makalah bahasa inggris pada suatu .docx

TUGAS INDIVIDU
BAHASA INGGRIS
NIM : 105611108916
KELASA : 1C

FAKULTAS SOSPOL
PRODI ADMINISTRASI NEGARA
2016/1017

Kata pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang
berjudul “Bahasa Indonesia Adalah Bahasa Nasional”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada
mata kuliah Bahasa inggris. Saya menyadari sepenuhnya
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari apa yang
dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang saya miliki. Walaupun demikian, saya
berharap bahwa makalah ini dapat diterima dan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Akhir kata semoga makalah

ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi bagi para.

Makassar,30 September 2016

Daftar Isi
Kata
Pengantar.....................................................................................
...........1
Daftar
Isi.................................................................................................
........2
Bab 1
pendahuluan................................................................................
.........3
1.1 Latar
Belakang..................................................................................
.......3
1.2 Rumusan
masalah...................................................................................
.4

1.3 Tujuan...................................................................................
...................4
Bab 2
Pembahasan.................................................................................
........5
1. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
nasional.....................5-6
2. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggaan
nasional....6-8
Bab 3
Penutup........................................................................................
........9
1. Kesimpulan...........................................................................
...............9
2. Saran ...................................................................................
................9

Daftar
Pustaka.....................................................................................
.....10


Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara
lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa
yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di
dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat
ditinggalkan.
Fenomena negatif yang masih terjadi di tengah-tengah
masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut:

a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga
kemahirannya menggunakan bahasa Inggris walaupun mereka
tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak
menguasai bahasa
asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang
apabila tidak menguasai bahasa Indonesia.

c. Banyak orang Indonesia menganggap remeh bahasa
Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa
dirinya lebih menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai
daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing
(Inggris) dengan fasih walaupun penguasaan bahasa
Indonesianya kurang sempurna. Kenyataan-kenyataan tersebut
merupakan sikap pemakai bahasa Indonesia yang negatif dan
tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula pada
perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa
Indonesia menjadi pesimis, menganggap remeh, dan tidak
percaya kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan
pikiran dan perasaanya dengan lengkap, jelas, dan sempurna.
Kebanggaan terhadap bahasa Indonesia masih dalam tahap
pengujian dan merupakan persoalan yang memerlukan
jawaban. Sebagai bangsa yang merasa bertanggung jawab
terhadap bahasa nasional, kita seharusnya bisa berusaha
memecahkan persoalan tersebut, walaupun secara sadar
mengetahui tidak akan dapat berhasil dengan sekali pukul.
Usaha – usaha yang harus ditempuh untuk menanggulangi

masalah tersebut, penulis tertarik membahas judul Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional ?

2. Bagaimana Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang
Kebanggaan Bangsa Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia sebagai
Lambang Kebanggaan Bangsa Indonesia.

Bab 2
Pembahasan
1. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa

Indonesia mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil
yang menemukan kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa
Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. (Untuk
meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami sekali lagi
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia). Perjalanan itu
dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan
bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di
Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta Batu Nisan di Aceh.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
ditetapkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28
oktober 1928 yang berbunyi sebagai berikut: “Kami poetera
dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia. Mengakoe berbangsa satoe, Bangsa
Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia Mendjoendjoeng
bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.” Dari ketiga butir di atas
yang paling menjadi perhatian pengamat (baca: sosiolog)
adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu
yang luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-negara lain,

khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal
yang sama selalu mengalami kegagalan yang diikuti dengan
bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan
tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah
mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur
dan angkat topi kepada mereka. Kita tahu bahwa saat itu,
sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai
sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu
terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya
kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak
merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka
telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat
dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang
diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri.
Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini
pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa
daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap
berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah,

khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya

inspirasi sakti di atas. Apakah ada bedanya bahasa Melayu
pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia pada
tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik struktur,
sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya
sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya.
Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu
masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi,
setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu
sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah,
bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan
nama bahasa Indonesia. (Muslich, 2010: 26). Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa menjelaskan “Hasil Perumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain
menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : 1. lambang
kebanggaan nasional, 2. lambang identitas nasional.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggaan
Nasional
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan

nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial
budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang
dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya;
kita harus menjunjungnya; dan kita harus
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita
terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya setiap hari
terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa
rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga
memakainya dengan baik dan benar serta memelihara dan
mengembangkannya. Seseorang harus bangga berbahasa
Indonesia. Kebanggan itu harus dipahami bahwa bahasa
Indonesia menempati posisi yang paling tinggi jika
dibandingkan dengan bahasa lain, termasuk bahasa Inggris.
Apalagi, bahasa Indonesia juga merupakan identitas nasional,
Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal,

memahami, mencintai, dan menggunakan bahasa Indonesia
sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Penggunaan bahasa yang baik artinya sesuai
dengan kaidah EYD dan tata bahasa baku yang diberlakukan

oleh bangsa Indonesia melalui Badan Bahasa RI (dulu disebut
Pusat Bahasa). Kemudian penggunaan bahasa yang baik,
artinya kita harus menggunakan bahasa Indonesia secara
komunikatif sesuai dengan konteks sosial, agama, budaya,
pendidikan, dan lingkungan di mana pun kita berada.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah. Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang berbeda dari bahasa lain di
dunia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah karena
bahasa ini tidak memiliki tingkatan kata atau pun kalimat.
Maksudnya walau pun kejadian tersebut terjadi kemarin,
sekarang atau pun besok, kata yang dipergunakan tetap sama.
Contoh: Kemarin : Ayah membeli jeruk kemarin sore Sekarang:
Ayah membeli jeruk saat ini. Bandingkan dengan bahasa
Inggris berikut dan lihat tulisan yang bercetak tebal, Kemarin :
Yesterday my father bought some oranges. Sekarang: My father
buy some oranges. Selain itu jumlah benda pun tak
mempengaruhi kata yang diterangkan. Contoh : satu apel -->
an apple dua apel --> two apples. Bahasa Indonesia adalah
bahasa yang unik. Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu namun bahasa Indonesia kini telah berbeda dari bahasa

Melayu, baik dari susunan kata atau fungsi kata. Contohnya
adalah pada kasus Manohara yang tengah hangat akhir-akhir
ini. Jika Anda simak dialog antara warga Negara Indonesia
dengan warga Negara Malaysia di televisi, maka akan Anda
temukan beberapa penggunaan kata yang berbeda seperti kata
‘boleh’, ‘bisa’ dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa
Indonesia adalah bahasa yang hanya ada satu-satunya di
dunia. Satu-satunya bahasa yang menjadi identitas warga
Negara Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
sangat kaya. Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa
Melayu dan bahasa Melayu pada mulanya adalah bahasa pasar.

Bahasa pasar tercipta dari gabungan bahasa-bahasa pedagang
dari seluruh penjuru dunia yang dulu.
singgah di Melayu. Kemudian bahasa tersebut berkembang
pesat kosa katanya dan pada akhirnya terbentuk bahasa yang
paling terkenal dari wilayah timur yaitu bahasa Melayu. Oleh
bangsa Indonesia, bahasa melayu kemudian dijadikan pondasi
awal untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak
sebentar. Proses tersebut di antaranya adalah penambahan
kosakata baru baik diserap dari bahasa asing maupun dari
bahasa daerah. Hingga pada akhirnya ejaannya
disempurnakan. Namun proses penyerapan kata tidak terputus
hingga sekarang ini. Karena pada awalnya bahasa Indonesia
adalah bentukan dari bahasa pedagang dari seluruh penjuru
dunia, maka bahasa Indonesia memiliki ribuan kata yang
diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia. Proses tersebut
menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya. 5.
Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain. Bahasa
Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia
saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga
Negara di Australia. Alasan warga Negara Australia
mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka tertarik
dengan budaya bangsa Indonesia dan ingin memperdalam
pengetahuan akan Indoensia dengan mempelajari bahasa
Indonesia. Sungguh membanggakan, bahasa kita ternyata
dikagumi bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini
bukan mustahil jika bahasa Indonesia kelak mampu menjadi
bahasa Internasional menggantikan bahasa Inggris. Sekarang
tugas kita selanjutnya adalah mempertahankan, merawat serta
melestarikan bahasa kita agar tidak hilang ditelan zaman.

Bab 3
Penutup
1. Kesimpulan
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai : a. Lambang
kebanggaan nasional, b. Lambang identitas nasional. 2.
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia
‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa
Indonesia. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap
bahasa Indonesia, kita harus memakainya setiap hari
terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa
rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga
memakainya dengan baik dan benar serta memelihara dan
mengembangkannya. 3. Sebagai lambang identitas nasional,
bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia.
Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui
siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai
bangsa Indonesia.
2. Saran

Masyarakat sebaiknya lebih bangga menggunakan
bahasa Indonesia daripada menggunakan bahasa asing.
Anak-anak muda dan mahasiswa- mahasiswa hendaknya
meminimalisir menggunakan bahasa alay, bahasa gaul, dan
bahasa sejenis yang dapat mengancam eksistensi bahasa
Indonesia. Para dosen hendaknya menggunakan dan
mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pihak
swasta hendaknya menggunakan lisan dan tulisan dalam
bahasa Indonesia dalam iklan maupun produk mereka. Para
pejabat hendaknya menggunakan bahasa Indonesia dalam
berpidato dan memberikan fasilitas untuk pembinaan bahasa
Indonesia. Penulis sebaiknya menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar dalam lisan maupun tulisan
serta menyederhanakan kalimat untuk menyampaikan suatu
gagasan.

Daftar Pustaka
http://poet3q.blogspot.in/2009/07/5-alasan-bangga-denganbahasa- indonesia_04.html.
http://m.kompasiana.com/armandhani/bahasa-dankita_551762cfa333115107b65ca3.
http://ubpeacemaker.blogspot.in/2011/11/rendahnyakebanggaan- terhadap-bahasa.html

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22