangan dengan
medan perang sekitar, namun disinilah keunikan awal zaman Modern,
Manusia sangat suka pada warna, maka dari semua tentara di dunia pasti
menunjukan seragamnya dengan warna yang cerah dan sesuai dengan warna bendera
nasionalnya.
2.2.2 Akhir dari warna-warna cerah
Memasuki abad 19 akhir, kemajuan di dunia pun semakin maju, banyak evolusirevolusi yang mewarnai kemajuan dunia,
seperti pada abad 19 akhir sudah mulai
ditemukanya Transportasi kereta api salah satu kemajuan yang berarti dalam kemajuan
teknologi umat manusia, tidak sampai situ saja kemajuan ini terus menerus semakin liar
mencari apa yang bisa di rubah untuk menuju fase yang lebih baik.
Mulailah dicetuskanya sebuah inovasi baru di bidang militer, khususnya pada
dunia seragam tentara, memang warna cerah pada seragam lapangan sangat keren,
mentereng dan mempunyai nilai prestige yang besar, namun, seragam ini sangat tidak
cocok pada pertempuran modern, akhirnya beberapa Negara di dunia berpikir untuk
mengganti seragam satuan tentara mereka dengan warna yang hampir sama dengan
keadaan alam medan perangnya, mulai lah dipikirkan bahwasanya jika pemilihan warna
yang cocok adalah salah satu pula kunci kemenangan dalam pertempuran guna berkamuflase dengan alam sekitar, dari titik ini Negara kemudian tidak membutuhkan lagi
keren-kerenan dilapangan tempur. Melainkan orientasinya pun berubah menjadi kepada
seberapa efektifkah warna seragam dalam peng-aplikasian di medan perang.
Seperti pada Era Perang Dunia pertama, adalah moment dicatanya, penggunaan
seragam yang tidak menggunakan warna cerah. Pihak sekutu dari Inggris memilih
seragam berwarna khaki, sementara pihak Prancis menggunakan warna biru muda, tidak
seperti biru tua pada perang napoleon, biru muda disini sangatlah gampang berbaur
dengan alam sekitar lapangan. Pada Pihak Jerman pun demikian, mereka menggunakan
warna seragam abu-abu, medan tempur eropa lebih kepada perang dengan landscape
tidak cerah, cenderung berawan, maka pilihan pihak jerman untuk memilih warna abuabu bisa juga kita bilang pilihan yang tepat. Warna abu-abu seragam tentara jerman itu
pun digunakan dalam waktu yang panjang, seperti kita ketahui bahwasanya tentara
Jerman memakai seragam kebanggan mereka warna abu-abu itu
hingga sampai Perang dunia ke dua meletus,
Biru Perancis
Pada masa-masa perang dunia pertama, Perancis memilih
seragam yang berwarna biru, sesuai dengan warisan sebelumnya
seperti kita ketahui pada masa-masa perang napoleon, warna biru
yang kontras digunakan, kemudian pada masa PD-1 prancis
mengadaptasi warna biru yang lebih suram agar dapat dengan baik
bersatu dengan landscape medan tempur
Coklat Amerika-Inggris
Jika pihak prancis menggunakan seragam warna biru, lain
pihak di pihak amerika dan inggris, tentara amerika dan inggris
pada PD-I menggunakan seragam yang mirip, tak lupa helm yang
sama persis dengan pihak inggris pula, tetapi jika di perhatikan
seksama mereka memilih warna yang pas untuk bertempur di
medan eropa, seperti kita ketahui bahwasanya mayoritas medan
tempur eropa pada PD-I adalah tanah terbuka, bukan padang
rumput, padang rumput telah hancur karena bombardemen hebat
dari artileri kedua belah pihak, medan tanah yang mayoritas
berwarna coklat pun menjadi serasi dengan seragam mereka.
Abu-abu Jerman
Warna gelap yang jerman pilih adalah warna abu-abu,
mengapa memilih warna abu-abu, seperti yang kita ketahui
sebelumnya bahwasanya tentara jerman menjunjung tinggi warna
hitam, karena warisan bangsa Prussia yang menjadi cikal bakal
Jerman modern, warna ini pun dapat beradaptasi dengan baik di
palagan perang dunia ke dua, alam eropa yang kebanyakan berkabut dapat
menyembunyikan tentara jerman dengan baik.
2.2.3
Pengadaptasian Pola pada seragam
Pola Pertama yang diterapkan pada seragam adalah pola
pasukan payung jerman pada perang dunia ke-ii. Pola ini
memadukan lingkungan sekitar agar para pasukan payung dapat
masuk ke daerah musuh dengan mudah, pada taraf pertama
penggunaan pola ini menggunakan pola unik, dimana mayoritas
pembentukan polanya adalah warna kotak-kotak coklat dan di
blend dengan warna hijau.
Faktanya Pasukan Jerman adalah salah satu pencetus ide
revolusioner dengan penggunaan pola pada militer mereka secara
luas, bahkan mereka sudah menggunakan pola seragam dalam
warna berbeda dan untuk musim yang berbeda pula, ide yang
dituangkan jerman inilah yang kemudian membuat dunia
kemudian mencoba untuk membuat pola pada seragam tentara
mereka, maka sejak itu tentara di seluruh dunia pun mengganti
seragamnya untuk keperluan kelancaran bertempur.
Sebenarnya masih banyak pula loreng loreng lainya yang
ada pada dinasan militer dunia pada masa itu, contoh selanjutnya
adalah loreng pola “Duck Hunter” yang terkenal pada era perang
dunia kedua, jika kita melihat tentara modern sekarang,
sesungguhnya pada zaman itu belum diterapkan pola-pola
demikian, pola pada perang dunia ke dua masih menggunakan
pola dot gabungan gabungan dot(bulatan) dan warna warna yang dipadukan. Seperti
contoh Seragam Marinir Amerika pada perang dunia ke dua ini.
2.2.3.1 Seragam pola Loreng paling banyak di pakai
2.2.3.1.1
British DPM Pattern
Apakah anda pernah berpikir, apa nama seragam lapangan yang
di pakai tni kita? Kita selama ini menganggap seragam ini hanya
memanggil nama seragamnya dengan istilah loreng TNI. Namun
sebenernya seluruh seragam di dunia memiliki nama, itulah yang di
pakai anggota TNI kita, salah satu seragam yang di aplikasikan secara
luas oleh berbagai macam tentara di dunia, mengapa dipilih DPM
Inggris, karena perpaduan warnanya adalah yang paling cocok untuk di
pakai di hutan-hutan dunia, dan kebanyakan pula menganggap bahwa
seragam ini keren, sehingga memilih untuk menggunakanya.
Terlihat sangat mirip, Foto di sebelah kanan ini adalah seragam
tugas lapangan TNI-AD, hampir sama dengan DPM British, mengapa
TNI memilih model pakaian inggris, dikarenakan hutan di Indonesia
umumnya hijau gelap, banyak ditemukan hutan hujan, oleh karenanya
pada pedalaman hutan seperti papua dan sumatera, warna ini sangat
bagus untuk melakukan penyamaran dengan alam dan tidak gampang
terlihat oleh musuh, meskipun begitu tentatara kita juga mengenakan
DPM dua warna untuk tugas di Lebanon, pengecualianya adalah untuk
tugas ke luar negeri di libanon, pasukan TNI menggunakan warna
adaptasi gurun, berwarna kuning coklat dan coklat tua.
2.3 Masa Post-Modern
Inovasi makin Kreatif dalam adaptasi alam, sekaligus dalam hal prestige mode.
Masa Post-Modern adalah masa yang sangat dinamis, semua perubahan di semua
lini mengalami perubahan, mengapa? Dikarenakan tuntutan dunia menghendaki
perubahan yang sangat cepat dalam hal apapun, inovasi, perbaikan untuk menuju terbaik
dikebut di semua lini, era millennium ini adalah dimana manusia menyaksikan dimanamana terjadi perubahan, termasuk ide-ide terbaru pada manusia juga untuk menuntut
perubahan sangat cepat pergerakanya. Pada masa millennium dewasa ini terkenal dengan
sebutan era Digital, semua system digital mengalami kemajuan sangat cepat. Kita amati
bagaimana semua alat elektronik gadget dan lain-lainya semakin canggih.
Begitu pula dengan seragam lapangan, dalam topic kali ini kita akan membahas
secara dalam bagaimana seragam zaman post modern ini mengalami kemajuan pesat,
ditemukanya konsep “Pixelated” dalam seragam, membuat lebih mudah menyatu dengan
alam, tetapi bukan berarti pula pola-pola lama benar benar ditinggalkan juga, pola yang
paling terkenal pada dewasa ini adalah “Multicam” pola ini bukan pola pixelated yang
terkenal, tetapi sangat bisa bersatu ke alam juga, sungguh sebuah desain hebat.
Gambar di bawah ini adaptasi mengunakan seragam pola Multicam, seragam ini
sekarang banyak dipakai kesatuan di dunia, dapat di lihat di gambar, tentara
yang berdiri di antara batu-batu ini terlihat sama dengan medan tempurnya, itu
berarti multicam sudah terbukti efektif dalam penggunaan di medan lapangan.
2.3.1 PIXELATED dan MULTICAM
2.3.1.1 Pixelated, “ACUPAT”
Seragam ini diperkenalkan pertama kali kepada tentara
Amerika pada perang irak yang di dominasi oleh pertempuran
urban. Warna abu-abu sangat bagus untuk pertempuran dalam
kota, dan pada pembuktianya ternyata, seragam ini sangat bagus
pula untuk pertempuran padang pasir juga, dikarenakan pada
pertempuran padang pasir kurang lebih warnanya sama.
Meskipun ada seragam khusus untuk pertempuran padang pasir,
namun Acupat secara mudahnya dapat melaksanakan misi-misi
untuk penyamaran pada medan gurun.
2.3.2 THE MIGHTY MULTICAM
Seragam yang digunakan banyak tentara di dunia,
seragam yang dapat menyatu ke medan tempur meskipun
malam hari, seragam yang mempunyai sedikit turunan guna
menjawab kebutuhan adaptif dalam medan perang, ialah
Multicam. Pada masa post-Modern ini telah dilahirkan
salah satu seragam handal, di dunia militer menjadi budaya
baru, seperti military pop. Personel pun sangat suka pada
seragam ini dikarenakan modenya juga membuat yang
memakainya semakin gagah.
Fakta lucu tentang seragam Multicam adalah,
sebenarnya Pola multicam pernah di tawarkan kepada
Kemenhan Amerika untuk seragam baru, namun di tolak, baru pada tahun 2013 setelah
diteliti faktanya adalah seragam ini seragam yang paling adaptif dalam medan tempur.
Bagaimana mungkin sebuah seragam yang bagus di medan tempur namun malah pernah
di tolak.
3. KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran, manusia juga merupakan makhluk
social yang sangat rumit, ada ahli yang berpendapat bahwasanya jika manusia tidak di
ciptakan maka mungkin keadaan bumi tidak akan pernah berubah dan tetap asri seperti
pertama kali di ciptakan. Tetapi di satu sisi manusia tidak serta merta selalu merusak,
manusia sejatinya adalah makhluk yang selali berinovasi dan melakukan perbaikan di
semua lini. Seperti halnya dalam penggunaan seragam, pada zaman purba manusia hanya
menggunakan kulit untuk berpakaian, namun kemudian di rancanglah seragam untuk bala
tentara(Petarung) dari umat manusia untuk membunuh dan menerima perintah dari
atasanya(komandanya/Rajanya)
Dahulu manusia menggunakan baju seragam militer untuk melindungi dirinya tentu
saja fungsi utamanya, namun kemudian bala tentara umat manusia mulai beralih kepada
penyesuaian adaptasi medan yang sesuai dengan pertempuran yang terjadi, seperti kita
perhatikan selalu saja pada zaman dahulu manusia menggunakan warna-warna yang
cerah atau kebanggan mereka untuk berperang, namun tidak memikirkan bagaimana
kondisi medan dan vegetasi sekitarnya.
Kemudian pada depanya, mulailah di pikirkan untuk menggunakan baju yang lebih
menyatu kepada alam sekitar, meskipun begitu tetap saja memilih warna yang bagus
untuk kebanggaan(Pride), namun sebagaimana mungkin makin ke massa sekarang ini
pakain tempur pun dibuat semakin ringkas, aman dan nyaman. Dan sangat menyatu pada
vegetasi alam sekitar di medan tugas.
4. Daftar Pustaka.
Atkinson, Charles Francis (1911). "Uniforms". In Chisholm, Hugh. Encyclopædia
Britannica 27(11th ed.). Cambridge University Press. pp. 582–593.
Bueno, José María (1983), El Ejército de Alfonso XIII - La Infantería de Línea (in
Spanish), Madrid: Barreira, p. 26, ISBN 84-86071-02-X
Elliott, Jane E. (2002), Some did it for civilisation, some did it for their country: a
revised view of the boxer war, Chinese University Press, p. 126, ISBN 962-996066-4, retrieved 2010-06-28
Kannik, Preben (1968), Military Uniforms of the World, London,: Blandford P.,
p. 147, ISBN 0713704829
Lanxin Xiang (2003), The origins of the Boxer War: a multinational study,
Psychology Press, p. 207, ISBN 0-7007-1563-0, retrieved 2010-06-28 (scroll
down to next page from 206 to get to 208)
Pfanner, Toni (March 2004), "Military uniforms and the law of
war" (PDF), International Review of the Red Cross (IRRC) 86 (853): 93–124
Asquith, Stuart (1981), New Model Army 1645-60 (illustrated ed.), Osprey,
p. 32, ISBN 9780850453850
PERUBAHAN SERAGAM MILITER SESUAI TUNTUTAN
ZAMAN (PRAMODERN-MODERN DAN POST
MODERNISME) PADA PAKAIAN DINAS LAPANGAN
BAYU ARI SADEWO
1807 1012 0005
MUHAMMAD HANIF MUSLIM
1807 1012 0012
MUHAMMAD PRADANTO ASTOWO
1807 1012 0010
BAKTIAR
1807 1012 0017
MUHAMMAD JAKA EFENDI
1807 1012 0015
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
SASTRA RUSSIA-2012
BANDUNG
1. PENDAHULUAN
Perubahan zaman selalu membawa dampak positif dan negative pada sisi semua
kehidupan manusia, oleh karenanya manusia senantiasa berubah secara tidak sadar
ataupun sadar, perubahan merupakan suatu tuntutan yang manusia alami dan dari
perubahan itulah maka terjadi suatu elemen pula yang berubah sesuai menuntut apa
tujuan menuju perubahan yang lebih baik lagi, tapi di satu sisi pasti ada efek negative
yang terjadi atas tuntunan perubahan tersebut.
Ambilah contoh suatu perubahan besar yang terjadi pada umat manusia secara
luas, seperti revolusi industri di Britania Raya, Perubahan besar-besaran pada sector
manufaktur di tingkat secara makro itu di satu sisi awalnya sangat menguntungkan
pengusaha dan penanam modal guna efisiensi penggunaan modal yang ada, namun
seperti itulah manusia, tidak akan pernah sempurna, revolusi tersebut menghasilkan
gejolak-gejolak social yang terjadi. Seperti munculnya ide Marxisme di jerman, yang
membuat jurang pemisah antara sang pemegang modal dan pekerja. Serta memicu
bentrokan bentrokan diseluruh dunia atas nama melawan perjuangan beda kelas.
Di sisi militer, banyak juga hal yang menarik tentang perubahan-perubahan demi
tuntunan kemajuan zaman dan keadaan, seperti kita lihat pada masa-masa awal manusia
menggunakan kuda sebagai Kavaleri(Serbuan cepat/Ujung tombak) namun masa
sekarang adalah hal yang konyol jika sebuah kesatuan menyerbu pasukan musuh dengan
kuda, mereka bisa saja terbabat habis,namun zaman sekarang militer menggunakan
mesin, bisa saja itu merupakan tank, satuan lapis baja guna memimpin serbuan posisi
musuh.
Manfaat karya penelitian yang kami buat ini adalah sebuah perjalanan panjang
kebutuhan sandang manusia-manusia perang, dari zaman pra-Modern, Modern dan Post
Modern, banyak aspek yang akan kita sorot pada salah satu kebutuhan primer manusia ini
dan banyak fakta-fakta yang kita ungkapkan tentang baju-baju yang mereka pakai dalam
masa pengabdian di tubuh kesatuan militer mereka masing-masing. Lalu mengapa kita
harus meneliti tentang pakaian tempur? Pakaian tempur pada dasarnya adalah pakaian
dengan kualitas terbaik, agar membuat yang memakai para serdadu di lapangan merasa
percaya diri dan teguh dalam menjalani misi-misi dan perintah yang diberikan
Pakaian pula dibuat untuk mempercantik diri, dan juga membuat diri kita menjadi
lebih nyaman dalam penugasan, maka dari itu dalam kesempatan ini kita akan memasuki
sebuah fakta-fakta yang ada tentang pergerakan pakaian tempur dari masa ke masa.
2. PEMBAHASAN
Apa Itu Seragam Dinasan Lapangan
Pada makalah ini kami akan membahas tentang perubahan Seragam dinasan
lapangan yang di pakai oleh para petempur secara garis beras melalui tiga masa fase-fase
utama. Diantaranya adalah seperti yang masa yang kita pelajari di kelas budaya
kontemporer yakni mengenai masa pra-modern, modern dan post modern, tentu sangat
menarik membahas masalah ini, mengapa? Karena pakaian adalah sesuatu yang erat
dengan budaya-budaya si pemakai tersebut. Tetapi tidak hanya pada budaya nya juga,
melainakn masih sangat banyak sekali factor-faktor yang akan membawa mengapa suatu
tentara Negara X akan mengenakan pakaian X,
Seragam Dinas Lapangan(PDL)
adalah salah satu seragam yang dikenakan
oleh personel tentara aktif yang berada di
lapangan atau sedang bertugas dalam situasi
lapangan(bukan kerja pada administrasi
markas). Seragam ini sangat membantu si
pemakainya
tentara
tersebut
untuk
mengerjakan tugas-tugas yang ia lakukan.
setiap Negara mempunyai ciri-ciri dalam
penggunaan seragam oleh satuan tentara nya
masing-masing, banyak factor yang
membuat pakaian dinas lapangan menjadi
sangat variatif dan banyak macamnya, salah
satunya adalah factor geografi letak diamana
Negara tersebut berada dan landscape
alamnya membuat kebutuhan berbeda dengan negaara lain yang
mempunyai landscape yang berbeda pula.
Setiap masa pemakaian jenis-jenis seragam secara garis
besar dapat dibagi menjadi tiga bagian. Masa Pra-Modernisme,
Modernisme dan Post-Modernisme, setiap masa-masanya
mempunyai kekhasanya sendiri-sendiri, namun dari pembagian
waktu sejarah seragam secara garis besar menjadi tiga yang seperti
di jelaksakn di atas terdapat beberapa turunan-turunan kembali.
Turunan-turunan kecil tersebut menjelaskan lebih detail dari
zaman-zamannya.
Contoh pakaian dinas lapangan Post-Modern. Dengan teknologi tinggi dan
peralatan lengkap selalu siap menjawab tantangan yang semakin sulit dan rumit
pada masa post modern dewasa ini. Contoh di atas ada pakaian tempur pasukan
Perancis(Atas) contoh pakaian dinas pada Masa Imperium Romawi, Seorang
Centurion(Komandan batalyon) dalam posisi siap dan peralatan lengkap
2.1Masa Pra-Modern
2.1.1
Sparta dan Generasi yunani
Pada masa itu seragam militer masih sangat berwarna, warna pada zaman dahulu
adalah identitas suatu bangsa yang membuatnya makin variatif dan banyak berbagai
macam, contoh mudahnya adalah lihat bagaiaman pakaian bangsa Sparta pada Film
Garapan Holywood yang berjudul “300”, meskipun banyak kefiktifan di dalamnya
terutama tentang sosok pasukan Persia yang di gambarkan seperti monster sangat seram
dan buruk rupa.
Gambar di samping menunjukan Contoh
pasukan Persia yang dalam posisi bertahan
sekaligus menyerang balik dengan cara
melepaskan anak panah ke posisi pasukan
yunani. Pada zaman antic seperti masa-masa
Perang yunani-persia pertama, pakaian tempur
masih menggunakan warna-warna yang sangat
mencolok, pada zaman tersebut dipercaya
bahwasanya warna yang keren dan mentereng
dapat membuat pasukan musuh getar mentalnya.
Oleh karena itu pada masa itu digunakan pakaian
yang tidak perduli akan landscape yang ada.
Sementara itu di sebelah kanan halaman menunjukan pakaian
bangsa Yunani suku Sparta, jika di bandingkan dengan
kelengkapan pasukan Persia, pasukan yunani pada awal masa
perang sangat tidak siap, kurangnya ilmu dalam peperangan. Bisa
dilihat pada gambar tersebut bahwasanya pasukanya hanya
memakai kain,tombak dan perisai besar, sangat kontras jika
dibandingkan dengan orang-orang Persia yang sudah siap alat dan
taktik. Bukan itu saja, jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan
Persia yang sudah siap alat, pasukan Sparta tetapi dikenal
keberanianya oleh para pasukan Persia.
Bangsa Yunani pada zaman dahulu adalah sebuah bangsa yang
luas, terbagi dalam beberapa wilayah kesukuan masing-masing,
sejarah pun mencatat bahwasanya suku yang termasuk paling
berani dan tidak takut mati adalah bangsa Sparta. Namun karena
kurangnya alat yang digunakan serta seragam yang tidak
melindungi dirinya secara baik, beberapa kali pasukan Persia
dapat memukul mundur pasukan Sparta dalam pertempuran pada
perang Yunani-Persia periode pertama.
2.1.2 ROMAWI DAN BIZANTIUM
Sengaja kami buat sub-judul ini dengaan huruf besar, karena inilah salah satu
Kekuatan Militer masa Pra-Modern yang dapat menggilas seperempat luas dunia, di
kenal atas kecerdikan strategi dan kemajuan peradaban yang dibawanya pula.
Pada masa Romawi, Kemiliteran Berkembang pesat, begitu juga dengan seragam
yang mereka pakai dalam kelengkapan mereka untuk berperang, pada di kesatuan
pasukan-pasukan Romawi ini banyak beberapa perubahan, Inovasi dan macam-macam
pakaian tempur yang ada pada salah satu kekaisaran terluas dan terbesar di muka bumi.
Sudah terlihat perbedaan yang cukup dominan pada pakaian tempur yang di pakai
pada zaman romawi ini, seperti corak perisai yang lebih ramai dan baju yang lebih kuat
untuk dipakai di medan pertempuran pun dibuat lebih ringan, dengan metode chain steel
armor, yang mana artinya memberi perlindungan seperti rantai kecil-kecil, dua gambar di
atas adalah baju tempur di atas adalah pasukan romawi kelas II atau III, pasukan yang
menjaga kemanan kota atau dalam masa pertempuran dinamakan sebagai light spearmen,
mereka dipersenjatai dengan tombak,
`Pada masa ini warna tidak sembarangan dipakai oleh bangsa romawi seperti dua
contoh gambar di atas, gambar yang ada pada sebelah kanan adalah pasukan dari
kesatuan yang lebih elit, bisa dilihat dari lebih bagusnya perisai dan helm yang lebih
menutup muka dan pula ada pelindung kelamin, besi yang bergantungan warna emas
pada tengah tengah posisi selangkangan berguna melindungi kelamin, sementara pasukan
disebelah nya tidak mempunyai pelindungan pada posisi vital kelaminya. Dan bentuk
perisai yang lebih simple.
Seperti yang sudah dijabarkan pada halaman sebelumnya, bahwasanya pasukan
kelas dua bangsa romawi seperti diberikan peralatan perang dan seragam yang kelas dua
pula sesuai dengan kesatuan dan kemampuan setiap kesatuanya masing-masing.
Selanjutnya kami akan jabarkan pasukan romawi kelas-I(Elite) dan akan ditunjukan
banyak perbedaan yang bisa dilihat dari sisi kelengkapan mereka.
Gambar disamping ini adalah salah satu prajurit kelas I romawi, disini
terdapat lekat budaya romawi pada pilihan warna yang ada pada seragam mereka,
warna merah digambarkan sebagai warna unik dan berkesan berani, pada budaya
romawi merah juga adalah warna kehormatan,kebesaran(keagungan) dan symbol
jagoan pada budaya romawi kuno,disini terlihat sebuah baju besi yang sudah
sangat kuat telah di aplikasikan guna mendukung perlindungan badan si prajurit
tersebut dari terjangan panah maupun hujaman pedang pada bagian vital organ
tubuh sehingga memberikan perlindungan yang lebih prima.
Sementara itu gambar di sebelah kiri
halaman ini adalah pasukan elit romawi berpangkat
legiuner, yang mana pangkatnya lebih rendah
daripada pangkat gambar yang ada di atas sebelah
kanan. Secara sekilas perbedaanya adalah dari warna
yang dipakai sang prajurit tersebut, jika bangsa
romawi menggunakan warna merah sebagai warna
keagungan dan dipakai untuk tentara elit saja serta
para
perwiranya.
Sedangkan
untuk
para
Legiuner(setingkat Sersan/Kopral) tidak digunakan
warna kebesaran yaitu menggunakan warna putih
polos, disini di gambarkan bahwasanya para prajurit
romawi kuno dari zaman dahulu sudah sangat
mengerti tentang kepangkatan, walaupun belum
sekompleks sekarang, namun mereka sudah
menerapkanya dalam skala penuh, pemilihan warna
pakaian adalah bukti bahwa mereka sudah
menerapkan tentang kepangkatan(Hierarki).
Gambar di sebelah kanan
adalah seorang perwira komandan
Centurion(Berkekuatan 1000 pasukan), dilihat perbedaanya adalah ia
memakai seragam yang jauh lebih mewah, ia adalah pemimpin pasukan
khusus elit pengawal istana Caesar di roma, prajurit elit ini dibekasli
dengan peralatan pendukung terbaik, baju zirah kualitas terbaik dan unsur
mewah sangat melekat padanya, coba perhatikan warna emas yang ada
pada bordiran mereka, fakta menariknya adalah bahwasanya mereka
menggunakan benang emas untuk merajut bordiran hiasan pada seorang
centurion tersebut, sangat berkesan mewah, sangat diakui kualifasi tempur yang mereka
miliki, karena keselamatan Caesar sendiri ada di tangan mereka.
2.1.3 Zaman Pertengahan(Era Perang salib)
Kemudian kita pindah ke era berikutnya, menuju suatu masa ketika berhadapan dua
kekuatan besar dunia, apalagi kalau bukan salah satu perseturuan panjang dalam sejarah
umat manusia, ya zaman zaman perang Salib, dimana kedua kekuatan besar Islam Dan
Kristen bertempur memperbutkan kemenangan atas control kota suci Jerusalem, saling
rebut dan saling bunuh itu telah banyak memakan korban, di tambah lagi lamanya waktu
peperangan sampai beberapa abad, mau tidak mau mestilah dilakukan modernisasi pada
seluruh arsenal peperangan, termasuk juga pada alat sandang para perajurit yang
bertempur mereka membuktikan siapa yang paling baik peralatanya.
Pada bagian ini kita akan membahas dua garis besar, seragam tentara islam dan
seragam tentara salib dan masing-masing pihak memiliki banyak fraksi-fraksinya sendiri.
Pada pakaian perang salib ini yang paling kontras daripada pakaian seragam yang
digunakan sebelum-sebelumnya adalah banyaknya symbol agama pada seragam tentara
mereka, ya pasti memang begitu dikarenakan perang salib ini sendiri terjadi dikarenakan
perang terhadap dua agama besar dunia.
2.1.4
Fraksi Salib(Negara-negara eropa Kristen)
Pada sisi ini, sisi Kristen terdapat banyak pejuang-pejuang tempur dari berbagai
Negara Kristen di dunia eropa yang bergabung demi memerangi orang-orang muslim,
siapa yang tidak kenal dengan Knight Templar, salah satu pasukan yang hebat yang
bertarung di sisi Kristen pada perang salib ini. Masih banyak lagi bangsa-bangsa lain
yang berperang pada masa Perang salib ini, salah satu yang terkenal juga adalah fraksi
dari perancis atau Negara-negara konfederasi jerman, mereka semua berdatangan untuk
menolong sesame bangsa Kristen memerangi orang muslim untuk merebut Jerusalem,
kota suci bagi tiga agama besar dunia.
Gambar disamping adalah sosok pasukan salib dari fraksi
Knight templar, mereka jelas mengenakan pakaian identitas kesatuanya,
salib berwarna merah berarti adalah pasukan asal inggris. Putih adalah
makna kesucian, maka itu di pakai dalam pertempuran yang mengatas
namakan agama masing-masing. Pasukan ini menurut sejarah
mempunyai reputasi yang tinggi dalam medan pertempuran baik
reputasi keberhasilan mereka atau kekejeman mereka membantai
pasukan musuh yang tertawan. Maka dari itu terkadang mereka menjadi
momok tersendiri bagi pasukan lawan.
Tentu bisa kita lihat perbedaan antara ksatria inggris dan
ksatria dari Jerman(Prussia) mereka mengenakan warna hitam, perlu
di ingat kembali bahwasanya pada era-era dahulu warna menjadi
identitas suatu pasukan dari negaranya. Maka dari itu orang-orang
Prussia mengenakan warna salib hitam sebagai identitas mereka,
Pasukan Prussia ini pula juga sudah dikenal keberanianya, hamba
tuhan yang taat serta agamis, mereka terkadang lebih baik daripada
perlakuan dari saudara mereka orang-orang inggris, dan sedangkan
mengapa di pilih warna hitam? Dikarenakan hitam bagi Prussia
adalah sebuah warna kehormatan, seperti warna merah marun pada
pasukan sebelumnya yaitu Romawi.
2.1.5
Fraksi Islam
Pada masa perang Salib, pasukan muslim menggunakan peralatan yang lebih
ringan, pedang yang lebih tajam, baju yang lebih tipis agar mereka dapat bergerak lebih
cepat dalam bertempur, disini terlihat perbedaan budaya pertempuran antara orang eropa
dan Orang Asia(Timur tengah), mungkin dikarenakan atas medan yang lebih tandus iklim
yang lebih panas, mereka lantas menggunakan baju yang lebih ringan dan tipis, tidak
pada bahan pakaian tempur mereka saja, warna pun lebih beragam dipakai oleh fraksifraksi Islam pada perang salib ini, Landscape medan perang yang gersang inilah yang
membuat pemilihan warna yang cerah oleh pasukan islam, mereka telah berpikir sampe
sejauh itu bahwasanya penggunaan warna cerah pada seragam mereka dapat lebih
membuat rasa tidak terlalu panas, dan pergerakan pun selalu lincah.
Hasil beberapa pertempuran pun membuat orang-orang islam mendapatkan
kemenangan telak, ada yang beranggapan di para sejarawan berpendapat bahwasnya
salah satu yang membuat Tentara Islam menang adalah mereka memakai pakaian yang
sesuai dalam peruntukanya berperang pada gurun seperti di medan pertempuran perang
salib mayoritas pertempuran terjadi pada wilayah gurun pasir nan gersang dan panas.
Namun seperti pula fraksi Kristen, Fraksi islam disini juga banyak bermacammacam dikarenakan perang salib adalah sebuah perang besar yang menyeret banyak
bangsa-bangsa di dunia. Maka di tubuh fraksi muslim pun terlihat perbedaan-perbedaan
dari baju yang dikenakan serta budaya
yang ada terdapat padanya. Mungkin
tanda yang paling jelas yang bisa kita
amati adalah tanda bulan sabit sebagai
tanda bahwasanya mereka adalah pasukan
dari kubu Islam.
Gambar disamping adalah sebuah
pembeda, bahwasanya bangsa
arab memakai pakaian pelindung
yang lebih ringan, sedangkan
orang eropa lebih memilih baju
yang berat.
seperti yang sudah kita bahas pada halaman
sebelumnya bahwasanya pasukan islam menggunakan
pakaian yang lebih simple dan ringan, sosok pasukan
yang ada di sebelah kanan kita inilah sosok pasukan
muslim dari afrika utara, pakaian yang dipakainya
adalah pakaian khas suku baduy(Beduin) yang hidup
dalam gaya hidup nomaden atau berpindah pindah untuk
mencari tanah yang lebih subur, pasukan ini mungkin
terlihat tidak siap untuk berperang, tapi reputasinya
jangan di tanyakan, pasukan ini sangat tidak takut mati
karena bagi muslim mati untuk agama adalah surga
telah dijanjikan kepadanya.
Gambar
di
sebelah
kanan
adalah
pasukan ummayah pada masa perang
salib,
sudah jadi khas tentara islam dalam
perang
salib ini adalah pakaian yang lebih
ringan,
seperti kita lihat pula pada gambar di
kanan
kita, tentara yang naik kuda disana
adalah
satuan pasukan elit umayah, lihat tetap
saja
tidak mengenakan pelindung khusus,
tapi
disini ada pengecualian pada foto
orang
ke dua di tengah-tengah, ia memakai
alat
lengkap,
armor
tebal.
Mengapa?
Dikarenakan ia adalah pengawal istana, pada istana pasti suhu lebih enak, tidak sepanas
di padang pasir di luar, maka demikan untuk melindungi istana sultan maka sang
pengawal memakai perlatan berat.
Tiga pasukan muslim, dan yang aneh bisakah
anda bayangkan pasukan yang berjalan kaki, adalah
pasukan perbantukan untuk cadangan jika keadaan genting dan mendesak. Baju mereka
hanya menggunakan balutan kain, sangat nyaman untuk menunggu perintah panggilan
untuk maju, dikarenakan pasukan ini senantiasa harus siaga.
2.2 MASA MODERN
Masa modern bisa di hitung saat terjadinya revolusi industri di Inggris, Revolusi
Industri menjadi sebagai mencetus terhadap nilai-nilai budaya modernism yang
merubah segala aspek kehidupan pada masa-masa kehidupan sebelumnya. Contoh
yang paling terlihat adanya perubahan konsep pada system pekerjaan pada pabrik.
Akibat terjadi revolusi industry, membuat tenaga manusia pada lini-lini produksi
tidak terlalu di pentingkan kembali karena sudah ada mesin dan sangat sanggup
dalam menggantikan manusia di lini pekerjaan.
Pada masa ini juga dikenal oleh istilah istilah baron, tuan tanah bangsawan, pada
satu sisi revolusi industry membuat kebradaan baron lebih di untungkan kembali
karena tidak perlu membayar gaji(upah) untuk membayar orang. Maka dari itu
timbiul pula beberapa pemberontakan atas nama jenjang kelas social.
Beberapa kisah-kisah revolusi yang paling terkenal akibat terjadinya revolusi
industi adalah, revolusi yang meledak di Perancis. Pada saat itu Masa yang marah
akan keserakahan kaum Bangsawan tinggi menyerbu penjara Bastile di paris,
Revolusi tersebut menyeret kaisar perancis sendiri dan akhirnya kaisar dan istrinya di
hukum pancung di tengah kota dengan metode Galutoline. Sungguh akhir yang sangat
tragis untuk sepasang bangsawan kaya yang terpandang
Revolusi industry juga membuat kemajuan yang tidak terbendungkan, di sisi
seragam kemiliteran, seragam makin dibuat dengan indah dan desain-desain
revolusioner serta yang memakainya pun tampak jauh lebih gagah, membuat Negara
makin tinggi prestigenya dalam dunia kemiliteran, kemudian Atas adanya revolusi
industry pula maka konsep pertempuran abad 17 dan 18 lebih mematikan, konsep
yang merubah drastic jalanya pertempuran adalah setelah dikembangkanya beberapa
macam meriam-meriam yang dahsyat untuk menggempur posisi lawan. Mulai pada
era Modern ini mulai lah penggunaan konsep perang industri.
2.2.1
ABAD 17. KONSEP LINE INFANTRY DAN KEJAYAAN WARNA.
Pada masa-masa ini terdapat
suatu konsep-konsep baru dalam dunia pertempuran, saat pada akhir abad 15
ditemukanya musket(senapan kuno) maka dari sana ditemukan konsep baru untuk
menembak dalam bentuk barisan guna menambah korban dan guna ketepatan mengenai
sasaran pada target, tapi bukan disitu saja yang unik pada konsep line infantry ini. Pada
zaman ini terkenal dengan penggunaan warna yang mencolok, tidak peduli pada keadaan
alam sekitar, warna sebagai representasi suatu bangsa menjadi hal yang di patenkan pada
masa itu. Karena seperti sama alasan sebelumnya, warna adalah identitas dan kebanggan
dalam suatu bangsa, suatu ketentaraan bangsa.
Seperti contoh gambar-gambar di atas maupun bawah masing-masing dari kiri
atas adalah tentara Prussia(Jerman),Perancis dan pasukan inggris dengan redcoat
kebangganya. Era pada masa Line Infatry dinamakan sebagai masa-masa Bright Colour
Uniform, dikarenakan pada masa itu tentara menggunakan seragam yang warnanya
sangat cerah tergantung dengan warna sesuai kebangsaan mereka tersebut juga. Masa
pada awal modern ini sangat berbeda dengan masa dewasa post
modern kini, bisa kita bayangkan bagaimana tentara yang
berperang di medan padang rumput hijau luas tapi memakai
seragam warna merah cerah seperti prajurit inggris.
Contoh gambar Pasukan Inggris dari Korps Infantry,
perhatikanlah warna yang mereka pakai, merah adalah warna
kebanggan bangsa inggris, maka dari itu pakaian yang mereka
pakai adalah warna tersebut. Terkenal dengan istilah Red Coat
pasukan Inggris mempunyai reputasi di pertempuran sangat
tinggi, berkat keahlian mereka dalam bertempur
Gambar disebelah adalah contoh pasukan Inggrisskotlandia, salah satu pasukan elit pada satuan militer inggris,
pasukan dengan nilai bertempur yang tinggi, jangan lupakan
fakta lainya, tetap mereka mempertahankan adat skotlandianya.
Perhatikan pada sarungnya dan motif biru yang menjadi khas
bangsa skotlandia. Dalam masa baktinya pada perang Napoleon,
pasukan ini terkenal handal, terutama dalam perang jarak dekat,
pasukan ini lebih bengis dalam pertempuran jarak dekat, mereka
cukup terlatih dalam pertempuran “Hand to hand combat” maka
jangan di Tanya bagaimana susahnya bangsa inggris dulu
menaklukan bangsa skotlandia.
Kemudian mari kita perhatikan gambar berikutnya, adalah pasukan
Infantry Reguler Perancis, pada zaman perang Napoleon, awal masamasa Modern, Pasukan Perancis berada di puncak kejayaanya, apa
pasal? Mereka mempunyai pemimpin yang sangat jenius, siapa lagi
kalau bukan Napoleon Bonaparte, Sama Seperti tentara Inggris, pasukan
perancis kesanya menggunakan seragam yang bertentangan dengan
medan perang sekitar, namun disinilah keunikan awal zaman Modern,
Manusia sangat suka pada warna, maka dari semua tentara di dunia pasti
menunjukan seragamnya dengan warna yang cerah dan sesuai dengan warna bendera
nasionalnya.
2.2.2 Akhir dari warna-warna cerah
Memasuki abad 19 akhir, kemajuan di dunia pun semakin maju, banyak evolusirevolusi yang mewarnai kemajuan dunia,
seperti pada abad 19 akhir sudah mulai
ditemukanya Transportasi kereta api salah satu kemajuan yang berarti dalam kemajuan
teknologi umat manusia, tidak sampai situ saja kemajuan ini terus menerus semakin liar
mencari apa yang bisa di rubah untuk menuju fase yang lebih baik.
Mulailah dicetuskanya sebuah inovasi baru di bidang militer, khususnya pada
dunia seragam tentara, memang warna cerah pada seragam lapangan sangat keren,
mentereng dan mempunyai nilai prestige yang besar, namun, seragam ini sangat tidak
cocok pada pertempuran modern, akhirnya beberapa Negara di dunia berpikir untuk
mengganti seragam satuan tentara mereka dengan warna yang hampir sama dengan
keadaan alam medan perangnya, mulai lah dipikirkan bahwasanya jika pemilihan warna
yang cocok adalah salah satu pula kunci kemenangan dalam pertempuran guna berkamuflase dengan alam sekitar, dari titik ini Negara kemudian tidak membutuhkan lagi
keren-kerenan dilapangan tempur. Melainkan orientasinya pun berubah menjadi kepada
seberapa efektifkah warna seragam dalam peng-aplikasian di medan perang.
Seperti pada Era Perang Dunia pertama, adalah moment dicatanya, penggunaan
seragam yang tidak menggunakan warna cerah. Pihak sekutu dari Inggris memilih
seragam berwarna khaki, sementara pihak Prancis menggunakan warna biru muda, tidak
seperti biru tua pada perang napoleon, biru muda disini sangatlah gampang berbaur
dengan alam sekitar lapangan. Pada Pihak Jerman pun demikian, mereka menggunakan
warna seragam abu-abu, medan tempur eropa lebih kepada perang dengan landscape
tidak cerah, cenderung berawan, maka pilihan pihak jerman untuk memilih warna abuabu bisa juga kita bilang pilihan yang tepat. Warna abu-abu seragam tentara jerman itu
pun digunakan dalam waktu yang panjang, seperti kita ketahui bahwasanya tentara
Jerman memakai seragam kebanggan mereka warna abu-abu itu
hingga sampai Perang dunia ke dua meletus,
Biru Perancis
Pada masa-masa perang dunia pertama, Perancis memilih
seragam yang berwarna biru, sesuai dengan warisan sebelumnya
seperti kita ketahui pada masa-masa perang napoleon, warna biru
yang kontras digunakan, kemudian pada masa PD-1 prancis
mengadaptasi warna biru yang lebih suram agar dapat dengan baik
bersatu dengan landscape medan tempur
Coklat Amerika-Inggris
Jika pihak prancis menggunakan seragam warna biru, lain
pihak di pihak amerika dan inggris, tentara amerika dan inggris
pada PD-I menggunakan seragam yang mirip, tak lupa helm yang
sama persis dengan pihak inggris pula, tetapi jika di perhatikan
seksama mereka memilih warna yang pas untuk bertempur di
medan eropa, seperti kita ketahui bahwasanya mayoritas medan
tempur eropa pada PD-I adalah tanah terbuka, bukan padang
rumput, padang rumput telah hancur karena bombardemen hebat
dari artileri kedua belah pihak, medan tanah yang mayoritas
berwarna coklat pun menjadi serasi dengan seragam mereka.
Abu-abu Jerman
Warna gelap yang jerman pilih adalah warna abu-abu,
mengapa memilih warna abu-abu, seperti yang kita ketahui
sebelumnya bahwasanya tentara jerman menjunjung tinggi warna
hitam, karena warisan bangsa Prussia yang menjadi cikal bakal
Jerman modern, warna ini pun dapat beradaptasi dengan baik di
palagan perang dunia ke dua, alam eropa yang kebanyakan berkabut dapat
menyembunyikan tentara jerman dengan baik.
2.2.3
Pengadaptasian Pola pada seragam
Pola Pertama yang diterapkan pada seragam adalah pola
pasukan payung jerman pada perang dunia ke-ii. Pola ini
memadukan lingkungan sekitar agar para pasukan payung dapat
masuk ke daerah musuh dengan mudah, pada taraf pertama
penggunaan pola ini menggunakan pola unik, dimana mayoritas
pembentukan polanya adalah warna kotak-kotak coklat dan di
blend dengan warna hijau.
Faktanya Pasukan Jerman adalah salah satu pencetus ide
revolusioner dengan penggunaan pola pada militer mereka secara
luas, bahkan mereka sudah menggunakan pola seragam dalam
warna berbeda dan untuk musim yang berbeda pula, ide yang
dituangkan jerman inilah yang kemudian membuat dunia
kemudian mencoba untuk membuat pola pada seragam tentara
mereka, maka sejak itu tentara di seluruh dunia pun mengganti
seragamnya untuk keperluan kelancaran bertempur.
Sebenarnya masih banyak pula loreng loreng lainya yang
ada pada dinasan militer dunia pada masa itu, contoh selanjutnya
adalah loreng pola “Duck Hunter” yang terkenal pada era perang
dunia kedua, jika kita melihat tentara modern sekarang,
sesungguhnya pada zaman itu belum diterapkan pola-pola
demikian, pola pada perang dunia ke dua masih menggunakan
pola dot gabungan gabungan dot(bulatan) dan warna warna yang dipadukan. Seperti
contoh Seragam Marinir Amerika pada perang dunia ke dua ini.
2.2.3.1 Seragam pola Loreng paling banyak di pakai
2.2.3.1.1
British DPM Pattern
Apakah anda pernah berpikir, apa nama seragam lapangan yang
di pakai tni kita? Kita selama ini menganggap seragam ini hanya
memanggil nama seragamnya dengan istilah loreng TNI. Namun
sebenernya seluruh seragam di dunia memiliki nama, itulah yang di
pakai anggota TNI kita, salah satu seragam yang di aplikasikan secara
luas oleh berbagai macam tentara di dunia, mengapa dipilih DPM
Inggris, karena perpaduan warnanya adalah yang paling cocok untuk di
pakai di hutan-hutan dunia, dan kebanyakan pula menganggap bahwa
seragam ini keren, sehingga memilih untuk menggunakanya.
Terlihat sangat mirip, Foto di sebelah kanan ini adalah seragam
tugas lapangan TNI-AD, hampir sama dengan DPM British, mengapa
TNI memilih model pakaian inggris, dikarenakan hutan di Indonesia
umumnya hijau gelap, banyak ditemukan hutan hujan, oleh karenanya
pada pedalaman hutan seperti papua dan sumatera, warna ini sangat
bagus untuk melakukan penyamaran dengan alam dan tidak gampang
terlihat oleh musuh, meskipun begitu tentatara kita juga mengenakan
DPM dua warna untuk tugas di Lebanon, pengecualianya adalah untuk
tugas ke luar negeri di libanon, pasukan TNI menggunakan warna
adaptasi gurun, berwarna kuning coklat dan coklat tua.
2.3 Masa Post-Modern
Inovasi makin Kreatif dalam adaptasi alam, sekaligus dalam hal prestige mode.
Masa Post-Modern adalah masa yang sangat dinamis, semua perubahan di semua
lini mengalami perubahan, mengapa? Dikarenakan tuntutan dunia menghendaki
perubahan yang sangat cepat dalam hal apapun, inovasi, perbaikan untuk menuju terbaik
dikebut di semua lini, era millennium ini adalah dimana manusia menyaksikan dimanamana terjadi perubahan, termasuk ide-ide terbaru pada manusia juga untuk menuntut
perubahan sangat cepat pergerakanya. Pada masa millennium dewasa ini terkenal dengan
sebutan era Digital, semua system digital mengalami kemajuan sangat cepat. Kita amati
bagaimana semua alat elektronik gadget dan lain-lainya semakin canggih.
Begitu pula dengan seragam lapangan, dalam topic kali ini kita akan membahas
secara dalam bagaimana seragam zaman post modern ini mengalami kemajuan pesat,
ditemukanya konsep “Pixelated” dalam seragam, membuat lebih mudah menyatu dengan
alam, tetapi bukan berarti pula pola-pola lama benar benar ditinggalkan juga, pola yang
paling terkenal pada dewasa ini adalah “Multicam” pola ini bukan pola pixelated yang
terkenal, tetapi sangat bisa bersatu ke alam juga, sungguh sebuah desain hebat.
Gambar di bawah ini adaptasi mengunakan seragam pola Multicam, seragam ini
sekarang banyak dipakai kesatuan di dunia, dapat di lihat di gambar, tentara
yang berdiri di antara batu-batu ini terlihat sama dengan medan tempurnya, itu
berarti multicam sudah terbukti efektif dalam penggunaan di medan lapangan.
2.3.1 PIXELATED dan MULTICAM
2.3.1.1 Pixelated, “ACUPAT”
Seragam ini diperkenalkan pertama kali kepada tentara
Amerika pada perang irak yang di dominasi oleh pertempuran
urban. Warna abu-abu sangat bagus untuk pertempuran dalam
kota, dan pada pembuktianya ternyata, seragam ini sangat bagus
pula untuk pertempuran padang pasir juga, dikarenakan pada
pertempuran padang pasir kurang lebih warnanya sama.
Meskipun ada seragam khusus untuk pertempuran padang pasir,
namun Acupat secara mudahnya dapat melaksanakan misi-misi
untuk penyamaran pada medan gurun.
2.3.2 THE MIGHTY MULTICAM
Seragam yang digunakan banyak tentara di dunia,
seragam yang dapat menyatu ke medan tempur meskipun
malam hari, seragam yang mempunyai sedikit turunan guna
menjawab kebutuhan adaptif dalam medan perang, ialah
Multicam. Pada masa post-Modern ini telah dilahirkan
salah satu seragam handal, di dunia militer menjadi budaya
baru, seperti military pop. Personel pun sangat suka pada
seragam ini dikarenakan modenya juga membuat yang
memakainya semakin gagah.
Fakta lucu tentang seragam Multicam adalah,
sebenarnya Pola multicam pernah di tawarkan kepada
Kemenhan Amerika untuk seragam baru, namun di tolak, baru pada tahun 2013 setelah
diteliti faktanya adalah seragam ini seragam yang paling adaptif dalam medan tempur.
Bagaimana mungkin sebuah seragam yang bagus di medan tempur namun malah pernah
di tolak.
3. KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran, manusia juga merupakan makhluk
social yang sangat rumit, ada ahli yang berpendapat bahwasanya jika manusia tidak di
ciptakan maka mungkin keadaan bumi tidak akan pernah berubah dan tetap asri seperti
pertama kali di ciptakan. Tetapi di satu sisi manusia tidak serta merta selalu merusak,
manusia sejatinya adalah makhluk yang selali berinovasi dan melakukan perbaikan di
semua lini. Seperti halnya dalam penggunaan seragam, pada zaman purba manusia hanya
menggunakan kulit untuk berpakaian, namun kemudian di rancanglah seragam untuk bala
tentara(Petarung) dari umat manusia untuk membunuh dan menerima perintah dari
atasanya(komandanya/Rajanya)
Dahulu manusia menggunakan baju seragam militer untuk melindungi dirinya tentu
saja fungsi utamanya, namun kemudian bala tentara umat manusia mulai beralih kepada
penyesuaian adaptasi medan yang sesuai dengan pertempuran yang terjadi, seperti kita
perhatikan selalu saja pada zaman dahulu manusia menggunakan warna-warna yang
cerah atau kebanggan mereka untuk berperang, namun tidak memikirkan bagaimana
kondisi medan dan vegetasi sekitarnya.
Kemudian pada depanya, mulailah di pikirkan untuk menggunakan baju yang lebih
menyatu kepada alam sekitar, meskipun begitu tetap saja memilih warna yang bagus
untuk kebanggaan(Pride), namun sebagaimana mungkin makin ke massa sekarang ini
pakain tempur pun dibuat semakin ringkas, aman dan nyaman. Dan sangat menyatu pada
vegetasi alam sekitar di medan tugas.
4. Daftar Pustaka.
Atkinson, Charles Francis (1911). "Uniforms". In Chisholm, Hugh. Encyclopædia
Britannica 27(11th ed.). Cambridge University Press. pp. 582–593.
Bueno, José María (1983), El Ejército de Alfonso XIII - La Infantería de Línea (in
Spanish), Madrid: Barreira, p. 26, ISBN 84-86071-02-X
Elliott, Jane E. (2002), Some did it for civilisation, some did it for their country: a
revised view of the boxer war, Chinese University Press, p. 126, ISBN 962-996066-4, retrieved 2010-06-28
Kannik, Preben (1968), Military Uniforms of the World, London,: Blandford P.,
p. 147, ISBN 0713704829
Lanxin Xiang (2003), The origins of the Boxer War: a multinational study,
Psychology Press, p. 207, ISBN 0-7007-1563-0, retrieved 2010-06-28 (scroll
down to next page from 206 to get to 208)
Pfanner, Toni (March 2004), "Military uniforms and the law of
war" (PDF), International Review of the Red Cross (IRRC) 86 (853): 93–124
Asquith, Stuart (1981), New Model Army 1645-60 (illustrated ed.), Osprey,
p. 32, ISBN 9780850453850